Mantan Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS : Xi Jinping Hanya Berniat Menggoda Amerika Serikat

NTD

Pada 26 Oktober, pemimpin Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping tiba-tiba menyampaikan pesan ke Amerika Serikat yang menyebutkan bahwa Tiongkok bersedia untuk hidup berdampingan secara damai dengan Amerika Serikat. Steve Yates, mantan wakil penasihat keamanan nasional AS dalam sebuah wawancara eksklusif dengan NTDTV pada Kamis 27 Oktober mengatakan bahwa Beijing hanya ingin mengalihkan fokusnya demi menarik investasi asing.

Steve Yates mengatakan : “Saya pikir pemimpin PKT kembali menggunakan akal liciknya untuk mengelabui Amerika Serikat seperti yang sudah mereka lakukan di masa lalu. Agar kita tidak berfokus terhadap genosida, tidak berfokus terhadap pencurian kekayaan intelektual AS”. 

Ia mengatakan jangan sampai AS menjatuhkan sanksi kepada Tiongkok seperti yang dialami Rusia karena menyerang Ukraina. Coba mengalihkan fokus AS dari Tiongkok mendukung Rusia menyerang Ukraina. Mengajak AS kembali ke masa lalu ketika keuntungan masih berpihak ke Tiongkok, dengan menempatkan dananya di Tiongkok”. 

Mantan President Radio Free Asia itu mengatakan, PKT tampaknya sedang menggoda para pemimpin negara-negara yang akan bertemu di KTT G20 di Indonesia. Sedangkan Amerika Serikat telah mulai menaruh kewaspadan terhadap ekspansi luar negeri dan infiltrasi ideologi PKT, dan mulai mengambil langkah-langkah pencegahannya.

“Apakah itu entitas kantor polisi palsu di New York, atau Institut Konfusius di kampus-kampus, atau investasi oleh entitas terkait PKT, di lahan pertanian atau area lain, saya pikir AS sudah mengambil tindakan untuk mengenali efek ini dan menghentikan kegiatan mereka”, kata Steve.

Pada saat pemilihan paruh waktu di Amerika Serikat, Steve Yates percaya bahwa banyak pemilih Amerika Serikat telah menganggap PKT sebagai ancaman paling serius, Ini adalah sebuah permulaan yang baik. Anggota parlemen terpilih di masa depan juga akan melihatnya sebagai tugas prioritas.

Steve mengatakan : “Saya pikir ini adalah awal yang baik, dan ini merupakan realisasi penting bagi pemilih Amerika Serikat yang telah menganggap komunis Tiongkok sebagai ancaman internasional paling serius terhadap cara hidup Amerika. Bagi siapa pun yang ingin menjadi wakil rakyat Amerika Serikat, apakah ia kelak duduk di dalam Kongres sudah sepatutnya menjadikannya sebagai prioritas”.

Berbicara tentang Kongres Nasional ke-20 PKT, Steve Yates mengatakan bahwa Kongres Nasional ke-20 tidak memiliki banyak hal baru, tetapi hanya mempercepat beberapa tren dan dijadikan sebagai arena untuk mengkonsolidasikan kekuatan politik Xi Jinping.

“Genosida terhadap etnis Uighur dan penindasan di Hongkong, ancaman terhadap Taiwan masih ada, dan menggunakan diplomasi serigala ke Amerika Serikat”, kata Steve.

Steve juga menyinggung soal mantan presiden Hu Jintao yang dipaksa keluar dari podium pimpinan di Kongres Nasional ke-20. Suatu cerminan wajah asli dari diktator PKT, sementara pemimpin teras PKT lainnya tidak bergerak seolah-olah mereka tidak melihat apa-apa.

Steve Yates mengatakan : “Tetapi jika Anda melihat wajah kebanyakan orang di sana, seperti Yang Jiechi, dia duduk di sana seolah-olah dia menyaksikan sebuah eksekusi, dan dia menatap lurus ke arah penonton seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Karena mereka khawatir jika bereaksi, maka mereka mungkin akan dijadikan target eksekusi selanjutnya”. (sin)