Home Blog Page 1668

Australia Mulai Menolak Klaim Tiongkok yang ‘Belum Pernah Terjadi Sebelumnya’

0

Theepochtimes.com- Agresi terbaru oleh Partai Komunis Tiongkok yang di masa lalu sering gagal secara langsung ditangani — kini sedang menghadapi serangan balasan oleh  pemerintah Scott Morrison, dan hal tersebut bukan hanya retorika yang lebih kuat.

Australia adalah salah satu negara pertama yang meminta penyelidikan penanganan pandemi COVID-19 oleh Beijing. Negara itu telah menangguhkan perjanjian ekstradisi Australia dengan Hong Kong atas kekhawatiran seputar hukum keamanan nasional baru. Australia juga bangkit menentang peningkatan sejumlah ancaman ekonomi dan intimidasi dari Tiongkok.

Senator Australia memberitahu The Epoch Times, adanya perlawanan dari pemerintah Australia baru-baru ini dalam menanggapi penghinaan Komunis Tiongkok yang semakin meningkat terhadap hukum internasional, ditambah dengan penganiayaan berat terhadap rakyatnya sendiri, dan ancaman yang merembes terhadap nilai-nilai inti yang dipegang oleh “Australia dan New Zealand.”

“Tiongkok mulai menyadari bahwa tidak semua orang akan bersujud kepada ancamannya, baik itu agresi geopolitik, campur tangan asing atau tekanan ekonomi. Dalam semua keadaan, hal itu adalah pantas, memang perlu, untuk negara-negara yang mencintai kebebasan untuk mengambil sikap,” Eric Abetz, seorang senator Liberal, mengatakan kepada The Epoch Times.

Eric Abetz mengatakan “dorongan balik” terhadap rezim Tiongkok, didorong oleh sejumlah keprihatinan yang mendesak, yang mencakup “agresifitas dan penindasan rezim Tiongkok yang terus berkembang terhadap rakyatnya sendiri – umat Kristen, warga Uighur, praktisi Falun Gong.”

Tiongkok mengabaikan hukum internasional melalui militerisasi Laut China Selatan adalah masalah lain, kata Eric Abetz, yang menunjuk ke penargetan negara yang disengaja oleh Beijing seperti Australia yang berani meminta pertanggungjawaban dari Tiongkok.

Penargetan negara yang disengaja tersebut mulai terbentuk beberapa bulan yang lalu, saat Canberra meminta penyelidikan independen terhadap penanganan pandemi di Beijing. Sementara itu, Australia adalah salah satu negara pertama yang menyerukan larangan perjalanan dari Tiongkok. 

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne, yang pertama kali mengisyaratkan kebutuhan akan investigasi transparan, segera didukung oleh Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Pada bulan Mei, Scott Morrison memberitahu Alan Jones di 2GB Radio:

“Apa yang perlu diketahui dunia — dan ada banyak dukungan untuk ini — adalah bagaimana awalnya dan apa pelajaran yang dapat dipetik?”

Permintaan Australia sejak itu menarik dukungan dari Uni Eropa dan koalisi lebih dari 100 negara. Langkah ini memicu kemarahan Partai Komunis Tiongkok, yang sejak itu memberlakukan tarif 80 persen untuk jelai Australia dan melarang produk empat pabrik pengolahan daging merah Australia.

Senator Partai Nasional Australia Malcolm Roberts mengatakan, meskipun ia senang pemerintah Australia yang membuat keributan sebagai tanggapan terhadap Partai Komunis Tiongkok, ia akan menangguhkan penilaiannya sampai berita utama media mereda. Ia bilang ia “ragu atas tindakan pemerintah akan mewujudkan apa yang telah dikatakan.”

“Ancaman [Partai Komunis Tiongkok] adalah sangat besar dan memengaruhi setiap aspek kehidupan dan gaya hidup Australia. Keamanan nasional, kemandirian ekonomi, kepemilikan tanah dan aset infrastruktur yang penting, kendali layanan, kendali atas anggota parlemen Partai Buruh dan Liberal/Nasional dan orang-orang yang berpengaruh di belakang layar, sebagai beberapa contoh,” kata Malcolm Roberts kepada The Epoch Times.

Malcolm Roberts mencatat bahwa “dunia sedang bangkit menghadapi ancaman dari totaliter Partai Komunis Tiongkok yang tidak memperhatikan kehidupan dan kebebasan manusia.” (India, salah satu negara yang terbaru menindak Beijing, baru-baru ini melarang 59 aplikasi milik Tiongkok digunakan di wilayahnya atas krisis di perbatasannya, dan berencana untuk lebih semakin teliti dalam bidang investasi asing langsung).

Sementara itu, Beijing juga mengancam akan menghentikan pengiriman turis dan mahasiswanya, jika Australia tetap mempertahankan seruannya untuk suatu penyelidikan.

“Kami menolak saran bahwa paksaan ekonomi adalah tanggapan yang tepat untuk meminta penilaian semacam itu, saat yang kita butuhkan adalah kerja sama global,” Marise Payne mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada The Australian.

Marise Payne menolak untuk menghindar saat berbicara mengenai Tiongkok. Pada bulan Juni, ia mengkritik Partai Komunis Tiongkok untuk menciptakan “informasi sesat” di tengah pandemi. Ia menambahkan bahwa hal tersebut “menyumbang iklim ketakutan dan perpecahan saat apa yang kita butuhkan adalah kerja sama dan pengertian.”

Telah didokumentasikan bahwa rezim Komunis Tiongkok sengaja menutupi total jumlah kasus virus Komunis Tiongkok di Tiongkok dalam upaya untuk menjaga citranya, baik secara nasional maupun internasional. Juga dilaporkan secara luas bahwa Tiongkok terus berusaha mengalihkan kesalahan atas penanganannya yang gagal terhadap virus tersebut, dengan meluncurkan kampanye informasi sesat global untuk memanipulasi narasi.

Andrew Phelan, seorang pengusaha teknologi medis berbasis di Australia yang menghabiskan sebagian besar karirnya di Asia, sebagian besar mewakili perusahaan teknologi medis yang berbasis di Amerika Serikat (dua perusahaan di antaranya berhasil menuntut negara Repubik Rakyat Tiongkok atas pencurian kekayaaan intelektual), mengatakan ia belum pernah menyaksikan tanggapan Australia terhadap ancaman Partai Komunis Tiongkok seperti sekarang ini.

“Saya hampir berusia 54 tahun dan saya sudah mengikuti Tiongkok sejak kunjungan saya yang pertama saat berusia 21 tahun pada tahun 1988. Situasi [dorongan balik] saat ini belum pernah terjadi sebelumnya…Keberanian itu dibayar mahal dan telah menempatkan Australia dalam garis bidik pemimpin Tiongkok Xi Jinping. Arti penting dari dorongan balik adalah bahwa dorongan balik itu terjadi begitu cepat, melibatkan begitu banyak negara dan mereka bergabung dan membentuk aliansi,” kata Andrew Phelan kepada The Epoch Times. 

Dorongan balik baru-baru ini berasal dari proses kesadaran Australia atas rencana dan ambisi Beijing, menurut Andrew Phelan. 

Ia mencatat bahwa Australia berada dalam posisi unik, karena tidak ada negara lain yang secara global mendapat manfaat sebanyak ini dari kebangkitan Tiongkok.

Baik kantor Perdana Menteri Australia maupun Departemen Luar Negeri Australia dan Departemen Perdagangan Australia tidak segera menanggapi permintaan oleh The Epoch Times untuk komentar.

Operasi Pengaruh Beijing

Lebih banyak negara di dunia mulai menentang Beijing karena Beijing meningkatkan aspirasi globalnya melalui jalan yang mencakup operasi Front Terpadu, One Belt One Road, dan Institut Konfusius.

Unit Front Terpadu berkoordinasi dengan ribuan kelompok untuk melaksanakan operasi pengaruh politik asing,  menindas gerakan pembangkang, mengumpulkan intelijen, dan mempermudah transfer teknologi negara lain ke Tiongkok, menurut laporan bulan Juni oleh  Institut Kebijakan Strategis Australia. 

Front Terpadu menarik perhatian tingkat pengawasan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk kaitannya dengan campur tangan politik, spionase ekonomi, dan pengaruh di kampus universitas, kata laporan itu. 

Di Australia, para pengusaha yang merupakan anggota organisasi yang memiliki hubungan dekat dengan Departmen Kerja Front Terpadu “dituduh mengganggu politik Australia.”

Kasus Huang Xiangmo disorot oleh penulis laporan sebagai “salah satu kasus paling informatif dari upaya upaya pengaruh terkait-Front Terpadu.”

Huang Xiangmo tiba di Australia “dalam ketidakjelasan hampir total,” sampai “pengeluaran besar dan jaringan tanpa henti di balik pintu tertutup telah membuat dirinya dengan cepat mengambil hati para politisi Australia yang paling kuat,” kata laporan itu, mengutip sebuah artikel.

Huang Xiangmo adalah dermawan dan menyumbang dengan murah hati ke universitas-universitas, dimulai berpusat di dua universitas Australia. Ia juga berusaha menjadi mentor Tionghoa Australia muda dengan tujuan politik, mengorganisir Forum Kepemimpinan Australia Muda untuk mahasiswa Tiongkok. 

Institut ACRI miliknya menjamu seorang pejabat Front Terpadu pada tahun 2016 dan “juga mengorganisir perjalanan ke Tiongkok, yang didukung oleh Departemen Propaganda, untuk wartawan Australia,” menurut laporan tersebut.

Dalam satu kasus, Huang Xiangmo dilaporkan menarik sumbangan yang dijanjikan sebesar 400.000 dolar kepada Partai Buruh, setelah juru bicara pertahanan Partai Buruh mengkritik militerisasi Tiongkok di Laut China Selatan. 

Tim Xu, mantan asisten Huang Xiangmo, bersaksi pada tahun 2019 bahwa salah satu dewan yang dipimpin oleh Huang Xiangmo adalah sebuah front untuk Partai Komunis Tiongkok.

Organisasi Intelijen Keamanan Australia kemudian menyimpulkan Huang Xiangmo “setuju untuk melakukan tindakan campur tangan asing.” 

Permohonan kewarganegaraan Huang Xiangmo ditolak dan tempat tinggalnya dibatalkan. Namun, jaringan Huang Xiangmo dan — jaringan Front Terpadu secara umum — masih aktif di Australia, demikian laporan tersebut menyatakan.

Melalui Inisiatif Sabuk dan Jalan, Partai Komunis Tiongkok memulai lebih dari 2.900 proyek bernilai 3,87 triliun dolar. Inisiatif Sabuk dan Jalan disebut sebagai “perangkap utang” karena praktik peminjaman predator Beijing, dilaporkan telah mengakibatkan negara-negara rentan terhadap kampanye pengaruh agresif Tiongkok.  

Pada bulan Oktober 2019, Victoria secara resmi menandatangani prakarsa di bawah Perdana Menteri Daniel Andrews dan Duta Besar Tiongkok untuk Australia Cheng Jingye; Victoria adalah satu-satunya negara bagian di Australia yang bergabung dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan.

Mantan Perdana Menteri Victoria Jeff Kennett mengatakan kepada Sky News pada wawancara tanggal 13 Juli, bahwa langkah tersebut akan menjadi “kehancuran pemerintah ini,” mencap hal tersebut sebagai “kebijakan ekspansionis.”

Sementara itu, Institut Konfusius yang berlokasi di seluruh institusi pendidikan Australia juga menarik perhatian kontroversi. Akhir tahun lalu, Departemen Pendidikan New South Wales melarang program Institut Konfusius diajarkan di sekolah umum di New South Wales.

Institut Konfusius, yang diawasi dengan keterlibatan besar dari Departemen Kerja Front Terpadu, “menghasilkan kontroversi selama lebih dari satu dekade atas efek Institut Konfusius pada kebebasan akademik dan pengaruh pada universitas, “menurut laporan  Institut Kebijakan Strategis Australia. 

Komunis Tiongkok mengklaim bahwa tujuan Institut Konfusius adalah murni untuk memperkuat pembelajaran dan kebudayaan bahasa Mandarin.

Institut Konfusius bertujuan untuk mendorong tujuan kebijakan luar negeri untuk membuat rezim Tiongkok tidak hanya sebagai adidaya ekonomi, tetapi juga sebagai adidaya kebudayaan.

Eric Abetz mengatakan kecuali rezim Tiongkok dimintai pertanggungjawaban lebih awal, “rezim Tiongkok akan terus melanjutkan praktiknya yang tidak dapat diterima sampai dominasi rezim Tiongkok menjadi terlalu tercela yang berakibat dari konflik.”

Dorongan balik Australia adalah “pasti dijamin,” kata Casey Fleming, Chairman dan CEO perusahaan strategi intelijen dan keamanan BlackOps Partners.

“Ini adalah berbahaya bagi dunia bebas dan demokrasi. Partai Komunis Tiongkok merupakan ancaman ekstrem dan berkelanjutan terhadap nilai-nilai dan keamanan nasional Australia. Partai Komunis Tiongkok bekerja di bawah perlindungan tersembunyi, memanfaatkan spionase yang intens, dan memaksimalkan penyusupan dan subversi untuk menghancurkan demokrasi,” kata Casey Fleming kepada The Epoch Times.

Keterangan Gambar: Bendera nasional Australia berkibar di atas Gedung Parlemen di Canberra dalam gambar file ini. (Torsten Blackwood / AFP / Getty Images)

(Vivi/asr)

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=iMYoRPcC9tA

Ketua Gugus Tugas Puas Melihat Kesiapan BPSDM Jatim Sebagai Rumah Pusat Observasi Corona

0

ETIndonesia- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo merasa puas saat meninjau Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur, yang disiapkan menjadi Rumah Pusat Observasi COVID-19 di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/7/2020).

Dalam peninjauan yang dilakukan bersama Ketua Pengarah Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Muhadjir Effendy, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Pangkogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidirus, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol M Fadil Imran dan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Widodo Iriansyah, Doni beserta para rombongan memeriksa tiap-tiap ruang dan fasilitas secara seksama, dengan dipandu oleh Kepala BPSDM Aries Agung Paewai.

Doni juga merasa optimis dengan seluruh fasilitas yang telah disiapkan dan disesuaikan berdasarkan protokol kesehatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) itu dapat mendorong percepatan penanganan COVID-19 secara maksimal.

“Ini sudah sangat baik. Sudah memadai ya,” kata Doni.

Selain beberapa ruangan yang difungsikan sebagai tempat konsultasi, pemeriksaan hingga isolasi, Doni juga melihat adanya fasilitas kolam pancing yang memang sengaja disiapkan untuk relaksasi.

“Wah, ini ada kolam ikan. Ikannya boleh dipancing ya? Boleh dimakan ya,” kata Doni.

BACA JUGA : Pakar : Gunakan Nama ‘Virus Komunis Tiongkok’ untuk Menuntut Tanggung Jawab Rezim Komunis Tiongkok atas Krisis Global

Saat melihat adanya fasilitas kolam pancing, spontan Doni meminta Pangkogabwilhan II yang turut dalam rombongan untuk memenuhi isi kolam dengan beberapa jenis ikan yang dapat dipancing dan bergizi tinggi. Tentunya hal itu juga dimaksudkan untuk meningkatkan imunitas dan daya tahan tubuh melalui asupan makanan sehat.

“Pak Pangkogabwilhan, nanti kolam ini diisi dengan ikan yang banyak ya,” pinta Doni disambut tawa rombongan.

Selain kolam pancing, pihak BPSDM juga menyediakan fasilitas _jogging track_, tempat fitnes dan hiburan lainnya untuk meningkatkan imunitas selama menjalani observasi.

Dalam kesempatan yang sama, Muhadjir Effendy yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) memberi apresiasi terhadap Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah mengupayakan BPSDM sebagai pusat observasi COVID-19.

Muhadjir mengatakan bahwa nantinya pusat observasi serupa diperbanyak dan diduplikasi di sejumlah daerah di Jawa Timur seperti Sidoarjo dan Gresik, yang hingga hari ini masih melaporkan adanya penambahan kasus COVID-19 cukup tinggi.

“Nantinya ini akan diduplikasi ke beberapa daerah di Jawa Timur,” jelas Muhadjir.

Adapun rumah pusat observasi COVID-19 BPSDM Jawa Timur tersebut difungsikan untuk menampung masyarakat yang menjalankan proses observasi dan isolasi pasien dengan suspek COVID-19.

Selain itu, Rumah Pusat Observasi tersebut juga menjadi rujukan masyarakat yang diketahui reaktif usai menjalani _rapid test_, sembari menunggu jadwal tes swab hingga hasilnya keluar.

Sejak bulan Mei hingga Juli 2020, sebanyak 645 orang telah menjalani proses observasi di BPSDM. Pada hari yang sama, tercatat ada 37 orang yang sedang menjalani observasi.

Usai meninjau rumah pusat observasi BPSDM, Doni beserta rombongan kemudian menuju Rumah Sakit Lapangan Indrapura untuk melakukan monitoring dan rapat secara tertutup dengan Kogabwilhan II. (asr)

Keterangan Foto : Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengunjungi Rumah Pusat Observasi COVID-19 di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/7/2020). (Dok BNPB)

Krisis Pangan Memburuk, Tentara Korea Utara Diperintahkan Jadi “Ibu Kelinci”

0

Ntdtv.com- Di masa wabah virus Komunis Tiongkok atau COVID-19, Korea Utara sedang mengalami kesulitan ekonomi yang dihadapi Korea Utara, dan krisis pangan tampaknya sangat serius. 

Sebuah laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa pemerintah militer Korea Utara baru-baru ini mengeluarkan perintah kepada tentara dan keluarga mereka. Perintah itu adalah untuk meningkatkan lebih banyak herbivora guna meningkatkan pasokan daging dengan cara yang murah. 

Sebagai bagian dari pelaksanaan perintah Kim Jong Un untuk meningkatkan lebih banyak herbivora, Politbiro Militer Korea Utara sedang meningkatkan upaya untuk membuat pesanan baru. Perintah itu untuk memelihara dan membiakkan lebih banyak kelinci, dan memiliki persyaratan jumlah yang ketat.

Menurut sumber militer yang dikutip pada 7 Juni di Daily NK pada Kamis, tanggal 9 Juli 2020, Angkatan Bersenjata Rakyat (MPAF) memerintahkan bahwa setiap prajurit harus membiakkan 1,5 kelinci dengan berat setidaknya 3,5 kg. 

Setiap keluarga prajurit membiakkan 15 ekor kelinci, dan menekankan bahwa mereka akan “menilai” kemajuan  dalam memelihara kelinci pada tanggal sebelum akhir Agustus mendatang.

Orde baru diperkirakan akan membebani tentara. Sebagai contoh, selain berpartisipasi dalam latihan militer, pasukan 130 tentara juga harus membiakkan setidaknya 195 kelinci besar. 

Memang benar demikian. Sejak perintah dikeluarkan, tugas tentara adalah meningkatkan jumlah kandang kelinci, menambah jumlah kelinci, dan mendapatkan makanan kelinci. Sebagian besar waktu istirahat mereka telah habis.

Sumber itu mengatakan kepada Harian Korea Utara: “Para prajurit melakukan tugas dan pelatihan mereka di pagi hari, dan kemudian harus turun gunung untuk mengambil daun akasia dan semanggi selama satu jam sebelum mereka boleh beristirahat.”

Sumber itu mengatakan bahwa perintah untuk memelihara lebih banyak kelinci menunjukkan betapa buruknya pemerintah dapat menyediakan makanan bagi tentara. 

Meskipun pihak berwenang telah berteriak-teriak di masa lalu untuk memelihara kelinci, ini adalah pertama kalinya mereka dengan jelas menetapkan bahwa tentara harus memelihara sejumlah kelinci tertentu.

Sumber itu menambahkan: “Pihak berwenang tampaknya secara licik menyarankan bahwa tentara harus menemukan sesuatu untuk diri mereka sendiri, dan mereka tidak akan mendapatkan banyak makanan dari pemerintah.”

Dari 29 Maret hingga 12 April tahun ini, Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan Program Pangan Dunia mengirim misi investigasi ke Korea Utara untuk melakukan kunjungan lapangan, menyerukan masyarakat internasional untuk memberikan bantuan kepada Korea Utara. Jutaan orang menghadapi kelaparan.

Menurut sebuah laporan survei yang dikeluarkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB pada awal Mei, total produksi biji-bijian Korea Utara pada 2018 turun ke level terendah dalam 10 tahun, sekitar 4,9 juta ton. 

Untuk mengatasi masalah kelaparan akibat kekurangan makanan, setidaknya 1,36 juta ton bantuan makanan akan dibutuhkan tahun ini. 

Saat ini, sekitar 40% penduduk Korea Utara yakni sejumlah 10,1 juta orang, berada dalam keadaan membutuhkan bantuan pangan darurat internasional. 

Rata-rata kuota makanan Korea Utara juga turun dari 380 gram per orang per hari tahun lalu menjadi 300 gram tahun ini. Diperkirakan akan lebih rendah lagi dari bulan Juli hingga September 2020 mendatang.

(Reporter Li Zhaoxi laporan komprehensif / editor yang bertanggung jawab: Dongye)

hui/rp

Video Rekomendasi

Penampilan Bayi Keduanya Mengejutkan Semua Orang di Ruang Bersalin

0

Semua bayi dilahirkan unik dan istimewa, tetapi ada satu bayi yang sangat khusus untuk membuat semua orang tidak bisa berkata-kata.

Alexandra Jechorek, 21 tahun, tinggal di Dublin, Irlandia, adalah seorang ibu muda yang merayakan dengan gaya bahwa dia akan menjadi ibu untuk kedua kalinya.

Beberapa tahun yang lalu dia melahirkan putranya Kadin dan ketika hamil anak kedunya, dia berpikir bahwa dengan pengalaman sebelumnya, kali ini tidak ada yang akan mengejutkannya. Namun, bayi keduanya yang masih dalam kandungan meninggalkan orangtuanya dengan mulut terbuka sejak dia berada di usia kehamilan 34 minggu.

“Saya sangat gembira dengan kelahirannya. Saya ingin bertemu dengannya. Dia sudah terlihat seperti anak kecil, ”kata Alexandra.

Anak pertama Alexandra terlahir tanpa rambut. Hal yang sama terjadi dengan Alexandra sendiri dan dengan pasangannya, jadi dia yakin bahwa hampir semua bayi di dunia dilahirkan tanpa rambut.

Namun, menjelang pertengahan kehamilan dia pergi untuk pemeriksaan USG dan terkejut ketika dia menemukan bahwa rambut putrinya sudah terlihat jelas melalui gambar.

“Aku tidak percaya apa yang ditunjukkan gambar kepadaku. Dia adalah bayi minimal dengan kepala penuh rambut. Saya tidak pernah berpikir hal seperti itu mungkin terjadi, ”kata Alexandra.

Kehamilan berlanjut dengan normal penuh dan akhirnya tiba hari kelahiran. Bayi Maya lahir dengan penuh rambut di kepalanya pada 9 Juni 2019 setelah lebih dari 90 menit di ruang bersalin.

“Mereka mengatakan bahwa selama bertahun-tahun di rumah sakit, tidak ada bayi yang dilahirkan dengan rambut sebanyak itu. Tidak ada yang bisa mempercayainya. Banyak yang datang menemuinya, “kenang Alexandra.

Para dokter dan seluruh keluarga tahu bahwa itu akan menjadi gadis kecil dengan banyak rambut. Tapi mereka masih kaget ketika mereka melihatnya. Rambut hitamnya telah tumbuh sangat banyak, bahkan sampai menutupi telinganya.

“Semua orang terkejut ketika kami memberi tahu mereka umur mereka. Tidak ada yang percaya bahwa seorang bayi dapat memiliki banyak rambut, “kata sang ibu.

Bulan telah berlalu dan Maya yang cantik terus memiliki rambut yang indah. Setiap kali mereka mengajaknya jalan-jalan, dia menarik semua mata.

Dibutuhkan lebih dari 20 menit sehari untuk mencuci dan merawat rambut putrinya. Mungkin si kecil dengan rutinitas kecantikan paling menuntut.(yn)

Sumber: viralistas

Video Rekomendasi:

Bocah Mengucapkan Selamat Tinggal pada Adiknya dengan Ciuman dan Sejak Itu Dia Mengatakan Bahwa Mereka Selalu Bermain Bersama

0

Kehilangan orang yang dicintai benar-benar menyakitkan, ketidakhadirannya akan membuat kekosongan di hati setiap keluarga. Ada beberapa keluarga yang harus menghadapi pengalaman sulit mengucapkan selamat tinggal kepada seorang anak yang pergi ke surga lebih awal.

Seperti yang terjadi pada keluarga Bingham setelah kematian anak laki-lakinya, Milo yang berusia 18 bulan, yang didiagnosis leukemia saat berusia 2 bulan dan meninggal setelah lebih dari satu tahun bertempur melawan penyakitnya.

“Milo pergi ke rumah surgawinya pagi ini. Dia pergi dengan damai ketika ibunya memeluknya. Dia akan selalu bersama kami, anakku, ”tulis ayahnya di halamannya pada hari kematian bayi itu.

Beberapa jam telah berlalu ketika ibunya, Kassady Bingham merilis gambar-gambar yang menghancurkan saat ketika dia terakhir menggendong anak laki-lakinya sebelum menyerahkannya kepada seorang perawat.

“Terakhir kali aku menggendong anak manisku yang sempurna. Rohnya sudah pergi, tetapi kami tidak bisa membiarkannya pergi. Tubuhnya mulai menegang ketika aku memegangnya,” kata ibunya.

“Saya tidak bisa lagi memegang jari-jarinya, kulihat bibirnya membiru, kulitnya berubah hijau dan lidahnya memutih. Akhirnya, saya menyerahkannya kepada seorang perawat yang baru saja saya temui hari itu dan melihat bagaimana dia pergi dengan bayi saya di tangannya.”

Kassady menceritakan bagaimana Lucca, 2 tahun, putra sulung mereka mengucapkan selamat tinggal kepada adik laki-lakinya, berbagi gambaran emosional tentang pemakamannya.

Lucca mencium adik laki-lakinya, dia tahu adiknya telah pergi ke surga setelah pertempuran dengan penyakitnya.

Foto-foto perpisahan anak yang pemberani dan penuh kasih ini menggetarkan ribuan orang.

“Milo pulang bersama Yesus pagi ini. Dia tidak kalah dalam pertempuran, dia memenangkan hadiah terbesar: penyembuhan surgawi. Saya tidak pernah merasakan sakit seperti ini. Saya terlalu bersedih untuk mengatakan hal lain. Terima kasih semua atas cinta dan dukungannya, ”kata sang ibu.

Dia menemukan pelipur lara dengan harapan bertemu si kecil lagi.

“Dia tampak lebih tenang dari sebelumnya, dan bahkan tampaknya hampir tersenyum lagi. Saya tahu Dia tersenyum di surga. Tubuhnya mungkin hilang, tetapi dia masih di sini. Setiap hari kita satu hari lebih dekat dengan dia, saya tidak sabar untuk terus mengangkat dia di surga dengan tubuhnya yang sempurna dan sehat. Mommy mencintaimu, ”tulis Kassady.

Kassady dan suaminya Konnor memberikan putra mereka Lucca semua dukungan yang diperlukan untuk mengatasi kehilangan saudaranya.

Lucca merasa bahwa adik lelakinya ada bersamanya. Dia bahkan memberi tahu ibunya tentang pengalamannya dan dia membagikannya di Instagram.

“Beberapa minggu yang lalu, dia masuk ke kamarku dan berkata, Bu! Aku harus memberitahumu sebuah rahasia! Milo datang dan bermain dengan saya, dan sekarang dia bisa merangkak! ” Bocah itu mengatakan kepada ibunya.

Bagi Lucca, saudaranya tidak pernah pergi dan mereka masih merupakan sahabat terbaik. Sebelum kejadian itu, Lucca memberi tahu orangtuanya bahwa adik laki-lakinya sedang bermain dengannya, ikatan mereka begitu kuat sehingga dia terus merasakan kehadiran adiknya.

Meskipun merasa sakit, sang ibu berkata bahwa dia yakin bahwa putranya tersenyum di langit, dia sering berbagi gambar dirinya untuk memberi penghormatan kepadanya.

“Aku bahkan tidak tahu harus berkata apa lagi. Saya menulis ini dengan mata penuh air mata. Milo hanya diintubasi dan dibius, ”kata sang ibu.

Dia berbagi di Instagram, di mana dia memiliki 172.000 pengikut, perjuangan putranya, dia melakukan itu untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker anak-anak menggunakan tagar #mightymilo dan #moreloveformilo.

Melalui kampanyenya dia meminta lebih banyak dana untuk penelitian kanker anak-anak dan dukungan untuk keluarga.

Ibu Milo mengatakan dia merasa lega mengetahui bahwa putranya tidak lagi kesakitan, tidak akan kambuh, dan tidak perlu khawatir tentang tindak melanjutkan tindakan medis atau minum obat.(yn)

Sumber: viralistas

Video Rekomendasi:

Penelitian Terbaru: Intrusi Virus Komunis Tiongkok 1.000 Kali Lebih Kuat Daripada Virus Kelelawar

0

Theepochtimes.com- Saat ini, virus Komunis Tiongkok atau SARS-CoV-2 telah menyebar ke hampir  negara di dunia. Para ilmuwan berusaha menemukan alasan dan cara penyebaran virus ini dengan sangat cepat. 

Baru-baru ini, para peneliti telah membuat terobosan besar. Ketika menganalisis struktur virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pneumonia Komunis Tiongkok, tim peneliti menemukan bahwa kekuatan ikatan virus Komunis Tiongkok terhadap sel manusia hampir 1.000 kali lipat dari  coronavirus kelelawar induk terdekatnya.

Dalam sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Nature Structural & Molecular Biology, Antoni Wrobel dari Francis Crick Institute di Inggris dan Tim peneliti yang dipimpin oleh Donald Benton menemukan bahwa struktur virus Komunis Tiongkok mungkin menjadi kunci infektivitasnya.

Seperti coronavirus lainnya, SARS-CoV-2 juga memiliki “spike” -seperti protein yang digunakan virus untuk menyerang sel inang. 

Para peneliti menggunakan teknik yang disebut “mikroskop elektron pembekuan” untuk mengkarakterisasi protein lonjakan dengan resolusi tinggi, dan kemudian membandingkannya dengan “kerabat” terdekatnya – coronavirus kelelawar RaTG13, yang merupakan “puncak” lebih dari 97% mirip dengan SARS-CoV-2.

Hasilnya mengejutkan, para peneliti menemukan bahwa protein lonjakan virus Komunis Tiongkok lebih stabil daripada RaTG13, membuatnya mampu mengikat sel manusia sekitar 1.000 kali lebih kuat daripada RaTG13.

Menurut temuan para peneliti, virus kelelawar yang mirip dengan RaTG13 tidak mungkin menginfeksi sel manusia. 

Peneliti Wrobel mengatakan: “The” spike “adalah kunci bagi SARS-CoV-2 untuk memasuki sel manusia. Perubahan pada genom virus akan mempengaruhi struktur pengikat, sehingga sangat mungkin bagi virus untuk memasuki sel inang lebih atau kurang. Dalam hal virus Komunis Tiongkok Pada titik tertentu dalam evolusi virus, virus tampaknya telah menerima perubahan, sama seperti perbedaan yang kami temukan, memungkinkannya menginfeksi manusia. “

Saat ini, sumber SARS-CoV-2 tidak jelas. Laporan awal menunjukkan bahwa virus itu ditularkan dari hewan ke manusia di pasar makanan laut di Wuhan, Tiongkok. Namun, kemungkinan narasi ini semakin kecil.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di majalah The Lancet menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi pertama tidak memiliki hubungan dengan pasar makanan laut. 

Penelitian lain menunjukkan bahwa virus telah menyebar selama beberapa bulan sebelum kasus awal secara resmi dikonfirmasi.

Beberapa orang telah menyarankan bahwa trenggiling mungkin merupakan perantara perantara antara kelelawar dan manusia, tetapi ini juga telah dipertanyakan oleh beberapa ilmuwan.

Para peneliti mengatakan bahwa SARS-CoV-2 mungkin merupakan hasil dari kombinasi virus yang berbeda dan evolusi spesies inang yang berbeda. 

Mereka akan terus mempelajari struktur virus Komunis Tiongkok untuk menemukan lebih banyak petunjuk tentang jalur evolusinya. 

Struktur protein lonjakan juga terbuka untuk dunia luar. Peneliti lain dapat memperoleh dan menggunakannya dalam pekerjaan mereka untuk membantu pengembangan obat dan desain vaksin.

Keterangan Gambar: Mikroskop elektron yang ditangkap dan diwarnai oleh NIAID Rocky Mountain Laboratory (RML) di Hamilton, Montana, Amerika Serikat  menunjukkan bahwa virus SARS-CoV-2 (kuning) yang menyebabkan COVID-19. (NIAID / Flickr, CC BY 2.0)

(Reporter Li Zhaoxi laporan komprehensif / editor yang bertanggung jawab: Dongye)

hui/rp

Video Rekomendasai

Kapal Merah Tengah Kandas : Partai Komunis Tiongkok Alami Hantaman Keras pada Juli, Dihimpit Luar Dalam

0

Tian Yun

Memasuki bulan Juli, Partai Komunis Tiongkok sudah kian terhimpit luar dalam. Bencana banjir dan gempa sangat mengkhawatirkan, ekonomi dalam negeri tidak bergairah, aksi melawan komunis di seluruh dunia semakin menguat. Dalam 10 hari saja, berbagai peristiwa menghantam Partai Komunis Tiongkok. Kapal Merah Komunis Tiongkok  itu pun sedang kandas dengan cepat.

 Pertama, Kedua Kongres AS Loloskan “UU Otonomi Hong Kong”

 Pada 2 Juli lalu, kedua kongres AS telah meloloskan “UU Otonomi Hong Kong”, yang akan menerapkan sanksi bagi para pejabat dan lembaga Partai Komunis Tiongkok yang telah memaksakan penerapan “UU Keamanan Nasional versi Hong Kong.” Yang mana, akan merusak kondisi otonomi Hong Kong. Perbankan yang memiliki hubungan relasi dengan para pejabat, juga akan mendapatkan sanksi. Terlepas sudah ditandatangani oleh presiden atau tidak, UU tersebut akan efektif menjadi hukum yang sah.

Terhadap hal ini, Komunis Tiongkok begitu murka, Komisi Luar Negeri pada Kongres Rakyat Nasional dan Komisi Luar Negeri pada Dewan Koordinasi Politik telah mengeluarkan pernyataan, menuding balik ke AS. 

Karena hampir segala tindakan pejabat Hong Kong dan Komunis Tiongkok memenuhi kriteria sanksi ini, termasuk anggota politbiro Han Zheng yang menangani masalah Hong Kong, juga pejabat Kantor Urusan Hong Kong dan Makau, pejabat Kantor Penghubung Hong Kong, Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam.

Pejabat lainnya yang memenuhi kriteria ini adalah penanggung jawab kepolisian Hong Kong, media massa partai di Hong Kong maupun Tiongkok dan lain sebagainya. Pembatasan visa dan pembekuan aset, akan membuat banyak pejabat itu babak belur. 

Ini justru membuktikan ketergantungan mereka terhadap AS. Jika pihak AS mengungkap aset milik para pejabat Partai Komunis Tiongkok dan keluarga mereka di Amerika, bisa dibayangkan betapa murkanya rakyat Tiongkok.

Selain itu, empat bank BUMN terbesar yang memiliki hubungan dengan para sasaran sanksi ini, dan sebagian bank luar negeri juga berkemungkinan terkena sanksi, akan secara langsung berdampak terhadap kepentingan Partai Komunis Tiongkok. Dan, melemahkan pondasi ekonominya un tuk “menjaga stabilitas”.

Apalagi, dalam hal memberi sanksi terhadap komunis Tiongkok dalam rangka melindungi kebebasan Hong Kong, sikap kedua partai di AS seiring sejalan, PKT tidak ada ruang untuk bernegosiasi, juga tidak akan menemukan celah untuk memprovokasi, hanya bisa pasif dihantam. 

Dan, yang dimaksud dengan balasan dari PKT berupa “sanksi yang setara”, itu upaya sia-sia dan omong kosong belaka. Apakah lantas PKT harus membuat berita palsu, mengatakan akan membatasi harta pejabat AS yang disembunyikan di Tiongkok, dan membatalkan Green Card para istri muda pejabat AS yang berada di Tiongkok? 

Kedua,  WHO ubah jadwal pandemi, lepas dari Komunis Tiongkok

Pada 4 Juli lalu, beberapa media asing memberitakan, pada 30 Juni lalu WHO telah merevisi jadwal entri pertama pandemi, konten revisinya adalah: “Pada 31 Desember 2019, kantor perwakilan WHO di Tiongkok telah melihat sebuah pernyataan media tentang kasus ‘virus pneumonia’ di kota Wuhan lewat situs Komisi Kesehatan dan Higienis kota Wuhan”, “setelah itu kantor perwakilan WHO di Wuhan melaporkan hal tersebut kepada Pusat Koordinasi Peraturan Kesehatan Internasional pada Kantor Regional WHO Pasifik Barat dan telah menerjemahkan berita di media massa terkait kasus ini.”

Kini, WHO meralat dokumen resminya sedangkan versi Mandarinnya belum direvisi. Selain menampar muka sendiri, juga menampar muka Komunis Tiongkok. Kalangan luar menganalisa, perilaku WHO ini terdesak oleh keadaan. Pertama, Amerika mengundurkan diri, WHO telah kehilangan negara pendana terbesar. Kedua, aksi Komunis Tiongkok menutupi wabah telah diketahui oleh berbagai negara, WHO harus mempertimbangkan, apakah layak jika terus membantu Komunis Tiongkok memalsukan informasi. Ketiga, tidak semua negara anggota WHO bersedia mengabaikan hati nurani dan mengikuti Komunis Tiongkok.

Ketiga,  Taiwan usir wartawan Tiongkok, bersihkan media massa Merah

Pada 2 Juli lalu, Komisi Urusan Daratan Tiongkok Taiwan menyatakan, dua orang wartawan Tiongkok dari “South East Television” dicabut ijin wartawan dan visa masuknya karena melanggar peraturan.

Wartawan bermarga Lu dan Ai yang turut serta dalam pembuatan acara opini politik “Strait Shinkansen”, mengundang “mulut terkenal” Tiongkok mengkritik politik dan situasi internasional di Taiwan. Penonton mendapati, mayoritas yang dikritik adalah kubu Biru atau partai nasionalis Kuo Min Tang, mereka mengkritik kebijakan pemerintahan Partai Progresif Demokrasi, dengan nada yang serupa dengan media massa Komunis Tiongkok.

Saat ini, pertukaran berita kedua daratan sangat tidak setara. Komunis Tiongkok secara sepihak menuntut “kebebasan pers.” Memanfaatkan demokrasi Taiwan untuk menyebarkan budaya partai dan propagandanya, sangat membahayakan. Tindakan pencabutan kali ini memperlihatkan tekad pemerintah Taiwan untuk membersihkan media massa Merah dari Taiwan, juga membuat masyarakat lebih menyoroti penetrasi Komunis Tiongkok terhadap media massa Taiwan.

Ke empat, AS menjatuhkan sanksi pada Pejabat dan Biro Keamanan Publik Xinjiang

Pada 9 Juli lalu, Kemenlu dan Kemenkeu AS masing-masing mengeluarkan pernyataan, memberi sanksi terhadap Sekretaris Partai Wilayah Otonomi Xinjiang yakni Chen Quanguo beserta empa pejabat Xinjiang lainnya termasuk Biro Keamanan Publiknya, mereka semua berikut keluarganya dilarang memasuki wilayah Amerika. Kekayaan mereka di AS akan dibekukan.

Sanksi kali ini melontarkan sejumlah sinyal terhadap Komunis Tiongkok:

Pertama, ini adalah untuk kali pertama pemerintah AS membatasi visa bagi pejabat Komisi Politbiro Partai Komunis Tiongkok  menunjukkan sanksi ini telah naik level.

Kedua, pejabat yang melanggar HAM, seluruh keluarga mereka juga ikut terlibat, lembaga terkait seperti Biro Keamanan Publik Xinjiang juga tidak bisa luput.

Ketiga, berikutnya pejabat yang terlibat masalah Hong Kong pun tidak akan lolos, terutama tiga jenis pejabat: Carrie Lam dan pejabat wilayah otonomi Hong Kong, pejabat Komunis Tiongkok di Hong Kong yakni Kantor Penghubung Hong Kong dan Kantor Pengawalan Keamanan Nasional di Hong Kong. Kemudian pejabat Beijing yang terlibat urusan Hong Kong yakni Kantor Urusan Hong Kong & Makau, anggota Komisi Politbiro yang mengurus masalah Hong Kong dan Makau yakni Han Zheng dan lain sebagai- nya. Selain itu, media massa Hong Kong yang pro Komunis Tiongkok yakni Ta Kung Pao dan Wen Wei Pao, sudah masuk dalam daftar investigasi pihak AS.

 Yang patut diperhatikan adalah, Komunis Tiongkok melanggar HAM dalam skala besar di Xinjiang, sebenarnya menggunakan cara-cara penganiayaan Falun Gong, seperti membangun kamp kerja paksa, cuci otak paksa, pengawasan teknologi, membusukkan sasaran, dan lain-lain. 

Oleh sebab itu, AS dan banyak negara lain menyoroti masalah HAM Xinjiang, juga mengamati soal penindasan terhadap Falun Gong, serta mempertimbangkan memberikan sanksi orang-orang terkait untuk menghentikan penindasan. Faktanya banyak pejabat Komunis Tiongkok yang merusak hak otonomi Hong Kong dan melanggar HAM warga Hong Kong, juga pernah terlibat dalam penindasan Falun Gong.

Kelima,  Pakar Virus wanita Hong Kong ungkap Komunis Tiongkok  tutupi pandemi

Pada 10 Juli lalu, Fox News memberitakan, seorang ilmuwan wanita yang melarikan diri ke AS bernama Yan Limeng. Ia muncul sebagai saksi, mengungkap Komunis Tiongkok telah menutupi pandemi dan konspirasi WHO pada tingkat tertentu. Berita ini menjadi sorotan publik.

 Yan Limeng adalah seorang pakar virologi dan imunologi dari Pusat Riset Penyakit Menular pada School of Public Health Hong Kong University, pada 31 Desember tahun  lalu. Lewat temannya  yang   bekerja di Chinese Center for Diseases Control and Prevention membuktikan, pada saat itu di Tiongkok telah ditemukan penularan virus antar manusia. Akan tapi penguasa Komunis Tiongkok, tidak memperbolehkan siapa pun membeberkan informasi terkait.

Yan Limeng mengatakan, pada hari itu, dirinya telah memperingatkan atasannya yakni Leo Poon selaku penasihat WHO sekaligus pakar virologi Laboratorium Referensi H5, tapi atasannya “hanya menganggukkan kepala”.

Pada 16 Januari, dia kembali melaporkan kepada atasannya tersebut. Akan tapi dia diberitahu “jangan bicara apa pun, berhati-hatilah”, jangan sampai menyinggung garis merah, jika tidak, “kita semua akan bermasalah, kita semua akan dilenyapkan”. Selain itu, Direktur Laboratorium Referensi H5 Malik Peiris juga mengetahui hal ini, namun juga belum mengambil Tindakan apa pun.

Yan Limeng menekankan, kepergiannya ke Amerika, adalah demi mengungkap fakta terkait virus Komunis Tiongkok yang sebenarnya, tidak ada kaitannya dengan politik.

 Berita ini adalah mimpi buruk bagi Komunis Tiongkok. Pasalnya, peneliti virus Tiongkok menguasai sejumlah bukti, termasuk kebocoran virus, pihak penguasa yang mensensor informasi dengan ketat, menekan dan mengancam dan lain sebagainya. Kesaksian profesional mereka akan menimbulkan daya bunuh amat besar terhadap Komunis Tiongkok. 

 Keenam, Pemilu awal Pro-Demokrasi Hong Kong

 600.000 orang berikan suara, tidak takut UU jahat Pada 11 dan 12 Juli lalu, kubu pro-demokrasi sukses melangsungkan  pemilu awal anggota Dewan Legislatif, lebih dari 600.000 orang warga Hong Kong memberikan suaranya, jauh melampaui jumlah yang diperkirakan.

Ini adalah kegiatan pemilu pertama setelah berlakunya “UU Keamanan Nasional Wilayah Hong Kong”, tingkat partisipasi pemilu dianggap sebagai arah angin sikap warga Hong Kong terhadap UU Keamanan Nasional. Adapun pemilu pergantian Dewan Legislatif pada 6 September mendatang.

Menurut pemberitaan media massa, sebelumnya Direktur Biro Konstitusional dan Urusan Tiongkok Daratan yakni Erick Tsang Kwok-Wai menyampaikan pendapatnya terkait pemilu awal ini, dengan mengatakan tindakan tersebut dapat melanggar “UU Keamanan Nasional Hong Kong”. Fakta membuktikan, sebanyak 600.000 warga kota tidak takut ancaman tersebut, dengan tindakan nyata memberitahu dunia bahwa mereka tidak akan melepaskan  demokrasi dan kebebasan. Keberanian ini dipuji sebagai suatu “mencipta keajaiban” dan “menulis sejarah”.

 Kesimpulan

Saat ini, bayang-bayang penyebaran pandemi masih menghantui dunia. Virus Komunis Tiongkok masih mengamuk. Kegilaan dan kebrutalan Komunis Tiongkok yang tidak tahu malu itu, telah menyulut kemarahan banyak orang. 

Di tengah kondisi tidak tenang dan bergolak ini, aliansi internasional melawan komunis tengah terbentuk. Kian lama kian banyak negara yang bersikap lemah terhadap Komunis Tiongkok. Kini berbalik menjadi bersikap keras. Kian lama kian banyak fakta kejahatan Komunis Tiongkok yang terungkap. Komunis Tiongkok  tidak bisa lagi mengelak, peradilan pun akan segera tiba. (sud)

Artikel Ini Sudah Terbit di Koran Epoch Times Indonesia edisi 662

Video Rekomendasi :

Aksi 1607 dan Ganyang Komunis, Massa Ormas Islam Serukan Cabut RUU HIP

0

ETIndonesia-  Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI kembali menggelar aksi menyerukan pencabutan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (16/07/2020).

Aksi ini diikuti oleh elemen  Organisasi Masyrakat Islam seperti Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni 212, dan GNPF Ulama. Terlihat juga kenderaan dengan spanduk Keluarga Besar dari Pelajar Islam Indonesia (PII). Poster dan spanduk tolak Komunis dan RUU HIP mendominasi pada aksi demo yang sudah digelar beberapa minggu sebelumnya.  

BACA JUGA : Massa Aliansi Nasional Anti-Komunis Tolak RUU HIP, Serukan “Selamatkan Negara dan Agama dari Paham Komunisme”

Aksi massa Aliansi Nasional Anti Komunis berkumpul di depan mobil komando dengan spanduk berisi lima tuntutan umat (Lumat). Tuntutan tersebut adalah :

1. Makzulkan Jokowi

2. Bubarkan PDIP

3. Tolak RUU HIP & Tangkap Inisiator

4. Tolak RUU Omnibus Law

5. Batalkan UU Corona

Suasana 1607 di depan Gedung DPR RI (Foto : Asari/ETIndonesia)

Sejumlah berdatangan dari arah Slipi menuju di depan Gedung Manggala Bakti hingga di Depan Gedung DPR RI. Dari mobil Komando, orator menyerukan massa berlangsung dengan tertib dan sempat memperingatkan massa di atas pagar pembatas Jalan Gatot Soebroto agar tak turun ke jalan Tol.

BACA JUGA : Bab I – Strategi Iblis untuk Menghancurkan Kemanusiaan (Bagaimana Roh Jahat Komunisme Sedang Menguasai Dunia Kita)

Pada kesempatan itu, sejumlah orator menyampaikan orasinya sebagai wujud penolakan RUU HIP dan seruan pencabutan dari Prolegnas DPR RI.

Suasana 1607 di depan Gedung DPR RI (Foto : Istimewa)

Neno Warisman dalam orasinya menegaskan jika RUU HIP disahkan maka tak bisa dibayangkan apa yang terjadi dengan generasi bangsa Indonesia. Pasalnya, bangsa Indonesia sudah tak memiliki lagi Sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.

BACA JUGA : Analis Tiongkok: Rezim Komunis Tiongkok Menyerang Dunia Global

“Jika sumber segala hukum, jika falsafah ideologi diganti dengan yang lebih rendah dari Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dengan Gotong Royong, maka jika RUU ini diloloskan akan terjadi kerusakan bagi generasi mendatang,” tegasnya.

Suasana 1607 di depan Gedung DPR RI (Foto : Istimewa)

Sementara itu, dalam rekaman Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab  yang diperdengarkan pada saat itu menyampaikan nasehat untuk Jokowi. Ia mengatakan sudah saatnya Jokowi mengundurkan diri secara terhormat dikarenakan sudah tak lagi mampu mengelola negara dan menjalankan roda pemerintahan secara baik. Sehingga mafia oligarki semakin merajalela dan berbuat semaunya serta rakyat semakin sengsara dan kedaulatan negara semakin terancam.

“Nasehat ini saya sampaikan secara tulus dan ikhlas, untuk keselamatan bangsa dan negara” ujarnya dalam rekaman itu.

Suasana 1607 di depan Gedung DPR RI (Foto : Asari/ETIndonesia)

Pada kesempata itu, disampaikan nasehat untuk seluruh anggota DPR RI, DPD RI serta segenap anggota MPR RI. Dikarenakan negara Indonesia sudah berada darurat kedaulatan di semua sector. Dikarenakan jika Jokowi tidak mau mengundurkan diri secara terhormat entah karena malu atau tekanan  mafia oligarki, maka sudah semestinya DPR RI dan DPD RI segera menyelamatkan Jokowi dan Negara sdengan mengelar sidang Istimewa MPR RI untuk pemakzulan Jokowi dan Penyelamatan Rakyat, Bangsa dan Negara Indonesia. Nasehat disampaikan secara ikhlas dan tulus untuk menjaga keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

BACA JUGA : Editorial The Epoch Times : Untuk Menolak Virus Komunis Tiongkok, “Katakan Tidak Pada Partai Komunis Tiongkok”

Rekaman suara itu juga disampaikan nasehat kepada bangsa Indonesia tatkala Jokowi tak mau mengundurkan diri dan MPR RI juga tidak mau memakzulkan Jokowi. Hal demikian ketika negara dipimpin pemimpin Zalim yang membahayakan bangsa dan menyengsarakan rakyat serta merusak tatanan hukum dan perundang-undangan. Sementara itu, DPR RI telah berubah jadi Dewan Perwakilan Rezim yang hanya membela kepentingan Mafia Oligarki.

“Maka tidak ada pilihan lain bagi rakyat kecuali harus Doa, Sabar  dan Tabah, serta berani melawan dan mendobrak untuk menuju perubahan ke arah yang baik dan berkah walaupun terpaksa harus mazulkan Presiden dan bubarkan DPR RI,” ujar Habib Rizieq.

Aksi ANAK NKRI adalah sekian dari sejumlah massa yang turut menggelar aksi demonstransi di Depan Gedung DPR RI. Massa dari buruh dan mahasiswa menuntut pembatalan Omnibus Law yang dipisahkan dengan massa Aksi ANAK NKRI.

Sedangkan massa dari Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) menggelar aksi protes di Pintu Belakang DPR RI di Jalan Gelora. Aparat kepolisian memang sudah mengatur penempatan massa aksi demonstrasi yang terdiri massa Tolak RUU HIP dan Omnibus Law.

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian mengatakan kepada wartawan Kamis (16/07/2020) bahwa tuntutan pemakzulan dalam demo menolak RUU HIP adalah salah sasaran dan absurd. Menurut dia, RUU HIP adalah inisiatif DPR. Sedangkan pemakzulan di luar proses konstitusional adalah makar.

BACA JUGA : Kapal Merah Tengah Kandas : Partai Komunis Tiongkok Alami Hantaman Keras pada Juli, Dihimpit Luar Dalam

Ia menerangkan adanya perbedaan konsep RUU Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang diusulkan pemerintah ke DPR dengan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

Menurut Doni, kalau BPIP mengatur tugas pokok dan fungsi dan struktur organisasi BPIP. Doni menambahkan, RUU BPIP ini mengatur pasal-pasal kontroversial dalam RUU HIP tidak ada lagi. Selain itu TAP MPRS Nomor 25/66 itu dijadikan landasan pertimbangan.

Selain itu, ia menjelaksan tentang perlunya konsep RUU BPIP diusulkan ke DPR RI. Pasalnya, BPIP  memiliki fungsi sangat strategis dalam penyemaian Pancasila. Dikarenakan, payung hukum BPIP hanya diatur lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2018.

Dony menambahkan, BPIP adalah lembaga strategis karena bekerja untuk mensosialisasikan, mendiseminasikan, mengedukasi Pancasila sehingga bisa menjadi pedoman kita dalam berbangsa dan bernegara di semua sektor, sehingga tidak lagi ada ideologi, pikiran, prinsip-prinsip lain yang menggantikan Pancasila. Karena strategis, perlu dibuat payung undang-undang supaya lebih permanen dan tidak semata-mata di bawah Perpres. (asr)

Video Rekomendasi :

Seorang Ibu Menjalankan Detoksifikasi Layar dan Membagikan Dampaknya yang Luar Biasa

0

Daksha Devnani

Di dunia yang serba cepat ini, di mana teknologi serasa di ujung jari, para orangtua terus dihadapkan pada keputusan tentang seberapa banyak waktu yang dapat ditoleransi anak-anak untuk menatap ponsel cerdas, iPad, dan video game. Sementara itu, seorang ibu dari lima orang anak mengira jika dia cukup berhasil dengan pem-batasan waktu layar anak-anaknya, namun hasil “detoksifikasi layar” telah membuatnya berpikir ulang

Molly DeFrank, seorang blogger dan ibu asal California ini, telah membatasi waktu layar anak-anaknya hanya satu jam sehari, namun dia mengamati meski hanya 1 jam, tetap menghambat kreativitas mereka dan menyebabkan mereka mudah tersulut amarah.

“Suatu hari ketika saya sampai di rumah sepulang bertugas, anak saya yang masih di Taman Kanak-Kanak menyambut saya di pintu depan, dengan mengatakan, ‘Ma, boleh bermain di ponsel Mama?’ Tidak. Itu yang terakhir,” tulis DeFrank di blognya pada November 2019.

Setelah itu, DeFrank dan suaminya sepakat untuk segera mencabut semua ponsel dan meminta anak-anak, yang semuanya berusia di bawah 10 tahun itu melakukan “detoksifikasi layar” selama sebulan. Ketika kedua orang tuanya menyampaikan tentang peraturan baru mereka pada anak-anak saat makan malam, tidak mengejutkan, mereka terlihat tidak bahagia dan memprotes keputusan itu. Namun, setelah menangis beberapa saat, semua anak dapat mengikuti peraturan baru.

Anak-anak yang pernah menggemari Netflix dan YouTube atau Minecraft dan Fortnight bahkan tidak merengek minta melihat ponselnya” karena mereka tahu, tidak mungkin akan berhasil,” kata DeFrank kepada Cafe Mom.

“Apa yang terjadi selama beberapa minggu ke depan sungguh mengejutkan kami,” tambah DeFrank. “Rasanya seperti membalikkan telapak tangan: anak-anak kami telah “kembali”. Mereka lebih patuh, tidak lagi pemarah, lebih akur bermain bersama, lebih kreatif, dan lebih bahagia.”

DeFrank mengakui bahwa meskipun pada awalnya dia takut dan berpikir bahwa hidupnya akan menjadi jauh lebih sulit tanpa “pengasuh elektronik,” menghentikan waktu di depan layar tampaknya jauh lebih mudah daripada yang dia bayangkan. Detoksifikasi selama 30 hari memperbaiki gaya hidup keluarga dan mengubah hidup

Berbagi hasil beberapa bulan kemudian di sebuah posting Facebook, DeFrank menulis: “Beberapa hari Sabtu selama masa “detoksifikasi layar”, anak-anak bangun satu per satu dan melihat saya dan suami membaca di tempat tidur.”

Dia melanjutkan: “Mereka mengambil buku mereka sendiri dan bergabung dengan kami. Di restoran, mereka membawa setumpuk buku alih-alih iPad yang disangga. Tingkat membaca putri saya telah berkembang lima tingkat dalam waktu tujuh bulan.”

DeFrank juga mengatakan bahwa putrinya hanya membaca tanpa henti dan mengaku senang bahwa keluarga mereka menjalani detoksifikasi layar.

Namun, perubahan itu tidak terjadi begitu saja pada putrinya; DeFrank juga mendapati putranya mulai mengambil kelas seni keluarga. Semua aktivitas yang dilakukan membuatnya mengetahui bidang- bidang yang diminati anak-anaknya, yang dia akui tidak mengetahui sebelumnya

Pada November 2019, menurut Cafe Mom, orang tua tersebut membatasi waktu layar anak-anak mereka menjadi satu jam setiap minggu pada hari Minggu dan memungkinkan mereka untuk bermain video game yang telah disetujui sebelumnya.

Terkagum-kagum dengan hasilnya, DeFrank mendorong orangtua lainnya yang tertarik untuk mencoba detoksifikasi layar pada keluarga mereka dan merasakannya sendiri.

“Saya mengatakan langkah pertama adalah membatasi waktu menatap layar untuk jangka waktu tertentu,” katanya. “Lalu, amati hasilnya dan buatlah rencana yang paling cocok untuk keluarga Anda.”

Beberapa tahun belakangan ini, para ahli  juga  menyampaikan  tentang pembatasan  layar  ponsel  dan mengakui bahwa hasilnya dapat bervariasi namun bermanfaat.

Liz Donner, seorang dokter senior Pediatric Hospital Medicine di The Children’s Hospital di San Antonio, mengatakan kepada Bored Panda: “Berinteraksi tanpa layar ponsel bersama anak-anak tidak harus mewah.

Cukup dengan membaca buku pada mereka sejak usia 6 bulan telah terbukti meningkatkan kemampuan bahasa dan membaca mereka di kemudian hari.”

Lebih lanjut dia menambahkan, “Kami menemukan bahwa lebih sedikit waktu menatap layar pada saat balita berkontribusi pada tingkat ADHD (attention deficit hyperactivity disorder atau gangguan yang menyebabkan seorang anak sulit memusatkan perhatian) lebih rendah pada usia 7.”

Dalam sebuah unggahan di Facebook pada 26 Mei, DeFrank mengingatkan kita tentang peran teknologi dalam kehidupan kita. “Teknologi dapat menjadi mitra yang hebat di dunia modern ini,” tulisnya.

“Namun bukan berarti juga menghalangi hubungan yang penting bersama dengan orang-orang yang kita sayangi.” (feb)

Kami sangat senang mendengar cerita Anda! Silakan mengirim cerita Anda pada kami di emg.inspired@epochtimes.nyc.

Artikel Ini Sudah Terbit di Koran Epochtimes Indonesia Edisi 662

Bebek Diselamatkan Tiga Bulan Setelah Dibidik dengan Panah yang Menembus Kepalanya

0

Seekor bebek yang ditinggalkan dengan anak panah mencuat dari kepalanya selama tiga bulan akhirnya diselamatkan dan anak panah itu dilepaskan.

Bebek itu telah dibidik dengan anak panah berujung baja yang menembus leher dan kepalanya- secara ajaib, dia tidak hanya selamat tetapi masih berkeliaran selama tiga bulan tanpa perawatan dan dengan anak panah itu masih menempel di kepalanya.

(Foto: Desop Plzen)

Tiga orang penyelamat dengan menggunakan kayak untuk menyelamatkan bebek yang malang itu, yang telah dibidik secara kejam dengan panah di Sungai Radbuza di Pilsen, Republik Ceko, lapor Daily Mail.

Upaya-upaya sebelumnya untuk menangkap bebek itu tidak berhasil ketika kawan kecil itu segera berhamburan setelah ada yang mencoba mendekatinya.

Karel Makon, dari pusat penyelamatan hewan DESOP Plzen, mengatakan: “Pertama kali kami mencoba menangkapnya adalah pada bulan April. Tapi itu sia-sia. Kami mencoba berkali-kali tapi dia selalu terbang, dan dia mengenali kita. Dia tidak bisa ditangkap.”

Para penyelamat kemudian memutuskan untuk melakukan pengejaran dengan kayak yang terkoordinasi untuk menangkap burung itu dan membawanya ke dokter hewan.

(Foto: Desop Plzen)

“Pada hari Senin kami berhasil dengan mengambil keuntungan dari fakta bahwa bebek itu merumput, sehingga dia tidak akan bisa terbang sampai bulu-bulu baru tumbuh,” kata Makon.

“Kali ini aku berdiri di pantai dengan jaring dan tongkat panjang. Hanka dan Radek mengalihkan perhatiannya dengan kayak mereka.”

Makon mengatakan penyelamatan yang sebenarnya sebagian besar karena keberuntungan.

“Saya berada di pantai di atasnya, itu adalah keberuntungan dan kebetulan saya melihatnya,” katanya

“Aku dengan cepat mengayunkan jaring ke rumput dan berhasil menangkapnya. Dia tidak punya kesempatan untuk melarikan diri.”

Bebek itu dibawa ke dokter hewan di mana ia diberikan x-ray sebelum panah itu diangkta dengan hati-hati. Sejak itu dia dilepaskan kembali ke air.

(Foto: Desop Plzen)

Polisi telah mencari penyerang yang melukai burung itu.

“Ada kemungkinan bahwa dia adalah korban perburuan liar. Ada tali pancing di panah. Sepertinya perburuan yang ditargetkan, tetapi kita kurang bukti. Atau mungkin vandalisme,” ujar Makon. (yn)

Sumber: ladbible

Video Rekomendasi: