Home Blog Page 1323

Jika Proyek OBOR Tiongkok Suatu Ketika Diakhiri Bukanlah Hal Mengejutkan

0

oleh Zhang Ting

Pei Minxin, seorang profesor yang pakar urusan Tiongkok di California, Amerika Serikat baru-baru ini menerbitkan sebuah artikel di media Jepang yang menganalisis masa depan Sabuk Ekonomi Jalur Sutra (Inisiatip One Belt One Road – OBOR).

Dalam artikel tersebut, ia menganalisis faktor-faktor domestik dan internasional yang dihadapi OBOR dan tanda-tanda terbaru dari pejabat Partai Komunis Tiongkok. Akhirnya, ia mengatakan bahwa tidak  mengejutkan jika komunis Tiongkok suatu hari diam-diam mengakhiri proyek OBOR.

Pei Minxin adalah profesor ilmu kepemerintahan di Claremont McKenna College dan Direktur Keck Center for International and Strategic Studies. Keahliannya di bidang ekonomi politik Tiongkok, hubungan Tiongkok-AS, dan demokratisasi negara-negara berkembang.

Pei Minxin menerbitkan sebuah artikel di ‘Nikkei Asian Review’ dengan judul Apakah Tiongkok akan Membiarkan OBOR Mati dengan Tenang (Will China let Belt and Road die quietly ?)

OBOR Menghadapi Tantangan Berat di Negara asing

Pei Minxin dalam artikelnya merangkum dilema yang dihadapi komunis Tiongkok akhir-akhir ini dalam mewujudkan inisiatif OBOR di negara asing. Sejumlah negara telah menghentikan atau meminta dilakukan penijauan kembali proyek-proyek OBOR yang telah ditandatangani bersama komunis Tiongkok. Misalnya, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang  membatalkan dua proyek besarnya OBOR-nya, termasuk pembangunan jalur kereta api senilai USD. 20 miliar karena biayanya dinilai terlampau tinggi.

Pemerintah baru Pakistan juga mengatakan akan meninjau Koridor Ekonomi (CPEC), CPEC dianggap sebagai permata mahkota OBOR. Komunis Tiongkok berjanji untuk menyediakan USD. 60 miliar untuk proyek CPEC.

Pemerintah Myanmar baru-baru ini mengatakan kepada Beijing bahwa pembangunan stasiun tenaga air yang mereka danai yang telah ditangguhkan tidak akan dipulihkan lagi.

Negara pulau Samudra Hindia, Maladewa, berusaha untuk melakukan negosiasi ulang dengan komunis Tiongkok minta pengurangan utang sebesar USD. 3 miliar. Utang ini setara dengan dua pertiga dari PDB Maladewa. Utang ini terutama disebabkan oleh proyek OBOR, dan Maladewa meminjam dari komunis Tiongkok untuk membiayai proyek-proyek ini.

Pei Minxin mengatakan bahwa bagi komunis Tiongkok, OBOR adalah proyek pembangunan infrastruktur yang berkembang secara global, mewakili visi komunis Tiongkok tentang proyeksi kekuatan dan perluasan pengaruh di seluruh dunia. Secara intern, banyak orang di Tiongkok merasa tidak nyaman dengan inisiatif tersebut, dan itu benar.

Di satu sisi, komunis Tiongkok sekarang sedang menghadapi situasi kontraksi ekonomi dan perang dagang dengan Amerika Serikat. Di sisi lain mereka menghadapi kecaman dari negara-negara yang telah memperoleh pembiayaan OBOR. Para sarjana, ahli ekonomi, dan pelaku bisnis diam-diam mempertanyakan apakah pemerintah mereka telah secara benar memanfaatkan sumber daya mereka yang langka.

OBOR Berbenturan dengan Kurangnya Cadangan devisa, Dana Pensiun, Pelambatan Ekonomi

Proyek OBOR terhambat oleh pertumbuhan ekonomi yang melamban bahkan lebih jelas. Dunia sudah berubag dalam 5 tahun terakhir. Perlambatan ekonomi Tiongkok telah menyebabkan modal mengalir keluar, dan cadangan devisa telah kehilangan sebanyak lebih dari USD. 1 triliun.

Jika kita mempertimbangkan dampak perang dagang terhadap pendapatan internasional Tiongkok di masa mendatang, maka Tiongkok tidak mungkin dapat menghasilkan surplus devisa yang cukup untuk mendanai inisiatif OBOR dengan ukuran yang sama.

Selain itu, tarif yang diberlakukan oleh Amerika Serikat dan ketidakpastian hubungan perdagangan AS – Tiongkok akan sangat mengurangi jumlah ekspor Tiongkok ke Amerika Serikat dan bahkan ke pasar negara maju lainnya.

Pei Minxin memperkirakan bahwa karena surplus perdagangan Tiongkok dengan Amerika Serikat hampir setara dengan keseluruhan surplus transaksi berjalan Tiongkok, jika pemerintah Tiongkok tidak dapat mengimbangi kekurangan yang timbul dengan meningkatkan ekspor ke pasar negara lain (tugas yang hampir mustahil), tetapi penurunan ekspor yang tajam ke Amerika Serikat akan menyebabkan defisit pada transaksi berjalan Tiongkok.

Pendapatan internasional Tiongkok yang memburuk akan memaksa pemerintah Beijing menggunakan cadangan devisa untuk menjaga kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonominya secara keseluruhan. Karena itu, Beijing harus berhati-hati dalam meninjau komitmen eksternalnya dan mengevaluasi kembali proyek-proyek sebelumnya, beberapa di antaranya mungkin harus dikurangi atau bahkan ditinggalkan.

Disebutkan juga bahwa masalah yang dihadapi oleh OBOR tidak hanya dari berkurangnya  pendapatan devisa dalam beberapa tahun ke depan. Di dalam negeri, Beijing juga sedang menghadapi dampak dari meningkatnya pembayaran dana pensiun, perlambatan pertumbuhan ekonomi dan menurunnya pendapatan dari pajak.

Pada akhir bulan Desember tahun lalu, Menteri Keuangan Tiongkok Liu Kun dalam pertemuan keuangan tahunan telah menyampaikan prospek keuangan Tiongkok yang suram dengan sikap yang tidak biasa. Liu Kun memperingatkan bahwa pemerintah di semua tingkatan harus melakukan yang terbaik untuk mengurangi biaya administrasi dengan mengencangkan ikat pinggang mereka.

Pei Minxin mengatakan, Beijing memutuskan untuk memotong pajak guna merangsang pertumbuhan ekonomi. Pada 2018, pertumbuhan pendapatan fiskal turun 1,2 poin dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017. Karena pemotongan pajak dan pertumbuhan ekonomi yang melambat, prospek fiskal tahun ini diperkirakan akan semakin memburuk.

Salah satu masalah terbesar yang dihadapi anggaran belanja Tiongkok adalah jumlah pembayaran pensiun yang besar akibat penuaan populasi yang cepat. Pada tahun 2016, defisit bersih rekening pensiun di Provinsi Heilongjiang adalah RMB. 23 miliar, sementara 6 provinsi lainnya dengan total populasi 236 juta pada tahun 2016 menghadapi dilema kesulitan dalam pembayarannya.

Prospek pensiun di seluruh negeri tampak sama parahnya. Menurut statistik Kementerian Keuangan Tiongkok, pemerintah harus mengeluarkan dana sebesar RMB. 1,2 triliun pada tahun 2017 untuk menebus kekurangan dalam pembayaran dana pensiun.

Pei Minxin mengatakan bahwa meskipun beberapa orang berpikir bahwa proyek OBOR  mungkin tidak akan terpengaruh oleh kekurangan anggaran belanja Beijing, karena itu merupakan prioritas utama kebijakan luar negeri komunis Tiongkok. Namun, karena berbagai tuntutan bersaing untuk sumber daya yang terbatas, kenyataan dari ekonomi yang keras akan membawa semakin banyak pilihan pahit kepada para pemimpin Partai Komunis Tiongkok.

Laporan tersebut berpendapat bahwa pemimpin puncak Tiongkok dapat terus mendukung inisiatif OBOR, tetapi mereka juga harus memahami bahwa hanya ada beberapa orang di Tiongkok yang mendukung, dan bahwa dana pensiun Tiongkok yang jumlahnya besar itu diambil buat membangun infrastruktur di tanah jauh milik orang lain. Penjelasan demikian ini sulit membuat takluk orang.

Tidak Mengejutkan Jika Komunis Tiongkok Diam-Diam Mengakhiri Inisiatif OBOR

Meskipun Beijing belum menerbitkan pernyataan resmi tentang rencana memperlambat inisiatif OBOR, tetapi komunis Tiongkok telah menghilangkan kritik langsung media terhadap OBOR yang dimuat di jaringan internet. Namun, orang dapat merasakan bahwa Beijing sudah mengurangi gembar-gembornya tentang OBOR. Belum lama ini, mesin propaganda resmi Tiongkok masih sepenuhnya mempromosikan pencapaian OBOR, dan kini volume publisitasnya telah menurun.

Pada bulan Januari 2018, media corong PKT ‘Renmin Rebao’ menerbitkan 20 cerita tentang OBOR. Pada bulan Januari tahun ini, hanya ada tujuh yang dimuat. Jika kita melacak liputan OBOR yang diterbitkan di media resmi Tiongkok pada tahun 2019 dan membandingkan liputannya dengan tahun-tahun sebelumnya, kita dapat melihat lebih jelas akan dibawa ke  mana OBOR ini.

Pei Minxin mengatakan bahwa sangat mungkin bahwa kita akan melihat bahwa investasi media resmi PKT di proyek OBOR akan berkurang secara signifikan. Dapat juga dilihat bahwa pendanaan Beijing untuk proyek-proyek OBOR juga akan menurun pada tahun ini dan seterusnya.

Dari dana yang dijanjikan komunis Tiongkok kepada Pakistan dapat dilihat bahwa Beijing berusaha memperketat pengeluaran eksternalnya. Pei Minxin mengatakan bahwa Beijing baru saja melepas pinjaman baru kepada Pakistan sebesar USD. 2,5 miliar, sementara Pakistan sebenarnya meminta pinjaman sebesar USD. 6 miliar.

Pei Minxin dalam kesimpulannya menyebutkan bahwa apa yang terjadi di Beijing tampaknya adalah, meskipun pemimpin senior komunis Tiongkok terus mendukung inisiatif OBOR, tetapi di mata publik ambisi Tiongkok kian hari kian memudar. Jika Beijing akhirnya membiarkan OBOR diam-diam menghilang, “kita tidak perlu terkejut,” katanya. (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=GRsFY9yaw9k

Peneliti Temukan Bulan Baru Mengorbit Neptunus

0

EpochTimesId – Sebuah bulan kecil baru-baru ini ditemukan di sekitar Neptunus. Sebuah studi yang diterbitkan pada 20 Februari 2019 di jurnal Nature, menyatakan.

Hippocamp, bulan terkecil Neptunus, dinamai dari monster laut dalam mitologi Yunani. Hippocamp, kadang-kadang dikenal sebagai hippocampus, dikatakan memiliki tubuh kuda dan ekor ikan, digambarkan dalam karya seni Yunani dan Romawi.

Jurnal itu mengatakan bahwa bulan baru itu hanya berdiameter 21 mil sekitar 33 kilometer, USA Today melaporkan. Sebagai perbandingan, Neptunus berdiameter sekitar 30.599 mil, dan bulan Bumi berdiameter 2.159 mil. Sedangkan Bumi berdiameter 7.917,5 mil.

Hippocamp adalah bulan ketujuh dari Neptunus, planet kedelapan dari Matahari. Itu tidak terlihat selama penerbangan Voyager-2, pada tahun 1989.

“Selama perjalanan lintas 1989, pesawat ruang angkasa Voyager-2 mencitrakan enam bulan kecil Neptunus, semuanya dengan orbit yang dalam ke satelit bulan Triton yang besar dan retrograde,” kata Nature.

Tapi sekarang, Teleskop Luar Angkasa Hubble mengamati satu lagi bulan lainnya dalam beberapa hari terakhir.

“Kami juga mengamati Naiad, bulan terdalam Neptunus, yang terakhir terlihat pada tahun 1989, dan memberikan astrometri, penentuan orbit, dan perkiraan ukuran untuk semua bulan dalam, menggunakan teknik analisis yang melibatkan penyimpangan gambar berurutan untuk mengkompensasi gerak orbital setiap bulan dan bahwa berpotensi berlaku untuk pencarian satelit dan planet lain,” kata laporan itu.

Semua bulan diyakini lebih muda dari Neptunus itu sendiri. Planet ini memiliki total 14 satelit alami.

Menurut CNN Wire, Hippocamp mengorbit sekitar 7.500 mil dari bulan Proteus.

Ilustrasi yang tersusun dari gambar Hubble WFC3, menunjukkan orbit Neptunus yang berawan dikelilingi oleh bulan-bulan dalamnya. Sekitar sebanyak 30 bulan (satelit alami) diketahui mengorbit mengelilingi Neptunus, tetapi sebagian besar terlalu samar atau jauh untuk muncul dan terlihat dari Bumi. (Foto : NASA, ESA, Z. Levay/STScI/The Epoch Times)

“Hasil kami menunjukkan bahwa Hippocamp mungkin merupakan fragmen kuno dari Proteus, memberikan dukungan lebih lanjut untuk hipotesis bahwa sistem Neptunus dalam telah dibentuk oleh banyak dampak,” kata Nature dari temuan tersebut.

“Hal pertama yang kami sadari adalah bahwa Anda tidak akan berharap menemukan bulan sekecil itu di sebelah bulan terbesar Neptunus,” kata pemimpin penulis studi, Mark Showalter, seperti dilansir USA Today. “Di masa lalu yang jauh, mengingat migrasi lambat ke luar dari bulan yang lebih besar, Proteus pernah menjadi tempat di mana Hippocamp sekarang.”

Showalter, astronom SETI (pencarian untuk kecerdasan luar angkasa), menemukan Hippocamp melalui kamera Hubble.

Neptunus, dinamai dengan nama dewa laut Romawi, adalah planet ketiga terbesar setelah Jupiter dan Saturnus. Planet ini, yang memiliki rona biru tua, sekitar 17 kali lebih besar dari Bumi.

Sementara itu, planet mengorbit Matahari setiap 164,8 tahun.

Planet ini pertama kali diamati melalui teleskop oleh Johann Galle pada tahun 1846.

Mirip dengan Saturnus dan Jupiter, Neptunus terutama terdiri dari hidrogen dan helium bersama dengan beberapa hidrokarbon dan nitrogen. Tetapi seperti Uranus, interior planet ini terdiri dari batu dan es.

Uranus dan Neptunus keduanya dianggap ‘es raksasa’. Sementara Saturnus dan Jupiter disebut ‘gas raksasa’. (JACK PHILLIPS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Aplikasi JD Finance Curi Data Pengguna Mendapat Respon Keras

0

Sebuah aplikasi keuangan yang dijalankan oleh raksasa e-Commerce Tiongkok JD.com baru-baru ini kedapatan menyimpan tangkapan layar (screenshot) milik para pengguna tanpa izin, dalam contoh terbaru pelanggaran privasi yang mengganggu ruang teknologi Tiongkok.

Pada 16 Februari, dua video yang diposting di Weibo Tiongkok, sebuah platform serupa Twitter, menunjukkan bagaimana aplikasi JD Finance menyimpan tangkapan layar dan foto pengguna tanpa meminta izin, ketika aplikasi berjalan di latar belakang.

Video itu telah beredar dan memicu kritik keras dari para netizen Tiongkok. Perusahaan sejak itu meminta maaf, dan memperbaiki masalahnya.

Dalam video pertama, pengguna bernama “Skinny Amu” membuka aplikasi perbankan dan mengambil screenshot antarmuka ketika aplikasi JD Finance berjalan di latar belakang. Dia kemudian menunjukkan bahwa tangkapan layar yang baru dia ambil muncul sebagai file di bawah program JD Finance.

Demikian pula dalam video kedua, pengguna menunjukkan bagaimana gambar yang diambil menggunakan aplikasi kamera pihak ketiga muncul sebagai file di bawah aplikasi JD Finance.

Video itu telah dilihat lebih dari 2,5 juta kali dalam sehari. Banyak komentator mengatakan mereka menemukan hasil yang sama ketika mereka mengujinya di ponsel mereka.

Menanggapi protes tersebut, JD Finance mengeluarkan pernyataan pada hari yang sama mengatakan “tidak akan pernah mengumpulkan informasi tanpa otorisasi pengguna, dan kami tidak akan pernah mencuri informasi yang tidak sah.”

Ia juga mengklaim bahwa penyimpanan tangkapan layar adalah untuk “membuatnya lebih nyaman bagi para pengguna untuk berkomunikasi dengan layanan pelanggan” ketika mereka perlu menunjukkan tangkapan layar untuk mengatasi masalah tertentu.

“Skinny Amu” dan para netizen Tiongkok lainnya, tidak yakin dengan penjelasannya.

“Dalam video kedua saya, saya menunjukkan bahwa JD Finance mencuri foto yang saya ambil dengan BeautyCam, yang bukan tangkapan layar dan tidak ada hubungannya dengan umpan balik pelanggan. Bagaimana Anda menjelaskannya?” Skinny Amu menulis.

Pengguna itu juga mengatakan bahwa menyimpan tangkapan layar untuk tujuan umpan balik tidak memerlukan menyalin gambar asli, hanya cache jalur file-nya. Karena itu ia punya alasan untuk percaya bahwa JD Finance melakukan ini untuk tujuan-tujuan lain.

Seorang pakar keamanan cyber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada China Business Journal bahwa menyalin data pengguna ke direktori milik JD sendiri benar-benar tidak dapat diterima, apa pun alasannya.

JD Finance mengeluarkan pernyataan kedua pada 17 Februari, mengatakan setelah investigasi menemukan bahwa hanya aplikasi yang diinstal pada versi tertentu dari sistem Android yang memiliki masalah ini. Perusahaan mengatakan telah menghapus fungsi tersebut.

JD Finance juga meminta maaf karena membuat “kesalahan mendasar,” dan karena merusak kepercayaan pengguna.

Seorang pakar cyber yang memilih untuk tetap anonim memberi tahu outlet self-media “Unicorn Finance” bahwa pernyataan JD tidak masuk akal.

“Secara umum, pengembangan teknis harus melalui peer review (evaluasi oleh sesama spesialis penelitian untuk menilai kesesuaiannya untuk publikasi atau pengembangan lebih lanjut). Jadi sangat tidak mungkin menjadi kesalahan yang tidak disengaja,” katanya.

Maret lalu, CEO raksasa pencarian Tiongkok, Baidu, dalam pidatonya di China Development Forum, mengatakan: “Orang-orang Tiongkok lebih terbuka, dan kurang peka terhadap masalah-masalah privasi.”

“Dalam banyak kasus, mereka rela mengorbankan privasi demi kenyamanan, yang memungkinkan kita melakukan lebih banyak terhadap data-data yang kita kumpulkan.”

Pidatonya disambut dengan gelombang kecaman online. (ran)

Video pilihan:

Waspada !!! Aplikasi Smartphone Buatan Tiongkok Mencuri Data Penggunanya

https://www.youtube.com/watch?v=Z2XD_O0MbKU

Warga Venezuela Tinggalkan Sosialisme Berkat Pidato Donald Trump

0

EpochTimesId — Pengungsi Venezuela yang melarikan diri dari kediktatoran sosialis Nicolas Maduro ke Cucuta, kota perbatasan yang lembab, di Kolombia mengatakan bahwa mereka terinspirasi oleh pidato Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Trump berpidato kepada komunitas Venezuela di Miami, AS, pada 18 Februari 2019, dan memicu harapan untuk perubahan ketika pemimpin AS mengangkat nasib mereka ke panggung dunia.

Lebih dari tiga juta rakyat Venezuela melarikan diri dari kemiskinan dan kelaparan di tanah air mereka yang ditimbulkan oleh kebijakan sosialis diktator selama bertahun-tahun yang dilembagakan oleh Maduro dan pendahulunya, Hugo Chavez. Eksodus berlanjut, bahkan ketika cengkeraman Maduro pada tampuk kendali negara yang dulunya kaya minyak ini menghadapi tantangan paling signifikan hingga saat ini.

Majelis Nasional menyatakan kepresidenan Maduro tidak sah pada bulan Januari 2019. Juan Guaido, ketua majelis, kemudian menyatakan berhak menjabat sebagai presiden sementara berdasar konstitusi Venezuela. Presiden AS, Donald Trump dengan cepat mengakui Guaido sebagai pemimpin sementara negara itu, ketika banyak orang membanjiri jalan-jalan kota-kota besar Venezuela untuk mendukungnya.

Dalam pidatonya di depan rakyat Venezuela di Miami, Trump menegaskan kembali dukungannya terhadap Guaido, dan memperingatkan militer Venezuela agar tidak lagi mendukung Maduro. Trump mengecam sosialisme dan komunisme sebagai ideologi yang mematikan dan gagal. Warga Venezuela yang melarikan diri dari negara itu melalui perbatasan dengan Kolombia mengatakan kepada The Epoch Times bahwa pidato Trump memberikan harapan kepada bangsa mereka.

“Saya merasa berharap karena memiliki dukungan pemerintah AS sangat penting bagi kami, itu membantu kami untuk menjadi berharga di mata dunia,” kata Jhuliana Hernandez yang berusia 30 tahun. “Sosialisme perlu dihilangkan dari Amerika. Saya seorang pendukung Juan Guaido dan saya seorang pendukung demokrasi dan kebebasan. Saya pikir korupsi dan sosialisme melumpuhkan Venezuela.”

Pengungsi Venezuela membentangkan bendera nasional mereka setelah melintasi perbatasan ke Cucuta, Kolombia, pada 12 Februari 2019. (Foto : Luke Taylor/The Epoch Times)

Hernandez dan para pengungsi lainnya yang diwawancarai untuk artikel ini menyeberangi perbatasan menuju Cúcuta, sebuah kota perbatasan Kolombia yang menjadi pilihan utama jalur eksodus dari Venezuela. Setiap hari, sekitar 40.000 orang menyeberangi jembatan Simon Bolivar yang kacau, yang menghubungkan Cúcuta dengan San Antonio, Venezuela.

“Saya merasa negara saya sekarang memiliki harapan, pidatonya meyakinkan saya karena saya sekarang tahu bahwa Amerika Serikat bersama kita,” kata Sharon Laleshka. “Saya tidak berpikir [apa yang dikatakan Trump] adalah kritik yang tidak beralasan, saya pikir itu adalah kenyataan bahwa negara saya hidup. Sosialisme tidak menawarkan kemajuan bagi orang lain, itu membuat mereka tergantung dan tidak produktif.”

“Setiap kali Trump berbicara tentang Venezuela, kami merasa lega dan lebih berharap,” tambah Laleshka.

Sebagian besar dari mereka yang melintasi jembatan Simon Bolivar datang untuk membeli barang-barang pokok seperti telur, tepung, atau kertas toilet, yang tidak tersedia di sisi perbatasan mereka. Ribuan diantaranya melanjutkan ke tujuan lain di Kolombia, di mana lebih dari satu juta warga Venezuela sekarang tinggal di negara tetangga itu, atau tempat-tempat lain di Amerika Latin, yang menampung hampir tiga juta migran Venezuela.

Venezuela adalah rumah bagi cadangan minyak terbesar di dunia dan merupakan negara berkembang sebelum Chavez dan Maduro melembagakan rezim sosialis yang telah menghancurkan ekonomi negara tersebut. Hampir 90 persen populasi Venezuela hidup di bawah garis kemiskinan dan lebih dari setengah keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan makanan pokok mereka, menurut kelompok kemanusiaan Mercy Corps.

“Adalah sosialisme atau komunisme terselubung yang menjadi penyebab bencana ekonomi yang melanda negara saya, Venezuela,” kata Ivan Dario, 36, seorang pengungsi lainnya. “Tidak ada kepastian hukum bagi pengusaha kapitalis. Pengusaha adalah orang yang menghasilkan pekerjaan.”

Maduro dan Chavez juga membuka pintu bagi infiltrasi komunis dari Kuba, dengan lebih dari 90.000 proksi komunis menjalankan aparatur pemerintah di Venezuela. Havana juga mengirim lebih dari 20.000 personel pasukan keamanan ke Venezuela, menurut Trump.

Dalam pidatonya di Miami, Trump memposisikan Venezuela sebagai domino pertama yang akan memicu jatuhnya komunisme dan sosialisme di Amerika Selatan, tempat ideologi tersebar luas. Nikaragua dan Kuba, negara-negara lain dalam apa yang disebut ‘troika tirani’, akan mengikuti setelah Venezuela disingkirkan, lanjut Trump.

“Jam senja sosialisme telah tiba di belahan bumi kita dan, terus terang, di banyak tempat di dunia,” kata Trump. “Hari-hari sosialisme dan komunisme dihitung mundur, tidak hanya di Venezuela tetapi juga di Nikaragua dan di Kuba.”

Sebuah truk penuh dengan bantuan kemanusiaan untuk Venezuela setelah pesawat Angkatan Udara C-17 milik AS mendarat di Bandara Internasional Camilo Daza di Cucuta, Kolombia, di perbatasan dengan Venezuela pada 16 Februari 2019. (Foto : Raul Arboleda/AFP/Getty Images/The Epoch Times)

Di dalam Venezuela, dukungan untuk pidato Trump luar biasa, menurut akun yang dikumpulkan oleh seorang warga negara yang diwawancarai oleh The Epoch Times.

“Sekitar 90 hingga 95 persen dari warga Venezuela mendukungnya, hanya saja mereka tidak berani [keluar untuk menunjukkan dukungan] karena (ancaman) penindasan. Itu luar biasa, sesuatu yang sudah kami tunggu-tunggu sejak lama,” kata seorang warga Venezuela, yang berbicara secara anonim.

“Beberapa orang tidak menyukai Trump sebelumnya. Dan sekarang orang-orang berkata, “Yah, saya tidak terlalu menyukai Trump sebelumnya, tetapi sekarang saya memujanya,'” tambah sumber itu. “Ketika nyata, hal-hal nyata mulai terjadi, tentu saja, banyak orang yang berterima kasih kepada Trump dan inisiatifnya.”

Sejak menjabat, Trump menjadikan perjuangan melawan sosialisme dan komunisme sebagai bagian utama dari agenda politiknya. Pada pidato kenegaraan tahun ini, Dia mengatakan bahwa, “Amerika tidak akan pernah menjadi negara sosialis.”

Trump juga mengecam komunisme dan sosialisme di panggung dunia, memberi tahu Perserikatan Bangsa-Bangsa pada September 2017 bahwa, kesedihan, kehancuran dan kegagalan mengikuti di mana pun ideologi ini diadopsi. Pada bulan November 2017, Dia mengatakan kepada Majelis Nasional di Korea Selatan bahwa komunisme yang harus disalahkan atas perbedaan yang mencolok antara kehancuran dan kelaparan di Korea Utara dan perdamaian dan kemakmuran di Korea Selatan.

Naiknya Guaido di Venezuela telah memicu referendum global tentang sosialisme dan komunisme. Rezim komunis saat ini dan sebelumnya seperti Tiongkok, Korea Utara, Kuba, dan Rusia telah mendukung Maduro. Lebih dari 50 negara dunia bebas (demokratis), termasuk Amerika Serikat, Jerman, dan Australia, mengakui Guaido sebagai pemimpin yang sah.

Trump menyampaikan pidatonya ketika bantuan kemanusiaan dari Amerika Serikat tertahan di perbatasan dengan Venezuela. Maduro terus menolak untuk mengizinkan bantuan ke negara miskin itu, dengan persediaan menumpuk di Cúcuta. Pada 16 Februari, tiga pesawat kargo militer AS mendarat di Cúcuta membawa 180 ton bantuan kemanusiaan.

Gudang yang dijaga ketat di Cúcuta adalah salah satu dari tiga poin dari mana upaya pendistribusian akan dilakukan pada 23 Februari untuk mengirimkan bantuan ke Venezuela. Guaido berharap upaya itu akan mendorong pertikaian antara Maduro dan pasukan militer yang terus mendukungnya meskipun ada ketidakpuasan rakyat. Amerika Serikat telah menjanjikan $ 20 juta untuk meringankan penderitaan di Venezuela.

Maduro mengklaim penurunan negaranya adalah akibat dari sanksi yang dijatuhkan AS dan menegaskan bahwa Venezuela ‘bukan pengemis’. Rezimnya menempatkan sebuah tangki minyak dan peti kemas di atas jembatan pada 6 Februari 2019, untuk menghalangi/barikade. Sehingga bantuan kemanusiaan tidak dapat masuk ke negara itu.

Trump memperingatkan para pejabat militer Venezuela bahwa mereka akan kehilangan segalanya jika terus mendukung Maduro. Amerika Serikat menyadari kekayaan yang disembunyikan di luar negeri oleh para pejabat militer dan keluarga mereka, termasuk keberadaan mereka, kata Trump.

“Jika Anda memilih jalan ini,” Trump memperingatkan mereka, “Anda tidak akan menemukan pelabuhan yang aman, tidak ada jalan keluar yang mudah, dan tidak ada jalan keluar. Anda akan kehilangan segalanya. “(ILEANA ALESCIO, IVAN PENTCHOUKOV AND LUKE TAYLOR/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

NASA Berbagi Foto Aurora Naga Unik di Langit Kutub Utara

0

EpochTimesId – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berbagi gambar luar biasa, berupa aurora yang berbentuk seperti naga besar. Aurora itu melintasi langit kutub utara awal bulan ini.

NASA memposting foto itu sebagai bagian dari Astronomi Picture of the Day. Dimana foto atau gambar dari alam semesta yang diambil dengan kamera ditampilkan.

Aurora berbentuk naga ditangkap oleh Jingyi Zhang dan Wang Zheng di Islandia, menurut NASA. Badan antariksa mengatakan tampilan itu begitu memukau, fotografer berlari keluar untuk melihat dan mengabadikannya sebagai latar foto.

“Pernahkah kamu melihat naga di langit? Meskipun naga terbang sungguhan tidak ada, aurora besar berbentuk naga berkembang di langit di atas Islandia awal bulan ini,” tulis NASA pada posting mereka di sosial media.

“Aurora disebabkan oleh lubang di korona matahari yang mengeluarkan partikel bermuatan menjadi badai matahari yang mengikuti perubahan medan magnet antarplanet ke magnetosfer Bumi. Ketika beberapa partikel itu menghantam atmosfer Bumi, mereka menggairahkan atom, yang kemudian memancarkan cahaya: aurora,” posting tersebut melanjutkan.

Aurora berbentuk naga muncul di langit Islandia pada Februari 2019. (Foto : Jingyi Zhang & Wang Zheng/NASA/The Epoch Times)

Magnetosfer adalah gelembung besar berbentuk komet di sekitar planet kita, menurut University of Alaska.

Cahaya itu biasanya terlihat di kutub magnet belahan utara dan selatan, dan biasanya dikenal sebagai ‘Aurora borealis’ di utara dan ‘Aurora australis’ di selatan, menurut Northern Lights Center.

Aurora dapat muncul dalam banyak warna, tapi hijau dan pink adalah warna yang paling umum. Selain itu, cahaya muncul dalam berbagai bentuk seperti di patch, atau awan cahaya yang tersebar ke pita, busur, tirai beriak atau sinar flash yang menerangi langit.

NASA mengatakan jumlah aktivitas auroral yang terjadi bulan ini tidak biasa karena kurangnya bintik yang muncul di matahari.

Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) AS, memiliki model perkiraan aurora yang menunjukkan intensitas dan lokasi prediksi aurora. Badan itu mengatakan probabilitas perkiraan tersebut didasarkan pada kondisi badai matahari saat ini.

Menurut Northern Lights Center, tempat terbaik untuk menonton cahaya di langit Amerika Utara adalah di bagian barat laut Kanada seperti Yukon, Nunavut, Northwest Territories, dan Alaska. Mereka juga dapat diamati di ujung selatan Greenland dan Islandia, pantai utara Norwegia dan perairan pantai utara Siberia. (JANITA KAN/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Mantan Menlu Wanita Pertama Australia Julie Bishop Pensiun dari Parlemen

0

EpochTimesId – Politikus wanita ternama Australia, Julie Bishop mengundurkan diri dari parlemen setelah selama dua dekade bergelut dalam dunia politik. Julie Bishop mengatakan, menjadi ‘kehormatan besar’ untuk dapat bertugas sebagai menteri luar negeri wanita pertama Australia.

Politisi yang pernah menjabat sebagai pelaksana tugas Perdana Menteri pada 2017 itu, mengumumkan pengunduran dirinya dari parlemen federal setelah berakhir masa jabatannya, dan tidak akan mengikuti pemilihan umum berikutnya. Mantan wakil pemimpin Liberal itu mengumumkan keputusannya yang telah lama diisukan, pada 21 Februari 2019.

“Saya tidak akan mengulangi kursi Curtin pada pemilihan berikutnya. Saya yakin, pemerintah akan memenangkan pemilihan mendatang,” kata Bishop.

Bishop mengatakan sejumlah orang yang ‘sangat berbakat’, termasuk beberapa politisi wanita, telah menghubunginya tentang akan bertarung untuk memperebutkan kursi parlemen dari Australia Barat jika dia memutuskan untuk mundur.

“Saya akan bekerja keras sementara itu untuk membantu kandidat Liberal baru untuk memenangkan kursi parlemen. Sudah waktunya bagi anggota baru untuk menggantikan,” sambung mantan pemimpin partai oposisi itu.

Dia berterima kasih kepada perdana menteri yang pernah memilihnya untuk bertugas sebagai menteri, John Howard, Tony Abbott, dan Malcolm Turnbull.

Bishop telah menjadi anggota parlemen sejak tahun 1998 dan merupakan menteri luar negeri wanita pertama dan wakil pemimpin Partai Liberal Australia.

Masa depan politik Bishop telah dipertanyakan sejak dia memutuskan untuk mundur dari kabinet, setelah Malcolm Turnbull mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada Agustus 2018.

Perdana Menteri Scott Morrison merujuk pada ayat Alkitab, ketika Dia berterima kasih kepada Bishop selama 21 tahun di parlemen dan pengabdiannya kepada partai Liberal.

“‘Pelayan yang baik dan setia yang melakukan dengan baik’. Ini adalah ungkapan yang sangat bermakna, kepada anggota dari Curtin,” kata Morrison.

“Penggantinya akan memiliki ‘sepatu besar’ untuk diisi dan kita semua tahu Julie memiliki ‘sepatu’ (rekam jejak) terbaik di parlemen.”

Morrison memuji upayanya dalam menangani bencana penerbangan MH17 Malaysia Airlines pada tahun 2014, ketika 38 warga Australia tewas.

Pemimpin Oposisi, Bill Shorten, mengatakan Bishop telah menjadi ‘pelopor’ dalam perannya dalam urusan luar negeri dan sebagai wakil pemimpin Partai Liberal.

Dia juga mengucapkan terima kasih atas caranya berjuang untuk keluarga korban MH17 di panggung dunia.

“Dia membuat Australia bangga pada hari itu dan di minggu-minggu itu,” kata Shorten.

Shorten berharap, Bishop tetap terlibat dalam kegiatan publik.

Penggantinya sebagai menteri luar negeri, Marise Payne, terharu ketika mengatakan Australia harus bangga dengan statusnya yang tinggi di masyarakat internasional.

“Ini bukan ukuran kecil yang dikaitkan dengan kepemimpinannya, dorongannya, dan komitmennya sebagai menteri luar negeri Australia selama lima tahun, itulah yang terjadi,” kata Senator Payne dalam sidang Senat.

“Banyak yang telah berkontribusi di masa lalu, tetapi belakangan ini, kepemimpinannya telah memberikan kontribusi yang sangat besar.” (AUSTRALIAN ASSOCIATED PRESS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Jenderal Senior Tiongkok Dipenjara Seumur Hidup karena Korupsi

0

BEIJING — Pengadilan militer Tiongkok menghukum seorang jenderal senior yang menjadi kepala departemen pertahanan seumur hidup di penjara pada 20 Februari setelah mendapati dia bersalah atas korupsi, menurut laporan kantor berita negara, Xinhua.

Militer Tiongkok, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), yang merupakan yang terbesar di dunia dan berada di tengah-tengah kampanye modernisasi, telah menjadi fokus penting dari perjuangan pemimpin Tiongkok Xi Jinping untuk memberantas korupsi.

Jenderal senior, Fang Fenghui, yang pernah menemani Xi pada pertemuan pertamanya dengan Presiden Donald Trump pada 2017, telah ditempatkan kembali ke posisi sebelumnya sebagai kepala Departemen Staf Gabungan Tentara Pembebasan Rakyat akhir tahun itu tanpa penjelasan.

Jenderal Fang Fenghui dihukum penjara seumur hidup tas kasus suap dan korupsi
Pemimpin Tiongkok Xi Jinping (kiri) dan Jenderal Fang Fenghui, kepala staf umum Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok, menunggu untuk bertemu Jenderal Joseph Dunford, ketua kepala staf gabungan AS, di Aula Besar Rakyat di Beijing pada 17 Agustus 2017. (Andy Wong / AFP / Getty Images)

Pemerintah kemudian mengkonfirmasi bahwa ia sedang diselidiki dengan dugaan korupsi.

Fang sesudah itu ditempatkan sebagai anggota Komisi Militer Pusat, Central Military Commission (CMC), dipimpin oleh Xi dan yang mengendalikan angkatan bersenjata, pada kongres Partai Komunis lima tahun pada Oktober 2017, sebagai bagian dari perombakan kepemimpinan militer yang luas.

Xinhua mengatakan pengadilan militer mendapati Fang bersalah atas suap dan memiliki kekayaan besar yang tidak dapat dia pertanggungjawabkan.

Aset haramnya akan disita dan diberikan kepada Partai Komunis, tambahnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Tidak mungkin menghubungi Fang untuk berkomentar karena dia di penjara. Tidak jelas apakah ia diizinkan untuk menyewa pengacara atau siapa pun itu.

Komentator politik Epoch Times, Zhou Xiaohui mengatakan bahwa Fang dituntut karena menerima suap adalah yang diharapkan: perwira-perwira tinggi militer diketahui secara teratur menerima uang tunai dan suap hadiah dari bawahan-bawahan mereka, dan sebagai imbalannya mengeluarkan promosi dan manfaat-manfaat lainnya. Namun, Zhou menyatakan, “mengingat posisi Fang di militer, jumlah perwira berpangkat tinggi yang bisa disuapnya sangat kecil.”

Zhou menambahkan: “Wakil ketua CMC yang pada saat itu menjabat Guo Boxiong dan Xu Caihou, keduanya orang kepercayaan Jiang Zemin, adalah dua kandidat yang paling mungkin.”

Lusinan perwira telah diselidiki dan dipenjara, termasuk Xu Caihou dan Guo Boxiong, keduanya mantan wakil ketua Komisi Militer Pusat. Guo dipenjara seumur hidup pada tahun 2017. Xu meninggal karena kanker pada 2015 sebelum ia bisa diadili.

Fang adalah bawahan Guo, yang dulunya adalah pejabat militer tertinggi Tiongkok, yang memperoleh kekuasaan melalui kesetiaan kepada mantan pemimpin Partai Jiang Zemin. Guo memungkinkan Jiang mengontrol militer dari balik layar, lama setelah Jiang secara resmi mundur dari posisi kepemimpinan Partai.

Zhang Yang, yang bertugas di komisi tersebut bersama Fang, melakukan bunuh diri pada November 2017 ketika sedang diselidiki karena korupsi dan hubungannya dengan Guo dan Xu.

Xi Jinping telah membersihkan lembaga militer untuk membersihkan pengaruh Jiang dan fraksinya yang tersisa. (ran)

Video pilihan:

Benarkah North University of China, adalah Sekolah Mata mata Tiongkok

https://www.youtube.com/watch?v=ZIIiPOQ22Ag&t=235s

Konsulat Tiongkok Tolak Visa Warga Negara AS untuk Menghadiri Pemakaman Ayahnya

0

SAN FRANCISCO — Fang Zheng, seorang warga negara Amerika yang kakinya dilindas oleh sebuah tank selama Pembantaian Lapangan Tiananmen 1989, sejak 7 Februari ditolak masuk ke Tiongkok untuk pemakaman ayahnya.

Pembantaian Lapangan Tiananmen terjadi pada tanggal 4 Juni 1989, ketika rezim Komunis Tiongkok menggunakan tank, pasukan, dan senapan serbu untuk membunuh ribuan mahasiswa untuk mengakhiri demonstrasi yang dipimpin mahasiswa dalam memperjuangkan kebebasan dan demokrasi di Lapangan Tiananmen di Beijing.

Pembantaian tersebut telah menjadi topik terlarang di Tiongkok, dan informasi terkaitnya telah disensor ketat oleh pemerintah.

Fang adalah salah satu mahasiswa dalam demonstrasi saat itu. Pada tanggal 4 Juni 1989, ia berada dalam kelompok mahasiswa yang menarik diri keluar dari Lapangan Tiananmen. Sebuah tank menangkapnya dari belakang dan melindas kedua kakinya.

Tahun ini akan menjadi peringatan ke-30 untuk pembantaian itu, serta peringatan untuk hilangnya kedua kaki Fang.

Fang datang ke Amerika Serikat pada tahun 2009 dengan visa perjalanan sebelum peringatan 20 tahun pembantaian dan kemudian menjadi warga negara Amerika setelah diakui sebagai pengungsi politik.

Sebelum datang ke Amerika Serikat, Fang telah banyak berbicara tentang kebenaran berdarah tentang pembantaian itu. Dia telah ditangkap dua kali oleh otoritas Tiongkok sebelum meninggalkan Tiongkok.

Fang saat ini adalah ketua Yayasan Pendidikan Demokrasi Tiongkok, Chinese Democratic Education Foundation (CDEF), sebuah kelompok nirlaba yang berbasis di California yang bekerja menuju jalur demokrasi untuk Tiongkok.

Fang mengetahui pada 3 Februari bahwa ayahnya telah meninggal di Kota Hefei, Tiongkok, sebelumnya pada hari itu.

Fang dan keluarganya melaju satu jam ke Konsulat Jenderal Tiongkok San Francisco pada tanggal 6, dan menghabiskan satu hari di sana untuk seluruh proses permohonan visa. Mereka meninggalkan konsulat pada sore hari dan diminta untuk kembali keesokan harinya untuk mengambil visa mereka.

Fang dan ketiga putrinya adalah warga negara Amerika, sedangkan istrinya adalah penduduk tetap di Amerika Serikat. Karena salah satu putrinya kembali ke Tiongkok bersama istrinya pada tahun 2016, dan masih memegang visa yang sah, Fang hanya memerlukan visa untuk dirinya sendiri dan dua putrinya.

Pada 7 Februari, Fang kembali ke konsulat. Dengan bantuan teman-teman, Fang mendapatkan visa yang dia butuhkan. Dia membayar US$495 untuk proses yang dipercepat.

Sekitar tiga jam kemudian, Fang menerima panggilan telepon dari konsulat, dan diberi tahu bahwa semua visanya dibatalkan. Penelepon dari konsulat menolak untuk menyebutkan namanya, dan juga menolak untuk menjelaskan alasan di balik pembatalan tersebut.

Meragukan identitas penelepon, Fang dan teman-temannya mulai menelepon konsulat, tetapi tidak dapat menghubungi petugas konsulat melalui telepon.

Setelah menghubungi konsulat melalui telepon dan tidak menghubungi siapa pun selama beberapa hari, Fang memutuskan untuk pergi ke konsulat lagi.

Fang mengatakan bahwa tidak mudah baginya sebagai orang cacat untuk pergi ke konsulat. Dia dapat berjalan dengan menggunakan kaki palsu, tetapi lereng curam di luar pintu depan Konsulat terlalu menantang baginya. Dengan bantuan orang lain, ia menaiki lereng tersebut dengan kursi rodanya.

Fang pergi ke konsulat lagi di pagi hari tanggal 12 bersama teman-temannya.

Fang meminta pegawai konsulat di meja informasi untuk memverifikasi apakah panggilan telepon itu memang dilakukan oleh seseorang dari konsulat, dan alasan-alasan tentang pembatalan visanya.

Pegawai konsulat naik ke atas untuk menanyakan pada atasannya, dan kembali untuk membenarkan pembatalan visa tersebut, tetapi menolak untuk menjawab pertanyaan lain.

Fang bersikeras berbicara dengan seseorang yang bertanggung jawab atas proses visa, tetapi pegawai konsulat mengirim keamanan untuk memintanya pergi.

Petugas keamanan yang tidak ramah mengatakan kepada Fang untuk pergi ke luar gedung dan masuk kembali dari pintu samping untuk meminta berbicara dengan seseorang yang bertanggung jawab.

Fang dan teman-temannya mengikuti petunjuk itu, dan pergi ke pintu samping, tetapi tidak ada yang menjawab bel pintu, dan tidak ada yang menanggapi ketukan mereka di pintu.

Sejak itu, ibu dan kerabat Fang di Tiongkok, yang tidak yakin bahwa Fang dapat kembali, telah mengkremasi jasad ayahnya. Ibu Fang mengatakan kepadanya bahwa dia akan menunggu kembalinya Fang untuk mengubur abu ayahnya.

Sampai sekarang, Fang belum menerima penjelasan lebih lanjut dari konsulat.

Ayah Fang berusia 80 ketika dia meninggal. Dia mengunjungi Fang di Amerika Serikat pada tahun 2012. Sejak itu Fang tidak melihat ayahnya.

Fang dan putrinya masih berharap dan menunggu visa untuk dapat pergi ke Tiongkok untuk mengucapkan selamat tinggal terakhir pada ayah Fang, dan mengubur abunya. (ran)

Video pilihan:

Kita Dukung Kampanye Save Uighur!!! Saya Juga Orang Uighur?

https://www.youtube.com/watch?v=EP75xvwbnYs

Menimbang Proyek OBOR Tiongkok di Indonesia, Mengundang Jebakan Petaka Utang atau Apa?

0

Epochtimes.id- Pasca proyek 0ne Belt One Road (OBOR) diluncurkan oleh rezim Komunis Tiongkok ke seluruh dunia pada 2013 silam, sejumlah negara-negara di dunia awalnya bersepakat dengan Tiongkok. Akan tetapi pada akhirnya negara-negara ini ada yang mulai berani berpikir panjang ke depan.

Kekhawatiran pun tak terbendung dan terus bermunculan mulai dari debt trap (jebakan utang) dan dugaan adanya niatan infilitrasi komunis Tiongkok di negara-negara tersebut. Hingga akhirnya ada yang nekat dengan perkasa me-retur proyek bernilai miliar dollar AS ini.

Laporan The Financial Times dengan judul “China’s Belt and Road difficulties are proliferating across the world” menyebutkan sebanyak 1.674 proyek infrastruktur di 66 negara yang berpartisipasi dalam proyek OBOR Tiongkok ini, sekitar 14 persen atau 234 dari 1.674,  mengalami sejumlah persoalan.

Data The Financial Times yang mengutip dari penelitian perusahaan konsultan RWR Advisory Group yang yang berbasis di Washington, menyebutkan bahwa persoalan ini disebabkan oleh administrasi yang buruk, seperti penentangan publik terhadap proyek-proyek, keberatan atas kebijakan tenaga kerja, penundaan pelaksanaan, dan kekhawatiran atas keamanan nasional negara-negara itu.

Ketika Perdana Menteri Malaysia Mahathir bin Mohamad berkunjung ke Tiongkok tahun lalu. Apa agendanya? PM yang berusia 93 tahun tersebut ternyata me-retur proyek OBOR di Malaysia kepada Beijing. Kabar terbaru lagi dari Malaysia, pada 26 Januari 2019 pemerintahan Malaysia membatalkan rencana Sambungan Kereta Api Pantai Timur yang pelaksanaannya dilakukan oleh kelompok usaha Komunikasi Konstruksi Tiongkok (China Communications Construction Group).

Menteri Urusan Ekonomi Malaysia Mohamed Azmin bin Ali pun menegaskan pemerintahannya membatalkan rencana pembangunan konstruksi perkeretaapian pantai timur setelah melakukan kajian. Proyek senilai USD. 20 miliar atau Rp 281 Triliun ini pun tak terwujud. Apa alasan Malaysia mengakhiri proyek dari CCCG ini? tak lain soal beban utang yang harus ditanggung oleh negara tetangga Indonesia itu. Jika pun terlaksana, Malaysia diharuskan merogoh anggaran kerajaan sebesar RM 500 juta (USD. 121 juta) untuk angsuran pembayaran utang.

Bagaimana rencana pembiayaan proyek OBOR di Indonesia? tulisan jurnalis Pril Huseno yang diterbitkan di Watyutink membeberkan bahwa terdapat belasan proyek di bawah skema pembiayaan OBOR/BRI  yang direncanakan di Indonesia. Proyek ini bakal direncanakan menelan biaya sebesar 201,6 miliar dolar AS atau Rp2,700 triliun. Lokasinya berbeda-beda yakni di Sulawesi Utara, Sumatera Utara dan Kalimantan Utara.  Termasuk diantaranya proyek Bandara baru Yogyakarta di Kulon Progo yang akan menelan biaya sekitar 700 juta dolar AS.

Menurut Pril Huseno, Indonesia semestinya berhati-hati atas adanya jebakan utang. Pasalnya, nominal utang luar negeri di Indonesia yang berasal dari masa ke masa kini sudah berjumlah Rp 5.227 triliun.

Sumber terpercaya lainnya menyebutkan, proyek yang bakal ditawarkan dengan pembiayaan OBOR Tiongkok ini adalah proyek Kuala Tanjung International Hub Port, Kuala Tanjung Industrial Estate, Sei Mangkei Special Economic Zone, New Kuala Namu Industrial Estate (GIIFE) dan Kuala Namu Aerocity di Sumatera.

Calon proyek lainnya adalah proyek Hydropower, Aluminium and Steel Alloy Smelter, Pindada International Port dan INALUM Port di Kalimantan Utara. Adapun di Sulawesi Utara seperti Lembeh International Airport, Likupang Tourist Estate (Casabaio Resort, Sintesa Resort) dan Bitung Industrial Estate. Di Bali adalah proyek Bali Mandara Toll Road dan Kura-Kura Island Tech Park di Bali.

Tawaran pembiayaan proyek OBOR yang diajukan ini dengan skema pendanaan alternatif yakni skema pendanaan campuran (blended finance), kerjasama antara pemerintah dan swasta (public private partnership) dan Non-Government Budget Investment Financing atau Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA).

Namun demikian, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pernah mengakui calon-calon proyek OBOR tersebut masih belum terwujud di Indonesia hingga saat ini. Artinya, masih sebatas diajukan. Terungkap adanya kendala faktor internal dan eksternal. Faktor yang disoroti BKPM yakni adanya pembatalan proyek OBOR di Malaysia serta nasib proyek OBOR di beberapa negara seperti Pakistan, Nepal dan Myanmar.

Sementara ekonom Faisal Basri menuturkan kini sudah bisa terlihat secara terang benderang catatan buruk proyek OBOR di berbagai negara seperti pembatalan di Malaysia. Apalagi secara hakiki peluncuran proyek OBOR tersebut ke seluruh dunia sejatinya hanya untuk kepentingan Tiongkok semata.

Ekonom Faisal Basri dalam konferensi pers berjudul Pemanasan Debat Capres Kedua: Tawaran INDEF untuk Agenda Strategis Pembangunan SDA dan Infrastruktur di ITS Tower Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis 14 Februari 2019

“Ini kan sudah ketahuan semuanya borok-boroknya di Malaysia dibatalkan, dan intinya OBOR tersebut, ingat yang ingin dibantu China adalah China itu sendiri,” katanya ketika diwawancarai Epochtimes.id serta sejumlah wartawan lainnya usai konferensi pers berjudul Pemanasan Debat Capres Kedua: Tawaran INDEF untuk Agenda Strategis Pembangunan SDA dan Infrastruktur di ITS Tower, Jakarta, Kamis (14/2/2019).

Menurut ekonom Universitas Indonesia ini, ketika Tiongkok kelebihan pasokan semen dan baja, maka harus ada wadahnya sehingga Tiongkok menciptakan proyek-proyek yang membutuhkan semen dan baja mereka.

Apalagi, kata ekonom INDEF ini ditambah adanya terjadinya peningkatan gelombang pengangguran di Tingkok, sehingga pada akhirnya Tiongkok menempuh langkah dengan membuat proyek-proyek di luar negeri yang mana nantinya menyedot pekerja dan bahan-bahan proyek dari mereka.

Ketika pendanaan dari proyek OBOR ingin direalisasikan di Indonesia, Faisal Basri mengajak semuanya bersama-sama memikirkan dampak yang akan terjadi serta konsekuensinya. Dampak yang perlu dipikirkan seperti terhadap PT Krakatau Steel. Apalagi pada kenyataannya realisasi proyek OBOR tersebut nantinya akan membeli semen kepada tiga pabrik semen buatan Tiongkok dengan harga yang lebih mahal.

Lebih jauh Faisal Basri membandingkan dengan realisasi pendanaan proyek yang dibiayai oleh Jepang seperti terkait MRT di Jakarta. Jika dilihat dari proyek pendanaan berasal dari Tiongkok, secara keseluruhan Tiongkok selalu ingin mendominasi mulai dari pekerja, semen, teknologi, besi dan segala macam.

“Jadi harus dihitung untung ruginya dulu dengan proyek OBOR, kalau kita mau seperti itu diketiaknya China ya silakan saja, niscaya proyek-proyek China itu-itu saja, lihat saja yang kerjasama sama China itu-itu saja,” pungkasnya. (asr)

Motif Tersembunyi Penciptaan Istri Robot: Pengembangan AI Terbaru di Tiongkok

0

Peneliti kecerdasan buatan (AI) Tiongkok telah menciptakan “istri robot” pertama di dunia, yang menggembar-gemborkannya sebagai solusi untuk ketidakseimbangan gender yang parah dalam populasi Tiongkok.

Menurut sebuah laporan oleh media Tiongkok, Sohu, yang diterbitkan pada 5 November tahun lalu, sekelompok insinyur Tiongkok terkemuka baru-baru ini menciptakan “istri AI” pertama di dunia. Judul berita berbunyi, “seorang istri robot telah dicipta, jadi Anda tidak perlu menikahi istri sungguhan di masa depan.” Namun, laporan tersebut tidak menyebutkan institusi atau perusahaan teknologi apa yang telah menciptakan penemuannya itu.

Laporannya telah menggambarkan istri robot memiliki fitur wajah unik yang menyerupai manusia nyata, dengan “kulit” pada suhu yang mendekati suhu tubuh manusia nyata. Selain itu, “istri-istri” AI ini dapat mengobrol dengan manusia dan melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga.

Pelanggan dapat meminta pesanan khusus untuk robot-robot ini, sesuai dengan kebutuhan khusus mereka.

Laporan tersebut juga mengklaim bahwa selain menjadi robot seks, “istri” AI dapat menjadi belahan jiwa seseorang yang sesungguhnya. “Sekarang Anda dapat membawa pulang istri robot AI hanya dengan 20.000 yuan lebih sedikit (sekitar US$2.953). Tidak perlu menikahi istri sungguhan,” katanya.

Li Yuanhua, mantan profesor pendidikan di Capital Normal University di Beijing yang sekarang tinggal di Sydney, mengatakan kepada Epoch Times berbahasa Mandarin bahwa ketidakseimbangan serius antara pria dan wanita di Tiongkok disebabkan oleh rejim Tiongkok yang memaksakan penerapan kebijakan satu anak.

Menurut statistik resmi Tiongkok, saat ini ada 104,64 pria banding 100 wanita.

“Karena ketidakseimbangan rasio pria-wanita, sejumlah besar pria Tiongkok tidak dapat menemukan istri,” kata Li.

Tiongkok memiliki masalah bujangan yang besar. Sebuah laporan tahun 2012 oleh People’s Daily yang dikelola pemerintah memperkirakan bahwa ada hampir 12 juta pria bujang (belum nikah) antara usia 30 dan 39 tahun, dibandingkan dengan sekitar 6 juta wanita bujang di kisaran usia yang sama. Dengan kata lain, dalam kelompok ini, setidaknya 6 juta pria diperkirakan tidak menikah.

Menurut Akademi Ilmu Sosial Tiongkok, pada tahun 2020 akan ada 24 juta pria lajang (bujang) yang mencari seorang istri.

MOTIF TERSEMBUNYI

Pengamat Tiongkok Gu He menduga bahwa rezim Tiongkok mungkin memiliki tujuan-tujuan lain dalam pikiran dengan pengembangan istri robot.

“Jika pengembangan lebih lanjut dari produk ini mencakup fungsi spionase, seperti menguping dan mengambil video, pengguna akan memiliki monitor langsung di dalam rumah kediaman,” kata Gu kepada Epoch Times berbahasa Tiongkok dalam wawancara 17 Februari.

Gu juga menjelaskan bahwa rezim Tiongkok telah mengeluarkan kebijakan baru untuk secara agresif mengembangkan teknologi AI, yang seringkali merupakan alat untuk memantau populasi Tiongkok.

KRITIK NETIZEN

Para netizen Tiongkok sangat tidak setuju dengan gagasan istri robot.

“Kita manusia diciptakan oleh Tuhan, kita memiliki tubuh dan jiwa. Robot diciptakan oleh manusia, dan tidak memiliki jiwa!” seseorang menulis. “Istri AI adalah awal dari kehancuran manusia.”

Li Yuanhua percaya bahwa kemunculan produk jenis ini adalah hasil dari kemerosotan moral.

“Ketika manusia menciptakan istri robot hanya untuk memuaskan hasrat seksual, dan ketika robot secara bertahap menggantikan manusia, keadaan kehidupan yang diberikan oleh Tuhan akan dihancurkan dan manusia akan berada di ambang kepunahan,” katanya. (ran)

Video pilihan:

Kondisi Lansia Tiongkok Memilukan

https://www.youtube.com/watch?v=y7V8gBbgBYI

Penataan 11 Permukiman Nelayan Menjadi Contoh Pembenahan Kawasan Pesisir

0

Epochtimes.id. Kampung Sumber Jaya di Kota Bengkulu yang dikunjungi Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti beberapa waktu lalu, merupakan salah satu dari 11 kampung nelayan yang dilakukan penataan oleh Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya.

“Indonesia memiliki jumlah kawasan pesisir yang banyak, sehingga penataan 11 kawasan ini akan menjadi contoh bagi Pemerintah Daerah untuk pembenahan kawasan pesisir,” ujar Menteri Basuki dalam siaran pers Kementerian PUPR, Senin (18/2/2019).

Lima diantaranya yakni Kampung Beting Kota Pontianak, Kawasan Sungai Kemuning Kota Banjarbaru, Kampung Nelayan Untia Kota Makassar, Kawasan Dufa-Dufa Kota Ternate dan Kampung Nelayan Hamadi Kota Jayapura.

Pembangunan infrastruktur yang dikerjakan pada permukiman nelayan dan tepi air serta kawasan kumuh pesisir dilakukan dengan melibatkan Pemerintah Daerah dan masyarakat sekitar. Secara umum ruang lingkup pengerjaan adalah pembangunan dan perbaikan jalan lingkungan, promenade, drainase, Ruang Terbuka Publik, MCK Komunal, gazebo, jetty sampan, jembatan, penerangan jalan, pedestrian, dan pembangunan turap (talud).

Di Kawasan Kampung Beting, memiliki bangunan cagar budaya yang erat dengan sejarah perkembangan Kota Pontianak yakni Masjid Jami dan Istana Kadriah Kesultanan Pontianak. Kawasan ini termasuk salah satu kawasan kumuh yang kemudian dilakukan penataan secara bertahap tahun 2017-2018 dengan anggaran Rp 79,18 miliar.

Penataan di Kampung Beting dilakukan terintegrasi dengan penataan tepian Sungai Kapuas di Tambelan Sampit.

Kemudian, Kawasan Sungai Kemuning yang terletak di Kelurahan Guntung Paikat Kota Banjarbaru dengan luas 14,58 Ha dengan tipologi permukiman tepi sungai. Jumlah penduduk di kawasan permukiman kumuh Banjarbaru ini sebesar 46.872 jiwa. Tahun 2017 dilakukan penataan seluas 2,03 hektare dengan anggaran Rp 3,95 miliar.

Di Kota Makasar, penataan dilakukan pada Kampung Nelayan Untia seluas 10 ha dengan anggaran Rp 51,82 miliar. Program ini menyasar penyediaan sistem jaringan air bersih, sarana penyediaan pembuangan air hujan berupa kanal dan sanitasi.

Di Kota Ternate, permukiman kumuh berada di Kawasan Dufa-Dufa yang terdiri dari 4 (empat) lokasi yaitu Dufa-Dufa, Salero, Toboleu, dan Sangaji seluas 12,41 Ha yang berada di tepi laut. Setelah dilakukan penataan, Kota Ternate memiliki Taman Dufa-Dufa sebagai tempat wisata baru dengan kondisi jalan yang baik, adanya trotoar, kursi dan perkuatan tanggul laut. Anggaran berasal dari APBN Tahun 2017 sebesar Rp 8,5 miliar.

Di Kota Jayapura, penataan permukiman Hamadi dilakukan sejak tahun 2017 dengan melakukan pekerjaan fisik meliputi, jalan gertak beton sehingga mempermudah akses menuju pelelangan ikan dan pariwisata di permukiman nelayan dan Ruang Terbuka Publik. Anggaran berasal dari APBN tahun 2017 sebesar 49,46 miliar.

Program penataan kawasan permukiman nelayan dan kampung tepi air Kementerian PUPR tidak hanya memperbaiki fisik infrastrukturnya, tapi juga mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah dan limbah sembarangan sehingga meningkatkan derajat kesehatan dan ekonomi lokal. (asr)

Alibaba Kekuatan di Balik Kesuksesan Aplikasi Propaganda Partai Komunis Tiongkok

0

BEIJING — Aplikasi propaganda pemerintah Tiongkok yang baru-baru ini menjadi sukses besar telah dikembangkan oleh Alibaba, dua orang di perusahaan mengatakan kepada Reuters, pada saat perusahaan-perusahaan teknologi negara tersebut berada di bawah pengawasan global atas hubungan mereka dengan Beijing.

“Xuexi Qiangguo,” yang secara harfiah diterjemahkan sebagai “Belajar untuk membuat Tiongkok kuat” dan merupakan sebuah permainan tentang tema propaganda pemerintah untuk menerapkan pemikiran-pemikiran pemimpin Tiongkok Xi Jinping, telah mengejar Tik Tok versi Tiongkok, Douyin, dan WeChat untuk menjadi aplikasi negara paling populer untuk app store Apple Tiongkok minggu lalu.

Ia dikembangkan oleh tim proyek-proyek khusus yang secara luas tidak dikenal di Alibaba dikenal sebagai unit bisnis “Y Projects Business Unit,” yang mulai menangani proyek-proyek pengembangan di luar perusahaan, kata dua sumber dari Alibaba.

Alibaba yang terdaftar di New York menolak berkomentar apakah unit bisnis itu telah mengembangkan aplikasi tersebut.

Pengembangan aplikasi oleh Alibaba tersebut, yang ketuanya Jack Ma adalah anggota Partai Komunis, merupakan contoh terbaru tentang perusahaan teknologi Tiongkok yang berkolaborasi dengan pemerintah.

Departemen propaganda negara telah merilis aplikasi tersebut menjelang Kongres Rakyat Nasional bulan depan di Beijing, pertemuan tingkat tinggi tahunan parlemen Tiongkok.

aplikasi propaganda partai komunis tiongkok Xuexi Qiangguo
Aplikasi propaganda pemerintah Tiongkok, Xuexi Qiangguo, yang secara harfiah diterjemahkan sebagai “Belajar untuk membuat Tiongkok kuat,” terlihat di ponsel di depan situs webnya di layar komputer dalam gambar ilustrasi yang diambil pada 18 Februari 2019. (Tingshu Wang / Reuters)

PELUANG KERJA

Aplikasi ini mencakup video pendek, berita pemerintah, dan kuis. Seorang pengguna aplikasi pengiriman pesan milik Alibaba, DingTalk, dapat menggunakan registrasi login mereka untuk masuk ke Xuexi Qiangguo. Alibaba mengatakan aplikasi itu dibuat menggunakan perangkat lunak DingTalk.

Staf di unit Alibaba tersebut bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memelihara aplikasi yang mencakup berita, video, streaming langsung, dan komentar-komentar komunitas, menurut sumber dan pekerjaan yang diiklankan untuk Xuexi Qiangguo di situs web karier Alibaba.

Unit ini tidak memiliki situs web, tetapi dijelaskan dalam iklan pekerjaan di situs karir terkenal di Tiongkok, Zhipin.com, sebagai proyek tingkat strategis yang berada dalam tahap penyusunan dan menawarkan banyak peluang kerja.

Setidaknya sebagian dari popularitas aplikasi yang dapat dicapai dengan mudah tersebut dapat dikaitkan dengan arahan yang dikeluarkan oleh pemerintah-pemerintah daerah dan universitas yang mengharuskan orang-orang di dalam jaringan anggota Partai Tiongkok yang luas untuk mengunduh aplikasi tersebut.

Aplikasi ini telah diunduh lebih dari 43,7 juta kali di perangkat Apple dan Android sejak diluncurkan pada bulan Januari, menurut perkiraan oleh perusahaan konsultan statistik Qimai yang berbasis di Beijing.

KOLABORASI YANG LUAS

Tidak segera jelas apakah Alibaba menghasilkan uang dari aplikasi tersebut, atau yang memprakarsai pengembangannya, tetapi perusahaan-perusahaan teknologi besar Tiongkok telah bekerja sama secara luas dengan pemerintah di Tiongkok dalam infrastruktur, komputasi awan, dan keamanan publik sebagai bagian dari penggerak kebijakan “Internet Plus” di negara tersebut untuk meningkatkan industri-industri tradisional.

Kolaborasi dengan media pemerintah juga meningkat dalam beberapa tahun terakhir, di tengah undang-undang sensor yang lebih ketat yang mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk mengikuti garis Partai.

Pencipta Tik Tok, Beijing ByteDance Technology Co, dan pencipta WeChat, Tencent Holdings Ltd. adalah beberapa di antara mereka yang telah berkolaborasi dengan outlet-outlet media pemerintah menggunakan platform-platform media sosial mereka.

“Keuntungan bagi perusahaan-perusahaan ini adalah bahwa rekam jejak kerja sama mereka dapat menempatkan mereka pada posisi yang lebih baik untuk mendapatkan lisensi atau peluang utama,” kata Mark Natkin, direktur pelaksana di Marbridge Consulting yang berbasis di Beijing, menambahkan kolaborasi-kolaborasi ini adalah cara Beijing mempertahankan kendali atas perusahaan-perusahaan swasta.

“Kelemahannya adalah mereka mungkin akan dimanfaatkan untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek dimana, dengan pertimbangan-pertimbangan ekonomi atau PR saja mereka biasanya bisa menghindar, akan tetapi mungkin menjadi tidak nyaman atau tidak bijaksana untuk menolak.” (ran)

Video pilihan:

Benarkah North University of China, adalah Sekolah Mata mata Tiongkok

https://www.youtube.com/watch?v=ZIIiPOQ22Ag

Trump Akui Ada Kemajuan, Perundingan Perdagangan AS – Tiongkok Tetap Dilanjutkan

0

Li Muyang

Sementara masih banyak pihak ramai membahas soal hasil negosiasi perdagangan AS – Tiongkok di Beijing pekan lalu, negosiasi putaran kedelapan sudah dimulai lagi di Washington pada Selasa (19/2/2019).

Pihak Beijing dan Washington masing-masing telah mengeluarkan pernyataannya pada waktu yang hampir bersamaan. Hal ini yang belum pernah terjadi dalam putaran negosiasi sebelumnya.

Jarak waktu menuju batas waktu ‘gencatan senjata’ tinggal kurang dari 10 hari, kedua belah pihak tampaknya telah meningkatkan ritme perundingan demi mengejar waktu dan juga merilis sinyal optimis agar negosiasi dapat berlanjut. Times Ekonomi Hong Kong mengutip berita dari sumbernya melaporkan bahwa Liu He, wakil perdana menteri Tiongkok tiba di Washington pada hari dimulainya perundingan.

Beberapa analis berpendapat bahwa kedua belah pihak tampak jelas sedang mempercepat tempo negosiasi dan semakin banyak perhatian yang diberikan. Isi negosiasi masih tetap difokuskan pada isu-isu inti yang berkaitan dengan struktural Tiongkok. Jadi kemungkinan untuk mencapai kesepakatan sementara yang bersifat memperkecil perbedaan pendapat lebih besar, tetapi jika ingin menyelesaikan seluruh permasalahan kemungkinannya sangat kecil.

Dengan meninjau pernyataan yang dikeluarkan oleh kedua belah pihak diketahui bahwa, bentuk negosiasi kali ini hampir merupakan salinan dari bentuk sebelumnya. Pejabat tingkat wakil menteri dari kedua belah pihak pertama kali yang memimpin rapat, setelah itu dilanjutkan oleh pejabat tingkat tinggi 2 hari kemudian.

Pernyataan dari Gedung Putih mengatasnamakan Presiden Trump

Gedung Putih dalam pernyataannya menyebutkan, Presiden Trump mengumumkan bahwa ia menyambut gembira kedatangan delegasi Tiongkok untuk memulai negosiasi perdagangan di Washington pada hari Selasa.

Pernyataan menyebutkan juga bahwa fokus negosiasi adalah bagaimana pihak Tiongkok menciptakan perubahan struktural yang berdampak positif terhadap perdagangan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok.

Dari pernyataan Gedung Putih terlihat bahwa delegasi AS masih akan dipimpin oleh Perwakilan Perdagangan Robert Lighthizer, dengan anggotanya selain Menteri Keuangan Steven Mnuchin, juga Sekretaris Perdagangan Wilbur Ross, Kepala Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow. Direktur Komisi Perdagangan, Peter Navarro juga akan berpartisipasi dalam negosiasi.

Gedung Putih mengeluarkan pernyataan dengan mengatasnamakan Presiden Trump yang berisi dengan rasa gembira menyambut kedatangan delegasi Tiongkok di Washington. Dari dunia luar, hal ini mencerminkan bahwa Gedung Putih menaruh perhatian tinggi terhadap negosiasi ini.

The Wall Street Journal melaporkan, Trump berharap dapat mencicipi buah kemenangan, mencapai sebuah kesepakatan yang dapat membawa perubahan jangka panjang dan berharap juga dapat membuktikan bahwa tarif adalah godam penjebol tembok yang membatasi masuknya negara ke dalam pasar di mana saja di dunia ini.

Li He yang membawa status sebagai utusan khusus Xi Jinping

Namun, pernyataan dari pihak Beijing terlalu sederhana. Kementerian Perdagangan Tiongkok  hanya mengeluarkan “sepatah kalimat” di situs resmi mereka yang menyebutkan bahwa Liu He, pemimpin dari dialog ekonomi komprehensif Tiongkok – AS yang membawa status sebagai Utusan Khusus Presiden Xi Jinping akan memimpin delegasi untuk mengunjungi Washington, dan akan mengikuti negosiasi putaran baru dengan Lighthizer dan pejabat lainnya pada tanggal 21 dan 22.

Semua orang memperhatikan bahwa meskipun pernyataan Beijing itu sederhana, tetapi tersembunyi sebuah pesan penting di dalamnya. Gelar Utusan Khusus Presiden Xi Jinping kembali disandangkan kepala Liu He. Jika Anda masih ingat, gelar itu pernah disandangkan kepada Liu He pada 16 Mei tahun lalu ketika ia memimpin delegasi untuk mengunjungi Amerika Serikat mengikuti negosiasi putaran kedua.

Setelah selang sembilan bulan, pada saat kritis negosiasi perdagangan dengan AS, Liu He kembali dikirim ke Washington dengan statusnya sebagai Utusan Khusus Xi Jinping yang dirasakan tidak biasa. Akun publik WeChat dari media resmi milik PKT ‘Global Times”  Taoran Biji menyebutkan bahwa ini berarti ia (Liu He) membawa misi khusus Xi, dan memiliki otorisasi khusus. Hu Xijin juga dalam artikel itu mengatakan bahwa pembahasan topik oleh kedua pihak juga makin mendalam dengan tempo yang dipertinggi. Hu berharap perundingan bisa mencapai hasil yang baik.

Tidak sulit terlihat bahwa pihak Tiongkok sangat ingin mencapai kesepakatan. Ini bisa dilihat dari aksi lain mereka.

“Pekan kritis” Trump menyebut “kemajuan yang signifikan”

Seperti yang kita tahu, setelah mendengarkan laporan negosiasi dari Robert Lighthizer dan lainnya pada 16 Pebruari lalu, Trump keesokan harinya mengirim 2 pesannya melalui twitter yang menyebutkan bahwa ia telah mengadakan pertemuan dengan para pejabat AS dan membahas dengan mereka mengenai perbedaan yang ada dalam perundingan dan memperoleh kesimpulan tentang adanya kemajuan signifikan dalam berbagai aspek yang dirundingkan.

Di Twitter Trump menyebut bahwa negosiasi perdagangan berjalan sangat efektif. Dia juga menunjukkan bahwa Tiongkok akan membayar miliaran dolar kepada Amerika Serikat dalam bentuk tarif perdagangan ! Ia juga mengatakan bahwa AS memiliki potensi perkembangan yang sangat besar di masa depan yang dapat membawanya mencapai tingkat yang lebih tinggi untuk mencapai kebesaran bagi Amerika Serikat.

Tidak sulit bagi mereka yang cukup lama mengikuti irama dinamika Trump untuk memahami bahwa ini adalah keterampilan negosiasi seorang Trump. Ia menegaskan kemajuan negosiasi dan meninggalkan harapan bagi Beijing untuk mencapai kesepakatan demi mengakhiri perang dagang yang berdampak pada ekonomi global.

Pada saat yang sama, Trump mengingatkan bahwa AS masih dapat memperoleh pendapatan hingga beberapa miliar dolar melalui pemungutan tarif. Namun, jika komunis Tiongkok “bermain” dengan mengulur-ulur waktu, itu tidak akan menguntungkan pihak Tiongkok.

Berita Tweet tersebut malahan penyebarannya diteruskan oleh ‘Niu Tan Qin’, akun WeChat yang dimiliki Partai Komunis Tiongkok. Ia juga menunjukkan bahwa minggu ini adalah minggu yang “sangat kritis”.

Sebagaimana yang diketahui banyak orang bahwa batas waktu “gencatan senjata” sudah mendekat. Jika kesepakatan tidak tercapai pada 1 Maret, maka AS akan memberlakukan kenaikan tarif atas komoditas impor Tiongkok senilai USD. 200 miliar. Meskipun Trump sebelumnya mengatakan bahwa jika kedua belah pihak mendekati kesepakatan, ia mungkin bisa mempertimbangkan pengunduran waktunya, tetapi ia juga mengatakan bahwa ia sebenarnya tidak ingin melakukannya.

Apakah Beijing bersedia mengalah dalam arti sesungguhnya ?

Dilihat dari intensifnya pelaksanaan negosiasi, tampaknya kedua belah pihak berharap untuk mencapai kesepakatan demi mengakhiri perang dagang. Wakil Sekretaris Pertanian AS Steve Censky juga berpendapat bahwa, kedua belah pihak telah mempercepat ritme perundingan dan berpotensi membuahkan hasil.

Namun, Steve Censky tidak percaya bahwa putaran negosiasi yang baru ini dapat menyelesaikan semua masalah. Kemarin, ia mengatakan dalam sebuah konferensi industri bahwa meskipun kedua pihak telah membuat beberapa kemajuan dan mempersempit kesenjangan dalam negosiasi perdagangan di sektor pertanian, tetapi masih ada jalan panjang yang harus ditempuh. Tujuan negosiasi AS tidak hanya untuk mendapatkan komitmen pembelian yang sangat besar, tetapi juga untuk mewujudkan reformasi struktural yang diperlukan dalam jangka panjang.

Qin Peng, seorang analis percaya bahwa situasi ekonomi Tiongkok saat ini memaksa Beijing untuk secepatnya mencapai kesepakatan dengan AS, dan mencari cara yang relatif stabil dari lingkungan eksternal untuk mengatasi masalah kurangnya kepercayaan masyarakat Tiongkok terhadap pemerintah. Jika Beijing memiliki kesungguhan yang cukup, Trump sepertinya bersedia memberikan muka. Kedua belah pihak mungkin dapat mencapai kesepakatan sementara dalam negosiasi ini

Namun, Qin Peng juga menunjukkan bahwa masalah struktural ekonomi Tiongkok sudah berakar sangat mendalam. Meskipun Liu He bertindak dengan status Utusan Khusus Xi Jinping ia juga tidak mungkin menyelesaikan semua masalah, sehingga diprediksikan bahwa kemungkinan kesepakatan nyata antara kedua pihak tidak tinggi. (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=bFXyl2pNQXg

Wanita yang Dibebaskan dari Kasus Penodaan Agama Tak Bisa Meninggalkan Pakistan

0

Epochtimes.id- Seorang wanita Kristen di Pakistan yang dibebaskan dari kasus penodaan ​​agama setelah menghabiskan delapan tahun dengan jeratan hukuman mati, kini dipindahkan dari lokasi rahasia di dekat ibukota Karachi. Akan tetapi, dia masih tidak dapat meninggalkan negara itu untuk bergabung dengan putri-putrinya di Kanada. Kabar ini disampaikan oleh seorang temannya pada 9 Februari 2019.

Aman Ullah, yang berbicara dengan Asia Bibi melalui sambungan telepon pada Jumat beberapa waktu lalu mengatakan Bibi yang berusia 54 tahun ditahan di sebuah kamar di kota pelabuhan selatan. Dia mengatakan Bibi, yang menghadapi ancaman pembunuhan oleh kelompok Islam radikal, kini dalam keadaan frustrasi dan ketakutan. Dia tidak pasti kapan akan bisa meninggalkan Pakistan.

“Dia tidak memiliki indikasi kapan dia akan pergi … mereka tidak memberi tahu dia mengapa dia tidak bisa pergi,” kata Ullah, yang melarikan diri dari negara itu setelah menerima ancaman dari para ekstremis yang marah oleh bantuannya kepada Bibi, yang dimulai ketika dia berada di penjara.

Ullah telah menjadi penghubung antara Bibi dan diplomat Eropa, yang berusaha membantunya. Associated Press berbicara kepada Bibi melalui telepon dengan bantuan Ullah setelah pembebasannya pada Oktober, yang dikukuhkan pada bulan lalu.

Cobaan Bibi dimulai pada 2009 ketika dua rekan buruh tani menolak minum dari wadah yang sama dengan seorang wanita Kristen. Terjadi pertengkaran dan dua wanita Muslim itu kemudian menuduh Bibi sebagai penistaan ​​agama. Hakim Mahkamah Agung mengatakan ada banyak inkonsistensi yang meluas dalam kesaksian terhadap Bibi.

Vonis bebas itu seharusnya memberi Bibi kebebasan, tetapi Ullah mengatakan para diplomat diberitahu bahwa kepergiannya dari Pakistan, di mana ia merasa hidupnya akan dalam bahaya, tidak akan datang dalam jangka pendek, tetapi “dalam jangka menengah.”

Dia mengatakan Bibi mengatakan kepadanya bahwa dia dikunci di satu kamar di sebuah rumah.

“Pintu terbuka hanya pada waktu makanan,” kata Ullah. Dia mengatakan dirinya hanya diizinkan untuk melakukan panggilan telepon di pagi hari dan lagi di malam hari. Dia mengatakan dia biasanya memanggil putrinya.

Otoritas setempat menuturkan, bibi tinggal bersama keluarganya.  “Dia tinggal bersama keluarganya dan memberikan keamanan yang diperlukan untuk keselamatan,” kata Menteri Informasi Fawad Chaudhry dalam email.

Dia mengatakan pemerintah bertanggung jawab untuk mengambil “semua tindakan yang mungkin” untuk melindungi dia dan keluarganya, menambahkan bahwa “dia adalah warga negara bebas setelah dibebaskan dari penjara dan dapat pindah ke mana saja di Pakistan atau di luar negeri.”

Kasus Bibi telah menarik perhatian internasional pada hukum penistaan ​​agama Pakistan, yang membawa hukuman mati otomatis karena hukuman menghina Islam. Ada banyak protes bahwa undang-undang tersebut digunakan untuk menyelesaikan masalah dan mengintimidasi kelompok agama minoritas, termasuk Muslim Syiah.

Aksi Massa di Pakistan

Setelah pembebasan Bibi pada Oktober, partai Tehreek-e-Labbaik yang radikal mengajak para pengikutnya turun ke jalan-jalan, di mana mereka memprotes selama tiga hari menuntut eksekusi segera Bibi serta kematian para hakim yang membebaskannya.

Kepemimpinan partai juga menganjurkan menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri Imran Khan dan menghasut militer melawan pimpinan militer.

Sejak itu kepemimpinan partai telah ditangkap bersama dengan puluhan pendukung mereka karena menghasut kekerasan.

Ullah, seorang aktivis hak asasi, pertama-tama mulai membantu mereka yang dituduh melakukan penistaan ​​ketika istrinya dituduh secara salah. Sejak itu ia membantu beberapa orang menerima kebebasan. Kasus Bibi menjadikan dirinya sebagai sorotan dari faksi radikal.

Dalam beberapa bulan terakhir, ia telah diserang secara fisik, orang-orang bersenjata telah menembaki rumahnya. Ullah mengatakan dia takut diserang lagi atau didakwa dengan kasus penistaan.

Bibi berharap dapat bergabung dengan putri-putrinya di Kanada, di mana sebagai tempat yang memberikan kepadanya suaka politik. (asr)

Oleh Kathy Gannon/Reuters/The Epochtimes

843 Hektare Lahan Terbakar di Riau, Pemadaman Kebakaran Lahan Terus Dilakukan

0

Epochtimes.id- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis saat ini kebakaran hutan dan lahan terjadi di beberapa tempat di Riau, khususnya di Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir dan Dumai.

Menurut BNPB, sebagian besar kebakaran terjadi di lahan gambut milik masyarakat dengan jenis tanaman semak belukar. Penyebab kebakaran lahan adalah disengaja untuk pembukaan lahan perkebunan dan pertanian.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan selama 2019, dari 1/1/2019 hingga 18/2/2019 tercatat 843 hektar lahan terbakar di Provinsi Riau.

Menurut Sutopo, sebaran dari kebakaran lahan ini adalah di Kabupaten Rokan Hilir 117 ha, Dumai 43,5 ha, Bengkalis 627 ha, Meranti 20,2 ha, Siak 5 ha, Kampar 14 ha, dan Kota Pekanbaru 16 ha.

“Kebakaran lahan telah menyebabkan beberapa daerah terkepung asap, meskipun intensitas, sebaran  dan durasi tidak lama,” ungkap Sutopo dalam rilisnya.

Indek Standar Pencamaran Udara (ISPU) tercatat sedang hingga baik pada 18/2/2019. ISPU di Rumbai Pekanbaru tercatat 55 (sedang), Duri Camp di Bengkalis 55 (sedang), Dumai 71 (sedang), Minas di Siak 45 (baik), Duri Field di Bengkalis 40 (baik), Bangko di Rokan Hilir 13 (baik), Libo di Rokan Hilir 8 (baik) dan Petapahan di Kampar 28 (baik).

Upaya pencegahan dan pemadaman kebakaran lahan terus dilakukan oleh Manggala Agni KLHK, TNI, Polri, BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, Masyarakat Peduli Api, karyawan perusahaan perkebunan, aparat kecamatan, kelurahan dan masyarakat.

Satgas udara mengerahkan 3 helikopter yaitu satu helikopter Bell-412 perkuatan KLHK, dan dua helicopter Superpuma bantuan dari Sinarmas. BNPB sedang menyiapkan tambahan dukungan helicopter water bombing untuk memperkuat satgas udara.

Satgas darat saat ini terus berusaha memadamkan dan mendinginkan titik-titik kebakaran lahan. BPBD Bengkalis bersama Damkar, TNI, Polri, Manggala Agni, RPK PT. SRL, MPA, perangkat desa dan masyarakat melakukan pemadaman lanjutan di Desa Teluk Lecah Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis.

Pada hari kesepuluh masih melakukan pendinginan, di beberapa titik Desa Teluk Lecah dan Desa Sri Tanjung. Pemadaman juga dilakukan di Desa Darul Aman Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis. Pemadaman dilakukan sore semalam  hingga larut malam.

Pemadaman juga dilakukan di kebakaran lahan gambut seluas 165 hektar, lahan milik masyarakat berupa semak belukar di Kelurahan Telkur Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis Riau.

Pemadaman dilakukan oleh Manggala Agni, TNI, Polri, BPBD, karyawan perusahaan dan aparat kecamatan. Begitu juga di lahan gambut seluas 18 hektar dengan vegetasi semak belukar di Kelurahn Bangsal Aceh Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai.

Kondisi diperkirakan makin kering sehingga potensi kebakaran meningkat. Tim satgas terpadu juga terus meningkatkan sosialisasi, penegakan hukum dan patrol agar kebakaran lahan dapat dicegah. (asr)