Home Blog Page 1324

Perundingan Perang Dagang Stagnan Akibat Beijing Salah Menilai Trump

0

Tang Hao

Perang Dagang AS-RRT, apakah akan berakhir, atau semakin memanas?

Wakil PM RRT Liu He akhir bulan Januari lalu saat berkunjung ke AS untuk berunding, Presiden Trump pernah menyatakan, untuk mencapai kesepakatan antara pihak AS dengan RRT, dirinya harus bertemu dengan Xi Jinping agar bisa membuat keputusan.

Tapi beberapa hari lalu, Trump secara jelas menyatakan pada pihak luar, dirinya tidak akan bertemu dengan Xi Jinping sebelum batas waktu perundingan perang dagang tanggal 1 Maret mendatang. Dengan kata lain, tekanan tarfi bea masuk tinggi putaran berikutnya telah semakin dekat, hal ini telah memicu guncangan pasar internasional.

Lalu, mengapa Trump tidak mau bertemu Xi Jinping?

PKT Tak Mau Reformasi Struktural, Masih Berselisih Masalah Inti

Sebenarnya, Trump telah menekankan pada Liu He, hanya dengan dirinya bertemu Xi Jinping, kesepakatan antara pihak AS dengan RRT baru akan tercapai, waktu itu bisa dilihat bahwa Trump sangat paham walaupun pihak RRT sepertinya royal ‘menghamburkan uang’ membeli banyak produk AS, berjanji akan melindungi kekayaan intelektual secara secara bertahap membuka pasar finansial dan pelayanan. Akan tetapi sebenarnya RRT masih tidak bisa terlepas dari sikap tiran yang semena-mena ‘membereskan masalah dengan uang’, Beijing tetap saja tidak bersedia menggulirkan reformasi struktural yang krusial.

Maka Trump yang merupakan pakar negosiasi memutuskan untuk turun tangan sendiri memperbesar tekanan bagi pihak RRT, pada saat bersamaan juga mengingatkan pemerintahan Beijing: dirinya mengawasi setiap detail perkembangan, dan ia sangat paham apa yang tengah dipikirkan Beijing.

Sekarang, Trump lebih lanjut memastikan tidak akan bertemu Xi Jinping lagi, ini menunjukkan masalah struktural yang krusial antar kedua pihak masih belum tercapai kesepakatan.

Dengan kata lain, saat ini pihak RRT tidak sungguh-sungguh berniat menghentikan pencurian kekayaan intelektual, tidak mau menghentikan pemaksaan pengalihan teknologi dan tidak berniat menghapus subsidi pada BUMN, hanya secara pernyataan berusaha mengelabui pihak AS untuk mengulur waktu demi formalitas belaka.

Tidak heran waktu itu di hadapan Trump dan Liu He serta media internasional, Lighthizer (ketua Perwakilan Dagang AS) sampai tiga kali menekankan ‘eksekusi tuntas’ (enforcement) adalah kuncinya.

Pihak AS secara gamblang mengetahui PKT bersikap “membahas hal remeh temeh untuk menghindari topik utama” dan dengan liciknya tidak bersedia menerapkan reformasi struktural, oleh karenanya walaupun pihak RRT yang proaktif mengundang Trump untuk bertemu dengan Xi, dan berusaha memanfaatkan hubungan persahabatan keduanya untuk ‘melicinkan’ perundingan perdagangan, tapi pada akhirnya Trump tidak bersedia menemui Xi.

Dari sudut pandang lain, waktu Trump menyatakan tidak akan menemui Xi Jinping, bertepatan sehari sebelum tim perwakilan AS berkunjung ke Beijing (sejak tanggal 11 Februari), dalam tingkatan tertentu, Trump juga berniat meningkatkan tekanan terhadap PKT, memberikan lebih banyak kartu bagi Lighthizer, berharap dapat mendesak pihak RRT melakukan perubahan struktural.

Tekan Diplomatik PKT, Dorong Demokratisasi Venezuela dan Denuklirisasi Korut

Sementara Trump tidak menemui Xi Jinping, karena ada pertimbangan diplomatik juga. Saat ini, pihak AS tengah berupaya membantu Venezuela membebaskan diri dari rezim sosialis, melangkah menuju masyarakat bebas dengan hukum sebagai panglima, namun PKT justru merupakan sekutu dan pendonor jangka panjang bagi diktator Venezuela yakni Maduro.

Pihak AS tidak mau PKT mengintervensi dan membantu Maduro, berharap secepatnya meruntuhkan rezim sayap kiri ini. Maka AS sementara masih menyimpan pedang perundingan perdagangan ini yang digantungkan di atas kepala Beijing untuk menekannya, akan sangat membantu untuk menghambat penetrasi Beijing di Venezuela.

Ditambah lagi, pihak AS tengah berupaya keras mengatasi masalah nuklir di Korut, Trump dan Kim Jong-Un juga akan segera bertemu lagi di Vietnam. Trump sangat memahami akar masalah di belakang Korut adalah PKT, walaupun Trump sempat berkali-kali menawarkan niat baik bekerjasama dengan Kim Jong-Un, menetralisir masalah nuklir dan membantu kesulitan ekonomi Korut, tapi Kim Jong-Un tetap saja plin-plan, karena dipengaruhi oleh PKT.

Maka di satu sisi Trump menggunakan perundingan perdagangan untuk menekan Beijing, menahan kendali Beijing terhadap Korut; di saat yang sama, menawarkan itikad baik pada Kim Jong-Un untuk berunding, berharap dapat membantu menelurkan kesepakatan perundingan antara AS dengan Korea Utara.

Lindungi AS Adalah Misi Utama Trump, Dikhawatirkan Cara Berpikir Budaya Partai Beijing Telah Menimbulkan Salah Tafsir

Memang benar, dari sudut pandang politik, Trump dewasa ini sangat membutuhkan suatu kesepakatan, untuk meraih kemenangan bertahap atas perang dagang dan meredam perusahaan di AS yang terkena imbas akibat bea masuk dagang, juga membantu memenangkan pilpres tahun depan.

Pemikiran ‘melindungi kekuasaan’ ini adalah konsep utama pihak Beijing, juga merupakan kebiasaan budaya PKT. Berdasarkan ini pihak PKT menyimpulkan, akibat tekanan untuk menjabat kembali, sikap Trump seharusnya akan melunak dan akan lebih mudah berkompromi, jadi RRT tidak perlu terlalu mengalah dalam masalah struktural, asalkan ‘keluar uang, beli produk AS, beri muka dan puji Trump’, maka perundingan perang dagang akan dilalui dengan mulus.

Tetapi, budaya partai Beijing yang ‘mengagungkan uang di atas segalanya’ mungkin telah salah tafsir: Trump bukan politisi oportunis yang rakus akan kekuasaan apalagi uang, ia sendiri adalah seorang konglomerat, Trump rela meninggalkan kehidupan serba mewahnya demi membangkitkan kembali Negara AS, terjun ke dunia politik dan berperang melawan politisi sayap kiri serta media massa berhaluan kiri AS.

Jadi bagi Trump, menjabat kembali adalah masalah kedua, melindungi AS adalah yang utama; merebut kembali kekuasaan bukan yang terpenting, melindungi keselamatan rakyat dan kepentingan AS barulah yang utama.

Apalagi, siapa pun yang mampu mencurahkan segenap kemampuannya membangkitkan kembali AS, melindungi keamanan dan kepentingan rakyat AS, dengan sendirinya akan mendapat dukungan dari warga pemilih dan terpilih menjadi presiden pun akan terjadi dengan sendirinya. Dengan kata lain, sungguh-sungguh berkorban bagi rakyat, dan bukan demi kepentingan pribadi, dengan sendirinya akan mendapat perlindungan dari Tuhan dan meraih kekuasaan negara.

Tujuan sebenarnya Trump mengobarkan perang dagang, adalah untuk meruntuhkan rezim otoriter PKT yang selama ini tidak bisa dipercaya, tidak bermoral, tidak taat hukum dan aturan main serta telah merugikan AS dan telah menganiaya sebagian warganya sendiri.

Jadi, rakyat Tiongkok seharusnya mewaspadai media massa corong pemerintah yang “mengaburkan PKT dengan Tiongkok” dengan berbagai propagandanya, jangan mudah mempercayai media massa partai, jangan salah tafsir atas sanksi AS terhadap PKT yang dipandang sebagai sanksi AS terhadap rakyat Tiongkok, dengan demikian barulah tidak terbelenggu oleh opini sepihak PKT, dan menjadi tameng bagi PKT untuk menghadapi perang dagang dengan AS. (SUD/WHS/asr)

Inilah Mengapa Banyak Terjadi Tabrak Lari Hingga Meninggal di Tiongkok

0

Keadaan bisa berubah drastis saat pengendara tanpa sengaja menabrak pejalan kaki di Tiongkok.

Pada tahun 2011, sebuah video yang berasal dari Foshan, Guangdong, menjadi viral. Seorang gadis berusia 2 tahun yang dipanggil Yue Yue, ditabrak oleh dua kendaraan. Baik kedua pengemudi maupun 18 pejalan kaki dan pengendara sepeda yang lewat tidak juga berhenti untuk membantu.

Meskipun Yue Yue akhirnya coba dibantu oleh penyapu jalan, dia akhirnya kehilangan nyawa.

tabrak dan bunuh fenomena umum di cina tiongkok
© Cuplikan Layar Video | NTDTV
tabrak dan bunuh fenomena umum di cina tiongkok
© Arsip Foto Epoch Times

Yang lebih mengejutkan, beberapa pengendara mobil di Tiongkok lebih memilih untuk membunuh pejalan kaki daripada membiarkan mereka terluka dalam kecelakaan di jalan raya. Untuk memastikan korban mati, pengemudi akan sengaja menabrak pejalan kaki beberapa kali.

Fenomena mengejutkan “menabrak untuk membunuh” ini telah diselidiki oleh pengacara Geoffrey Sant yang berbasis di New York dalam sebuah artikel yang diterbitkan di Slate.

https://www.facebook.com/chinesedance/posts/10153788171069525:0

Menurut Sant, dalam beberapa tahun terakhir, kamera-kamera CCTV di seluruh Tiongkok telah secara teratur merekam pengemudi yang baru saja secara tidak sengaja menabrak seorang pejalan kaki yang kemudian secara sengaja berbalik untuk membunuh orang yang terluka tersebut. Slate menceritakan sebuah kejadian yang terjadi pada bulan April 2015, juga di Foshan, Guangdong, di mana seorang bocah perempuan berusia 2 tahun ditabrak oleh BMW yang meluncur kencang melalui pasar buah.

Nenek bocah itu berteriak: “Berhenti! Anda telah menabrak seorang anak!”

tabrak dan bunuh fenomena umum di cina tiongkok
Seorang pengemudi truk menggilas tubuh seorang bocah empat kali. (© Cuplikan Layar Video | CCTV)

Pengemudi BMW yang tidak memiliki SIM itu berhenti sejenak sebelum menggeser ke gigi mundur untuk menghancurkan bocah itu sampai mati, tidak hanya sekali, tetapi tiga kali. Tanpa penyesalan atau rasa bersalah, pengemudi wanita itu keluar dari mobil dan berkata, “Jangan katakan bahwa saya yang mengendarai mobil. Katakan itu suamiku. Kami bisa memberimu uang.” Ketika kasus itu dibawa ke pengadilan, wanita tersebut menyatakan bahwa itu adalah kecelakaan, dia hanya dihukum dua hingga empat tahun penjara.

Dan pada tahun 2008, rekaman CCTV menunjukkan Volkswagen Passat putih melaju mundur dengan kecepatan tinggi untuk menghancurkan seorang nenek 64 tahun. Sopir, Zhao Xiao Cheng, berulang kali melaju maju mundur melindas tubuh wanita tua itu, yang melemparkannya ke trotoar, di mana dia terguling setidaknya lima kali. Zhao secara jelas keluar untuk membunuh nenek yang baru saja dia tabrak. Di luar dugaan, dia tidak dinyatakan bersalah atas pembunuhan yang disengaja.

Mempercayai pernyataan Zhao bahwa dia mengira nenek itu sebagai kantong sampah, pengadilan Taizhou di Provinsi Zhejiang menghukumnya hanya tiga tahun penjara. Untuk menebus “kecerobohannya,” ia hanya membayar ganti rugi sekitar US$70.000 untuk keluarga nenek.

https://www.facebook.com/Kunhadi.org/posts/1055562187788189:0

Sayangnya, perbuatan tidak bermoral seperti itu sangat umum sehingga orang Tiongkok bahkan memiliki pepatah untuk itu, “Lebih baik memukul untuk membunuh daripada memukul dan melukai.”

Jadi mengapa hal ini terjadi?

Rupanya, para pengemudi sengaja membunuh pejalan kaki yang mereka tabrak karena takut membayar pembayaran ganti rugi yang tinggi, karena hukum Tiongkok membuatnya lebih murah membunuh seseorang daripada melukai orang tersebut. Menurut sistem hukum Tiongkok, terdakwa harus membayar ganti rugi sekali saja sekitar US$30.000 hingga US$50.000 karena membunuh seseorang dalam kecelakaan di jalan. Sedangkan dalam kasus-kasus yang melibatkan cedera serius, tertuduh akan bertanggung jawab atas pembayaran seumur hidup. Pengemudi harus membayar perawatan seumur hidup untuk korban yang cacat, yang bisa lebih dari satu juta dolar.

https://www.facebook.com/shilpee.bhardwaj/posts/965162530172297

Selain itu, pengemudi dapat lolos dari tuduhan pembunuhan hanya dengan menyuap pejabat setempat atau menyewa pengacara.

“Ini skenario yang sangat menyedihkan. Dan, saya ingin menjadi jelas bahwa ini bukan sesuatu yang terjadi setiap kali ada kecelakaan. Tetapi, memang benar bahwa pengemudi yang menabrak pejalan kaki benar-benar akan kembali dan menabrak mereka untuk kedua kalinya, atau bahkan yang ketiga kalinya, untuk memastikan mereka mati,” kata Sant pada As it Happens dengan pembawa acara Carol Off.

Bagaimana dengan ketidakpedulian yang ditunjukkan oleh banyak pejalan kaki dalam kasus Yue Yue kecil yang terkenal itu? Menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh The Epoch Times, di Tiongkok, ada fenomena di mana para penipu mengarang luka-luka palsu kecelakaan di jalan, atau sengaja menabrakkan diri mobil dalam upaya untuk meminta ganti rugi dari para pengemudi yang tidak menyadari kejadian seluruhnya.

Selain itu, mereka juga menargetkan pejalan kaki. Setelah “jatuh,” seorang Samaria yang baik mungkin ingin membantu, maka penipu itu akhirnya menuntut pejalan kaki tersebut, yang semuanya merupakan bagian dari rencananya. Ini telah menyebabkan fenomena menyedihkan di mana pejalan kaki sekarang enggan membantu karena takut dituntut. Lagipula, ada banyak orang yang apatis yang tidak peduli.

Belas kasih adalah bagian dari apa yang membuat kita menjadi manusia. Sulit dipercaya seseorang akan menyerah pada suara hatinya untuk membunuh seseorang hanya karena lebih murah dan orang-orang sekarang menolak untuk membantu orang yang jatuh demi melindungi dirinya dari tuntutan para penipu.

Mungkin ini adalah konsekuensi mengerikan dari masyarakat yang korup dengan moral yang menurun?

Jadi, mengapa bangsa Tiongkok kehilangan kemanusiaannya?

Untuk menemukan jawaban di balik krisis moral Tiongkok, mari selami sejarah.

Tiongkok, dengan 5.000 tahun peradabannya, pernah disebut sebagai Tanah Suci, atau “Shen Zhou.” Menurut orang Tiongkok kuno, budaya mereka yang kaya, termasuk musik, obat-obatan, kaligrafi, dan pakaian, diwariskan dari surga. Selama ribuan tahun, Konfusianisme, Budha, dan Taoisme telah menjadi keyakinan yang saling melengkapi dalam masyarakat Tiongkok, yang memengaruhi setiap aspek kehidupan manusia.

https://www.facebook.com/ShenYunPerformingArts/photos/a.630216913742615/555597827871191/?type=3

Sayangnya, sejak Partai Komunis Tiongkok (PKT) merebut kekuasaan, partai ini menggunakan kekerasan untuk menghancurkan budaya tradisional negara tersebut, keyakinan, landasan spiritual bangsa, serta konsep-konsep etis dan struktur sosial melalui kampanye-kampanye seperti Revolusi Kebudayaan yang terkenal kejam.

Seperti yang dinyatakan dalam Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis, “Sepanjang 80 tahun lebih, semua yang telah disentuh PKT telah dinodai oleh kebohongan, perang, kelaparan, tirani, pembantaian, dan teror.”

PKT tidak hanya menyebabkan kematian 80 juta orang; ia juga mengubah “empati, cinta, dan harmoni di antara orang-orang” menjadi “perjuangan dan kebencian.”

https://www.facebook.com/prageru/posts/1469557796420405:0

“Pemujaan dan penghargaan terhadap langit dan bumi telah digantikan oleh keinginan arogan untuk ‘bertarung dengan surga dan bumi,’” demikian bunyi kutipan dari The Nine Commentaries (sembilan komentar).

“Hasilnya adalah keruntuhan total sistem sosial, moral, dan ekologi, serta krisis yang mendalam bagi orang-orang Tiongkok, dan sesungguhnya untuk seluruh umat manusia. Semua malapetaka ini telah ditimbulkan melalui perencanaan, organisasi, dan kendali yang disengaja oleh PKT.”

Seperti yang dikatakan seorang kritikus kepada Voice of America, merujuk pada kasus Yue Yue kecil, ini adalah “fenomena politik, bukan budaya. Ini adalah hasil dari penindasan secara terus-menerus oleh Partai Komunis terhadap kebenaran, simpati dan kebaikan melalui cara politik dan pemberlakuan hukum.” (ran)

Dalam Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis dapat dipelajari tentang rencana sistematis PKT untuk menimbulkan korosi moral Tiongkok.

Tonton video China Uncensored untuk mengetahui lebih lanjut tentang fenomena tabrak dan bunuh di Tiongkok.

Video pilihan:

Jangan Berikan 9 Mainan Berbahaya Buatan Tiongkok ini kepada Anak Anda, Ini Sebabnya

https://www.youtube.com/watch?v=WiwiAL85pxc

Pasca Gempa Magnitudo 5.9 di Malang, Kondisi Masyarakat Normal

0

Epochtimes.id- Gempa dengan kekuatan Magnitudo 5,9 yang berpusat di 159 km tenggara Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur pada Selasa (19/2/2019) pukul 02.30 WIB, tidak menimbulkan dampak merusak. Gempa dengan kedalaman 10 tidak berpotensi tsunami.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan posko BNPB telah melakukan konfirmasi dampak gempa ke beberapa BPBD yang merasakan guncangan gempa, antara lain:

– Gempa dirasakan sedang selama ±3 – 4 detik di Kab. Malang.

– Gempa dirasakan kuat selama ±4 – 5 detik di Kota. Malang.

– Gempa dirasakan kuat selama ± 5 detik di Kab. Lumajang.

– Gempa dirasakan sedang selama ±3 – 4 detik di Kab. Blitar.

– Gempa dirasakan sedang selama ±3 – 4 detik di Kota Batu.

– Gempa tidak dirasakan di Provinsi Bali.

Data BNPB menyebutkan, hingga saat ini belum ada laporan dampak akibat kejadian gempa tersebut. Tidak ada korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa.

Sebagian masyarakat melakukan respon dengan keluar rumah saat merasakan guncangan gempa. Kondisi masyarakat normal dan beraktivitas seperti biasa.

BPBD masih melakukan pendataan di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan kecamatan.

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada. Jangan percaya pada isu-isu menyesatkan karena hingga saat ini belum ada negara dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti kapan, di mana, kekuatannya, lokasi detil dan lainnya.

BNPB mengingatkan tinggal di negara yang rawan gempa sudah sepantasnya selalu meningkatkan kewaspadaan menghadapi gempa. “Kita harus harmoni dengan alam yang ada,” demikian rilis Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Gempa adalah selalu terjadi. Pada tahun 2017 terjadi gempa kecil hingga besar sekitar 6.000 gempa sedangkan pada 2018 terjadi lebih dari 11.000 kali kejadian gempa. (asr)

Inilah Gagasan Capres Jokowi dan Prabowo di Bidang Energi, Pangan, SDA, Infrastruktur dan Lingkungan

0

Epochtimes.id- Dua pasangan calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan nomor urut 02 Prabowo Subianto memaparkan visi dan misinya di Bidang Energi, Pangan, SDA, Infrastruktur dan Lingkungan dalam debat kedua yang diselenggarakan oleh KPU RI, d Hotel Sultan, Jakarta Selatan (Minggu (17/02/2019).

Berikut visi dan misi yang disampaikan oleh Jokowi dan Prabowo :

Jokowi

Seluruh rakyat Indonesia yang saya cintai, visi kami adalah Indonesia Maju. Di bidang energi ke depan, kita ingin sebanyak-banyaknya mengurangi pemakaian energi fosil sehingga pemakaian biodiesel.

Kita kerjakan sudah kita mulai dengan melakukan produksi B20 ini akan kita teruskan sampai ke B100 sehingga ketergantungan kita pada energi fosil akan semakin dikurangi dari tahun ke tahun.

Kemudian juga berkaitan dengan bidang infrastruktur, kita tahu dalam 3 tahun ini, kita telah menggelontorkan 187 triliun rupiah dana desa ke desa desa, apa yang kita dapatkan dari Dana Desa telah dibangun 191.000 km jalan di desa yaitu jalan produksi yang sangat bermanfaat bagi para petani dan juga 58.000 unit irigasi, yang telah kita bangun dari dana desa.

Ketiga, di bidang pangan kita ingin ketersediaan pangan stop pangan stabilitas harga harus terus kita jaga dan saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada petani jagung, kita ingat pada tahun 2014 kita masih impor 3,5 juta ton jagung, tahun 2018 kita hanya impor 180 ribu ton jagung, artinya ada produksi 3,3 juta ton yang telah dilakukan oleh petani dan ini merupakan sebuah lompatan yang besar.

Di bidang lingkungan hidup, kita ingin kebakaran hutan, kebakaran gambut tidak terjadi lagi dan ini sedang kita atasi dan 3 tahun ini tidak terjadi kebakaran lahan, hutan bahkan lahan gambut dan itu adalah kerja keras kita semua dan kita juga ingin mengurangi sampah plastik di sungai maupun di laut.

Saya kira itu dedikasi yang kita ingin kita berikan kepada bangsa ini untuk Indonesia maju.

Prabowo

Kami punya visi bahwa justru di bidang-bidang inilah, untuk menjadi negara berhasil kita harus sungguh-sungguh membangun suatu kemandirian. Kita harus beridiri di kaki sendiri. Kita harus swasembada pangan, swasembada energi, swasembada air, agar kita survive sebagai suatu bangsa.

PBB mengatakan inilah tiga masalah utama sebagai tolak ukur keberhasilan suatu negara, suatu negara bisa dikatakan berhasil jika dapat memenuhi pangan untuk rakyatnya, energi untuk rakyatnya dan air tanpa import

Kami kalau berkuasa nanti Insya Allah dapat mandat dari rakyat, kami akan menjamin pangan harga terjangkau untuk seluruh rakyat Indonesia. Concern petani, peternak harus mendapat imbalan, hasil yang memadai. Itu komiten kami, kami segera turunkan harga listik, makanan pokok, dan menyiapkan pupuk sampai ke petani.

Ini komiten kami, kami yakin Indonesia bisa berdiri di atas kaki sendiri, Kami yakin bisa memilih mengamankan sumber-sumber ekonomi Indonesia, kita menjaga pundi-pundi bangsa Indonesia supaya enggak ngalir ke Luar Negeri.

Masalah pokok bangsa kita adalah kekayaan kita tidak tinggal di Republik kita, ini bukan salah siapapun tapi salah kita semua sebagai bangsa, karena itu saya mengajak mencari pemecah masalah bangsa,

Saya menghargai apa yang dilakukan Pak Jokowi dibidang infrastruktur, sudah kerja keras, beliau sudah bekerja keras, namun Namanya demokrasi saya menawarkan satu stragegi yang akan lebih cepat membawa keamakmuran dan keadilan bagi rayakat Indonesia.

(asr)

Tiongkok dan Pembaharuan Perjanjian Senjata Nuklir

0

Oleh Richard D. Fisher

Tiongkok bukan merupakan pihak di dalam New START (Strategic Arms Reduction Treaty) tahun 2011 yang memiliki nama resmi Measures for the Further Reduction and Limitation of Strategic Offensive Arms, merupakan perjanjian pelucutan senjata nuklir antara Amerika Serikat dengan Federasi Rusia pada tahun 2011, akan tetapi penilaian yang bijaksana terhadap meningkatnya persenjataan nuklir Tiongkok harus menjadi bagian dari keputusan Washington mengenai apakah akan memperbarui atau memperpanjang perjanjian ini ketika berakhir pada tahun 2021.

Pertimbangan tentang gudang persenjataan Tiongkok untuk rudal balistik dan jelajah dengan jangkauan sedang dan menengah, juga tidak termasuk di dalam Perjanjian Kekuatan Nuklir Menengah, Intermediate Nuclear Forces Treaty (INF), antara Soviet dengan AS tahun 1987, telah berkontribusi terhadap keputusan pemerintahan Trump untuk menarik diri dari perjanjian ini.

Ketika mempertimbangkan memasukkan sebagai yang baru sebagian besar peluncur Tiongkok untuk rudal-rudal kategori INF (500 kilometer hingga 5.000 kilometer), analis ini memperkirakan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Tiongkok kemungkinan memiliki hingga 1.800 rudal semacam itu.

Baik sumber-sumber resmi Tiongkok maupun AS tidak memberikan jumlah total untuk rudal-rudal kategori INF milik PLA tersebut, tetapi 1.800 adalah jumlah yang sama yang dihancurkan Rusia ketika mematuhi Perjanjian INF. Sebaliknya, Amerika Serikat tidak menyiagakan rudal-rudal balistik jarak menengah atau menengah di Asia untuk mempertahankan pasukan-pasukan AS atau sekutu-sekutunya.

Dinegosiasikan oleh pemerintahan Obama, New Start mewajibkan Rusia dan Amerika Serikat untuk membatasi senjata nuklir antarbenua menjadi 1.550 hulu ledak yang disiagakan, dengan 700 rudal dan pembom yang disiapkan. Sesudah itu, beberapa di pemerintahan Obama ingin mengurangi jumlah hulu ledak menjadi 1.000, tetapi ini ditolak sebagian besar oleh para pemimpin militer AS.

Sementara New Start benar-benar menetapkan aturan pengawasan yang disepakati oleh Amerika Serikat dan Rusia, tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pihak yang terakhir sedang merusak stabilitas yang diharapkan. Tahun ini, Rusia kemungkinan mempersenjatai rudal balistik antarbenua (ICBM) dengan Avangard-nya, kapal selam manuver hypersonic glide vehicle (HGV) antarbenua yang pertama di dunia, yang mungkin kebal terhadap sistem-sistem pertahanan rudal AS yang ada.

Sarmat ICBM Rusia, yang saat ini sedang dikembangkan, memiliki jangkauan yang cukup untuk melakukan serangan di sekitar Kutub Selatan, sedangkan sebagian besar pengawasan strategis AS terkonsentrasi untuk serangan-serangan yang mencakup Kutub Utara.

Perkiraan inventaris 10.000 senjata nuklir Rusia, dan perkembangan cepat hulu ledak-hulu ledak nuklir sub-kiloton kecil untuk digunakan dalam mendukung doktrin pasukan darat ofensif, juga mengacaukan efek pencegahan senjata-senjata nuklir AS.

Kekhawatiran atas senjata nuklir Tiongkok dimulai dengan meningkatnya kerja sama Tiongkok-Rusia dalam pertahanan rudal; keduanya mengadakan latihan “pos komando” pertahanan strategis pada tahun 2016 dan 2017. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah Moskow dan Beijing mungkin sudah menjajaki kerja sama pelanggaran kejahatan rudal.

Pada tahun 1969, ancaman-ancaman rudal nuklir AS telah menghalangi Uni Soviet melancarkan serangan-serangan nuklir terhadap Tiongkok; mungkinkah Moskow membalas tindakan dengan bergabung dengan Tiongkok dalam ancaman nuklir terhadap Amerika Serikat untuk mencegah pembelaannya terhadap Taiwan jika terjadi serangan Tiongkok?

Kemudian ada pertanyaan-pertanyaan mengenai jumlah hulu ledak nuklir Tiongkok. Sekali lagi, sumber resmi Tiongkok dan AS tidak memberikan angka yang kredibel saat ini. Sumber terbuka yang dikutip seperti Lembaga Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), memuji PLA karena 280 hulu ledak nuklir untuk rudal-rudal antarbenua dan jangkauan lebih rendah.

Namun dengan mempertimbangkan ICBM-ICBM Tiongkok, jumlah ini mendekati hitungan satu unit enam rudal untuk setiap jenis ICBM PLA, ditambah 60 rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) hulu ledak tunggal pada lima kapal selam rudal balistik nuklir Tipe 094 (SSBNs).

Tetapi untuk beberapa tipe ICBM PLA ada dua atau tiga unit, dan kemudian ada pertanyaan apakah unit-unit ICBM menggunakan pengisian-pengisian ulang peluru, seperti halnya unit rudal jarak menengah dan jarak pendek PLA. Jika Anda menghitung dua unit masing-masing dengan satu pengisian ulang peluru untuk semua ICA PLA, ditambah 60 SLBM, potensi jumlah hulu ledak mendekati 1.000.

Saat ini, PLA telah menempatkan dua varian ICBM bahan bakar cair dengan kemampuan multi hulu ledak di dalam silo-silo (ruang bawah tanah di mana rudal dipandu siap untuk menembak), DF-5B (3 hulu ledak) dan DF-5C (sepuluh hulu ledak). ICBM multi hulu ledak berbahan bakar padat termasuk diantaranya DF-41 berkemampuan sepuluh hulu ledak, dalam versi berbasis jalan mobil dan kereta api.

Selain itu, Tiongkok sekarang membangun bidang operasi militer, dan mungkin bahkan pertahanan rudal yang strategis. Perusahaan-perusahaan rudal Tiongkok juga sekarang membangun beberapa jenis kendaraan pembawa pesawat ruang angkasa, space launch vehicles (SLV), berbahan bakar padat dengan ukuran yang sama dengan ICBM PLA yang ada. SLV-SLV China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC) KZ-11, dan China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) LM-11, dapat dimodifikasi untuk membawa lima hingga sepuluh hulu ledak ganda.

Orang tidak dapat membantu tetapi memiliki dugaan bahwa jika ingin melakukannya, Tiongkok pada awal hingga pertengahan 2020 dapat mengerahkan banyak rudal jangkauan antar benua tambahan, dengan jumlah hulu ledak yang mendekati batas yang ditetapkan oleh New Start.

Selain dari ini, tampaknya beberapa ahli Rusia memiliki masalah yang sama. Pada tahun 2012, mantan Kepala Staf Pasukan Roket Strategis Rusia Jenderal Victor Esin memperkirakan bahwa PLA memiliki 800-900 hulu ledak nuklir yang “telah disiagakan” untuk ICBM-ICBM-nya, rudal-rudal balistik jarak menengah, jarak pendek, dan rudal jelajah.

Selama tiga dekade terakhir, dukungan bipartisan AS untuk modernisasi senjata strategis, bagi banyak kaum liberal, bergantung pada Washington yang telah terus-menerus mengejar perjanjian pembatasan senjata strategis dengan Rusia, hari ini di bawah tekanan sejak perkembangan-perkembangan nuklir Rusia.

Namun Tiongkok, selama puluhan tahun telah menolak upaya-upaya AS untuk melibatkannya dalam dialog-dialog formal senjata-senjata strategis dan menolak tindakan apa pun yang akan membatasi senjata nuklirnya. Ini berlanjut pada 17 Februari di Konferensi Keamanan Munich tahunan, ketika anggota Politbiro Partai Komunis Tiongkok Yang Jiechi menolak panggilan Kanselir Jerman Angela Merkel agar Tiongkok bergabung dengan Perjanjian INF.

Dengan penolakan Beijing terhadap opsi pengendalian senjata tersebut, meningkatnya inventaris senjata nuklir Tiongkok dan potensinya untuk pertumbuhan yang cepat akan menimbulkan pertanyaan. Apakah bijaksana bagi Amerika Serikat untuk bertahan dengan pembatasan nuklir dan hulu ledak New Star setelah tahun 2021 jika ada kemungkinan bahwa Tiongkok, yang rentan terhadap kerja sama senjata nuklir dengan Rusia, juga dapat memiliki jumlah senjata nuklir yang mendekati jumlah yang dimiliki Rusia dan Amerika Serikat?

Apakah potensi inventaris rudal nuklir berdaya jangkau wilayah operasi militer Tiongkok, dan potensinya untuk meningkatkan rudal nuklir antarbenua, berarti bahwa Amerika Serikat pada gilirannya akan mencari untuk dengan cepat membangun kekuatan nuklir berdaya jangkau wilayah operasi militernya sambil mempersiapkan persyaratan tambahan untuk mengembangkan kekuatan nuklir antarbenua dengan cepat? (ran)

Richard D. Fisher, Jr. adalah rekan senior di International Assessment and Strategy Center dan penulis “China’s Military Modernization: Building for Regional and Global Reach” (Modernisasi Militer Tiongkok: Membangun Jangkauan Regional dan Global), Stanford, 2010.

Video pilihan:

“Kuburan Terbuka” Tambang Tiongkok di Kamerun Timur, Menelan Korban Tewas

https://www.youtube.com/watch?v=Tm5ikxTe6yY

Produk Daging Flu Babi yang Beredar di Pasar Tiongkok Mungkin Mencapai 50 Persen

0

Epochtimes.id- Setelah produk daging babi dari Henan, Tiongkok ‘Sanquan Food’ diketahui mengandung virus flu babi Afrika, kembali ditemukan sejumlah produk daging babi yang diproduksi oleh perusahaan daging besar di Tiongkok tidak lulus uji virus flu babi.

Jumlahnya mungkin mencapai 50 % pangsa pasar, tetapi pejabat Partai Komunis Tiongkok sampai saat ini belum mengumumkan situasinya, dan bahkan mendorong para peternak babi untuk menjual daging babi yang sudah mati.

Produk daging babi dari lusinan perusahaan daging besar Tiongkok tidak lulus uji virus flu babi Afrika

Beberapa netizen baru-baru ini memberitakan, produk swekiau/pangsit isi babi yang dibekukan dari perusahaan Henan Sanquan Foods Co., Ltd. dinyatakan positif mengandung virus flu babi Afrika saat pengujian labaratorium di propinsi Hunan.

Pada hari kedua, lebih dari selusin perusahaan daging berskala besar Tiongkok, termasuk Kedi, Longfeng, dan Jinlu, total berjumlah 40 batch produk, yang dinyamengandung virus flu babi oleh departemen pertanian Gansu.

Dari beberapa laporan uji yang dikemukakan diketahui bahwa produk daging babi yang mengandung virus itu berkisar dari bakso hingga swekiau/pangsit, sosis dan lainnya. Luasnya peredaran produk-produknya meliputi dari pantai timur Tiongkok sampai daerah-daerah terpencil di Gansu.

Sumber : Tidak ada rencana pemusnahan terhadap produk yang mengandung virus

Berita itu telah menimbulkan kepanikan masyarakat. Namun Mr. Zhu, seorang sumber yang memahami masalah dalam wawancaranya dengan Radio Free Asia mengatakan, berita tentang produk daging babi yang mengandung virus telah dikonfirmasi oleh Departemen Pertanian Gansu dan perusahaan yang terlibat pada Minggu (17/2/2019).

Menurut laporan, lebih dari selusin perusahaan daging itu hampir meliputi semua merek terkenal yang produknya beredar di daratan Tiongkok, menunjukkan bahwa situasinya sangat serius.

Mr. Zhu mengatakan : “Setidaknya telah melibatkan 4 provinsi dan kota yakni Shandong, lalu Henan, Anhui, Shanghai, dan kemudian merek yang terlibat semuanya adalah merek besar yang pangsa pasarnya diperkirakan mencapai hampir 50%. Kemudian Kedi telah melakukan penyegelan terhadap produk dari batch yang bermasalah, dan mengatakan bahwa masih ada banyak produk sejenis yang masih tersimpan dalam gudang. Namun merka tidak menyampaikan rencana penanganannya sehingga masalah ini dianggap sangat serius.”

Mr. Zhu juga mengatakan bahwa semua berita terkait masalah ini pada dasarnya diekspos oleh jalur non pemerintah, entah mengapa pemerintah sampai saat ini tidak berinisiatif untuk merilisnya. Ini adalah pemerintah yang tidak bertanggung jawab.

“Inti permasalahannya masih menyangkut ketidaktransparanan berita. Produk Sanquan yang mengandung virus itu ditemukan secara tidak sengaja. Berita Itu diekspos oleh netizen yang menemukan dalam dokumen milik kantor inspektur internal pemerintah, alias bukan pemerintah yang berinisiatif mengumumkan demi kesehatan warga,” kata Mr. Zhu,

“Ketidakefektifan pemerintah mendorong peternak menjual daging babi bermasalah”

Ny. Liu, seorang profesional medis kepada Radio Free Asia mengatakan bahwa belum diketahui secara jelas bagaimana dengan dampak dari mutasinya virus, pandemi apalagi yang akan muncul nantinya. Departemen pencegahan epidemi lokal tidak mampu mendeteksi dan mencegah babi-babi bermasalah itu masuk ke perusahaan pengolahan daging.

Ada juga berita beredar bahwa akibat ketidakefektifan pemerintah sampai peternak  terdorong untuk menjual daging babi bermasalah demi mengurangi kerugian.

Ny. Liu mengatakan : “Kerugian yang dialami peternak terlampau besar. Pemerintah hanya tutup sebelah mata, melihat peternak menjual daging babi yang sudah mati.”

“Kedua, belum ada cara baru lain untuk menguji apakah babi bermasalah pada masa inkubasi virus yang sekitar setengah bulan ini, karena biayanya mahan”.

Para pakar pencegahan flu babi Afrika mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan daging domestik saat ini dan lembaga-lembaga pengujian keamanan pangan pada dasarnya tidak memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan mencegah penyebaran epidemi tersebut.

Praktisi media bermarga Chen mengatakan, sampai saat ini masih banyak orang makan daging babi. Namun, pejabat tinggi memiliki pasokan daging babi yang lebih khusus, mereka tidak perlu takut dengan epidemi, tetapi rakyat kebanyakan tidak ada pilihan sama sekali.

Setelah penemuan virus flu babi Afrika pertama di kota Shenyang pada bulan Agustus tahun lalu, hanya dalam beberapa bulan saja epidemi tersebut sudah menyebar ke 25 provinsi di Tiongkok, itu laporan resmi yang dikeluarkan Partai Komunis Tiongkok.

Dunia luar percaya bahwa flu babi Afrika tidak terkendalikan di daratan Tiongkok, terutama di beberapa daerah, dan itu dikarenakan tidak adanya perhatian dari pemerintah berwenang di pusat, sehingga pemerintah daerah tidak berdaya dalam melakukan pengontrolan maupun pencegahan.

Meskipun Kementerian Pertanian Tiongkok menetapkan bahwa akan memberikan subsidi sebesar RMB. 1.200  terhadap setiap ekor babi terinfeksi virus flu yang dibunuh dalam rangka penyebaran virusnya. Namun menurut apa yang diketahui oleh Radio Free Asia, karena sulit dalam realisasi pembayarannya, otoritas di banyak tempat berusaha untuk menghindar. (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=bFXyl2pNQXg

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus US$376,8 Miliar atau sekitar Rp5.452 triliun

0

Epochtimes.id- Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan IV 2018 tercatat 376,8 miliar dolar AS, terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar 186,2 miliar dolar AS, serta utang swasta termasuk BUMN sebesar 190,6 miliar dolar AS.

Direktur Eksekutif Departemen Komunukasi BI Agusman mengatakan Posisi ULN tersebut meningkat 17,7 miliar dolar AS dibandingkan dengan posisi pada akhir triwulan sebelumnya karena neto transaksi penarikan ULN dan pengaruh penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sehingga utang dalam rupiah yang dimiliki oleh investor asing tercatat lebih tinggi dalam denominasi dolar AS.

Meski demikian, utang luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan IV 2018 tetap terkendali dengan struktur yang sehat.

Menurut dia, dampak menyebabkan terjadi lonjakan utang bersumber dari utang pemerintah dan pihak swasta.

“Secara tahunan, ULN Indonesia pada akhir triwulan IV 2018 tumbuh 6,9% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada akhir triwulan sebelumnya sebesar 4,2% (yoy). Peningkatan pertumbuhan ULN tersebut bersumber dari pertumbuhan ULN pemerintah maupun ULN swasta,” ujar Agusman dalam siaran persnya, Jumat (15/2/2019).

Posisi ULN pemerintah pada akhir triwulan IV 2018 tercatat 183,2 miliar dolar AS, meningkat 7,1 miliar dolar AS dibandingkan dengan posisi pada akhir triwulan sebelumnya.

Peningkatan tersebut terutama karena kenaikan arus masuk dana investor asing di pasar SBN domestik sejalan dengan perekonomian domestik yang kondusif dan imbal hasil yang tetap menarik, serta ketidakpastian pasar keuangan global yang sedikit mereda.

Selain itu, peningkatan tersebut juga dipengaruhi oleh penerbitan SBN valuta asing dalam rangka pre-funding fiskal tahun 2019. Secara tahunan, ULN pemerintah pada akhir triwulan IV 2018 tumbuh 3,3% (yoy).

Peningkatan tersebut terutama didorong oleh peningkatan posisi kepemilikan surat utang korporasi oleh investor asing. ULN swasta sebagian besar dimiliki oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas (LGA), serta sektor pertambangan dan penggalian.

Pangsa ULN di keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 73,8%. Secara tahunan, ULN swasta pada akhir triwulan IV 2018 tumbuh meningkat sebesar 10,9% (yoy).

Menurut BI, struktur ULN Indonesia tetap sehat. Hal ini tercermin antara lain dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Desember 2018 yaitu sebesar 36%.

“Rasio tersebut masih berada di kisaran rata-rata negara peers. Di samping itu, struktur ULN Indonesia tetap didominasi ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,3% dari total ULN,” pungkas rilis BI. (asr)

Senator AS Peringatkan Militer Venezuela untuk Tidak Halangi Masuknya Bantuan Kemanusiaan

0

oleh Hong Yawen

Senator AS Marco Rubio mengunjungi Cucuta, sebuah kota di Kolombia yang berbatasan dengan Venezuela. Ia mengeluarkan peringatan kepada militer Venezuela, jika mereka menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan yang disampaikan oleh organisasi kemanusiaan AS, maka mereka dapat dikenakan sanksi berupa kejahatan terhadap kemanusiaan.

Militer pemerintahan Maduro memblokir jembatan perbatasan yang terhubung ke Kolombia, menyebabkan truk – truk yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Venezuela tidak dapat masuk.

Akibatnya Amerika Serikat mengirim tiga buah pesawat pengangkut militer C-17 untuk mengirim lebih dari 200 ton pasokan bantuan ke perbatasan Kolombia. Presiden sementara Juan Guaido yang diakui oleh banyak negara Eropa dan Amerika mengatakan bahwa sebanyak 600.000 orang warga Venezuela siap pergi ke perbatasan untuk menerima bantuan internasional.

Menurut Fox News, dalam beberapa bulan terakhir sejumlah besar warga Venezuela yang mengungsi telah membanjiri Cukuta untuk mencari makanan dan obat-obatan. Senator Rubio mengunjungi Cukuta pada 17 Pebruari dan mengatakan kepada massa bahwa militer Venezuela yang memblokir bantuan itu akan menjalani sisa hidup mereka dalam tuntutan keadilan.

Dalam sidang dengar pendapat yang diadakan oleh Komite Urusan Luar Negeri Dewan, utusan khusus AS untuk Venezuela, Elliott Abrams mengatakan bahwa pemerintahan Trump lebih cenderung menggunakan saluran ekonomi, kemanusiaan dan diplomatik untuk berurusan dengan rezim Maduro. Elliot menegaskan bahwa kekuatan militer bukanlah pilihan yang lebih disukai, tetapi tidak mengabaikan opsi itu bila terpaksa.

Minggu lalu Trump membahas krisis kemanusiaan di Venezuela dengan Presiden Kolombia Ivan Duke di Kantor Oval Gedung Putih. Krisis tersebut telah menyebabkan masuknya sekitar 1,14 juta pengungsi Venezuela ke Kolombia.

Venezuela yang memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, tetapi karena mantan Presiden Hugo Chavez memimpin negara dengan sistem sosialis, menyebabkan kemiskinan, malnutrisi, penyakit, dan kekerasan meluas.

Beberapa kritikus menuduh penerus Chavez yakni Nicolas Maduro memenangkan masa jabatan enam tahun kedua dalam pemilihan tahun lalu dengan cara melarang pesaing mencalonkan diri dalam pemilihan.

Wakil Presiden AS Mike Pence ketika berbicara di Konferensi Keamanan Internasional Munich pada Sabtu (16/2/2019) menghimbau sekutu Eropa untuk mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden Venezuela yang sah.

Saat ini, lebih dari 20 negara Eropa telah mengakui Guaido kecuali Uni Eropa yang belum memberikan pernyataan. (Sin/asr)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=-awjffyF_Ds

Lebih dari 100 Metode Penyiksaan yang Digunakan di Sistem Penjara Komunis Tiongkok

0

Beragam Penyiksaan yang dialami oleh Tahanan Hati Nurani

Oleh Joan Delaney – The Epoch Times

Catatan editor: The Epoch Times menerbitkan sejumlah artikel yang mengungkap penggunaan penyiksaan oleh rezim Komunis Tiongkok terhadap kelompok-kelompok yang menjadi sasarannya, dan penderitaan serta dampak yang ditimbulkannya bagi mereka yang menjadi sasarannya.

Menurut pemantauan HAM, penggunaan penyiksaan dan penganiayaan di Tiongkok terhadap kelompok-kelompok teraniaya masih merajalela. Beberapa metode penyiksaan semacam ini dapat ditelusuri sejarahnya pada abad pertengahan silam. Bentuk kekejaman lainnya yakni pengambilan organ secara paksa adalah sebuah kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah.

“Penyiksaan dan perlakuan atau hukuman yang kejam, tidak manusiawi, atau melecehkan lainnya (perlakuan buruk lainnya) secara lazim telah lama dialkukan dalam semua situasi di mana pihak berwenang merengut kebebasan seseorang di Tiongkok,” demikian sebuah laporan 2015 oleh Amnesty International, berjudul “No End in Sight: Torture and Forced Confessions in China.

Tahanan hati nurani Falun Dafa di Tiongkok adalah korban dari beberapa metode perlakuan kejam dan penyiksaan paling keji.

Pemukulan biadab adalah hal biasa di penjara komunis Tiongkok. Gigitan anjing adalah metode penyiksaan lain yang digunakan. (Minghiu.org)

Kampanye penganiayaan yang diluncurkan terhadap pengikut Falun Dafa oleh Partai Komunis Tiongkok pada tahun 1999. Pada kenyataannya, telah membantu memperkuat taktik penganiayaan oleh rezim komunis Tiongkok termasuk terhadap kelompok lain sebagaimana diungkapkan sejumlah peneliti.

Menusuk dengan bambu tajam di bawah kuku. (Minghui.org)

“Para pejabat yang menggerakkan kampanye ‘transformasi’ di Xinjiang [rumah negara bagian bagi populasi Muslim Uighur] datang ke sana dengan pengalaman hampir 20 tahun, yang membantu menjelaskan bagaimana mereka telah berhasil meluncurkan dan mengimplementasikan suatu kampanye besar-besaran dalam kerangka waktu yang begitu singkat,” tulis Sarah Cook, seorang Analis Riset Asia di Freedom House, dalam sebuah artikel untuk Jamestown Foundation mengenai penindasan PKT di wilayah tersebut.

100 Metode Penyiksaan

Bentuk penyiksaan yang paling umum di penjara Tiongkok, pusat penahanan, dan pusat pencucian otak dengan tongkat listrik. Pusat tahanan ini menggunakan tongkat listrik hingga 300.000 volt, pentungan digunakan untuk efek maksimal pada bagian sensitif tubuh seperti mulut, alat kelamin, leher, dan telapak kaki.

Penyiksaan dengan tongkat listrik. (Minghui.org)

Tetapi ada banyak metode penyiksaan lain yang digunakan — sebenarnya lebih dari 100 merode. Ratusan metode ini telah dilakukan terhadap pengikut Falun Dafa yang selamat dari sistem penjara brutal Komunis Tiongkok. Tahanan hati nurani lainnya di Tiongkok termasuk Kristen rumahan, Buddha Tibet, Muslim Uighur, dan aktivis demokrasi.

Suntikan dengan obat-obatan psikotropika berbahaya. (Minghui.org)

Menurut Sumber internal Tiongkok, sebuah situs web yang menyingkap pelanggaran hak asasi di Tiongkok, di antara 100 jenis penyiksaan yang digunakan pada tahanan hati nurani Falun Dafa adalah pemukulan biadab, pelecehan seksual, borgol di posisi yang menyakitkan untuk waktu yang lama, paparan cuaca ekstrem, mencekoki dengan air seni atau kotoran secara ekstrem, luka bakar dengan sudutan rokok, kudis, kurungan isolasi, dilarang tidur, menusuk kuku dengan tongkat bambu tajam, dan digigit anjing atau ular.

Diikat dalam posisi yang menyakitkan untuk waktu yang lama. (Minghui.org)

Banyak metode penyiksaan bahkan memiliki nama, seperti “Kandang Kecil” (diborgol ke bagian dalam sangkar kecil sedemikian rupa sehingga korban tidak bisa berdiri atau duduk); “Hell Confinement” (alat dengan borgol dan belenggu di mana korban tidak bisa berjalan, duduk, menggunakan toilet, atau memberi makan diri sendiri); “Menutupi Gudang” (mati lemas); dan “Menyeret Penyiksaan” (korban diseret berulang kali di sepanjang jalan yang kasar).

Metode penyiksaan ini menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan membuat pundak terkilir. (Minghui.org)

Lalu ada “Bangku Harimau” yang terkenal, tempat korban duduk di bangku dengan kaki terentang lurus dan diikat dengan kuat ke bangku dengan tali. Batu bata atau benda keras lainnya diletakkan di bawah tumit korban, dengan lebih banyak lapisan ditambahkan sampai tali putus, menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan.

Dipaksa duduk di papan berkerut untuk waktu yang lama. (Minghui.org)

Metode penyiksaan ini dapat memiliki efek yang menghancurkan baik secara fisik maupun mental sebagaimana diungkapkan Minghui.org. Situs web ini mendokumentasikan kampanye penganiayaan yang diluncurkan terhadap latihan spiritual Falun Dafa oleh Partai Komunis Tiongkok pada tahun 1999.

Dicekoki secara paksa dengan garam dan air. (Minghui.org)

Praktisi Falun Dafa juga menjadi sasaran penyiksaan mental dalam bentuk cuci otak secara intensif – tujuannya adalah untuk menghancurkan tekat mereka sehingga mereka melepaskan keyakinan mereka atau menentangnya. Hal ini dapat menyebabkan depresi dan keputusasaan dalam jangka panjang.

Membenamkan wajah dalam seember tinja dan urin. (Minghui.org)

Metode penyiksaan lain adalah menyuntik praktisi dengan obat-obatan berbahaya yang merusak sistem saraf pusat, menyebabkan mereka sakit yang tak tertahankan, gangguan mental, dan cacat fisik sebagaiman diungkapkan Minghui.

BACA JUGA : 100 Juta Orang Berlatih Falun Dafa Pada Tahun 1999 Tiba-Tiba Menghilang

Pelecehan seksual

Selain penyiksaan fisik, pemerkosaan digunakan secara konsisten dan sistematis sebagai sarana untuk mempermalukan dan membuat trauma praktisi wanita seperti dalam lapoan Minghui.

Di Kamp Kerja Paksa Masanjia yang terkenal kejam, penjaga melemparkan 18 praktisi wanita ke sel pria dan mendorong pria untuk memperkosanya sesuka hati, yang menyebabkan kematian, cacat, atau ketidakstabilan mental para wanita.

Ada banyak kasus perkosaan antar praktisi oleh para tahanan di seluruh sistem kamp kerja paksa (sekarang ditutup). Anak-anak juga tidak tak luput jadi sasaran. Pada 2002, seorang gadis berusia 9 tahun — anak yatim piatu dari seorang praktisi yang terbunuh oleh penyiksaan — diperkosa oleh tiga pria di Rumah Sakit Jiwa Changping di Beijing.

Pelecehan seksual, termasuk pemerkosaan oleh penjaga atau tahanan, adalah metode penyiksaan yang umum. (Ilustrasi oleh Minghui.org)

Pada awal 2003, penjaga di Masanjia menyetrum seorang praktisi di dada dengan dua tongkat listrik secara bersamaan selama beberapa jam tanpa henti. Akibatnya, payudaranya benar-benar rusak.

Jenis lain dari pelecehan seksual yang mengerikan yang menyebabkan wanita mengalami kerusakan fisik dan mental yang tidak dapat dipulihkan termasuk mengikat beberapa sikat gigi bersama-sama dan memelintirnya di dalam vagina, memasang dan menyetrum puting susu, memompa saus cabai ke dalam vagina, menggosokkan tali tebal berulang-ulang di vagina, menginjak-injak payudara korban, berulang-ulang menendang vagina, dan penusukan berulang atau penetrasi vagina dengan tongkat atau alat lainnya.

Di Kamp Kerja Paksa Wanita Shibalihe, penjaga menelanjangi praktisi wanita dan menggunakan tong perapian untuk mengaitkannya dengan vagina mereka sambil pada saat yang sama memukul dada dan payudara mereka, sebagaiman dilaporkan Minghui. Mereka juga membakar wajah mereka dengan penjepit besi yang dalam keadaan membara.

Pengambilan Organ Secara Paksa

Mengekstraksi organ vital Anda saat Anda masih hidup harus menjadi bentuk penyiksaan yang paling ekstrem — dan yang selalu berakhir dengan kematian. Ini juga sesuatu yang menjadi sasaran tahanan hati nurani Falun Dafa sejak tak lama setelah Partai Komunis Tiongkok melancarkan kampanyenya untuk memberantas latihan spiritual tradisional ini pada tahun 1999.

Sebuah laporan 2006 oleh penyelidik Kanada David Matas dan David Kilgour menemukan bahwa tahanan hati nurani Falun Dafa terbunuh dalam skala besar karena organ mereka menjadi pasikan untuk industri transplantasi Tiongkok yang sangat menguntungkan.

Pengambilan organ secara paksa saat “donor” masih hidup. (Minghui.org)

Pada Juni 2016, Kilgour, Matas, dan Jurnalis Investigator serta peneliti AS, Ethan Gutmann merilis laporan terbaru tentang kelanjutan dan skala pengambilan organ paksa di Tiongkok. Mereka menemukan bahwa 169 rumah sakit transplantasi yang disetujui pemerintah di seluruh negeri memiliki kapasitas untuk melakukan lebih dari satu juta kasus transplantasi sejak tahun 2000.

Kelompok-kelompok yang menjadi korban adalah Falun Dafa, Tibet, Uighur, dan Kristen rumahan, dengan praktisi Falun Dafa sejauh ini sebagai korban terbesar. Gutmann memperkirakan bahwa antara 450.000 dan 100.000 praktisi ditahan di sistem penjara Tiongkok yang luas pada waktu tertentu. (asr)

Artikel Ini Terbit di The Epoch Times dengan judul Over 100 Torture Methods Used in China’s Prison System

Amerika Minta Sekutu Eropa Ambil Alih Teroris ISIS yang Ditangkap

0

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump meminta negara-negara Eropa pada 16 Februari 2019 untuk memulangkan dan mendakwa ratusan pejuang kelompok teroris ISIS yang telah ditangkap oleh Amerika Serikat dan sekutunya di Suriah. Trump memperingatkan bahwa para teroris mungkin akan dibebaskan saat pasukan AS keluar dari wilayah tersebut.

“Amerika Serikat meminta Inggris, Prancis, Jerman, dan sekutu Eropa lainnya untuk mengambil kembali lebih dari 800 pejuang ISIS yang kami tangkap di Suriah dan mengadili mereka. Kekhalifahan bersiap untuk jatuh. Alternatifnya bukanlah yang baik karena kita akan dipaksa untuk melepaskannya,” tulis Trump di Twitter.

“AS tidak ingin menyaksikan para pejuang ISIS ini menembus Eropa, yang merupakan tujuan mereka,” lanjut Trump. “Kami melakukan begitu banyak, dan menghabiskan begitu banyak, waktu bagi orang lain untuk melangkah dan melakukan pekerjaan yang mereka mampu lakukan. Kami menarik kembali setelah 100 persen kemenangan terhadap ISIS!”

Trump memerintahkan penarikan pasukan AS dari Suriah atas kekalahan ISIS di wilayah tersebut. Pada 16 Februari 2019, pasukan yang didukung AS berada di ambang penangkapan kantong kecil terakhir yang dipegang oleh kelompok teroris di sepanjang Sungai Eufrat.

Jiya Furat, komandan pasukan yang didukung AS, mengatakan 16 Februari bahwa ISIS ditembaki di lingkungan di Desa Baghouz dekat perbatasan Irak, dan mendapat kecaman dari semua pihak.

“Dalam beberapa hari mendatang, dalam waktu yang sangat singkat, kami akan menyebarkan kabar baik ke dunia, akhir dari ISIS,” kata Furat.

Kekalahan ini menandai akhir dari lima tahun teror dan kekacauan yang dipicu ISIS. Yang disebut kekhalifahan, dimulai di sebuah masjid di Mosul, Irak, di mana Abu Bakar al-Baghdadi mengambil keuntungan dari kekacauan regional untuk menyatakan dirinya penguasa, atau khalifah, dari umat Islam. Pada puncaknya, kekhalifahan memerintah lebih dari 2 juta orang petarung dan teroris.

Ribuan orang, termasuk banyak warga negara Eropa, melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS selama masa konflik. Ratusan orang telah ditangkap dan ditahan di penjara yang dikelola orang Kurdi. Setelah Amerika Serikat keluar dari wilayah tersebut, orang Kurdi mungkin tidak memiliki sumber daya untuk melindungi penjara, mendorong seruan untuk mengembalikan tahanan ke negara masing-masing.

Pejabat Kurdi mengatakan bahwa anggota keluarga tahanan mungkin melebihi 4.000 orang.

Membawa pejuang ISIS kembali ke negara asal mereka rumit. Menurut Shiraz Maher, direktur Pusat Internasional untuk Studi Radikalisasi, ada masalah nyata dengan diterimanya bukti medan perang di pengadilan Barat yang dapat menghambat proses penuntutan.

“Jadi, apa yang terjadi kemudian? Para pejuang ini dipulangkan dan kemudian dibebaskan; tidak ada yang mau itu. Atau mereka mencoba dengan biaya lebih rendah dengan tarif lebih pendek dan keluar dari penjara dalam periode yang relatif singkat. Sekali lagi, ini tidak ideal,” tulis Maher di Twitter.

Sementara itu, pihak berwenang setempat harus menyelesaikan pertanyaan di mana harus menampung para tahanan. Menempatkan mereka dengan populasi umum dapat meradikalisasi narapidana lain, sementara mendirikan fasilitas khusus mungkin membutuhkan biaya besar. (IVAN PENTCHOUKOV dan Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Pentagon Siap Danai Tembok Perbatasan Amerika Meksiko

0

EpochTimesId – Pelaksana tugas Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Patrick Shanahan kemungkinan besar akan menyetujui permintaan Gedung Putih untuk mengalihkan anggaran 3,6 miliar dolar AS dari anggaran konstruksi militer untuk anggaran pembangunan tembok di perbatasan selatan dengan Meksiko. Seorang pejabat Departemen Pertahanan yang berbicara dengan syarat anonimitas mengatakan baru-baru ini.

Presiden Donald Trump mengumumkan keadaan darurat nasional di perbatasan barat daya pada 15 Februari 2019. Deklarasi ini memungkinkan Gedung Putih untuk mengalihkan dana dari anggaran konstruksi militer ke arah pengerjaan hambatan fisik di perbatasan AS-Meksiko.

Menurut hukum AS, menteri pertahanan harus memutuskan apakah tembok itu diperlukan secara militer sebelum uang dari anggaran pembangunan militer dapat digunakan.

“Kami selalu mengantisipasi bahwa ini akan menciptakan banyak perhatian dan karena uang berpotensi dapat dialihkan, Anda dapat membayangkan kekhawatiran yang ditimbulkannya,” kata Shanahan kepada wartawan yang bepergian bersamanya dari perjalanannya ke Afghanistan, Timur Tengah, dan Eropa. “Sangat sengaja, kami belum membuat keputusan. Kami telah mengidentifikasi langkah-langkah yang akan kami ambil untuk membuat keputusan itu.”

Dia menambahkan bahwa perencana militer telah melakukan analisis awal dan dia akan mulai memeriksanya pada 17 Februari 2019.

Pekerja pada proyek kondominium di Tijuana, dengan pembatas perbatasan AS-Meksiko sebagai latar belakang, perbatasan darat tersibuk di dunia di Tijuana, Meksiko, pada 15 Februari 2019. (Foto : Mario Tama/Getty Images/The Epoch Times)

Gedung Putih mengumumkan pada 15 Februari 2019 bahwa mereka telah memperoleh $ 8,1 miliar dana untuk pembangunan dinding perbatasan. Dana tersebut terdiri dari $ 1,4 miliar yang disetujui oleh Kongres, $ 600 juta dari pot Departemen Keuangan, $ 2,5 miliar dari program pengintaian obat Departemen Pertahanan, dan $ 3,6 miliar dari anggaran konstruksi militer.

Hanya dana pembangunan militer yang membutuhkan deklarasi darurat. Gedung Putih mengatakan bahwa sumber pendanaan akan digunakan secara berurutan dan sesuai kebutuhan. Itu menunjukkan bahwa sebanyak $ 4,9 miliar dana dapat digunakan sebelum salah satu dana darurat dari anggaran konstruksi militer dialihkan.

Pejabat pertahanan AS mengatakan Shanahan akan bertemu dengan sekretaris kementerian dalam beberapa hari mendatang untuk memilih proyek spesifik dari mana uang itu berasal.

Shanahan mengatakan bahwa perencana telah mengidentifikasi berbagai sumber uang yang dapat digunakan, tetapi Dia belum memutuskan secara spesifik proyek apa yang akan dipengaruhi, dan pada akhirnya, itu adalah keputusannya.

“Saya tidak diharuskan melakukan apa pun,” katanya.

Shanahan mengatakan dia tidak berharap untuk mengambil uang dari proyek-proyek seperti perumahan militer.

Standar perumahan militer yang buruk disorot oleh laporan Reuters baru-baru ini, yang menggambarkan jamur yang merajalela dan serangan hama, keracunan timbal pada masa kanak-kanak, dan keluarga yang bertugas sering kali tidak berdaya untuk menantang tuan tanah swasta dalam berbisnis dengan majikan militer mereka.

“Perumahan militer, apa yang menarik. Saya telah menerima sejumlah surat, saya punya banyak umpan balik. Jangan membahayakan proyek yang sedang berlangsung,” kata Shanahan.

“Saat kita melangkah melalui proses, kita akan menggunakan penilaian yang baik,” kata Shanahan.

Pada janji kampanye, Trump berjanji untuk membangun tembok di perbatasan barat daya untuk menghentikan aliran obat-obatan, gengster, dan imigran ilegal ke negara itu. Sejak dia menjabat, Demokrat telah menghalangi semua upaya untuk mengamankan pendanaan untuk tembok perbatasan baru, tetapi kebobolan setelah presiden menolak menandatangani undang-undang yang tidak memasukkan dana untuk tembok perbatasan.

Konsesi terdiri dari $ 1,4 miliar untuk 55 mil tembok baru di Rio Grande Valley, jauh dari permintaan sebesar $ 5,7 miliar dari Trump yang diminta akhir tahun lalu. Ketika presiden setuju untuk secara singkat membuka kembali pemerintah pada bulan Januari, dia berjanji untuk menggunakan kekuatan eksekutif untuk mengamankan dana jika Kongres gagal memberikan total $ 5,7 miliar.

“Saya tidak akan pernah goyah dari tugas suci saya untuk membela Bangsa ini dan rakyatnya. Kami akan menyelesaikan pekerjaan ini,” kata Trump dalam sebuah pernyataan menyusul pengumuman 15 Februari.

Dia menegaskan akan menandatangani RUU belanja yang disetujui oleh Kongres dan menyatakan keadaan darurat di perbatasan. Anggaran $ 1,4 miliar yang dialokasikan untuk pembangunan tembok adalah bagian dari RUU Pengeluaran $ 333 miliar yang lebih besar, bagian yang telah ditunda oleh kebuntuan antara presiden Trump dan Demokrat. Selain anggaran tembok, RUU pengeluaran termasuk paket keamanan perbatasan yang lebih besar, semua bagian dari permintaan pendanaan yang dibuat oleh para ahli di Departemen Keamanan Dalam Negeri. Paket ini mencakup $ 400 juta untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan di perbatasan, termasuk makanan, perawatan medis, transportasi, dan pusat pemrosesan imigran.

Rio Grande Valley, tempat tembok sepanjang 55 mil dari perbatasan baru akan dibangun, adalah sektor perbatasan dengan kematian pelintas ilegal paling terkenal pada tahun fiskal 2018, menurut Gedung Putih. Empat puluh persen dari semua penangkapan perbatasan juga dilaporkan terjadi di sektor Rio Grande.

Seperti yang diharapkan oleh Gedung Putih, deklarasi darurat presiden ditantang dalam gugatan yang diajukan atas nama tiga pemilik tanah Texas. Tuntutan hukum tambahan kemungkinan berasal dari Demokrat dan kelompok kepentingan liberal. Trump mengatakan pada 15 Februari bahwa, Dia berharap untuk menang di Mahkamah Agung. (Reuters dan IVAN PENTCHOUKOV/Twitter: @ivanpentchoukov/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Pesawat Militer Amerika Kirim Lebih Banyak Bantuan ke Perbatasan Kolombia-Venezuela

0

EpochTimesId — Tiga pesawat kargo militer Amerika Serikat mendarat di kota perbatasan Kolombia, Cucuta pada 16 Februari 2019. Pesawat itu membawa 180 ton bantuan kemanusiaan untuk negara tetangga Kolombia, Venezuela. Negara yang masih terus mengalami krisis ekonomi, politik, dan sosial yang berkepanjangan.

Pesawat Angkatan Udara C-17, yang tiba dari Miami, membawa pengiriman kedua bantuan AS sejak pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido menolak legitimasi pemimpin rezim sosialis Venezuela, Nicolas Maduro pada 23 Januari 2019. Dia mengklaim bahwa konstitusi menyatakan dirinya sebagai presiden sementara dari negara yang dilanda krisis.

Guaido telah menggunakan gelar barunya untuk menggalang bantuan dari negara-negara di seluruh dunia. Bahkan ketika Maduro secara konsisten menyangkal adanya krisis kemanusiaan, memusatkan perselisihan internasional mengenai masa depan Venezuela mengenai pasokan yang saat ini ditimbun di Cúcuta.

Amerika Serikat telah menjanjikan bantuan senilai 20 juta dolar AS untuk meringankan penderitaan rakyat di Venezuela yang disebabkan oleh kekurangan makanan dan obat-obatan yang meluas, dan hiperinflasi yang merajalela, yang bahkan membuat produk yang paling dasar tidak dapat dijangkau oleh rakyat miskin.

“Ini bukan yang pertama, dan itu tidak akan menjadi yang terakhir,” Administrator USAID, Mark Green mengumumkan kepada pers internasional yang menunggu kedatangan kiriman. “Lebih banyak lagi di perjalanan.”

Pengiriman bantuan terbaru berisi makanan bernutrisi, peralatan P3K, dan barang-barang pribadi, dengan pengiriman tambahan diharapkan akan tiba dalam beberapa hari mendatang.

Wartawan mengabadikan bahwa sebuah tanker bahan bakar, trailer kargo, dan pagar sementara, digunakan sebagai barikade oleh otoritas Venezuela yang berusaha memblokir bantuan kemanusiaan yang masuk dari Kolombia melalui Jembatan Internasional Tienditas yang menghubungkan kedua negara seperti terlihat dari pinggiran Cucuta, Kolombia, pada 6 Februari 2019. (Foto : Fernando Vergara/AP/The Epoch Times)

Tiga Titik
Gudang yang dijaga ketat di Cúcuta adalah salah satu dari tiga titik dari upaya pengiriman yang akan dilakukan pada 23 Februari 2019; Oposisi Guaido berharap akan mendorong pertikaian antara Maduro dan pasukan militer yang terus mendukungnya, meskipun ada ketidakpuasan rakyat. Dua lokasi lainnya adalah Roraima di Brasil utara, dan pulau Curacao di Karibia Belanda.

Ketika saatnya tiba, tokoh-tokoh militer akan menghadapi pilihan untuk tidak mematuhi perintah Maduro dan membiarkan pasokan yang sangat dibutuhkan ke negara itu, atau tetap setia kepadanya dan menghalangi masuknya bantuan, berpotensi memicu konfrontasi dengan orang banyak yang sangat membutuhkan makanan dan obat-obatan.

Maduro, mengatakan penurunan negaranya adalah akibat dari sanksi yang dijatuhkan AS dan bahwa Venezuela bukan pengemis. Sebuah upaya rumit dengan menggunakan tanki minyak dan peti kemas dilakukan pada 6 Februari 2019, untuk menghalangi barikade jembatan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam memberikan bantuan, memicu kebuntuan internasional atas Venezuela di perbatasan.

“Lebih dari 50 metrik ton bantuan kemanusiaan dari AS kini berada di Kolombia. Masa depan para pemimpin militer pasca-Maduro di Venezuela akan bergantung sebagian besar pada, apakah mereka mengizinkan atau tidak bantuan itu untuk menjangkau rakyat Venezuela,” Senator A. Marco Rubio (Republikan/Florida) dari AS men-tweet tentang blokade itu.

Rubio mengunjungi Cúcuta pada 17 Februari 2019 untuk membahas rencana distribusi. Bahkan dengan adanya dukungan kuat dari Amerika Serikat, Kolombia, dan Brasil, belum jelas juga apakah bantuan kemanusiaan akan berhasil melintasi perbatasan.

Sementara itu, Guaido telah mengatakan bahwa ratusan ribu sukarelawan, termasuk banyak diaspora Venezuela yang tinggal di seluruh Amerika Latin, telah mendaftar untuk membawa pasokan melintasi perbatasan. Walau masih belum jelas, apakah mereka akan nekat bergerak dalam menghadapi kemungkinan dampak pengusiran dari pasukan militer yang telah banyak dikritik karena melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

Ada juga kekhawatiran bahwa bantuan dapat dikirim ke Venezuela tetapi kemudian didistribusikan secara tidak efektif atau disita oleh Garda Nasional, yang dapat mendistribusikan atau menjualnya, sehingga merusak usaha oposisi dalam membantu rakyat miskin.

“Saya tidak berpikir bahwa Garda Nasional akan mengambil bantuan ini. Saya lebih khawatir bahwa bantuan ini mungkin tidak disampaikan secara terorganisir di lapangan,” kata Geoff Ramsey, direktur Venezuela pada Kantor Perwakilan Washington di Amerika Latin. “Adalah satu hal untuk mengatakan Anda adalah pemerintah sementara dan lainnya untuk mulai memberikan layanan kepada rakyat Venezuela.” (LUKE TAYLOR/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Bom Mobil Tewaskan 44 Orang di Kashmir, India Tuntut Pakistan Menindak Terorisme

0

Reuters

Epochtimes.id-  Seorang pembom bunuh diri menabrak sebuah bom mobil ke dalam sebuah bus yang mengankut polisi paramiliter India di Kashmir pada 14 Februari 2019. Inisiden ini menewaskan 44 dari mereka. Serangan ini paling mematikan dalam beberapa dekade terhadap pasukan keamanan di wilayah yang disengketakan.

Kelompok teroris yang berbasis di Pakistan Jaish-e-Mohammad (JeM) mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Pemerintah India menuntut agar Islamabad mengambil tindakan terhadap kelompok-kelompok teroris yang beroperasi dari wilayahnya.

Kashmir adalah wilayah mayoritas Muslim berada di pusat konflik puluhan tahun antara India dan Pakistan. Kedua tetangga memerintah sebagian wilayah sambil mengklaim seluruh wilayah sebagai milik mereka.

Ledakan yang menargetkan konvoi Pasukan Polisi Cadangan Sentral (CRPF) itu terdengar dari beberapa mil jauhnya, menurut saksi mata. Mohammad Yunis, seorang jurnalis yang tiba di lokasi beberapa menit kemudian, mengatakan kepada Reuters bahwa dia melihat darah dan bagian-bagian tubuh tersebar di sepanjang 100 meter jalan raya utama yang melintasi negara bagian India, Jammu dan Kashmir.

“Kami menuntut agar Pakistan berhenti mendukung teroris dan kelompok-kelompok teror yang beroperasi dari wilayah mereka dan membongkar infrastruktur yang dioperasikan oleh teroris untuk melancarkan serangan di negara-negara lain,” kata kementerian luar negeri India dalam sebuah pernyataan, beberapa jam setelah serangan itu.

Tidak ada komentar langsung dari pemerintah Pakistan. Islamabad membantah tuduhan New Delhi bahwa memberikan bantuan material kepada para teroris yang memerangi pemerintahan India di Kashmir yang mayoritas penduduknya Muslim. Ia mengatakan itu hanya memberikan dukungan moral dan diplomatik kepada rakyat Kashmir dalam perjuangan mereka untuk menentukan nasib sendiri.

Gambar-gambar televisi menunjukkan mobil yang hancur di tengah puing-puing dan salju di sekitar lokasi. Foto-foto Reuters menunjukkan puluhan polisi yang menyurvei kendaraan yang rusak dan seorang polisi terlihat membawa penutup plastik dengan senjata di dalamnya. Korban tewas mencapai 44.

Polisi Pasukan Cadangan Sentral adalah organisasi paramiliter yang bekerja dengan militer India untuk memadamkan pemberontakan selama 30 tahun di Kashmir.

“Aku sangat mengutuk serangan pengecut ini. Pengorbanan personel keamanan kami yang berani tidak akan sia-sia,” kata Perdana Menteri Narendra Modi dalam tweet.

Pasukan India secara sporadis memerangi pejuang di pegunungan Kashmir sejak pemberontakan bersenjata tahun 1989 di mana puluhan ribu orang terbunuh, tetapi pemboman mobil jarang terjadi.

Sebuah video yang beredar di media sosial pada 14 Februari 2019, konon menampilkan pelaku bom bunuh diri, dan memperlihatkan seorang pria muda memegang senjata dan mengancam akan lebih banyak serangan. Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen keaslian video.

Kementerian luar negeri India menuduh pemerintah Pakistan memberi kelompok teroris Jaish kebebasan lari di Pakistan, dengan mengatakan telah membiarkan pemimpin kelompok itu, Masood Azhar, “untuk mengoperasikan dan memperluas infrastruktur terornya di wilayah-wilayah di bawah kendali Pakistan dan untuk melaksanakan serangan di India dan di tempat lain dengan impunitas.”

Serangan besar terakhir di Kashmir adalah pada tahun 2016 ketika teroris menggerebek sebuah kamp militer India di Uri yang menewaskan 20 tentara.

Ketegangan dengan Pakistan meningkat setelah insiden itu ketika New Delhi mengatakan para penyerang datang dari Pakistan untuk melancarkan serangan. Pakistan membantah terlibat atas ledakan tersebut.

Modi di Bawah Tekanan

Serangan itu dapat menempatkan Modi, yang menghadapi pemilihan umum pada Mei, di bawah tekanan politik untuk bertindak melawan para teroris.

Randeep Singh Surjewala, juru bicara partai oposisi utama Kongres, menuduh Modi berkompromi pada keamanan. “Nol aksi politik & Nol kebijakan untuk mengatasi teror telah menyebabkan situasi keamanan yang mengkhawatirkan,” kata Surjewala dalam salah satu dari serangkaian tweet.

Kanwal Sibal, seorang mantan diplomat top, mengatakan tanggapan diplomatik dari India tidak akan cukup. “Mereka harus melakukan sesuatu kalau tidak saya pikir akan sangat sulit bagi pemerintah untuk menyerap serangan ini dan terlihat tidak melakukan apa-apa,” kata Sibal kepada Reuters.

Kelompok Jaish-e-Mohammad adalah salah satu kelompok teroris paling kuat yang beroperasi di Kashmir. Ia dipersalahkan atas serangan 2001 terhadap parlemen India yang menyebabkan India mengerahkan militernya di perbatasan dengan Pakistan.

Dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh kantor berita GNS, seorang juru bicara kelompok itu mengatakan puluhan kendaraan pasukan keamanan hancur dalam serangan itu.

Arun Jaitley, seorang menteri senior di kabinet Modi, mengatakan India akan membalas, tweeting bahwa “teroris akan diberi pelajaran yang tak terlupakan karena tindakan keji mereka.”

Duta Besar AS untuk India, Ken Juster, mengutuk serangan itu. AS mengatakan dalam tweet bahwa Washington berdiri di samping India dalam menghadapi teror dan mengalahkannya. Duta Besar AS untuk India dan sekretaris pers juga mengutuk serangan itu.

“Kami menyatakan belasungkawa mendalam kami kepada keluarga korban, pemerintah India, dan rakyat India atas hilangnya nyawa dalam serangan brutal ini,” kata sekretaris pers itu.

“Amerika Serikat menyerukan Pakistan untuk segera mengakhiri dukungan dan tempat berlindung yang aman bagi semua kelompok teroris yang beroperasi di negaranya, yang satu-satunya tujuannya adalah untuk menabur kekacauan, kekerasan, dan teror di wilayah tersebut.”

“Serangan ini hanya memperkuat tekat kami untuk meningkatkan kerja sama dan koordinasi kontra-terorisme antara Amerika Serikat dan India.”

Pada 13 Februari 2019 sebuah ledakan di sebuah sekolah di Kashmir melukai belasan siswa. Penyebab ledakan masih belum jelas. (asr)

Oleh Fayaz Bukhari/The Epochtimes

Trump Deklarasikan Darurat Nasional untuk Mendanai Tembok Perbatasan

0

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan keadaan darurat nasional pada 15 Februari 2019 waktu setempat. Deklarasi darurat itu untuk mengatasi krisis kemanusiaan di perbatasan barat daya AS, dan mengamankan dana untuk pembangunan tembok perbatasan.

Deklarasi darurat, dikombinasikan dengan rancangan anggaran belanja yang disahkan oleh Kongres pada 14 Februari 2019, akan memberikan pemerintahannya dengan dana 8 miliar dolar AS (sekitar 110 triliun rupiah) untuk pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko.

Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih, Mick Mulvaney mengatakan kepada wartawan pada sebuah rilis pada 15 Februari 2019, bahwa dengan keadaan darurat diumumkan, pemerintah akan menggeser anggaran 600 juta dolar AS dari Departemen Keuangan, dan 6,1 miliar dolar AS dari anggaran militer untuk pembangunan tembok perbatasan.

Presiden Trump mengatakan bahwa narkoba, geng, dan imigran ilegal mengalir ke negara itu, dan mengharuskan perlunya menyatakan keadaan darurat nasional.

“Kami akan menghadapi krisis keamanan nasional di perbatasan selatan kami dan kami akan melakukannya dengan satu atau lain cara. Kita harus melakukannya,” kata Trump di Gedung Putih. “Kami memiliki sejumlah besar obat-obatan yang mengalir ke negara kami, sebagian besar berasal dari perbatasan selatan.”

Kongres meloloskan anggaran pengeluaran 333 miliar dolar AS pada 14 Februari yang mencakup 1,375 miliar dolar dana untuk pembangunan tembok perbatasan. Jumlah itu jauh dari $ 5,7 miliar yang dituntut Trump tahun lalu. Tiga minggu lalu, presiden berjanji akan menggunakan kekuasaan eksekutif jika anggota parlemen gagal mengamankan dana yang dia minta.

Dana $ 6,1 miliar yang akan diambil dari anggaran Departemen Pertahanan termasuk $ 2,5 miliar yang akan dialokasikan kembali dari dompet kegiatan obat terlarang dan $ 3,6 miliar dari anggaran konstruksi militer.

Trump menggarisbawahi bahwa deklarasi keamanan nasional adalah praktik umum, dengan 31 kali dikeluarkan. Trump mengatakan bahwa pemerintahannya akan menggunakan deklarasi darurat yang ditandatangani oleh Presiden Barack Obama untuk memerangi kartel narkoba. Namun Trump diperkirakan akan digugat ke pengadilan. Dia optimis bahwa Mahkamah Agung pada akhirnya akan membenarkan deklarasi yang dia keluarkan.

Beberapa ibu, wanita yang anak-anak atau suaminya telah dibunuh oleh imigran ilegal, menghadiri deklarasi darurat oleh presiden.

Anggota keluarga memegang potret orang-orang terkasih yang menjadi korban kejahatan yang dilakukan oleh orang asing ilegal, ketika Presiden Donald Trump menyampaikan pidato, di Rose Garden di Gedung Putih pada 15 Februari 2019. (Brendan Smialowski/AFP/Getty Images/The Epoch Times)

“Saya akan menandatangani perintah terakhir segera setelah masuk ke Kantor Oval dan kita akan memiliki keadaan darurat nasional, dan kita kemudian akan dituntut, dan mereka akan menuntut kita di Sirkuit Kesembilan, meskipun seharusnya tidak ada di sana, dan kemudian kita mungkin akan mendapatkan putusan buruk, dan kemudian kita akan mendapatkan putusan buruk lain, dan kemudian kita akan berakhir di Mahkamah Agung, dan semoga kita akan mendapatkan goyangan yang adil, dan kita akan menang di Mahkamah Agung,” Trump berkata dengan gaya komedi, yang menarik tawa dari penonton di Rose Garden.

Anggaran sebanyak 1,375 miliar dolar AS untuk konstruksi dinding yang dialokasikan dalam anggaran belanja akan mendanai pembangunan 55 mil hambatan fisik di Rio Grande Valley. RUU Anggaran Belanja akan mendanai pemerintah hingga akhir tahun fiskal pada bulan September 2019.

Sejak menjabat, Trump telah meminta agar Kongres membiayai pembangunan tembok di perbatasan selatan, yang merupakan janji kampanyenya. Demokrat, yang suaranya diperlukan untuk mencapai ambang 60 suara di Senat, telah menggagalkan semua upaya. Tahun lalu, presiden menindaklanjuti janji dan menolak menandatangani RUU pengeluaran yang tidak termasuk dana untuk tembok perbatasan. Akibatnya, Kongres melewatkan batas waktu untuk mendanai pemerintah, memicu penutupan sebagian pemerintah pada Desember tahun lalu. Shutdown berlangsung selama 35 hari, terpanjang dalam catatan sejarah.

Rata-rata, sekitar 2.000 imigran gelap memasuki Amerika Serikat setiap hari, menurut Gedung Putih. Banyak dari mereka yang masuk memiliki sejarah kriminal atau anggota geng. Kartel mengambil keuntungan dari perbatasan keropos untuk menyelundupkan sejumlah besar obat-obatan ke negara itu, berkontribusi pada krisis opioid yang sudah menghancurkan. Sementara itu, sekitar 10.000 anak diperdagangkan melintasi perbatasan setiap tahun untuk dijual sebagai budak seks.

Pada 15 Februari, ada 31 keadaan darurat nasional yang terjadi di Amerika Serikat pada masalah-masalah seperti perdagangan narkoba, terorisme, dan kejahatan dunia maya. Trump sebelumnya sudah menyatakan tiga keadaan darurat. Presiden mengeluarkan darurat nasional pertama pada Desember 2017, menargetkan para pelaku pelanggaran HAM dan korupsi.

Trump kemudian mengeluarkan darurat nasional keduanya pada September tahun lalu, memungkinkan sanksi terhadap mereka yang ikut campur dalam pemilihan AS. Dia mendeklarasikan darurat nasional ketiga pada November 2018, menangani pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi di Nikaragua. (IVAN PENTCHOUKOV/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Harga Avtur Resmi Diturunkan, Pertamina Klaim Lebih Murah dari Singapura

0

Epochtimes.id- PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga jual avtur yang berlaku pada Sabtu (16/2//2019) mulai pukul 00.00 WIB.

Media Communication Manager Pertamina, Arya Dwi Paramita mengatakan harga baru avtur ini sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM No. 17/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis Avtur yang Disalurkan Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara.

Menurut Arya, Pertamina secara rutin melakukan evaluasi dan penyesuaian harga avtur secara periodik, yaitu sebanyak dua kali dalam sebulan. Untuk periode kali ini (16/2/2019), harga avtur mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya.

Dia mencontohakan, harga avtur (published rate) untuk bandara Soekarno Hatta Cengkareng mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 8.210 per liter menjadi Rp .7.960 per liter. Harga ini lebih murah jika dibandingkan dengan Singapura.

“Harga ini lebih rendah sekitar 26% dibandingkan harga avtur (published rate) di Bandara Changi Singapura yang terpantau per tanggal 15 Februari 2019 sekitar Rp 10.769 per liter,” ungkapnya.

Penyesuaian dilakukan dengan mempertimbangkan rata-rata harga minyak dunia, nilai tukar rupiah dan faktor lainnya.

“Pertamina berharap penurunan harga avtur ini juga merupakan bentuk dukungan Pertamina terhadap industri penerbangan nasional, yang diharapkan juga berdampak pada industri lainnya termasuk pariwisata,” ujarnya.

Arya juga menambahkan bahwa harga jual avtur untuk setiap maskapai ditetapkan berdasarkan kesepakatan para pihak yakni antara Pertamina sebagai penyedia dan maskapai penerbangan sebagai konsumen.

Lebih lanjut Arya menegaskan, Pertamina terus berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat dengan menyediakan bahan bakar pesawat udara di 67 bandara yang tersebar di Indonesia. (asr)