“Orang Itu” Menjadi Objek Makian Pejabat dan Masyarakat Tiongkok yang Sedang Menghadapi Krisis

NTD

Saat ini pemimpin Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping sedang berada dalam krisis pemerintahan yang lebih serius, karena banyak pejabat pemerintah yang memilih untuk Tang Ping (penolakan terhadap tekanan untuk bekerja berlebihan dan berprestasi). Selain itu sejumlah masyarakat juga berharap-harap dan menunggu Xi tertimpa bencana. Menurut sumber yang dapat dipercaya, bahwa banyak orang mulai dari kalangan pejabat PKT hingga warga sipil biasa sangat berharap kekuasaan “orang itu” (mengacu pada Xi) bersama PKT segera tumbang.

Dalam beberapa tahun terakhir, Xi Jinping menjadi sasaran sindiran dan ejekan publik dalam dan luar negeri, bahkan ia juga mendapat berbagai julukan. Menurut database dari situs web dalam dinding (in-wall website) yang dibocorkan, bahwa setidaknya ada lebih dari 2.000 kata sensitif yang berhubungan langsung dengan Xi yang diblokir pihak berwenang.

Du Zheng, seorang penulis lepas dalam sebuah artikelnya yang dipublikasi oleh media Taiwan “Shangbao” pada 25 Januari menyebutkan, bahwa sebagaimana dituturkan oleh seorang teman media di Tiongkok daratan yang banyak berkecimpung di lingkungan pemerintahan dan bergaul dengan pejabat PKT, sekarang banyak pejabat lokal, termasuk pegawai negeri sipil biasa, mereka tetap memilih Tang Ping atau setidaknya melakukan tugas asal-asalan, meskipun sudah mendapat teguran berulang dari pemerintah pusat. Hari-hari mereka lebih suka berkunjung di tempat makanan favorit, berkumpul satu sama lain untuk kongkow-kongkow melewati jam kerja, hanya saja mereka lebih hati-hati dalam berbicara, takut ada yang merekam.

Sumber mengungkapkan bahwa “babi itu” sudah menjadi istilah populer di berbagai tempat kongkow-kongkow pegawai pemerintahan, apa lagi topiknya berkaitan dengan sesuatu yang konyol atau menjengkelkan. Mereka acap mengatakan : “Babi itu juga berbuat seperti itu”. Kadang-kadang, bahkan ketika mengungkapkan ketidakpuasannya kepada atasan, mereka akan melampiaskan kemarahannya terhadap “babi itu”. “Semua itu kan gara-gara babi itu !”, yang kemudian menimbulkan gelak tawa yang lain, karena semua orang tahu siapa yang dimaksud.

Seorang teman yang baru-baru ini berhasil keluar dari Tiongkok mengatakan bahwa istilah “dia” atau “orang itu” sering kali digunakan untuk menggantikan sebutan Xi dalam pembicaraan yang berbau penghinaan.

Artikel tersebut menyebutkan, bahwa saat ini pemerintah telah membawa perekonomian dan penghidupan masyarakat ke jurang kehancuran, dan tidak memperlihatkan cara untuk menyelamatkannya. Orang-orang yang sedikit pasti bisa berpikir : “ini adalah perbuatan babi itu !”

Artikel juga menyebutkan bahwa seorang pensiunan kader Partai Komunis Tiongkok, yang tidak dapat disebutkan namanya, mengatakan : “Di awal tahun ‘orang itu’ berkuasa, warga sipil masih menaruh harapan kepadanya. Namun sekarang tidak ada yang menyinggung hal-hal baik tentang ‘dia’, semua jadi mencaci-makinya. Masyarakat bahkan berharap ‘orang itu’ dan Partai Komunis Tiongkok cepat jatuh !”

Artikel menyebutkan bahwa, wibawa sekjen (PKT) sudah pudar, kekuasaan PKT sudah meredup. Sebenarnya keduanya saling berinteraksi dan bergulir bersamaan. Saat ini, arus anti-Xi dan arus anti-komunisme sudah bertemu, yang geloranya sudah bersifat nasional.

Saat ini, Tiongkok sedang terjerumus ke dalam krisis politik, ekonomi, dan sosial yang sudah parah, dan pertikaian di internal PKT telah menjadi semakin terbuka. Bahkan Menlu Qin Gang dan Menhan Li Shangfu yang secara pribadi dipromosikan oleh Xi termasuk personel militer di Angkatan Roket Tiongkok harus menerima nasib yang memilukan. 

Setelah Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20, meskipun ‘orang itu’ berhasil menduduki puncak pimpinan, namun baik masyarakat maupun pejabat berharap malapetaka menimpa ‘orang itu’ lebih dini. Opini publik percaya bahwa Angsa Hitam nomor satu yakni Partai Komunis Tiongkok sedang menanti sesuatu terjadi terhadap diri Xi pada 2024.

Baru-baru ini, sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya menyampaikan informasi kepada media “Epoch Times”, bahwa Beijing sudah membentuk tim khusus yang tugasnya untuk melindungi citra  Xi Jinping. Namun belum diketahui apakah sudah menyebar sampai ke tingkat daerah.

Li Hengqing, seorang cendekiawan asal Tiongkok yang tinggal di AS baru-baru ini mengatakan kepada “Epoch Times”, bahwa dirinya belum pernah mendengar tentang pembentukan tim khusus untuk melindungi citra Xi Jinping, namun melindungi citra Xi Jinping memang telah menjadi salah satu isu inti dalam pekerjaan kader senior PKT.

Ren Zhiqiang, seorang agen real estat terkenal pada tahun 2020 ditangkap pihak berwenang Tiongkok karena dia mengejek Xi dengan “badut yang bersikeras mau jadi kaisar bahkan dengan menanggalkan pakaiannya sekali pun”. Belakangan ini, Hu Shuli, pendiri media “Caixin” yang juga terlibat dalam dugaan ikut anti-Xi, juga menyindir “orang itu” “berkepala babi”.

Lai Jian, mantan pengacara Beijing dan Ketua Front Demokratik Kanada, kepada media “Epoch Times” baru-baru ini mengatakan bahwa mengejek dan mempermalukan Xi telah menjadi praktik umum di dalam dan luar negeri. Kini Xi Jinping telah terpojok hingga perlu mengandalkan mekanisme yang kuat. seperti pembentukan tim khusus untuk melindungi citranya. Hal mana menunjukkan bahwa pemerintahannya sedang menghadapi krisis yang sangat serius.

Li Hengqing mengatakan, karena kebanyakan orang di Tiongkok daratan sekarang menginginkan Xi mundur agar situasi di Tiongkok bisa berubah. Namun kita harus menyadari pula bahwa Tiongkok hanya akan memiliki masa depan yang lebih baik jika Partai Komunis Tiongkok dibubarkan. (sin)