Home Blog Page 1913

NASA Pensiunkan Pemburu Planet Teleskop Luar Angkasa Kepler

0

EpochTimesId – Teleskop ruang angkasa Kepler milik NASA telah kehabisan bahan bakar dan akan pensiun setelah misi selama 9,5 tahun. Sepanjang misinya, Kepler berhasil mendeteksi ribuan planet di luar tata surya kita. Penemuannya mendorong pencarian dunia asing, yang mungkin saja menjadi tempat kehidupan alien.

Saat ini Teleskop mengorbit matahari pada posisi sejauh 94 juta mil dari Bumi. “‘Pesawat ruang angkasa’ yang membawa teleskop itu akan melayang semakin jauh dari planet Bumi, ketika para insinyur misi mematikan pemancar radio,” kata badan antariksa Amerika Serikat itu, pada Selasa (30/10/2018).

Teleskop itu memetakan berbagai keragaman planet yang berada di galaksi Bima Sakti kita, dengan temuan yang menunjukkan bahwa sistem bintang yang jauh dihuni dengan miliaran planet. Kepler bahkan membantu menemukan bulan pertama yang berada di luar tata surya kita.

Teleskop Kepler menemukan lebih dari 2.600 dari sekitar 3.800 exoplanet. Itu adalah istilah untuk planet-planet di luar tata surya kita. Ribuan planet itu didokumentasikan dalam dua dekade terakhir.

Sistem pemosisiannya rusak pada tahun 2013 sekitar empat tahun setelah peluncurannya. Meskipun para ilmuwan akhirnya menemukan cara agar teleskop tetap beroperasi. Teleskop itu, sekarang kehabisan bahan bakar yang diperlukan untuk operasi lebih lanjut, yang mengarah ke masa masa pensiunnya.

“Meskipun ini mungkin peristiwa yang menyedihkan, kami sama sekali tidak merasa tidak senang dengan kinerja mesin yang luar biasa ini. Hasil penerbangan Kepler selama 9,5 tahun, bahkan lebih dari dua kali lipat dari target awal,” Charlie Sobeck, insinyur sistem proyek di NASA, Ames Research Center di California, mengatakan kepada wartawan melalui panggilan konferensi.

Kepler digantikan oleh teleskop baru NASA, Exitlanet Survey Satellite, atau TESS, yang diluncurkan pada bulan April. TESS adalah misi dua tahun, bernilai 337 juta dolar AS atau sekitar 5,1 triliun rupiah.

NASA meluncurkan teleskop Kepler pada 6 Maret 2009, untuk mempelajari apakah planet-planet mirip Bumi yang mungkin menyimpan kehidupan adalah umum atau langka di sistem bintang lain. Selama misinya, Kepler menemukan 2.681 planet yang telah dikonfirmasi dan 2.899 kandidat planet lainnya, sehingga mencapai angka 5.580. Angka itu termasuk sekitar 50 benda langit yang mungkin memiliki ukuran dan suhu yang sama dengan Bumi.

“Pada dasarnya, Kepler membuka gerbang untuk eksplorasi kosmos oleh manusia,” William Borucki, kepala penyelidik Kepler yang kini sudah pensiun, mengatakan pada wartawan.

Borucki menggambarkan exoplanet favoritnya, yang terletak lebih dari 600 tahun cahaya dari Bumi dan pertama kali ditemukan oleh teleskop pada tahun 2009, bernama Kepler 22B. Ini adalah kemungkinan ‘dunia berisi air’ dengan ukuran mirip Bumi yang mungkin tertutup oleh lautan dan dengan atmosfer berbasis air. Air dianggap sebagai bahan utama untuk kehidupan.

Data Kepler juga memberikan cara baru untuk menilai apakah planet memiliki permukaan yang padat, seperti Bumi dan Mars, atau gas, seperti Jupiter dan Saturnus. Perbedaan ini membantu para ilmuwan membidik planet-planet potensial seperti Bumi dan lebih baik peluang untuk menemukan kehidupan.

Kepler menggunakan metode deteksi yang disebut fotometri transit, yang mencari secara berkala, dips berulang dalam cahaya tampak bintang yang disebabkan oleh planet yang lewat, atau transit, di depan mereka. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Drummer David Bowie Konsumsi Narkoba Tiap Hari-Hidupnya Berubah Drastis Dalam Dua Minggu

0

EpochTimesId – Mantan drummer dari bintang rock Inggris David Bowie, Sterling Campbell mulai bermain drum sejak kecil. Campbell kemudian menjadi sangat terkenal pada usia muda.

Ketika mulai terkenal dan menapaki karir, Campbell menjalani gaya hidup urakan. Dia bahkan kecanduan narkoba dan alkohol, seperti kebanyakan bintang rock ‘n roll.

Kemudian, pada pertengahan tahun 90an, pria kelahiran New York, Amerika Serikat ini mengenal latihan olah jiwa dan raga (kultivasi) dari Timur. Metode itu kemudian mengubah gaya hidupnya, selamanya. Sebuah perubahan yang tidak pernah diduga olehnya.

Karir di Dunia Rock ‘n Roll

Sterling Campbell lahir pada tahun 1964. Sedari kecil, Dia terobsesi dengan drum dan musik.

“Saya telah bermain drum sepanjang hidup saya, sejak usia 12 tahun. Drum telah menjadi bagian dari diri saya,” kata Campbell.

Pada tahun 1986, belum genap berusia 20-an, Campbell mendapat lawatan besar pertamanya. Dia dipekerjakan untuk pergi tur bersama Cyndi Lauper.

Karirnya mulai menanjak, dan pada saat itu, Campbell bahkan belum pernah naik pesawat terbang sekalipun.

Dari situ, karirnya semakin melejit. Dia kemudian bekerja dengan banyak band papan atas, termasuk Duran Duran, Soul Asylum, dan The B-52’s.

Campbell selanjutnya semakin tenar setelah bermain drump untuk David Bowie, yang dimulai sejak tahun 1992 hingga 14 tahun berikutnya. Sayangnya, David Bowie meninggal pada Januari 2016.

Pembuat film dan aktor Kanada, Michael Mahonen menerbitkan sebuah foto yang diambil pada tahun 2002 di halaman Facebook-nya, sebagai pesan untuk mengenang masa-masa bersama David Bowie.

Foto tersebut menunjukkan Campbell bermain di atas panggung di belakang Bowie, dan pada drum kitnya ada huruf Tiongkok [真、善、忍] dibaca: Zhēn, shàn, rěn, artinya: “Sejati, Baik, Sabar.”

“Orang-orang selalu ingin menulis sesuatu pada barang-barang mereka. Saya ingin menulis hal positif pada drum saya dan ingin memberi tahu orang-orang seperti apa saya ini,” jelas Campbell.

Sejati, Baik, dan Sabar adalah prinsip latihan meditasi Tiongkok kuno, Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong).

Tanpa Sengaja Menemukan Falun Gong

Suatu hari di tahun 1998, Campbell sedang berjalan melewati Riverside Park di West Side New York City. Saat itulah, dia melewati sekelompok orang yang melakukan sebuah latihan semacam senam, namun mirip Taichi.

“Saya melihat beberapa orang berlatih Falun Gong, dan kemudian saya mendekat,” kenang Campbell.

“Saya berbicara dengan praktisi. Saya tidak tahu mengapa saya tertarik dengan hal ini, tapi itu mencuri perhatian saya.”

Zhuan Falun adalah buku utama Falun Gong dan telah diterjemahkan ke lebih dari 40 bahasa, termasuk bahasa Inggris.

Memang, ini adalah salah satu buku Tiongkok yang paling banyak diterjemahkan di dunia, bahkan melebihi buku Lao Tzu “Tao Te Ching”, buku dasar Taoisme.

Campbell membaca buku Zhuan Falun, buku utama Falun Gong.

Ketika Campbell membaca buku itu untuk pertama kalinya, dia mengatakan bahwa dia memiliki perasaan istimewa.

“Saya mengambil buku Zhuan Falun, dan buku itu sepertinya sedang berbicara dengan saya. Saya membaca buku itu dan saya memahaminya dan saya pikir, inilah yang saya cari.”

Campbell mengatakan bahwa sebelum berlatih Falun Gong, dia memiliki banyak kebiasaan buruk yang sangat menyulitkan kondisi fisik untuk waktu yang lama.

“Bagian dari pekerjaan sebagai seorang drummer adalah minum setiap malam, merokok setiap hari, mengisap ganja setiap hari. Ada juga obat lain. Saya tidak ingin menyebutkannya.”

Sama seperti banyak praktisi Falun Gong, setelah Campbell mulai berlatih, hidupnya berubah secara dramatis. Dan yang terutama, Dia bisa lepas dari kebiasaan buruknya.

“Saya telah mencoba menghentikan ini sebelumnya dan saya tidak mampu melakukannya. Dua minggu setelah saya mulai berlatih Falun Gong, saya menemukan bahwa saya tidak lagi ingin merokok, minum, atau mengonsumsi obat-obatan terlarang,” kenangnya.

Campbell mengatakan bahwa berlatih Falun Gong telah menjadi bagian dari hidupnya sejak saat itu. Dia terus berlatih sampai sekarang, sudah hampir 20 tahun lamanya.

“Banyak orang mendukung saya. Banyak orang tahu bahwa saya berlatih Falun Gong dan saya berpartisipasi dalam kegiatan terkait. Kita berada di era Wikipedia dan Google. Jika Anda meng-google nama saya, Anda bisa menemukan saya dan cerita saya tentang berlatih Falun Gong.” (NTD.tv/hui/wd/rp)

Catatan Editor:

Falun Dafa adalah latihan kultivasi jiwa dan raga yang mengajarkan Sejati, Baik, dan Sabar sebagai cara untuk meningkatkan kesehatan dan karakter moral. Untuk informasi lebih lanjut tentang latihan ini, kunjungi www.falundafa.org. Semua buku, musik dan materi latihan, beserta instruksinya tersedia secara gratis.

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Jepang Mengakhiri Bantuan ke Tiongkok, Menyoroti Posisi Beijing sebagai Penerima Utama

0

Jepang baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan berhenti memberikan bantuan ke Tiongkok, keputusan yang menyoroti fakta bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut masih saja menerima bantuan keuangan dari berbagai negara di seluruh dunia.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, ketika di Beijing untuk kunjungan kenegaraan pada 25 Oktober, mengatakan bahwa “misi historisnya” dalam menyediakan “bantuan pengembangan resmi”, official development assistance (ODA), telah berakhir, harian Jepang berbahasa Inggris The Japan News melaporkan pada Oktober 27. ODA mengacu pada bantuan pemerintah yang dirancang untuk memdukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan negara-negara berkembang.

Jepang mulai menawarkan bantuan kepada negara-negara berkembang Asia setelah bergabung dengan Rencana Kolombo pada tahun 1954, sebuah organisasi regional yang bertujuan memperkuat kawasan Asia-Pasifik.

Menurut Kementerian Luar Negeri Jepang, Jepang mulai mengarahkan bantuan ODA ke Tiongkok pada tahun 1979, yang merupakan tahun yang sama ketika Tiongkok membuka pasarnya untuk investasi asing untuk pertama kalinya di bawah mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT) Deng Xiaoping.

Selama hampir empat dekade, Jepang telah memberikan total 3,65 triliun yen (sekitar $32,3 miliar) di bawah ODA ke Tiongkok, untuk keperluan pembangunan infrastruktur, dukungan kemanusiaan, dan perlindungan lingkungan, menurut surat kabar harian Jepang Mainichi Shimbun. Pada tahun 2007, Jepang menghentikan pinjaman berbunga rendah, sebagian besar dari bantuan ODA ke Tiongkok, setelah menentukan bahwa Tiongkok telah melakukan perbaikan signifikan terhadap perekonomiannya.

Tetapi Jepang terus menawarkan bantuan hibah untuk proyek-proyek Tiongkok seperti memerangi polusi dan penyakit menular.

Bantuan ODA Jepang ke Tiongkok telah dikritik dalam sebuah artikel opini 26 Oktober oleh surat kabar harian Jepang Sankei Shimbun, yang menyebut bantuan tersebut sebagai “kegagalan terbaru” dalam kebijakan luar negeri Jepang setelah berakhirnya Perang Dunia II.

Warga Tiongkok tidak tahu bahwa banyak proyek konstruksi besar, seperti Bandara Internasional Beijing dan Jalur Subway Beijing 2, dibangun dengan bantuan ODA Jepang, menurut artikel tersebut. Namun, sentimen anti Jepang terus saja meluas di Tiongkok, dan tetap kuat selama puncak bantuan ODA Jepang pada tahun 1990-an.

Artikel tersebut mengatakan bahwa bantuan ODA tidak seharusnya diberikan kepada negara yang menindas demokrasi dan hak asasi manusia, seperti penindasan yang terjadi terus-menerus terhadap Muslim Uighur di Xinjiang.

BANTUAN DARI NEGARA-NEGARA LAIN

Jepang bukan satu-satunya negara yang telah memberikan bantuan ke Tiongkok.

Menurut artikel baru-baru ini oleh portal berita Tiongkok, NetEase, Tiongkok telah menerima total sekitar $10,72 miliar bantuan dari negara-negara maju antara tahun 1973 hingga 2003. Beberapa kontributor terbesar adalah negara-negara Eropa, yang memberi bahkan setelah Tiongkok menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia dalam tahun 2010, menurut berita NetEase. Uni Eropa mulai memberikan bantuan moneter dan teknis mulai tahun 1984, dan pada akhir 2012, telah memberikan total 810 juta euro (sekitar $920 juta) ke Tiongkok.

Jerman mulai menawarkan bantuan setelah menandatangani perjanjian kerjasama teknis dengan Tiongkok pada tahun 1982; Pada tahun 2011, Jerman menyediakan total bantuan senilai $1,21 miliar.

Sementara itu, Inggris memberikan Tiongkok total 46,9 juta pound ($59,6 juta) tahun lalu, untuk inisiatif seperti program sekolah untuk mendorong anak-anak mengkonsumsi lebih sedikit garam, dan meningkatkan perawatan demensia di kota pelabuhan Qingdao, menurut Juli laporan oleh Daily Mail.

Dan menurut statistik resmi AS, Amerika Serikat telah memberikan $6.97 juta kepada Tiongkok sejauh ini dalam fiskal 2018, untuk inisiatif seperti upaya konservasi di Tibet, kesadaran akan AIDS/HIV, dan program-program “rule of law”.

Sementara itu, Tiongkok sendiri telah memberikan bantuan asing ke negara-negara berkembang, terutama di Asia Tenggara dan Afrika. Menurut AidData, laboratorium penelitian di College of William and Mary, Tiongkok telah memberikan miliaran dolar di seluruh dunia antara tahun 2000 dan 2014. (ran)

Rekomendasi video:

Agama Dipaksa Tunduk kepada Komunis Tiongkok, Apa Jadinya

Putri Ayako dari Jepang Menikah dengan Melepaskan Gelar Bangsawan

0

Epochtimes.id- Putri Ayako dari Jepang menikahi orang biasa dalam upacara ritual yang digelar Senin (29/10/2018) di Kuil Meiji Tokyo.

Ayako dan pengantin pria Kei Moriya dalam laporan media Jepang terlihat berjalan perlahan ke kuil. Pernikahan itu berlangsung di salah satu bangunan seperti pagoda di kompleks kuil. Sejumlah seremoni digelar termasuk pertukaran cincin dan berbagi secangkir sake.

Kedua ritual tersebut relatif rutin untuk pernikahan dalam tradisi agama Shinto, termasuk kebiasaan warga Jepang.

Ayako, 28, adalah putri sepupu kaisar, dan Moriya, 32, bekerja untuk perusahaan pelayaran Nippon Yusen.

Ayako mengenakan rambut gaya era Heian dan mengenakan baju tradisional. Sementara Moriya mengenakan coattails.

Wanita yang menikah dengan keluarga kekaisaran akan menjadi anggota keluarga. Akan tetapi wanita yang menikahi orang biasa, seperti Ayako, harus menanggalkan gelar bangsawan.

(Kyodo News via AP)

Moriya mengatakan dia berharap untuk membantu Ayako menyesuaikan diri dengan kehidupan orang biasa.

“Saya ingin kita bekerja bersama, bergandengan tangan, untuk menciptakan keluarga yang penuh dengan senyuman,” katanya.

Ayako mengucapkan selamat tinggal pada Kaisar Akihito minggu lalu.

Dia mengatakan berharap masih bisa terus membantu kaisar dan permaisuri sebagai mantan anggota keluarga kekaisaran.

Cucu tertua dari kaisar juga akan menikah dengan orang biasa pada tahun 2020.

Akihito mengatakan dia akan turun tahta tahun depan. Putra tertuanya, Putra Mahkota Naruhito, akan naik ke Singgasana Chrysanthemum pada 1 Mei.

Ayako dan Moriya mengatakan ketika mereka mengumumkan rencana pernikahan, bak pertemuan mereka yang pertama kali.

“Tidak terasa seperti kami bertemu untuk pertama kalinya,” kata Ayako kepada wartawan tentang pertunangan mereka.

Moriya mengatakan ingin menghabiskan sisa hidupnya bersama Ayako.

Ayah Ayako, Pangeran Takamado, yang aktif mendukung sepak bola Jepang, meninggal pada tahun 2002 silam.

Oleh Yuri Kageyama/AP via The Epochtimes

Kematian Mendadak dan Misterius Presiden Vietnam Menimbulkan Praduga dan Ketidakpastian Atas Laut China Selatan

0

Di tengah hubungan yang memburuk antara Tiongkok dan Amerika Serikat atas masalah perdagangan dan pertahanan, Vietnam menjadi bagian dari konflik rumit atas Laut China Selatan. Ini diperparah oleh kematian mendadak dan misterius presiden Vietnam Tran Dai Quang pada bulan September. Banyak yang berspekulasi tentang penyebab kematian Quang, apakah itu karena penyakit atau penyebab tidak wajar yang ditimbulkan oleh perjuangan politik.

Kedekatan Vietnam dengan Laut China Selatan memberikannya posisi strategis yang penting dan menjadikannya pemain penting dalam perselisihan dengan Tiongkok atas klaim-klaim teritorial tersebut. Vietnam juga pernah melakukan perang perbatasan dengan Tiongkok pada tahun 1979.

Pertemuan antara Menteri Pertahanan AS Jim Mattis dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong di ibu kota Hanoi pada 16 Oktober bertujuan untuk memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan Vietnam, dan menentang kenekatan militer Tiongkok di Laut China Selatan.

Tran Dai Quang meninggal pada 21 September di usia 61 tahun. Partai Komunis Vietnam (PKV) secara resmi mengklaim bahwa dia meninggal dunia karena “penyakit virus berbahaya” di sebuah rumah sakit militer di Hanoi, dan penyakit itu “tidak dapat disembuhkan.”

Sebelum Quang meninggal, ia telah menghilang dari pandangan publik dan ketidakhadirannya pada peristiwa-peristiwa penting negara yang menyebabkan prasangka secara luas. Banyak yang bertanya-tanya apakah kepergiannya disebabkan oleh penyakit langka, atau digulingkan oleh saingan politik Partai Sekretaris Jenderal Trong, atau dari diracuni ketika ia melakukan kunjungan kenegaraan di Tiongkok tahun lalu, Asia Times melaporkan pada 21 September.

Sikap rezim Vietnam terhadap kematian pemimpin tertinggi sangat tidak biasa bagi negara komunis tersebut. Kurang dari dua jam setelah Quang meninggal, para pejabat PKV segera mengumumkan kematiannya dan memberikan informasi tentang pemakaman negara lewat media resmi, langkah ini belum pernah terjadi sebelumnya karena informasi terperinci dari para pemimpin puncak selalu dianggap sebagai rahasia utama dalam sejarah PKV.

Penyakit Quang diselimuti misteri. PKV tidak mengungkapkan jenis penyakitnya, hanya tentang penyakit itu “tidak dapat disembuhkan.” Media berita negara mengutip dokter pemerintah Nguyen Quoc Trieu yang mengatakan bahwa Quang didiagnosis dengan penyakit yang tidak diketahui pada Juli 2017 dan ia telah menjalani enam perawatan di Jepang.

Media Jepang telah menyinggung kemungkinan penyebab kematiannya.

Quang didiagnosis dengan penyakit misterius tepat setelah kunjungan puncak di Tiongkok dari 11 Mei hingga 15 Mei 2017.

Setelah kunjungan tersebut, Quang menjauh dari publik selama satu bulan sejak 25 Juli 2017, yang diduga banyak orang karena masalah kesehatan atau perjuangan politik, Nikkei Asian Review melaporkan pada 28 Agustus 2017.

PKV meninggalkan beberapa pertanyaan penting yang tidak terjawab. Quang dalam keadaan sehat sebelum didiagnosis dengan penyakit mematikan. Bagaimana mungkin Quang terserang penyakit mematikan setelah kunjungannya ke Tiongkok? Mengapa Quang pergi ke Jepang untuk perawatan medis daripada negara komunis Tiongkok? Para pemimpin PKV di masa lalu telah menetapkan preseden untuk mencari perawatan medis dari Tiongkok.

Setelah kematian Quang, Sekretaris Jenderal Partai Trong, 74 tahun, dinominasikan sebagai presiden dan diharapkan akan disetujui oleh Majelis Nasional.

Ahli Vietnam, Carl Thayer, menulis pada bulan Januari bahwa Quang kemungkinan akan dipilih sebagai sekretaris jenderal jika Trong pensiun sebelum masa lima tahun jabatannya berakhir, lapor New York Times pada 21 September.

Quang dianggap sebagai pro-Amerika dan Trong pro-Tiongkok. Jika Quang belum meninggal dan mengambil posisi sekretaris umum dari Trong, Vietnam kemungkinan akan bergabung dengan strategi Indo-Pasifik AS dan membantu mengekang ekspansi Partai Komunis Tiongkok di wilayah tersebut.

Strategi Indo-Pasifik adalah inisiatif senilai 113 juta dolar untuk teknologi, energi, dan infrastruktur baru di kawasan Indo-Pasifik dan pilar ekonomi untuk pemerintahan Trump. Wilayah Laut China Selatan adalah wilayah inti dari Strategi Indo-Pasifik, dan Vietnam berada pada posisi strategis.

PKT khawatir bahwa negara-negara Asia Tenggara, seperti India, Vietnam, dan Taiwan, akan bergabung dengan strategi Indo-Pasifik AS untuk menahan pengaruh Tiongkok yang semakin meningkat. Tujuan kunjungan Menteri Pertahanan AS ke Vietnam tahun ini adalah untuk memperkuat kerja sama militer antara Amerika Serikat dan Vietnam. Namun, kematian Quang membuat situasi Laut China Selatan tidak menentu. (ran)

Rekomendasi video:

Krisis Mematikan di Balik Perjamuan Mewah Tiongkok

https://www.youtube.com/watch?v=XYskDBnCmf4&t=1s

Gelombang Ketiga Karavan Migran Bergerak Menuju Amerika Serikat

0

EpochTimesId – Gelombang ketiga rombongan pengembara imigran gelap bergerak menuju utara dari Amerika Tengah. Mereka bergerak menuju Meksiko, dengan harapan tujuan akhir adalah Amerika Serikat.

Karavan ketiga berangkat ketika gelombang karavan kedua terlibat kekerasan dan sulit dikendalikan di perbatasan Guatemala dan Meksiko. Insiden itu melukai polisi ketika para migran merobohkan barikade penghalang dan mengabaikan peringatan.

Sebagian besar fokus para pihak saat ini adalah pada karavan migran utama yang saat ini berada di Meksiko selatan. Mereka terus bergerak ke utara, menuju AS wlau sudah ditawari untuk menjalani prosedur pengungsi.

Karavan ketiga diperkirakan beranggotakan 1.500 migran, yang kebanyakan warga El Salvador dan Honduras. Rombongan pengembara itu dikabarkan mendapat bantuan berupa peta resmi yang mencakup petunjuk untuk rute transit, layanan telepon gratis, depot makanan, dan kantor kesehatan, menurut pejabat Guatemala kepada reporter investigasi Sara Carter.

Peta tersebut berjudul ‘Mensajes Para Personas Migrantes’, atau ‘Pesan untuk Orang-Orang Migran’. Peta berisi daftar ratusan pemberhentian dari Honduras ke perbatasan selatan Amerika Serikat.

Kelompok itu berangkat dari ibukota El Salvador, San Salvador pada 28 Oktober 2018. Pada Minggu sore, mereka telah mencapai perbatasan dengan Guatemala, seperti dilaporkan oleh Reuters.

“Kelompok ini terutama dikoordinasikan melalui WhatsApp, Facebook, dan jejaring sosial lainnya. Terinspirasi oleh kelompok yang lebih besar di Meksiko,” menurut informasi agen kawat.

Beberapa migran yang menjadi bagian dari karavan ketiga mengatakan, mereka juga akan menuju ke Amerika Serikat.

Ketika karavan ketiga bergerak ke utara, gerombolan kafilah pertama mencoba menuntut otoritas Meksiko memberi mereka transportasi setelah menolak tawaran suaka. Sementara karavan kedua mencapai perbatasan selatan Meksiko setelah melakukan perjalanan melalui Guatemala.

Gelombang migran kedua memiliki anggota sekitar 3.000 orang, The Epoch Times melaporkan sebelumnya. Dua kafilah pertama sebagian besar terdiri dari para migran dari Honduras dan sekitar 75 persen dari mereka adalah laki-laki.

Kelompok itu berubah menjadi anarkis pada 28 Oktober, ketika memaksa masuk ke Meksiko. Polisi Federal Meksiko berusaha menghentikan mereka memasuki negara itu, jika tanpa melalui prosedur yang tepat.

Menteri Dalam Negeri Meksiko, Alfonso Navarrete Prida, mengatakan bahwa rekaman video dan foto-foto dari tempat kejadian jelas menunjukkan migran mengisi botol dengan bensin dan menyalakan api. Mereka kemudian melemparkan bom Molotov ke arah para petugas kepolisian Meksiko.

Alfonso mengatakan bahwa unsur-unsur kriminal telah diidentifikasi menyusup ke dalam kafilah migran, menggemakan temuan oleh pejabat AS. Dia mengatakan menerima data intelijen yang menunjukkan bahwa para penjahat memberikan uang kepada wanita dan anak-anak untuk pergi ke bagian depan karavan, ketika mereka mencoba menerobos masuk ke Meksiko.

Kafilah migran kedua melakukan kekerasan di perbatasan Guatemala-Meksiko pada 29 Oktober 2018, ketika kafilah migran ketiga mencapai Guatemala setelah mulai bergerak dari El Salvador. (Foto : Santiago Billy/AP/The Epoch Times)

Setelah menerobos hambatan perbatasan di sisi perbatasan Guatemala, kafilah itu melonjak ke jembatan yang memisahkan dua negara. Mereka melemparkan batu ke Polisi Federal yang membalas aksi migran dengan memukul menggunakan tongkat, lapor The Associated Press. Ketika gagal menyeberang melalui jembatan, ratusan berputar ke Sungai Suichiate untuk menyeberang ke Meksiko secara ilegal.

Sebagian besar migran akhirnya merangsek ke wilayah Meksiko pada Senin pagi, berdasarkan melaporkan EFE. Prida mengatakan bahwa petugas polisi tidak bersenjata dan berusaha membuat para migran memasuki Meksiko ‘dengan cara yang damai dan teratur’. Akan tetapi para migran mengabaikan instruksi para petugas, seperti halnya rombongan kafilah pertama.

Kementerian Dalam Negeri Guatemala mengatakan sejumlah polisi Guatemala terluka akibat serangan dari para migran. Pemerintah Meksiko mengatakan dua orang Honduras ditangkap setelah mencoba menembak petugas polisi di kota perbatasan Ignacio Zaragoza.

Sebagian migran tampaknya memperhatikan peringatan; Hampir 2.000 orang akhirnya meminta suaka di Meksiko, sementara 550 lainnya telah meminta untuk dideportasi kembali ke negara asal mereka, kata Prida. Perkiraan ukuran kafilah telah bervariasi, tetapi jumlah nya diperkirakan tidak kurang dari 14.000 orang yang tersebar pada tiga kelompok besar berbeda. Gerombolan pertama diperkirakan beranggotakan 8,500 orang.

Tiga kafilah yang bergerak ke utara telah mendorong para pejabat Amerika untuk mengambil tindakan. Langkah terbaru adalah penempatan 5.200 tentara aktif ke perbatasan selatan Amerika Serikat. Mereka dipersiapkan untuk menghalau kedatangan kafilah.

Presiden Donald Trump dan pejabat tinggi di pemerintahannya telah berulang kali mengatakan bahwa karavan tidak akan diijinkan masuk ke Amerika Serikat.

Jenderal Terrence John O’Shaughnessy dari Komando Utara AS mengatakan pada 29 Oktober, bahwa pasukan yang biasanya bersenjata akan terus dipersenjatai dan akan membantu petugas Patroli Perbatasan membentengi Texas selatan, Arizona, dan California. Mereka akan menjaga dan mengamankan pelabuhan masuk dan celah utama di sekitar mereka.

Komisaris Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, Kevin McAleenan mengatakan bahwa kafilah pertama telah masuk secara tidak sah melintasi dua perbatasan internasional. Rombongan kedua telah mengerahkan taktik keras dan berbahaya terhadap tim keamanan perbatasan Guatemala dan Meksiko, dari kedua negara.

McAleenan mencatat bahwa para migran telah ditawari suaka di Meksiko dan akan ditangkap jika mereka mencapai Amerika Serikat dan dituntut dengan cara yang sesuai.

“Jika Anda melarikan diri dari dugaan penganiayaan di rumah, Anda telah tiba di tempat yang aman untuk membuat klaim Anda,” katanya. “Jika Anda seorang migran ekonomi yang ingin bergabung dengan anggota keluarga di Amerika Serikat, Anda harus kembali ke rumah dan mengajukan permohonan visa yang sesuai.”

Pejabat Salvador menggemakan sentimen negatif. Wakil Menteri Luar Negeri Salvadvor, Liduvina Margarin memperingatkan para migran yang mencoba melakukan perjalanan, meskipun peta diberikan oleh pemerintahnya. “Rute ini tidak aman, Anda tidak akan bisa masuk ke Amerika Serikat seperti yang Anda pikirkan,” katanya. (ZACHARY STIEBER/NTD.tv/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Sebagian Besar Kota Wisata Venesia Italia Terendam Banjir

0

EpochTimesId – Kota Venesia di Italia dibanjiri oleh air pasang yang luar biasa pada 29 Oktober 2018. Banjir membuat tiga perempat dari kota laguna yang terkenal sebagai kota wisata tergenang air.

Bencana ini datang ketika sebagian besar wilayah Italia juga mengalami banjir dan angin kencang. Hujan dan angin menumbangkan pohon dan benda-benda lain, menewaskan enam orang. Sejauh ini, sebanyak enam warga meninggal dunia akibat insiden cuaca buruk itu.

Turis dan warga terlihat sama-sama mengenakan sepatu bot tinggi ketika melewati jalan-jalan di Venesia, setelah angin kencang menaikkan permukaan air lebih dari 5 kaki sebelum surut. Ketinggian banjir bahkan rata-rata melebihi trotoar yang posisinya lebih tinggi dari jalan raya.

Warga dan turis pada kawasan rawan di Venesia, bahkan terpaksa dievakuasi. Sementara petugas transportasi menutup sistem bus air, atau perahu umum, kecuali rute menuju pulau-pulau terpencil dan khusus untuk keadaan darurat.

Venesia memang sering banjir ketika angin kencang mendorong air dari laguna. Akan tetapi, tingkat banjir pada hari Senin diluar kebiasaan. Debit genangan air dan banjir ini adalah yang tertinggi sejak Desember 2008, menurut statistik otoritas Kota Venesia.

Walikota Venesia, Luigi Brugnaro mengatakan serangkaian rintangan bawah laut yang sedang dibangun di laguna akan mencegah banjir. Proyek itu, yang dijuluki Moses, sudah lama tertunda. Proyek itu dilanda krisis pembengkakan biaya dan skandal korupsi.

Brugnaro mengatakan dia telah meminta untuk berbicara dengan Perdana Menteri Giuseppe Conte untuk menekankan urgensi proyek, yang akan meningkatkan hambatan terhadap air laut ketika ombak mencapai 43 inci. Ketinggian gelombang itu terjadi, rata-rata, empat kali setahun di Venesia.

Warga berjalan kaki di jalan yang dilanda banjir di Venesia, Italia, pada 29 Oktober 2018. (Andrea Merola/ANSA via AP/The Epoch Times)

Warga dan pedagang biasanya memperkuat pintu rumah dan toko mereka dengan panel logam atau kayu untuk mencegah air memasuki lantai bawah. Namun, foto di media sosial menunjukkan bahwa para pemilik toko kali ini harus menggunakan pompa air untuk mencoba melindungi barang dagangan mereka.

Banyak dari wilayah di Italia berada di bawah status siaga banjir akibat hujan lebat. Masalah itu diperburuk oleh kurangnya pemeliharaan sungai di negara itu. Angin kencang menumbangkan pepohonan yang menewaskan orang yang lewat di empat insiden di Naples, Lazio, dan Liguria.

Para pejabat menutup tempat-tempat wisata utama di Roma, termasuk Colosseum dan Forum Romawi lebih awal, karena hujan lebat.

Gubernur daerah Veneto, Luca Zaia mengatakan banjir minggu ini bisa mencapai tingkat banjir pada tahun 1966 yang melanda Venesia dan Florence.
Kementerian Dalam Negeri mendesak para pejabat di daerah yang dilanda badai, sekitar setengah dari negara itu, untuk mempertimbangkan menutup sekolah dan kantor untuk hari kedua pada 30 Oktober 2018, waktu setempat. (AP/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Amerika Serikat Mundur dari Pakta Rudal Jarak Menengah

0

Tang Hao – Epochtimes.com

Presiden AS Donald Trump mengumumkan Amerika akan mundur dari “Pakta Kesepakatan Rudal Jarak Menengah” (disingkat Pakta Rudal Menengah, Red.) yang ditandatangani dengan pihak bekas Uni Soviet pada tahun 1987 silam, hal ini menarik perhatian seluruh dunia. “Mundurnya AS dari ‘Pakta Rudal Menengah’ tidak akan menyebabkan ancaman”, begitu ditegaskan Penasehat Keamanan Nasional AS, John Bolton, Rusia sejak awal telah melanggar kesepakatan tersebut, dengan diam-diam mengembangkan dan menempatkan rudal, “Ancaman yang sesungguhnya adalah Rusia telah menempatkan rudal di benua Eropa”.

Walaupun banyak tokoh khawatir mundurnya AS dari “Pakta Rudal Menengah” akan kembali memicu kompetisi militer antara AS dengan Rusia seperti pada masa Perang Dingin dulu.

Namun dengan kondisi ekonomi Rusia saat ini sangat berbeda dengan masa keemasan Uni Soviet dulu; apalagi, tujuan mundurnya AS dari pakta tidak hanya untuk menghardik Rusia yang telah melanggar kesepakatan, terlebih bertujuan untuk melawan PKT.

Faktanya, keputusan mundurnya AS dari “Pakta Rudal Menengah” ini setidaknya menyampaikan lima strategi penting terhadap PKT:

  1. Perang Dagang AS-RRT Perluas Transformasi, Risiko Militer Meningkat

Perang Dagang AS-RRT masih begitu marak, walaupun “peluru dagang” yang ditembakkan PKT pada AS sebesar USD 110 milyar telah habis. Namun tetap bersikeras tidak mau mengalah; dan baru-baru ini Beijing malah berniat beralih menantang secara militer, tak hanya mengatakan akan “menggelar latihan militer menyeluruh untuk siaga tempur, percepat peningkatan kemampuan memenangkan perang.” Beberapa hari lalu kapal penghancur Beijing memprovokasi armada kapal perang AS di Laut Tiongkok Selatan dan nyaris terjadi konflik militer.

Oleh sebab itu, pemerintahan Trump tengah mempersiapkan serangan balasan dan tekanan terhadap pihak Beijing serta memperluas garis ‘perang’ sampai ke militer.

Setelah melepaskan ikatan “Pakta Rudal Menengah” terhadap senjata rudal AS, maka AS akan dapat mengembangkan dan menempatkan lebih banyak rudal jarak menengah untuk mendapatkan lebih banyak keunggulan jangka panjang dalam menekan RRT, namun risiko akan terjadinya konflik militer antar kedua belah pihak juga terus meningkat.

  1. Tambal Kebocoran Ketertiban Internasional, Cegah PKT Susupi Celah

Trump mundur dari “Pakta Rudal Menengah” dan akan menambah senjata nuklir, bukan karena suka berperang, tetapi untuk mengimbangi kekuatan militer PKT, dan menambal berbagai kebocoran tata tertib internasional yang sudah usang.

Selama 40 tahun terakhir, dalam hal militer RRT sama sekali tidak perlu terikat oleh “Pakta Rudal Menengah” AS-Rusia, mereka dengan leluasa mengembangkan sendiri rudal jarak menengah dan senjata nuklir, menyebabkan kekuatan militer Beijing terus membesar, kekuatan militer AS dengan RRT pun menjadi tidak seimbang.

Maka pemerintah Trump memutuskan untuk meninggalkan ikatan usang yang sudah tidak relevan itu untuk menambal kebocoran aturan main internasional, agar tidak membiarkan PKT mengambil kesempatan menyusupi celah.

  1. Imbangi Kekuatan Militer AS-RRT, Tingkatkan Kemampuan Pertahanan India-Pasifik

PKT dan Rusia, dianggap sebagai dua ancaman besar yang paling utama bagi AS. Tapi melihat penyebaran kekuatan militer internasional saat ini, Rusia masih memiliki 7000 pucuk senjata nuklir (*), yang terbanyak di seluruh dunia. Namun Rusia tidak semudah itu mengerahkan senjata nuklir; ditambah lagi dengan adanya pasukan Amerika dan NATO di daratan Eropa dan Laut Mediterania, ancaman militer dari Rusia relatif masih terkendali.

Namun perluasan kekuatan militer PKT di Pasifik Barat relatif cukup besar. Terutama sistem rudal yang ditempatkan oleh RRT di Laut Kuning, Laut Timur dan sepanjang Selat Taiwan, adalah ancaman yang serius terhadap Jepang, Korsel, Taiwan, Filipina sampai ke Vietnam.

Bila terjadi konflik militer di wilayah tersebut, pasukan AL dan AU Amerika di Korsel, Jepang dan di Guam untuk datang kesana memberikan bantuan, tidak hanya akan memakan waktu untuk bereaksi tidak bisa secepat rudal, kerugian di pihak pasukan AS sendiri juga tidak kecil.

Terlebih lagi dengan adanya rudal jarak menengah milik RRT yakni “Dongfeng-26”, yang berjarak tempuh 5000 kilometer bahkan mampu menjangkau Kepulauan Guam, dan dapat secara langsung mengancam kemampuan tempur pasukan AS pada rantai pulau kedua.

Oleh sebab itu pemerintah Trump memanfaatkan kesempatan ini untuk membangun kembali kekuatan rudal AS, dengan harapan dapat mengimbangi Pasifik Barat dan kekuatan militer AS-RRT di wilayah India-Pasifik, menjamin keamanan sekutu strategisnya dan juga keamanan bagi Amerika sendiri.

  1. Kukuhkan Rantai Pulau Pertama, Cegah RRT Masuk Pasifik

“Rantai pulau pertama” yang meliputi Jepang, Ryukyu, Taiwan, Filipina, Borneo dan kepulauan lainnya, sejak PD-II telah menjadi garis pertahanan utama bagi AS dalam mencegah meluasnya Dinasti Merah komunis.

Dan rantai pulau pertama ini adalah tembok raksasa laut yang strategis bagi AS untuk mengepung RRT, selama ini militer Beijing juga meneliti bagaimana menerobos taktik blokir pada rantai pulau pertama ini.

Akan tetapi karena faktor topografi dasar laut, jika RRT tidak mampu menerobos wilayah perairan Kepulauan Ryukyu (pertahanan bersama AS-Jepang-Taiwan), atau tidak mampu melewati Selat Bashi di sebelah selatan Taiwan (pertahanan bersama AS-Filipina-Taiwan), maka kapal selam RRT tidak akan mampu memasuki perairan laut dalam di Samudera Pasifik, sehingga kekuatan AL RRT akan menjadi lemah.

  1. Peringatkan PKT Agar Tidak Serang Taiwan Secara Militer

Sejak Juni lalu, jet tempur dan kapal perang RRT menghentikan sementara pelayaran mengitari Selat Taiwan atau menerobos rantai pulau pertama, sebagian pakar militer berpendapat, PKT tengah mengumpulkan serta menganalisa intelijensi militer yang didapat sebelumnya, meneliti strategi berikutnya terhadap Taiwan dan juga rantai pulau pertama.

Faktanya pasukan RRT sementara berhenti memprovokasi, karena pemilu akhir tahun di Taiwan untuk menghindari tersulutnya perasaan anti-komunis warga Taiwan sehingga memberikan suara bagi partai yang tidak didukung oleh RRT.

Tapi belakangan ini PKT tetap memperkuat propaganda kekuatan militer, tidak hanya ikut dalam latihan perang Rusia, juga berkali-kali menantang jet tempur dan memprovokasi kapal perang AS.

Namun yang lebih patut dicermati adalah, belakangan ini Taiwan melakukan latihan militer dengan intens, jumlah latihan dan frekwensinya, bisa dikatakan belum pernah dilakukan sebelumnya.

Belakangan ini pasukan AS kerap berpatroli di Laut Tiongkok Selatan, Taiwan dan Laut Timur, pejabat pemerintahan Trump dan Kongres juga berkali-kali mendukung Taiwan atau mengkritik RRT yang menekan Taiwan, ditambah lagi AS telah memutuskan untuk mundur dari “Pakta Rudal Menengah”, meningkatkan kemampuan rudal untuk melawan Beijing, berbagai aksi tersebut tidak diragukan adalah sinyal bagi RRT: jangan sembarangan menyerang Taiwan dengan kekuatan militer.

(*) Menurut data terbaru dari “Nuclear Threat Initiative”.

(SUD/WHS/asr)

KPK Tetapkan Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan Tersangka Suap

0

Epochtimes.id- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI) resmi menetapkan Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan sebagai tersangka atas dugaan menerima suap. Kasus ini terkait dana Alokasi Khusus (DAK) fisik pada perubahan APBN 2016.

“KPK menetapkan TK sebagai tersangka, TK ini sebagai Wakil Ketua DPR RI 2014-2019,” ujar Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan di Jakarta, Selasa (30/10/2018).

Wakil Ketua Umum PAN ini diduga menerima suap dan dijerat melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Menurut Basaria, Muhamad Yahya Fuad selaku Bupati Kebumen Periode 2016-2021 melakukan pendekatan terhadap sejumlah anggota DPR RI, salah satunya adalah Taufik Kurniawan. Ini tak lain Taufik Kurniawan sebagai Wakil Ketua DPR RI yang memiliki ruang lingkup kerja pada Badan Anggaran DPR RI.

Sebelumnya, KPK telah mengirimkan surat pencegahan berpergian ke luar negeri kepada pihak imigrasi atas nama Taufik Kurniawan dalam enam bulan ke depan. Surat dari KPK ini  diterima oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Jumat 26 Oktober 2018.

Selain Taufik Kurniawan, KPK Juga Ketua DPRD Kabupaten Kebumen periode 2014 – 2019 Cipto Waluyo sebagai tersangka.

Atas kasus ini, Cipto diduga menerima hadiah atau janji terkait dengan pengesahan atau pembahasan APBD Kabupaten Kebumen periode 2015 – 2016, pengesahan atau pembahasan APBD Perubahan Kabupaten Kebumen periode 2015- 2016, dan pokok pikiran DPRD Kebumen tahun 2015-2016.

Basaria mengatakan dugaan penerimaan hadiah atau janji tersebut terkait dengan tiga hal, yakni:

  • Pengesahan atau pembahasan APBD Kab Kebumen periode 2015 2016
  • Pengesahan atau pembahasan APBD Perubahan Kab Kebumen periode 2015- 2016, dan
  • Pokok pikiran DPRD Kebumen tahun 2015-2016

Basaria mengatakan diduga jika uang ketok atau uang aspirasi tidak diberikan, maka DPRD Kebumen akan mempersulit pembahasan APBD murni TA 2015.

“Merespons hal tersebut, Pemkab Kebumen, menyetujui akan memberikan ‘uang aspirasi’,” kata Basaria Panjaitan.

CW disangkakan melanggar pasal 12 huruf a atau pasal 12 huruf b atau pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana. (asr)

Palang Merah Tiongkok Gagal Menjalankan Program Donasi Organ Sukarela

0

Selama lebih dari satu dasawarsa, kelompok-kelompok hak asasi manusia dan investigasi independen telah menyatakan bahwa rezim komunis Tiongkok telah memanen organ-organ tubuh bukan hanya dari para tahanan kriminal yang terpidana mati, tetapi juga puluhan ribu orang yang dipenjara karena perbedaan pandangan politik atau keyakinan agama mereka.

Beijing mengklaim bahwa mereka tidak lagi mengambil organ dari para tahanan yang dieksekusi, dengan mengutip undang-undang 2015 yang melarang praktik tersebut, dan secara mentah-mentah menolak klaim-klaim mengenai para pembangkang yang dibunuh untuk diambil organnya.

Selama hampir dua dekade terakhir, pasien di seluruh dunia yang membutuhkan transplantasi organ telah melakukan perjalanan ke Tiongkok untuk operasi, di mana mereka mengatakan mampu mendapatkan organ yang cocok dalam beberapa minggu atau bulan, jauh lebih singkat daripada masa tunggu normal di negara-negara maju.

Penyelidikan baru-baru ini oleh para peneliti hak asasi manusia telah menemukan bahwa Palang Merah Tiongkok, Red Cross Society of China (RCSC), sedang menunda apa yang seharusnya dilakukan ketika harus membuat sistem donor organ, bertentangan dengan pernyataan Beijing bahwa semua transplantasi di Tiongkok sekarang melibatkan donor sukarela.

Menurut Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan Falun Gong (WOIPFG), RCSC telah merencanakan untuk membangun sebuah infrastruktur untuk donasi organ sukarela sejak tahun 2012, namun hampir tidak ada kemajuan yang telah dibuat, selain dari promosi dasar dan layanan pendaftaran online. WOIPFG didirikan di Amerika Serikat untuk menyelidiki dan mempublikasikan informasi tentang penganiayaan Falun Gong, sebuah latihan spiritual Tiongkok yang telah dilarang oleh Partai Komunis Tiongkok sejak tahun 1999.

Laporan terbaru WOIPFG, yang diterbitkan 21 Oktober, telah meninjau ulang sistem donasi organ RCSC di enam distrik administratif utamanya di Beijing. Investigasi yang dilakukan pada bulan Agustus dan September tahun ini, menyimpulkan bahwa sistem RCSC tidak aktif.

Para peneliti berhasil menghubungi Wang Chaohui, kepala urusan donor organ di RCSC di Beijing. Dalam percakapan telepon, dia mengatakan bahwa RCSC Beijing belum memulai donasi organ apa pun dan bahwa tidak ada kantor untuk memfasilitasi donasi organ yang telah didirikan.

Rumah sakit, katanya, tidak bekerja sama dengan RCSC untuk transplantasi tetapi mencari organ secara mandiri. Rumah sakit militer melakukan sebagian besar transplantasi organ di Beijing, tambahnya.

Enam wilayah administrasi RCSC yang diselidiki WOIPFG berada di distrik Haidian, Xicheng, Dongcheng, Chaoyang, Shijingshan, dan Fengtai, di mana terdapat 23 lokasi transplantasi organ di Beijing, dan di mana mayoritas transplantasi dilakukan.

WOIPFG juga menyelidiki dua stasiun donasi, Peking Union Medical College dan Capital Medical University, serta Kantor Koordinasi Donasi Tubuh RCSC di Beijing. Penyelidikan menegaskan bahwa RCSC di Beijing tidak melakukan kerja donor organ.

Investigasi WOIPFG menunjukkan bahwa sejak tahun 2000, setahun setelah dimulainya penganiayaan terhadap Falun Gong, industri transplantasi organ di Tiongkok tumbuh secara berlipat-lipat. Menurut kelompok tersebut, setidaknya 891 rumah sakit melakukan transplantasi organ secara nasional. Selama bertahun-tahun, rumah sakit Tiongkok memiliki rata-rata ribuan transplantasi setiap tahun.

Laporan tersebut menyatakan bahwa meskipun kekurangan donasi organ melalui RCSC, Rumah Sakit Rakyat Universitas Peking melakukan lebih dari 4.000 transplantasi hati dan ginjal setiap tahun, menurut catatan rumah sakit.

Menurut data yang dirilis oleh otoritas Tiongkok, jumlah transplantasi organ di Tiongkok telah meningkat sejak tahun 2015, WOIPFG melaporkan.

Pada tahun 2006, bukti awal bahwa rezim Tiongkok mengambil organ dari para tahanan hati nurani dibawa ke publik melalui karya dua orang Kanada, pengacara hak asasi manusia David Matas dan mantan Menteri Luar Negeri untuk Asia-Pasifik David Kilgour.

Penelitian mereka menunjukkan bahwa sebagian besar tahanan, yang terbunuh dalam prosesnya, adalah praktisi Falun Gong. (ran)

Rekomendasi video:

Dokter Ungkap Kejahatan Pengambilan Organ Tubuh di Tiongkok

Tiongkok Mencuri Data dari Negara Barat dengan Menginterupsi Lalu Lintas Internet

0

Meskipun mantan Presiden AS Barack Obama dan pemimpin Tiongkok Xi Jinping telah menandatangani perjanjian untuk kedua negara tersebut mengakhiri peretasan demi keuntungan komersial, Partai Komunis Tiongkok (PKT) tidak menghentikan kegiatan spionase. Ia hanya menggunakan metode pencurian yang lain.

Menurut laporan terbaru dari Military Cyber Affairs, sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesional Cyber Militer (Military Cyber Professionals Association), rezim Tiongkok telah beralih dari menggunakan serangan siber ke metode mencuri dengan mencegat informasi rahasia yang ditransfer melalui internet.

Pelaku utama yang terlibat dalam operasi ini adalah China Telecom, sebuah perusahaan telekomunikasi milik negara Tiongkok. Para penulis laporan Chris C. Demchak dari Akademi Angkatan Laut AS dan Yuval Shavitt dari Universitas Tel Aviv menyatakan bahwa PKT kemungkinan menggunakan China Telecom daripada perusahaan telekomunikasi utama Tiongkok lainnya seperti Huawei dan ZTE karena kontroversi seputar keduanya yang terjadi pada saat itu.

Meskipun dimiliki secara pribadi, kedua perusahaan tersebut memiliki hubungan erat dengan rezim Tiongkok. Produk-produk mereka telah ditolak oleh pemerintah di seluruh dunia karena risiko spionase dan pelanggaran keamanan nasional.

Meskipun perjanjian Obama dan Xi Jinping tahun 2015 tersebut pada awalnya secara signifikan telah menurunkan serangan langsung pada jaringan komputer, “ia tidak melakukan apa pun untuk mencegah pembajakan faktor penunjang utama (backbone) internet vital untuk negara-negara Barat.”

“Secara nyaman dan menguntungkan, China Telecom memiliki 10 ‘point of presence’ (PoP) internet yang dikendalikan secara strategis di seluruh backbone internet di Amerika Utara,” kata laporan itu.

PoP adalah titik akses lokal yang menghubungkan para pengguna dari satu area ke bagian area internet lainnya.

China Telecom telah membajak data melalui PoP-nya di infrastruktur internet Amerika Serikat dan negara-negara barat lainnya, kemudian mengalihkan lalu lintas internet tersebut melalui Tiongkok untuk “penggunaan jahat.” Laporan tersebut mencatat bahwa node (titik redistribusi atau titik akhir komunikasi) internet yang digunakan dalam bentuk pencurian ini berlokasi “di seluruh dunia termasuk Eropa dan Asia.”

“Penghargaan-penghargaan besar dapat diperoleh dari pembajakan, pengalihan, lalu menyalin lalu lintas yang kaya dengan informasi yang masuk atau melintasi Amerika Serikat dan Kanada, sering tanpa diketahui dan kemudian disampaikan hanya dengan jeda waktu sedikit,” menurut laporan tersebut.

Para penulis, yang menyoroti keseriusan ancaman tersebut, menulis, “Hal yang umum dan telah menunjukkan dengan mudah dimana seseorang dapat dengan secara sederhana mengalihkan dan menyalin data dengan mengendalikan simpul-simpul (node) kunci yang terkubur dalam infrastruktur suatu negara yang membutuhkan respon kebijakan yang mendesak.” Mereka telah merekomendasikan mengadopsi strategi antara sekutu-sekutu AS untuk “membatasi opsi-opsi pembajakan internet oleh Tiongkok dan memperbaiki ketidakseimbangan dalam akses informasi dan potensi kerugian.”

Menginterupsi dan mengubah rute lalu lintas internet memungkinkan Tiongkok “mengakses jaringan organisasi, mencuri data berharga, menambahkan implan jahat ke lalu lintas yang tampaknya normal, atau hanya mengubah atau merusak data berharga,” kata laporan tersebut.

China Telecom saat ini memiliki delapan PoP di Amerika Serikat dan dua di Kanada. Ini termasuk PoP di Washington, New York, Los Angeles, Dallas, dan kota-kota besar lainnya. Laporan tersebut menyatakan bahwa dengan menggunakan PoP-PoP ini, China Telecom dapat membajak lalu lintas domestik AS dan antar negara dan mengalihkannya selama beberapa hari, minggu, dan bulan.

Meskipun beberapa orang dapat menyatakan bahwa lalu lintas internet yang telah dialihkan tersebut dapat terhapus ketika perilaku internet normal untuk perusahaan-perusahaan seperti itu, “ini, khususnya, memberi kesan niat jahat, justru karena karakteristik-karakteristik transit yang tidak biasa, yaitu rute-rute yang diperpanjang dan jangka waktu abnormal.”

Laporan ini memberikan bukti untuk klaim-klaimnya, menunjukkan bagaimana lalu lintas internet telah dibajak oleh China Telecom, termasuk insiden pada tahun 2016, ketika data yang ditransfer dari Kanada ke situs pemerintah Korea Selatan telah dibajak oleh China Telecom dan dialihkan melalui Tiongkok selama hampir enam bulan.

“Ini adalah skenario sempurna untuk spionase jangka panjang, di mana perlindungan-perlindungan lokal milik korban tidak akan meningkatkan alarm-alarm tanda bahaya mengenai jalan memutar jangka panjang tersebut,” kata laporan.

Pelanggaran serupa juga digunakan pada data yang ditransfer dari Amerika Serikat ke “bank Anglo-Amerika” besar yang berkantor pusat di Milan, Italia. Laporan tersebut tidak mengidentifikasi bank dengan nama. Ia menyatakan bahwa lalu lintas internet yang dimulai di PoP milik ChinaNet, sebuah unit yang dimiliki sepenuhnya oleh China Telecom, dekat Los Angeles telah dibajak selama sembilan jam, dan bahwa “aktor ChinaNet tampaknya mengalami kesulitan dalam mengatur lalu lintas kembali ke Milan.”

“Rute di dalam jaringan Tiongkok berubah beberapa kali karena para penyerang berusaha untuk mencoba dan mengarahkan kembali lalu lintas tersebut,” kata laporan itu.

Rezim Tiongkok telah memanfaatkan untuk “menerobos celah-celah kekurangan sistem terdistribusi Internet” guna mencapai tujuannya untuk mengendalikan komunikasi-komunikasi asing, menurut pakar keuangan dan teknologi yang berbasis di AS Chriss Street.

Mengingat keseriusan dari ancaman tersebut, yang mengabaikan sistem-sistem keamanan target dan menghindari situasi peretasan konvensional hanya dengan mencuri data saat ditransfer, penulis menyatakan bahwa kebijakan baru diperlukan untuk memerangi serangan semacam itu, “kebijakan ‘Access Reciprocity’”, yang akan mengharuskan Beijing untuk mengizinkan jumlah PoP yang sama yang dijalankan oleh perusahaan telekomunikasi AS di Tiongkok seperti jumlah PoP telekomunikasi Tiongkok di Amerika Serikat, misalnya. Jika Tiongkok menolak untuk mengikuti timbal balik, maka Amerika Serikat dapat memblokir lalu lintas yang melewati PoP Tiongkok. (ran)

Rekomendasi video:

Strategi Siber Trum Melawan Spionase Siber

https://www.youtube.com/watch?v=TPt8j9ojqPI

Sekitar 112 Titik Wilayah BBM Satu Harga yang Sudah Berhasil Direalisasikan

0

Epochtimes.id- Hingga saat ini total lokasi BBM 1 Harga yang telah direalisasikan Pertamina sampai Oktober 2018, untuk tahap I dan II yakni sebanyak 112 titik, di mana 54 titik telah direalisasikan pada tahap I tahun 2017.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito menyatakan pada tahun 2018, yang merupakan tahap ke-2 BBM satu harga, Pertamina mendapatkan penugasan mengoperasikan 67 lokasi BBM 1 Harga.

Menurut dia, beroperasinya lembaga penyalur di 58 titik, Pertamina telah merealisasikan 87% dari target BBM 1 Harga tahap ke-2, dan masih ada 9 titik lagi yang harus dituntaskan hingga akhir Desember 2018.

“Kami upayakan 67 titik bisa selesai lebih cepat pada bulan November, sehingga pada akhir tahun 100% atau semua titik yang ditargetkan pemerintah sudah terealisasi,” jelas Adiatma dalam keterangan tertulisnya Selasa (30/10/2018).

PT Pertamina (Persero) terus merealisasikan BBM Satu Harga di beberapa wilayah Indonesia, yang tahun ini memasuki tahap ke-2. Sampai hari ini, Pertamina telah mengoperasikan 58 Lokasi BBM 1 Harga yang ditugaskan pemerintah untuk direalisasikan tahun 2018 (30/10).

Ke-58 titik tersebut tersebar di seluruh Indonesia, yakni di wilayah Pertamina Marketing Operation Region I (Aceh, Sumut, Sumbar, Riau) 8 titik, Wilayah Marketing Operation Region II (Sumatera Selatan, Lampung) 3 titik, wilayah Marketing Operation Region V ( NTB dan NTT) 10 Titik, wilayah Marketing Operation Region VI (Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan) 15 titik, Marketing Operation Region VII ( Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Tenggara) 9 titik dan di wilayah Marketing Operation Region VIII (Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat) sebanyak 13 titik.

“Lembaga penyalur BBM yang telah beroperasi, 21 diantaranya sudah diresmikan pemerintah dalam hal ini BPH Migas dan ESDM, namun demikian lembaga penyalur yang belum diresmikan tetap beroperasi dan melayani masyarakat,”kata Adiatma.

Program BBM Satu Harga merupakan program pemerintah dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dimana menjadi perhatian khusus pemerintah agar masyarakat yang tinggal di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) bisa merasakan harga BBM sesuai ketentuan Pemerintah dalam rangka pemerataan dan asas keadilan.

Adiatma menambahkan rata-rata penyaluran BBM Premium dan Solar periode 2017 sebesar 1.856 KL/ bulan untuk 54 lembaga penyalur. Sementara pada tahun 2018 apabila 67 lembaga penyalur telah beroperasi maka rata-rata penyaluran BBM sebesar 5.727 KL/bulan.

Sesuai dengan Permen ESDM No.36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga JBT & JBKP Secara Nasional, Pertamina ditargetkan mendirikan lembaya penyalur di 150 titik selama 3 tahun dari 2017 – 2019.

Pada tahun 2017 ditargetkan 54 titik di daerah dengan infrastruktur darat dan laut cukup baik,  tahun 2018 sebanyak 67 titik di daerah dengan infrastruktur darat dan laut terbatas dan 29 titik pada tahun 2019 di daerah dengan infrastruktur darat dan laut cukup sulit. (asr)

Sri Lanka Dikhawatirkan Terjebak Memburuknya Ekonomi di Tengah Krisis Politik

0

Reuters via The Epochtimes

Epochtimes.id- Keputusan Presiden Sri Lanka untuk memecat perdana menteri telah menimbulkan keraguan di kalangan investor global dan analis keuangan tentang membaiknya ekonomi jangka pendek negara itu.

Apalagi kini Sri Lanka terus bergulat dengan lambatnya pertumbuhan ekonomi dan mata uang yang terus anjlok.

Di antara sorotan utama bagi investor adalah kemampuan Sri Lanka untuk membayar kembali utang luar negerinya dalam jumlah besar di tengah kemungkinan berkurangnya reformasi ekonomi.

Presiden Maithripala Sirisena memecat Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe.

Presiden Sri Lanka ini pun mengangkat mantan presiden Mahinda Rajapaksa yang menjerumuskan negara itu dalam kegaduhan.

Wickremesinghe menuding pemecatannya adalah ilegal. Dia pun bersikukuh masih sebagai perdana menteri dan mendapat dukungan dari mayoritas anggota parlemen.

“Kemampuan untuk melaksanakan reformasi dapat melambat mengingat perkembangan politik dan fakta bahwa pemilihan presiden akan berakhir pada akhir 2019, yang akan menjadi negatif bagi aset Sri Lanka,” kata analis DBS dalam sebuah catatan pada 29 Oktober.

Menurut DBS, Sri Lanka, bergantung pada dukungan asing, memiliki utang sebesar $ 15 miliar jatuh tempo antara 2019 dan 2022.

Biaya jasa utang juga akan meningkat karena mata uang yang lebih melemah seperti dilaporkan oleh Morgan Stanley.

India dan negara-negara Barat telah menyatakan keprihatinannya tentang hubungan Rajapaksa dengan Tiongkok, ketika ia meloloskan miliaran dolar investasi dari Beijing selama masa jabatannya sebagai presiden.

Sebelumnya Maithripala Sirisena ikut andil membantu membangun kembali negara itu setelah 26 tahun perang saudara melawan etnis separatis Tamil yang berakhir pada 2009.

Investasi tersebut telah membuat Sri Lanka terjebak utang dan memaksanya menyerahkan pengelolaan pelabuhan selatan yang strategis ke Tiongkok.

Lembaga pemeringkat kredit Moody’s mengatakan ketidakpastian kebijakan dapat menyakiti sentimen investor dan menyulitkan negara untuk membiayai kembali utang yang jatuh tempo pada awal 2019 dengan tingkat yang terjangkau.

“Krisis politik saat ini di Sri Lanka adalah kredit negatif bagi penguasa,” kata Matthew Circosta, seorang analis dari Moody’s Sovereign Risk Group.

“Dan pada saat pasar keuangan global bergolak, ketidakpastian tentang arah kebijakan masa depan bisa berdampak negatif besar dan kekal terhadap kepercayaan investor internasional.”

Kekeringan dan Banjir

Kondisi moneter dan fiskal yang ketat, dan sektor pertanian kini menghadapi serentetan memburuknya cuaca – termasuk kekeringan dan banjir – telah menyebabkan pertumbuhan ekonomi negara itu jatuh ke posisi terendah selama 16 tahun pada 3,3 persen tahun lalu.

Bulan ini, Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi proyeksi untuk pertumbuhan ekonomi 2018 menjadi di bawah 4 persen, dari perkiraan bulan Juni sebesar 4 persen.

Setelah meninjau program ekonomi Sri Lanka yang didukung oleh pinjaman tiga tahun sebesar $ 1,5 miliar, kepala misi IMF, Manuela Goretti mengatakan memberikan kerentanan yang signifikan. IMF menilai reformasi diperlukan untuk mempercepat memperkuat ketahanan ekonomi.

Beberapa tahun terakhir, pemerintah Sri Lanka telah memperkenalkan reformasi pajak, disiplin keuangan di lembaga-lembaga pemerintah, reformasi perusahaan milik negara yang merugi, dan mengadopsi formula harga BBM yang disesuaikan setiap bulan.

Namun, Nomura, dalam catatan bulan lalu, mengatakan Sri Lanka paling berisiko terhadap krisis mata uang di antara 30 negara yang dicakupnya mengingat kebutuhan refinancingnya yang besar.

Pada 29 Oktober, rupee Sri Lanka merosot ke rekor terendah 174,30 per dolar. Ini berakhir pada 173,75 / 90 per dolar pada 29 Oktober, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya 173,05 / 20.

Mata uang Sri Lanka telah melemah 12,8 persen sepanjang tahun ini seperti diungkap Refinitiv Eikon. (asr)

Startup Perancis Gunakan Drone dan Gambar 3D untuk Rekonstruksi Situs Warisan yang Dirusak Perang

0

EpochTimesId – Startup Perancis menggunakan drone dan teknologi 3D untuk membuat rekonstruksi digital dari situs warisan budaya yang hancur akibat konflik di Timur Tengah. Teknisi Iconem, startup yang berbasis di Paris, menggunakan drone dan kamera digital untuk mengambil ratusan ribu foto situs warisan budaya yang berisiko hancur, atau sudah hancur seperti Palmyra dan Aleppo di Suriah, dan Mosul di Irak.

Teknolog informasi kemudian menggabungkan penggunaan algoritma yang dibuat khusus, dilengkapi dengan kecerdasan buatan, dan superkomputer untuk memproses foto-foto. Proses super-komputer itu kemudian menghasilkan rekonstruksi 3D dari situs peninggalan budaya yang rusak.

Startup itu berharap bahwa rekonstruksi digital mereka akan digunakan ketika saatnya tiba. Dimana desain 3D itu diharapkan dapat dijadikan acuan untuk membangun kembali kota-kota prasejarah yang hancur dilanda perang, seperti Aleppo dan Mosul.

“Dan model 3D yang kami miliki, dalam prosesnya akan menghasilkan serta membantu membuat peta umum dan daftar tanah kota dan semua analisis perkotaan yang akan memungkinkan para arsitek untuk memutuskan bagaimana kita akan merekonstruksi kota. Monumen mana yang akan kita jaga dan yang dapat kita kembalikan, dan strategi apa yang akan kita terapkan untuk rekonstruksi pada masa depan,” kata Pendiri Iconem, Yves Ubellman.

Situs yang dihancurkan di kota tua Aleppo selama konflik Suriah selama tujuh tahun termasuk masjid Umayyah, benteng bersejarah, dan Al-Madina Souq.

Iconem juga telah mendokumentasikan amphitheatre kuno yang mengesankan di Libya, yang dibangun pada abad ke-7 SM, Leptis Magna. Panggung itu yang sebagian besar telah lolos dari kerusakan akibat konflik, tetapi beresiko rusak dan/atau runtuh akibat pembangunan perkotaan yang masif, vandalisme, dan bencana alam.

Kelompok ini telah bekerja sama dengan Warisan Dunia (World Heritage), UNESCO, untuk berkontribusi pada proyek mereka untuk program “Bangkitlah Semangat Mosul.” Proyek yang bertujuan untuk membantu merencanakan rekonstruksi kota Irak yang dibom hingga berantakan selama perang melawan pendudukan Negara Islam tiga tahun lamanya.

“Seperti yang Anda ketahui, populasi Mosul dan Aleppo akan mulai kembali ke kota-kota itu, segera setelah konflik berakhir. Dan tentu saja, ketika penduduk kembali, mereka mencoba untuk merekonstruksi dengan sangat cepat, tidak selalu dengan cara yang terkoordinasi. Jadi, penting untuk memiliki visi kota seperti sebelum upaya rekonstruksi pertama,” kata Ubellman.

Sebuah pameran rekonstruksi digital dibuka pada 10 Oktober 2018 di Arab World Institute yang bertajuk, “Kota Tua Bersejarah, Sebuah Perjalanan Virtual dari Palmyra ke Mosul.”

Roger Givarnet, seorang pengunjung di pameran itu, berkomentar, “Saya merasa sedih karena saya mengunjungi Leptis Magna dan Aleppo sebelum pemboman dan sungguh menyayat hati, benar-benar karena itu adalah kota yang sangat indah, dilestarikan dengan baik dengan kehidupan nyata untuk itu, dan melihat ini (kerusakan), menyedihkan.”

Iconem juga bekerja sama dengan Ubisoft, perusahaan video game Prancis, untuk menciptakan pengalaman realitas virtual yang imersif dari rekonstruksi digital, yang akan dapat dicoba oleh pengunjung. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Amerika Batasi Ekspor untuk Perusahaan Semikonduktor Tiongkok Fujian Jinhua

0

WASHINGTON – Membuka front baru dalam perdagangan dan perselisihan teknologinya dengan Tiongkok, pemerintahan Trump pada 29 Oktober mengambil tindakan untuk menghentikan ekspor komponen, perangkat lunak, dan barang teknologi AS untuk pembuat semikonduktor yang didukung negara Tiongkok

Departemen Perdagangan mengatakan telah menempatkan Fujian Jinhua Integrated Circuit Co., Ltd pada daftar entitas yang tidak dapat membeli produk-produk tersebut dari perusahaan-perusahaan AS, menyebut “potensi risiko serius” bahwa kapasitas chip memori baru perusahaan Tiongkok tersebut akan mengancam kelangsungan hidup para pemasok Amerika seperti chip untuk sistem-sistem militer.

Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Fujian Jinhua “menimbulkan risiko serius untuk terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan kepentingan nasional Amerika Serikat.”

Tindakan ini mirip dengan langkah Departemen Perdagangan yang hampir menempatkan perusahaan peralatan telekomunikasi Tiongkok ZTE Corp keluar dari bisnis awal tahun ini dengan memutus jalur dari para pemasok AS.

ZTE, yang telah gagal mematuhi ketentuan setelah melanggar sanksi-sanksi yang diberlakukan untuk Iran dan Korea Utara, telah diizinkan untuk melanjutkan pembelian produk AS setelah penyelesaian masalah yang telah direvisi dan pembayaran denda $1 miliar.

Tindakan terhadap Fujian Jinhua kemungkinan akan memicu ketegangan baru antara Beijing dengan Washington karena perusahaan tersebut berada di jantung program “Made in China 2025” untuk mengembangkan industri teknologi tinggi baru.

Rejim Tiongkok memberikan tekanan besar pada perusahaan Tiongkok untuk meningkatkan produksi domestik teknologi inti, dengan tujuan mencapai swasembada dan mendominasi rantai pasokan global pada tahun 2025.

Dua ekonomi teratas dunia tersebut sudah melancarkan perang tarif besar atas sengketa perdagangan mereka, dengan tarif-tarif bea masuk AS di tempatkan untuk barang-barang Tiongkok senilai $250 miliar dan bea Tiongkok senilai $110 miliar untuk barang-barang AS.

Fujian Jinhua, yang memulai pabrik chip baru senilai $5,7 miliar di Provinsi Fujian, terkait dengan tuduhan pemerintahan Trump bahwa Tiongkok secara sistematis telah mencuri dan memaksa transfer teknologi Amerika.

Dalam beberapa tahun terakhir, rezim Tiongkok telah berusaha untuk mewujudkan ambisi ekonominya dengan mencuri kekayaan intelektual, memaksa transfer teknologi sebagai pertukaran untuk akses pasar, mensubsidi perusahaan-perusahaan Tiongkok, dan membeli perusahaan-perusahan asing untuk mendapatkan teknologi-teknologi rahasia.

Fujian Jinhua dan mitra Taiwan United Microelectronics Corporation dituduh Desember lalu oleh pembuat chip memori AS Micron Technology telah mencuri desain chip Micron, sebuah kasus yang masih berlangsung di pengadilan California.

Menurut laporan-laporan media, pembuat chip Amerika tersebut telah mengetahui dirinya menjadi target setelah menolak tawaran akuisisi. Fujian Jinhua dan mitra Taiwannya berkolaborasi untuk memikat karyawan Micron untuk mencuri rahasia-rahasia perusahaan, kata Micron.

Tidak segera jelas apa efek tindakan Departemen Perdagangan terhadap operasi-operasi Fujian Jinhua.

Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pabrik baru perusahaan Tiongkok tersebut kemungkinan adalah penerima manfaat dari “teknologi asal AS” dan produksi tambahannya akan mengancam kelangsungan jangka panjang para pembuat chip AS.

“Ketika sebuah perusahaan asing terlibat dalam aktivitas yang bertentangan dengan kepentingan keamanan nasional kita, kita akan mengambil tindakan kuat untuk melindungi keamanan nasional kita,” katanya. “Menempatkan [Fujian] Jinhua pada Daftar Entitas akan membatasi kemampuannya untuk mengancam rantai pasokan komponen penting dalam sistem militer kita.” (ran)

Rekomendasi video:

Etnis Tionghoa Rantau Mengapa Tidak Mendukung Made in China 2025

https://www.youtube.com/watch?v=LPpbJxvOox4