Morbi libero lectus, laoreet elementum viverra vitae, sodales sit amet nisi. Vivamus dolor ipsum, ultrices in accumsan nec, viverra in nulla.
Donec ligula sem, dignissim quis purus a, ultricies lacinia lectus. Aenean scelerisque, justo ac varius viverra, nisl arcu accumsan elit, quis laoreet metus ipsum vitae sem. Phasellus luctus imperdiet.
Donec tortor ipsum
Pharetra ac malesuada in, sagittis ac nibh. Praesent mattis ullamcorper metus, imperdiet convallis eros bibendum nec. Praesent justo quam, sodales eu dui vel, iaculis feugiat nunc.
Pellentesque faucibus orci at lorem viverra, id venenatis justo pretium. Nullam congue, arcu a molestie bibendum, sem orci lacinia dolor, ut congue dolor justo a odio.
Duis odio neque, congue ut iaculis nec, pretium vitae libero. Cras eros ipsum, eleifend rhoncus quam at, euismod sollicitudin erat.
Fusce imperdiet, neque ut sodales dignissim, nulla dui. Nam vel tortor orci.
Juni lalu, peraturan baru tentang internet mulai berlaku di Tiongkok yang membuat perusahaan-perusahaan asing dalam kepanikan: semua perusahaan domestik dan asing akan diminta untuk menyimpan data mereka di server-server di dalam Tiongkok, dan tunduk pada pemeriksaan keamanan oleh otoritas Tiongkok.
Perusahaan-perusahaan timbul kekhawatiran bahwa ini akan memungkinkan rezim Tiongkok dapat mengakses informasi sensitif dan melakukan spionase.
Pada bulan September, Amerika Serikat mengirim dokumen ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), mendesak Tiongkok untuk tidak menerapkan peraturan baru tersebut, dengan alasan kekhawatiran-kekhawatiran itu akan mengganggu perdagangan global.
“Dampak dari tindakan itu akan menjatuhkan secara tidak proporsional pada para penyedia jasa asing yang beroperasi di Tiongkok, karena para penyedia ini harus secara rutin mentransfer data kembali ke markas besar dan afiliasi lainnya [terletak di luar Tiongkok],” kata dokumen AS.
Menjelang pertemuan WTO mendatang di Jenewa pada 18 April, di mana 80 negara anggota diharapkan untuk hadir, berita telah muncul bahwa Jepang, bermitra dengan Amerika Serikat, akan menegur Tiongkok tentang kebijakan-kebijakan datanya dan mengusulkan standar-standar internasional untuk aliran-aliran data lintas negeri.
Nikkei Asian Review, sebuah publikasi Jepang, memecahkan berita tersebut pada 12 April.
Menurut Nikkei, Jepang dan Amerika Serikat mengusulkan untuk melarang persyaratan server domestik seperti yang diatur di Tiongkok, dan melarang negara tersebut menekan perusahaan-perusahaan asing untuk mentransfer teknologi eksklusif mereka.
Usulan tersebut juga akan mendorong rezim Tiongkok untuk mengizinkan beberapa data dari Tiongkok untuk ditransfer ke luar negeri, seperti “data pelanggan dari transaksi-transaksi e-commerce.”
Dalam beberapa bulan terakhir, Amerika Serikat telah memaksakan transfer teknologi dan pencurian kekayaan intelektual sebagai masalah utama dalam mengatasi ketidakseimbangan perdagangan AS-Tiongkok, termasuk dengan mengajukan tarif penghukuman sebesar $50 miliar untuk impor Tiongkok.
Pemerintah Jepang juga semakin prihatin. Mengutip sumber-sumber dari Japan External Trade Organization (JETRO), sebuah organisasi perdagangan di bawah Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri, Voice of America (VOA) melaporkan bahwa JETRO telah mulai menjalankan usulan tersebut sejak Oktober lalu, sebagai tindakan balasan terhadap peraturan baru Tiongkok. Organisasi perdagangan merasa kontrol Tiongkok terhadap data asing akan menghalangi perdagangan bebas.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (kiri) berjabatan dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping selama pertemuan mereka di Aula Besar Rakyat, di Beijing, Tiongkok, pada 10 November 2014. (Kim Kyung-Hoon-Pool / Getty Images)
Pada paruh kedua tahun lalu, Jepang mulai berdiskusi dengan Amerika Serikat bagaimana menghadapi prinsip “kekuasaan siber” Tiongkok, sebuah ide yang rezim tersebut coba ekspor ke pemerintah-pemerintah otoriter lainnya: bahwa setiap negara memiliki hak untuk memantau dan mengendalikan internet di negaranya sesuai dengan aturan mereka sendiri.
Jepang memiliki rencana untuk membahas usulan aturan WTO dengan Kanada di tahun mendatang, menurut VOA.
Sementara itu, Nikkei Asian Review melaporkan bahwa Jepang dan Amerika Serikat bertujuan untuk menangani masalah ini untuk ditandatangani pada konferensi menteri WTO berikutnya pada 2019. Pemerintah Shinzo Abe memiliki harapan-harapan agar bekerjasama dengan Washington pada masalah prioritas tinggi seperti itu, dan berikutnya akan mengurangi tekanan pada Jepang untuk mengurangi surplus perdagangannya dengan Amerika Serikat, menurut surat kabar Nikkei Shimbun. (ran)
EpochTimesId – Pertemuan Puncak ‘Summit of America’ di Peru diwarnai dengan protes pekerja media, Jumat (13/4/2018) akhir pekan kemarin, waktu setempat. Para pengunjukrasa mengutuk pembunuhan terhadap wartawan oleh gerilyawan pemberontak komunis Kolombia.
“Kebebasan berbicara Hore! … Pers bebas Hore! Tanpa kebebasan pers, tidak ada demokrasi,” kata para wartawan.
Para pemimpin Ekuador dan Kolombia mengkonfirmasi kematian wartawan di tangan pemberontak Kolombia, pada 13 April 2018. Dua wartawan Ekuador dan sopir mereka, diculik pemberontak bulan lalu.
“Sayangnya, kami memiliki informasi yang mengkonfirmasi pembunuhan rekan-rekan kami,” kata Presiden Ekuador Lenin Moreno di televisi negara. “Sepertinya para penjahat ini tidak pernah merencanakan untuk mengembalikan mereka kembali dengan selamat.”
Reporter Javier Ortega, fotografer Paul Rivas, dan sopir Efrain Segarra sedang dalam tugas untuk surat kabar Ekuador El Comercio di perbatasan antara Ekuador dan Kolombia. Mereka kemudian dikabarkan disandera oleh mantan pejuang dari Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) pada 26 Maret 2018.
Sebuah foto sebagai bukti, menunjukkan mereka masih hidup dirilis tak lama setelah penculikan. Mereka tampak dirantai dan digembok di leher mereka, dalam foto yang beredar.
Pada 12 April 2018, Moreno memberi kelompok gerilya itu 12 jam untuk membuktikan bahwa karyawan El Comercio masih hidup. Jika tidak, maka mereka akan menghadapi operasi militer.
Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menjanjikan kerjasama penuh dengan Ekuador. Dia mengatakan operasi telah dimulai terhadap para pemberontak di kedua sisi perbatasan.
“The FARC tidak ada lagi … Ini adalah kriminal yang didedikasikan untuk perdagangan narkoba,” katanya di KTT Amerika di kota Lima. “Mereka akan merasakan kekuatan penuh dari hukum dan angkatan bersenjata kita.”
FARC, yang berperang selama lebih dari setengah abad, menyerang sasaran militer dan kota-kota sipil. Namun, mereka pada umumnya memperbolehkan wartawan untuk bekerja dengan bebas, jika tidak melawan dan menghambat kepentingan para pemberontak.
Lebih dari seribu pejuang FARC menolak untuk mendemobilisasikan perjanjian damai tahun lalu dengan Kolombia. Mereka kemudian melanjutkan perdagangan narkoba di seluruh negeri. (Laporan Emel Akan/The Epoch Times/waa)
EpochTimesId – Rezim komunis di Tiongkok memperketat pengendalian terhadap perusahaan asing yang berinvestasi di Tiongkok. Bahkan, mereka memasukkan pejabat Partai komunis Tiongkok (PKT) ke jantung perusahaan, untuk membuat sirna harapan Barat mengubah Tiongkok melalui perdagangan.
Perusahaan Jerman yang bergantung pada pasar Tiongkok, kini mengeluarkan seruan untuk tidak memasukkan ‘telur ke dalam satu keranjang’.
Reuters melaporkan bahwa Bauer, sebuah produsen besar peralatan konstruksi asal Jerman telah banyak berinvestasi di Tiongkok dalam beberapa dekade terakhir. Mereka memiliki dua pabrik besar di Shanghai dan Tianjin.
Mesin konstruksi profesional yang diproduksi dari sini dijual ke berbagai negara di Asia. Meski begitu, CEO perusahaan Thomas Bauer masih khawatir terhadap masa depan perusahaannya di Tiongkok. Bauer juga mengkhawatirkan hubungan ekonomi yang lebih luas antara Jerman dengan Tiongkok.
“Jerman memasukkan terlalu banyak ‘telur’ ke dalam ‘keranjang yang sama’. Keranjang ini adalah Tiongkok,” kata Thomas Bauer kepada Reuters.
Kekhawatiran Thomas Bauer juga menjadi perhatian bagi banyak orang di Jerman. Selama satu dekade terakhir ini, Jerman telah menjadi lokomotif bagi pertumbuhan ekonomi di Eropa.
Jerman membantu meredakan gejolak keuangan global, krisis utang di zona Euro, dan masuknya pengungsi Timur Tengah.
Video Pilihan Erabaru Chanel :
Pendorong penting pertumbuhan ekonomi Jerman adalah pasar Tiongkok. Dalam dekade terakhir, Tiongkok telah membuat kejutan dengan membeli mobil dan mesin-mesin Jerman dalam jumlah besar.
Hanya pada tahun lalu saja, pabrikan Jerman telah menjual lima juta unit kendaraan roda empat ke Tiongkok. Jumlah itu tiga kali lipat lebih banyak daripada yang dijual ke Amerika Serikat.
Namun, dengan kinerja yang terlihat ini, perusahaan Jerman tetap pesimis terhadap masa depan pasar Tiongkok. Bahkan perubahan pandangan mereka cukup dramatis.
Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok tidak hanya membalikkan tren keterbukaan. Perusahaan Tiongkok juga dengan cepat meningkatkan mata rantai nilai mereka dan mulai bersaing dengan perusahaan Jerman.
Secara pribadi, beberapa eksekutif senior Jerman telah membandingkan dilema perusahaan Jerman di Tiongkok seperti ‘katak rebus’. Perusahaan jerman bagaikan katak yang masih hidup, kemudian direbus dalam air yang dipanasi secara pelan-pelan, agar tidak terasa bahaya sedang mengancam.
Michael Clauss, Duta Besar Jerman untuk Tiongkok dalam pertemuan para eksekutif industri pada bulan lalu telah memperingatkan bahwa sedang terjadi suatu perubahan struktural dalam hubungan Jerman-Tiongkok.
“Kami harus membuat warga siap untuk menyambut era baru kerjasama kami dengan Tiongkok … Rintangan yang berada di depan jalan adalah kekhawatiran yang tinggi,” ujar Pejabat Federasi Industri Jerman.
“Partai (PKT) mengendalikan ekonomi hari ini. Perusahaan Bauer dan perusahaan Jerman lainnya yang berada di Tiongkok mengatakan bahwa yang paling mereka khawatirkan adalah peran PKT dalam ekonomi,” sambungnya.
Tahun lalu, PKT meluncurkan undang-undang keamanan cyber. Undang-undang ini memperketat kontrol negara atas Internet, termasuk melarang VPN sipil. Perusahaan asing dulu bergantung pada VPN untuk berkomunikasi dengan kantor pusat.
Baru-baru ini, beberapa perusahaan Jerman mengeluh bahwa komunis secara paksa menempatkan pejabatnya di dewan direksi perusahaan patungan.
Kamar Dagang Jerman untuk Tiongkok pada November tahun lalu mengatakan bahwa menurut jajak pendapat tahunan tentang kepercayaan diri perusahaan, hal yang paling dikhawatirkan oleh para perusahaan Jerman di Tiongkok itu adalah permintaan PKT untuk menempatkan anggota partai dalam jajaran manajemen perusahaan. Karena hal ini akan mempengaruhi operasi bisnis.
Michael Clauss dalam siaran persnya mengatakan, beberapa perusahaan Jerman dipaksa untuk mengubah kesepakatan usaha patungan yang memungkinkan anggota partai memiliki hak suara lebih besar dalam operasional perusahaan.
Clauss mengingatkan bahwa tindakan ini dapat menyulut konflik kepentingan dan mempengaruhi keputusan investasi. Mungkin saja dapat memaksa perusahaan mempertimbangkan untuk meninggalkan pasar Tiongkok.
Selain itu, hal lain yang membuat CEO Bauer khawatir adalah program ‘Made in China 2025’. Itu adalah kebijakan ekonomi Beijing yang akan secara langsung menantang posisi dominasi Jerman dalam manufakturing.
Gulungan aluminium foil diangkat ke pabrik di Kota Binzhou, Propinsi Shandong, Tiongkok pada tanggal 16 Mei 2017. (Stringer / REUTERS)
Tarif Impor Trump
Kekhawatiran warga Jerman terhadap partai komunis juga menjadi alasan mengapa Presiden Trump mengancam akan mengenakan tarif impor atas barang-barang impor dari Tiongkok senilai 150 miliar dolar AS.
Namun, beberapa perusahaan besar Jerman telah menjadi terlalu bergantung pada pasar Tiongkok. Sehingga pemerintah Jerman menghindari konflik langsung dengan Partai komunis Tiongkok. Perusahaan-perusahaan Jerman juga tidak berani berbicara menentang PKT.
Pada akhir bulan ini Mercator Institute for China Studies (MERICS) akan mengadakan debat gaya Oxford dengan tema, “Dalam 10 tahun mendatang, Partai Komunis Tiongkok akan secara signifikan melemahkan sistem politik dan ekonomi Eropa.”
Suasana perusahaan Jerman di Tiongkok juga sedang memburuk. Hasil jajak pendapat Kamar Dagang Jerman untuk Tiongkok tahun lalu menunjukkan bahwa untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, lebih dari separuh anggota Kamar Dagang tidak berencana untuk berinvestasi di Tiongkok.
Hampir 13 persen perusahaan Jerman di Tiongkok mengatakan bahwa mereka berencana untuk hengkang dalam dua tahun ke depan.
Selama beberapa dekade, strategi Jerman terhadap Tiongkok dapat diringkas sebagai, ‘Membawa perubahan melalui perdagangan’.
Tetapi fakta membuktikan bahwa harapan tinggal harapan. Dengan nada gurau pejabat (Jerman) mengatakan ‘win-win’ solusi itu artinya PKT yang mau menang 2 kali.
“Kami dulu berharap bahwa hubungan ekonomi yang lebih dekat akan membawa pengaruh pada jalan liberalisasi. Hari ini terbukti bahwa harapan itu palsu,” kata seorang pejabat pemerintah Jerman.
“Mereka berbicara kepada kami tentang apa yang ingin kami dengar, enak di telinga, tetapi mereka kemudian melakukan yang sebaliknya.”
Perusahaan pembuat robot terkenal Jerman KUKA AG telah diakuisisi oleh investor dari Tiongkok pada tahun 2016. (Thomas Niedermueller/Getty Images/EpochTimes)
Berlin mulai memberontak
Tahun lalu, akuisisi produsen robot milik Jerman, KUKA oleh perusahaan Tiongkok digagalkan. Pemerintah Jerman kemudian memperketat pembatasan investasi asing terhadap perusahaan-perusahaan Jerman berpengaruh.
Mereka juga mendesak Uni Eropa untuk mengeluarkan peraturan baru dalam meninjau akuisisi perusahaan oleh pihak asing.
Pada bulan Desember tahun lalu, badan intelijen Jerman menuduh agen PKT menggunakan akun media sosial palsu untuk mengumpulkan informasi tentang politisi Jerman. Berlin mengatakan bahwa tuduhan publik yang jarang terjadi ini adalah sebuah peringatan buat PKT.
Kanselir Jerman, Angela Merkel dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada 27 Maret lalu telah berbicara lewat sambungan telepon. Mereka membahas soal kerjasama kedua negara dalam menangani isu perdagangan dan pencurian hak kekayaan intelektual oleh pihak Tiongkok.
Menteri Keuangan Jerman mengatakan bahwa Jerman akan bergabung dengan AS untuk menindak keras Tiongkok dalam isu kelebihan kapasitas industri baja milik Tiongkok.
Pejabat Jerman mengatakan, pertemuan puncak pemerintah Jerman-Tiongkok pada akhir tahun ini bisa jadi akan digunakan untuk menyampaikan sikap lebih keras dari Berlin. (Qin Yufei/ET/Sinatra/waa)
EpochTimesId – Sejumlah agen dari badan intelijen Rusia dilaporkan memata-matai mantan agen ganda mereka, Sergei Skripal dan putrinya Yulia Skripal selama setidaknya lima tahun terakhir. Mereka bahkan diawasi hingga sebelum diserang dengan racun saraf kelas militer Soviet, pada awal Maret 2018.
Laporan tersebut dikatakan oleh penasihat keamanan nasional untuk perdana menteri Inggris, Mark Sedwill, seperti dikutip The Epoch Times dari Reuters, Senin (16/4/2018).
Mark Sedwill mengatakan dalam sebuah surat kepada Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, Jumat (13/4/2018) pekan lalu bahwa akun email Yulia telah ditargetkan pada 2013. Email itu diawasi oleh spesialis intelijen dunia maya dari layanan intelijen militer, GRU Rusia.
Sedwill juga mengatakan dalam surat yang diterbitkan oleh pemerintah, bahwa, “sangat mungkin bahwa badan intelijen Rusia melihat setidaknya beberapa pembelotnya sebagai target sah untuk pembunuhan.”
Video Rekomendasi :
Skripal ditargetkan oleh apa yang dikatakan London sebagai serangan racun saraf. Serangan racun itu menyebabkan mereka berdua menderita sakit parah, bahkan kritis dan koma selama berminggu-minggu. Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan sangat mungkin bahwa Moskow berada dan bertanggungjawab di balik serangan itu.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mencatat pada hari Jumat bahwa laporan pekan ini oleh Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) tidak mengkonfirmasi asal-usul racun yang digunakan terhadap dua Skripal.
Lavrov mengatakan laporan itu hanya mengkonfirmasi komposisi substansi dan klaim Inggris. Moskow menegaskan posisi atau pernyataan Inggris pada kasus Skripal terlalu dibesar-besarkan.
Secara terpisah pada hari Jumat, duta besar Rusia untuk Inggris mengatakan dia prihatin dengan pemerintah Inggris yang berusaha menyingkirkan bukti terkait dengan kasus tersebut.
“Kami mendapat kesan bahwa pemerintah Inggris sengaja mengejar kebijakan menghancurkan semua bukti yang mungkin, mengklasifikasikan semua bahan yang tersisa dan membuat penyelidikan independen dan transparan tidak mungkin (untuk dilakukan),” ujar Alexander Yakovenko kepada wartawan.
Dia juga mengatakan Rusia tidak yakin tentang keaslian pernyataan yang dikeluarkan oleh Yulia Skripal pada hari Rabu. Bahwa Yulia menolak tawaran bantuan dari kedutaan Rusia. (Reuters/The Epoch Times/waa)
Seorang warga negara Tiongkok mengaku bersalah telah menjadi bagian dari skema penipuan untuk menjual suplemen-suplemen makanan yang dibuat dengan stimulan sintetis produksi Tiongkok yang dikenal sebagai DMAA, zat ilegal.
DMAA telah dilarang oleh Food and Drug Administration (FDA) tetapi sering disebut-sebut sebagai stimulan “alami” dalam suplemen-suplemen makanan. Menelan zat tersebut akan meningkatkan tekanan darah dan dapat menyebabkan masalah kardiovaskular, termasuk serangan jantung, menurut FDA.
Departemen Kehakiman AS telah mengumumkan bahwa Zhang Xiaodong dari Shanghai, Tiongkok, telah mengaku bersalah di pengadilan federal Dallas pada 12 April.
Dia adalah seorang manajer penjualan untuk Genabolix USA Inc. dan Shanghai Yongyi Biotechnology Co., dua perusahaan Tiongkok yang menjual bahan mentah untuk digunakan dalam suplemen-suplemen makanan. Zhang dan dua rekan persekongkolannya sepakat untuk menjual DMAA ke produsen suplemen makanan AS sambil dengan sengaja telah memberi label salah pada bahan tersebut dan menyembunyikan sifat asli suplemen-suplemen tersebut dari para pengecer, menurut Departemen Kehakiman.
Zhang mengakui bahwa dia tahu para pengecer suplemen utama akan menolak untuk menjual produk-produk yang dibuat dengan DMAA.
“Ketika produsen yang tidak bermoral menambahkan bahan yang tidak dilaporkan atau salah mengidentifikasi untuk suplemen makanan, tidak ada jaminan bahwa produk tersebut aman untuk dikonsumsi,” kata Catherine A. Hermsen, direktur sementara dari Kantor Investigasi Kriminal FDA, dalam siaran pers.
Zhang menghadapi hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Latar Belakang
Kasus terbaru ini menunjukkan bahayanya bahan-bahan obat ilegal dari Tiongkok memasuki pasar AS. Pada bulan November 2015, Departemen Kehakiman mengajukan tuntutan pidana terhadap USPlabs, produsen suplemen makanan berbasis di Dallas yang telah memasarkan suplemen-suplemen sebagai mengandung ekstrak tumbuhan alami sedangkan yang sebenarnya telah menggunakan DMAA sintetis yang dibuat oleh para pemasok kimia Tiongkok, menurut laporan oleh Dallas Morning News.
Suplemen USPlabs yang mengandung DMAA tersebut dipasarkan sebagai penguat energi. Namuni para atlet profesional yang mengonsumsi suplemen-suplemen tersebut telah gagal dalam tes doping. Beberapa yang mengonsumsi suplemen-suplemen tersebut mengatakan mereka membutuhkan transplantasi hati untuk bertahan hidup, menurut dakwaan yang dikutip oleh Dallas Morning News.
Menurut sebuah buku yang baru diterbitkan, “China Rx: Exposing the Risks of America’s Dependence on China for Medicine,” oleh Janardan Prasad Singh, perusahaan-perusahaan obat di Amerika semakin beralih ke Tiongkok untuk memasok bahan-bahan obat aktif atau untuk memproduksi obat-obatan, karena biaya lebih murah. Namun, banyak dari obat-obatan tersebut tidak dikontrol; FDA tidak diberi anggaran yang cukup untuk memeriksa semua pabrik Tiongkok yang memproduksinya untuk AS, dan juga tidak diperlukan untuk melakukannya, menurut buku tersebut.
Polisi Tiongkok memajang obat-obatan terlarang dan berbagai peralatan pembuat obat yang disita saat penggerebekan di lab pengolahan obat di Nanning, Propinsi Guangxi, Tiongkok barat daya, pada 17 Mei 2012. (AFP / AFP / GettyImages)
Dalam kasus di mana FDA memeriksa fasilitas-fasilitas manufaktur Tiongkok, staf Tiongkok telah sering menghalangi FDA untuk memeriksanya, atau terlibat dalam taktik-taktik tipuan lainnya seperti menyembunyikan zat-zat yang tidak dikenal dan terus-menerus menggunakan pemasok yang sebelumnya telah dilarang oleh FDA, dengan nama lain atau nama samaran.
Dalam beberapa tahun terakhir, produk-produk buatan Tiongkok yang ternyata berbahaya telah menemukan jalan mereka ke negara tersebut. Pada tahun 2007, merek makanan hewan peliharaan buatan Tiongkok telah tercemar yang menyebabkan penyakit pada ribuan hewan peliharaan. Sekali lagi pada bulan Mei 2014, makanan cemilan untuk hewan peliharaan buatan Tiongkok telah diturunkan dari rak-rak rantai makanan hewan peliharaan utama, atas kekhawatiran kontaminasi. Lebih dari 1.000 kematian anjing terkait dengan dendeng buatan Tiongkok tersebut, menurut laporan majalah Time.
Dan kembali pada tahun 2008, ketika skandal formula bayi terkontaminasi merobek Tiongkok, beberapa merek formula Tiongkok dan produk-produk makanan Tiongkok lainnya yang dibuat dengan susu yang diimpor masuk ke Amerika Serikat ditemukan mengandung melamin, bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik. Formula yang telah terkontaminasi tersebut di Tiongkok menyebabkan penyakit pada lebih dari 300.000 bayi. (ran)
EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada Jumat, 13 April 2018 malam waktu Amerika memerintahkan serangan rudal terhadap seluruh fasilitas senjata kimia Suriah. Trump berdalih serangan untuk menghukum rezim Assad karena menggunakan senjata kimia untuk menyerang warga sipil.
Angkatan Udara Inggris dan Perancis juga berpartisipasi dalam serangan itu.
Pentagon mengatakan, Presiden Trump sesuai kekuasaan yang diberikan oleh konstitusi telah menginstruksikan militer AS untuk menyerang sejumlah fasilitas senjata kimia Suriah.
Komando pusat AS bersama-sama dengan pasukan Inggris dan Perancis, pada pukul 21:00 EST mulai membombardir secara tepat sasaran pada fasilitas yang ditargetkan.
Kantor Berita Arab Suriah menunjukkan ledakan hebat di pinggiran kota Damaskus terjadi ketika pesawat tepur AS. Inggris dan Prancis meluncurkan serangan udara. (AFP/Sana/Handout/STR)
Kepala Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat, Kenneth McKenzie pada 14 April mengatakan bahwa tempat yang dijadikan sasaran pemboman adalah komponen utama dari infrastruktur senjata kimia milik rezim Suriah.
Menlu Prancis, Jean-Yves Le Drian dalam wawancara dengan BFM TV mengatakan, “Sebagian besar fasilitas termasuk senjata kimia Suriah telah dihancurkan dalam serangan tadi malam.”
Kepala Staf Gabungan AS, Laksamana Joseph Dunford mengatakan, target serangan udara adalah pusat penelitian senjata kimia di dekat ibukota Damaskus. Sebuah depot senjata kimia dan sebuah komando operasi senjata kimia Suriah.
Dia mengatakan bahwa ketiga fasilitas ini dipilih tidak hanya karena rezim Assad menggunakan senjata kimia untuk membunuh warga sipil, tetapi juga karena menghindari pengeboman yang berpotensi melukai warga sipil.
Pesawat tempur Inggris mengudara untuk berpartisipasi dalam pengeboman. (Iakovos Hatzistavrou/AFP/Getty Images)
Trump mengatakan bahwa serangan udara itu bertujuan untuk menghentikan pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia untuk membunuh rakyatnya. Pekan lalu, rezim Assad menyerang warga sipil di kota Douma, Suriah.
Dan Trump mengatakan bahwa Amerika Serikat siap untuk melanjutkan serangan udara sampai rezim Suriah berhenti menggunakan senjata kimia.
Gambar menunjukkan kapal perang Prancis sedang meluncurkan rudal ke target Suriah selama serangan gabungan. (AFP/Ecpad and AFP photo)
Seorang saksi mengatakan kepada Reuters bahwa setidaknya telah terjadi enam kali ledakan hebat di Damaskus. Saksi lain menyatakan bahwa lokasi pusat penelitian ilmiah yang penting di distrik Barzah Damaskus berhasil dihancurkan. (ET/Sinatra/waa)
Reruntuhan sebuah fasilitas senjata di dekat Damaskus yang hancur terkena rudal. (Louai Beshara/AFP/Getty Images)
Epochtimes.id- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dinobatkan sebagai Menkeu Terbaik di Asia Pasifik Tahun 2018 versi majalah keuangan, FinanceAsia.
Penghargaan yang sama juga telah diterima Menkeu Sri Mulyani tahun lalu. Menurut FinanceAsia, Menkeu Sri Mulyani berhasil membawa perkonomian Indonesia ke arah yang lebih baik.
Menteri Sri Mulyani dianggap berhasil memanfaatkan kesempatan kemajuan ekonomi global untuk mereformasi struktur keuangan pada 2017 sehingga dapat bertahan saat terjadi kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.
Mengutip dari Laman Kementerian Keuangan, atas penghargaan tersebut, Menkeu mengungkapkan bahwa apresiasi ini tak lepas dari peran Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla atas kepemimpinan mereka berdua yang selalu mendorong seluruh Menteri untuk senantiasa bekerja keras guna memperbaiki kehidupan rakyat Indonesia.
Hal ini juga merupakan pengakuan dan apresiasi atas kerja keras Pemerintah di bidang ekonomi, yang didukung oleh kerja sama yang baik antara Kementerian Keuangan dan seluruh pemangku kepentingan.
Ia menambahkan, Menkeu adalah jabatan publik dan abdi negara yang bertanggung jawab mengelola keuangan negara bagi sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat.
“Keuangan negara adalah alat untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia untuk mewujudkan masyarakat adil makmur dan negara yang beradab dan bermartabat,” ungkap Sri Mulyani.
Selain menobatkan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menkeu Terbaik di Asia Pasifik Tahun 2018, FinanceAsia juga merilis peringkat untuk para menteri keuangan lain di kawasan ini.
Peringkat dua diberikan kepada Menkeu Singapura, Heng Swee Keat; peringkat tiga Menkeu Filipina, Carlos Dominguez; peringkat empat Menkeu India, Arun Jaitley; peringkat lima Menkeu Tiongkok, Xiao Jie.
Selanjutnya, peringkat enam diberikan kepada Menteri Strategi dan Keuangan Korea Selatan, Kim Dong Yeon; peringkat tujuh Menkeu Australia, Scott Morrison; peringkat delapan Menkeu Thailand, Apisak; peringkat sembilan Menkeu Jepang, Taro Aso; peringkat sepuluh Menkeu Hong Kong, Paul Chan.
Sementara, peringkat sebelas dan dua belas masing-masing diberikan kepada Menkeu Malaysia, Najib Razak dan Menkeu Taiwan, Sheu Yu-jer.
FinanceAsia juga menilai Menkeu Sri Mulyani berhasil menjaga stabilitas belanja negara yang terlihat terlihat dari defisit anggaran yang lebih rendah (2,5%) dibanding proyeksi semula (2,9%).
Selain itu, Pemerintah juga dinilai berhasil menjaga stabilitas inflasi dan nilai tukar rupiah. Pada tahun 2017 pula, Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai angka US$ 1 triliun untuk pertama kalinya, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 5%.
Menkeu Sri Mulyani persembahkan penghargaan ini untuk rakyat Indonesia yang pada bulan April ini akan memperingati Hari Kartini, sosok perempuan inspirasional yang tidak hanya memiliki intelektualitas hebat dan kepedulian tinggi pada masyarakat dan bangsanya, namun tidak segan untuk berjuang mendobrak halangan bagi perempuan untuk mendapat kesempatan menuntut pendidikan dan peranan yang setara di masyarakat. (asr)
Angkatan Laut Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) telah mengatakan dalam sebuah pengumuman yang sangat penting bahwa mereka akan mengadakan latihan perang militer di samping Selat Taiwan pada 18 April.
Sebagai tanggapan, Taiwan memberi tahu warganya bahwa latihan tersebut hanya latihan rutin dan mereka tidak perlu takut.
Latihan tanggal 18 April tersebut pertama kali dilaporkan oleh Global Times, outlet media negara yang dikenal memiliki bakat kebangsaan dan sering bertindak melayani sebagai platform untuk propaganda politik rezim komunis tersebut.
Administrasi Keselamatan Maritim Fujian, provinsi Tiongkok yang menghadap Taiwan di seberang Selat Taiwan tersebut, telah mengumumkan bahwa latihan tersebut akan berlangsung di area kecil perairan di sebelah pantai Fujian.
Latihan ini, meskipun hanya berjarak 12 mil laut dari pantai Tiongkok dan jarak jauh (100 mil laut) dari pulau utama Taiwan, telah secara sensasional dideskripsikan oleh Global Times dan media pemerintah Tiongkok lainnya sebagai yang akan berlangsung di “Selat Taiwan,” memperkuat ancaman yang dipersepsikan terhadap latihan tersebut. Media internasional juga dengan cepat mengambil istilah tersebut dan menggambarkan latihan itu sebagai sebuah unjuk rasa tentang keinginan Beijing untuk memprovokasi.
Pemerintah Taiwan meyakinkan rakyat dari negara kepulauan demokratis tersebut bahwa latihan Tiongkok adalah “latihan rutin”, dan mengatakan bahwa angkatan bersenjatanya mengawasi dengan seksama perkembangannya dan akan menanggapi setiap kemungkinan.
Beberapa pengamat mengatakan penggunaan “Selat Taiwan” oleh Tiongkok tersebut adalah langkah yang disengaja oleh gerai propaganda rezim tersebut untuk membangkitkan ketakutan di kalangan masyarakat Taiwan dan internasional.
“PLA menggunakan media untuk membangkitkan rasa tidak aman di dalam Taiwan. Ini adalah tindakan peperangan politik,” kata Ian Easton, seorang peneliti di Project 2049 Institute. “Pada titik ini, tidak ada yang perlu dikhawatirkan selain kapal-kapal Tiongkok atau pesawat yang menabrak satu sama lain dalam kabut jam 8 pagi di muara Teluk Quanzhou.”
Easton, yang juga menulis sebuah buku baru-baru ini “The Chinese Invasion Threat” (Ancaman Invasi Tiongkok), yang membahas pertahanan Taiwan dalam peristiwa invasi PLA tersebut, mengatakan bahwa area latihan yang direncanakan kecil dan tidak ada pergerakan pasukan besar telah dilaporkan.
“Intelijen militer AS dan Taiwan akan memantau latihan ini dengan seksama, kalau-kalau PLA mengambil kesempatan ini untuk melakukan sesuatu yang provokatif,”katanya.
Pengumuman Tiongkok tersebut juga datang hanya beberapa jam setelah Presiden Xi Jinping menginspeksi pawai angkatan laut besar yang diselenggarakan oleh PLA di sekitar provinsi pulau selatan Hainan, yang secara luas disiarkan ke seluruh dunia sebagai demonstrasi kekuatan laut PLA yang berkembang pesat.
Surat kabar South China Morning Post yang berbasis di Hong Kong telah mengutip seorang analis yang mengatakan pelatihan Tiongkok itu dimaksudkan untuk menunjukkan dukungan kepada mitra strategis Tiongkok, Rusia, dalam upaya mengalihkan perhatian dunia dari krisis yang sedang berlangsung di Suriah dimana serangan AS dalam waktu dekat mungkin terjadi.
Laporan tersebut, bagaimanapun, belum didukung oleh sumber lain, dan pengamat lain seperti Easton mengatakan bahwa rencana tentang latihan tersebut “hampir pasti telah direncanakan beberapa bulan sebelumnya.”
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintahan Trump telah mengambil berbagai langkah untuk menegaskan dukungannya terhadap Taiwan terhadap agresi rezim Tiongkok. Baru minggu lalu, permintaan lama Taiwan untuk meminta bantuan dari perusahaan Amerika dalam membangun kapal selam buatan sendiri telah disetujui oleh pemerintah AS, sebuah langkah yang diprotes keras oleh rezim Tiongkok.
Trump juga telah menandatangani Undang-Undang Perjalanan Taiwan (Taiwan Travel Act), yang disahkan dengan suara bulat oleh Kongres AS, dan berusaha mendorong pertukaran resmi tingkat tinggi antara Amerika Serikat dan Taiwan.
Tindakan itu juga diprotes keras oleh Beijing, yang bersikeras bahwa pemerintah AS harus menahan diri dari setiap keterlibatan resmi dengan Taiwan karena menganggap negara pulau tersebut adalah wilayah Tiongkok. (ran)
Epochtimes.id- Puluhan anggota Forum Anak Jatinegara, Jakarta Timur, menggelar aksi pengumpulan Kartu Komitmen Jatinegara Layak Anak Tanpa Iklan Rokok, di Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (14/4/18).
Dalam acara yang dihadiri langsung Camat Jatinegara, Kepala Puskesmas Jatinegara, dan Ketua RW 012 Cipinang Besar, Forum Anak Jatinegara berkeliling rumah warga untuk mengumpulkan dukungan Jatinegara Layak Anak.
Bentuk dukungan itu adalah memberikan tanda tangan dan bersedia berkomitmen menjalankan 3 hal sebagai berikut.
Pertama, warga berkomitmen untuk tidak merokok di tempat umum dan di dekat anak-anak.
Kedua, warga menegur bila ada anak yang merokok.Dan ketiga, Jika warga tersebut adalah seorang anak berusia kurang dari 18 tahun, dia berkomitmen untuk tidak merokok seumur hidup dan mengajak teman-temannya untuk tidak merokok.
Menurut Fajar Purnama, anggota Forum Anak Jatinegara, kegiatan pengumpulan kartu komitmen ini didasari keprihatinan Forum Anak terhadap dampak rokok, khususnya terhadap anak.
Puluhan anggota Forum Anak Jatinegara, Jakarta Timur, menggelar aksi pengumpulan Kartu Komitmen Jatinegara Layak Anak Tanpa Iklan Rokok, di Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (14/4/18).
Tingginya jumlah perokok anak, yang dipicu mudahnya anak membeli rokok dan mendapatkan rokok, mendorong mereka mencari solusi untuk menekan jumlah perokok anak.
Bergulirlah ide untuk merancang aksi Kecamatan Jatinegara Layak Anak dengan menggalang komitmen warga untuk tidak merokok dan menegur anak bila merokok.
“Kami di Forum Anak memiliki fungsi sebagai pelopor dan pelapor (2P).Kami berpikir, seharusnya kami melakukan inisiatif untuk mengurangi jumlah perokok anak di Jakarta. Sehingga, timbul ide menggalang dukungan warga ini,” jelas Fajar.
Menurut pelajar kelas 10 SMA Negeri 53 Jakarta Timur ini, Forum Anak Jatinegara lalu mendiskusikan ide tersebut dengan Ketua RW 012 Cipinang Besar dan mendapat dukungan penuh.
Dari hasil diskusi ini muncullah ide untuk menjadikan Kelurahan Cipinang Besar Utara sebagai pilot project untuk menggalang komitmen warga terkait perlindungan anak dari bahaya rokok.
“Akhirnya, kami dari Forum Anak merumuskan pembuatan kartu komitmen dan merencanakan aksi penggalangan dukungan warga ini,” kata Silviana, siswi SMK Muara Indonesia yang juga pegiat Forum Anak Jatinegara.
Dukungan untuk Jakarta Layak Anak
Setelah merumuskan ide penggalangan dukungan ini, Forum Anak pun beraudiensi dengan Camat Jatinegara.Ternyata Camat sangat mendukung ide kreatif mereka.
“Pak Camat menyatakan sangat mendukung dan bersedia datang ke lokasi pada saat pengumpulan kartu komitmen ini,” kata Fajar yang aktif di Forum Anak sejak kelas 7 SMP ini.
Sehingga, dengan dukungan penuh Camat Jatinegara, dan sosialisasi yang sudah dilakukan RW 012 Kelurahan Cipinang Besar Utara, aksi penggalangan ratusan komitmen untuk kecamatan Jatinegara Layak Anak pun dimulai sejak pagi hari (14/4).
“Di setiap rumah yang kami datangi, Forum Anak terlebih dahulu memberikan sosialisasi tentang bahaya rokok, lalu warga diajak menandatangani kartu komitmen untuk mendukung penurunan prevalensi perokok anak,” jelas Fajar.
Puluhan anggota Forum Anak Jatinegara, Jakarta Timur, menggelar aksi pengumpulan Kartu Komitmen Jatinegara Layak Anak Tanpa Iklan Rokok, di Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (14/4/18).
Bila warga menandatangani kartu komitmen, mereka mendapat stiker komitmen untuk ditempel di rumah masing-masing.
“Kami tidak hanya mendatangi rumah warga, tetapi juga berkeliling di jalan di sekitar Kelurahan Cipinang Besar Utara ini,” kata Silviana.
“Dan total hari ini terkumpul 156 warga yang memberikan dukungan,” tambahnya.
Ia menyatakan sangat bersyukur atas dukungan warga dan pemerintah kota seperti Lurah dan Camat Jatinegara yang berkomitmen mengurangi perokok anak.
“Nantinya ke-156 kartu komitmen ini kami serahkan kepada Camat Jatinegara bulan Mei mendatang, sebagai wujud dukungan untuk melindungi anak-anak dari bahaya rokok.Nantinya pak Camat akan meneruskan dukungan warga ini kepada Walikota dan pejabat terkait,” kata Silviana.
Ia menambahkan, perjuangan untuk mengurangi perokok anak di Jakarta sudah dimulai hari ini, dari Kecamatan Jatinegara.
“Dan ini baru merupakan langkah awal dalam mendukung Jakarta Layak Anak,” tegas Silviana.
Ke depan, Forum Anak Jatinegara ingin berkolaborasi dengan Forum Anak lainnya di wilayah DKI Jakarta untuk terus menyuarakan dukungan mewujudkan kota Jakarta Layak Anak. (asr)
Epochtimes.id- Arab Saudi menyatakan dukungan untuk serangan udara yang dipimpin AS dan sekuturnya terhadap fasilitas senjata kimia Suriah.
“Kami sepenuhnya mendukung operasi militer terhadap sasaran militer di Suriah,” kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan, pada Sabtu (14/04/2018) dilansir dari al-Arabiya.net.
Menurut sebuah sumber di Kementerian, pejabat Saudi mengatakan operasi militer sebagai tanggapan terhadap penggunaan rezim Suriah secara terus-menerus terhadap senjata kimia yang dilarang secara internasional terhadap warga sipil yang tidak bersalah.
Korban yang menjadi sasaran senjata kimia ini termasuk anak-anak dan perempuan.
Senjata Kimia ini disebut untuk melanjutkan kejahatan keji yang dilakukan terhadap rakyat Suriah selama bertahun-tahun.
Sumber tersebut menyebut rezim Suriah bertanggung jawab atas paparan Suriah terhadap operasi militer ini, mengingat kegagalan masyarakat internasional untuk mengambil tindakan tegas terhadap rezim.
The Syrian raid was so perfectly carried out, with such precision, that the only way the Fake News Media could demean was by my use of the term “Mission Accomplished.” I knew they would seize on this but felt it is such a great Military term, it should be brought back. Use often!
Pernyataan serupa disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Bahrain. Otoritas Bahrain menyatakan dukungan untuk serangan presisi pada target militer milik rezim Suriah.
Sebuah pernyataan kementerian mengatakan: “Operasi militer diperlukan untuk melindungi warga sipil dan menghentikan penggunaan bahan kimia.”
Presiden Donald Trump mengumumkan pada Jumat (13/04/2018) malam bahwa operasi gabungan AS-Inggris-Perancis telah digelar di Suriah, menargetkan rezim “kriminal” Bashar al-Assad. (asr)
Pada musim semi tahun ke-13 periode Tianbao (sekitar tahun 754) dari Dinasti Tang, Cheng Liu dan Hui Li sering membawa muatan ikan dan kepiting dalam jumlah besar untuk dijual antara negara Wu dan Yue. Suatu hari, perahu mereka penuh dengan ikan di Xinan dan sedang dalam perjalanan menuju daerah Danyang.
Hari sudah gelap ketika mereka tiba di Chapu, jadi mereka memutuskan untuk berhenti dan mencari tempat untuk tidur. Hui Li ingin pergi ke desa dan meninggalkan Cheng Liu sendirian di atas kapal.
Awan tebal menutupi langit, dan tenang, tanpa tanda-tanda siapa pun di sekitarnya. Tiba-tiba, Cheng Liu mendengar suara pria memanggil dengan sedih, “Amitabha!” Dia melompat dan memeriksa kabin perahu. Dia melihat seekor ikan besar, dengan janggut berwarna cerah, menggelengkan kepalanya dan memanggil dengan suara manusia, “Amitabha!”
Cheng sangat takut rambutnya hampir tegak lurus. Dia melompat dari perahu dan bersembunyi di alang-alang untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya. Kemudian, ribuan ikan di kabin semuanya melompat-lompat meneriakkan nama Buddha. Suaranya bergetar. Begitu suara riuh mereka selesai, lelaki yang ketakutan tersebut buru-buru melemparkan semua ikan kembali ke sungai.
Tidak lama setelah itu, Hui Li datang kembali, dan Cheng Liu menceritakan semuanya. Hui dengan marah berkata, “Dari mana kamu datang dengan cerita aneh seperti itu? Itu hanya omong kosong!” dan menyumpahinya untuk waktu yang lama. Cheng tidak tahu bagaimana meyakinkan Hui tentang kebenaran tersebut, maka dia menggunakan pakaian dan perak yang dia punya untuk membayar atas ikan-ikan yang telah dia buang ke sungai tadi.
Cheng hanya memiliki satu keping perak tersisa. Dengan itu, ia membeli lebih dari selusin jerami yang bisa ia beli dan jual di tempat lain. Dia menaruhnya di tepi sungai. Keesokan harinya, Cheng mencoba memindahkan jerami ke perahu tetapi merasakan jerami tersebut sangat berat. Jadi dia membuka ikatannya dan menemukan 15 bundel koin, yang merupakan sejumlah besar uang pada masa itu. Ada selembar kertas yang bertuliskan, “Ini adalah uang untuk ikan itu.” Cheng merasa lebih terkejut.
Pada hari yang sama, di Negara Gua, Cheng bertemu sekelompok biksu yang sedang makan dan memberikan uang tersebut kepada mereka. Seorang kepala pensiunan yang bernama Wan Zhuang kebetulan sedang melewati daerah itu pada saat itu. Dia mendengar hal ini secara rinci, mencatatnya, dan menyampaikannya kepada generasi-generasi berikutnya. (ran)
EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sangat gemar membaca berita yang disajikan surat kabar Epoch Times edisi bahasa Inggris, The Epoch Times.
Kandidat Partai Republik yang sedang bersaing untuk memperoleh kursi sebagai Senator California, Paul Taylor, mengatakan dia mengetahui bahwa Presiden Trump setiap hari membaca surat kabar Epoch Times berbahasa Inggris. Trump juga memuji media tersebut terpercaya karena menyajikan pelaporan yang otentik.
“Saya diperkenalkan dengan seorang wanita kawan dekat Donald Trump. Ketika saya bersamanya membincangkan berita dalam surat kabar Epoch Times (edisi bahasa Inggris), ia mengatakan bahwa Trump tiap hari membaca surat kabar tersebut. Dibandingkan dengan surat kabar lainnya, Trump lebih percaya dengan Epoch Times karena laporannya yang otentik dan akurat,” tutur Paul Taylor.
Paul Taylor, adalah seorang pengusaha sukses di Bay Area, San Francisco. Dia membangun tiga perusahaan bahan bangunan dan menciptakan lebih dari 1.000 lapangan kerja. Sebagai pendukung Presiden Trump, tahun ini, ia berkampanye sebagai kandidat Partai Republik untuk kursi Senat.
Taylor akan menantang anggota senior Senator Demokrat Dianne Feinstein. Paul juga mengaku bahwa dia adalah pembaca setia surat kabar Epoch Times.
“Saya memiliki latar belakang ilmu pengetahuan dan saya menghargai kenyataan. Tidak ada orang yang bisa mengubah pikiran saya tentang ideologi saya. Yang ingin saya ketahui adalah fakta yang sedang terjadi, dan saya pikir surat kabar Anda yang memiliki konten informasi jenis itu,” sambung Paul Taylor.
Sejak Trump menjabat, Epoch Times menyajikan halaman khusus tentang kegiatan pemerintahan Trump dengan menempatkan reporter berpengalaman di Gedung Putih untuk meliput kegiatan, kebijakan reformasi Trump serta memberitakannya secara komperhensif dan jujur kepada pembaca di seluruh dunia.
Paul mengatakan bahwa baru-baru ini ia memanfaatkan kesempatan hubungan dengan tim dari Presiden Trump untuk merekomendasikan Epoch Times kepada mereka. Tanpa disangka mereka menjelaskan bahwa Presiden Trump membaca laporan-laporan dari sejumlah media setiap hari tetapi memuji The Epoch Times, karena ia sebagai satu-satunya media yang memberikan laporan yang paling benar.
Paul Taylor saat menerima wawancara NTDTV pada 13 April 2018. (foto : Epoch Times)
“Menurut saya hal ini sangat penting, karena Anda memberikan laporan berdasarkan fakta, bukan berita palsu,” kata Paul.
Saat ini, media The Epoch Times didistribusikan di 35 negara di seluruh dunia, yang mencakup 21 bahasa. Surat kabar berbahasa Inggris pertama kali dirilis di Amerika Serikat pada awal tahun 2004.
Pembaca The Epoch Times banyak tersebar di kota-kota besar Amerika Serikat, seperti New York, Washington DC, Los Angeles, San Francisco. Selain itu, jumlah trafik atau lalu lintas online-nya bahkan tidak kalah dengan The Wall Street Journal. (Zhang Dehui dan Yao Yuan/NTDTV/Sinatra/waa)
Pejabat Amerika Serikat dan Korea Utara sedang berkomunikasi secara rahasia untuk mempersiapkan pertemuan puncak yang akan diadakan pada akhir bulan Mei atau awal bulan Juni.
Media Korea mengutip laporan Korea Utara mengungkapkan bahwa Kim Jong-un baru bersedia sepenuhnya meninggalkan senjata nuklirnya jika Amerika Serikat mau menyetujui lima permintaan mereka.
Media Korea Selatan ‘Hankyoreh’ mengutip sejumlah sumber asal Korea Utara yang terlibat persiapan KTT menyebutkan, persyaratan yang diminta Korea Utara adalah :
1, Menarik seluruh fasilitas dan peralatan terkait strategi nuklir dari Korea Selatan.
2, Menghentikan pengiriman senjata strategis ketika latihan militer bersama AS – Korea Selatan berlangsung.
3, Menjamin tidak menggunakan senjata konvensional dan senjata nuklir untuk menyerang Korea Utara.
4, Mengubah perjanjian gencatan senjata Korea Utara – Korea Selatan menjadi perjanjian perdamaian.
5, Menjalin hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dengan Korea Utara.
Sumber mengatakan bahwa Korea Utara tidak meminta AS menarik militernya dari Korea Selatan, dan juga berjanji tidak akan mengusulkan penarikan militer AS dari Korea Selatan sepanjang Korea Utara mendapat jaminan bahwa tidak ada ancaman terhadap pemerintah Korea Utara.
Terhadap syarat yang diajukan Korea Utara, pihak Amerika Serikat mengatakan, jika Korea Utara benar memiliki niat untuk meninggalkan senjata nuklir, AS siap menanggapi secara positif terhadap permintaan mereka untuk menjalin hubungan diplomatik dan perjanjian damai. Tetapi Amerika Serikat pasti akan mendesak Korea Utara untuk segera mewujudkan denuklirisasi, tidak ingin memberikan waktu kepada Korea Utara untuk ‘bernapas’.
Sumber mengatakan, pertemuan puncak Trump – Kim Jong-un hanya akan mencapai kesepakatan kerangka besar, termasuk prinsip kompensasi atas ‘ganti-rugi’ akibat denuklirisasi dan batas waktu untuk itu, tetapi rincian spesifik akan dinegosiasikan pada pembicaraan lanjutan.
Sebelumnya media Korea pernah memberitakan bahwa Korea Utara menghendaki waktu 6 bulan hingan 1 tahun untuk denuklirisasi total. Tetapi itu juga tergantung pada berapa lama Korea Utara dapat menyelesaikan pengembangan rudal antarbenua. Gedung Putih sedang menganalisis informasi yang relevan.
Lima syarat yang diajukan Korea Utara itu tampaknya penuh dengan ketulusan. Namun, media Korea Selatan menyebutkan bahwa Korea Utara tidak mengutarakan soal tahapan pelaksanaan denuklirisasi dan AS pun belum memberikan tanggapannya.
Ketika kunjungan Kim Jong-un ke Beijing pada akhir bulan Maret lalu, Kim Jong-un telah secara tegas meminta AS dan Korea Selatan untuk menyepakati rencana denuklirisasi secara bertahap dengan memberian kompensasi atau jaminan keamanan setiap langkah pencapaian kemajuan. Selanjutnya, diplomat Korea Utara juga secara terbuka menyatakan hal yang sama.
Gagasan seperti ini sudah sering digunakan oleh rezim Korea Utara untuk membohongi masyarakat dunia, sehingga diperkirakan AS tidak akan menerimanya. Pemerintah Trump menegaskan “Apa yang AS inginkan adalah denuklirisasi secara sekaligus dan tidak dapat ditawar-tawar”
Menurut analisis eksternal, jika pembicaraan AS – Korea Utara mengalami kegagalan, kemungkinan terjadi pertempuran di Korea Utara lebih tinggi. Menurut media asing, pihak Tiongkok telah menempatkan sekitar 300.000 orang pasukan di perbatasan dengan Korea Utara.
Usai pulang dari Beijing, Kim Jong-un kembali mengaku hubungan dengan Tiongkok adalah persekutuan darah. Beijing di saat memberikan sanksi tambahan kepada Korea Utara, tetapi diam-diam melanggar resolusi PBB dengan membukakan pintu belakang untuk kembali berhubungan dengan negara itu. Semua ini telah menambah kesulitan internasional dalam menyelesaikan masalah nuklir Korea Utara.
Trump menunjukkan sikap tegas dalam menyelesaikan isu nuklir Korea Utara. Media Korea Selatan mengutip laporan Washington mengabarkan bahwa Gedung Putih Trump saat ini sedang menyusun sebuah strategi besar yang belum dapat dipahami baik Korea Selatan dan Korea Utara, dengan Kim Jong-un ‘digambarkan berada di atas punggung harimau’. (Sinatra/asr)
Perang perdagangan hanyalah bagian kecil dari perang industri. Secara fisik, itu adalah jeritan sebelum pertarungan. Ada lebih banyak peperangan industri daripada yang terlihat.
Barat perlu memahami bahwa untuk melawan Tiongkok dalam perang industri, Anda sebaiknya tahu apa yang Anda lakukan. Ini adalah lawan yang sama sekali berbeda. Tidak ada aturan Queensberry (tingkah laku sopan, terutama dalam perselisihan) di sini. Itu berarti tidak ada sarung tangan, tidak ada wasit untuk menghentikan pertarungan, tidak menyerah, dan tidak ada staf medis yang merawat luka Anda.
Tujuan perang industri bukanlah untuk menang sesuai dengan seperangkat aturan, atau untuk memenangkan permainan sejenis. Ini dirancang khusus untuk satu hal: untuk menyingkirkan lawan dari bisnis. Dan itu telah bekerja dengan sangat baik selama tiga dekade terakhir bahwa Tiongkok telah menggunakannya, efek yang telah menghabiskan produksi Amerika, melemahkan sumber daya alam dari Australia, dan memungkinkan penjajahan ekonomi rezim Tiongkok di Amerika Latin dan Afrika.
Perang industri adalah perjuangan untuk manufaktur, dan ini meluas untuk memperjuangkan sumber daya alam, saluran pelayaran, kekayaan intelektual, karyawan yang cakap, dan daftar panjang aset lainnya.
Amerika Serikat sekarang memasuki pertarungan ini, setelah mengizinkan Partai Komunis Tiongkok (PKT) memiliki kekuasaan yang relatif bebas selama beberapa dekade. Presiden Donald Trump dapat menetapkan tarif $60 miliar untuk barang-barang Tiongkok, dan ini dapat membantu menetapkan seperangkat aturan yang dapat diberlakukan di wilayah kekuasaan ini. Tetapi PKT tidak mungkin setuju tanpa menguji batas-batas pengaturan tersebut.
Ketika Amerika Serikat memasuki bidang ini, pertama-tama harus dipahami bahwa dalam setiap konflik, kuncinya adalah persiapan. Mereka yang lebih siap, yang telah membuat lebih banyak perhitungan, yang memahami medan dimana mereka terlibat, yang memahami musuh, yang memahami gerakan yang akan dilakukan musuh dan melawannya, yang memahami sifat pertempuran, adalah orang-orang yang memahami memiliki kemungkinan yang lebih baik untuk menjadi pihak yang menang.
Kata kuncinya di sini adalah “probabilitas,” karena hal-hal dapat tidak pasti bahkan ketika pertempuran mungkin terlihat seolah-olah telah dimenangkan. Satu serangan tidak beruntung dapat membuat seluruh usaha Anda tidak berguna.
Dalam perang kinetik, jenis dimana sebagian besar negara sudah terbiasa bertempur, senjata utama terlihat seperti proyektil: peluru, rudal, bom, atau panah. Selama perang, Anda menembak sebanyak yang Anda bisa melawan musuh sampai Anda mengalahkan pasukan mereka, memaksa mereka menyerah pada syarat menyerah yang Anda buat.
Dalam peperangan industri, proyektil itu tampak seperti sebuah transaksi. Semakin banyak transaksi yang Anda lakukan, semakin baik peluang Anda memenangkan konflik tersebut.
Transaksi Adalah Kunci
Ada ratusan teknik penyerangan dan pertahanan dalam peperangan industri, dengan kombinasi yang tak terhitung banyaknya untuk membentuk aksi dan respons. Ini menciptakan potensi besar untuk membangun strategi-strategi yang kompleks.
Namun, dalam semua teknik-teknik ini, tujuan paling penting dalam peperangan industri adalah didasarkan pada satu hal: transaksi. Dan ini adalah tujuan yang diambil oleh pemerintahan Trump. Semakin banyak transaksi yang Anda miliki, semakin besar bisnis Anda. Semakin sedikit transaksi yang Anda miliki, semakin kecil bisnis Anda. Aturan ini berlaku untuk siapa saja dalam bisnis karena kebanyakan orang berada di dalam bisnis untuk menghasilkan uang. Tidak ada yang lain.
Sebuah transaksi lebih kompleks daripada ia muncul dengan segera, bagaimanapun, dan ini berlaku pada tujuh metode untuk mengamankan sebuah transaksi. Yaitu harga, pengiriman, kualitas, aftermarket (pasar sekunder), pelanggan, pemegang saham, dan karyawan.
Ketika semua dari tujuh elemen transaksi ini menembaki semua bidang, indra bisnisnya tajam, dan mesin-mesin yang menggerakkan diminyaki dengan baik, selaras, dan siap untuk pertumbuhan. Setelah pertumbuhan transaksional tercapai di rumah sendiri, pejuang perang industri tersebut akan mencari pertumbuhan di luar negeri, di negara lain dan di antara ekonomi negara lain. Saat itulah menjadi sangat serius.
Resolusi penuh klik di sini. Sistem 7Tao untuk peperangan industri. (Amar Manzoor)
Menyerang dan Mempertahankan Transaksi
Untuk mengamankan transaksi-transaksi, kita memerlukan dua arah sederhana: yang bergerak ke dalam wilayah pesaing, dan yang lain yang mempertahankan wilayah kita.
Sistem pertahanan dalam peperangan industri dirancang untuk menghemat uang dan menyimpannya di dalam garis pertempuran demarkasi, yang berarti di negara Anda sendiri, atau, dalam kasus Tiongkok, di Tiongkok.
Sistem penyerangan dirancang khusus untuk menyerang wilayah pesaing dan mengambil transaksi-transaksi mereka. Jika ini diambil secara ekstrem, seperti yang telah dilakukan rezim Tiongkok, seluruh geografi dapat terkuras untuk industri mereka, ekosistem-ekosistem menderita kelaparan untuk transaksi-transaksi, dan populasi lokal menderita kelaparan dari mata pencaharian mereka, meninggalkan kehancuran di belakangnya.
Keadaan medan perang saat ini adalah bagian besar dari mengapa Trump terpilih. Amerika Serikat telah menerima ujung peperangan industri Tiongkok selama lebih dari tiga dekade, dan hasilnya terlihat di kota-kota seperti Detroit di mana penipisan industri telah membuat populasi pekerja menjadi mubazir. Efek Detroit ini segera menyebar di seluruh bangsa tersebut saat persediaan modal menjadi lebih dangkal dan persaingan dalam segala hal menjadi begitu mewabah sehingga orang tidak bisa lagi mencari nafkah.
Di bawah pengaruh dari penipisan ekonomi yang dihabiskan oleh perang industri asing tersebut, seperti tubuh yang kelaparan, ekonomi lokal mulai mengkanibal sendiri, dan negara yang ditargetkan akan dipaksa untuk menjual sumber daya dan asetnya untuk bertahan hidup.
Tidak memahami bahwa peperangan industri memiliki dampak besar pada suatu populasi, akan membuat basis pemilih mengubah pendekatan mereka pada politik-politik, dan akan mencekik layanan sipil, yang dijalankan oleh para pembayar pajak. Jika efeknya tidak diatasi, ketidakstabilan yang dihasilkan dari penipisan ekonomi melalui peperangan industri tersebut bahkan dapat menyebabkan perang sipil.
Meskipun secara teknis tidak ada kekerasan, efek peperangan industri bisa sama menghancurkannya seperti pertempuran konvensional. Dengan demikian, sangat penting bahwa Amerika Serikat memahami sifat perang di mana ia telah terlibat, dan yang pemerintahan Trump telah mulai melawan. (ran)
Amar Manzoor adalah penulis buku “The Art of Industrial Warfare,” dan pendiri sistem peperangan industri 7Tao.
Epochtimes.id- Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Trump pada hari Kamis (12 April) memanggil tim keamanan nasional untuk membahas situasi di Suriah, tetapi belum mengeluarkan tanggapan apakah akan menggunakan serangan militer kepada negara itu.
Namun, media AS mengutip ucapan sumber memberitakan bahwa Amerika Serikat sedang mengevaluasi situasi untuk melakukan serangan udara terhadap delapan target potensial di Suriah.
Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan : “Kami masih terus memantau berita intelijen dan melakukan komunikasi dengan para mitra dan sekutu”.
Sarah mengatakan bahwa Presiden Trump pada kamis malam akan melakukan percakapan telepon dengan Presiden Prancis Macron dan Perdana Menteri Inggris Theresa May.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor PM. Theresa May menyebutkan bahwa, selama pembicaraan lewat telepon May dan Trump sepakat dengan suara bulat untuk terus bekerja sama secara erat dalam menangani masalah senjata kimia Suriah.
Seorang sumber yang tak bersedia disebutkan namanya memberitakan kepada CNBC News, AS sedang mengkaji untuk melakukan serangan udara terhadap 8 target potensial di Suriah, termasuk 2 buah bandar udara, sebuah pusat penelitian dan sebuah fasilitas senjata kimia.
Sumber juga mengatakan bahwa militer Suriah juga telah memindahkan sejumlah besar aset Angkatan Udara ke bandara yang dikuasai Rusia, berharap bahwa Washington tidak melakukan serangan ke sana.
Hari Kamis, kepada para wartawan yang meliput, Trump mengatakan : “Kita sedang mempelajari dengan sangat serius keseluruhan situasi di Suriah, lihat saja apa yang akan terjadi.”
Dalam lima hari terakhir, sebagai tanggapan terhadap serangan kimia mematikan yang dilakukan Suriah pada hari Sabtu lalu, Trump dengan keras menuduh rezim Assad dan pendukungnya Rusia dan Iran.
Pada bulan April tahun lalu, Suriah melakukan serangan dengan menggunakan senjata kimia, pemerintah Trump ketika itu meluncurkan 59 rudal Tomahawk untuk menghancurkan pangkalan angkatan udara Suriah.
Setelah serangan itu, Menteri Pertahanan AS Mattis mengatakan bahwa serangan berskala yang dilakukan Amerika Serikat sebagai tanggapan kepada rezim Assad Suriah telah berhasil menghancurkan tempat penyimpanan bahan bakar dan amunisi, melumpuhkan kemampuan pertahanan udara Suriah dan 20% kerusakan pesawat tempur negara itu.
Pentagon pada saat itu juga mengatakan bahwa, sebelum serangan udara dilakukan AS telah menginformasikan kepada pihak militer Rusia yang berada di Suriah.
Bukti adanya serangan senjata kimia
Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa sekitar 500 orang pasien korban serangan senjata kimia yang berada di Douma diketahui memiliki gejala yang konsisten dengan serangan senjata kimia.
Dua orang pejabat AS yang akrab dengan laporan intelijen mengatakan kepada NBC News bahwa AS sudah memiliki sampel darah dan urin dari korban serangan senjata kimia pada hari Sabtu lalu dan hasil tes laboratorium menunjukkan bahwa mereka positif menjadi korban senjata kimia.
Sampel menunjukkan bahwa korban diserang oleh gas klorin dan agen saraf yang tidak disebutkan namanya. Biasanya, sampel ini diperoleh dari rumah sakit atau sumber intelijen Amerika Serikat atau intelijen negara asing.
Pejabat AS mengatakan bahwa meskipun mereka tidak dapat mengandalkan 100% kebenaran dari informasi yang mereka peroleh, tetapi mereka yakin telah terjadi serangan dengan senjata kimia.
Gedung Putih pada Jumat (13 April) menyebutkan bahwa pemerintah Suriah berada di belakang serangan senjata kimia 7 April dan mengutuk Rusia karena tidak mencegah sekutunya Assad melakukan serangan terhadap warga sipil mereka.
Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Kamis mengatakan bahwa pihaknya telah memiliki bukti serangan senjata kimia pada 7 April yang dilakukan oleh pemerintah Suriah.
Theresa May pada hari Kamis menyelenggarakan pertemuan kabinet untuk membahas operasi militer ke Suriah.
Reuters melaporkan, May telah memperoleh dukungan dari anggota kabinetnya untuk mengirim militer Inggris ke Suriah dalam rangka menghentikan rezim Assad lebih lanjut menggunakan senjata kimia menyerang warga sipil. (Sinatra/asr)