Pasukan Pertahanan Israel : Hizbullah Sedang Menyeret Lebanon ke Dalam Perang 

oleh Li Yan

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa kelompok teroris Hizbullah yang didukung Iran kembali melancarkan serangan lintas batas terhadap Israel, peningkatan serangan ini selain bermaksud untuk “menyeret Lebanon ke dalam perang”, tetapi telah meningkatkan kekhawatiran masyarakat terhadap kemungkinan meluasnya konflik.

Juru bicara IDF Letnan Kolonel Jonathan Conricus memperingatkan : “Hizbullah … sedang menyeret Lebanon ke dalam perang yang tidak akan membawa apa-apa bagi negara itu, kecuali menimbulkan kerugian yang serius bagi negara itu”.

“Hizbullah sedang melakukan permainan yang sangat, sangat berbahaya. Mereka sedang berupaya memperburuk situasi dan menjadikan serangan semakin gencar”, katanya.

“Apakah Lebanon benar-benar bersedia mengorbankan kemakmuran dan kedaulatan Lebanon demi kepentingan teroris di Gaza ?” “Ini adalah pertanyaan yang perlu ditanyakan oleh pemerintah Lebanon kepada diri mereka sendiri”, demikian tulis Letnan Kolonel Jonathan Conricus di platform “X”.

Setelah kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan berdarah ke Israel pada 7 Oktober, pasukan Israel berulang kali bentrok dengan kelompok teroris Hizbullah dan sekutu Palestina di Lebanon selatan dalam dua minggu terakhir. Ada kekhawatiran bahwa front kedua mungkin terbentuk ketika Israel melanjutkan upayanya untuk menyingkirkan  Hamas di Jalur Gaza.

Jonathan Conricus mengatakan, Hizbullah terus melancarkan serangan ke wilayah Israel di dekat perbatasan utara Israel dengan Lebanon. Hal itu telah memperburuk situasi konflik.

Dia mengatakan bahwa IDF pernah melihat Hizbullah sengaja meluncurkan tembakan dari lokasi yang dekat dengan PBB dengan tujuan memancing IDF untuk membalas tembakan yang mungkin saja dapat melukai pasukan penjaga perdamaian PBB.

Jonathan Conricus mengatakan, Hizbullah sering kali menembakkan roket dari bangunan sipil di daerah padat penduduk.

“Mereka mengambil kesempatan untuk menyerang warga sipil dan tentara Israel”. Serangan Hizbullah menyebabkan korban jiwa di kalangan warga sipil dan personel militer Israel, tambahnya.

Sebagai tanggapan, IDF menggunakan tank, drone, artileri dan infanteri untuk menyerang berbagai infrastruktur Hizbullah, kata Jonathan Conricus. Dia menambahkan bahwa IDF juga menyerang pasukan Hizbullah yang membawa rudal anti-tank.

Pada Minggu (22 Oktober) Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa, jika Hizbullah memutuskan untuk ikut berperang, maka kelompok bersenjata tersebut dan Lebanon akan mendapat serangan yang mematikan dari Israel. (sin)