Bom Spons, Senjata Baru Israel untuk Menghadapi Terowongan Bawah Tanah Hamas

leh Li Zhaoxi

Israel sedang bersiap melancarkan serangan darat ke Gaza untuk membasmi organisasi Hamas. Pada Jumat (27 Oktober) militer Israel melakukan serangan berskala kecil kedua. Salah satu tantangan terbesar bagi Israel adalah jaringan terowongan bawah tanah Hamas, namun senjata baru “bom spons” diharapkan dapat membantu mengatasi kesulitan tersebut.

Hamas telah mengintegrasikan peperangan bawah tanah ke dalam strategi militernya secara keseluruhan. Menurut laporan, Hamas memiliki berbagai jenis terowongan yang panjangnya sampai ratusan kilometer dan kedalaman hingga 80 meter di bawah jalur pantai berpasir Gaza seluas 360 kilometer persegi dan sepanjang perbatasannya.

“Standar” terowongan kira-kira tinggi 2 meter dan lebar 1 meter, sehingga dapat dibangun dengan cepat. Terowongan tingkat tinggi lainnya dilengkapi dengan fasilitas listrik, air dan ventilasi serta digunakan sebagai pusat komando dan tempat peristirahatan, penyimpanan senjata, bahkan akses ke wilayah Israel dan menembus situs peluncuran roket rahasia Israel. Ada yang membocorkan, bahwa di beberapa lokasi dalam terowongan bahkan terdapat sistem kereta api kecil yang dipakai untuk mengangkut senjata dan peralatan konstruksi.

Banyak dari terowongan tersebut terletak di bawah bangunan warga sipil, dengan pintu untuk keluar-masuk berada di dalam “rumah warga” dan bangunan non-militer lainnya, sehingga menyulitkan Israel untuk melancarkan serangan “konvensional” yang tidak mengundang kecaman internasional.

Pada saat yang sama, Israel perlu membersihkan teroris Hamas saat mencari sandera, reakti umum terhadap terowongan, yaitu menghancurkan terowongan tersebut dengan bahan peledak atau membanjiri terowongan dengan air menjadi tidak praktis.

Untuk memerangi terowongan bawah tanah Hamas, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terus menguji keampuhan “bom spons” yang tidak mengandung bahan peledak tetapi dapat digunakan untuk memblokir pintu masuk terowongan terhadap masuknya pasukan musuh secara tiba-tiba dengan tujuan untuk menyergap tentara Israel yang bergerak lebih jauh ke dalam jaringan terowongan bawah tanah.

Pasukan Pertahanan Israel belum mengomentari sejauh mana kinerja “bom spons” yang dapat meledak secara tiba-tiba dengan busa yang mengembang secara cepat kemudian mengeras. Selama latihan militer tahun 2021, tentara Israel telah menguji “bom spons” tersebut dengan membuat simulasi sistem terowongan di pangkalan militer Tze’Elim dekat perbatasan Gaza.

Perangkat khusus ini hadir dalam wadah plastik dengan dua cairan dipisahkan oleh pembatas logam. Ketika tentara meletakkan atau melemparkannya “bom spons”, kedua senyawa tersebut akan bercampur dan mulai bereaksi ketika sekat di tengahnya bergeser tempat.

Namun, ada juga potensi risiko dalam penggunaan “bom spons”. Secara teknis, “bom spons” adalah emulsi cair yang berbahaya untuk digunakan, dan beberapa tentara Israel menjadi buta karena penanganan yang tidak tepat.

Selain itu, tim khusus dari Korps Insinyur IDF telah membentuk satu unit pengintaian terowongan yang dilengkapi dengan sejumlah peralatan seperti, sensor darat dan udara, radar penembus tanah, dan sistem pengeboran khusus untuk menemukan lokasi terowongan.

Mereka juga dilengkapi dengan peralatan khusus untuk melakukan observasi di bawah tanah. Kacamata penglihatan malam standar biasanya membutuhkan cahaya sekitar agar dapat bekerja secara efektif, namun saat beroperasi di bawah tanah, semua cahaya alami terhalang dan pasukan akan bergantung pada teknologi termal untuk melihat dalam kegelapan.

Israel mungkin juga dapat menggunakan robot dan drone dalam terowongan, meskipun sejauh ini masih terdapat banyak kesulitan dalam mengoperasikan peralatan tersebut di bawah tanah.

Roboteam Technologies yang berbasis di Israel telah mengembangkan IRIS, sebuah drone kecil yang dapat dikendalikan dari jarak jauh. Pasukan Khusus Israel menjulukinya sebagai “robot pelempar”, yang kerjanya mengirimkan gambar kembali kepada pengontrol yang mengoperasikan perangkat tersebut dari lokasi yang aman. Beberapa perangkat yang dilengkapi dengan senjata, bahkan dapat melempar bahan peledak ke musuh yang telah diplot oleh pengontrol.

Selain IRIS, perusahaan juga telah mengembangkan MTGR (Micro Tactical Ground Robot) yang dapat menaiki tangga dan dikendalikan oleh tentara untuk bergerak di dalam gedung dan gua. (sin)