Direktur Divisi Intelijen Komandan Indo-Pasifik AS : Menjadi Keliru untuk Berpikir Komunis Tiongkok Hanya Menargetkan Taiwan Semata

Tang Jie’an dari NTDTV Asia Pasifik

Pesawat militer Komunis Tiongkok lebih sering bermanuver baru-baru ini. Mereka menyerbu wilayah udara barat daya pada pukul 06:13 selama empat hari berturut-turut. Ada 16 serangan mendadak pada Juli ini. 

Pejabat intelijen senior Komandan Indo-Pasifik AS memperingatkan bahwa pertumbuhan berkelanjutan kekuatan militer Komunis Tiongkok di Asia, telah meningkatkan risiko perang melawan negara-negara tetangga. Sedangkan Taiwan mungkin hanya salah satu targetnya.

Laksamana Muda, Mike Studeman, Direktur Intelijen, J2, Komando Indo-Pasifik AS pada (9/7/2021) mengatakan pihaknya ingin memperingatkan bahwa hal ini berbahaya dalam semua aspek.

Studeman juga percaya bahwa badan-badan intelijen tidak harus menunggu, hingga kemudian Komunis Tiongkok bersiap untuk meluncurkan serangan amfibi ke Taiwan.

Dia juga mengutip kegagalan sejarah untuk mencegah Perang Dunia II sebagai contoh. Oleh karena itu, harus dicegah terlebih dahulu dan tidak bisa menunggu sampai semuanya sudah terlambat.

Studeman menegaskan, perang yang gagal dalam sejarah dapat disimpulkan sebagai “keterlambatan.”  Ketika sudah terlambat untuk memahami niat mematikan musuh potensial,  sudah terlambat untuk menyadari akan bahaya hidup dan mati, maka sudah terlambat untuk bersiap, dan sudah terlambat untuk menyatukan semua kekuatan yang mungkin untuk berperang. “

Pada Maret tahun ini, Wakil Menteri Pertahanan Jepang, Yasuhide Nakayama juga menyatakan keprihatinan bahwa kekuatan rudal yang dikembangkan oleh Komunis Tiongkok dapat menimbulkan bahaya bagi wilayah selain Taiwan.

Ketika itu, Yasuhide Nakayama menuturkan, jika kapal selam Komunis Tiongkok meluncurkan rudal dari Laut Tiongkok Selatan, begitu diluncurkan, maka dapat menghantam Gedung Putih AS. 

Namun demikian, ambisi tentara komunis semakin meningkatkan kesadaran aliansi AS-Jepang. Pekan lalu, Wakil Perdana Menteri Jepang Taro Aso menyatakan dalam pidatonya di Tokyo bahwa jika Komunis Tiongkok menyerang Taiwan,  Amerika Serikat dan Jepang harus bersama-sama membela Taiwan.”  (hui)