Home Blog Page 1819

Mesin Vending Pertama untuk Tunawisma Nottingham Inggris

0

ErabaruNews – Sebuah Vending Mesin baru dipasang di pusat perbelanjaan Intu di Broadmarsh, Nottingham, di Inggris pada hari Selasa, 19 Desember 2017 lalu. Namun, ini bukanlah mesin penjual otomatis untuk mereka yang ingin berbelanja.

Mesin itu tidak memerlukan uang untuk mengeluarkan makanan seperti buah segar, serta handuk saniter, kaus kaki, dan pasta gigi. Vending Mesin ini dikelola oleh Action Hunger, sebuah organisasi yang didirikan oleh Nottingham Huzaifah Khaled yang baru berusia 29 tahun, untuk melayani para tunawisma.

Khaled, yang menyelesaikan gelar Ph.D hukum saat mengerjakan proyek tersebut, mengemukakan gagasan tersebut setelah melihat sejumlah tunawisma di kota asalnya.

“Saya berbicara dengan banyak orang tunawisma dan melihat ada kebutuhan penting untuk sesuatu seperti ini,” kata Khaled, deperti dikutip NTDTV dari Nottingham Post.

Setahun setengah yang lalu, dia mulai mencari perusahaan mesin penjual otomatis yang akan menyumbangkan sebuah mesin untuk di-uji-coba.

Akhirnya, N & W Global Vending setuju untuk memberinya mesin seharga 10.000 dolar AS. Dia kemudian bekerja sama dengan Friary yang berbasis di Nottingham, sebuah pusat saran drop-in bagi para tuna wisma.

Mereka mengidentifikasi keperluan yang paling dibutuhkan para tuna wisma. Mereka selanjutnya meminta para donatur untuk menyumbang isi dari vending mesin.

“Kami akan memprioritaskan orang yang kurang tidur. Tidak semua orang yang mengunjungi kami adalah orang yang tidur nyenyak, beberapa di antaranya adalah tunawisma yang butuh akomodasi sementara,” kata CEO Friary, Sam Crawford dalam sebuah pernyataan.

Mesin bekerja dengan kartu yang memungkinkan pemegangnya mengeluarkan tiga item per hari, sepanjang waktu.

“Ada banyak badan amal dan tempat penampungan yang bekerja tanpa lelah untuk membantu orang-orang yang kehidupan sehari-harinya paling terperosok dalam kesulitan. Meskipun banyak yang memiliki jam operasi terbatas,” kata Action Hunger dalam situsnya.

“[Ini] sering menghasilkan layanan yang tidak tersedia pada malam dan dini hari, dan harganya juga sangat mahal untuk dijalankan, dengan biaya mencapai ratusan ribu pound.”

“Manfaat langsung dari mesin penjual otomatis kami adalah bahwa mereka memuaskan rasa lapar dan memberikan makanan kepada anggota masyarakat yang paling rentan. Mereka mengizinkan akses ke makanan dan pakaian gratis setiap saat.”

Action Hunger menegaskan bahwa mesin tersebut akan menjadi pelengkap upaya lain untuk membantu para tunawisma di kota, dan bukan sebagai pengganti.

Namun, mesin itu juga menuai kritik. Sebab, itu dinilai membuat tunawisma menjadi malas berusaha untuk mendapat pekerjaan, sehingga mereka semakin betah untuk tetap berada di jalanan.

Para pengkritik berargumen, jika para tuna wisma ingin berlindung di tempat di mana mereka bisa mendapatkan bantuan profesional, mungkin mereka akan memperbaiki peluang mereka untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.

“Kami tidak bisa membatasi berapa banyak barang yang bisa diterima orang, dan tidak dibangun dalam sistem cek. Semua pengguna kami di Nottingham harus menghubungi Friary seminggu sekali agar kartu mereka terus bekerja,” kata Khaled.

Action Hunger saat ini bekerja dengan dukungan individu dan bisnis lokal untuk stok mesin. Namun, mereka berharap untuk mendapatkan dukungan perusahaan-perusahaan besar, agar dampaknya lebih meluas.

Mereka berencana untuk go-global, dengan merilis mesin-mesin yang sama di kota-kota lain di Inggris dan Amerika Serikat pada akhir 2018.

Dua mesin rencananya akan dipasang di New York pada bulan Februari 2018. Los Angeles, San Francisco, dan Seattle selanjutnya akan menyusul New York.

“Ini baru permulaan. Saya sudah mendapat email dari orang-orang di Yunani, Spanyol, Australia dan Tiongkok, semua ingin tahu lebih banyak,” kata Khaled kepada Nottingham Post.

Seiring cerita mesin mendapatkan momentum di media, Khaled telah dihubungi oleh orang-orang di seluruh dunia yang ingin memasang mesin di kota mereka.

“Harapan terakhir saya untuk Action Hunger adalah agar ide kami berakar di kota-kota di seluruh dunia, dan bagi para tunawisma memiliki jalur kehidupan untuk diandalkan, sementara menunggu kebijakan pemerintah berhasil mengakhiri masalah tunawisma untuk selamanya,” tutup Khaled.

Tapi sebelum itu terjadi, dia membutuhkan seseorang untuk menjalankan kegiatan amal penuh waktu. Dia akan memulai pekerjaan penuh waktu di Goldman Sachs pada bulan Februari. (waa)

Kecelakaan Pesawat Tewaskan Keluarga Pengacara Terkemuka di Amerika Serikat

0

ErabaruNews – Seorang pengacara terkemuka Florida, Amerika Serikat, John Shannon, dipastikan tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat, di Bartow, Florida. Keluarga pengacara tersebut turut menjadi korban tewas, seperti dikutip dari The Epoch Times, Selasa (26/12/2017).

Kecelakaan pesawat yang terjadi pada hari Minggu, 24 Desember 2017 itu total menewaskan lima orang penumpang dan pilot. Media setempat, Tampa Bay Times melaporkan pengacara berusia 70 tahun itu berasal dari Lakeland, Florida.

Sebelum kecelakaan, Dia merencanakan malam Natal yang sempurna bersama keluarga dan teman-temannya. Dia akan melakukan sebuah penerbangan pada hari Minggu pagi, lalu sarapan dan makan siang, sebelum pulang ke rumah untuk mempersiapkan liburan.

Pada hari Minggu pagi, Shannon berada di kokpit Cessna 340 bermesin ganda yang siap terbang dari Polk County ke Key West. Sang Pengacara didampingi oleh anak perempuannya, Olivia Shannon yang berusia 24 tahun dan Victoria Shannon Worthington yang berusia 26 tahun.

Suami Victoria, Peter Worthington Jr., 27 tahun, dan teman keluarga Krista Clayton, 32 tahun turut serta dalam penerbangan itu.

https://web.facebook.com/photo.php?fbid=10152800184760591&set=a.10150289232375591.508756.587985590&type=3

https://web.facebook.com/photo.php?fbid=758479950831759&set=a.355489561130802.96881.100000092827119&type=3

Pria berusia 70 tahun itu melaju kencang di landasan pacu sekitar pukul 07.15 waktu setempat. Namun naas, sesaat setelah lepas landas, pesawat jatuh kembali ke tanah dan terbakar. Semua orang di dalam pesawat dilaporkan tewas akibat benturan.

“Tidak ada peluang untuk bertahan hidup,” kata Sheriff Polk County Grady Judd kepada wartawan. “Kecelakaan itu sangat mengerikan sehingga tidak ada yang menderita.”

Pihak berwenang tidak yakin apa yang menyebabkan pesawat tersebut jatuh. Namun, mereka menduga kabut tebal turut menjadi salah satu penyebab. Pilot sheriff di hanggar terdekat mengatakan kepada Tampa Bay Times bahwa kondisi pada hari itu tidak layak untuk terbang.

Otoritas bandara yang merekam bagian dari kecelakaan tersebut mengatakan kepada pihak berwenang bahwa dia tidak percaya bahwa mereka berusaha lepas landas dalam kondisi berkabut.

Menurut situsnya, Shannon telah menjalankan profesi hukum sejak tahun 1975. Dia sering menangani kasus cedera serius, kematian, dan klaim asuransi.

Korban juga merupakan presiden Klub Republikan Lakeland dan Klub Kiwanis setempat. Dia juga pernah gagal mencalonkan diri untuk menjadi anggota DPR negara bagian.

“Saya hanya tertegun, saya berpikir seperti orang lain,” kata Ben Hardin, seorang teman dekatnya. “John orang baik dan peduli pada orang lain.”

https://web.facebook.com/photo.php?fbid=10158729349460697&set=p.10158729349460697&type=3

Putri tertuanya, Victoria, adalah seorang guru di Baltimore. Putri bungsunya, Olivia, adalah seorang mahasiswa di Southeastern University di Lakeland.

Menantu Shannon, Peter Worthington Jr., adalah seorang mahasiswa hukum di University of Maryland School of Law, menurut halaman Facebook-nya.

Krista Clayton, teman keluarganya, adalah seorang guru di Jewett Academy di Winter Haven. Dia memiliki dua orang anak.

Shannon digambarkan sebagai ayah tercinta yang berperan sebagai ibu dan ayah bagi anak-anaknya.

“Dia sangat menyayangi anak perempuannya. Dia adalah ibu dan ayah bagi anak-anaknya. Dia ingin dikenang sebagai ayah yang baik. Itulah hidupnya,” kenang Neil Combee, sahabat sang Pengacara yang pernah menjadi wakil rakyat di Negara Bagian. (waa)

Shanghai Memerangi ‘Penyakit Kota Besar’ dengan Membatasi Populasinya

0

Pusat keuangan Shanghai di Tiongkok akan membatasi populasinya menjadi 25 juta orang pada tahun 2035 sebagai bagian dari upaya untuk mengelola ‘penyakit kota besar’, kata kabinet tersebut.

Dewan Negara tersebut mengatakan di situsnya Senin malam, tujuan untuk mengendalikan ukuran kota merupakan bagian dari rencana induk Shanghai untuk tahun 2017-2035, yang telah disetujui oleh badan pemerintah.

“Pada tahun 2035, penduduk penghuni di Shanghai akan dikendalikan sekitar 25 juta dan jumlah lahan yang tersedia untuk konstruksi tidak akan melebihi 3.200 kilometer persegi,” katanya.

penyakit kota besar
Orang-orang bermain mahjong di tempat tinggal lama Shanghai pada tanggal 26 Desember.

Media pemerintah telah mendefinisikan ‘penyakit kota besar’ yang timbul saat megacity menjadi terganggu oleh pencemaran lingkungan, kemacetan lalu lintas dan kekurangan layanan publik, termasuk pendidikan dan perawatan medis.

Banyak kota terbesar di Tiongkok juga menghadapi lonjakan harga rumah, menimbulkan ketakutan akan gelembung properti.

Shanghai, yang berada di pesisir timur Tiongkok, memiliki populasi tetap 24,15 juta pada akhir tahun 2015, kantor berita resmi Xinhua mengatakan tahun lalu.

Kota ini juga mengatakan akan mengintensifkan upaya untuk melindungi lingkungan dan situs bersejarah sebagai bagian dari rencana induknya. (Dailymail/ran)

ErabaruNews

Komisi Uni Eropa Bergerak untuk Menghukum Polandia atas Reformasi Pengadilan

0

EpochTimesId – Eksekutif Uni Eropa meluncurkan proses yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Rabu pekan lalu. Mereka menangguhkan hak suara Polandia di Uni Eropa, setelah dua tahun melakukan perselisihan mengenai reformasi peradilan yang menurut Brussels merusak independensi pengadilan Polandia.

Komisi Eropa, penjaga undang-undang Uni Eropa, sekarang akan meminta pemerintah Uni Eropa lainnya untuk menyatakan bahwa perubahan Polandia terhadap pengadilan tersebut merupakan ‘risiko yang jelas dari pelanggaran serius’ terhadap nilai-nilai Uni Eropa, terutama peraturan undang-undang.

Namun, hal itu memberi Warsawa, di mana seorang perdana menteri baru mulai menjabat bulan ini, tiga bulan untuk memperbaiki situasi dan mengatakan bahwa mereka dapat membatalkan keputusannya jika dia melakukannya. Sering disebut sebagai ‘opsi nuklir’ Uni Eropa, langkah tersebut membawa ancaman sanksi tertinggi namun sebenarnya tidak mungkin menghasilkan hal itu.

“Komisi hari ini menyimpulkan bahwa ada risiko yang jelas untuk pelanggaran serius aturan hukum di Polandia,” kata Komisi dalam sebuah pernyataan.

“Reformasi peradilan di Polandia berarti bahwa pengadilan negara sekarang berada di bawah kendali politik mayoritas yang berkuasa. Dengan tidak adanya independensi peradilan, pertanyaan serius diajukan mengenai penerapan undang-undang Uni Eropa secara efektif.”

Wakil Ketua Komisi, Wakil Presiden Pertama Frans Timmermans, yang telah melakukan pembicaraan dengan pemerintah Polandia yang didominasi oleh pemimpin Partai Hukum dan Keadilan Jaroslaw Kaczynski selama dua tahun terakhir, mengatakan bahwa dia bertindak dengan hati yang berat namun diwajibkan untuk mengambil tindakan untuk melindungi Union secara keseluruhan.

“Kami terbuka untuk dialog 24/7,” kata Timmermans. Dia mengatakan bahwa jika Perdana Menteri Mateusz Morawiecki, yang baru menjabat bulan ini, akan mengubah kebijakan, dia akan siap untuk menanggapi.

Tapi Timmerman bersikeras, “Sebagai penjaga perjanjian tersebut, Komisi berada di bawah tanggung jawab yang ketat untuk bertindak … Jika penerapan peraturan undang-undang diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing negara anggota, maka seluruh UE akan menderita.”

“Keputusan ini tidak pantas. Menurut pendapat kami, keputusan politik murni,” ujar Beata Mazurek, juru bicara partai berkuasa Polandia, seperti dikutip oleh kantor berita negara, PAP.

Seorang pria memegang lilin saat para pengunjuk rasa mengambil bagian dalam sebuah demonstrasi di depan Mahkamah Agung Polandia pada tanggal 23 Juli 2017, di Warsawa untuk memprotes RUU baru yang mengubah sistem peradilan. (Janek Skarzynski/AFP/Getty Images/The Epoch Times)

Setelah terpukul oleh pemungutan suara Brexit di Inggris tahun lalu, institusi UE sedang berjuang melawan kenaikan nasionalisme Eurokeptik di seluruh benua. Gerakan tersebut terjadi terutama di bekas negara komunis di Eropa timur, di mana sekutu Polandia, Hungaria juga telah meminta Komisi untuk mengancam sanksi atas peraturan undang-undang.

Mencari untuk melawan tuduhan Warsawa mengenai bias anti-Polandia di Brussels dan atas tingkah lakunya sendiri, Timmermans, yang pernah bekerja di blok Soviet sebagai diplomat Belanda, memuji kontribusi bersejarah Polandia untuk mengatasi perpecahan Perang Dingin di Eropa namun mengatakan bahwa Warsawa sekarang bosan. sebuah tanggung jawab khusus untuk mencegah perpecahan baru membuka prinsip-prinsip demokrasi.

“Saya ingin berdiri di depan orang-orang Polandia saat ini yang sangat sulit bagi mereka, dan bagi kami,” katanya, menambahkan bahwa mempertahankan pemisahan kekuasaan adalah “kepentingan eksistensial bukan hanya untuk negara Polandia tapi juga untuk Uni Eropa secara keseluruhan “.

Langkah selanjutnya dalam prosesnya adalah bahwa pemerintah Uni Eropa, yang bertemu di Dewan Uni Eropa, akan mendengar Polandia dan meminta untuk menangani masalah mereka.

Tetapi jika 22 dari 28 negara Uni Eropa dan Parlemen Eropa tidak puas pada akhirnya, prosesnya akan berlanjut ke tahap berikutnya, yang dapat berarti bahwa sanksi akan resmi dijatuhkan.

Sanksi tersebut dapat melibatkan penghentian hak yang berasal dari penerapan Perjanjian ke Negara Anggota yang bersangkutan, termasuk hak suara.

Perumusan ini membuka kemungkinan juga untuk menangguhkan transfer keuangan UE ke Polandia. Transfer itu sekarang merupakan penerima manfaat terbesar dana Eropa yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup di bekas negara komunis tersebut.

Sanksi dapat dikenakan dengan dukungan sebagian besar negara yang mewakili mayoritas warga negara Uni Eropa. Tapi untuk mencapai tahap itu, pemerintah Uni Eropa terlebih dahulu harus sepakat bahwa apa yang pada awalnya hanya merupakan risiko pelanggaran serius terhadap peraturan undang-undang sekarang telah menjadi kenyataan.

Ini tidak mungkin terjadi, karena Hungaria telah menyatakan bahwa mereka tidak akan mendukung gerakan tersebut melawan Polandia.

Tapi ancaman semata-mata menggarisbawahi kemerosotan tajam hubungan antara Warsawa dan Brussels sejak partai nasionalis Hukum dan Keadilan (PiS) meraih kekuasaan pada akhir 2015.

Ahli hukum Komisi dan Dewan Eropa, yang dikenal sebagai Komisi Venesia, mengatakan bahwa reformasi peradilan Polandia merusak independensi hakim karena mereka memberikan kontrol partai yang berkuasa atas pemecatan dan pengangkatan hakim, serta pilihan untuk mengakhiri masa jabatan beberapa hakim Mahkamah Agung lebih awal.

Dewan Eropa, pengawas hak asasi manusia Eropa, telah membandingkan tindakan tersebut dengan sistem Soviet.

Pemerintah PiS membantah tuduhan ini, dengan mengatakan bahwa perubahan tersebut diperlukan karena pengadilan lamban, tidak efisien dan terperosok dalam era komunis-mentalitas. Presiden Polandia Andrzej Duda menunggu sampai 5 Januari 2018 untuk menandatangani undang-undang tersebut. (waa)

Suara Berbeda Muncul di Kalangan Pejabat dalam Menanggapi Merayakan Natal di Tiongkok

0

Epochtimes.id- Di saat dunia sedang merayakan Hari Natal, muncul 2 suara di kalangan pejabat pemerintah dalam menanggapi perayaan Natal di Tiongkok.

Baru-baru ini sejumlah edaran menyangkut larangan anggota partai untuk merayakan Natal tersebar luas. Media resmi menyebutkan bahwa festival asing itu tidak seharusnya dilarang. Namun media corong PKT ‘Global Times’ menyebutkan bahwa pejabat tidak melarang Hari Natal dirayakan.

Pejabat Tiongkok tahun ini memperluas larangan perayaan Natal. Instruksi untuk Propinsi Hunan dan Liaoning menebutkan bahwa anggota partai dan kadernya tidak diizinkan untuk memperingati Hari Natal.

Baru-baru ini beredar di internet, berita tentang makin banyak masyarakat Tiongkok yang menolak kegiatan natal. Bahkan hiasan pohon natal raksasa yang ditempatkan di lapangan terbuka pun dirobohkan petugas berwenang.

Menurut video yang beredar di jaringan internet Daratan Tiongkok, Boikot Festival Barat juga menyebar ke sekolah dasar. Beberapa murid di kelas bersumpah : “Katakan tidak kepada festival asing, menolak festival asing dimulai dari saya, meneruskan warisan peradaban dan merayakan festival Tiongkok !”

Sebuah editorial yang diterbitkan ‘Global Times’ pada 25 Desember menyebutkan bahwa belakangan ini beredar berita tentang larangan merayakan natal di beberapa kota dan universitas, namun beberapa media asing menyimpulkan bahwa Tiongkok memboikot, melarang peringatan Hari Natal. Informasi asli di internet dibesar-besarkan dan diperluas.

Editorial tersebut juga menyebutkan bahwa sebagian dari pemberitahuan tersebut bertujuan untuk menjaga ketertiban umum dan keselamatan lalu lintas di kota. Tidak ada hubungannya dengan memboikot natal.

Pada 25 Desember, ‘Xiake dao’ sebuah Weibo yang beroperasi di bawah bendera ‘Renmin Rebao’ menggunakan artikel berjudul ‘Daripada Menolak, Coba Pikirkan Bagaimana Festival Tiongkok Dapat Ber-PK (menandingi) Festival Barat” untuk menyampaikan sikap bahwa pemerintah tidak memboikot natal.

Akibat pihak otoritas menggerakan kegiatan memboikot natal, sehingga perayaan Malam Kudus dan Hari Natal tidak sesemarak tahun-tahun sebelumnya. Tidak terdengar lagi suara pedagang kecil menjajakan buah apel, tamu yang makan malam di hotel-hotel juga jauh berkurang.

Warga Beijing bermarga Wang mengatakan, ia tidak melihat lagi suasana perayaan atau suka cita Natal yang biasa muncul di lingkungan tempat tinggalnya saat Natal tiba. “Sekolahan dan instansi-instansi juga lagi dihiasi pohon natal, Santa Claus, apel, sepi sekali.”

Pria bermarga Liu di Shanghai mengatakan bahwa kegiatan memboikot festival Barat itu merupakan langkah mundur yang pasti tidak populer dan tidak akan didukung masyarakat. (Sinatra/asr)

Sumber : Epochtimes.com

Iran Jatuhkan Vonis Mati Terhadap Seorang Akademisi atas Tuduhan Agen Mata-mata Israel

0

Epochtimes.id- Mahkamah Agung Iran telah menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang akademisi Iran yang berbasis di Swedia, sebelumnya dipidana sebagai mata-mata Israel seperti dilansir Reuters dari jaksa Teheran, Senin (25/12/2017).

Laporan ini kemudian dikonfirmasi dalam laporan Amnesty International dan pihak keluarga akademisi Iran ini.

Ahmadreza Djalali adalah seorang dokter medis dan peneliti dalam penanggulangan bencana. Dia dituduh oleh pemerintah Iran karena memberikan informasi kepada Israel untuk membantu pembunuhan terhadap beberapa ilmuwan nuklir senior Iran.

Djalali ditangkap saat berada di Iran dalam sebuah perjalanan bisnis pada April 2016 dan kemudian dihukum karena tuduhan melakukan spionase.

Djalali menolak tuduhan tersebut. Amnesty International menyatakan dalam pernyataan disebutnya “pengadilan yang sangat tidak adil” atau grossly unfair trial.

Setidaknya empat ilmuwan terbunuh antara 2010 dan 2012 seperti dikatakan Teheran sebagai pembunuhan yang dimaksudkan untuk menyabotase Iran mengembangkan energi nuklir.

Kekuatan Barat dan Israel mengatakan Iran bertujuan untuk membangun sebuah bom nuklir. Namun demikian, Teheran membantah tuduhan ini.

Iran sebelumnya menggantung mati seorang pria pada tahun 2012 atas pembunuhan tersebut. Iran mengatakan bahwa dia adalah seorang mata-mata dinas intelijen Israel, Mossad.

Pada Senin lalu, jaksa Tehran Abbas Jafari Dolatabadi mengatakan Djalali mengakui bertemu dengan agen Mossad berulang kali untuk menyampaikan informasi mengenai rencana dan personil nuklir Iran. Jaksa Iran ini juga menyebutkan Djalali dituduh membantu menginfeksi sistem komputer Kementerian Pertahanan dengan virus.

Amnesty International dan istri Djalali yang berbasis di London mengatakan awal bulan ini pengacaranya diberitahu bahwa Mahkamah Agung telah mempertimbangkan kasusnya dan menjatuhkan hukuman mati terhadap Djalali.

Siaran Televisi Negara Iran pada minggu lalu menyampaikannya sebagai pengakuan Djalali. Istrinya mengatakan suaminya dipaksa untuk membaca pengakuan tersebut.

Djalali ketika itu sedang dalam perjalanan bisnis ke Iran saat dia ditangkap dan dikirim ke penjara Evin. Dia ditahan di sel isolasi selama tiga bulan dengan mengalami penyiksaan seperti dikutip Amnesty International.

Sebelumnya Djalali menulis dalam sebuah surat di dalam penjara pada Agustus lalu yang menyebutkan dirinya ditahan karena menolak memata-matai untuk Iran.

Swedia mengutuk hukuman tersebut pada Oktober lalu dan mengajukan masalah tersebut kepada utusan khusus Iran.

Sebanyak 75 penerima Nobel Perdamaian mengajukan petisi kepada otoritas Iran bulan lalu untuk membebaskan Djalali agar bisa “melanjutkan pekerjaan ilmiahnya demi keuntungan umat manusia.”

Menurut Ole Petter Ottersen, Wakil Rektor Institut Karolinska sebagai institusi Djalali memperoleh gelar PhD-nya, “Djalali telah bekerja dengan para periset dari seluruh dunia untuk memperbaiki kapasitas rumah sakit di negara-negara yang menderita kemiskinan ekstrim atau terkena dampak bencana dan konflik bersenjata. ”

Sumber : Reuters via The Epochtimes

Kilas Balik 2017 oleh Epoch Times

0

Inilah berita-berita terbesar tahun 2017, dari pelantikan Presiden Trump pada bulan Januari, dengan diterimanya perombakan pajak bersejarah di bulan Desember; dari kembalinya epos Patriot Super Bowl  pada bulan Februari, ke gerhana matahari pada bulan Agustus; dari kekacauan di Oscar, ke skandal seks #MeToo yang melanda Hollywood; dari serangan massal dan serangan teror, sampai ancaman gertakan Korea Utara. Inilah tahun itu.

Terimakasih atas dukungan dari para pembaca selama ini, dan tetap terus support untuk para jurnalis independen kita dengan bantu Like&Share di setiap berita-berita dari Epoch Times.

ErabaruNews

Buku Baru Mengungkap Kekejaman Perang Saudara di Tiongkok

0

Sebuah buku baru yang tersedia di Hong Kong dan Taiwan, yang berjudul  “Changchun Hunger Siege”, mengungkapkan untuk pertama kalinya bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) dengan sengaja membuat kelaparan ratusan ribu warga sipil dalam pengepungan Changchun 70 tahun yang lalu.

Dalam bukunya, penulis yang berbasis di Beijing, Du Bin, mengungkapkan kebenaran dari episode suram yang terjadi antara tahun 1947 dan 1948 dalam perang saudara Tiongkok. Dia menghabiskan 10 tahun melakukan wawancara dengan orang-orang yang selamat untuk memastikan apa yang terjadi selama pengepungan Changchun. Dalam penelitiannya, dia menemukan bahwa kekuatan Partai Komunis Tiongkok memenangkan pertempuran melawan tentara Nasionalis dengan sengaja membuat kelaparan 370.000 warga sipil.

kekejaman partai komunis
Pengepungan Changchun. (Gambar: wikimedia / CC0 1.0)

“Untuk melawan musuh dengan menggunakan kelaparan dan tubuh orang-orang yang telah mati karena kelaparan tersebut adalah pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia. Tidak dapat diterima tidak peduli era sejarah,” ungkap Du Bin.

Du Bin juga menunjukkan bahwa “selain Changchun, strategi kelaparan juga dimanfaatkan oleh pasukan Komunis Tiongkok pada pertempuran Yongping di Propinsi Hebei.”

Du Bin melanjutkan, “Di sebuah kota berpenduduk 30.000 orang setelah tujuh sampai delapan bulan dikepung, hanya 3.000 yang selamat. Semua tentara Nasionalis dipenjara. Pasukan Komunis Tiongkok memaksa warga sipil yang tersisa untuk merawat perwira tinggi yang masih hidup dan memakannya.”

perang saudara bukti kekejaman partai komunis tiongkok
Pengepungan Changchun. (Gambar: wikimedia / CC0 1.0)

Pengepungan Changchun masih menjadi topik terlarang di Tiongkok. Du Bin berharap agar sejarah yang sebenarnya dapat terpapar dan sebuah monumen dapat dipasang untuk para korban. Dia berkata,”Sejak hari PKT didirikan, ini telah menjadi bencana bagi umat manusia.”

Du Bin juga menjelaskan, “Dimanapun ada rezim Komunis, kelaparan, perang, bencana, dan kematian tidak wajar selalu mengikuti. Bencana, perang, kelaparan, dan kematian tidak wajar akan selalu ada di sini sampai Komunisme dihapuskan dari bumi. “

Du Bin juga menerbitkan sebuah buku tentang kebenaran Pembantaian di Lapangan Tiananmen, dan satu lagi yang mengungkapkan penyiksaan di kamp kerja paksa Masanjia. Pada tahun 2013, Du Bin ditangkap oleh agen keamanan publik Beijing dan ditahan selama lima minggu. (ran)

Angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, Bandara di PT Angkasa Pura II Hingga H-2 Layani 2,1 Juta Penumpang

0

Epochtimes.id- PT Angkasa Pura II (Persero) telah melayani 2,1 juta penumpang hingga H-2 angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sekitar 7,5% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 1,88 juta penumpang.

President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menuturkan, sepanjang angkutan natal dan tahun baru kali ini, lonjakan penumpang terjadi pada H-3 atau 22 Desember 2017 sebanyak 371.047 penumpang.

Dia menambahkan, adanya peningkatan jumlah penumpang yang terjadi di 13 cabang seluruh Indonesia, didukung oleh adanya extra flight atau tambahan penerbangan yang diajukan oleh maskapai.

“Tahun ini, ada sekitar 1.158 tambahan penerbangan yang terdiri dari 1.134 penerbangan domestik dan 24 penerbangan internasional. Dengan pengajuan terbesar departure (keberangkatan) dan arrival (tiba) dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta,” jelas Awal dalam siaran pers PT Angkasa Pura II.

Penerbangan tambahan juga terdapat di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma sebanyak 6 kali pp, Bandara Depati Amir Pangkal Pinang sebanyak 3 kali pp, Bandara Internasional Minangkabau 1 kali pp rute internasional, Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang 1 kali pp, Bandara Internasional Supadio Pontianak 4 kali pp.

Sementara itu, pergerakan pesawat mengalami peningkatan sekitar 8% dibandingkan tahun lalu yakni dari 12.750 pergerakan pesawat menjadi 13.783, sedangkan untuk extra flight mengalami kenaikan sekitar 25% dari 213 penerbangan di tahun lalu menjadi 289 penerbangan.

Meskipun peningkatan yang cukup signifikan, tambah Awal, ketepatan waktu penerbangan (on time performance) selama masa angkutan natal dan tahun baru kali ini, hingga H-2 sudah mencapai 97,24%.

Adapun Top 5 Destination dalam Angkutan Natal dan Tahun Baru 2017 untuk domestik adalah Kualanamu, Makasar, Denpasar, Surabaya dan Yogyakarta, dan untuk destinasi internasional adalah Singapura, Kuala Lumpur, Incheon, Hongkong dan Bangkok.

Untuk 3 Bandara yang mempunyai pertumbuhan terbesar dalam Angkutan Natal dan Tahun Baru 2017 ini adalah Bandara Silangit sebesar 66,5%, Tanjung Pinang sebesar 53,9% dan juga Bandara Pontianak sebesar 22,6%.

Untuk mengakomodir informasi penerbangan selama angkutan natal dan tahun baru, Angkasa Pura II menyediakan tiga posko di Bandara Internasional Soekarno-Hatta yakni di Terminal 1B, Terminal 2F serta Terminal 3.

Adanya posko-posko ini diharapkan dapat merespon secara cepat berbagai bantuan yang dibutuhkan pesawat atau stakeholder lainnya. Posko-posko ini dilengkapi dengan data traffic pergerakan penumpang di bandara, data extra flight, televisi untuk monitoring CCTV, serta untuk Video Conference yang digunakan untuk koordinasi bersama 12 bandara lain.

Angkasa Pura II mengimbau kepada penumpang pesawat agar tiba lebih awal di bandara guna menghindari kepadatan akses menuju bandara sehingga proses keberangkatan dapat berjalan lancar. (asr)

Kecelakaan dalam WC, Wanita di Tiongkok Ini Tiga Hari Kemudian Baru Tertolong

0

oleh Wen Xin

Epochtimes.id- Baru-baru ini, sebuah insiden kecelakaan langka tetapi membuat para netizen tertawa terjadi pada diri seorang wanita Tiongkok.

Media Tiongkok melaporkan bahwa seorang wanita yang tinggal sendirian mengalami ponselnya terjatuh ke dalam lubang WC saat digunakan. karena takut kehilangan maka ia berusaha untuk mengambil dengan tangannya.

Namun sial, ponselnya tidak ditemukan malahan tangannya yang terjebak tidak bisa dikeluarkan sampai hari ketiga bantuan datang.

Menurut penuturan tetangga rumah wanita itu yang bermarga Zhang bahwa, belakangan ini ia sering mendengar suara-suara aneh seperti orang yang sedang mempermainkan air, suara ketukan yang muncul justru di tengah malam, membuat seisi rumah merinding dan hilang kantuknya.

Tetapi saat pintu tempat tinggal wanita tersebut coba diketuk tetapi tidak ada orang yang membuka atau menyahut, dan sambungan telepon pun tidak ada yang mengangkat. Sampai suatu ketika suara teriakan minta tolong terdengar oleh warga baru dilaporkan kepada kepolisian untuk meminta bantuan.

Polisi yang datang terpaksa masuk dengan cara mendobrak pintu. Begitu pintu terbuka polisi menemukan wanita pemilik tempat tinggal tersebut tergeletak di pinggir kloset dengan sebelah tangannya masih berada dalam lubang WC meskipun kesadarannya masih terjaga baik.

Setelah ditanya ikhwal kejadian, wanita itu baru menambahkan bahwa terjadi pembengkakan pada tangan kirinya itu karena terus digunakan untuk mencoba mencari ponsel, sehingga sulit  untuk dikeluarkan.

Sampai ia tertolong, wanita tersebut sudah tergeletak di toiletnya selama 3 hari. Selama waktu tersebut, ia terpaksa bertahan hidup dengan minum air.

Ketika ditanya soal mengapa sampai hari ketiga ia baru berteriak minta tolong. Wanita itu tampak malu dan berkata : “Saya pikir masalah tidak terlalu serius, lapar 2 – 3 hari tidak apalah, tunggu pembengkakan mengecil maka tangan dapat dikeluarkan. Tidak terpikir bakal seperti ini, sehingga terpaksa berteriak minta tolong.”

Mendengar penjelasannya, semua orang yang berada di sana tertawa, termasuk para netizen setelah membaca berita tersebut melalui internet. (Sinatra/asr)

Sumber : ntdtv.com

Badai Tropis Tembin Siap Menerjang, Vietnam Evakuasi 650.000 Jiwa

0

Epochtimes.id- Otoritas Vietnam pada Senin (25/12/2017) mengevakuasi sekitar 650.000 orang menjelang kedatangan badai tropis Tembin.

Badai ini menyebabkan 200 orang tewas dan hilang di Filipina dan menunjukkan intensifitas pergerakan topan di jalurnya melalui Laut Cina Selatan.

Layanan meteorologi Vietnam memprediksi bahwa Topan Tembin, pada Senin pagi lebih dari 300 km dari Pulau Con Dao dan memiliki kecepatan angin 135 km / jam, akan memasuki selatan Vietnam pada Senin malam seperti dilaporkan Efe.

Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc telah memerintahkan pemerintah daerah untuk memobilisasi tentara, polisi dan relawan untuk mengevakuasi penduduk di daerah-daerah yang berisiko banjir dan tanah longsor.

Evakuasi juga mencakup orang-orang yang tinggal di gubuk dan kapal-kapal di pinggiran sungai Delta Mekong, di mana badai Tembin akan menerjang.

Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan mengatakan bahwa kerusakan material tidak bisa dihindari. Namun hilangnya nyawa akibat keterlambatan evakuasi warga sipil tidak akan terjadi seperti dilaporkan media lokal VNExpress.

Sementara itu, pihak berwenang di Filipina terus melakukan upaya pencarian dan penyelamatan bagi mereka yang terkena dampak Tembin. Badai ini memasuki selatan negara tersebut pada Jumat lalu.

Badai tembin kemudian meninggalkan Filipina pada Minggu dengan menyisakan kehancuran. Lebih dari 200 orang tewas dan hilang. warga yang terdampak hampir mencapai 550.000 orang jiwa.

Provinsi Lanao del Norte, Lanao del Sur dan Zamboanga del Norte, keduanya berada di Mindanao, pulau terbesar kedua di Filipina merupakan provinsi paling terdampak akibat badai ini.

Layanan darurat, diperkuat dengan militer, polisi dan relawan terus bekerja untuk mencari korban selamat, menyelamatkan orang-orang yang terjebak akibat banjir dan tanah longsor. Petugas gabungan juga membuka kembali jalur transportasi darat, memulihkan telekomunikasi dan listrik.

Setidaknya 97.583 orang Filipina yang tinggal di selatan negara itu menghabiskan hari Natal di salah satu dari 261 pusat pengungisan. Sementara 84.794 jiwa lainnya menerima bantuan pemerintah di luar pusat-pusat ini seperti laporan yang disampaikan Dewan Pengurangan Resiko Bencana Nasional Filipina. (asr)

Sumber : Indianexpress

Sistem Pengenal Wajah Apple iPhone X Tiongkok Tidak Bisa Membedakan Pemakaiannya?

0

Apple telah dituduh sebagai ‘rasis’ setelah seorang anak laki-laki Tiongkok menyadari bahwa ia dapat membuka kunci ponsel iPhone X ibunya dengan menggunakan perangkat lunak pengenal wajah.

Seorang suami membelikan istrinya smartphone baru, tapi kemudian dia terkejut saat menemukannya bisa dibuka oleh anak dari pasangan tersebut.

Tampaknya keluarga, yang tinggal di kota Shanghai bukan satu-satunya pengguna di Tiongkok yang telah bisa saling membuka telepon masing-masing.

Pengguna iPhone yang semakin meningkat di Tiongkok, negara yang berpenduduk lebih dari satu miliar orang, khawatir dengan fitur keamanan dan privasi iPhone X mereka.

Apple iPhone X china
Apple telah dituduh sebagai ‘rasis’ setelah seorang anak laki-laki Tiongkok (kanan) menyadari bahwa ia dapat membuka kunci ponselnya di iPhone X dengan menggunakan perangkat lunak pengenal wajah.

Sang ayah, yang diidentifikasi hanya oleh nama keluarganya Liu, menelpon hotline layanan pelanggan Apple untuk melaporkan masalahnya.

“Anak kami menggunakannya dan tidak tahu kata sandinya,” katanya, menurut Stasiun TV Shandong.

Dia diberitahu itu adalah kasus langka yang tersendiri dan adalah karena fakta istri dan anaknya terlihat sangat mirip.

Diperkirakan raksasa teknologi tersebut kini telah melancarkan penyelidikan penuh atas klaim keluarga Liu.

ponsel iPhone X
Berita tersebut muncul hanya seminggu setelah seorang wanita Tiongkok menyadari bahwa dia bisa membuka kunci iPhone X milik rekan kerjanya dengan menggunakan perangkat lunak pengenal wajah.

Berita tersebut muncul hanya seminggu setelah seorang wanita Tiongkok menyadari bahwa dia bisa membuka kunci iPhone X milik rekan kerjanya.

Nyonya Yan dari Nanjing terkejut mengetahui rekannya Nyonya Wan bisa membuka telepon barunya dengan menggunakan Face ID (Identitas Wajah).

Ini terlepas dari pasangan yang memiliki sejumlah fitur berbeda, termasuk potongan rambut yang berbeda.

Pasangan ini mengklaim kejadian tersebut terjadi beberapa kali.

Ketika Nyonya Yan pertama kali menghubungi hotline Apple untuk mengeluh tentang masalah layanan pelanggan, dia mengatakan padanya bahwa itu ‘tidak mungkin’, tulis Asiaone.

Pasangan itu membawa telepon ke toko tersebut untuk membuktikan apa yang terjadi dan mendapati mereka bisa membuka semua telepon di toko itu.

Nyonya Yan diberitahu bahwa kamera itu cacat dan diberi iPhone X baru namun hal yang sama terjadi lagi.

Tidak diketahui apakah ia kemudian mendapat iPhone X yang ketiga.

membuka kunci hape dengan face ID
Pasangan itu membawa telepon ke toko untuk membuktikan apa yang terjadi dan mendapati mereka bisa membuka semua telepon di took tersebut. Nyonya Wan (foto) mengatakan bahwa dia tidak memiliki rasa aman.

“Kita melihatnya sangat biasa. Bagaimana jika seseorang mengangkat telepon saya dan membukanya? “ kata Nyonya Wan.

“Kalau begitu mereka bisa membeli barang melalui telepon saya dan melakukan pembayaran,” katanya.

“Kami tidak memiliki rasa aman”.

Banyak pengguna yang sekarang khawatir iPhone X tidak bisa membedakan orang Tiongkok satu sama lain.

Namun, Apple terus mempertahankan perangkat lunak pengenal wajahnya adalah bukti cukup bodoh.

Perusahaan mengklaim hanya ada satu dari satu juta kemungkinan wajah orang lain bisa membuka kunci ponsel Anda.

Perusahaan bekerja dengan orang-orang di seluruh dunia untuk menghindari hal ini terjadi.

Face ID menggunakan jaringan syaraf wajah yang dirancang dengan menggunakan lebih dari satu miliar gambar,” tulis Gizmodo.

Pada bulan Oktober, wakil presiden Apple untuk kebijakan publik untuk Amerika, Cyntheia Hogan, menjelaskan bagaimana produk tersebut dapat diakses oleh orang-orang dari berbagai etnis.

“Kami bekerja dengan peserta dari seluruh dunia untuk memasukkan kelompok perwakilan orang yang menghitung jenis kelamin, usia, suku, dan faktor lainnya,” katanya.

“Kami menambahkan studi yang diperlukan untuk memberikan tingkat akurasi yang tinggi untuk beragam pengguna,” katanya.

Para pengembang juga melatih jaringan kerja syaraf untuk mengenali dan menolak orang yang mencoba membuka kunci telepon tersebut dengan foto atau topeng.

MailOnline telah menghubungi Apple untuk memberikan komentar.

Bagaiman Face ID bekerja?

Face ID menggunakan kamera menghadap ke depan TrueDepth pada iPhone X, yang memiliki banyak komponen.

Proyektor Dot memproyeksikan lebih dari 30.000 titik tak terlihat ke wajah Anda untuk memetakan strukturnya.

Peta titik ini kemudian dibaca oleh kamera inframerah dan struktur wajah Anda diteruskan ke chip A11 Bionic di iPhone X, di mana ia berubah menjadi model matematis.

Chip A11 kemudian membandingkan struktur wajah Anda dengan pemindaian wajah yang tersimpan di iPhone X selama proses penyiapan.

Face ID menggunakan inframerah untuk memindai wajah Anda, sehingga bekerja dalam kondisi pencahayaan rendah dan dalam gelap.

Ini hanya akan membuka perangkat Anda saat Anda melihat ke arah iPhone X dengan mata terbuka. (Dailymail/ran)

ErabaruNews

Kesepakatan Rahasia Tiongkok – AS Guna Memaksa Korut Meninggalkan Program Nuklir

0

oleh He Yating

Media Jepang mengungkapkan bahwa ketika Presiden Trump berkunjung ke Tiongkok pada awal bulan November tahun ini, kepala kedua negara telah mencapai kesepakatan rahasia mengenai isu nuklir Korea Utara.

Militer kedua negara akan mengadakan konsultasi rutin dan berbagi intelijen yang relevan. Xi Jinping pada kesempatan itu juga mengutarakan ketiga komitmennya sebagai penyampaian sikap Tiongkok “tidak mengakui Korea Utara memiliki nuklir”.

Asahi Shimbun pada 25 Desember merilis sebuah artikel yang mengatakan bahwa beberapa orang pejabat pemerintah AS yang relevan terhadap masalah telah memberikan konfirmasi kepada media bahwa mengingat sanksi terhadap Korea Utara yang diterapkan pemerintah Tiongkok memainkan peran kunci, untuk meningkatkan transparansi kepatuhan atas pelaksanaan sanksi kepada DPRK atau Democratic People’s Republic of Korea, kedua kepala negara sepakat untuk saling membagi  informasi melalui forum konsultasi rutin mengenai sanksi yang diberlakukan beserta dampak ekonominya terhadap DPRK.

Berdasarkan kesepakatan itu, Tiongkok dan Amerika Serikat akan berbagi informasi intelijen mengenai isu nuklir Korea Utara. militer kedua negara dapat berhubungan langsung melalui sambungan telepon  hotline dan departemen yang bertanggung jawab akan mengadakan konsultasi secara reguler.

Pejabat pemerintah AS yang relevan dengan masalah juga mengungkapkan bahwa dalam pertemuan antara Xi Jinping dengan Trump pada 9 Nopember pagi itu yang berfokus pada pembahasan isu nuklir DPRK yang berlangsung selama 1,5 jam dan hanya diikuti oleh beberapa orang pejabat teras.

Presiden Xi Jinping telah mengkonfirmasikan ketiga prinsip utama yang merupakan sikap Tiongkok dalam isu nuklir DPRK, yaitu pertama, Tidak mengakui DPRK memiliki senjata nuklir. Kedua, akan terus memberikan tekanan sampai Korea Utara bersedia meninggalkan senjata nuklir. Ketiga, Meningkatkan transparansi pemantauan terhadap sanksi yang diterapkan.

Sebelumnya ada laporan yang menyebutkan bahwa di masa lalu pemerintah AS telah mencoba untuk mengadakan dialog atau konsultasi serupa dengan pemimpin tinggi Tiongkok tetapi  pihak Beijing menolak karena alasan kurangnya kepercayaan antara kedua negara tersebut, selain itu, kemungkinan terjadinya konflik militer di semenanjung karena isu nuklir belum sebesar sekarang.

Tetapi isu nuklir DPRK sekarang telah mengubah situasi internasional. setelah susul menyusul uji coba peluncuran rudal, ketegangan di semenanjung meningkat tajam. Dengan latar belakang ini, pihak berwenang Beijing lebih memilih untuk melakukan dialog seperti ini daripada duduk diam membiarkan situasi memburuk.

Tiga hari lalu (22 Desember), kelimabelas negara anggota DK-PBB (termasuk Rusia dan Tiongkok) dengan suara bulat mengeluarkan resolusi sanksi baru terhadap Korea Utara.

Menurut resolusi sanksi yang diajukan oleh Amerika Serikat tersebut, masyarakat internasional akan mengurangi sampai 90 % pasokan minyak mentah ke Korea Utara, dan akan memulangkan seluruh tenaga kerja luar negeri Korea Utara, kapal-kapal yang dicurigai mengangkut barang ke Korea Utara akan diperiksa secara ketat.

Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengatakan bahwa ini merupakan sanksi yang paling berat terhadap Korea Utara.

Untuk alasan ini, anggota Kongres tingkat tinggi dari Partai Demokrat AS yang selalu menentang berbagai prakarsa kebijakan Trump sekarang juga secara terbuka mengakui dan memuji keputusan ini.

Sebagaimana dilaporkan oleh VOA bahwa senator dari Partai Demokrat Komite Hubungan Luar Negeri AS, Ben Cardin dalam wawancaranya dengan reporter Fox News secara terbuka memuji resolusi sanksi baru tersebut. Ia mengatakan : “Ini adalah sanksi berat lebih lanjut yang diterapkan kepada Korea Utara atas uji coba peluncuran rudal balistik mereka”.

Ben Cardin lebih jauh mengatakan bahwa patut mendapat pujian karena Rusia dan Tiongkok pun bersedia bekerjasama dengan masyarakat internasional. (Sinatra/asr)

Sumber : ntd.tv

Fenomena Penyerbukan Buah Klengkeng Oleh Lalat Ijo, Kemanakah Lebah Madu?

0

Iswahyudi

Bulan- bulan ini warga Tulungagung Jawa Timur dikejutkan ribuan lalat yang mengerumuni pohon klengkeng  yang sedang berbunga yang ditanam di sekitar pekarangan rumah mereka. Berbincang dengan berbeberapa warga yang mempunyai pohon klengkeng di pekarangan rumah mereka, memang fenomena koloni lalat menyerbuki pohon klengkeng  sudah hal biasa.

Warga mengatakan bahwa hasil proses penyerbukan oleh lalat ini memang membuat klengkeng bisa berbuah sebagaimana penyerbukan oleh lebah madu.

Kejadian tak biasa ini juga diamati langsung oleh penulis ketika pulang kampung, dan kebetulan di halaman rumah ada pohon klengkeng sedang berbunga dan dari kejauhan seperti lebah madu yang mengerumuni pohon klengkeng tersebut. Lama-lama penulis merasakan hal janggal.

“Lebah kok warnanya hijau?” Kontan penulis mendekat ternyata bukan lebah madu tapi ribuan lalat asyik bertengger sambil menghisap nektar bunga klengkeng. Muncul pertanyaan dalam hati, kenapa lalat hijau yang menyerbuki bunga klengkeng? ke mana koloni lebah?

Pikiran penulis teringat akan headline Epoch Times edisi 529 tertanggal 19 – 25 November 2017 yang lalu bahwa di Eropa telah nyaris terjadi fenomena kiamat serangga.

Apakah fenomena hilangnya beberapa serangga seperti lebah mulai merambah di Indonesia? Kemudian penulis berusaha mencari informasi di dunia maya tentang penyerbukan pohon klengkeng.

Lalat yang mengerumuni pohon klengkeng di Tulungagung, Jawa Timur (Foto ; Iswahyudi)

Ditemukan bahwa lebah madulah yang biasa melakukan peran ini. Penyerbukan oleh lalat hanya terjadi pada bunga bangkai Raflesia Arnoldi. Lalat dinilai sebagai serangga yang paling tangguh dan bisa hidup dalam berbagai macam kondisi bahkan kondisi yang sangat ekstrim.

Fenomena penyerbukan tak biasa ini mengingatkan pada pemberitaan media nasional dan internasional tentang menurunnya populasi lebah di seluruh dunia.

Ada kekhawatiran dari banyak ilmuwan dan pegiat lebah (beekeeper) dengan menurunnya populasi lebah ini akan berpengaruh pada suplai pangan dunia. Bahkan ada ungkapan seperti ini “No bee, No food”. Lebah madu sangat berperan penting pada proses penyerbukan beberapa jenis tanaman yang dikonsumsi manusia.

Ada banyak penelitian yang mencoba menginvestigasi apa faktor penyebab menurunnya populasi lebah dunia.

Dari review beberapa penelitian bisa dipetakan ada beberapa faktor yang menyebabkan CCD (Colony Collapse Disorder) pada lebah, antara lain penggunaan pestisida dan herbisida secara masif, adanya parasit dan hama yang mengganggu koloni lebah seperti tunggal Varroa (Varroa Mites), Sinyal telopon seluler, Polusi, Perubahan iklim dan maraknya tanaman GMO (Genetically Modified Organism).

Lalat yang mengerumuni pohon klengkeng di Tulungagung, Jawa Timur (Foto ; Iswahyudi)

Dari beberapa faktor penyebab di atas yang penyumbang terbesar CCD adalah penggunaan pestisida dan herbisida secara masif dan maraknya pembudidayaan tanaman GMO.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Herbert et.al yang dipublikasikan pada oktober 2014 di Journal Experimental Biology tentang penggunaan herbisida Glyphosate untuk mengontrol tanaman pengganggu telah menyebabkan koloni lebah mengalami beberapa gejala yaitu:

Pertama, penurunan kepekaan kepada gula (sucrose sensitivity) pada lebah sehingga menyebabkan kesulitan mendeteksi nektar bunga sebagai makanan untuk membuat madu. Terpapar Glyposhate, lebah mengalami disorientasi untuk mendeteksi sumber makanan mereka, nektar bunga.

Kedua, Koloni lebah yang terpapar zat ini mengalami penurunan dalam learning behavior mereka.

Ketiga,menurunnya daya ingat jangka pendek lebah yang bisa menyebabkan lebah kebingungan menemukan sarangnya sendiri.

Keempat, bekas bekas zat glyphosate yang mengenai tubuh lebah tidak akan membuat lebah mati seketika tapi akan memapar larva dan ratu lebah ketika mereka kembali ke sarang yang menyebabkan kinerja koloni lebah menurun atau bahkan pelan tapi pasti memusnahkan mereka.

Beberapa zat kimia yang ikut andil pada menurunnya koloni lebah selain Glyphosate, antara lain DDT, Nioticotinoids, Dow’s 2, 4-D dan Mosantos Roundup. Penggunaan zat kimia secara masif ini bukannya hanya mematikan serangga yang bermanfaat bagi produksi pangan tapi merugikan ekosistem yang lebih luas termasuk manusia.

Fenomena penggunaan zat kimia secara masif ini pada hakikatnya didasari pada filosofi bahwa alam semesta sebagai musuh, bukan sebagai teman yang saling bersimbiosis satu sama lain.

Dilema Tanaman GMO

Semakin hari populasi dunia semakin meningkat. PBB memprediksi bahwa pada tahun 2050 populasi dunia akan menyentuh 9,8 miliar orang. Dengan populasi sebesar ini manusia dihadapkan pada ketersediaan pangan.

Mampukah bumi menghidupi 9,8 miliar orang setiap harinya? para ilmuwan dan stakeholder yang peduli dengan masalah ini mencoba mencari cara untuk memenuhi demand pangan dunia. Salah satunya adalah dengan pembudiyaan secara masif tanaman GMO.

Tanaman hasil rekayasa genetika ini memang menjanjikan panen yang melimpah yang bisa menutupi krisis pangan dunia. Namun beberapa hasil penelitian, tanaman GMO mempunyai dampak kesehatan bagi manusia dan anggota ekosistem seperti koloni lebah.

Bagaimana tanaman GMO berpengaruh pada koloni lebah?

Tanaman GMO biasanya dihasilkan oleh suatu proses rekayasa genetika yang membuat suatu tanaman menjadi kebal terhadap serangan hama dan memproduksi hasil panen yang melimpah.

Pembudidayaan tanaman GMO secara masif biasanya mensyaratkan penggunaan pestisida atau herbisida tertentu agar panen bisa maksimal.

Selain itu secara sifatnya serbuk sari tanaman GMO semisal jagung menghasilkan suatu zat Bt insecticide yang bisa berbahaya bagi lebah madu bila dipadukan dengan stress factor lain semacam racun alami atau racun dari zat kimia tertentu misalnya pestisida atau herbisida.

Akibat jangka panjangnya  adalah pada semakin menurunnya koloni lebah, padahal menurut laporan institusi program pangan PBB, 70% dari  100 tanaman penyedia pangan bagi manusia diserbuki oleh lebah.

Isu yang berkembang di berbagai media bahwa kontribusi GMO pada menurunnya populasi lebah nampak sekali pro – kontra. Sering ada bentuk pengalihan isu atau pembentukan mispersepsi yang disinyalir disponsori oleh konglomerasi produsen GMO.

Upaya ini terbaca oleh Researchglobal.ca yang mengkritisi beberapa penelitian yang menemukan bahwa penyebab menurunnya populasi lebah seperti merebaknya tunggal Varroa, parasit, dan sinyal telepon seluler, adalah bentuk kambing hitam yang ingin menutupi siapa sebenarnya pembunuh dari koloni lebah.

Reseachglobal.ca dalam sebuah artikel yang berjudul Death of Bees, Genetically Modified Crops and Decline of Bee Colonies in North Amarica yang ditulis oleh Brit Amos, 9 Agustus 2011 mengklaim bahwa penyebab terbesar dari menurunnya populasi lebah adalah GMO dan aplikasi pestisida-herbisidanya.

Perang persepsi dan isu akan terus bergulir di media, antara membela kepentingan raksasa konglomerasi GMO dan kepedulian pada keseimbangan ekosistem dunia dan masa depan umat manusia. (Iswahyudi/WHS/asr)

Sumber : berbagaisumber

Pada Malam Natal Rezim Tiongkok Merobohkan Pohon Natal dan Memata-matai Umat Kristen

0

Pada malam Natal tahun ini, puluhan juta orang Kristen di Tiongkok hanya dapat merayakan hari libur keagamaan mereka yang paling penting secara diam-diam dan dalam ketakutan karena rezim Partai Komunis telah melepaskan tindakan kerasnya yang paling parah pada Natal dalam beberapa tahun terakhir. Layanan gereja dibatasi dan dipantau secara ketat oleh kamera, dan ada laporan tentang pohon Natal yang dirobohkan dan pihak berwenang setempat mensponsori “demonstrasi anti Natal” yang dimaksudkan untuk membuat orang-orang Kristen memasuki bayangan gelap.

Sejumlah laporan dari seluruh Tiongkok menunjukkan bahwa pejabat negara dan aparat keamanan telah dimobilisasi untuk menekan perayaan Natal oleh orang Kristen Tiongkok, menurut sebuah laporan 23 Desember oleh ChinaAid, sebuah LSM Kristen yang berbasis di Midland, Texas.

Dalam satu contoh, Biro Keamanan Umum Kota Anqing di Propinsi Anhui di Tiongkok timur mengeluarkan sebuah pemberitahuan pada tanggal 21 Desember yang berjudul “Larangan untuk kegiatan apapun yang berhubungan dengan Natal.”  Memerintahkan semua jalan komersial dan publik “untuk tidak menciptakan suasana apapun tentang Perayaan Natal” dan melarang tampilan pohon Natal, Santa Claus, atau barang apa pun yang terkait dengan Natal.

Dalam insiden lain yang diyakini terjadi di Beijing, rekaman video yang baru-baru ini diunggah secara online tampak memperlihatkan sebuah pohon natal besar sedang dirobohkan oleh sekelompok pria berpakaian hitam, mengotori tanah dengan banyak ornamen dan karangan bunga yang jatuh dari pohon tersebut.

Banyak Gereja telah berkecil hati dan dalam banyak kasus dilarang oleh pemerintah daerah untuk mengadakan layanan atau perayaan apapun untuk jemaat di sekitar Malam Natal dan Natal. Kendala seperti itu pada Natal telah terjadi baik di “House Church” maupun di “Three-Self Church.” Three-Self Church adalah gereja-gereja Protestan yang mendapat sanksi pemerintah di Tiongkok yang dikendalikan secara institusional oleh rezim Tiongkok dan bahwa konon mewakili semua orang Kristen di Tiongkok.

larangan merayakan natal di tiongkok
Rekaman video yang baru saja diupload secara online beredar untuk menunjukkan pohon Natal besar di Tiongkok yang digulingkan oleh sekelompok pria. Insiden tersebut dikatakan terjadi di Beijing. (Screenshot dari Weibo video)

Laporan ChinaAid mengutip seorang pengunjung gereja di kota Heshan di Propinsi Guangdong, Tiongkok selatan, yang mengatakan bahwa petugas dari Biro Keamanan Umum “mengambil alih kendali” sebuah Three-Self Church setempat dan memasang banyak kamera pengintai di pintu masuk gereja dua minggu sebelum Natal.

Tindakan keras tersebut lebih parah lagi bagi sejumlah besar House Church di seluruh Tiongkok, yang dianggap ilegal oleh rezim Tiongkok. Seorang wanita yang menghadiri House Church di Kota Tonghua di propinsi Jilin, timur laut mengatakan bahwa Biro Keamanan Umum setempat telah melarang “pertemuan umat Kristen apapun lebih dari delapan orang.”

Karena tindakan keras tersebut, banyak orang Kristen di Tiongkok dilaporkan telah menggeser untuk merayakan Natal di awal Desember, atau untuk tidak merayakannya sama sekali di depan umum. ChinaAid menerbitkan sebuah foto yang diambil oleh seorang pengunjung gereja di Propinsi Zhejiang pesisir yang menunjukkan kehadiran orang miskin di acara makan malam Natal di gereja tersebut, kemungkinan karena tekanan dari pihak berwenang.

‘Perang Pada Hari Natal’

Partai Komunis Tiongkok secara resmi mendukung ideologi ateis yang didasarkan pada Marxisme-Leninisme dan gagasan Mao Zedong serta melarang anggota Partai untuk menjadi anggota sebuah agama. Meskipun mendapat tentangan resmi terhadap agama, populasi Kristen Tiongkok telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan sekarang berjumlah puluhan juta melalui berbagai perkiraan.

Tindakan keras yang diperbaharui, yang digambarkan oleh beberapa orang sebagai “Perang Natal” Tiongkok diyakini telah termotivasi setidaknya sebagian oleh ketakutan rezim Tiongkok terhadap pengaruh agama Barat, yang dianggapnya sebagai ancaman potensial bagi ideologi negara dan untuk alasan stabilitas rezim.

perayaan natal mencekam di tiongkok
Populasi Kristen Tiongkok telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir dan sekarang berjumlah puluhan juta. Foto yang diambil pada tanggal 24 Desember 2017 ini menunjukkan bahwa orang-orang Kristen Tiongkok menghadiri misa Natal di sebuah gereja di Fuyang di provinsi Anhui timur Tiongkok. (AFP / Getty Images)

Tindakan keras rezim terhadap Natal melampaui batas dengan menghentikan orang-orang Kristen Tiongkok menghadiri gereja-gereja. Pejabat pemerintah di banyak tempat mengatur dan mendukung “demonstrasi anti Natal,” seperti yang ada di Propinsi Zhejiang baru-baru ini, di mana, menurut ChinaAid, sekelompok “pensiunan” diarak dengan bendera nasional Tiongkok dan meneriakkan slogan-slogan seperti “Boikot Natal!” dan “Tidak untuk Natal!”

Juga dilaporkan bahwa anggota Liga Pemuda Partai Komunis Tiongkok di Universitas Tiongkok Selatan di Propinsi Hunan diberi perintah untuk tidak berpartisipasi dalam perayaan Natal, berdasarkan sebuah foto surat yang dikirim kepada siswa yang secara luas telah beredar di Weibo, platform mirip twitter di Tiongkok.

Akun Weibo resmi Partai Komunis Liga Pemuda menerbitkan sebuah pengumuman pada Malam Natal yang berusaha memberi ceramah kepada pembaca tentang banyak peristiwa sejarah yang berhubungan dengan Tiongkok yang terjadi pada 24 Desember, yang tampaknya telah menyarankan lebih penting daripada Natal.

Salah satu peristiwa yang disebutkannya adalah “kasus Shen Chong” tahun1946, yang menyangkut dugaan pemerkosaan seorang gadis Tiongkok oleh tentara Amerika yang ditempatkan di Beijing pada malam Natal pada tahun itu. Kejadian itu sepenuhnya telah dibantah oleh para sejarawan dan dianggap sebagai kampanye kotor yang dibuat oleh Partai Komunis Tiongkok untuk digunakan melawan pemerintah nasionalis Tiongkok selama perang sipil saat itu. (ran)

ErabaruNews