Home Blog Page 1978

Trump Duga PKT Perburuk Situasi Nuklir Korea Utara

0

Epoch TimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump berkicau di Twitter. Dia mengungkapkan keyakinannya bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan mematuhi perjanjian denuklirisasi yang dicapai dalam KTT bulan lalu.

Namun, Trump menduga bahwa Partai komunis Tiongkok (PKT) ikut memainkan peran negatif dalam mempengaruhi Korea Utara terhadap proses denuklirisasi.

“Saya yakin bahwa Kim Jong-un akan menghormati perjanjian yang kita tandatangani bersama, hal yang lebih penting adalah jabat tangan (kesepakatan) kami. Kami sepakat untuk menuju denuklirisasi Korea Utara,” Tulis Trump, Senin (9/7/2018).

“Di sisi lain, karena sikap kami terhadap perdagangan dengan Tiongkok, Tiongkok (PKT) mungkin dapat memberikan tekanan negatif pada perjanjian (denuklirisasi), Mudah-mudahan tidak (demikian)!”

Pesan Tweet Trump dikeluarkan setelah pejabat Korea Utara bernegosiasi dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Pertemuan tersebut merupakan pertemuan tingkat tinggi pertama antara kedua negara sejak Trump dan Kim Jong-un bertemu di Singapura.

Pada 8 Juli, Pompeo mengadakan konferensi pers bersama dengan menteri luar negeri Jepang dan Korea Selatan. Dia mengatakan bahwa Amerika Serikat akan terus memberlakukan sanksi terhadap Korea Utara sampai Kim Jong-un sepenuhnya mengimplementasikan program denuklirisasi.

Sehari sebelumnya, juru bicara propaganda Korea Utara membuat retorika keras, menuduh Amerika Serikat menggunakan ancaman ala perampok dalam memaksa Korea Utara meninggalkan program nuklirnya.

Pada hari Senin, dalam kunjungan mendadak ke Kabul, Afghanistan, Pompeo mengatakan kepada wartawan, “Kami masih memiliki jalan panjang untuk ditempuh, namun, Janji yang dibuat Korea Utara, terus terang saja, apa yang telah diucapkan Ketua Kim (Jong-un) secara pribadi kepada Presiden Trump, tetap masih solid.”

Namun, Pompeo juga menegaskan bahwa komentar yang dibuat oleh Korea Utara agak membingungkan.

Sejak pemerintahan Trump menerapkan kenaikan tarif impor atas komoditas Tiongkok senilai 34 miliar dolar AS, Korea Utara mulai memberikan komentar yang menyerang AS. Dan Tiongkok pun menggunakan kenaikan tarif sebagai tindak pembalasan terhadap AS.

Hal itu membuat Trump bertanya-tanya, mungkinkah Tiongkok (PKT) sedang memperbesar tekanan terhadap Korea Utara. Trump sering mengulangi ucapannya bahwa Dia berharap untuk mengakhiri perdagangan tidak adil antara Amerika Serikat dengan Tiongkok.

Senator AS Lindsey Graham dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada hari Minggu mengatakan, “Saya melihat Tiongkok (PKT) sudah campur tangan. Kita sedang konflik, masalahnya kita membeli komoditas senilai 500 miliar dolar AS dari Tiongkok dan Tiongkok (PKT) membeli dari kita komoditas senilai 100 miliar dolar. Mereka juga melakukan cara-cara penipuan, sehingga Presiden Trump ingin mengubah hubungan ekonomi dengan Tiongkok yang tak sehat tersebut.”

“Oleh sebab itu, jika saya adalah Trump, saya tidak akan membiarkan Tiongkok (PKT) menggunakan Korea Utara untuk membuat saya mengambil langkah mundur dalam isu perang dagang. Kita memiliki ‘peluru’ lebih banyak dari mereka (PKT),” sambung Lindsey.

Dia juga mengatakan bahwa Tiongkok akan mengalami kerugian lebih besar daripada AS dalam perang dagang. “Padahal yang menjadi keinginan kita tak lain adalah membuat mereka tidak lagi berbuat kecurangan-kecurangan dalam transaksi perdagangan.”

Menanggapi komentar mengandung ancaman dari Korea Utara, Lindsey Graham percaya, tidak ada keraguan bahwa PKT berusaha menarik kembali kedekatannya dengan Korea Utara. (Xia Yu/ET/Sinatra/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Bea Cukai AS Sita Jutaan Dolar Barang Palsu Tiongkok di Texas

0

Dalam waktu kurang dari dua bulan, agen bea cukai AS di Texas telah menangkap dua pengiriman bernilai jutaan dolar barang palsu dari Tiongkok.

Setelah pengintaian selama tiga hari pada pertengahan Juni, agen-agen khusus Penegakan Hukum dan Keimigrasian AS, Immigration and Enforcement (ICE), telah menyita 795 kotak berlabel alamat pengiriman palsu di Laredo, Texas, menurut siaran pers pada 6 Juli oleh ICE.

Pada tanggal 3 Juli, agen bea cukai menghitung apa yang ada di dalam kotak-kotak tersebut, sebanyak 181.615 barang dagangan yang melanggar merek dagang, dengan perkiraan nilai komoditas lebih dari $42.9 juta.

Barang-barang yang disita tersebut termasuk tiruan dari merek-merek pakaian terkenal seperti Adidas, Calvin Klein, Nike, Under Armor, dan Diesel; merek perancang mewah seperti Chanel, Pelatih, Fendi, Gucci, Hugo Boss, Louis Vuitton, dan Yves St. Laurent; merek elektronik-elektronik dan jam tangan terkenal seperti Apple, Casio, Rolex, Samsung, Sony, dan LG; serta DC dan Marvel Comics palsu.

Pada bulan Mei, agen ICE menyita hampir 79.000 barang palsu senilai lebih dari $16 juta di pelabuhan yang sama.

ICE mengatakan kedua upaya untuk memindahkan barang palsu ke Amerika Serikat tersebut dilakukan oleh organisasi kriminal yang sama yang berbasis di Laredo.

Serentak, kedua serangan tersebut menjaring lebih dari 260.000 potong pakaian, barang elektronik, kosmetik, dan perhiasan senilai hingga $59 juta.

ICE menjelaskan bahwa, berdasarkan perilaku kriminal di masa lalu, barang-barang haram biasanya pertama dikirim ke Meksiko, di mana para penyelundup akan menyuap kartel-kartel Meksiko, yang kemudian mengancam para aparat penegak hukum Meksiko. Kemudian, para pejabat ini akan mengizinkan barang-barang melewati Amerika Serikat tanpa pemeriksaan atau bea impor.

Tiongkok adalah sumber dari sebagian besar barang palsu di dunia. Menurut laporan 2017 tentang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang disita oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, ada 34.143 penyitaan HKI di Amerika Serikat pada tahun 2017, meningkat 8 persen dari tahun 2016, dimana 46 persen berasal dari Tiongkok dan 32 persen berasal dari Hong Kong, diikuti oleh Vietnam di tempat ketiga dengan 19 persen.

Jika semua barang palsu yang berasal dari Tiongkok dan Hong Kong itu asli, menurut laporan tersebut, ia akan memiliki harga eceran sekitar $940 juta.

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2017, ICE telah menangkap 457 orang, mendapat 288 tuduhan kejahatan serius, dan menerima 2,42 putusan hukuman terkait dengan kejahatan properti intelektual.

Membeli barang palsu secara tidak langsung dapat mengalirkan pendanaan untuk perusahaan-perusahaan kriminal dan aktivitas ilegal mereka, menurut Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP), lembaga penegak hukum tersebut di bawah Departemen Keamanan Dalam Negeri. Dampaknya pada perekonomian AS sangat besar, menyebabkan hilangnya pendapatan bagi perusahaan-perusahaan AS, dan akhirnya kehilangan pekerjaan AS dari waktu ke waktu.

Laporan tahun 2017 oleh Komisi Kekayaan Intelektual dari National Bureau of Asian Research, sebuah organisasi penelitian independen, memperkirakan bahwa kerugian tahunan dari pencurian rahasia perdagangan, termasuk barang palsu, untuk perekonomian AS adalah antara $180 miliar dan $540 miliar.

Kedua penyitaan di Laredo tersebut adalah bagian dari pola lama dari barang tiruan Tiongkok yang memasuki pasar AS. Menurut data dari CBP, jumlah penyitaan HKI terkait dengan pemalsuan telah meningkat dengan mantap sejak 2010, dengan 19.959 penyitaan pada tahun 2010 dibandingkan dengan 34.143 kejang pada tahun 2017, peningkatan 71 persen.

Pada tanggal 28 Juni, petugas CBP melaporkan sebuah kasus di Philadelphia di mana paket kiriman yang disamarkan sebagai baterai lithium dari Hong Kong ternyata merupakan jam tangan merek mewah palsu dengan harga ritel hampir $10 juta.

Jam tangan palsu tersebut dirancang agar terlihat seperti merek-merek mewah seperti Rolex, Tous, Hublot, Piguet, Panerai, Patek, Fosil, dan Harley Davidson. Namun kualitas jam dan kemasannya buruk, menurut CBP.

“Ini adalah penyitaan yang penting, baik dalam hal nilai dolar, dan dalam pesan yang disampaikan ke individu-individu dan organisasi-organisasi yang memperdagangkan barang-barang palsu dan bajakan,” kata Joseph Martella, direktur pelabuhan CBP untuk Area Port of Philadelphia.

CBP mengatakan pada hari-hari biasa, agensi tersebut menyita rata-rata produk senilai $3,3 juta dengan pelanggaran-pelanggaran HKI. (ran)

ErabaruNews

Media Asing: Kapal Perang AS Melintasi Selat Taiwan, Waktunya Sangat Singkat

Epochtimes.id- Armada Pasifik AS pada 7 Juli mengkonfirmasikan bahwa dua kapal perang Angkatan Laut AS berlayar melalui Selat Taiwan pada tanggal 7 dan 8 Juli lalu.  Laporan mengatakan bahwa ini adalah bagian dari operasi yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Saat ini, akibat hubungan bilateral Tiongkok-AS menghadapi banyak masalah seperti konflik perdagangan, jadi lewatnya  kapal perang AS lebih kuat sifat peliknya.

Menurut Deutsche Welle berbahasa Mandarin bahwa juru bicara Armada Pasifik Angkatan Laut AS Kolonel Charlie Brown yang mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa memang ada dua kapal perang AS yang bertugas secara rutin melintasi perairan internasional Selat Taiwan. Melintasi perairan internasional di bagian selatan Laut Selatan dan Laut Timur. Patroli tersebut telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Seorang pejabat AS yang tidak bersedia disebutkan namanya mengungkapkan, kedua kapal perang AS masing-masing adalah USS Mustin (DDG-89) dan USS Benfold (DDG-65).

Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengeluarkan pesan bahwa kedua kapal berlayar ke timur laut dari perairan Taiwan selatan pada pagi hari melalui Selat Taiwan, dan menekankan bahwa pelayaran tersebut sesuai dengan peraturan yang relevan.

Istana Kepresidenan Taiwan menyatakan bahwa pemerintah Taiwan menekankan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, untuk itu Taiwan akan terus bekerja keras untuk mempertahankan status quo di Selat Taiwan.

Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, tetapi menurut Undang-Undang Hubungan Taiwan, Amerika Serikat harus membantu Taiwan dalam membela diri. Pada saat yang sama, persenjataan Taiwan juga terutama dibeli dari Amerika Serikat. Tetapi di mata Beijing, masalah Taiwan adalah masalah paling sensitif dalam hubungan Tiongkok – AS.

Pada tahun 2007, setelah kapal induk “Kitty Hawk”  AS mengunjungi Hongkong dan ditolak oleh pihak Tiongkok, mereka kembali ke pangkalan di Jepang melalui Selat Taiwan. Tahun lalu, ketika kapal induk “Liaoning” milik Tiongkok melintasi Selat Taiwan, kapal perusak AS juga memasuki selat untuk melacak. Selain itu, kapal perang AS biasanya tidak masuk ke Selat Taiwan.

Dalam beberapa tahun terakhir, militer Tiongkok telah melakukan latihan laut dan udara di perairan sekitar Taiwan. Pada akhir bulan Juni, Angkatan Laut Tiongkok melakukan pelatihan pelayaran sepanjang hari selama satu minggu.

Saat ini, hubungan bilateral Tiongkok – AS menghadapi banyak masalah seperti konflik perdagangan, Hanya pada bulan Juni tahun ini, Amerika Serikat telah merilis berita bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk mengirim kapal perang melintasi Selat Taiwan.

Mantan Asisten Menteri Luar Negeri AS Abraham Denmark berpendapat bahwa kapal perang AS melintasi Selat Taiwan dimaksudkan untuk menyatakan bahwa Amerika Serikat akan terus mendukung Taiwan dan berniat untuk terus menggunakan hak maritimnya untuk berlayar di perairan sekitar Tiongkok. (Sin/asr)

Anggota Parlemen Minnesota Menentang Institut Konfusius

0

Empat puluh satu anggota parlemen negara bagian Minnesota menulis untuk dua universitas di Minnesota meminta mereka untuk menutup cabang-cabang  Institut Konfusius setempat.

Institut-institut kontroversial tersebut didanai sebagian atau sepenuhnya oleh rezim komunis Tiongkok. Tujuan yang mereka nyatakan adalah untuk mengajarkan bahasa dan budaya Tionghoa, namun pejabat-pejabat di dalam Tiongkok dan para kritikus di luar mengatakan bahwa institut-institut tersebut sebenarnya adalah upaya propaganda.

Sepucuk surat dari Senator negara bagian Jim Abeler, yang ditandatangani bersama oleh 40 anggota legislatif lainnya dan ditujukan untuk Presiden Ashish Vaidya dari St. Cloud State University (SCSU), berbunyi, “Kami menulis sehubungan dengan upaya-upaya dari ‘Institut Konfusius’ yang dikelola pemerintah Tiongkok untuk mengintimidasi para akademisi dan upaya agresif mereka untuk mengubah wacana akademik yang berkaitan dengan Republik Rakyat Tiongkok.”

Surat tersebut mengutip laporan oleh Asosiasi Profesor Universitas Amerika yang mengatakan bahwa institut-institut tersebut “berfungsi sebagai kepanjangan lengan negara Tiongkok” dan “mengesampingkan kebebasan akademik.”

Surat tersebut mengutip laporan itu yang mengatakan, “Sebagian besar perjanjian membangun Institut Konfusius mengutamakan ketentuan-ketentuan tidak mengungkapkan informasi dan pengurangan-pengurangan yang tidak dapat diterima untuk tujuan-tujuan dan praktik-praktik politik pemerintah Tiongkok.”

Tekat politik dari Institut Konfusius tersebut dinyatakan dalam sebuah pernyataan pada tahun 2009 oleh Li Changchun, yang kemudian menjadi pemimpin propaganda rezim Tiongkok. Dia menggambarkan institut-institut tersebut sebagai “bagian penting dari pengaturan propaganda luar negeri Tiongkok.”

Para kritikus mengatakan bahwa institut-institut tersebut memberikan informasi yang berat sebelah atau menghindari topik yang menurut rezim Tiongkok sensitif, seperti Taiwan, pembantaian Lapangan Tiananmen, Tibet, dan latihan spiritual Falun Gong.

Dalam balasannya kepada Abeler, Vaidya mengatakan bahwa universitas “terus menerus meninjau program-program ini dan memastikan Institut Konfusius SCSU ​ beroperasi demi kepentingan terbaik untuk siswa-siswa tersebut dan komunitas yang kami layani.”

Abeler dan rekan-rekannya juga menulis kepada Universitas Minnesota, dimana juga membela Institut Konfusiusnya. (ran)

ErabaruNews

Ajak Masyarakat Indonesia Memiliki Asian Games 2018, Aplikasi Duta Suporter Indonesia Diluncurkan

0

Epochtimes.id- Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan secara terbatas di depan media nasional dan internasional sebuah aplikasi mobile bernama Duta Suporter Indonesia.

Aplikasi berbasiskan Android yang kini sudah tersedia di Google Play Store ini akan diluncurkan secara resmi di 10 Juli 2018.

Menteri Kominfo menyatakan Asian Games 2018 ini adalah sebuah kegiatan penting untuk seluruh masyarakat Indonesia.

“Kominfo melakukan banyak kegiatan untuk memromosikan Asian Games 2018,” tegasnya dalam Forum Merdeka Barat 9 bertajuk Progress dan Kesiapan Asian Games 2018 di Wisma Atlet Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (07/07/2018).

Menurut Menteri Rudiantara keberadaan aplikasi ini akan dapat melibatkan seluruh masyarakat Indonesia.

“Program dan aplikasi Duta Suporter Indonesia ini bertujuan untuk melibatkan dan mengajak seluruh masyarakat Indonesia dari 34 provinsi untuk ikut memiliki Asian Games 2018 secara digital,” paparnya.

Program dan Aplikasi Duta Suporter Indonesia yang digagas oleh Menteri Kominfo dan tim berawal dari ide untuk melibatkan seluruh masyarakat Indonesia sehingga Asian Games bukan saja hanya dimiliki oleh masyarakat dari Jakarta dan Palembang dimana Asian Games akan dilaksanakan tapi juga dimiliki oleh masyarakat dari 34 provinsi Indonesia.

Caranya adalah, selama 30 hari kedepan program ini berjalan, aplikasi dapat diunduh dan publik dapat melakukan registrasi mencalonkan dirinya sebagai calon duta suporter dari provinsinya masing-masing.

Selama masa program, para calon duta akan mendapatkan tugas-tugas yang berhubungan dengan Asian Games dan daerahnya, dimana masing-masing tugas ini nanti akan dapat dipilih (vote).

Di akhir program, duta terpilih dengan vote terbanyak di masing-masing provinsi, 68 orang, 1 pria dan 1 wanita dari 34 provinsi, akan mendapatkan undangan untuk bersama menghadiri acara pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta.

Sementara itu, Enda Nasution, Partner di Suvarna.ID sebagai tim yang mendevelop aplikasi dan program ini menyampaikan keberadaan aplikasi ini akan memungkinkan dukungan warga Indonesia secara luas.

“Asian Games 2018, bukan saja milik para atlit yang berlaga, tapi juga kita dapat mendukung sebagai suporter yang baik dan bijak, para 68 orang Duta Suporter yang mewakili 34 Provinsi nanti akan berkesempatan untuk bertemu dan hadir bersama dengan penonton Asian Games dari berbagai bangsa sehingga dapat merasakan secara langsung semangat dan keseruan upacara pembukaan Asian Games 2018,” paparnya. (asr)

Pembuat Kincir Angin Tiongkok Terbesar Kedua di Dunia Terjerat Kasus Pencurian Rahasia Dagang AS

0

Melindungi kekayaan intelektual AS terhadap pencurian oleh Tiongkok berada di pusat perselisihan perdagangan saat ini antara kedua negara tersebut, sejak tarif AS atas impor Tiongkok secara resmi dimulai pada 6 Juli. Tiongkok dengan cepat memberlakukan tarif-tarif sebesar $34 miliar untuk impor Amerika.

Pada hari yang sama tarif perdagangan tersebut dimulai, sebuah perusahaan Tiongkok dihukum karena menyebabkan ratusan pekerja AS keluar dari pekerjaan mereka setelah mencuri rahasia-rahasia dagang dari perusahaan AS.

Hakim AS telah memerintahkan pembuat turbin angin Tiongkok, Sinovel Wind Group, membayar denda $1,5 juta setelah perusahaan tersebut dihukum karena mencuri teknologi kunci dari AMSC yang berbasis di Massachusetts.

Hakim Distrik AS James Peterson di Madison, Wisconsin, juga menghukum Sinovel satu tahun masa percobaan, sementara ia harus membayar saldo yang belum dibayar sebesar $57,5 ​​juta penyelesaiannya yang tertunggak dengan AMSC yang telah diumumkan pada 3 Juli.

Departemen Kehakiman AS mengatakan Sinovel telah membayar AMSC, sebelumnya dikenal sebagai American Superconductor Corp, sebesar $32,5 juta. Perusahaan tersebut juga harus membayar tambahan $850.000 untuk kerugian-kerugian lainya yang tidak disebutkan secara detail selama masa percobaan.

Hukuman tersebut datang setelah juri federal pada bulan Januari menemukan Sinovel yang berbasis di Beijing bersalah atas persekongkolan, pencurian rahasia-rahasia perdagangan, dan tuduhan penipuan telegram.

Tawaran Tiongkok untuk Lebih Banyak Energi

Sektor energi angin di Tiongkok mulai berkembang pada awal tahun 2000, ketika Rencana Lima Tahunan ke-10, cetak biru pembangunan ekonomi dan sosial negara tersebut dari tahun 2001 hingga 2005, diumumkan. Rencana tersebut bertujuan untuk mengurangi ketergantungan negara pada pembakaran batu bara untuk listrik. Sementara itu, ia memberikan mandat untuk penggunaan turbin-turbin angin dalam proyek-proyek Tiongkok agar dibuat dengan 70 persen bagian diproduksi di dalam negeri.

Industri manufaktur turbin angin Tiongkok kemudian diluncurkan pada 2006, setelah rezim Tiongkok meloloskan Undang-undang Energi Terbarukan pertamanya, yang mengharuskan operator-operator jaringan listrik untuk membeli energi mereka dari produsen energi terbarukan yang terdaftar dan memberikan pinjaman-pinjaman yang telah diskon dan pajak-pajak yang lebih layak daripada yang lain untuk proyek-proyek energi terbarukan tersebut.

Hanya dalam tujuh tahun, Tiongkok meningkatkan jumlah daya angin yang terpasang dari 1.272 megawatt pada tahun 2005 menjadi 75.324 megawatt pada 2012, menurut laporan oleh Badan Energi Terbarukan Internasional. Dan pada Februari, kapasitas energi angin Tiongkok telah mencapai 188,2 gigawatt (1.000 megawatt = satu gigawatt), menurut majalah Windpower Monthly.

Namun, banyak listrik yang telah dihasilkan terbuang, karena kurangnya jaringan listrik dengan kapasitas tersebut untuk mengangkut energi dari ladang angin yang terletak di daerah terpencil di negara itu ke kota-kota besar Tiongkok, di mana permintaan energi tertinggi. Sebagian besar ladang angin Tiongkok terletak di provinsi utara seperti Mongolia Dalam, Gansu, dan Jilin, serta wilayah Xinjiang barat laut.

Sinovel Wind Group didirikan pada 2006, segera setelah kebijakan-kebijakan rezim Tiongkok mendukung pengembangan energi terbarukan. Perusahaan tersebut go public pada Januari 2011; IPO-nya (penawaran saham perdana) di Shanghai Stock Exchange menaikan 9,5 miliar yuan ($1,43 miliar), menurut surat kabar negara Tiongkok Daily. Pada saat itu, salah satu pemegang saham terbesar Sinovel adalah perusahaan milik negara, Dalian Heavy.

Kenaikan fantastis Sinovel, menjadikan pembuat turbin angin terbesar kedua di dunia pada 2010 dan sahamnya yang diperdagangkan pada 90 yuan ($13,55) per saham pada Januari 2011, hanya menyoroti kejatuhannya yang spektakuler. Pada 6 Juli tahun ini, saham Sinovel diperdagangkan pada 1,1 yuan ($0,17) per saham.

Rencana Pencurian Sinovel

Departemen Kehakiman pertama kali mengumumkan dakwaan-dakwaan terhadap Sinovel pada tahun 2013 di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang pencurian rahasia dagang milik AS, sementara AMSC melancarkan beberapa pertempuran hukum terhadap Sinovel di pengadilan-pengadilan Tiongkok.

Kasus AS memusatkan pada teknologi yang dikembangkan AMSC untuk mengatur aliran listrik dari turbin-turbin angin ke jaringan-jaringan listrik. Sinovel telah membuat kontrak dengan AMSC untuk membeli lebih dari $800 juta produk-produk dan layanan-layanan AMSC untuk digunakan dalam turbin-turbin angin buatannya.

Pada tahun 2011, Sinovel mulai bersekongkol untuk mendapatkan informasi hak cipta dan rahasia perdagangan AMSC sehingga dapat membuat turbin angin dan komponen-komponen tambahan dari yang sudah ada tanpa harus membayar AMSC, menurut jaksa penuntut.

Sinovel telah merekrut Dejan Karabasevic, seorang karyawan unit AMSC, untuk bergabung dengan perusahaan Tiongkok tersebut dan secara diam-diam menyalin informasi dari sistem komputer milik AMSC, termasuk kode sumber untuk PM3000, bagian dari sistem kontrol turbin anginnya, menurut dakwaan.

Sinovel kemudian memerintahkan beberapa turbin angin di Massachusetts agar mamasukkan perangkat lunak yang telah disusun perusahaan Tiongkok tersebut dari kode sumber PM3000 yang dicuri, kata jaksa.

Departemen Kehakiman mengatakan AMSC kemudian kehilangan lebih dari $1 miliar dalam ekuitas pemegang saham dan hampir 700 pekerjaan.

Karabasevic, yang tinggal di Serbia, dinyatakan bersalah dalam kasus terkait di Austria pada tahun 2011. Sementara itu, Amerika Serikat telah menunda dakwaan terhadap dia dan dua warga negara Tiongkok yang bekerja untuk Sinovel pada saat itu, Su Liying, wakil direktur penelitian dan departemen pengembangan, dan Zhao Haichun, seorang manajer teknologi. (ran)

ErabaruNews

Tim Penyelamat Mengangkat Lebih 100 Jenazah Akibat Korban Hujan Deras dan Banjir di Jepang

Epochtimes.id- Tim penyelamat di Jepang barat melakukan evakuasi korban di balik lumpur dan puing-puing Senin, (9/07/2018). Tim penyelamat berjibaku mencari korban setelah hujan lebat menyebabkan banjir dan tanah longsor yang menewaskan lebih dari 100 orang dan belasan hilang.

Perdana Menteri Shinzo Abe membatalkan kunjungan ke luar negeri karena bencana yang melanda negara itu. Kunjungan ini sebelumnya direncanakan melawat Belgia, Prancis, Arab Saudi, dan Mesir pada Rabu (11/07/2018).

Hujan mengganas di seluruh wilayah yang diguyur oleh hujan. Akibatnya memicu terjadi di sejumlah daerah terputus dari listrik atau air.

“Kami tidak bisa mandi, toilet tidak berfungsi dan persediaan makanan kami mulai menipis,” kata Yumeko Matsui, yang rumahnya di kota Mihara telah kehabisan air sejak Sabtu lalu.

“Air kemasan dan teh botol semuanya hilang dari toko-toko dan toko-toko lainnya,” kata pekerja sekolah perawat berusia 23 tahun itu di sebuah stasiun penyediaan air darurat.

Hampir 13.000 pelanggan tidak memiliki listrik seperti dikatakan perusahaan listrik setempat.

Siaran TV NHK menyebutkan, jumlah korban tewas mencapai setidaknya 110 orang. Banjir ini memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka.

Bencana banjir terburuk pada 1983 silam sekitar 117 orang tewas. Seorang bocah laki-laki berusia sembilan tahun termasuk di antara yang tewas.

“Dia selalu datang ke rumah kami untuk bermain game dan hal-hal lain,” kata seorang tetangga remaja kepada NHK. “Sangat menyedihkan.”

Meskipun hujan terus menerus telah berakhir, para pejabat memperingatkan terhadap hujan secara tiba-tiba dan badai petir serta risiko longsor lebih lanjut di lereng gunung curam selama akhir pekan.

Perusahaan industri ikut terkena imbas. Mazda Motor Corp menyatakan terpaksa menutup kantor pusatnya di Hiroshima.

Pembuat mobil, yang menghentikan operasi di beberapa pabrik pekan lalu, mengatakan penghentian akan berlanjut di dua pabrik hingga Selasa ini karena tidak dapat menerima komponen.

Daihatsu turut menghentikan produksi pada Jumat di hingga empat pabrik mereka.
Sedangkan Panasonic mengatakan operasional di satu pabrik tetap tertunda setelah lantai pertama pabrik itu dilanda banjir.

Saham di beberapa perusahaan turun tetapi kerugiannya tidak menurun secara drastis.

“Jika curah hujan mempengaruhi rantai pasokan, akan ada penjualan saham yang terpengaruh,” kata Norihiro Fujito, kepala strategi investasi di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities. “Kalau tidak, dampaknya akan terbatas,” imbuhnya.

Meskipun perintah evakuasi dikurangi, hampir 2 juta orang diinstruksikan untuk menjauhkan diri dari rumah.

Para ekonom mengatakan terlalu dini untuk menilai dampak keseluruhan tetapi kemungkinan akan terbatas.

“Pola cuaca yang tidak biasa adalah faktor yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan ketika membuat proyeksi ekonomi, tetapi tidak banyak yang bisa dilakukan,” kata Koya Miyamae, seorang ekonom senior di SMBC Nikko Securities. (asr)

Oleh Kiyoshi Takenaka dan Issei Kato/Reuters via The Epochtimes

Amerika Gerebek Puluhan Rumah Persembunyian Kartel Perdagangan Orang di Perbatasan

0

EpochTimesId – Agen Patroli Perbatasan Amerika Serikat dan penegak hukum lokal membongkar sejumlah rumah persembunyian penyelundup manusia dan narkoba di sepanjang perbatasan barat daya Amerika Serikat dalam sebulan terakhir. Sebagian besar rumah persembunyian berada di Lembah Rio Grande di Texas, AS.

Puluhan anggota kartel perdagangan orang ditangkap bersama ratusan imigran gelap dari sejumlah negara Amerika Latin.

Kawasan itu adalah sektor tersibuk untuk penyeberangan perbatasan ilegal, dan yang tersibuk kedua dalam perdagangan narkoba. Rumah-rumah persembunyian kartel tersebut digunakan sebagai tempat kejahatan, seperti menyembunyikan dan mengirim imigran gelap, narkotika, dan barang selundupan lainnya setelah berhasil diselundupkan dari Meksiko.

“Penyelundupan manusia adalah masalah yang melanda semua komunitas di perbatasan,” kata Kepala Patroli Sektor Del Rio, Felix Chavez, baru-baru ini.

“Sayangnya, masalah ini diperparah oleh keuntungan besar yang menarik individu untuk bergabung dengan organisasi kartel penyelundupan kriminal. Kami tetap berkomitmen untuk mencari, mengidentifikasi, dan membawa ke pengadilan bagi mereka yang dengan putus asa melanggar hukum negara kita dan membahayakan kehidupan manusia.”

Pada 3 Juli, agen Patroli Perbatasan dan polisi setempat membongkar rumah persembunyian di Donna, Texas, sekitar tujuh mil sebelah utara perbatasan. Beberapa orang asing ilegal dari Meksiko, Guatemala, Honduras, dan El Salvador ditangkap.

Petugas patroli perbatasan juga berhasil menemukan rumah persembunyian pada 28 Juni 2018, satu mil dari perbatasan Meksiko di Eagle Pass, Texas.

Sebanyak 21 orang ditangkap, termasuk dua tersangka penyelundup, menurut rilis Badan Bea Cukai dan perlindungan perbatasan (Customs and Border Protection/CBP).

Menurut dokumen pengadilan, Alexis Emanuel Gutierrez-Rodriguez bertindak sebagai pemandu kaki yang digunakan untuk menyelundupkan orang asing ilegal ke Amerika Serikat; dan, Adrian Jose Flores, 31 tahun, menyatakan bahwa Dia dibayar 400 dolar AS untuk mengangkut orang asing ilegal ke rumah persembunyian.

Individu yang diselundupkan, beberapa di antaranya sebelumnya telah dideportasi dari negara bagian Texas. Mereka dituduh masuk secara ilegal di Amerika Serikat, menurut CBP.

Pada tanggal 28 Juni, polisi setempat dan Patroli Perbatasan menangkap 62 orang asing ilegal di sebuah rumah persembunyian, kurang dari 12 mil dari perbatasan di Lembah Rio Grande.

Imigran ilegal itu terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak tanpa pendamping dari Meksiko, Guatemala, Honduras, El Salvador, dan Nikaragua, menurut CBP. Mereka menambahkan bahwa semua subjek sudah diberikan perawatan medis.

Penggrebekan lain pada 19 Juni, mengungkap keberadaan tujuh orang asing ilegal dan beberapa ganja dari sebuah rumah penampungan lainnya di Laredo, Texas.

Sepuluh orang lainnya, orang asing ilegal dari Meksiko, ditangkap pada 13 Juni di sebuah rumah di Douglas, Texas. Rumah itu tanpa dilengkapi pendingin udara dan dipenuhi sampah, makanan yang membusuk, dan kotoran manusia, menurut CBP. Padahal, gelombang panas bisa datang sewaktu-waktu.

Sehari sebelumnya, di Laredo, Texas, penegak hukum setempat dan Patroli Perbatasan juga menemukan 62 orang asing ilegal dari Meksiko, Guatemala, Honduras, dan El Salvador.

Pada 10 Juni, agen Patroli Perbatasan dan penegak hukum setempat menemukan 50 orang asing ilegal di sebuah rumah penampungan di Mission, Texas. Sebanyak 109 orang asing ilegal ditemukan di tiga rumah persembunyian lainnya di Donna, Alamo, dan Edinburg, Texas, keesokan harinya.

Imigran gelap, terdiri dari pria, wanita dan anak-anak tanpa pendamping, berasal dari Honduras, Guatemala, Meksiko, Ekuador, El Salvador, Nikaragua, Ekuador, dan Belize.

“Penyelundupan manusia adalah perusahaan kriminal kekerasan yang menempatkan keselamatan masyarakat kita dan negara kita dalam bahaya,” kata Pelaksana tugas Wakil Kepala Kepolisian Patroli Perbatasan, Scott Luck dalam pernyataan 25 Juni 2018.

“Membereskan masalah ini adalah prioritas utama Departemen Keamanan Dalam Negeri. Kami berkomitmen untuk menggunakan kekayaan sumber daya, teknologi, dan keahlian yang kami miliki, tidak hanya untuk mengganggu aktivitas saat ini, tetapi untuk mengidentifikasi dan membongkar organisasi kriminal di belakangnya.” (Charlotte Cuthbertson/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Hacker Tiongkok Serang Universitas Besar Australia

0

Para peretas dari Tiongkok masuk ke dalam jaringan komputer Australian National University (ANU), salah satu lembaga penelitian terkemuka di negara tersebut untuk proyek keamanan dan pertahanan nasional. Peretasan terjadi di tengah kekhawatiran yang semakin meningkat di Australia tentang gangguan politik Beijing dan bentuk-bentuk perambahan lainnya.

Sydney Morning Herald melaporkan peretasan terhadap ANU tersebut dan mengatakan bahwa rezim Tiongkok adalah tersangka utama, mengutip sumber keamanan nasional di Australia. Serangan yang diluncurkan dari Tiongkok “secara signifikan mengganggu” jaringan komputer universitas tersebut, menurut pejabat Australia.

Belum diketahui berapa lama para peretas Tiongkok telah menguasai komputer ANU, tetapi seorang juru bicara ANU menegaskan bahwa universitas tersebut telah bekerja dengan lembaga pemerintah Australia selama beberapa bulan untuk “meminimalkan dampak dari ancaman ini,” menyiratkan bahwa peretasan itu terjadi selama atau sebelum awal tahun ini.

“Penilaian saat ini menunjukkan tidak ada informasi dari staf, mahasiswa atau penelitian telah diambil dan tindakan-tindakan balasan sedang dilakukan,” kata juru bicara ANU.

Alastair MacGibbon, kepala Pusat Keamanan Cyber ​​Australia, mengatakan bahwa ia sangat paham tentang negara-negara yang “secara aktif mencoba mencuri IP dari institusi-institusi dan pusat-pusat penelitian ketiga,” ketika ditanya tentang peretasan ANU, tanpa menyebut Tiongkok.

Telah diketahui bahwa ANU menjadi yang pertama di bawah ancaman dunia siber tahun lalu, ketika kanselir universitas Gareth Evans memperingatkan bahwa mahasiswa internasional perlu dilindungi dari operasi spionase asing.

Terletak di ibu kota Australia, Canberra, ANU adalah salah satu lembaga tinggi Australia untuk penelitian tentang proyek-proyek keamanan nasional mulai dari studi-studi strategis hingga keamanan siber (cybersecurity). Ia juga merupakan rumah bagi Lembaga Pendidikan Keamanan Nasional (National Security College) Australia, yang melatih para pejabat pertahanan dan intelijen Australia dan menyelenggarakan pertemuan-pertemuan rahasia.

“Peretasan ini mungkin bertujuan untuk mencuri informasi untuk keuntungan komersial atau untuk keuntungan strategis atau teknologi bagi militer Tiongkok,” kata Alex Joske, seorang peneliti Tiongkok untuk Pusat Kebijakan Siber ​​Internasional di Australian Strategic Policy Institute, sebagaimana dikutip di Sydney Morning Herald.

Ini bukan pertama kalinya rezim Tiongkok dicurigai meretas ke jaringan-jaringan komputer utama Australia. Pada 2015, perangkat lunak berbahaya telah ditemukan di dalam sistem komputer Biro Meteorologi Australia, yang memungkinkan peretas mencuri informasi di dalamnya. Para ahli menuduh Tiongkok sebagai pelakunya dalam serangan yang serupa tersebut.

Tiongkok telah menandatangani perjanjian dengan Australia pada April 2017 di mana kedua negara berjanji untuk tidak saling meretas untuk mencuri kekayaan intelektual, rahasia dagang, atau informasi rahasia. Belum diketahui apakah Canberra telah melakukan penyelidikan ke Beijing terkait peretasan ANU tersebut.

Sejak tahun 2017, kontrol dan pengaruh rezim Tiongkok atas lembaga-lembaga politik, bisnis, dan akademisi Australia, serta para mahasiswa Tiongkok yang belajar di sana, semakin disorot oleh media dan pemerintah. Cara menghadapi perambahan-perambahan otoriter Beijing, tanpa mengorbankan keuntungan ekonomi dari keterlibatan dengan Tiongkok, telah menjadi tantangan utama negara tersebut.

Universitas-universitas Australia seperti ANU telah berkembang menjadi sangat bergantung pada biaya sekolah dari mahasiswa Tiongkok. Pada 2017, Tiongkok menyediakan mahasiswa internasional paling banyak di Australia. Hingga 231.100, siswa-siswa Tiongkok hampir tiga kali lipat jumlah dari tempat kedua India, yang berjumlah 87.000.

ANU dilaporkan telah menolak sumbangan jutaan dolar dari pengembang properti miliarder pada tahun 2016, mengikuti peringatan-peringatan dari badan intelijen Australia bahwa penyumbang tersebut memiliki hubungan dengan Partai Komunis Tiongkok. (ran)

ErabaruNews

Demonstrasi di Haiti Rusuh Tiga Tewas Massa Bakar Ban dan Bangunan

0

EpochTimesId – Aksi protes dan demonstrasi berlangsung sejak sepekan terakhir di ibukota Haiti, Port-au-Prince. Aksi demo tersebut berubah menjadi aksi kerusuhan pada akhir pekan kemarin, waktu setempat.

Dalam kerusuhan yang disertai aksi kekerasan sebanyak tiga orang dilaporkan tewas. Aksi berujung rusuh itu dipicu oleh kemarahan warga atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Haiti bahkan dikabarkan memperingatkan warga Amerika untuk berlindung di tempat aman. Sebab, protes keras yang mengguncang negara itu masih belum berakhir.

Kedutaan di Port-au-Prince mengeluarkan peringatan pada 8 Juli 2018 waktu setempat. “Demonstrasi masih berlanjut, banyak penghalang jalan, dan kekerasan di Port-au-Prince dan di seluruh Haiti,” tulis Kedubes AS di Haiti.

“Jangan bepergian ke bandara kecuali Anda sudah mengkonfirmasi bahwa penerbangan Anda pasti berangkat,” sambung kedutaan dalam sebuah pernyataan. “Penerbangan dibatalkan hari ini dan bandara memiliki makanan dan air yang terbatas. Petugas Kedutaan AS juga masih dalam posisi tempat berlindung.”

Selain itu, warga Amerika di negara tersebut didesak untuk menghindari lokasi aksi protes dan lokasi berkumpulnya massa dalam jumlah besar. Mereka diminta untuk menghindari perjalanan melalui penghalang jalan, dan diminta untuk memberi tahu teman dan keluarga bahwa mereka aman.

Perdana Menteri Haiti, Jack Guy Lafontant, berusaha meredakan aksi protes ketika mereka mulai rusuh. Lafontant mengumumkan penghentian sementara kenaikan harga BBM hingga dua digit untuk harga bensin, solar, dan minyak tanah pada 7 Juli 2018.

“Kami mengutuk keras tindakan kekerasan dan vandalisme yang dilakukan, menyusul pengumuman harga penyesuaian produk minyak bumi,” tulis Lafontant di Twitter.

Haiti dipaksa untuk menerapkan kenaikan harga BBM atas perintah Dana Moneter Internasional (IMF). IMF mengharuskan negara itu untuk memberlakukan sejumlah langkah-langkah penghematan guna memperkuat ekonominya, seperti dikutip dari Reuters.

Sebuah kelompok misi dari Kentucky, AS, yang bekerja untuk sekolah dan anak-anak kini terdampar di Haiti. Debbie Parrish, orang tua dari salah satu anggota kelompok, mengatakan hal itu kepada stasiun lokal WKYT.

“Putri saya mengirimi saya email, yang mengatakan bahwa mereka (demonstran) membakar barang-barang di tengah jalan dan membakar gedung-gedung. Jalan-jalan ditutup, sehingga mereka tidak akan bisa pergi,” tutur Debbie.

Dia mengatakan kelompok mereka dapat pergi ke bandara. Akan tetapi penerbangan mereka dibatalkan.

“Mereka harus melewati beberapa barikade, mereka tertutup abu dan jelaga karena semua pembakaran terjadi di sana,” sambung Debbie.

Dia menambahkan bahwa kelompok itu memesan penerbangan lain untuk 9 Juli 2018.

Seorang juru bicara American Airlines mengatakan kepada Reuters bahwa mereka membatalkan tiga dari tujuh penerbangan yang dijadwalkan berhenti di Port-au-Prince pada 8 Juli 2018. JetBlue juga menegaskan bahwa semua penerbangan ke Haiti dibatalkan. (Jack Phillips/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Hujan Lebat Tak Biasa di Jepang Tewaskan Puluhan Orang

Epochtimes.id- Jumlah korban tewas dari hujan lebat yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jepang terus bertambah menjadi setidaknya 64 orang pada Minggu (08/07/2018).

Laporan media menyebutkan setelah sungai-sungai meluap dan memaksa beberapa juta orang meninggalkan rumah mereka.

Hujan deras ini menghantam beberapa bagian Jepang barat dengan tiga kali hujan biasa untuk bulan Juli yang normal. Hujan ini memicu tanah longsor dan membuat debit air sungai meningkat hingga menjebak sejumlah orang di rumah mereka atau di atas atap.

“Kami belum pernah mengalami hujan seperti ini sebelumnya,” kata seorang pejabat di Badan Meteorologi Jepang (JMA) pada konferensi pers. “Ini adalah situasi bahaya yang ekstrim.”

Laporan NHK menyebutkan, sedikitnya 64 orang tewas dan 44 hilang. Di antara yang hilang adalah bocah lelaki berusia 9 tahun yang diyakini terperangkap di rumahnya oleh tanah longsor yang menewaskan paling tidak tiga orang lainnya, salah satunya seorang pria berusia 80-an.

“Semua yang saya miliki adalah apa yang saya kenakan,” seorang wanita yang diselamatkan menggenggam pudel mainan kepada televisi NHK.

“Kami telah melarikan diri ke lantai dua tetapi kemudian air naik lebih banyak, jadi kami naik ke lantai tiga,” katanya.

Pemerintah Jepang mendirikan pusat manajemen darurat di kantor perdana menteri dan sekitar 54.000 penyelamat dari militer, polisi, dan departemen pemadam kebakaran diterjunkan.

“Masih banyak orang yang hilang dan yang lain membutuhkan bantuan, kami bekerja melawan waktu,” kata Perdana Menteri Shinzo Abe.

Peringatan darurat untuk hujan deras tetap berlaku untuk tiga prefektur, dengan hujan 11 inci diperkirakan jatuh pada Senin pagi di beberapa pulau kecil Shikoku yang terkecil.

Perintah evakuasi tetap berlaku untuk sekitar 2 juta orang dan 2,3 juta lainnya disarankan untuk mengungsi. Meskipun hujan telah berhenti dan banjir surut di beberapa daerah. Peringatan longsor dikeluarkan di lebih dari seperempat prefektur nasional.

Seorang ibu rumah tangga menceritakan tentang kesulitan yang dialaminya ketika dikepung banjir. Dia pun berjibaku dengan menyelamatkan dua balita di tengah gelap gulita.

“Suami saya tidak bisa pulang kerja karena jalanan banjir, dan karena hujan deras saya tidak punya cukup keberanian untuk berjalan ke pusat evakuasi dengan dua bayi setelah gelap,” tulis seorang wanita di Twitter, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Hujan deras dan banjir ini membuat jalan-jalan ditutup dan layanan kereta api berhenti di bagian barat Jepang. Layanan kereta peluru Shinkansen kembali dilanjutkan dengan jadwal terbatas setelah dihentikan pada Jumat (05/07/2018). (asr)

Warga Negara Sipil AS Mengalami Gejala Penyakit Misterius Setelah Pergi ke Tiongkok

0

WASHINGTON – Seorang warga negara sipil AS yang mengunjungi Tiongkok telah melaporkan gejala seperti para diplomat AS yang menderita penyakit misterius di Havana, Kuba, dan kota Guangzhou Tiongkok selatan, seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada 5 Juli.

Orang tersebut, yang tidak disebutkan namanya oleh pejabat departemen, adalah orang Amerika sipil non pemerintah pertama yang diketahui telah mengalami gejala-gejala setelah melakukan perjalanan ke Tiongkok. Sembilan belas warga negara sipil AS telah melaporkan gejala-gejala serupa setelah bepergian ke Kuba.

Dua puluh lima pejabat AS di Havana dan setidaknya satu orang yang bekerja di konsulat AS di Guangzhou telah dikirim kembali ke Amerika Serikat setelah menunjukkan gejala-gejala yang serupa dengan gegar otak atau cedera otak traumatis ringan.

Banyak dari mereka melaporkan penyakit misterius, yang penyebabnya tidak diketahui, setelah merasakan suara-suara aneh dan tekanan, serupa dengan serangan-serangan senjata sonik.

Dalam peringatan perjalanan wisata 2 Maret, Departemen Luar Negeri mendesak warga AS untuk mempertimbangkan kembali perjalanan ke Kuba, mengatakan bahwa “banyak karyawan Kedutaan Besar AS Havana tampaknya telah ditargetkan dalam serangan-serangan khusus.”

“Orang yang terkena dampak telah menunjukkan berbagai gejala fisik termasuk gangguan telinga dan kehilangan pendengaran, pusing, sakit kepala, kelelahan, masalah kognitif (gangguan daya berpikir/susunan saraf pusat), masalah penglihatan, dan kesulitan tidur,” tambahnya.

Berita tentang penyakit yang diderita oleh para pejabat AS di Kuba pertama kali terungkap Agustus lalu. Laporan tentang penyakit yang menimpa orang Amerika yang bekerja di konsulat AS di Guangzhou muncul pada bulan Mei.

Pada 7 Juni, Departemen Luar Negeri membawa sekelompok diplomat pulang dari Guangzhou untuk dievaluasi.

“Sejak rilis Peringatan Kesehatan [Guangzhou] yang pertama pada 23 Mei, Departemen Luar Negeri telah dihubungi oleh seorang warga AS yang melaporkan mengalami gejala serupa setelah melakukan perjalanan ke Tiongkok,” kata seorang pejabat Biro Konsuler Departemen Luar Negeri.

Ditanya apakah Departemen Luar Negeri memiliki informasi yang menunjukkan bahwa warga sipil tersebut terkena dampak oleh “serangan” yang sama seperti yang dilakukan oleh pejabat AS di Kuba, pejabat tersebut menjawab: “Ini adalah situasi yang berkembang. Seperti yang kami nyatakan dalam peringatan kesehatan kami, jika Anda memiliki kekhawatiran tentang gejala atau masalah medis, konsultasikan dengan profesional medis sesegera mungkin.”

Para pejabat Kuba telah membantah keterlibatan atau perintah tentang apa yang ada di balik penyakit di Havana. Tiongkok telah mengatakan bahwa mereka telah menyelidiki secara menyeluruh kasus awal yang dilaporkan oleh Amerika Serikat di Guangzhou dan tidak menemukan alasan atau petunjuk untuk menjelaskannya. (ran)

ErabaruNews

Penyelidikan Kasus Serangan Racun Saraf Jilid II Memakan Waktu Berbulan-Bulan

0

EpochTimesId – Polisi diperkirakan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikan penyelidikan kasus serangan racun saraf terhadap pasangan Inggris di Wiltshire, Inggris. Dawn Sturgess, 44, dan Charlie Rowley, 45, jatuh sakit pada 30 Juni 2018 setelah terkena agen (racun pelumpuh) saraf kelas militer, Novichok.

Itu adalah racun saraf yang hampir membunuh mata-mata mantan Rusia Sergei Skripal dan putrinya, Yulia beberapa bulan silam. Sturgess dan Rowley diduga menyentuh objek yang terkontaminasi Novichok di daerah Salisbury sebelum sakit.

Korban wanita, Dawn Sturgess, akhirnya meninggal pada hari Minggu (8/7/2018) waktu setempat. Wanita 44 tahun itu meninggal setelah positif terkontaminasi racun Novichok pada 30 Juni 2018 bersama Charlie Rowley.

Polisi kini terus melakukan pencarian terhadap objek tersebut.

“Karena tantangan unik yang terlibat dalam operasi (penyelidikan) ini, kegiatan polisi diperkirakan akan memakan waktu berminggu-minggu dan berbulan-bulan,” kata Polisi Metropolitan London dalam sebuah pernyataan. “Fokus penyelidikan tetap mengidentifikasi sumber kontaminasi secepat mungkin.”

Petugas mengatakan tidak ada orang lain di daerah itu yang menunjukkan gejala serupa. Polisi menjaring sekitar 1.300 jam rekaman CCTV sebagai bagian dari penyelidikan. Sejumlah titik lokasi telah ditutup di daerah tersebut.

Petugas telah mengumpulkan garis waktu dari gerakan pasangan ini sebelum mereka jatuh sakit.

Pekerja darurat dengan pakaian pelindung mencari benda yang diduga terkontaminasi Novichok di sekitar Rumah John Baker. (Jack Taylor/Getty Images/The Epoch Times)

Jumat, 29 Juni 2018;
– Pukul 12.20 malam, Pria dan wanita itu bersama di Rumah John Baker di Salisbury. Mereka kemudian meninggalkan tempat itu dan mengunjungi sejumlah toko di Salisbury sebelum pergi ke Queen Elizabeth Gardens.

– 4.20 sore Mereka kembali ke Rumah John Baker.

-10.30 sore Mereka naik bus ke Amesbury. Dengan tidak adanya informasi yang bertentangan pada tahap ini, detektif saat ini bekerja atas dasar bahwa mereka kemudian menghabiskan malam di sebuah alamat di Muggleton Road, Amesbury.

Sabtu, 30 Juni 2018;
– Pukul 10.15 pagi Layanan Ambulans Selatan Barat dipanggil ke sebuah alamat di Muggleton Road, di mana seorang wanita berusia 44 tahun telah jatuh sakit, dan dia kemudian dibawa ke rumah sakit. Seorang pria juga hadir di alamat tersebut pada saat ini.

– 12 siang. Pria itu mengunjungi Boots ahli kimia di Stonehenge Walk di Amesbury dan kemudian kembali ke alamatnya di Muggleton Road sekitar setengah jam kemudian.

– 1.45 malam Dia mengunjungi Amesbury Baptist Center di Butterfield Drive.

– 3 malam Dia kembali lagi ke rumah.

– 6.20 malam Layanan South West Ambulance dipanggil kembali ke alamat di Muggleton Road dan pria itu juga dibawa ke rumah sakit.

Dawn Sturgess dan Charlie Rowley, korban serangan racun pelumpuh saraf, novichok di Amesbury, Wiltshire, Inggris. (Foto : Facebook/The Epoch Times)

Sekitar 100 detektif dari Jaringan Kepolisian Kontra Terorisme Inggris kini dikerahkan untuk melakukan penyelidikan.

Detektif mengatakan tidak ada bukti bahwa pasangan itu telah mengunjungi salah satu situs yang didekontaminasi setelah percobaan pembunuhan terhadap Sergei dan Yulia Skripal pada bulan Maret. Kedua kasus melibatkan racun saraf yang hampir sama, kelas militer Soviet.

Pemerintah Inggris telah meminta Rusia bertanggung jawab atas kasus serangan racun saraf terhadap duo Skripal. Suatu klaim yang kemudian berulang-kali disangkal oleh Rusia.

Menteri Dalam Negeri Inggris, Sajid Javid mengatakan pada hari Kamis bahwa Rusia harus menjelaskan secara persis apa yang sedang terjadi.

“Mata dunia saat ini ada di Rusia, paling tidak karena Piala Dunia,” kata Javid.

Polisi berkata, “Kami tidak dalam posisi untuk mengatakan apakah agen saraf berasal dari kelompok yang sama dengan yang digunakan terhadap Skripal. Kemungkinan bahwa dua penyelidikan mungkin terkait jelas merupakan jalur penyelidikan kunci bagi polisi.” (Jane Gray/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Tiongkok Mencoba Rekrut Anggota Parlemen Jerman Sebagai Mata-Mata

0

BERLIN — Individu-individu Tionghoa menghubungi seorang anggota parlemen konservatif di parlemen Jerman beberapa kali pada musim panas 2016, menawarkan uang kepadanya sebagai imbalan atas kepiawaian dan informasi khusus sebagai orang dalam, surat kabar Sueddeutsche Zeitung melaporkan pada tanggal 6 Juli.

Surat kabar tersebut mengatakan badan intelijen domestik Jerman, Bfv, telah memperingatkan anggota parlemen tersebut sesaat sebelum ia melakukan perjalanan ke Tiongkok yang diyakini bahwa agen-agen intelijen Tiongkok berada di balik hubungan-hubungan itu. Anggota parlemen tersebut tidak diidentifikasi.

alam kasus kedua, seorang anggota staf dari anggota parlemen dibayar 10.000 euro (sekitar $11.700) untuk mendapatkan informasi. Staf tersebut juga melakukan perjalanan ke Tiongkok, di mana dia di bawah tekanan, lapor surat kabar.

Laporan tersebut muncul ketika Tiongkok mendesak Uni Eropa untuk mengeluarkan pernyataan kuat secara bersama terhadap kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump pada KTT akhir bulan ini, dan untuk membentuk aliansi antara Uni Eropa dan Tiongkok.

Beijing juga menawarkan untuk membuka lebih banyak pasar Tiongkok untuk berdagang dengan UE dalam upaya untuk merayu orang-orang Eropa, yang mencerminkan kedalaman keprihatinannya tentang perang dagang dengan Amerika Serikat.

Pada tanggal 6 Juli, Amerika Serikat dan Tiongkok mengenakan pajak saling balas senilai $34 miliar dari impor satu sama lain.

Eropa, yang prihatin dengan menjaga hubungan historisnya yang erat dengan Amerika Serikat, telah menolak usulan-usulan Tiongkok tersebut.

Uni Eropa juga berusaha meloloskan undang-undang untuk memungkinkan pengawasan yang lebih besar dari pengambilalihan Tiongkok terhadap perusahaan-perusahaan Eropa.

Berbicara di Beijing pada 6 Juli di sebuah pengarahan berita harian, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lu Kang mengatakan dia belum mendengar tentang masalah itu dan tidak memiliki informasi mengenai hal itu.

Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang mengunjungi Jerman minggu depan untuk pertemuan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Pada bulan April, Hans-Georg Maassen, kepala Bfv, mendorong untuk mewaspadai terhadap langkah-langkah perusahaan-perusahaan Tiongkok dalam berinvestasi atau membeli perusahaan teknologi tinggi Jerman, memperingatkan bahwa hilangnya teknologi kunci dapat membahayakan ekonomi Jerman.

Badan tersebut tahun lalu mengatakan dinas intelijen Tiongkok telah menggunakan profil palsu di situs jejaring sosial seperti LinkedIn untuk mengumpulkan informasi pribadi tentang para pejabat dan politisi Jerman.(ran)

ErabaruNews

Tuan Rumah Sabet Dua Gelar Indonesia Open 2018

0

EpochTimesId – Dua ganda Indonesia berhasil merebut gelar juara pada turnamen bulutangkis Indonesia Open 2018. Gelar Juara dipersembahkan oleh nomor ganda campuran dan ganda putra.

Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memastikan gelar juara setelah menumbangkan ganda Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, Minggu (8/7/2018). Tontowi/Liliyana menang dua set langsung, dengan skor 21-17 dan 21-8.

Ini adalah gelar perdana Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Istora Senayan. Sebelumnya, mereka sudah tujuh kali gagal menjadi jawara ketika turnamen Indonesia Open digelar di Istora.

Namun, ini adalah gelar kedua mereka di turnamen tersebut. Tontowi/Liliyana sekaligus berhasil mempertahankan gelar juara yang mereka raih tahun lalu. Akan tetapi, tahun lalu turnamen yang yang sama digelar di JCC Senayan.

“Akhirnya setelah sekian lama di Istora kami bisa juara. Pertamanya saya tegang karena banyak penonton, tapi dalam hati saya ada keyakinan untuk menang, karena kami bisa menerapkan pola permainan kami,” ujar Tontowi, dalam rilis PBSI, Senin (9/7/2018).

Sementara itu, satu gelar lainnya dipersembahkan pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Mereka menghentikan perlawanan ganda Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko, dengan skor 21-13 dan 21-16.

Ini adalah gelar Indonesia Open yang pertama bagi Kevin/Marcus. Mereka mengaku senang bisa menaklukkan atmosfir pertandingan di Istora Senayan, Jakarta.

“Kami senang bisa juara di kandang sendiri, Istora kan terkenal angker, jadi kami senang bisa dapatkan gelar di sini,” ujar Kevin, pada rilis yang sama.

“Ya senang tentunya, minggu lalu di Malaysia Open, kami mendapat hasil yang kurang baik, jadi rasanya sekaran luar biasa. Kami merasa lawan tak tampil seratus persen, kami merasa lebih beruntung,” imbuh Marcus.

Selanjutnya, Kevin/Marcus akan berlaga di kejuaraan dunia dan Asian Games. Mereka berharap meraih hasil mekasimal di dua ajang berikutnya, sehingga bisa menambah pundi-pundi poin untuk syarat minimum berlaga pada Olimpiade Tokyo 2020. (PBSI/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA