Antusias Masyarakat Saksikan Semarak Falun Dafa di Kawasan Simpang Lima dan Aloon-aloon Kauman Semarang

ETIndonesia- Ratusan praktisi Falun Dafa atau Falun Gong menggelar pawai di kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (1/10/2023). Acara ini menarik perhatian masyarakat luas. Warga pun secara antusias menyaksikannya. Bahkan, tak lupa mengabadikan momen yang mereka lihat di pagi hari itu.  Sehari sebelumnya, praktlsi Falun Dafa juga memperkenalkan keberadaan mereka kepada masyarakat luas di kawasan Aloon-aloon Kauman Semarang.

Sebelum para praktisi Falun Dafa berkeliling seputaran pertemuan Jl. Pandanaran, Ahmad Yani, Pahlawan, Gajah Mada, dan A. Dahlan itu, mereka juga sempat menunjukkan 4 perangkat  latihan berdiri serta meditasi.  Tak hanya itu, warga juga terlihat menyimak dengan seksama penjelasan yang disampaikan para praktisi Falun Dafa tentang apa itu sebenarnya Falun Dafa. Warga pun menerima dengan baik brosur penjelasan tentang Falum Dafa yang diberikan serta menyimpannya.

Acara pawai ini dibuka oleh pejabat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang yang mewakili Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita.

“Untuk itu kami sampaikan barisan pawai himpunan Falun dafa Indonesia kami buka,” ujar  Triyo Sumanto.

Triyo Sumanto dari Dinas Pemuda dan Olahraga, Dispora Kota Semarang

Ia memberikan apresiasi atas terselenggaranya yang digelar pada hari itu. Selain itu, pria yang sempat berkarir di tim Mahesa Jenar juga memuji atas perkembangan Falun Dafa.

“Yang mana kegiatan Falun Dafa ini, saya nilai positif sekali untuk perkembangan, baik di daerah-daerah kota semarang,” katanya.

Mantan kiper andalan “Pokokmen PSIS” di era 1990-an itu juga menambahkan, walaupun  ia hanya sebentar mengikuti gerakan latihan Falun Dafa, ia turut merasakan manfaat latihan perangkat latihan Falun Dafa.

“Yang pasti olahraga ini masuk sekali di tubuh kita, saya tadi merasakan sendiri, 10 menit ya, itu terasa sekali dari atas sampai bawah, padahal belum maksimal dan saya sendiri bekas atlet ya,  sepak bola dan sering fitnes, tapi kenyataannya saya sudah sebentar terasa sekali,” terang  putra Karanganyar.

“Yang saya rasakan darah lebih lancar, saya baru 10 menit, 10 menit sudah terasa, iya, jadi dulunya saya ibaratnya olahraga opo ini, tapi kenyataannya bagus, oleh karena itu salam dari ibu walikota,” jelasnya.  

Untuk diketahui, Falun Dafa merupakan kultivasi atau pengolahan jiwa dan raga untuk meningkatkan kesehatan tubuh dan memperbaiki watak moralitas. Falun Dafa ini telah menyebar ke seluruh dunia dan dilatih oleh ratusan juta orang di 100 negara. Adapun kultivasi jiwa adalah perbaikan watak ke arah Sejati-Baik-Sabar mampu menahan penderitaan menyingkirkan sifat egois, meredam stres serta mencapai kondisi jiwa yang murni.

Sementara itu, Ketua Himpunan Falun Dafa Indonesia (HFDI) Gatot Machali menuturkan kegiatan yang digelar di kawasan Simpang Lima bertepatan dengan penyelenggaraan konferensi berbagai pengalaman kultivasi Falun Dafa di Kota Semarang. Kegiatan ini dihadiri oleh para praktisi Falun Dafa dari kota-kota besar di Indonesia termasuk luar negeri.  

“Jadi, ini acara tahunan,  setiap tahun kita menggelar pertemuan praktisi Falun Gong atau Falun Dafa dari berbagai daerah dihadiri dari Bali, Batam, Padang,  lampung, hampir seluruh kota-kota besar hadir di sini, bahkan ketambahan dari Singapore, Malaysia juga Vietnam,” terangnya.

Selain menunjukkan lima perangkat latihan Falun Dafa, kata Gatot, kegiatan kali ini juga ditampilkan Marching band dan barisan gendering pinggang. Tujuannya peragaan metode Falun Dafa diharapkan masyarakat semarang dan Jawa Tengah serta Indonesia secara keseluruhan memahami fakta kebenaran Falun Dafa.

“Ini juga memperagakan perangkat metode Falun Dafa, maksudnya  masyarakat semarang dan Jawa Tengah, Indonesia secara keseluruhan, memahami  fakta sebenarnya bahwa Falun Gong atau Falun Dafa itu, sungguh-sungguh sejati-baik-sabar,” jelasnya.

Falun Dafa mulai menyebar di Tiongkok sejak tahun 1992, berkat manfaatnya yang efektif bagi kesehatan fisik dan mental sehingga dalam waktu 7 tahun pesertanya sudah mencapai 100 juta orang. Angka ini telah melampaui jumlah anggota Partai Komunis Tiongkok. Akan tetapi, pimpinan PKT saat itu, Jiang Zemin justru menganggap tingginya animo masyarakat serta popularitas Falun Gong sebagai ancaman bagi otoritas partai.  

“Jadi, tidak ada lagi masyarakat teracuni yang selama ini dipropagandakan negatif oleh rezim Partai Komunis Tiongkok,  sebenarnya itu sungguh-sungguh bohong,  menyesatkan,  sebaliknya malah Falun Gong sangat Ajaib, sungguh-sungguh benar slogannya yakni Sejati-Baik-Sabar,” ujarnya.  (asr)