Obat COVID-19 Paxlovid Tak Termasuk dalam Asuransi Kesehatan Tiongkok, Harga di Pasar Gelap Mencengangkan

Xia Dunhou, Zhang Danxia dan Liu Fang

Pada 8 Januari, Administrasi Asuransi Kesehatan Nasional (NHA) Tiongkok merilis  berita yang menyatakan bahwa negosiasi tentang katalog obat Asuransi Kesehatan Nasional (NHI) tahun 2022 telah selesai. Karena tingginya harga yang dikutip oleh Pfizer, Paxlovid  tidak dimasukkan dalam Daftar Obat Asuransi kesehatan dan Unit Asuransi akan membayar obat ini hingga akhir Maret tahun ini. Selanjutnya pasien harus membayar sendiri obat tersebut mulai 1 April.

Organisasi Kesehatan Dunia sangat merekomendasikan Pfizer, Paxlovid pada April tahun lalu untuk pasien ringan dan sedang dengan risiko rawat inap tinggi. WHO juga mengklaim bahwa risiko rawat inap dapat dikurangi hingga 85% setelah orang yang terinfeksi menerima obat ini.

Dalam protokol pengobatan resmi Tiongkok, Paxlovid  dan obat  domestik azvudine direkomendasikan sebagai obat antivirus.

COVID-19  meledak di Tiongkok seperti longsoran salju sejak kontrol dicabut pada Desember tahun lalu, dengan jumlah pasien yang sakit parah dan kematian terus melonjak, serta sumber daya medis yang belum dapat diatasi. Seperti yang dilaporkan oleh “The Paper” baru-baru ini, banyak rumah sakit tersier di Shanghai telah mengontrol secara ketat dan terkadang memutus pasokan Paxlovid. 

Paxlovid adalah obat yang harus diresepkan oleh dokter, dan saat ini sebagian besar dipasok ke rumah sakit di seluruh dunia. Rumah sakit online tidak menjualnya. Harga Paxlovid yang dibeli  dari “calo” pasar gelap mencapai RMB.50.000 per kotak, sedangkan harga di rumah sakit hanya RMB. 1.890.

Seorang netizen men-tweet: “Orang biasa tidak mengharapkan obat khusus Pfizer dimasukkan dalam asuransi kesehatan. Sejumlah besar pasien yang sakit kritis meninggal karena tidak mendapatkan tempat tidur rumah sakit dan obat-obatan khusus. Rakyat sipil yang menderita flu biasa bahkan tidak bisa membeli antipiretik.”

Huang, seorang tokoh media senior di Tiongkok, mengatakan, “Ada kekurangan banyak produk di Tiongkok, termasuk obat-obatan, dan jika pemerintah mengendalikan bagian mana pun darinya, maka akan terjadi kekurangan. Begitu pemerintah mengontrol, pemerintah akan memiliki kekuatan untuk mencari rente, dan mereka yang memiliki kekuatan akan menimbun bahan-bahan ini, dan kemudian pasar tidak akan bisa mendapatkan barang, sehingga harga pasti akan naik secara bergelombang.

Si reporter juga menghubungi beberapa apotek di Beijing, dan mereka menjawab bahwa bahkan imunoglobulin tidak tersedia. (hui)