Ledakan Bom di Masjid Kabul Jelang Idul Fitri Tewaskan Lebih dari 50 Orang

Reuters

Sebuah ledakan dahsyat menewaskan lebih dari 50 jamaah setelah shalat Jumat di sebuah masjid Kabul, Afghanistan, Sabtu 30 April 2022.  Ledakan tersebut adalah yang terbaru dalam serangkaian serangan terhadap sasaran sipil di Afghanistan selama  Ramadhan.

Ledakan menghantam Masjid Khalifa Sahib di barat ibukota pada sore hari, kata Besmullah Habib, wakil juru bicara kementerian dalam negeri Pemerintahan Taliban. Ia mengonfirmasi jumlah korban tewas adalah 10 orang.

Serangan  terjadi saat jamaah di masjid yang beraliran Sunni berkumpul setelah shalat Jumat saat mengelar Zikr. Akan  tetapi dipandang sesat oleh beberapa kelompok garis keras.

kepala masjid setempat Sayed Fazil Agha mengatakan seseorang yang mereka yakini sebagai pelaku bom bunuh diri bergabung dengan mereka dalam upacara tersebut dan meledakkan bahan peledak.

“Asap hitam membumbung dan menyebar ke mana-mana, mayat ada di mana-mana,” katanya kepada Reuters, seraya menambahkan keponakannya termasuk di antara yang tewas. 

“Saya sendiri selamat, tetapi kehilangan orang yang saya cintai,” ujarnya. 

Seorang warga Mohammad Sabir mengatakan dirinya melihat orang-orang yang terluka dimasukkan ke dalam ambulans.

“Ledakannya sangat keras, saya pikir gendang telinga saya pecah,” katanya.

Misi Amerika Serikat dan PBB ke Afghanistan mengutuk serangan tersebut, Misi PBB di Aghhanistan mengatakan serangan adalah bagian dari peningkatan kekerasan dalam beberapa pekan terakhir yang menargetkan minoritas. Lembaga tersebut mengatakan setidaknya dua anggota staf PBB dan keluarga mereka berada di masjid saat serangan.

“Tidak ada kata-kata yang cukup kuat untuk mengutuk tindakan tercela ini,” kata Mette Knudsen, wakil khusus Sekjen PBB untuk Afghanistan.

Rumah Sakit Darurat di pusat kota Kabul mengatakan pihaknya merawat 21 pasien dan dua meninggal pada saat kedatangan. Seorang pekerja di rumah sakit lain yang merawat korban serangan mengatakan telah menerima 49 pasien dan sekitar lima jenazah. Sumber tersebut mengungkapkan sepuluh dari pasien yang mereka terima dalam kondisi kritis.  Hampir 20 orang lainnya dirawat di unit luka bakar.

Seorang juru bicara Taliban yang berkuasa, Zabihullah Mujahid,  mengutuk ledakan  dan mengatakan para pelaku akan ditemukan dan dihukum.

Tidak  jelas siapa yang bertanggung jawab atas ledakan.

Puluhan warga sipil Afghanistan tewas dalam beberapa pekan terakhir akibat ledakan, beberapa di antaranya  diklaim oleh kelompok teroris ISIS.

Rumah Sakit Darurat mengatakan pihaknya telah merawat lebih dari 100 pasien yang terluka dalam serangan di Kabul pada April 2022. Serangan terakhir terjadi pada Jumat terakhir saat Ramadhan di mana sebagian besar umat Islam berpuasa. Selain itu, menjelang tibanya  Idul Fitri. 

Taliban mengatakan mereka mengamankan negara tersebut sejak mengambil alih kekuasaan pada Agustus dan sebagian besar menghancurkan cabang lokal ISIS, tetapi para pejabat dan analis internasional mengatakan risiko kebangkitan militansi tetap ada.

Banyak serangan yang menargetkan minoritas Syiah, namun masjid Sunni juga menjadi sasaran. 

Bom meledak di atas dua van penumpang yang membawa Muslim Syiah di kota utara Mazar-e-Sharif pada Kamis, menewaskan sedikitnya sembilan orang. Jumat lalu, sebuah ledakan juga menghancurkan sebuah masjid Sunni selama shalat Jumat di kota Kunduz yang  menewaskan 33 orang. (asr)