Walau Sudah Wafat Hampir 800 Tahun Silam, Ia Masih Menjadi Momok Bagi Xi Jinping

Aboluowang

Baru-baru ini, media asing menyebutkan dalam sebuah artikel yang membahas soal Partai Komunis Tiongkok membasmi budaya etnis minoritas menyebutkan, bahwa Jenghis Khan telah menjadi “tokoh baru yang berbahaya” bagi PKT,  kata Sekjen PKT Xi Jinping. Ia juga mengatakan bahwa, “Dia itu membahayakan para pemimpin PKT  yang masih hidup atau mati”.

Pada 7 Desember, laporan Bloomberg menyebutkan bahwa Beijing sedang mencoba untuk mengubah sejarah dengan melarang pertunjukan teater tertentu, selain membatasi konten dan cara siswa-siswi belajar di sekolah. Hal ini telah memicu kritik dari Barat.

Jenghis Khan dan penerusnya telah menciptakan kerajaan darat terbesar dalam sejarah. Namun Jenghis Khan yang sudah wafat hampir 800 tahun silan justru menjadi ancaman baru bagi Xi Jinping.

Saat berkunjung ke Mausoleum Jenghis Khan di Mongolia Dalam sebulan lalu, pejabat setempat menjelaskan, bahwa perayaan terhadap tokoh tersebut telah jauh menurun. Sementara Museum Sejarah Mongolia Dalam yang berada di ibu kota Hohhot telah meniadakan pameran barang peninggalan Jenghis Khan dan Kekaisaran Mongol, bahkan semua suvenir yang memiliki tema Jenghis Khan di toko-toko suvenir wajib diturunkan, alias tidak boleh diperdagangkan.

Pada September tahun ini, pihak berwenang dari Kota Ordos, Mongolia Dalam memerintahkan rombongan teater Mongolia yang beranggotakan 130 orang untuk meninggalkan Tiongkok pasalnya, penampilan “Khans of Mongolia” dihentikan dengan alasan “force majeure”. Rombongan tersebut tidak diberi sekali pun kesempatan untuk tampil di panggung.

Rombongan tersebut baru-baru ini tampil di West End London. Sutradara Hero Baatar mengungkapkan, bahwa rombongan tersebut berada di bawah pengawasan terus-menerus selama berada di Kota Ordos dan diharuskan untuk tidak mengenakan pakaian tradisional Mongolia saat keluar dari tempat tinggal. “Permintaan yang aneh, terutama di abad ke-21 ini”, katanya.

Banyak warga etnis Mongolia yang masih menggantungkan potret Jenghis Khan di rumah dan toko mereka untuk menunjukkan rasa hormat mereka. Seorang warga Mongolia di Kota Xilinhot mengatakan bahwa itu semua merupakan kebanggaan para etnis Mongolia terhadap tradisi mereka sendiri.

Bloomberg menyebut Xi Jinping adalah orang paling berkuasa di Tiongkok sejak era Mao Zedong (tahun 1949). Bagi Xi Jinping, pemimpin mana pun yang bisa menginspirasi jutaan orang adalah berbahaya bagi pejabat PKT baik yang masih hidup maupun yang sudah mati.

Faktanya, kematian mendadak mantan Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang di Shanghai adalah contoh yang baik. “Pertikaian antara Xi dengan Li” sudah bukan rahasia lagi, dan penyebab kematian dari Li Keqiang telah memicu berbagai spekulasi dari dunia luar. Masyarakat dalam skala besar secara spontan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Li Keqiang, namun mendapat berbagai tekanan dari pemerintahan Xi  Jinping. (sin)