Pentagon : Militer AS Harus Bersiap Menghadapi Kemungkinan Konfrontasi dengan Tiongkok 

 oleh Gao Shan

Para pemimpin Pentagon mengatakan pada Kamis (23/3/2023) bahwa militer Amerika Serikat harus bersiap menghadapi kemungkinan konfrontasi dengan Tiongkok. Selain itu, Pentagon juga mendesak Kongres untuk menyetujui anggaran sebesar USD.842 miliar yang diusulkan Kementerian Pertahanan untuk membantu memodernisasi pasukan yang ditempatkan di Asia dan di seluruh dunia.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di depan Subkomite Alokasi Pertahanan DPR (House Appropriations subcommittee) mengatakan : “Urgensinya anggaran tersebut berkaitan dengan tingkat strategis, juga terkait dengan hubungan kita dengan kompetisi strategis PKT.”

Austin menunjukkan bahwa karena peningkatan penelitian dan pengembangan serta penyebaran teknologi berteknologi tinggi, seperti teknologi hipersonik, yang akan digunakan untuk meningkatkan kekuatan militer dan mempertahankan sekutu di kawasan Pasifik, maka anggaran militer tahun ini akan meningkat lebih dari USD. 9 miliar.

Kunjungan pemimpin Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping ke Moskow baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran terhadap kemungkinan PKT meningkatkan dukungannya kepada Putin dalam perang di Ukraina, yang tentunya akan semakin mengancam Barat.

Dalam menghadapi hal ini, Jenderal Mark Milley, Kepala Staf Gabungan AS mengatakan bahwa tindakan i Jinping “sedang menempatkan Tiongkok pada jalur konfrontasi dan potensi konflik dengan negara tetangganya dan Amerika Serikat”.

Mencegah dan mempersiapkan perang “sangat mahal, tapi masih tidak semahal berperang. Dan anggaran ini bisa mencegah perang dan mempersiapkan kita untuk melawannya jika perlu.”

Rep. Hal Rogers dari North Carolina menanyai para pemimpin Kementerian Pertahanan tentang pertemuan Xi – Putin dan implikasinya terhadap persaingan AS dengan Tiongkok. Ia mengatakan bahwa masalah-masalah ini bagaikan ‘gajah besar dalam kamar’ (Elephant in the room, Ini adalah idiom bahasa Inggris yang digunakan untuk menggambarkan suatu hal atau risiko tertentu yang terlihat jelas tetapi diabaikan dan tidak didiskusikan oleh pihak yang berkepentingan, atau mitos kolektif yang tidak berani melawan atau membantah dalam menghadapi masalah tertentu yang sudah jelas). 

“Amerika Serikat sedang berada pada saat kritis,” katanya.

Austin mengatakan aliansi yang semakin erat antara dua kekuatan nuklir yakni Tiongkok dan Rusia, dan dukungan Xi Jinping kepada Putin selama perang Ukraina, semakin meningkatkan kekhawatiran.

Dia juga menambahkan bahwa walau AS belum melihat Tiongkok secara langsung memasok senjata ke Rusia, tetapi jika itu terjadi, maka “hal itu dapat mengarah pada semakin tajamnya konflik, dan tentu saja itu bisa membuatnya konflik bertambah lebar, tidak hanya di kawasan tetapi dapat menyebar ke dunia,” tegas Austin.

Milley, yang akan pensiun pada akhir tahun ini mengatakan bahwa, Kementerian Pertahanan AS harus terus memodernisasi pasukannya untuk memastikan mereka siap tempur saat dibutuhkan.

“Kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan pasukan kami dapat berada di garis depan dan nomor satu setiap saat, sehingga kami dapat menghalangi Partai Komunis Tiongkok,” katanya.

Perlengkapan dan kesiapan pasukan AS telah tergerus selama 20 tahun dalam menghadapi perang di Irak dan Afghanistan. Karena itu, AS terus bekerja keras untuk mengganti sistem senjata dan memberikan waktu kepada pasukan untuk melakukan pemulihan dan mengatur penempatan ulang. Milley memberitahu Kongres bahwa pekerjaannya telah terbayar.

“Tingkat kesiapan tempur kami saat ini lebih tinggi daripada beberapa tahun yang lalu. Kita memiliki lebih dari 60% pasukan tugas aktif sekarang telah berada pada status kesiapan tempur tertinggi, dan dapat dikerahkan ke medan perang dalam waktu kurang dari 30 hari. Dan ada 10% pasukan yang dapat dikerahkan dalam waktu 96 jam,” kata Mark Milley.

Milley juga memperingatkan bahwa perolehan itu bisa hilang jika Kongres gagal mengesahkan anggaran baru tepat waktu, karena hal itu akan berpengaruh langsung terhadap pelatihan pasukan.

Anggota panel, termasuk Rep. Mario Diaz-Balart dari Florida, juga memperjelas bahwa meskipun mereka mendukung kelanjutan bantuan AS ke Ukraina, “hari-hari penulisan cek kosong telah berlalu”. Mereka juga mempertanyakan soal ke mana arah tujuan akhir yang dikehendaki pemerintah AS ?

Milley menjawab bahwa tujuannya adalah untuk memastikan bahwa Ukraina tetap menjadi negara bebas dan merdeka, menjaga integritas teritorialnya, menjaga keamanan global, dan mempertahankan tatanan dunia yang telah ada sejak Perang Dunia II.

“Jika hal ini hilang, maka anggaran pertahanan kita akan naik berlipat ganda. Karena pada saat itu, yang kita hadapi bukan lagi era persaingan kekuatan besar, tetapi itu adalah awal dari era konflik langsung antara kekuatan besar. Dan itu akan sangat berbahaya bagi seluruh dunia,” tambahnya. (sin)