Selat Taiwan Masuk Periode Berbahaya Jika Militer Tiongkok Jadi Menganugerahi Xi Jinping Gelar Pemimpin Rakyat

 oleh Chen Yue 

Media Hongkong mengungkapkan bahwa Xi Jinping telah menerima dukungan dari pihak militer Tiongkok yang berencana menganugerahi gelar “pemimpin rakyat” kepadanya. Penjelasan pakar menyebutkan bahwa risiko militer Tiongkok menyerang Taiwan dalam 5 tahun ke depan menjadi lebih tinggi

Pada Selasa (12/7), media Hongkong Ming Pao melaporkan bahwa Xi Jinping akan secara resmi dinobatkan sebagai Pemimpin Rakyat oleh Partai Komunis Tiongkok melalui Kongres Nasional ke-20 tahun ini.

Dalam sejarah Partai Komunis Tiongkok (PKT), hanya dua orang yang dinobatkan sebagai Pemimpin, yang satu adalah Mao Zedong, yang disebut sebagai Pemimpin dan Mentor Hebat Tiongkok. Dan yang lainnya adalah Hua Guofeng, yang disebut Pemimpin Bijak walau waktunya cukup singkat.

“Gelar itu cukup berarti bagi satu negara, satu partai politik, seorang pemimpin”, karena itu akan dianggap sebagai slogan propaganda eksklusif yang digunakan untuk menjunjung Xi Jinping.

Ming Pao mengutip informasi dari seseorang dengan latar belakang militer memberitakan bahwa militer Tiongkok dan Xi Jinping, telah mencapai konsensus tingkat tinggi, yakni militer menggantungkan harapan kepada Xi Jinping untuk merealisasikan penyelesaian isu Taiwan saat berkuasa di masa mendatang.

Tang Jingyuan, seorang komentator politik menjelaskan : “Ming Pao merilis informasi mengenai para tokoh militer Tiongkok mendukung terpilihnya kembali Xi Jinping sebagai kepala negara dengan imbalan mencaplok Taiwan. Ini menunjukkan bahwa dukungan militer kepada Xi Jinping bukan gratis tanpa syarat. Hal mana menunjukkan bahwa kontrol Xi Jinping atas militer masih relatif terbatas”.

Tang Jingyuan juga menganalisis bahwa, Xi Jinping mungkin berkuasa lagi selama 10 tahun, selama waktu itu tren penyatuan Taiwan menjadi penting, bahkan menurut penilaian bahwa risiko penyerangan militer Tiongkok ke Taiwan dalam 5 tahun ke depan menjadi yang tertinggi.

Selain itu, kata Tang jingyuan, Xi Jinping lebih suka dengan menata sendiri dan memberikan komando kepada militer sesuai pemikirannya sendiri, sehingga dipikir beban penyatuan Taiwan sangat mungkin direalisasikan oleh Xi Jinping dalam 10 tahun ke depan. Jadi, risiko tertinggi ada pada 5 tahun ke depan perpanjangan kekuasaannya. 

Apalagi Xi Jinping ingin mengambil keuntungan dari mendahului start, kita tahu bahwa negara tetangganya Jepang yang mendukung Taiwan belum siap sepenuhnya untuk mendukung Taiwan, sedangkan strategi Indo-Pasifik Amerika Serikat juga belum benar-benar matang, internasionalisasi Taiwan masih terbatas dan sebagainya. Jika mengulur waktu terlalu lama sehingga faktor-faktor di atas semakin matang, maka penyatuan Taiwan akan lebih sulit terealisasi.

Analisis menunjukkan bahwa ketika pertikaian dalam internal Partai Komunis Tiongkok semakin meningkat, Xi Jinping perlu menggunakan isu Taiwan untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya, dan menggunakan perang untuk mengalihkan konflik domestik yang semakin serius antara pemerintahan dengan rakyat juga di dalam partai.

Gelar Pemimpin Rakyat dapat mendorong Xi Jinping untuk memiliki status yang solipsistik (hanya saya pemimpin tertinggi yang paling hebat dan paling benar) seperti yang pernah disandang oleh Mao Zedong.

Tang Jingyuan mengatakan : “Begitu Xi Jinping dianugerahi gelar Pemimpin Rakyat, maka itu bukan lagi gelar kehormatan tetapi itu berarti bahwa Xi Jinping dapat mengambil keputusan akhir untuk berbuat sesuatu kapan saja”. (sin)