EpochTimesId – Perusahaan raksasa sosial media dunia, Facebook, diduga mendengar percakapan pengguna yang login melalui mikrofon telepon seluler. Facebook sendiri membantah dugaan tersebut, namun banyak penggiat sosial media yang tidak percaya dengan bantahan sosial media kelahiran Amerika Serikat itu.
Dugaan tentang Facebook tukang nguping melalui ponsel pengguna muncul sejak sekitar setahun yang lalu. Dugaan bermula ketika akun anekdotal, melemparkan isu tersebut.
Misalkan seseorang menelpon atau bahkan hanya berbicara tentang sesuatu bersama teman dan keluarganya di dekat telepon seluler, maka dengan cukup cepat, Facebook atau Instagram (yang dimiliki oleh Facebook) akan menampilkan iklan terkait yang berdasarkan kata kunci dari hasil percakapan.
Banyak cerita semacam itu tersebar luas, semakin meyakinkan dengan melibatkan produk yang tidak relevan dengan orang-orang yang terlibat.
Salah satu pasangan, misalnya, bereksperimen dengan membicarakan makanan kucing di sekitar telepon selama beberapa jam. Mereka tidak punya kucing dan itu adalah topik yang tidak pernah mereka bicarakan atau telusuri secara online.
“Dua hari kemudian, iklan Facebook kami benar-benar berubah menjadi makanan kucing selama beberapa hari,” pria itu menulis dalam deskripsi video Youtube yang mereka buat untuk mendokumentasikan eksperimen tersebut.
Dia menulis bahwa mereka juga menguji kata kunci lain. Ajaibnya, mereka melihat hasil yang sama setiap saat.
Namun, Facebook sudah membantah penggunaan ponsel pengguna untuk menguping demi tujuan periklanan.
“Beberapa artikel baru-baru ini menduga bahwa kita mendengarkan percakapan orang-orang untuk menunjukkan iklan yang relevan kepada mereka. Ini tidak benar,” kata perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan tahun lalu.
“Kami hanya mengakses mikrofon Anda jika Anda telah memberikan izin aplikasi dan jika Anda secara aktif menggunakan fitur tertentu yang memerlukan audio,” kilahnya.
Tapi penyangkalan itu tidak cukup untuk meyakinkan orang banyak yang sudah yakin bahwa Facebook memang tukang nguping.
PJ Vogt dan Alex Goldman dalam program acara ‘Reply All’ mengupas masalah ini dalam episode 2 November 2017.
Goldman mewawancarai seorang pria dengan banyak pengalaman yang bercerita tentang percakapan yang berubah menjadi iklan online. Dia juga berbicara dengan perwakilan Facebook, mantan pengembang Facebook bagian penargetan iklan (Antonio Garcia Martinez), reporter ProPublica Julia Angwin, dan narasumber lainnya.
Dia yakin bahwa penargetan iklan Facebook cukup invasif bahkan tanpa menguping. Facebook tidak hanya memonitor apa yang pengguna lakukan di situsnya, namun juga melacak perilaku mereka di situs-situs lain, dan juga mengumpulkan informasi tentang penggunanya dari perusahaan lain.
Goldman menduga penargetan iklan Facebook bisa jadi begitu canggih, sepertinya itu hasil dari menguping, meski tidak.
Dia bertanya di Twitter untuk orang-orang yang percaya Facebook menguping mereka untuk dihubungi. Dia mengatakan bahwa dia akan meyakinkan setidaknya satu dari penelepon bahwa Facebook tidak mendengarkannya.
Dia tidak bisa meyakinkan salah satu dari lima penelepon itu.
Tweet Goldman mendapat respon dari Rob Goldman, wakil presiden iklan di Facebook.
“Saya menjalankan produk iklan di Facebook. Kami tidak pernah dan tidak akan pernah menggunakan mikrofon untuk iklan. Tidak benar,” katanya.
https://twitter.com/robjective/status/923620196010434560
Itu juga termasuk Instagram, dia menegaskan dalam respon selanjutnya.
Juru bicara Facebook dan Instagram, Adam Isserlis juga menimpali, menunjukkan bahwa otak pengguna sendiri memainkan trik pada mereka (karena Fenomena Baader-Meinhof). Secara khusus, orang mulai memperhatikan, berdasarkan topik percakapan mereka, iklan yang seharusnya tidak mereka sadari.
Namun, penjelasannya sama sekali tidak meyakinkan terhadap jumlah akun yang membalas untaian tweet, banyak berbagi pengalaman mereka sendiri dengan topik percakapan yang dengan menakutkan merembet menjadi iklan.
Dugaan lain pun sempat muncul, bahwa Facebook mungkin memang tidak menguping namun pihak lain yang melakukannya untuk mereka. Barangkali pihak ke-tiga dengan aplikasi lain atau penyedia layanan lain yang menguping, lalu kemudian menyediakan datanya untuk Facebook.
Epoch Times bertanya kepada Facebook apakah mereka ada menerima data pihak ketiga berdasarkan percakapan yang direkam melalui mikrofon ponsel. Namun, Facebook tetap membantahnya.
“Tidak ada yang baru untuk ditambahkan di luar pos kami [tanggapan tahun 2016] yang menjelaskan bahwa kami tidak mendengarkan percakapan orang-orang untuk menunjukkan iklan kepada mereka,” jawab juru bicara Facebook, Rochelle Nadhiri.
Ditengah tidak jelasnya dugaan itu, pengguna Facebook dan ponsel pintar yang peduli dengan privasi dan enggan terganggu dengan pengumpulan data demi kepentingan periklanan yang mengganggu, barangkali bisa mencoba beberapa cara untuk mengantisipasinya.
Seseorang misalnya, bisa menolak akses Facebook dan aplikasi lainnya terhadap mikrofon ponsel. Untuk iPhone, settingnya ada dalam kategori Privacy Settings dan kemudian berada di bawah opsi Microphone. (waa)