Memperingati 31 Tahun Hari Penyebaran Falun Dafa di Seluruh Dunia : Membawakan Keajaiban bagi Dunia

The Epoch Times

13 Mei, adalah hari akbar yang diperingati ratusan juta praktisi Falun Dafa di seluruh dunia. 13 Mei 2023, adalah “Hari Falun Dafa Dunia” yang ke-24, dan memperingati 31 tahun penyebaran Falun Dafa ke seluruh dunia, juga hari ulang tahun pendiri Falun Dafa yakni Master Li Hongzhi.

Memasuki Mei, praktisi Falun Gong di seluruh dunia memperingati hari indah menyebarnya Falun Gong oleh Master Li Hongzhi yang telah menumbuhkan kembali harapan kehidupan kembali bagi banyak manusia di dunia.

Pada 13 Mei 1992, Master Li Hongzhi mengajarkan Falun Gong di kota Changchun di wilayah timur laut Tiongkok, yang sangat berbeda dengan aliran Qigong (baca: chikung, red.) lainnya. Master Li secara langsung menunjuk hati manusia, dan menuntut para praktisinya agar mematut diri berdasarkan karakter alam semesta yaitu “Sejati-Baik-Sabar (Zhen-Shan-Ren = 真、善、忍)” untuk berkultivasi watak, sekaligus juga mengajarkan lima perangkat latihan yang sederhana dan mudah dipelajari, dengan gerakannya yang lembut namun indah. Berkultivasi Falun Dafa, akan memperoleh manfaat luar biasa berupa lenyapnya penyakit dan pemurnian spiritual dalam waktu yang cukup singkat.

Pada tanggal 13 Mei 2023, beberapa praktisi Falun Gong di Selandia Baru mengadakan unjuk rasa di Elizabeth Square, pusat kota Auckland. Foto adalah tim genderang pinggang yang sedang tampil. (Tan Xin / The Epoch Times)

Sejak saat itu hingga Desember 1994, Master Li Hongzhi tanpa kenal lelah bepergian ke seantero negeri, di dalam maupun di luar Tembok Raksasa, untuk menyebarkan Falun Gong, menaburkan benih-benih “Sejati-Baik-Sabar” ke seluruh daratan Tiongkok. Hingga 1999, seratus juta warga Tiongkok telah berkultivasi Falun Gong. Di Negeri Kuno Dewata itu kembali tumbuh kehidupan dan vitalitas yang sama sekali baru.

Pada Maret 1995, Master Li Hongzhi datang ke ibukota Prancis, yang disebut sebagai salah satu kota terindah di dunia yakni kota Paris, dan menyebarkan Falun Dafa dari Dunia Timur ke Dunia Barat. Hingga hari ini, konsep “Sejati-Baik-Sabar” lewat penyebaran dari mulut ke mulut, dan dari hati ke hati, telah menyebar dari Asia, hingga menjangkau lebih dari 100 negara di benua Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Oceania, dan Afrika, memberi tak terhingga manfaat bagi para pengikutnya.

Mukjizat Yang Menyelamatkan Kehidupan

Selama ratusan bahkan ribuan tahun, baik rakyat jelata maupun pejabat dan bangsawan, termasuk presiden, perdana menteri, raja, atau ratu, tidak ada seorang pun yang luput dari penyakit. Setelah menderita penyakit, yang diharapkan adalah suatu metode penyebuhan yang efektif. Namun pertanyaannya, dari mana sebenarnya penyakit itu berasal? Dan bagaimana bisa mengobatinya hingga ke akar-akarnya?

Sejak zaman dulu hingga sekarang, baik dari kalangan ilmu medis tradisional Tiongkok maupun Barat, telah terdapat banyak dokter terkenal, kitab medis, dan resep rahasia, namun, betapapun modernnya metode pengobatan masa kini ataupun Pengobatan Tradisional Tiongkok (disingkat PTT, red.), masih ada banyak penyakit yang tak bisa disembuhkan, dan kalangan medis tidak berdaya menyembuhkannya.

Master Li Hongzhi dalam buku “Zhuan Fa Lun” telah menunjukkan jalan dalam memurnikan jiwa dan raga bagi para kultivatornya secara fundamental. Sudah 31 tahun lamanya Falun Dafa menyebar-luas ke seluruh dunia, dan membuat banyak orang yang telah kenyang didera berbagai macam penyakit, termasuk sejumlah orang yang mengidap penyakit mematikan, dengan suka cita telah memperoleh kembali kehidupan yang baru.

Pada 10 Juli 1998, surat kabar Economic Daily Tiongkok telah memuat sebuah artikel berjudul “Saya Telah Bangkit!”. Tokoh utama dalam artikel ini bernama Xie Xiufen, seorang pasien yang telah 16 tahun lamanya menderita lumpuh total dan dia berasal kota Handan Provinsi Hebei. Sejak 1 Juli 1996, suaminya membawanya dengan kursi roda ke tempat latihan Falun Gong. 

Dua bulan kemudian, Xie Xiufen secara ajaib sudah dapat berdiri lagi, penyakitnya yang lain pun telah sembuh total. Dengan penuh haru dia berkata, “Saya sudah lumpuh selama 16 tahun, adalah Master Li Hongzhi yang telah mengatur kembali jalan hidup saya. Sejak saat ini, saya telah memperoleh kehidupan baru!” (selengkapnya baca artikel di Minghui.org )

Pada 2008, seorang mahasiswa jurusan musik bernama Joseph Ma (Ma Xiaojun) yang berusia 21 tahun, pada usianya yang paling cemerlang ini justru mendadak mengidap penyakit Pneumonia Lobaris, 75% dari paru-parunya telah bernanah dan rusak, pada foto X-ray terlihat “paru-paru putih”, tingkat kematian akibat penyakit ini dapat mencapai 64%. Di saat Joseph Ma telah putus asa dan berjuang di ambang kematian, pacar dan ibu pacarnya datang kepadanya, dan memberitahunya untuk mengucapkan sembilan kata sejati yaitu “Fa Lun Da Fa Hao, Zhen Shan Ren Hao (Falun Dafa Baik, Sejati-Baik-Sabar Baik)”.

Awalnya, pendidikan ateisme dari PKT (Partai Komunis Tiongkok) dan ketakutan akibat penindasan PKT terhadap Falun Gong membuatnya sangat ketakutan, serta tidak berani mengucapkannya. Namun, karena kondisinya sudah sangat kritis, dan merasa sudah tak ada lagi harapan, ia akhirnya menuruti nasihat mereka, lalu mulai mengucapkan sembilan kata itu di dalam hati. Menjelang subuh sekitar pukul 3-4 dinihari, keajaiban telah terjadi. Tubuhnya seperti melalui sebuah pertaruangan hebat antara kebajikan melawan kejahatan. Setelah itu, kembali tenang, terasa nyaman dan damai. Seminggu kemudian, ia telah sembuh. Sebulan kemudian, ia kembali memeriksakan kondisinya ke rumah sakit. Ketika dokter yang melihat hasil sinar X-ray paru-parunya seakan tidak bisa percaya pada penglihatannya sendiri, catatan medisnya dibolak-balik dan dicocokkan berulang kali, lalu dengan terkejut dokter itu bertanya: “Apakah ini adalah Anda sendiri? Mengapa paru-paru Anda sudah tidak ada bercak sama sekali?”

Setelah mengalami mukjizat ini, Joseph Ma bertekad untuk menjadi seorang kultivator Falun Gong. (selengkapnya baca berita Epoch Times)

Di antara para kultivator Falun Gong di seluruh dunia, sudah tak terhitung banyaknya kasus kultivator yang terselamatkan nyawanya seperti ini, dan memberikan manfaat yang luar biasa bagi individu tersebut maupun bagi keluarga mereka, bagi masyarakat, bahkan negaranya.

Pada 1998, sejumlah pakar medis di Beijing, Wuhan, Dalian, dan Provinsi Guangdong membentuk tim investigasi, yang melakukan penelitian medis sebanyak 5 kali terhadap puluhan ribu warga, hasil riset tersebut menunjukkan, efektivitas penyehatan fisik dan penyembuhan penyakit yang dialami kultivator Falun Gong mencapai 97,9%.

Mukjizat Peningkatan Moralitas

Segala materi dan mahluk di antara langit, bumi, manusia, dan alam semesta, beredar sesuai hukum yang objektif, hukum yang objektif ini adalah “Tao”; dikorespondensikan ke tengah masyarakat manusia, kriteria perilaku yang sesuai dengan “Tao”, itulah yang disebut “moralitas”. Selama ribuan tahun, moralitas berperan teramat penting dalam menghubungkan manusia dengan manusia, manusia dengan masyarakat, manusia dengan alam, serta menghubungkan manusia dengan langit, bumi, dan para dewa.

Akan tetapi, di masa modern ini, ateisme, teori evolusi, materialisme, serta berbagai konsep modern yang aneh semakin marak, yang telah secara mendasar mendistorsi hati manusia, dan membuat moralitas manusia menjadi merosot, menyebabkan tumbuh suburnya kekacauan masyarakat. 

Pada saat itulah, Master Li Hongzhi menyebarkan Falun Gong, dan menuntut para kultivatornya mematut diri menjadi orang baik secara ketat menurut prinsip “Sejati-Baik-Sabar”, ibarat angin musim semi menyingkirkan kabut sesat yang menyelimuti hati manusia, membuat pandangan dunia, pandangan hidup serta nilai-nilai kemanusiaan mengalami perubahan mendasar.

Di antara orang-orang yang berkultivasi Falun Gong, orang-orang baik dan hal baik terus bermunculan. Yang dulunya mempunyai berbagai kebiasaan buruk, mulai dari merokok, kecanduan alkohol, pornografi, perjudian, narkoba, perilaku agresif dan lain sebagainya, setelah berkultivasi Falun Gong dengan penuh kesungguhan hati, semua kejahatan itu telah berubah menjadi kebaikan, ibarat terlahir kembali, dan menjadi seorang manusia baru.

Saudara kembar Cai Zhonghua dan Cai Zhongmin asal Taiwan, keduanya pernah menjadi anggota gangster, segala kejahatan mulai dari mengisap madat, mengedarkan dan menyelundupkan narkoba telah mereka lakukan. 

Sang kakak divonis penjara seumur hidup, serta adiknya divonis 30 tahun penjara. Keluarga mereka sangat bersedih, dan tidak sekalipun mau menengok mereka di penjara. Kemudian sang kakak belajar Falun Gong di dalam penjara; setelah itu, ketika sang kakak dibebaskan bersyarat ia mengajari adiknya. Akhirnya saudara kembar itu bersama-sama mulai menapak jalan kultivasi Falun Gong, telah membersihkan diri secara tuntas dari segala pengaruh obat terlarang, terbebas dari segala kebiasan buruk, dan membersihkan jiwa, serta kembali ke jalan yang benar.

Cai Zhonghua berkata, “Dulu saya tidak percaya Tuhan, maka itu berani melakukan segala bentuk kejahatan dan hal-hal yang tak bermoral; seandainya saja saya percaya Tuhan, sampai mati pun saya tidak akan berani melakukannya.”

Cai Zhongmin berkata, “Jika saya tidak memperoleh Fa (Fa yang dimaksud adalah Falun Dafa, red.), mungkin hari ini saya masih mendekam bahkan mati di dalam penjara, berkultivasi Falun Dafa membuat sifat saya telah berubah secara total.”

Saudara kembar itu menyatakan: bahasa apapun tidak akan dapat mengungkapkan rasa terima kasih mereka terhadap Master Li Hongzhi. (selengkapnya baca di Minghui.org English Version)

Mukjizat Di Tengah Duel Kebaikan Melawan Kejahatan

Karena iri hati, nafsu akan kekuasaan dan rasa egonya, mantan diktator PKT yakni Jiang Zemin tidak bisa menerima segala fakta mengenai Falun Gong, serta bertindak sendiri melawan arus, maka pada 20 Juli 1999, ia mengerahkan segala kekuatan partai komunis beserta rezimnya, dan telah memulai penganiayaan kejam terhadap Falun Gong.

Penganiayaan ini telah memusatkan segala kekuatan jahat dalam dan luar negeri. Seluruh aparat negara, alat propaganda, tenaga dan dana telah dikerahkan, serta dimanfaatkan oleh PKT untuk menindas rakyat yang tidak berdosa. Mengandalkan penyebaran desas-desus, indoktrinasi, dan kekerasan, PKT menciptakan kesalah-pahaman dan juga kebencian milyaran rakyat Tiongkok terhadap Falun Gong.

Partai komunis sejak awal suka bertarung melawan langit dan bumi, tak henti-hentinya mengobarkan berbagai gerakan politik, dan kelompok yang dibersihkan oleh PKT, baik pejabat pemerintah maupun kelompok agama, dalam waktu singkat dapat dibungkam dan hilang jejaknya, tetapi berbeda halnya dengan praktisi Falun Gong.

Selama 24 tahun penindasan PKT terhadap Falun Gong, demi mempertahankan keyakinannya, jutaan praktisi Falun Gong di Tiongkok telah ditangkap secara ilegal, dipenjara, dijebloskan ke kamp kerja paksa, disekap di pusat indoktrinasi, mengalami berbagai siksaan kejam, dan penderitaan yang tak terbayangkan oleh manusia biasa.

Walaupun demikian, praktisi Falun Gong tanpa penyesalan, tetap bersiteguh pada keyakinan mereka terhadap “Sejati-Baik-Sabar”, menaati ajaran Master Li, tidak memusuhi siapapun, termasuk para pejabat keamanan publik, kejaksaan, kehakiman, dan hukum yang pernah menindas mereka, tetap memiliki hati yang sejati, baik, sabar, secara damai menyampaikan fakta akan “Falun Dafa Hao, Zhen Shan Ren Hao”, dan menghimbau orang-orang yang telah menindas Falun Gong, agar tidak lagi melakukan kejahatan tersebut, agar berhenti merugikan diri sendiri dan anak cucu, agar tidak dijadikan kambing hitam bagi dalang penindasan ini, agar memilih jalan kebaikan, mencari cahaya kebenaran, dan menyambut masa depan yang indah.

Selama 24 tahun proses klarifikasi fakta, kelompok Falun Gong telah menampilkan banyak kisah tentang kultivasi yang menyentuh langit dan bumi, yang belum pernah ada sebelumnya, menciptakan banyak jejak mukjizat di tengah manusia, mendapat pujian dan keyakinan dari banyak politisi serta kalangan masyarakat; pada saat yang sama, juga menyadarkan hati nurani dan kebaikan banyak orang.

Penindasan telah berlangsung 24 tahun, praktisi Falun Gong bukan hanya tidak lenyap, sebaliknya justru telah membuat lebih dari 400 juta orang penduduk Tiongkok mengundurkan diri dari keanggotaan partai komunis, kelompok dan segala bentuk organisasi komunis lainnya, dan melangkah menuju kesadaran spiritual tertinggi. Inilah yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah manusia.

Menghormati “Sejati-Baik-Sabar”, Umat Manusia Akan Ada Harapan

Sejak dulu hingga kini, para orang bijak nan suci terus berupaya menelaah misteri alam semesta dan makna kehidupan manusia yang sebenarnya.

Manusia mencari ke atas ke bawah: dari mana asalnya alam semesta? Bagaimana perubahannya? Bagaimana terbentuknya kehidupan di bumi ini? Apa tujuan menjadi manusia? Mengapa manusia ada yang terlahir kaya ada yang miskin? Bagaimana manusia dapat melepaskan diri dari penderitaan, bahkan terbebas dari lingkaran tumimbal lahir? Mengapa dunia saat ini berubah menjadi sedemikian kacau? Kemanakah manusia akan pergi? Dan lain sebagainya.

Pendiri Falun Gong Master Li Hongzhi telah mengungkap kebenaran pada bagian “Lun Yu (prakata)” dalam “Zhuan Fa Lun” dengan mengatakan: “Jika manusia dapat meningkatkan tingkah laku dan idenya berdasarkan moralitas, maka peradaban masyarakat manusia baru dapat bertahan abadi, dan mukjizat akan dapat muncul kembali di tengah masyarakat manusia.”

Pada 20 Januari 2023 dan 17 April 2023 lalu, Master Li Hongzhi masing-masing telah memberi wewenang bagi surat kabar The Epoch Times untuk menerbitkan artikel berjudul “Mengapa Ada Umat Manusia” dan “Mengapa Hendak Menyelamatkan Makhluk Hidup”, yang mengungkap banyak rahasia langit bagi pembaca. Jika Anda dapat membaca kedua artikel Master Li itu dengan hati dan pikiran yang tenang, banyak kebingungan akan terurai.

Baik di masa lalu, sekarang, atau masa mendatang, baik di Tiongkok maupun di luar negeri, “Sejati-Baik-Sabar” adalah prinsip moral universal yang diakui oleh setiap orang baik, nilai ini dari peradaban manusia ini melampaui batasan negara, ras, kepercayaan, dan ideologi.

Berbagai keajaiban yang tercipta selama 31 tahun penyebaran Falun Gong di seluruh dunia, telah membuktikan kekuatan ajaib dari nilai-nilai “Sejati-Baik-Sabar” ini.

Mengalami 24 tahun penindasan dengan cara premanisme paling jahat oleh PKT, Falun Dafa dapat tetap berdiri tegak tak tergoyahkan, penyebab yang paling fundamental adalah: para praktisi Falun Gong berkeyakinan teguh pada “Sejati-Baik-Sabar”. Prinsip “Sejati-Baik-Sabar” ibarat mercusuar di tengah kegelapan, yang memberikan kebijaksanaan, keberanian, dan kekuatan bagi para praktisinya.

Di tengah periode sejarah yang istimewa dimana umat manusia dan alam semesta mengalami pergantian yang usang digantikan dengan yang baru, menghormati petunjuk “Sejati-Baik-Sabar”, akan membantu umat manusia melangkah melalui berbagai rintangan dan kesulitan, memasuki era yang baru. 

Semoga “Sejati-Baik-Sabar” bisa membantu Anda mengubah bencana menjadi berkah, terhindar dari kesulitan dan menemukan masa depan yang cerah. (sud/whs)