Ribuan Netizen Menanggapi Pertanyaan Model Wanita tentang Efek Samping Vaksin Tiongkok

oleh Xiong Bin & Zhong Yuan

‘Lin YiranLLL’ pada 9 Agustus lalu memposting di Weibo yang mempertanyakan ikhwal efek samping dari suntikan vaksin COVID-19 — Apakah ada yang mengalami gejala seperti demam dan trombositopenia setelah disuntik vaksin COVID-19 ?

Tercatat hingga 22 September siang, ia telah menerima hampir 1.500 tanggapan tentang hal ini. Efek samping yang paling umum terjadi termasuk pusing dan muntah, demam, leukemia, infark serebral, penyakit mata, dan bahkan ada orang yang mengalami kebutaan permanen langsung pada mata kanannya.

Sopir taksi bermarga Yi mengatakan kepada reporter NTD pada 22 September bahwa, pemerintah memaksa semua pengemudi taxi untuk mendapatkan vaksin, dan dia sendiri juga mengalami efek samping setelah dua kali suntikan. Selain itu, dirinya juga mendengar penuturan dari rekannya baru saja mendapat seorang penumpang yang perlu segera dilarikan ke rumah sakit, karena kondisinya kritis setelah divaksin.

Seorang netizen daratan Tiongkok bermarga Yi menyebutkan : Bagaimana mata pencaharian jika saya menolak disuntik (vaksin). Saya tidak punya pilihan selain untung-untungan mengadu nasib. Lengan yang disuntik jadi tidak bertenaga, rasanya seperti hendak terkena stroke. Tidak bisa membawa kendaraan. Penumpang menyarankan untuk beristirahat dulu demi keselamatan semua pihak. Ya ! Saya katakan, tapi bagaimana lagi, untuk mencari sesuap nasi…. Efek samping ini kira-kira berlanjut selama 2 hingga 3 hari. Penumpang di mobil saya juga mengatakan bahwa mereka juga merasa sangat tidak nyaman setelah disuntik. Ada yang merasa lelah tak bertenaga, sakit, pusing, bahkan 2 orang mati setelah vaksinasi”.

Netizen daratan Tiongkok bermarga Wei menyampaikan : Dirinya kurang percaya terhadap vaksin buatan domestik dan bertekad untuk tidak menggunakan vaksin tersebut, tetapi 99% penduduk setempat telah divaksinasi. Dia menemukan bahwa jumlah kematian mendadak cukup meningkat akhir-akhir ini. Salah satu guru tari dengan kondisi kesehatan yang baik, lagi pula suka berolahraga juga tiba-tiba dikabarkan meninggal dunia karena penyakit kardiovaskular.

Kata Mr. Wei ini : Memang efek samping yang ringan pun ada, teman saya di An Zhuang mengalami bibir kesemutan selama 2 hari usai disuntik. Akhir-akhir ini warga yang meninggal dunia di lingkungan rumah saya tiba-tiba meningkat, bahkan ada yang masih muda berusia sekitar 30 tahun, tanpa pembuktian. Klinik di desa kami tinggal juga telah menghentikan kegiatan, tidak lagi ada pemeriksaan atau pembedahan, jenazah langsung dikremasi lalu dikubur.

Netizen wanita daratan Tiongkok bermarga Teng menyebutkan bahwa, pemerintah komunis Tiongkok memaksa orang divaksin dengan cara yang terselubung. Seperti tidak diizinkan pergi bekerja, bersekolah, mengendarai mobil, atau memasuki tempat umum kalau belum divaksin. Namun, sedihnya, begitu terjadi kesalahan atau kecelakaan, maka masyarakat sendiri yang harus menanggung akibatnya, warga sendiri yang harus membayar biaya pengobatan yang mahal. Dirinya berpendapat bahwa dana asuransi kesehatan pemerintah seharusnya mengambil alih beban itu.

Ia menambahkan : Pemerintah harus mengambil alih beberapa tanggung jawab. Karena Anda membuat saya rugi, tentunya saya tidak mau. (pemerintah) tidak peduli dengan kesehatan masyarakat. Apakah pemerintah terbebas dari memberikan kompensasi jika terjadi efek samping ? Lihat saja di Jepang, itu (kompensasinya) 1,65 juta Renminbi, lho ! (Sin)