Home Blog Page 1816

Membongkar Aktor Serangan Teror Gangster di Hong Kong Terhadap Demonstran dan Warga

Epochtimes Hong Kong

Pada malam yang sama mantan Kepala Eksekutif Hong Kong, Leung Chun-ying menuding mahasiswa Hong Kong sebagai orang “kurang disiplin dalam keluarga,” pada tempat lainnya gerombolan orang-orang bersenjatakan tongkat dan batang logam menyerang pengunjuk rasa dan warga di stasiun kereta Yuen Long. 

Serangan itu mengakibatkan, empat puluh lima orang terluka termasuk wartawan dan anggota parlemen Hong Kong.

Melansir dari Epochtimes Hong Kong, anggota dewan legislatif  Hong Kong, Yuen Long Zachary Wong Wai-yin memperoleh informasi bahwa orang-orang itu adalah gangster dari daerah Yuen Long dan Tuen Mun. 

Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam menghindari pertanyaan wartawan tentang kemitraan antara pejabat, polisi, dan mafia. Tepat sebelum serangan Yuen Long terjadi, ratusan ribu warga Hong Kong berbaris lagi pada 21 Juli. 

Warga Hong Kong tetap menuntut pertanggungjawaban pihak pemberi perintah kepada polisi untuk menggunakan gas air mata dan peluru karet kepada demonstran pada 12 Juni. Kekerasan itu yang pertama di Hong Kong sejak  dikembalikan ke Tiongkok. Bahkan Komunis Tiongkok  menyebut aksi protes 12 Juni sebagai aksi “kerusuhan”.

Pengunjuk rasa meminta penyelidikan dan menargetkan kepada Han Zheng. Ia adalah anggota Komite Tetap Politbiro Komunis Tiongkok. Ia juga sebagai kepala Kelompok Koordinasi Pusat untuk Urusan Hong Kong dan Makau. 

Aktor lainnya adalah Zhang Xiaoming, Direktur Kantor Urusan Hong Kong dan Makau. Kedua orang ini secara terbuka mendukung RUU Ekstradisi. Isinya mengusulkan agar orang-orang dapat diekstradisi ke daratan Tiongkok untuk diadili.

To Ka Lun, anggota dewan legislatif Hong Kong dari daerah Yuen Long, mengatakan, penduduk Yuen Long telah menerima jawaban “jika Anda takut, jangan keluar.” Hal demikian diterima ketika mereka menelpon aparat kepolisian. Kadang-kadang, hotline polisi 999 dibiarkan tanpa pengawasan. Polisi Hong Kong bahkan tidak kelihatan hidungnya selama lima jam sejak pengaduan warga. 

Klip video yang viral di internet menunjukkan adanya polisi berbalik arah. Ia bahkan meninggalkan sebuah lokasi di mana sejumlah lelaki berbaju putih memukuli warga. Wartawan Hong Kong lantas bertanya-tanya apakah polisi berkolusi dengan gangster lokal. 

Sebagian besar toko sudah tutup pada sore hari di kawasan Yuen Long pada hari Senin itu. Kawasan Yuen Long telah berubah menjadi kota hantu. Warga setempat sudah saling bertukar informasi tentang adanya potensi pertikaian di antara gangster Yuen Long. Beberapa dari gangster ini tidak senang kepada yang lainnya menolak RUU ekstradisi dengan menggunakan kekerasan di stasiun kereta.

Mengutuk Kekerasan Gangster Sebagai Serangan Teroris

Sebanyak dua puluh empat anggota parlemen pro-demokrasi Hong Kong, mengeluarkan pernyataan bersama. Mereka mengutuk keras kolusi antara polisi Yuen Long dan gangster. Mereka menuduh polisi membiarkan gangster memukuli warga biasa selama berjam-jam. 

Mereka juga mempertanyakan mengapa polisi membiarkan sekelompok besar gangster dengan batang logam dan pisau berkeliaran dengan bebas. Mereka juga mempertanyakan apakah tindakan “menggunakan warga untuk memerangi warga.” Mereka mempertanyakan, perintah Komunis Tiongkok yang ditaati oleh pemimpin Hong Kong Carrie Lam. 

Mereka menuntut digelarnya komite investigasi independen. Mereka menyerukan Stephen Lo Wai Chung, Komisaris Polisi Hong Kong agar segera mengundurkan diri. 

Anggota Dewan Legislatif Hong Kong, Au Nok-hin menggambarkan kekerasan Yuen Long sebagai “terorisme nasional.” 

Au menyebut bahwa pemerintah Hong Kong menggambarkan pemrotes sebagai “penyerang kekerasan” akan tetapi menyebut kekerasan Yuen Long sebagai “konflik.” 

Dia mengatakan, pemimpin Hong Kong, Carrie Lam menggunakan gangster selama gerakan payung. Kali ini, bahkan warga biasa diserang di stasiun kereta Yuen Long.

Anggota Dewan Legislatif Hong Kong, James To Kun-sun berharap para pemimpin di pemerintah pusat dapat melihat apa yang telah terjadi.  Beberapa mungkin karena kolusi jangka panjang antara keamanan publik, keamanan nasional dan gangster. 

Kekacauan Hong Kong Terhubung ke Zhongnanhai

Adalah hal yang tidak biasa ketika Carrie Lam mengaktifkan gangster lokal, menurut Dr. Victor Ng Ming Tak, Asisten Assosiasi Professor di Hong Kong Baptist University. 

Dia mengatakan, Carrie Lam tampaknya telah berkolaborasi dengan musuh-musuh Xi Jinping. 

Victor mengatakan, hal pertama yang dilakukan adalah agar tetap bermalas-malasan di Kantor Penghubung Hong Kong. Kedua, menempatkan kekerasan di atas panggung di kawasan Yuen Long. 

Menurut Victor, tujuannya adalah untuk menciptakan kekacauan di Hong Kong untuk memaksa kompromi politik dari Xi Jinping. 

Victor menambahkan, hal demikian justru menjadi kesempatan bagi rakyat Hong Kong melihat dengan jelas siapa yang membuat kekacauan. Termasuk meminta pertanggungjawaban secar langsung kepada mereka.

Wartawan telah melihat dengan mata kepala mereka adanya pejabat dari Beijing dan Shanghai di antara kerumunan orang pada aksi protes pada 21 Juli lalu. 

Kekerasan Yuen Long sungguh mengejutkan pusat pemerintahan Komunis Tiongkok, Zhongnanhai di Beijing, menurut sumber Epoch Times dalam internal Generasi Merah Kedua. Mereka adalah orang-orang yang merupakan generasi kedua hingga tingkat tinggi Pejabat Komunis Tiongkok yang mengambil alih Tiongkok pada tahun 1949. 

Beberapa pejabat di Kantor Penghubung dan Kantor Urusan Hong Kong dan Makau mungkin bakal dihukum karena menciptakan kekacauan di Hong Kong.

Namun, Kantor Penghubung Hong Kong mengkritik keras demonstran. Situasi di Hong Kong sulit diprediksi, kata sumber itu.

Kolumnis Hong Kong, To Kit : Petugas Polisi dan Mafia Berkolusi untuk Mengontrol Hong Kong

“Situasi telah benar-benar berubah,” kata kolumnis Hong Kong, To Kit. 

Dia mengatakan, pemerintah Hong Kong yang dipimpin oleh Carrie Lam telah menggunakan cara-cara politik yang ekstrem. Bahkan mengaktifkan mafia untuk mengendalikan masyarakat.

Ia mengatakan, sejumlah pria kaos putih mengejar dan memukuli warga dengan pakaian hitam. Lalu memukuli mereka dengan tongkat. Tidak ada keamanan atau polisi di stasiun kereta. Ini berlangsung sepanjang malam. Sudah jelas bahwa polisi, pemerintah Hong Kong, dan mafia telah membentuk aliansi. Untuk diketahui, orang yang berkostum hitam adalah yang paling banyak dipakai pemrotes. 

Praktik ini tentu sangat mengkhawatirkan tentang kreadibilitas Hong Kong sebagai kota internasional.

Menurut To, kekerasan Yuen Long dan kerusuhan Kiri Hong Kong 1967 sama-sama bersumber dari kaum kiri di Hong Kong. Akan tetapi pemerintah Hong Kong ketika itu mengambil kendali secara efektif pada tahun 1967. Hingga memenangkan kepercayaan warga. 

To mengatakan : “Pemerintah ini dan pemerintah Inggris sangat berbeda dalam kemauan, keadilan, dan karakter.”

Gangsters Yuen Long Terkait dengan Mantan Kepala Eksekutif

Kolumnis Lin Baohua menyatakan bahwa gangster Yuen Long terkait dengan mantan Kepala Eksekutif Hong Kong, Leung Chun-ying. 

Leung adalah anggota Partai Komunis Tiongkok  bawah tanah. Ia tahu persis pentingnya “menggunakan warga untuk memerangi warga.”

Yuen Long adalah bagian dari Wilayah baru. Warga di Wilayah baru ini dulunya adalah tuan tanah di mata Komunis Tiongkok. Namun, ketika Beijing memutuskan untuk mengambil alih Hong Kong, penduduk di Wilayah Baru adalah target pertama yang menang. 

Dalam beberapa bulan pada tahun 1984, Deng Xiaoping berbicara tiga kali. Ia mengatakan bahwa ada patriot di antara mafia. Selama dia bisa mengambil kembali Hong Kong, bahkan pemerintahan oleh pemilik budak atau penguasa masyarakat feodal akan melakukannya. Dia mengizinkan tuan tanah di Wilayah Baru untuk menjaga hak istimewa mereka.  Contohnya, seperti Kebijakan Rumah Sederhana.

Oleh karena itu, selama negosiasi antara Inggris dan Tiongkok pada 1980-an, orang-orang ini adalah kelompok “patriot” yang pertama menyambut pengambilalihan Beijing. 

Perkembangan baru di Wilayah baru ini telah memperkenalkan pemain baru. Bahkan telah mengubah Yuen Long sebagai daerah di mana para gangster menjadi aktif, karena mantan Kepala Eksekutif Leung Chun-ying.

Zeng Qinghong Mendukung Mafia di Hong Kong

Zeng Qinghong adalah mantan anggota Komite Tetap Politbiro Komunis Tiongkok. Dia adalah  anak buah mantan kepala Komunis Tiongkok, Jiang Zemin. Ia telah merekrut banyak anggota Partai Komunis Tiongkok bawah tanah. Ia telah membentuk agen mata-mata “merah” di Hong Kong. 

Teknik operasinya adalah “semakin kacau Hong Kong, maka semakin baik.” Hong Kong adalah salah satu medan perangnya untuk melawan Xi Jinping.

Sebuah contoh lembaga “merah” yang didirikan Zeng Qinghong tak lama sebelum mantan Kepala Eksekutif Leung Chun-ying menjabat. Organisasi ini bernama Hong Kong Youth Care Association atau HKYCA. 

Hong Kong Youth Care Association didirikan pada 10 Juni 2012. Kelompok ini telah melecehkan Falun Gong di Hong Kong selama tujuh tahun. Cara yang mereka lakukan serupa dengan Pengawal Merah Partai Komunis Tiongkok selama Revolusi Kebudayaan. 

Menurut World Organization of Investigating the Persecution of Falun Gong atau WOIPFG, Hong Kong Youth Care Association mendapat dukungan dari Komisi Urusan Politik dan Hukum Pusat. Organisasi ini adalah cabang dari organisasi mata-mata Komunis Tiongkok di luar negeri.

Ketika Dewan Distrik, Sham Shui Po mengadakan diskusi menentang RUU ekstradisi pada 19 Juli.  Saat itu, lebih dari sepuluh orang memegang spanduk di kursi publik. Mereka berteriak serta menghina Anggota Dewan Distrik. Rapat akhirnya harus ditunda tiga kali dan  harus berakhir. 

Para pemimpin dan anggota Hong Kong Youth Care Association terlihat di antara orang-orang ini. Termasuk orang-orang yang telah menyerang praktisi Falun Gong. Mereka pernah dihukum karena kejahatannya.

Banyak pemimpin Hong Kong Youth Care Association hadir dalam “Pawai Menjaga Hong Kong” pada 20 Juli. Rapat umum ini adalah kegiatan yang diorganisir oleh anggota bawah tanah Partai Komunis Tiongkok di Hong Kong. Anggota Hong Kong Youth Care Association juga membagikan materi yang memfitnah dan menjelek-jelekkan Falun Gong dalam rapat umum itu.

Junius Ho Menjadi Musuh Publik

Junius Ho Kwan-yiu, anggota dewan legislatif pro-Komunis Tiongkok dari distrik Tuen Mun, terlihat berjabat tangan dengan para geng-geng berkostum putih. 

Ia sempat memberi acungan acungan jempol dan menyebut mereka “Anda adalah pahlawan saya” kepada salah satu dari mereka. Laki-laki kaos putih meresponnya, “Anda adalah idola saya.” Video ini terekam jelas dan viral di internet. 

Junius Ho Kwan-yiu pernah mengumumkan “siapa pun yang mengatakan kemerdekaan Hong Kong akan dibunuh tanpa pengampunan” pada 2017 silam. 

Banyak warga negara terganggu. Lebih dari 100 warga memprotes di kantor Junius Ho Kwan-yiu di kawasan Tsuen Wan. Warga mengkritiknya karena berkolusi dengan gangster lokal. 

Ho adalah pengacara Hong Kong Youth Care Association , menurut WOIPFG.  Kepala Hong Kong Youth Care Association, Yang Jiang juga mendukung langsung kampanye pemilihan Ho pada tahun 2017 silam. (asr)

FOTO : Polisi tidak menangkap pria ebrbaju putih pada malam tanggal 21, dengan alasan bahwa “tidak ada yang melihat senjata ofensif”, tetapi foto-foto yang diambil oleh wartawan dengan jelas menunjukkan bahwa pria itu memegang tongkat panjang dan cabang besi dan berdiri di samping polisi anti huru hara. (tangkapan layar film)

Mengapa Para Fisikawan Kemukakan Teori Multiverse

0

oleh : Li Fan

Beberapa tahun terakhir ini, alam semesta berganda atau multiple universe yang disingkat multiverse menjadi topik pembicaraan hangat di dunia riset fisika. 

Film layar lebar juga kerap mengangkat tema ini. Pemeran utama dikisahkan menembus berbagai dimensi berbeda. Sehingga menimbulkan rasa penasaran penontonnya.

Jika alam semesta berganda seperti yang digambarkan dalam kreasi film Hollywood, sangat bisa dipahami. Tetapi fisikawan adalah sekelompok orang yang paling mempercayai pembuktian.

 Fisikawan memiliki pola pikir yang paling kritis. Teori alam semesta berganda ini bersumber dari mereka. Membuat penulis pun bertanya-tanya, apa gerangan yang membuat mereka keluar dari “jalur yang sangat terpaksa” ini?

 Memang, dulu saat Einstein mengkritik teori mekanika kuantum Bohr dengan mengatakan, “Tuhan tidak akan bermain dadu.”

 Melihat kembali masa indah fisika Newton, segala benda memiliki jalur yang pasti. Seluruh jalur bisa dijelaskan dengan rumus yang sempurna.

 Sayang masa indah itu tidak berlangsung lama, gerakan di dalam dunia mikro, seperti “dualitas gelombang dan partikel” atau wave-particle duality pada cahaya,  membuat para fisikawan terjebak dalam “mimpi buruk” yang berkepanjangan.

 Semua ini memulai “eksperimen celah ganda” atau double slit experiment yang terkenal itu. Dalam percobaan tersebut, seberkas cahaya monokrom ditahan oleh sebuah pembatas. Pada bidang pembatas itu dibuka dua buah celah sempit yang sejajar, agar cahaya yang menembusnya terefleksi di atas layar di belakangnya.

 Bisa dibayangkan, jika bidang penghalang itu hanya ada satu celah sempit. maka pada layar di belakangnya seharusnya akan terefleksi berkas cahaya terang. Faktanya adalah demikian.

 Tapi jika pada bidang penghalang terdapat dua celah sempit, apakah akan terefleksi pula dua berkas cahaya? Jawabannya : Tidak.

 Pada layar di belakangnya akan muncul seperti pola zebra yakni gelap dan terang yang silih berganti. Ini dikarenakan cahaya adalah sejenis gelombang. Adalah gelombang cahaya yang melewati dua celah ternyata saling mengganggu, sama seperti riak-riak di air yang saling sengkarut. Di beberapa tempat gelombangnya saling menguatkan; tapi di beberapa tempat lainnya, gelombangnya saling membatalkan satu sama lain.

 Garis-garis terang dan gelap di layar adalah hasil dari saling menguatkan dan melemahnya. Fenomena ini juga tidak mengejutkan, karena para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa cahaya adalah sejenis gelombang. Gangguan itu justru adalah ciri khas gelombang.

 Tapi pada tahun 1909 ilmuwan Inggris Geoffrey Taylor memperlambat kecepatan pancar cahaya, agar partikel cahaya atau foton dipancarkan satu persatu. Di saat yang sama memastikan hanya ada 1 foton yang melewati celah itu, lalu tertangkap pada film fotosensitif di belakangnya. 

Seiring dengan dipancarkannya satu persatu partikel foton itu pada film, secara perlahan terakumulasilah sebuah sorotan akibat tumbukan pada film. Yang mengejutkan adalah, pada gumpalan sorotan ini, tetap muncul pola yang terganggu.

 Karena setiap kali hanya dipancarkan satu foton, maka partikel ini seharusnya hanya melewati celah sebelah kiri, atau melewati celah sebelah kanan, atau tidak melewati yang mana pun. Hanya ada satu foton, yang mana telah menimbulkan gangguan?

 Satu-satunya penjelasan yang memungkinkan adalah, satu partikel cahaya yang sama telah melewati celah kiri dan celah kanan secara bersamaan. Lalu saling mengganggu. Dengan kata lain, partikel cahaya yang sama dapat muncul di tempat yang berbeda secara bersamaan! Hal ini sama sekali telah melanggar sifat kepastian atas posisi suatu benda dalam ilmu fisika konvensional.

 Setelah itu para fisikawan berkali-kali mencoba mengulangi percobaan yang sama. Menunjukkan partikel mikro yang berbeda – elektron, neutron, dan lain-lain – juga mengalami hal yang sama. Mereka juga telah melakukan berbagai peningkatan versi atas percobaan ini. Langkah ini untuk menyingkirkan kesalahan percobaan, atau gangguan yang mungkin dapat timbul dalam proses pengukuran. Akan tetapi betapa pun mereka berusaha, pola gangguan itu tetap eksis.

 Untuk menjelaskan fenomena ini, fisikawan Denmark bernama Niels Bohr pada era tahun 1920-an satu abad lalu telah mengemukakan, partikel mikro dapat eksis pada beberapa posisi secara bersamaan. 

Oleh karena itu, sebuah partikel foton yang sama dapat secara bersamaan menembus dua celah sempit, saling interfensi membentuk pola bergaris. Dan, posisi penyebaran dari foton ini, muncul dalam wujud gelombang.

Maka gelombang cahaya adalah sejenis gelombang yang bersifat probabilitas. Pada posisi puncak dimana kedua gelombang menumpuk, dua probabilitas saling memperkuat. Hingga membuat foton lebih memungkinkan muncul pada posisi ini. Sementara pada posisi puncak gelombang bersinggungan dengan lembah, probabilitas ini menjadi saling mengurangi. Lalu menyebabkan probabilitas munculnya foton pada posisi ini akan berkurang.

 Namun dalam kehidupan normal, posisi suatu benda sudah pasti. Untuk menjembatani perbedaan ini, menurut Bohr, pengamatan seperti apa pun akan dapat menyebabkan sifat ketidak-pastian partikel mikro menjadi bisa dipastikan. Sehingga mengakibatkan partikel mempunyai posisi pastinya. Karena definisi ini dikemukakan oleh beberapa fisikawan Copenhagen termasuk Bohr, maka disebut pula dengan istilah “definisi Copenhagen”.

 Teori ini secara tepat menjelaskan hasil dari eksperimen celah ganda. Tidak hanya itu saja, teori ini juga terbukti terverifikasi secara tepat dalam sejumlah pengamatan terhadap banyak dunia mikro lainnya, dan selalu teruji.

 Akan tetapi Einstein sangat sulit menerima teori ini. Ia menyanggah, “Tuhan tidak akan bermain dadu.” Bohr pun tidak segan-segan membantah, “Jangan katakan lagi apa yang harus dilakukan Tuhan.”

 Untuk mematahkan mekanika kuantum Bohr, pada Tahun 1935 Einstein bekerjasama dengan dua orang ilmuwan lainnya mempublikasikan sebuah tesis.

Dalam tesis tersebut Einstein membuktikan, seandainya mekanika kuantum Bohr itu benar, maka akan dapat disimpulkan bahwa fenomena membelitnya kuantum adalah eksis.

 Dengan kata lain, saat dua partikel mikro saling mendekati, akan terjadi semacam hubungan antara keduanya. Sebagai contoh, jika satu partikel berputar ke atas, maka partikel lain akan berputar ke bawah.

 Jika pengamat tidak mengamati salah satu partikel, maka kombinasi “naik turun” dan “turun naik” kedua partikel eksis secara bersamaan. Tapi, jika pengamat melihat pada salah satu partikel, dan tahu partikel itu berputar naik, maka betapa pun jauh jarak keduanya, posisi partikel lain juga akan dapat dipastikan dan pasti berputar turun.

 Karena sebelum pengamatan kedua macam kemungkinan ini eksis bersamaan, setelah diamati hanya ada satu kemungkinan, maka sebelum dan sesudah pengamatan terdapat perubahan yang objektif. 

Namun, berapa pun jauhnya jarak kedua partikel, dengan mengamati kondisi salah satu partikel, sampai memastikan kondisi partikel lainnya, waktu dalam proses ini adalah nol. Dengan kata lain, kecepatan hantaran efek sebab akibat ini adalah tak terbatas besarnya.

 Menurut Einstein, di tengah alam semesta, segala hal hanya dapat menimbulkan dampak terhadap sebagian zona di dekatnya saja. Sementara efek sebab akibat dapat terhantar sampai jauh, dengan kecepatan tidak mungkin melebihi kecepatan cahaya.

 Berangkat dari prinsip ini, Einstein berpendapat fenomena melilitnya kuantum adalah tidak mungkin, menyebutnya sebagai “tindakan gaib jarak jauh” atau spooky action at a distance. Einstein menjadikan pandangan ini sebagai bantahan terhadap mekanika kuantum. Ia berpendapat bahwa mekanika kuantum setidaknya adalah “tidak sempurna”.

 Setelah membaca tesis ini, Bohr sontak melompat marah. Ia langsung membacakan jawaban pada sekretarisnya. Tapi dalam proses membacakan jawaban ini, Bohr berulang kali mengubah pernyataannya. Pada akhirnya tidak bisa menemukan jawaban yang memuaskan.

 Hingga 1972, perdebatan keduanya baru terselesaikan. Pada 1964, fisikawan Inggris bernama John Bell mengemukakan suatu pertidaksamaan. Jika Einstein benar, pertidaksamaan ini akan terpenuhi; sebaliknya jika Bohr benar, maka pertidaksamaan ini akan dipatahkan.

 Di tahun 1972 berdasarkan teori ini, Stuart Freedman dan John Clauser melakukan eksperimen. Ia mendapati data statistik lilitan kuantum bertentangan dengan rumus pertidaksamaan Bell. Ini membuktikan bahwa Bohr benar.

 Tapi, kesimpulan ini tidak berarti sakit kepala para fisikawan telah berkurang.

 Jauh sebelumnya yakni pada Tahun 1935, fisikawan bernama Erwin Schrödinger pernah mengemukakan suatu eksperimen hipotesis. Dalam percobaan ini, ada sebuah kotak hitam yang di dalamnya ada sebuah atom, sebuah saklar, sebotol racun dan seekor kucing, inilah “Kucing Schrödinger” yang terkenal itu. 

Dalam eksperimen, jika atom mengalami kegagalan, maka akan menyalakan saklar itu, lalu memecahkan botol racun, yang menyebabkan si kucing mati.

Karena atom adalah partikel mikro, menurut mekanika kuantum, seharusnya situasi ini memenuhi sifat ketidakpastian. Maka sebelum pengamatan, kegagalan atom dan kondisi sebelum terjadi kegagalan eksis secara bersamaan, dan kucing ini hidup dan mati secara bersamaan.

 Tapi jika ada seseorang membuka kotak hitam itu, melihat sekilas kucing tersebut, menurut definisi Copenhagen, hidup mati kucing ini telah dipastikan. Karena kucing adalah benda makro, dan kucing dapat hidup juga dapat mati di saat yang sama. Kondisi ini telah melanggar pemahaman konvensional kepastian benda makro, sehingga disebut juga “Paradoks Schrödinger”.

 Untuk menjembatani paradoks ini, di tahun 1957, mahasiswa bergelar doktor dari Princeton University bernama Hugh Everett dalam tesis doktornya menyatakan meninggalkan definisi Copenhagen. Ia berpendapat partikel mikro dan benda makro mematuhi siklus yang sama, yakni sama-sama terdapat ketidakpastian.

 Dan, ketidakpastian pada benda makro, terletak pada eksisnya banyak dimensi parallel : Selain dunia kita ini, masih ada banyak dunia berbeda lainnya. Ada yang di dalamnya terdapat masyarakat manusia seperti kita, ada pula yang tidak ada. Jika siang hari ini Anda pergi makan siang di sebuah restoran masakan Tionghoa, mungkin pada dimensi lain, Anda pergi ke restoran masakan korea, berbagai kemungkinan eksis bersamaan.

 Sebenarnya, versi upgrade dari eksperimen celah ganda ini, juga memenuhi asumsi ini. Dalam percobaan ini, partikel yang dipancarkan bukan foton. Partikel kecil seperti foton ini merupakan makro molekul berbentuk bulat atau bucky bal yang terbentuk dari 60 buah atom karbon. Percobaan ini juga menunjukkan pola yang terganggu, tampaknya posisi semua molekul itu terdapat ketidakpastian.

 Sebenarnya, sejak awal pada saat Bohr mengemukakan gelombang probabilitas, sepertinya telah memendam pertanda dunia berlapis. Karena berdasarkan teori probabilitas, probabilitas ditentukan pada “ruang contoh”. Dan setiap kemungkinan pada ruang contoh, adalah suatu realita yang berbeda.

 Seperti melempar sebuah uang koin, melihat sisi kepala menghadap ke atas. Maka dalam lemparan tersebut, kemungkinan munculnya sisi ekor tidak akan muncul. Hanya akan eksis di dalam realita yang lain. Bicara probabilitas, maka tidak bisa tidak bicara soal ruang contoh. Dan, ruang contoh, pada dasarnya adalah realita dalam versi yang berbeda.

 Seiring dengan bergulirnya waktu, mekanika kuantum tidak hanya tidak menjadi mudah dipahami, sebaliknya justru menjadi semakin misterius. Tidak hanya ruang paralel menjadi memungkinkan, bahkan pemahaman terhadap waktu juga sangat berbeda dengan pemahaman tradisional.

 Fisikawan modern berpendapat, dulu, sekarang, dan masa depan, eksis di saat yang bersamaan, dan waktu mungkin dapat diputar kembali. Sepertinya dalam riset fisika, komposisi “materi” semakin lama semakin sedikit, sementara dunia kita, justru semakin lama semakin menyerupai suatu sistem informasi raksasa.

 Sebenarnya di dalam ajaran Buddha sejak awal telah memahami eksisnya ruang secara paralel. Menurut pemahaman ajaran Buddha, saat seseorang terlahir di dunia ini, pada banyak dimensi lain, juga terdapat dirinya yang sama terlahir bersamaan.

 Ajaran Buddha juga berpandangan, hidup seorang manusia ibarat sebuah film, masa lalu, masa kini dan masa depannya telah eksis secara bersamaan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, iptek dan agama/kepercayaan, telah semakin lama telah berjalan semakin mendekat.

 Persis seperti yang dikatakan oleh seorang profesor ilmu fisika dari Columbia University yakni Brian Greene dalam film dokumenter ilmiah populernya yang berjudul “The Fabric of the Cosmos, yang mengatakan:

 “Lihat saja saya sebagai contoh. Saya kelihatannya sangat nyata bukan? Mungkin benar, tapi berbagai petunjuk baru yang mengejutkan tengah bermunculan, menunjukkan Anda dan saya, bahkan seluruh dimensi ini, adalah semacam bayangan hologram.” (SUD/WHS/asr)

FOTO : Para ilmuwan sedang mencari tabrakan antara ‘gelembung alam semesta’ yang berbeda di latar belakang gelombang mikro kosmik. (Geralt / CC 0 via The Epochtimes)

AS Jatuhkan Sanksi Terhdap BUMN Energi Tiongkok Zhuhai Zhenrong Atas Pelanggaran Minyak Iran

Erabaru.net. Setelah Huawei, Amerika Serikat kembali menerapkan sanksi baru terhadap sebuah perusahaan asal Tiongkok. Kali ini terhadap BUMN energi Tiongkok. 

Melansir dari Reuters, Menlu AS Mike Pompeo dalam pidatonya pada 22 Juli mengatakan sanksi kepada perusahaan energi milik pemerintah Tiongkok, Zhuhai Zhenrong Co Ltd karena diduga melanggar pembatasan yang diberlakukan terhadap sektor minyak Iran. 

“Kami sudah mengatakan bahwa kami akan memberikan sanksi atas perilaku yang dapat dikenakan sanksi, dan kami bersungguh-sungguh,” kata Pompeo dalam sambutannya di Florida.

Pemberlakuan sanksi ini  di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Negara Barat serta antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Belum lama ini, AS-Tiongkok telah memulai kembali pembicaraan perdagangan. 

Pemerintahan Trump telah meningkatkan sanksi terhadap Iran setelah melanggar perjanjian nuklir. Ketka itu perjanjian dibuat yang diperantarai antara Teheran dan negara-negara Barat saat pemerintahan Barack Obama.  

Kedutaan Besar Tiongkok  di Washington akhirnya bersuara dengan menolak pengumuman Pompeo.

Zhuhai Zhenrong adalah BUMN yang berspesialisasi terutama dalam membeli minyak Iran dan berbasis di Beijing. 

Perusahaan ini sebelumnya pernah dikenai sanksi pada tahun 2012 oleh pemerintahan Obama karena berurusan dengan Iran.

Kini, Zhuai Zhenrong merupakan anak perusahaan dari Grup konglomerasi Nam Kwong yang dikendalikan oleh negara. 

Tetapi langkah Washington adalah satu lagi tembakan melintasi haluan yang mencerminkan keseriusan sikap pemerintahan Trump terhadap Iran.

ClearView memprediksi tembakan diarahkan hanya ke Tiongkok, tetapi juga terhadap pembeli potensial lainnya seperti Turki dan mungkin Rusia. Kedua negara diketahui berfungsi sebagai perantara  minyak dari Iran ke negara-negara lain. 

Melansir dari The Wall Street Journal, Departemen Keuangan AS pada  Senin 22 Juli Lalu secara resmi memasukkan perusahaan dan pejabat puncaknya ke dalam daftar hitam. 

Ketika sanksi diberlakukan, perusahaan ini dan eksekutifnya akan dilarang terlibat dalam transaksi valuta asing, perbankan atau properti apa pun di bawah yurisdiksi Amerika Serikat. 

Walaupun perusahaan itu tidak berbisnis di Amerika Serikat. Akan tetapi sanksi dapat mempersulit kemampuannya untuk mengasuransikan pengiriman dan membiayai transaksi melalui negara-negara Barat. 

Pompeo kepada The Wall Street Journal mengatakan, sanksi mengirimkan “pesan penting bagi dunia,” bahwa AS bisa melihat pengiriman minyak mentah itu bergerak.

Amerika Serikat kembali menerapkan sanksi terhadap Iran. Ini setelah Iran menarik diri dari perjanjian nuklir Tahun 2015 antara Teheran dan enam kekuatan di dunia.

Sebulan lalu, perwakilan khusus AS untuk Iran, Brian Hook, mengatakan Washington akan memberikan sanksi kepada negara mana pun yang terus mengimpor minyak Iran. Ia juga memperingatkan, AS akan melihat laporan minyak mentah Iran yang akan dikirim ke Tiongkok.

Menurut data dari pemerintah dan sumber-sumber perdagangan, impor minyak mentah Asia dari Iran turun pada Mei ke level terendah.Penurunan ini terjadi setidaknya dalam lima tahun terakhir. Ini setelah Tiongkok dan India mengurangi pembelian di tengah sanksi AS. 

Sementara itu, Jepang dan Korea Selatan langsung menghentikan minyak impor dari Iran.

Oleh Lesley Wroughton

FOTO : Seorang pekerja di ladang gas Pars Selatan di kota pelabuhan Asaluyeh, Iran. (Atta Kenare / AFP / Getty Images)

https://www.youtube.com/watch?v=loTFE9ZqLuI

Serangan Senjata Elektromagnetik Dituding Sebabkan Mati Listrik Venezuela

0

ETIndonesia — Separuh lebih dari 23 negara bagian Venezuela kehilangan pasokan listrik pada 22 Juli 2019. Menurut saksi mata dan laporan di media sosial, pemadaman listrik oleh pemerintah diklaim karena serangan elektromagnetik.

Itu adalah pemadaman listrik pertama yang turut melanda ibukota, Caracas, sejak Maret 2019. Pemerintah menyalahkan oposisi dan Amerika Serikat atas serangkaian pemadaman listrik yang menyebabkan jutaan orang tanpa air dan akses telekomunikasi.

Pemadaman ini memperburuk krisis ekonomi yang telah mengurangi separuh ukuran ekonomi negara tersebut.

Menteri Informasi Venezuela, Jorge Rodriguez mengatakan pemadaman pada hari Senin bahwa pemadaman disebabkan oleh ‘serangan elektromagnetik’. Namun, dia tidak memberikan bukti. Dia menambahkan bahwa pihak berwenang sedang dalam proses membangun kembali pasokan dan aliran listrik.

Daya listrik kembali selama sekitar 10 menit ke beberapa bagian negara bagian Bolivar tenggara, lokasi bendungan pembangkit listrik tenaga air Guri, sumber dari sebagian besar listrik Venezuela. Akan tetapi, listrik padam lagi, menurut saksi kepada Reuters. Listrik masih mati di seluruh Caracas hingga berita ini diturunkan.

“Saya takut untuk berpikir bahwa kita menghadapi pemadaman nasional lagi,” kata Maria Luisa Rivero, seorang pemilik bisnis berusia 45 tahun dari kota Valencia, di negara bagian Carabobo.

“Hal pertama yang saya lakukan adalah berjuang untuk membekukan makanan saya sehingga tidak memburuk seperti yang terakhir kali terjadi di bulan Maret. Dibutuhkan banyak biaya untuk membeli makanan hanya untuk membuangnya,” sambungnya.

Krisis ekonomi dan hiperinflasi negara kaya minyak itu telah menyebabkan meluasnya kekurangan makanan dan obat-obatan. Krisis mendorong lebih dari 4 juta rakyat Venezuela untuk meninggalkan negaranya.

Jaringan listrik nasional Venezuela telah rusak setelah bertahun-tahun investasi dan pemeliharaan yang tidak memadai, menurut oposisi dan pakar kelistrikan.

“Pemadaman ini adalah bencana besar,” kata petugas kebersihan berusia 51 tahun, Bernardina Guerra, yang tinggal di Caracas.

“Saya tinggal di bagian timur kota dan di sana lampu mati setiap hari. Setiap hari keadaannya terus memburuk.” (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Sukhoi Venezuela Agresif Membayangi Pesawat Militer Amerika

0

ETIndonesia — Militer Amerika Serikat menuduh sebuah pesawat tempur Venezuela ‘secara agresif’ membayangi sebuah pesawat Angkatan Laut AS, EP-3 Aries II di atas wilayah udara internasional. Pertemuan antara kedua pesawat itu terjadi pada Jumat (20/7/2019) lalu.

Pada hari yang sama pemerintahan Trump mengumumkan akan menjatuhkan sanksi pada empat pejabat tinggi di badan kontra-intelijen militer Venezuela.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari Minggu (21/7/2019) waktu setempat, militer AS mengatakan bahwa pihaknya mengidentifikasi sebuah pesawat tempur buatan Rusia secara agresif membayangi EP-3. Pesawat itu mengikuti pada jarak yang tidak aman di wilayah udara internasional untuk jangka waktu yang lama. Aksi pesawat Venezuela diklaim membahayakan keselamatan kru dan misi EP-3.

Kedua pesawat tidak bertabrakan dan tidak ada yang terluka dalam insiden itu. Militer AS tidak memberikan perincian misi EP-3 atau mengatakan di mana kontak kedua pesawat itu terjadi.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Minggu oleh pemerintah Venezuela, angkatan bersenjata negara Amerika Selatan itu mengatakan mereka menolak serangan pesawat pengintai dan intelijen AS di area penerbangan di sekitar bandara Maiquetia, yang melayani ibu kota Caracas.

“Pada pukul 11.33 pagi waktu setempat, dua jet tempur Venezuela menghadang pesawat itu dan dikawal keluar dari wilayah udara Venezuela,” kata pernyataan itu.

Pemerintahan Presiden Donald Trump telah berulang kali menggunakan sanksi dalam upaya menggulingkan diktator Venezuela Nicolas Maduro, yang pemilihannya kembali pada tahun 2018 dianggap tidak sah oleh Amerika Serikat dan sebagian besar negara-negara Barat.

Maduro telah mempertahankan dukungan militer Venezuela dan lembaga-lembaga lainnya. Dia juga mengantongi dukungan dari Tiongkok, Rusia, dan Kuba.

“Rezim Maduro terus melemahkan hukum yang diakui secara internasional dan menunjukkan penghinaan terhadap perjanjian internasional yang memberi wewenang kepada AS dan negara-negara lain untuk secara aman melakukan penerbangan di wilayah udara internasional,” kata militer AS dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu juga menyinggung dan menyalahkan langkah Rusia dalam mendukung Venezuela. AS mengatakan ‘pertemuan jarak dekat di udara’ antara pesawat buatan Amerika dan buatan Rusia menunjukkan dukungan militer Rusia yang tidak bertanggung jawab kepada rezim Maduro yang tidak sah. (REUTERS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Puluhan Ribu Warga Puerto Rico Demo Desak Pemimpin Negara Mengundurkan Diri

0

ETIndonesia — Puluhan ribu warga Puerto Rico tumpah di jalan raya Senin, 22 Juli 2019, waktu setempat. Mereka mengibarkan bendera negara, melantunkan lagu kebangsaan, dan membenturkan panci dan wajan.

Mereka menuntut pengunduran diri Gubernur Ricardo Rosselló dalam krisis yang dipicu oleh bocornya pesan cabul. Pesan yang bocor berisi dugaan obrolan antara dia dan penasehatnya.

Demonstrasi tersebut tampaknya menjadi protes terbesar di pulau itu dalam hampir dua dekade.

“Akhirnya, topeng pemerintah telah jatuh,” kata Jannice Rivera, seorang insinyur mekanik berusia 43 tahun yang tinggal di Houston, tetapi lahir dan dibesarkan di Puerto Rico. Dia pulang kampung naik pesawat terbang untuk bergabung dengan aksi unjuk rasa.

Demonstran berbaris di jalan raya Las Americas menuntut pengunduran diri gubernur Ricardo Rossello, di San Juan, Puerto Riko, pada 22 Juli 2019. (Foto : Carlos Giusti/AP Photo/The Epoch Times)

Protes itu terjadi 10 hari setelah bocornya 889 halaman obrolan online di mana Rossello dan beberapa pembantunya menghina perempuan dan mengejek konstituen, termasuk korban Badai Maria.

Kebocoran ini telah meningkatkan kemarahan rakyat yang lama membara di wilayah AS tersebut, atas korupsi yang terus-menerus dan salah kelola oleh dua partai politik utama di pulau itu. Krisis utang yang parah, ekonomi yang buruk, dan pemulihan lambat pasca Badai Maria, yang menghancurkan Puerto Rico pada September 2017.

“Orang-orang terbangun setelah begitu banyak kemarahan. Masih ada orang tanpa atap, dan jalan raya tanpa lampu. Obrolan itu adalah puncak gunung es,” kata pensiunan perawat, Benedicta Villegas yang berusia 69 tahun.

Kerumunan massa melonjak di sepanjang Expressway Amerika meskipun suhu panas berhembus. Bahkan remaja dan anak-anak turut serta menemani orang dewasa yang mandi keringat. Mereka tersenyum ketika melambaikan bendera Puerto Rico, dan simbol-simbol negara otonom, yang besar dan kecil.

“Ini untuk menunjukkan bahwa orang-orang menghargai diri mereka sendiri,” kata Ana Carrasquillo, 26 tahun. “Mereka telah melakukan korupsi selama bertahun-tahun.”

Dalam sebuah wawancara Senin dengan Fox News, Rosselló mengatakan bahwa dia tidak akan mengundurkan diri dan bahwa dia fokus pada penanggulangan korupsi dan membantu pulau itu pulih dari dampak Badai Maria.

“Saya akan menebus kesalahan. Saya sudah meminta maaf untuk semua komentar yang saya buat di obrolan (yang bocor).”

Pada hari Minggu malam, Rosselló, seorang Demokrat, berusaha untuk menenangkan kerusuhan dengan berjanji tidak akan mencalonkan diri kembali pada tahun 2020, atau melanjutkan sebagai ketua Partai Progresif Baru yang pro-kenegara-an. Sikap itu semakin membuat marah pengkritiknya, yang telah melakukan demonstrasi jalanan selama lebih dari seminggu.

“Orang-orang tidak akan pergi,” kata Johanna Soto, dari kota Carolina. “Itu yang dia harapkan, tapi kami kalah jumlah.”

Ditanya siapa yang menasihati Rossello untuk tetap menjabat, menteri urusan publik Rosselló, Anthony Maceira, mengatakan gubernur berbicara dan meminta nasehat dari keluarganya. Ayah Rossell, Pedro, adalah gubernur dari tahun 1993 hingga 2001.

Surat kabar terbesar di wilayah ini dengan oplah lebih dari 3 juta pembaca warga Amerika, El Nuevo Dia, menambah tekanan dengan tajuk utama halaman depan, “Gubernur, sudah waktunya untuk mendengarkan rakyat: Anda harus mengundurkan diri.”

Ditanya apakah gubernur harus mundur, Presiden AS, Donald Trump mengatakan bahwa Rosselló adalah gubernur ‘mengerikan’. Dia juga menegaskan bahwa uang bantuan badai yang dikirim ke Puerto Riko telah ‘dihambur-hamburkan, terbuang, dan dicuri’.

“Kepemimpinan puncak pulau itu sama sekali, sangat tidak kompeten,” ujar Trump.

Demonstrasi tersebut merupakan gerakan protes terbesar di pulau itu sejak rakyat Puerto Rico berunjuk rasa untuk mengakhiri pelatihan Angkatan Laut AS di pulau Vieques lebih dari 15 tahun yang lalu.

Senin adalah hari ke 10 protes berturut-turut, dan lebih banyak lagi rakyat yang diprediksi akan turun ke jalan pada pekan ini. Mal terbesar di pulau itu, Plaza de las Américas, ditutup menjelang protes, seperti halnya puluhan pusat bisnis lainnya. Pergolakan itu juga mendorong sedikitnya empat kapal pesiar membatalkan kunjungan ke Puerto Riko.

Krisis telah menimbulkan kekhawatiran tentang dampak pada ekonomi yang sudah rapuh.

Puerto Rico sedang berjuang untuk merestrukturisasi bagian dari 70 miliar dolar AS utang di bawah pengawasan Bank Sentral AS, dan berurusan dengan resesi 13 tahun melalui penutupan sekolah, pengurangan dalam pemeliharaan infrastruktur dan langkah-langkah penghematan lainnya.

Pada saat yang sama, pulau itu sedang mencoba untuk membangun kembali dari kehancuran badai Maria, yang menyebabkan kerusakan senilai lebih dari 100 miliar dolar AS, yang melemparkan Puerto Rico ke dalam pemadaman listrik selama setahun, dan menyebabkan ribuan orang tewas. Sebagian besar dari mereka menyerah akibat panas terik.

Rakyat pulau itu juga menyaksikan serangkaian penangkapan pejabat Puerto Rico baru-baru ini atas tuduhan korupsi. Mereka yang ditangkap termasuk mantan menteri pendidikan. (THE ASSOCIATED PRESS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Partai Konservatif Pilih Perdana Menteri Inggris Baru

0

ETIndonesia — Boris Johnson diprediksi akan muncul sebagai pemenang dalam pemilihan kepemimpinan Partai Konservatif di Inggris. Boris menghadapi Jeremy Hunt dalam pemilihan putaran puncak dari ketua partai yang akan sekaligus menjadi Perdana Menteri Inggris.

Sekitar 160.000 anggota partai berhak memilih pada Senin, 22 Juli 2019 waktu setempat. Mereka akan memilih pemimpin mereka berikutnya, dan pria yang akan menjadi Perdana Menteri Inggris berikutnya. Pemenang akan diumumkan pukul 11 siang pada hari Selasa (23/7/2019), waktu setempat (Sore WIB).

Kebuntuan Brexit memaksa Theresa May untuk mundur. Ini adalah ‘kentang panas’ dalam politik Inggris Raya yang akan diteruskan kepada penggantinya. Entah mantan walikota London dan mantan menteri luar negeri Boris Johnson, atau menteri luar negeri saat ini Jeremy Hunt.

Transfer kekuasaan secara resmi akan digelar pada hari Rabu (24/7/2019), ketika Theresa May akan melapor kepada Ratu siapa yang akan menjadi pemimpin baru partai.

May menjalani tiga tahun kekuasaan yang tidak mudah, dengan masalah Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa mendominasi pemerintahannya.

Eurosceptics di dalam partainya tidak puas dengan pendekatannya. Dan pada bulan Januari, kesepakatan Brexit-nya ditolak.

Sangat mungkin bahwa siapa pun penggantinya, akan menghadapi tantangan yang sulit menemukan konsensus di Parlemen juga.

Ketika partainya memilih, menteri muda luar negeri Sir Alan Duncan mundur sebagai tanda protes atas kemenangan Johnson yang diprediksi. Dia menggambarkan Brexit sebagai ‘awan gelap’. Menteri Keuangan Phillip Hammond dan Menteri Kehakiman David Gauke sudah mengatakan mereka berniat untuk mengundurkan diri jika Johnson yang menang. Ini mengikuti pengunduran diri minggu lalu, yang diumumkan oleh Menteri Digital Margot James.

Johnson telah berjanji Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober 2019, dengan atau tanpa kesepakatan.

“Setelah tiga tahun dan dua tenggat waktu yang terlewat, kita harus meninggalkan UE pada 31 Oktober (2019),” katanya pada acara deklarasi pencalonannya.

Hunt mengatakan dia siap untuk pergi (keluar UE) tanpa kesepakatan, tetapi akan menerima jika ada penundaan lebih lanjut.

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan dia berpikir Johnson akan ‘meluruskan’ Brexit dan bahwa mereka memiliki hubungan yang baik.

“Dia tipe pria yang berbeda, tetapi mereka mengatakan aku tipe pria yang berbeda juga. Kami rukun. Saya pikir kami memiliki hubungan yang sangat baik, ”katanya minggu lalu pada konferensi pers di Kantor Oval.

Hubungan Inggris dengan Amerika Serikat akan menjadi lebih penting ketika Inggris bersiap untuk memutuskan hubungan dengan UE.

Siapa pun yang menang, waktu mereka untuk menikmati kemenangan tidak akan bertahan lama. Dengan sangat cepat janji mereka terkait Brexit akan diuji. (JANE WERRELL/NTDNews/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Pakistan Bantu Amerika Tekan Taliban Setujui Gencatan Senjata

0

ETIndonesia – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan bahwa Pakistan membantu Amerika Serikat menekan Taliban untuk berkomitmen pada gencatan senjata permanen. Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih pada 22 Juli 2019 waktu setempat, mereka juga mendesak Taliban untuk menyetujui pembicaraan yang mencakup pemerintah Afghanistan.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dan Trump bertemu di Gedung Putih sebagai bagian dari kunjungan kenegaraan resmi. Kedua pemimpin sepakat bahwa Amerika Serikat lebih dekat daripada sebelumnya dalam kesepakatan damai dengan Taliban di Afghanistan. Menurut Gedung Putih, Trump telah merencanakan untuk menggunakan kunjungan itu untuk mendesak Khan agar meningkatkan tindakan keras baru-baru ini oleh otoritas Pakistan terhadap kelompok-kelompok teroris dan militan.

“Dan kami berharap bahwa dalam beberapa hari mendatang, kami akan dapat mendesak Taliban untuk berbicara dengan Afghanistan dan datang (menyetujui) ke penyelesaian politik,” kata Khan kepada wartawan di Kantor Oval.

“Selain Afghanistan, negara yang menginginkan perdamaian di Afghanistan adalah Pakistan,” kata Khan. “Pakistan membutuhkan stabilitas. Kami telah memiliki pengalaman 15 tahun berjuang dalam perang melawan teror ini. Kami sangat menginginkan perdamaian, dan kami senang Presiden Trump telah mendorong hal ini.”

Trump Benarkan Penjelasan Khan.

“Apa yang dikatakan perdana menteri itu adalah cerita yang sangat besar, dan itu 100 persen benar. Kami telah membuat banyak kemajuan besar selama beberapa minggu terakhir. Dan Pakistan telah membantu kami dengan kemajuan itu,” kata Trump.

Pada tahun 2018, pemerintahan Trump menangguhkan lebih dari 1,2 miliar dolar AS bantuan anti-teror untuk Pakistan. Penghentian bantuan dalam upaya untuk memaksa negara itu mengintensifkan pertempuran melawan teroris yang beroperasi di wilayahnya.

Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada 22 Juli, Trump mengatakan Pakistan kini banyak membantu AS. Dia mencatat bahwa dirinya akan segera tahu jika kemajuannya cukup signifikan untuk mengaktifkan kembali bantuan dana teror untuk Pakistan.

“Saya pikir Pakistan bisa melakukan banyak hal sehubungan dengan Afghanistan. Pakistan bisa melakukan banyak hal, tetapi mereka sebelumnya memilih untuk tidak melakukannya, dan itu karena mereka tidak menghormati kepemimpinan AS,” kata Trump.

Presiden Trump mengungkapkan rencana untuk kemungkinan tindakan militer di Afghanistan, tetapi untuk menghindari korban massal, dia memilih untuk lebih baik tidak memilih opsi tersebut.

“Saya bisa memenangkan perang itu dalam seminggu. (Taopi) Saya tidak ingin membunuh 10 juta orang. Afghanistan bisa dihapus dari muka bumi. Saya tidak ingin pergi ke rute itu,” kata Trump.

Khan sependapat dengan Trump.

“Tidak ada solusi militer di Afghanistan. Jika Anda melakukan militer habis-habisan, jutaan dan puluhan juta orang akan mati,” kata Khan.

Seorang pejabat senior pemerintahan Trump, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada wartawan pada 21 Juli bahwa Gedung Putih memantau komitmen Pakistan untuk membasmi kelompok-kelompok teror di negaranya. Gedung Putih ‘bermata tajam’ tentang hubungan yang diketahui antara dinas intelijen Pakistan dan kelompok-kelompok teror.

Pakistan telah membuat langkah-langkah awal untuk memerangi teror, termasuk berjanji untuk menyita aset beberapa kelompok teroris. Pada 17 Juli, Pakistan menangkap Hafiz Muhammad Saeed, seorang teroris dengan hadiah 10 juta dolar AS ‘untuk kepalanya’. Seorang pejabat senior pemerintahan Trump mencatat bahwa Saeed telah ditangkap dan dibebaskan enam kali sejak serangan teror besar di India pada tahun 2001.

“Jadi kita akan melihat bahwa Pakistan mengambil tindakan berkelanjutan dan benar-benar menuntut (mendakwa) orang-orang ini,” kata pejabat itu.

Trump membutuhkan bantuan Pakistan untuk mengakhiri keterlibatan militer Amerika Serikat di Afghanistan. Khan diperkirakan akan menggunakan kunjungan itu untuk memperbaiki hubungan dengan Washington dan menarik investasi AS yang sangat dibutuhkan.

“Ini adalah waktu yang kritis,” kata Khan. “Yang kami inginkan adalah saling pengertian antar negara. Saya dapat meyakinkan Presiden Trump apa pun yang kami katakan, kami akan jujur ​​kepada mereka. Tidak akan ada keraguan tentang niat Pakistan.”

Pakistan belum membebaskan Shakil Afridi, dokter yang dipenjara yang diyakini telah membantu CIA memburu Osama bin Laden, dalang serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.

Khan mengisyaratkan bahwa Afridi akan segera dibebaskan. Pemenjaraannya telah lama menjadi sumber ketegangan antara Pakistan dan Amerika Serikat.

“Presiden Trump, kami akan memberimu kabar baik tentang para sandera.” (IVAN PENTCHOUKOV dan Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Bagaimana Sosialisme Merusak Kehidupan dan Tatanan Masyarakat

oleh : Dr. Charles McVety 

Setiap tahun, masyarakat semakin hari semakin terjebak dalam kegelapan karena moralitas yang sedang terkikis. 

Melihat parade CBC di Kanada yang didanai secara nasional, di atas panggung anak laki-laki, berusia 10 hingga 12 tahun, mengenakan pakaian lawan jenis. Bocah-bocah ini diatur melakukan tarian tak senonoh. Ini adalah indikasi bahwa ada sesuatu yang salah secara drastis. 

Bahkan ketika euthanasia, narkoba, dan klub seks dilegalkan. Pernikahan telah didefinisikan ulang. Unit keluarga sedang diserang hingga jadi sasaran perundungan, dengan penggunaan kata-kata propaganda seperti “ibu” dan “ayah” yang sedang patah hati.

Misalnya saja sistem pendidikan di Kanada telah meninggalkan kebenaran. Mirisnya, menggantinya dengan relativisme dan gagasan bahwa kebenaran absolut tidak dapat dikejar. 

Lembaga-lembaga telah melempar jauh-jauh definisi sains, biologi, dan kimia untuk mendukung teori fluiditas gender. Yang mana, memungkinkan seseorang untuk mengubah gender dengan keinginan mereka. Individualisme telah digantikan oleh statisme. Agama sekarang diejek sebagai candu masyarakat.

Bahkan semakin memburuk. Hakim yang diangkat dan tidak terpilih membuat untuk undang-undang kebijakan sosial bertentangan dengan kebenaran historis dan nilai-nilai tradisional. Jika ada yang berani melakukan kebebasan berbicara, maka dianggap sebagai pelanggaran bagi masyarakat. Tentunya akan disetempel sebagai intoleran. Mereka sering diejek, diteriaki, atau bahkan diserang. Kepercayaan pada Tuhan dicemooh di aula-aula perguruan tinggi.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Beberapa percaya itu adalah perkembangan alami masyarakat. Namun, tidak ada bukti empiris atau historis untuk mendukung klaim semacam itu.

Jawabannya jelas: Orang-orang seperti Fredrick Nietzsche, Karl Marx, Fredrick Engels, Charles Darwin, Sigmund Freud, dan Michael Foucault memulai revolusi sosialis yang mengubah fondasi budaya tradisional masyarakat. 

Sektor masyarakat yang besar sekarang didominasi hampir secara eksklusif oleh filosofi mereka, termasuk akademisi, media, birokrasi, dan peradilan.

Ekonom Inggris John Maynard Keynes, sering mengutip pernyataan Vladimir Lenin bahwa “Tidak ada yang lebih halus, tidak ada cara yang lebih pasti untuk menjungkirbalikkan basis masyarakat yang ada selain untuk merusak nilai mata uang.” 

Proses ini melibatkan semua kekuatan tersembunyi hukum ekonomi di sisi kehancuran. Serta melakukannya dengan cara yang tidak dapat didiagnosis oleh satu orang dalam sejuta orang.

Prinsip yang sama ini berlaku saat ini, tidak secara ekonomi tetapi secara sosial. Ketika kaum sosialis menggunakan kekuatan tersembunyi relativisme moral, mereka menghancurkan tatanan masyarakat. Tidak seorang pun dari sejuta orang yang mengakui hal ini.

Marx mengajarkan bahwa sosialisme adalah posisi transisi sosial antara penggulingan kapitalisme dan realisasi komunisme. 

Billy Graham memperingatkan, tentang perubahan budaya ini pada tahun 1954 silam. Ketika dia menyatakan bahwa komunisme “ada di sini untuk tinggal. Ini adalah pertempuran sampai mati: baik komunisme harus mati, atau Kristen harus mati. Secara politis, seorang komunis adalah orang yang percaya bahwa negara adalah yang tertinggi dan individu hanya ada untuk kesejahteraan negara, sehingga menghancurkan status martabat individu yang diberikan oleh Tuhan. ”

Para filosof sosialis telah dengan cerdik menyelubungi ajaran mereka sebagai pemikiran alami yang didukung oleh sains. 

Fredrick Nietzsche dianggap sebagai Musa sosialisme. Dia menyatakan bahwa “Gott ist tot” atau Tuhan sudah mati. Oleh karena itu, tidak perlu khawatir tentang konsekuensi dari tindakan Anda. Tidak ada hari akhir pengadilan, neraka, atau azab neraka karena berperilaku yang amoral. Sehingga Anda dapat melakukan apa yang Anda inginkan, mengikuti naluri Anda, menikmati apa yang Anda bisa, dan kemudian membawa hidup Anda dalam hedonisme. 

Sosok ini juga berpendapat bahwa tidak ada balasan untuk berbuat baik. Karena itu Anda dapat menimbun kesenangan dan kelebihan diri sendiri tanpa memperdulikan orang lain. Pikiran Nihilistic berpendapat bahwa Adolf Hitler dan Mother Teresa menerima tujuan yang sama. Pemikiran seperti itu menarik bagi mereka yang ingin mengikuti kecenderungan mereka daripada marah atas tindakan mereka yang berpegang dengan moral. Dengan kata lain, lakukan saja sesukamu, hidup dan biarkan hidup, makan, minum dan bergembiralah, karena besok kau akan mati.

Malapetaka  Besar Berdatangan

Hasil revolusi ini menjadi malapetaka besar. Angka bunuh diri meroket di Kanada, dengan 200 orang berusaha bunuh diri setiap hari. Pada tahun 2015, Statistik Kanada melaporkan bahwa lebih dari 10 persen populasi masyarakat, sekitar 3.396.000 orang di atas usia 12, berencana untuk mengambil nyawanya sendiri. 

Bunuh diri di kalangan remaja dan orang dewasa sangat mengkhawatirkan, menjadi penyebab kematian nomor dua. Sementara itu, menjadi penyebab kematian nomor sembilan secara keseluruhan.

Hasil lainnya termasuk depresi, penyalahgunaan narkoba, kekerasan seksual, dan penembakan di sekolah. Di Kanada, satu dari tiga wanita mengalami pelecehan seksual dalam hidup mereka, menurut pemerintahan federal. Sebanyak 15 persen yang tragis akan mengalami depresi klinis. Sekitar 10 persen diketahui mengonsumsi opioid dan obat-obatan psikotropika. 

Pembunuhan massal oleh orang-orang yang meniru ocehan tak berarti kehidupan para penembak Columbine telah menjadi kejadian umum. Perpecahan rasial semakin dalam karena pengajaran Darwin tentang “ras favorit” dari bukunya  “On the Origin of Species by Means of Natural Selection, atau the Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life” yang telah menjadi landasan pemikiran di antara sebagian besar masyarakat.

Hebatnya, kebebasan berekspresi, pemikiran kritis,  rasionalitas, dan kebenaran obyektif telah menjadi musuh. Postmodernisme kini telah melabeli pemikiran seperti misogini, fanatisme, rasis, dan kebencian sebagai upaya untuk membungkam oposisi. 

Jika Anda mengutip statistik, Anda akan dikutuk. Jika Anda bertujuan untuk pemikiran yang logis, Anda akan diserang. Anda tidak akan diizinkan menyajikan data empiris dengan maksud untuk mengajukan kebenaran. Semuanya harus subjektif dan sesuai dengan narasi sosialis. 

Progresif radikal tidak dapat memperdebatkan manfaat dari ketiadaan makna atau manfaat amoralitas. Sehingga mereka menggunakan taktik perundungan ala sekolah klasik yakni penyiksaan secara verbal.

Selama 100 tahun terakhir adalah yang paling berdarah dalam sejarah manusia.  Hampir 200 juta orang terbunuh dalam perang. Hampir semua perang ini didorong oleh para pemimpin yang memproklamirkan filosofi sosialis. Vladimir Lenin, Joseph Stalin, Adolf Hitler, Mao Zedong, dan Pol Pot.  Semuanya mengumandangkan tidak adanya seorang pencipta, evolusi, oposisi terhadap moralitas agama, dan kehidupan yang serampangan.

Hasilnya adalah kematian massal dan penderitaan manusia — hasil logis dari amoralitas dan ketidakberartian.

Perang bukanlah mekanisme utama sosialisme abad ini. Tapi telah bergeser ke tingkat yang lebih dalam. Berada pada jalur untuk menghasilkan konsekuensi yang sama-sama menghancurkan. 

Filsuf Max Horkheimer pernah menyatakan bahwa “Revolusi tidak akan terjadi dengan senjata, melainkan akan terjadi secara bertahap, dari tahun ke tahun, dari generasi ke generasi. Kami secara bertahap akan menyusup ke institusi pendidikan dan kantor politik mereka, mengubah mereka secara perlahan menjadi entitas Marxis ketika kami bergerak menuju egalitarianisme universal. ”

Ada pertempuran yang berkecamuk untuk jiwa masyarakat. Ini bukan perang darah dan daging. Tetapi perjuangan antara kebebasan dan sosialisme. Jangan salah, kaum sosialis sekarang lebih unggul dan siap bergerak untuk membunuh dengan sosialisme secara total.

Charles McVety adalah resident of Canada Christian College and School of Graduate Theological Studies in Whitby, Ontario.

Seruan dari Jakarta Diakhirinya Penindasan Terhadap Falun Gong yang Telah Berlangsung Selama 20 Tahun

0

Epochtimes.id- Sejumlah praktisi Falun Gong atau Falun Dafa dari Jakarta dan sekitarnya menyerukan diakhirinya penindasan terhadap rekan-rekan mereka di Tiongkok yang telah berlangsung selama 20 tahun. Aksi itu digelar di seberang Jalan Kedutaan Besar Tiongkok di Jalan Mega Kuningan, Jakarta, Sabtu (20/7/2019).

Seruan itu bukan yang pertamakalinya dilakukan. Sejak 20 tahun silam, praktisi Falun Dafa sudah menyerukannnya hingga saat ini. Aksi itu juga menandai 20 tahun keteguhan hati dan kedamaian praktisi Falun Dafa.

Falun Dafa, adalah latihan jiwa dan raga dengan lima gerakan termasuk meditasi. Pada intinya, berdasarkan pada tiga prinsip sejati, baik, dan sabar. Sampai hari ini, latihan ini dipraktikkan oleh puluhan juta orang di seluruh dunia. Dikarenakan perkembangannya yang lebih popular, membuat Sekjen Partai Komunis Tiongkok Jiang Zemin pada 20 Juli 1999 kalap untuk memberangus latihan ini.

Saat aksi penyampaian pendapat di Kawasan Mega Kuningan itu, praktisi Falun Dafa membentangkan spanduk yang bertuliskan “20 Tahun Berjuang Menghentikan Penganiayaan Terhadap Falun Gong.”

Pada kesempatan itu, sejumlah praktisi lainnya memperagakan ilustrasi pengambilan organ tubuh yang dialami oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok.

Praktisi Falun Dafa lainnya memperagakan suasana ketika dikerangkeng dalam kurungan besi berduri. Sejumlah foto-foto korban penindasan dan penganiayaan  juga ditunjukkan.

Kegiatan itu menarik perhatian sejumlah warga lokal dan warga asing yang melintasi lokasi sekitar. Mereka pun menerima brosur-brosur yang menjelaskan tentang informasi Falun Dafa atau Falun Gong.

Tak hanya menggelar kegiatan di seberang jalan Kedubes Tiongkok, praktisi Falun Dafa selanjutnya menggelar pawai di Kawasan komplek elit Mega Kuningan itu. Turut dibantu oleh pihak kepolisian dan sekuriti kawasan, pawai itu berlangsung dengan lancar.

Sejumlah spanduk bertuliskan ““Hentikan Penganiayaan dan Pengambilan Organ Terhadap Praktisi Falun Gong di Tiongkok bisa disaksikan sejumlah orang di sepanjang jalan yang dilalui pawai praktisi Falun Dafa. Spanduk lainnya bertuliskan ‘Stop Forced Live Organ Harvesting in China.’

Ketua Himpunan Falun Dafa Indonesia, Gatot Machali dalam pembacaan press releasenya menyerukan mencermati dan mengikuti fenomena global mengenali kejahatan Partai Komunis Tiongkok. Ia juga menyerukan kebangkitan hati Nurani dan kebijakan jernih.

“Selama beberapa tahun terakhir, pada 20 Juli maupun setiap harinya, kamis secara damai menyerukan agar penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Dafa diakhiri,” ujarnya dalam statemen disertai dengan suara speaker yang dihadapkan ke depan Kedubes Tiongkok.

“Penganiayaan sistematis dan besar-besaran yang pada 20 Juli 1999 dilancarkan oleh mantan diktator Tiongkok dan Pemimpin PKT saat Jiang Zemin- dan masih berlanjut hingga hari ini,” imbuhnya.

Lebih jauh Gatot memaparkan, sejak berkuasa pada 1949, karakteristik dasar Partai Komunis Tiongkok adalah Palsu-Bengis-Murka – otomatis memusuhi dan ingin membasmi Sejati-Baik-Sabar. Komunis Tiongkok senantiasa mengulangi pola yang sama kepada kelompok rakyatnya yang dipandang tidak sepaham dengan komunisme yang ateis. Sebelum menganiaya, lanjut Gatot, terlebih dahulu komunis Tiongkok menyebarkan fitnahan dan berita bohong melalui media yang dikendalikannya baik di daratan maupun di luar negeri. Langkah demikian dilakukan komunis Tiongkok untuk membentuk opini negatif dan membangkitkan kebencian publik, kemudian menindas secara besar-besaran.

Akan tetapi, tambah Gatot, terhadap praktisi Falun Dafa, Komunis Tiongkok bertemu jalan buntu, bukan karena tubuh praktisi Falun Dafa terbuat dari baja, tetapi berbekal pada keyakinan lurus bahwa prinsip Falun Dafa “Sejati-Baik-Sabar” adalah baik. Selain itu, tidak ada yang salah dengan keinginan menjadi manusia yang Sejati-Baik-Sabar.

“Para praktisi di Tiongkok dengan keteguhan, kesabaran besar dan kebaikan hati mempertahankan prinsip ini selama dua dasawarsa terakhir, di tengah risiko maksimal kehilangan pekerjaan mereka, dikeluarkan dari sekolah, kehilangan keluarga, kehilangan jiwanya sendiri dan bahkan risiko dicangkok organ tubuhnya hidup-hidup,” kata Gatot.

Pada kesempatan itu, Gatot menjelaskan sejumlah perkembangan terkini. Ia mengungkapkan, berbagai media internasional gencar memberitakan banyaknya pejabat tinggi Komunis Tiongkok melarikan aset dan mengirimkan anggota keluarga mereka ke luar negeri, seolah-olah mencium gelagat ajal Partai Komunis Tiongkok. Sehingga mereka secara diam-diam mempersiapkan jalan belakang.

“Ibu/bapak yang terkasih, sebuah penindasan kerap dapat terus berlangsung, karena sebagian orang masih membisu dan belum bersikap di tengah kejahatan manusia ini, seolah tengah menunggu kebangkitan Nurani dan rasa keadilan kita semua. Kami akan terus mengungkapkan fakta-fakta kejahatan kemanusiaan rezim komunis Tiongkok, bersamaan ini mengajak bergabung dengan dukungan petisi kami melalui https://faluninfo.net/act-now/ yang akan diteruskan ke Komisioner HAM PBB, “ kata Gatot. (asr)

Malaysia Tahan Dana Tiongkok Lebih dari USD 243 Juta, Terkait Proyek OBOR yang Dihentikan

Zhong Jingming

Pemerintah Malaysia baru-baru ini telah menahan dana milik perusahaan BUMN Tiongkok sekitar USD. 243,5 juta yang ada dalam rekening bank HSBC.

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan bahwa langkah ini berkaitan dengan pengembalian dana proyek One Belt One Road (OBOR) Tiongkok. Informasi itu dilaporkan oleh Reuters pada Senin (15/7/2019) lalu.

Dana yang ditahan pemerintah Malaysia adalah dana yang berada dalam rekening bank milik China Petroleum Pipeline Engineering Co., Ltd. (CPP) yang merupakan anak perusahaan PetroChina. 

Singapore’s Straits Times melaporkan pada Sabtu 13 Juli bahwa pada awal Juli, pihak berwenang Malaysia memerintahkan HSBC Malaysia untuk mengalihkan dana milik CPP itu ke rekening perusahaan yang dimiliki oleh Kementerian Keuangan Malaysia.

Dengan alasan rahasia bank HSBC menolak untuk menanggapi pertanyaan, tetapi China Petroleum Pipeline Engineering  kemudian mengkonfirmasi berita itu dan menyatakan bahwa pihaknya sebelumnya tidak menerima pemberitahuan. 

Laporan itu juga mengutip keterangan dari pengacara dan bankir menyebutkan bahwa masalah itu melibatkan dua proyek pipa energi multi-miliar dolar yang ditangguhkan pada bulan Juli 2018.

“Sejauh yang saya ketahui, 80% dari dana untuk proyek sudah disetorkan ke dalam rekening tetapi termin pekerjaaan yang diselesaikan baru mencapai 13%,” kata Mahathir Mohamad kepada Reuters. 

Menurut Mahathir pemerintah sewajarnya untuk mengambil kembali dana itu dari pihak Tiongkok, terutama karena proyek terkait telah dibatalkan.

Pada tahun 2016, China Petroleum Pipeline Engineering memenangkan dua proyek pengadaan pipa minyak bawah tanah di pantai barat Malaysia dan Sabah sepanjang lebih dari 600 km dari mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. 

Namun, proyek OBOR di Malaysia dituduh melibatkan korupsi dan ketidakadilan Najib Razak, sehingga Mahathir menghentikan proyek-proyek itu setelah kembali menjabat sebagai perdana menteri.

Setelah beberapa bulan negosiasi, pada bulan April tahun ini, Malaysia dan Tiongkok sepakat untuk meneruskan proyek perkeretaapian yang terletak di Pantai Timur senilai USD. 10 miliar. Namun pihak Tiongkok terpaksa mengurangi biaya proyek sampai sebesar sepertiganya.

Proyek OBOR Tiongkok selain dicurigai membahayakan lingkungan ekologis setempat, juga mengekspor perangkap utang dan merusak kedaulatan negara di sepanjang jalur. 

Sejak tahun lalu, negara-negara Asia termasuk Malaysia dan Myanmar serta banyak negara Afrika telah mulai menghentikan atau meminta diadakan perundingan kembali proyek yang disepakati, termasuk Pakistan yang mendesak pihak Tiongkok untuk mengubah metode pembayarannya.

Menurut RWR Advisory Group, sebuah Business management consultant di Washington, D.C., sejak tahun 2013 pihak Tiongkok telah berinvestasi di 1.674 proyek infrastruktur pada 66 negara sepanjang jalur OBOR, dimana sekitar 14% dari proyek yakni sebanyak 234 buah menemui berbagai bentuk kesulitan atau permasalahan.

Para ahli menunjukkan bahwa komunis Tiongkok meluncurkan apa yang disebut Inisiatif OBOR, awalnya hanya untuk keperluan pencernaan kelebihan kapasitas produksi dan penyaluran tenaga kerja mereka. 

Namun  kemudian secara bertahap rencana itu dikembangkan menjadi rencana politik untuk mengekspansi pengaruh. 

Di beberapa negara, komunis Tiongkok telah memperoleh sumber daya ekonomi negara tersebut dan bahkan memperoleh kesempatan untuk membangun pangkalan militer melalui perangkap utang. 

Di negara-negara seperti Afrika dan Amerika Latin, meskipun dana komunis Tiongkok tidak mendapatkan laba atas investasi, tetapi komunis Tiongkok telah memenangkan surat suara di PBB dan perluasan ‘model politik komunis Tiongkok’ termasuk ‘model internet’ nya. (sin/rp/asr)

FOTO : Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. (Fred Dufour/AFP/Getty Images)

Uni Eropa Ancam Venezuela Dengan Lebih Banyak Sanksi Atas Pelanggaran HAM

0

ETIndonesia – Uni Eropa siap untuk mengeluarkan gelombang sanksi baru terhadap rezim Venezuela. Gelombang sanksi sebagai tanggapan atas tuduhan bahwa rezim Maduro telah menyiksa lawan politik.

Dalam sebuah pernyataan, kepala urusan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan anggota dinas keamanan negara itu bertindak brutal. Dia dapat dikenakan tindakan yang termasuk pembekuan aset dan larangan perjalanan sebagai bagian dari daftar hitam baru.

Langkah ini dipicu oleh laporan 4 Juli dari Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (HCHR) Michelle Bachelet yang menuduh pemerintah Nicolás Maduro melakukan banyak ‘pelanggaran berat’ terhadap hak asasi manusia.

Diplomat-diplomat Eropa, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan retorika ‘ramped’ juga dirancang untuk memulai ‘proses Oslo’, yang sedang goyah, yang mencoba mencari solusi politik untuk krisis yang semakin meningkat.

Mereka menambahkan bahwa kemarahan atas nasib kapten Angkatan Laut Rafael Acosta, yang meninggal setelah seminggu ditahan. Dia diduga disiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan kudeta. Kasus itu menjadi perhatian serius di ibukota Uni Eropa.

Mogherini menunggu konsultasi dengan para menteri luar negeri dari 28 negara anggota UE pada pertemuan di Brussels pada 15 Juli 2019. Sebelum dia mengeluarkan pernyataan atas nama seluruh blok UE pada 16 Juli 2019.

Pertemuan itu juga bertepatan dengan pertemuan Kelompok Kontak Internasional tentang Venezuela di ibukota Belgia. Pertemuan mempertemukan para pejabat senior untuk membahas perkembangan terakhir di negara Amerika Latin tersebut.

“Krisis politik dan keruntuhan ekonomi di Venezuela terus mengambil korban besar pada populasi, seperti yang diilustrasikan oleh 4 juta orang yang telah meninggalkan negara itu,” kata Mogherini dalam pernyataannya.

“Kematian tragis Kapten Acosta Arévalo ketika berada dalam tahanan pasukan keamanan Venezuela adalah contoh nyata dari terus memburuknya situasi hak asasi manusia.”

“Mengingat situasi buruk seperti yang dilaporkan oleh HCHR AS, Uni Eropa siap untuk mulai bekerja menuju penerapan langkah-langkah yang ditargetkan untuk anggota pasukan keamanan yang terlibat dalam penyiksaan dan pelanggaran serius hak asasi manusia lainnya.”

“Jika tidak ada hasil konkret dari negosiasi yang sedang berlangsung, Uni Eropa akan semakin memperluas langkah-langkah yang ditargetkan. Bahwa langkah-langkah dapat dibalik jika kemajuan substansial dilakukan terhadap pemulihan demokrasi, supremasi hukum, dan hak asasi manusia di Venezuela,” kata Mogherini.

“Uni Eropa menggarisbawahi perlunya peningkatan koordinasi di antara semua aktor internasional dalam mendukung pekerjaan saat ini menuju hasil yang dinegosiasikan menuju pemilihan umum yang bebas dan adil,” sambungnya.

Para diplomat Eropa mengatakan para menteri luar negeri di sela-sela pertemuan 15 Juli, yang dipelopori oleh Inggris, setuju untuk ‘mengambil peluang’ untuk mengirim ‘pesan dukungan’ kepada komisaris tinggi PBB.

Seorang diplomat mengatakan, idenya adalah untuk menggulirkan bola karena semuanya tidak ada hasilnya. Kami baru saja mengeluarkan pernyataan lemah yang dipermudah oleh Spanyol.

“Kami ingin memasukkan kemungkinan sanksi tergantung pada perkembangan. Kami perlu meningkatkan tekanan untuk memastikan proses Oslo benar-benar berjalan ke suatu tempat.”

Seorang diplomat kedua dari negara lain mengatakan bahwa diskusi tentang tindakan melawan pemerintah Venezuela telah mengambil langkah cepat, mengingat kekejaman baru-baru ini yang dikaitkan dengan rezim.

“Kami masih mendukung proses Oslo dan kami masih ingin itu berfungsi. Tapi ini sekarang juga mengatakan kita perlu melihat bagaimana lagi kita bisa menekan dan apa lagi yang bisa kita lakukan jika proses Oslo, untuk alasan apa pun, macet atau tidak berhasil,” lanjut sang Diplomat.

Lebih dari 50 negara, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa, menyerukan agar pemimpin rezim Venezuela Nicolas Maduro untuk menyerahkan kekuasaan kepada Presiden sementara Juan Guaido yang diakui sebagai pemimpin sah. Mereka mengatakan bahwa Maduro menyatakan dirinya sebagai presiden atas dasar pemilihan yang curang.

Namun, pemimpin sosialis itu menanggapi dengan tindakan keras terhadap kebebasan berbicara dan oposisi politik, yang menyebabkan 18 anggota rezimnya menjadi subyek sanksi UE untuk pelanggaran hak asasi manusia. (NICK GUTTERIDGE/Khusus untuk THE EPOCH TIMES/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Angkatan Laut Amerika Tembak Jatuh Drone Iran Dekat Selat Hormuz

0

ETIndonesia – Presiden Donald Trump mengumumkan Angkatan Laut AS menembak jatuh sebuah pesawat tidak berawak Iran di dekat Selat Hormuz. Penembakan itu di tengah meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Washington.

“Boxer mengambil tindakan defensif terhadap sebuah pesawat tak berawak Iran, yang telah mendekati jarak dekat, sekitar 1.000 yard,” kata Trump pada 18 Juli tentang insiden di selat yang terletak antara Teluk Oman dan Teluk Persia.

Presiden AS merujuk kepada USS Boxer, kapal serbu amfibi yang sering digunakan di sekitar Teluk Persia.

“Drone itu segera dihancurkan,” lanjut Trump. Dia tidak memberikan detail lainnya.

“Ini adalah yang terbaru dari banyak tindakan provokatif dan bermusuhan oleh Iran terhadap kapal yang beroperasi di perairan internasional,” kata Trump, menurut laporan Gedung Putih.

Amerika Serikat, jelasnya, memiliki hak untuk membela personel, fasilitas, dan kepentingan kami, dan menyerukan kepada semua negara untuk mengutuk upaya Iran untuk mengganggu kebebasan navigasi dan perdagangan global.

Kapal USS Boxer dalam file foto. (Foto : Angkatan Laut AS)

Kemudian, Trump mengeluarkan tweet tentang penghentian drone, menegaskan bahwa Boxer ‘mengambil tindakan defensif’ melawan drone Iran. Dia juga tidak memberikan detail lebih lanjut, termasuk jenis drone yang dilumpuhkan tersebut.

Sebelumnya pada 18 Juli, Amerika Serikat mengecam penangkapan kapal tanker asing oleh Iran setelah Teheran mengumumkannya. Pasukan Garda Revolusi Iran mengatakan pihaknya telah menahan kapal tanker itu, setelah menuduh 12 awak kapal menyelundupkan minyak, menurut kantor berita yang dikelola pemerintah Iran.

Sementara Iran tidak menyebutkan kapal tanker itu, kapal tanker berbendera Panama yang bermarkas di UEA melakukan perjalanan dari Dubai dan Sharjah di sepanjang pantai UEA sebelum melewati Selat Hormuz dan hanyut ke perairan Iran, The Associated Press melaporkan.

Iran merilis video tanker yang disita, yang identik dengan Riah, Haaretz melaporkan.

“Kami hidup di lingkungan yang sangat berbahaya. Amerika Serikat telah mendorong dirinya dan seluruh dunia ke dalam jurang maut,” kata Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menurut Haaretz.

Itu juga terjadi beberapa hari setelah pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan rejimnya akan menyerang, setelah sebuah kapal tanker Iran ditangkap di dekat Gibraltar dengan bantuan Inggris, seperti yang diberitakan oleh Guardian.

“Iran dan pasukannya yang berkomitmen tidak akan meninggalkan kejahatan ini tanpa tanggapan,” katanya.

Menurut Reuters, Khamenei pada 16 Juli mengecam Inggris karena perannya dalam penyitaan kapal tanker.

“‘Evil Britain’ melakukan pembajakan dan mencuri kapal kami, dan memberikannya penampilan yang sah. Iran dan mereka yang percaya pada sistem kami tidak akan membiarkan perbuatan jahat seperti itu tidak terjawab,” kata Khamenei dalam sambutan yang disiarkan di televisi. (JACK PHILLIPS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Pompeo Umumkan Aliansi Internasional untuk Membela Kebebasan Beragama

0

ETIndonesia — Pada hari terakhir Ministerial to Advance Religious Freedom yang berlangsung selama tiga hari, Wakil Presiden AS Michael Pence dan Menlu AS, Mike Pompeo masing-masing berbicara kepada ratusan menteri, pemimpin agama, dan utusan lainnya dari 106 negara. Mereka merayakan ‘hak yang tidak dapat dicabut’ dari kebebasan beragama, dan untuk ‘mengubah keyakinan menjadi tindakan’.

Pompeo mengumumkan dua inisiatif baru.

Sementara itu, Wakil Presiden Pence mengatakan sejak masa-masa awal kelahiran bangsa Amerika, mereka telah membela kebebasan beragama. Para pemukim pertama Amerika meninggalkan rumah mereka dan semua yang mereka punya untuk mendapat ‘kesempatan memulai dunia dari awal lagi.

“Mereka memahat perlindungan kebebasan beragama ke dalam piagam pendiri kita dan undang-undang paling awal. Dan setelah kemerdekaan, para penyusun konstitusi Amerika mengabadikan kebebasan beragama sebagai yang pertama dari kebebasan Amerika kita,” ujar Pence.

Wakil Presiden Pence menjadi keynote speech (pembicara kunci) pada Ministerial to Advance Religious Freedom di Washington pada 18 Juli 2019. (Foto : Lynn Lin/Epoch Times)

“Deklarasi Kemerdekaan kita menyatakan bahwa kebebasan kita yang berharga bukanlah hadiah dari pemerintah, tetapi itu adalah hak-hak yang tidak dapat dicabut yang diberikan oleh Pencipta kita. Orang Amerika percaya orang harus hidup dengan dikte hati nurani mereka dan bukannya diktat pemerintah,” sambung Pence.

Pompeo mengatakan peserta acara ini bertambah signifikan dari tahun sebelumnya. “Ada ratusan peserta lainnya, dan kami berterima kasih kepada Anda semua karena meluangkan waktu dari jadwal Anda yang sangat sibuk untuk menjadi bagian dari kebebasan beragama.”

“Ini adalah acara menteri hak asasi manusia terbesar yang pernah diadakan di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Ini juga, dengan negara kami yang kini berusia sekitar 200-an tahun, ini adalah acara terbesar yang pernah diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri AS. Sungguh luar biasa.”

Tindakan
Baik Pence dan Pompeo mencatat bahwa 83 persen populasi dunia tinggal di negara-negara di mana kebebasan beragama terancam atau ditolak sepenuhnya. Keduanya mengatakan situasinya mendesak, dan tidak ada waktu untuk bersantai.

Pompeo mengatakan bahwa inilah saatnya untuk ‘mengubah keyakinan menjadi tindakan’. Dia mengumumkan dua inisiatif.

“Pertama, kita mengumpulkan uang di tempat suara kita berada.”

Pompeo mengatakan bahwa Departemen Luar Negeri AS telah membentuk Dana Kebebasan Beragama Internasional. Itu adalah dana multi-donor yang memberikan bantuan cepat kepada para korban penganiayaan di seluruh dunia. “Ini sudah berfungsi baik, dan tujuannya di seluruh dunia berkembang.”

Pompeo mengatakan sejak 2017, Amerika Serikat telah menyediakan lebih dari 340 juta dolar AS anggaran untuk komunitas agama dan etnis yang rentan di Irak, terutama mereka yang ditargetkan ISIS untuk menjadi korban genosida.

“Dan hari ini, saya memiliki hak istimewa untuk mengumumkan bahwa USAID menyediakan $ 27 juta dalam bantuan kemanusiaan baru untuk menjaga kemajuan ini,” kata Pompeo.

Inisiatif lain adalah menciptakan Aliansi Kebebasan Beragama Internasional.

“Kami berharap bahwa kendaraan baru ini, badan internasional pertama yang didedikasikan untuk topik khusus ini, akan membangun upaya-upaya terkini dan menyatukan negara-negara yang berpikiran sama untuk menghadapi tantangan kebebasan beragama internasional.”

Pompeo mengatakan lebih banyak negara telah atau berencana untuk mengadakan acara serupa untuk memajukan kebebasan beragama. Negara-negara itu termasuk Inggris, Uni Emirat Arab, Albania, Kolombia, Maroko, dan Vatikan.

“Dan kita perlu membuat kemajuan juga di lembaga multilateral dunia. Berkat upaya Polandia, Majelis Umum PBB telah menetapkan 22 Agustus sebagai hari khusus untuk mengingat para korban penganiayaan agama. Tolong ingatkan juga di negara asal Anda,” kata Pompeo.

Mengkhususkan Tiongkok

Baik Pence dan Pompeo mengkhususkan Tiongkok sebagai ‘rumah bagi salah satu krisis hak asasi manusia terburuk di abad ini’. “Ini benar-benar noda pada abad ini,” kata Pompeo.

“Partai komunis Tiongkok menuntut kontrol atas kehidupan rakyat Tiongkok dan jiwa mereka. Pejabat Pemerintah Tiongkok bahkan telah mencegah negara-negara lain untuk menghadiri pertemuan ini,” kata Pompeo.

“Jika Anda di sini hari ini dan Anda adalah negara yang telah menentang tekanan Tiongkok untuk datang ke sini, kami salut kepada Anda dan kami berterima kasih. Dan jika Anda menolak hadir karena alasan yang sama, kami sudah mencatatnya.”

Pompeo mengutip kasus-kasus praktisi Falun Gong, Chen Huixia dan Pastor Wang Yi sebagai contoh penganiayaan agama di Tiongkok.

“Pada bulan September tahun lalu, Chen Huixia, seorang anggota Falun Gong, dijatuhi hukuman tiga setengah tahun penjara hanya karena menjalankan keyakinannya.”

“Pada Mei 2018, pihak berwenang menangkap Wang Yi, pendeta Gereja Early Rain Covenant Church, sebuah gereja besar yang tidak terdaftar di Chengdu, karena secara terbuka mengkritik kontrol pemerintah terhadap kebebasan beragama. Dia masih di penjara hari ini,” kata Pompeo.

Manping Ouyang, orang Kristen yang selamat dari penganiayaan agama oleh Partai komunis Tiongkok, berdiri setelah disebut oleh Wakil Presiden Pence, di acara Kantor Menteri Luar Negeri untuk Memajukan Kebebasan Beragama di Washington pada 18 Juli 2019. (Foto : Lynn Lin/Epoch Times)

Pence mencatat bahwa meskipun penganut Kristen juga ditargetkan di Tiongkok, namun dalam salah satu ironi terbesar dalam sejarah Kekristenan, komunis Tiongkok saat ini melihat pertumbuhan tercepat dari penganut Kristen dalam 2.000 tahun terakhir.

“Hanya 70 tahun yang lalu, ketika Partai komunis mengambil alih kekuasaan, ada kurang dari setengah juta orang Kristen di Tiongkok, namun hari ini, hanya dua generasi kemudian, penganut keyakinan kepada Yesus Kristus telah mencapai sebanyak 130 juta orang di Tiongkok.

Pada hari kedua dari acara Kebebasan Beragama ini, pada 17 Juli, Presiden AS Donald Trump bertemu dengan 27 orang yang selamat dari penganiayaan agama dari 17 negara. Empat dari mereka berasal dari Tiongkok, termasuk praktisi Falun Gong Yuhua Zhang, Muslim Uyghur Muslim Ilham, Buddha Tibet Nyima Lhamo, dan penganut Kristen Manping Ouyang.

Setelah mencatat rezim Iran yang menyangkal kebebasan beragama di dalam dan di luar negeri, Pence menyebutkan bahwa Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi pada dua pemimpin milisi yang didukung Iran.

“Amerika Serikat tidak akan berpangku tangan ketika milisi yang didukung Iran menyebarkan teror,” katanya.

Pence mengatakan, minggu ini, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi visa pada dua pemimpin militer top Burma, komandan dan wakilnya, serta dua komandan brigade infantri ringan, untuk operasi militer brutal pembersihan etnis terhadap orang-orang Rohingya. Operasi militer yang memaksa lebih dari 700.000 warga untuk melarikan diri melintasi perbatasan ke Bangladesh. (JENNIFER ZENG/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Mengungkap Asal Usul Bendungan Tiga Ngarai Tiongkok

0

oleh Li Yun

Tersiar berita tentang perubahan bentuk atau deformasi Bendungan Tiga Ngarai telah menimbulkan keprihatinan publik.

Wang Weiluo, seorang profesor, seorang ahli teknik hidrolika terkenal tentang masalah Bendungan Tiga Ngarai mengungkapkan bahwa proyek itu muncul akibat adanya transaksi politik antara mantan Presiden Tiongkok, Jiang Zemin dengan Li Peng mantan wakil perdana menteri. 

Proyek yang pembangunannya dipaksakan oleh Jiang Zemin itu, membawa bencana bagi negara.  Berikut berita selengkapnya. 

Seorang ekonom etnis Tionghoa yang menggunakan nama ‘Leng Shan’ pada awal bulan Juli memuat di akun twitter gambar Bendungan Tiga Ngarai yang diambil dari satelit dan gambar Bendungan Tiga Ngarai sebelumnya untuk dibandingkan. 

Dari kedua gambar itu terlihat bahwa sudah terjadi deformasi pada bagian konstruksi, sehingga dianggap membahayakan. 

Leng Shan mengingatkan bahwa jika bendungan itu jebol, maka setengah dari Tiongkok akan berada dalam situasi lumpuh. Kehidupan rakyat akan makin sengsara. Komunis Tiongkok serta keluarga besarnya juga akan “habis”.

Berita itu telah menarik perhatian netizen di dalam dan luar negeri. Banyak netizen menemukan bahwa citra satelit bendungan saat ini memang memiliki masalah deformasi yang serius. 

Namun, komunis Tiongkok justru menggunakan propaganda internal dan eksternal dan pasukan jaringan internet mereka untuk membantah desas-desus. Namun belakangan mengakui bahwa bendungan itu sedang mengalami pergeseran.

Pada saat yang sama, lokasi wisata yang menyediakan tempat untuk melihat pemandangan Bendungan Tiga Ngarai langsung ditutup untuk umum. Dua orang wakil kepala dari Biro Jalur Air Sungai Yangtze juga diinterogasi pada hari yang sama. Mereka semua dianggap terkait dengan deformasi Bendungan Tiga Ngarai.

Profesor Wang Weiluo, pernah mengatakan bahwa struktur konstruksi dari Bendungan Tiga Ngarai itu yang menentukan bahwa bendungan cepat atau lambat akan berubah bentuk. 

Pendapat senada disampaikan oleh Huang Xiaolu, ahli teknik hidrolika dari Huang Wanli Research Fund. menurutnya Bendungan Tiga Ngarai akan menyebabkan bencana yang sangat besar bagi Tiongkok terlepas dari terjadi atau tidak perubahan bentuk.

Li Peng mengungkap Inside Story

Media resmi komunis Tiongkok sebelumnya pernah menerbitkan sebuah artikel berdasarkan memoar Li Peng yang mengungkap kisah pengambilan keputusan mengenai proyek Bendungan Tiga Ngarai. 

Menurut memoar, proyek itu diputuskan oleh Deng Xiaoping. Li Peng saat itu adalah wakil perdana menteri dan ditunjuk sebagai ketua tim persiapan untuk pembangunan Bendungan Tiga Ngarai.

Setelah tahun 1989, semua keputusan utama tentang proyek tersebut dirumuskan oleh Jiang Zemin. Sebelum proyek itu mulai dikerjakan sudah banyak ahli teknik hidrolika yang menyampaikan keraguan mereka, bahkan ada yang menentang. 

Namun, Jiang Zemin yang baru naik tahta yang menyetujui pembantaian mahasiswa di Lapangan Tiananmen pada 4 Juni 1989, buru-buru bersekutu dengan Li Peng demi mengkonsolidasikan kedudukannya. 

Jiang Zemin secara pribadi mendorong proposal proyek Bendungan Tiga Ngarai untuk disahkan oleh Kongres Rakyat Nasional Tiongkok.

Kepada Epoch Times, profesor Wang Weiluo mengungkapkan bahwa pembangunan Bendungan Tiga Ngarai adalah transaksi politik antara Jiang Zemin dan Li Peng setelah ia naik tahta. 

“Sebelum 4 Juni, Bendungan Tiga Ngarai itu apa mungkin saja Jiang Zemin masih belum jelas. Tetapi setelah 4 Juni tahun 1989, Jiang adalah orang pertama yang melakukan peninjauan ke lokasi dimana bendungan akan didirikan. Di sana ia langsung mengukuhkan dukungannya untuk pembangunannya,” kata Wang Weiluo.

Menurut Wang Weiluo, Jiang Zemin telah mengetahui bahwa sebagai penghargaan terhadap Li Peng, Deng Xiaoping telah menyerahkan proyek Bendungan Tiga Ngarai kepada Li Peng untuk ditangani. 

Wang Weiluo menekankan bahwa jika tidak karena Jiang Zemin ngotot ingin membangun proyek itu, rencana jelas tidak akan diteruskan, sekali pun diperjuangkan oleh Li Peng. Jika bisa dilakukan, proyek itu sudah mulai digarap pada tahun 1985, Jadi beban tanggung jawab dari kedua pemimpin itu berbeda.

Banyak orang yang menentang pembangunan bendungan itu sebelum proyek diluncurkan. Suara menentang yang paling keras datang dari mendiang profesor Huang Wanli dari Universitas Tsinghua. Profesor ini mengirimkan 6 pucuk surat kepada Jiang Zemin dan Li Peng untuk menjelaskan masalah dan bahaya yang bakal dihadapi dengan dibangunnya bendungan. Huang Wanli memaparkan bahaya yang akan dihadapi dari perspektif geologi, lingkungan hidup, ekologi, dan militer. Huang Wanli bahkan meramalkan, “Jika bendungan berdinding tinggi itu tetap dibangun, suatu hari nanti juga akan diledakkan.”

Kepentingan Kelompok Besar

Menurut Wang Weiluo  proyek Bendungan Tiga Ngarai bukanlah keputusan rekayasa sederhana, tetapi keputusan politik. Proyek itu jadi digarap merupakan kehendak dari segelintir keluarga pemimpin tertinggi komunis Tiongkok saat itu. 

Pasalnya keluarga pemimpin teratas dapat secara langsung memperoleh manfaat ekonomi yang sangat besar dari proyek itu. Kelompok-kelompok kepentingan itu telah mengerubuti proyek demi kepentingan masing-masing.

Pada masa itu, Jiang Zemin terus mendorong untuk secepatnya merealisasikan pembangunan bendungan yang memang dijadikan sebagai transaksi politik. Kementerian propaganda pun mulai membuat bualan-bualan yang menipu rakyat Tiongkok dan merugikan negara.

Wang Weiluo meragukan tentang total biaya pembangunan proyek yang bernilai RMB. 57.1 miliar pada tahun 1992. Pada akhir tahun 2008, total biaya proyek itu sudah berkembang menjadi RMB. 200 miliar lebih, padahal itu belum termasuk biaya untuk pengadaan alat angkat kapal atau lift kapal.

Lebih dari setengah anggaran proyek Bendungan Tiga Ngarai adalah Dana Tiga Ngarai yang dipungut dari warga dari tagihan listrik bulanan. Itu adalah pungutan khusus yang diresmikan oleh Dewan Negara Tiongkok. Dana yang tidak perlu dibayar kembali baik pokok maupun bunganya.

Bencana yang dibawa bendungan datang silih berganti

Sejak bendungan mulai dibangun, selain menumbuh-suburkan masalah korupsi,  juga menimbulkan ketidaknormalan iklim pada bagian tengah dan hilir Sungai Yangtze di tahun-tahun berikutnya. Gempa bumi, kekeringan, suhu tinggi, banjir, dan nyaris keringnya air Danau Poyang datang silih berganti.

Sebagai contoh, gempa berkekuatan 8.1 SR terjadi di Wenzhuan pada tahun 2008. Dan  gempa bumi berkekuatan 7 SR terjadi di Ya’an, Sichuan pada tahun 2013.

Menurut statistik, dari bulan September 2008 hingga 31 Agustus 2012, telah terjadi 401 kasus bencana geologis baru di Area Bendungan Tiga Ngarai. 

Shen Guoxuan, pemimpin Tim Proyek Pengkajian Proyek Tiga Ngarai ketika merespons pertanyaan publik mengakui bahwa pembangunan bendungan pasti akan menyulut terjadinya gempa bumi.

Penulis Zheng Yi dalam artikelnya yang dirilis pada tahun 2011 menjelaskan bahwa setelah di bagian pinggang Sungai Yangtze dibangun Bendungan Tiga Ngarai yang besar, kebiasaan asli dari aliran danau itu diubah. Proyek Tiga Ngarai itu menyebabkan bencana ekologis. Wang Weiluo pernah berkata bahwa proyek Tiga Ngarai adalah penyebab utama kekeringan.

Jin Yongtang, ahli teknik hidrolika terkenal yang sejak awal menentang pembangunan proyek Tiga Ngarai mengatakan bahwa masalah yang ditimbulkan oleh bendungan ternyata jauh lebih serius dari perkiraan semula. Bencana yang diakibatkan oleh bendungan yang diprediksi sebelumnya oleh banyak ahli, belakangan satu per satu muncul.

Selain itu, jutaan rakyat yang hidup di seputar bendungan telah menjadi kelompok “tiga terendah” dan “tiga tidak memiliki”. Petisi-petisi dari warga kelompok ini jumlahnya per tahun telah mencapai lebih dari 80.000 kasus, dan masih berlanjut selama bertahun-tahun tanpa ada pengurangan.

Pada perayaan selesainya pembangunan Bendungan Tiga Ngarai pada tahun 2009, tidak seorang pun pemimpin komunis Tiongkok yang hadir untuk memberi selamat. Hal itu sangat jarang terjadi.

Pada 16 September 2013, Li Keqiang menandatangani peraturan mengenai pengamanan bendungan. Komisi Militer Pusat juga mengirim kekuatan yang terdiri dari 4.600 orang personil militer untuk menjaga keamanan Bendungan Tiga Ngarai. Hal itu menunjukkan kekhawatiran pemerintah Beijing terhadap bahaya tersembunyi yang ditimbulkan oleh bendungan.

Anehnya, Jiang Zemin yang suka memamerkan kehebatannya demi menonjolkan diri dan secara pribadi memimpin pembangunan Bendungan Tiga Ngarai, tidak muncul dalam upacara peresmian bendungan.

Jiang Zemin juga tidak memasukkan pidatonya yang terkait ke dalam literatur pribadinya. Jelas bahwa Jiang juga tahu bahwa Bendungan Tiga Ngarai adalah momok. Jiang Zemin takut untuk memikul tanggung jawab politik terbesar itu.

Menurut Wang Weiluo, proyek bendungan itu belum diperiksa sejak operasi uji coba pada tahun 2003 sampai sekarang. Tidak ada orang yang berani menjamin kualitasnya. Wang Weiluo menilai sangat berarti bagi semua orang untuk mendiskusikan masalah itu secara online. Komunis Tiongkok harus memberikan respon tanggung jawab kepada rakyat.

Wang Weiluo menyimpulkan bahwa bendungan bisa jadi sudah terjadi deformasi. Jika tanggulnya jebol, 7 juta jiwa penduduk kota Yichang bakal kehilangan nyawa. 

Sebenarnya, makin cepat Bendungan Tiga Ngarai dibongkar akan semakin baik. Apalagi tren dunia saat ini tidak lagi membangun bendungan demi konservasi air, tetapi mengharapkan konservasi air secara alami. Itu adalah konsensus dari para ahli teknik hidrolika dunia yang dicapai dalam pertemuan tahun lalu.

Wang menilai bahwa jika bendungan itu mau dibongkar juga tidak sulit. Tinggal buka saja semua pintu air, biarlah air yang keluar sesuai air yang masuk. 

Namun demikian, rezim komunis Tiongkok tidak ingin melakukan hal itu,  terutama karena terkait dengan hilangnya prestasi politik dan runtuhnya reputasi mereka. Jika sekarang bendungan dibongkar maka prestasi sebelumnya akan lenyap. (sin/rp/asr)  

FOTO : Profesor Wang Weiluo mengungkapkan bahwa Proyek Bendungan Tiga Ngarai adalah transaksi politik antara Jiang Zemin dengan Li Peng pada waktu lalu. Proyek yang pembangunannya dipaksakan oleh Jiang Zemin membawa bencana bagi negara. (Getty Images)