Aneh ! Laporan Investigasi Resmi Pertama Tidak Menyinggung Soal Penyebab Kecelakaan China Eastern Airlines

oleh Li Lan

Kecelakaan pesawat China Eastern Airlines pada 21 Maret merupakan bencana penerbangan paling mematikan di Tiongkok dalam 28 tahun terakhir. Tiga puluh hari kemudian, pada hari Rabu 20 April, pihak berwenang Tiongkok secara resmi merilis laporan hasil investigasi pertamanya. Namun, tidak menyimpulkan penyebab insiden tersebut

Pada 21 Maret, pesawat Boeing 737-800 milik China Eastern Airlines dengan nomor penerbangan MU5735 jatuh di sebuah lembah di Wuzhou, Provinsi Guangxi dalam penerbangannya dari Kota Kunming menuju Guangzhou. Seluruh penumpang dan awaknya yang berjumlah 132 orang meninggal dunia.

Sebelum jatuh, pesawat masih terbang datar dengan kecepatan 846 km/jam pada ketinggian jelajah sekitar 8.900 meter, dan kemudian jatuh ketinggian lebih dari 6.000 meter dalam waktu hanya 1 menit, yang akhirnya menghantam tanah secara nyaris vertikal dengan hidung pesawat ke bawah.

Pada 20 April, Administrasi Penerbangan Sipil Republik Rakyat Tiongkok merilis laporan penyelidikan awal atas insiden tersebut, yang mencakup informasi seperti riwayat penerbangan, anggota awak, pemeliharaan kelaikan udara, dan distribusi puing-puing. 

Menurut laporan itu, penerbangan MU5735 sendiri, staf yang terkait dengan penerbangan, pemeliharaan penerbangan, laporan pra-penerbangan, kargo yang dibawa, status peralatan pesawat sepanjang penerbangan, kondisi cuaca semuanya berjalan normal, termasuk komunikasi antara pesawat dan stasiun kontrol lalu lintas udara juga tidak ada yang mencurigakan. 

Laporan tersebut menyebutkan bahwa pesawat baru hancur setelah menghantam tanah, dan puing-puing pesawat yang ditemukan termasuk ekor vertikal, stabilizer horizontal, sayap kiri dan kanan, bagian badan pesawat dan bagian kokpit.

Dua perekam dalam kotak hitam pesawat mengalami kerusakan parah akibat benturan, sehingga pekerjaan pemulihan dan analisis data masih berlangsung. Demikian kata laporan itu. Kedua perekam yang masing-masing terdiri dari rekaman suara dalam kokpit telah ditemukan pada 23 Maret, dan kemudian dikirim ke Amerika Serikat untuk dianalisis dan kembali ke Beijing pada 8 April. Namun demikian, sejauh ini tidak ada informasi resmi yang dirilis. Sedangkan rekaman lainnya berupa perekam data penerbangan, telah ditemukan pada 27 Maret.

Ada netizen yang menyindir : Setelah membaca (laporan), tampaknya sama sekali tidak ada masalah (teknis) kecuali seluruh penumpang dan awaknya mengalami kecelakaan pesawat.

Ada juga netizen dengan blak-blakan menulis komentar : Memberikan laporan yang sama saja seperti tidak memberikan laporan … Jangan memberitahu kita bahwa itu terkait dengan faktor kesalahan manusia !

Menurut analisis orang dalam industri, kotak hitam adalah salah satu aspek investigasi kecelakaan, dan faktor manusia adalah aspek penting lainnya. Co-pilot pesawat yang mengalami kecelakaan itu, Zhang Zhengping, 59 tahun, adalah seorang pilot senior dengan kinerja dalam penerbangan yang tidak perlu diragukan. Dia telah menjabat sebagai kapten dan instruktur untuk pesawat Boeing 737 dalam waktu yang cukup lama, dan juga dinobatkan sebagai Kapten Bintang 5. Sedangkan kapten MU5735 bernama Yang Hongda berusia 32 tahun itu adalah murid dari co-pilot Zhang Zhengping.

Setelah kecelakaan tersebut terjadi, pihak berwenang Tiongkok melakukan pengawasan secara ketat terhadap keluarga para korban dan laporan media. Ada apa ?? (sin)