Home Blog Page 1797

Laporan 21 Maret 2020 : 450 Orang Positif Corona, 38 Orang Meninggal Dunia dan 20 Orang Sembuh

0

ETIndonesia – Juru bicara pemerintah penanganan Corona Achmad Yurianto menyampaikan per tanggal 21 Maret 2020 terjadi penambahan kasus positif corona di Indonesia. Laporan tersebut sebanyak 81 orang yang berasal dari 17 Provinsi di Indonesia.

“Kasus baru sebanyak 81 orang, total kasus 450 orang,” kata Yuri dalam livestreamingnya, di Gedung BNPB, Jakarta, Sabut (21/3/2020).

Yuri mengatakan, pasien positif corona yang menjadi negarif setelah dua kali pemeriksaan menjadi 4 orang. Sehingga total menjadi 20 orang.

Sedangkan untuk pasien yang meninggal dunia bertambah 6 orang sehingga totalnya adalah 38 orang.

Yuri mengatakan, seluruh data ini sudah diberikan kepada semua Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Provinsi juga sudah memberikan ke Rumah Sakit, dimana pasien ini dirawat dan diberikan ke Dinas Kabupaten/Kota. Selanjutnya digunakan sebagai bahan tracing untuk melacak penularan-penularan yang mungkin terjadi dari kasus yang dirawat.

Meski demikian, masyarakat diserukan tetap tenang. Masyarakat disampaikan untuk komitmen untuk menjaga jarak tidak terlalu dekat dalam kontak sosial dan menghindari pertemuan, kerumunan yang sangat memungkinkan terjadinya penularan diantara penderita dengan orang yang sehat.

Berikut rinciannya di tiap provinsi per 21 Maret 2020 pukul 13.00 WIB:

1-Bali Total 4 kasus, 1 orang meninggal.
2-Banten 4 kasus, total menjadi 43 kasus. Sembuh 1 orang. 1 orang meninggal, total menjadi 2 orang.
3-DIY 1 kasus baru, total menjadi 5 kasus. 1 pasien sembuh.
4-DKI Jakarta 33 kasus sehingga total 267 kasus positif corona. 3 pasien sembuh, total menjadi 17 orang sembuh. 5 pasien meninggal dunia jadi total 23 orang.
5-Jawa Barat total 55 orang dengan 14 kasus baru. 1 orang sembuh, 7 meninggal dunia.
6-Jawa Tengah total 14 kasus dengan 2 kasus. 3 meninggal dunia.
7-Jawa Timur 26 kasus dengan tambahan 11 kasus. 1 meninggal.
8-Kalimantan Barat total 2 kasus.
9-Kalimantan Timur total 9 kasus
10-Kalimantan Tengah total 2 kasus.
11-Kepulauan Riau total 4 kasus.
12-Sulawesi Utara total 1 kasus.
13-Sumatera Utara total 2 kasus. 1 meninggal dunia.
14-Sulawesi Tenggara total 3 kasus.
15-Sulawesi Selatan 2 kasus baru, total menjadi 2 orang.
16-Lampung total 1 orang.
17-Riau total 1 orang.

(asr)

Tiga Langkah Pemerintah Hadapi Dampak Ekonomi Terkait Penyebaran Corona

0

ETIndonesia – Penyebaran pandemic virus korona berimplikasi bagi perekonomian global. Demikian halnya dengan Indonesia yang juga diprediksi akan mengalami penurunan oleh karena pandemi global ini.

“Tantangan ini harus kita hadapi dan harus kita jawab!” kata Presiden dalam arahannya saat menggelar rapat terbatas melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 20 Maret 2020 dalam keterangan pers BPMI Sekretariat Presiden.

Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan jajarannya untuk memangkas rencana belanja yang dianggap tidak prioritas di saat sekarang ini baik yang ada di APBN maupun APBD. Selain itu, Kepala Negara juga meminta realokasi APBN dan APBD tersebut untuk tiga kegiatan prioritas pemerintah di tengah wabah virus korona.

“Yaitu yang pertama di bidang kesehatan, terutama dalam upaya pengendalian Covid-19. Yang kedua, social safety net, atau bantuan sosial. Yang ketiga, yang berkaitan dengan insentif ekonomi bagi pelaku usaha dan UMKM sehingga mereka bisa tetap berproduksi dan terhindar dari terjadinya PHK,” ujar Jokowi.

Adapun belanja anggaran berupa perjalanan dinas, belanja rapat, dan pembelian barang-barang yang tidak prioritas dimintanya ditangguhkan terlebih dahulu. Instruksi tersebut berlaku untuk seluruh kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah.

Menurut Jokowi, daya beli masyarakat betul-betul harus menjadi perhatian pemerintah terutama rakyat kecil. “Arahkan anggaran itu ke sana,” imbuhnya.

Terkait dengan kebijakan bantuan sosial pemerintah, Presiden Joko Widodo menekankan kepada jajarannya agar kelanjutan dan pelaksanaan program-program seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Sembako, dan Beras Sejahtera (Rastra) dapat dilakukan sedini mungkin.

Hal yang sama juga berlaku bagi program rutin Dana Desa yang selain dimintanya untuk segera direalisasikan, juga diarahkan untuk hal-hal yang berkaitan dengan padat karya tunai dan membantu penanganan corona di tingkat desa. (asr)

Seekor Kerbau Kabur dari Rumah Jagal Menyerang dan Menanduk Pemiliknya

0

Saat seekor kerbau yang ketakutan melarikan diri dari rumah jagal dan menanduk pemiliknya tiga kali telah terekam oleh kamera pengawas.

Rekaman itu ditangkap di Huangbei, di Provinsi Guangdong, selatan Tiongkok, pada 18 Maret dan memperlihatkan seekor kerbau berlari ke halaman setelah melarikan diri dari rumah jagal.

Sebelum pemilik hewan datang untuk menemukannya, video menunjukkan seorang ayah dan anak keluar dari rumah rumah saat kerbau berlari melalui gerbang depan mereka.

(Foto : AsiaWire)

Pemiliknya kemudian terlihat berlari ke halaman mencari kerbau untuk membawa hewan itu kembali ke rumah jagal. Setelah menutup pintu sehingga tidak bisa kabur lagi, dia melihat ke arah kerbau sebelum membeku ketika hewan itu mulai menerjang ke arahnya.

(Foto : AsiaWire)

Menolak untu diam, kerbau itu berlari ke arah pemiliknya sebelum membantingnya ke pagar besi dan melemparkannya ke udara sebelum menyeretnya. Pria itu kemudian mengambil alat pel untuk melindungi diri sebelum mencoba memasuki sebuah rumah di dekatnya, tetapi ia tergelincir dan mengejutkan hewan itu ketika ia jatuh.

Kerbau jantan itu kemudian menerjang pemiliknya untuk kedua kalinya, kemudian untuk ketiga kalinya. Ketika hewan yang ketakuan itu melakukan ini, pria itu meringkuk di sudut, berusaha menangkis kerbau dengan kain pel dan tidak berhasil.

(Foto : AsiaWire)

Pria pemilik rumah dan telah dilihat sebelumnya dalam video itu telah membarikade dirinya di dalam, untuk melindungi dirinya dari amukan hewan itu. Namun, kerbau hanya memperhatikan pemiliknya.

Ketika video berakhir, kerbau itu menghilang dari pandangan sebelum berputar-putar ke belakang rumah ketika lebih banyak orang datang untuk menyaksikan apa yang sedang terjadi.

(Foto : AsiaWire)

Menurut laporan penduduk setempat, pemilik menderita cedera dengan beberapa tulang rusuk retak dan usus kecil yang robek. Kerbau itu kemudian ditangkap dan diangkut kembali ke rumah jagal.

Menurut Knoema Corporation, sebuah perusahaan teknologi data milik pribadi yang menggambarkan dirinya sebagai ‘sumber paling komprehensif dari data pengambilan keputusan global di dunia’, Tiongkok adalah negara teratas dengan jumlah sapi dan kerbau yang disembelih untuk daging di dunia.

Pada 2019, jumlah sapi dan kerbau yang disembelih untuk daging di negara ini menyumbang 23% dari jumlah sapi yang disembelih di dunia. Lima negara teratas – yang lainnya adalah Brasil, India, AS, dan Argentina – menyumbang 81,98% dari total itu.(yn)

https://www.youtube.com/watch?v=H5Ic8wp0bXA

Sumber: Unilad

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/hE7rE154Ik4

Arnold Schwarzenegger Meminta Orang-orang untuk Tetap di Rumah, Dia Membagikan Rutinitas Latihan Saat Berada di Rumah Karena Isolasi

0

Arnold Schwarzenegger turun ke media sosial untuk membagikan rutinitas latihan lamanya di rumah untuk membantu orang-orang tetap atau menjadi bugar selama masa isolaso.

Inilah yang dia tulis:

“Pandemi virus korona ini belum pernah terjadi sebelumnya. Saya telah mendengar dari begitu banyak penggemar saya bahwa mereka cemas dan takut.

Hampir semua yang terjadi di seluruh dunia saat ini berada di luar kendali kita. Hampir semuanya. Daripada mengkhawatirkan hal-hal yang tidak dapat kita ubah, mari kita fokus pada hal-hal yang kita kontrol.

Pertama, dan yang paling penting, kita dapat mengendalikan seberapa bertanggung jawab kita saat ini. Kita dapat memperlambat penyebaran virus dengan tinggal di rumah sebanyak mungkin. Saya tahu itu tidak mudah, tetapi sekarang ini adalah tanggung jawab kita.

Sebagian besar dari kita akan baik-baik saja jika kita tidak mendapatkan virus. Ini adalah waktu untuk tidak memikirkan diri Anda sendiri, tetapi untuk memikirkan orang-orang yang mungkin terinfeksi. Jadilah bagian dari solusi, dan tetap di rumah setiap kesempatan yang Anda bisa. Itu berarti tidak ada bar, tidak ada restoran, tidak ada pertemuan, dan Anda semua akan terkejut mendengar ini dari saya, tetapi tidak ada gym.

Bahkan tanpa gym, kita juga dapat mengontrol kebugaran fisik kita selama pandemi ini. Angkat beban, atau latihan tangan, adalah metode tertua di dunia. Gladiator dan Viking tidak memiliki gimnasium. Saya memulai perjalanan kebugaran saya sendiri dengan Pull – ups di dahan pohon di tepi danau di Austria.

Ayah saya akan mendorong saudara saya dan saya untuk berlatih dengan mengikuti jejak pahlawan tinju kita, László Papp, yang memotong kayu ketika dia sedang mempersiapkan pertarungan (ini adalah trik hebat untuk membuat kita melakukan tugas-tugas kita).

Dan suatu ketika, ketika saya berada di New York untuk meningkatkan kebugaran, tetapi ironisnya saya tidak dapat menemukan gym, saya masih menemukan cara untuk berlatih. Saya berlari menaiki tangga hotel tempat saya tinggal, dan pada akhirnya saya benar-benar fit dan kaki saya mendapat pompa yang luar biasa.

Anda tidak perlu gym agar fit. Saya telah menulis sebuah program untuk Anda semua. Anda dapat melakukannya setiap hari dan itu akan mencakup semua kelompok otot Anda.

Sistemnya sederhana. Jika latihan mengatakan 50 repetisi, Anda melakukan 50 repetisi sebisa mungkin. Anda dapat melakukan 10 set x 5 repetisi, 5 set x 10 repetisi, 2 set x 25 repetisi. Itu tidak masalah. Yang penting adalah Anda menyelesaikan 50 repetisi dengan bentuk sempurna. Setelah Anda menyelesaikan repetisi dari satu latihan, lanjutkan ke latihan berikutnya.

Saya telah memberikan panduan pengulangan untuk pemula yang tidak terlalu sering berlatih dan untuk mereka yang sudah terbiasa berlatih. Tetapi jika Anda benar-benar tidak pernah berolahraga, habiskan beberapa latihan pertama Anda hanya terbiasa dengan gerakan.

Saya tidak ingin Anda memaksakan diri dan kemudian tidak dapat melakukan latihan lagi dalam dua hari karena Anda terlalu sakit. Dan sesuaikan latihan untuk diri Anda sendiri – jika push-up terlalu banyak, alih-alih meletakkan tangan di lantai, letakkan di atas meja untuk membuat gerakannya sedikit lebih mudah.

Inilah latihan yang perlu Anda lakukan:

Push ups

Belum pernah berlatih: 25 Repetisi
Sudah pernah berlatih : 50 Repetisi

Dips between chairs

Belum pernah berlatih: 20 Repetisi
Sudah pernah berlatih: 50 Repetisi

Row between chairs (broomstick)

Belum pernah berlatih: 30 Repetisi
Sudah pernah berlatih: 50 Repetisi

Sit-ups

Belum pernah berlatih: 30 Repetisi
Sudah pernah berlatih: 100 Repetisi

Bent-leg raises

Belum pernah berlatih: 25 Repetisi
Sudah pernah berlatih: 50 Repetisi

Bent-over twists

Belum pernah berlatih: 25 Repetisi
Sudah pernah berlatih: 50 Repetisi

Knee bends (squats)

Belum pernah berlatih: 25 Reps
Sudah pernah berlatih: 50-70 Reps

Calf raises

Belum pernah berlatih: 25 Repetisi
Sudah pernah berlatih: 50 Repetisi

Pull -ups

Belum pernah berlatih: 10 Repetisi
Sudah pernah berlatih: 30 Repetisi

“Kita akan menyelesaikan ini bersama-sama, dan mudah-mudahan, kita semua akan muncul dalam beberapa minggu lebih bugar dari sebelumnya. Mari kita lakukan ini.” (yn)

Sumber: sunnyskyz

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/fUTJyu07aG4

Mereka Mencari Rumah untuk Anjing Buta yang Diselamatkan Setelah Ditinggalkan dan Tertabrak Mobil

0

Semua teman anjing membutuhkan rumah yang menyediakan cinta dan perlindungan terlepas dari ras atau asal mereka.

Beruntung bagi hewan berbulu ini, hari ini lebih dari sebelumnya kesadaran masyarakat telah diciptakan pada pecinta anjing tentang kebutuhan dan pentingnya mengadopsi untuk mengurangi anjing-anjing yang hidup di jalanan.

Begitu banyak anjing mencari rumah yang kadang-kadang kita lupakan minoritas yang sangat signifikan: anjing cacat. Mereka juga pantas mendapatkan keluarga yang mencintai mereka tanpa syarat, meskipun mereka berada dalam kondisi yang berbeda.

DeVito tidak membiarkan ketidakmampuannya melihat mencegahnya bertahan hidup, tetapi tampaknya menjadi faktor untuk menemukan keluarga yang mengadopsi dia dan memberinya tempat yang pantas baginya.

Dari tempat penampungan Oshkosh Area Humane Society, di mana dia disambut dengan tangan terbuka, mereka meminta mereka datang untuk menemuinya dan menawarkannya kesempatan, dia adalah sahabat yang baik seperti anjing lainnya.

DeVito memiliki kehidupan yang tidak mudah. Hewan berusia 6 tahun itu dibiarkan takdirnya di sisi jalan di Milwaukee, Amerika Serikat, dan untuk bertahan hidup, ia terpaksa menjadi kanibalisme, karena makanannya terdiri dari memakan hewan tak bernyawa yang berada di jalurnya, hanya dipandu oleh hidungnya, karena De vito menderita kebutaan absolut.

Untungnya, hewan yang malan itu ditemukan oleh sukarelawan yang melihat bagaimana ia secara ajaib selamat karena ditabrak.

Setelah mengamankannya di truknya, mereka membawanya ke penampungan hewan yang disebutkan sebelumnya, di mana ia menjalani pemeriksaan medis untuk menguatkan keadaan kesehatannya.

Anjing itu membutuhkan bantuan segera, karena ia menderita kondisi yang disebut atrofi retina progresif.

Namun, untuk membuatnya merasa lebih nyaman, ia menjalani operasi untuk mengangkat kedua matanya, dan sekarang ia hanya memiliki kulit dan mantel di mana bola matanya dulu berada.

Meskipun DeVito sudah sehat, namun, untuk menemukan rumah yang pasti tidaklah mudah, meskipun publisitas luar biasa telah dibuat melalui situs web Oshkosh Area Humane Society.

“Aku semanis anjing! Aku suka orang-orang dan aku baik-baik saja dengan anjing-anjing terhormat lainnya, ” bunyi tulisan dalam postingan dengan foto oleh De Vito.

Tapi bukan hanya kebutaannya yang membuatnya sulit menemukan orang yang mencintainya, tetapi juga rasnya. Ini adalah pitbull dan, seperti yang kita tahu, ada banyak kepercayaan keliru tentang agresivitas spesimen ini.

Itulah sebabnya, dari rumah, kampanye khusus ini bersikeras untuk menunjukkan bahwa hewan yang lembut ini dalam kondisi sempurna untuk diadopsi dan bahwa tidak ada orang yang memilihnya akan menyesal melakukannya.

“Aku rukun dengan anjing lain. Bahkan, mungkin baik bagi saya untuk hidup dengan anjing lain karena aku tidak bisa melihat dan mungkin itu bisa membantu saya! ”Mereka menulis di penampungan tentang dia.

Semoga DeVito akhirnya menemukan rumah dan kebutuhannya yang layak. Menjadi buta seharusnya tidak berarti sendirian dan sedih selamanya.(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/H7hD1MeaDWo

Anies Tetapkan DKI Jakarta dengan Status Tanggap Darurat Bencana

0

EtIndonesia. Pemprov DKI Jakarta mengumumkan status tanggap darurat bencana penanganan corona. Keputusan itu ditetapkan setelah pemprov DKI Jakarta membicarakannya bersama unsur Polda Metro Jaya, Pandam Jaya dan ketua Satgas Tanggap Darurat Bencana COVID-19.

“Hari ini Jakarta ditetapkan sebagai Tanggap Darurat Bencana. Ini ditetapkan untuk masa waktu 14 hari ke depan dan bisa diperpanjang menyesuaikan dengan kondisi,” kata Anies dalam akun Youtube Pemprov DKI Jakarta, Jumat (20/3/2020).

Kondisi terkini, situasi di Jakarta berbeda dengan dua pekan lalu atau pekan lalu. Dikarenakan, jumlah yang wafat disampaikan cukup banyak dan semuanya berduka. Pemprov DKI Jakarta menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya bagi keluarga yang ditinggalkan. Kemudian, jumlah kasus disampaikan jumlahnya cukup tinggi.

“Kita harus menghindari angka ini meningkat dan itu bukan semata-mata meningkatkan fasilitas kesehatan. Tapi, dengan menghentikan penularan,” katanya.

Anies mengatakan, Pemprov DKI Jakarta, dan semuanya membutuhkan kerja sama dan dukungan dari masyarakat untuk bisa mengendalikan penyebaran corona. Selanjutnya,  akan terus dikampanyekan dan harus dikerjakan oleh semua pihak secara disiplin, menjaga jarak aman atau social distancing. Langkah tesebut mutlak dilakukan oleh semua.

“Bila sebagian tidak melaksanakan ini, maka efektifitas akan menurun, potensi penyebarannya akan terus meningkat. Jadi, saya berharap kepada seluruh masyarakat, dunia usaha, (serta) organisasi sosial (dan) keagamaan, ambil langkah drastis karena Jakarta statusnya sekarang Tanggap Darurat Bencana COVID-19,” kata Anies.

Anies mengatakan, berdiam di rumah adalah sikap yang bertanggungjawab untuk melindungi diri sendiri dan orang lain. Anies menyerukan agar tak menganggapnya remeh dengan berkegiatan di luar rumah, meskipun dalam keadaan sehat. Ia mengatakan, terus menyampaikan seruan. Namun demikian, tak berlangsung dengan baik karena kurangnya kedisiplinan warga. Ia mengatakan mengatasi penyebaran bukan semata meningkatkan fasilitas kesehatan. Tetapi menghentikan penularan. 

“Hari ini di Jakarta ada 17.500 dokter, ada 27.000 perawat, ada 900 an tenaga kesehatan masyarakat, jajaran medis seluruh Jakarta posisinya menghadapi, jumlah warga yang datang jumlahnya luar biasa, daya respon kita miliki ambang batas, karena jumlah rumah sakit dan tenaga yang tak seiring dengan pertumbuhan jumlah kasus, karena itu kita ingin semuanya sehat, maka kurangi jumlah penderita,” ujar Anies.  

Pada kesempatan itu, Ketua Tim Tanggap COVID-19 Pemprov DKI Jakarta, Catur Laswanto mengatakan Call Center Tanggap COVID-19 ataupun hotline menerima keluhan / laporan warga terkait COVID-19 sebanyak 9.646 orang. Hingga pukul 17.00 WIB, jumlah Orang Dalam Pemantau (ODP) adalah 1.028 orang. 

“670 masih dipantau, dan 350 selesai, artinya sudah sehat. Kemudian, jumlah pasien dalam pengawasan mencapai 447 orang, 196 masih dirawat, dan 251 sudah pulang. Adapun untuk total pasien yang dinyatakan positif di DKI Jakarta adalah sejumlah 224 orang, yang sembuh adalah 13 orang, dan meninggal 20,” katanya.

Sedangkan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti menyampaikan, Dinkes DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan jajaran Kemenkes RI terkait dengan pelaksanaan kegiatan rapid test COVID-19, yang salah satunya telah dilaksanakan di Jakarta Selatan.

“Kami melaksanakan sesuai protokol yang dibuat oleh Kemenkes. Kegiatan rapid test adalah suatu kegiatan yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan surveillance,” ujarnya.

Widyastuti  mengatakan pihaknya mendapatkan 520 unit untuk kegiatan surveillance tracing kontak ke lapangan. Saat ini ditunjuk sebagai uji coba di Jakarta Selatan. Turun bersama tim dari Kemenkes, yaitu Sudin Jaksel dan Puskesmas. “Rapid test bukan mengumpulkan orangnya, tapi kunjungan,” ujarnya. (asr)

Nama yang Tepat untuk Virus yang Menyebabkan Pandemi di Seluruh Dunia

0

The Epochtimes Editorial Board

Baru-baru ini ada kontroversi sebutan apa untuk virus yang menyebabkan pandemi di seluruh dunia. Rezim Komunis Tiongkok lebih suka menyebut “Novel Coronavirus.” Yang lain menyebutnya sebagai “virus Wuhan,” mengingat tempat asalnya, seperti yang umum dalam penamaan penyakit.

The Epoch Times menyarankan nama yang lebih akurat adalah “virus  Komunis Tiongkok,” dan meminta orang-orang untuk bergabung dengan kami dalam mengadopsi nama ini.

Nama tersebut meminta pertanggungjawaban dari rezim Komunis Tiongkok atas pengabaiannya terhadap kehidupan manusia dan pemunculan pandemi yang telah mengakibatkan jumlah risiko yang tidak terhitung bagi negara-negara di seluruh dunia, sekaligus menciptakan ketakutan yang meluas dan menghancurkan ekonomi negara-negara yang berusaha mengatasi penyakit ini.

Sebenarnya, pada awal bulan Desember pejabat Partai Komunis Tiongkok sudah mengetahui bahwa virus itu telah muncul di Wuhan, tetapi pejabat Komunis Tiongkok merahasiakan informasi tersebut selama enam minggu.

Kemudian aparat Komunis Tiongkok menangkap orang-orang yang berusaha memperingatkan bahaya tersebut, menuduh mereka menyebarkan “desas-desus.” Bahkan, menggunakan sensor ketat rezim komunis Tiongkok untuk mencegah liputan media dan menghapus semua yang memuat wabah tersebut dari media sosial.

Epoch Times merujuk pada coronavirus novel, yang menyebabkan penyakit COVID-19, sebagai virus Komunis Tiongkok karena penutupan dan kesalahan manajemen Partai Komunis Tiongkok memungkinkan virus menyebar ke seluruh Tiongkok dan menciptakan pandemi global.

Apa yang mungkin terkendali dibiarkan diam-diam menyebar ke seluruh Tiongkok. Orang-orang yang mungkin telah melindungi dirinya menjadi korban, di mana jumlah korban adalah jauh lebih banyak daripada yang diakui penguasa Komunis Tiongkok. Pada akhir bulan Januari, ada laporan bahwa semua krematorium di Wuhan beroperasi 24 jam sehari, selama tujuh hari seminggu untuk membakar tumpukan jenazah.

Sementara itu, langkah-langkah yang diambil pemerintahan Komunis Tiongkok untuk karantina dan merawat populasi Wuhan adalah sangat tidak manusiawi. Bangunan apartemen ditutup rapat.

“Rumah sakit” darurat yang diciptakan benar-benar berfungsi sebagai penjara bagi mereka yang diyakini terinfeksi Coronavirus. Terkunci di tempat-tempat ini tanpa pengobatan medis dan sedikit makanan, orang-orang malang terjebak di sana sampai meninggal.

Dalam berbohong mengenai bahaya yang dihadapi Tiongkok, Komunis Tiongkok bertindak sesuai dengan naskah Partai Komunis Tiongkok biasanya. Narasi dominan Komunis Tiongkok adalah bahwa Partai Komunis Tiongkok adalah “hebat, mulia, dan benar.” Kehadiran virus Komunis Tiongkok yang mematikan di Wuhan, atau, pada tahun 2003, akibat virus SARS, tidak sesuai dengan naskah tersebut. Seperti halnya SARS, respons pertama adalah penyangkalan.

Namun dalam menangani virus ini, penyangkalan tidak dapat diterima. Dunia perlu mengetahui asal usul virus ini, dan rezim Komunis Tiongkok menolak untuk bekerja sama. Para ahli dari luar negeri tidak diizinkan masuk ke Wuhan.

Dan, ada kekhawatiran yang dapat dipahami mengenai kegiatan Institut Virologi Wuhan, satu-satunya laboratorium P4 milik Tiongkok, yang dimaksudkan untuk bekerja dengan patogen yang mudah menular yang dapat menyebabkan penyakit fatal. Sebagai narasi resmi yang ditawarkan untuk sumber virus itu telah terbukti tidak benar, pertanyaan semakin mengarah mengenai apakah virus PKomunis Tiongkok itu bocor dari Institut Virologi Wuhan.

Namun, pertanyaan mengenai asal-usul virus itu tidak terjawab, Komunis Tiongkok mulai mengeluarkan tuduhan liar bahwa Amerika Serikat bertanggung jawab. Tuduhan ini akan membuat seluruh dunia menjadi bingung, jika tidak diejek.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump membalas dengan merujuk virus itu sebagai “virus Tiongkok.”

Tetapi, pemerintahan Komunis Tiongkok cenderung mengarahkan tuduhan tanggung jawab Amerika Serikat ini kepada rakyat Tiongkok. Komunis Tiongkok mengorbankan rakyat Tiongkok dalam penyangkalan penyangkalan pertama Komunis Tiongkok terhadap virus itu dan kini  berusaha mengorbankan rakyat Tiongkok lagi dengan mengalihkan tanggung jawab Partai Komunis Tiongkok terhadap virus itu kepada pihak lain.

Dan hal ini menunjukkan mengapa nama “virus Komunis Tiongkok” diperlukan, untuk membedakan penderita dari pencipta penderitaan. Orang-orang dari Wuhan dan Tiongkok adalah korban kesombongan dan ketidakmampuan Komunis Tiongkok, yang dinyatakan dalam pandemi virus  Komunis Tiongkok ini.

Nama virus Komunis Tiongkok juga terdengar sebagai peringatan: Bangsa-bangsa dan individu-individu yang dekat dengan Komunis Tiongkok adalah orang-orang yang menderita efek terburuk dari virus Komunis Tiongkok, sebagaimana adanya terlihat dalam infeksi yang mengamuk di sekutu dekat Komunis Tiongkok, yaitu Iran dan di Italia, satu-satunya negara G-7 yang bergabung dengan One Belt One Road. Taiwan dan Hong Kong, yang sangat ragu terhadap rezim Komunis Tiongkok, memiliki infeksi yang relatif sedikit.

Akhirnya, virus Komunis Tiongkok mengingatkan orang-orang di dunia bahwa sumber virus itu adalah roh jahat itu sendiri. Ini adalah virus komunis, dan dengan nama virus Komunis Tiongkok,The Epoch Times mengingatkan dunia akan penyembuhan: mengakhiri Komunis Tiongkok. 

Artikel Ini Terbit di The Epochtimes

Anggota staf medis yang mengenakan pakaian pelindung untuk membantu menghentikan penyebaran virus mematikan yang dimulai di kota, tiba dengan seorang pasien di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan di Wuhan, Tiongkok, pada 25 Januari 2020. (Hector Retamal / AFP via Getty Images)

Setelah Wuhan Menutup Semua Rumah Sakit Darurat, Pasien yang Sakit Ditolak Untuk Diberi Pengobatan

0

Nicole Hao

Seorang pasien dengan gejala Coronavirus di Tiongkok mengatakan kepada The Epoch Times segera setelah ia dibebaskan dari rumah sakit darurat, kondisinya semakin memburuk. Namun, rumah sakit menolak untuk memberinya perawatan.

Sejak tanggal 10 Maret, saat pemimpin Komunis Tiongkok Xi Jinping mengunjungi pusat wabah di kota Wuhan, pemerintah setempat menutup semua rumah sakit darurat. Pemerintah setempat mengklaim bahwa lebih sedikit pasien yang sakit; maka rumah sakit darurat tidak dibutuhkan lagi.

Sementara itu, rezim Tiongkok mengklaim Virus Komunis Tiongkok atau Coronavirus telah mencapai “puncaknya,” dan bahwa rezim Tiongkok berhasil mengendalikan penyebaran virus itu.

Tetapi nyonya Fu mengatakan dirinya, keluarganya, dan pasien lain seperti dirinya masih menderita Coronavirus.

Tanpa Perawatan

Fu berusia 60-an, dan tinggal bersama keluarganya di distrik Hanyang di pusat kota Wuhan. Ia menunjukkan gejala Coronavirus yang ringan. Tetapi hasil uji diagnostiknya kembali negatif, maka ia ditempatkan di pusat karantina pada awal bulan Februari.

Saat kondisinya memburuk, Fu dipindahkan ke rumah sakit darurat di Pusat Pameran Internasional Wuhan di distrik Hanyang, pada tanggal 11 Februari.

Ia mengatakan bahwa lebih dari 900 pasien dikurung di ruang pusat pameran tersebut. Tempat tidur diatur bersebelah satu sama lain tanpa penghalang — 22 tempat tidur dihitung sebagai satu unit.

“Satu dokter merawat delapan unit, yang berarti 176 pasien,” kenang Fu.

“Dokter hanya memeriksa suhu tubuh kami. Saat kami merasa tidak nyaman, kami mendapatkan obat dari stasiun perawat. Tetapi perawat tidak memberi kami perawatan apa pun,” tambah Fu.

Fu dikeluarkan dari rumah sakit darurat pada tanggal 28 Februari. Ia dikirim ke pusat karantina di rumah sakit lain, yang asalnya adalah sebuah hotel, untuk observasi medis.

Fu harus berbagi kamar dengan sesama pasien yang berusia 30 tahun.

Setelah pindah ke pusat karantina tersebut, Fu merasa semakin buruk. “Saya sesak napas. Untuk mengucapkan satu kalimat, saya harus mengambil napas setidaknya satu kali di pertengahan kalimat,” kata Fu.

Pada tanggal 10 Maret, seorang dokter mengirim Fu ke rumah sakit Puren Wuhan, yang ditunjuk sebagai rumah sakit untuk mengobati COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh jenis Coronavirus baru.

Fu harus membayar biaya untuk CT scan dan uji darah.

Laporan diagnosis rumah sakit menyatakan bahwa Fu memiliki selapis tipis yang tampak kabur di kedua paru-parunya, yang mungkin adalah lesi yang terinfeksi. Pada saat yang sama, pembuluh darah, hati, dan kantong empedu Fu juga rusak.

Banyak pasien COVID-19 menunjukkan keburaman di paru-parunya. Meskipun gejala klinis Fu cocok dengan pasien COVID-19, namun rumah sakit menolak merawatnya, mengatakan bahwa uji diagnostiknya kembali negatif.

Rumah Sakit No. 9 Wuhan adalah rumah sakit khusus yang menerima pasien pusat karantina tempat Fu dirawat. Tetapi Rumah Sakit No. 9 Wuhan juga menolak merawat Fu.

Pasien yang Dipulangkan

Fu mengatakan ia bukanlah satu-satunya pasien yang belum pulih yang dibebaskan.

Setelah Wuhan mengumumkan bahwa semua rumah sakit darurat akan ditutup, Pusat Pameran Internasional Wuhan mengirim bus untuk mengangkut pasien-pasien ke pusat karantina. Pasien dalam kondisi parah dipindahkan ke rumah sakit. Pasien yang dianggap sehat dipulangkan ke rumah.

Fu mengatakan bahwa ia berbicara dengan sekitar 20 pasien lain di bus itu. Mereka juga mengalami kerusakan paru-paru.

Seorang pria berusia 36 tahun yang juga dirawat di rumah sakit darurat tempat Fu dirawat, meninggal 36 jam setelah dipulangkan, menurut Fu.

Suami Fu juga terinfeksi Coronavirus. Setelah putra Fu memposting di media sosial untuk meminta bantuan supaya ayahnya dirawat di rumah sakit, akhirnya ayahnya dirawat di Rumah Sakit Rakyat Xinzhou, yang terletak di pinggiran kota di luar Wuhan.

“Suami saya lebih parah daripada saya. Apa yang harus saya lakukan?” tangis Fu.

The Epoch Times berbicara dengan putra Fu pada bulan Februari. Putra Fu mengatakan bahwa ayah sebenarnya sudah meninggal pada tanggal 8 Februari, tetapi keluarga tidak ingin Fu tahu akan hal itu. Kemudian, cucu Fu yang berusia 17 tahun juga terinfeksi Coronavirus, dan kini sedang dirawat di rumah sakit Kangtai Wuhan.Di media sosial, ada juga ada bukti warga Wuhan menghadapi situasi serupa yang dialami Fu.

Pada tanggal 14 Maret, Yang Zhanqing, seorang aktivis Tiongkok yang berbasis di Amerika Serikat, berbagi video di Twitter, yang menampilkan rekaman audio percakapan antara dia dan seorang dokter bermarga Wei di Wuhan di WeChat, aplikasi populer.

Dokter Wei mengatakan dalam video: “Di sini, kami menggunakan diagnosis politik dan pengobatan politik.” Dokter Wei mengatakan ada pasien yang belum sembuh, tetapi rumah sakit tetap membebaskannya — untuk menunjukkan pada pihak berwenang bahwa ada sejumlah besar pasien yang pulih.

Sebagai seorang dokter, Wei mengatakan ia tidak merasa etis untuk melepaskan pasien-pasien semacam ini, tetapi ia tidak punya cara untuk menghentikannya. “Karena spesialis sudah menandatangani lembar pemulangan pasien, saya harus melepaskannya. Jika saya tidak melepaskannya, dokter lain akan melakukannya. “

Yang Zhanqing memposting bahwa ia mendengar dari kontaknya bahwa beberapa perumahan di distrik Hanyang mengalami infeksi massal dalam beberapa hari terakhir, sebagian besar diakibatkan pasien yang pulang ke rumah dan secara tidak sengaja menyebarkan Coronavirus kepada anggota keluarga dan tetangganya.

Pada malam tanggal 13 Maret, netizen Wuhan bernama Zhang Yi menyiarkan langsung video yang memperlihatkan ambulans menjemput pasien-pasien dari rumah mereka. Tetapi setibanya di rumah sakit, rumah sakit menolak untuk menerima pasien-pasien tersebut karena kapasitas rumah sakit penuh. (vv)


FOTO : Seorang pria turun dari pesawat Xiamen Airlines di bandara Tianhe di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 31 Januari 2020. (STR / AFP via Getty Images)

Gajah yang Berkeliaran di Desa Mabuk Anggur Jagung 30 Kg dan Tertidur di Kebun Teh

0

Karantina dan penguncian beberapa negara besar di dunia, akibat pandemi Covid-19, telah menyebabkan salah satu efek terbesar di dunia dalam sejarah.

Penurunan drastis pencemaran Nitrogen Dioksida membuat angsa dan lumba-lumba yang kembali ke kanal-kanal di Venesia, Italia, menunjukkan seberapa besar dampak tidak adanya aktivitas manusia terhadap ibu alam, tetapi itu sembua belum selesai.

Sesuai dengan halaman Facebook Epicalyptic, sekelompok 14 gajah tampaknya telah berkeliaran di sebuah desa di Yunan, Tiongkok, untuk mencari jagung dan makanan lain, hanya untuk menemukan 30kg anggur jagung dan minum semuanya.

(Foto: Facebook)

Gajah-gajah itu kemudian ditemukan dalam keadaan mabuk di kebun teh terdekat, dengan senyum manis di wajah mereka.

Dalam laman Facebook itu terrulis,: “Ketika manusia melakukan isolas diri, sekelompok 14 gajah masuk ke sebuah desa di Provinsi Yunan, mencari jagung dan makanan lainnya. Mereka akhirnya minum 30kg anggur jagung dan mabuk sehingga mereka tertidur di kebun teh terdekat. “

Meskipun sayangnya, senyum pada wajah-wajah gajah yang mabuk ini hanya menunjukkan betapa kita masih perlu bekerja untuk memulihkan hutan mengingat efek dari deforestasi yang menyebabkan gajah-gajah malang ini harus menjelajahi desa untuk mencari makanan.

(Foto: Facebook)

Oleh karena itu, sebanyak isolasi telah membantu, kita perlu berbuat lebih banyak. Tanam lebih banyak pohon, hentikan pengembangan lahan yang tidak perlu terutama ketika ada begitu banyak proyek terbengkalai yang dapat digunakan kembali dan dirancang ulang.

Wabah COVID-19 mungkin merupakan tanda yang kita butuhkan untuk berhenti bersikap acuh tak acuh terhadap apa yang telah kita lakukan pada planet ini.(yn)

Sumber: worldofbuzz

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/PlUtzyRD0YE

Rezim Tiongkok Diserukan Berhenti Menyebarkan Disinformasi ‘Virus Komunis Tiongkok’

0

Eva Fu – The Epochtimes

Empat senator Partai Republik Amerika Serikat meminta pejabat Komunis Tiongkok berhenti menyebarkan informasi sesat mengenai asal-usul wabah Coronavirus dan bergabung dengan masyarakat internasional untuk memerangi pandemi global.

“Informasi palsu disebarkan oleh pejabat Partai Komunis Tiongkok, serta profesional medis yang terhubung dengan Partai Komunis Tiongkok dan outlet media yang dikendalikan Partai Komunis Tiongkok, adalah tidak bertanggung jawab dan berbahaya bagi kesehatan masyarakat global,” demikian Senator Jim Risch, John Barrasso , Marco Rubio, dan Cory Gardner mengatakannya pernyataan bersama pada tanggal 16 Maret.

Minggu lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian mempromosikan teori konspirasi bahwa Coronavirus itu berasal di Amerika Serikat dan dibawa oleh Angkatan Darat Amerika Serikat ke kota Wuhan di tengah Tiongkok, di mana kasus infeksi pertama muncul.

Zhao Lijian menulis di Twitter pada tanggal 12 Maret, “Kapan mulai ada pasien Coronavirus pertama di Amerika Serikat? Berapa banyak orang yang terinfeksi? Apa nama-nama rumah sakit itu? Mungkin tentara Amerika Serikat [sic] yang membawa epidemi Coronavirus ke Wuhan. Jadilah transparan! Publikasikan data anda! Amerika Serikat berutang penjelasan pada Tiongkok!” Posting tersebut dibagikan oleh sejumlah akun Kedutaan Besar Tiongkok, termasuk Kedutaan Besar Tiongkok di Chad, Pakistan, dan Kamerun.

Para senator Amerika Serikat mengatakan informasi yang dapat diandalkan, baik dari pemerintah, pakar kesehatan, atau saluran lain di Amerika Serikat, adalah sangat penting untuk melindungi masyarakat dari ancaman Coronavirus.

“Warganegara — tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi di seluruh dunia — layak mendapatkan kejelasan dan informasi yang akurat saat kita menghadapi pandemi ini bersama,” kata para senator tersebut.

Di salah satu tweet Zhao Lijian lainnya, juga dipromosikan oleh para Duta Besar Tiongkok lainnya, Zhao Lijian meminta pengikutnya untuk “membaca dan me-retweet” sebuah artikel, berjudul “Coronavirus Tiongkok: Pembaruan yang Mengejutkan. Apakah Coronavirus Berasal dari Amerika Serikat?” ditemukan di situs web Global Research.

Sementara Zhao Lijian mengatakan, artikel tersebut adalah “sangat penting bagi setiap orang Tiongkok,” pemeriksa fakta telah menandai Global Research sebagai situs web teori konspirasi.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengadakan pembicaraan dengan diplomat top Tiongkok Yang Jiechi atas “desas desus aneh” dari rezim Tiongkok. Pada tanggal 13 Maret Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat juga memanggil Duta Besar Tiongkok untuk Amerika Serikat mengenai masalah tweet Zhao Lijian.

Pihak berwenang komunis Tiongkok awalnya menunjuk pasar hewan dan makanan laut hidup di Wuhan sebagai kemungkinan asal wabah Coronavirus. Namun, selama beberapa minggu terakhir, pejabat Tiongkok dan media pemerintah Tiongkok berusaha memberikan kesan Coronavirus itu bukan berasal dari Tiongkok.

Pergeseran narasi Tiongkok sedemikian rupa merupakan tanda bahwa “Beijing berusaha menghindar tanggung jawab atas wabah Coronavirus,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat sebelumnya.

Zhang Wenhong, seorang pakar penyakit menular terkemuka dari Shanghai, juga tidak setuju dengan gagasan bahwa Coronavirus diimpor dari luar Tiongkok.

Jika Coronavirus diimpor dari luar Tiongkok, maka “pasien Coronavirus akan muncul di beberapa kota di Tiongkok sekitar waktu yang sama,” bukannya  pertama kali muncul di Wuhan, kata Zhang Wenhong kepada China Daily yang dikelola pemerintah Tiongkok dalam wawancara bulan Februari. Komentar tersebut kemudian dihapus dari wawancara itu.

Para senator Amerika Serikat juga mencatat bahwa rezim Komunis Tiongkok membungkam para dokter dan wartawan selama dimulainya wabah Coronavirus untuk meredam situasi, dan rezim Tiongkok “butuh beberapa minggu sebelum mengizinkan Organisasi Kesehatan Dunia masuk Tiongkok.”

“Langkah-langkah yang salah ini berkontribusi pada situasi serius yang dihadapi seluruh dunia saat ini. Informasi Partai Komunis Tiongkok yang sesat menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok selalu memprioritaskan reputasinya sendiri daripada mementingkan kebaikan bagi masyarakat internasional. Itu bukanlah kepemimpinan global,” kata para senator tersebut. (vv)

FOTO : Senator AS Marco Rubio (R-FL) mempertanyakan Kelly Craft, calon Presiden Trump untuk menjadi Perwakilan PBB, selama audiensi pencalonannya di hadapan Komite Hubungan Luar Negeri Senat di Washington, pada 19 Juni 2019. (Stefani Reynolds / Getty Images )

Video Rekomendasi :


Dokter di Seluruh Dunia Bersatu untuk Membagikan Pesan Penting pada Orang-orang yang Mereka Lindungi

0

Ketika pandemi virus corona terus menyebabkan ketidakpastian di seluruh dunia, satu hal yang pasti: kita perlu mendengarkan apa pun yang dikatakan dokter dan profesional medis kepada kita.

Para profesional kesehatan adalah yang melakukan yang terbaik untuk memerangi keadaan darurat kesehatan masyarakat saat ini, menjadikan kesehatan kita lebih penting daripada milik mereka sendiri dan melakukan segala yang mereka bisa untuk membantu dalam situasi yang hampir mustahil.

Jadi yang paling bisa kita lakukan adalah mendengarkan apa yang mereka katakan, yang saat ini melibatkan kita untuk tinggal di rumah untuk mencegah penyebaran COVID-19 lebih lanjut.

Para dokter di seluruh dunia telah bersatu untuk membagikan pesan penting ini kepada semua orang yang mereka coba lindungi.

Anda dapat menonton salah satu pesan di bawah ini:

Dalam video di atas, awalnya dibagikan di TikTok dan kemudian menjadi viral di Twitter, dua dokter terlihat memegang beberapa tanda untuk menyampaikan pesan mereka.

Pesan emosional berbunyi:

“Kami juga memiliki keluarga tetapi tidak bisa tinggal di rumah. Kami tidak sedang berlibur. Bertanggung jawablah. Tetap di rumah karena saya tidak bisa.

“Cuci tanganmu! Kami terbuka untuk semuanya untuk Anda! Bantu kami! Jaga aku, aku akan menjagamu.”

Dokter lain bernama Dr. Ahmed Rabea membagikan selfie dengan tanda bertuliskan,: “Saya tetap bekerja untuk Anda. Anda tinggal di rumah untuk kami! “, Sementara sekelompok petugas kesehatan menanyakan hal yang sama:”Kami tinggal di sini untuk Anda, silakan tinggal di rumah untuk kami. “

https://twitter.com/SindhRoyal/status/1240505610417901568

Tidak pernah lebih penting untuk mendengarkan mereka yang melakukan segala kemungkinan untuk membantu kita, jadi tolong, dengarkan para ahli dan tetap tinggal di rumah. (yn)

Sumber: Unilad

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/KeBoTZRIZGk

Anjing Terapi Ini Mengunjungi Panti Jompo untuk Menghibur Mereka dalam Isolasi

0

Sementara mengisolasi diri adalah ketidaknyamanan yang diperlukan bagi kebanyakan dari kita, itu bisa sangat sulit bagi orang yang rentan dan para lansia.

Untungnya, untuk setiap situasi yang sulit ini, ada seseorang di dunia yang ingin membuat hal-hal yang sedikit lebih mudah bagi mereka yang membutuhkan.

Di sinilah Tonka, seekor Great Dane datang untuk memecahkan masalahnya.

(Foto: KXAN)

Tonka adalah anjing terapi bersertifikat dengan The Dog Alliance, dan ia memiliki hati yang cocok dengan tubuhnya yang besar.

Anjing yang peduli sedang melakukan bagiannya untuk membantu mereka yang membutuhkan selama pandemi virus corona dengan mengunjungi pusat-pusat panti jompo di Cedar Park, Texas, AS, untuk menyebarkan kebahagiaan kepada penghuninya.

Menurut KXAN, karena pusat-pusat panti jompo di AS sekarang membatasi pengunjung, Tonka harus menjadi kreatif dalam cara menghibur orang-orang yang tinggal di pusat itu.

Tonka masih mengunjungi teman-temannya di rumah-rumah panti jompo dengan pawangnya, Courtney Leigh, dengan melakukan beberapa sesi penjemputan melalui jendela dan menyapa warga melalui kaca.

(Foto: KXAN)

Berbicara kepada KXAN, Leigh mengatakan:

“Kami belajar bahwa dengan kejadian baru-baru ini semua kunjungan terapi akan dihentikan untuk tujuan keamanan, tentu saja. Kami benar-benar merindukan kunjungan kami, dan saya pikir, apa yang dapat saya lakukan secara pribadi, untuk saya sendiri, untuk mencoba dan melanjutkan perasaan senang yang diberikan anjing yang luar biasa ini kepada semua orang? Jadi mereka cukup baik untuk mengikuti ide yang saya miliki.”

Dia menambahkan bahwa interaksi itu sama pentingnya bagi dia dan Tonka seperti halnya bagi warga lansia.(yn)

Sumber: Unilad

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/HcKq5WfnyaM

Kucing Liar dengan Kondisi Langka Sangat Senang Menemukan Rumah yang Sempurna

0

Munchie si kucing memiliki kondisi langka. Dia sangat kecil, jauh lebih kecil daripada anak kucing lain seusianya.

(Foto: Emily Tomlinson @minature_munchie)

Seekor anak kucing yang tersesat ditemukan oleh seorang Samaria yang baik di sebuah taman di Wolverhampton, Inggris tahun lalu. Dia dibawa ke dokter hewan terdekat untuk meminta bantuan.

Emily Tomlinson yang bekerja di dokter hewan, datang untuk melihat jahe kecil dan langsung jatuh hati. “Dia diperkirakan berusia 3-4 minggu,” kata Emily pada Love Meow. “Dia mengalami edema kornea bilateral. Penglihatannya baik-baik saja dan itu tidak mempengaruhi kehidupannya sehari-hari sama sekali.”

(Foto: Emily Tomlinson @minature_munchie)

Munchie membutuhkan rumah, dan Emily tidak ragu untuk mengadopsinya. Dalam minggu-minggu berikutnya, Emily memperhatikan ada sesuatu yang tidak beres ketika anak kucing itu tidak tumbuh sama sekali.

Sehari setelah Natal, kesehatan Munchie tiba-tiba memburuk dan dia harus dirawat di rumah sakit selama empat malam.

(Foto: Emily Tomlinson @minature_munchie)

Dia didiagnosis dengan kondisi langka yang disebut hipoparatiroidisme, yang membuat kadar kalsium darah kucing rendah secara abnormal. Mereka segera memulainya dengan perawatan dan diet khusus.

Dengan perawatan medis yang tepat, anak kucing itu bangkit kembali dengan cakar dan akhirnya mulai bertambah berat.

(Foto: Emily Tomlinson @minature_munchie)

Kucing dan anjing yang tinggal di sana memberikan perhatian padanya. Bella si anjing menerima pendatang baru itu, dan Aslan si kucing jahe membawanya kepadanya segera setelah itu.

“Dia memiliki kepribadian yang nakal dan ikatan yang kuat dengan semua hewan lain dalam rumah tangga,” kata Emily kepada Love Meow.

(Foto: Emily Tomlinson @minature_munchie)

Selama beberapa bulan berikutnya, anak kucing itu terus tumbuh sedikit demi sedikit. Sekarang pada usia tujuh bulan, Munchie memiliki berat 1,7 kg.

Ia mungkin akan tetap seukuran anak kucing selamanya, tetapi meskipun ia kekurangan dalam ukuran, ia menebus dengan kepribadiannya yang lebih besar.

“Dia suka tidur, bermain dengan mainannya, menggunakan postingannya dan memiliki cinta dan perhatian,” kata Emily. “Dia suka makan dan tidak bisa menahan sepotong ayam.”

(Foto: Emily Tomlinson @minature_munchie)

Munchie telah berkembang menjadi cinta. Dia selalu dekat teman-temannya yang berbulu dan suka merangkak ke pangkuan manusianya setiap kali dia membutuhkan cinta tambahan.

Junior si kucing tuksedo merawat adiknya, menghujaninya dengan cinta.

(Foto: Emily Tomlinson @minature_munchie)

Aslan, yang hampir tiga kali ukuran Munchie, memuja teman kecilnya.

Kucing besar itu menunjukkan kepadanya tali di sekeliling rumah, dan apakah ada baginya jika Munchie membutuhkan pelukan.

(Foto: Emily Tomlinson @minature_munchie)

Keduanya sangat dekat dan menghabiskan banyak waktu bersama.

(Foto: Emily Tomlinson @minature_munchie)

Aslan menjaga Munchie tetap bersih dan terawat dan memastikan dia tidak pernah sendirian.

(Foto: Emily Tomlinson @minature_munchie)

Setelah awal yang sulit untuk hidup, si kecil yang tersesat menemukan kesempatan kedua dan keluarga yang sempurna selamanya.(yn)

Sumber: lovemeow

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/H7hD1MeaDWo

Pemerintah Segera Gelar Tes Pemeriksaan Corona Secara Massal

0

ETIndonesia – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 memberlakukan pemeriksaan massal untuk lebih memahami penyebaran virus ini. Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto pada Kamis (19/3) di Graha BNPB, Jakarta. 

Pendekatan ini bertujuan untuk melakukan _screening__secara massal sehingga membantu dalam penanganan potensi penyebaran Covid-19. Yurianto menyampaikan bahwa _screening_ massal dengan metode imunoglobulin atau pengukuran antibodi di dalam sampel darah ini juga dilakukan oleh banyak negara terdampak virus Corona. Apabila dinyatakan positif, individu yang telah melakukan _screening_ melalui pendekatan ini akan diuji ulang dengan metode tes _polymerase chain reaction_ (PCR) yang jauh lebih akurat.   

Yurianto mengatakan pihaknya masih mempersiapkan pelaksanaan dengan _rapid test_ dalam waktu dekat. 

Sehubungan dengan individu yang teridentifikasi positif, Yurianto menyampaikan bahwa tidak semua harus dirujuk ke rumah sakit rujukan. Namun, kondisi individu tersebut akan didiagnosa lebih lanjut apakah memiliki gejala ringan atau moderat. 

“Apabila terdiagnosa gejala ringan, pasien dapat melakukan isolasi diri secara mandiri,” jelas Yurianto dalam keterangan yang diteruskan oleh Kapusdatin BNPB, Agus Wibowo.

Ia juga menambahkan bahwa pasien yang melakukan isolasi diri akan mendapatkan perhatian dari puskesmas atau petugas kesehatan setempat.

Di samping itu, mereka dapat melakukan _self-monitoring_ dan berkonsultasi secara virtual seperti menggunakan aplikasi Halodoc. Pasien yang kemudian menunjukkan gejala sedang hingga berat akan dipindahkan ke rumah sakit rujukan. 

Sementara itu, data perkembangan terkini hingga 19 Maret 2020 per 12.00 WIB, Yurianto menyampaikan bahwa total kasus positif Corona berjumlah 309 orang. Penambahan kasus tertinggi terjadi di wilayah DKI Jakarta dengan 52 kasus baru, sedangkan jumlah pasien sembuh 15 dan meninggal dunia 25. 

Pada kesempatan itu, Yurianto menekankan kembali beberapa langkah yang harus diperhatikan secara serius oleh semua pihak terhadap upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Pertama yaitu _social distancing_ atau mengambil jarak antar individu.

“Harus diimplementasikan sehari-hari, baik di lingkungan kerja maupun di kehidupan rumah tangga,” jelas Yurianto.

Kedua, pola hidup bersih dan sehat atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Kita dapat melakukannya seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.  

Selanjutnya _rapid test_ secara massal,“Pencarian yang mengidap penyakit ini dilakukan sehingga tidak menjadi sumber penularan di masyarakat,” jelas Yuri. (asr)

Kucing yang Cerdik Ini Meniru Segala Hal yang Dilakukan Pemiliknya, Bahkan Menggunakan Kamar Mandi

0

Kita tahu bahwa hewan memiliki kecerdasan superior yang kadang kita anggap remeh. Mereka tentu tidak pernah berhenti memukau kita dengan tindakan dan kemampuan mereka untuk merespons dalam lingkup tertentu.

Jika Anda masih meragukannya, kami hadirkan kepada Anda Ramen, anak kucing yang lembut yang telah menaklukkan hati pemiliknya tidak hanya karena kelembutannya yang tak terbatas, tetapi karena hewan berbulu ini, tidak seperti yang lain, lembut dan juga cerdas.

Ya, tentunya Anda pernah mendengar bahwa kotak pasir adalah pilihan terbaik untuk kucing ketika ingin buang kotoran. Namun, bagi Ramen, ini adalah masa lalu, ia lebih suka menggunakan kamar mandi secara langsung, bahkan menurunkan kunci.

Pemilik Ramen, Izzie Willis, baru-baru ini berkomentar di Twitter tentang kemampuan kucingnya yang luar biasa, sebuah fakta mengejutkan yang ia putuskan untuk dibagikan kepada seluruh dunia.

Kucing pintar itu berhasil menggunakan kamar mandi seperti orang lain, kebiasaan yang didapatnya secara individual tanpa pelatihan apa pun.

Pertama kali Willis melihat anak kucingnya bertindak sedemikian asing bagi spesiesnya, dia tidak bisa mempercayainya. Dalam hal ini, ia mengatakan:

“Saya menyikat gigi di kamar mandi dan dia mendatangi saya, menatap mata saya, dan mulai mengencingi toilet. Reaksi saya adalah ‘Wow’ ”.

Tentu saja adegan itu membuat Willis sangat bingung, jujur ​​saja, lebih dari satu orang akan terkejut untuk melihat bahwa tindakan yang begitu cerdas dan sopan yang layaknya dilakukan oleh manusia.

Curiga bahwa mungkin orang tidak akan mempercayainya, bahwa dia memberi isyarat, dia memutuskan untuk sedikit merusak privasi Ramen dan merekamnya pada salah satu kunjungannya ke kamar mandi.

https://twitter.com/izziewillis/status/1215686581480251394

Pemiliknya mengatakan bahwa meskipun tidak pernah ada jenis pelatihan, dia curiga bahwa dia belajar kebiasaan sopan dari memandangnya, yah mereka mengatakan bahwa dengan pengamatan dan pengulangan hal-hal yang dipelajari, mungkin itu adalah kasus Ramen.

Anda mungkin berpikir untuk mengajar kucing menggunakan kamar mandi, namun, para ahli menunjukkan bahwa perilaku ini dapat menyebabkan stres pada kucing dengan menyimpang dari rutinitas “mandi” alami mereka untuk menutupi apa yang mereka lakukan.

Rupanya, Ramen belajar menggunakan kamar mandi sendiri, kami berharap perilaku ini tidak menyebabkan dia cedera dan terus mengejutkan kami dengan kecerdasannya.(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/HcKq5WfnyaM