Gubernur The Fed Menekankan Independensi Bank Sentral, Menunda Penyusunan Kebijakan Iklim

Andrew Moran 

Ketua Federal Reserve Jerome Powell menekankan perlunya independensi bank sentral saat lembaga tersebut bergulat dengan inflasi yang tinggi.

Selama pidato 10 Januari di Riksbank Swedia, kepala bank sentral AS mengatakan bahwa menyadarkan stabilitas harga membutuhkan langkah-langkah sulit yang mungkin tidak populer secara politis.

“Stabilitas harga adalah dasar dari ekonomi yang sehat dan memberikan manfaat yang tak terukur kepada publik dari waktu ke waktu. Tetapi memulihkan stabilitas harga ketika inflasi tinggi dapat memerlukan langkah-langkah yang tidak populer dalam jangka pendek karena kami menaikkan suku bunga untuk memperlambat ekonomi,” katanya dalam forum bank sentral di Stockholm. 

“Tak adanya kontrol politik langsung atas keputusan kami memungkinkan kami untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan ini tanpa mempertimbangkan faktor politik jangka pendek,” imbuhnya. 

Powell menekankan bahwa dengan ” independensi terdapat tanggung jawab untuk memberikan transparansi yang memungkinkan pengawasan yang efektif oleh Kongres” yang dapat memfasilitasi “legitimasi demokratis” bank sentral.

Dalam beberapa tahun terakhir, politisi di kedua sisi pihak telah mengkritik sistem Federal Reserve.

Misalnya, senator Elizabeth Warren (D-Mass.), telah mengecam badan tersebut beberapa kali selama setahun terakhir.

Pada bulan November 2022, Warren dan senator Demokrat lainnya menulis surat yang mengungkapkan keprihatinan atas “peringatan mengganggu bahwa keluarga Amerika harus mengharapkan ‘rasa sakit’ selama beberapa bulan mendatang.”

“Anda terus menggandakan komitmen Anda untuk ‘bertindak agresif’ dengan kenaikan suku bunga dan ‘terus melakukannya sampai selesai,’ bahkan jika ‘tidak ada yang tahu apakah proses ini akan mengarah pada resesi atau jika demikian, seberapa signifikan resesi itu. Pernyataan-pernyataan ini mencerminkan pengabaian nyata terhadap mata pencaharian jutaan pekerja Amerika Serikat, dan kami sangat prihatin bahwa kenaikan suku bunga Anda berisiko memperlambat ekonomi hingga merangkak sementara gagal memperlambat kenaikan harga yang terus merugikan keluarga,” tulis anggota parlemen tersebut.

Pada Agustus 2022, Warren mengatakan kepada CNN bahwa dia “sangat khawatir” bahwa siklus pengetatan The Fed akan “membuat ekonomi jatuh ke jurang resesi.”

Sejak Maret 2022, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 425 basis poin, membawa suku bunga dana federal ke level tertinggi 15 tahun, ke kisaran 4,25 hingga 4,50 persen.

Gedung Putih menegaskan kembali komitmen Presiden Joe Biden terhadap independensi Fed selama pertemuan dengan Powell pada Mei 2022.

 Brian Deese, penasihat ekonomi utama presiden, mengatakan kepada wartawan “Presiden menggarisbawahi kepada Ketua Powell dalam pertemuan tersebut apa yang telah dia garisbawahi secara konsisten, termasuk hari ini, bahwa dia menghormati independensi Federal Reserve.”

Bulan lalu, senator Republik, yang dipimpin oleh  Senate Banking Committee Ranking, Pat Toomey (R-Pa.), memperkenalkan Undang-Undang Akuntabilitas Federal Reserve. Tujuan dari undang-undang ini adalah untuk meningkatkan akuntabilitas organisasi.

“Terlepas dari mandat undang-undang mereka yang sempit dan nonpartisan, The Fed dan bank-bank Fed regional semakin memasukkan diri mereka ke dalam isu-isu yang bermuatan politik seperti pemanasan global dan keadilan sosial,” kata Toomey dalam sebuah pernyataan. 

“Kongres memiliki tanggung jawab untuk memastikan The Fed tidak menjadi aktor politik. Undang-undang ini akan memajukan tujuan penting itu dengan mereformasi The Fed agar lebih bertanggung jawab kepada Kongres dan rakyat Amerika.”

Penyusunan Kebijakan Iklim

Menurut Undang-Undang Federal Reserve tahun 1913, mandat The Fed adalah lapangan kerja maksimum, stabilitas harga, dan suku bunga jangka panjang yang moderat. Namun, pada 2020, Fed memperbarui panduan kebijakan moneternya yang mendefinisikan kembali lapangan kerja penuh sebagai “tujuan berbasis luas dan inklusif yang tidak dapat diukur secara langsung dan berubah dari waktu ke waktu karena sebagian besar disebabkan oleh faktor nonmoneter yang memengaruhi struktur dan dinamika pasar tenaga kerja.”

Dalam beberapa tahun terakhir, pejabat Fed, anggota parlemen, dan ekonom telah menyarankan agar bank sentral menambahkan mandat lain: perubahan iklim.

Meskipun The Fed dapat mempertimbangkan risiko keuangan terkait iklim, Powell mengatakan mengadopsi tujuan baru “tanpa mandat undang-undang yang jelas akan merusak alasan independensi kami.”

Mengatasi perubahan iklim harus dilakukan oleh cabang-cabang pemerintahan terpilih yang mencerminkan kehendak rakyat, Powell menyarankan.

“Tetapi tanpa undang-undang kongres yang eksplisit, tidak pantas bagi kami untuk menggunakan kebijakan moneter atau alat pengawasan kami untuk mempromosikan ekonomi  hijau atau untuk mencapai tujuan berbasis iklim lainnya, Kami bukan dan tidak akan menjadi ‘pembuat kebijakan iklim’.”

Tahun ini, The Fed akan membuat program percontohan yang akan menampilkan enam bank terbesar di negara itu untuk berpartisipasi dalam “analisis skenario” yang menguji stabilitas perusahaan-perusahaan ini setelah peristiwa iklim yang signifikan.

Ada Petunjuk?

Powell diam tentang keputusan potensial apa pun menjelang pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal dua hari mendatang pada 31 Januari hingga 1 Februari.

Dengan pertumbuhan inflasi harga yang melambat, investor secara luas mengharapkan Fed untuk menarik trigger pada kenaikan suku bunga seperempat poin, mengangkat target suku bunga ke kisaran 4,50 hingga 4,75 persen, menurut CME FedWatch Tool.

Meskipun inflasi tahunan cenderung menurun, konsensus di The Fed adalah bahwa lebih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk mengembalikan inflasi ke tingkat target The Fed sebesar 2 persen. Pada saat yang sama, ada ekspektasi yang berkembang bahwa bank sentral akan mulai memangkas suku bunga sebagai respons terhadap resesi.

“Dengan kenaikan tajam dalam tingkat pengangguran yang dipicu oleh resesi dan inflasi yang menunjukkan tanda-tanda kemajuan lebih jelas pada akhir tahun 2023, kami memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 200 basis poin hingga pertengahan tahun 2024, mendekati tingkat netral sekitar 3 persen pada tahun 2024,” tulis para ekonom Deutsche Bank dalam sebuah catatan.

Menurut Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP) Fed, para pejabat memandang tingkat pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 0,5 persen pada tahun 2023 dan tingkat pengangguran naik menjadi 4,6 persen. (asr)