Epochtimes.id. Akhir-akhir ini sejumlah laporan media menyebutkan lebih dari 50 orang tewas dalam waktu kurang dari seminggu.
Bukan karena kecelakaan atau bencana alam, orang-orang ini tewas setelah minuman keras oplosan. Mereka yang tewas termasuk Jakarta dan Jawa Barat.
Laporan media, insiden terakhir, 17 orang tewas antara Kamis dan Senin (9/04/2018) pagi di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sebelumnya, Direktur RSUD Cicalengka, dr. Yani Sumpena kepada wartawan mengatakan 16 orang tewas di rumah sakit dan 1 orang tewas pada saat di rumah sakit.
Secara total, sekitar 40 orang dirawat dengan gejala seperti mual, muntah, sesak nafas dan tidak sadarkan diri, dan 13 masih dirawat.
Sebagaimana diketahui kasus minuman keras oplosan merupakan kasus lama yang sering terjadi.
Ilustrasi Miras
Bahan yang berpotensi mematikan seperti metanol. Kandungan metanol ini kadang-kadang digunakan dalam resep miras oplosan.
Laporan media mengatakan polisi telah menutup empat toko minuman keras di wilayah Cicalengka dan menyita lusinan jerigen berisi anggur palem dan ratusan botol berbagai jenis minuman keras.
Laporan kepolisian menyebut 31 orang tewas di Jakarta dan kota-kota sekitar di Depok dan Bekasi akibat keracunan alkohol dalam insiden terpisah sejak awal bulan ini.
Atas insiden ini, Polisi telah menangkap setidaknya empat tersangka di wilayah Jakarta yang dituduh menjual minuman keras oplosan.
Pada akhir Maret, enam orang tewas di wilayah paling timur Indonesia di Papua dari minum alkohol oplosan.
Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal (Komjen) Syafruddin menargetkan kasus miras oplosan tuntas sebelum Ramadhan.
“Saya minta, seluruh indonesia harus zero, saya berikan target bulan ini selesai, seluruh indonesia, nanti bulan ramadhan tidak ada lagi miras,” kata Komjen Syafruddin di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (11/4/2018) dilansir dari Tribratanews.
Wakapolri menegaskan, kasus miras Oplosan yang menewaskan puluhan orang diungkap hingga ke akar-akaranya.
“Saya perintahkan kasus ini berhenti, artinya mengungkap sampai ke akarnya, ke otaknya, dalangnya yang punya skenario. Ini korbanya banyak,” kata Komjen Syafruddin. (asr)
Sejak gerakan #MeToo mendapatkan momentum di Tiongkok, lebih banyak wanita telah berbicara tentang tingginya kejadian umum kekerasan seksual di kalangan kampus universitas di Tiongkok.
Li Youyou, seorang wanita Tionghoa yang kini tinggal di Kanada, mengungkapkan dalam sebuah posting online bahwa temannya melakukan bunuh diri 20 tahun yang lalu setelah diserang secara seksual oleh profesornya di Universitas Peking, salah satu universitas paling bergengsi di Tiongkok.
Pada tanggal 5 April, Li, yang lulus dari Universitas Peking pada tahun 1995, memposting sebuah artikel yang mengungkapkan bahwa mantan profesor bahasa Tionghoa di Universitas Peking, Shen Yang, sekarang berusia 63 tahun, telah melakukan pelecehan seksual terhadap temannya, Gao Yan. Trauma dari pengalaman tersebut membuat Gao bunuh diri pada 1998, menurut Li.
Li mengatakan di pos tersebut bahwa Gao menduduki peringkat pertama di departemen bahasa dan sastra Tiongkok, sehingga dia terpilih sebagai anggota komite studi oleh Shen, yang saat ini menjabat sebagai direktur departemen linguistik di Universitas Nanjing.
Pada musim semi dan musim panas tahun 1996, Li menulis, Gao memberi tahu dia bahwa Shen memintanya untuk mengunjungi rumahnya untuk mendiskusikan berbagai pertanyaan akademis, di mana dia kemudian menyerangnya secara seksual.
Gao Yan, mantan mahasiswa Universitas Peking, melakukan bunuh diri setelah diserang secara seksual oleh profesornya, Shen Yang. (tangkapan layar)
Pada saat itu, Shen, yang telah menikah dengan memiliki anak, juga melakukan hubungan seksual dengan teman sekelas Gao. Dia mengatakan kepada teman sekelas bahwa Gao telah merayunya dan bahwa dia neurotik (sakit saraf), menurut Li.
Setelah itu, rumor tersebut menyebar luas di sekolah. Setahun kemudian, Gao tidak tahan dengan tekanan tersebut. Pada tanggal 11 Maret 1998, dia bunuh diri dengan menyalakan gas batubara di rumahnya. Dia berumur 21 tahun saat itu.
Universitas Peking menanggapi posting Li pada 6 April, mengatakan bahwa Shen telah dihukum pada Juli 1998 setelah sekolah mengetahui hubungannya dengan Gao.
Sekolah Seni Liberal di Universitas Nanjing, di mana Shen saat ini bekerja, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan ada kelalaian tugas ketika mereka mempekerjakan Shen, dan telah menyarankan dia untuk sekarang mengundurkan diri. Shanghai Normal University juga mengumumkan bahwa mereka telah mengakhiri pekerjaan Shen, di mana dia adalah seorang instruktur paruh waktu.
Li, seorang dosen di Provinsi Guangdong, mengatakan kepada Radio Free Asia (RFA) dalam wawancara 9 April bahwa skandal Shen mencerminkan tingkat kerusakan moral di masyarakat Tiongkok dan birokrasi Partai. Fenomena menjaga gundik dan pelecehan seksual terhadap bawahan perempuan sangat serius di kalangan pejabat pemerintah Tiongkok, katanya.
Sebuah pemandangan di kampus Universitas Wuhan pada 22 Maret 2018 di Wuhan Provinsi Hubei, Tiongkok. (Wang HE / Getty Images)
Seorang alumnus terkenal dari Universitas Renmin, Lu Nan, mengatakan kepada RFA dalam laporan yang sama bahwa otoritas Partai Komunis Tiongkok (PKC) mengawasi secara ketat universitas-universitas. Beberapa anggota staf sekolah berasal dari Biro Keamanan Internal atau Kementerian Keamanan Negara, badan intelijen dan keamanan rezim. Dalam keadaan demikian, itu mengilhami para mahasiswa dari Universitas Peking tersebut telah berani berbicara secara terbuka menentang para penyerang seksual, katanya.
Kembali pada Agustus 2012, Han Lingguo, seorang komentator senior seputar Tiongkok, telah menulis di Sina Weibo, setara dengan Twitter di Tiongkok, bahwa dekan dan profesor di Universitas Peking memiliki “aturan tak terucapkan terhadap siswa perempuan,” menunjukkan bahwa pelecehan seksual atau melakukan hubungan seksual dengan para pelajar wanita adalah rahasia terbuka yang telah dikenal di seluruh kampus. “Beberapa pelajar wanita menerima [perlakuan] ini untuk lulus ujian sekolah, mengejar gelar doktor, atau mendapatkan ijazah mereka. Beberapa siswa tanpa sarana bahkan menerimanya untuk mendapatkan beasiswa,” tulis Han.
Di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, tiga raksasa teknologi tinggi Amerika, Google, Microsoft, dan IBM, baru-baru ini mengumumkan rencana mereka untuk mengembangkan staf mereka di Taiwan dan mendirikan pusat-pusat penelitian di negara kepulauan tersebut dalam beberapa bulan mendatang.
Taiwan memiliki sistem politik dan ekonomi yang terpisah dari Tiongkok daratan dan menganggapnya sebagai negara yang terpisah, namun rezim Beijing memandang Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri yang suatu hari akan bersatu kembali dengan daratan. Meskipun Amerika Serikat mempertahankan hubungan diplomatik formal dengan Tiongkok, tetapi hubungan persahabatan dengan Taiwan tetap dijaga. Pemerintah AS terus menjual senjata ke Taiwan agar pulau tersebut bertahan sendiri.
Google mengumumkan pada 21 Maret bahwa mereka akan mempekerjakan 300 karyawan baru di Taiwan dan melatih 5.000 siswa dalam program kecerdasan buatan (AI).
Microsoft juga mengumumkan pada bulan Januari bahwa mereka akan menginvestasikan $33 juta untuk membangun pusat penelitian dan pengembangan (R & D) AI di Taiwan dan mempekerjakan 100 orang untuk pusat tersebut dalam dua tahun mendatang. Jumlah tersebut akan mencapai 200 orang dalam waktu lima tahun.
Pembeli internasional mendengarkan pidato di depan logo Microsoft selama pertunjukan teknologi Computex di Taipei pada tanggal 4 Juni 2014 (SAM YEH / AFP / Getty Images)
“Taiwan dikenal sebagai pusat manufaktur terdepan di dunia. Ini memberikan pulau tersebut lingkungan yang tepat untuk mendorong maju AI dan memperluas kemampuan R & D,” kata Ken Sun, General Manager Microsoft Taiwan dalam siaran pers. “Sistem pendidikannya telah mengembangkan kumpulan bakat besar dan luar biasa dalam matematika, teknik, dan sains.”
Sementara itu, general manager Taiwan IBM, Lisa Kao, mengatakan bulan lalu bahwa perusahaannya akan memperluas pusat R & D di Taiwan, yang berfokus pada kecerdasan buatan, teknologi blockchain, dan komputasi awan. Dia menambahkan bahwa dia mengantisipasi 100 karyawan baru pada tahun 2018 dan bahwa laboratorium penelitian cloud baru sedang dikerjakan.
“Kami tidak terkejut bahwa raksasa teknologi tinggi AS merekrut talenta di Taiwan,” kata legislator Partai Demokrat Taiwan (DPP), Kolas Yotaka, dalam sebuah wawancara. Dia menambahkan bahwa iklim bisnis Taiwan jauh lebih ramah bagi industri teknologi tinggi, dibandingkan dengan Tiongkok daratan, di mana kekhawatiran pencurian kekayaan intelektual (IP) dan transfer teknologi secara paksa selalu marak. Fenomena ini bahkan telah menyebabkan Amerika Serikat memberlakukan tarif hukuman atas barang-barang berteknologi tinggi Tiongkok sebagai tindakan balasan terhadap kebijakan perdagangan tidak adil dari rezim Tiongkok.
William Kao, wirausahawan Taiwan dan pendiri Victims of Investment in China Association, sebuah kelompok yang memberikan nasihat hukum bagi para pengusaha Taiwan yang telah ditipu saat melakukan bisnis di Tiongkok, memberitahu The Epoch Times bahwa Taiwan, sebagai masyarakat demokratis dengan aturan hukum , menghormati dan melindungi hak-hak IP, sedangkan “rezim Komunis Tiongkok sebenarnya mendorong pencurian teknologi tinggi dari negara lain.”
Dia menambahkan bahwa setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tindakan keras terhadap praktik-praktik perdagangan Tiongkok, negara-negara lebih berhati-hati dalam melakukan bisnis dengan Tiongkok. “Saya pikir para pemilik bisnis tahu keuntungan dari Taiwan. Mereka dapat memperkirakan akan ada konflik antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Jadi mereka akan memilih Taiwan.”
Kolas, sementara itu, percaya bahwa tingginya jumlah bakat luar biasa di bidang teknologi Taiwan adalah salah satu alasan perusahaan-perusahaan Amerika berinvestasi lebih banyak di Taiwan.
Kolas juga mencatat bahwa manajemen tempat kerja tidak terorganisasi dengan baik di perusahaan-perusahaan Tiongkok. “Sektor teknologi khawatir bahwa opportunity costs (biaya peluang) lebih tinggi di sana, jadi mereka lebih suka pergi ke Taiwan,” katanya.
Dia menambahkan bahwa infrastruktur kota-kota besar di Taiwan berada pada tingkat negara-negara maju, namun biaya hidup lebih rendah daripada di Eropa dan Amerika Serikat, sehingga menjadikan pulau ini sebagai negara yang menarik untuk investasi. (ran)
Epochtimes.id- Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengabulkan gugatan praperadilan terkait kasus dugaan korupsi Bank Century.
Gugatan ini diajukan oleh Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK).
Putusan dengan nomor PN JAKARTA SELATAN Nomor 24/Pid.Pra/2018/PN JKT.SEL Tahun 2018 yang dibacakan oleh hakim tunggal Effendi Mukhtar.
Putusan pengadilan Ini Putusan memerintahkan KPK menjadikan mantan Wakil Presiden 2009-2014 Boediono sebagai tersangka. Pejabat lainnya yang diminta dijerat adalah Muliaman D Hadad, Raden Pardede.
Berikut putusan PN Jaksel yang dikutip dari situs mahkamahagung.go.id :
Putusan PN JAKARTA SELATAN Nomor 24/Pid.Pra/2018/PN JKT.SEL Tahun 2018
Pemohon:
1.H. BOYAMIN
2.KOMARYONO,SH
3.RIZKY DWI CAHYO PUTRA,SH
Termohon:
Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia
Dalam kasus ini, Deputi Gubernur Bank Indonesia Bidang IV Pengelolaan Moneter dan Devisa Budi Mulya sudah dijebloskan ke penjara. Dia didakwa memperkaya diri sendiri sebesar Rp 1 miliar dari pemberian Bailout Bank Century.Atas kasus ini negara diduga mengalami kerugian sebesar Rp 689,394 miliar dan Rp 6,762 triliun dalam penetapan Bank Century sebagai bank gagal. Total kerugian negara mencapai Rp 7,4 triliun. (asr)
Mengabulkan permohonan Praperadilan Pemohon untuk sebagian ;
Memerintahkan Termohon untuk melakukan proses hukum selanjutnya sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku atas dugaan tindak pidana korupsi Bank Century dalam bentuk melakukan Penyidikan dan menetapkan tersangka terhadap Boediono, Muliaman D Hadad, Raden Pardede dkk, (sebagaimana tertuang dalam surat dakwaan atas nama Terdakwa BUDI MULYA) atau melimpahkannya kepada Kepolisian dan atau Kejaksaan untuk dilanjutkan dengan Penyelidikan, Penyidikan dan Penuntutan dalam proses persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat;
Menolak Permohon Pemohon Praperadilan untuk selain dan selebihnya;
Membebankan biaya perkara kepada Termohon, sebesar NIHIL;
Hakim
Tunggal
Hakim Ketua
Hakim Tunggal: EFFENDI MUKHTAR, SH., MH
Hakim Anggota
Hakim Tunggal: EFFENDI MUKHTAR, SH., MH
Panitera
Panitera Pengganti: MURATNO.SH.MH
Berkekuatan Hukum Tetap
Tidak
Dalam kasus ini, Deputi Gubernur Bank Indonesia Bidang IV Pengelolaan Moneter dan Devisa Budi Mulya sudah dijebloskan ke penjara. Dia didakwa memperkaya diri sendiri sebesar Rp 1 miliar dari pemberian Bailout Bank Century.
Atas kasus ini negara diduga mengalami kerugian sebesar Rp 689,394 miliar dan Rp 6,762 triliun dalam penetapan Bank Century sebagai bank gagal. Total kerugian negara mencapai Rp 7,4 triliun. (asr)
Epochtimes.id- Sebuah bus sekolahan di India jatuh ke dalam jurang di pegunungan Himachal pada hari Senin (9.04/2018). Diperkirakan 30 dari 38 orang yang menumpang bus meninggal dunia dalam kecelakaan itu, termasuk 27 orang siswa.
Sebuah bus milik sekolah swasta di India yang setiap harinya digunakan untuk antar jemput siswa dan guru pada 9 April sekitar pukul 15:00 ketika melaju di jalanan desa pada pegunungan Malakwal. Daerah ini masuk wilayah Himachal Pradesh. Bus jatuh ke jurang sedalam kira-kira 60 meter, mungkin karena kurang berhati-hati.
Dilaporkan bahwa bus sekolahan tersebut memiliki 42 kursi, tetapi jumlah total penumpang dalam kendaraan belum dikonfirmasi.
Petugas polisi setempat Santosh Patial mengatakan bahwa ia memperkirakan penumpangnya ada 38 orang. Akibat kendaraan mengalami kerusakan yang sangat serius sehingga badan mobil terpaksa dipotong demi keperluan pertolongan korban.
Sebuah bus sekolahan di India jatuh dari jalanan desa pada pegunungan Malakwal ke jurang sedalam kira-kira 60 meter sehingga menewaskan 30 orang. (Shammi Mehra/AFP/Getty Images)
Menurut data resmi, korban tewas adalah 30 orang, termasuk 27 orang siswa, sopir 67 tahun Madan Lal dan dua guru perempuan yang berada di dalam bis tersebut.
Beberapa orang siswa yang terluka telah dikirim ke rumah sakit untuk perawatan, tetapi beberapa dari mereka itu karena lukanya parah, diperkirakan jumlah korban tewas bisa meningkat.
Pejabat setempat mengatakan bahwa ini adalah kasus kecelakaan bus sekolah paling serius dalam beberapa tahun terakhir.
Para siswa yang meninggal itu semua bertempat tinggal di desa sekitar, kebanyakan adalah siswa-siswa kelas yang lebih rendah dan berusia antara 5 sampai 14 tahun.
Sebuah bus sekolahan di India jatuh dari jalanan desa pada pegunungan Malakwal ke jurang sedalam kira-kira 60 meter sehingga menewaskan 30 orang. (Shammi Mehra/AFP/Getty Images)
Polisi mengatakan bahwa kecelakaan itu diduga akibat rem blong sehingga tidak terkendali, namun alasan terperinci masih dalam penyelidikan.
Pejabat propinsi Himachal turun ke lapangan untuk memimpin pekerjaan bantuan dan penyelamatan pada malam harinya dan satu tim yang terdiri dari 50 orang dokter anak-anak dan ahli bedah telah disiapkan.
Menteri setempat Jairam Thakur mengumumkan, setiap anggota keluarga yang tewas akan menerima santunan sebesar 500.000 rupee (sekitar 7.700 Dolar AS), dan memerintahkan penyelidikan atas kecelakaan tersebut.
Dua menteri kabinet Kishan Kapoor dan Sarveen Choudhary juga tiba di lokasi untuk membantu pengawasan dalam operasi penyelamatan di malam hari.
Sebuah bus sekolahan di India jatuh dari jalanan desa pada pegunungan Malakwal ke jurang sedalam kira-kira 60 meter sehingga menewaskan 30 orang. (Shammi Mehra/AFP/Getty Images)
Perdana Menteri India Modi juga menyampaikan belasungkawa atas insiden melalui akun Twitter Kantor Perdana Menteri.
Setiap tahunnya, ada 150.000 orang India tewas dalam kecelakaan lalu lintas di negaranya. Sebagian besar penyebab kecelakaan itu adalah karena kondisi jalan yang buruk, atau akibat masalah perawatan dan kesembronoan pengemudi.
Bulan lalu, sebuah truk pengangkut keluarga dan undangan pengantin jatuh ke sungai dari sebuah jembatan di bagian barat India juga menewaskan 30 orang dan kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak. (Sinatra/asr)
Epochtimes.id- Lebih dari 250 orang tewas ketika sebuah pesawat militer jatuh ke sebuah lapangan di luar ibukota Aljazair.
Tayangan televisi menunjukkan kerumunan orang berkumpul di sekitar tempat berasap dan puing-puing yang terbakar di dekat bandara Boufarik di sebelah barat daya Algiers.
Melansir dari 9news.com, sejumlah laporan media menyebutkan pesawat ini adalah jenis angkut Ilyushin buatan Rusia.
Sebanyak 257 orang tewas dalam kecelakaan itu seperti laporan lapor TV negara setempat.
Seorang anggota partai FLN yang berkuasa di Aljazair mengatakan kepada stasiun televisi Ennahar swasta, yang tewas itu termasuk 26 anggota Polisario, kelompok yang didukung Aljazair yang berjuang untuk kemerdekaan Sahara Barat tetangga – sebuah wilayah yang juga diklaim oleh Maroko dalam perselisihan yang berkepanjangan.
Kementerian Pertahanan Aljazair mengatakan pesawat itu menuju ke Tindouf, sebuah daerah di perbatasan Aljazair dengan Sahara Barat, tetapi jatuh di batas bandara.
Tindouf adalah rumah bagi ribuan pengungsi dari perseteruan di Sahara Barat. Daerah ini banyak dari mereka pendukung Polisario.
Upaya PBB untuk menengahi penyelesaian telah gagal selama bertahun-tahun di daerah gurun yang luas. Daerah ini diperebutkan sejak tahun 1975 ketika kekuatan kolonial Spanyol meninggalkan kawasan itu.
Maroko mengklaim wilayah itu sementara Polisario mendirikan Republik Demokratik Arab Sahrawi.
Kementerian pertahanan Aljazair mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan belasungkawa kepada keluarga korban.
Pada Februari 2014, Angkatan Udara Aljazair Lockheed C-130 Hercules jatuh di daerah pegunungan di Aljazair timur, menewaskan 77 penumpang dan meninggalkan satu orang yang selamat. (asr)
BEIJING / HONGKONG – Pihak berwenang Tiongkok menahan istri seorang pengacara HAM Tiongkok di rumahnya di Beijing setelah mereka memotong protes longmarch 100 km-nya yang bertujuan untuk memaksa pihak berwenang menjelaskan penangkapan suaminya, seorang teman mengatakan pada hari Rabu.
Suami Li Wenzu, Wang Quanzhang, yang menangani kasus-kasus sensitif pengaduan tentang penyiksaan yang dilakukan oleh polisi dan membela para praktisi latihan spiritual Falun Gong yang dilarang, telah hilang pada Agustus 2015 saat tindakan keras dilakukan terhadap para aktivis hak asasi manusia.
Sebagian besar kasus dari musim panas saat itu, yang dikenal sebagai 709 kasus untuk hari pertama penahanan pada tanggal 9 Juli, telah berakhir, tetapi Wang telah ditahan selama lebih dari 1.000 hari, memacu rencana Li untuk berjalan sejauh 100 km menuju kota Tianjin, di mana dia percaya suaminya sedang ditahan.
Pada hari Selasa, hari ketujuh dari perjalanannya, Li dijemput oleh pria berpakaian preman dan kembali ke rumahnya di Beijing yang sekarang mencegahnya pergi lagi, Li dan pendukungnya mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Reuters.
“Li Wenzu telah ditempatkan di dalam tahanan rumah, dengan keamanan negara menghalangi pintu,” kata Wang Qiaoling, seorang teman Li, yang suaminya juga seorang pengacara HAM.
Reuters tidak dapat menghubungi otoritas keamanan negara Tiongkok untuk meminta komentar, dengan tidak adanya situs web atau informasi kontak yang tercantum secara publik.
Gambar-gambar video yang dikirim ke Reuters oleh para pendukung Li menunjukkan pemandangan yang sibuk pada hari Rabu, dengan beberapa pria berpakaian preman bersikeras pada teman-teman Li dan mencoba untuk memblokir mereka dari syuting sekumpulan sekitar 30 orang di jalan di luar flatnya.
“Suami saya telah ditahan selama lebih dari 1.000 hari dan saya tidak tahu apakah dia hidup atau mati. Saya pergi mencari suami saya, apakah yang telah saya lakukan salah?” Li berteriak dari balik kisi-kisi balkon kecilnya, dalam sebuah klip yang diambil dari dalam flat.
Nasib pasangan ini adalah ujian atas pernyataan Tiongkok bahwa negara diatur oleh hukum, kata Kwok Ka-ki, seorang anggota parlemen Hong Kong yang telah mengorganisir sebuah protes pada hari Selasa atas penderitaan mereka di luar kantor perwakilan Beijing di Hong Kong.
“Hukum macam apa yang akan [membiarkan] suatu negara menahan pengacara hak asasi manusia tanpa alasan yang jelas?” dia bertanya di Hong Kong. (ran)
Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui permintaan lama dari Taiwan yang meminta bantuan dari perusahaan Amerika dalam membangun kapal selam sendiri. Sementara lampu hijau itu hanya langkah pertama dalam proses panjang tersebut, para pengamat mengatakan keputusan tersebut mencerminkan komitmen pemerintahan Trump untuk memperkuat pertahanan Taiwan dan menghalangi agresi rezim Tiongkok.
Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan, Ministry of National Defense (MND), mengkonfirmasi pada 7 April sebuah laporan media Taiwan bahwa pemerintah AS telah memberikan lisensi pemasaran untuk mendukung upaya negara pulau tersebut dalam mengembangkan kapal selam diesel listriknya sendiri. Ia menambahkan bahwa ia “mengucapkan terima kasih kepada pemerintah AS karena menyertakan pentingnya pertahanan dan keamanan Taiwan.”
“Lisensi pemasaran berarti bahwa perusahaan-perusahaan AS dapat berbagi brosur dan informasi teknis sehingga Taiwan dapat mempertimbangkan untuk melakukan pembelian,” kata David An, peneliti senior Global Taiwan Institute dan mantan pejabat Departemen Negara bidang politik militer.
Meskipun berita tersebut telah diberitakan secara luas oleh media Taiwan dan internasional, baik pernyataan resmi AS maupun Taiwan tidak menjelaskan bagian atau teknologi khusus kapal selam yang mana “lisensi pemasaran” tersebut telah mengijinkan Taiwan untuk mencari dari perusahaan-perusahaan AS.
Fu S. Mei, direktur Pusat Analisis Keamanan Taiwan yang berbasis di New York dan pakar penjualan senjata Taiwan-AS, mengatakan bahwa lisensi pemasaran yang dipermasalahkan tersebut akan memungkinkan satu perusahaan AS yang tidak disebutkan namanya untuk menunjukkan spesifikasi sistem tempur bawah lautnya kepada Taiwan.
Perusahaan AS lainnya yang ingin menjual sistem tempur kapal selam ke Taiwan juga menerima persetujuan pemasaran serupa melalui “Technical Assistance Agreement” (TAA), kata Mei.
Lisensi pemasaran tidak menjamin Taiwan akan dapat membeli komponen atau teknologi yang telah ditunjukkan, dimana akan membutuhkan “lisensi ekspor” terpisah. Namun para ahli mengatakan bahwa keputusan oleh pemerintahan Trump untuk mengizinkan demo teknologi merupakan langkah penting untuk Taiwan, yang telah berjuang selama lebih dari satu dekade untuk membangun armada-armada kapal selam baru.
“Amerika Serikat berhati-hati bahkan untuk menyetujui lisensi-lisensi ‘pemasaran’,” kata David An, “Ini adalah pertanda baik bagi Taiwan, karena AS menyetujui lisensi-lisensi pemasaran untuk barang-barang yang memiliki peluang tinggi untuk benar-benar menyetujui lisensi ‘ekspor’ terakhir tersebut.”
Pengunjung berjalan melewati model desain konseptual kapal selam pribumi Taiwan selama Pameran Maritim dan Pertahanan Internasional Kaohsiung pada 13 September 2016 (Sam Yeh / AFP / Getty Images)
Beijing terus membangun dan memodernisasi angkatan laut dan udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) bersama dengan platform militer lainnya seperti rudal balistik sebagai persiapan untuk kemungkinan kampanye militer melawan Taiwan.
Angkatan Laut Taiwan, sementara memimpin armada permukaan yang cukup besar dengan lebih dari dua lusin kapal perusak dan pengawal, hanya memiliki dua kapal selam yang mampu bertempur yang diperoleh negara pulau tersebut dari Belanda pada 1990-an.
Selama dekade terakhir, sejumlah penulis pertahanan AS yang terpilih dan juga beberapa orang Taiwan telah mempertanyakan kegunaan kapal selam untuk Taiwan. Namun pada akhirnya, mayoritas analis dan militer Taiwan sendiri melihat kapal selam sebagai aset penting bagi Taiwan untuk melawan ancaman militer rezim Tiongkok secara asimetris, serta untuk mempersulit dan menggagalkan upaya invasi oleh PLA.
“Kapal selam akan berkontribusi terhadap kelangsungan hidup Taiwan yang demokratis, dimana dengan pertahanan sederhana menahan tengah dari deretan pulau pertama tersebut terhadap Tiongkok, dan juga memperkuat pertahanan pulau-pulau Jepang di deretan Pulau Ryukyu,” kata Richard Fisher, seorang rekan senior dengan Pusat Kajian dan Strategi Internasional.
Tsai Ing-wen, Presiden Taiwan yang berkuasa, dilaporkan telah mempercayakan pemerintahannya untuk membangun armada setidaknya 8 Indigenous Defence Submarines (IDS). Partainya, Partai Progresif Demokratik Taiwan, telah menerbitkan pernyataan resmi kebijakan pertahanan pada tahun 2015 yang menyerukan kapal-kapal selam baru untuk memasuki layanan tugasnya pada tahun 2025.
“Keputusan ini [untuk menyetujui lisensi pemasaran] adalah sebuah wasiat baru bagi Pemerintahan Trump untuk melihat Taiwan sebagai manfaat strategis bagi Amerika Serikat,” kata Fisher, yang juga menunjukkan bahwa Taiwan sudah berkomitmen penuh untuk bergerak maju dengan program tersebut dan kontraktor-kontraktor Eropa telah mencetak beberapa bisnis dengannya. (ran)
EpochTimesId – Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban memenangkan pemilihan umum untuk ketiga kali berturut-turut. Dia memenangkan penghitungan awal untuk pemilihan umum anggota parlemen, Minggu (8/4/2018).
Dengan hasil ini, Orban hampir pasti akan segera menjabat sebagai Perdana Menteri untuk ketiga kalinya.
Dia memenangkan pemilihan dengan meraih dukungan dua pertiga kursi anggota parlemen. Kemenangan ini diduga kuat berkat pesan kampanye anti-imigrasi yang memperoleh dukungan mayoritas.
Perdana Menteri sayap kanan nasionalis itu memproyeksikan dirinya sebagai penyelamat budaya Kristen Hongaria dalam melawan migrasi Muslim ke Eropa. Itu menjadi sebuah citra yang selaras dengan jutaan pemilih, terutama di daerah pedesaan.
“Kami telah menang, Hongaria telah memenangkan kemenangan besar,” kata Orban yang merayakan bersama kerumunan besar pendukungnya yang bersorak-sorai di dekat sungai Danube di Budapest.
“Ada pertempuran besar di belakang kami, kami telah memenangkan kemenangan penting, memberi diri kami kesempatan untuk membela Hongaria.”
Para pendukung partai Fidesz merayakan hasil awal pemilihan parlemen di Budapest, Hongaria, pada 8 April 2018. (Leonhard Foeger/REUTERS/The Epoch Times)
Menurut hasil awal dengan 93 persen suara dihitung, data Kantor Pemilihan Nasional memproyeksikan Fidesz memenangkan 133 kursi. jumlah itu adalah mayoritas atau dua pertiga dari 199 kursi parlemen.
Jobbik nasionalis diperkirakan memenangkan 26 kursi, sementara Sosialis diproyeksikan sebagai peringkat ketiga dengan hanya 20 anggota parlemen.
Dua partai kiri yang lebih kecil, DK dan LMP, masing-masing memenangkan sembilan dan delapan kursi.
Itu berarti Orban dapat memiliki dua pertiga mayoritas kursi untuk ketiga kalinya. Dia akan memiliki kekuatan untuk mengubah undang-undang dasar.
Uni Eropa telah berjuang untuk menanggapi karena pemerintah Orban, dalam pandangan para pengkritiknya, menggunakan dua kemenangan telak pada 2010 dan 2014 untuk mengikis ‘checks and balances’ dalam sistem demokratis.
Kemenangan itu bisa membuat Orban lebih berani membentuk aliansi Eropa Tengah melawan kebijakan migrasi Uni Eropa. Orban, mantan perdana menteri pasca-komunis Hungaria yang paling lama menjabat, menentang integrasi yang lebih dalam dari blok Uni Eropa, dan bekerja sama dengan Polandia, telah menjadi kritik keras terhadap kebijakan Brussels.
Dia menyatakan terima kasih kepada para pemimpin Polandia atas dukungan mereka menjelang pemungutan suara.
Video Pilihan :
Pemimpin sayap kanan Prancis Marine Le Pen, presiden Front Nasional, adalah yang pertama mengucapkan selamat kepada Orban.
“Kemenangan besar dan jelas bagi Viktor Orban di Hungaria: pembalikan nilai dan imigrasi massal seperti yang dipromosikan oleh UE ditolak lagi. Nasionalis dapat memenangkan mayoritas di Eropa pada pemilihan Eropa berikutnya pada 2019,” Le Pen tweeted.
Pemilihan menghasilkan tingkat partisipasi pemilih sekitar 70 persen. Ini adalah yang tertinggi dari tiga pemilu sebelumnya.
Beberapa analis mengatakan dukungan utama Fidesz ada di kota-kota kecil dan desa-desa.
Dengan cengkeraman yang kuat pada media negara dan sekutu bisnisnya dalam mengendalikan surat kabar daerah, pesan Orban diperkuat di pedesaan. Di sana, banyak orang hanya menonton saluran berita televisi negara, yang telah menunjukkan imigran yang menyebabkan masalah di kota-kota Eropa Barat.
Partai oposisi terkuat di parlemen baru adalah Jobbik. Partai ini sebelumnya beraliran kanan jauh, namun kemudian menyusun kembali citranya sebagai kekuatan nasionalis yang lebih moderat.
Mereka berkampanye tentang agenda anti-korupsi dan mendesak upah yang lebih tinggi untuk memikat kembali ratusan ribu orang Hongaria yang telah meninggalkan Hungaria ke Eropa Barat.
Pemimpin Jobbik, Gabor Vona, mengatakan dia akan mengajukan pengunduran dirinya setelah kekalahan tersebut.
“Tujuan Jobbik, untuk memenangkan pemilu dan memaksa perubahan dalam pemerintahan, tidak tercapai. Fidesz menang. Ia menang lagi,” ujar Gabor.
Para aktivis dan oposisi mengatakan Orban telah menempatkan Hongaria pada jalur yang semakin otoriter dan sikapnya pada imigrasi telah memicu xenophobia.
Dengan pesan bahwa ia mewakili semua orang Hongaria yang menentang campur tangan asing, Orban memanfaatkan perasaan yang dimiliki banyak orang Hungaria yang merasakan ancaman terhadap identitas nasional mereka dan merasa diperlakukan sebagai warga kelas dua di Uni Eropa.
Dia menangkap momen ketika pada 12 Januari 2015, mengatakan imigrasi ke Eropa harus dihentikan. Sebagian besar alasan setelah serangan Paris yang diluncurkan oleh ekstrimis Islam.
“Kita seharusnya tidak melihat pada imigrasi ekonomi seolah-olah itu ada gunanya, karena itu hanya membawa masalah dan ancaman kepada orang-orang Eropa,” katanya kepada televisi negara. “Karena itu, imigrasi harus dihentikan. Itu sikap orang Hongaria.”
Pada September 2015, dia membangun pagar kawat di perbatasan Serbia untuk mencegah puluhan ribu migran melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Timur Tengah dan Afrika. Sejak saat itu pemerintahnya telah memberlakukan serangkaian undang-undang untuk mengendalikan migrasi, dan tindakan kerasnya telah dikritik tajam oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Setelah memberikan suaranya di distrik Budapest yang kaya, dia mengatakan akan membela kepentingan Hungaria.
Ditanya oleh wartawan jika dia melawan Uni Eropa, Orban mengatakan, “Uni Eropa tidak hadir di Brussels. Uni Eropa ada di Berlin, di Budapest, di Praha dan di Bucharest.” (Reuters/The Epoch Times/waa)
EpochTimesId – Putri dari mantan agen ganda Rusia, Yulia Skripal, telah diijinkan meninggalkan rumah sakit. Dia dinyatakan sembuh setelah sempat koma berminggu-minggu dan dirawat lebih dari sebulan.
Dia kolaps bersama sang ayah, Sergei Skripal, setelah diracuni dengan racun saraf kelas militer. Rumah sakit yang merawat mereka, Salisbury District, mengkonfirmasi kebenaran berita ini, Selasa (10/4/2018) waktu setempat.
Direktur medis rumah sakit, Christine Blanshard, mengatakan kepada wartawan bahwa perempuan 33 tahun itu sembuh terlebih dahulu. Sementara sang ayah juga akan segera meninggalkan rumah sakit.
“Kami sudah mengijinkan Yulia (meninggalkan rumah sakit). Ini bukan akhir dari perawatannya, tetapi menandai tonggak penting,” kata Blanshard.
“Ayahnya juga telah membuat kemajuan yang baik,” sambung Blanshard. “Pada hari Jumat saya mengumumkan dia tidak lagi dalam kondisi kritis. Meskipun dia sudah pulih lebih lambat dari Yulia, kami berharap dia juga akan dapat meninggalkan rumah sakit pada waktunya.”
Yulia kemudian dibawa ke lokasi yang aman oleh aparat berwenang Inggris.
Sang ayah adalah Sergei Skripal, mantan kolonel intelijen militer Rusia yang mengkhianati puluhan mata-mata Rusia. Pria 66 tahun itu membocorkan data agen mata-mata Rusia di negara-negara barat kepada dinas intelijen asing Inggris.
Skripal ditemukan tidak sadarkan diri di bangku umum di kota Salisbury, Inggris, pada 4 Maret 2018.
Inggris menuduh Rusia berada di belakang serangan racun saraf itu. Tudingan tersebut telah memicu krisis diplomatik terbesar Rusia-Barat sejak Perang Dingin.
Inggris, Amerika Serikat, dan negara-negara Barat lainnya telah mengusir seratus lebih diplomat Rusia. Moskow kemudian membalas dengan cara serupa. Rusia membantah terlibat dalam serangan terhadap Skripal.
Video Rekomendasi :
Blanshard, adalah seorang dokter dengan pengalaman 25 tahun. Dia mengatakan racun saraf bekerja dengan menempelkan diri pada enzim tertentu di dalam tubuh yang kemudian menghentikan fungsi saraf. Dia mengatakan kondisi itu menyebabkan rasa sakit dan halusinasi.
Blanshard mengatakan dokter pertama-tama berusaha menstabilkan mereka untuk memastikan bahwa mereka bisa bernapas secara normal dan peredaran darah kembali normal.
“Kami kemudian perlu menggunakan berbagai obat yang berbeda untuk mendukung pasien, sampai mereka dapat menciptakan lebih banyak enzim untuk menggantikan enzim tubuh yang rusak terkena dampak keracunan. Kami juga menggunakan teknik dekontaminasi khusus untuk menghilangkan racun yang tersisa,” beber sang dokter.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan Skripal diracun dengan Novichok. Itu adalah sejenis racun saraf mematikan yang dikembangkan oleh militer Soviet pada 1970-an dan 1980-an.
Rusia mengatakan tidak memiliki racun syaraf seperti itu dan Presiden Vladimir Putin mengatakan tidak masuk akal untuk berpikir bahwa Moskow akan meracuni Skripal dan putrinya. (Reuters/The Epoch Times/waa)
Epochtimes.id- Malaysia resmi akan mengadakan Pilihan Raya Umum atau Pemilihan Umum ke-14 pada 9 Mei 2018 mendatang.
Seluruh rakyat Malaysia akan menentukan pilihannya atau mengundi calon anggota Parlemen yang berhak mendapatkan mandat selama 5 tahun mendatang.
Komisi Pemilihan Umum Malaysia (EC) mengumumkannya pada Selasa (10/4/2018).
“Komisi Pemilu telah mengadakan pertemuan dan menetapkan pemungutan suara harus diadakan dalam waktu 60 hari sejak tanggal pembubaran,” kata ketua KPU Malaysia, Mohd Hashim Abdullah.
Calon akan dinominasikan pada 28 April mendatang. Penjadwalan ini berarti akan memasuki periode kampanye selama 11 hari.
Perdana Menteri Najib Razak mengakhiri selama berbulan-bulan spekulasi kepastian Pemilu setelah ia mengumumkan pembubaran parlemen pada Jumat lalu.
Pemilu ini membuka jalan bagi pertarungan pemilihan dengan mentor lamanya dan juru kampanye yang paling berpengalaman di negara itu, Mahathir Mohamad.
Najib secara luas diperkirakan akan mempertahankan kekuasaan, tetapi kehilangan banyak kursi secara signifikan di Parlemen.
Hasil pemilu nanti akan membuatnya menghadapi tantangan kepemimpinan dari dalam partainya.
Pemilu di Malaysia ini akan menentukan 222 kursi di parlemen pusat. Pemilihan anggota parlemen lainnya sebanyak 587 kursi anggota parlemen di sejumlah negara bagian.
Setelah pemilihan anggota Parlemen, selanjutnya Perdana Menteri Malaysia akan ditentukan oleh anggota parlemen. (asr)
Tiongkok akan memotong tarif otomotif, membuka pasar, dan melindungi IP, kata Xi.
Setelah berminggu-minggu meningkatnya ketegangan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat atas tarif impor, pemimpin Tiongkok Xi Jinping akhirnya menyerah pada tekanan AS.
Dalam pidato sebelum Forum Bo’ao untuk Asia, yang diadakan di pulau Hainan, Tiongkok selatan pada tanggal 10 April, Xi menegaskan bahwa ia bersedia untuk menyetujui beberapa tuntutan yang telah dibuat Presiden AS Donald Trump dalam mendorong Tiongkok ke arah hubungan perdagangan yang lebih adil dengan Amerika Serikat.
Tweet 8 April dari Trump menyebabkan banyak orang berspekulasi tentang apakah kompromi antara kedua negara akan segera terjadi. “Tiongkok akan menurunkan hambatan perdagangannya karena itu adalah hal yang benar untuk dilakukan. Pajak akan menjadi sejalan dan kesepakatan akan dilakukan pada kekayaan Intelektual,” tulisnya.
President Xi and I will always be friends, no matter what happens with our dispute on trade. China will take down its Trade Barriers because it is the right thing to do. Taxes will become Reciprocal & a deal will be made on Intellectual Property. Great future for both countries!
Kata-kata Xi di Forum Bo’ao, mengambil sikap yang jauh lebih lunak dibandingkan dengan ancaman agresif perang media pemerintah Tiongkok, menunjukkan bahwa ia mungkin mengindahkan keinginan Trump. Sementara Xi tidak menyebutkan Trump atau sengketa perdagangan baru-baru ini secara khusus, komentarnya merupakan respon yang jelas terhadap Trump.
Hanya satu hari sebelum pidato Xi, Trump telah memposting di Twitter tentang perbedaan antara bea impor mobil yang diberlakukan oleh Tiongkok versus Amerika Serikat, sebuah poin yang berulang kali dia buat untuk menggambarkan ketidakseimbangan perdagangan antara kedua negara tersebut.
“Ketika sebuah mobil dikirim ke Amerika Serikat dari Tiongkok, ada Tarif yang harus dibayar 2,5 persen. Ketika sebuah mobil dikirim ke Tiongkok dari Amerika Serikat, ada Tarif yang harus dibayar 25 persen. Apakah itu terdengar seperti perdagangan bebas atau adil. Tidak, kedengarannya seperti perdagangan bodoh, berlangsung selama bertahun-tahun!” Trump menulis pada 9 April.
Xi, dalam pidatonya pada 10 April, mengatakan, “Tahun ini, kami akan sangat mengurangi tarif-tarif impor otomotif, dan pada saat yang sama mengurangi tarif impor pada beberapa produk-produk lainnya.”
When a car is sent to the United States from China, there is a Tariff to be paid of 2 1/2%. When a car is sent to China from the United States, there is a Tariff to be paid of 25%. Does that sound like free or fair trade. No, it sounds like STUPID TRADE – going on for years!
Mengenai masalah pencurian kekayaan intelektual, target Amerika Serikat baru-baru ini mengumumkan $50 miliar hingga $60 miliar dalam tarif untuk barang-barang teknologi Tiongkok, Xi mengatakan ia akan mengatur ulang Kantor Kekayaan Intelektual Negara Bagian Tiongkok dan memperkuat kekuatannya untuk menegakkan undang-undang IP. Itu hanya satu dari beberapa kali Xi telah secara langsung membahas masalah ini.
Presiden Donald Trump dan pemimpin Tiongkok Xi Jinping meninggalkan acara para pemimpin bisnis di Balai Agung Rakyat di Beijing pada 9 November 2017. (Nicolas Asfouri / AFP / Getty Images)
Laporan terbaru tentang praktik-praktik IP Tiongkok, yang diterbitkan oleh perwakilan perdagangan AS, mengungkapkan bahwa rezim Tiongkok secara strategis mengarahkan baik pada perusahaan milik negara maupun swasta untuk memperoleh inovasi teknologi asing melalui investasi asing, dengan maksud untuk mendapatkan dominasi di pasar global.
Dan pada topik yang disebutkan tentang defisit perdagangan AS dengan Tiongkok, yang mencapai $375 miliar tahun lalu, Xi membuat komentar tidak langsung: “Tiongkok tidak mengejar surplus perdagangan sebagai tujuannya.” Xi menambahkan bahwa ia akan bekerja untuk meningkatkan impor-impor Tiongkok, sesuatu yang Xi akui warga Tiongkok akan menerima, dan mendorong partisipasi negara tersebut dalam Agreement on Government Procurement dari WTO, sebuah perjanjian yang mewajibkan praktik perdagangan yang adil bagi para penandatangannya.
Seorang wanita Tiongkok berjalan melewati sebuah papan reklame kebanggaan atas keanggotaan Tionkok di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). (Goh Chai Hin / AFP / Getty Images)
Trump sebelumnya menyatakan keinginannya agar Tiongkok mengurangi surplus perdagangannya dengan Amerika Serikat sebesar $100 miliar, mencatat bahwa hambatan perdagangan negara tersebut membuat sulit bagi barang-barang Amerika untuk memasuki pasar tersebut.
Xi juga berbicara tentang membuka akses ke pasar-pasar Tiongkok, mengulangi janji-janji sebelumnya yang telah dibuat oleh para pejabat senior Tiongkok untuk meningkatkan batas kepemilikan asing pada usaha patungan di mobil, kapal, pesawat, dan sektor lainnya. Perusahaan-perusahan asing saat ini dibatasi sampai 50 persen saham dalam usaha-usaha patungan dan tidak dapat mendirikan pabrik mereka sendiri yang sepenuhnya dimiliki.
Reaksi
Apakah Xi akan membuat kebaikan atas kata-katanya tersebut masih harus dilihat. Setidaknya sejak 2013, para pejabat Tiongkok mengatakan mereka akan mengurangi pembatasan usaha patungan asing di industri otomotif, tetapi belum memberikan batas waktu untuk itu terjadi.
Sebuah survei yang dirilis pada bulan Januari oleh Kamar Dagang Amerika di Tiongkok menemukan bahwa bisnis Amerika masih belum merasa diterima di Tiongkok. Lima puluh lima persen responden mengatakan pembatasan-pembatasan pada partisipasi pasar adalah perhatian utama mereka ketika ia dibuat untuk perlakuan tidak adil di Tiongkok.
Beberapa ekonom mengungkapkan optimisme waspada setelah pidato Xi di Bo’ao tersebut.
“Pidato Presiden Xi tampaknya telah mencapai nada yang relatif positif dan membuka pintu bagi negosiasi potensial dengan AS dalam pandangan kami,” kata ekonom di Nomura, sebuah perusahaan jasa keuangan Jepang. “Tetapi tentu saja tindak-tanduk berbicara lebih keras daripada sekedar kata-kata. Kami akan mengawasi kemajuan langkah-langkah pembukaan tersebut.”
Dewan Bisnis AS-Tiongkok menyatakan harapan untuk perubahan nyata. “Pada akhirnya, industri AS akan mencari penerapan reformasi ekonomi jangka panjang, tetapi tindak-tanduk hingga saat ini telah sangat menggerogoti optimisme komunitas bisnis AS,” kata Jacob Parker, wakil presiden operasi Tiongkok.
Trump tetap positif setelah pidato Xi. “Sangat berterima kasih kepada Presiden Xi atas ungkapan kebaikan Tiongkok tentang tarif dan hambatan otomotif,” ia memposting di Twitter pada 10 April. “Kita akan membuat kemajuan besar bersama-sama!” (ran)
Very thankful for President Xi of China’s kind words on tariffs and automobile barriers…also, his enlightenment on intellectual property and technology transfers. We will make great progress together!
Epochtimes.id- Dokter mengeluarkan peringatan pada Selasa (10/04/2018) setelah seorang pria Amerika yang memakan cabai terpedas di dunia.
Pria ini mengalami sakit kepala luar biasa “thunderclap”. Sakit kepala jenis ini rasanya bak disambar petir.
Gejala yang dialami pria berusia 34 tahun itu dirasakannya “segera setelah berpartisipasi dalam kontes cabai di mana dia makan satu Carolina Reaper,” pada tahun 2016.
Laporan ini disampaikan dalam artikel yang diterbitkan dalam jurnal medis BMJ Case Reports.
Pria ini mengalami sakit leher dan kepala yang hebat. Selama beberapa hari dia mengalami sakit kepala “thunderclap” yang singkat namun rutin. Durasinya berlangsung beberapa detik.
Setelah melakukan perawatan darurat, tes untuk berbagai kondisi neurologis kembali negatif.
Pada akhirnya, dokter mendiagnosa pria ini dengan kondisi otak sementara yang disebut “reversible cerebral vasoconstriction syndrome” (RCVS), ditandai dengan penyempitan pembuluh darah ke otak secara sementara.
“Ini adalah kasus pertama yang dilaporkan seorang pasien yang didiagnosis dengan RCVS setelah makan cabai,” kata para penulis dalam laporannya.
Melansir dari Arabnews.com, sakit kepala “thunderclap”, kondisi ini biasanya terjadi sebagai reaksi terhadap obat resep tertentu, atau setelah mengonsumsi obat-obatan terlarang.
“Ini adalah kejutan besar bagi semua orang,” kata dokter Kulothungan Gunasekaran dari Henry Ford Hospital di Detroit, AS.
Dokter ini sebagai salah satu penulis artikel yang memperingatkan bahaya konsumsi cabai terpedas.
Gejala yang dialami oleh pria ini akhirnya sembuh dengan sendirinya dan CT scan tindak lanjut lima minggu setelah kejadian menunjukkan bahwa arteri telah kembali normal.
Makan cabai rawit sebelumnya telah dikaitkan dengan serangan jantung seperti dipaparkan sejumlah penulis dalam penelitian.
“Kami akan merekomendasikan masyarakat umum berhati-hati ketika makan cabai dan untuk mencari pemeriksaan medis segera jika Anda mengalami gejala seperti ini,” kata Gunasekaran.
Bagi mereka yang nekat, Carolina Reaper memiliki buah, rasa manis dengan sedikit kayu manis dan nada cokelat, serta sangat pedas, menurut situs Guinness World Records.
Cabai bernama Carolina Reaper – persilangan antara cabai Sweet Habanero dan Naga Viper – sebagai cabai terpedas di dunia. Cabai Ini ditanam oleh seorang produser di Carolina Selatan. (asr)
Para pengguna internet Tiongkok dengan penuh semangat memperdebatkan tarif perdagangan AS-Tiongkok, dan banyak yang sampai pada kesimpulan tak terduga: tarif Amerika Serikat mungkin akan bermanfaat bagi ekonomi Tiongkok.
Di forum internet populer Tiongkok, KD Net, di mana para pengguna sering membahas masalah terkini, sebuah artikel telah membuat tembakan bersama, berjudul, “Mengapa begitu banyak orang di Tiongkok mendukung Trump memerangi perang dagang?”
Penulis tersebut, yang menulis di bawah nama pena You Bin, berharap bahwa ketegangan perdagangan akan memaksa rezim Tiongkok untuk membuka ekonominya, terutama di bidang farmasi.
Berbicara dari pengalaman, ia berbicara tentang biaya pengobatan yang sangat tinggi di Tiongkok; banyak pasien dan anggota keluarga mereka mencari kerabat yang tinggal di luar negeri untuk membantu mereka membeli obat, terutama obat-obatan perawatan kanker.
Di antara negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, Tiongkok memang memiliki beberapa tarif tertinggi yang dikenakan pada obat-obatan impor. Analisis 2017 oleh European Center for International Political Economy menetapkan bahwa tarif impor untuk obat-obatan memiliki beban keuangan tertinggi pada harga konsumen di Tiongkok, hingga $6,2 milyar setiap tahun.
Tiongkok sangat bergantung pada obat impor asing, yang melebihi ekspor Tiongkok sebesar $11,3 miliar, tetapi terus-menerus meningkatkan tarif. Jumlah tarif meningkat dari 30 pada tahun 2007 menjadi 125 pada tahun 2016, “menunjukkan perubahan serius terhadap proteksionisme dalam pemerintah Tiongkok,” membaca analisis tersebut.
You Bin menulis dalam artikel bahwa ia berharap rezim Tiongkok dapat menurunkan tarif pada obat yang menyelamatkan jiwa dan membuka kebijakan perdagangannya. “Ini bisa membantu menurunkan defisit perdagangan [yang dihadapi Amerika Serikat], meningkatkan standar medis, dan pada saat yang sama mendorong industri domestik untuk benar-benar berinovasi dalam sains dan teknologi,” tulisnya.
Para Netizen Bereaksi terhadap Pembalasan Tiongkok
Dalam beberapa minggu terakhir, banyak cendekiawan telah menganalisis dampak negatif pada ekonomi Tiongkok jika perang dagang yang sesungguhnya pecah.
Di Sina, platform blog populer, seorang ekonom yang sebelumnya bekerja dengan pemerintah pusat Tiongkok membongkar mengapa tarif pembalasan rezim terhadap kedelai AS akan merugikan Tiongkok lebih dari yang dihadapi Amerika Serikat. Dia menulis dengan nama “Ganwu Shenghuo.”
Dia memperkirakan bahwa Tiongkok kemungkinan akan berakhir membeli kedelai dari Amerika Serikat, melalui negara lain yang akan mengimpor kedelai AS untuk memenuhi permintaan tinggi Tiongkok. Sementara itu, negara-negara lain cenderung menaikkan harga, yang pada akhirnya akan melukai kantong konsumen Tiongkok.
Seorang pekerja mengambil sampel dari truk muatan kedelai yang masuk di fasilitas Peterson Farms Seed di Fargo, North Dakota, AS pada 6 Desember 2017. (Dan Koeck / File Photo / Reuters)
Amerika Serikat adalah eksportir kedelai terbesar kedua di dunia setelah Brasil. Tiongkok, sementara itu, adalah pembeli utama dunia, mengimpor sekitar dua pertiga dari semua kedelai yang diperdagangkan secara global, menurut Reuters.
Tiongkok sangat bergantung pada impor kedelai asing. Pada periode 2016 hingga 2017, Tiongkok hanya memproduksi sekitar 12,9 juta ton kedelai, dibandingkan dengan impornya sebesar 96,1 juta ton, menurut data dari Agricultural Market Information System, sebuah basis data online yang diluncurkan oleh kementerian pertanian di antara negara-negara G20.
Dari produk-produk lain yang ada pada daftar tarif Tiongkok tersebut, dia memperkirakan bahwa bea-bea untuk bahan kimia AS akan sangat merugikan bisnis Tiongkok, karena mereka bergantung pada impor untuk banyak bahan-bahan mentah, katanya.
Barang-barang lain seperti tembakau dan mobil-mobil mewah cenderung hanya mempengaruhi konsumen kaya, yang mungkin tidak terhalang oleh harga yang lebih tinggi pula, menurut blogger tersebut.
Blogger lain, dengan nama “Leng Yan,” menunjukkan bahwa argumen bahwa Tiongkok dapat mengandalkan kedelai Brasil untuk menggantikan impor AS adalah salah: Brasil, terletak di belahan bumi selatan, panen di awal musim semi, sementara Amerika Serikat memanen akhir musim gugur. Dengan permintaan sepanjang tahun, Tiongkok akan kesulitan mengimpor kedelai hanya dari Brasil. (ran)
Sebuah laporan baru yang diterbitkan oleh sebuah lembaga riset AS mengatakan bahwa hanya “masalah waktu” sebelum Republik Rakyat Tiongkok meluncurkan invasi militer yang terbatas namun menentukan terhadap Kepulauan Senkaku, pulau-pulau yang disengketakan di Laut China Timur yang saat ini dikuasai oleh Jepang.
Diterbitkan oleh Project 2049 Institute, laporan berjudul “White Warships and Little Blue Men” tersebut adalah sebuah referensi untuk Pasukan Penjaga Pantai dan Milisi Maritim Tiongkok, dimana keduanya tampak telah melakukan pembangunan dramatis dalam dekade terakhir bersama dengan modernisasi dan perluasan yang cepat dari Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Penulis laporan tersebut, James E. Fanell dan Kerry K. Gershaneck, adalah pensiunan perwira militer AS dengan pengalaman berpuluh tahun melayani di komunitas militer dan intelijen AS.
Pembangunan besar-besaran kekuatan maritim oleh rezim Tiongkok dan pernyataan-pernyataan resmi oleh rezim Tiongkok serta para pejabat militer Tiongkok dikutip sebagai bukti bahwa agresi akan terjadi antara tahun 2020 hingga 2030. Periode ini telah dilontarkan sebagai “dekade keprihatinan” di mana perlawanan melawan paksaan rezim Tiongkok, seperti yang ditawarkan oleh Jepang atau Taiwan, akan dikalahkan secara paksa.
Laporan Fanell dan Gershaneck mengutip Yin Zhuo, Laksamana Muda Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat, yang diungkap di Televisi Beijing pada Januari 2013 bahwa militer Tiongkok memiliki rencana “perang pendek dan tajam” untuk mengambil alih Kepulauan Senkaku Jepang, yang diklaim sebagai Kepulauan Diaoyu oleh Tiongkok. Pertarungan sesungguhnya bisa sangat singkat, dan bahkan bisa berakhir dalam beberapa jam, kata Yin.
Tindakan-tindakan Angkatan Laut PLA dan Penjaga Pantai Tiongkok tersebut telah mengesahkan klaim Yin, menurut laporan itu. Rezim Tiongkok lebih suka “tidak pernah menembakkan satu tembakan,” atau untuk menembakkan sesedikit mungkin tembakan, untuk mencapai “peremajaan besar” dari bangsa Tiongkok. Serangan mendadak pada Kepulauan Senkaku tampaknya konsisten dengan strategi ini.
Anggota Penjaga Pantai Tiongkok mendekati nelayan Filipina saat mereka saling berhadapan dari Beting Scarborough di Laut Tiongkok Selatan, juga disebut Laut Filipina Barat, pada 23 September 2015. (Foto AP / Renato Etac)
Laporan tersebut menetapkan bahwa Beijing akan menyerang Kepulauan Senkaku dengan cara yang sama seperti merebut Beting Scarborough dari Filipina, dengan semakin mengancam Senkaku bersama nelayan Tiongkok, sementara Penjaga Pantai Tiongkok akan mengikuti untuk “melindungi” mereka. Akhirnya orang Jepang yang tertinggal memiliki salah satu dari dua pilihan: salah satunya menyerahkan wilayah, seperti Filipina lakukan di Beting Scarborough, atau bertahan melawan gangguan tersebut.
Tindakan pertahanan oleh Jepang, tidak peduli skala, akan diperbesar dalam propaganda Beijing dan dieksploitasi sebagai alasan bagi rezim Tiongkok untuk meningkatkan konflik dan melakukan agresi lebih lanjut, kata laporan tersebut.
Laporan itu mengatakan bahwa Beijing juga dapat menyerang Senkaku pada saat yang sama meluncurkan invasi ke Taiwan, tetapi skenarionya kurang mungkin karena PLA mengantisipasi bahwa perang yang sukses melawan Taiwan akan melibatkan ruang lingkup yang jauh lebih besar dan kampanye yang lebih panjang.
Skenario yang Wajar
Aktivitas militer Tiongkok di sekitar Kepulauan Senkaku telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dalam hal volume dan frekuensi dari kedua pesawat militer dan kapal angkatan laut, sebuah perkembangan yang telah memperingatkan tidak hanya Jepang tetapi juga Taiwan, yang terletak lebih dekat dengan Kepulauan Senkaku daripada Jepang.
Sementara pemerintah Jepang tidak menjelaskan secara terbuka bagaimana ia akan membela Senkaku dalam kasus invasi Tiongkok yang terbatas dan cepat, ahli lain mengatakan bahwa prediksi Fanell dan Gershaneck tidak terlalu jauh dari kenyataan.
“Ini adalah perang Hibrida Maritim Tiongkok yang didasarkan pada Sun Tsu,” kata Fumio Ota, seorang pensiunan Wakil Laksamana Angkatan Bela Diri Maritim Jepang yang membahas laporan Project 2049 Institute tersebut dengan The Epoch Times. “Tiongkok akan menyerang Senkaku ketika ia berpikir itu memiliki peluang, ketika Amerika Serikat terlibat di wilayah lain dan tidak mampu mendukung Jepang.”
Ota mengatakan skenario hipotesis laporan tentang perambahan bertahap oleh milisi maritim rezim Tiongkok yang diikuti oleh pendudukan dengan penjaga pantai reguler dan angkatan laut adalah yang sangat masuk akal. “Titik umumnya adalah mereka membuat kontrol de facto [atas pulau yang disengketakan] dan karena itu menyusun sesuatu yang telah dilakukan dan tidak dapat diubah [kesepakatan yang berhasil].”
Di antara daftar rekomendasi kebijakan dalam laporan tersebut adalah untuk Amerika Serikat agar mendorong pendudukan fisik Jepang terhadap Kepulauan Senkaku tersebut, tindakan yang menurut laporan itu akan menciptakan pencegahan tambahan terhadap kejutan invasi Tiongkok, meskipun beberapa mengatakan bahwa hal itu akan melanggar garis merah Beijing dan bisa memaksanya untuk bertindak secara militer.
Penanggulangan lain yang bagus terhadap rencana Beijing tersebut, Fumio Ota mengatakan, agar Amerika Serikat merevitalisasi bagian dari Kepulauan Senkaku sebagai jarak tembak untuk latihan militer AS, seperti yang dipraktekkan sebelum 1978. Ini akan mengirimkan pesan yang jelas kepada Beijing bahwa Amerika Serikat mengakui tidak hanya kontrol administratif tetapi juga kedaulatan Jepang atas Senkakus, menurut Ota. (ran)