Home Blog Page 1939

Belgia Tidak Bawa Nainggolan ke Piala Dunia Rusia

0

EpochTimesId – Pupus sudah mimpi pemain sepakbola keturunan Indonesia, Radja Nainggolan, untuk bermain di Piala Dunia. Nainggolan tidak masuk dalam skuad Tim Nasional Belgia, yang dibawa ke Rusia bulan depan.

Pelatih Timnas Belgia, Roberto Martinez, mengatakan dia tidak membawa serta pengatur Serangan AS Roma Italia itu ke Piala Dunia karena tidak sesuai kebutuhan. Nainggolan tidak cocok dan tidak dibutuhkan dalam skema bermain yang akan dia terapkan oleh mantan pelatih Everton.

“Dia (Nainggolan) pemain yang berkelas di Roma. Tapi saya membuat keputusan karena murni alasan taktik. Saya tidak bisa menggunakan Radja untuk peran yang tidak penting,” ujar pelatih asal Spanyol itu, seperti dikutip dari VOA, Rabu (23/5/2018).

Pemain dengan 30 caps timnas Belgia itu memang beberapa kali terlibat ketegangan dengan Martinez. Dia kemudian mengumumkan pengunduran diri dari karier internasionalnya bersama Timnas.

Sementara itu, sang pemain mengaku tidak senang dengan perlakuan sang pelatih. Dia bahkan menuding sang pelatih bersikap pilih kasih dan subjektif.

“Saya sedih. Saya tampil maksimal di semifinal Liga Champions. Saya merasa layak berada di sana,” ucap Radja Nainggolan seperti dikutip dari HLN, Rabu.

Belgia rencananya akan membawa 23 pemain ke Rusia, bulan depan. Jumlah itu menurun drastis dari rencana semula dengan membawa 28 pemain. Pada babak grup, Belgia akan bersaing dengan Inggris, Panama, dan Tunisia di Grup G untuk melaju ke babak berikutnya. (VOA dan HLN/waa)

Video Rekomendasi :

Dokumen Bocor Ungkap Budaya Mata-mata Partai di Kampus Tiongkok

0

Sebuah dokumen yang telah bocor beredar di internet Tiongkok baru-baru ini menunjukkan bagaimana Partai Komunis Tiongkok menghambat perbedaan pendapat dalam dunia akademis dan mendorong warga Tiongkok untuk saling melaporkan satu sama lain.

Dokumen tersebut, sebuah surat yang beralamat dari organisasi Partai di Universitas Ekonomi dan Hukum Zhongnan yang terletak di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, kepada Kementerian Pendidikan Tiongkok, menggambarkan sebuah insiden yang melibatkan seorang anggota fakultas.

Menurut dokumen tersebut, Di Jiehong, seorang profesor yang mengajar manajemen publik di Universitas Zhongnan, memberikan kuliah pada 25 April, di mana dia mengungkapkan kritik terhadap konstitusi-konstitusi Tiongkok, perusahaan-perusahaan milik negara, dan Kongres Rakyat Nasional, badan pembuat undang-undang tiruan Tiongkok yang hanya stempel karet (lembaga dengan kekuasaan de jure yang cukup besar tetapi kekuatan de facto yang sedikit; yang tidak pernah tidak setuju dengan organ yang lebih kuat) menyetujui keputusan pimpinan Partai. Dia juga berbicara tentang sistem politik negara-negara lain.

Di Jiehong telah “melanggar disiplin kelas, memberi kuliah tentang pandangan salah, menyatakan pendapat yang tidak pantas, dan menciptakan pengaruh yang salah,” dokumen tersebut menyatakan.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa seorang mahasiswa telah mempertanyakan poin-poin Di Jiehong, dimana telah mengarahkan para pengamat mencurigai seorang mahasiswa siswa di kelas tersebut yang telah melapor tentang Di Jiehong.

“Tim investigasi” dan “komisi disiplin” Partai universitas tersebut merekomendasikan agar Di Jiehong menerima nilai buruk, dicopot dari keanggotaan Partainya, dipindahkan ke tempat kerja lain, dan kualifikasi mengajarnya dicabut, kata dokumen tersebut. Keputusan itu sudah disetujui oleh komite Partai universitas, dan berada di tengah-tengah prosedur formal untuk memberlakukan hukuman terhadapnya.

Organisasi-organisasi partai telah dibentuk di tempat kerja tersebut untuk memastikan semua keputusan staf dan tempat kerja selalu berada di garis Partai, dan entitas inilah yang diserang Di Jiehong.

mata-mata di kampus
Dokumen yang bocor dari Universitas Zhongnan yang menjelaskan pelanggaran profesor Di Jiehong. (Screenshot via RFA.org)

Di Jiehong mulai bekerja di universitas pada tahun 2001 dan menjadi profesor di tahun 2014, menurut catatan publik.

Pendekatan garis keras untuk membasmi kritik terhadap Partai Komunis mengingatkan pada sebuah partai internal yang memerintahkan kepada para administrator dan profesor universitas, yang dikenal sebagai “7 Don’t Speaks,” (tujuh hal yang tidak boleh dibicarakan) yang diedarkan pada Mei 2013, di mana para dosen dilarang untuk mendiskusikan topik khusus di kelas, termasuk hak sipil, kebebasan pers, dan masyarakat sipil.

Petunjuk lain, dari Kementerian Pendidikan pada Oktober 2014, termasuk daftar larangan untuk lembaga pendidikan tinggi, di antaranya, “memiliki kata-kata atau tindakan yang bertentangan dengan jalur, arahan, dan kebijakan Partai.”

Berbicara kepada Radio Free Asia (RFA), mantan profesor di Guizhou Minzu University, Cao Zhenhua, menjelaskan bahwa sekolah biasanya menyiapkan “informan-informan” (pemberi informasi) di kalangan mahasiswa dan fakultas, untuk melaporkan kegiatan atau pendapat apapun yang kritis terhadap Partai atau sebaliknya yang dianggap tidak benar.

“Setiap kelas memiliki satu atau dua mahasiswa yang melaporkan bahan kuliah yang disampaikan para dosen, dan melaporkan kembali ke agen keamanan,” kata Cao.

mata-mata di kampus
Kamera pengintai keamanan dipasang di atas podium guru saat profesor universitas Ilham Tohti mengajar di ruang kelas di Beijing, Tiongkok pada 12 Juni 2010. (Frederic J. Brown / AFP / Getty Images)

Selain itu, para dosen diharapkan untuk menanamkan dan mengajarkan ideologi Komunis kepada para mahasiswa, dan menghindari topik yang bertentangan dengannya. Untuk meningkatkan pengawasan terhadap para dosen perguruan tinggi, “banyak ruang kelas universitas memiliki kamera terpasang,” kata Cao kepada RFA.

Tan Song, seorang profesor Tionghoa, berbicara tentang budaya melaporkan para dosen adalah terlalu umum di universitas. “Otak [beberapa siswa] dipenuhi dengan sentimen merah. Begitu mereka mendengar kata-kata dari seorang dosen yang berbeda dari apa yang telah diajarkan kepada mereka, mereka secara naluriah akan melaporkan tentang mereka.” (ran)

Rekomendasi video :

https://www.youtube.com/watch?v=0x2fRjqhmTA&t=27s

ErabaruNews

Dua Penerjun Payung Rusia Tewas Setelah Bertabrakan di Udara

0

EpochTimesId – Dua penerjun payung Rusia bertabrakan di udara. Mereka kemudian jatuh menghujam tanah dan mengalami cedera fatal.

Kedua pria itu adalah bagian dari tim yang beranggotakan tujuh orang yang melompat bersama dari sebuah pesawat kecil. Mereka melompat di atas langit Distrik Menzelinsky di Republik Tatarstan, Rusia, pada 19 Mei 2018.

Ketujuh orang itu berencana melompat dari atas 13.000 kaki, untuk melayang bebas menuju ketinggian 5.200 kaki sebelum membuka parasut mereka.

Sumber Video : Russian Investigative Committee via Mirror.co.uk.

Video dari helm-cam salah satu skydivers yang masih hidup menunjukkan keduanya melompat dari pesawat hampir bersamaan. Tidak lama setelahnya, mereka berdua bertabrakan di udara.

Sebelum tabrakan, salah satu korban baru saja mulai membuka parasutnya. Sementara satu korban lainnya baru akan membuka parasut.

(Russian Investigative Committee via Storyful screenshot/NTD.tv)

Mereka kemudian meluncur jatuh ke tanah dengan kecepatan sekitar 125 mph atau sekitar 200 km/jam. Dalam video, secara tidak jelas nampaknya terjerat oleh tali parasut.

Salah satu penerjun meninggal di ambulans dalam perjalanan ke rumah sakit. Satu korban lainnya sempat bertahan selama beberapa jam dalam perawatan di rumah sakit, sebelum akhirnya menyerah pada luka-lukanya dan menyusul meninggal dunia.

Media Rusia melaporkan kedua korban adalah Oleg Shchelkanov, 47 tahun, dan Rushan Sibgatullin, 33 tahun. Komite mengatakan mereka masing-masing memiliki setidaknya 600 jam pengalaman terjun payung. (NTD.tv dan The Epoch Times/waa)

 FOTO : Ilustrasi U.S. Air Force photo by Staff Sgt. Sean Martin/Released)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Lahar Panas Sapu Pembangkit Listrik Panas Bumi di Hawaii

0

EpochTimesId – Lahar cair dari Gunung Api Kilauea yang meletus di Pulau Big Island Hawaii merayap ke lokasi pembangkit listrik tenaga panas bumi sejak hari Senin (21/5/2018) malam waktu setempat. Para pekerja pun bergegas menutup fasilitas untuk mencegah kebocoran gas beracun yang tak terkendali.

Para pekerja melakukan penutupan dan pengamanan fasilitas hingga malam untuk menutup sumur ke-11, atau sumur geothermal yang terakhir di Puna Geothermal Venture (PGV). Pembangkit itu selama ini menyediakan sekitar 25 persen dari sulpai listrik untuk Big Island. Lava muncul dari celah bumi yang merekah di tanah sekitar 250 meter dari sumur pembangkit panas bumi terdekat.

“County, negara bagian, dan mitra federal telah bekerja sama dengan maksimal untuk memantau situasi dan bekerja dengan PGV untuk memastikan keamanan masyarakat sekitar,” kata otoritas county.

Aliran lahar panas yang menyeruak dari dalam tanah di tempat itu menandai tantangan terbaru yang dihadapi pihak berwenang. Mereka mengatasi apa yang para geolog sebut sebagai salah satu pergolakan terbesar dalam satu abad terakhir, dari salah satu gunung berapi paling aktif di dunia.

Letusan eksplosif terbaru di puncak Kilauea terjadi sesaat sebelum pukul 6 Senin sore waktu setempat, Observatorium Gunung Api Hawaii melaporkan.

“Asap abu yang dihasilkan dapat mempengaruhi daerah sekitarnya,” kata pengamat gunung api.

Pembangkit listrik telah ditutup sejak sesaat setelah lava mulai meletus pada 3 Mei 2018. Lahar panas muncul melalui celah tanah yang baru terbuka, yang mengalirkan lahar panas melalui kawasan pemukiman dan jalan di sisi timur jauh Kilauea.

Dalam seminggu, sekitar 60.000 galon pentana kimia yang sangat mudah terbakar berhasil dievakuasi dari pembangkit listrik. Zat kimia tersebut sebelumnya disimpan di gudang pembangkit listrik. Negara bagian mengatakan pekan lalu, bahwa petugas sudah mulai memompa air dingin ke dalam sumur. Mereka juga akan menutup lubang sumur panas bumi dengan katup besi.

Sumur pembangkit listrik memiliki kedalaman 6.000 hingga 8.000 kaki menuju bawah tanah untuk mendapatkan air yang sangat panas dan uap, yang digunakan untuk menjalankan turbin dan menghasilkan listrik.

Sekitar lima kilometer di sebelah timur pembangkit listrik, di kawasan pantai asap beracun muncul dari asap asam, uap dan partikel-partikel seperti kaca yang mengepul ke langit. Asap beracun itu terbentuk ketika lahar panas memasuki air laut dari dua aliran layaknya sungai dari puncak gunung dan rekahan besar perut bumi di lereng gunung.

Laze atau kabut lava itu memiliki suhu minimal 2.000 derajat Fahrenheit atau lebih dari 1.000 derajat celcius, setelah bereaksi dengan air laut. Ini berpotensi merusak organ dalam tubuh dan mematikan, segera setelah terhirup.

“Jika seseorang berada di dekat laze, karena berbagai asam, itu akan menjadi korosif pada mata, hidung serta saluran pernapasan, dan kulit,” kata Dr. Alvin Bronstein dari Departemen Kesehatan Negara Bagian Hawaii kepada para jurnalis.

Laze menewaskan dua orang ketika aliran lava mencapai pantai pada tahun 2000. Pihak berwenang memperingatkan warga agar menjauh dari uap mematikan itu.

Bahaya lain adalah potensi ledakan gas metana ketika lahar membakar tanaman yang membusuk. Kebakaran memicu jejak gas yang mudah terbakar yang dilepaskan oleh pembusukan.

“Ini adalah bahaya besar di daerah vegetatif dan ledakan dapat terjadi jauh dari aliran lava itu sendiri,” kata ahli geologi USGS Janet Babb.

Asap beracun Laze muncul setelah lahar panas bercampur dengan air laut. (REUTERS/Terray Sylvester/The Epoch Times)

Ahli geologi mengatakan letusan Kilauea pada kawah puncak juga menghasilkan sekitar dua lusin celah bumi yang memuntahkan lahar panas di lereng dan kaki gunung. Gunung api kini memasuki fase yang lebih keras, di mana volume batuan lelehan yang lebih besar mengalir dari tanah dan bergerak lebih jauh dari sebelumnya.

Setidaknya 44 rumah dan bangunan lainnya telah dihancurkan di Perkebunan Leilani dan Lanipuna Gardens di distrik Puna. Seorang pria terluka parah pada hari Sabtu (19/5/2018) ketika sebongkah lahar batu panas terlempar dari celah di tanah dan menghajar kakinya.

Dua ribu orang telah dievakuasi dari rumah mereka karena aliran lava dan gas sulfur dioksida beracun. Jumlah lahar panas dan gas bahkan naik tiga kali lipat sepanjang akhir pekan.

Garda Nasional Hawaii bahkan berencana dan mulai menyiapkan evakuasi wajib berskala besar di kawasan lain yang belum mengungsi. Evakuasi akan dilakukan jika jalan raya terancam putus oleh aliran sungai lahar panas baru. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Tiongkok-AS Mendekati Kesepakatan Penangguhan Hukuman ZTE

BEIJING – Washington mendekati kesepakatan untuk mencabut larangannya pada perusahaan-perusahaan AS yang memasok perusahaan telekomunikasi Tiongkok, ZTE, sumber mengatakan pada 22 Mei.

Sementara itu, Beijing mengumumkan pemotongan tarif atas impor mobil, lebih jauh mengurangi ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.

Penangguhan untuk ZTE, yang terkena larangan tujuh tahun AS pada bulan April yang telah melumpuhkan operasi-operasinya, dapat menjalin penghapusan tarif-tarif atas produk-produk pertanian AS yang diimpor, serta membeli lebih banyak barang pertanian Amerika, menurut dua orang yang diberitahu tentang masalah tersebut kepada Reuters.

Sumber-sumber tersebut menolak untuk diidentifikasi karena negosiasi itu bersifat rahasia.

Perwakilan departemen Keuangan dan Perdagangan AS tidak segera membalas permintaan untuk komentar. Perwakilan Gedung Putih juga tidak segera membalas.

ZTE, yang berbasis di kota Shenzhen, Tiongkok selatan, tidak segera membalas permintaan untuk komentar.

Washington dan Beijing mundur dari jurang perang dagang yang menganga sepenuhnya setelah pembicaraan pekan lalu, dengan kedua negara tersebut merilis pernyataan bersama yang menjanjikan bahwa Tiongkok akan mengimpor lebih banyak lagi komoditas energi dan pertanian AS. Sementara itu, para perunding sedang membahas membuka pasar Tiongkok untuk akses AS lebih banyak dan membuat rezim memberikan komitmen-komitmen terhadap perlindungan kekayaan intelektual, menurut seorang pejabat senior AS yang terlibat dalam pembicaraan-pembicaraan tersebut.

Di tengah perundingan-perundingan AS-Tiongkok, minggu lalu Presiden Donald Trump membuat konsesi dengan berjanji untuk membantu ZTE “kembali ke bisnis, segera.”

Sementara itu, pemotongan tajam tarif-tarif impor untuk mobil dan suku cadang mobil mengikuti janji Tiongkok bulan lalu untuk membuka pasar mobilnya, yang terbesar di dunia, yang juga termasuk jadwal untuk menghapus tutup-tutup pelindung jangka panjang pada kepemilikan asing dari usaha otomotif.

Tarif impor akan dipotong hingga 15 persen untuk sebagian besar kendaraan, dari 25 persen, mulai 1 Juli, Departemen Keuangan Tiongkok mengatakan, sebuah langkah yang mungkin untuk meningkatkan produsen mobil yang mengirim mobil kelas atas ke Tiongkok, seperti Tesla dan raksasa Jerman BMW dan Daimler AG Mercedes-Benz. Tarif-tarif untuk onderdil mobil akan dipotong hingga 6 persen dari sekitar 10 persen.

‘Handshake Deal’

Para penasihat Gedung Putih sebelumnya mengatakan bahwa larangan terhadap ZTE sedang dikaji ulang, dan perusahaan tersebut akan tetap menghadapi hukuman “keras”, termasuk melaksanakan perubahan manajemen dan pada tingkat dewan.

Satu sumber mengatakan kepada Reuters ada “handshake deal” (kesepakatan yang belum difinalisasi tetapi menunjukkan bahwa kesepakatan tersebut kemungkinan akan terjadi) atas ZTE antara Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, dan Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Liu He, selama pembicaraan di Washington pekan lalu, yang akan membatalkan larangan tersebut dengan imbalan Tiongkok membeli lebih banyak produk-produk pertanian AS.

Sumber kedua mengatakan Tiongkok mungkin juga menghapuskan tarif atas produk-produk pertanian AS yang dinilai sebagai tanggapan terhadap pajak-pajak baja AS, dan bahwa ZTE masih dapat dipaksa untuk mengganti kepemimpinannya, di antara hukuman-hukuman lainnya.

Kesepakatan ZTE tersebut, meskipun belum dipererat, kemungkinan akan diselesaikan sebelum atau selama perjalanan yang direncanakan oleh Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross ke Beijing pekan depan untuk membantu mencapai perjanjian yang lebih luas untuk mencegah perang dagang, kata kedua sumber.

ZTE, yang diperdagangkan secara publik tetapi pemegang saham terbesarnya adalah perusahaan milik negara Tiongkok, telah dihukum dengan denda karena melanggar perjanjian 2017 setelah tertangkap secara ilegal mengirim barang-barang AS ke Iran dan Korea Utara, dalam sebuah penyelidikan yang dilakukan pada pemerintahan AS sebelumnya.

Laporan tahun 2016 yang dikeluarkan oleh lembaga riset yang berafiliasi dengan rezim Tiongkok menemukan bahwa ZTE membeli 53 persen chip yang mereka gunakan untuk membuat produk-produk mereka dari perusahaan-perusahaan Amerika, senilai $3,1 miliar.

kasus zte
Logo ZTE terlihat di gedungnya di Beijing, Tiongkok pada 19 April 2018. (Stringer / Reuters)

Para pejabat Tiongkok telah menjadikan ZTE sebagai fokus utama dari tuntutan mereka selama pembicaraan di Beijing bulan ini, mengancam untuk menghentikan pembicaraan tentang perselisihan perdagangan dua arah yang lebih luas kecuali Washington setuju untuk meringankan sanksi-sanksi terebut, kata sumber pada saat itu.

Para pejabat Tiongkok memandang hukuman AS sebagai serangan yang mengekspos ketergantungan negara mereka pada impor teknologi-teknologi kunci.

Washington dan Beijing sama-sama mengklaim kemenangan dalam pembicaraan perdagangan pada 21 Mei karena dua ekonomi terbesar dunia tersebut sepakat untuk mengadakan pembicaraan lebih lanjut untuk meningkatkan ekspor AS ke Tiongkok.

Tiongkok berjanji untuk mempersempit $335 miliar surplus perdagangan tahunan yang dimilikinya dengan Amerika Serikat, tetapi tidak menentukan jumlah berapa, sementara rincian dan jadwal pasti sangat tipis.

Diplomat tertinggi rezim Tiongkok, Penasihat Negara Wang Yi, akan berhenti di Washington pada 23 Mei dalam perjalanan kembali dari Argentina untuk “bertukar pandangan tentang hubungan-hubungan bilateral Tiongkok-AS,” kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada 22 Mei. (ran)

ErabaruNews

Tim Indonesia Lolos dari Babak Penyisihan Piala Thomas

0

EpochTimesId – Tim Thomas Indonesia memastikan tiket lolos ke babak perempat final turnamen bulutangkis beregu putra dunia, Piala Thomas 2018. Pada laga ke-dua babak grup, Indonesia mengantongi kemenangan 3-1 dari tuan rumah Thailand.

Pasangan ganda putra, Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian menjadi pahlawan penentu kemenangan Indonesia dalam laga yang digelar di Bangkok. Mereka mengalahkan Tinn Isriyanet/Dechapol Phuavaranukroh, 21-10 dan 21-18.

“Rasanya sangat senang dan bersyukur bisa menjadi penentu kemenangan untuk Indonesia dari Thailand,” kata Fajar, dalam keterangan tertulis PBSI, Rabu (23/5/2018).

Rian/Fajar menyumbang poin ketiga setelah Anthony Sinisuka Ginting dan Ihsan Maulana Mustofa membuat Indonesia unggul 2-0 atas Thailand. Ganda putra pertama, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang sebelumnya menjadi andalan, harus kalah dari Kittisak Namdash/Nipitphon Phuangphuapet, sehingga Thailand mencuri satu poin.

“Beban sih enggak. Kami malah termotivasi. Ganda pertama yang jadi andalan ternyata kalah. Kami fokus pada diri kami dan tidak memikirkan yang lain,” imbuh Rian, dalam rilis yang sama.

Dalam babak penyisihan, semua partai harus dimainkan karena berpotensi digunakan sebagai penentu juara grup. Tunggal terakhir, Firman Abdul Kholik akhirnya menambah poin setelah berhasil mengalahkan Pannawit Thongnuam.

Setelah berhadapan dengan Thailand, Indonesia Indonesia harus melakoni laga terakhir di babak penyisihan grup B melawan Korea, Rabu sore. Pertandingan tersebut juga akan menentukan apakah Indonesia lolos sebagai juara grup atau runner-up.

Sementara itu, Tim Uber Indonesia juga berhasil melaju ke babak berikutnya. Tim putri Indonesia yang tergabung di grup Grup D Piala Uber 2018, berhasil menumbangkan Prancis 5-0, Selasa (22/5/2018).

Sebelumnya, pada laga perdana Indonesia juga menang atas Malaysia. Indonesia menang setelah mendapat perlawanan sengit dengan skor 3-2.

Tim Uber Indonesia juga harus menghadapi laga terakhir untuk menentukan juara grup. Namun, Indonesia akan menghadapi ujian berat pada laga terakhir babak grup ini.

Indonesia harus berhadapan dengan Tiongkok, yang unggul atas Malaysia 4-1 dan menggulung Prancis 5-0. Indonesia menghadapi Tiongkok pada laga Rabu pagi ini. (PBSI/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Satu Korban Luka Pesawat Jatuh Kuba Meninggal di Rumah Sakit

0

EpochTimesId – Jumlah korban tewas dalam salah satu bencana udara terburuk di Kuba meningkat menjadi 111 orang. Salah satu korban selamat, Grettel Landrove, meninggal dunia setelah menjalani operasi di rumah sakit.

Mahasiswa Kuba berusia 23 tahun yang suka menari flamenco itu meninggal di sebuah rumah sakit di Havana. Dia dikabarkan mengalami komplikasi traumatik berat, seperti dikabarkan oleh media pemerintah Kuba.

Sementara itu korban luka lainnya, dua wanita Kuba masih dalam kondisi kritis. Mereka mengalami luka bakar dan luka lainnya, dengan risiko komplikasi yang tinggi.

Pesawat sarat penumpang jatuh tak lama setelah lepas landas dari Havana. Pesawat yang membawa 113 penumpang dan kru maskapai dijadwalkan terbang menuju Kota Holguin, Jumat (18/5/2018) akhir pekan lalu.

Kecelakaan itu telah menewaskan 100 orang Kuba, 7 orang Meksiko, dan dua orang Argentina. Dua korban tewas lainnya adalah penduduk tetap dari daerah yang disengketakan di Sahara Barat yang dikenal sebagai Republik Demokrasi Arab Sahrawi.

Pesawat Boeing 737 itu tergolong tua karena dibuat pada tahun 1979. Pesawat itu adalah milik perusahaan kecil bernama Damojh, namun disewakan ke maskapai penerbangan utama di Kuba, Cubana.

Otoritas penerbangan sipil Meksiko mengatakan pada hari Senin pihaknya telah menangguhkan sementara ijin operasi Damojh. Otoritas juga sedang memastikan perusahaan itu mematuhi peraturan dan mengumpulkan informasi untuk membantu penyelidik guna menemukan penyebab kecelakaan.

Damojh, yang memiliki tiga pesawat 737 sebelum kecelakaan itu, telah ditunda perpanjangan ijinnya sebanyak dua kali. Perpanjangan ijin ditunda setelah menjalani audit kepatuhan terhadap peraturan keselamatan penerbangan.

Operasi dihentikan selama sekitar satu bulan pada tahun 2010 setelah pesawat Damojh melakukan pendaratan darurat di resor pantai Meksiko Puerto Vallarta. Pesawat mendarat darurat karena bermasalah dengan roda pendaratannya.

Otoritas menyelidiki perusahaan itu lagi pada tahun 2013 setelah menerima keluhan dari Marco Aurelio Hernandez, yang diidentifikasi pada akhir pekan oleh media Meksiko sebagai mantan pilot Damojh.

Hernandez dikutip oleh surat kabar Meksiko Milenio menyampaikan kritik terhadap Damojh karena kurangnya perawatan yang memadai pada pesawat-pesawatnya. Penyelidikan dan audit pada 2013 menyebabkan penangguhan ijin operasi selama sekitar dua bulan.

Kebanyakan kecelakaan pesawat membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan. Peneliti Kuba sejauh ini telah memulihkan perekam suara kokpit dan masih mencari perekam data penerbangan.

Otoritas Kuba akan memimpin penyelidikan. Namun mereka mendapat bantuan penyelidik dari Meksiko dan AS. Menurut media yang dikelola negara Kuba, otoritas juga akan menerima bantuan teknis dari Boeing dan Pratt & Whitney, bagian dari kelompok industri penerbangan AS, yang memproduksi mesin pesawat yang jatuh.

Kecelakaan Jumat lalu adalah yang terburuk di Kuba sejak pesawat penumpang Ilyushin-62M buatan Soviet jatuh di dekat Havana pada tahun 1989. Insiden itu menewaskan 126 orang di dalam pesawat dan 14 lainnya di darat. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Sebut si Reporter Tampan Saat Siaran Langsung, Penyiar TV di Kuwait Ini Diskors

Epochtimes.id- Kementerian Informasi Kuwait telah memutuskan untuk menangguhkan seorang presenter yang memuji penampilan rekan prianya saat siaran langsung.

Video Youtube yang viral menunjukkan presenter di Kuwait TV Basma Al-Shammar memanggil reporter sesama lelaki “mazyoon,” yang diterjemahkan menjadi “yang tampan, menarik” dalam dialek bahasa Arab lokal.

Melansir dari Arabnews, (20/05/2018) reporter pria, Nawaf Al-Shiraki, saat itu sedang meliput pemilihan dewan kotapraja sebelum dia tampak menyesuaikan pakaian tradisionalnya sebelum siaran secara langsung.

Video ini adalah ketika Al-Shammar mengingatkannya bahwa dia sedang siaran, mengatakan: “Tidak perlu memperbaiki ghutra Anda, Nawaf, Anda terlihat tampan!”

Tindakan itu dianggap oleh beberapa “godaan” bagi presenter.

Namun, yang lain menulis di feed Twitter-nya mengatakan tidak ada yang salah dengan apa yang dikatakannya.

Seorang anggota parlemen Kuwait dilaporkan menulis kepada menteri informasi negara di Twitter yang mengatakan bahwa kelicikan lidah seperti itu tidak boleh ditoleransi di televisi pemerintah.

Sebuah sumber dari televisi pemerintah Kuwait mengatakan bahwa presenter tersebut telah ditangguhkan untuk siaran sambil menunggu penyelidikan atas insiden ini. (asr)

RUU Tindak Pidana Terorisme, Komnas HAM Kecam Terorisme dan Soroti Hak Korban Serta Akuntabilitas HAM

0

Epochtimes.id-  Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kembali menegaskan mengecam seluruh bentuk tindakan terorisme di manapun dan kapan pun.

Pernyataan resminya, Komnas HAM mengucapkan bela sungkawa mendalam terhadap para korban yang meninggal dan keprihatinan mendalam bagi para korban yang selamat.

“Sikap ini sejak semula menjadi sikap Komnas HAM yang telah disuarakan dalam berbagai kesempatan. Karenanya penting untuk selalu mengingatkan agar tidak terjadi Iagi kebiadaban teror dan selalu memberikan perhatian kepada para korban aksi teror tersebut,” kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dalam keterangan tertulis, Senin (21/05/2018).

Sebagai rangka menghadapi aksi terorisme ini kerangka kerja yang digunakan oleh komnas HAM adalah kerangka HAM yang memberikan perhatian pada hak korban, mendorong akuntabilitas penindakan, penegakan hukum dan berbagai upaya pencegahan oleh aparatur negara serta pihak lainnya.

Langkah ini, tambah Taufan, rermasuk mengajak semua masyarakat untuk terlibat dalam memerangi wacana kekerasan, merawat keberagaman dan membangun toleransi.

Menurut Taufan,  perumusan RUU Tindak Pidana Terorisme yang saat ini sedang berlangsung, menurutnya, Komnas HAM menjadi salah satu elemen utama yang memperjuangkan hak-hak korban, sehingga rumusan RUU tersebut mengakui hak-hak korban sebagai bagian dari tanggung jawab negara.

Dia menegaskan, ini semua berangkat dari keprihatinan selama ini korban aksi biadab terorisme belum mendapatkan haknya sebagaimana mestinya.

Berangkat dari posisi pembelaan terhadap hak hak korban tersebut, ia menegaskan, posisi Komnas HAM jelas memberikan keutamaan terhadap perlindungan dan pemenuhan hak korban tanpa terkecuali dan menjadi sikap bersama seluruh komisioner Komnas HAM.

Bagi Komnas HAM, penggunaan istilah ‘bom kampung, bom rusun, bom pasar, bom terminal dan bom rumah ibadah’ menunjukkan sasaran tempat dan tidak ditunjukkan untuk menilai kwalitas bom itu sendiri. Melainkan untuk menegaskan kerangka institusi yang utama menangani aksi-aksi tersebut apakah kepolisian/Densus 88/atau Koopsugab yang merupakan pasukan elit TNI.

“Komnas HAM mendorong pelibatan TNI oleh pasukan apapun dilakukan sesuai hukum, bersifat sementara dengan akuntabilitas dan indicator kebutuhan yang jelas,” tegasnya.

Oleh karena itu,  Komnas HAM mencatat dua poin yakni :

  • RUU Tindak Pidana Terorisme yang menegaskan hak-hak korban penting untuk segera disahkan. Hak-hak korban menjadi pilar baru dalam menangani aksi terorisme dalam kerangka criminal justice system.
  • Perlu perbaikan di beberapa aspek, antara lain, aspek penyadapan terkait lamanya waktu (satu tahun dan diperpang satu tahun), penangkapan dan penahanan.

Selain persoalan di atas, Komnas HAM juga menegaskan bahwa penting untuk menghukum pelaku kejahatan serius ini, dengan penghukuman yang berat dan perlakukan pemenjaraan khusus. Namun demikian, merujuk pada UUD 45 yang mengakui hak hidup sebagai hak asasi yang tidak dapat dikurangi, maka hukuman mati bukan merupakan pilihan dalam penghukuman berat tersebut.

Bahkan, penjara khusus dengan kategori maksimum merupakan salah satu pilihan. Kekhususan ini memungkinkan program deradikalisasi akan maksimal.

“Tentu saja harus dibarengi dengan akuntabilitas pemenjaraannya, dengan cara di bukanya pengawasan oleh berbagai pihak, termasuk oleh Komnas HAM,” pungkasnya. (asr)

Presiden AS Baca Epoch Times Setiap Hari, ‘Referensi Internal’ PKT Juga Mengacu pada Epoch Times

Paul Taylor, kandidat dari Partai Republik yang sedang  bersaing untuk memperoleh kursi Senator California pada 13 April mengatakan bahwa ia mengetahui Presiden Trump membaca media cetak ‘Dajiyuan’ berbahasa Inggris yang bernama ‘Epoch Times’ setiap hari. Memuji media tersebut karena pemberitaannya dapat dipercaya.

Diketahui juga, banyak editorial dalam ‘Referensi Internal’ bacaan wajib para petinggi Tiongkok di Zhongnanhai juga datang dari laporan media ‘Epoch Times’ dan ‘NTDTV’.

oleh He Zhongli -Epochweekly

Trump mengusulkan untuk mencabut kartu wartawan media yang menyebarkan berita palsu

Presiden Trump menulis pesan melalui Twitter pada 9 Mei, menyebutkan akan mengambil tindakan berupa pencabutan izin bagi wartawan yang melaporkan berita negatif dan atau berita tidak benar.

Media berita bohong bekerja lembur, meskipun kita berhasil meraih sukses besar di aspek ekonomi dan bidang lainnya, Tetapi laporan di media yang menyangkut berita saya 91 % adalah negatif (bohong), begitulah cara mereka melaporkan. Di saat media sudah menjadi bobrok, untuk apa kita masih harus berurusan dengan media mereka ? Cabut izin wartawan mereka ? Demikian pesan Trump dalam Twitter.

Newt Gingrich, mantan Ketua DPR juga kawan baik Trump dapat wawancara dengan studio TV NTDTV (New Tang Dynasty Television) juga menyampaikan keluhan atas pelaporan tentang Trump yang tidak sebenarnya oleh wartawan media.

Newt Gingrich mengatakan : “Serangan dengan berita bohong yang terus menerus ini menciptakan lingkungan yang sangat negatif. Saya tidak ingin mengkritik siapa pun, apa yang ingin saya katakan adalah Trump bukanlah orang yang memprovokasi kebencian. Serangan  politik terhadap dirinya adalah tidak pantas”.

Dari saat pencalonan diri sebagai presiden sampai masuk Gedung Putih, Trump terus mendapat cemooh, karena itu ia pernah menyebut bahwa langkahnya menuju Gedung Putih penuh penderitaan.

Trump memuji media Epoch Times karena laporannya dapat dipercaya

Meskipun terganggu oleh berita bohong dari media, Trump masih mempertahankan kebiasaan membaca sejumlah besar laporan media setiap harinya.

Paul Taylor yang sedang bersaing untuk memperoleh kursi Senator California menerima wawancara NTDTV. (Epoch imes)

Baru-baru ini, Epoch Times melalui berbagai saluran mengetahui bahwa presiden AS membaca media cetak Epoch Times setiap harinya. Pada 13 April, kandidat dari Partai Republik yang sedang bersaing untuk memperoleh kursi Senator California, Paul Taylor mengatakan bahwa Trump membaca media cetak ‘Dajiyuan’ berbahasa Inggris yang bernama ‘Epoch Times’ dan memuji media tersebut karena pemberitaannya dapat dipercaya.

Taylor mengatakan : “Saya diperkenalkan kepada seseorang. Dia adalah teman baik Presiden Donald Trump. Ketika saya berbicara dengannya tentang surat kabar Epoch Times, dia mengatakan bahwa Presiden Trump membaca media tersebut setiap hari, Dibandingkan dengan media lainnya, dia berpikir itu (Epoch Times) media yang benar, adalah satu-satunya media yang dia percaya”

“Ini adalah hal membanggakan. Saya pikir Anda benar-benar seperti itu, melaporkan berita berdasarkan fakta. Presiden Trump mengatakan bahwa milik kalian itu bukan berita bohong  (Fake News), bukan berita palsu” kata Paul Taylor.

Paul Taylor adalah seorang pengusaha sukses, dia adalah salah satu pengusaha Amerika pertama yang berinvestasi di industri Foam and Water Cutting.

“Saya baru belakangan ini mulai membaca berita dari Epoch Times. Sebelumnya saya tidak mengenal kalian. Saya diperkenalkan oleh seorang teman lokal yang memberi saya sebuah surat kabar (Epoch Times). Saya sangat terkesan dengan pemberitaan kalian yang memang sesuai fakta”

“Karena saya lahir dalam keluarga yang berlatar belakang ilmiah, saya menghendaki kenyataan, tidak ada orang yang dapat mengubah pikiran saya hanya dengan teori belaka. Saya mau tahu apa yang terjadi, memahami seluk beluknya. Saya melihat surat kabar Anda memang memiliki kemampuan untuk memperolehnya, Menyebarkan informasi sesuai kenyataan. Saya pikir kesempatan baik kalian sudah tiba. Saya melihat kalian menerbitkan banyak artikel berkonten bagus, informasi luas, visi eksklusif, otentik bisa dipercaya, saya suka membacanya !” jelas Paul Taylor.

Baru-baru ini Paul merekomendasikan Epoch Times kepada anggota tim Trump yang langsung mendapat penegasan mereka bahwa Trump membaca beberapa laporan dari sejumlah media setiap hari, dan memuji Epoch Times adalah satu-satunya surat kabar yang menyajikan berita berdasarkan fakta.

Media Dajiyuan berbahasa Inggris yang bernama Epoch Times telah beredar di lebih dari 10 kota besar Amerika Serikat, Sejumlah laporan tentang isu-isu Tiongkok bahkan dikutip oleh Kongres AS dan pemerintah untuk dipelajari.

The Epoch Times Menganut Nilai-nilai Tradisional dan Telah Menjadi Media Arus Utama

Jelang pemilihan presiden tahun 2016, media berbahasa Mandarin dan hampir semua media utama termasuk lembaga jajak pendapat di Amerika Serikat semuanya mendukung calon dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.

Media Epoch Times dan NTDTV melakukan analisis secara mendalam mengenai situasi masyarakat, mempertahankan cakupan yang adil dalam pemberitaan, terutama dalam beberapa minggu terakhir, secara jeli menangkap gelombang dukungan yang lebih menguntungkan pihak Trump. Hasil dari kampanye mengejutkan media dunia. Hanya media-media seperti Epoch Times, NTDTV, FOX dan lainnya yang secara akurat melaporkan tren kemenangan Trump.

Sejak pemerintahan Presiden Trump, Epoch Times menyediakan halaman khusus ‘Trump Deal’ dengan menempatkan dua orang reporter permanen di Gedung Putih (Charlotte Cuthbertson dan Emel Akan) untuk meliput kegiatan Trump dan kebijakan reformasi yang diambil, mengikuti tren terbaru dalam pemerintahan, memberikan gambaran apa adanya tentang upaya Trump dalam merevitalisasi ekonomi, melindungi hak dan kepentingan warga, serta memulihkan nilai-nilai tradisional Amerika Serikat.

Nilai-nilai tradisional yang ditegakkan oleh administrasi Trump sejalan tanpa disadari dengan konsep media Epoch Times. Dalam suasana media yang mengkritik dan menyerang Trump di lapangan, Epoch Times menganut laporan berdasarkan fakta, adil sehingga diterima oleh arus utama.

Dalam beberapa tahun terakhir, media tradisional menghadapi tekanan besar untuk bertahan hidup, banyak perusahaan surat kabar gulung tikar, tetapi Epoch Times dan NTDTV malahan  mampu ‘berlayar ke hulu’, berkembang dengan penuh semangat.

Menurut statistik yang dibuat ‘alexa.com’ pada bulan 14 April 2018, Dajiyuan berbahasa Inggris ‘Epoch Times’ berhasil menduduki peringkat dunia no.288 dalam hal lalu lintas situs, peringkat Amerika no.157, mengalahkan situs Web Los Angeles Times dan ‘Wall Street Journal’. Situs web NTDTV berbahasa Inggris menempati urutan Amerika no.155, yang jauh lebih tinggi daripada peringkat tiga stasiun TV tradisional utama AS yakni ABC, NBC, dan CBS.

Menurut ‘comScore’, sebuah situs analisis lalu lintas online dan perusahaan riset pasar terdepan di dunia, bahwa dalam jumlah pengunjung fasilitas pencarian melalui situs (pengunjung independen) di AS, kedua media berbahasa Mandarin yakni ‘Dajiyuan’ dan NTDTV jauh di atas situs media berbahasa Mandarin lainnya.

Dajiyuan dan NTDTV didirikan di Amerika Serikat pada tahun 2000 dan 2001. Kedua media telah berkembang pesat karena mempertahankan nilai-nilai tradisional dan keberanian mereka dalam melaporkan kebenaran. Dajiyuan multibahasa memiliki cabang di 35 negara di seluruh dunia dan mememiliki media ranting yang publikasinya meliputi lima benua. Situs web Dajiyuan memiliki sebanyak 21 bahasa dan telah menjadi salah satu media berita terbesar di dunia.

Inspirasi yang Signifikan dari Trump Membaca Epoch Times Setiap Hari

Setelah Trump menjadi presiden Amerika Serikat, Amerika Serikat mulai beralih ke budaya positif dan tradisional, media yang benar-benar melaporkan dan menghargai nilai-nilai tradisional akan menjadi media mainstream di masa depan. Gambar itu menunjukkan Alun-alun Lafayette di Washington, DC pada 20 April. (AFP)

Xia Xiaoqiang, kolumnis dan pengamat masalah dari Epoch Times menjelaskan bahwa selama setahun yang lalu atau lebih, beberapa media arus utama di Amerika Serikat terus melaporkan berita tidak benar tentang Trump. Sampai-sampai mantan Presiden AS Jimmy Carter menyatakan pada bulan November 2017 bahwa sikap tidak bersahabat kepada Trump yang ditampilkan media saat ini telah jauh melampaui sikap tidak senang kepada presiden AS pada waktu-waktu lalu.

Trump pernah berpesan dalam akun Twitter-nya : Berita palsu melalui sumber berita palsu anonim yang dibiaskan dan bahkan laporan tidak sesuai dengan fakta telah mendistorsi demokrasi negara kita.

Mengapa media mainstream Amerika Serikat tidak memberikan laporan objektif tentang Trump dan pendukungnya ? The Federalist, situs budaya politik Amerika Serikat dalam sebuah artikelnya menjelaskan : Karena sebagian besar media mainstream cenderung beraliran liberal, jadi menunjukkan sikap tidak bersahabat terhadap Presiden Trump yang ingin kembali ke budaya tradisional, merasa bingung dan putus asa atas masuknya Trump ke Gedung Putih dan berkuasanya Partai Republik.

Beberapa media arus utama pro-Kiri Amerika berturut-turut pada tahun lalu dan tahun ini menciptakan rumor, berita palsu dan jajak pendapat palsu untuk mendiskreditkan Tramp. Hal itu menunjukkan bahwa mereka telah menyimpang dari etika media yang menganut prinsip-prinsip independen, netral, tidak memihak dan obyektif.

Trump telah berulang kali mengatakan bahwa berita palsu mengisi kehidupan orang-orang, termasuk banyak berita dari CNN, New York Times dan Washington Post serta sejumlah media mainstream lainnya.

Trump pada 11 November 2017 mengatakan bahwa dia berharap ada lebih banyak media baru yang muncul di Amerika Serikat dan makin banyak makin baik untuk menggulingkan media-media yang menghasilkan berita tidak benar. Dan Epoch Times dan NTDTV adalah media baru yang dimaksud oleh Trump.

Xia Xioeqiang menjelaskan bahwa setelah Trump menjabat Presiden Amerika Serikat, Amerika Serikat mulai beralih kembali ke budaya positif dan tradisional, media yang benar-benar melaporkan dan menghargai nilai-nilai tradisional akan menjadi media mainstream di masa depan. mereka yang telah kehilangan kredibilitas karena pemberitaannya yang tidak sesuai kenyataan akan keluar dari panggung sejarah. Dari tren perkembangan media, Epoch Times dan NTDTV menunjukkan bahwa mereka dipastikan akan memimpin perkembangan media dunia dengan 2 alasan sebagai berikut :

Pertama, Epoch Times dan NTDTV melaporkan kebenaran dunia manusia. Sedangkan memahami kebenaran adalah fondasi bagi umat manusia untuk bergerak menuju ke masa depan. Kedua, Epoch Times dan NTDTV berkomitmen untuk kembali kepada budaya dan nilai-nilai tradisional, juga merupakan fondasi bagi manusia untuk maju menuju masa depan.

Kemampuan untuk memberikan laporan yang benar dan kembali ke nilai-nilai tradisional akan menjadi tolok ukur eksistensi dari semua media di masa mendatang. Yang dapat memahami kebenaran dan kembali ke tradisi tidak saja penting bagi media, tetapi juga merupakan kunci bagi semua orang di dunia untuk melangkah ke masa depan. Dia percaya bahwa inilah alasan mengapa Trump membaca Epoch Times. media yang memberikan inspirasi kepada dunia.

Pemimpin Senior Tiongkok di Zhongnanhai Harus Membaca Isi ‘Referensi Internal’ Setiap Hari

Di Tiongkok, meskipun Partai Komunis Tiongkok mengendalikan media dengan tujuan pembodohan rakyat, tetapi terhadap para pemimpin senior republik, mereka diwajibkan untuk membaca konten yang disampaikan lewat publikasi internal yang diberi nama ‘Referensi Internal’. Selama beberapa dasawarsa,

Dari pemimpin tingkat Komite Sentral PKT sampai ke provinsi, dari lembaga-lembaga tingkat pusat sampai ke daerah, mereka masing-masing menerbitkan Referensi Internal sebagai bacaan referensi tentang perkembangan yang terjadi dan berhubungan dengan mereka.

Namun, banyak pejabat senior PKT hampir tidak membaca publikasi dari media umum, hal pertama yang mereka lakukan pada pagi hari di kantor adalah membaca Referensi Internal. Penguasaan informasi mereka semua berasal dari Referensi Internal.

Akut WeChat bernama ‘Zheng Zhī Ju’ pada e-Paper sebelumnya jarang mengungkapkan tentang mekanisme operasi Referensi Internal milik PKT. Menurut artikel itu, siapa saja yang dapat memperoleh sirkulasi Referensi Internal untuk dibaca itu sangat gantung pada identitas dan status pejabat bersangkutan, termasuk isi Referensi Internal mana yang dapat dibaca juga tergantung pada tingkat dan kualifikasi yang bersangkutan. Misalnya, sekretaris Mao Zedong sebelum ia bunuh diri, hak membaca Referensi Internal dicabut Mao. Deng Xiaoping sebelum ia dikembalikan ke arena politik di era 70-an, Komite Sentral PKT merehabilitasi terlebih dahulu haknya untuk membaca Referensi Internal.

Akut WeChat bernama ‘Zheng Zhī Ju’ mencantumkan beberapa Referensi Internal yang cukup penting, di antaranya ada ‘Lampiran Dinamika Dalam Negeri’ bacaan buat Komite Politbiro Pusat dan anggotanya. ‘Dinamika Dalam Negeri’ dan ‘Dinamika Internasional’ bacaan untuk pejabat tinggi tingkat propinsi. ‘Materi Urusan Internasional’ dan ‘Situasi Terkini’ bacaan buat Kementerian Luar Negeri Tiongkok. dan ‘Referensi Internal’ bacaan buat Departemen Persatuan Front Partai Komunis Tiongkok.

Ciri khas dari Referensi Internasional PKT adalah dari segi keaslian dan ketepatan dalam memberikan laporan, tingkat sensitifitas dan kedalaman beritanya jauh berbeda dengan pemberitaan media umunya.

Pada 19 Februari 2016, ketika Xi Jinping mengunjungi kantor Xinhua News Agency untuk inspeksi, ia juga sengaja menghampiri redaksi Referensi Internal dan berkata : “Ketika saya bekerja di pemerintahan daerah, saya telah memperhatikan pekerjaan referensi internal, dan memberi perhatian yang lebih khusus lagi pada saat saya bekerja di pemerintah pusat”

Zhou Xiaohui, seorang komentator politik mengungkapkan bahwa di sekitar tahun 2010 atau 2011 kawannya mengirimkan kepadanya beberapa eksemplar Referensi Internal. Ia melihat bahwa sejumlah artikel pilihan yang dimuat Referensi Internal itu mengambil dari sumber publikasi media asing seperti DaJiyuan dan NTDTV seperti tentang liputan korupsi di tingkat atas Partai Komunis Tiongkok, Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis, penganiayaan terhadap Falun Gong, dan lain-lain.

Referensi Internal yang merupakan bacaan wajib pejabat PKT, artikel pilihan yang dimuat banyak diambil dari sumber publikasi media asing seperti Dajiyuan dan NTDTV yang diblokir untuk umum. (Epoch Times)

Wartawan Reuters pernah mengungkapkan bahwa media mainstream Barat semua memberikan pengamatan khusus terhadap berita sajian Epoch Times.

Menurut berita dari pejabat senior Beijing bahwa majalah mingguan Dajiyuan, yakni Epoch Weekly selalu berada di atas meja-meja tempat kerja para pemimpin senior Zhongnanhai.

Sejak aplikasi software Freegate mampu menerobos pemblokiran internet Tiongkok, jutaan warga Tiongkok dapat melalui dongtaiwang.com membaca laporan-laporan menarik dari media Dajiyuan dan NTDTV. Mereka ini sama saja dengan pejabat tingkat provinsi Tiongkok yang juga dapat menikmati informasi dan berita-berita yang sesuai kenyataan. (Sinatra/asr)

Program Sejuta Kader Partai Komunis Tiongkok ‘Homestay’ Bersama Keluarga Uighur di Xinjiang

0

Bayangkan jika pejabat pemerintah dikirim untuk tinggal bersama Anda di rumah Anda sehingga mereka dapat mengamati Anda, dan mengajukan pertanyaan tentang kehidupan dan pandangan politik Anda. Meskipun mungkin terdengar seperti sesuatu dari cerita Orwellian, namun saat ini menjadi kenyataan bagi keluarga di wilayah Xinjiang, Tiongkok barat laut.

Menjelang akhir tahun lalu, otoritas Xinjiang memobilisasi lebih dari satu juta kader untuk menghabiskan satu minggu tinggal di rumah-rumah keluarga yang mayoritas Muslim, dilaporkan Human Rights Watch (HRW). Mayoritas keluarga tersebut tinggal di pedesaan.

“Para kader tersebut secara teliti mendokumentasikan kegiatan-kegiatan mereka, termasuk dengan mengirimkan laporan-laporan tentang rumah tinggal tersebut dengan disertai foto yang dilampirkan,” kata HRW dalam rilis media.

“Beberapa dari foto-foto dan video ini dapat ditemukan di akun WeChat dan Weibo dari agensi-agensi yang berpartisipasi, yang menunjukkan adegan para kader yang tinggal dengan keluarga-keluarga minoritas, termasuk dalam aspek kehidupan rumah tangga yang paling intim, seperti para kader dengan anggota keluarga yang membuat tempat tidur dan tidur bersama, berbagi makanan, dan memberi makan dan mengajar anak-anak mereka,” kata kelompok hak asasi tersebut

“Tidak satupun dari video atau foto ini yang dipostingkan oleh keluarga yang dikunjungi, dan tidak ada indikasi bahwa mereka setuju untuk mempublikasikannya secara online.”

Awal tahun ini, otoritas Xianjiang memperpanjang program “homestay” tersebut dan sekarang para kader menghabiskan setidaknya lima hari setiap dua bulan di rumah-rumah keluarga tersebut. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa keluarga dapat menolak kunjungan seperti itu, kata HRW.

Sebagian dari waktu mereka bersama para keluarga tersebut, para kader melakukan indoktrinasi politik dan menjelaskan kebijakan Partai Komunis Tiongkok terhadap Xinjiang. Sementara itu, keluarga berkewajiban memberi tahu para kader tersebut tentang kehidupan dan pandangan politik mereka.

HRW mengatakan bahwa kunjungan rumah tinggal ini adalah bagian dari kampanye “Serangan Tajam” dari pemerintah yang semakin menyerbu di wilayah tersebut, yang merupakan rumah bagi 11 juta warga Uighur dan minoritas Muslim Turki lainnya.

Berita tentang kunjungan rumah datang di tengah peningkatan kebijakan represif di wilayah itu yang mencakup penahanan tanpa batas lebih dari puluhan ribu di pusat “pendidikan politik” yang melanggar hukum dan pengaturan pengumpulan biometrik DNA dan suara secara massal dari orang-orang antara usia 12 dan 65 tahun.

Alasan mengapa tindakan-tindakan tersebut diberlakukan adalah untuk “menjaga stabilitas sosial” dan untuk “memerangi terorisme.” Dalam beberapa tahun terakhir, media pemerintah telah melaporkan serangan bom dan pisau sporadis oleh teroris di provinsi dan tempat lain di Tiongkok.

Meskipun ada beberapa laporan tentang bergabungnya kelompok radikal Uighur di luar negeri, seperti ISIS, para kritikus mengatakan pemerintah Tiongkok sedang melebih-lebihkan ancaman dari Uighur.

Dalam beberapa dekade terakhir, ada tingkat imigrasi yang tinggi dari mayoritas Han ke provinsi ini. Han kini mencapai hampir 40 persen dari 19 juta populasi provinsi tersebut. (ran)

ErabaruNews

Gelombang Panas yang Menerpa Pakistan Menewaskan 65 Orang

Epochtimes.id- Gelombang panas telah menewaskan 65 orang di kota Karachi, Pakistan, selama tiga hari terakhir.

Laporan ini dibenarkan oleh organisasi kesejahteraan sosial pada Selasa dilansir Reuters di tengah kekhawatiran jumlah korban tewas bisa meningkat karena suhu tinggi terus berlanjut.

Gelombang panas bertepatan dengan pemadaman listrik. Suhu mencapai 44 derajat Celcius (111 Fahrenheit) pada Senin (21/05/2018) seperti dilaporkan media setempat.

Faisal Edhi, yang mengelola Yayasan Edhi yang mengopersikan kamar mayat dan layanan ambulans di kota terbesar Pakistan, mengatakan, kematian terjadi sebagian besar di daerah miskin Karachi.

“Enam puluh lima orang telah tewas selama tiga hari terakhir,” kata Edhi kepada Reuters.

“Kami memiliki mayat di fasilitas penyimpanan dingin kami dan dokter lingkungan mereka mengatakan mereka meninggal karena heat-stroke.”

Seorang juru bicara pemerintah tidak dapat dihubungi Reuters untuk dimintai komentar atas insiden ini.

Namun, Pejabat Kesehatan Provinsi Sindh, Fazlullah Pechuho mengatakan kepada surat kabar Dawn berbahasa Inggris bahwa tidak ada yang meninggal akibat sengatan suhu panas.

“Hanya dokter dan rumah sakit yang dapat memutuskan apakah penyebab kematian adalah heat-stroke atau tidak. Saya dengan tegas menolak bahwa orang telah meninggal karena heat-stroke di Karachi, ”kata Pechuho.

Meskipun demikian, laporan kematian akibat heat-stroke di Karachi akan menimbulkan kegelisahan di tengah kekhawatiran pengulangan gelombang panas di tahun 2015, ketika kamar mayat dan rumah sakit kewalahan dan setidaknya 1.300 orang yang kebanyakan orang tua dan sakit meninggal karena panas yang membakar.

Pada 2015, kamar mayat Edhi kehabisan ruang freezer setelah sekitar 650 mayat dibawa dalam ruang beberapa hari. Ambulans meninggalkan mayat membusuk di luar dalam panas terik.

Pemerintah provinsi telah meyakinkan penduduk bahwa tidak akan ada pengulangan tahun 2015. Otoritas setempat juga meyakinkan sedang bekerja untuk memastikan mereka yang membutuhkan perawatan menerima pemulihan lebih cepat.

Edhi mengatakan bahwa sebagian besar orang yang tewas dibawa ke kamar mayat adalah pekerja pabrik kelas pekerja yang berasal dari daerah Landhi dan Qur’Aangi, yang berpenghasilan rendah di Karachi.

“Mereka bekerja di sekitar pemanas dan boiler di pabrik-pabrik tekstil dan ada delapan hingga sembilan jam (pemadaman listrik terjadwal) di daerah-daerah ini,” katanya.

Suhu diperkirakan akan tetap di atas 40C hingga Kamis mendatang seperti dilaporkan media lokal. (asr)

Model Otoriter di Balik ‘One Belt, One Road’ Tiongkok

0

ANALISIS BERITA – Oleh Leo Timm

Pada bulan April, menteri pertahanan Tiongkok Wei Fenghe mengumumkan dalam pertemuan dengan seorang kepala angkatan laut Pakistan bahwa Beijing terbuka untuk memberikan “jaminan-jaminan keamanan” untuk proyek investasi ekonomi andalannya, One Belt One Road Initiative (OBOR).

Pernyataan Wei melanjutkan skeptisisme (kecurigaan) tentang klaim rezim Tiongkok bahwa OBOR adalah sebuah tindakan memulai yang dilakukan oleh  warga sipil tanpa tujuan politik atau militer.

Juga dikenal sebagai Belt and Road Initiative, OBOR diumumkan pada 2013. Ini melibatkan investasi sekitar $4 triliun hingga $8 triliun, sebagian besar dalam infrastruktur seperti jalan dan bendungan, ke puluhan negara di Asia Tengah, Asia, dan tempat lain.

inisiatif One Belt One Road tiongkok
Pemimpin Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) menghadiri pertemuan puncak untuk inisiatif One Belt, One Road, di Pusat Konferensi Internasional di Danau Yanqi, utara Beijing, pada 15 Mei 2017. (Lintao Zhang / AFP / Getty Gambar)

OBOR menarik hati pemerintah dari negara-negara yang lebih kecil yang mungkin tidak menikmati kekayaan, stabilitas politik, atau reputasi internasional yang diperlukan untuk mendapatkan pinjaman dalam keadaan normal. Proyek tersebut telah dikritik, bagaimanapun juga, untuk memperkuat korupsi di negara-negara dengan lembaganya yang lemah, mengancam demokrasi, dan menguntungkan perusahaan Tiongkok dibandingkan melayani kepentingan lokal.

Banyak para pengamat, analis, dan penduduk negara-negara yang menerima investasi-investasi Tiongkok telah lama menyatakan kekhawatiran bahwa OBOR tak lebih hanya tawaran dari Tiongkok untuk membangun blok kekuatan internasional dengan mengerahkan bobot ekonominya di negara-negara yang lebih kecil, kurang berkembang, kemudian menumbangkan lembaga-lembaga mereka untuk melayani kepentingan kebijakan otokrasi komunis tersebut.

Lebih menakutkan lagi, pengembangan teknologi dan metode pengawasan yang canggih dari Partai Komunis Tiongkok dapat lebih mudah berkembang biak ke rezim-rezim represif (yang bersifat menekan) lainnya jika mereka sudah terlibat erat dengan Beijing dalam basis ekonomi.

Di Malaysia, sebuah negara Asia Tenggara di mana perusahaan-perusahaan Tiongkok yang didukung negara telah menginvestasikan lebih dari $30 miliar dalam berbagai proyek, termasuk jalur kereta api dan pipa gas pantai, pemilihan baru-baru ini telah melihat munculnya perdana menteri berusia 92 tahun Mahathir Mohamad, yang berhasil menggulingkan partai yang berkuasa selama 60 tahun.

Kampanye Mohamad berjalan di atas platform anti korupsi dan skeptisisme (kecurigaan) terhadap investasi-investasi berat Tiongkok, termasuk proyek real estate “Kota Hutan” yang mahal dimana sebagian besar pembeli bukan penduduk setempat melainkan Tiongkok.

Pada tanggal 16 Mei, Financial Times mengutip Euben Paracuelles, seorang ekonom yang bekerja di Singapura untuk Nomura Securities Jepang, yang mengatakan bahwa pemilihan Mahathir dapat membentuk kembali cara Malaysia menangani pengaruh Tiongkok.

“Sulit untuk mengatakan jika proyek akan dibatalkan tetapi, minimal, mereka dapat menghadapi penundaan yang cukup signifikan, dengan tidak ada proyek baru yang disetujui untuk saat ini,” kata Paracuelles kepada Financial Times.

Kesejahteraan “win-win”, atau Penindasan Kooperatif?

Rejim Tiongkok menghadapi keresahan sipil yang meningkat dan ketidakstabilan politik karena pertumbuhan PDB melambat. Katalis terhadap tantangan internal ini adalah tindakan yang diambil oleh pemerintah asing, seperti tarif impor besar yang diajukan oleh Presiden Trump untuk memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan masa lalu, atau meningkatnya kewaspadaan kekuatan militer PKT, yang tercermin dalam hubungan yang memburuk antara Beijing dan negara-negara tetangga seperti Jepang, Vietnam , dan India.

Menurut Xie Tian, ​​seorang profesor bisnis di University of South Carolina Aiken, rezim Tiongkok menerapkan perlindungan tenaga kerja di bawah standar dan kelebihan kapasitas industri di luar negeri untuk membangun kekuatan geopolitik di Asia.

“Faktanya, PKT sedang mengekspor ideologi komunis dan sistem pemerintahan komunisnya,” kata Xie dalam wawancara dengan The Epoch Times.

Lambat-laun, negara-negara yang lebih lemah dilipat dibaurkan ke dalam orbit ekonomi Tiongkok akan secara efektif menjadi para pembayar upeti yang bergantung pada kemurahan hati Beijing, yang memungkinkan PKT untuk meminta bantuan mereka dalam menghapus pengaruh Amerika Serikat dan sekutunya dari Asia Timur, kata Xie.

“Dengan memperluas ke luar, PKT dapat memamerkan kredensial (bukti kepercayaan) nasionalisnya di negara sendiri,” kata Xie.

Zeng Jianyuan, seorang cendikiawan pembangunan nasional di Universitas Nasional Taiwan di Taipei, mengatakan bahwa rezim Tiongkok menghadapi krisis lingkungan dan kekurangan sumber daya, dan terjadinya kerusuhan internal.

“Saat ini Tiongkok sedang mencoba untuk melanjutkan ekspansi dan pengembangannya,” kata Zeng. “Dengan berinvestasi di negara-negara Asia-Pasifik yang terbelakang yang tidak memiliki cara untuk melunasi pinjaman mereka, PKT dapat menjamin kontrol yang abadi atas sumber-sumber daya strategis yang berlimpah yang dimiliki negara-negara ini.”

Dengan membebani negara mitra OBOR dengan investasi besar, Beijing akan dapat memeras hak-hak istimewa (konsesi) jika pemerintah lokal gagal, seperti yang terjadi di Sri Lanka pada Desember lalu. Ketika pemerintah Sri Lanka mengalami kesulitan membayar utangnya $1,5 miliar milik investor Tiongkok, pihaknya menyewakan pelabuhan strategis Hambantota untuk sebuah perusahaan besar Tiongkok yang berbasis di Hong Kong selama 99 tahun.

Sementara pemerintah Sri Lanka telah mengeluarkan jaminan bahwa Hambantota tidak akan digunakan untuk tujuan-tujuan militer, pernyataan menteri pertahanan Tiongkok Wei baru-baru ini menunjukkan bahwa Beijing akan menetapkan terbukanya kebebasan-kebebasannya dalam memilih.

Negara-negara lain, seperti Laos, Myanmar, Filipina, dan Pakistan, dimana semuanya memiliki pemerintahan yang condong otoriter, telah menerima pinjaman-pinjaman keras Tiongkok. Mereka juga terletak di wilayah di mana PKT memiliki kepentingan yang besar, seperti Laut China Selatan yang disengketakan, di mana militer Tiongkok telah meningkatkan kehadirannya dengan melanggar arbitrase internasional.

inisiatif One Belt One Road tiongkok
Pelabuhan Gwadar, bagian utama dari One Belt, inisiatif One Road di Pakistan, difoto pada 4 Oktober 2017. (Amelie Herenstein / AFP / Getty Images)

Di wilayah Samudera Hindia, pengaruh rezim Tiongkok yang berkembang di negara-negara seperti Sri Lanka, Myanmar, Bangladesh, dan Malaysia mengancam keamanan geostrategis India. Pakistan, mitra lama Tiongkok dan sebuah kekuatan nuklir, sangat terlibat dalam proyek-proyek OBOR.

Infrastruktur otoriter

Selama Perang Dingin, Uni Soviet memimpin aliansi rezim-rezim yang secara ideologi bergabung dengan komunis dan negara-negara satelit (negara yang secara resmi independen di dunia, tetapi di bawah pengaruh politik, ekonomi dan militer yang kuat atau kontrol dari negara lain) yang bertentangan dengan dunia kapitalis. Mungkin menggambarkan sebuah pelajaran untuk tidak terlibat dalam pertempuran ideologi terbuka dengan seluruh dunia, Partai Komunis Tiongkok mewakili hubungan-hubungan luar negerinya dan tujuan-tujuan internasional sebagai pragmatis dan berorientasi pada pembangunan.

Propaganda dari sumber-sumber luar dan Tiongkok telah lama membandingkan pendekatan Tiongkok dengan kebijakan luar negeri Amerika Serikat, yang, sebagai penjaga hukum dan ketertiban internasional yang efektif, telah ditunggangi dengan tuduhan luas seperti hegemoni, imperialisme, dan perbuatan-perbuatan memusnahkan lainnya.

Sementara itu, kurangnya komponen-komponen ideologis atau militer yang dangkal untuk One Belt One Road dan proyek-proyek investasi Tiongkok lainnya mengaburkan (menutupi) sifat dasar dari perhitungan strategis milik Beijing.

Pada akhir abad ke-20, banyak orang di dunia Barat memendam harapan bahwa komunis Tiongkok pasti akan bergerak menuju perubahan politik selama ia membuka diri ke dunia luar melalui reformasi berorientasi pasar.

Sepanjang tahun 1990-an, Amerika Serikat memberi Tiongkok hubungan perdagangan yang menguntungkan, membantu pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan perkembangan teknologi. Namun boro-boro melakukan liberalisasi, Partai Komunis Tiongkok telah melipatgandakan penindasan sistematis terhadap para pembangkang, etnis minoritas, kelompok agama, dan aspek-aspek lain dari masyarakat sipil.

Sementara itu, apa yang PKT sebut “sosialisme dengan karakteristik Tiongkok,” penggabungan dari kapitalisme dengan otokrasi (pemerintahan oleh satu orang yang memiliki kekuasaan tak terbatas), telah membantu perkembangan korupsi sistemik yang merajalela dan ketidakseimbangan ekonomi yang parah. Gelembung properti yang sangat besar dan meningkatnya utang publik mengancam krisis keuangan; dominasi modal yang dikurung di perusahaan-perusahaan milik negara atau di perusahaan-perusahaan yang berhubungan erat dengan Partai telah menyebabkan kelebihan kapasitas industri dalam skala luas.

Dalam kasus terburuk, PKT tersebut mengambil risiko pengasingan internasional dan stagnasi ekonomi, sesuatu yang telah mencirikan Uni Soviet pada hari-hari terakhir Perang Dingin dan sebelum keruntuhan ekonomi Uni Soviet, kemudian politik.

Korupsi, sebuah kebiasaaan buruk yang mewabah dalam kerangka kerja totaliter PKT tersebut, melumasi investasi-investasi OBOR di luar negeri, oleh karena itu Beijing melibatkan negara-negara yang dilanda korupsi di mana lembaga-lembaga demokrasinya lemah atau tidak ada.

Di Asia Tengah, wilayah yang dulunya bagian dari Uni Soviet, OBOR telah dikaitkan dengan korupsi para elit lokal. Dalam analisis yang diterbitkan di Hong Kong, South China Morning Post, Mei lalu, disebutkan bahwa para investor Tiongkok sering memperlancar transaksi mereka dengan suap.

Zeng Jianyuan, akademisi Taiwan, berpandangan bahwa rezim Tiongkok akan lebih memilih negara-negara tetangganya sebagai otokrasi yang cenderung melakukan penyuapan, dan bukannya demokrasi yang independen dan bersih.

“Untuk memastikan stabilitas otoritas politiknya sendiri, PKT tidak ingin melihat negara-negara sekitarnya menantang sistem otoriter atau menjalani revolusi warna (pengaturan politik praktis dengan mengatasnamakan gerakan rakyat), yang merupakan hal-hal yang dapat mempengaruhi sentimen massa di Tiongkok,” kata Zeng. “Tujuan PKT adalah agar politik-politik dan ekonomi-ekonomi negara tetangga di bawah kontrolnya.” (ran)

ErabaruNews

5 Orang Tewas dan 20 Terluka Setelah Dihantam Rudal Houthi di Yaman

Epochtimes.id- Sumber-sumber keamanan dan medis kepada Reuters menyebutkan setidaknya lima orang tewas dan 20 orang terluka setelah dihantam rudal Houthi yang ditembakkan di kota Yaman, Marib, Selasa (22/05/2018).

Penyiar Saudi dari stasiun Al Arabiya melaporkan sebelumnya bahwa rudal Houthi Katyusha menargetkan lingkungan perumahan di pusat kota Marib, yang berada di bawah kendali pemerintah yang diakui secara internasional Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Didukung oleh koalisi Arab yang dipimpin Saudi, pemerintah Hadi telah memerangi gerakan Houthi yang sejalan dengan Iran sejak 2015.

Perang saudara ini membuat negara itu ke ambang kelaparan.

PBB mengatakan 10.000 orang tewas dalam perang tiga tahun terakhir. Laporan PBB menyebutkan tiga dari empat warga Yaman – 22 juta warga sipil – membutuhkan bantuan.

Awal tahun ini, Badan Anak-anak PBB melaporkan perang berkecamuk di Yaman telah membunuh atau melukai lebih dari 5.000 anak-anak dan menyebabkan 400.000 lainnya menderita kekurangan gizi dan berjuang untuk hidup.

Dalam sebuah laporan yang dipublikasikan di Sanaa, UNICEF mengatakan hampir dua juta anak-anak Yaman tidak bersekolah, seperempat dari mereka sejak konflik meningkat.

Menurut UNICEF anak-anak “terserang tahun-tahun kekerasan, relokasi, penyakit, kemiskinan, kekurangan gizi dan kurangnya akses terhadap layanan dasar.”

UNICEF mengatakan bahwa lebih dari 5.000 anak-anak terbunuh atau terluka dalam kekerasan tersebut berjumlah “rata-rata lima anak setiap hari sejak Maret 2015”.

“Malnutrisi dan penyakit merajalela ketika hancurnya layanan dasar, mereka (anak-anak) yang bertahan cenderung membawa bekas luka fisik dan psikologis selama sisa hidup mereka,” demikian laporan UNICEF.

Badan PBB tersebut mengatakan bahwa lebih dari 11 juta anak – atau “hampir setiap anak di Yaman” – kini membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Badan PBB ini menyerukan diakhirinya pertumpahan darah dan perlindungan anak-anak, serta akses berkelanjutan dan tanpa syarat untuk memberikan bantuan kepada setiap anak yang membutuhkan. (asr)

BNPB Pastikan Video Erupsi Gunung Merapi yang Beredar Adalah Hoax, Setop Sebar Hoax!

Epochtimes.id- Baru-baru ini di dunia maya dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang disebut-sebut sebagai erupsi Gunung Merapi.

Ternyata video tersebut adalah hoax yang disematkan kepada letusan Merapi.

Fakta yang sebenarnya terjadi disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di akun twitternya.

Menurut Sutopo, guguran awan panas tersebut sebenarnya adalah guguran awan panas dari Gunung Sinabung.

“Jika ada yang menyebarkan video ini erupsi Gunung Merapi adalah HOAX. Video ini guguran awan panas Gunung Sinabung. Gunung Merapi belum ada awan panas saat ini. Video ini juga disebarkan sebagai erupsi Gunung Agung di Bali tahun 2017. Jangan menyebarkan Hoax,” cuitnya @Sutopo_PN.

Hingga kini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian ESDM mengumumkan mulai tanggal 21 Mei 2018 pukul 23.00 WIB, status aktivitas G. Merapi dinaikkan dari tingkat NORMAL menjadi WASPADA.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilsinya sebelumnya mengatakan Dengan naiknya status Waspada maka penduduk yang berada di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi harus dikosongkan.

Ini dikarenakan telah terjadi peningkatan aktivitas letusan freatik dan diikuti dengan kejadian gempa VT dan gempa Tremor maka disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik G. Merapi mengalami peningkatan.

Atas peningkatan status aktivitas G. Merapi dari NORMAL menjadi WASPADA kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi direkomendasikan sebagai berikut :

  1. Kegiatan pendakian G. Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
  2. Radius 3 km dari puncak agar dikosongkan dari aktivitas penduduk.
  3. Masyarakat yang tinggal di KRB III mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas G. Merapi.
  4. Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segara ditinjau kembali.
  5. Masyarakat agar tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi G. Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan G. Merapi terdekat melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz melalui website www.merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180-514192.
  6. Pemerintah daerah direkomendasikan untuk mensosialisasikan kondisi G. Merapi saat ini kepada masyarakat.

Atas kondisi Merapi, BNPB terus berkoordinasi dengan PVMBG dan BPBD, baik di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengantisipasi letusan dan kenaikan status Waspada.

(asr)