EpochTimesId – Ratusan pensiunan berbaris di luar bank. Mereka juga memblokir jalan-jalan utama di ibu kota Venezuela, Caracas pada 1 September 2018. Mereka berunjukrasa guna menuntut tunjangan bulanan di negara Amerika Selatan yang sedang menderita hiperinflasi.
Pensiunan dan orang lain yang tinggal di kawasan itu tiba di bank pada pagi hari pada 1 September 2018. Mereka membawa payung dan kursi kecil untuk mengantisipasi antrean panjang yang biasanya terjadi.
Sejumlah pensiunan lainnya, turun ke jalan untuk menuntut pembayaran, pada saat bersamaan. Mereka memblokir jalan-jalan di pusat kota dan memaksa arus lalu lintas mencari jalur alternatif lain.
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro sebelumnya mengumumkan bahwa pensiunan negara akan ditingkatkan sebagai bagian dari paket tindakan ekonomi. Paket kebijakan itu termasuk devaluasi mata uang dan reformasi pajak.
Sebanyak 4,3 juta pensiunan Venezuela ditetapkan untuk menerima 1.800 Bolivar per bulan (30 dolar AS pada tingkat resmi atau 21 dolar pada tingkat paralel). Pemerintah mengatakan pembayaran baru akan dimulai pada 1 September 2018, dengan dua masa angsuran lain akan dibayarkan pada minggu berikutnya.
Wakil presiden Venezuela untuk masalah ekonomi, Tareck El Aissami, dalam pidato yang disiarkan di televisi negara berusaha meyakinkan para pensiunan bahwa pembayaran sedang dilakukan. (Reuters/The Epoch Times/waa)
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
Epochtimes.id- Diplomasi ekonomi Indonesia ke Amerika Serikat (AS) membuahkan hasil menggembirakan. Pemerintah AS memberikan pengecualian terhadap 19 produk baja jenis carbon and alloy dan stainless steel (baja tahan karat) dari tarif impor baja sebesar 25% (US Global Tariff).
Keputusan ini dikeluarkan pada 2 Agustus 2018 setelah sebelumnya Indonesia juga memperoleh pengecualian untuk 161 permohonan produk baja carbon and alloy dengan total volume sebesar lebih dari 7.211 ton dan aluminium sheet sebesar 1.680 ton.
Pengecualian berbasis produk oleh AS ini adalah hasil konkret pascapertemuan Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita dengan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross di Washington D.C. pada akhir 23–27 Juli 2018 lalu.
Saat itu, Mendag Enggar memimpin Delegasi Indonesia dalam kunjungan kerja ke AS. Mendag mengajak perwakilan kementerian/lembaga, asosiasi, dan para pelaku usaha produk-produk ekspor utama Indonesia ke AS.
Agenda kunjungan antara lain melakukan berbagai pendekatan kepada Pemerintah AS terkait eligibilitas Indonesia untuk program Generalized System of Preferences (GSP) yang ditinjau ulang dan mengupayakan pengecualian atas pengenaan tarif global AS terhadap produk baja dan aluminium Indonesia yang telah diterapkan AS sejak bulan Maret lalu.
“Selain meyakinkan Pemerintah AS, kami juga menggalang dukungan dari sektor bisnis AS, terutama dari para importir produk besi baja dan aluminium Indonesia,” kata Mendag dalam rilisnya.
“Strategi yang kami gunakan adalah meyakinkan importir AS bahwa Indonesia pantas untuk dikecualikan dari tarif global AS karena produk Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk di AS dan sudah masuk ke dalam rantai nilai global AS,” papar Mendag.
Sementara Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan mengatakan “Pengecualian ini merupakan hasil konkret dari upaya Pemerintah Indonesia yang bersinergi bersama eksportir baja dan aluminium untuk memperoleh pengecualian atas pengenaan tarif impor oleh AS sebesar 25% untuk produk baja dan 10% produk aluminium.
Masih terdapat 12 permohonan pengecualian produk baja Indonesia dengan kuantitas lebih dari 336.688 ton dan 276 permohonan pengecualian produk aluminium Indonesia dengan kuantitas lebih dari 367.351 ton yang belum mendapatkan putusan dari Pemerintah AS.
Atas keberhasilan awal ini, Pemerintah Indonesia akan terus melakukan komunikasi intensif dengan AS.
“Upaya pendekatan langsung kepada negara mitra dagang seperti AS ini sangat penting untuk dijaga momentumnya, terutama di tengah kondisi ‘perang dagang’ seperti ini,” kata Direktur Pengamanan Perdagangan Pradnyawati. (asr)
BEIJING – Polisi Tiongkok di Kota Leiyang mengatakan 46 orang ditahan setelah botol, batu bata, dan kembang api dilemparkan ke petugas dan pejabat pemerintah selama protes oleh sekitar 600 orang terhadap masalah dalam sistem pendidikan.
Dalam sebuah pernyataan di akun mikroblog resmi, polisi Leiyang, di Provinsi Hunan selatan Tiongkok mengatakan, pada 2 September orang-orang tersebut ditahan karena mengganggu ketertiban umum dan merusak fasilitas polisi selama protes di luar kantor polisi, yang terjadi pada 1 September.
Orang-orang tersebut marah tentang kesulitan dalam mendaftarkan anak-anak mereka di sekolah umum, memprotes dan memblokir jalan di dekat enam sekolah dan sebuah gedung pemerintah, kata polisi.
Menurut laporan Voice of America pada 2 September, pihak-pihak berwenang sekolah umum Leiyang, dengan alasan kurangnya dana, baru-baru ini telah memindahkan beberapa siswa kelas lima dan enam ke sekolah-sekolah lokal yang kurang berkualitas. Para orang tua dari anak-anak tersebut juga harus membayar uang sekolah yang mahal.
Para pengunjuk rasa, yang telah menyampaikan keluhan mereka pada Walikota Leiyang, Li Xiang, di gedung pemerintah, pindah ke kantor polisi di mana benda-benda dilemparkan, melukai lebih dari 30 petugas dan merusak kendaraan, kata polisi.
Seorang petugas polisi dari Kota Hengyang, yang yurisdiksinya termasuk Kota Leiyang, kemudian mengatakan kepada Reuters bahwa 41 orang telah dibebaskan. Biro Pendidikan Leiyang tidak menjawab panggilan telepon dari Reuters yang mencari komentar di luar jam kerja reguler pada 2 September. (ran)
EpochTimesId – Situasi keamanan bagi wartawan di Meksiko sebanding dengan sejumlah zona perang, dan itu semakin parah. Demikian dikatakan oleh pendukung kebebasan pers.
Pembunuhan seorang kameraman terjadi di kota wisata, Cancún baru-baru ini. Ini adalah serangan fatal terbaru bagi pekerja media yang menjadi berita utama.
Javier Enrique Rodríguez Valladares, yang bekerja untuk stasiun televisi lokal Canal 10, ditembak mati di kawasan resor pantai pada pukul 18.00 malam, pada 29 Agustus 2018, seperti dikabarkan sejumlah media lokal.
The Committee to Protect Journalists (CPJ/Komite untuk Perlindungan Wartawan) melaporkan bahwa kameraman 31 tahun itu akan menikah pada 31 Agustus 2018. Namun, dia justru ditembak mati bersama orang lain ketika transaksi jual beli mobil.
Banyak wartawan Meksiko harus mencari sumber pendapatan lain. Sebab gaji dan pendapatan resmi yang ditawarkan dari majikan utama mereka sangat buruk.
Kantor jaksa agung untuk negara Quintana Roo mengumumkan bahwa sejauh ini tidak ada indikasi bahwa kematian Rodríguez Valladares terkait dengan pekerjaannya. Namun, motif pembunuhan belum ditentukan.
Dia telah menjadi wartawan ketiga yang dibunuh di Quintana Roo, hanya dalam waktu dua bulan. Sebelumnya ada Rubén Pat Cauich José dan Guadalupe Chan Dzib, yang juga ditembak mati.
Pembunuhan itu bahkan membuat tempat bekerja kedua wartawan tersebut, Semanario Playa News, untuk tutup. Sejauh ini tidak ada tersangka yang ditangkap dalam kedua kasus tersebut.
Kematian wartawan di Quintana Roo ini adalah bagian dari pola baru yang berbahaya di negara bagian yang sebelumnya tidak pernah berada di antara yang paling berbahaya bagi para wartawan di Meksiko. Namun, kurangnya kemajuan dalam penyelidikan adalah kondisi yang biasa terjadi di negara ini.
“Sayangnya dengan kasus jurnalis, khususnya, peringkat impunitas sebenarnya lebih tinggi daripada dengan warga pada umumnya,” Jan-Albert Hootsen, perwakilan CPJ di Meksiko, mengatakan kepada The Epoch Times.
“Hanya sekitar dua setengah persen dari semua kasus kekerasan, dan itu tidak hanya yang mematikan. Tetapi semua jenis kekerasan terhadap wartawan yang pernah terjadi, mengarah pada aktivitas profesi.”
CPJ selama ini melacak kasus-kasus dimana para tersangka pembunuh jurnalis tidak ditangkap. Lembaga itu juga memberikan ‘indeks impunitas’ (terbebas dari penegakan hukum) ke masing-masing negara yang memiliki kasus kekerasan dan pembunuhan terhadap wartawan. Meksiko memiliki indeks impunitas tertinggi keenam tahun lalu.
“Kami melihat negara-negara seperti Irak, Yaman, Filipina, dan Suriah (pada peringkat tertinggi impunitas). Tiga di antaranya adalah zona perang aktif dan Meksiko tidak, jadi itu memberi tahu Anda banyak hal.”
“Pejabat publik dan anggota kejahatan terorganisasi, adalah dua sumber pelaku utama kekerasan dan ancaman terhadap jurnalis. Kami yakin mereka tidak akan pernah dihukum jika mereka mengancam atau menyerang wartawan,” lanjut Hootsen.
Impunitas adalah penyebab nomor satu dari kekerasan yang terus berlanjut. Dia mengatakan ‘kerangka kelembagaan yang lemah’ di Meksiko adalah penyebab ke-dua.
Jumlah jurnalis yang tewas di Meksiko akibat pekerjaan mereka mencapai lebih dari 100 orang sejak tahun 2000, menurut sejumlah organisasi ‘kebebasan berbicara’ yang berbeda. Menurut CPJ, tahun lalu adalah yang paling mematikan dengan 11 korban jiwa. Tahun ini, selama delapan bulan berjalan sudah ada tujuh wartawan yang terbunuh.
Rodríguez Valladares belum ada dalam daftar itu, mengingat pembunuhannya sejauh ini dianggap tidak terkait dengan pekerjaannya. Akan tetapi, ‘rasa sakit’ akibat kehilangan seorang sosok jurnalistik akibat kekerasan merajalela di Meksiko, tidak kalah tajam, bagi mereka yang mengenal sosoknya.
Germán Espiridión, dari Quintana Roo dan situs berita Yucatán Balcón, memposting video ke Facebook. Mereka memuji Rodríguez Valladares sebagai, “Seorang teman baik, muda, memiliki masa depan dan sangat berbakat. Untuk tunangannya, kami tidak sanggup berkata-kata. Kami sangat sedih dan kaget.”
Hootsen mengatakan situasi bagi wartawan semakin buruk. Sebuah tren yang sejajar dengan kekerasan umum dan tingginya tingkat pembunuhan di negara itu.
“Kekerasan mematikan terhadap jurnalis, yang merupakan indikator paling penting tentang seberapa buruk situasi ini, berjalan biasanya sejajar dengan konteks kekerasan umum [di Meksiko].”
Dalam kasus baru lainnya, Luis Pérez García, yang memimpin dan menerbitkan sebuah majalah kecil bernama Encuesta Hoy di Mexico City, ditemukan dipukul sampai mati di rumahnya pada 23 Juli tahun ini.
Pria 80 tahun itu tinggal sendirian di sebuah rumah mungil di lingkungan kumuh Juan Escutia. Kawasan itu berbatasan dengan jalan raya 150D, yang melaju keluar dari kota menuju Puebla.
Dinas layanan darurat dipanggil ke rumahnya. Awalnya warga mengira penghuninya meninggal karena sesak napas. Akan tetapi, otopsi mengungkapkan bahwa korban menderita trauma kepala yang disebabkan oleh pukulan benda tajam.
Kemungkinan pembunuhnya membakar rumah untuk mencoba dan menutupi jejak. Sekali lagi, pembunuhan ini juga tidak dikaitkan dengan pekerjaannya oleh pihak penegak hukum. Namun, keluarganya terlalu takut untuk berbicara dengan asosiasi advokasi pers, menurut Reporteros Sin Fronteras.
Seorang mantan rekan kerja yang dihubungi oleh The Epoch Times tidak bersedia diwawancarai untuk berita ini. Tetangga García sejak delapan tahun lalu, Miguel Angel Morales Garza, 51 tahun, menggambarkan García sebagai orang yang ‘tenang dan pendiam’, yang mengabdi pada profesinya.
“Saya tidak bisa menjelaskan mengapa itu terjadi, mengapa ada yang ingin melakukan hal semacam itu atau apakah itu karena fakta pekerjaannya,” kata Garza.
“Kami tinggal hanya beberapa meter dari satu sama lain begitu lama. Sangat menyedihkan.” (TIM MACFARLAN/The Epoch Times/waa)
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
Laporan terbaru tentang kebakaran di gudang biji-bijian hasil pertanian di seluruh Tiongkok telah memicu spekulasi bahwa fasilitas-fasilitas tersebut mungkin telah sengaja dibakar untuk menghindari inspeksi negara.
Di Provinsi Hunan tahun ini, dua kebakaran terjadi di tempat-tempat cadangan biji-bijian Sinograin, yang mungkin merupakan upaya untuk menutupi laporan palsu tentang isi gudang-gudang tersebut, menurut laporan 29 Agustus oleh surat kabar Tiongkok Tiongkok Times.
Untuk memastikan bahwa negara memiliki cukup makanan untuk memberi makan penduduknya, rezim Tiongkok telah menerapkan sistem cadangan biji-bijian. Perusahaan-perusahaan makanan yang dikelola negara mengisi gudang dengan biji-bijian yang dibeli dari para petani lokal, dan harga tetap rendah dengan subsidi dari pemerintah pusat.
Namun kualitas dari biji-bijian tersebut kadang-kadang dipertanyakan. Pada tahun 2015, investigasi media pemerintah terhadap cadangan biji-bijian telah menemukan bahwa beberapa gudang di Tiongkok timur laut membeli biji-bijian kualitas lama atau rendah dengan harga diskon, melaporkannya sebagai biji-bijian baru, dan menjualnya dengan harga lebih tinggi.
China Times melaporkan tentang kebakaran pada bulan Februari dan Mei di fasilitas-fasilitas Sinograin, cadangan biji-bijian perusahaan milik negara. Pada 25 Februari, kebakaran di sebuah gedung kantor di Provinsi Hunan menghancurkan peralatan dan catatan-catatan laporan. Tidak ada cedera, terutama sejak kebakaran terjadi pada hari Minggu. Banyak penduduk lokal memposting video dari kobaran api ke media sosial pada saat itu.
Pada 13 Mei, sebuah gudang Sinograin di Kota Hengyang, juga di Provinsi Hunan, terbakar. Meskipun ada rekaman petugas pemadam kebakaran yang muncul di tempat kejadian untuk menghentikan kebakaran, tidak ada pernyataan resmi yang pernah dirilis tentang perkiraan kerugian finansial atau apa yang mungkin telah rusak atau hancur dalam kebakaran tersebut.
Media pemerintah pada 26 Juli mengumumkan pemberitahuan dari Dewan Negara, yang menyatakan bahwa semua cadangan biji-bijian harus diperiksa kualitas dan kuantitasnya. Namun beberapa hari kemudian, pada 29 Juli, media setempat melaporkan kebakaran lumbung di Kota Taonan, Provinsi Jilin di Tiongkok timur laut.
Otoritas-otoritas setempat mengatakan bahwa kebakaran itu tidak ada hubungannya dengan inspeksi, meskipun lebih banyak kebakaran lumbung telah dilaporkan sejak inspeksi diumumkan, termasuk di Kota Jiaozuo, Provinsi Henan, dan Kota Guixi, Provinsi Jiangxi.
Netizen dan media Tiongkok telah mengangkat kemungkinan bahwa kebakaran-kebakaran tersebut adalah upaya untuk menghindari inspeksi dengan menghancurkan bukti.
Pada Juni 2013, kebakaran serupa terjadi di provinsi Heilongjiang timur laut, menghancurkan hampir 52.000 ton jagung dan padi, hanya beberapa hari setelah pemerintah pusat mengirim tim inspeksi khusus untuk mengungkap korupsi. Sebuah laporan investigasi oleh portal berita Sina menemukan bahwa Sinograin biasanya memiliki departemen pemadam kebakaran untuk melakukan inspeksi rutin dan pencegahan-pencegahan kejadian semacam itu.
Fakta bahwa api besar menyebar ke seluruh lumbung itu mencurigakan, laporan tersebut menyimpulkan. (ran)
BEIJING — Richard Liu, miliarder penemu dan kepala eksekutif raksasa e-commerce Tiongkok, JD.com Inc, ditangkap di negara bagian Minnesota AS atas dugaan perilaku kriminal seksual dan kemudian dibebaskan setelah perusahaan tersebut mengatakan itu adalah tuduhan palsu.
JD.com, yang didukung oleh Walmart Inc., Google Alphabet Inc., dan Tencent Holdings dari Tiongkok, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 2 September bahwa Liu, yang nama Tionghoanya Liu Qiangdong, dituduh secara keliru.
“Selama perjalanan bisnis ke Amerika Serikat, Liu dipersoalkan oleh polisi di Minnesota sehubungan dengan tuduhan yang tidak terbukti kebenarannya,” kata perusahaan tersebut.
“Polisi setempat dengan cepat memutuskan tidak ada substansi untuk pernyataan tentang Liu, dan dia selanjutnya dapat melanjutkan kegiatan bisnisnya seperti yang direncanakan semula,” katanya.
Perusahaan tidak segera memberikan rincian lebih lanjut, dan Liu tidak dapat segera dihubungi oleh wartawan.
Penangkapan Liu (45 tahun) dilakukan tepat sebelum tengah malam waktu setempat pada 31 Agustus, dan dia dibebaskan setelah jam 4 sore persisnya pada 1 September, menurut situs Sheriff Hennepin County. Menunjukkan Liu “dibebaskan menunggu pengaduan”.
Jurubicara Departemen Kepolisian Minneapolis John Elder mengatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung dan menolak untuk memberikan rincian penangkapan tersebut.
“Kita tidak tahu apakah akan ada tuduhan atau tidak karena kita belum menyelesaikan penyelidikan,” katanya kepada wartawan pada 2 September.
JD.com adalah salah satu teknologi Tiongkok kelas berat, bersaing dengan Alibaba Group saingan yang lebih besar. Liu terkenal di Tiongkok, dengan kekayaan bersih $7,9 miliar, menurut Forbes. (ran)
EpochTimesId – Amerika Serikat menghentikan bantuan 300 juta dolar AS (sekitar 4,2 triliun rupiah) kepada Pakistan untuk upaya kontraterorisme. Bantuan ditangguhkan setelah Pentagon menganggap bahwa negara itu tidak memenuhi tuntutan AS untuk menindak tegas kelompok-kelompok teroris yang beroperasi di wilayah perbatasannya.
Awal tahun ini, Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya akan mempertahankan dana keamanan, jika diputuskan bahwa Pakistan bisa membuat kemajuan dalam membersihkan diri dari kelompok teroris yang berjuang selama 17 tahun di Afghanistan. Pentagon kini mengatakan telah memutuskan untuk memotong Dana Dukungan Koalisi yang mendukung Pakistan untuk upaya memerangi terorisme.
“Karena kurangnya tindakan tegas Pakistan untuk mendukung Strategi Asia Selatan, sisa 300 (juta dolar AS) diprogram ulang. Dana tersebut akan dialokasikan untuk prioritas mendesak lainnya,” kata juru bicara Pentagon, Letnan Kolonel Kone Faulkner pada 1 September 2018.
Faulkner mengatakan rencananya akan diserahkan ke Kongres. Jika disetujui, maka total Dana Dukungan Koalisi yang telah dipotong menjadi 800 juta dolar sejak awal tahun ini.
Pakistan sebelumnya sudah menerima lebih dari 33 miliar dolar bantuan AS dalam 16 tahun terakhir. Bantuan itu termasuk lebih dari 14 miliar dalam program ‘Dana Dukungan Koalisi’.
Seorang pejabat Pakistan, yang berbicara dengan syarat tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa dia tidak mengetahui pemberitahuan resmi keputusan AS tentang bantuan itu. Dia mengatakan keputusan resmi diperkirakan akan keluar pada akhir September.
Pakistan, negara dengan penduduk mayoritas Muslim, memiliki hubungan yang keras dengan tetangganya di sebelah tenggara, India. Pakistan telah menjadi fokus Amerika Serikat sejak kelompok teroris al-Qaeda melakukan serangan 9/11 di Pentagon dan World Trade Center pada tahun 2001. Amerika Serikat juga menuduh negara itu menyembunyikan teroris Taliban yang berusaha mengacaukan (dan memberontak kepada) pemerintah Afghan. Semua tuduhan itu sudah dibantah oleh Pakistan.
Agustus lalu, Trump mengumumkan strategi baru untuk Asia Selatan yang berfokus pada penghapusan terorisme di Afghanistan dan Pakistan. Strategi tersebut bertujuan pada penghentian program senjata nuklir Pakistan. Amerika Serikat khawatir senjata nuklir tersebut berpotensi jatuh ke tangan teroris.
Taliban bereaksi terhadap strategi baru itu dengan mengancam membuat Afghanistan sebagai ‘kuburan’ bagi tentara AS.
Pemimpinan Afghanistan sangat senang dengan kebijakan AS. Mereka mendukung komitmen presiden AS terhadap kontraterorisme di wilayah tersebut.
“Saya berterima kasih kepada Presiden Trump dan rakyat Amerika atas penegasan dukungan bagi upaya kami untuk mencapai kemandirian dan untuk upaya bersama kami untuk menyingkirkan wilayah ancaman terorisme,” ujar Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani dalam sebuah pernyataan.
Amerika Serikat telah mencoba untuk membuat Pakistan membasmi semua organisasi teroris di perbatasan mereka yang mendestabilisasi kawasan itu, bukan hanya yang mengancam pemerintah Pakistan.
Setelah kemenangan partai Perdana Menteri Imran Khan, Juli lalu, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menyerukan dan mendesaknya untuk mengambil tindakan tegas terhadap semua teroris. Pakistan mengklaim bahwa terorisme tidak pernah dibahas, dan meminta Departemen Luar Negeri AS untuk membuat koreksi dalam seruannya. Departemen Luar Negeri menolak merevisi pernyataan.
Sebagai tanggapan atas permintaan Pakistan, juru bicara Departemen Luar Negeri, Heather Nauert mengatakan kepada wartawan pada 23 Agustus bahwa Pakistan adalah mitra penting bagi Amerika Serikat. “Amerika Serikat berharap untuk dapat menjalin hubungan kerja yang baik dan produktif dengan pemerintah sipil baru,” ujar Heather.
Menlu AS, Mike Pompeo dan Pemimpin Korps Marinir AS, Jenderal Joseph Dunford berencana mengunjungi kawasan itu dalam beberapa hari mendatang. Mereka pertama kali akan berkunjung ke India dan kemudian terbang ke Islamabad, Pakistan. Mereka diprediksi akan membahas masalah keamanan dan militer.
“Dan untuk menjelaskan apa yang harus kita lakukan, semua bangsa kita, dalam menghadapi musuh kita bersama, para teroris. Masalah pendanaan yang dipotong bisa menjadi titik pelekat, setidaknya pada semantik bantuan,” kata Menteri Pertahanan Jim Mattis pada 28 Agustus 2018 lalu.
Pakistan menanggapi berita bahwa Amerika Serikat akan menghentikan Dana Dukungan Koalisi dengan mengatakan bahwa mereka sudah menggunakan uang mereka sendiri untuk melawan terorisme di wilayah tersebut.
“Ini bukan pemotongan bantuan [AS], itu bukan bantuan. Ini adalah uang kami sendiri yang telah kami gunakan untuk memperbaiki situasi keamanan regional dan mereka harus mengembalikannya kepada kami,” kata Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mehmood Qureshi kepada wartawan pada 2 September di Islamabad, menurut Voice of America.
Pemerintahan sebelumnya telah mencoba pendekatan serupa untuk membuat Pakistan mematuhi tujuan AS untuk keamanan di wilayah tersebut. Namun kali ini mungkin berbeda, karena Khan baru mengatakan mencari ‘hubungan yang saling menguntungkan’ dengan Amerika Serikat.
Cadangan devisa Pakistan telah merosot selama setahun terakhir. Negara itu akan segera memutuskan apakah akan mencari bailout dari Dana Moneter Internasional (IMF) atau dari negara-negara sahabat seperti Tiongkok. Amerika Serikat memiliki persentase suara terbesar di IMF.
“[Amerika Serikat] memeras mereka ketika mereka tahu bahwa mereka rentan dan mungkin merupakan sinyal tentang apa yang diharapkan jika Pakistan datang ke IMF untuk pinjaman,” ujar Sameer Lalwani, co-director dari program Asia Selatan di think tank Stimson Center di Washington. (NTD.TV dan Reuters/The Epoch Times/waa)
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
Maskapai penerbangan murah terbesar di Asia milik Malaysia ‘AirAsia’ mengumumkan pembatalan rencana joint venture dengan Zhengzhou Airlines untuk membuka pelayanan penerbangan murah.
Tahun lalu, AirAsia menandatangani nota kesepahaman dengan perusahaan keuangan BUMN Tiongkok Everbright Group dan Kelompok Kerja Pemerintah Provinsi Henan. Isi nota kesepahamannya menyangkut rencana kerjasama antar tiga pihak untuk selain mengembangkan bisnis transportasi penumpang, cabang perusahaan dari pihak Tiongkok juga akan berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur penerbangan, pelatihan personel penerbangan, memberikan layanan penerbangan dan sebagainya.
Tetapi dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis (30 Agustus) oleh maskapai AirAsia menyebutkan bahwa nota kesepahaman yang ditandatangani bersama dengan China Everbright dan pemerintah Henan telah dianggap gagal, dan tidak akan diperpanjang. Namun AirAsia tidak memberikan alasan spesifiknya.
Juru bicara AirAsia pada Jumat mengatakan : “Tiongkok masih merupakan pasar yang sangat penting bagi AirAsia, kami saat ini masih menjadi perusahaan penerbangan internasional yang memberikan pelayanan paling murah kepada penumpang”, “Sekarang permintaan sedang tumbuh, dan kami akan terus memperluas pasar.”
Maskapai ‘AirAsia’ berdiri pada tahun 2001, ia adalah maskapai penerbangan internasional terbesar kedua di Malaysia dan menjadi maskapai penerbangan berbiaya rendah pertama di Asia.
Maskapai tersebut telah dianugerahi gelar “Pembawa Biaya Rendah Terbaik di Dunia” selama 8 tahun berturut-turut. AirAsia memiliki operasi yang kuat di negara-negara besar di Asia Tenggara, dengan cabang yang tumbuh di India dan Jepang, tetapi belum di daratan Tiongkok.
Kesepakatan AirAsia ditandatangani pada bulan Mei 2017 ketika kunjungan mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak ke Tiongkok dalam rangka ikut berpartisipasi dalam Forum Kerjasama Internasional Proyek OBOR (One Belt One Road). Najib diberhentikan pada bulan Mei lalu dan dituduh melakukan korupsi dan menerima suap.
Perdana Menteri baru Malaysia, Mahathir Mohamad percaya bahwa kesepakatan dengan Tiongkok komunis adalah tidak adil dan menghentikan proyek-proyek yang didanai mereka.
Dalam konferensi persnya bersama Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang, Mahathir menyerukan untuk diciptakannya perdagangan yang lebih adil bagi kedua negara dan mendukung perlawanan terhadap munculnya neo-kolonialisme.
Dalam konperensi pers bersama di Beijing pada 21 Agustus itu Mahathir mengatakan secara terbuka bahwa Malaysia membatalkan ketiga proyek berdinai USD. 22 miliar yang didanai Tiongkok. Hal ini menjadi pukulan bagi Tiongkok dalam pelaksanaan OBOR yang sedang mereka gencarkan.
Sedangkan dinding tebal dan tinggi yang dibangun untuk mengurung Kuantan Industrial Park yang oleh orang-orang Malaysia dijuluki Tembok Besar Tiongkok telah diperintahkan Mahathir untuk dibongkar.
Tembok yang untuk menunjukkan eksklusivitas perusahaan investor Tiongkok dan membatasi masuknya warga masyarakat Malaysia jelas melanggar peraturan Malaysia. “Kawasan industri bukanlah wilayah negara asing dan harus dibongkar,” kata Mahathir.
Mahathir pada 27 Agustus mengatakan bahwa apartemen proyek real estat ‘Country Forest City’ yang dananya didukung pihak Tiongkok tidak diizinkan untuk dijual-belikan kepada warga negara asing, dan pemerintah juga tidak akan mengeluarkan visa tinggal kepada orang asing.
Dua pertiga pembeli real estat ‘Country Forest City’ berasal dari Tiongkok, mereka telah memperoleh visa tinggal jangka panjang di bawah kebijakan pemerintah sebelumnya.
Jika berhasil, maka ‘Country Forest City’ ini bisa menjadi proyek tunggal terbesar dalam sejarah real estat yang dikelola Tiongkok, atau menjadi China Town besar yang bakal dihuni oleh 700.000 orang.
Tahun lalu, Mahathir menyebutkan bahwa siapa saja yang telah tinggal di Malaysia selama 12 tahun memiliki hak untuk memilih, dan ia telah mulai khawatir dengan hal ini.
Bloomberg menganalisanya bahwa Mahathir takut bahwa di bawah tekanan ekonomi dari Tiongkok komunis, Malaysia akan kehilangan kedaulatan nasionalnya, Inilah alasannya mengapa Mahathir menuduh Tiongkok komunis sedang mewujudkan neo-kolonialisme. (Sin/asr)
Meneliti peradaban manusia kali ini, mungkin tidak ada satu kota pun yang bisa disamakan dengan Yerusalem. Sepanjang tiga ribu tahun sejarah pembangunan kota ini, telah berkali-kali dihancurkan dan mengalami perang, namun tetap bisa berdiri lagi di lokasi semula. Yerusalem terletak di perbukitan dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, bersebelahan dengan tiga lembah dan dikitari oleh gunung yang lebih tinggi, menjadikan Yerusalem sebagai lokasi strategis yang mudah dipertahankan namun sulit diserang. Namun bukan karena letak geografisnya yang strategis, melainkan kekuatan spiritual yang membuat kota ini abadi, karena kota ini merupakan kota suci bagi tiga agama besar.
Bait Suci ketiga dan Nubuat
Dibandingkan dengan pencarian Tabut Perjanjian dengan sikap tenang, suasana kebatinan orang Israel tampaknya sangat bersemangat untuk membangun kembali Bait Suci. Karena, sejak Bait Suci Kedua dihancurkan oleh tentara Romawi pada tahun 70 M. Orang Yahudi dalam doa mereka yang tiga kali sehari itu, selalu berdoa untuk bisa membangun kembali Bait Suci Ketiga di Bukit Bait (Suci) di masa depan. Harapan tersebut belum pernah berubah selama dua ribu tahun ini.
Seiring dengan berdirinya negara Israel dan penguasaan mereka atas Kota Tua Yerusalem, harapan ribuan tahun tak terlupakan itu tampaknya ada kemungkinan bisa terwujud.
Israel selama Perang Enam Hari, meskipun sudah mengontrol bukit Bait, tapi pasca perang telah membuat konsesi akan mengembalikan hak pengelolaan bukit Bait kepada Parlemen Muslim Tertinggi. Meskipun orang Israel bisa dengan bebas masuk ke area bukit Bait Suci, tapi tidak diperbolehkan tinggal atau berdoa di sana.
Meski demikian, juga tidak mampu menghapus niat orang Israel untuk membangun Bait Suci ketiga di bukit Bait, karena mereka sangat meyakini nubuat nabi dalam “Tanakh” (Tanakh, “Alkitab Ibrani” versi ortodoks dari agama Yahudi) bahwa Mesias akan muncul pada periode Bait Suci ketiga.
Ketika semua orang Israel telah kembali ke tanah air mereka, dan keseluruhan warganya dengan sepenuh hati percaya kepada Tuhan Allah tertinggi. Di mana orang jahat bertobat menjadi baik dan kebencian dirombak menjadi cinta kasih, maka di saat itu dunia akan menyongsong ketentraman dan kedamaian.
Orang Yahudi selama ribuan tahun ini menantikan penyelamatan dari Mesias. Bagi mereka, untuk membangun Bait Suci ketiga adalah peristiwa yang teramat penting, bukan hanya sesederhana mengembalikan fungsi tempat ibadah dan pusat spiritual Yudaisme, semuanya dalam rangka menyambut kedatangan Mesias. Karena hanya Mesiaslah yang dapat membuat dunia bahagia dan damai, serta mengakhiri penderitaan ribuan tahun orang-orang Yahudi.
Pemerintah Israel dan rakyat telah lama memulai rencana aksi berskala penuh untuk mempersiapkan pembangunan Bait Suci ketiga. Kegiatan penggalangan dana untuk proyek ini telah dilakukan di Israel dan di seluruh dunia, sumbangan datang dari seluruh dunia, dan diantaranya tak jarang dengan jumlah dana yang sangat besar.
Sebuah lembaga bernama “The Temple Institute” (atau dikenal sebagai Dewan Restorasi Bait Suci) bertanggung jawab menggambar cetak biru bangunan Bait Suci, merencanakan hal-hal yang berkaitan dengan proyek pembangunan, dan mempersiapkan material bangunan yang diperlukan. Sebagai contoh, material batu dari lokasi sekitar sepenuhnya menggunakan bongkahan cadas yang dipotong menjadi batu dan material kayu diambilkan dari kayu cedar Libanon yang sama dengan kedua Bait Suci sebelumnya.
Selain itu The Temple Institute juga bertanggung jawab untuk membuat peralatan ritual yang diperlukan dan menjahit mahkota serta jubah imam yang memimpin ritual persembahan. Memilih dan mengadakan pelatihan untuk orang Israel yang memiliki gen persembahan zaman kuno, dalam rangka melayani sebagai imam di Bait Suci di masa depan; bahkan “Sapi betina Merah” yang dibutuhkan oleh ritual persembahan juga telah dipilih.
Menurut the Temple Institute, semua persiapan untuk pembangunan telah selesai, begitu pembangunan kuil resmi digerakkan maka dapat diselesaikan dalam tempo satu tahun.
Sekarang hanya tersisa satu pertanyaan: “Di sebelah mana dari gunung Bait Suci, kuil itu akan dibangun?”
Seperti diketahui oleh umum, di Bukit Bait telah berdiri dua buah masjid yang sejak abad ke 7 Masehi sudah ada dan terdaftar sebagai masjid paling penting dalam agama Islam.
Kaum Muslim memandang Bukit Bait sebagai tempat suci dalam kurun waktu 1.000 tahun terakhir, ia senantiasa menjadi tempat ibadah dan tempat berdoa bagi mereka serta sangat meyakini kaumnya memiliki kedaulatan atas tanah tersebut, juga malah tidak mengakui hubungan apapun antara orang Yahudi dan Bukit Bait (Suci).
Kelompok garis keras bahkan menganjurkan penggunaan kekerasan terhadap orang-orang Yahudi yang memasuki Bukit Bait, karena itu Rabbi Yudaisme juga dengan dalih Bukit Bait sebagai tempat suci dan menyarankan kepada para warga Yahudi untuk tidak sembarangan berziarah, hal itu untuk menghindari pertikaian yang tidak perlu.
Menurut persepsi tradisional orang Yahudi, situs Bait Suci bisa saja di area masjid Kubah Shakhrah, atau di area Masjid Al-Aqsa. Jika harus memindah masjid, baru bisa membangun kembali Bait Suci, barangkali tidak perlu menunggu operasional berjalan.
Begitu dipublikasikan, bahkan hanya sedikit bocoran saja, maka dengan segera masyarakat Islam akan bergerak meluncurkan “jihad” dan melakukan berbagai serangan terhadap Israel atau sekutu-sekutunyademi mempertahankan kedaulatannya. Bisa dibayangkan bahwa hari ketika kebencian kedua belah pihak tidak mampu diurai lagi, maka hal ini bertentangan dengan tujuan terakhir dari pembangunan Bait Suci tersebut
Masjid tidak bisa dipindahkan dan pembangunan kuil Israel itu pun dalam status harus dilakukan, untuk memecahkan kebuntuan ini.
Cendekiawan Yahudi Asher Kaufman mengusulkan sebuah rencana yang tampaknya terbaik bagi kedua pihak yaitu membangun Bait suci di sebelah mesjid.
Asher Kaufman berdasarkan penelitian arkeologinya di Bukit Bait selama 16 tahun, ia berpendapat bahwa lokasi Bait Suci lama bukan di tempat masjid Al-Aqsa yang sekarang, melainkan di bagian utaranya dan di atas tanah yang diatasnya terdapat pula sebongkah batu cadas, batu besar ini disebut “dome rock “, justru barangkali adalah tanah tempat pengkurbanan Abraham.
Perencanaan lainnya adalah usulan pembangunan situs Bait Suci tidak perlu didirikan di lokasi lama, selama sebuah Bait Suci baru dibangun diatas Bukit Bait. Maka memiliki kesucian yang sama; oleh karena itu dianjurkan membangun di bagian belakang dinding barat dan di antara kedua masjid, dapat dimasukkan ke dalam area pertimbangan untuk pemilihan lokasi.
Entah di sebelah utara masjid atau di sebelah belakang masjid, apabila Bait Suci baru dapat berdiri sejajar dengan masjid, maka bakal menjadi situs pemilihan yang tiada duanya.
Israel sangat berhati-hati dalam menangani rekonstruksi Bait Suci. Sikap hati-hati itu malah menunjukkan tekadnya yang mutlak.
Bukan hanya orang Yahudi dan bahkan orang-orang Kristen percaya bahwa pembangunan Bait Suci Ketiga Israel tidak dapat dihindari, hanya masalah waktu saja. Karena, hal ini sudah lama tercatat dalam “Alkitab” Yudaisme dan Kristen.
Pembangunan Bait Suci Ketiga adalah adegan penting dalam drama akbar terakhir umat manusia, yang telah diatur sejak lama, yang datang menggiringinya masih ada perang dan bencana, sampai akhirnya kedatangan Mesias, sang Juruselamat.
Namun, ketika Mesias benar-benar datang ke dunia dan muncul dihadapan orang-orang, dapatkah orang-orang mengenali dan memercayainya? Yerusalem telah kehilangan Yesus pada 2.000 tahun silam. Kali ini, ketika Mesias yang menyelamatkan semua makhluk datang, dapatkah kita mengenaliNya? (HUI/SUD/WHS/asr)
Presiden Amerika Serikat, Trump pada Jumat (31/08/2018) menandatangani sebuah perintah eksekutif baru yang dirancang untuk mengoptimalkan program perlindungan bagi pensiunan Amerika.
Trump mengatakan : “Tindakan bersejarah hari ini akan memberikan perlindungan pensiun bagi para pekerja Amerika serta keluarga mereka yang tak terhitung jumlahnya.”
“Kami sangat percaya bahwa semua orang Amerika harus memiliki keyakinan dalam menghadapi kehidupan setelah masa pensiun, serta adanya jaminan kualitas kehidupan dan ekonominya.”
Trump menandatangani perintah eksekutif ini ketika ia berada di Charlotte, North Carolina pada Jumat sore hari.
Perintah eksekutif menginstruksikan Departemen Tenaga Kerja dan Departemen Keuangan untuk merevisi peraturan baru demi membantu perusahaan untuk membuat program perlindungan bagi karyawan yang pensiun.
Pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa biaya tinggi telah menyebabkan karyawan khawatir untuk berpartisipasi dalam program pensiun seperti 401 (k), orang-orang itu khawatir tentang apakah mereka dapat menjalani kehidupan yang nyaman setelah pensiun.
Selain itu, Trump mengatakan dalam pidatonya pada hari Jumat bahwa ia akan mempertimbangkan kembali dan mengambil keputusan sebelum Hari Buruh tentang apakah pemerintah akan membatalkan rencana kenaikan gaji pegawai pemerintah tahun 2019. (Sin/asr)
EpochTimesId – Penjualan minuman energi kemungkinan akan dilarang bagi remaja berusia di bawah 18 tahun di Inggris. Rencana pelarangan itu muncul ditengah kekhawatiran, bahwa minuman tersebut merusak kesehatan anak-anak, demikian dimumukan Perdana Menteri Inggris baru-baru ini.
Minuman energi mengandung kadar kafein yang tinggi dan memiliki kadar gula yang cukup besar. Penelitian sudah menghubungkan konsumsi minuman terhadap obesitas, sakit kepala, masalah tidur, iritasi, dan kelelahan.
Proses konsultasi publik sedang berlangsung; Otoritas Inggris meminta publik untuk mempertimbangkan pada usia berapa larangan itu harus diterapkan. Pemerintah menyarankan usia di bawah 16, atau di bawah 18 tahun sebagai opsi. Konsultasi akan berlangsung hingga November 2018.
Selain merekomendasikan batas usia, proses konsultasi juga bermaksud untuk menginformasikan pembuat kebijakan tentang jenis produk apa yang harus dibatasi. Serta apakah tindakan selain larangan akan lebih baik, atau akankah lebih banyak kendala yang dihadapi jika larangan resmi diterapkan.
Inisiatif larangan minuman berenergi datang setelah publikasi penelitian pada Juni 2018. Khususnya dari bab terbaru ‘Childhood Obesity Plan’, yang berkomitmen untuk mengurangi separuh obesitas pada tahun 2030.
Perdana Menteri Theresa May menyebut obesitas anak-anak, “Sebagai salah satu tantangan kesehatan terbesar yang dihadapi negara ini.” Dia bersumpah untuk mengambil tindakan signifikan dalam mengurangi jumlah gula yang dikonsumsi oleh orang muda, dan untuk membantu keluarga membuat pilihan yang lebih sehat.
Kritik terhadap proposal larangan minuman berenergi ini sudah mulai bermunculan. Kritikus mengatakan itu adalah rencana pemerintah yang dirumuskan secara tidak logis.
“Ini adalah tindakan yang sangat berat,” kata Christopher Snowden, kepala Ekonomi Gaya Hidup di sebuah lembaga pemikir pasar bebas, ‘Institute of Economic Affairs’.
Dia mengatakan bahwa, “Pemerintah tampaknya tidak jelas apakah mereka mengobarkan perang terhadap gula atau kafein. Jika itu kafein, mereka harus melarang penjualan kopi untuk anak-anak, dan jika itu gula, mengapa tidak mengusulkan untuk melarang semua produk manis untuk anak-anak?”
Snowden meninai bahwa alih-alih membuat undang-undang yang ditargetkan dengan tepat, pemerintah dinilai hanya mengikuti program ‘koki selebriti’, Jamie Oliver. Chef Seleb itu, di masa lalu memelopori upaya untuk memerangi penyakit yang berhubungan dengan makanan pada anak-anak.
“Kenyataannya adalah bahwa kita memiliki koki selebriti terkenal di Inggris,” kata Snowden, mengacu pada Jamie Oliver, “Yang mulai berkampanye untuk melarang minuman energi untuk anak-anak. Dan pemerintah selalu melakukan apa yang dia katakan.”
“Kami harus melakukan ini,” kata Oliver, menurut laporan Epoch Times tentang kampanyenya untuk mengakhiri penjualan minuman energi ke bawah 16 tahun, “Karena minuman ini mengubah anak-anak kita menjadi pecandu. Penggunaan (konsumsi oleh) mereka (anak-anak), menurut saya, mirip dengan narkoba.”
Pemuda Inggris termasuk di antara konsumen minuman energi tertinggi di Eropa, penelitian sebelumnya menyatakan.
Menteri Kesehatan Umum, Steve Brine menyuarakan temuan ini dan menunjuk pada klaim bahwa konsumsi minuman energi oleh anak-anak mengubah perilaku mereka menjadi buruk.
“Anak-anak kami sudah mengonsumsi 50 persen lebih banyak dari minuman ini daripada rekan-rekan Eropa mereka. Para guru membuat hubungan yang mengkhawatirkan hubungan antara minuman energi dan perilaku buruk di kelas.”
Para guru mengatakan bahwa anak-anak yang kecanduan pada kafein mengganggu proses belajar mereka sendiri dan teman sekelas mereka. Meskipun klaim efek mengubah perilaku daripada minuman energi pada anak-anak belum diuji.
“Perhatian yang saya kira adalah kita tidak tahu efek kafein pada anak-anak, kita tidak bisa mempelajarinya,” kata ahli diet dan dosen universitas Ursula Philpot. “Jadi, kami khawatir bahwa anak-anak memiliki dosis besar kafein dan dosis besar gula, dan sebenarnya itu sangat legal.”
Kevin Courtney, Sekretaris Jenderal Gabungan Serikat Pendidikan Nasional, menilai upaya untuk melarang minuman energi sebagai konflik antara kepentingan anak-anak dan kepentingan komersial.
“Sekolah melakukan semua yang mereka bisa untuk menyediakan lingkungan yang kondusif untuk belajar, tetapi mereka tidak dapat mengendalikan apa yang dijual di luar gerbang sekolah. Jika Pemerintah serius melindungi anak-anak, mereka perlu menempatkan kepentingan anak-anak di atas keuntungan industri minuman energi, dan melarang penjualan produk berbahaya ini (untuk anak) di bawah 16 tahun,” kata Kevin, seperti dilaporkan oleh Independent.
Snowden menepis batas usia 18 karena terlalu berlebihan. Akan tetapi, dia mengakui bahwa usia yang lebih muda mungkin masuk akal.
“Jika harus ada batas usia, maka 14, atau paling absolut 16. Kami menerima di Inggris, bahwa mereka dapat bergabung dengan tentara atau mulai belajar mengemudi pada usia 16, jadi saya pikir kami dapat mempercayai mereka dengan sekaleng Red Bull, yang memiliki kafein sebanyak satu shot atau lebih dari espresso.”
Banyak toko di Inggris sudah memiliki larangan sukarela mereka sendiri terhadap anak berusia di bawah 16 tahun. Larangan itu berlaku untuk minuman yang mengandung 150mg kafein atau lebih, per liter. (TOM OZIMEK/The Epoch Times/waa)
Tiongkok bertujuan untuk menjadi pemimpin dunia dalam otomatisasi, kecerdasan buatan (AI), dan robotika. Ini adalah sasaran yang ditetapkan dalam program “Made in China 2025” dan ditegaskan kembali selama setiap pembaruan kebijakan ekonomi.
Namun akan ada kerugian yang mengiringi dalam mencapai tujuan tersebut, yang telah terwujud dalam sektor manufaktur negara, sebagai tulang punggung ekonomi Tiongkok.
Dalam upaya Beijing untuk mengejar agenda teknologi yang ambisius, narasi dari media dan otoritas yang dikelola negara berkonsentrasi pada hal-hal positif. Kenyataannya, otomatisasi (serba mesin) telah menggantikan hingga 40 persen pekerja di beberapa perusahaan industri Tiongkok, termasuk “beberapa perusahaan di provinsi manufaktur ekspor Tiongkok Zhejiang, Jiangsu, dan Guangdong,” menurut laporan Financial Times 30 Agustus.
Secara diam-diam, pihak berwenang Tiongkok prihatin dengan dampak jangka panjang dari tindakan pengurangan tenaga kerja seperti itu terhadap stabilitas sosial, dan akhirnya, politik.
100 Juta Pekerja
Perkembangan pesat AI dan otomatisasi akan secara permanen mengubah lapangan kerja dan ekonomi Tiongkok.
Sekitar 40 hingga 50 juta pekerja akan tergantikan dalam 15 tahun mendatang, dan hampir 100 juta pekerja akan perlu mengubah bidang kerja mereka, menurut laporan penelitian terbaru yang dirilis bersama oleh China Development Research Foundation (CDRF), sebuah think tank (lembaga riset) yang dikendalikan negara, dengan Sequoia Capital China, cabang Tiongkok dari firma modal ventura Silicon Valley, seperti dikutip oleh China Daily, sebuah outlet media resmi.
“Jika kita memutuskan untuk pergi menuju masa depan dengan AI, kita harus menekankan investasi modal manusia, dan ini harus dilakukan pada tahap awal,” Lu Mai, Wakil Ketua dan Sekretaris Jenderal CDRF, mengatakan saat merilis laporannya.
“Tindakan harus diambil sesegera mungkin untuk mengatasi tantangan potensial ini.”
Sementara laporan baru tersebut berfokus pada sektor manufaktur, ia menyuarakan kembali kesimpulan yang dicapai dalam laporan Maret tentang dampak AI pada industri jasa keuangan di Tiongkok yang diterbitkan bersama antara CDRF dengan perusahaan konsultan Boston Consulting Group (BCG).
Dalam laporan tersebut, BCG memperkirakan bahwa pada tahun 2027, sebesar 23 persen dari semua pekerjaan di sektor keuangan Tiongkok akan dikurangi atau diubah menjadi posisi yang membutuhkan keahlian yang berbeda. Perusahaan-perusahaan asuransi akan menjadi yang paling terpukul, dengan 25 persen pekerjaan terkena dampaknya, diikuti oleh perbankan (22 persen), dan pasar modal (16 persen). Secara total, itu berarti sekitar 2,3 juta pekerjaan keuangan penuh waktu (full-time) yang digantikan, menggunakan tingkat-tingkat sektor lapangan kerja tahun 2017.
Kemajuan di bidang AI akan mempengaruhi pekerjaan di hampir setiap sektor di setiap negara, tetapi kerangka kerja politik dan struktur pekerjaan Tiongkok yang ada sangat rentan terhadap dampak-dampak otomatisasi tersebut.
(Sumber: BCG)
Tanpa Penerangan
Pertama dan terpenting, topik pengangguran itu sendiri adalah larangan (tabu) dan tidak dipahami dengan baik. Tidak seperti angka bulanan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS, indikator kunci untuk ekonomi AS, angka-angka pengangguran Tiongkok sebagian besar tidak berguna.
Pada tingkat makro, Tiongkok secara historis tidak melaporkan tingkat penganggurannya. Politik adalah penyebab utama; hingga pertengahan tahun 1990-an PKT menyangkal keberadaan tingkat penganggurannya, melihatnya sebagai efek samping negatif dari kapitalisme asing.
Namun ketika ekonomi negara diliberalisasi dan Deng Xiaoping mereformasi perusahaan negara pada tahun 1990-an, Beijing harus mengakui pengangguran dan mulai menawarkan manfaat terbatas bagi para pekerja yang terlantar.
Selama beberapa dekade, tingkat pengangguran Tiongkok mengambang sekitar 4 persen karena statistik hanya menghitung pekerja perkotaan yang dapat mengajukan dan disetujui untuk tunjangan-tunjangan pengangguran. Tetapi angka-angka tersebut tidak dapat diandalkan, karena mereka tidak menghitung sekitar 300 juta populasi pekerja migran Tiongkok, dan tidak termasuk pekerja perkotaan yang tidak disetujui untuk tunjangan pengangguran.
Tahun ini, Tiongkok mulai menerbitkan “Tingkat Pengangguran yang Disurvei” dengan “Gaya Barat” setiap triwulan, masih hanya terbatas pada daerah perkotaan, di samping Tingkat Pengangguran tetap yang Terdaftar. Pada kuartal kedua tahun 2018, tingkat yang disurvei adalah 4,8 persen sementara tingkat yang terdaftar adalah 3,8 persen.
Di atas kertas kedua angka tersebut jauh di bawah target 5,5 persen dan 4,5 persen, masing-masing, yang ditetapkan oleh Kongres Rakyat Nasional pada bulan Maret.
Lalu mengapa Politbiro baru-baru ini mengumumkan “stabilisasi tingkat pengangguran” sebagai No.1 dari enam target teratas pada paruh kedua tahun 2018?
Dari semua penyebab kesulitan ekonomi seperti perdagangan, mata uang, dan kredit macet, Politbiro secara aneh telah memilih pekerjaan. Dengan membaca deretan tersebut, pasti ada kerumitan-kerumitan domestik yang mendasarinya di luar tingkat pengangguran yang dicetak secara resmi tersebut.
Seorang pencari kerja melihat pengumuman pekerjaan di pameran perekrutan di Qingdao, Provinsi Shandong, dalam sebuah file foto. (STR / AFP / Getty Images)
Masalah Struktural
Sulit, dan tidak disarankan, untuk menyamaratakan lingkungan kerja yang kompleks dan berkembang di Tiongkok.
Ada beberapa dinamika bermain, yang semakin diperumit oleh kemajuan dalam otomatisasi dan AI.
Karena kebijakan historis PKT untuk melindungi pekerjaan dan kepemilikan sebagian besar perusahaan besar oleh negara, pengusaha Tiongkok biasanya kurang efisien daripada rekan-rekan Barat mereka. Ini berarti perusahaan-perusahaan Tiongkok dapat mengalami pukulan yang lebih besar dari otomatisasi dibandingkan dengan rekan-rekan Barat.
Pengangguran juga telah meningkat baru-baru ini, karena penutupan pabrik-pabrik industri besar di “rust belt” (area di mana industri berat mengalami kemunduran) di Timur Laut Tiongkok, pabrik-pabrik keluar dari Tiongkok Timur dan Selatan ke daerah-daerah yang berbiaya lebih rendah di Asia Selatan, dan upaya-upaya Beijing dalam mengendalikan utang berlebihan yang memperlambat ekspansi ekonomi.
Peran PKT sebagai pencipta lapangan pekerjaan juga mengundang kritik ketika pekerjaan-pekerjaan hilang, menyebabkan kantung kerusuhan dan protes di seluruh negeri. Pihak berwenang telah meningkatkan upaya untuk menindak protes-protes buruh, namun tren terbaru tentang para veteran militer yang telah pensiun bergabung dengan protes-protes tersebut seharusnya menjadi kekhawatiran bagi PKT.
Adapun dampak AI, para ekonom berharap bahwa teknologi akan menciptakan bidang baru dan dalam jangka panjang, lapangan kerja bahkan akan menjauh.
“Jika kita kembali ke awal abad ke-19, ada kekhawatiran tentang mesin pemintalan otomatis dan suatu pemikiran bahwa ini akan membuat banyak orang kehilangan pekerjaan,” kata Kepala Ekonom Goldman Sachs Jan Hatzius dalam catatan penelitian akhir tahun 2016 tentang AI. “Dalam jangka pendek, kekacauan tersebut adalah sesuatu yang dapat memiliki dampak signifikan.”
“Tetapi bukan berarti kemajuan teknologi dalam rentang sejarah yang lebih panjang telah menyebabkan tingkat pengangguran yang lebih tinggi. Bukan itu masalahnya.” Dengan kata lain, teknologi-teknologi baru dan industri-industri baru akan menciptakan pekerjaan-pekerjaan baru yang bahkan meningkatkan pengangguran dari waktu ke waktu.
Tetapi bagi Partai Komunis Tiongkok, yang terobsesi dengan stabilitas sosial, waktu adalah sumber daya yang paling langka. (ran)
WASHINGTON — Presiden AS Donald Trump siap untuk secepatnya meningkatkan perang dagang dengan Tiongkok dan telah mengatakan kepada para pembantunya bahwa ia siap untuk mengenakan tarif atas $200 miliar lebih barang-barang impor dari Tiongkok pada awal pekan depan, Bloomberg News melaporkan pada 30 Agustus.
Gedung Putih menolak mengomentari laporan Bloomberg, yang mengutip enam sumber yang tidak teridentifikasi. Berita tersebut telah meruntuhkan pasar. S&P mencapai sesi terendah, dan dolar AS, yuan Tiongkok, serta hasil Treasury AS juga turun.
Trump telah mempertahankan kebijakan tegas tanpa kompromi menghadapi kebijakan-kebijakan perdagangan Tiongkok, dengan alasan bahwa mereka merugikan para pekerja AS dan mendukung pesaing-pesaing asing. Washington menuntut Beijing meningkatkan akses pasar dan perlindungan hak milik intelektual untuk perusahaan-perusahaan AS, memotong subsidi industri, dan memangkas selisih perdagangan sebesar $375 miliar.
Dua ekonomi terbesar dunia tersebut telah menerapkan tarif hingga $50 miliar untuk barang-barang satu sama lain dalam perang perdagangan saling membalas. Perundingan-perundingan yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan telah berakhir pekan lalu tanpa terobosan besar.
Tarif-tarif baru yang diajukan Washington sebesar 25 persen akan mempengaruhi produk-produk konsumen termasuk persediaan bahan pembangunan rumah, produk teknologi, sepeda, dan pakaian jadi.
Periode komentar publik tentang usulan tersebut akan berakhir pada 6 September, dan Trump berencana untuk memberlakukan tarif setelah tenggat waktu tersebut, kata Bloomberg.
Beberapa sumber mengatakan Trump belum membuat keputusan terakhirnya, kata laporan Bloomberg. Para pejabat pemerintahan Trump telah membahas bagian-bagian tentang bagaimana sulitnya menekan Beijing.
Trump, yang telah mengancam untuk mengenakan bea masuk lebih dari $500 miliar pada hampir semua barang Tiongkok yang diekspor ke Amerika Serikat setiap tahun, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara awal bulan ini bahwa penyelesaian perang dagang dengan Tiongkok akan “butuh waktu” dan bahwa dia “tidak memiliki kerangka waktu” untuk mengakhirinya. (ran)
Meneliti peradaban manusia kali ini, mungkin tidak ada satu kota pun yang bisa disamakan dengan Yerusalem. Sepanjang tiga ribu tahun sejarah pembangunan kota ini, telah berkali-kali dihancurkan dan mengalami perang, namun tetap bisa berdiri lagi di lokasi semula. Yerusalem terletak di perbukitan dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, bersebelahan dengan tiga lembah dan dikitari oleh gunung yang lebih tinggi, menjadikan Yerusalem sebagai lokasi strategis yang mudah dipertahankan namun sulit diserang. Namun bukan karena letak geografisnya yang strategis, melainkan kekuatan spiritual yang membuat kota ini abadi, karena kota ini merupakan kota suci bagi tiga agama besar.
Sesungguhnya di manakah kuburan Yesus?
Proyek pekerjaan arkeologi dan restorasi yang mengelilingi Gereja Makam Kudus mendapat perhatian penuh dari dunia Kristen.
Gereja Makam Kudus paling awal dibangun pada abad ke 4 semasa Kaisar Konstantin memerintah Kekaisaran Romawi dan dihancurkan pada abad ke 11, puluhan tahun kemudian dibangun ulang dan dipertahankan sampai saat ini. Selama hampir 1000 tahun ini telah mengalami bencana alam, seperti gempa bumi 1927, struktur bangunannya sudah sangat rapuh, maka itu pekerjaan renovasi hanya dapat dilackukan dengan sangat hati-hati.
Adapun “Makam Kudus” yang paling penting, ia konon merupakan gua pemakaman tempat Yesus disemayamkan setelah kematianNya. Sampai tahun 2016 baru mulai diperbaiki, karena co-manajemen Gereja yang terdiri dari 6 denominasi Kristen mengambil sikap menentang terhadap setiap perubahan Gereja Makam Suci.
Dari benda purbakala berharga yang digali terdapat sekeping medali emas timbul (embossed) berdiameter 10 cm yang diatasnya terpahat tongkat lilin, shofar (alat musik tiup terbuat dari tanduk khas Yahudi) dan segulung kitab Taurat. (video screenshot)
Kemudian pemerintah Israel mengambil jurus pamungkas dan berdalih atas dasar pertimbangan keamanan, telah menutup Makam Kudus dan akhirnya setiap sekte/aliran mau tidak mau harus menyetujuinya.
Selanjutnya, tim arkeologi yang berasal dari Yunani dengan menggunakan instrumen paling canggih telah melakukan pekerjaan eksplorasi, penelitian dan restaurasi selama sembilan bulan.
Dikatakan bahwa setelah Yesus diturunkan dari salib, Ia ditempatkan di sebuah gua yang berjarak 40 meter. Kemudian, ketika Gereja Makam Kudus dibangun, pintu batu gua itu dibongkar, jadilah aula gereja yang sekarang. Batu cadas datar untuk meletakkan Yesus: Batu Makam Kristus, terletak di Kapela Makam Kudus (Edicule) di aula tengah.
Konon pada tahun 1555, Makam Kudus pernah ditutup dengan sepotong batu marmer besar dan dibuka kembali setelah lima ratus tahun.
Setelah para arkeolog membuka segel (penutup batu) tersebut, dengan terkejut menemukan bahwa dibawah masih terdapat beberapa lapis lantai: sebongkah penutup marmer besar muncul di bawah lapisan kerikil, yang diatasnya terukir sebuah simbol salib.
Marmer besar ini adalah penemuan baru yang tidak terduga oleh para arkeolog, menurut perkiraan para ahli itu, ini seharusnya merupakan tanda rekam jejak Tentara Salib ketika mereka menduduki Yerusalem. Sedangkan Batu kapur (limestone) di bawahnya merupakan tanah yang pernah bersentuhan dengan tubuh Yesus.
Proyek pekerjaan arkeologi dan restorasi yang mengelilingi Gereja Makam Kudus menjadi fokus bagi kaum Kristiani dunia. Gambar menunjukkan Kapela Makam Kudus di aula besar Gereja Makam Kudus. (Getty Images)
Di saat kaum Nasrani terharu dengan penemuan di dalam Makam Kudus dan berharap hasil penelitian itu dapat dipublikasikan selekas mungkin. Justru orang–orang Yahudi melompat kegirangan atas penemuan arkelogis di dekat Gereja Makam Kudus, karena mereka percaya telah menemukan bukti kuat bahwasanya Yesus adalah manusia dan bukanlah Tuhan.
Pada tahun 1980, arkeolog Yahudi menemukan kuburan lainnya di dekat Gereja Makam Kudus, di sebuah kuburan kuno yang bernama “The Talpiot Tomb ” (Makam Talpiot), mereka menemukan 10 peti mati kuno yang berisi tulang kerangka, di mana diatas enam peti mati tersebut terukir dalam bahasa Ibrani: “Yesus – anak Yusuf”, “Yahudi – anak Yesus”, “Maria”, “Mariannene”, “Yosa” dan “Matya”.
Ahli geologi Israel Arye Shimron menerbitkan hasil temuannya pada tahun 2015, menyebutkan ada bukti cukup untuk membuktikan bahwa The Talpiot Tomb (makam Talpiot) kuno memang kuburan keluarga Yesus.
Sebetulnya, sejak dahulu hingga sekarang, orang Yahudi tidak pernah mengakui Yesus memiliki sifat keilahian, bisa muncul temuan seperti itu bagi dunia Kristen tidak mengherankan, maka itu tidak sampai menimbulkan terlalu banyak kehebohan dan perang kata-kata.
Bagi masyarakat Islam, meskipun Yesus terkategori sebagai salah satu dari para nabi dan dihormati sampai level tertentu oleh kaum Muslim. Tetapi mereka tidak peduli apakah Yesus pernah dibangkitkan, karena bahkan nabi Muhammad sendiri juga mengalami kehidupan dan kematian di dunia ini. Tetap saja masih diyakini dan dihormati oleh semua Muslim.
Yang lebih memprihatinkan bagi masyarakat Islam adalah upaya orang Israel untuk membangun kembali Bait Suci Ketiga, akankah mempengaruhi dua masjid yang dimuliakan di atas gunung Bait Suci?
Tujuan utama aktivitas arkeologi Israel
Alasan Israel tetap harus terus menggali meski menghadapi tentangan (opini) dunia, sesungguhnya bukan hanya untuk membuktikan legitimasi mereka atas kota suci kepada negara-negara Arab, juga tidak ingin membuktikan kepada masyarakat Barat bahwa Yesus pernah menikah dan memiliki anak dan kemudian wafat.
Niat sejati Israel untuk melaksanakan aktivitas arkeologi adalah demi menemukan Tabut Perjanjian (Wadah yang digambarkan dalam Alkitab berisi Loh-Loh Batu di mana tertulis Sepuluh Perintah Allah, Tongkat Harun dan Roti Manna) dan lokasi tepat dari kuil pertama. Tujuannya adalah untuk membangun kembali tempat suci dambaan orang Yahudi dan mengembalikan Tabut Perjanjian ke dalam kuil.
Karena sejak Kuil Pertama pada tahun 586 SM dihancurkan, Tabut Perjanjian itu telah hilang, selama ribuan tahun ini. orang-orang Yahudi yang tulus selalu percaya bahwa Tabut Perjanjian mereka masih utuh, dan ditempatkan di lokasi tersembunyi di kota Yerusalem, dan pada umumnya meyakini berada di bawah Gunung Bait Suci.
Setelah pada tahun 1967, ketika Israel sekali lagi menguasai kota tua Yerusalem, para arkeolog dan rabbi Yahudi mulai mengeksplorasi lagi dan berharap menemukan keberadaan tabut.
Sampai tahun 1981, tiga rabi Yahudi sesuai peninggalan peta para nenek moyang, menemukan jalan rahasia di bawah gunung kuil Suci, di mana seorang rabi mengkonfirmasi di akhir saluran ini terhubung ke sebuah ruangan, dan Tabut Perjanjian itu diletakkan di sana dengan aman dan baik-baik saja.
Tidak peduli kata itu benar atau tidak, pemerintah Israel hingga kini belum berkomentar apapun kepada publik, terhadap masalah pencarian tabut juga sangat low profile. Ssikap yang seolah tidak peduli tersebut tak pelak membuat orang menjadi curiga, apakah pemerintah Israel telah memiliki jawaban atas keberadaan Tabut Perjanjian? (HUI/WHS/asr)
EpochTimesId – NSW Health memperingatkan masyarakat agar tidak menggunakan produk penurun berat badan yang mengandung bahan kimia DNP. Zat kimia yang juga dikenal sebagai ‘2,4-dinitrofenol’ tersebut diklaim berpotensi mematikan.
Produk penurun berat badan, yang mengandung bahan kimia ini dikenal sebagai ‘Shredders’. Mereka dipasarkan melalui komunitas kebugaran (fitnes), penurunan berat badan, atau pembentukan tubuh (body-building).
Badan pemerintah Australia itu mengatakan kepada publik untuk tidak mempertaruhkan hidup mereka dengan menelan bahan kimia ini. Beberapa orang dilaporkan meninggal dunia karena meminum DNP. Kematian telah dilaporkan di Australia, dan juga baru-baru ini di Australia, menurut NSW Health.
“DNP berbahaya bahkan dalam jumlah kecil,” ujar Clinical Toxicologist dan Intensive Care Physician di NSW Poisons Information Center, Dr Kylie McArdle dalam keterangan tertulis.
“Ada mitos bahwa jika digunakan dalam jumlah kecil, pengguna akan tetap aman. Tetapi DNP adalah zat yang sangat beracun,” sambung McArdle.
“Tidak ada obat penawar dan bahkan dengan perawatan medis terbaik kami, orang dapat dan telah meninggal menggunakan produk yang mengandung bahan kimia.”
Produk Industri
“Ini adalah produk industri, jadi itu tidak legal untuk dikonsumsi manusia,” Dr Marianne Gale dari Kementerian Kesehatan NSW mengatakan baru-baru ini.
DNP digunakan sebagai herbisida dan juga sebagai pengawet kayu. Zat ini juga digunakan untuk memproduksi pewarna dan bahan peledak.
The Therapeutic Goods Administration (TGA) mengkategorikan DNP sebagai substansi ‘schedule 10 substance’, yang berarti berbahaya bagi kesehatan. Seperti untuk menjamin larangan penjualan, pasokan dan penggunaan.
DNP digunakan sebagai obat penurun berat badan untuk mengobati obesitas pada 1930-an. Akan tetapi dilarang untuk penggunaan terapeutik pada tahun 1938 di AS karena efek sampingnya, termasuk katarak, gagal ginjal dan kematian karena tubuh terlalu panas.
TGA mengatakan gejala lain dari mengkonsumsi DNP meliputi; kelelahan yang ditandai dengan rasa haus yang luar biasa, banyak berkeringat, mual, muntah, sakit perut, diare, gelisah, takikardia, peningkatan tingkat pernapasan atau kesulitan bernapas, sianosis, kram otot, ginjal dan kerusakan hati.
Seperti Bermain ‘Russian Roulette’
Sebuah studi mengatakan bahwa mengkonsumsi produk yang mengandung DNP sama dengan memainkan permainan pistol Russian Roulette. Hanya keberuntungan yang dapat menyelamatkan mereka.
“Karena variasi luas dalam sensitivitas individu terhadap DNP, apa yang berhasil untuk sebagian besar atau banyak – seperti yang dirinci di forum dan blog Internet – bisa menjadi beracun atau bahkan mematikan bagi orang lain,” kata studi tersebut.
“Untuk pertama kalinya, ini adalah Roulette Rusia untuk setiap pengguna.”
Orang bisa menjadi sangat tidak sehat bahkan dalam beberapa jam setelah menelan DNP. Bahan kimia menghentikan tubuh dari aktivitas menyimpan energi sebagai lemak, dan energi dilepaskan sebagai panas. Panas kemudian meningkatkan suhu tubuh dan akibatnya dapat merusak sel-sel organ seperti otot, ginjal dan otak.
Menurut TGA, beberapa pengguna DNP kini sangat banyak yang mencari bahan atau produk yang mengandung zat itu dalam bentuk tablet atau kapsul dari internet.
Tetapi NSW Health mengatakan bahwa setiap orang harus menghindari semua produk yang dipasarkan secara online yang mengandung ‘DNP’, yang tercantum dalam bahan-bahannya. Produk lain yang dipromosikan sebagai agen penurun berat badan, tetapi berasal dari sumber yang tidak diverifikasi, juga harus dihindari. (NTD.tv/The Epoch Times/waa)