Kisah Seorang Duda dan Janda yang Mendapatkan Cinta dan Harapannya Lagi Setelah Tragedi Kelam

EtIndonesia. Ini adalah satu kisah yang mengharukan, kisah cinta dan kehilangan orang yang amat mereka cintai kisang tentang seorang duda dan janda. Perjalanan hidup mereka yang penuh dengan kesulitan dan berbagi nasib yang sama telah menyatukan mereka berdua.

(Foto: Amy Fiedler Photography)

Kehilangan orang yang paling dicinai dengan cara yang amat tragis dialami oleh Steve Ullmer dan Erin Stoffel adalah mimpi buruk dalam kehidupan nyata.

Steve menulis ceritanya di situs web “Love What Matter”.

(Foto : Defining 78 Photography)

Tentang kisah Steve sebelumnya, saat dia bertemu dengan mendiang istrinya, Wendy saat di sekolah menengah. Pasangan itu memiliki empat anak laki-laki yang dia arungi dengan berbagai tantangan dan kesenangan melalui pernikahan mereka selama 13 tahun. Kemudian, suatu malam ketika Steve tiba-tiba bangun dan mendapati Wendy, istinya, mengalami kesulitan bernapas dalam kondisi tidur.

(Foto : Erin Ullmer)

“Saya membangunkannya, berteriak memanggil namanya, meminta dia untuk bangun. Tapi tidak ada respon, “tulis Steve.

Dia menelepon 911, karena napas Wendy telah berhenti. Dia melakukan CPR sampai bantuan tiba, tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan apa pun.

(Foto: Steve Ullmer)

“Saya dapat merasakan dia semakin jauh dengan saya, dan saya berjuang untuk memastikan tidak ada sesuatu yang terjadi … Pada pagi hari 17 Maret, 2017, jantungnya berdegup untuk kali terakhir. Dia telah pergi, “katanya.

Itu sangat kelam dan mimpi buruk bagi keluarga Steve. Tetapi dia menerima kasih sayang dan dukungan dari orang lain pada waktu itu belum pernah melihatnya sebelumnya dan “dia sangat senang,” katanya.

Banyak orang telah menghubungi Steve, dia mendapat surat dan pesan untuk mengembalikan semangatnya setiap hari. Begitu banyak pesan yang diterima tidak terhitung jumlahnya.

(Foto : Erin Ullmer)

“Tapi ada satu surat yang membuatnya tidak merasa sedih. Ini adalah pesan dari seseorang yang belum pernah saya temui, ” kata Steve.

Orang yang mengirim pesan itu adalah seorang janda bernama Erin, hampir semua orang di sekitar wilayah itu mengenalinya karena tragedi mengerikan yang dia alami.

Erin kehilangan suaminya dan seorang anak perempuannya yang bernama Olivia, meninggalkan dirinya dan dua anaknya yang lain setelah ditembak oleh seorang pria tak dikenal bersenjata pistol 9mm, pada 3 Mei 2015. Erin selamat dari tiga tembakan itu.

(Foto: Defining 78 Photography)

“Pria bersenjata itu tidak mengenali korbannya. Niatnya yang jelas adalah untuk menembak secara acak, sebelum berakhir pada dirinya sendiri, “tulis Steve.

(Foto: Defining 78 Photography)

Ketika Erin sadar setelah operasi, dia menulis kembali kata-kata terakhir suaminya, Jon yang ditujukan kepada pembunuhnya: “Semoga Tuhan memaafkan kamu.”

(Foto: Rachel Kepshire Photography)

Steve teringat bagaimana kata-kata ini “membawa penyembuhan dan harapan kepada orang-orang yang tersentuh oleh tragedi ini dan menginspirasi orang untuk memaafkan.”

Steve dan Erin tetap berhubungan melalui pesan dan teks, bermotivasi dan saling mendukung satu sama lain. Sebulan kemudian, mereka bertemu dan merasa ada tautan khusus. Setiap hari berlalu, mereka menemukan harapan dan cinta satu sama lain dan akhirnya mereka menikah.

(Foto: Amy Fiedler Photography)

Steve dan Erin ingin anak-anak mereka tumbuh dengan keluarga yang lengkap dan bahagia. Dan ketika mereka melihat bagaimana anak-anak mereka berkenalan dan membentuk ikatan alami, itu membuat mereka merasa yakin tentang hubungan mereka yang mapan.

(Foto: Defining 78 Photography)

Steve mengatakan: “Ini adalah bukti lain dari hubungan kita karena hubungan itu berkembang lebih dari persahabatan. Erin telah menjadi begitu istimewa bagiku. Dia adalah seorangg yangg cantik, dengan bekas luka yang indah. Hati yang indah, dibuktikan dengan tragedi yang tidak bisa digambarkan. Ini adalah ikatan yang sangat dalam, cinta yang begitu kuat menyinari masa depan yang cerah … “

“Setiap hari kita menghadapi kekacauan dengan delapan anggota keluarga menyatu. Itu indah, rapi, luar biasa dan sulit. Inilah yang dikatakan kehidupan, kesedihan akan selalu menjadi bagian dari kisah kita, tetapi itu tidak menentukan hidup kita …. Kami telah memilih untuk hidup dengan rasa syukur kepada orang-orang terkasih kami sebelum kami kehilangan mereka. Selama bertahun-tahun hadir dalam hidup mereka, kami merasa bersyukur dapat menjalin cinta dan kasih sayang lagi. Tuhan memberi kita cara untuk merasakan cinta dan kasih sayang sekali lagi, “kata Steve.(yn)