Ledakan di Barak Militer Guinea Ekuatorial Tewaskan 98 Orang dan 615 Orang Terluka

Kementerian Pertahanan Guinea Ekuatorial menyatakan, serangkaian ledakan hebat dan kebakaran besar terjadi di Pangkalan Militer Nkoantoma di kota pantai Bata di Guinea Ekuatorial, Afrika Tengah, (7/3/2021). Barak militer itu ditempati oleh pasukan khusus, polisi militer dan keluarga mereka. Bahkan  rumah-rumah penduduk di dekatnya juga ikut terdampak.

Tim penyelamat dan warga sipil sibuk memberikan bantuan dengan mengeluarkan para korban tewas dari tempat-tempat reruntuhan.

Reuters yang mengutip data dari Kementerian Kesehatan Guinea Ekuatorial, melaporkan bahwa jumlah korban tewas  bertambah menjadi 98 orang. Jumlahnya 3 kali lipat lebih dari jumlah  31 orang yang dilaporkan sebelumnya. Di antara korban luka, 299 orang masih dirawat di rumah sakit.

Stasiun TV pemerintah Guinea Ekuatorial menyatakan, bahwa 3 orang anak masih hidup ketika mereka diselamatkan. Mereka kemudian dibawa ke rumah sakit.

Presiden Guinea Ekuatorial, Teodoro Obiang Nguema yang telah berkuasa selama 42 tahun menyatakan kecelakaan itu terjadi karena pembakaran merang, jerami tanaman oleh petani setempat dan “kelalaian” dari pengawasan depot amunisi di kamp militer.

Guinea Ekuatorial berpenduduk sebanyak 1,4 juta jiwa, yang sebagian besar hidup dalam kemiskinan. Pemerintah negara mengimbau masyarakat internasional untuk mengulurkan tangan untuk membantu negara tersebut dalam upaya pencarian, penyelamatan dan rekonstruksi bangunan yang rusak.

Menteri Luar Negeri Spanyol Arancha Gonzalez Laya menyampaikan pesannya melalui Twitter : Kota Bata mengalami ledakan dahsyat kemarin (7 Maret) … Spanyol akan segera mengirimkan bantuan kemanusiaan. (sin)

Keterangan Foto : Rentetan ledakan terjadi di sebuah kamp militer di Bata, kota terbesar di Guinea Ekuatorial, Afrika Tengah pada 7 Maret. (video screenshot)

Video Rekomendasi :