Menlu AS : Sebagian Besar Chip Diproduksi di Taiwan, Ekonomi Dunia akan Terdampak Serius Jika Taiwan Terganggu

oleh Chen Ting

Menteri Luar Negeri AS Blinken dalam wawancara eksklusif yang disiarkan pada Minggu 25 September, mengatakan bahwa rezim Beijing menjadi semakin agresif dalam masalah Taiwan. Dia memperingatkan bahwa karena sebagian besar semikonduktor diproduksi di Taiwan, maka jika ia terganggu dampaknya terhadap ekonomi global akan sangat serius.

Antony Blinken diwawancarai oleh pembawa acara “60 Minutes” CBS setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di sela-sela Sidang Umum PBB (tautan: https://www.cbsnews.com/news/secretary-of-state-antony-blinken-60-minutes-interview-2022-09-25/).

Ketika ditanya tentang pernyataan Presiden AS Biden baru-baru ini bahwa ia bersedia membantu membela Taiwan, Blinken menegaskan bahwa sikap rezim Beijing yang semakin keras telah mengancam perdamaian dan stabilitas seluruh kawasan.

Ketika pembawa acara Scott Pelley menyebutkan bahwa “mungkin Wang Yi meminta Blinken untuk menjelaskan pernyataan Biden”, Blinken mengatakan : “Kedua belah pihak memiliki sikap yang berbeda terhadap Taiwan, dan kami telah melakukan percakapan yang relevan tentang hal ini”.

“Saya mengulangi lagi apa yang telah ditekankan oleh Presiden (Biden) dan apa yang selalu dia jelaskan. Kami mematuhi kebijakan satu-Tiongkok, kami bertekad untuk menyelesaikan perbedaan secara damai, dan kami bertekad untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Namun kami sangat prihatin dengan tindakan Tiongkok yang terus mencoba untuk mengubah status quo, itulah inti permasalahannya”, katanya.

Blinken juga memperingatkan bahwa gejolak di Selat Taiwan dapat memukul ekonomi global.

Blinken menyebutkan bahwa Taiwan adalah tempat produksi hampir semua semikonduktor yang dibutuhkan dunia. “Itulah salah satu alasan kami berinvestasi besar-besaran dalam kapasitas produksi semikonduktor AS saat ini”, kata Blinken.

“Kami merancang semikonduktor, tetapi manufaktur sebenarnya dilakukan di beberapa tempat, dan Taiwan memproduksi sebagian besar. Oleh sebab itu, jika Taiwan terganggu, itu akan berdampak buruk terhadap ekonomi global”.

Selain hubungan AS – Tiongkok, dalam wawancara tersebut, Blinken juga berbicara tentang perang Rusia – Ukraina, kesepakatan nuklir Iran dan sebagainya.

Blinken menekankan bahwa Washington telah menjelaskan kepada Moskow bahwa konsekuensi penggunaan senjata nuklir adalah mengerikan.

“Putin memiliki jalan keluar yang jelas, dan itu adalah mengakhiri perang. Jika Rusia menghentikan perang, perang akan berakhir”, kata Blinken.

Dia juga mengatakan bahwa negara-negara otoriter cenderung memiliki kelemahan, yaitu “seringkali tidak ada orang yang memiliki kemampuan atau kemauan untuk mengatakan yang sebenarnya kepada penguasa”. Salah satu alasan Rusia berada dalam kesulitan saat ini, adalah karena tidak ada yang bisa memberitahu Putin bahwa dirinya melakukan sesuatu yang salah.

Blinken mengatakan bahwa Amerika Serikat “bertekad agar perang ini tidak meluas, tidak menjadi lebih luas”. Selain itu akan melakukan segala upaya untuk mendukung proses diplomatik. (sin)