Keluar dari Mulut Harimau, Seorang Veteran Inggris Membawa 450 Orang untuk Melarikan Diri dari Afghanistan

Xu Jian

Seorang veteran Inggris yang terdampar di Kabul memimpin 450 orang melintasi wilayah yang dikendalikan oleh organisasi ISIS dan Taliban. Ia melakukan perjalanan mendebarkan untuk melarikan diri dari mulut harimau

Media Inggris, Telegraph melaporkan pada 30 Agustus bahwa Ben Slater, 37 tahun, adalah ketua Nomad Concepts Group, yang beroperasi di Kabul. Ketika negara-negara mengevakuasi Afghanistan, Kantor Luar Negeri Inggris gagal memberikan dan 50 anggota staf organisasi itu izin evakuasi udara, jadi Slater memutuskan untuk membawa personel ini dan 400 warga Afghanistan melintasi wilayah yang diduduki oleh kelompok militan. 

Saat ini, rencana pelarian rinci Slater telah dikirim ke Kantor Luar Negeri Inggris dan Kementerian Pertahanan, berharap tentara Inggris dapat membantu mereka di lapangan dan mengirim mereka kembali ke Inggris ketika mereka tiba di negara ketiga.

Slater bertugas di Royal Gendarmerie dan menjabat sebagai pengawal duta besar Inggris di luar negeri. Saat Inggris melakukan evakuasi melalui udara dari Afghanistan, Slater membantu puluhan orang mengungsi. Namun demikian, ketika dia meminta pemerintah Inggris untuk membantu dirinya dan karyawannya mundur, dia tidak mendapatkan visa yang sesuai.

Jadi Slater memutuskan untuk “membantu dengan diri sendiri”, dia akan membawa 50 staf dan 400 warga Afghanistan, dan mencari cara untuk melarikan diri. Ini akan menjadi perjalanan jarak jauh. Ia berharap otoritas FCDO (British Foreign Affairs, Commonwealth and Development Office, mengeluarkan visa untuk mereka, atau setidaknya telah berbicara dengan negara tujuan  untuk mengizinkan mereka yang kurang beruntung untuk masuk.

Saat ini, pemerintah Inggris merekomendasikan bahwa siapa pun yang memenuhi syarat untuk menetap di Inggris harus terlebih dahulu pergi ke negara tetangga Afghanistan, kemudian kembali ke Inggris dari sana. Tetapi orang luar khawatir bahwa pejabat Kantor Luar Negeri Inggris, belum dapat bernegosiasi dengan Pakistan, Tajikistan, dan Uzbekistan.

Menurut laporan, para pejabat Inggris khawatir, Rusia akan mendorong negara-negara tetangga di Afghanistan untuk tidak menerima warga negara Barat dalam transit, atau untuk memfasilitasi pengungsi Afghanistan yang berniat pergi ke Inggris dan negara-negara lain.

Saat ini, Taliban meyakinkan kepada para pemimpin dunia bahwa mereka akan mengizinkan orang untuk pergi melintasi perbatasan, tetapi Slater dan anggotanya mengatakan bahwa mereka tidak dapat sepenuhnya mempercayai janji Taliban.

Beberapa waktu lalu, sebanyak 90 negara mengeluarkan pernyataan bersama yang mengatakan: “Kami telah menerima jaminan dari Taliban, bahwa semua warga negara asing dan setiap warga Afghanistan yang telah memperoleh izin negara kami diizinkan untuk pergi ke luar negeri dengan cara yang aman dan tertib.” (hui)