Home Blog Page 1860

Pejabat Komunis Tiongkok Minta Barat Reformasi Demokrasi, Warganet: Lelucon Terbaik

0

NTDTV.Com

Forum Ekonomi Dunia (WEF) baru-baru ini merilis film diskusi berjudul “When Global Order Collapse”, Wakil Ketua Komisi Pengawasan Efek Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang bernama Fang Xinghai dalam diskusi, menuding negara Barat “demokrasi kalian telah muncul masalah sangat besar, dan harus reformasi politik”. Begitu terucap, sontak memicu gelak tawa peserta forum. Film ini juga dicap sebagai “lelucon terbaik bulan ini” oleh para warganet.

Dalam cuplikan itu, Wakil Ketua Komisi Pengawasan Efek (CSRC / china securities regulatory commissIion) yakni Fang Xinghai saat ditanya oleh pembawa acara tentang bagaimana Tiongkok melihat kondisi ketertiban dunia, dan perannya dalam hal itu.

“Anda telah kemukakan tadi, saat ini perubahan ketertiban dunia yang bisa diliha adalah akibat dari bangkitnya Tiongkok. Tentunya kebangkitan Tiongkok adalah salah satu faktor penyebabnya, tentu bukan seluruhnya, saya bahkan tidak bisa memastikan apakah merupakan faktor yang paling penting. Saya merasa, faktor yang terpenting adalah, Anda negara Barat sekarang ini sangat kesulitan di dalam negeri, demokrasi yang Anda sebutkan itu mengalami masalah besar. Kalian harus memahami hal ini, negara kalian membutuhkan reformasi politik,” ujar Fang Xinghai.

Begitu perkataan Fang Xinghai ini terlontar, sontak meledak gelak tawa di ajang tersebut, seorang dosen dari Columbia University bernama Adam Tooze bahkan tertawa terbahak sampai sekujur tubuhnya terguncang.

“Saya serius!” tukas Fang.

“Ya, Anda memang serius!” Dosen Columbia University Adam Tooz menimpali.

“Kalian tidak bisa hanya mengalihkan perhatian pada negara lain, lalu berusaha menutupi segala kesulitan yang kalian alami itu,” kata Fang.

Profesor Tooze tertawa sampai seluruh wajahnya memerah, yang juga ikut tergelak adalah para warganet.

Warganet berkata, “Jika saya berada dalam acara tersebut saya juga tidak akan bisa menahan tawa, pasti akan meledak tawa saya, ini adalah lelucon terbaik bulan ini” ; “Inilah negara yang tengah bangkit, membawakan lelucon bagi masyarakat dunia” ; “Di Tiongkok tidak ada demokrasi, jadi tidak ada masalah demokrasi, terima kasih atas petunjuknya.”

Mahasiswa Tiongkok gelar doktor ilmu hukum di AS bernama Zhang Jie: “Ada seseorang mengenakan pakaian, semua orang mungkin akan mengatakan model pakaian itu bagus atau tidak. Tapi seseorang yang tidak mengenakan pakaian, lalu menuding orang yang berpakaian itu, dan mengkritik pakaiannya itu, tentu saja ini adalah suatu lelucon.”

Walaupun Fang Xinghai menyatakan ujarannya hari itu tidak mewakili pemerintah, dan hanya sebagai pandangan pribadi. Namun dosen tamu di New York University bernama Teng Biao menganalisa, “reformasi sistem politik” adalah ungkapan yang kerap dilontarkan oleh PKT, dalam pernyataan Fang Xinghai itu terdapat logika PKT.

Dosen tamu New York University Teng Biao: “Ia mengatakan negara demokrasi Barat harus direformasi, inilah terminologi politik PKT untuk menyanggah negara Barat. Ini juga merupakan salah satu trik ilusi PKT untuk mengalihkan permasalahan. Maka dikatakan setiap negara ada masalah, bahkan Barat pun harus mereformasi diri. Jadi ungkapan seperti ini, adalah mengarahkan masalah PKT tersebut kepada negara-negara Barat,” Kata Teng Biao.

Akan tetapi Fang Xinghai menekankan bahwa dirinya berkata serius, juga menyebutkan bahwa negara Barat tidak bisa mengalihkan perhatian untuk menutupi masalah.

Ada Warganet yang tercengang, “Apakah dirinya katak dalam sumur, atau pura-pura bodoh?”, “Orang daratan Tiongkok yang menyedihkan”, “Partai Komunis telah melatih setiap pejabatnya menjadi mulut yang penuh dengan dusta dan sama sekali tidak merasa bersalah.”

Teng Biao menyatakan, Inilah yang disebut sebagai konsep “pikiran ganda” oleh George Orwell dalam karyanya yang berjudul “1984”.

Teng Biao: “Dia berucap kebohongan di satu sisi, dan di sisi lain ia juga tahu dirinya sedang berbohong, lalu berpura-pura serius dengan mengucapkannya. Jadi inilah ‘pikiran ganda’. Kondisi seperti ini sangat umum terjadi di kalangan pejabat RRT.” Pungkas Teng Biao.

Doktor gelar hukum yang berdomisili di AS bernama Zhang Jie menyatakan, mengalihkan masalah pada Barat juga tidak akan menyelesaikan tiadanya HAM dan supremasi hukum di Tiongkok.

Zhang Jie: “Demokrasi Barat juga bukan yang paling sempurna. Karena pada dasarnya masyarakat umat manusia tidak ada yang sempurna, tapi ini adalah masalah pebaikan, sedangkan pada PKT adalah masalah ada atau tidak. Dengan kata lain RRT seharusnya memperhatian dirinya sendiri, Tiongkok-lah yang seharusnya mengintrospeksi dan memperbaiki diri,” Kata Zhang Jie.

Fang Xinghai adalah seorang teknokrat yang memiliki latar belakang profesional. Di tahun 1993 ia meraih gelar doktor ilmu ekonomi di Stanford University. Di tahun 2013 saat ia dimutasikan ke Kantor Komisi Finansial Pusat, Liu He menjabat sebagai ketua komisi. VoA mengkritik, selama sistem pondasi Tiongkok tidak terjadi perubahan yang mendasar, peran dari semua teknokrat ini telah dibesar-besarkan oleh pihak luar. (SUD/WHS/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=YFI5lluIbzs

Atau anda menyukai video ini : 

https://www.youtube.com/watch?v=ZIIiPOQ22Ag

Penambangan Gas Serpih Tiongkok Menyulut Protes Setelah Gempa dan Kematian

0

Satu dekade setelah gempa bumi Wenchuan yang menghancurkan telah melanda provinsi Sichuan di Tiongkok barat daya, penduduk setempat di Kabupaten Rong memprotes “gempa bumi” yang mereka yakini buatan manusia.

Gempa tersebut telah menyebabkan setidaknya empat kematian dan banyak orang terluka di kabupaten, menurut penduduk setempat. Warga Kabupaten Rong menyalahkan penggalian gas serpih di daerah itu yang telah memicu bencana.

Gas serpih (Shale gas) adalah gas alam yang ditemukan terperangkap di dalam formasi batu serpih.

Pada 24 Februari, banyak orang berkerumun memenuhi jalan-jalan di depan kantor pemerintah daerah untuk memprotes. Keesokan harinya, sekitar 10.000 pengunjuk rasa bentrok dengan polisi, setelah itu kepala daerah mengumumkan bahwa proyek serpih itu akan dihentikan.

gempa bumi akibat pertambangan gas serpih
Banyak rumah dindingnya retak akibat gempa di Kabupaten Rong, Provinsi Sichuan. Penduduk setempat percaya bahwa penambangan gas serpih di daerah tersebut yang memicu gempa bumi-gempa bumi ini. (Foto disediakan oleh warga Kabupaten Rong, Provinsi Sichuan, Tiongkok)

BENCANA BUATAN MANUSIA?

Pusat Jaringan Gempa Bumi Tiongkok telah mencatat tiga gempa bumi berkekuatan 4 di Kabupaten Rong selama dua hari, termasuk gempa berkekuatan 4,7 pada pagi hari 24 Februari dan dua lagi pada 25 Februari berkekuatan 4.3 dan 4.9.

Seorang wanita bermarga Chen mengatakan pada The Epoch Times bahwa dia telah mendengar setidaknya empat kematian di daerah itu karena runtuhnya rumah-rumah dan benda-benda lainnya, dan bahwa dia sendiri hampir tertimpa.

Zhao, seorang warga desa di pinggiran kota kecil Gaoshan, juga mengatakan bahwa ada empat kematian di Kabupaten Rong. Dia menambahkan bahwa ada kematian lain di sebuah tambang, tetapi pihak berwenang dengan cepat mengambil mayatnya untuk pemakaman dan menekan informasi tentang peristiwa tersebut.

Menurut Li, dia menyaksikan kematian di Gaoshan, mengatakan bahwa dua wanita telah tewas oleh benda jatuh sekitar pukul 1 malam pada 25 Februari, ketika gempa bumi kedua melanda. Salah satu dari mereka telah berteriak beberapa menit sebelumnya.

Penduduk setempat percaya bahwa industri penggalian serpih setempat adalah penyebab tragedi tersebut. Seorang pengusaha lokal bermarga Yu mengatakan bahwa penambangan tersebut memiliki efek geologis di daerah sekitarnya.

“Rumah-rumah mulai runtuh sesudahnya,” katanya. “Dinding rumah-rumah mulai retak. … Kami tidak berani tidur di malam hari. Orang-orang di sini dipenuhi dengan ketakutan dan kecemasan setiap saat.”

Menurut Wu, seorang pramuniaga lokal, tanah berhenti bergetar selama sekitar 15 hari selama periode Tahun Baru Tiongkok, yang dimulai sekitar 5 Februari, hari Tahun Baru Imlek Tiongkok, atau menjelang liburan. Gempa bumi kembali terjadi segera setelah musim liburan berakhir.

KEMARAHAN PUBLIK

Sebagian besar ketidakpuasan penduduk Kabupaten Rong bersamaan dengan situasi tersebut telah mempusatkanperhatian pada peran otoritas setempat dalam mengembangkan industri gas serpih. Diperkirakan bahwa cadangan gas serpih di Kabupaten Rong adalah 5,18 triliun meter kubik, atau sekitar seperenam dari total perkiraan cadangan gas serpih di Tiongkok.

Pada 12 April 2016, otoritas provinsi Sichuan mengeluarkan “Rencana Pelaksanaan Pengembangan Industri Gas Serpih Tahun 2016 di Provinsi Sichuan.” Rencana tersebut bertujuan untuk memproduksi 2,5 miliar meter kubik per tahun di provinsi dan menetapkan target untuk Kota Zigong, yang mengelola Kabupaten Rong, untuk menghasilkan 500 juta meter kubik per tahun pada tahun 2018.

Pada 24 Februari, ribuan orang memegang spanduk dan turun ke jalan untuk memprotes. Keesokan harinya, 10.000 orang berkumpul di depan gedung pemerintah daerah. Di beberapa titik selama demonstrasi, pengunjuk rasa menghancurkan gerbang depan.

Sejumlah orang yang ikut serta dalam aksi protes ditangkap, termasuk anak-anak yang merusak pintu gerbang kantor pemerintah. Menurut Wu, pramuniaga, jumlah pengunjuk rasa meningkat bahkan setelah penangkapan dilakukan. “Masyarakat marah,” katanya. (ran)

Video pilihan:

Ternyata ini Esensi Reformasi Ekonomi Tiongkok Jual Hak Tanah, Meminjam dan Cetak Uang

https://www.youtube.com/watch?v=YFI5lluIbzs

Puluhan Orang Penambang Emas Ilegal Tertimbun Longsor di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara

0

Epochtimes.id- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis telah terjadi tanah longsor di areal Penambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di Desa Bakan Kec Lolayan Kab Bolaang Mongondow Sulut pada (26/2/2019) pukul 21.00 WITA.

Kapusdatin Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan peristiwa ini terjadi pada saat puluhan orang sedang menambang emas dilokasi tersebut.  Akan tetapi, secara tiba-tiba tiang dan papan penyanggah lubang galian patah akibat kondisi tanah yang labil dan banyaknya lubang galian tambang.

Data sementara yang diperoleh BNPB, diperkirakan sebanyak 60 orang Lebih tertimbun material longsoran tanah dan bebatuan dilokasi Areal tambang rakyat.

Sampai dengan (27/2/2019) Pukul 05.00 Wita, sudah berhasil di evakuasi sebanyak 14 Orang dengan rincian sebanyak 1 Orang meninggal dunia dan 13 orang luka ringan dan berat.

“Diperkirakan masih terdapat puluhan korban terjebak di dalam reruntuhan lubang galian tambang,” ujar Sutopo dalam rilisnya.

Sejak menerima informasi dari masyarakat, BPBD Bolmong langsung berkoordinasi dengan Basarnas Pos SAR Kotamobagu, Polsek Lolayan dan Koramil Lolayan untuk melakukan evakuasi korban tertimbun material longsoran.

“Evakuasi masih terus dilakukan walaupun dengan kondisi malam hari karena banyaknya korban tertimbun dan diperkirakan masih selamat,” pungkasnya. (asr)

Taktik Tiongkok Membangun Basis Data DNA Global

0

Oleh Steven W. Mosher

Tiga “senjata ajaib” Partai Komunis Tiongkok, seperti yang diingatkan oleh pemimpin Tiongkok Xi Jinping pada pidato September 2014, adalah “taktik-taktik PLA [Tentara Pembebasan Rakyat, nama resmi militer Tiongkok], propaganda, dan Front Persatuan.”

Untuk ini, kita sekarang mungkin harus menambahkan senjata ajaib keempat: DNA.

Seperti tiga lainnya, senjata ajaib keempat ini dikerahkan tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga secara internasional. Dengan kata lain, Tiongkok tidak hanya mengumpulkan, menganalisis, dan menyimpan DNA sejumlah besar warganya sendiri, tetapi juga mengumpulkan DNA banyak orang dari seluruh dunia, termasuk jutaan orang Amerika (ini akan dieksplorasi lebih lanjut di Bagian Dua dari seri ini yang akan datang).

Program Tiongkok sendiri menakjubkan dalam ruang lingkupnya, dan tampaknya dirancang untuk mencakup seluruh populasi negara tersebut, saat ini sekitar 1,4 miliar orang, dari waktu ke waktu. Ada sejumlah proyek pengumpulan DNA yang telah selesai, sementara yang lain sedang berlangsung. Sebagai contoh, ada proyek pengumpulan DNA nasional yang berfokus khusus pada laki-laki, proyek regional lain yang ditargetkan pada minoritas “bermasalah” seperti Uighur dan Kazakh, dan yang lain berfokus pada populasi umum.

Kami tahu banyak tentang proyek DNA yang menargetkan pria, karena The Epoch Times baru-baru ini telah memperoleh salinan arahan Kementerian Keamanan Publik yang telah ditetapkan. Dikeluarkan pada 7 November 2017, dokumen internal ini mengumumkan pembentukan “Database Informasi dan Investigasi Kriminal Y-STR DNA Nasional” (National Y-STR DNA Criminal Investigation and Information Database). STR singkatan dari “pengulangan tandem pendek” (short tandem repeat), atau unit kecil dari sekuen DNA yang berulang, pada Y- kromosom. Arahan tersebut juga melanjutkan dengan sangat rinci bagaimana mengumpulkan, menganalisis, dan menyimpan data DNA kromosom Y dari jutaan pria.

Karena kromosom Y, hanya ditemukan pada pria, diturunkan dari ayah ke anak yang hampir tidak berubah, kromosom Y dalam kelompok pria yang memiliki hubungan dekat hampir identik. Itulah sebabnya langkah pertama dalam proses pengumpulan DNA program di tingkat desa dan kota adalah pembuatan silsilah. Pejabat diinstruksikan untuk menyusun pohon silsilah keluarga untuk setiap keluarga di komunitas yang mereka survei. Setiap kali garis pria independen telah diidentifikasi, satu atau lebih pria yang termasuk di dalamnya diwajibkan untuk memberikan sampel darah untuk dianalisis.

Kecerdikan (jahat) tentang basis data Y-DNA yang telah dibuat adalah ini: Setiap DNA pria yang dikumpulkan selama investigasi dapat segera dilacak kembali ke sekelompok kecil pria terkait. Pada titik itu, akan relatif mudah bagi penyelidik Kementerian Keamanan Publik untuk mengidentifikasi orang yang tepat yang ingin diinterogasi, ditangkap, dipenjara, atau dieksekusi oleh negara. Mengingat kegunaan besar basis data tersebut dari sudut pandang negara, mungkin tidak mengejutkan bahwa basis data tersebut dilacak dengan cepat. Arahan tersebut meminta agar hal itu selesai dan beroperasi pada akhir 2019.

Penting untuk dipahami bahwa fokus program Y-DNA Tiongkok, atau salah satu dari program pengumpulan DNA lainnya, dalam hal ini, bukan hanya penyelesaian kejahatan. Di Amerika Serikat, karena basis data DNA digunakan khusus untuk memerangi kejahatan, DNA hanya dikumpulkan dari penjahat dan mereka yang diduga melakukan kejahatan. Namun tidak demikian di Tiongkok, di mana DNA dikumpulkan dari puluhan juta orang yang tidak bersalah atas kesalahan apa pun, dan di mana basis data DNA yang sedang dibangun tersebut dipahami sebagai alat untuk mengendalikan perbedaan pendapat.

Ini secara terbuka dinyatakan di bagian “ideologi pembimbing” dalam pedoman petunjuknya; di sana, kami pelajari bahwa basis data Y-DNA memiliki dua tujuan. Ini dimaksudkan untuk digunakan tidak hanya untuk “memerangi kejahatan” tetapi juga untuk “mengendalikan masyarakat.” Tentu saja, dalam pandangan aparat Negara-Partai yang saat ini memerintah Tiongkok tersebut, “kejahatan” dapat menjadi apa saja, termasuk mempertanyakan Garis Partai saat ini, sementara “penjahat” bisa siapa saja, dari mulai pengacara HAM sampai para pemeluk agama. Apa yang disebut “lima kategori hitam baru” (“xin heiwulei” dalam bahasa Mandarin), pada kenyataannya, didefinisikan sebagai para pengacara HAM, pengunjung gereja bawah tanah, pembangkang, komentator terkemuka di internet, dan para anggota sektor-sektor yang kurang beruntung di dalam masyarakat. Lima kategori ini telah menjadi obsesi khusus kepemimpinan Partai sejak tahun 2012.

Satu poin terakhir tentang mereka yang memiliki Y-DNA akan dikumpulkan untuk basis data tersebut. Selain dari populasi pria pada umumnya (sebutan halus untuk “orang yang secara sukarela memberikan DNA”), arahan tersebut juga memerintahkan agar sampel dikumpulkan dari semua orang yang ditahan, dipenjara, atau diselidiki secara kriminal. Ini kurang lebih sejalan dengan praktik internasional. Tetapi kemudian, arahan tersebut memerintahkan semua polisi dan detektif, dan semua personil pemerintah yang terlibat dalam program kesehatan dan sosial, untuk memberikan sampel DNA-nya juga. Dengan kata lain, Partai mengambil keuntungan dari program Y-DNA nasional untuk mengumpulkan materi genetik dari orang-orang yang melaksanakan kebijakan-kebijakannya pada populasi yang lebih luas.

Apakah itu pertanda bahwa Partai dan kepemimpinan intinya khawatir tentang kesetiaan dari mereka yang melaksanakan kebijakan-kebijakannya pada populasi yang lebih luas? Ataukah tindakan menyertakan kader-kader Komunis pada titik ini hanya langkah alami ke arah tujuan akhir pengumpulan DNA semua orang? Pada akhirnya, seperti yang dikatakan oleh Menteri Keamanan Publik dan Politbiro, Zhao Kezhi, pada 24 Januari, itu semua tentang “pencegahan dan pengendalian gejolak sosial”.

Basis data DNA utama Tiongkok, dimana mencakup tidak hanya Y-DNA, tetapi juga DNA “autosomal” pria dan wanita, juga sedang berkembang pesat. Provinsi Tiongkok pertama yang menuntut DNA tidak hanya dari para penjahat ataupun para kader tetapi dari semua orang adalah Xinjiang, yang populasi minoritas besarnya adalah Muslim Uighur dan Kazakh. Program tersebut, yang dikenal sebagai “Pemeriksaan Fisik untuk Semuanya” (Physicals for All), bukan pilihan. Siapa pun yang telah menolak telah didatangi polisi yang tidak ramah. Begitu tiba di klinik, mereka tidak diberikan “pemeriksaan fisik” sama sekali, tetapi sesuatu yang lebih mirip dengan proses yang dijalani para penjahat. Darah mereka diambil, sidik jari mereka diambil, dan mereka diberi pemindaian retina mata.

Menurut media pemerintah Xinhua, “pemeriksaan fisik” seperti itu diberikan kepada hampir 36 juta orang dari tahun 2016 hingga 2017. Karena Xinjiang memiliki populasi hanya 24,5 juta, saya menduga ini berarti bahwa jutaan Muslim dan minoritas lain di provinsi-provinsi sekitar juga diwajibkan untuk memberikan sampel DNA, sidik jari, dan pemindaian retinanya.

Basis data DNA utama Tiongkok sedang diperluas di antara populasi umum Han Tiongkok, juga. Sebagai contoh, Wall Street Journal telah melaporkan pada 26 Desember 2017, bahwa ratusan murid laki-laki dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah di Kabupaten Qianwei, Provinsi Sichuan, diperintahkan untuk menyediakan spesimen air liur. Seperti darah, air liur dapat digunakan untuk mengekstraksi DNA untuk analisis. Ada minoritas Yi yang signifikan yang tinggal di daerah tersebut, yang mungkin menjadi alasan lain mengapa wilayah tersebut menjadi sasaran.

Laporan Journal tersebut mengungkapkan bahwa polisi RRT menggunakan hampir setiap pertemuan dengan publik sebagai kesempatan untuk mengumpulkan sampel DNA. Di antara mereka yang diharuskan untuk memberikan air liur atau sampel darah termasuk mereka yang mengkritik Partai di Weibo, platform media sosial populer yang mirip dengan Twitter, atau yang lupa membawa kartu identitas mereka. Juga mentargetkan anggota kelompok yang menurut polisi “membahayakan stabilitas sosial,” seperti pekerja migran, penambang batu bara, dan penyewa apartemen. Memperingatkan bahwa tidak satu pun dari mereka yang menjadi sasaran telah dituduh melakukan kejahatan, dan bahwa tidak satu pun dari dalih-dalih ini untuk pengumpulan DNA akan diizinkan di Amerika Serikat.

Ketika sistem kredit sosial Tiongkok diterapkan, saya memperkirakan bahwa kelompok berikutnya yang dipaksa untuk menyerahkan DNA-nya adalah mereka yang memiliki skor kredit sosial rendah.

Sebagai hasil dari upaya pengumpulan DNA yang sedang berlangsung ini, diperkirakan 100 juta sampel DNA telah dikumpulkan, dianalisis, dan ditambahkan ke basis data besar pemerintah. Jutaan lagi sedang ditambahkan setiap bulan. Sebagai perbandingan, FBI saat ini memiliki data DNA untuk 13 juta terpidana dan data DNA untuk 3 juta orang yang ditangkap.

Seperti yang diperingatkan Senator AS Tom Cotton Baru-baru ini, “Pemerintah Tiongkok menghabiskan puluhan miliar pada perangkat lunak pengenalan wajah, mata-mata elektronik, dan pengumpulan DNA paksaan untuk membuat database yang mampu melacak setiap gerakan seseorang. Ini adalah definisi sistem totaliter, sistem yang mengendalikan sepenuhnya pribadi Anda, sampai ke untaian DNA Anda.”

Tirai besi yang diturunkan pada orang-orang Tiongkok untuk mencegah pertukaran ide dan informasi secara bebas adalah cukup mengerikan, tetapi apa yang seharusnya membuat setiap orang Amerika bangkit dari duduk dan perhatikan adalah bahwa perusahaan-perusahaan Amerika telah, sebagian besar tanpa disadari, memungkinkan Tiongkok bangkit sebagai negara totaliter digital. Dan bahwa Tiongkok sedang mengumpulkan basis data DNA yang sangat besar untuk orang-orang di luar daratan Tiongkok juga, sebuah basis data yang memasukkan kode DNA pribadi milik jutaan orang Amerika. (ran)

Bersambung di Bagian Dua: Apakah Tiongkok Memiliki DNA Anda?

Steven W. Mosher adalah presiden Population Research Institute dan penulis ” Bully of Asia: Why China’s Dream is the New Threat to World Order.” Ia mempelajari biologi manusia di Universitas Stanford di bawah ahli genetika terkenal Luigi Cavalli-Sforza.

Video pilihan:

Dimana Kebebasannya? 2,5 Juta Orang Uighur Dipantau 24 Jam Melalui Kamera Pengintai

https://www.youtube.com/watch?v=BE-elndlZhg

Kembangkan Industri Kecil dan Menengah, Kemenprin Kucurkan Rp 540 Miliar

0

Epochtimes.id- Kementerian Perindustrian menyiapkan dana alokasi khusus (DAK) pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) sebesar Rp540 miliar untuk 109 kabupaten atau kota pada tahun 2019.

Anggaran ini dalam upaya penumbuhan wirausaha industri baru, merevitalisasi sentra IKM serta pembangunan infrastruktur penunjang IKM seiring dengan implementasi industri 4.0.

“Jadi, selain mengandalkan dana dekonsentrasi, pemerintah daerah juga diarahkan untuk mulai menggunakan DAK. Misalnya untuk penguatan jaringan dalam pemasaran IKM. Apalagi, IKM di Indonesia harus sudah memenuhi kriteria di era dunia digital,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Selasa (26/2/2019).

Kemenperin mencatat, program DAK Fisik Revitalisasi Sentra IKM sudah berjalan sejak tahun 2016, dengan pagu alokasi anggaran sebesar Rp166,3 miliar untuk 149 Kab/Kota. Sementara tahun 2017 mencapai Rp161,5 miliar untuk 113 Kab/Kota dan di 2018 naik menjadi Rp173,7 miliar untuk 73 Kab/Kota.

Menurut Gati, pemerintah terus mengucurkan DAK untuk meningkatkan daya saing IKM nasional agar lebih kompetitif di pasar domestik maupun global. “Untuk itu, Kemenperin berkomitmen terus mengembangkan sektor IKM di setiap daerah. Agar semua IKM yang ada di seluruh Indonesia bisa berkembang dengan baik, terutama dalam menghadapi era industri 4.0,” tuturnya.

Sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis DAK Fisik, pemerintah daerah dapat mengusulkan kegiatan yang berfokus pada sentra yang sudah ada atau eksis, namun masih memerlukan peningkatan sarana dan prasarana.

“Proses DAK mulai dari usulan sampai ketetapan penerima, menggunakan sistem terpusat di Bappenas. Selanjutnya, dilakukan koordinasi teknis dan substansi dengan Direktorat Jenderal IKMA serta penganggaran sampai pada penetapan di Kementerian Keuangan,” jelasnya.

Gati menambahkan, tantangan yang kerap dihadapi pemerintah daerah dalam pengembangan IKM, antara lain mengenai akses pembiayaan, kompetensi sumber daya manusia (SDM), dan ketersediaan bahan baku.

“Oleh karena itu, Kemenperin sudah menggagas program vokasi untuk menyiapkan SDM yang lebih berkompeten dalam mengakses teknologi,” imbuhnya.

Untuk pembiayaan, Gati menegaskan, ke depannya pemerintah memfasilitasi lebih banyak program kredit usaha rakyat (KUR). “Kami juga melakukan edukasi teknologi pembayaran, seiring dengan semakin banyaknya platform pembiayaan non-tunai atau digitalisasi pembayaran,” ungkap Gati.

Kemenperin pun melakukan program link and match antara pelaku IKM dengan industri skala besar. “Karena pasar yang dimiliki oleh IKM ini ada di industri besar, dan ini sesuai dengan penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0,” ujarnya.

IKM merupakan sektor mayoritas dari populasi industri di Indonesia, yang selama ini berperan sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Untuk itu, perlu penguatan daya saingnya. Jumlah IKM hingga kini telah melampaui 4,4 juta unit dan menyerap tenaga kerja lebih dari 10,1 juta orang. Ini bukti konkret bahwa IKM berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Dengan kontribusi tersebut, IKM memiliki peran cukup dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial, dan pengembangan sektor swasta yang dinamis,” ucap Gati.

Selama periode 2015-2019, ditargetkan industri kecil dapat tumbuh sebanyak 20.000 unit usaha. Hal ini memerlukan upaya kolaborasi yang kuat dari pemerintah pusat dan daerahserta stakeholders. (asr)

Amerika Tolak Puluhan Ribu Visa dari Warga Negara Muslim pada 2018

0

EpochTimesId – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menolak lebih dari 37.000 aplikasi visa pada tahun 2018. Jumlah ini melonjak dari hanya kurang dari 1.000 pada tahun sebelumnya.

Lonjakan ini diakibatkan oleh kebijakan larangan perjalanan yang dikeluarkan pemerintahan Presiden Donald Trump. Larangan tersebut belum sepenuhnya berlaku, menurut data agensi.

Amerika Serikat menolak hampir 4 juta aplikasi visa karena berbagai alasan, termasuk dugaan mempraktikkan poligami, menculik anak-anak, atau sama sekali tidak memenuhi syarat untuk jenis visa yang dimohon. Data yang dirilis pada 26 Februari 2019 ini, adalah pandangan komprehensif pertama tentang dampak larangan yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump tidak lama setelah menjabat. Kebijakan Trump ini awalnya sempat diblokir oleh pengadilan federal, namun kemudian disetujui oleh Mahkamah Agung.

Larangan itu terutama mempengaruhi orang-orang dari Iran, Libya, Somalia, Suriah, dan Yaman, negara-negara di mana jumlah visa yang dikeluarkan turun 80 persen pada 2018 dibandingkan dengan tahun 2016, ketika larangan bepergian belum diterapkan.

Perintah eksekutif awal Januari 2017 yang dikeluarkan oleh Trump, melarang masuk ke Amerika Serikat bagi warga negara dari beberapa negara mayoritas Muslim. Kebijakan yang meluncurkan pertarungan sengit di pengadilan federal mengenai apakah kebijakan tersebut merupakan ‘larangan bagi Muslim’, yang dinilai melanggar hukum atau merupakan upaya hukum yang sah dari kekuasaan presiden AS.

Pemerintah AS kemudian merevisi kebijakan sebagai tanggapan atas gugatan di pengadilan. Mahkamah Agung kemudian mengizinkan instruksi presiden itu untuk mulai berlaku pada bulan Desember 2017, ketika gugatan hukum masih terus berlanjut. Pada Juni 2018, Mahkamah Agung mendukung versi baru dari pelarangan tersebut.

Akibatnya, kebanyakan orang dari Iran, Libya, Somalia, Suriah, dan Yaman belum dapat memasuki Amerika Serikat lebih dari setahun. Venezuela dan Korea Utara juga menjadi sasaran dalam kebijakan saat ini, tetapi pembatasan itu tidak digugat di pengadilan.

Angka-angka yang dirilis menunjukkan bahwa pemerintah menolak 15.384 aplikasi untuk visa imigran, diberikan kepada mereka yang ingin tinggal secara permanen di Amerika Serikat, akibat ‘Perintah Eksekutif 2017 untuk Imigrasi’. Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri menegaskan bahwa istilah tersebut mengacu pada kebijakan larangan perjalanan.

Selain itu, 21.645 aplikasi untuk visa non-imigran, diberikan kepada orang-orang yang datang untuk kunjungan jangka pendek untuk bisnis, pariwisata atau alasan lainnya, juga ditolak karena larangan tersebut. Sekitar 2.200 aplikasi visa lolos dari potensi penolakan berdasarkan larangan perjalanan tahun lalu. Akan tetapi tidak jelas berapa banyak aplikasi yang awalnya diajukan tahun lalu atau tahun-tahun sebelumnya.

Data tidak termasuk berapa banyak aplikasi visa yang dibuat oleh warga negara dari negara yang terkena larangan perjalanan.

Setiap bulan, Departemen Luar Negeri merilis jumlah visa yang dikeluarkan untuk warga negara dari semua negara, termasuk yang di bawah larangan perjalanan, tetapi tidak menerbitkan informasi bulanan yang setara tentang jumlah aplikasi visa atau penolakan oleh negara.

Data lain yang dirilis sebelumnya dari Departemen Luar Negeri menunjukkan bahwa jumlah visa AS yang dikeluarkan untuk warga negara di bawah larangan perjalanan telah menurun secara drastis sebagai akibat dari implementasinya.

Pada tahun fiskal dari 1 Oktober 2017, hingga 30 September 2018, warga negara Iran, Libya, Somalia, Suriah, dan Yaman, lima negara yang secara konsisten pada daftar larangan perjalanan di seluruh iterasinya yang berbeda. Mereka menerima sekitar 14.600 visa AS. Jumlah itu turun 80 persen dari sekitar 72.000 visa yang dikeluarkan untuk warga negara-negara tersebut pada tahun fiskal 2016, ketika tidak ada larangan perjalanan.

Kenapa Ada Larangan?
Trump mengeluarkan larangan dengan alasan, “Untuk melindungi rakyat dari aktivitas teroris oleh warga asing yang diterima masuk ke Amerika Serikat,” demikian tertulis dalam perintah eksekutif tertanggal 6 Maret. Negara yang ditargetkan tidak bersedia bekerja sama dengan proses penyaringan ketat yang dilakukan oleh AS, atau negara bersangkutan sangat tidak stabil sehingga metode penyaringan saat ini tidak efektif.

Perintah pertama Trump menargetkan tujuh negara, berdasarkan Peningkatan Program Pengabaian Visa dan Undang-Undang Pencegahan Perjalanan Teroris 2015 yang memperketat persyaratan visa AS untuk orang-orang yang datang, atau yang baru-baru ini bepergian ke Iran, Irak, Sudan, dan Suriah.

Awalnya, hanya empat negara yang dimasukkan dalam RUU tersebut, tetapi Departemen Keamanan Dalam Negeri ditugaskan untuk menambahkan negara-negara yang menjadi perhatian. Departemen kemudian menambahkan Libya, Somalia, dan Yaman pada 18 Februari 2016, mengutip sebuah ancaman yang tumbuh dari para pejuang teroris asing.

Ancaman itu didasarkan pada kekhawatiran bahwa ketika kelompok teroris ISIS terus kehilangan tempat di Irak dan Suriah, para pejuangnya bergeser dari pertempuran militer di Timur Tengah ke terorisme terpecah dan berusaha menyusup ke Eropa dan Amerika Serikat sebagai pengungsi, imigran, dan jenis traveler lainnya.

Uni Eropa, yang menerima sejumlah besar pengungsi dari negara-negara sasaran, melihat penangkapan terkait terorisme meningkat hampir 60 persen antara 2014 dan 2017, menurut laporan Europol. Diantara penangkapan di mana jenis terorisme dilaporkan, hampir 90 persen terkait dengan terorisme jihad. (Reuters dan Petr Svab/The Epoch Times)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Wartawan Meksiko Amerika Ditangkap Militer Venezuela Ketika Wawancarai Presiden Maduro

0

EpochTimesId – Diktator ilegal Venezuela, Nicolás Maduro tiba-tiba memotong sebuah wawancara dengan Univision News. Dia marah dan menghentikan wawancara setelah seorang wartawan menunjukkan kepadanya rekaman remaja bangsa itu yang makan sisa makanan dari sebuah truk sampah.

Presenter Univision, Jorge Ramos menjelaskan secara rinci penahanan singkat yang dia alami dalam rekaman video yang diposting di situs jaringan media itu pada 26 Februari 2019. Dia mengatakan personil Maduro membawanya bersama produser Maria Guzman ke ruang keamanan. Petugas militer meminta ponsel mereka, yang menurut Ramos dia tidak bersedia menyerahkannya. Dia tidak ingin menyerahkan ponselnya.

“Jadi, mereka mematikan lampu ruangan dan sekelompok agen masuk,” kata Ramos. “Mereka dengan paksa mengambil tasku, ponselku, mereka melakukan hal yang sama dengan tas Maria. Mereka memaksa kami untuk memberikan kode sandi kami untuk ponsel itu. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi pada kami.”

Ramos kemudian mengingat saat Maduro menghentikan wawancara untuk melanjutkan dan menahan timnya di dalam Istana Presiden Venezuela. Dia menambahkan bahwa peralatan kameranya dan rekamannya disita dan tidak pernah dikembalikan.

“Dia mencoba menutup iPad saya di mana saya menunjukkan kepadanya video dan kemudian dia mengatakan wawancara sudah selesai,” tutur Ramos. “Saya pikir kita tidak akan pernah memiliki rekaman wawancara itu lagi. Mereka tidak ingin dunia melihat apa yang kami lakukan.”

Ramos adalah kepala tim yang terdiri dari enam jurnalis dari Univision, jaringan televisi independen berbahasa Amerika dan Spanyol. Insiden itu menyulut keprihatinan internasional pada 25 Februari 2019, setelah posting dari Univision. Tepat sebelum teleponnya diambil, Ramos berhasil memperingatkan atasannya, yang kemudian memberi tahu Departemen Luar Negeri AS tentang situasi tersebut.

Asisten Menteri Luar Negeri AS, Kimberly Breier menuntut pembebasan segera bagi tim tersebut. Dia menambahkan bahwa dunia sedang menonton. Beberapa jam kemudian pada hari yang sama, Ramos dan timnya dibebaskan.

Sebuah video yang diposting sehari kemudian pada 26 Februari 2019, menunjukkan tim Univision meninggalkan hotel di Caracas dalam perjalanan ke bandara saat mereka ditemani oleh personel AS dan kedutaan besar Meksiko.

“Mereka membawa kami dengan kendaraan anti peluru untuk keamanan kami,” kata Koresponden Berita Nasional Univision, Pedro Ultreras, di Twitter.

Ramos mengatakan kepada wartawan bahwa Maduro telah mendeportasi mereka dari negara itu tanpa alasan, selain memberi tahu mereka bahwa mereka telah ‘diusir’.

Univision juga mempublikasikan video yang memicu reaksi mendadak dari Maduro. Klip sekitar dua menit menunjukkan sekelompok pemuda Venezuela dan orang-orang dewasa mengais dan mencari-cari sesuatu di belakang truk sampah. Mereka kemudian memakan sisa makanan yang ditemukan. Sebuah tanda betapa meluasnya kekurangan makanan di Venezuela.

Hampir 90 persen populasi Venezuela hidup di bawah garis kemiskinan dan lebih dari setengah keluarga di negara itu tidak mampu memenuhi kebutuhan makanan pokok mereka, menurut Mercy Corps, sebuah kelompok kemanusiaan. AS memperkirakan bahwa pada akhir 2019, sebanyak 5,3 juta pengungsi dan migran akan meninggalkan rezim diktator sosialis di Venezuela.

“Ini adalah gambar-gambar, yang menyebabkan Maduro meninggalkan wawancara, memerintahkan tim Univision ditahan dan hasil pekerjaan mereka disita. Inilah yang tidak ingin dilihat dunia, oleh Maduro,” kata Univision.

Aturan Otoriter
Rezim Maduro memiliki sejarah penangkapan dan kekerasan terhadap pers independen, yang berasal dari undang-undang 2010. Peraturan yang mengatur sanksi dalam hal konten apa pun yang menyerukan, mempertanyakan, atau memberitakan liputan negatif tentang otoritas yang sah.

Venezuela berada di peringkat 143 dari 180 negara dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia tahun lalu, yang dihitung berdasarkan tingkat kebebasan yang tersedia bagi jurnalis. Pemeringkatan ini digunakan oleh para diplomat dan entitas internasional seperti PBB dan Bank Dunia.

Wartawan asing sering diusir di Venezuela, dengan penangkapan dan kekerasan oleh polisi dan dinas intelijen Venezuela terhadap wartawan mencapai tingkat rekor pada 2017, menurut situs itu.

Sebuah laporan tahunan yang dirilis oleh Committee to Protect Journalists (CPJ), menemukan bahwa pada tahun 2018, Venezuela memenjarakan jurnalis terbanyak di Amerika. Sebanyak tiga wartawan diantaranya dijebloskan ke penjara pada 1 Desember 2018.

Freedom House, organisasi lain yang didedikasikan untuk melaporkan independensi media dan kebebasan pers memeringkat Venezuela 81 dari 100. Skor tahun 2017 mereka, yang terbaru dari situs mereka, menyebut kebebasan pers Venezuela sebagai ‘tidak bebas’.

Situs itu mengatakan beberapa wartawan menghadapi penuntutan bermotivasi politik dan tuduhan palsu. Seperti yang dialami oleh David Natera Febres, yang dihukum karena pencemaran nama baik pada Maret 2016 dan Braulio Jatar Alonso, yang ditangkap pada September 2018 dan didakwa melakukan pencucian uang. (BOWEN XIAO/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Rusia Incar Gedung Pentagon Jika Lakukan Serangan Nuklir

0

EpochTimesId – TV pemerintah Rusia membocorkan target potensial Rusia di Amerika Serikat. Target tersebut akan diincar jika perang nuklir pecah. Media negara itu mengklaim bahwa rudal Rusia yang baru dapat mencapai kota-kota di Amerika hanya dalam hitungan menit.

Menurut kantor berita Reuters, yang menyebut laporan-laporan itu tidak biasa dilakukan. Bahkan TV pemerintah dan negara Rusia sangat jarang memberitakan isu semaca itu. Berita tentang target nuklir Rusia di AS itu disiarkan pada hari Minggu, 24 Februari 2019 lalu.

Berita itu muncul setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan Kremlin siap untuk menghadapi krisis ‘gaya Rudal Kuba’ yang baru. Khususnya jika Amerika Serikat ingin terlibat dalam krisis tersebut.

Putin menegaskan bahwa Dia tidak akan menjadi yang pertama untuk meluncurkan rudal jarak menengah hipersonik di Eropa. Akan tetapi, Dia memperingatkan bahwa opsi itu ada di atas meja-nya, jika Amerika Serikat menempatkan rudal jarak menengah serupa di benua Eropa.

Sasaran nuklir Rusia termasuk gedung Pentagon, atau kantor pusat kementerian pertahanan Amerika Serikat di Washington. Ada pula Camp David, tempat peristirahatan presiden lama di Maryland.

Menurut laporan itu, Fort Ritchie di Maryland, pangkalan militer McClellan di California, dan Stasiun Radio Angkatan Laut Jim Creek di negara bagian Washington terdaftar di peta untuk kemungkinan menjadi target serangan nuklir oleh Rusia.

Fort Ritchie sudah ditutup pada 1998 dan McClellan ditutup pada 2001. Jim Creek hingga kini masih beroperasi.

Dmitry Kiselyov, presenter acara berita TV mingguan utama Rusia, ‘Vesti Nedeli’, mempresentasikan peta Amerika Serikat dan mengidentifikasi target.

“Untuk saat ini, kami tidak mengancam siapa pun, tetapi jika penyebaran seperti itu terjadi, respons kami akan instan,” kata Kiselyov.

Presenter itu dikatakan sangat dekat dengan Kremlin, kementerian pertahanan Rusia.

Kiselyov sebelumnya mengatakan Rusia bisa mengubah Amerika Serikat menjadi abu radioaktif.

persekutuan amerika rusia
Presiden Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan konferensi pers bersama di Istana Presiden di Helsinki pada 16 Juli 2018. (Samira Bouaou/The Epoch Times)

Kremlin mengatakan kepada Reuters minggu ini bahwa mereka tidak akan mengomentari laporan Kiselyov. Kementerian pertahanan Rusia itu menambahkan bahwa mereka tidak mencampuri kebijakan editorial TV pemerintah.

Sementara itu, Amerika Serikat menegaskan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menempatkan rudal jarak menengah di Eropa.

“Setiap kali Putin mengeluarkan ancaman bom ini dan memuji perangkat kiamatnya yang baru, Dia seharusnya tahu bahwa Putin hanya memperdalam tekad NATO untuk bekerja sama, untuk memastikan keamanan kolektif kami,” Eric Pahon, juru bicara Pentagon, mengatakan kepada Reuters.

Amerika Serikat baru-baru ini mundur dari Perjanjian Rudal Nuklir Jangka Menengah (INF) 1987. Amerika mundur karena Rusia telah sejak lama dinilai melakukan pelanggaran terhadap perjanjian tersebut.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan bahwa jika dalam waktu enam bulan, Rusia menerima tuntutan AS untuk menghancurkan rudal jelajah yang menurut Washington melanggar perjanjian, perjanjian itu dapat diselamatkan. Jika tidak, maka perjanjian itu sudah berakhir. Pompeo mengatakan hal itu kepada The Associated Press. (JACK PHILLIPS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Pasukan Khusus Bangladesh Tembak Pembajak yang Diklaim dari Pesawat Biman Bangladesh

0

Epochtimes.id- Pasukan Khusus Bangladesh menembak mati seorang penumpang pada, Minggu (24/2/2019) yang mencoba memasuki kokpit penerbangan Biman Bangladesh Airlines. Penumpang itu membawa benda senjata dan mengancam akan meledakkan pesawat.

Seorang penumpang mengatakan dia memiliki masalah pribadi dengan istrinya dan mengatakan kepada pilot bahwa dia ingin berbicara dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. Si pembajak meninggal karena tembakan setelah pasukan komando menyerbu pesawat di Bandara Internasional Shah Amanat Chittagong.

“Kami mencoba menangkapnya atau membuatnya menyerah tetapi dia menolak dan kemudian kami menembaknya,” kata Mayor Jenderal SM Motiur Rahman dari Angkatan Darat Bangladesh.

Pria itu mengancam meledakkan pesawat. Akibatnya, pesawat yang sedang dalam perjalanan ke Dubai dari Dhaka melalui Chittagong, membuat pilot melakukan pendaratan darurat.

Sebelum pasukan komando bergerak, semua 142 penumpang dan sebagian besar kru telah dilepaskan dari pesawat tanpa cedera. Seorang anggota awak disandera.

Pejabat Bangladesh, Marsekal Nayeem Hasan, selaku ketua Otoritas Penerbangan Sipil Bangladesh kepada wartawan pada konferensi pers mengatakan bahwa selain memegang apa yang tampak seperti pistol, penumpang itu mengklaim memiliki bahan peledak yang terikat di tubuhnya.

ketika pesawat yang dekat dengan Chittagong setelah meninggalkan Dhaka, penumpang berdiri dari kursinya dan mencoba pergi ke kokpit. Ketika seorang kru pesawat menghalangi jalannya, dia menunjukkan pistolnya.

Kru pesawat lainnya kemudian menyampaikannya kepada pilot tentang masalah tersebut. Pilot kemudian berkomunikasi dengan kontrol lalu lintas udara setempat untuk pendaratan darurat.

Tidak jelas apakah ia memiliki bahan peledak, meskipun pistolnya asli, menurut seorang pejabat senior penerbangan. Meski demikian, tak jelas bagaimana pistol itu bisa melewati keamanan di bandara di Dhaka.

Seorang pejabat penerbangan mengatakan pertanyaan tentang keamanan adalah masalah yang menjadi perhatian dan akan menjadi subjek investigasi.

Menurut dia, pria itu tampaknya berusia 20-an, dan mungkin orang Bangladesh ketika dia berbicara bahasa Bangla, tetapi identitasnya masih belum dirinci lebih lanjut. (asr)

Oleh Serajul Quadir/Reuters via The Epochtimes

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=YFI5lluIbzs

Trump : KTT dengan Xi Berpotensi Menandatangani Perjanjian

0

oleh Wu Ying

Pada Senin (25/2/2019), Presiden AS Trump dalam acara sarapan pagi bersama para gubernur seluruh AS di Gedung Putih mengatakan bahwa, delegasi perdagangan Tiongkok mungkin akan datang lagi ke Washington (untuk negosiasi), dan diprediksikan akan ada suatu perjanjian yang ditandatangani saat KTT Trump – Xi Jinping nanti.

Presiden Trump dijadwalkan akan berangkat ke Vietnam pada 25 Pebruari pukul 11 siang untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi dengan Kim Jong-un. Sebelum berangkat, ia menikmati sarapan pagi bersama seluruh gubernur AS, dan menyampaikan pidato selama 30 menit.

Mengenai masalah perdagangan AS – Tiongkok ia mengatakan : “Negosiasi perdagangan kami dengan Tiongkok berjalan sangat baik. Tampaknya mereka akan kembali lagi … Kami akan memiliki KTT dengan Xi yang lebih baik dengan menandatangani perjanjian.”

“Kita akan menandatangani perjanjian” kata Trump : “Kita sudah sangat, sangat dekat (untuk menghasilkan perjanjian)”

Pada 24 Februari sore, Trump mengirim pesan tweet yang menyebutkan bahwa negosiasi memiliki kemajuan substansial. Ia memutuskan untuk menunda kenaikan tarif terhadap komoditas Tiongkok. Jika ada kemajuan yang lebih baik, ia berencana untuk mengadakan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping di Mar-a-Lago, Florida untuk merealisasikan  kesepakatan akhir.

Sehari sebelumnya, Trump bermaksud untuk mengubah dokumen yang ditandatangani dengan Xi Jinping nantinya dari kesepakatan menjadi perjanjian untuk memudahkan penelusuran di kemudian hari.

Dalam acara makan malam bersama gubernur seluruh AS pada 24 Pebruari, Trump mengatakan : “Jika semuanya berjalan lancar, maka akan ada pengumuman berita yang sangat penting pada satu atau dua minggu ke depan” Selain itu, ia menyebutkan bahwa delegasi perunding Tiongkok dijadwalkan untuk kembali ke Beijing malam itu. Dan pagi berikutnya, Trump mengatakan : “Sepertinya mereka akan datang lagi.”

Ini berarti bahwa Beijing sedang berusaha mencapai ‘kemajuan yang lebih baik’ dalam negosiasi dengan AS agar KTT Trump – Xi dapat segera berlangsung. Pada saat yang sama, negosiator Tiongkok mungkin menunjukkan lebih banyak fleksibilitas terhadap beberapa masalah sulit untuk membuat Trump lebih optimis dalam menandatangani perjanjian saat KTT.

Hari Senin pagi, Trump juga memberi tahu para gubernur bahwa Amerika Serikat telah menjalin hubungan kerja sama dengan Tiongkok … berusaha menciptakan sebuah masa depan yang lebih aman dan sejahtera. Hanya sedikit pemerintah yang bisa mencapai sebagaimana yang telah kita capai sejauh ini.

Pekan lalu, Amerika Serikat dan Tiongkok melakukan negosiasi perdagangan putaran keempat sejak Trump bertemu Xi Jinping tahun lalu. Pertemuan yang sedianya dijadwalkan 4 hari diperpanjang selama 2 hari pada akhir pekan lalu.

Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin bersama Liu He akhirnya melakukan pembicaraan tingkat menteri selama 4 hari dari Kamis (21/2/2019) hingga Minggu (24/2/2019). (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=YFI5lluIbzs

Meksiko Siap Bantu Keluarga Kunjungi Raja Kartel Yang Dipenjara Amerika

0

EpochTimesId — Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan sudah menginstruksikan jajaran pemerintahnya untuk membantu keluarga Joaquin ‘El Chapo’ Guzman dalam mendapatkan visa kemanusiaan. Keluarga raja kartel sinaloa itu membutuhkan visa kemanusiaan dari AS, agar dapat mengunjungi penyelundup narkoba ke Amerika Serikat tersebut.

Selama kunjungan minggu lalu ke kota kelahiran Guzman, Badiraguato di negara bagian Sinaloa, seorang pengacara memberikan surat kepada Lopez Obrador. Surat itu ditulis oleh ibu Guzman. Lopez Obrador berada di Sinaloa minggu lalu untuk mengumumkan proyek pembangunan jalan raya di daerah tersebut.

“Seperti layaknya seorang ibu mana pun di dunia, yang meminta dukungan untuk dapat menemui putranya,” kata Lopez Obrador.

Kemudian pada sore hari, presiden menerbitkan surat Consuelo Loera di Twitter. Sang Ibu itu meminta bantuan Lopez Obrador, agar dapat memperoleh visa kemanusiaan untuk dirinya sendiri dan dua putrinya.

Dalam surat tertanggal 14 Februari 2019, Loera menggambarkan dirinya sebagai ibu yang ‘menderita dan putus asa’. Dia menulis bahwa dirinya belum melihat putranya lebih dari lima tahun. Dia menyebut ekstradisi anaknya ilegal, dan meminta agar Guzman dipulangkan ke Meksiko.

Lopez Obrador mengatakan pertanyaan hukum harus ditangani oleh Kementerian Dalam Negeri Meksiko, Kantor Kejaksaan Agung dan pengadilan.

Dukungan AS untuk permintaan seperti itu akan sangat tidak mungkin, mengingat Guzman telah melarikan diri dari dua penjara Meksiko.

Akan tetapi di bidang kemanusiaan, Lopez Obrador mengatakan, “Saya memberikan instruksi bahwa mereka memfasilitasi (meminta visa) dan bahwa ‘para suster’ dapat pergi ke Amerika Serikat dan membantu mereka sesuai dengan hukum, peraturan yang dimiliki negara, sehingga mereka dapat mengunjunginya atau berkomunikasi.”

Menurut Badan Kewarganegaraan dan Layanan Imigrasi AS, izin tersebut, yang dikenal sebagai pembebasan bersyarat kemanusiaan, dimungkinkan untuk orang-orang dengan keadaan darurat yang mendesak. Akan tetapi, siapa pun dapat mengajukan permohonan. Mereka yang dapat dianggap memenuhi syarat harus memiliki ‘alasan kemanusiaan yang kuat’ atau ‘manfaat publik yang signifikan’ untuk dapat memasuki wilayah AS.

Aplikasi permohonan visa akan dipertimbangkan berdasarkan permasalahan ‘kasus per kasus’.

Guzman alias El Chapo divonis oleh pengadilan AS di New York atas dakwaan gelombang beberapa perdagangan narkoba dan konspirasi pada 12 Februari 2019. Dia berpotensi menghabiskan seluruh masa hidupnya di dalam penjara Amerika. Pada hari Jumat, tim pembelanya mengatakan ingin pengadilan ulang, karena ada pelanggaran kode etik dan kesalahan oleh beberapa juri.

Hakim Brian Cogan (kanan atas), memberikan instruksi kepada juri dalam persidangan raja kartel narkoba, Joaquin ‘El Chapo’ Guzman di New York, pada 20 Februari 2019. (Foto : Elizabeth Williams/AP/The Epoch Times)

Pengacara Eduardo Balarezo mengatakan dalam pengajuan pengadilan, bahwa Dia bermaksud untuk meminta Hakim Distrik A. Brian Cogan untuk melakukan pemeriksaan pembuktian, untuk menentukan sejauh mana pelanggaran juri tersebut.

Pengajuan itu dilakukan dua hari setelah VICE News melaporkan bahwa setidaknya lima anggota juri mengikuti laporan media dan umpan Twitter selama proses persidangan yang berlangsung dalam tiga bulan. Juri diduga membaca dan mengetahui materi yang berpotensi merugikan terdakwa, yang tidak diadili dalam proses persidangan.

Seorang anggota juri secara anonim mengatakan kepada VICE News bahwa lima anggota juri dan dua orang juri alternatif mendengar berita tentang tuduhan pemerkosaan pada anak oleh Guzman. Berita itu diliput oleh media berita tetapi tidak diajukan sebagai bukti di persidangan. Juri itu juga mengatakan bahwa anggota panel yang lain menggunakan jam tangan pintar untuk mencari berita selama persidangan berlangsung.

“Jelas kami harus membawa mereka kembali ke pengadilan dan mendapatkan beberapa jawaban tentang beberapa kesalahan besar,” kata pengacara Guzman, Jeffrey Lichtman kepada The Associated Press pekan lalu. “Kami berharap itu akan menyebabkan Joaquin Guzman mendapatkan persidangan (ulang) yang adil yang layak Dia dapatkan.”

Anak El Chapo Tersangka Baru
Pengumuman tim pembela datang sehari setelah dua putra raja obat bius yang terkenal, didakwa dengan tuduhan konspirasi narkoba, menurut pernyataan pada 21 Februari 2019 oleh Departemen Kehakiman AS.

Joaquin Guzman Lopez, 34, dan Ovidio Guzman Lopez, 28, telah didakwa dengan dakwaan tunggal yang belum dapat disidangkan seminggu sebelumnya di Washington.

Jaksa menuduh kedua saudara bersekongkol untuk mendistribusikan kokain, metamfetamin, dan ganja ke AS dari Meksiko dan tempat lain di dunia. Kejahatan itu diduga dilakukan dari 2008 hingga 2018. Mereka berdua diyakini tinggal di Meksiko dan kini masih buron. (THE ASSOCIATED PRESS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Warga Rusia Protes Pabrik Pembotolan Air Tiongkok Setempat tentang Masalah Lingkungan

0

Sebuah pabrik pembotolan air Tiongkok sedang dibangun di Rusia memicu protes dari penduduk setempat yang takut akan efek berbahaya terhadap ekosistem.

Pabrik pembotolan (kemasan) air tersebut sedang dibangun di Distrik Slyudyansky, yang terletak di Oblast Irkutsk di Siberia tenggara di bawah pengawasan Federal. Danau terdekat adalah Danau Baikal, danau air tawar terbesar di dunia berdasarkan volume, yang akan menjadi sumber air kemasannya.

Menurut media Rusia, pembangunannya diharapkan akan selesai pada tahun 2021, dengan kapasitas produksi 132 meter kubik (sekitar 132.000 liter) air kemasan per hari, yang akan dijual ke Tiongkok. Perusahaan AquaSib yang berbasis di Rusia sedang membangun pabrik tersebut. Investor utama perusahaan adalah Daqing Water Supply Co. yang dikelola pemerintah, yang berbasis di Provinsi Heilongjiang, Tiongkok.

Warga setempat segera membuat petisi online di Change.org, menyerukan agar pembangunan pabrik itu dihentikan. Pada saat penulisan, lebih dari 652.000 orang telah menandatanganinya.

Petisi tersebut menyatakan bahwa danau ini dikenal sebagai ekosistem unik untuk burung-burung yang bermigrasi dan spesies hidup lainnya. Selain itu, pembangunan pabrik itu berarti akan membuat jaringan pipa-pipa untuk menguras air yang membentang lebih dari 3 kilometer di atas danau yang akan mencegah penduduk setempat untuk dapat menangkap ikan. Dikarenakan hal ini, petisi tersebut menunjukkan bahwa situs tersebut layak dilindungi dan bukan untuk pembangunan industri.

Warga Kultuk, sebuah desa di Distrik Slyudyansky, bersama dengan para aktivis lingkungan dari organisasi setempat yang diberi nama Perlindungan Lingkungan 365 (Environmental Protection 365), juga baru-baru ini mengadakan konferensi lokal, menurut sebuah artikel pada 22 Februari oleh kantor berita Rusia, Agency of Social Information (ASI).

Menurut ASI, penduduk setempat khawatir bahwa setelah penyelesaian pabrik tersebut, pabrik-pabrik yang lain akan segera dibangun, yang akan menyebabkan “kerusakan yang tidak dapat diperbaiki untuk lanskap dan perairan Danau Baikal.”

Stanislav Filippov, warga setempat, menyerukan referendum nasional tentang pabrik itu. Dia menyatakan keprihatinan bahwa penduduk setempat mungkin harus menyerahkan rencana-rencana kebun sayur mereka karena kedekatan dan relevansinya dengan pabrik tersebut.

KRISIS AIR TIONGKOK

Kekurangan air minum bersih Tiongkok telah mendorong negara itu untuk menemukan sumber air di luar perbatasan wilayahnya.

Air tanah memasok air minum untuk sekitar 70 persen dari 1,3 miliar penduduk Tiongkok.

Namun menurut Kementerian Sumber Daya Air Tiongkok, dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada tahun 2016, sebanyak 80 persen air tanah negara tersebut tidak layak untuk diminum atau digunakan sehari-hari, karena kontaminasi dan polusi dari air yang dibuang oleh pabrik-pabrik industri dan unit-unit pertanian.

Selain kurangnya air minum bersih, kekurangan air masih terus melanda provinsi-provinsi Tiongkok utara.

Charles Parton, rekan sejawat dari lembaga think tank Royal United Services Institute yang berbasis di London dan wakil organisasi nirlaba Chinadialogue, merinci krisis tersebut dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada April 2018.

Masalahnya adalah bahwa sekitar 80 persen sumber air Tiongkok terletak di Tiongkok selatan. Ini berarti delapan provinsi Tiongkok; Tianjin, Ningxia, Beijing, Shandong, Shanghai, Hebei, Henan, dan Shanxi, menghadapi kelangkaan air yang parah, sementara empat yang lain; Gansu, Shaanxi, Liaoning, dan Jiangsu, menderita kelangkaan air.

Kurangnya air di wilayah utara-tengah ini dianggap serius karena 12 kota dan provinsi-provinsi di atas menyumbang 38 persen pertanian Tiongkok, 46 persen industri, dan 50 persen pembangkit listriknya, sementara menjadi rumah bagi 41 persen dari Populasi Tiongkok, menurut laporan.

Tiongkok juga sangat bergantung pada energi batubara dan nuklir untuk pembangkit listrik. Pembangkit listrik termal yang beroperasi pada kedua sumber energi tersebut membutuhkan air dalam jumlah besar, baik dalam bentuk uap untuk menggerakkan turbin untuk pembangkit listrik atau untuk tujuan pendinginan.

Selain itu, laporan tersebut meramalkan bahwa solusi yang diusulkan rezim Tiongkok, sebuah proyek pengalihan air yang diprakarsai oleh mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok Jiang Zemin yang disebut Proyek Pemindahan Air Selatan-Utara, South-North Water Transfer Project (SNWTP), tidak akan menyelesaikan krisis air tersebut.

Bahkan jika SNWTP mencapai target operasinya mengirimkan 20,9 miliar meter kubik air ke daerah Beijing, Tianjin, dan Hebei, “itu hanya akan meningkatkan air per kapita menjadi sekitar dua pertiga dari kelangkaan air akut,” kata laporan itu.

Pemerintah kota untuk Kota Lanzhou, ibukota Provinsi Gansu, telah mengusulkan pembangunan saluran pipa yang akan membentang lebih dari 965 kilometer dan akan mengalirkan air dari Danau Baikal ke kota tersebut, menurut artikel Global Times bulan Maret 2017. (ran)

Video pilihan:

Kasihan Bayinya Terinfeksi HIV Karena Cairan Imunisasi

https://www.youtube.com/watch?v=0GXP5qUWxPk&t=381s

Wapres Amerika Tegaskan Sosialisme Sekarat Era Baru Bagi Amerika Latin

0

EpochTimesId – Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence bergabung dengan para pemimpin regional dari seluruh Amerika Latin dan Kanada pada 25 Februari 2019. Mereka berkumpul untuk mengecam pemblokiran bantuan kemanusiaan internasional ke Venezuela dan mengumumkan sanksi baru terhadap pemimpin rezim otoriter sosialis Nicolas Maduro.

Pertemuan ‘Kelompok Lima’, negara yang dibentuk untuk menyelesaikan krisis Venezuela, ini adalah yang pertama sejak upaya yang gagal untuk memasukkan bantuan yang disumbangkan AS ke Venezuela. Upaya gagal yang mengakibatkan truk-truk bantuan dihalau kembali dan dibakar oleh militer Venezuela dan kelompok kriminal yang pro Maduro.

Hampir 300 orang terluka pada akhir pekan lalu, ketika orang-orang yang berusaha mengirimkan bantuan itu, bentrok dengan Garda Nasional Venezuela dan kelompok-kelompok sipil yang setia kepada Maduro. Lima orang, termasuk dua yang merupakan penduduk asli daerah perbatasan di selatan Venezuela dengan Brasil, meregang nyawa.

Setelah Juan Guaido mengheningkan cipta satu menit untuk lima orang yang kehilangan nyawa mereka dalam prakarsa bantuan, Pence mengatakan kepada pers internasional dan presiden dari seluruh Amerika Latin bahwa, “Tidak masuk akal bahwa Maduro memblokir ratusan ton bantuan untuk sampai kepada rakyat miskin.”

Dia berulang kali mengecam bahwa diktator itu bersuka-cita ketika truk-truk penuh bantuan dan obat-obatan terbakar. Guaido diakui oleh Washington dan puluhan negara demokratis lain sebagai presiden sementara Venezuela yang sah.

“Sosialisme sedang sekarat, kebebasan dan kemakmuran dilahirkan kembali di depan mata kita,” kata Pence. “Terlepas dari kebrutalan yang disaksikan dunia akhir pekan ini, era baru akan tiba di Amerika Latin.”

Dia meminta agar anggota Grup Lima lainnya membekukan semua aset perusahaan minyak nasional Venezuela, PDSVA. Dia juga meminta mentransfer kepemilikan aset Venezuela dari Maduro ke Guaido, dan memperkenalkan pembatasan visa kepada siapa pun di lingkaran dalam tirani Maduro.

“Dalam beberapa hari ke depan. Amerika Serikat akan mengumumkan sanksi yang lebih kuat pada jaringan keuangan rezim korup,” kata Pence.

Dia juga menegaskan kembali seruan Presiden Donald Trump kepada militer Venezuela untuk membelot. Agar mereka menyusul lebih dari 100 tentara yang telah melarikan diri dari Venezuela ke Kolombia, pada akhir pekan. Meletakkan senjata mereka dan meminta perlindungan.

Dalam sebuah tweet pada 23 Februari, Guaido mengatakan dia akan secara resmi meminta kepada masyarakat internasional agar memberikan semua opsi dukungan untuk mencapai kemerdekaan rakyat Venezuela. Gayung bersambut, Pence juga tidak mengesampingkan opsi intervensi militer. Dia menekankan bahwa Trump telah menegaskan, bahwa semua opsi ada di mejanya, guna mengakhiri rezim diktator di Venezuela.

Beberapa negara, termasuk Brasil dan Chili, sejauh ini mengesampingkan intervensi militer.

Lebih dari tiga juta rakyat Venezuela telah melarikan diri dari krisis sosial dan politik yang menghasilkan kekurangan pangan dan obat-obatan, serta hiperinflasi yang meluas. Krisis parah bahkan membuat barang-barang paling mendasar tidak dapat terjangkau oleh jutaan rakyat miskin. Selain itu, semakin banyak pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh negara terhadap rakyat.

Pence juga mengatakan bahwa koalisi yang mendukung oposisi Venezuela akan terus mencari titik alternatif di Amerika Latin, guna menerobos perbatasan venezuela demi mengantarkan kebutuhan pokok untuk rakyat Venezuela yang kelaparan.

Presiden Kolombia, Ivan Duque, sekutu regional yang kuat untuk Trump dan Guaido, menyarankan titik masuk itu bisa datang dari Kolombia. Dia mengumumkan bahwa negaranya akan terus mengumpulkan bantuan dari Amerika Serikat. (LUKE TAYLOR/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Ayah Pengantin ISIS Katakan Anaknya Harus Dijinkannya Kembali Oleh Pemerintah Inggris

0

EpochTimesId – Ayah dari Shamima Begum, anak SMA London yang melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS, mengatakan bahwa Pemerintah Inggris berkewajiban untuk memungkinkan sang anak kembali ke Inggris dari Suriah. Ahmed Ali juga menegaskan bahwa anaknya harus menghadapi proses hukum atas kejahatan yang dia lakukan.

Pernyataan terakhirnya, dalam sebuah wawancara dengan AFP pada 25 Februari 2019, bertentangan dengan pernyataannya seperti yang dilaporkan oleh Daily Mail sehari sebelumnya. Dia mengatakan pernyataannya disalahtafsirkan.

Begum, yang sekarang berusia 19 tahun, baru-baru ini melakukan serangkaian wawancara yang menyatakan keinginannya untuk kembali. Namun, dia tidak menunjukkan penyesalan, yang membangkitkan perhatian publik dan mendorong menteri dalam negeri Inggris mengumumkan pada minggu lalu, bahwa kewarganegaraannya telah dicabut.

“Saya tidak berpikir bahwa mencabut kewarganegaraan Begum adalah hal yang benar untuk dilakukan,” kata Ahmed Ali, yang tinggal di Bangladesh dengan istri keduanya.

“Melakukan kesalahan adalah manusiawi. Anda dan saya bisa membuat kesalahan. Boleh-boleh saja melakukan kesalahan, semua manusia melakukan itu. Seseorang merasa sedih jika seorang anak melakukan kesalahan,” sambungnya kepada AFP.

Komentar terbaru Ali kini sama dengan anggota keluarga Begum lainnya, yang tinggal di Inggris.

Hanya sehari sebelumnya, Ali dikutip oleh Daily Mail mengatakan bahwa, “Saya tahu mereka [pemerintah Inggris] tidak ingin membawanya kembali, dan dalam hal ini, saya tidak punya masalah. Saya tahu dia terjebak di sana [di Suriah] tetapi itu karena dia telah melakukan tindakan yang membuatnya terjebak seperti ini.”

“Saya tidak bisa mengatakan apakah itu benar atau salah. Jika hukum negara mengatakan bahwa itu benar untuk membatalkan kewarganegaraannya, maka saya setuju.”

Ali mengatakan pernyataan itu salah kutip, menurut AFP. Sebab tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai maksud pernyataannya tersebut.

Sementara itu, Begum berbicara kepada The Sunday Telegraph di kamp al-Hol di Suriah di mana dia tinggal bersama putranya yang baru lahir. “Mereka membuat contoh tentang saya. Saya menyesal berbicara kepada media. Saya berharap saya tetap merendah dan menemukan cara berbeda untuk menghubungi keluarga saya. Itu sebabnya saya berbicara dengan surat kabar,” ujar Begum.

Dia mengakui, bagaimanapun, bahwa dia mendapat manfaat dari perawatan luar biasa di kamp pengungsian karena bantuan dan keterlibatan pihak internasional.

“Mereka memberi saya tenda saya sendiri. Mereka agak baik pada saya sekarang karena saya sudah mengetahui semua berita.”

Pengantin ISIS Alabama
Wilayah ISIS terjepit hingga sangat kecil oleh pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir. Keinginan ‘pengantin ISIS’ yang melakukan perjalanan dari Barat dan sekarang terakumulasi di kamp-kamp pengungsi di Suriah untuk bertahan menjadi sirna. Mereka ingin kembali ke negara barat yang sebelumnya menjadi tempat menyambung hidup.

Begum melakukan perjalanan ke Suriah ketika masih SMA, dan baru berusia 15 tahun. Dia kabur dari rumah orangtuanya di London, untuk bergabung dengan apa yang disebut kekhalifahan. Dia melahirkan anak ke-tiga-nya beberapa hari lalu di sebuah kamp pengungsi Kurdi, setelah memicu kontroversi dengan sejumlah wawancara. Dua anak sebelumnya telah meninggal dunia.

Kamp pengungsian itu terdiri dari 40.000 orang. Diperkirakan sebanyak 1.500 orang diantaranya yang melakukan perjalanan dari negara-negara Barat, terutama Eropa, untuk bergabung dengan ISIS.

Hoda Muthana, sekarang berusia 24 tahun, dalam gambar yang dirilis sekitar tahun 2012. (Foto : SMA Hoover/The Epoch Times)

Menurut Guardian, hanya ada satu orang di kamp yang melakukan perjalanan dari Amerika Serikat untuk bergabung dengan ISI, dia adalah Hoda Muthana. Seperti Begum, dia melakukan perjalanan ke Suriah untuk menjadi ‘pengantin ISIS’.

Muthana, 24, diduga telah menjadi agitator online terkemuka untuk ISIS. Dia menikahi tiga anggota organisasi teroris setelah melakukan perjalanan ke Suriah pada 2014.

Dilacak oleh media di sebuah kamp pengungsi beberapa hari yang lalu, dia sekarang memiliki seorang putra berusia 18 bulan. Dia mengaku ingin kembali ke Amerika Serikat.

Atas permintaan Presiden Trump, Sekretaris Negara Mike Pompeo mengatakan bahwa dia akan diblokir (dicekal) untuk kembali.

“Hoda Muthana bukan warga negara AS dan tidak akan diterima di Amerika Serikat. Dia tidak memiliki dasar hukum, tidak ada paspor AS yang sah, tidak ada hak untuk paspor, atau visa untuk bepergian ke Amerika Serikat,” kata Pompeo dalam sebuah pernyataan.

Ayah Muthana telah mengajukan gugatan perdata yang menggugat sikap pemerintah AS.

Kekhalifahan ISIS yang pernah meluas di sebagian besar wilayah Suriah dan Irak, sekarang terbatas hanya di Baghouz, sebuah kota di Suriah timur.

Pada 20 Februari, ISIS tampak nyaris kalah dalam kantong terakhirnya di Suriah timur ketika warga sipil tumpah ruah melarikan diri. Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS mengatakan jihadis yang tersisa ingin bertempur sampai mati, menurut catatan Reuters. (SIMON VEAZEY dan Tom Ozimek/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Sistem Speaker Besar ala Revolusi Kebudayaan Kembali Dipopulerkan Komunis Tiongkok

0

Epochtimes.com

Komunis Tiongkok terus memperketat kontrol terhadap ideologi para petani Tiongkok, dan sekali lagi mempromosikan cusi otak tanpa terputus melalui sistem penyiaran speaker besar ala Revolusi Kebudayaan di masa lalu. Kini berulang kali menanamkan ideologi ateis, menyanyikan lagu-lagu merah komunis kepada sejumlah besar penduduk desa.

Baru-baru ini, majalah ‘Bitter Winter’ mendapatkan surat edaran dari Pemkot Shangqiu, Henan yang berjudul ‘Pemberitahuan Pelaksanaan Kampanye Selamat Hari Minggu’ di Distrik Xiangyang.

Surat edaran ini dengan tema membatasi kepercayaan agama sebagai topik untuk menggalakkan penggunaan sistem penyiaran speaker besar ala Revolusi Kebudayaan kepada rakyat pedesaan dengan tujuan mempromosikan kebijakan agama Partai Komunis Tiongkok yang ateis dan ideologi Karl Marx.

Sistem speaker besar merupakan salah satu alat ikon Revolusi Kebudayaan dan alat “pencerahan” penting bagi PKT pada tahun 1960-an dan 1970-an.

Alat-alat itu dapat dilihat di mana-mana baik di pinggir jalan tau digantungkan di atas tiang listrik untuk menyiarkan lagu-lagu komunisme, lagu pujaan terhadap Mao Zedong, dan mempromosikan kebijakan Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Akhir-akhir ini speaker besar itu kembali banyak digunakan di daerah pedesaan. Setiap hari pukul 7:00 pagi, dengan diiring lagu merah yang berjudul ‘Tiongkok Baru Tidak Akan Lahir Tanpa Partai Komunis’, stasiun radio ‘Suara PKT Cabang Jiangkouzhen’ di Propinsi Henan memulai siarannya.

Tugas resmi stasiun radio ini adalah mempromosikan tradisi revolusioner PKT, membentuk kembali cita-cita revolusioner, kepercayaan, dan moral PKT, dengan tujuan agar masyarakat mencintai partai, merasakan rahmat yang didapat dari partai, dan sejalan dengan partai.

Menurut laporan media corong PKT ‘Global Times’ bahwa pada akhir bulan Desember tahun lalu, lebih dari 200 kota dan kabupaten di daratan Tiongkok telah bergabung dengan apa yang disebut ‘proyek speaker besar pedesaan baru’.

Gerakan yang dipimpin oleh PKT  ini menghendaki setiap hari pagi, siang dan malam bersiaran sebanyak 3 kali. Dari 2019 hingga 2020, proyek ini diharapkan mencakup 300.000 desa di 14 provinsi.

Cuci otak secara paksa

Sistem speaker besar yang diam-diam dimunculkan kembali di wilayah pedesaan Tiongkok telah menarik perhatian banyak pihak. Zhang Lifan, seorang sejarawan Akademi Ilmu Sosial Tiongkok mengatakan bahwa kembalinya speaker ala Revolusi Kebudayaan itu berarti bahwa PKT mencoba untuk memaksakan kehendaknya sendiri kepada rakyat, tidak peduli apakah mereka ingin mendengarnya, pokoknya harus !

Beberapa komentator dunia maya menyamakan proyek speaker besar tersebut sebagai  propaganda yang dilakukan oleh menteri propaganda Nazi Jerman Joseph Goebbels yang membagikan radio kepada setiap keluarga Jerman, memaksa mereka untuk mendengarkan propaganda Nazi setiap hari. Tapi speaker besar yang dipasang PKT sekarang ini “tidak bisa dimatikan”.

Seorang warganet daratan Tiongkok berkomentar bahwa karena suara yang keluar dari speaker besar itu keras dan berisik, beberapa anak muda yang kembali ke rumah untuk bertahun baru Imlek sampai ingin membongkar speaker, tetapi diperingatkan bahwa mereka berisiko masuk penjara.

Beberapa orang berpikir bahwa dampak dari speaker besar itu terhadap perilaku orang adalah sama dengan pencucian otak secara paksa.

Seorang warga Tiongkok berkomentar : “Ini (speaker besar di pedesaan) adalah bagian dari kenangan masa kecil saya. Di depan rumah nenek saya ada digantung satu speaker. Karena tidak bisa dimatikan saya terpaksa mendengarkan setiap hari. Tidak ada lagi cara yang lebih efektif daripada ini.”

Dalam buku ‘Tujuan Akhir Komunisme’ yang diterbitkan oleh The Epoch Times telah jelas disebutkan bahwa, Partai Komunis menyebut cuci otak sebagai transformasi pemikiran. Transformasi ideologis semacam ini harus disertai dengan cara-cara paksaan, sehingga orang tidak dapat secara aktif melarikan diri dari sana. Selain itu juga dibarengi dengan penyiksaan spiritual yang kejam, memaksa orang untuk tunduk.

Li Yan, mantan guru asal Tiongkok yang tinggal di Amerika Serikat pernah mengatakan : “PKT menggunakan cara ini untuk memaksa seluruh masyarakat menanggalkan kepercayaan agama mereka, dengan cara seperti itu supaya tujuan roh-roh jahat komunisme mengendalikan manusia dapat terwujud. Yang akhirnya menghancurkan kehidupan.” (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=YFI5lluIbzs

Atau Anda Menyukai Video Ini : 

https://www.youtube.com/watch?v=CJmtVKz1BS0