Infeksi Sekunder dan Ketiga  Bermunculan di Tiongkok, Kasus Demam Tinggi Melonjak dan WHO Mengkaji Ulang Asal Muasal COVID

Wang Yanqiao

Pasien COVID-19 dengan Infeksi sekunder dan ketiga terus meningkat di daratan Tiongkok. Baru-baru ini, rumah sakit di banyak tempat menyatakan bahwa telah terjadi puncak COVID lainnya di Tiongkok dengan peningkatan jumlah pasien demam.

Warga  Hubei berkata : “Strain mutan ketiga dari varian COVID-19, EG.5.1, telah ada sejak lama. Kali ini, saya tidak dapat menghindarinya. Saya terinfeksi. Ketika saya bangun pada hari Rabu, saya merasa tenggorokan saya sedikit tersumbat, sedikit bengkak. Pada malamnya tenggorokan saya semakin tersumbat, itulah pengalaman yang belum pernah saya alami sebelumnya, dan saya merasa seperti tercekik, saya menemukan strip tes untuk mengujinya dan ternyata saya positif terinfeksi.”

Warga Hubei lainnya berkata : “Tadi malam saya demam tinggi berulang kali, 40 derajat celcius. Hari ini saya ke rumah sakit untuk menjalani tes antigen, dan ternyata positif. Ups, sangat tidak nyaman.”

Yang Wei, wakil kepala dokter di Departemen Kardiologi, Rumah Sakit Boai Beijing, Pusat Penelitian Rehabilitasi Tiongkok berkata: “Baru-baru ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok merilis laporan infeksi COVID-19 di dalam negeri pada  Agustus. Laporan tersebut mengatakan bahwa tingkat kasus positif jumlah kasus COVID19 mendekati 20%.  Rata-rata, satu dari setiap lima pasien flu adalah  COVID-19.”

Kasus COVID-19 terus merajalela di Tiongkok. Baru-baru ini, terdapat sedikit peningkatan pasien demam di banyak tempat di Tiongkok. Pada 18 September, media daratan Tiongkok melaporkan bahwa menurut data dari Rumah Sakit Anak Fudan, jumlah rawat inap di rumah sakit dalam satu hari selama periode puncak akhir pekan bisa mencapai 900 kasus.

Selain itu, data Rumah Sakit Kesehatan Ibu dan Anak Provinsi Fujian menunjukkan bahwa proporsi anak dengan infeksi mikoplasma yang dirawat dalam enam bulan terakhir mengalami peningkatan secara signifikan, di antaranya, setidaknya 1/3 hingga 1/2 anak yang dirawat di rumah sakit menderita bronkopneumonia yang rumit dengan infeksi mikoplasma.

Liang Yizhang, seorang tabib pengobatan Tiongkok di Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Tiongkok Shandong Hongjitang berkata: “Awal musim gugur tahun ini sangat tidak merata. Di rumah sakit seperti bagian pediatrik dan pernapasan, terdapat banyak orang lanjut usia dan anak-anak yang menderita pneumonia.”

Zhang Yanli, direktur Departemen Pengobatan Pernafasan Anak di Rumah Sakit Afiliasi Ketiga Universitas Zhengzhou, Henan berkata: “Mycoplasma pneumoniae bukanlah bakteri atau virus. Penyakit ini menyebar melalui saluran pernapasan melalui droplet dan memiliki tingkat penularan tertentu, terutama di beberapa lingkungan tertutup. Misalnya, di taman kanak-kanak, musim gugur dan musim dingin adalah musim dengan insiden yang relatif tinggi. Kemudian sekitar sebulan berikutnya mungkin merupakan waktu dengan insiden yang relatif tinggi bagi kami, yang bertepatan dengan dimulainya sekolah untuk siswa kami.”

Ketika kasus COVID-19 terus merajalela, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa ia mendesak Tiongkok agar memberikan lebih banyak informasi tentang asal usul COVID. Ia juga bersiap mengirimkan kelompok kedua dari tim ahli ke Tiongkok untuk menyelidikinya.

Pada saat yang sama, serangga telah bermunculan di banyak tempat di Tiongkok, banyak orang mengatakan bahwa setelah digigit, kulit mereka meninggalkan gejala seperti kemerahan, bengkak, dan bisul.

Masyarakat di Shijiazhuang, Hebei berkata: “Kalau sampai mengenai kulit, jangan ditepuk. Karena serangga ini sangat berbahaya dan cairan tubuhnya sangat korosif sehingga disebut asam sulfat berjalan. Oleh karena itu, kita harus mewaspadai serangga ini. Serangga ini juga disebut serangga bayangan. Dulunya jarang ditemukan di utara, tetapi dalam beberapa hari terakhir, banyak netizen kami di Shijiazhuang menemukan serangga bayangan di rumah mereka.” (Hui)