Ratusan Orang Menyerbu Bandara Rusia untuk Mencari Penumpang Israel

oleh Zhang Ting

Seiring dengan meningkatnya perang antara Israel dengan Hamas, keamanan orang-orang Yahudi di seluruh dunia ikut terancam. Pada Minggu (29 Oktober) ratusan orang menyerbu bandara utama di Dagestan, Rusia untuk mencari dan menangkap warga Israel, sehingga memaksa pihak berwenang menutup darurat bandara tersebut.

Insiden tersebut terjadi di Bandara Internasional Makhachkala di Republik Dagestan yang merupakan bagian negara dari Federasi Rusia.

Media “Moscow Times” yang mengutip informasi dari situs web bandara, memberitakan bahwa hari Minggu, sekelompok orang menyerbu masuk landasan bandara dengan menerobos sistem pengamanan dan berlari menuju sebuah pesawat dari Tel Aviv, Israel yang baru mendarat di Bandara Internasional Makhachkala pada pukul 19:17 waktu setempat.

Menurut laporan media Rusia “Izvestia”, sekelompok orang yang berlari ke landasan bandara mengepung pesawat yang baru mendarat dari Tel Aviv, bahkan ada yang sampai melompat ke sayap pesawat.

Video di media sosial menunjukkan, orang-orang di tengah kerumunan di landasan itu ada yang melambai-lambaikan bendera Palestina, beberapa orang mencoba membalikkan mobil polisi dan yang lain memeriksa paspor penumpang yang baru tiba. Beberapa orang meneriakkan slogan-slogan anti-Israel.

Polisi kemudian tiba di lokasi. Sampai berita diturunkan belum ada laporan korban luka atau yang ditangkap.

Otoritas penerbangan Rusia “Rosaviatsia” menyebutkan bahwa bandara tersebut ditutup setelah para perusuh mulai mengerumuni landasan pacu. Semua penerbangan ke Makhachkala untuk sementara dialihkan.

Sebagian besar penduduk Dagestan beragama Islam. Orang Yahudi merupakan kelompok minoritas di Rusia, dengan jumlah hanya sekitar 83.000 jiwa di negara tersebut.

“Rosaviatsia” juga menambahkan bahwa pasukan keamanan telah mengusir kelompok tersebut dari bandara Makhachkala sebelum pukul 22.20 waktu Moskow pada Minggu.

Pihak berwenang mengatakan, bandara akan tetap ditutup sampai situasi dinyatakan “normal”. Komite Investigasi Rusia memerintahkan penyelidikan kriminal atas insiden tersebut.

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebutkan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu malam, bahwa Israel mengharapkan otoritas penegak hukum Rusia untuk melindungi “keamanan semua warga negara Israel dan orang-orang Yahudi” di mana pun mereka berada, dan mengambil tindakan tegas terhadap para perusuh yang melakukan hasutan gila terhadap Yahudi dan Israel.

Netanyahu juga menambahkan bahwa duta besar Israel untuk Rusia sedang bekerja sama dengan pemerintah Rusia untuk menjamin keselamatan warga Israel dan Yahudi. (sin)