Kemendag Relaksasi Regulasi Ekspor dan Impor Untuk Pemenuhan Alat Kesehatan dan APD

ETIndonesia – Menteri  Perdagangan  memaparkan  kepada  Komisi  VI  DPR  RI  telah melakukan  relaksasi  regulasi  ekspor  dan  impor  tentang  alat  kesehatan  dan  alat  pelindung  diri (APD). 

Langkah  cepat  dan  strategis  ini  dilakukan  untuk  mengantisipasi  kelangkaan  sejumlah  alat kesehatan  (alkes)  di  masa  tanggap darurat COVID-19  di  Indonesia. Demikian ditegaskan  Menteri Perdagangan  Agus  Suparmanto  dalam  Rapat  Dengar  Pendapat  (RDP)  dengan  Komisi  VI  DPR  RI melalui daring, Jumat (3/4/2020) malam dalam rilis Kemendag.

Terkait ketersediaan alkes yang dibutuhkan, khususnya oleh para tenaga medis di rumah sakit atau klinik   yang   manangani   pasien   COVID-19   dan   untuk   memenuhi   kebutuhan   masyarkat   pada umumnya di Indonesia, terdapat 4 Peraturan Menteri Perdagangan yang telah direvisi.

Pertama,   kebijakan terkait pelarangan sementara ekspor produk antiseptik, bahan baku masker, alat pelindung  diri  (APD),  masker,  dan  etil  alkohol. Kementerian Perdagangan telah  menerbitkan Permendag  No   34  Tahun  2020  tentang  Perubahan  Kedua  atas  Permendag  No  23  Tahun  2020 tentang  Larangan  Sementara  Ekspor  Antiseptik,  Bahan  Baku  Masker,  Alat  Pelindung  Diri  dan Masker yang berlaku hinga 30 Juni 2020.

“Pelarangan tersebut guna memastikan ketersediaan produk antiseptk, bahan baku masker, alat pelindung  diri,  masker  dan  etil  alkohol  yang  penting  untuk  pelayanan  dan  pelindung  diri  bagi masyarakat,   mengingat   produk   tersebut   sangat   tinggi   dan   harus   cepat   dipenuhi   untuk pencegahan penyebarluasan wabah dan penanganan virus COVID-19 yang sedang merebak saat ini di dunia dan Indonesia,” ujar Menteri Agus Suparmanto.

Kedua, pembebasan sementara laporan surveyor (LS) untuk impor produk masker dan APD serta keperluan dan kelengkapan alat kesehatan sampai dengan 30 Juni 2020 sesuai dengan Permendag No.  28  Tahun  2020  tentang  Perubahan  Kedelapan  atas  Permendag   No  87  Tahun  2015  tentang Ketentuan   Impor   Produk   Tertentu.  

Alkes   yang   termasuk   dalam   pembebasan   LS   sementara tersebut,  antara  lain  pakaian  pelindung  medis,  pakaian  pelindung  dari  bahan  kimia  atau  radiasi, pakaian bedah,  examination gown  terbuat dari  serat buatan, masker  bedah, masker  lainnya dari bahan  nonwoven,  termometer  infra  merah  dan  barang  lain-lain  berupa  sanitary  towel,  tampon saniter,  popok  bayi  dan  barang  semacam  itu  dari  bahan  selain  tekstil,  kertas  atau  pulp  kertas untuk sekali pakai.

“Relaksasi  impor  yang  diberikan  tersebut  adalah  pengecualian  atas  persyaratan  yang  ada  yaitu ketentuan   LS   di   negara   asal   atau   pelabuhan   muat,   dan   pembatasan   pelabuhan   masuk. Pertimbangan pembebasan  tersebut  adalah  untuk  reaksi  cepat  tangani  virus ini  dan  merupakan hasil  koordinasi  dengan instansi kementerian lembaga terkait khususnya Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perindustrian. Kami ini  pastikan ketersediaan  alat kesehatan dan APD tersebut dapat segera terpenuhi melalui relaksasi kebijakan ini,” ujar Mendag. (asr)