Alasan Setujui Vaksin Booster, BPOM Temukan Penurunan Kadar Antibodi Secara Signifikan Pasca 6 Bulan Divaksin

ETIndonesia – Badan POM resmi menyetujui penggunaan 5 jenis vaksin untuk dosis booster di Indonesia.  Saat ini telah ada 13 vaksin COVID-19 yang telah mendapatkan persetujuan Penggunaan darurat (EUA). Badan POM mengungkapkan alasan persetujuan tersebut.  

Melansir dari siaran persnya, Senin (10/1/2022) berdasarkan pengamatan uji klinik dengan waktu yang lebih panjang menunjukkan bahwa respons imun yang dihasilkan oleh vaksin COVID-19 akan menurun seiring waktu dengan interval penurunan yang bervariasi tergantung dari jenis vaksinnya.

Oleh karena itu, diperlukan pemberian vaksinasi booster/dosis lanjutan untuk mempertahankan imunogenisitas vaksin terhadap infeksi COVID-19. 

“Persetujuan vaksin booster tersebut didasarkan pada data imunogenisitas dari hasil pengamatan uji klinik terkini yang menunjukan adanya penurunan kadar antibodi yang signifikan terjadi setelah 6 bulan pemberian vaksin primer,” kata Kepala Badan POM, Penny K. Lukito dalam Konferensi Pers Vaksin COVID-19 Booster.

Berkaitan dengan hal tersebut, Badan POM sejak bulan November 2021 juga telah melakukan pengkajian keamanan dan khasiat terhadap beberapa vaksin COVID-19 yang berpotensi menjadi vaksin booster. 

Pengkajian tersebut dilakukan pada vaksin yang telah memperoleh EUA sebagai vaksin primer, untuk kemudian dievaluasi sebagai dosis booster/lanjutan berdasarkan data-data hasil uji klinik terbaru yang mendukung.

Persetujuan Badan POM terhadap perubahan EUA untuk penambahan posologi dosis booster didukung oleh para tim ahli Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19 dan ITAGI serta asosiasi klinisi terkait.

“Badan POM mengapresiasi kontribusi dan dukungan dari berbagai pihak terkait. Badan POM bersama Kementerian Kesehatan, dan KOMNAS PP KIPI juga terus memantau keamanan vaksin yang digunakan di Indonesia dan menindaklanjuti isu setiap Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi,” ujarnya.

Sebanyak 5 vaksin yang disetujui oleh BPOM yakni CoronaVac atau Vaksin COVID-19 Bio Farma, Comirnaty oleh Pfizer, AstraZeneca (Vaxzevria dan Kconecavac), Moderna, dan Zifivax. (BPOM/asr)