Gelombang Pemotongan Gaji PNS, Guru, Tenaga Medis Sedang Melanda Beijing, Shanghai dan Tempat Lainnya

 oleh Yi Ru 

Baru-baru ini, terdapat laporan bahwa banyak pegawai negeri sipil, pensiunan guru, tenaga medis, dokter, dan personil di lembaga pemerintah lainnya di banyak provinsi Tiongkok yang ekonominya cukup mapan di waktu lalu, sekarang telah mengalami penurunan pendapatan yang serius. Dunia luar sedang memperhatikan apakah penduduk seluruh Tiongkok telah dilanda gelombang “penurunan pendapatan.”

Perekonomian Tiongkok terus merosot, keuangan daerah semakin ketat, sehingga gelombang pemotongan gaji semakin meluas.

Mr. Li, seorang warga Tiongkok yang melakukan penelitian di Tiongkok mengungkapkan kepada The Epoch Times, bahwa keempat distrik yakni Beijing Shunyi, Changping, Pinggu dan Mentougou harus meminjam uang dari Distrik Chaoyang untuk membayar gaji PNS mereka.

Gaji pegawai negeri di sebagian besar wilayah Provinsi Hebei bersifat “bayar satu tahan satu”, artinya unit administrasi atau perusahaan menunggak pembayaran gaji PNS selama satu bulan. (Contoh : Gaji Mei dibayar Juli, gaji Juni dibayar Agustus dan seterusnya).

Seorang warga Shenzhen bermarga Lin yang bekerja di sebuah instansi pemerintah mengungkapkan kepada NTDTV bahwa sejak tahun ini, gaji dan bonus yang dijanjikan terus mengalami pemotongan.

“Misalnya, gaji bulanan saya adalah RMB.19.000,-, bulan lalu telah dipotong beberapa ribu yuan. Itu belum termasuk bonus dari kinerja tahunan. Bonus kinerja adalah berdasarkan tingkat kepegawaian. Kami membagi lebih dari RMB. 120.000,- dan sepertiga dari bagian itu sudah hilang. Kami dulu memiliki gaji nasional, dan kemudian Zona Ekonomi Khusus Shenzhen mensubsidinya, dan ada uang subsidi untuk perumahan, uang subsidi untuk AC di musim panas, semua itu mungkin sudah dihapus. Jadi jumlahnya jauh berkurang”, kata PNS bermarga Lin tersebut. 

Mr. Li juga mengungkapkan bahwa bonus akhir tahun untuk pegawai negeri dan pegawai lembaga publik di tingkat Distrik Shanghai telah menyusut secara signifikan. Dulu, bonus akhir tahun bisa mencapai RMB. 50.000 hingga 60.000,-, namun sekarang jumlahnya tinggal RMB. 10.000 hingga 20.000,-.

Mr. Lin mengatakan : “Ada juga uang yang ditunggak pada bulan Januari Februari tahun lalu, sampai sekarang pun belum diberikan. Artinya hampir RMB. 40.000,- dipotong dalam dua bulan. Bahkan bonus tahunan yang RMB. 128.000,- masih ditunggak. Coba Anda lihat berapa besar uangnya itu, setara dengan gaji sepuluh bulan, bukan ?!?”

Saat ini, pemerintah daerah di Tiongkok sedang menghadapi ketatnya penghasilan sehingga terpaksa meminjam dana untuk bertahan hidup. pemerintah pusat telah meminta pemerintah daerah untuk mempercepat penerbitan obligasi.

“Pemda awalnya menggantungkan pendapatan dari penjualan tanah. Tetapi sekarang harga real estate jatuh tanah tidak bisa dijual, maka mereka mengalami kesulitan untuk membiayai operasi. Apalagi perusahaan asing sudah pindah, tidak ada lagi pembayaran pajak, dan banyak pabrik yang tutup. Perekonomian jadi semakin memburuk. Di daratan Tiongkok, pemda terpaksa berhutang untuk membayar gaji pegawai. Bahkan dalam sistem pemerintahan, surat hutang telah beredar. Kita semua sangat pesimis. karena jaminan prioritas dalam sistem telah banyak dihilangkan, dan situasi runtuhnya perekonomian semakin serius,” ujar Mr. Lin.

Li mengatakan bahwa bonus dosen di banyak universitas di Shanghai juga dipotong, dari pemberian terdahulu yang 25% menurun menjadi tinggal 10%. Ia juga mengungkapkan, Pemda Kota Nanjing sudah tidak mampu lagi membayar gaji PNS pada akhir Mei tahun ini. Keadaan ini sudah berlangsung selama empat bulan.

“Saat guru sekolah partai kita berada di kelas hari itu, para pemimpin sedang mendiskusikan masalah ini. Hari itu, yang disebut pemimpin langsung berkata, jika Anda tidak ingin melanjutkan, Anda boleh pergi. Boleh saja ! Jika Anda mengundurkan diri, untuk apa pengganti ? Nadanya sudah nada seorang gangster,” kata Mr. Lin.

Baru-baru ini, ada berita di Internet yang menyebutkan bahwa Kota Yangzhou, Provinsi Jiangsu, mewajibkan pejabat publik di berbagai kabupaten dan kota untuk mengembalikan kepada pemerintah bonus kinerja yang telah ditransfer ke rekening pada tahun 2021 paling lambat akhir bulan Maret 2024.

“Ada potongan yang besar ada pula yang kecil, tergantung dari sikonnya daerah. Potongan di Kota Huizhou sepertinya 19%. Kota Shenzhen mungkin 20%, begitu pula di Guangzhou. Beberapa hari lalu saya sempat ngobrol dengan seorang teman yang juga PNS, itu yang dia katakan kepada saya. Pemotongan gaji sudah terjadi di mana-mana,” kata Mr. Zheng, seorang pegawai negeri di Huizhou, Guangdong.

Kini, gelombang pemotongan gaji telah menyebar ke industri medis, dan bahkan rumah sakit di Beijing pun mulai memotong gaji tenaga medisnya.

Baru-baru ini, para dokter di Rumah Sakit Tongren Beijing melaporkan bahwa gaji mereka Agustus tahun ini telah turun secara signifikan, dengan bonus kinerja dan upah shift malam turun sebanyak 50%. Para dokter mengajukan keluhan kepada pimpinan rumah sakit.

Salah satu dokter praktek mengatakan bahwa gaji shift malam sudah dilunasi, tetapi bonus kinerja dipotong setengahnya, dirinya tidak tahu apakah bulan depan juga akan mengalami hal  serupa. Jika bukan karena dokter yang “protes”, biaya shift malam pun mungkin sudah dihilangkan.

Zhang Shangming, seorang perawat di sebuah rumah sakit di Tiongkok mengatakan : “Ini adalah reformasi rumah sakit, yaitu perawat melakukan pekerjaan yang sama, tetapi dia baru saja menandatangani kontrak dengan pihak ketiga, bekerja shift malam, melakukan hal yang sama, tetapi menerima gaji lebih kecil dari yang lain. Saya dengar dari rekan-rekan saya masih ada tunjangan yaitu subsidi perumahan, dana tunjangan untuk kesejahteraan semuanya sudah diturunkan”.

Mr. Zheng, seorang pegawai negeri di Kota Huizhou, Provinsi Guangdong mengatakan bahwa selain pemotongan gaji yang besar bagi pegawai negeri dan staf medis, kehidupan masyarakat lapisan bawah bahkan lebih sengsara. Meskipun pemerintah Pusat terus mendorong masyarakat untuk memperbesar konsumsi demi pertumbuhan ekonomi, namun warga sipil lebih memilih untuk “Tang ping” atau tiarap. (sin)