Home Blog Page 1905

Di Tengah Kepungan Polusi Asap, Meriam Anti Polusi Diuji Coba di India

0

Epochtimes.id- India pada Rabu (20/12/2017) meluncurkan senjata baru melawan polusi udara. Senjata dalam tahapan uji coba ini diharapkan pihak berwenang akan membersihkan angkasa di atas kota New Delhi, India.

Seperti dilansir India Times, produsen meriam India mengklaim tetesan air yang ditembakkan dengan kecepatan tinggi diharapkan dapat membersihkan polutan udara mematikan di salah satu ibu kota di dunia yang paling pekat akibat asap.

Meriam penembak air raksasa ini berbentuk seperti pengering rambut dan dipasang di atas truk saat diuji di Anand Vihar, wilayah timur Delhi. Kawasan ini berbatasan dengan zona industri yang sering kali memiliki udara paling kotor.

Situs kedutaan AS pada Rabu menunjukkan konsentrasi partikel terkecil dan paling berbahaya yang dikenal sebagai PM2.5 di Anand Vihar mencapai angka 380 lebih dari 15 kali jumlah maksimum ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia WHO.

Uji Coba meriam anti asap (AAP Delhi/ Twitter)

Meriam  dirancang untuk memerangi asap di lokasi pertambangan dan konstruksi – dirancang dengan harga sekitar $ 31.000. Namun pejabat pemerintah tampaknya siap untuk membuka buku cek tersebut.

“Jika terbukti berhasil, maka kita akan segera keluar dari jalan-jalan di Delhi ini,” kata Imran Hussain, Menteri Lingkungan Delhi, mengatakan di Anand Vihar saat meriam itu menyembur ke arah angkasa yang tertutupi asap.

Produsen Cloud Tech mengklaim meriam tersebut dapat menembakkan hingga 100 liter air per menit ke angkasa dan membersihkan 95 persen polutan udara.

Namun demikian, pegiat lingkungan hidup berkomentar lain atas uji coba meriam ini. Uji coba meriam tersebut merupakan pengalihan dari akar penyebab pencemaran di Delhi. Sebelumnya, Menteri Utama Delhi menggambarkannya sebagai “ruang gas”.

Delhi kerap tercekik setiap musim dingin saat udara dingin tercampur polutan akibat pembakaran di lahan pertanian, knalpot mobil, debu konstruksi dan emisi industri.

“Ini jelas bukan solusinya. Anda kadang-kadang bisa menggunakannya di lokasi yang sensitif, namun solusi untuk polusi terletak pengendaliannya pada sumbernya daripada menyemprotkan air di atasnya, ” kata Sunil Dahiya dari Greenpeace.

Uji Coba meriam anti asap (AAP Delhi/ Twitter)

“Pemerintah Delhi harus mencari solusi yang lebih berkelanjutan daripada menciptakan bisnis untuk beberapa perusahaan,” tambahnya.

Delhi terus berjibaku untuk melawan bencana tahunan tersebut, dengan langkah-langkah jangka pendek seperti menutup pabrik dan menghentikan pembakaran batu bata serta membatasi penggunaan mobil. Namun, gagal menurunkan tingkat polusi yang berbahaya.

Krisis di Delhi bertambah serius di bulan November sehingga para dokter mengumumkan keadaan darurat kesehatan masyarakat saat sekolah-sekolah ditutup di ibu kota.

Cloud Tech mengakui satu atau dua meriam tidak akan berbuat banyak untuk melawan udara yang terkenal di kota itu. Perusahaan ini menyarankan 30 sampai 40 akan dibutuhkan.

“Ini adalah solusi untuk saat Anda tidak berdaya,” kata Vimal Saini dari perusahaan tersebut.

Seperti dilansir AFP, Beijing bereksperimen dengan meriam kabut pada tahun 2014. Namun para kritikus menilai pejabat hanya membuang-buang uang untuk mesin yang menurut para ilmuwan tidak banyak menurunkan polutan. (asr)

Sumber : IndiaTimes/AFP

Bunuh Diri Insinyur adalah Gejala Tekanan yang Dihadapi oleh Kelas Menengah Tiongkok

0

Sebuah posting blog yang ditulis oleh istri seorang insinyur Tiongkok yang baru saja bunuh diri telah meminta perhatian tentang tekanan intensif yang dihadapi oleh kelas menengah Tiongkok.

Ou Jianxin, 42 tahun, pria yang sudah menikah dengan dua anak, adalah seorang insinyur di ZTEICT Technology Co., penyedia layanan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang dikendalikan oleh perusahaan induk ZTE Group. Pada 10 Desember, dia melompat bunuh diri dari sebuah bangunan di tempat kerjanya di Distrik Nanshan, Kota Shenzhen, menurut sebuah laporan 15 Desember oleh portal berita populer Tiongkok Sina.

Menurut sebuah posting blog online yang diterbitkan pada 14 Desember, rupanya ditulis oleh janda Ms. Ding, Ou memutuskan untuk mengakhiri nyawanya sendiri setelah dia dipaksa untuk mengundurkan diri karena restrukturisasi internal perusahaan dan pertengkaran di antara staf. Pada tanggal 1 Desember, supervisor Ou, bermarga Wang, mencoba untuk membujuknya agar mengundurkan diri dari pekerjaan dengan sukarela.

Beberapa hari kemudian, departemen sumber daya manusia perusahaan memberi Ou paket pesangon, yang ditolaknya. Pada 7 Desember, dalam percakapan dengan direktur departemen yang bermarga Guo, Ou menawarkan bahwa dia akan mengundurkan diri jika dia bisa menjual opsi saham perusahaannya dengan harga empat yuan ($0,6) per saham, yang merupakan harga saham perusahaan pada 2016. Guo menolak tawaran Ou dan mengatakan dia hanya bisa menjual dua yuan per saham. Ketika Ou menolak usulannya, Guo mengancam bahwa Ou akan menghadapi konsekuensi.

Menurut posting online, Ou adalah seorang suami yang baik, dengan seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dan seorang anak perempuan berusia 2 tahun, yang berasal dari sebuah desa di Propinsi Hunan, Tiongkok. Dia lulus dari Universitas Beihang dari Tiongkok sebelum mendapatkan gelar magister di Nankai University, sebuah sekolah umum di Kota Tianjin.

Ou bekerja selama delapan tahun di Huawei Technologies, perusahaan peralatan dan layanan telekomunikasi, sebelum pindah ke ZTEICT pada tahun 2011, di mana dia kemudian menandatangani kontrak kerja untuk bekerja mulai 18 April 2011 sampai 18 Agustus 2019. Menurut blog tersebut, Ou adalah seorang pekerja rajin yang sering bekerja lembur, dan terkadang malah membawa pulang tugas yang belum selesai.

Dengan Ou pergi, janda Ou mengatakan bahwa keluarga telah kehilangan satu-satunya sumber pendapatan mereka, yang memungkinkan mereka untuk hidup dalam kemakmuran relatif sebagai bagian dari kelas menengah. Dalam masyarakat Tionghoa, kepala rumah tangga juga bertanggung jawab untuk merawat orang tua dan mertuanya, sebagai tindakan kesalehan, yang meningkatkan beban keuangan di Ou.

Industri yang bermasalah

Masalah uang Ou kemungkinan besar merupakan pertanda masalah keuangan yang diderita oleh atasannya, pembuat smartphone terbesar di Tiongkok, Huawei dan ZTE.

Menurut juru bicara rezim Tiongkok Xinhua, ZTE, karena pendapatan yang buruk, mulai memberhentikan karyawan pada tahun 2012, di mana lebih dari 10.000 orang diberhentikan, sebesar 15 persen dari angkatan kerja perusahaan. Banyak juga yang harus mengalami pemotongan gaji. Pada bulan Januari 2017, ZTE mengumumkan gelombang PHK lainnya, yang menargetkan 3.000 karyawan, dengan 600 dari departemen smartphone perusahaan.

Pada bulan Maret 2017, ZTE dinyatakan bersalah karena menghindari embargo AS dengan membeli komponen teknologi A.S. dan menggabungkannya ke peralatan ZTE, kemudian menjual peralatan tersebut ke Iran dan Korea Utara, menurut Reuters. ZTE harus membayar $900 juta untuk menyelesaikan kasus ini.

Karyawan di Huawei, yang saat ini berjalan di belakang Apple dan Samsung dalam hal pangsa pasar smartphone di seluruh dunia, juga mendapat tekanan untuk meninggalkan perusahaan tersebut, menurut laporan 6 Maret 2017 oleh Sina. Artikel Sina tersebut, mengutip forum diskusi online internal Huawei sendiri, mengatakan bahwa pengusaha senior berusia di atas 34 tahun merupakan sasaran kebijakan PHK perusahaan tersebut. Pemrogram berusia di atas 40 tahun juga ditargetkan, karena Huawei berencana untuk memotong biaya dengan menggantinya dengan pekerja muda yang diperintahkan dengan gaji yang lebih rendah.

“Kami semua memikirkan apa yang harus kami lakukan selanjutnya, karena kami menyadari bahwa Huawei tidak menjamin keamanan pekerjaan kami untuk jangka panjang,” kata seorang insinyur berusia 36 tahun yang tidak dikenal di Huawei, menurut Sina.

Huawei tidak menghasilkan keuntungan sebanyak pesaingnya seperti Apple, meskipun menjual 139 juta smartphone pada tahun 2016. Menurut sebuah laporan oleh Strategy Analytics, sebuah perusahaan riset pasar yang berkantor pusat di Boston pada kuartal ketiga tahun 2016, Apple berhasil menguasai 91 persen pangsa pasar operasi pasar global, dari total belanja smartphone senilai $9 miliar di seluruh dunia. Huawei hanya memperoleh 2,4 persen.

Meningkatkan Biaya Properti

Biaya rumah (kemungkinan besar apartemen) adalah ketegangan keuangan yang dihadapi umumnya oleh kelas menengah Tiongkok, walaupun peran biaya tinggi seperti apa yang bermain dalam bunuh dirinya tidak diketahui.

Kesenjangan antara pendapatan pribadi dan harga perumahan telah semakin luas. Menurut Trading Economics, sebuah situs statistik makro ekonomi yang berkantor pusat di New York, upah di Tiongkok meningkat dari rata-rata 29.229 yuan (sekitar $4.420) pada tahun 2008 menjadi 67.569 yuan (sekitar $10.219) pada tahun 2016, meningkat sekitar 231 persen. Sementara itu, pasar perumahan terus meningkat. Menurut statistik oleh Biro Statistik Nasional Tiongkok, harga perumahan rata-rata lebih dari dua kali lipat antara 2006 dan 2015, dari 3.119 yuan (sekitar $473) per meter persegi menjadi 6.473 yuan (sekitar $983). Di Beijing dan Shanghai, harga perumahan lebih dari tiga kali lipat pada periode yang sama, mencapai lebih dari 20.000 yuan ($30,362) per meter persegi pada tahun 2015.

Tingginya harga telah menyebabkan banyak orang Tiongkok mengambil pinjaman. Menurut South China Morning Post, total pinjaman rumah tangga Tiongkok telah meningkat dari 5,6 triliun yuan (sekitar $846 miliar) pada Agustus 2008 menjadi 31,1 triliun yuan (sekitar $4,7 triliun) pada bulan September 2016, meningkat 455 persen. (ran)

ErabaruNews

Bangkai Kapal Selam Pertama Australia yang Hilang 103 Tahun Lalu Berhasil ditemukan

0

ErabaruNews – Sebuah kapal selam Angkatan Laut Australia, HMAS AE1, yang hilang pada tahun 1914 akhirnya ditemukan. Penemuan tersebut mengakhiri misteri terpanjang militer australia selama 103 tahun.

https://www.facebook.com/RoyalAustralianNavy/photos/a.394006093947430.107693.123855294295846/1973003899380967/?type=3

Hilangnya kapal selam pertama Australia itu menjadi salah satu misteri abadi dalam sejarah militer Australia. Seperti diuraikan dalam sebuah pernyataan oleh Angkatan Laut Australia, dan dilansir NTD.TV, Jumat (22/12/2017).

AE1 hilang dari Rabaul pada 14 September 1914. Kala itu, kapal selam membawa 35 awak kapal. Para awak berkebangsaan Australia, Inggris dan Selandia Baru.

Ini adalah kehilangan pertama bagi Angkatan Laut Australia dan kehilangan kapal selam Sekutu pertama dalam Perang Dunia I.

Bangkai kapal selam seberat 800 ton itu ditemukan di perairan lepas pantai kepulauan Duke of York Island di Papua Nugini minggu ini. AE1 ditemukan oleh kapal pencari ‘Fugro Equator’, yang dilengkapi dengan teknologi pencarian super canggih.

Bangkai kapal selam HMAS AE1. (Royal Australian Navy / Persemakmuran Australia 2017)

Angkatan Laut Australia dan kelompok pencarian lainnya terkejutkarena bentuk kapal tersebut masih utuh. Sebuah upacara peringatan militer kecil pun langsung diadakan oleh mereka yang berada di kapal pencari, guna mengenang para perwira dan pelaut yang kehilangan nyawanya pada 103 tahun yang lalu.

https://www.facebook.com/RoyalAustralianNavy/posts/1973196759361681

HMAS AE1 ditemukan pada kedalaman sekitar 300 meter di perairan lepas pantai Papua Nugini. Ini adalah operasi pencarian ke-13 yang baru dimulai pekan lalu.

Mereka menggunakan teknologi yang sama yang digunakan untuk mencari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang. Sebuah alat yang disebut magnetometer, yang berfungsi mengukur besaran gangguan magnetik. Kini setelah bangkai kapal ditemukan, mereka akan berupaya mengungkap penyebab hilang dan kandasnya kapal selam itu. (waa)

Sedikitnya 29 Praktisi Falun Gong Tewas pada 2017 Saat Penganiayaan oleh Rezim Tiongkok

0

Partai Komunis Tiongkok telah menganiaya latihan spiritual Falun Gong selama lebih dari 18 tahun, dan penyiksaan serta pembunuhan para praktisi terus dilakukan dalam kerahasiaan di dalam penjara gelap, dan pusat-pusat penahanan.

Pada tanggal 17 Desember, 29 praktisi Falun Gong dikonfirmasi telah meninggal pada 2017 karena penganiayaan, di 15 propinsi dan kota, termasuk Beijing, Shanghai, propinsi utara Heilongjiang dan Liaoning, dan propinsi selatan Guangxi dan Fujian.

Sebanyak 15 meninggal di penjara, sisanya 14 meninggal saat ditahan secara ilegal oleh otoritas lokal Tiongkok, atau dilecehkan di rumah mereka.

Pada tanggal 19 Desember, situs Minghui.org mengkonfirmasi bahwa 4.160 praktisi di Tiongkok telah meninggal karena penganiayaan selama 18 tahun terakhir, walaupun jumlah mereka yang terbunuh untuk tahun 2017 dan untuk penganiayaan secara keseluruhan kemungkinan akan jauh lebih tinggi karena kesulitannya dalam memperoleh informasi sensitif di Tiongkok.

Termasuk, korban tewas yang dikonfirmasi pada 19 Desember tidak menghitung orang-orang yang dibunuh dalam pengambilan organ-organ saat digunakan dalam industri transplantasi organ Tiongkok. Pemanenan organ dari korban yang tidak bersedia dilakukan secara rahasia dan pihak ketiga tidak dapat mengkonfirmasi kematian-kematian individu tersebut.

Laporan ” An Update to ‘Bloody Harvest’ and ‘The Slaughter’” menyajikan temuan dari “pemeriksaan teliti terhadap program transplantasi ratusan rumah sakit di Tiongkok.” Diperkirakan bahwa antara 60.000 dan 100.000 transplantasi telah dilakukan di Tiongkok masing-masing. tahun sejak tahun 2001, dengan sumber utama organ adalah praktisi Falun Gong.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, diperkenalkan ke publik pada tahun 1992. Praktik ini melibatkan latihan meditasi dan ajaran moral, berprinsip pada sejati, baik, sabar. Banyak praktisi memperoleh peningkatan kesejahteraan fisik dan spiritual mereka, sehingga mendorong popularitas ajaran tersebut. Pada tahun 1999, jumlah praktisi tumbuh menjadi 70 juta menurut sebuah survei negara, meskipun para praktisi memperkirakan jumlahnya akan mencapai lebih dari 100 juta orang.

Pada bulan Juli 1999, pemimpin Partai Tiongkok Jiang Zemin, karena takut ajaran Falun Dafa tersebut akan membuat peraturan atheis PKC dalam bahaya, melancarkan penganiayaan praktisi Falun Gong secara nasional. Sejak itu, ratusan ribu praktisi telah mengalami penyiksaan, pencucian otak, dan kerja paksa, menurut Minghui.org.

Berikut adalah beberapa kasus yang telah didokumentasikan oleh Minghui.

Huo Runzhi, 72, dari Kabupaten Nong’an di Propinsi Jilin, Tiongkok timur laut, meninggal pada 14 November 2017. Dia menjadi tidak stabil secara mental dan kehilangan ingatannya sejak kembali ke rumah dari rumah sakit milik Penjara Wanita Jilin pada Agustus 2017, menurut Minghui.org.

Huo dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada tahun 2016, setelah polisi setempat menangkapnya karena telah menempatkan materi Falun Gong di tempat umum. Saat ditahan di Penjara Wanita Jilin, dia dianiaya secara fisik dan psikologis, dengan luka memar di sekujur tubuhnya. Banyak gigi menjadi tanggal. Dia akhirnya dibawa ke rumah sakit penjara pada akhir April 2017, setelah menderita kanker dubur.

Cheng Huaigen, 54, dari Kawasan Baru Tainfu di Chengdu, ibukota Propinsi Sichuan di barat daya Tiongkok, meninggal pada tanggal 29 Mei 2017. Cheng menempatkan spanduk dengan kata-kata seperti “Dunia Membutuhkan Sejati, Baik dan Sabar” di Huayang, sebuah kota di Chengdu, saat diculik oleh polisi pada Juni 2015, menurut Minghui.org.

Cheng ditahan di sebuah pusat penahanan di Kabupaten Shuangliu. Dia diadili pada Juni 2016, satu tahun kemudian. Sementara ditahan, dia dibawa ke rumah sakit pada beberapa kesempatan karena penyakit fisik yang disebabkan oleh penganiayaan tersebut. Setelah diadili, dia ditahan di sebuah penjara di Kabupaten Lushan.

Pada tanggal 29 Mei 2017, keluarga Cheng mendapat telepon dari penjara tersebut, mengatakan bahwa dia telah mengalami kritis. Pada saat keluarganya tiba, Cheng sudah meninggal dunia.

Yu Guixiang, 65, dari Changchun, ibu kota Propinsi Jilin di Tiongkok timur laut, diculik oleh polisi dari Distrik Jiutai di Changchun, pada tanggal 16 Juni 2017, saat dia berbicara dengan orang lain di depan umum tentang Falun Gong, menurut Minghui.org .

Yu mengalami kritis tiga hari kemudian saat ditahan di pusat penahanan Jiutai. Kepala pusat penahanan tidak menghubungi dokter atau mengirimnya ke rumah sakit. Dia meninggal pada tanggal 20 Juni 2017. Tidak diketahui penganiayaan macam apa yang dia derita saat ditahan. (ran)

PBB Adopsi Resolusi Anti-Amerika yang Kontroversial

0

ErabaruNews – Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Nikki Haley mengatakan bahwa Amerika Serikat akan mengingat negara-negara yang memilih menentangnya dalam sebuah resolusi PBB yang kontroversial.

Sebanyak 128 negara mendukung resolusi yang mengecam keputusan Amerika untuk memindahkan kedutaannya ke ibukota Israel, Yerusalem. Sembilan negara memberikan suara untuk memilih menentang resolusi tersebut, sementara sebanyak 35 negara abstain.

“Amerika Serikat akan mengingat peristiwa hari ini di mana PBB memilih untuk menyerang di Majelis Umum karena tindakan kami yang menjalankan hak sebagai negara yang berdaulat,” kata Haley menjelang pemungutan suara.

“Kami akan mengingatnya saat kami dipanggil untuk sekali lagi membuat kontribusi terbesar di dunia melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa.”

Haley mengatakan bahwa Amerika Serikat sebagai negara berdaulat berhak memutuskan dimana mereka menempatkan kedutaan besar-nya sendiri.

“Keputusan presiden mencerminkan kehendak rakyat Amerika dan hak kita sebagai sebuah negara untuk memilih lokasi kedutaan kita,” kata Haley.

Amerika Serikat diminta mengikuti undang-undang untuk memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem sejak 1995 setelah Kongres mengadopsi Undang-Undang Relokasi Kedutaan Yerusalem.

Undang-Undang 1995 telah memperluas dukungan bipartisan di Kongres (MPR) Amerika Serikat. Tindakan tersebut ditegaskan kembali dengan suara bulat di Senat (Wakil Rakyat Negara Bagian/DPD) enam bulan yang lalu.

Sementara Trump bukan presiden AS pertama yang telah berjanji untuk melakukan langkah tersebut-janji serupa dibuat oleh Bill Clinton, George W. Bush, dan Barack Obama. Namun, Trump adalah presiden pertama yang bertindak menjalankan perintah UU tersebut.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memuji negara-negara yang telah memilih menentang resolusi tersebut atau-pun yang tidak memberikan suara atau abstain pada saat voting.

Presiden Donald Trump mendengarkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang berbicara pada sebuah pernyataan untuk pers sebelum pertemuan di Palace Hotel pada sidang 72 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada 18 September 2017. (BRENDAN SMIALOWSKI/AFP/Getty Image/The Epoch Times)

“Israel benar-benar menolak resolusi yang tidak masuk akal ini. Yerusalem adalah ibu kota kami, selamanya selalu demikian. Tapi saya menghargai kenyataan bahwa semakin banyak negara menolak untuk berpartisipasi dalam teater absurd ini,” kata Netanyahu dalam sebuah pesan video.

“Saya ingin sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada Presiden Trump dan Duta Besar Haley atas pembelaan dan dukungan mereka terhadap Israel dan pembelaan mereka atas kebenaran,” sambung Netanyahu.

Pada hari Rabu, Presiden Donald Trump berkata bahwa negaranya akan menghemat banyak uang jika banyak negara yang mendukung resolusi PBB. Sebab, Amerika akan mengurangi kewajiban bantuan sosialnya. “Kami melihat suara tersebut. Biarkan mereka memilih melawan kita. Kita akan menghemat banyak. Kami tidak peduli,” ujar Trump.

Amerika Serikat memberikan kontribusi paling banyak pada anggaran tahunan PBB. Mereka menyediakan 594 juta dolar AS untuk anggaran PBB pada tahun 2016, atau 22 persen dari total anggaran PBB.

Secara total, Amerika Serikat sudah menyumbang sekitar 3 miliar dolar AS kepada PBB setiap tahun, termasuk anggaran tahunan dan item lainnya, termasuk misi pemeliharaan perdamaian.

September lalu, Trump sempat memuji Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk tujuan mulia. Namun, dia mendesak institusi berusia 71 tahun itu untuk lebih fokus pada hasil, bukan hanya sekedar proses.

Berbicara pada sebuah pertemuan PBB di New York yang berfokus pada reformasi, Trump mengatakan bahwa staf organisasi tersebut telah berlipat ganda sejak tahun 2000, dan anggarannya meningkat secara signifikan. Namun, PBB dinilai tidak menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam hasil.

“Saya pikir pesan utamanya adalah ‘membuat Perserikatan Bangsa-Bangsa Luar Biasa’, tidak lagi ‘membuat Perserikatan Bangsa-Bangsa menjadi hebat.’ Potensi yang luar biasa, dan saya pikir kita bisa melakukan ini,” kata Trump setelah pidatonya.

Pada 2016, total pengeluaran PBB hampir 49 miliar dolar AS, naik 10 miliar dolar AS dari enam tahun sebelumnya. Sebagian besar pendanaannya dihabiskan untuk bantuan kemanusiaan, yaitu sebesar 16 miliar, diikuti oleh bantuan pembangunan hampir 12 miliar, dan operasi penjaga perdamaian lebih dari 9 miliar dolar AS.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres (kiri), Presiden Donald Trump, dan Menteri Luar Negeri Thailand, Don Pramudwinai (kanan) di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat pada 18 September 2017. (BRENDAN SMIALOWSKI/AFP/Getty Images/The Epoch Times)

“Perserikatan Bangsa-Bangsa didirikan dengan tujuan yang benar-benar mulia. Ini termasuk menegaskan martabat dan nilai pribadi manusia dan mengupayakan perdamaian internasional. PBB telah membantu kemajuan menuju tujuan-tujuan ini dengan berbagai cara ; memberi makan orang-orang yang lapar, memberikan bantuan bencana, serta memberdayakan perempuan dan anak perempuan di banyak komunitas masyarakat di seluruh dunia,” kata Trump dalam pidatonya.

Trump menyalahkan birokrasi dan salah urus sehingga organisasi tersebut tidak mencapai potensi maksimalnya.

“Kami ingin Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat di seluruh dunia. Untuk mencapai hal ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa harus memegang setiap tingkat manajemen yang bertanggung jawab, melindungi para pengungkap fakta, dan fokus pada hasil daripada proses,” kata Trump.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, mantan Perdana Menteri Portugal yang menggantikan Ban Ki-Moon sebagai Sekretaris Jenderal PBB awal tahun ini, tampaknya setuju dengan visi Trump tentang PBB yang perlu direformasi.

“Upaya kami untuk melaksanakan agenda reformasi ambisius ini memastikan kami menyederhanakan prosedur, mendesentralisasikan pengambilan keputusan dan terus menuju transparansi dan akuntabilitas yang semakin besar,” ujar Guterres pada Mei 2017 dalam sebuah pernyataan tertulis. (waa)

Arab Saudi, Pakistan dan Bangladesh di Antara Negara Terkena Penarikan Massal Susu Formula Lactalis

0

Epochtimes.id- Skandal susu bayi tercemar yang terkena imbas sekitar 30 negara berkembang, karena perusahaan raksasa susu Prancis Lactalis menarik peredaran jutaan produk secara global karena kekhawatiran akan kontaminasi salmonella.

Lactalis telah me-recall beberapa juta produk susu bayi awal bulan ini.

Pada hari Kamis, perusahaan memperluas penarikan kembali ke semua produk yang dibuat di pabriknya di Craon di Prancis barat sejak Februari “sebagai tindakan pencegahan.”

Dalam sebuah pernyataan, Lactalis meminta maaf kepada pelanggan dan mengatakan penyelidikan mengonfirmasi di lokasi produksi Craon. Produksi kini sudah dihentikan.

Otoritas kesehatan Prancis mengatakan sekitar 26 bayi jatuh sakit pada awal Desember terkait dengan produk Lactalis.

Gejala infeksi salmonella meliputi kram perut, diare dan demam. Kebanyakan penderita sembuh tanpa pengobatan.

Juru bicara Lactalis Michel Nalet mengatakan pada hari Kamis bahwa recall terbaru mengenai imbas sekitar 30 negara namun tidak disebutkan secara lengkap negara-negara tersebut.

Sebuah daftar pemerintah Prancis awal bulan ini mengatakan negara-negara yang terkena dampak termasuk Inggris, Yunani, Tiongkok, Pakistan, Bangladesh, Arab Saudi, Maroko, Sudan, Peru dan Kolombia.

Amerika Serikat merupakan pasar utama bagi Lactalis namun tidak terpengaruh oleh recall. Perusahaan ini memiliki lokasi produksi di 47 negara, termasuk Amerika Serikat.

Produk yang terkena dampak meliputi susu bayi yang dijual dengan merek Picot, Milumel dan Pepti.

Lactalis adalah salah satu produsen susu terbesar di dunia termasuk keju merek President dan Galbani and susu Parmalat.

Perusahaan yang dikelola secara pribadi dan dikelola keluarga yang berkantor pusat di Laval di Prancis barat, memiliki 75.000 karyawan di 85 negara dan pendapatan tahunan sekitar 17 miliar euro. (asr)

Sumber : Arabnews

Tiongkok Rilis Aturan Cengkeraman Lebih Lanjut pada Perusahaan Swasta

0

Dalam langkah terakhir untuk mengendalikan bisnis milik pribadi, Tiongkok telah mengeluarkan serangkaian peraturan untuk menguasai investasi asing.

Pada 18 Desember, sebuah dokumen dilepaskan ke media Tiongkok, yang menjelaskan pedoman bagi perusahaan swasta yang melakukan investasi asing. Aturan tersebut berasal dari lima badan Partai Komunis Tiongkok (PKT), termasuk Kementerian Perdagangan, Bank Rakyat Tiongkok, dan Kementerian Luar Negeri.

Di antara 36 peraturan tersebut, perusahaan Tiongkok diwajibkan untuk melaporkan semua investasi asing mereka kepada pihak berwenang pusat. Investasi yang “berurusan dengan masalah nasional atau lokal yang sensitif, atau industri sensitif” harus mendapat persetujuan dari rezim tersebut.

Dalam paragraf yang sama, peraturan tersebut memperingatkan agar tidak menggunakan investasi palsu untuk “secara ilegal mendapatkan devisa, mengalihkan aset, atau melakukan pencucian uang.”

Aturan lain mengamanatkan bahwa perusahaan menjamin pinjaman dari bank-bank Tiongkok sebelum melakukan kesepakatan di luar negeri.

Rezim Tiongkok telah menekan perusahaan-perusahaan ambisius dengan akuisisi-akuisisi luar negeri yang besar. Pada bulan Juni, Regulatory Banking Regulatory Commission menargetkan beberapa konglomerat, termasuk Anbang Insurance Co., Dalian Wanda, HNA Group, dan Fosun International, untuk membongkar kredit mereka. Bersama-sama, keempatnya telah membeli aset asing senilai $46 miliar selama lima tahun terakhir, termasuk rangkaian film AMC Theatres (Wanda), Waldorf Astoria di New York (Anbang), grup pertunjukan Cirque du Soleil (Fosun), dan Hilton Hotels (HNA ).

Pada bulan yang sama, ketua miliarder Anbang Wu Xiaohui dilaporkan telah ditahan oleh penyidik ​​antikorupsi Beijing. Sumber-sumber anonim memberi tahu The Epoch Times bahwa investigasi tersebut berkaitan dengan hubungan Wu dengan faksi oposisi di Partai dan perannya dalam membantu pencucian uang di luar negeri.

peraturan investasi asing tiongkok
Gedung Anbang di Beijing, pada 4 Agustus 2017. (Greg Baker / AFP / Getty Images)

Kemudian, sebulan kemudian, keempat perusahaan tersebut diblokir untuk mendapatkan pinjaman baru dari bank-bank pemerintah.

Setelah menemukan dirinya di dalam bidikan-bidikan rezim Tiongkok, Wanda berusaha untuk menjual akuisisi real estatnya di Los Angeles, Chicago, Inggris, dan Australia, melaporkan South China Morning Post pada bulan November.

peraturan perusahaan swasta tiongkok
Pimpinan Wanda Group, Wang Jianlin, di Beijing pada 25 Agustus 2016. (Fred Dufour / AFP / Getty Images)

Rezim Tiongkok telah lama ingin memperluas pengendalian tinju besinya di sektor swasta, mulai dari menekan perusahaan asing untuk membentuk organisasi Partai, untuk membatasi penjualan properti di kota-kota besar.

Itu sebagian didorong oleh kekhawatiran bahwa arus modal keluar akan mengganggu kestabilan ekonomi, menurut komentator politik Tiongkok Huang Jinqiu. Dalam sebuah wawancara dengan New Tang Dynasty Television, Huang mengatakan bahwa investasi asing dapat meninggalkan risiko di dalam pembatasan-pembatasan negara tersebut, sementara modal dari bank dialihkan ke luar negeri.

Sementara itu, profesor bisnis di University of South Carolina, Aiken, Frank Xie Tian, ​​mencatat bahwa mengingat sejarah PKT mengambil uang dari orang kaya, banyak bisnis telah memindahkan aset mereka ke luar negeri melalui investasi-investasi karena takut.

Mereka mungkin punya alasan untuk khawatir; Tiongkok saat ini kehabisan uang. Laporan IMF (International Monetary Fund) baru-baru ini memperkirakan bahwa utang Tiongkok adalah 2,55 kali GDP (Produk Domestik Bruto). (ran)

Frank Fang memberikan kontribusi untuk laporan ini.

ErabaruNews

Presiden Trump Keluarkan Status Darurat Nasional atas Pelanggaran HAM Global dan Korupsi

0

ErabaruNews – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali mengeluarkan status darurat nasional pada 21 Desember 2017 waktu Amerika. Namun, walau berstatus darurat nasional, permasalahan yang ditetapkan sebagai status darurat kali ini justru permasalahan yang terjadi di luar negeri.

Trump mengeluarkan status darurat dalam menanggapi pelanggaran berat hak asasi manusia dan korupsi di seluruh dunia. Dalam perintah eksekutifnya, Presiden Trump mengatakan bahwa pelanggaran hak asasi dan korupsi telah mencapai cakupan dan tingkat gravitasi sehingga mengancam stabilitas sistem politik dan ekonomi internasional.

“Dengan ini saya menyatakan darurat nasional untuk menghadapi ancaman itu,” kata Trump.

Instruksi Presiden tersebut memungkinkan pembekuan aset, di dalam yurisdiksi AS. Warga Negara Asing yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia berat, atau korupsi, di negara asalnya, atau negara lain di luar Amerika Serikat bisa dibekukan asetnya.

Perintah eksekutif juga menargetkan warga asing dan warga Amerika yang telah membantu, memberikan sumbangan, atau memberikan bantuan finansial dan material kepada warga asing yang melakukan kejahatan tersebut.

Penyalahgunaan individu akan diidentifikasi dan ditetapkan oleh Departemen Keuangan. Namun, mereka akan tetap berkonsultasi dengan Sekretaris Negara dan Jaksa Agung.

Instruksi Presiden menargetkan individu, entitas, dan pejabat pemerintah. Akibatnya, perintah eksekutif memungkinkan Amerika Serikat untuk menindak jaringan kejahatan internasional yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia seperti pedagang anak.

Falun Gong / Falun Dafa
Praktisi Falun Gong berbaris di Capitol Hill di Washington, DC, pada 17 Juli 2014. (Jim Watson / AFP / Getty Images)

Ini juga memungkinkan AS untuk menargetkan individu-individu di dalam rezim yang telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia seperti di Tiongkok atau Korea Utara.

“Pelecehan dan korupsi, hak asasi manusia melemahkan nilai-nilai yang membentuk fondasi penting masyarakat yang stabil, aman, dan berfungsi; memiliki dampak buruk pada individu; melemahkan institusi demokratis; menurunkan aturan hukum; melanggengkan konflik kekerasan; memfasilitasi kegiatan orang-orang yang berbahaya; dan melemahkan pasar dari ekonomi,” tulis Trump dalam perintah eksekutif.

Meskipun tidak jelas apa cakupan darurat nasional, 13 individu telah diidentifikasi sebagai pelaku pelanggaran hak asasi manusia yang serius dan aktor korup.

Selain itu, Departemen Keuangan mengatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi 39 individu dan entitas afiliasi di bawah orde baru.

Di antara mereka yang awalnya ditargetkan oleh sanksi tersebut adalah Gao Yan yang merupakan direktur Biro Keamanan Umum Beijing Chaoyang Branch. Selama masa jabatan Gao, aktivis hak asasi manusia Cao Shunli meninggal dalam tahanan pada bulan Maret 2014.

“Cao jatuh koma dan meninggal karena kegagalan organ, tubuhnya menunjukkan tanda-tanda pelecehan dan pengabaian,” kata departemen keuangan dalam sebuah pernyataan.

Tiongkok telah menjadi tempat pelanggaran hak asasi manusia yang meluas selama bertahun-tahun. Diantaranya adalah penganiayaan terhadap praktisi disiplin spiritual Falun Gong.

Pada bulan Juni 2016, DPR mengeluarkan sebuah resolusi yang mengungkapkan keprihatinannya tentang laporan terus-menerus dan dapat dipercaya tentang pengambilan organ tubuh yang sistematis dan disetujui oleh negara dari nurani yang tidak berafiliasi di Republik Rakyat Tiongkok, termasuk sejumlah besar praktisi Falun Gong dan anggota kelompok agama dan etnis minoritas lainnya.

Pejabat yang terlibat dalam penyalahgunaan kekuasaan ini, sekarang dapat ditargetkan berdasarkan keadaan darurat nasional.

Ini juga mencakup Mukhtar Hamid Shah, seorang ahli bedah Pakistan yang mengkhususkan diri pada transplantasi ginjal. Dia yang oleh polisi Pakistan dipercaya terlibat dalam penculikan dan penghilangan serta perdagangan organ manusia.

Daftar lengkap individu yang ditargetkan dapat ditemukan di sini. (waa)

Kapal Berpenumpang 251 Orang Terbalik di Filiphina, 4 Orang Tewas dan 30 Lainnya Hilang

0

Epochtimes.id- Sekitar empat orang tewas dari 217 orang penumpang berhasil diselamatkan dan 30 lainnya hilang setelah sebuah kapal penumpang menabrak Infanta, Quezon dekat Manila, Filiphina, pada Kamis (21/12/2017).

Pernyataan ini disampaikan oleh Komandan Angkatan Laut Komodor Adeluis Bordado kepada Arab News.

MV Mercraft III dilaporkan bertolak dari pelabuhan Real, Quezon sekitar pukul 08.30 pagi waktu setempat dalam perjalanan ke Pulau Polilio.

Setelah menempuh perjalanan selama satu jam, kapal feri tersebut menghadapi ombak besar, dan terbalik di dekat Barangay Dinahican di kota Infanta sekitar pukul 11.30 waktu setempat.

Kapal ini memiliki kapasitas 286 penumpang. Pada saat kejadian, pihaknya membawa 251 orang.

Tim SAR penjaga pantai dan angkatan laut segera dikirim ke daerah tersebut.

Bordado mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan dihentikan sekitar pukul 4.00 sore karena kondisi laut yang tak bersahabat.

Setelah kejadian tersebut, Senator Grace Poe mendesak pembentukan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) untuk memastikan standar keselamatan yang lebih baik untuk mencegah bencana.

“Urutan pertama hari ini adalah penyelamatan langsung terhadap penumpang dari kapal terbalik,” katanya.

“Tim penyelamat dengan peralatan yang memadai harus segera dikerahkan untuk memastikan semua nyawa diselamatkan,” imbuhnya.

“Pihak berwenang harus menyelidiki apakah penyebabnya alami atau buatan manusia,” kata Poe. (asr)

Sumber : ArabNews

Kasihan! Agar Mengaum Sampai Terlihat Taring Saat Diajak Foto Bareng Turis, Harimau Ini Ditusuk-tusuk

0

Epochtimes.id- Kebun binatang di Thailand telah memicu kemarahan setelah beredar video seorang staf berulang kali menusuk wajah seekor harimau agar mengaum hingga terlihat taringnya.

Aksi petugas kebun binatang ini bukan tanpa alasan, tak lain agar aksi harimau ini bisa diabadikan bersama para pengunjung yang hendak berfoto bersama.

Kemarahan di medsos mengkritik terhadap industri pariwisata hewan yang terkenal di kerajaan tersebut.

Video viral tersebut telah dilihat lebih dari satu juta kali  sejak diunggah pada Senin lalu.

Video menunjukkan seorang petugas kebun binatang Pattaya menusuk hewan yang dirantai di wajahnya dengan tongkat saat wisatawan bergantian berpose atau duduk di atas kucing besar untuk mengambil foto.

“Harimau ini ditusuk seharian, ratusan kali sehari agar mengaum untuk dipotret dengan turis,” tulis Edwin Wiek, pendiri Wildlife Friends Foundation Thailand, yang merekam video tersebut dan mengunggahnya di Facebook.

(Wildlife Friends Foundation Thailand/AFP)

Seorang juru bicara kebun binatang, The Million Years Stone Park dan Pattaya Crocodile Farm, mengatakan kepada AFP bahwa petugas harimau telah dipindahkan ke pekerjaan lain karena insiden tersebut.

“Pemiliknya mencintai binatang dan dia tidak akan membiarkan staf melukai hewannya,” tambahnya.

Turis sebagai pundi uang dan iming-iming selfie bareng hewan merupakan industri pariwisata margasatwa yang menguntungkan namun kontroversial di Thailand. Di negara ini menaiki gajah bahkan bersama harimau semuanya tersedia dengan harga tertentu.

Kelompok Pelindung Hewan telah lama mengkritik industri ini sebagai manusia yang tidak manusiawi, dengan hewan yang dirantai disimpan di ruangan sempit dengan makanan tidak memadai atau perawatan hewan.

Harimau ditusuk (Wildlife Friends Foundation Thailand)

Situs kebun binatang Pattaya menunjukkan gambar harimau putih, beruang, unta, rusa dan binatang eksotis lainnya di kandang luar ruangan.

Poster ini juga mengiklankan pertunjukan harian yang menampilkan seorang pria berkelahi dengan buaya dewasa.

“Kami percaya selfie dengan satwa liar harus dihentikan sepenuhnya,” kata Wiek kepada AFP, menambahkan bahwa perilaku tersebut juga berisiko bagi manusia.

“Setiap tahun ratusan orang digigit atau dicakar dalam situasi yang sama,” tambahnya.

Pada 2016 kerajaan tersebut menjadi berita utama internasional setelah polisi menggerebek Kuil Harimau yang terkenal, sebuah tempat wisata yang dituduh memiliki hubungan dengan perdagangan satwa liar.

(Wildlife Friends Foundation Thailand/AFP)

Bintang pop Rihanna juga secara tidak sengaja menyoroti perdagangan ilegal lainnya yang berkembang di tahun 2013 saat ia mengunggah selfie dengan kukang di Phuket.

Awal bulan ini, petinju Floyd Mayweather mengunjungi Phuket dan memerkan foto di akun Instagram-nya yang menunjukkan bahwa dia menunggangi seekor gajah, sebuah praktik lain yang dikritik oleh para pendukung pecinta hewan.

Sebuah laporan awal Juli oleh World Animal Protection mengatakan Thailand adalah pusat global industri pariwisata gajah, dengan mayoritas 2.198 turis bersama hewan pachyderms bertahan dalam kondisi tak baik. (asr)

Sumber : New Delhi TV/AFP

Korea Utara Sedang Uji Coba Rudal Antar Benua Pembawa Virus Anthraks

0

Oleh Matthew Little

Epochtimes.id- Laporan yang beredar menyebutkan Korea Utara telah mulai menggelar uji coba sebuah rudal antara benua yang memiliki hulu ledak virus antraks atau sapi gila.

Laporan diungkap dalam pemberitaan surat kabar Asahi Shimbun asal Jepang mengutip sumber intelijen di Seoul, Korea Selatan. Kabar ini terkuak sebelumnya Strategi Keamanan Nasional Gedung Putih memperingatkan senjata biologi Korut.

Korea Utara membantah tuduhan tersebut. Namun laporan intelijen atas rezim yang terisolasi mengungkapkan fasilitas pertanian Korut dengan potensi penggunaan ganda untuk menghasilkan virus antraks.

Menurut sumber Asahi Shimbun, Korea Utara melakukan tes timah panas dengan tekanan 7.000 derajat atau lebih yang dimaksudkan apakah yang akan terjadi dengan penghulu ledak saat mendarat ke bumi.

Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah virus antraks dapat bertahan pada suhu di atas dan di atas 7.000 derajat. Itu adalah suhu hulu ledak ICBM yang bisa dicapai saat menembus atmosfer.

Foto Rudal Hwansong-15 yang dipublikasikan pada 30 November oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA). (KCNA via KNS/AFP/Getty Images/The Epoch Times)

Menurut surat kabar tersebut, sebuah laporan intelijen yang belum dikonfirmasi mengklaim bahwa Korea Utara telah berhasil menguji hulu ledak tersebut di bawah kondisi tersebut.

 Penggunaan Fasilitas Ganda

Korea Utara diyakini oleh badan intelijen Korea Selatan dan Amerika untuk telah mengembangkan agen biologi atau setidaknya kapasitas untuk memproduksi massal agen biologis tersebut.

Dalam sebuah laporan Oktober, The Belfer Center di Harvard’s School Kennedy meringkas bukti bahwa Korea Utara memiliki program senjata biologis yang mampu menghasilkan virus antraks, cacar, dan agen biologis lainnya.

Rezim tersebut mungkin sudah memiliki 13 agen biologis, mulai dari botulisme dan kolera hingga wabah seperti diklaim laporan tersebut.

Diktator komunis Korea Utara Kim Jong Un (Foto yang dirilis oleh Korea Utara)

Para ahli mengatakan bahwa dorongan Korea Utara untuk menciptakan pestisida dan pupuk biologis dapat menyediakan fasilitas sekaligus perlindungan untuk program senjata biologis.

Foto-foto propaganda dari Institut Bio-teknis Pyongyang yang dirilis oleh media pemerintah Korea Utara pada tahun 2015 mengungkapkan bahwa Institut Bio-teknis Pyongyang “dapat memproduksi senjata biologis berukuran militer, khususnya antraks,” tulis laporan Belfer.

Keamanan Nasional

Gedung Putih mengakui risiko program semacam itu dalam Strategi Keamanan Nasional yang baru dirilis.

Ini memperingatkan bahwa karena program rudal Korea Utara terus berkembang, hal itu lebih dari sekedar memberi rezim tersebut cara untuk menyerang Amerika Serikat dengan senjata nuklir.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Institut Bio-teknis Pyongyang di foto para ahli mengatakan bahwa peralatan yang dapat digunakan untuk menghasilkan antraks. (Media negara Korea Utara)

“Korea Utara juga mengejar senjata kimia dan biologi yang juga bisa disampaikan dengan rudal,” demikian rilis AS.

Korea Utara Membantah

Pyongyang, bagaimanapun, menyangkal memiliki program senjata biologi.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor berita pemerintah yang diterbitkan ulang oleh KCNA Watch mengatakan bahwa tuduhan tersebut tidak beralasan.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh pejabat luar negeri Korea Utara, tuduhan senjata biologis adalah upaya untuk “menjauhkan ketidakbenaran sebagai kebenaran, dengan tegar bersikeras bahwa kulit hitam itu putih.”

Bukti pembunuhan senjata kimia

Kim Jong-un dan Kim Jong-nam (Ed Jones/Toshifumi Kitamura/AFP/Getty Images)

Pembunuhan saudara laki-laki tiri Kim Jong Un dan penerus yang kredibel terhadap rezim tersebut, Kim Jong Nam, mengungkapkan bahwa senjata biologi bisa menjadi alat yang lebih disukai untuk rezim Korea Utara.

Kim Jong Nam diduga dibunuh dengan memperalat seorang wanita Vietnam dan Indonesia diduga melibatkan sebuah persekongkolan dengan empat pelarian Korea Utara.

Kim Jong-Nam dibunuh dengan VX, agen saraf dan senjata kimia terlarang. Rupanya dia menyadari ancaman tersebut, Nam memiliki selusin botol obat penawar untuk agen saraf mematikan VX dalam tas yang dia bawa bersamanya pada hari dia diracuni. (asr)

Sumber : The Epochtimes

Tersangka Pabrik Narkoba di Diskotek MG Terancam dengan Pidana Mati

0

Epochtimes.id- Badan Narkotika Nasional (BNN) merilis informasi terkait pengungkapan kasus pabrik narkotika di diskotek MG Internasional Club di lobby kantor BNN DI Jakarta, Kamis (21/12/2017). Para tersangka terancam dengan pidana hukuman mati.

Para tersangka dijerat dengan pasal 114 ayat (2) , pasal 112 ayat (2), subsider pasal 113 ayat (2) dan pasal 129 huruf a,b, dan c juncto pasal 132 ayat (1) UU Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman maksimal pidana mati.

Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional ( BNN) Irjen Arman Depari mengungkapkan narkoba dalam satu botol air yang dijual oleh diskotek ini seharga Rp 400 ribu. Menurut Arman, jumlah pengunjung setiap hari biasa 70 sampai 100 orang. “Pada akhir minggu sampai 300 orang, kita kalkulasi saja kira-kira penghasilan mereka sehari berapa,” ujarnya Arman saat memberikan keterangannya.

Pabrik narkotika ilegal (Clendestine Laboratory) kembali diungkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam operasi gabungan, Minggu (17/12/2017) sekitar pukul 01.30 WIB.

Berawal dari penyelidikan yang dilakukan oleh BNN Provinsi DKI Jakarta, selanjutnya dilakukan operasi gabungan oleh BNN pusat, BNN Provinsi DKI Jakarta, Resmob Mabes Polri, Gegana Brimob Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Barat, dan Polisi Militer Kodam Jaya di Diskotik MG Internasional Club di Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat.

Dalam razia tersebut petugas melakukan tes urine kepada +170 pengunjung diskotek dan didapatkan sebanyak 128 orang pengunjung positif menggunakan narkotika.

Dari lokasi razia petugas gabungan menemukan banyak bekas botol air mineral berukuran 330 ml yang labelnya telah dilepas.

Setelah melakukan penggeledahan, petugas gabungan pun menemukan 3 ruangan yang sedang digunakan untuk memproduksi narkotika jenis ekstasi cair di lantai IV gedung diskotek tersebut.

Berdasarkan keterangan para tersangka diketahui bahwa dalam satu malam mereka dapat menjual sebanyak 150-170 botol air mineral berisi ekstasi cair dengan omset penjualan per malam sebesar Rp 70.000.000,-.

Enam (6) orang telah diamankan dalam kasus ini dimana satu diantaranya yang merupakan koordinator dalam peredaran narkotika dan sempat menjadi DPO telah menyerahkan diri. Keenam tersangka tersebut yaitu

  1. SA alias Awang (pria, 32th, koordinator peredaran narkotika)
  2. WA bin TA (pria, 43th, karyawan yang menawarkan narkotika yang telah dikemas dalam botol air mineral)
  3. FE bin NA (pria, 24th, berperan mengambil narkotika yang telah disiapkan AA)
  4. MI bin KA (pria, 46th, berperan mengambil uang dari hasil penjualan narkotika dan diserahkan kepada SA)
  5. FD (pria, 40th, berperan sebagai manager operasional seluruh diskotek MG)
  6. DW (pria, 24th, koordinator karyawan, kapten diskotek MG, dan pembuat member bagi pengunjung untuk membeli narkotika

Sementara itu, hingga saat ini seorang tersangka berinisial AS alias Rudi yang merupakan pemilik diskotek masih menjadi DPO dan telah dilakukan tindakan pencegahan keluar negeri dan pemblokiran terhadap milik tersangka.

Dari kasus ini, petugas mengamankan barang bukti berupa peralatan dan bahan dalam pembuatan narkotika jenis ekstasi cair tersebut serta menyita sejumlah aset yang diduga milik tersangka diantaranya 1 uni rumah, beberapa dokumen keuangan dan izin pariwisata, 2 unit laptop, 2 unit brankas, dan 2 unit mobil. (asr)

Korea Selatan Menembakkan 249 ‘Tembakan Peringatan’ Pada 44 Kapal Tiongkok yang ‘Mengerumuni’ Salah Satu Kapal Patroli Perairan

0

Penjaga pantai Korea Selatan mengatakan bahwa mereka melepaskan 249 tembakan peringatan di atas sekelompok kapal nelayan Tiongkok yang “berkerumun mengitari” salah satu kapal patroli di perairan Korea Selatan.

Kapal penjaga pantai Korea Selatan secara teratur mengejar kapal-kapal Tiongkok yang diduga melakukan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Korea Selatan, yang terkadang memicu konfrontasi dengan kekerasan.

pencuri ikan ilegal china di perairan korea selatan
Kapal nelayan Tiongkok disemprot oleh kapal penjaga pantai Korea Selatan dalam sebuah konfrontasi sebelumnya.

Sebuah armada dari 44 kapal nelayan Tiongkok yang diperkuat dengan jeruji besi dan jala baja pada hari Selasa mulai buru-buru menaiki kapal patroli yang menyiarkan peringatan untuk menghindar, penjaga pantai tersebut mengatakan.

Kapal penjaga pantai melepaskan 249 tembakan di atas kapal sampai mereka mundur.

“Kapal nelayan Tiongkok berusaha berkerumun dan bertabrakan dengan kapal patroli kami, mengabaikan siaran peringatan,” kata penjaga pantai tersebut dalam sebuah pernyataan.

Tiongkok, yang pada masa lalu mengajukan protes diplomatik dengan Korea Selatan karena penggunaan kekuatan penjaga pantai, mengungkapkan ‘keprihatinan serius’ terhadap laporan tersebut.

kapal nelayan penangkapan ikan ilegal tiongkok di perairan korea selatan
Korea Selatan mengatakan penjaga pantai terpaksa menembakkan 249 tembakan dalam insiden tersebut.

Konfrontasi tersebut mempersulit hubungan antara kedua negara yang merupakan kunci upaya untuk mencoba mengendalikan program nuklir dan rudal Korea Utara.

“Kami berharap Korea Selatan menangani masalah yang relevan dengan tepat dan dalam proses penegakan hukum tidak melakukan tindakan ekstrem yang membahayakan keselamatan orang,” kata juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying kepada wartawan di Beijing.

Kementerian luar negeri Seoul mengatakan penjaga pantai mengikuti hukum domestik dalam penggunaan senjata dalam ‘langkah yang sah’ terhadap kapal-kapal yang membuat ‘pelanggaran massal terhadap perairan negara tersebut untuk penangkapan ikan secara ilegal’.

kapal nelayan penangkap ikan ilegal berurusan dengan penjaga pantai korea selatan
Kapal penangkap ikan Tiongkok secara teratur terlihat memancing secara ilegal, kata Korea Selatan.

Pada bulan September tahun lalu, tiga nelayan Tiongkok tewas dalam baku tembak dengan kapal mereka ketika seorang kru penjaga pantai Korea Selatan mencoba menangkap mereka karena penangkapan ikan secara ilegal melemparkan granat kilat ke sebuah ruangan tempat mereka bersembunyi, menurut penjaga pantai Korea Selatan.

Sebulan kemudian, dua kapal nelayan Tiongkok yang secara ilegal memancing di perairan Korea Selatan menabrak dan menenggelamkan sebuah kapal penjaga pantai, kata petugas penjaga pantai tersebut. (Dailymail/ran)

Prajurit Korut Tetap Kabur ke Selatan Membuktikan Instruksi Kim Sudah Tidak Ampuh

0

EpochTimesId – Kepala Staf Gabungan Korea Selatan pada hari Kamis (21/12/2017) mengatakan bahwa seorang prajurit Korea Utara telah mencapai Korea Selatan setelah menyeberangi perbatasan pada pagi hari. Ini adalah pembelotan prajurit terbaru setelah sebelumnya dilakukan oleh Wu pada 13 November 2017 lalu, melalui daerah penjagaan di Panmunjom.

Sebelumnya, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah mengeluarkan perintah bunuh di tempat terhadap prajurit yang mencoba untuk membelot. Tetapi, hal ini tampaknya tidak membuat takut para prajurit.

Media ‘Yonhap’ melaporkan, prajurit berpangkat rendah tersebut berhasil masuk ke wilayah Selatan dengan berjalan menembus kabut tebal yang menyelimuti udara, sekitar pukul 08:04 melalui bagian timur barat dari daerah demiliterisasi.

Tidak lama setelah prajurit itu menyerahkan diri kepada petugas perbatasan Selatan, muncul sekelompok orang yang terdiri dari prajurit dan perwira dengan gerakan yang berbeda dengan patroli, tampaknya mereka sedang berusaha untuk menemukan prajurit yang sudah berhasil membelot ini.

Sekitar pukul 09:30 tentara penjaga perbatasan Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan sekitar 20 kali. Kira-kira 40 menit kemudian, terdengar suara tembakan yang dilepas dari Utara, meskipun tentara Selatan tidak berhasil menemukan kepala peluru.

Kepala Staf Gabungan mengatakan, keamanan prajurit yang menyerahkan diri tersebut sudah dilindungi oleh pemerintah Korea Selatan. Meskipun interogasi terhadapnya tetap akan diadakan.

Ini adalah insiden pembelotan sama seperti yang dilakukan prajurit bermarga Wu pada 38 hari yang lalu. Prajurit bermarga Wu itu sempat dirawat di rumah sakit Korea Selatan karena tertembak sewaktu pelarian.

Sekarang kondisinya sudah membaik, sudah bisa mulai belajar berjalan dengan bantuan perawat. Wu sebelumnya mendapatkan perawatan intensif yang dipimpin Dr. Lee Cook-jong di Rumah Sakit Universitas Asia di kota Suwon. Ia kemudian dipindahkan ke rumah sakit militer di selatan Seoul pada 15 Desember 2017 setelah kondisi kesehatannya membaik.

Pada kesempatan pemindahan tersebut, prajurit Wu tidak lupa untuk menulis surat ucapan terima kasih kepada Dr. Lee Cook-jong dan staf medis lainnya atas perawatan dan perhatian yang mereka berikan.

Media ‘Chosun Ilbo’ pada 20 Desember 2017 menyebutkan bahwa pada hari itu, 2 orang pria warga Korea Utara dengan menggunakan perahu nelayan telah ditemukan oleh petugas pengawasan pantai Korea Selatan sedang berlayar diperairan Laut Timur (Laut Jepang).

Setelah kedua orang tersebut menyampaikan niat untuk membelot ke Selatan, pihak berwenang kemudian membawa mereka menuju darat untuk menerima penyelidikan motif dan proses komitmen mereka.

Tentara Korea Utara berbaris dalam sebuah parade militer melewati lapangan Kim Il-Sung yang memperingati 60 tahun gencatan senjata perang Korea di Pyongyang pada tanggal 27 Juli 2013. Tentara yang berbaris dengan ransel dengan simbol radioaktivitas yang bagi seorang netizen Tiongkok terbuat dari papan busa. (Ed Jones / AFP / Getty Images

Menurut ‘Daily NK’ bahwa 10 hari setelah prajurit Wu berhasil membelot ke Selatan, Kim Jong-un mengeluarkan perintah tembak mati langsung terhadap prajuritnya yang membelot ke Selatan.

Media tersebut mengutip sumber berita dari Ryanggang do, yang menyebutkan bahwa Kim Jong-un memeriksa markas penjaga perbatasan pada 23 November 2017. Dia mendengar berita ikhwal pelarian prajurit Wu, lalu langsung mengeluarkan perintah tersebut demi meningkatkan kewaspadaan personil militer dan mencegah kejadian serupa terulang.

Namun sumber yang mengatakan bahwa Kim tampaknya memberikan perhatian terhadap kasus itu, kemudian juga bertanya-tanya, apakah prajurit (yang tidak membelot) akan memuntahkan peluru untuk menewaskan rekannya sendiri?

Itu karena hadiah yang diberikan kepada prajurit yang menembak mati pembelot hanya berupa ‘diterima masuk partai’. Sedangkan sekarang banyak orang menganggap bahwa kartu anggota partai sudah tidak berharga.

Kim Jong-un yang tanpa belas kasih telah membunuh pamannya Jang Seong-taek, kakak laki-laki yang berbeda ibu, Kim Jong-nam. Politik terornya itu dinilai bisa jadi akan mencelakakan diri sendiri dan rakyat Korea Utara.(ET/Chen Juncun/Sinatra/waa)

Tiongkok Kembali Larang Perjalanan Wisata ke Korsel Usai Kunjungan Moon Jae-in

0

EpochTimesId – Belum sepekan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengakhiri kunjungannya di Tiongkok, otoritas berwenang negara komunis itu kembali mengeluarkan larangan perjalanan wisata ke Korea Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa rencana untuk memulihkan hubungan antara kedua negara itu belum terwujud.

Seperti dikutip EpochTimes.com dari Financial Times, perkembangan ini telah mencerminkan betapa kompleksnya geopolitik di wilayah Asia Timur Laut. Kawasan tersebut telah dibayang-bayangi oleh dampak buruk dari pengembangan senjata nuklir di Pyongyang dan bentrokan antara Amerika Serikat dengan Korea Utara.

Larangan perjalanan wisata yang dikeluarkan pihak Tiongkok telah dibenarkan oleh dua agen perjalanan wisata Korea Selatan. Janji Beijing untuk menghentikan tindak balas dendam kepada Korea Selatan akibat isu penempatan THAAD masih belum sampai 2 bulan.

Pekan lalu Moon baru menyelesaikan kunjungan kenegaraannya ke Tiongkok. Para pejabat memuji kunjungan ini sebagai langkah menuju ‘era-baru’ yang dilakukan kedua negara dalam meningkatkan hubungan diplomatik.

Namun, kunjungan Moon dibayangi oleh hal-hal yang tidak menguntungkan, seperti pemukulan oleh anggota keamanan pihak Tiongkok terhadap jurnalis Korea Selatan yang meliput acara presiden.

Moon dan Xi juga tidak memberikan pernyataan bersama kepada awak media. Ini menunjukkan bahwa ketegangan yang disebabkan oleh THAAD belum mereda.

Tiongkok sangat khawatir terhadap penempatan sistem penangkal rudal itu hanya sebagai embel-embel dari tujuan utamanya yakni mengawasi aktivitas militer Tiongkok.

Tahun ini pemerintah Tiongkok langsung meluncurkan tindakan pembalasan terhadap Korea Selatan melalui ekonomi, setelah THAAD dipasang di negara itu. Termasuk juga melarang perjalanan wisata ke Korea Selatan.

Pejabat di Seoul memperkirakan bahwa langkah tersebut telah menyebabkan industri pariwisata Korea Selatan mengalami kerugian hingga 7 miliar dolar AS.

Pada bulan Oktober, Kedua negara kembali berjabatan tangan demi ‘era-baru’ dalam hubungan diplomatik setelah otoritas Seoul berjanji untuk tidak membentuk aliansi militer dengan Jepang dan Amerika Serikat. Seoul juga berjanji tidak akan menempatkan THAAD lain dalam wilayah Korea Selatan.

Namun setelah itu, PKT sekali lagi mengungkit dan mengeluh soal penempatan THAAD, bahkan pada 19 Desember 2017 kembali memberlakukan larangan wisata ke Korea Selatan.

“Sejak kemarin, Dinas Pariwisata Tiongkok menolak pengajuan ijin untuk berwisata di Tiongkok oleh agen perjalanan Korea Selatan. Hal ini mencerminkan bahwa pemerintah Tiongkok bertindak sewenang-wenang, menolak dengan tanpa alasan yang jelas,” kata Jang Yoo-jae, direktur Organisasi Kebudayaan dan Pariwisata Korea Selatan, Sebuah organisasi asosiasi yang dibentuk oleh beberapa agen perjalanan Korea Selatan.

Kelompok lain yang mewakili agen perjalanan mengatakan bahwa pihak berwenang Tiongkok juga menolak permohonan mereka. Sejak larangan itu dikeluarkan, harga saham perusahaan perjalanan dan perusahaan kosmetik Korea Selatan di bursa efek langsung jatuh pada hari Rabu.

Insiden tersebut terjadi hanya empat hari setelah Moon Jae-in meninggalkan Beijing. CNBC mengutip berita dari media Korea Selatan ‘Central Daily News’ menyebutkan bahwa pemerintah Tiongkok kembali melanjutkan larangan wisata ke Korea Selatan bagi warganya.

Hubungan kedua negara kembali memburuk setelah Moon meninggalkan Tiongkok. Senin lalu, 5 buah pesawat tempur Tiongkok termasuk 2 buah bomber telah terbang memasuki zona identifikasi pertahanan udara Korea Selatan yang membuat Seoul mengirim pesawat tempurnya untuk melakukan pengusiran.

Dua hari kemudian, kapal patroli marinir Korea Selatan terpaksa menghabiskan lebih dari 200 peluru untuk memberikan peringatan terhadap belasan kapal nelayan Tiongkok yang memasuki perairan zona ekonomi ekslusif Korea Selatan.

Tiongkok dan Korea Selatan memiliki hubungan historis dan komersial yang mendalam. Namun pemerintah Tiongkok terus mewaspadai adanya hubungan Korea Selatan dengan militer AS, serta 30.000 orang pasukan AS yang ditempatkan di pangkalan Korsel di semenanjung Korea.

Selain itu, Jepang dan Korea Selatan merupakan sekutu utama AS di wilayah Asia Timur Laut. (ET/Qin Yufei/Sinatra/waa)