Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.500 Meter

ETIndonesia- Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas vulkanik pada Minggu (20/6/2021), pukul 04.40 WIB. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memantau awan panas guguran Gunung Merapi yang meluncur sejauh 1.500 meter ke arah barat daya. 

Laporan yang diteruskan oleh BNPB menyebutkan, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merilis kejadian di Gunung yang terletal di perbatasan Ygoyakarta dan Jawa Tengah,  tercatat pada seismogram beramplitudo 16 mm dan berdurasi 90 detik.

Peristiwa serupa juga terjadi pada 03.50 WIB, pada hari ini (20/6), dengan jarak luncur 2.500 meter dengan arah yang sama. Awan panas guguran tersebut berdurasi 208 detik. 

Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berada pada aktivitas vulkanik tingkat III atau ‘Siaga.’ Aktivitas vulkanik ‘Siaga’ merujuk pada peningkatan aktivitas semakin nyata atau terjadi erupsi. Ancaman bahaya erupsi dapat meluas dan belum mengancam pemukiman penduduk. 

Terkait dengan tingkat aktivitas vulkanik, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menggunakan parameter dari tingkat I hingga IV. Pada aktivitas vulkanik tingkat IV atau ‘Awas’ menunjukkan bahwa aktivtas semakin nyata atau terjadi erupsi. Ancaman bahaya erupsi dapat meluas dan dapat mengancam pemukiman penduduk. 

Pada aktivtas vulkanik Gunung Merapi tingkat III atau ‘Siaga’  BPPTKG merekomendasikan beberapa hal, antara lain potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih sejauh maksimal 5 km. 

BPPTKG merekomendasikan masyarakt agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi. 

Rekomendasi berikutnya yaitu penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III untuk dihentikan. Pada pelaku wisata, BPPTKG merekomendasikan tidak melakukan aktivitas pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak. 

Rekomendasi terakhir yaitu jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (BNPB/asr)