Home Blog Page 1975

Tiongkok akan Hapus Batasan pada Investasi Industri Otomotif

0

EpochTimesId – Ketegangan dalam perselisihan perdagangan antara Amerika Sserikat dengan Tiongkok menunjukkan tanda-tanda mulai mereda. Otoritas Beijing mengumumkan akan secara bertahap melonggarkan pembatasan investasi pada industri otomotif.

Di sisi lain, kepala penasihat ekonomi Gedung Putih menyatakan bahwa Amerika Serikat dan Tiongkok sedang mencoba untuk menyelesaikan perbedaan yang terjadi dalam perdagangan. Dia mengatakan bahwa sejauh ini Beijing telah menunjukkan sikap dan tanggapan yang lebih konstruktif.

Wall Street Journal melaporkan bahwa pihak berwenang Beijing, Selasa (17/4/2018) waktu Amerika mengumumkan akan secara bertahap membuka pasar otomotif. Beijing akan menghapus ketentuan yang mewajibkan investor otomotif asing berpatungan 50:50 dengan perusahaan Tiongkok sebelum tahun 2022.

Sebagai pendahuluan, peraturan yang membatasi kerjasama patungan dalam industri otomotif bertenaga listrik dihapuskan, mulai saat ini juga.

Rilis menyebutkan, tindakan Beijing tersebut mungkin sebagai tanggapan kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang menuntut Tiongkok untuk menyediakan lingkungan persaingan yang sehat dan adil.

Selain itu, kebijakan juga diharapkan dapat membantu untuk meredakan ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Kepala penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow saat menerima wawancara CBS pada hari Selasa mengatakan bahwa, Amerika Serikat dan Tiongkok sedang aktif dalam upaya menyelesaikan sengketa perdagangan. Kedua belah pihak dapat menyelesaikan masalah ini melalui dialog.

Sejauh ini, Beijing telah menunjukkan sikap dan tanggapan yang lebih konstruktif dalam menyelesaikan masalah. Karena itu, mungkin saja dalam beberapa bulan ke depan, kenaikan tarif pada sejumlah komoditas impor dari Tiongkok tidak lagi diterapkan.

Video Pilihan Erabaru Chanel :

“Ini benar-benar merupakan motor penggerak yang akan mengubah situasi investasi Tiongkok dalam satu dekade mendatang,” ujar Yale Zhang, kepala perusahaan konsultan Automotive Foresight di Shanghai, Tiongkok.

Trump dalam acara penandatanganan keputusan kenaikan tarif impor baja dan aluminium pada 8 Maret lalu juga menyinggung soal keluhan CEO Space X, Elon Musk. Space X menuduh Beijing memberlakukan peraturan yang tidak adil dalam industri otomotif.

Musk menyebutkan bahwa pabrik otomotif yang didirikan di Tiongkok oleh perusahaan otomotif AS, kepemilikannya dibatasi pada 50 persen, meskipun itu adalah pabrik milik sendiri.

Namun, lima perusahaan otomotif bertenaga listrik yang didirikan perusahaan Tiongkok di Amerika Serikat, kepemilikan sahamnya adalah 100 persen asing.

Robert Lighthizer, Perwakilan Dagang AS dalam laporan tentang hambatan perdagangan dengan Tiongkok pada bulan lalu menyebutkan bahwa, akibat peraturan Tiongkok, perusahaan General Motors Corp dan Ford Motor Co di Tiongkok dipaksa untuk berpatungan dengan perusahaan Tiongkok. Sehingga mereka juga dipaksa mentransfer teknologi kepada perusahaan Tiongkok.

Michael Laske, kepala eksekutif konsultan otomotif Austria AVL List GmbH China mengatakan bahwa Beijing telah menempuh langkah positif menuju perdagangan global.
Presiden Xi Jinping dalam Boao Forum for Asia pada 10 April menegaskan bahwa pemerintah akan menurunkan secara signifikan tarif impor sejumlah komoditas termasuk mobil.

Xi juga berjanji akan memperlonggar aturan investasi pada industri keuangan. Dia menambahkan, akan membuka lebih lebar pintu pasar Tiongkok dan memperkuat penegakan hukum dan perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual.

“Di bidang manufaktur, perlu untuk melonggarkan ketentuan yang membatasi rasio kepemilikan investor asing sesegera mungkin, terutama pada pembatasan investasi asing di industri otomotif,” ujar Xi Jinping.

Trump pada suatu kesempatan dalam rapat di Gedung Putih pada 12 April lalu menyebut pidato Xi Jinping di Forum itu telah menunjukkan sikap kooperatif dengan membuka lebih lebar pasar Tiongkok untuk barang-barang dari AS. Sikap itu akan menghapus banyak ketidakadilan dalam dunia perdagangan, termasuk pengenakan pajak impor atau pungutan dalam negeri lainnya.

“Kita sekarang sedang bernegosiasi, dan saya pikir mereka (pihak Tiongkok) akan benar-benar bertindak adil kepada kita, saya rasa mereka memiliki niat baik itu,” kata Trump. (Wu Ying/ET/Sinatra/waa)

Video Rekomendasi :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Mantan Kepala Konglomerat BUMN Tiongkok Terjerat Kasus Suap

0

Persidangan pengadilan untuk Wang Yincheng, mantan presiden People’s Insurance Company of China (PICC Group), perusahaan asuransi BUMN Tiongkok, yang dituduh telah melakukan suap, dimulai pada 16 April.

Sejak mengambil alih kekuasaan pada tahun 2012, pemimpin Tiongkok Xi Jinping telah meluncurkan kampanye anti korupsi, yang telah menjatuhkan sejumlah pejabat dan bisnis di sektor keuangan yang terlibat dalam korupsi, terutama mereka yang juga musuh politik Xi.

PICC didirikan pada 1949. Salah satu divisinya, PICC Property and Casualty Company Limited (PICC P & C), didirikan pada 2002, adalah penyedia asuransi kecelakaan terbesar di Tiongkok. Kementerian Keuangan Tiongkok sebelumnya adalah pemegang saham tunggal PICC Group. Kemudian, perusahaan investasi milik negara tersebut, Central Huijin Investment, bergabung sebagai pemegang saham lainnya.

Wang bekerja di PICC selama 35 tahun dan menjabat sebagai presidennya dari tahun 2013 hingga 2017.

Pada Januari 2017, Wang ditempatkan di bawah penyelidikan oleh lembaga antikorupsi Partai Komunis Tiongkok, Central Commission for Discipline Inspection (CCDI).

perusahaan asuransi rakyat cina tiongkok
Zhao Leji, kepala badan anti korupsi Partai Komunis Tiongkok, Komisi Pusat Inspeksi Disiplin, diperkenalkan ke media, di Balai Agung Rakyat Beijing pada 25 Oktober 2017. (WANG ZHAO / AFP / Getty Images)

Pada bulan Juli tahun itu, CCDI mengumumkan bahwa Wang akan dikeluarkan dari Partai dan posisi partainya. Menurut pengumuman tersebut, Wang mencoba menyuap CCDI, mengejar kesenangan luar biasa, menduduki ruang aktivitas perusahaan untuk keperluan pribadi, menggunakan dana publik untuk membayar biaya perjalanan pribadinya, dan mengubah jadwal perjalanan bisnisnya untuk bermain golf.

Selama persidangan Wang di Pengadilan Menengah Rakyat Fuzhou di Provinsi Fujian, yang disiarkan di lembaga penyiaran milik pemerintah, CCTV, pengadilan menuduh Wang menerima lebih dari 8,7 juta yuan (US$1,38 juta) suap saat bertugas di posisi tingkat tinggi di perusahaan tersebut dari tahun 2006 hingga 2016. Wang mengaku kejahatannya di pengadilan, yang mengumumkan bahwa hukumannya akan diumumkan di kemudian hari.

Menurut jaksa penuntut, ketika di posisi seperti sekretaris Partai komite Partai perusahaan, wakil presiden, dan presiden, antara lain, Wang telah menerima suap sebagai pertukaran untuk membantu individu-individu dan perusahaan-perusahaan dalam kontrak-kontrak proyek, memberikan promosi staf, dan mempekerjakan anak-anak mereka di perusahaan tersebut.

Sementara itu, koneksi-koneksi politik Wang juga bermasalah: ia adalah anggota terkenal dari kelompok Shanxi, sekelompok pejabat Partai yang lahir di Provinsi Shanxi, dan memiliki hubungan dekat dengan Ling Jihua, mantan penasihat politik senior. Tahun lalu, Ling dan pejabat Partai lainnya yang setia kepada mantan pemimpin Partai Jiang Zemin telah disebut oleh Partai sebagai rekan persekongkolan dalam rencana untuk menggulingkan pemimpin saat ini, Xi Jinping.

Menurut sebuah artikel yang diterbitkan di majalah berita yang berbasis di Beijing, Caijing, pada Januari 2017, seorang staf perempuan di PICC telah melapor kepada petinggi bahwa Wang berselingkuh dengannya, tetapi setelah Wang berjanji untuk mempromosikannya, dia menarik laporan tersebut. Caijing mengatakan dalam laporan yang sama bahwa pada tahun 2016 ketika Wang menjalani pabean untuk perjalanan yang telah direncanakan ke luar negeri bersama keluarganya, dia menemukan dia sedang berada di bawah pembatasan perjalanan yang dikeluarkan oleh rezim Tiongkok, yang biasanya diperuntukkan bagi tersangka kriminal. (ran)

ErabaruNews

Amerika dan Inggris Tuding Rusia Gelar Serangan Cyber Global

0

EpochTimesId – Amerika Serikat dan Inggris menuduh Rusia melancarkan serangan dunia maya berskala global. Rusia dituding melakukan serangan cyber pada router komputer, firewall dan peralatan jaringan lain yang digunakan oleh lembaga pemerintah, bisnis dan operator infrastruktur penting di seluruh dunia.

Washington dan London mengeluarkan peringatan bersama yang mengatakan keberadaan operasi militer oleh peretas yang didukung pemerintah Rusia, seperti dikutip The Epoch Times dari Reuters, Rabu (18/4/2018).

Serangan siber itu memiliki tujuan untuk memata-matai, melakukan pencurian kekayaan intelektual dan kegiatan ‘jahat’ lainnya. Serangan cyber itu adalah serangan pembuka yang sewaktu-waktu dapat ditingkatkan untuk meluncurkan serangan ofensif.

Peringatan ini mengikuti serangkaian peringatan oleh pemerintah Barat bahwa Moskow berada di belakang serangkaian serangan cyber. Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara lain pada Februari 2018 menuduh Rusia melepaskan virus ‘NotPetya’.

Virus itu pada tahun 2017 melumpuhkan sebagian infrastruktur Ukraina dan merusak komputer di seluruh dunia. Virus juga merugikan dunia perusahaan hingga miliaran dolar AS.

Kremlin tidak segera menanggapi permintaan konfirmasi. Namun kedutaan Rusia di London mengeluarkan pernyataan yang mengutip tuduhan Inggris atas ancaman dunia maya dari Moskow.

“(Sebagai) contoh mencolok dari kebijakan yang sembrono, provokatif dan tidak berdasar terhadap Rusia,” Tulis Kedubes Rusia di London.

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=ncESfPb3yGY

Moskow membantah tuduhan sebelumnya bahwa mereka melakukan serangan dunia maya di Amerika Serikat dan negara-negara lain.

Bulan lalu, Pemerintahan Donald Trump juga menyalahkan Rusia untuk operasi serangan cyber yang menargetkan jaringan listrik AS.

Pejabat Amerika dan Inggris mengatakan bahwa serangan-serangan yang diungkapkan ini mempengaruhi berbagai organisasi. Mereka yang terpengaruh, termasuk penyedia layanan internet, bisnis swasta dan penyedia infrastruktur penting. Namun, mereka tidak mengidentifikasi korban atau memberikan rincian tentang dampak serangan.

“Ketika kita melihat aktivitas (dunia) maya yang berbahaya, apakah itu dari Kremlin atau aktor negara-bangsa jahat lainnya, kita akan mendorong kembali,” kata Rob Joyce, koordinator keamanan dunia maya Gedung Putih.

Hubungan antara Rusia dan Inggris sudah di ujung tanduk setelah Perdana Menteri Theresa May menyalahkan Moskow atas serangan racun saraf 4 Maret 2018. Serangan itu meracuni bekas mata-mata Rusia, Sergei Skripal dan putrinya Yulia Skripal di kota Salisbury, Inggris.

“Ini adalah contoh lain dari pengabaian Rusia terhadap norma-norma internasional dan tatanan global-kali ini melalui operasi spionase dan agresi dunia maya, yang mencoba untuk mengganggu pemerintah dan mengacaukan bisnis,” kata jurubicara pemerintah Inggris di London.

Inggris dan Amerika Serikat mengatakan mereka mengeluarkan peringatan baru untuk membantu target serangan cyber, melindungi diri mereka sendiri. Kedua pemerintahan juga membujuk korban untuk berbagi informasi dengan penyelidik pemerintah, sehingga mereka dapat lebih memahami ancaman tersebut.

Papan nama Situation Room di Gedung Putih tergantung pada dinding di dalam kompleks Gedung Putih di Washington, DC. (SAUL LOEB/AFP/Getty Images)

“Kami tidak memiliki wawasan penuh ke dalam lingkup kompromi,” kata pejabat keamanan cyber, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, Jeanette Manfra.

Peringatan itu tidak terkait dengan dugaan serangan senjata kimia di sebuah kota di Suriah yang mendorong serangan militer pimpinan AS selama akhir pekan. Serangan itu menargetkan fasilitas pemerintah Suriah yang didukung Rusia.

Tidak lama setelah pengumuman, Gedung Putih mengatakan Joyce akan meninggalkan jabatannya dan kembali ke Badan Keamanan Nasional AS.

Pejabat AS dan Inggris memperingatkan bahwa router yang terinfeksi dapat digunakan untuk meluncurkan operasi cyber ofensif pada masa depan.

“Mereka bisa menjadi pre-positioning untuk digunakan di saat-saat ketegangan,” kata Ciaran Martin, kepala eksekutif dari badan pertahanan cyber Security Center Nasional Cyber ​​Inggris.

Dia menambahkan bahwa ‘jutaan mesin’ menjadi sasaran serangan cyber. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Laporan Keamanan: Hacker Tiongkok Curi Informasi Keuangan AS untuk Keuntungan Teknologi Tinggi

0

Peretas Tiongkok yang didukung negara telah meningkatkan serangan terhadap perusahaan-perusahaan AS untuk memperoleh informasi terkait dengan harga-harga penawaran, kontrak, dan akuisisi, yang memungkinkan perusahaan Tiongkok untuk mendapatkan keuntungan bisnis, menurut laporan baru oleh firma keamanan komputer, FireEye, yang dirilis pada 11 April.

Laporan FireEye tersebut tidak mengidentifikasi para korban atau memberikan jumlah serangan.

Dalam wawancara dengan New Tang Dynasty Television, media siaran satu group dengan The Epoch Times, Zhang Jian, seorang peneliti yang berbasis di AS tentang masalah Tiongkok, mengatakan bahwa mencuri inovasi teknologi telah menjadi bagian dari rencana rezim Tiongkok untuk meng-upgrade dari sebuah “pusat manufaktur” menjadi sebuah “negara adikuasa manufaktur” pada tahun 2025, sebagaimana digariskan dalam rencana ekonomi “Made in China 2025” yang dirilis pada tahun 2015. “Bagaimanapun, akan menghadapi kemacetan besar di bidang kekayaan intelektual. Biaya pengembangan sains dan teknologi sangat besar. Jadi rezim tersebut ingin mencuri dan menggunakan jalan pintas untuk memperkuat kekuatannya.”

serangan cyber tiongkok serang data komputer amerika
Foto simbolis dengan topik kejahatan online, pencurian data dan pembajakan yang diambil pada 12 Januari 2018, di Berlin, Jerman. (Thomas Trutschel / Photothek via Getty Images)

Bryce Boland, chief technology officer FireEye untuk Asia Pacific, mengatakan kepada Bloomberg News bahwa mengakuisisi perusahaan asing akan menjadi cara lain bagi rezim Tiongkok untuk mendapatkan jalan masuk pada teknologi yang dimiliki. “Daripada mencuri kekayaan intelektual dan dengan sangat mungkin mendevaluasinya, membeli perusahaan dengan harga bagus mungkin merupakan cara lain untuk mendapatkan akses pada kekayaan intelektual dan mempertahankan nilai ekonomi,” kata Boland.

Selama bertahun-tahun, rezim Tiongkok telah berulang kali mempekerjakan peretas untuk menyerang Amerika Serikat. Misalnya, pada Juni 2015, peretas Tiongkok telah membobol sistem komputer milik Kantor Manajemen Kepegawaian pemerintah federal Amerika, yang mengorbankan 4,2 juta data personel pegawai federal.

Sebulan kemudian, dalam serangan terkait, nomor jaminan sosial milik 21,5 juta orang dicuri dalam pelanggaran besar-besaran sistem komputer pemerintah.

Pada 16 Maret, FireEye merilis laporan yang mengungkapkan bahwa rejim Tiongkok telah meluncurkan serangan untuk mencuri rahasia militer AS mengenai Laut China Selatan, di mana Tiongkok terlibat dalam sengketa teritorial dengan sejumlah negara Asia.

peretas tiongkok serang data komputer amerika
Tangan mengetik pada keyboard komputer pada 06 Februari 2018 di Berlin, Jerman. (Thomas Trutschel / Photothek via Getty Images)

“Dari apa yang kita amati, para aktor negara Tiongkok dapat memperoleh akses ke sebagian besar perusahaan ketika mereka membutuhkannya,” kata Boland dalam wawancara Maret dengan surat kabar Singapura, Straits Times. “Sebuah masalah tentang kapan mereka memilih dan juga apakah mereka mencuri informasi yang ada di dalam perjanjian tersebut atau tidak.”

Peneliti Tiongkok Zhang percaya bahwa tindakan pencegahan pemerintah AS terhadap peretas Tiongkok masih sangat lemah. Dia menyarankan bahwa untuk secara mendasar menghentikan peretasan rezim Tiongkok, Amerika Serikat harus membuat undang-undang yang ketat.

“Ketika peretas yang dikendalikan negara menyerang negara lain dan mencuri informasi, apakah itu harus dianggap sebagai tindakan perang masih menjadi topik yang dapat diperdebatkan di negara-negara Barat,” kata Zhang. Namun itu sering memberikan celah pada rezim-rezim otoriter seperti Tiongkok untuk menyerang negara lain, tambahnya. (ran)

ErabaruNews

Moody’s Naikkan Peringkat Indonesia, BI : Prestasi Besar di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

0

Epochtimes.id- Lembaga pemeringkat Moody’s Investor Service (Moody’s) meningkatkan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia dari Baa3/Outlook Positif menjadi Baa2/Outlook Stabil pada 13 April 2018.

Dalam siaran persnya, Moody’s menyatakan faktor kunci yang mendukung keputusan tersebut adalah kerangka kebijakan yang kredibel dan efektif yang dinilai kondusif bagi stabilitas makroekonomi.

Peningkatan cadangan devisa dan penerapan kebijakan fiskal dan moneter yang berhati-hati tersebut memperkuat ketahanan dan kapasitas Indonesia dalam menghadapi gejolak eksternal.

Di sisi fiskal, Pemerintah dinilai mampu menjaga fiskal defisit di bawah batas 3% sejak diberlakukan pada 2003. Defisit yang dapat dipertahankan di level rendah dan didukung oleh pembiayaan yang bersifat jangka panjang dapat menjaga beban utang tetap rendah sehingga mengurangi kebutuhan dan risiko pembiayaan.

Di sisi moneter, Bank Indonesia telah menunjukkan rekam jejak dalam memprioritaskan stabilitas makroekonomi. Penerapan kebijakan nilai tukar fleksibel dan koordinasi kebijakan yang lebih efektif antara Bank Indonesia dengan Pemerintah Pusat dan Daerah dinilai mampu menjaga inflasi di level yang cukup rendah dan stabil.

Bank Indonesia juga semakin aktif menggunakan instrumen makroprudensial dalam menghadapi gejolak. Perbaikan posisi eksternal dan bertambahnya cadangan devisa memperkuat ketahanan terhadap potensi gejolak eksternal.

Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo, menyatakan dengan perbaikan rating ke level Baa2 oleh Moody’s, kini Indonesia telah diakui oleh empat lembaga rating internasional berada pada satutingkat lebih tinggi dari level Investment Grade sebelumnya.

Menurut dia, rating tersebut adalah level tertinggi yang pernah dicapai oleh Indonesia dari Moody’s. Pencapaian ini merupakan suatu prestasi besar ditengah masih berlanjutnya ketidakpastian ekonomi global yang mempengaruhi perkembangan ekonomi di kawasan.

Gubernur BI menambahkan, hal ini dapat terwujud melalui konsistensi upaya Bank Indonesia bersama dengan Pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

“Dalam kaitan ini, Bank Indonesia akan terus mewaspadai peningkatan risiko global dan mengoptimalkan bauran kebijakan termasuk kebijakan makroprudensial dan pendalaman pasar keuangan dalam menjaga stabilitas perekonomian yang menjadi landasan utama bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, berkelanjutan, dan inklusif,” katanya dalam siaran pers BI.

Moody’s sebelumnya memperbaiki outlook SCR Republik Indonesia dari Stable menjadi Positive, sekaligus mengafirmasi rating pada Baa3 (Investment Grade) pada 8 Februari 2017. (asr)

Presiden Amerika Kritik Tiongkok dan Rusia karena Manipulasi Nilai Mata Uang

0

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengeluarkan kritikan pedas terhadap Tiongkok dan Rusia, awal pekan ini. Kedua negara itu dikritik karena memanipulasi nilai tukar mata uang.

Seiring dengan tingkat pengangguran mencapai titik terendah baru, ekonomi tumbuh dengan mantap dan tingkat inflasi pun berada dalam tren naik. The Fed sedang mempertimbangkan untuk menaikkan lagi suku bunga perbankan.

Tetapi Trump melalui berita Twitter menyampaikan, “Tiongkok dan Rusia membuat nilai mata uangnya terdepresiasi. Sedangkan Amerika Serikat terus menaikkan suku bunga, ini adalah hal yang tidak dapat diterima akal sehat.”

Trump sering menerbitkan berita di Twitter, menuduh pihak berwenang Tiongkok memanipulasi nilai mata uang dan merugikan AS. Tindakan itu dinilai merusak industri manufaktur AS, melanggar aturan perdagangan, dan juga menipu pemerintahan dan perusahaan Amerika.

Trump telah mengumumkan kenaikan pajak impor komoditas Tiongkok sebesar 50 miliar Dolar AS. Dia juga mengumumkan akan mengenakan pajak tambahan sebesar 100 miliar.

Pada saat yang sama, Departemen Perdagangan AS mengumumkan sanksi terhadap perusahaan pemasok perangkat komunikasi Tiogkok, ZTE Corporation karena melanggar perjanjian. Mereka mengeluarkan perintah untuk melarang perusahaan AS mengekspor komponen komunikasi ke pabrikan peralatan telekomunikasi Tiongkok ZTE selama tujuh tahun.

Pemerintah AS menuduh perusahaan tersebut telah melanggar perjanjian embargo dengan pemerintah AS dan secara ilegal mengirim barang dan teknologi AS ke Iran. Tahun lalu, ZTE Corporation setuju untuk dihukum di pengadilan federal di Texas.

Sanksi yang diberikan AS memiliki dampak besar pada perusahaan ZTE. Sebab 25 hingga 30 persen komponen internet dan ponsel yang diproduksi perusahaan tersebut diimpor dari Amerika Serikat. (Fang Fei/NTDTV/Sinatra/waa)

BMKG Ramal Musim Mulai Kemarau, Waspada Kerentanan Kebakaran Hutan dan Lahan

0

Epochtimes.id- Pantauan BMKG dan beberapa lembaga internasional terhadap kondisi Samudera Pasifik dan Samudera Hindia mengindikasikan bahwa hingga awal April 2018 ini kondisi La Nina kategori lemah sudah berakhir menuju kondisi normalnya pada bulan Mei hingga September 2018 nanti.

Sementara itu, tidak ada indikasi anomali iklim dipole mode yang terjadi di Samudera Hindia bagian barat Sumatera. BMKG memprediksi Samudera Hindia tetap dalam kondisi normal pada periode April hingga September 2018 nanti.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan sirkulasi angin regional sudah didominasi angin Monsun Australia (angin timuran) hampir di sebagian besar wilayah Indonesia bagian selatan khatulistiwa.

“Angin timuran membawa massa udara kering dari Benua Australia, kondisi ini selaras dengan awal periode musim kemarau di Indonesia,” tulisnya dalam keterangan tertulis BMKG.

Meski demikian, di beberapa wilayah terutama di bagian barat, masih terdapat massa udara basah yang cukup lembap (> 65%), terutama di atmosfer lapisan menengah (ketinggian 3000 meter).

Kondisi ini dapat mendukung tumbuhnya awan-awan konvektif sehingga hujan sporadis masih berpeluang terjadi di beberapa wilayah di Sumatera bagian Selatan, Jawa bagian Tengah dan Timur, Kalimantan bagian Utara dan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat dan Selatan, serta Maluku bagian Utara. Pada musim transisi, potensi dan peluang cuaca ekstrem seperti hujan es dan puting beliung dapat terjadi.

Analisis Hari Tanpa Hujan hingga dasarian I April menunjukkan panjang kekeringan meteorologis akibat ketiadaan hari hujan berturut-turut, dilaporkan bahwa beberapa daerah telah mengalami hari tanpa hujan kategori sangat panjang (> 30 hari) yaitu di Aceh Utara (35 hari), kategori panjang (>20-30 hari) yaitu di Batuta, Nusa Tenggara Timur (30 hari) dan di Sumatera Utara (26 hari).

Sementara itu, beberapa daerah di Jawa Timur dan NTB sudah mengalami ketiadaan hari hujan berturut-turut kategori menengah (11 – 20 hari).

Sebelumnya, BMKG telah memprediksi sebagian wilayah Indonesia akan memasuki musim kemarau awal bulan April ini.

Awal musim kemarau tidak seragam di tiap daerah. Hingga awal April, daerah yang sudah memasuki kemarau adalah Provinsi NTT, NTB, DIY, Riau, Sumatera Utara, dan Aceh.

Kemudian merambat perlahan ke arah barat dan utara ke Pulau Jawa, sebagian Sulawesi, sebagian Kalimantan, dan Sumatera yang memasuki awal kemarau secara umum di bulan Mei.

Demikian juga untuk sebagian Papua. Prospek curah hujan 10-harian ke depan, beberapa daerah diprediksikan mendapatkan akumulasi curah hujan kategori rendah (< 50 mm dalam 10 hari) di antaranya daerah NTT, NTB, dan sebagian Jawa Timur.

Sementara wilayah lain, umumnya masih berpeluang mendapat akumulasi curah hujan dengan tingkat menengah (50 – 150 mm dalam 10 hari).

Menghadapi musim kemarau tahun ini, perlu diwaspadai daerah-daerah yang rentan terjadinya Kebakaran lahan dan hutan, di antaranya Aceh dan Sumatera Utara bagian timur, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, serta sebagian Papua bagian Selatan. (asr)

Dana OBOR Tiongkok Hampir Habis, Hutang Negara Peserta Menumpuk

0

oleh Qin Yufei

Menurut berita yang disampaikan oleh bankir senior Tiongkok dan peneliti pemerintah, Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan (One Belt One Road- OBOR) pemerintah Tiongkok sedang menghadapi tantangan keuangan yang serius.

Media Hongkong South China Morning Post pada Kamis (12/04/2018) melaporkan bahwa, mantan Bank Ekspor-Impor Tiongkok Li Ruogu dalam sebuah forum diskusi yang diselenggarakan di kota Guangzhou mengatakan, kebanyak negara peserta di kawasan sepanjang jalur OBOR tidak memiliki dana untuk membayar proyek-proyek yang mereka ikuti.

Dia mengatakan bahwa banyak negara hutangnya sudah menumpuk dan mereka lebih membutuhkan investasi swasta.

Rasio kewajiban dan rasio utang rata-rata dari negara-negara tersebut masing-masing sudah mencapai 35% dan 126%. Jauh lebih tinggi dari garis peringatan yang diakui secara global 20% dan 100%.

“Membantu mereka mengumpulkan dana demi pengembangan negara-negara ini adalah tugas yang sangat sulit” kata Li Ruogu.

Wakil direktur Pusat pengembangan dan Penelitian Dewan Negara Wang Yiming di forum itu mengatakan, meskipun banyak proyek OBOR didanai oleh lembaga keuangan besar, tetapi masih ada kesenjangan dalam pendanaan yang besarnya sekitar 500 miliar Dolar AS setiap tahunnya.

Baca juga : Sejarawan Ungkap Rahasia Kebijakan Luar Negeri Tiongkok di Balik Proyek OBOR

Wang Yiming mengatakan bahwa rasio utang dari utang dari negara-negara peserta proyek OBOR sudah menumpuk.

Negara Peserta berangsur-angsur membatalkan proyek.

Bulan Desember tahun lalu, hanya dalam beberapa pekan saja, Pakistan, Nepal dan Myanmar membatalkan perjanjian proyek pembangkit listrik tenaga air dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok. Ini semua merupakan proyek bagian dari inisiatih Satu Sabuk Satu Jalan Tiongkok.

Meskipun ketiga negara tersebut di balik pembatalan proyek memiliki alasan politik dan ekonomi yang berbeda, tapi faktor umum adalah bahwa negara-negara belum berkembang ini semakin sadar bahwa menyenangkan RRT dengan membangun proyek-proyek infrastruktur besar hanya akan membuat mereka membayar harga yang sangat tinggi.

jalan sutra tiongkok
Para kepala negara dan pejabat menghadiri pertemuan puncak di Forum Belt and Road n Beijing, Tiongkok pada tanggal 15 Mei 2017. (Thomas Peter-Pool / Getty Images)

Menurut laporan media setempat, Ketua Water and Power Development Authority Pakistan Muzammil Hussain memberitahu Komite Akun Publik di parlemen Pakistan bahwa perusahaan Tiongkok yang terlibat dalam proyek OBOR menghendaki negara peserta menyediakan dana untuk pembiayaan yang kondisinya sangat keras, termasuk menjaminkan bendungan yang sedang dibangun atau bendungan lama kepada mereka.

Dan jika sampai negara peserta tidak mampu membayar utangnya, negara debitur wajib menyerahkan aset proyek kepada negara kreditur yakni Tiongkok.

Baca juga : Taburan Uang Tiongkok Ditolak Tiga Negara Jalur OBOR

Bulan Desember tahun lalu, Sri Lanka secara resmi menyerahkan pelabuhan strategis Hambantota kepada pemerintah Tiongkok karena gagal membayar hutang kepada Tiongkok yang berat.

Media asing berkomentar bahwa ini adalah contoh bagaimana Tiongkok telah menabur dana di luar negeri dalam upaya menerapkan imperialisme.

kesepakatan one belt one road membahayakan bagi negara peserta
Sebuah pemandangan umum fasilitas pelabuhan di Hambantota di Sri Lanka, pada tanggal 10 Februari 2015 yang kini disewa oleh Tiongkok selama 99 tahun (Lakruwan Wanniarachchi / AFP / Getty Images)

Profesor Brahma Chellaney, seorang guru besar di Pusat Penelitian Kebijakan New Delhi menyajikan sebuah tulisan yang dimuat media ‘Japan Times’, ia menulis : Pinjaman yang diberikan oleh Tiongkok berbeda dengan IMF dan Bank Dunia, Tiongkok hanya memberikan pinjaman untuk diinvestasikan pada proyek-proyek dan aset alam yang memiliki nilai  strategis dan jangka panjang. Misalnya, pelabuhan laut Hambantota yang terletak di jalur perdagangan Samudera Hindia dan menghubungkan Eropa, Afrika, dan Timur Tengah.

Manfaat tidak akan dibagikan kepada perusahaan asing

Intinya, hanya perusahaan Tiongkok yang mendapat keuntungan dari proyek-proyek OBOR, dan perusahaan asing hampir tidak kebagian keuntungan dari pembangunan infrastruktur.

‘Financial Times’ melaporkan, Inisiatip OBOR yang melibatkan 34 negara Asia dan Eropa menurut kajian Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington, perusahaan-perusahaan kontraktor yang terlibat proyek OBOR itu 89 % adalah perusahaan asal Tiongkok dan hanya 11 % yang berasal dari negara lain.

inisiatif one belt one road
Para pekerja berjalan melalui Pelabuhan Gwadar di Pakistan, sebuah proyek infrastruktur multi-miliar dolar yang diinvestasikan Tiongkok, sebagai bagian dari inisiatif ‘One Belt, One Road’ yang terakhir. (Amelie Herenstein / AFP / Getty Images)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Strategis Internasional menunjukkan, ada ketidakkonsistenan besar yang terjadi antara ucapan dan perbuatan pemerintah Tiongkok.

Jonathan Hillman, Direktur Reconnecting Asia Project CSIS mengatakan : “Meskipun pidato resmi mengatakan OBOR bersifat terbuka bagi perusahaan untuk berpartisipasi, tetapi mereka tetap saja berfokus pada kepentingan perusahaan Tiongkok komunis.” (Sinatra/asr)

Kata-kata Terakhir Guru Feng Shui Terkenal

0

Li Ka Shing, miliarder Hong Kong, telah memulai sebagai pengusaha kecil pada usia 30 tahun. Pada suatu resepsi, ia bertemu Chen Lang, salah satu dari 10 guru feng shui paling terkenal di Hong Kong pada waktu itu.

Chen membaca kekayaan Li dan bercanda bertanya kepada Li, “Berapa banyak kekayaan yang Anda inginkan untuk memuaskan diri sendiri?”

Li menjawab, “Jika saya bisa memiliki $30 juta, saya akan sangat puas.”

Chen kemudian memberi tahu Li, “Dalam hidup Anda, kekayaan Anda tidak akan berperingkat. Tidak ada batasan. Anda akan menjadi orang terkaya di Hong Kong!”

derita guru feng shui
Li Ka Shing dianggap sebagai orang terkaya di Hong Kong. (Gambar: EdTech Stanford University School of Medicine melalui flickr CC BY 2.0)

Master feng shui tersebut meninggal dunia pada 29 Januari 2007 pada usia 78 tahun di Rumah Sakit Yanghe, Hong Kong. Sebelum kematian Chen Lang, banyak taipan mengunjunginya secara pribadi di rumah sakit tersebut. Orang-orang kaya dan berkuasa ini adalah semua orang yang telah dibantu Chen Lang dengan tulus. Kata-kata terakhir Chen Lang (diucapkan di rumah sakit) sebelum kematiannya adalah sebagai berikut:

“Alasan mengapa saya membantu Anda semua adalah karena Anda semua dapat membantu banyak orang lain. Kenyataannya, semua orang kaya memetik berkah pahala mereka (kekayaan dan status) bukan dari satu kehidupan, tetapi dari akumulasi mereka selama banyak masa kehidupan dengan melakukan perbuatan baik, memikul kebajikan mereka, menunjukkan kesalehan berbakti, dan menyelamatkan makhluk hidup.

“Saat ini, banyak orang mengambil jalan yang salah. Mereka menggunakan taktik curang dan menyalahgunakan kekuatan mereka dan pengetahuan teknis modern dalam upaya menghasilkan uang. Mereka tidak tahu bahwa semuanya berasal dari takdir. Mereka harus membangun kebajikan dan perbuatan baik mereka sebelum mereka dapat memetik buahnya; hanya dengan begitu saya bisa memberikan bantuan.

“Mengapa saya menderita sekarang (mengacu pada tiga operasi yang ia jalani di Hong Kong) adalah karena saya membantu Anda semua untuk mengubah nasib Anda dan memungkinkan Anda semua untuk berhasil lebih awal sehingga Anda dapat membantu lebih banyak orang. Hal-hal yang telah saya lakukan semuanya bertentangan dengan kehendak surga, jadi saya harus menjalani hukuman. Semua hal terjadi karena suatu alasan.

takdir menurut guru feng shui
Menurut Chen Lang, orang akan ditakdirkan untuk berhasil jika mereka telah menanam benih untuk sukses dengan memperhatikan kebajikan mereka. (Gambar via pixabay / CC0 1.0)

“Untuk berhasil semuanya telah ditakdirkan, selain menanam buah keberuntungan Anda sendiri, yang merupakan kebaikan atau kebajikan Anda. Ada pepatah lama: “Keharmonisan melahirkan kekayaan.” Anda harus memperlakukan orang dengan tulus dan sopan untuk mendapatkan pahala. Ini akan menjadi orang-orang yang akan membantu Anda sebagai imbalan untuk menjadi sukses di masa depan. Jangan sombong ketika Anda kaya, karena ini akan mengambil pahala Anda. Dalam I-Ching, juga dinyatakan bahwa kerendahan hati dihargai dalam hubungan manusia.

“Terlepas dari posisi Anda dalam masyarakat manusia, kerendahan hati adalah atribut yang sangat kuat. Jika Anda berada dalam posisi tinggi tetapi tetap rendah hati, orang akan tertarik kepada Anda dan menyebabkan Anda terdukung. Kerendahan hati yang sejati adalah kebajikan yang bermanfaat bagi semua orang dan yang semua orang inginkan.

“Dalam berbisnis, ambil jalan yang benar sesuai dengan aturan dan etika. Bersabarlah untuk hal-hal ini yang akan menanam berkat yang membawa keberuntungan dan manfaat. Nasib baik akan datang secara alami dan kesuksesan hanyalah masalah waktu. Ini juga untuk memberi contoh yang baik bagi orang lain untuk belajar dan mengikuti. Berkah tidak dapat dihitung oleh miliaran. Jangan mengambil jalan bengkok atau jika tidak, berkah-berkah tersebut akan hilang dengan sangat cepat. Hidup kita sebenarnya memiliki triliunan berkah. Namun, jika Anda mengambil jalan bengkok, Anda dapat kehilangan puluhan miliar berkah … Anda masih berpikir bahwa Anda sukses, tanpa mengetahui bahwa akan ada pembalasan karma. Itu tidak sepadan.

“Sekarang dunia ini buruk. Untuk mencari posisi, status, dan manfaat, semua orang menggunakan taktik yang tidak bermoral. Masalahnya terletak pada tidak adanya keyakinan suci, orang bijak, dan pendidikan. Tidak ada rasa malu, moralitas, atau etika di antara orang-orang. Jika Anda semua ingin memiliki kekayaan dan berkah dari generasi ke generasi, penting untuk menopang keyakinan suci. Setiap orang harus memiliki perilaku etis. Maka akan ada lebih sedikit bencana buatan manusia, dan bencana alam juga akan berkurang.

“Pengaruh-pengaruh tersebut untuk Anda dan orang-orang adalah sangat hebat. Membangun sekolah yang bagus, melatih guru yang baik, dan mengembangkan pendidikan yang baik. Ketika Tiongkok stabil, semua orang di seluruh dunia secara alami akan datang untuk belajar. Melakukan semua hal ini untuk menanam berkah di bumi adalah belas kasih terbesar. Siapa pun yang mendukung ini akan mendapat manfaat.” (ran)

ErabaruNews

Laporan Baru Singkap Luas Ekonomi Perbudakan Penjara Rejim Tiongkok

0

Dalam iklan-iklan untuk merek mainan Italia My Doll di situs webnya, gadis-gadis muda berambut pirang memegang boneka-boneka berpipi merah dengan rambut kepang dan senyum polos. Citra tersebut kontras dengan realitas kejam tentang bagaimana boneka-boneka tersebut dibuat.

Menurut laporan yang baru diterbitkan oleh World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong (WOIPFG), Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan terhadap Falun Gong, mainan My Doll diproduksi oleh para wanita yang dipenjara di Kamp Kerja Paksa Wanita Qingsong Shanghai pada awal tahun 2000-an. Para tahanan di Shanghai Qingsong termasuk para tahanan nurani yang berlatih Falun Gong, sebuah latihan spiritual dan latihan meditasi yang sangat ditindas oleh rezim komunis Tiongkok sejak tahun 1999, menurut laporan tersebut.

Laporan WOIPFG tersebut merinci bagaimana fasilitas tahanan Tiongkok terus-menerus memaksa para tahanannya untuk memproduksi barang-barang untuk konsumsi domestik dan asing. Namun, tidak jelas apakah mainan My Doll masih dibuat di bawah kondisi yang dijelaskan dalam laporan tersebut. Pada saat pers, My Doll tidak menanggapi permintaan The Epoch Times untuk komentar pada laporan tersebut.

kerja paksa di penjara tiongkok
Gambar mengiklankan mainan My Doll, dari situs web perusahaan. (Courtesy of WOIPFG)

Sejak mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok Jiang Zemin memulai kampanye nasional untuk membasmi latihan Falun Gong, ratusan ribu praktisinya telah ditahan di kamp kerja paksa rezim Tiongkok, pusat penahanan, dan penjara, menurut kelompok hak asasi manusia. WOIPFG adalah lembaga nirlaba berbasis di AS yang didedikasikan untuk mendokumentasikan pelanggaran yang diderita oleh para praktisi Falun Gong di Tiongkok.

Laporan WOIPFG tersebut memasukkan kesaksian dari seorang praktisi Falun Gong yang dijatuhi hukuman dua tahun kerja paksa di kamp kerja Qingsong Shanghai.

Li Ying, yang dijatuhi hukuman karena keyakinannya pada tahun 2001, mengatakan bahwa dari Juni 2002 hingga Mei 2003, pasukan ketiga di Shanghai Qingsong yang ditugasi menyulam elemen-elemen ke pakaian boneka, serta mengemas boneka tersebut. Para tahanan biasanya bekerja dari sekitar jam 7 pagi sampai jam 11 malam setiap hari.

“Kuota kamp kerja paksa dihitung berdasarkan beban kerja 10 jam, tetapi kebanyakan orang tidak akan bisa memenuhi kuota-kuota tersebut,” kata Li kepada WOIPFG. “Boneka-boneka ini ditumpuk di tanah di kamp kerja paksa. Beberapa tumbuh berjamur dalam cuaca panas. Namun, karena boneka itu memakai pakaian, tidak ada yang bisa melihat betapa kotornya di dalamnya.”

Rejim Tiongkok mengumumkan pada 2013 bahwa mereka akan menutup kamp kerja paksa seperti itu, mengklaim bahwa mereka akan menghapuskan sistem “pendidikan ulang melalui kerja” yang telah digunakan untuk menghukum para pembangkang sejak 1950-an. Namun, Amnesty International menemukan pada bulan Desember 2013 bahwa dalam banyak kasus, perubahan itu hanyalah riasan penampilan luar. Fasilitas tersebut akan mengubah nama dan tanda luar mereka, sementara pelanggaran terus berlanjut. Dalam kasus-kasus lain, para tahanan hanya dipindahkan ke kamp kerja paksa lainnya atau bentuk penahanan sewenang-wenang lainnya.

Itu terus terjadi hingga hari ini, menurut Wang Zhiyuan, juru bicara WOIPFG. “Banyak orang telah ditempatkan di penjara,” katanya dalam sebuah wawancara. Selama bertahun-tahun, organisasi ini terus-menerus mengumpulkan laporan tentang praktisi Falun Gong yang dipenjara di fasilitas penahanan Tiongkok yang dipaksa memproduksi barang. “Nama [pendidikan ulang melalui kerja] tersebut telah ditiadakan, tetapi tidak ada perubahan yang nyata.”

Gambaran Menyeluruh

Laporan WOIPFG tersebut mencakup informasi rinci tentang kamp kerja paksa dan penjara yang telah mempekerjakan para tahanan nurani untuk kerja paksa, termasuk perusahaan yang bermitra dengan fasilitas tersebut, baik domestik maupun asing; foto-foto dan ilustrasi-ilustrasi tangan pertama dari produk-produk para tahanan yang dipaksa lakukan; laporan-laporan pribadi dari mantan tahanan tentang kondisi kerja mereka; dan dalam beberapa kasus, foto-foto truk yang diparkir di depan penjara, penuh dengan pengiriman barang.

Sebagian besar informasi tersebut bersumber dari Minghui.org, situs web berbasis AS yang mendokumentasikan dan memverifikasi laporan penganiayaan dari para praktisi Falun Gong. Baru-baru ini pada tanggal 31 Maret, Minghui telah melaporkan seorang praktisi yang dipenjara di Kabupaten Shayang, Provinsi Hubei dipaksa menjadi pekerja paksa.

Laporan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang luasnya ekonomi perburuhan Tiongkok; ia mendaftar lebih dari 100 produk berbeda dari produk rumah tangga hingga kosmetik dan mainan yang telah dijual ke negara-negara yang mencakup Amerika Serikat, Australia, Jepang, Korea Selatan, Rusia, Jerman, Kanada, dan banyak lagi. Para tahanan tersebut termasuk praktisi Falun Gong, aktivis hak asasi manusia, dan pembangkang lainnya, mulai usia 16 hingga 70.

Wang mencatat bahwa ketika penyalahgunaan kamp kerja paksa tersebut telah didokumentasikan dalam laporan pendahuluan yang telah diumumkan rezim Tiongkok pada tahun 2013, penjara tersebut tidak mengubah kebijakan mereka dan terus menggunakan tenaga kerja paksa. Namun, laporan itu tidak menyebutkan perusahaan-perusahaan dan produsen-produsen mana yang masih terlibat.

Pada saat pers, My Doll tidak menanggapi permintaan untuk komentar tentang rantai pasokan dan praktik tenaga kerja saat ini dan masa lalu di Tiongkok.

Merek-merek Barat Terlibat

Laporan tersebut juga menunjukkan bagaimana perusahaan-perusahaan Barat secara tidak sengaja menjadi peserta dalam ekonomi perbudakan Tiongkok.

Xinjiang Tianshan Wool Tex Stock Co. adalah perusahaan patungan Tiongkok yang mengkhususkan diri dalam memproduksi sweater (baju hangat) kasmir dan wol. Menurut laporan tersebut, Tianshan Wool Tex telah memproduksi sweater untuk sejumlah merek pakaian internasional, seperti Banana Republic dan Neiman Marcus. Tidak jelas apakah Tianshan masih memiliki hubungan dengan merek tersebut, meskipun situs webnya dengan jelas menyatakan bahwa ekspor Tianshan ke banyak negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Jerman, Perancis, Italia, dan Kanada, antara lain.

kerja paksa di kamp tahanan tiongkok
Gambar mengiklankan sweater Tianshan Wool Tex, dari situs web perusahaan. (Screenshot via Tianshan Wool Tex)

Dari tahun 2000 hingga 2002, lebih dari 50 praktisi Falun Gong yang ditahan di Kamp Kerja Paksa Changji di Xinjiang dipaksa membuat sweater untuk Tianshan Wool Tex. Mereka akan bekerja rata-rata lebih dari 20 jam sehari, hanya tidur siang sebentar di pos pangkalan mereka. Ketika bekerja, mereka harus berdiri untuk mengoperasikan mesin. Kaki mereka menjadi bengkak karena berdiri terlalu lama tanpa istirahat.

Jika para pekerja tertidur, penjaga kamp akan menyetrum mereka dengan tongkat listrik atau memerintahkan tahanan lain untuk memukul pekerja dengan batu bata dan tongkat. Tahanan yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan akan diborgol, ditelanjangi, dan disetrum pada bagian tubuh yang sensitif.

“Mereka terutama sangat kejam dalam menyiksa praktisi Falun Gong,” menurut laporan tersebut. Praktisi Falun Gong dari pasukan keenam dipaksa melakukan pekerjaan berat secara manual sepanjang hari dan merajut sweater sepanjang malam. Ketika beberapa dari mereka tertidur, penjaga akan menusuk mereka dengan jarum dan gunting panjang.

Tianshan Wool Tex juga memaksa para tahanan membayar untuk setiap sweater yang rusak, menurut laporan itu. Karena banyak yang tidak mampu membayar, mereka malah akan dihukum dengan perpanjangan hukuman penjara mereka.

Karena kelelahan yang berkepanjangan, kurang tidur, kekurangan gizi, dan tidak ada perawatan medis, banyak tahanan jatuh sakit, tetapi masih dipaksa untuk bekerja. Tahanan yang terluka akibat penyiksaan secara tidak sengaja akan menularkan nanah dan darah ke sweater-sweater tersebut

Pada saat pers, Banana Republic dan Neiman Marcus tidak menanggapi permintaan untuk komentar mengenai hubungan mereka dengan Tianshan Wool Tex dan rantai pasokan mereka di Tiongkok.

Kondisi yang sulit

Penyiksaan biasa terjadi di kamp kerja paksa di seluruh Tiongkok, dan para tahanan jarang dilindungi dari bahan-bahan berbahaya yang mereka gunakan. Di Kamp Kerja Paksa Wanita Chongqing pada tahun 2010, para tahanan dipaksa untuk membungkus permen yang dibuat oleh Yaxuan Group. Jika seorang praktisi Falun Gong tidak memenuhi kuota, dia akan dipaksa berdiri atau duduk tegak selama dua jam setiap malam sebagai hukuman.

Para tahanan di Kamp Kerja Wanita Yunnan bertugas memoles dan menempelkan permata. Mereka harus menggunakan air kapur (garam kalsium) untuk memoles permata, yang membuat tangan mereka membengkak dan kulit pecah serta bernanah. Pencahayaan neon dimana mereka bekerja di bawahnya untuk jangka waktu yang lama menyebabkan penglihatan mereka buram dan sensitif terhadap cahaya.

Penjara

Sementara itu, penjara terus memaksa tahanan mereka untuk bekerja, menurut WOIPFG. Hangzhou Z-shine industrial Co. adalah produsen pakaian besar yang mengekspor ke banyak negara di seluruh dunia. Ini memanfaatkan lebih dari 40.000 tahanan di 38 penjara di Tiongkok untuk memproduksi pakaiannya, sebuah poin dimana perusahaan tersebut menyatakan secara langsung di situsnya, menurut WOIPFG.

Bahkan, perusahaan tersebut secara terbuka mengiklankan penggunaan para tahanannya untuk tenaga kerja dalam sebuah iklan dalam mencari para investor. Bagi para pemilik bisnis tanpa kapasitas untuk mengisi pesanan-pesanan besar mereka sendiri, “Anda dapat bekerja dengan pabrik garmen sistem penjara dan menugaskan pesanan besar kepada kami. Kami akan dapat menyelesaikan pesanan Anda dengan biaya pemrosesan rendah, produk berkualitas tinggi, dan efisiensi tinggi!” tulis iklan tersebut.

Laporan tersebut telah menghitung penjara-penjara di Provinsi Zhejiang, Kota Shanghai, Provinsi Liaoning, dan Provinsi Heilongjiang karena bekerja dengan perusahaan-perusahaan secara langsung untuk memproduksi barang-barang pesanan. (ran)

Rekomendasi video :

https://www.youtube.com/watch?v=0x2fRjqhmTA&t=27s

ErabaruNews

Rumah dari Mesin Cetak 3 Dimensi Pertama di Dunia Dibangun Selama 18 hari dengan Robot

Epochtimes.id- Para peneliti telah meluncurkan rumah dari printer 3D pertama di dunia di kota Nantes, Prancis, dengan penyewa pertama akan pindah pada Juni mendatang.

Melansir dari Zdnet yang ditulis Selasa, (12/04/2018) akademisi di Universitas Nantes yang memimpin proyek mengatakan rumah tersebut sebagai pertama di dunia yang dibangun untuk tempat tinggal manusia.

Rumah ini dibangun menggunakan robot 3D-printer – BatiPrint3D – dalam waktu 18 hari.

Robot, yang dikenal sebagai BatiPrint3D, menggunakan bahan polimer khusus yang harus menjaga bangunan bertahan secara efektif selama satu abad.

Rumah dari mesin cetak 3 Dimensi (© UnivNantes / YouTube )

Dibangun 95 meter persegi rumah lima kamar akan dialokasikan untuk keluarga lokal yang memenuhi syarat untuk perumahan sosial, menurut 3DPrint.com.

Rumah berbentuk Y dilengkapi dengan beberapa sensor yang memantau kualitas udara, kelembaban dan suhu, serta peralatan untuk mengevaluasi dan menganalisis sifat termal bangunan.

Para peneliti percaya teknologi ini akan memungkinkan penyewa untuk menghemat biaya energi.

Pihak berwenang di Nantes sedang merencanakan proyek-proyek bangunan printer 3D, termasuk gedung resepsi publik dan perumahan. (asr)

PM Jepang Kunjungi Donald Trump Bahas Korea Utara dan Perdagangan

0

EpochTimesId – Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mengunjungi Amerika Serikat, awal pekan ini. Presiden AS, Donald Trump dan PM Abe akan bertemu di Mar-a-Lago pada 17-19 April 2018.

Kunjungan Abe ke Amerika kali ini dikabarkan dalam rangka kunjungan kerja. Keduanya diperkirakan akan membahas sejumlah isu seperti Korea Utara, perdagangan, Indo-Pasifik dan kegiatan Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan yang memicu ketegangan.

Gedung Putih mengkonfirmasi bahwa sejumlah pejabat senior akan hadir dalam pertemuan Trump-Abe. Termasuk pejabat yang bertanggung jawab untuk perdagangan dan urusan Korea Utara.

Trump lebih sering bertemu Abe dibandingkan dengan kepala negara asing lainnya. Keduanya juga sering berbicara lewat telpon untuk bertukar pendapat.

“Presiden sangat menghormati pandangan Perdana Menteri Abe pada isu-isu keamanan di Asia Timur Laut, ia pasti ingin tahu apakah Abe masih memiliki ide-ide lainnya,” Kata pejabat Gedung Putih dalam konferensi pers akhir pekan lalu.

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Menurut jadwal yang diberikan oleh Gedung Putih, Trump dan Abe akan saling bertukar pikiran dalam pertemuan tingkat tinggi pada hari Selasa (17/4/2018) waktu setempat. Setelah itu mereka akan berpartisipasi dalam pertemuan yang didampingi oleh penasehat keamanan nasional masing-masing.

Malam harinya, kedua kepala negara beserta istrinya akan hadir dalam jamuan makan malam. Pada hari Rabu (18/4/2018), kedua pemimpin negara akan mengadakan diskusi yang lebih luas tentang serangkaian masalah, kemudian diikuti dengan konferensi pers bersama.

Daftar nama peserta dari AS yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Wakil Presiden Mike Pence, Wakil Sekretaris Negara John Sullivan. Kemudian ada Kepala Staff Gedung Putih John Kelly, Wakil Perdagangan Amerika Serikat Robert Lighthizer, dan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, serta juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders.

Kepala Penasehat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow, Duta Besar AS untuk Jepang William Hagerty dan Direktur Senior Urusan Asia Matt Pottinger juga turut mendampingi.

Media Jepang ‘Nihon Keizai Shimbun’ melaporkan bahwa dibandingkan dengan kepala negara lainnya, Abe lebih percaya diri dalam bergaul dengan Trump. Walau dia mengakui tetap ada tekanan.

Sejak bulan awal April, Abe terus berada di kediaman resmi Perdana Menteri untuk mempersiapkan secara menyeluruh bahan-bahan yang akan di bawa dalam pertemuan dengan Presiden Trump.

Dalam masalah perdagangan Jepang-Amerika Serikat, Jepang dapat menyambut usulan Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) untuk kembali ke Perjanjian Trans-Pacific Partnership (TPP). Sementara itu, Jepang kurang setuju dengan FTA.

Pemerintah Jepang berharap dengan kunjungan Abe ke Amerika Serikat dapat mengusulkan pembentukan kerangka kerja baru untuk dialog guna membahas cara ideal untuk perdagangan bilateral Jepang-AS. Sementara Jepang ingin mendorong Amerika Serikat untuk kembali ke TPP.

Di sisi lain, pejabat perdagangan Tiongkok pada akhir bulan Maret lalu telah menyerukan kepada Jepang untuk bersama Tiongkok, dan Korea Selatan menjaga perdagangan bebas. Laporan menyebutkan bahwa Tiongkok komunis tampaknya ingin menggunakan kesempatan untuk melemahkan hubungan Jepang-Amerika. (Lin Yan/ET/Sinatra/waa)

Video Rekomendasi :

Tiongkok Cabut Tarif Obat Kanker Impor Di Tengah Tekanan Perdagangan AS

0

Di tengah meningkatnya tekanan dari Amerika Serikat untuk Tiongkok melakukan mereformasi kebijakan perdagangannya, rezim Tiongkok baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan menghapus bea-bea masuk atas semua obat kanker yang diimpor, termasuk obat-obatan alkaloid dan obat-obatan herbal Tiongkok.

Dewan Negara Tiongkok mengumumkan keputusan tersebut pada 12 April dan mengatakan perubahan tersebut akan efektif mulai 1 Mei.

Media pemerintah membantah bahwa langkah itu berkaitan dengan ketegangan perdagangan baru-baru ini dengan Amerika Serikat. Namun, pemilihan waktunya tidak diperhatikan: dalam beberapa pekan terakhir, yang terakhir telah memberlakukan tarif-tarif hukuman atas impor Tiongkok sebagai tindakan balasan terhadap dumping baja dan pencurian kekayaan intelektual oleh rezim Tiongkok. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump telah berulang kali menyuruh Tiongkok mengatur surplus perdagangannya dengan Amerika Serikat,  diperparah oleh tarif tinggi pada impor Amerika, sementara impor Tiongkok masuk ke Amerika Serikat dengan tingkat tarif pajak yang jauh lebih rendah.

Tiongkok memberlakukan beberapa tarif termahal dunia untuk obat-obatan. Sebuah analisis 2017 oleh European Centre for International Political Economy menetapkan bahwa di antara negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, tarif impor untuk obat-obatan memiliki beban keuangan tertinggi pada harga konsumen di Tiongkok, hingga $6,2 miliar setiap tahun.

tarif impor obat-obatan kanker dihapus
Pekerja di toko obat tradisional Tiongkok menyiapkan berbagai bahan kering di sebuah toko di Hong Kong pada 29 Desember 2010. (Mike Clarke / AFP / Getty Images)

Dibandingkan dengan negara-negara lain, rezim Tiongkok juga menempatkan tarif pajak pertambahan nilai yang tinggi pada obat anti kanker impor, yang semakin membebani konsumen. Sebuah studi tahun 2014 oleh European Federation of Pharmaceutical Industries and Associations menemukan bahwa Tiongkok memberlakukan 17 persen pajak pertambahan nilai pada obat-obatan, dibandingkan dengan 8,8 persen rata-rata di antara negara-negara Eropa.

Ekonom Tiongkok, Xie Zuoshi, mengatakan pengumuman baru-baru ini adalah “tanpa keraguan” terkait dengan tekanan AS. “Harga obat yang tinggi kini menjadi masalah yang banyak dikhawatirkan masyarakat.”

Awal bulan ini, seorang netizen Tiongkok memposting artikel populer tentang beban membayar obat-obatan, terutama obat-obatan perawatan kanker, karena tarif yang tinggi pada obat-obatan impor. Dia berharap bahwa ketegangan perdagangan tersebut akan mendorong rezim Tiongkok untuk membuka ekonominya.

Aktivis lingkungan Tiongkok, Wu Lihong, mengatakan bahwa banyak warga penderita kanker paru-paru, kanker hati, dan tumor telah meningkat sebagai akibat dari polutan beracun yang telah mengontaminasi udara yang dihirup orang-orang Tiongkok, air yang mereka minum, dan bumi yang menumbuhkan makanan yang mereka makan. Menurut sebuah studi 2016 yang diterbitkan di CA, “A Cancer Journal for Clinicians”, setiap hari sekitar 12.000 orang Tiongkok didiagnosis mengidap kanker. Selain itu, setiap hari, 7.500 pasien kanker di Tiongkok menyerah pada penyakit mereka.

Karena warga tidak memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap keamanan obat-obatan yang diproduksi di dalam negeri, banyak yang bergantung pada obat-obatan impor, kata Wu. Menurut koran yang dikelola pemerintah Tiongkok, Securities Journal, obat anti kanker yang diimpor merupakan sepertiga dari pasar di Tiongkok, senilai 40 miliar yuan ($6,37 miliar).

“Mengapa pula [rezim Tiongkok] memilih untuk menghapus tarif-tarif tepat di tengah-tengah ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat?” Kata Wu.

Namun, aktivis HAM Tiongkok, Hu Jia, mencatat bahwa banyak obat anti-kanker tidak tercakup oleh sistem asuransi medis Tiongkok, sehingga banyak warga negara biasa masih merasa tidak mampu membeli obat-obatan tersebut. Dia sendiri bergantung pada obat impor untuk mengobati sirosis hati. (ran)

ErabaruNews

Amerika Serikat Sedang Memperkuat Pengembangan Senjata Hipersonik

0

oleh Wang Jianyu

Senjata hipersonik menjadi topik utama dalam perlombaan senjata antara Amerika Serikat, Rusia dan Tiongkok.

Terdesak oleh sikap pemerintah Rusia dan Tiongkok, Wakil Menteri Pertahanan AS Michael Griffin baru-baru ini pada sebuah wadah pemikir yang berlokasi di Washington DC menekankan bahwa, di waktu mendatang AS akan berfokus pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan, senjata hipersonik dan senjata DEW (directed energy weapon).

Anggaran belanja Departemen Pertahanan AS untuk tahun fiskal 2019 menunjukkan bahwa jumlah anggaran belanja untuk proyek penelitian hipersonik rudal telah dinaikkan secara substansial.

Voice of America melaporkan, pada 13 April Michael Griffin dalam sebuah diskusi di Hudson Institute, Washington DC. mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak dapat hanya mengembangkan senjata setara dengan yang dimiliki oleh militer Tiongkok dan Rusia, tetapi harus memiliki teknologi militer yang lebih depan dari mereka.

Dia mengatakan bahwa strategi pertahanan keamanan baru dari pemerintahan Trump adalah strategi yang telah dibayar sangat mahal oleh Amerika Serikat selama beberapa dekade.  Modernisasi pada 10 era yang tercantum dalam strategi keamanan pertahanan AS itulah yang akan menjadi fokus pekerjaan di hari-hari depannya.

Griffin mengatakan, meskipun Amerika Serikat masih memimpin di banyak bidang, tetapi di beberapa bidang lainnya Amerika Serikat tidak lagi memimpin, khususnya yakni teknologi hipersonik dan mikroelektronika.

Sebelumnya, Komandan Strategis AS, Marsekal Udara John E. Hyten dalam sebuah acara Dengan Pendapat di Senat pada 20 Maret lalu mengatakan bahwa Amerika Serikat di bidang teknologi hipersonik sedang bersaing ketat dengan Rusia dan Tiongkok, target AS adalah mengungguli mereka.

Dia mengatakan bahwa untuk lebih baik dalam menguji efektivitas dari serangan rudal hipersonik, militer membutuhkan sistem penginderaan ruang yang lebih modern. Anggaran pertahanan yang jumlahnya 648 miliar Dolar AS saat ini sudah termasuk 42 miliar Dolar untuk membangun sebuah sistem sampel.

Menurut laporan resmi Amerika Serikat pada bulan Februari tahun ini, anggaran pertahanan yang diajukan oleh militer AS untuk tahun fiskal 2019 termasuk anggaran untuk penelitian hipersonik adalah sebesar 1,025 miliar Dolar AS. Naik sebanyak 63 % dari tahun 2018. Ini berarti bahwa perkembangan senjata hipersonik AS di masa depan akan berjalan cepat.

Sebagai senjata utama untuk melaksanakan tugas serangan seketika ke berbagai tempat di dunia, senjata hipersonik dianggap sebagai alat yang benar-benar mampu mengubah aturan  perang. Ia berdampak besar pada konsep operasional militer dunia. Beberapa negara di dunia mulai bersaing dalam pengembangan senjata tersebut, terutama dalam perlombaan senjata antara Amerika Serikat, Tiongkok dan Rusia.

Trump sejak ia memangku jabatan presiden telah memberikan perhatian besar karena menganggap penting strategi serangan seketika ini. Pada bulan Juli tahun lalu, program CPGS (Conventional Promp Global Strike) yang dibentuk sejak tahun 2002 diubah namanya menjadi CPS (Conventional Promp Strike).

Setelah berganti nama, pengembangan teknologi senjata hipersonik masih menjadi fokus konstruksi. Anggaran penelitiannya tercantum dalam daftar prioritas anggaran belanja negara tahun fiskal 2017.

Kongres AS meminta kepada pemerintah untuk memprioritaskan anggaran untuk meningkatan kemampuan penyerangan dengan senjata hipersonik khususnya untuk wilayah pertempuran Asia Pasifik dan Eropa dalam APBN tahun fiskal 2017 – 2022, sebagai tuntutan untuk menghadapi perubahan situasi geopolitik yang sedang berlangsung di dunia.

Senjata hipersonik

Senjata hipersonik, biasanya mengacu pada kecepatan luncur pesawat, peluru kendali dan lainnya yang memiliki kecepatan lebih tinggi dari angka Mach 5.0, Karena teknologi secara bertahap mengalami kematangan, setelah tahun 2010, bidang ini menjadi isu hangat dalam komunitas militer internasional.

Dari perkembangan saat ini, pesawat hipersonik memiliki lima karakteristik sebagai berikut : Pertama, cepat dapat melakukan serangan. dapat menyerang sasaran di mana saja di dunia dalam waktu sekitar satu jam.

Kedua adalah jarak penerbangannya lebih jauh, berbagai hulu ledak rudal balistik dapat ditingkatkan jarak terbangnya dari 1.000 – 5.000 km ke sasaran jika diluncurkan dengan pendorong hipersonik.

Ketiga adalah meningkatkan kemampuan penetrasi, kecepatan yang tinggi membuat senjata pencegat tidak efektif.

Keempat, efek kerusakan atau kehancurannya tinggi, sasaran yang terkena benturan benda yang terbang dengan kecepatan ultra tinggi akan mengalami kerusakan lebih hebat, meskipun benda atau pesawat itu tidak dilengkapi dengan hulu ledak.

Kelima adalah memberikan efek jera.

Pihak berwenang Tiongkok telah melakukan beberapa kali uji coba dengan meluncurkan objek bertenaga hipersonik untuk mencegat objek lain yang sedang terbang. Belum diketahui bagaimana dengan hasil uji coba ‘senjata anti-rudal’ ini. Selain itu juga tidak diketahui berapa lama para ahli roket militer telah mulai mengembangkan senjata hipersonik dan sejauh apa hasilnya.

Pada 1 Maret tahun ini, Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidato kenegaraan tahunan berusaha memperkenalkan berbagai senjata mutahir milik mereka termasuk rudal hipersonik, ALCM nuklir senjata yang paling canggih. Salah satu di antaranya yang dijuluki Sang Pelopor, adalah rudal hipersonik yang dapat terbang antar benua dengan kecepatan 20 kali lipat kecepatan suara, juga katanya memiliki kemampuan untuk mematahkan semua sistem pertahanan udara saat ini dan sistem pertahanan rudal di dunia.

Pada 10 Maret, Kementerian Pertahanan Nasional Rusia mengumumkan bahwa mereka berhasil menguji-coba rudal supersonik yang diberi nama Belati (memiliki 10 kali lipat kecepatan suara).

Namun, baik Barat maupun beberapa pakar Tiongkok bersikap tidak percaya terhadap  propaganda Putin itu. Sampai-sampai banyak ahli militer Rusia pun menyatakan keraguannya. (Sin/asr)

Kanada Diserbu Pengungsi dan Imigran Gelap dari Amerika Serikat

0

EpochTimesId – Pemerintah Provinsi Quebec, Kanada mengatakan pihaknya menghadapi potensi gelombang kedatangan lebih banyak lagi pencari suaka atau pengungsi. Imigran gelap datang memasuki provinsi itu dari Amerika Serikat.

Mereka pun meminta pemerintah federal Kanada untuk turun tangan mengatasi permasalahan yang berpotensi semakin membesar.

Jumlah gelombang pengungsi sejauh ini telah meningkat tiga kali lipat, menjadi 6.074 dari sekitar 2.000 selama periode yang sama pada tahun 2017. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat secara signifikan musim panas ini.

“Bahkan jumlah yang kami dapatkan dari pemerintah federal menunjukkan kepada kami bahwa situasinya berbeda, akan ada lebih banyak pencari suaka, jadi kami memerlukan rencana baru,” ujar Menteri Imigrasi Provinsi Quebec, David Heurtel, seperti dikutip dari The Canadian Press, Selasa (17/4/2018).

Heurtel mengatakan proyeksi menunjukkan akan ada hingga 400 penyeberangan dalam sehari pada musim panas ini, dibandingkan dengan 250 penyeberangan pada tahun 2017.

Dia mencatat bahwa kunci untuk mengatasi permasalahan itu ada di pengadilan Ottawa. Sehingga Heurtel mengatakan akan bertemu dengan pejabat federal untuk membahas masalah tersebut.

Pemerintah Provinsi mengatakan selain ‘layanan garis depan’, ada biaya lain seperti perawatan kesehatan dan pendidikan yang kini menipis.

“Ini bukan tentang uang, ini tentang mengatakan bahwa Quebec dapat melakukan bagiannya, tetapi sumber daya kami benar-benar jenuh dan kami tidak bisa berbuat lebih banyak,” kata Heurtel.

Video Rekomendasi :

Quebec mempertahankan permintaannya untuk dana tambahan untuk menutupi 146 juta dolar AS dengan biaya yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pelintas batas tahun lalu yang tidak teratur, dengan pengeluaran tahun ini untuk imigran yang belum datang.

Heurtel mencatat 25.000 pencari suaka memasuki Quebec melalui cara legal dan ilegal pada tahun 2017. Jumlah itu adalah 50 persen dari semua kasus suaka di Kanada.

Beberapa menteri senior Quebec bergabung dengan Heurtel untuk mengumumkan provinsi ini hanya memiliki 1.850 tempat bagi pencari suaka di Montreal. Lebih dari 70 persen tempat sudah terisi.

Ketika jumlah itu mencapai 85 persen, Quebec tidak akan lagi menempatkan penyeberangan ilegal di salah satu dari empat tempat penampungan sementara di kota untuk meninggalkan ruang bagi orang-orang yang memasuki provinsi dengan cara resmi.

Heurtel mengatakan pencari suaka tahun ini berasal dari berbagai negara dan, berdasarkan bukti anekdotal, tampaknya ada sistem yang terorganisir di mana orang-orang mendarat di Amerika Serikat dan segera menuju penyeberangan tidak teratur yang populer di Jalan Roxham sepanjang perbatasan Quebec-New York.

Banyak yang tidak tertarik untuk tinggal di Quebec untuk waktu yang lama.

“Kami memiliki hari-hari tertentu ketika kami memiliki orang-orang yang datang ke pusat kami dan kadang-kadang lebih dari 40 persen mengatakan bahwa niat mereka adalah pergi ke tempat lain di Kanada,” kata Heurtel.

“Jika pencari suaka sudah (mengatakan) dari awal bahwa tujuan terakhirnya adalah di tempat lain di Kanada, mungkin pemerintah federal harus memperhatikan hal itu dan mengambil tindakan.”

Tahun lalu, masuknya penyeberangan perbatasan terkait dengan berakhirnya program pemerintah AS yang memberikan orang-orang Haiti apa yang disebut “status terlindungi sementara” setelah gempa besar yang melanda tanah air mereka pada tahun 2010.

Jean-Nicolas Beuze, perwakilan Badan Pengungsi AS di Kanada, mengatakan 20.000 dari 50.000 orang yang memasuki Kanada tahun lalu menyeberang dengan cara tidak teratur, sebagian besar dari mereka masuk melalui Quebec.

Dua wanita dari Sudan dibantu oleh petugas RCMP di perbatasan Kanada-AS pada 26 Februari 2017, di Champlain, NY. (Don Emmert/AFP/Getty Images/The Epoch Times)

Sementara itu, 30.000 orang masuk dengan visa resmi di perbatasan atau bandara.

Berbicara kepada wartawan di Ottawa, Beuze mencatat bahwa dua pertiga pencari suaka diakui sebagai pengungsi.

“Bahkan satu persen dari orang-orang yang datang melalui cara-cara tidak teratur di Kanada ditahan oleh polisi karena dicurigai melakukan kegiatan kriminal, yang benar-benar menunjukkan bahwa kami menghadapi situasi di mana orang-orang benar-benar datang ke Kanada untuk mencari solusi atas penderitaan mereka,” sambungnya.

“Bahkan jika orang-orang datang dalam jumlah yang meningkat selama musim panas, kami sangat yakin bahwa dengan pendanaan tambahan, langkah-langkah yang telah diambil selama sembilan hingga 10 bulan terakhir oleh pihak berwenang di perbatasan, di kantor imigrasi, Kanada adalah dilengkapi dengan sangat baik untuk merespon.” (The Canadian Press/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA