Pertikaian Internal Zhongnanhai Berlanjut, “Perseteruan Li Qiang – Cai Qi” Menarik Perhatian

oleh Ning Haizhong, Luo Ya

Setelah Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok (PKT) ke-20, para kroni Xi Jinping yang dikenal sebagai faksi Xi Jinping telah menduduki posisi tingkat tinggi, tetapi perselisihan internal di antara faksi Xi kini telah menjadi titik pengamatan politik baru. Di antaranya, Li Qiang, yang menjabat sebagai Perdana Menteri Tiongkok, dan Cai Qi yang bertanggung jawab atas urusan partai dan merupakan “pengurus rumah tangga besar” Xi Jinping, menunjukkan perseteruan yang sangat kentara.

Analis ahli berpendapat bahwa Li Qiang adalah orang yang tidak suka menonjolkan diri karena takut Xi meragukan kesetiaannya, sedangkan Cai Qi lebih “disayang” oleh Xi Jinping dan orangnya agak arogan. Akibatnya, hubungan antara Li dengan Cai menjadi tegang.

Wang Juntao, salah seorang Ketua Komite Nasional Partai Demokrat Tiongkok mengatakan kepada The Epoch Times pada 6 Oktober, bahwa di internal Zhongnanhai sekarang adalah Li Qiang dengan Cai Qi yang tampak tidak akur. Cai Qi adalah yang bertanggung jawab atas keamanan di Komite Tetap Politbiro. Dan ialah pejabat tertinggi yang bertanggung jawab atas keselamatan Xi Jinping saat berada di luar Zhongnanhai.

“Cai Qi lebih sejalan dengan (keinginan) Xi Jinping lantaran lebih suka dan mampu secara terbuka menyanjung-nyanjung Xi Jinping. Misalnya dia bilang perlu agar “Ideologi Xi Jinping” masuk ke dalam otak, hati bahkan jiwa setiap warga Tiongkok. Hal mana memang lebih sesuai dengan keinginan Xi Jinping. Ketika Xi Jinping mengajaknya melakukan perjalanan tugas, Cai Qi lebih tidak canggung untuk mengeluarkan kata-kata pujian yang sering kali dirasakan risih untuk disampaikan orang lain. Memang dia memiliki kelebihan dalam menyanjung orang,” katanya.

Setelah menjabat perdana menteri, Li Qiang tidak naik pesawat khusus selama 2 kali kunjungannya ke luar negeri. Ia menggunakan penerbangan carteran sebagai upaya untuk menurunkan peringkat dirinya. Pada resepsi peringatan “Hari Nasional” (peringatan 74 tahun berdirinya RRT) yang baru saja berlalu, sebagaimana lazimnya, perdana menteri-lah yang giliran menyampaikan pidato, (kecuali pada peringatan dengan kelipatan 5 atau 10 tahun baru kepala negara yang memberikan pidato). Tetapi Xi Jinping telah membuat pengecualian, memberikan pidato dengan mengabaikan Li Qiang.

Wang Juntao mengatakan bahwa sejauh yang dia tahu, ketika Li Qiang masih menjadi petinggi di pemerintahan daerah, ia memang tidak suka menonjolkan diri, jadi bisa saja Xi Jinping tertarik dengan sifat ini yang tidak akan mengganggu “one man show” kesukaannya. Setelah menjadi orang kedua di Politbiro, Li Qiang perlu lebih berhati-hati dengan Xi Jinping yang mungkin saja meragukan dirinya. Wang Juntao mengatakan : “Karena jika kinerjanya sangat menonjol, Li Qiang mungkin saja secara tidak langsung “menjatuhkan” orang pertama di Politbiro. Jadi saya pikir dia sadar akan hal ini”.

Menurut Wang Juntao, Li Qiang sangat khawatir dengan beredarnya rumor beberapa waktu lalu yang menyebutkan bahwa dirinya sudah tidak akur lagi dengan Xi Jinping sehingga ingin mengundurkan diri.

Wang mengatakan bahwa perselisihan internal di Zhongnanhai saat ini terutama disebabkan oleh ketegangan hubungan antara Li Qiang dengan Cai Qi. “Cai Qi pasti memiliki hubungan yang tegang dengan Li Qiang, karena bualan Cai Qi tidak perlu dibayar dengan harga tinggi, tetapi kinerja Li Qiang sebagai kepala Dewan Negara harus dibayar dengan harga tinggi. Kinerjanya yang buruk bisa diselidiki oleh kepala negara. Itulah sebabnya Dewan Negara paling sering mendapat pemeriksaan dari kepala negara, dan korupsi yang dilakukan oleh jajaran bawah dari perdana menteri juga paling banyak ditemukan”. 

Wang Juntao mengatakan bahwa tindakan otoritas untuk mendukung perusahaan swasta baru-baru ini bisa jadi merupakan keinginan Li Qiang, tetapi Cai Qi adalah orang yang paling memberikan pukulan keras terhadap perusahaan swasta di Zhejiang. Yang satu adalah bersikeras menghancurkan bangunan ilegal, dan yang lain adalah penjunjung ramah lingkungan. Setelah Cai Qi berada di Beijing, ia mengusir “masyarakat kelas bawah” dengan alasan mereka tinggal di bangunan ilegal yang kotor dan tidak memenuhi syarat untuk perlindungan lingkungan.

Pada Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20 pada Oktober lalu, Xi Jinping telah melengserkan sekelompok pejabat senior yang diwakili oleh mantan Perdana Menteri Li Keqiang dari pusat kepemimpinan politik, sehingga “Faksi Xi Jinping” yang mengambil alih kekuasaan penuh. Namun, banyak analis percaya bahwa “Faksi Xi” tidak monolitik. Perdana Menteri Li Qiang berasal dari Zhejiang, merupakan “Geng Zhejiang”, dan Cai Qi, Sekretaris Pertama Sekretariat Pusat PKT berasal dari Fujian, ia adalah “Geng Fujian”.

Sebagai Perdana Menteri, Li Qiang bertanggung jawab atas perekonomian Tiongkok. Cai Qi, yang awalnya merupakan orang kelima, terutama bertanggung jawab atas urusan partai dan keamanan. Sejak Maret tahun ini, ia telah berpartisipasi di hampir semua urusan kunjungan luar negeri Xi Jinping. Baru-baru ini, Cai Qi memiliki momentum untuk menggantikan Li Qiang sebagai “orang nomor 2” di PKT.

Rapat Komite Nasional Partai dan Sekretaris Jenderal Pemerintah Partai Komunis Tiongkok diadakan di Beijing pada 13 dan 14 September tahun ini. Rapat ini diselenggarakan oleh sistem komite partai dengan menggabungkan Sekretaris Jenderal Partai dan Pemerintah yang selama ini belum pernah terjadi. Cai Qi adalah pemimpin tertinggi yang menghadiri pertemuan tersebut. Di masa lalu, para sekretaris pemerintahan yang dipimpin oleh perdana menteri, sekarang jadi menerima perintah dari Cai Qi.

Wang He, seorang pakar urusan Tiongkok mengatakan kepada The Epoch Times pada 4 Oktober : “Kekuasaan partai dan kekuasaan politik di PKT sudah tidak seimbang sekarang. Saat ini Xi Jinping menggunakan kekuasaan partai untuk menekan kekuasaan politik. Banyak kekuasaan Li Qiang yang telah dirampas oleh Cai Qi.”

Pada akhir bulan September tahun ini, informasi rinci tentang istri dan putri Li Qiang, serta hubungan politik dan bisnis mereka yang melibatkan korupsi, beredar luas di jaringan Internet luar negeri.

Zhong Yuan, seorang komentator politik senior mengatakan kepada The Epoch Times : “Rumor tentang Li Qiang itu mungkin dihembuskan oleh kekuatan anti-Xi dengan tujuan mencerai-beraikan ‘Faksi Xi’. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa itu merupakan ulah dari internal ‘Faksi Xi’ lantaran tidak puas dengan Li Qiang, atau menghendaki Li Qiang dilengserkan seperti Qin Gang.” (sin)