Home Blog Page 1976

Pasar Tiongkok dalam Masalah Sejak Sengketa Perdagangan dengan Kekuatan Penuh AS

0

Setelah Tiongkok dan tarif pembalasan Amerika resmi berlaku pada 6 Juli, investor Tiongkok tidak optimis.

Kontrak berjangka (futures) bungkil kedelai Tiongkok turun lebih dari 2 persen pada sore hari 6 Juli, meskipun sebagian besar kerugian itu ditemukan kembali di tengah kebingungan pasar awal mengenai apakah Beijing telah benar-benar menerapkan tarif, yang kemudian menegaskan hal itu. Tarif Tiongkok menargetkan barang-barang pertanian Amerika seperti kedelai, gandum, sorgum, dan buah-buahan, mengancam para petani AS di negara-negara yang mendukung Trump dalam pemilihan AS 2016, seperti Texas dan Iowa.

Sementara itu, yuan Tiongkok terus jatuh terhadap dolar AS, ditutup pada 6,648 pada akhir 6 Juli.

Para investor telah menjual untuk sektor-sektor tertentu dan saham yang mereka yakini lebih berisiko kerugian oleh tarif dan membeli yang lain.

Sejak tarif pertama kali diumumkan oleh pemerintahan Donald Trump pada bulan Januari, enam bulan perdebatan tentang negosiasi perdagangan telah menghapus sekitar seperlima dari nilai pasar saham Tiongkok.

Indeks SSE50, yang melacak saham blue-chip, mencapai terendah 13 bulan pada 5 Juli dan telah merosot sekitar 12 persen dalam dua minggu terakhir.

Meskipun Indeks Gabungan Shanghai ditutup lebih tinggi pada 6 Juli sebesar 0,5 persen, untuk minggu ini, titik acuan Indeks Gabungan Shanghai telah jatuh 3,5 persen, kerugian tujuh minggu berturut-turut.

Indikator-indikator teknis, dari pinjaman margin untuk saham, hingga indeks saham berjangka, semuanya mengarah ke kemerosotan yang lebih dalam di pasar saham Tiongkok.

Para ahli meramalkan pertengkaran perdagangan tersebut lebih banyak melukai Tiongkok daripada Amerika Serikat. “Dampak sengketa perdagangan Tiongkok-AS akan lebih besar di Tiongkok karena struktur ekonomi dan tingginya ketergantungan pada ekspor,” kata Cheng Gong, kepala peneliti di Anbound Consulting, sebuah lembaga think tank yang berbasis di Beijing.

Ekonom dan profesor yang berbasis di Beijing Hu Xingdou sependapat, dalam wawancara 6 Juli dengan Radio Free Asia. “Amerika Serikat terutama mendapatkan barang-barang murah [dari Tiongkok], dan ini dapat diperoleh dari Meksiko, Vietnam, India, dan negara-negara lain.”

Dia menambahkan bahwa kemungkinan untuk inflasi mata uang yang serius yang sedang membayangi telah menimbulkan bahaya nyata bagi ekonomi Tiongkok. “Di satu sisi, karena sirkulasi mata uang yang sangat besar, ini tidak diragukan lagi akan menjadi akar penyebab kenaikan-kenaikan harga. Di sisi lain, biaya hidup untuk warga juga meningkat, termasuk air, listrik, dan gas. Ekspor sekarang juga menghadapi rintangan, sehingga ekonomi Tiongkok secara keseluruhan mengalami penurunan.”

Presiden Donald Trump sudah mengancam putaran tambahan tarif, kemungkinan menargetkan lebih dari $500 miliar barang Tiongkok, yang kira-kira jumlah total impor AS dari Tiongkok tahun lalu.

Scott Kennedy, kepala studi Tiongkok di Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington, DC, memperkirakan bahwa skala tarif semacam itu akan “memiliki dampak besar bagi kedua negara.”

Dia menambahkan bahwa perkelahian yang semakin meningkat antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut menandakan ia bisa “membawa ke penderitaan ekonomi dan politik untuk membuat kedua belah pihak ini masuk ke meja (negosiasi).”

Media pemerintah Tiongkok melakukan semua putaran untuk mengkritik Amerika Serikat, dengan satu editorial 6 Juli di media corong negara tersebut, People’s Daily, mengabaikan tuduhan-tuduhan Amerika Serikat tentang praktik-praktik perdagangan Tiongkok yang tidak adil. “Sebuah negara maju yang paling kuat di dunia dapat dengan berani mengklaim bahwa ia telah ditindas dan dimanfaatkan dalam perdagangan internasional, itu adalah hal yang paling tidak masuk akal dan tak terbayangkan,” tulisnya.

Beberapa netizen Tiongkok, di sisi lain, menyatakan bahwa mereka mendukung tarif perdagangan AS, berharap bahwa sengketa perdagangan berpotensi membawa perubahan pada kebijakan perdagangan Tiongkok. “Trump membantu negaranya dan rakyat Tiongkok,” satu netizen memposting di Sina Weibo, platform media sosial yang mirip dengan Twitter. (ran)

ErabaruNews

Bos Travel Ilegal Asal Tiongkok Dituduh Sebagai Penyebab Terbaliknya Kapal di Phuket

oleh Xu Jian

Insiden kapal terbalik di perairan dekat Phuket, Thailand pada 5 Juli dianggap sebagai salah satu bencana wisata terbesar di Thailand sejak kematian ribuan orang ketika terjadi tsunami Asia Selatan tahun 2004.

Headline di media Thailand pada 9 Juli menyebutkan bahwa Wakil Perdana Menteri Thailand, Prawit Wongsuwan di kantornya mengatakan : Setelah penyelidikan polisi, kecelakaan terbaliknya kapal di perairan dekat Phuket telah menyebabkan lebih dari 40 orang wisatawan dari Tiongkok tewas. Operator kapal ini dari sebuah agen perjalanan ilegal bernama ‘Ling Yen Duan’ yang menyewa kapal adalah WNA asal Tiongkok.

Pada 5 Juli, terjadi 2 kecelakaan tenggelamnya kapal di perairan sekitar Thailand menyebabkan lebih dari 50 orang wisatawan asal Tiongkok tewas dan hilang.

Pada hari Minggu (8 Juli) pihak berwenang Thailand menangkap kedua nakhoda kapal karena dianggap melakukan kelalaian  tugas. Selain itu, pemerintah Thailand berjanji kepada keluarga korban untuk bertindak adil dalam investigasi demi kepentingan keluarga, serta untuk klaim ganti rugi.

2 kapal pesiar Thailand yang ditumpangi total 133 orang wisatawan dan 127 di antaranya adalah warga Tiongkok, dalam pelayaran kembali ke Pulau Phuket tiba-tiba diterpa badai besar sehingga terbalik dan tenggelam.

42 orang penumpang dari salah satu kapal pesiar tersebut meninggal dan 14 lainnya belum ditemukan, sedangkan kapal pesiar lainnya seluruh penumpangnya berhasil diselamatkan. Gubernur Phuket Norraphat Plodthong membenarkan bahwa warga yang tewas dan masih belum ditemukan itu semua adalah wisatawan asal Tiongkok.

2 orang nakhoda kapal dituduh melakukan kelalaian tugas, korban memperoleh santunan 42.000 dolar AS

Polisi setempat Thailand mengatakan pada hari Minggu bahwa kedua kapten masing-masing dituduh melakukan kelalaian tugas sehingga menyebabkan satunya kematian orang lain dan mungkin dapat dijatuhi hukuman penjara di atas 3 tahun, satunya lagi menyebabkan cedera fisik dan mental dan akan dijatuhi hukuman lebih ringan.

Komisaris Polisi Phuket pada konferensi pers bersama pada hari Minggu mengatakan bahwa pihak berwenang telah menginterogasi kedua kapten dan akan menyelidiki lebih lanjut penyebab kecelakaan itu. Pejabat Thailand mengatakan bahwa setiap keluarga korban menerima kompensasi sebesar 1,4 juta baht (setara 42.000 dolar AS).

Menteri Pariwisata Thailand Weerasak Kowsurat mengatakan bahwa pemerintah Thailand menaruh perhatian tinggi pada pekerjaan penyelamatan dan bantuan yang dibutuhkan wisatawan asing lainnya. Pihaknya mengatakan akan meneruskan pencari terhadap penumpang yang hilang, juga tidak akan mentoleransi siapa pun yang melanggar hukum.

Weerasak menambahkan, pemerintah Thailand akan berusaha untuk menyelidiki tragedi ini secara serius. Pihak kepolisian kini sedang menyelidiki kedua kapal itu memenuhi aturan yang ditetapkan oleh pejabat maritim.

Pada hari itu, Departemen meteorologi telah mengeluarkan peringatan kepada kapal untuk tidak melaut karena cuaca tidak menunjang, tetapi kedua kapal besar yang digunakan itu ternyata diloloskan untuk berlayar setelah diperiksa.

“Kami akan memastikan bahwa semua yang bertanggung jawab atas insiden tragis ini dibawa ke pengadilan,” kata Weerasak di depan wartawan. Ia kemudian berdiri dari duduk dan menunduk untuk meminta maaf kepada korban dan keluarga.

Dia menambahkan bahwa pemerintah akan memperkuat peraturan keamanan untuk mencegah kecelakaan yang sama di masa depan dan meningkatkan upaya untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan terhadap industri pariwisata Thailand.

Untuk membantu keluarga membawa pulang jenasah korban, pemerintah daerah mendirikan posko di Bandara Internasional Phuket, Rumah Sakit Phuket dan Rumah Sakit Vachira Phuket. Dinas Provinsi Phuket juga mendirikan pusat layanan. Sejauh ini, ada lebih dari 50 keluarga korban tiba di Phuket.

Wakil PM Thailand : Agen perjalanan Tiongkok sangat tidak bertanggung jawab

Wakil PM. Prawit Wongsuwan mengatakan, bencana tersebut timbul akibat agen perjalanan Tiongkok yang tidak menghormati peraturan keamanan Thailand.

“Beberapa warga Tiongkok menggunakan nama palsu seakan orang Thailand untuk menarik wisatawan Tiongkok …… mereka tidak memperhatikan peringatan keamanan …… Itu sebabnya mengapa bencana ini bisa terjadi. Cara ini perlu diperbaiki,” kata Prawit tanpa memberikan lebih banyak instruksi lengkap.

Kabarnya, para wisatawan Tiongkok itu memesan perjalanan ini melalui agen perjalanan secara online.

Sebelumnya, pihak berwenang mengatakan bahwa kapal itu berisi 105 orang, kemudian direvisi menjadi 101 orang, karena ada beberapa orang yang batal bergabung.

Pendapatan Thailand dari industri pariwisata menyumbang sekitar 12% dari produk domestik bruto, dan wisatawan dari Tiongkok adalah kekuatan pendorong utama di industri tersebut. Tahun lalu, warga Tiongkok yang berwisata ke Thailand mencapai 9,8 juta orang, hampir sepertiga dari jumlah total wisatawan yang berkunjung ke Thailand tahun lalu.

Bulan Agustus 2015, 20 orang meninggal dalam insiden ledakan bom yang terjadi di dekat sebuah kuil di Bangkok, dan sebagian besar dari mereka adalah warga Tiongkok. Ini adalah insiden yang paling serius dari serangan-serangan orang tidak bertanggung jawab di Thailand. Jumlah wisatawan asal Tiongkok sempat turun sedikit setelah serangan itu, tetapi cepat pulih di kemudian harinya. (Sin/asr)

NATO Inggris dan Rusia Agenda Donald Trump di Eropa

0

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali mengunjungi Eropa untuk yang ketujuh kalinya dalam masa jabatan sebagai presiden. Trump diperkirakan akan menghadiri pertemuan NATO, mengunjungi Inggris dan mengadakan KTT AS-Rusia yang pertama.

‘USA Today memberitakan bahwa Trump akan meninggalkan Amerika selama tujuh hari. Dia akan singgah di Bruselss Belgia, London-Inggris, Glasgow-Skotlandia dan Helsinki-Finlandia.

Trump juga dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin pada 16 Juli 2018 sebelum kembali ke Amerika Serikat.

Pemberhentian pertama Trump adalah di Brussels, Belgia untuk KTT NATO. Ini merupakan kunjungan keduanya ke markas NATO sebagai Presiden AS.

Hari Selasa, Setelah tiba di Brussels, Trump akan menemui Jens Stoltenberg, Sekjen NATO. Keesokan harinya (11/7/2018) KTT NATO akan diikuti oleh 28 negara sekutu.

Duta Besar AS untuk NATO, Kay Bailey Hutchison mengatakan bahwa KTT NATO akan fokus pada menciptakan kebijakan untuk menanggulangi tindak pembalasan Rusia.

“Ancaman utama kami adalah kegiatan jahat Rusia, termasuk upaya untuk memecah demokrasi dan pelanggaran perjanjian INF,” Kay Bailey Hutchison mengatakan kepada wartawan pekan lalu.

Amerika Serikat menuduh Rusia melanggar Traktat Angkatan Nuklir Jangka Menengah (Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty) yang melarang penggunaan rudal nuklir dan rudal konvensional di Eropa.

Selain masalah Rusia, KTT NATO pekan ini juga akan berunding dengan perwakilan dari Georgia dan Ukraina. Meskipun kedua negara ini bukan anggota NATO, tetapi mereka mencari perlindungan dari NATO untuk menahan agresi dari Rusia.

KTT NATO juga akan membahas isu pertahanan dengan para pemimpin Afghanistan tentang strategi untuk mengalahkan Taliban.

Pada Kamis (12/7/2018) Presiden Trump akan mengakhiri KTT NATO dan langsung terbang ke Inggris untuk kunjungan dengan durasi kurang dari 24 jam ke London. Presiden Trump akan melakukan kunjung resmi pertamanya ke Inggris. Dia sebenarnya berencana untuk mengunjungi Inggris 6 bulan lalu, tetapi mendadak dibatalkan.

Malam harinya, Theresa May akan mengundang Trump dan ibu negara AS untuk makan malam di Blenheim Palace.

Jumat siang Trump bersama May akan mengunjungi zona pertahanan, kemudian pergi ke Chequers, untuk makan siang sambil membahas berbagai masalah diplomatik. Pada sore hari, Presiden Trump akan pergi ke Kastil Windsor untuk menikmati minum teh sore dengan Ratu Elizabeth.

Pemberhentian ketiga Trump ada di Skotlandia. Selesai kunjungan di Inggris, Presiden Trump akan berakhir pekan di Skotlandia. Dia akan mengunjungi dua lapangan golf miliknya, Trump International Golf Links di Aberdeen dan Trump Turnberry di Ayrshire.

Seorang pejabat Inggris mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat bahwa Trump memilih untuk menghabiskan akhir pekan di Turnberry.

Duta Besar AS untuk Inggris, Woody Johnson, mengatakan bahwa Presiden Trump tidak memiliki jadwal resmi pada akhir pekan dan akan berada dalam resor untuk mempersiapkan pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Ibunda Trump adalah wanita kelahiran Skotlandia yang kemudian pindah ke AS ketika berusia 18 tahun.

Pemberhentian keempat Trump ada di Helsinki, Finlandia, untuk mengikuti KTT dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Trump telah bertemu singkat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di dua kesempatan internasional tahun lalu, di Hamburg, Jerman dan Da Nang, Vietnam. Senin depan (16/7 2018), Presiden Trump akan secara resmi mengadakan pertemuan puncak dengan Putin di Helsinki, Finlandia.

Trump diperkirakan akan tiba di Helsinki pada 15 Juli malam, untuk bertemu dengan Duta Besar AS di sana. Pada 16 Juli Trump juga akan menemui Presiden Finlandia, Sauli Niinisto.

Setelah itu barulah Trump menghadiri KTT dengan Putin, termasuk pertemuan tertutup kedua kepala negara, lalu diikuti dengan pertemuan berskala besar dengan lebih banyak pejabat dari AS dan Rusia. Setelah itu, agenda dilanjutkan dengan makan siang produktif.

Duta Besar AS untuk Rusia, Jon Huntsman mengatakan, puncak KTT AS-Rusia pertama adalah membuka saluran dialog antara kedua negara.

“Presiden Trump telah menetapkan bahwa sudah waktunya bagi dia untuk berkomunikasi secara langsung dengan Presiden Putin,” kata Huntsman. “Alasan untuk melakukan ini adalah untuk kepentingan perdamaian dan keamanan dunia, untuk kepentingan Rusia, dan untuk kepentingan Amerika Serikat.”

Usai pertemuan dengan Putin, Trump akan mengakhiri kunjungan 7 harinya di Eropa dan Rusia pada 16 Juli 2018. (Wu Ying/ET/Sinatra/waa)

Video Rekomendasi :

Selandia Baru Beli Pesawat Boeing Menangkal Pengaruh Tiongkok yang Tumbuh di Wilayah Pasifik Selatan

0

WELLINGTON – Selandia Baru setuju untuk membeli empat pesawat patroli maritim Boeing P-8A Poseidon, Menteri Pertahanan Ron Mark mengatakan pada 9 Juli, memperkuat kemampuan pengawasan karena berfungsi untuk melawan munculnya kekuatan baru seperti Tiongkok.

Selandia Baru bertanggung jawab untuk misi patroli dan penyelamatan di wilayah Samudra Pasifik yang lebih besar dari Eropa dan berencana untuk meningkatkan keterlibatannya di Pasifik Selatan, di mana ia kehilangan kendali atas negara-negara kepulauan kecil dibanding Tiongkok.

Mark mengatakan, pesawat tersebut diperoleh dari Amerika Serikat melalui program penjualan militer asing dan akan menelan biaya $2,24 miliar ($1,6 miliar), termasuk biaya pelatihan. Mereka akan beroperasi pada 2023.

Militer Selandia Baru telah mencari untuk menggantikan armada P-3 Orion yang sudah tua, dan peningkatan itu menarik sejalan dengan kemampuan mitra berbagi-intelijen Five Eyes – Australia, Kanada, Inggris dan Amerika Serikat.

“Mempertahankan kapasitas patroli maritim sangat penting untuk keamanan nasional Selandia Baru dan untuk kemampuan kami untuk berkontribusi pada upaya keamanan global,” kata Mark kepada wartawan.

Pada tanggal 6 Juli, Selandia Baru merilis pernyataan kebijakan pertahanan yang memperingatkan bahwa pengaruh Tiongkok yang meningkat di Pasifik Selatan dapat merusak stabilitas regional.

Ia juga menyinggung ketegangan di Laut Cina Selatan yang diperebutkan, yang sebagian besar diklaim Beijing sebagai miliknya, dalam menghadapi klaim-klaim persaingan dari beberapa negara Asia Tenggara.

Gabungan Pertahanan Five Eyes

Poseidon, yang secara luas dianggap sebagai pesawat paling canggih di dunia dalam peperangan anti-kapal selam, menandakan kesiapan Selandia Baru untuk membantu sekutu melawan Tiongkok di Laut Cina Selatan, kata para analis.

“Sebagai mitra pertahanan, Anda membutuhkan aset-aset. Melakukan sesuatu bahwa Anda menjunjung tinggi tatanan berbasis aturan internasional, Anda memerlukan sesuatu yang akan berguna bagi Australia dan Amerika Serikat,” kata Euan Graham, seorang pakar kebijakan pertahanan di lembaga penelitian yang bermarkas di Sydney, Lowy Institute.

“Cara yang paling jelas adalah memiliki sistem yang sama, P-8.”

Australia telah berkomitmen untuk membeli 15 pesawat Poseidon untuk menggantikan pesawat Orion-nya, yang akan ditarik dari tugasnya tahun depan. Boeing mengatakan 85 Poseidon sekarang beroperasi di seluruh dunia.

Bulan lalu, Korea Selatan mengatakan akan membeli Poseidon, karena memperkuat kemampuan anti-kapal selam dalam menghadapi ancaman dari rudal balistik yang diluncurkan kapal selam Korea Utara.

Markus mengatakan Selandia Baru dapat mempertimbangkan lebih banyak pembelian teknologi pengawasan maritim sebagai bagian dari tinjauan yang dijadwalkan pada akhir tahun.

“Kemampuan untuk meningkatkan kualitas satu sama lain akan mempertimbangkan pesawat berawak yang lebih kecil, sistem-sistem pesawat terbang atau satelit-satelit yang dioperasikan secara terpisah, untuk tugas-tugas pengawasan maritim tambahan,” katanya.

ErabaruNews

Trump Kecam Tiongkok Atas Upayanya Menggagalkan Denuklirisasi

0

Ketika Presiden AS Donald Trump membuat komentar-komentar pada 9 Juli mengisyaratkan bahwa Tiongkok berada di balik upaya-upaya untuk menggagalkan kemajuan denuklirisasi Korea Utara. Laporan-laporan muncul bahwa Korea Utara telah menyelesaikan pembangunan di dalam terowongan bawah tanah yang menghubungkan pabrik-pabrik pembuat meterial-material militer Korea Utara di dekat perbatasan dengan Tiongkok, memungkinkan rezim tersebut diam-diam memindahkan rudal balistik antarbenua (ICBM).

Sumber orang dalam di Korea Utara mengatakan kepada Daily NK, sebuah situs berita Korea Selatan, pada 6 Juli bahwa proyek tersebbut dilaksanakan oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada tahun 2014 dan selesai April tahun ini. Terowongan tersebut dibuat untuk menghindari deteksi ketika ICBM dipindahkan atau disiapkan untuk diluncurkan.

Terowongan ini terletak di Provinsi Chagang, yang berbatasan dengan Provinsi Jilin di utara Tiongkok. Banyak pabrik telah dibangun di daerah itu, karena daerah pegunungan dapat bertindak sebagai benteng, menurut Daily NK. Diantaranya adalah fasilitas untuk pembuatan senjata-senjata biologi dan traktor-traktor.

“Begitu Kim memberi perintah, dalam waktu tiga hingga tujuh menit, ICBM dapat diluncurkan,” kata orang dalam kepada Daily NK.

Mengutip seorang anggota senior Korea Selatan, The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan pada 6 Juli bahwa Korea Utara juga mengembangkan kapal selam baru yang mampu meluncurkan rudal-rudal balistik bersenjata nuklir.

Berdasarkan intelijen militer Korea Selatan, Pyongyang sedang mengerjakan kapal selam di pantai timurnya, kata Kim Hack-yong, seorang legislator di komite pertahanan.

Seorang ajudan Kim mengatakan kepada WSJ bahwa pencitraan satelit yang ditinjau oleh pejabat-pejabat intelijen Korea Selatan mengungkapkan para buruh dan material-material telah dipindahkan di pelabuhan Sinpo, yang menghadap Laut Jepang. Kapal selam tersebut tampaknya sedang dibangun di dalam fasilitas ruang tertutup, tambah ajudan itu.

Perkembangan terbaru ini mengungkapkan bahwa meskipun janji Korea Utara untuk denuklirisasi, tampaknya melakukan sebaliknya, sambil menyembunyikan niatnya yang sebenarnya.

Ketegangan-ketegangan

Pada 7 Juli, Korea Utara menuduh AS melakukan tuntutan-tuntutan “seperti gangster” dalam perundingan-perundingan denuklirisasi, beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo meninggalkan Pyongyang.

Pernyataan-pernyataan Korea Utara tampak bertentangan dengan komentar yang dibuat Pompeo setelah kunjungannya dan setengah dari pembicaraan dengan para pejabat di Korea Utara. Dia mengatakan kepada wartawan pada saat keberangkatan bahwa kemajuan dibuat pada “hampir semua masalah utama.”

“Pihak AS muncul hanya dengan permintaan-permintaan sepihak dan seperti gangster untuk denuklirisasi,” kata juru bicara kementerian luar negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita KCNA yang dikelola negara Korea Utara.

Juru bicara tersebut mengatakan delegasi Pompeo bersikeras mengenai denuklirisasi sepihak yang lengkap, dapat diverifikasi, dan tidak dapat diperbaiki (permanen), yang dikenal sebagai CVID. Dia berpendapat sebagai gantinya kedua belah pihak mengambil serangkaian langkah-langkah simultan sebagai “jalan pintas” ke Semenanjung Korea yang bebas nuklir.

Mengikuti perkembangan ini, pada 9 Juli pagi, Trump membuat komentar publik pertamanya setelah kunjungan Korea Utara ke Pompeo. “Saya memiliki keyakinan bahwa Kim Jong Un akan menghormati kontrak yang kami tandatangani &, bahkan lebih penting lagi, jabat tangan kami untuk menyelesaikan perjanjian. Kami menyetujui denuklirisasi Korea Utara tersebut,” tulis Trump di Twitter. “Tiongkok, sebaliknya, mungkin berusaha menggunakan tekanan negatif atas kesepakatan yang sedang berlangsung karena sikap kita tentang Perdagangan Tiongkok, Semoga Tidak!”

Tiongkok dan Amerika Serikat berada di tengah sengketa perdagangan yang pahit setelah mereka mengenakan tarif saling balas senilai $34 miliar untuk impor satu sama lain yang mulai berlaku pada 6 Juli.

Pada 8 Juli, Senator AS Lindsey Graham (R-S.C.), Anggota Komite Senat untuk Angkatan Bersenjata, juga mengatakan kepada program televisi “Fox News Sunday” bahwa Tiongkok berada di belakang sikap agresif Korea Utara.

“Saya melihat campur tangan Tiongkok di dalam semua ini. Kita sedang bertengkar dengan Tiongkok,” kata Graham, mengacu pada ketegangan perdagangan.

Pompeo sejak itu menepis tuduhan Korea Utara, mengatakan bahwa dia berkomitmen untuk terus mengejar pembicaraan denuklirisasi “sulit” dengan rezim tersebut. Pompeo berada di Tokyo pada 8 Juli untuk bertemu dengan rekan-rekannya dari Jepang dan Korea Selatan.

Pada pertemuan trilateral, ketiga negara berjanji untuk meningkatkan upaya-upaya koordinasi dalam menangani Korea Utara, menurut laporan Japan Times. (ran)

ErabaruNews

Orangtua Anak Korban Vaksin Cacat Mencari Keadilan ke Mahkamah Agung Tiongkok

0

Baru-baru ini, surat yang telah ditandatangani oleh 40 orang tua yang meminta ganti rugi secara hukum untuk anak-anak mereka yang sakit telah dikirim ke pengadilan tertinggi Tiongkok.

Surat tersebut, ditujukan kepada biro Mahkamah Agung Tiongkok dan kepada komite pengawas Pengadilan Distrik Huiyang di Kota Huizhou di Provinsi Guangdong, Tiongkok selatan, mencari penuntutan hukuman terhadap hakim yang telah menghukum sejumlah orangtua setempat dan anggota keluarga dari anak-anak mereka yang menderita sakit setelah mendapatkan vaksinasi. Mereka ditangkap karena mengajukan petisi kepada pemerintah Tiongkok untuk mencari bantuan dalam merawat anak-anak mereka yang sakit, menurut laporan 5 Juli oleh Radio Free Asia (RFA).

Wang Zhen’e, berbicara dengan RFA, mengatakan salah satu penandatangan surat itu adalah saudara iparnya, Zhang Dae, yang berusia 60-an.

Pada 8 Juli 2015, cucu Zhang, Wang Nuoyi, yang baru berusia 6 bulan pada saat itu, menerima tiga suntikan vaksinasi, satu untuk hepatitis B, satu untuk polio, dan vaksin kombinasi Tdap (tetanus, difteri, dan pertusis), di pusat pemerintahan untuk pengendalian penyakit (CDC) di Kabupaten Xiangcheng, Provinsi Henan Tiongkok tengah. Wang Longfei adalah ayah dari Wang Nuoyi.

Kemudian malam itu, ayah Wang memperhatikan bahwa putranya mulai menangis tanpa henti. Setelah seminggu, anak itu mulai menunjukkan gejala gangguan intelektual, menurut Zhang.

Wang kecil (anak Wang) telah dibawa ke rumah sakit untuk perawatan di Kabupaten Xiangcheng, Henan; Zhengzhou, ibu kota Henan; dan Beijing. Dokter mendiagnosa dia menderita epilepsi serius, infeksi cytomegalovirus (CMV), keterlambatan pertumbuhan, dan cedera otak, menurut laporan 2017 oleh RFA.

CDC di Kabupaten Xiangcheng memberi Wang kecil diagnosis yang sama sekali berbeda. Dikatakan dia menderita efek samping yang tidak diharapkan setelah imunisasi, adverse event following immunization (AEFI), di mana pasien memiliki penyakit dorman yang muncul terpicu oleh vaksin. CDC menyangkal bahwa vaksin itu sendiri yang memiliki cacat atau rusak.

Anggota keluarga Wang menolak untuk menerima diagnosis dari CDC. Sejak itu, keluarga telah mencoba untuk mengajukan petisi kepada pihak berwenang di Henan dan Beijing namun tidak ada hasilnya.

Dalam satu insiden, beberapa anggota keluarga Wang ditempatkan di bawah penahanan administratif setelah beradu argumen dengan pejabat CDC Xiangcheng County, menurut RFA.

Pada 9 September 2017, polisi Kabupaten Xiangcheng menangkap Zhang dan Wang Longfei, ayah Wang, atas tuduhan menyebabkan “gangguan sosial.” Pada bulan Agustus, Wang Longfei telah membuat tanda-tanda protes di luar gedung pemerintah provinsi Henan, dalam upaya untuk mendapatkan perhatian dari gubernur provinsi, Chen Run-er, menurut Weiquan Net, sebuah blog hak asasi manusia Tiongkok.

Pada Juni 2018, Zhang dihukum dua tahun penjara oleh pengadilan Kabupaten Xiangcheng. Status Wang tidak diketahui setelah dia dibebaskan dengan jaminan pada bulan Desember 2017 menunggu keputusan pengadilan.

Liu, orang tua lain dari Provinsi Fujian di Tiongkok selatan yang anaknya menjadi sakit setelah imunisasi, menjelaskan kondisi Zhang dan cucunya dalam wawancara dengan NTD yang berbasis di New York.

“Pemerintah setempat di [Henan] memberi Zhang sejumlah uang. Tetapi uang itu tidak cukup untuk menutupi biaya pengobatan selama setengah bulan untuk [Wang kecil] untuk perawatan di Beijing,” kata Liu.

Liu menambahkan, “Undang-undang seharusnya melindungi warga. Tetapi sekarang, bukan hanya hukum telah gagal melindungi rakyat, melainkan hukum telah menjadi senjata bagi penguasa untuk menindas rakyat.”

Beberapa skandal vaksin telah meletus di Tiongkok selama bertahun-tahun. Pada Februari 2016, seorang apoteker bermarga Sun ditangkap karena menjalankan operasi bawah tanah yang sangat besar yang mengedarkan vaksin yang sudah kadaluwarsa.

Pada bulan November 2017, Badan Pengawas Obat dan Makanan Tiongkok mengeluarkan pengumuman bahwa sekitar 650.000 vaksin DPT (diphtheria, pertussis, dan tetanus) di bawah standar telah ditemukan di pusat pengendalian penyakit di dua provinsi dan satu kotamadya.

Wang Hailan, seorang penduduk di Kabupaten Yuncheng di Provinsi Shandong, Tiongkok timur, melihat putra satu-satunya menjadi cacat setelah mendapatkan vaksin flu pada Oktober 2010, menurut RFA. Sejak itu, Wang mengatakan telah menghabiskan lebih dari 170.000 yuan (sekitar $25.690) dalam biaya medis untuk merawat putranya. Namun dia terus menghadapi pelecehan dari otoritas Tiongkok karena petisinya yang terus-menerus.

“Saya ditahan empat kali. Dan pernah saya diberi hukuman satu tahun dan delapan bulan,” kata Wang. Dia dijatuhi hukuman pada awal tahun 2015, setelah polisi menuduhnya membuat kekacauan ketika dia membawa putranya ke Beijing untuk perawatan medis. (ran)

ErabaruNews

Trump Duga PKT Perburuk Situasi Nuklir Korea Utara

0

Epoch TimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump berkicau di Twitter. Dia mengungkapkan keyakinannya bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan mematuhi perjanjian denuklirisasi yang dicapai dalam KTT bulan lalu.

Namun, Trump menduga bahwa Partai komunis Tiongkok (PKT) ikut memainkan peran negatif dalam mempengaruhi Korea Utara terhadap proses denuklirisasi.

“Saya yakin bahwa Kim Jong-un akan menghormati perjanjian yang kita tandatangani bersama, hal yang lebih penting adalah jabat tangan (kesepakatan) kami. Kami sepakat untuk menuju denuklirisasi Korea Utara,” Tulis Trump, Senin (9/7/2018).

“Di sisi lain, karena sikap kami terhadap perdagangan dengan Tiongkok, Tiongkok (PKT) mungkin dapat memberikan tekanan negatif pada perjanjian (denuklirisasi), Mudah-mudahan tidak (demikian)!”

Pesan Tweet Trump dikeluarkan setelah pejabat Korea Utara bernegosiasi dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Pertemuan tersebut merupakan pertemuan tingkat tinggi pertama antara kedua negara sejak Trump dan Kim Jong-un bertemu di Singapura.

Pada 8 Juli, Pompeo mengadakan konferensi pers bersama dengan menteri luar negeri Jepang dan Korea Selatan. Dia mengatakan bahwa Amerika Serikat akan terus memberlakukan sanksi terhadap Korea Utara sampai Kim Jong-un sepenuhnya mengimplementasikan program denuklirisasi.

Sehari sebelumnya, juru bicara propaganda Korea Utara membuat retorika keras, menuduh Amerika Serikat menggunakan ancaman ala perampok dalam memaksa Korea Utara meninggalkan program nuklirnya.

Pada hari Senin, dalam kunjungan mendadak ke Kabul, Afghanistan, Pompeo mengatakan kepada wartawan, “Kami masih memiliki jalan panjang untuk ditempuh, namun, Janji yang dibuat Korea Utara, terus terang saja, apa yang telah diucapkan Ketua Kim (Jong-un) secara pribadi kepada Presiden Trump, tetap masih solid.”

Namun, Pompeo juga menegaskan bahwa komentar yang dibuat oleh Korea Utara agak membingungkan.

Sejak pemerintahan Trump menerapkan kenaikan tarif impor atas komoditas Tiongkok senilai 34 miliar dolar AS, Korea Utara mulai memberikan komentar yang menyerang AS. Dan Tiongkok pun menggunakan kenaikan tarif sebagai tindak pembalasan terhadap AS.

Hal itu membuat Trump bertanya-tanya, mungkinkah Tiongkok (PKT) sedang memperbesar tekanan terhadap Korea Utara. Trump sering mengulangi ucapannya bahwa Dia berharap untuk mengakhiri perdagangan tidak adil antara Amerika Serikat dengan Tiongkok.

Senator AS Lindsey Graham dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada hari Minggu mengatakan, “Saya melihat Tiongkok (PKT) sudah campur tangan. Kita sedang konflik, masalahnya kita membeli komoditas senilai 500 miliar dolar AS dari Tiongkok dan Tiongkok (PKT) membeli dari kita komoditas senilai 100 miliar dolar. Mereka juga melakukan cara-cara penipuan, sehingga Presiden Trump ingin mengubah hubungan ekonomi dengan Tiongkok yang tak sehat tersebut.”

“Oleh sebab itu, jika saya adalah Trump, saya tidak akan membiarkan Tiongkok (PKT) menggunakan Korea Utara untuk membuat saya mengambil langkah mundur dalam isu perang dagang. Kita memiliki ‘peluru’ lebih banyak dari mereka (PKT),” sambung Lindsey.

Dia juga mengatakan bahwa Tiongkok akan mengalami kerugian lebih besar daripada AS dalam perang dagang. “Padahal yang menjadi keinginan kita tak lain adalah membuat mereka tidak lagi berbuat kecurangan-kecurangan dalam transaksi perdagangan.”

Menanggapi komentar mengandung ancaman dari Korea Utara, Lindsey Graham percaya, tidak ada keraguan bahwa PKT berusaha menarik kembali kedekatannya dengan Korea Utara. (Xia Yu/ET/Sinatra/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Bea Cukai AS Sita Jutaan Dolar Barang Palsu Tiongkok di Texas

0

Dalam waktu kurang dari dua bulan, agen bea cukai AS di Texas telah menangkap dua pengiriman bernilai jutaan dolar barang palsu dari Tiongkok.

Setelah pengintaian selama tiga hari pada pertengahan Juni, agen-agen khusus Penegakan Hukum dan Keimigrasian AS, Immigration and Enforcement (ICE), telah menyita 795 kotak berlabel alamat pengiriman palsu di Laredo, Texas, menurut siaran pers pada 6 Juli oleh ICE.

Pada tanggal 3 Juli, agen bea cukai menghitung apa yang ada di dalam kotak-kotak tersebut, sebanyak 181.615 barang dagangan yang melanggar merek dagang, dengan perkiraan nilai komoditas lebih dari $42.9 juta.

Barang-barang yang disita tersebut termasuk tiruan dari merek-merek pakaian terkenal seperti Adidas, Calvin Klein, Nike, Under Armor, dan Diesel; merek perancang mewah seperti Chanel, Pelatih, Fendi, Gucci, Hugo Boss, Louis Vuitton, dan Yves St. Laurent; merek elektronik-elektronik dan jam tangan terkenal seperti Apple, Casio, Rolex, Samsung, Sony, dan LG; serta DC dan Marvel Comics palsu.

Pada bulan Mei, agen ICE menyita hampir 79.000 barang palsu senilai lebih dari $16 juta di pelabuhan yang sama.

ICE mengatakan kedua upaya untuk memindahkan barang palsu ke Amerika Serikat tersebut dilakukan oleh organisasi kriminal yang sama yang berbasis di Laredo.

Serentak, kedua serangan tersebut menjaring lebih dari 260.000 potong pakaian, barang elektronik, kosmetik, dan perhiasan senilai hingga $59 juta.

ICE menjelaskan bahwa, berdasarkan perilaku kriminal di masa lalu, barang-barang haram biasanya pertama dikirim ke Meksiko, di mana para penyelundup akan menyuap kartel-kartel Meksiko, yang kemudian mengancam para aparat penegak hukum Meksiko. Kemudian, para pejabat ini akan mengizinkan barang-barang melewati Amerika Serikat tanpa pemeriksaan atau bea impor.

Tiongkok adalah sumber dari sebagian besar barang palsu di dunia. Menurut laporan 2017 tentang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang disita oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, ada 34.143 penyitaan HKI di Amerika Serikat pada tahun 2017, meningkat 8 persen dari tahun 2016, dimana 46 persen berasal dari Tiongkok dan 32 persen berasal dari Hong Kong, diikuti oleh Vietnam di tempat ketiga dengan 19 persen.

Jika semua barang palsu yang berasal dari Tiongkok dan Hong Kong itu asli, menurut laporan tersebut, ia akan memiliki harga eceran sekitar $940 juta.

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2017, ICE telah menangkap 457 orang, mendapat 288 tuduhan kejahatan serius, dan menerima 2,42 putusan hukuman terkait dengan kejahatan properti intelektual.

Membeli barang palsu secara tidak langsung dapat mengalirkan pendanaan untuk perusahaan-perusahaan kriminal dan aktivitas ilegal mereka, menurut Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP), lembaga penegak hukum tersebut di bawah Departemen Keamanan Dalam Negeri. Dampaknya pada perekonomian AS sangat besar, menyebabkan hilangnya pendapatan bagi perusahaan-perusahaan AS, dan akhirnya kehilangan pekerjaan AS dari waktu ke waktu.

Laporan tahun 2017 oleh Komisi Kekayaan Intelektual dari National Bureau of Asian Research, sebuah organisasi penelitian independen, memperkirakan bahwa kerugian tahunan dari pencurian rahasia perdagangan, termasuk barang palsu, untuk perekonomian AS adalah antara $180 miliar dan $540 miliar.

Kedua penyitaan di Laredo tersebut adalah bagian dari pola lama dari barang tiruan Tiongkok yang memasuki pasar AS. Menurut data dari CBP, jumlah penyitaan HKI terkait dengan pemalsuan telah meningkat dengan mantap sejak 2010, dengan 19.959 penyitaan pada tahun 2010 dibandingkan dengan 34.143 kejang pada tahun 2017, peningkatan 71 persen.

Pada tanggal 28 Juni, petugas CBP melaporkan sebuah kasus di Philadelphia di mana paket kiriman yang disamarkan sebagai baterai lithium dari Hong Kong ternyata merupakan jam tangan merek mewah palsu dengan harga ritel hampir $10 juta.

Jam tangan palsu tersebut dirancang agar terlihat seperti merek-merek mewah seperti Rolex, Tous, Hublot, Piguet, Panerai, Patek, Fosil, dan Harley Davidson. Namun kualitas jam dan kemasannya buruk, menurut CBP.

“Ini adalah penyitaan yang penting, baik dalam hal nilai dolar, dan dalam pesan yang disampaikan ke individu-individu dan organisasi-organisasi yang memperdagangkan barang-barang palsu dan bajakan,” kata Joseph Martella, direktur pelabuhan CBP untuk Area Port of Philadelphia.

CBP mengatakan pada hari-hari biasa, agensi tersebut menyita rata-rata produk senilai $3,3 juta dengan pelanggaran-pelanggaran HKI. (ran)

ErabaruNews

Media Asing: Kapal Perang AS Melintasi Selat Taiwan, Waktunya Sangat Singkat

Epochtimes.id- Armada Pasifik AS pada 7 Juli mengkonfirmasikan bahwa dua kapal perang Angkatan Laut AS berlayar melalui Selat Taiwan pada tanggal 7 dan 8 Juli lalu.  Laporan mengatakan bahwa ini adalah bagian dari operasi yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Saat ini, akibat hubungan bilateral Tiongkok-AS menghadapi banyak masalah seperti konflik perdagangan, jadi lewatnya  kapal perang AS lebih kuat sifat peliknya.

Menurut Deutsche Welle berbahasa Mandarin bahwa juru bicara Armada Pasifik Angkatan Laut AS Kolonel Charlie Brown yang mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa memang ada dua kapal perang AS yang bertugas secara rutin melintasi perairan internasional Selat Taiwan. Melintasi perairan internasional di bagian selatan Laut Selatan dan Laut Timur. Patroli tersebut telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Seorang pejabat AS yang tidak bersedia disebutkan namanya mengungkapkan, kedua kapal perang AS masing-masing adalah USS Mustin (DDG-89) dan USS Benfold (DDG-65).

Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengeluarkan pesan bahwa kedua kapal berlayar ke timur laut dari perairan Taiwan selatan pada pagi hari melalui Selat Taiwan, dan menekankan bahwa pelayaran tersebut sesuai dengan peraturan yang relevan.

Istana Kepresidenan Taiwan menyatakan bahwa pemerintah Taiwan menekankan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, untuk itu Taiwan akan terus bekerja keras untuk mempertahankan status quo di Selat Taiwan.

Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, tetapi menurut Undang-Undang Hubungan Taiwan, Amerika Serikat harus membantu Taiwan dalam membela diri. Pada saat yang sama, persenjataan Taiwan juga terutama dibeli dari Amerika Serikat. Tetapi di mata Beijing, masalah Taiwan adalah masalah paling sensitif dalam hubungan Tiongkok – AS.

Pada tahun 2007, setelah kapal induk “Kitty Hawk”  AS mengunjungi Hongkong dan ditolak oleh pihak Tiongkok, mereka kembali ke pangkalan di Jepang melalui Selat Taiwan. Tahun lalu, ketika kapal induk “Liaoning” milik Tiongkok melintasi Selat Taiwan, kapal perusak AS juga memasuki selat untuk melacak. Selain itu, kapal perang AS biasanya tidak masuk ke Selat Taiwan.

Dalam beberapa tahun terakhir, militer Tiongkok telah melakukan latihan laut dan udara di perairan sekitar Taiwan. Pada akhir bulan Juni, Angkatan Laut Tiongkok melakukan pelatihan pelayaran sepanjang hari selama satu minggu.

Saat ini, hubungan bilateral Tiongkok – AS menghadapi banyak masalah seperti konflik perdagangan, Hanya pada bulan Juni tahun ini, Amerika Serikat telah merilis berita bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk mengirim kapal perang melintasi Selat Taiwan.

Mantan Asisten Menteri Luar Negeri AS Abraham Denmark berpendapat bahwa kapal perang AS melintasi Selat Taiwan dimaksudkan untuk menyatakan bahwa Amerika Serikat akan terus mendukung Taiwan dan berniat untuk terus menggunakan hak maritimnya untuk berlayar di perairan sekitar Tiongkok. (Sin/asr)

Anggota Parlemen Minnesota Menentang Institut Konfusius

0

Empat puluh satu anggota parlemen negara bagian Minnesota menulis untuk dua universitas di Minnesota meminta mereka untuk menutup cabang-cabang  Institut Konfusius setempat.

Institut-institut kontroversial tersebut didanai sebagian atau sepenuhnya oleh rezim komunis Tiongkok. Tujuan yang mereka nyatakan adalah untuk mengajarkan bahasa dan budaya Tionghoa, namun pejabat-pejabat di dalam Tiongkok dan para kritikus di luar mengatakan bahwa institut-institut tersebut sebenarnya adalah upaya propaganda.

Sepucuk surat dari Senator negara bagian Jim Abeler, yang ditandatangani bersama oleh 40 anggota legislatif lainnya dan ditujukan untuk Presiden Ashish Vaidya dari St. Cloud State University (SCSU), berbunyi, “Kami menulis sehubungan dengan upaya-upaya dari ‘Institut Konfusius’ yang dikelola pemerintah Tiongkok untuk mengintimidasi para akademisi dan upaya agresif mereka untuk mengubah wacana akademik yang berkaitan dengan Republik Rakyat Tiongkok.”

Surat tersebut mengutip laporan oleh Asosiasi Profesor Universitas Amerika yang mengatakan bahwa institut-institut tersebut “berfungsi sebagai kepanjangan lengan negara Tiongkok” dan “mengesampingkan kebebasan akademik.”

Surat tersebut mengutip laporan itu yang mengatakan, “Sebagian besar perjanjian membangun Institut Konfusius mengutamakan ketentuan-ketentuan tidak mengungkapkan informasi dan pengurangan-pengurangan yang tidak dapat diterima untuk tujuan-tujuan dan praktik-praktik politik pemerintah Tiongkok.”

Tekat politik dari Institut Konfusius tersebut dinyatakan dalam sebuah pernyataan pada tahun 2009 oleh Li Changchun, yang kemudian menjadi pemimpin propaganda rezim Tiongkok. Dia menggambarkan institut-institut tersebut sebagai “bagian penting dari pengaturan propaganda luar negeri Tiongkok.”

Para kritikus mengatakan bahwa institut-institut tersebut memberikan informasi yang berat sebelah atau menghindari topik yang menurut rezim Tiongkok sensitif, seperti Taiwan, pembantaian Lapangan Tiananmen, Tibet, dan latihan spiritual Falun Gong.

Dalam balasannya kepada Abeler, Vaidya mengatakan bahwa universitas “terus menerus meninjau program-program ini dan memastikan Institut Konfusius SCSU ​ beroperasi demi kepentingan terbaik untuk siswa-siswa tersebut dan komunitas yang kami layani.”

Abeler dan rekan-rekannya juga menulis kepada Universitas Minnesota, dimana juga membela Institut Konfusiusnya. (ran)

ErabaruNews

Ajak Masyarakat Indonesia Memiliki Asian Games 2018, Aplikasi Duta Suporter Indonesia Diluncurkan

0

Epochtimes.id- Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan secara terbatas di depan media nasional dan internasional sebuah aplikasi mobile bernama Duta Suporter Indonesia.

Aplikasi berbasiskan Android yang kini sudah tersedia di Google Play Store ini akan diluncurkan secara resmi di 10 Juli 2018.

Menteri Kominfo menyatakan Asian Games 2018 ini adalah sebuah kegiatan penting untuk seluruh masyarakat Indonesia.

“Kominfo melakukan banyak kegiatan untuk memromosikan Asian Games 2018,” tegasnya dalam Forum Merdeka Barat 9 bertajuk Progress dan Kesiapan Asian Games 2018 di Wisma Atlet Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (07/07/2018).

Menurut Menteri Rudiantara keberadaan aplikasi ini akan dapat melibatkan seluruh masyarakat Indonesia.

“Program dan aplikasi Duta Suporter Indonesia ini bertujuan untuk melibatkan dan mengajak seluruh masyarakat Indonesia dari 34 provinsi untuk ikut memiliki Asian Games 2018 secara digital,” paparnya.

Program dan Aplikasi Duta Suporter Indonesia yang digagas oleh Menteri Kominfo dan tim berawal dari ide untuk melibatkan seluruh masyarakat Indonesia sehingga Asian Games bukan saja hanya dimiliki oleh masyarakat dari Jakarta dan Palembang dimana Asian Games akan dilaksanakan tapi juga dimiliki oleh masyarakat dari 34 provinsi Indonesia.

Caranya adalah, selama 30 hari kedepan program ini berjalan, aplikasi dapat diunduh dan publik dapat melakukan registrasi mencalonkan dirinya sebagai calon duta suporter dari provinsinya masing-masing.

Selama masa program, para calon duta akan mendapatkan tugas-tugas yang berhubungan dengan Asian Games dan daerahnya, dimana masing-masing tugas ini nanti akan dapat dipilih (vote).

Di akhir program, duta terpilih dengan vote terbanyak di masing-masing provinsi, 68 orang, 1 pria dan 1 wanita dari 34 provinsi, akan mendapatkan undangan untuk bersama menghadiri acara pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta.

Sementara itu, Enda Nasution, Partner di Suvarna.ID sebagai tim yang mendevelop aplikasi dan program ini menyampaikan keberadaan aplikasi ini akan memungkinkan dukungan warga Indonesia secara luas.

“Asian Games 2018, bukan saja milik para atlit yang berlaga, tapi juga kita dapat mendukung sebagai suporter yang baik dan bijak, para 68 orang Duta Suporter yang mewakili 34 Provinsi nanti akan berkesempatan untuk bertemu dan hadir bersama dengan penonton Asian Games dari berbagai bangsa sehingga dapat merasakan secara langsung semangat dan keseruan upacara pembukaan Asian Games 2018,” paparnya. (asr)

Pembuat Kincir Angin Tiongkok Terbesar Kedua di Dunia Terjerat Kasus Pencurian Rahasia Dagang AS

0

Melindungi kekayaan intelektual AS terhadap pencurian oleh Tiongkok berada di pusat perselisihan perdagangan saat ini antara kedua negara tersebut, sejak tarif AS atas impor Tiongkok secara resmi dimulai pada 6 Juli. Tiongkok dengan cepat memberlakukan tarif-tarif sebesar $34 miliar untuk impor Amerika.

Pada hari yang sama tarif perdagangan tersebut dimulai, sebuah perusahaan Tiongkok dihukum karena menyebabkan ratusan pekerja AS keluar dari pekerjaan mereka setelah mencuri rahasia-rahasia dagang dari perusahaan AS.

Hakim AS telah memerintahkan pembuat turbin angin Tiongkok, Sinovel Wind Group, membayar denda $1,5 juta setelah perusahaan tersebut dihukum karena mencuri teknologi kunci dari AMSC yang berbasis di Massachusetts.

Hakim Distrik AS James Peterson di Madison, Wisconsin, juga menghukum Sinovel satu tahun masa percobaan, sementara ia harus membayar saldo yang belum dibayar sebesar $57,5 ​​juta penyelesaiannya yang tertunggak dengan AMSC yang telah diumumkan pada 3 Juli.

Departemen Kehakiman AS mengatakan Sinovel telah membayar AMSC, sebelumnya dikenal sebagai American Superconductor Corp, sebesar $32,5 juta. Perusahaan tersebut juga harus membayar tambahan $850.000 untuk kerugian-kerugian lainya yang tidak disebutkan secara detail selama masa percobaan.

Hukuman tersebut datang setelah juri federal pada bulan Januari menemukan Sinovel yang berbasis di Beijing bersalah atas persekongkolan, pencurian rahasia-rahasia perdagangan, dan tuduhan penipuan telegram.

Tawaran Tiongkok untuk Lebih Banyak Energi

Sektor energi angin di Tiongkok mulai berkembang pada awal tahun 2000, ketika Rencana Lima Tahunan ke-10, cetak biru pembangunan ekonomi dan sosial negara tersebut dari tahun 2001 hingga 2005, diumumkan. Rencana tersebut bertujuan untuk mengurangi ketergantungan negara pada pembakaran batu bara untuk listrik. Sementara itu, ia memberikan mandat untuk penggunaan turbin-turbin angin dalam proyek-proyek Tiongkok agar dibuat dengan 70 persen bagian diproduksi di dalam negeri.

Industri manufaktur turbin angin Tiongkok kemudian diluncurkan pada 2006, setelah rezim Tiongkok meloloskan Undang-undang Energi Terbarukan pertamanya, yang mengharuskan operator-operator jaringan listrik untuk membeli energi mereka dari produsen energi terbarukan yang terdaftar dan memberikan pinjaman-pinjaman yang telah diskon dan pajak-pajak yang lebih layak daripada yang lain untuk proyek-proyek energi terbarukan tersebut.

Hanya dalam tujuh tahun, Tiongkok meningkatkan jumlah daya angin yang terpasang dari 1.272 megawatt pada tahun 2005 menjadi 75.324 megawatt pada 2012, menurut laporan oleh Badan Energi Terbarukan Internasional. Dan pada Februari, kapasitas energi angin Tiongkok telah mencapai 188,2 gigawatt (1.000 megawatt = satu gigawatt), menurut majalah Windpower Monthly.

Namun, banyak listrik yang telah dihasilkan terbuang, karena kurangnya jaringan listrik dengan kapasitas tersebut untuk mengangkut energi dari ladang angin yang terletak di daerah terpencil di negara itu ke kota-kota besar Tiongkok, di mana permintaan energi tertinggi. Sebagian besar ladang angin Tiongkok terletak di provinsi utara seperti Mongolia Dalam, Gansu, dan Jilin, serta wilayah Xinjiang barat laut.

Sinovel Wind Group didirikan pada 2006, segera setelah kebijakan-kebijakan rezim Tiongkok mendukung pengembangan energi terbarukan. Perusahaan tersebut go public pada Januari 2011; IPO-nya (penawaran saham perdana) di Shanghai Stock Exchange menaikan 9,5 miliar yuan ($1,43 miliar), menurut surat kabar negara Tiongkok Daily. Pada saat itu, salah satu pemegang saham terbesar Sinovel adalah perusahaan milik negara, Dalian Heavy.

Kenaikan fantastis Sinovel, menjadikan pembuat turbin angin terbesar kedua di dunia pada 2010 dan sahamnya yang diperdagangkan pada 90 yuan ($13,55) per saham pada Januari 2011, hanya menyoroti kejatuhannya yang spektakuler. Pada 6 Juli tahun ini, saham Sinovel diperdagangkan pada 1,1 yuan ($0,17) per saham.

Rencana Pencurian Sinovel

Departemen Kehakiman pertama kali mengumumkan dakwaan-dakwaan terhadap Sinovel pada tahun 2013 di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang pencurian rahasia dagang milik AS, sementara AMSC melancarkan beberapa pertempuran hukum terhadap Sinovel di pengadilan-pengadilan Tiongkok.

Kasus AS memusatkan pada teknologi yang dikembangkan AMSC untuk mengatur aliran listrik dari turbin-turbin angin ke jaringan-jaringan listrik. Sinovel telah membuat kontrak dengan AMSC untuk membeli lebih dari $800 juta produk-produk dan layanan-layanan AMSC untuk digunakan dalam turbin-turbin angin buatannya.

Pada tahun 2011, Sinovel mulai bersekongkol untuk mendapatkan informasi hak cipta dan rahasia perdagangan AMSC sehingga dapat membuat turbin angin dan komponen-komponen tambahan dari yang sudah ada tanpa harus membayar AMSC, menurut jaksa penuntut.

Sinovel telah merekrut Dejan Karabasevic, seorang karyawan unit AMSC, untuk bergabung dengan perusahaan Tiongkok tersebut dan secara diam-diam menyalin informasi dari sistem komputer milik AMSC, termasuk kode sumber untuk PM3000, bagian dari sistem kontrol turbin anginnya, menurut dakwaan.

Sinovel kemudian memerintahkan beberapa turbin angin di Massachusetts agar mamasukkan perangkat lunak yang telah disusun perusahaan Tiongkok tersebut dari kode sumber PM3000 yang dicuri, kata jaksa.

Departemen Kehakiman mengatakan AMSC kemudian kehilangan lebih dari $1 miliar dalam ekuitas pemegang saham dan hampir 700 pekerjaan.

Karabasevic, yang tinggal di Serbia, dinyatakan bersalah dalam kasus terkait di Austria pada tahun 2011. Sementara itu, Amerika Serikat telah menunda dakwaan terhadap dia dan dua warga negara Tiongkok yang bekerja untuk Sinovel pada saat itu, Su Liying, wakil direktur penelitian dan departemen pengembangan, dan Zhao Haichun, seorang manajer teknologi. (ran)

ErabaruNews

Tim Penyelamat Mengangkat Lebih 100 Jenazah Akibat Korban Hujan Deras dan Banjir di Jepang

Epochtimes.id- Tim penyelamat di Jepang barat melakukan evakuasi korban di balik lumpur dan puing-puing Senin, (9/07/2018). Tim penyelamat berjibaku mencari korban setelah hujan lebat menyebabkan banjir dan tanah longsor yang menewaskan lebih dari 100 orang dan belasan hilang.

Perdana Menteri Shinzo Abe membatalkan kunjungan ke luar negeri karena bencana yang melanda negara itu. Kunjungan ini sebelumnya direncanakan melawat Belgia, Prancis, Arab Saudi, dan Mesir pada Rabu (11/07/2018).

Hujan mengganas di seluruh wilayah yang diguyur oleh hujan. Akibatnya memicu terjadi di sejumlah daerah terputus dari listrik atau air.

“Kami tidak bisa mandi, toilet tidak berfungsi dan persediaan makanan kami mulai menipis,” kata Yumeko Matsui, yang rumahnya di kota Mihara telah kehabisan air sejak Sabtu lalu.

“Air kemasan dan teh botol semuanya hilang dari toko-toko dan toko-toko lainnya,” kata pekerja sekolah perawat berusia 23 tahun itu di sebuah stasiun penyediaan air darurat.

Hampir 13.000 pelanggan tidak memiliki listrik seperti dikatakan perusahaan listrik setempat.

Siaran TV NHK menyebutkan, jumlah korban tewas mencapai setidaknya 110 orang. Banjir ini memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka.

Bencana banjir terburuk pada 1983 silam sekitar 117 orang tewas. Seorang bocah laki-laki berusia sembilan tahun termasuk di antara yang tewas.

“Dia selalu datang ke rumah kami untuk bermain game dan hal-hal lain,” kata seorang tetangga remaja kepada NHK. “Sangat menyedihkan.”

Meskipun hujan terus menerus telah berakhir, para pejabat memperingatkan terhadap hujan secara tiba-tiba dan badai petir serta risiko longsor lebih lanjut di lereng gunung curam selama akhir pekan.

Perusahaan industri ikut terkena imbas. Mazda Motor Corp menyatakan terpaksa menutup kantor pusatnya di Hiroshima.

Pembuat mobil, yang menghentikan operasi di beberapa pabrik pekan lalu, mengatakan penghentian akan berlanjut di dua pabrik hingga Selasa ini karena tidak dapat menerima komponen.

Daihatsu turut menghentikan produksi pada Jumat di hingga empat pabrik mereka.
Sedangkan Panasonic mengatakan operasional di satu pabrik tetap tertunda setelah lantai pertama pabrik itu dilanda banjir.

Saham di beberapa perusahaan turun tetapi kerugiannya tidak menurun secara drastis.

“Jika curah hujan mempengaruhi rantai pasokan, akan ada penjualan saham yang terpengaruh,” kata Norihiro Fujito, kepala strategi investasi di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities. “Kalau tidak, dampaknya akan terbatas,” imbuhnya.

Meskipun perintah evakuasi dikurangi, hampir 2 juta orang diinstruksikan untuk menjauhkan diri dari rumah.

Para ekonom mengatakan terlalu dini untuk menilai dampak keseluruhan tetapi kemungkinan akan terbatas.

“Pola cuaca yang tidak biasa adalah faktor yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan ketika membuat proyeksi ekonomi, tetapi tidak banyak yang bisa dilakukan,” kata Koya Miyamae, seorang ekonom senior di SMBC Nikko Securities. (asr)

Oleh Kiyoshi Takenaka dan Issei Kato/Reuters via The Epochtimes

Amerika Gerebek Puluhan Rumah Persembunyian Kartel Perdagangan Orang di Perbatasan

0

EpochTimesId – Agen Patroli Perbatasan Amerika Serikat dan penegak hukum lokal membongkar sejumlah rumah persembunyian penyelundup manusia dan narkoba di sepanjang perbatasan barat daya Amerika Serikat dalam sebulan terakhir. Sebagian besar rumah persembunyian berada di Lembah Rio Grande di Texas, AS.

Puluhan anggota kartel perdagangan orang ditangkap bersama ratusan imigran gelap dari sejumlah negara Amerika Latin.

Kawasan itu adalah sektor tersibuk untuk penyeberangan perbatasan ilegal, dan yang tersibuk kedua dalam perdagangan narkoba. Rumah-rumah persembunyian kartel tersebut digunakan sebagai tempat kejahatan, seperti menyembunyikan dan mengirim imigran gelap, narkotika, dan barang selundupan lainnya setelah berhasil diselundupkan dari Meksiko.

“Penyelundupan manusia adalah masalah yang melanda semua komunitas di perbatasan,” kata Kepala Patroli Sektor Del Rio, Felix Chavez, baru-baru ini.

“Sayangnya, masalah ini diperparah oleh keuntungan besar yang menarik individu untuk bergabung dengan organisasi kartel penyelundupan kriminal. Kami tetap berkomitmen untuk mencari, mengidentifikasi, dan membawa ke pengadilan bagi mereka yang dengan putus asa melanggar hukum negara kita dan membahayakan kehidupan manusia.”

Pada 3 Juli, agen Patroli Perbatasan dan polisi setempat membongkar rumah persembunyian di Donna, Texas, sekitar tujuh mil sebelah utara perbatasan. Beberapa orang asing ilegal dari Meksiko, Guatemala, Honduras, dan El Salvador ditangkap.

Petugas patroli perbatasan juga berhasil menemukan rumah persembunyian pada 28 Juni 2018, satu mil dari perbatasan Meksiko di Eagle Pass, Texas.

Sebanyak 21 orang ditangkap, termasuk dua tersangka penyelundup, menurut rilis Badan Bea Cukai dan perlindungan perbatasan (Customs and Border Protection/CBP).

Menurut dokumen pengadilan, Alexis Emanuel Gutierrez-Rodriguez bertindak sebagai pemandu kaki yang digunakan untuk menyelundupkan orang asing ilegal ke Amerika Serikat; dan, Adrian Jose Flores, 31 tahun, menyatakan bahwa Dia dibayar 400 dolar AS untuk mengangkut orang asing ilegal ke rumah persembunyian.

Individu yang diselundupkan, beberapa di antaranya sebelumnya telah dideportasi dari negara bagian Texas. Mereka dituduh masuk secara ilegal di Amerika Serikat, menurut CBP.

Pada tanggal 28 Juni, polisi setempat dan Patroli Perbatasan menangkap 62 orang asing ilegal di sebuah rumah persembunyian, kurang dari 12 mil dari perbatasan di Lembah Rio Grande.

Imigran ilegal itu terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak tanpa pendamping dari Meksiko, Guatemala, Honduras, El Salvador, dan Nikaragua, menurut CBP. Mereka menambahkan bahwa semua subjek sudah diberikan perawatan medis.

Penggrebekan lain pada 19 Juni, mengungkap keberadaan tujuh orang asing ilegal dan beberapa ganja dari sebuah rumah penampungan lainnya di Laredo, Texas.

Sepuluh orang lainnya, orang asing ilegal dari Meksiko, ditangkap pada 13 Juni di sebuah rumah di Douglas, Texas. Rumah itu tanpa dilengkapi pendingin udara dan dipenuhi sampah, makanan yang membusuk, dan kotoran manusia, menurut CBP. Padahal, gelombang panas bisa datang sewaktu-waktu.

Sehari sebelumnya, di Laredo, Texas, penegak hukum setempat dan Patroli Perbatasan juga menemukan 62 orang asing ilegal dari Meksiko, Guatemala, Honduras, dan El Salvador.

Pada 10 Juni, agen Patroli Perbatasan dan penegak hukum setempat menemukan 50 orang asing ilegal di sebuah rumah penampungan di Mission, Texas. Sebanyak 109 orang asing ilegal ditemukan di tiga rumah persembunyian lainnya di Donna, Alamo, dan Edinburg, Texas, keesokan harinya.

Imigran gelap, terdiri dari pria, wanita dan anak-anak tanpa pendamping, berasal dari Honduras, Guatemala, Meksiko, Ekuador, El Salvador, Nikaragua, Ekuador, dan Belize.

“Penyelundupan manusia adalah perusahaan kriminal kekerasan yang menempatkan keselamatan masyarakat kita dan negara kita dalam bahaya,” kata Pelaksana tugas Wakil Kepala Kepolisian Patroli Perbatasan, Scott Luck dalam pernyataan 25 Juni 2018.

“Membereskan masalah ini adalah prioritas utama Departemen Keamanan Dalam Negeri. Kami berkomitmen untuk menggunakan kekayaan sumber daya, teknologi, dan keahlian yang kami miliki, tidak hanya untuk mengganggu aktivitas saat ini, tetapi untuk mengidentifikasi dan membongkar organisasi kriminal di belakangnya.” (Charlotte Cuthbertson/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Hacker Tiongkok Serang Universitas Besar Australia

0

Para peretas dari Tiongkok masuk ke dalam jaringan komputer Australian National University (ANU), salah satu lembaga penelitian terkemuka di negara tersebut untuk proyek keamanan dan pertahanan nasional. Peretasan terjadi di tengah kekhawatiran yang semakin meningkat di Australia tentang gangguan politik Beijing dan bentuk-bentuk perambahan lainnya.

Sydney Morning Herald melaporkan peretasan terhadap ANU tersebut dan mengatakan bahwa rezim Tiongkok adalah tersangka utama, mengutip sumber keamanan nasional di Australia. Serangan yang diluncurkan dari Tiongkok “secara signifikan mengganggu” jaringan komputer universitas tersebut, menurut pejabat Australia.

Belum diketahui berapa lama para peretas Tiongkok telah menguasai komputer ANU, tetapi seorang juru bicara ANU menegaskan bahwa universitas tersebut telah bekerja dengan lembaga pemerintah Australia selama beberapa bulan untuk “meminimalkan dampak dari ancaman ini,” menyiratkan bahwa peretasan itu terjadi selama atau sebelum awal tahun ini.

“Penilaian saat ini menunjukkan tidak ada informasi dari staf, mahasiswa atau penelitian telah diambil dan tindakan-tindakan balasan sedang dilakukan,” kata juru bicara ANU.

Alastair MacGibbon, kepala Pusat Keamanan Cyber ​​Australia, mengatakan bahwa ia sangat paham tentang negara-negara yang “secara aktif mencoba mencuri IP dari institusi-institusi dan pusat-pusat penelitian ketiga,” ketika ditanya tentang peretasan ANU, tanpa menyebut Tiongkok.

Telah diketahui bahwa ANU menjadi yang pertama di bawah ancaman dunia siber tahun lalu, ketika kanselir universitas Gareth Evans memperingatkan bahwa mahasiswa internasional perlu dilindungi dari operasi spionase asing.

Terletak di ibu kota Australia, Canberra, ANU adalah salah satu lembaga tinggi Australia untuk penelitian tentang proyek-proyek keamanan nasional mulai dari studi-studi strategis hingga keamanan siber (cybersecurity). Ia juga merupakan rumah bagi Lembaga Pendidikan Keamanan Nasional (National Security College) Australia, yang melatih para pejabat pertahanan dan intelijen Australia dan menyelenggarakan pertemuan-pertemuan rahasia.

“Peretasan ini mungkin bertujuan untuk mencuri informasi untuk keuntungan komersial atau untuk keuntungan strategis atau teknologi bagi militer Tiongkok,” kata Alex Joske, seorang peneliti Tiongkok untuk Pusat Kebijakan Siber ​​Internasional di Australian Strategic Policy Institute, sebagaimana dikutip di Sydney Morning Herald.

Ini bukan pertama kalinya rezim Tiongkok dicurigai meretas ke jaringan-jaringan komputer utama Australia. Pada 2015, perangkat lunak berbahaya telah ditemukan di dalam sistem komputer Biro Meteorologi Australia, yang memungkinkan peretas mencuri informasi di dalamnya. Para ahli menuduh Tiongkok sebagai pelakunya dalam serangan yang serupa tersebut.

Tiongkok telah menandatangani perjanjian dengan Australia pada April 2017 di mana kedua negara berjanji untuk tidak saling meretas untuk mencuri kekayaan intelektual, rahasia dagang, atau informasi rahasia. Belum diketahui apakah Canberra telah melakukan penyelidikan ke Beijing terkait peretasan ANU tersebut.

Sejak tahun 2017, kontrol dan pengaruh rezim Tiongkok atas lembaga-lembaga politik, bisnis, dan akademisi Australia, serta para mahasiswa Tiongkok yang belajar di sana, semakin disorot oleh media dan pemerintah. Cara menghadapi perambahan-perambahan otoriter Beijing, tanpa mengorbankan keuntungan ekonomi dari keterlibatan dengan Tiongkok, telah menjadi tantangan utama negara tersebut.

Universitas-universitas Australia seperti ANU telah berkembang menjadi sangat bergantung pada biaya sekolah dari mahasiswa Tiongkok. Pada 2017, Tiongkok menyediakan mahasiswa internasional paling banyak di Australia. Hingga 231.100, siswa-siswa Tiongkok hampir tiga kali lipat jumlah dari tempat kedua India, yang berjumlah 87.000.

ANU dilaporkan telah menolak sumbangan jutaan dolar dari pengembang properti miliarder pada tahun 2016, mengikuti peringatan-peringatan dari badan intelijen Australia bahwa penyumbang tersebut memiliki hubungan dengan Partai Komunis Tiongkok. (ran)

ErabaruNews