Dua Pilot Memutuskan Apakah Mereka Dapat Mendaratkan Pesawat Penumpang Tanpa Melihat Landasan dan Berakhir dengan Bencana

EtIndonesia. Pengguna media sosial dibuat tercengang setelah mengetahui kisah mengerikan tentang pertaruhan antara dua pilot Rusia yang mengakibatkan banyak kematian.

Kisah Russian Aeroflot Flight 6502 menunjukkan bagaimana perilaku sembrono menyebabkan kematian 70 orang di dalam penerbangan komersial.

Pada tanggal 20 Oktober 1986, pilot Rusia Kapten Alexander Klyuyev dan co-pilot Gennady Zhirnov lepas landas dari Yekaterinburg, menuju Grozny di Rusia sambil membawa 87 penumpang dan tujuh awak.

Sebelum mencoba mendaratkan pesawat di tempat tujuan, Klyuyev bertaruh dengan Zhirnov bahwa dia bisa mendaratkan pesawat secara ‘buta’, hanya dengan menggunakan instrumen. Pasangan itu sepakat untuk menutup jendela kokpit sehingga Klyuyev tidak melakukan kontak visual dengan landasan.

Saat turun, Klyuyev tidak mematuhi saran dari pengatur lalu lintas udara untuk membuktikan bahwa dia berhasil mendaratkan pesawat.

Pesawat mendarat di landasan pacu dengan kecepatan 280 km/jam; 170 mph dan kemudian melewati landasan pacu, terbalik dan terbakar.

Hal ini terbukti menjadi keputusan yang fatal dan mengakibatkan kematian empat awak kapal dan 66 warga masyarakat. Di antara penumpang terdapat 14 anak-anak, semuanya beruntung selamat dari bencana tersebut.

Akun Fascinating X baru-baru ini membagikan ulang ceritanya dan telah dilihat lebih dari dua juta kali.

Banyak pengguna X mempertanyakan mengapa pilot menggunakan kesempatan penerbangan ini sebagai kesempatan untuk mempertaruhkan nyawa orang.

“Pilot memegang kendali atas nyawa penumpangnya, dan sangat penting bagi mereka untuk memprioritaskan keselamatan di atas segalanya,” tulis salah satu pilot.

“Keputusan untuk mempertaruhkan nyawa penumpang pada tantangan yang sembrono menunjukkan pengabaian terhadap keselamatan dan profesionalisme. Tindakan seperti itu tidak hanya membahayakan nyawa orang yang tidak bersalah tetapi juga mencoreng reputasi seluruh profesi.”

Yang lain menambahkan: “Mereka tidak hanya mempermainkan nyawanya tetapi juga seluruh awak pesawat. Mereka juga kehilangan pesawat yang juga sangat mahal.”

Klyuyev selamat dari kecelakaan itu dan kemudian dipenjara selama 15 tahun, namun dia dibebaskan setelah menjalani hukuman enam tahun, menurut laporan.

Zhirnov dilaporkan berusaha menyelamatkan nyawa penumpang ketika dia menyadari pendaratannya tidak sesuai rencana tetapi dia meninggal karena gagal jantung dalam perjalanan ke rumah sakit pada hari yang sama. (yn)

Sumber: unilad