10 Pesawat Tiongkok Melintasi Garis Tengah Selat Taiwan, Militer Taiwan Langsung Bertindak

Zhang Ting

Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengatakan bahwa pada Minggu (11 Juni) pukul 14:00, sebanyak 24 pesawat militer Tiongkok terdeteksi, 10 di antaranya melintasi garis tengah Selat Taiwan yang sensitif, mendorong angkatan udara Taiwan untuk mengambil tindakan darurat.

Menurut pernyataan singkat yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan pada Minggu 11 Juni, sebanyak 24 pesawat tersebut terdiri berbagai jenis pesawat dari J-10, J-11, J-16, Sukai 30, H-6 terdeteksi pada pukul 2 siang. Kementerian Pertahanan Nasional tidak menyebutkan secara spesifik kemana arah pesawat-pesawat Tiongkok tersebut, namun demikian mengatakan sebanyak 10 pesawat di antaranya melintasi garis tengah Selat Taiwan. Selain itu, militer Taiwan juga mendeteksi empat kapal perang Tiongkok yang sedang berpatroli.

Garis median di Selat Taiwan memisahkan kedua sisi Selat Taiwan dan sebelumnya berfungsi sebagai pembatas tidak resmi antara Taiwan dan daratan Tiongkok. Namun demikian, Partai Komunis Tiongkok mengatakan bahwa mereka tidak mengakui garis tersebut dan  mengirimkan pesawat militer serta kapal perang melintasi garis tersebut beberapa kali sejak tahun lalu.

Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengatakan bahwa sebagai tanggapan atas tindakan pesawat militer Tiongkok pada Minggu 11 Juni, militer Taiwan menggunakan pengawasan intelijen gabungan untuk mengawasi pergerakan militer Tiongkok sepanjang hari, dan mengerahkan pesawat misi, kapal, dan sistem rudal berbasis pantai untuk memantau dan merespons dengan cermat.

Ini adalah kedua kalinya dalam waktu kurang dari seminggu, Taiwan melaporkan bahwa Partai Komunis Tiongkok  mengirim pesawat dan kapal militer untuk melakukan operasi militer yang mengganggu Taiwan. Pada  Kamis (8 Juni), sebanyak 37 pesawat militer Tiongkok terbang ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, beberapa di antaranya kemudian terbang di atas Samudra Pasifik bagian barat.

Dalam beberapa tahun terakhir, Partai Komunis Tiongkok telah meningkatkan ancaman militernya terhadap Taiwan. Pemimpin Komunis Xi Jinping telah menyatakan bahwa ia tidak akan melepaskan opsi untuk menyatukan Taiwan dengan paksa. Pemerintah Taiwan secara konsisten menolak klaim kedaulatan Partai Komunis atas Taiwan, dan menyatakan bahwa hanya rakyat Taiwan yang dapat menentukan masa depan mereka.

Pada awal April, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California. Sekembalinya ke Taiwan, Partai Komunis Tiongkok mengumumkan latihan militer selama tiga hari untuk mensimulasikan serangan terhadap target-target utama di Taiwan dan perairan sekitarnya dalam upaya menciptakan kepanikan. Namun, masyarakat Taiwan mengatakan bahwa mereka tetap tenang dan terus menjalani kehidupan mereka seperti biasa. (Hui)