Home Blog Page 2068

Rumah dari Mesin Cetak 3 Dimensi Pertama di Dunia Dibangun Selama 18 hari dengan Robot

Epochtimes.id- Para peneliti telah meluncurkan rumah dari printer 3D pertama di dunia di kota Nantes, Prancis, dengan penyewa pertama akan pindah pada Juni mendatang.

Melansir dari Zdnet yang ditulis Selasa, (12/04/2018) akademisi di Universitas Nantes yang memimpin proyek mengatakan rumah tersebut sebagai pertama di dunia yang dibangun untuk tempat tinggal manusia.

Rumah ini dibangun menggunakan robot 3D-printer – BatiPrint3D – dalam waktu 18 hari.

Robot, yang dikenal sebagai BatiPrint3D, menggunakan bahan polimer khusus yang harus menjaga bangunan bertahan secara efektif selama satu abad.

Rumah dari mesin cetak 3 Dimensi (© UnivNantes / YouTube )

Dibangun 95 meter persegi rumah lima kamar akan dialokasikan untuk keluarga lokal yang memenuhi syarat untuk perumahan sosial, menurut 3DPrint.com.

Rumah berbentuk Y dilengkapi dengan beberapa sensor yang memantau kualitas udara, kelembaban dan suhu, serta peralatan untuk mengevaluasi dan menganalisis sifat termal bangunan.

Para peneliti percaya teknologi ini akan memungkinkan penyewa untuk menghemat biaya energi.

Pihak berwenang di Nantes sedang merencanakan proyek-proyek bangunan printer 3D, termasuk gedung resepsi publik dan perumahan. (asr)

PM Jepang Kunjungi Donald Trump Bahas Korea Utara dan Perdagangan

0

EpochTimesId – Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mengunjungi Amerika Serikat, awal pekan ini. Presiden AS, Donald Trump dan PM Abe akan bertemu di Mar-a-Lago pada 17-19 April 2018.

Kunjungan Abe ke Amerika kali ini dikabarkan dalam rangka kunjungan kerja. Keduanya diperkirakan akan membahas sejumlah isu seperti Korea Utara, perdagangan, Indo-Pasifik dan kegiatan Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan yang memicu ketegangan.

Gedung Putih mengkonfirmasi bahwa sejumlah pejabat senior akan hadir dalam pertemuan Trump-Abe. Termasuk pejabat yang bertanggung jawab untuk perdagangan dan urusan Korea Utara.

Trump lebih sering bertemu Abe dibandingkan dengan kepala negara asing lainnya. Keduanya juga sering berbicara lewat telpon untuk bertukar pendapat.

“Presiden sangat menghormati pandangan Perdana Menteri Abe pada isu-isu keamanan di Asia Timur Laut, ia pasti ingin tahu apakah Abe masih memiliki ide-ide lainnya,” Kata pejabat Gedung Putih dalam konferensi pers akhir pekan lalu.

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Menurut jadwal yang diberikan oleh Gedung Putih, Trump dan Abe akan saling bertukar pikiran dalam pertemuan tingkat tinggi pada hari Selasa (17/4/2018) waktu setempat. Setelah itu mereka akan berpartisipasi dalam pertemuan yang didampingi oleh penasehat keamanan nasional masing-masing.

Malam harinya, kedua kepala negara beserta istrinya akan hadir dalam jamuan makan malam. Pada hari Rabu (18/4/2018), kedua pemimpin negara akan mengadakan diskusi yang lebih luas tentang serangkaian masalah, kemudian diikuti dengan konferensi pers bersama.

Daftar nama peserta dari AS yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Wakil Presiden Mike Pence, Wakil Sekretaris Negara John Sullivan. Kemudian ada Kepala Staff Gedung Putih John Kelly, Wakil Perdagangan Amerika Serikat Robert Lighthizer, dan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, serta juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders.

Kepala Penasehat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow, Duta Besar AS untuk Jepang William Hagerty dan Direktur Senior Urusan Asia Matt Pottinger juga turut mendampingi.

Media Jepang ‘Nihon Keizai Shimbun’ melaporkan bahwa dibandingkan dengan kepala negara lainnya, Abe lebih percaya diri dalam bergaul dengan Trump. Walau dia mengakui tetap ada tekanan.

Sejak bulan awal April, Abe terus berada di kediaman resmi Perdana Menteri untuk mempersiapkan secara menyeluruh bahan-bahan yang akan di bawa dalam pertemuan dengan Presiden Trump.

Dalam masalah perdagangan Jepang-Amerika Serikat, Jepang dapat menyambut usulan Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) untuk kembali ke Perjanjian Trans-Pacific Partnership (TPP). Sementara itu, Jepang kurang setuju dengan FTA.

Pemerintah Jepang berharap dengan kunjungan Abe ke Amerika Serikat dapat mengusulkan pembentukan kerangka kerja baru untuk dialog guna membahas cara ideal untuk perdagangan bilateral Jepang-AS. Sementara Jepang ingin mendorong Amerika Serikat untuk kembali ke TPP.

Di sisi lain, pejabat perdagangan Tiongkok pada akhir bulan Maret lalu telah menyerukan kepada Jepang untuk bersama Tiongkok, dan Korea Selatan menjaga perdagangan bebas. Laporan menyebutkan bahwa Tiongkok komunis tampaknya ingin menggunakan kesempatan untuk melemahkan hubungan Jepang-Amerika. (Lin Yan/ET/Sinatra/waa)

Video Rekomendasi :

Tiongkok Cabut Tarif Obat Kanker Impor Di Tengah Tekanan Perdagangan AS

0

Di tengah meningkatnya tekanan dari Amerika Serikat untuk Tiongkok melakukan mereformasi kebijakan perdagangannya, rezim Tiongkok baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan menghapus bea-bea masuk atas semua obat kanker yang diimpor, termasuk obat-obatan alkaloid dan obat-obatan herbal Tiongkok.

Dewan Negara Tiongkok mengumumkan keputusan tersebut pada 12 April dan mengatakan perubahan tersebut akan efektif mulai 1 Mei.

Media pemerintah membantah bahwa langkah itu berkaitan dengan ketegangan perdagangan baru-baru ini dengan Amerika Serikat. Namun, pemilihan waktunya tidak diperhatikan: dalam beberapa pekan terakhir, yang terakhir telah memberlakukan tarif-tarif hukuman atas impor Tiongkok sebagai tindakan balasan terhadap dumping baja dan pencurian kekayaan intelektual oleh rezim Tiongkok. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump telah berulang kali menyuruh Tiongkok mengatur surplus perdagangannya dengan Amerika Serikat,  diperparah oleh tarif tinggi pada impor Amerika, sementara impor Tiongkok masuk ke Amerika Serikat dengan tingkat tarif pajak yang jauh lebih rendah.

Tiongkok memberlakukan beberapa tarif termahal dunia untuk obat-obatan. Sebuah analisis 2017 oleh European Centre for International Political Economy menetapkan bahwa di antara negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, tarif impor untuk obat-obatan memiliki beban keuangan tertinggi pada harga konsumen di Tiongkok, hingga $6,2 miliar setiap tahun.

tarif impor obat-obatan kanker dihapus
Pekerja di toko obat tradisional Tiongkok menyiapkan berbagai bahan kering di sebuah toko di Hong Kong pada 29 Desember 2010. (Mike Clarke / AFP / Getty Images)

Dibandingkan dengan negara-negara lain, rezim Tiongkok juga menempatkan tarif pajak pertambahan nilai yang tinggi pada obat anti kanker impor, yang semakin membebani konsumen. Sebuah studi tahun 2014 oleh European Federation of Pharmaceutical Industries and Associations menemukan bahwa Tiongkok memberlakukan 17 persen pajak pertambahan nilai pada obat-obatan, dibandingkan dengan 8,8 persen rata-rata di antara negara-negara Eropa.

Ekonom Tiongkok, Xie Zuoshi, mengatakan pengumuman baru-baru ini adalah “tanpa keraguan” terkait dengan tekanan AS. “Harga obat yang tinggi kini menjadi masalah yang banyak dikhawatirkan masyarakat.”

Awal bulan ini, seorang netizen Tiongkok memposting artikel populer tentang beban membayar obat-obatan, terutama obat-obatan perawatan kanker, karena tarif yang tinggi pada obat-obatan impor. Dia berharap bahwa ketegangan perdagangan tersebut akan mendorong rezim Tiongkok untuk membuka ekonominya.

Aktivis lingkungan Tiongkok, Wu Lihong, mengatakan bahwa banyak warga penderita kanker paru-paru, kanker hati, dan tumor telah meningkat sebagai akibat dari polutan beracun yang telah mengontaminasi udara yang dihirup orang-orang Tiongkok, air yang mereka minum, dan bumi yang menumbuhkan makanan yang mereka makan. Menurut sebuah studi 2016 yang diterbitkan di CA, “A Cancer Journal for Clinicians”, setiap hari sekitar 12.000 orang Tiongkok didiagnosis mengidap kanker. Selain itu, setiap hari, 7.500 pasien kanker di Tiongkok menyerah pada penyakit mereka.

Karena warga tidak memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap keamanan obat-obatan yang diproduksi di dalam negeri, banyak yang bergantung pada obat-obatan impor, kata Wu. Menurut koran yang dikelola pemerintah Tiongkok, Securities Journal, obat anti kanker yang diimpor merupakan sepertiga dari pasar di Tiongkok, senilai 40 miliar yuan ($6,37 miliar).

“Mengapa pula [rezim Tiongkok] memilih untuk menghapus tarif-tarif tepat di tengah-tengah ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat?” Kata Wu.

Namun, aktivis HAM Tiongkok, Hu Jia, mencatat bahwa banyak obat anti-kanker tidak tercakup oleh sistem asuransi medis Tiongkok, sehingga banyak warga negara biasa masih merasa tidak mampu membeli obat-obatan tersebut. Dia sendiri bergantung pada obat impor untuk mengobati sirosis hati. (ran)

ErabaruNews

Amerika Serikat Sedang Memperkuat Pengembangan Senjata Hipersonik

0

oleh Wang Jianyu

Senjata hipersonik menjadi topik utama dalam perlombaan senjata antara Amerika Serikat, Rusia dan Tiongkok.

Terdesak oleh sikap pemerintah Rusia dan Tiongkok, Wakil Menteri Pertahanan AS Michael Griffin baru-baru ini pada sebuah wadah pemikir yang berlokasi di Washington DC menekankan bahwa, di waktu mendatang AS akan berfokus pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan, senjata hipersonik dan senjata DEW (directed energy weapon).

Anggaran belanja Departemen Pertahanan AS untuk tahun fiskal 2019 menunjukkan bahwa jumlah anggaran belanja untuk proyek penelitian hipersonik rudal telah dinaikkan secara substansial.

Voice of America melaporkan, pada 13 April Michael Griffin dalam sebuah diskusi di Hudson Institute, Washington DC. mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak dapat hanya mengembangkan senjata setara dengan yang dimiliki oleh militer Tiongkok dan Rusia, tetapi harus memiliki teknologi militer yang lebih depan dari mereka.

Dia mengatakan bahwa strategi pertahanan keamanan baru dari pemerintahan Trump adalah strategi yang telah dibayar sangat mahal oleh Amerika Serikat selama beberapa dekade.  Modernisasi pada 10 era yang tercantum dalam strategi keamanan pertahanan AS itulah yang akan menjadi fokus pekerjaan di hari-hari depannya.

Griffin mengatakan, meskipun Amerika Serikat masih memimpin di banyak bidang, tetapi di beberapa bidang lainnya Amerika Serikat tidak lagi memimpin, khususnya yakni teknologi hipersonik dan mikroelektronika.

Sebelumnya, Komandan Strategis AS, Marsekal Udara John E. Hyten dalam sebuah acara Dengan Pendapat di Senat pada 20 Maret lalu mengatakan bahwa Amerika Serikat di bidang teknologi hipersonik sedang bersaing ketat dengan Rusia dan Tiongkok, target AS adalah mengungguli mereka.

Dia mengatakan bahwa untuk lebih baik dalam menguji efektivitas dari serangan rudal hipersonik, militer membutuhkan sistem penginderaan ruang yang lebih modern. Anggaran pertahanan yang jumlahnya 648 miliar Dolar AS saat ini sudah termasuk 42 miliar Dolar untuk membangun sebuah sistem sampel.

Menurut laporan resmi Amerika Serikat pada bulan Februari tahun ini, anggaran pertahanan yang diajukan oleh militer AS untuk tahun fiskal 2019 termasuk anggaran untuk penelitian hipersonik adalah sebesar 1,025 miliar Dolar AS. Naik sebanyak 63 % dari tahun 2018. Ini berarti bahwa perkembangan senjata hipersonik AS di masa depan akan berjalan cepat.

Sebagai senjata utama untuk melaksanakan tugas serangan seketika ke berbagai tempat di dunia, senjata hipersonik dianggap sebagai alat yang benar-benar mampu mengubah aturan  perang. Ia berdampak besar pada konsep operasional militer dunia. Beberapa negara di dunia mulai bersaing dalam pengembangan senjata tersebut, terutama dalam perlombaan senjata antara Amerika Serikat, Tiongkok dan Rusia.

Trump sejak ia memangku jabatan presiden telah memberikan perhatian besar karena menganggap penting strategi serangan seketika ini. Pada bulan Juli tahun lalu, program CPGS (Conventional Promp Global Strike) yang dibentuk sejak tahun 2002 diubah namanya menjadi CPS (Conventional Promp Strike).

Setelah berganti nama, pengembangan teknologi senjata hipersonik masih menjadi fokus konstruksi. Anggaran penelitiannya tercantum dalam daftar prioritas anggaran belanja negara tahun fiskal 2017.

Kongres AS meminta kepada pemerintah untuk memprioritaskan anggaran untuk meningkatan kemampuan penyerangan dengan senjata hipersonik khususnya untuk wilayah pertempuran Asia Pasifik dan Eropa dalam APBN tahun fiskal 2017 – 2022, sebagai tuntutan untuk menghadapi perubahan situasi geopolitik yang sedang berlangsung di dunia.

Senjata hipersonik

Senjata hipersonik, biasanya mengacu pada kecepatan luncur pesawat, peluru kendali dan lainnya yang memiliki kecepatan lebih tinggi dari angka Mach 5.0, Karena teknologi secara bertahap mengalami kematangan, setelah tahun 2010, bidang ini menjadi isu hangat dalam komunitas militer internasional.

Dari perkembangan saat ini, pesawat hipersonik memiliki lima karakteristik sebagai berikut : Pertama, cepat dapat melakukan serangan. dapat menyerang sasaran di mana saja di dunia dalam waktu sekitar satu jam.

Kedua adalah jarak penerbangannya lebih jauh, berbagai hulu ledak rudal balistik dapat ditingkatkan jarak terbangnya dari 1.000 – 5.000 km ke sasaran jika diluncurkan dengan pendorong hipersonik.

Ketiga adalah meningkatkan kemampuan penetrasi, kecepatan yang tinggi membuat senjata pencegat tidak efektif.

Keempat, efek kerusakan atau kehancurannya tinggi, sasaran yang terkena benturan benda yang terbang dengan kecepatan ultra tinggi akan mengalami kerusakan lebih hebat, meskipun benda atau pesawat itu tidak dilengkapi dengan hulu ledak.

Kelima adalah memberikan efek jera.

Pihak berwenang Tiongkok telah melakukan beberapa kali uji coba dengan meluncurkan objek bertenaga hipersonik untuk mencegat objek lain yang sedang terbang. Belum diketahui bagaimana dengan hasil uji coba ‘senjata anti-rudal’ ini. Selain itu juga tidak diketahui berapa lama para ahli roket militer telah mulai mengembangkan senjata hipersonik dan sejauh apa hasilnya.

Pada 1 Maret tahun ini, Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidato kenegaraan tahunan berusaha memperkenalkan berbagai senjata mutahir milik mereka termasuk rudal hipersonik, ALCM nuklir senjata yang paling canggih. Salah satu di antaranya yang dijuluki Sang Pelopor, adalah rudal hipersonik yang dapat terbang antar benua dengan kecepatan 20 kali lipat kecepatan suara, juga katanya memiliki kemampuan untuk mematahkan semua sistem pertahanan udara saat ini dan sistem pertahanan rudal di dunia.

Pada 10 Maret, Kementerian Pertahanan Nasional Rusia mengumumkan bahwa mereka berhasil menguji-coba rudal supersonik yang diberi nama Belati (memiliki 10 kali lipat kecepatan suara).

Namun, baik Barat maupun beberapa pakar Tiongkok bersikap tidak percaya terhadap  propaganda Putin itu. Sampai-sampai banyak ahli militer Rusia pun menyatakan keraguannya. (Sin/asr)

Kanada Diserbu Pengungsi dan Imigran Gelap dari Amerika Serikat

0

EpochTimesId – Pemerintah Provinsi Quebec, Kanada mengatakan pihaknya menghadapi potensi gelombang kedatangan lebih banyak lagi pencari suaka atau pengungsi. Imigran gelap datang memasuki provinsi itu dari Amerika Serikat.

Mereka pun meminta pemerintah federal Kanada untuk turun tangan mengatasi permasalahan yang berpotensi semakin membesar.

Jumlah gelombang pengungsi sejauh ini telah meningkat tiga kali lipat, menjadi 6.074 dari sekitar 2.000 selama periode yang sama pada tahun 2017. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat secara signifikan musim panas ini.

“Bahkan jumlah yang kami dapatkan dari pemerintah federal menunjukkan kepada kami bahwa situasinya berbeda, akan ada lebih banyak pencari suaka, jadi kami memerlukan rencana baru,” ujar Menteri Imigrasi Provinsi Quebec, David Heurtel, seperti dikutip dari The Canadian Press, Selasa (17/4/2018).

Heurtel mengatakan proyeksi menunjukkan akan ada hingga 400 penyeberangan dalam sehari pada musim panas ini, dibandingkan dengan 250 penyeberangan pada tahun 2017.

Dia mencatat bahwa kunci untuk mengatasi permasalahan itu ada di pengadilan Ottawa. Sehingga Heurtel mengatakan akan bertemu dengan pejabat federal untuk membahas masalah tersebut.

Pemerintah Provinsi mengatakan selain ‘layanan garis depan’, ada biaya lain seperti perawatan kesehatan dan pendidikan yang kini menipis.

“Ini bukan tentang uang, ini tentang mengatakan bahwa Quebec dapat melakukan bagiannya, tetapi sumber daya kami benar-benar jenuh dan kami tidak bisa berbuat lebih banyak,” kata Heurtel.

Video Rekomendasi :

Quebec mempertahankan permintaannya untuk dana tambahan untuk menutupi 146 juta dolar AS dengan biaya yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pelintas batas tahun lalu yang tidak teratur, dengan pengeluaran tahun ini untuk imigran yang belum datang.

Heurtel mencatat 25.000 pencari suaka memasuki Quebec melalui cara legal dan ilegal pada tahun 2017. Jumlah itu adalah 50 persen dari semua kasus suaka di Kanada.

Beberapa menteri senior Quebec bergabung dengan Heurtel untuk mengumumkan provinsi ini hanya memiliki 1.850 tempat bagi pencari suaka di Montreal. Lebih dari 70 persen tempat sudah terisi.

Ketika jumlah itu mencapai 85 persen, Quebec tidak akan lagi menempatkan penyeberangan ilegal di salah satu dari empat tempat penampungan sementara di kota untuk meninggalkan ruang bagi orang-orang yang memasuki provinsi dengan cara resmi.

Heurtel mengatakan pencari suaka tahun ini berasal dari berbagai negara dan, berdasarkan bukti anekdotal, tampaknya ada sistem yang terorganisir di mana orang-orang mendarat di Amerika Serikat dan segera menuju penyeberangan tidak teratur yang populer di Jalan Roxham sepanjang perbatasan Quebec-New York.

Banyak yang tidak tertarik untuk tinggal di Quebec untuk waktu yang lama.

“Kami memiliki hari-hari tertentu ketika kami memiliki orang-orang yang datang ke pusat kami dan kadang-kadang lebih dari 40 persen mengatakan bahwa niat mereka adalah pergi ke tempat lain di Kanada,” kata Heurtel.

“Jika pencari suaka sudah (mengatakan) dari awal bahwa tujuan terakhirnya adalah di tempat lain di Kanada, mungkin pemerintah federal harus memperhatikan hal itu dan mengambil tindakan.”

Tahun lalu, masuknya penyeberangan perbatasan terkait dengan berakhirnya program pemerintah AS yang memberikan orang-orang Haiti apa yang disebut “status terlindungi sementara” setelah gempa besar yang melanda tanah air mereka pada tahun 2010.

Jean-Nicolas Beuze, perwakilan Badan Pengungsi AS di Kanada, mengatakan 20.000 dari 50.000 orang yang memasuki Kanada tahun lalu menyeberang dengan cara tidak teratur, sebagian besar dari mereka masuk melalui Quebec.

Dua wanita dari Sudan dibantu oleh petugas RCMP di perbatasan Kanada-AS pada 26 Februari 2017, di Champlain, NY. (Don Emmert/AFP/Getty Images/The Epoch Times)

Sementara itu, 30.000 orang masuk dengan visa resmi di perbatasan atau bandara.

Berbicara kepada wartawan di Ottawa, Beuze mencatat bahwa dua pertiga pencari suaka diakui sebagai pengungsi.

“Bahkan satu persen dari orang-orang yang datang melalui cara-cara tidak teratur di Kanada ditahan oleh polisi karena dicurigai melakukan kegiatan kriminal, yang benar-benar menunjukkan bahwa kami menghadapi situasi di mana orang-orang benar-benar datang ke Kanada untuk mencari solusi atas penderitaan mereka,” sambungnya.

“Bahkan jika orang-orang datang dalam jumlah yang meningkat selama musim panas, kami sangat yakin bahwa dengan pendanaan tambahan, langkah-langkah yang telah diambil selama sembilan hingga 10 bulan terakhir oleh pihak berwenang di perbatasan, di kantor imigrasi, Kanada adalah dilengkapi dengan sangat baik untuk merespon.” (The Canadian Press/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Pemburu Planet Generasi Terbaru NASA Akan Diluncurkan dari Florida

0

EpochTimesId – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membuat sebuah satelit baru yang dirancang untuk mendeteksi lebih banyak planet mirip Bumi di sekitar bintang-bintang di luar tata surya kita. Satelit NASA itu akan diluncurkan dengan roket SpaceX dari Florida pada hari Senin (23/4/2018) mendatang.

Misi utama satelit itu adalah memperluas inventaris planet yang diketahui berpotensi untuk menyimpan tanda-tanda kehidupan atau yang disebut exoplanet.

Satelit Survei Transit Exoplanet atau TESS, direncanakan untuk lepas landas dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral pukul 6:32 malam waktu setempat. TESS akan menjalani misi dua tahun, dengan anggaran 337 juta dolar AS di salah satu bidang eksplorasi astronomi terbaru.

Instrumen astrofisika angkasa luar terbaru NASA akan dibawa oleh roket Falcon 9 dari armada layanan peluncuran swasta milik miliarder Elon Musk, Space Exploration Technologies, atau SpaceX.

TESS dirancang untuk membangun karya pendahulunya, teleskop ruang angkasa Kepler. Teleskop itu berhasil menemukan sebagian besar dari sekitar 3.700 eksoplanet yang didokumentasikan oleh para astronom selama 20 tahun terakhir. Kepler kini hampir kehabisan bahan bakar.

NASA mengharapkan TESS dapat mengidentifikasi ribuan planet atau dunia yang sebelumnya tidak diketahui. Ratusan diantaranya diharapkan berukuran sama dengan bumi, atau lebih besar maksimal dua kali dari Bumi.

TESS diyakini lebih mudah mendeteksi permukaan berbatu atau lautan. Kondisi yang dianggap kandidat terbaik bagi kehidupan untuk berkembang, dibandingkan dengan planet raksasa gas seperti Jupiter atau Neptunus.

Astronom mengatakan, mereka berharap TESS akan menemukan sekitar 100 planet ekstrasurya dengan kualitas lebih berbatu untuk studi lebih lanjut.

Video Rekomendasi :

Dengan ukuran kira-kira sebesar kulkas, dengan dilengkapi sayap panel surya dan dilengkapi dengan empat kamera khusus, TESS akan memakan waktu sekitar 60 hari untuk mencapai orbit yang sangat elips. Pertama-tama, dia akan mengitarinya antara Bumi dan bulan setiap dua setengah minggu.

Seperti Kepler, TESS akan menggunakan metode deteksi yang disebut fotometri transit, yang mencari pemantulan berulang secara berkala dalam cahaya tampak dari bintang-bintang yang disebabkan oleh planet yang lewat, atau transit, di depan mereka.

Namun tidak seperti Kepler, yang memperbaiki pandangannya pada berbagai bintang dalam bagian kecil dari langit, TESS akan memindai petak yang lebih luas dari langit untuk fokus pada 200.000 bintang yang dipilih sebelumnya yang lebih dekat dan dengan demikian di antara yang paling terang seperti yang terlihat dari Bumi.

Itu membuat mereka lebih cocok untuk analisis tindak lanjut yang sensitif untuk kandidat eksoplanet yang disasar untuk diobservasi oleh TESS.

Survei TESS akan berkonsentrasi pada bintang yang disebut kurcaci merah, lebih kecil, lebih dingin, dan berumur lebih panjang daripada matahari. Katai merah juga memiliki kecenderungan tinggi untuk planet-planet berukuran Bumi yang mungkin berbatu, menjadikannya tanah yang berpotensi subur untuk pemeriksaan lebih dekat.

“Dan karena planet-planet yang mengelilingi mereka lebih besar dibandingkan dengan ukuran bintang, dan mengorbit pada jarak yang lebih dekat, sedikit gangguan cahaya tampak dari transit mereka lebih jelas,” kata para ilmuwan.

Mengukur blip dalam cahaya bintang dapat menentukan ukuran dan jalur orbit eksoplanet. Pengamatan lebih lanjut dari teleskop darat dapat memasok massanya dan pada akhirnya kepadatan dan komposisi planet, apakah sebagian besar padat, cair atau gas.

TESS sendiri tidak akan mendeteksi kehidupan di luar Bumi. Tetapi penemuan-penemuannya yang paling menjanjikan akan diperiksa lebih teliti oleh generasi masa depan dari teleskop yang lebih besar, dan yang lebih kuat. Generasi ‘pemburu’ berikutnya yang akan mencari tanda-tanda air dan gas atmosfir yang mirip dengan yang ada di Bumi sebagai indikator kehidupan. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

AS Larang Perusahaan Amerika Jual Komponen ke ZTE Pembuat Telepon Tiongkok

0

WASHINGTON – Departemen Perdagangan AS akan melarang perusahaan-perusahaan Amerika menjual komponen-komponen ke produsen peralatan telekomunikasi Tiongkok terkemuka ZTE Corp selama tujuh tahun, setelah melanggar ketentuan hukuman pengadilan sebelumnya, kata pejabat AS pada 16 April.

Perusahaan Tiongkok tersebut, penjual smartphone teratas di Amerika Serikat, telah mengaku bersalah tahun lalu di pengadilan federal di Texas karena bersekongkol melanggar sanksi AS dengan secara ilegal mengirim barang-barang dan teknologi AS ke Iran. Ia membayar denda $890 juta dan penalti, serta penalti tambahan sebesar $300 juta yang dapat dikenakan.

Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, ZTE Corp yang bermarkas di Shenzhen berjanji untuk memecat empat karyawan senior dan mendisiplinkan 35 orang lainnya dengan mengurangi bonus atau menegur mereka, kata pejabat senior Departemen Perdagangan kepada Reuters. Tetapi perusahaan Tiongkok tersebut telah mengaku pada bulan Maret bahwa sementara ia telah memecat empat karyawan senior tersebut, ia tidak mendisiplinkan atau mengurangi bonus pada 35 orang lainnya.

ZTE “telah memberikan informasi balik kepada kita secara dasar mengakui bahwa mereka telah membuat pernyataan-pernyataan palsu ini,” kata seorang pejabat departemen senior. “Itu sebagai tanggapan atas permintaan AS untuk informasi tersebut.”

“Kita tidak percaya apa yang mereka katakan pada kita itu jujur,” kata pejabat itu. “Dan dalam perdagangan internasional, kebenaran itu sangat penting.”

Pejabat ZTE tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar.

Douglas Jacobson, seorang pengacara kontrol ekspor yang mewakili para pemasok untuk ZTE, menyebut larangan tersebut sangat tidak biasa dan mengatakan itu akan sangat mempengaruhi perusahaan tersebut.

“Ini akan menghancurkan perusahaan, mengingat ketergantungan mereka pada produk dan perangkat lunak AS,” kata Jacobson. “Ini tentu akan membuat sangat sulit bagi mereka untuk memproduksi dan akan memiliki dampak negatif jangka pendek dan panjang yang berpotensi signifikan terhadap

perusahaan.”

“Ini akan menimbun stok mereka,” Jacobson menambahkan.

ZTE telah menjual perangkat handset ke perusahaan seluler AS, AT & T, T-Mobile, dan Sprint. Ia telah mengandalkan perusahaan-perusahaan teknologi AS termasuk Qualcomm, Microsoft, dan Intel untuk komponen-komponennya.

Tindakan AS terhadap ZTE kemungkinan akan semakin memperparah ketegangan saat ini antara Washington dan Beijing atas perdagangan.

Penyelidikan federal lima tahun yang telah menyimpulkan tahun lalu menemukan bahwa ZTE telah bersekongkol untuk menghindari embargo-embargo AS dari pembelian komponen-komponen AS, memasukkannya ke dalam peralatan ZTE dan secara ilegal mengirimnya ke Iran.

ZTE, yang telah merancang skema-skema kotor yang rumit untuk menyembunyikan kegiatan ilegal tersebut, setuju untuk mengaku bersalah setelah Departemen Perdagangan mengambil tindakan yang mengancam akan memutus rantai pasokan globalnya.

Pemerintah AS telah mengizinkan perusahaan tersebut melanjutkan akses ke pasar AS berdasarkan perjanjian 2017. Perusahaan-perusahaan Amerika diperkirakan menyediakan 25 persen hingga 30 persen dari komponen yang digunakan dalam peralatan ZTE, yang mencakup perlengkapan jaringan dan smarthphone.

Investigasi pemerintah AS di dalam sanksi-sanksi pelanggaran melalui laporan-laporan yang mengikuti kasus ZTE oleh Reuters pada tahun 2012 bahwa perusahaan tersebut telah menandatangani kontrak-kontrak untuk mengirimkan perangkat keras dan perangkat lunak bernilai jutaan dolar dari beberapa perusahaan teknologi AS yang paling terkenal ke perusahaan telekomunikasi terbesar di Iran. (ran)

ErabaruNews

Takhlukkan Pengganggu: Hadapi Tiongkok dalam Perdagangan dan Menangkan

0

Oleh Tian Yuan

Bahkan sebelum Amerika Serikat memulai perang dagang dengan Tiongkok, beberapa telah menyatakan bahwa Tiongkok telah menang dan Presiden Trump telah kalah.

Keith Richburg, direktur Pusat Studi Media dan Jurnalisme di Universitas Hongkong, berpendapat sudah terlambat bagi AS untuk melawan perdagangan tersebut.

Dia berpendapat bahwa Tiongkok telah mengobarkan perang dagang di Amerika Serikat selama 40 tahun. Taktik pemerintah Tiongkok termasuk memaksa perusahaan Amerika untuk mentransfer teknologi ke mitra domestik, membatasi kepemilikan asing di sektor keuangan, membangun hambatan-hambatan memasuki pasar, dan memblokir perusahaan IT asing menggunakan Great Firewall. Pemerintah AS, katanya, benar-benar telah mengabaikan perilaku agresif Tiongkok.

Rich Lowry dari National Review, Never Trumper tentang hak, berpendapat di Politico bahwa tarif-tarif tersebut hanya berfungsi untuk menggaruk gatal proteksionis Trump dan tidak akan menyakiti Tiongkok sama sekali. Dia percaya Amerika Serikat perlu “menghimpun aliansi mitra perdagangan bebas” untuk menekan Beijing. Dia mengakui praktik-praktik Tiongkok telah jelas merugikan sektor manufaktur AS, tetapi bersikeras Amerika Serikat tidak boleh meninggalkan perdagangan bebas.

Bagian dari argumen Richburg valid, tetapi yang benar-benar tidak saya bagikan adalah pesimismenya. Memang benar bahwa Tiongkok telah berada dalam perang ekonomi dengan Barat sejak tahun 1980-an. Dari Amerika Serikat saja, Tiongkok telah menyedot $3,5 triliun dalam surplus perdagangan sejak masuknya ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Akan tetapi ekonomi Tiongkok sedang berkembang dan sangat bergantung pada ekspor. Akibatnya, Tiongkok membutuhkan Amerika Serikat lebih dari Amerika Serikat membutuhkan Tiongkok. Belum terlambat untuk memperbaiki ketidakseimbangan struktural dalam perdagangan AS-Tiongkok.

Namun, poin-poin Lowry benar-benar optimis yang menyenangkan. Jika “aliansi mitra dagang bebas” dapat membuat Beijing masuk akal dalam perdagangan, kita tidak akan memiliki masalah dengan Tiongkok sekarang. Apakah Lowry tahu ada organisasi bernama WTO di mana negara-negara bisa menyelesaikan sengketa mereka seperti pria? Bagaimana itu bekerja untuk kita? Tiongkok adalah pengganggu. Ia seharusnya tidak berada di dalam WTO sebelumnya.

Jika proteksionisme tidak berhasil, bagaimana Tiongkok menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia? Ini terutama karena Tiongkok menolak membuka pasar domestiknya kepada pesaing asing. Mengejar “perdagangan bebas” dengan Tiongkok hanya berarti satu hal: transfer kekayaan dari Amerika Serikat ke Tiongkok. Kita sebagai bangsa perlahan akan mati kehabisan darah.

Setelan Ulang Diperlukan

Hubungan perdagangan AS-Tiongkok perlu disetel ulang. Saya percaya sekarang adalah saat yang tepat karena dua alasan.

Di bawah Trump, ekonomi AS sedang booming. Optimisme bisnis kecil, telah dilacak oleh Federasi Bisnis Independen Nasional, berada pada titik tertinggi sepanjang masa. Investasi bisnis sebagai persentase produk domestik bruto mendekati nilai tertinggi sejak resesi. Pasar tenaga kerja mendekati pekerjaan penuh, dengan penciptaan lapangan kerja yang cepat. Ekonomi yang kuat adalah kondisi yang diperlukan untuk memerangi perang dagang.

Sementara itu, ada tanda-tanda bahwa ekonomi Tiongkok jauh lebih lemah dari yang diakui. Menurut Bloomberg, angka PDB di tingkat provinsi secara konsisten telah dibesar-besarkan antara tahun 2011 dan 2015 di Tiongkok, yang mengakibatkan tingkat pertumbuhannya dilebih-lebihkan “beberapa persen poin.”

Selain itu, konsumsi domestik di Tiongkok telah melambat dalam beberapa bulan terakhir, membuat pertumbuhan PDB lebih bergantung pada ekspor. Diperkirakan bahwa tingkat pertumbuhan riil Tiongkok sebesar 6,8 persen pada kuartal terakhir 2017 akan berada di bawah 5 persen tanpa bantuan dari ekspor. Tiongkok tidak dapat membiayai perdagangan dengan Amerika Serikat, belum menyebut perang dagang habis-habisan. Ini sebagian menjelaskan tanggapan Beijing yang relatif diredam menghadapi usulan tarif-tarif Trump.

Sebuah strategi

Strategi sangat penting untuk melawan penindas. Sejauh ini, langkah-langkah perdagangan Trump yang telah diusulkan tampaknya dipertimbangkan dengan baik.

Pertama, dia telah mengenakan tarif impor baja dan aluminium. Beberapa berpendapat bahwa baja hanya sebagian kecil dari impor Amerika dari Tiongkok. Itu tidak sepenuhnya benar. Faktanya adalah para pembuat baja milik negara Tiongkok, dengan subsidi pemerintah yang berat, telah membanjiri pasar dunia dengan baja murah, membangkrutkan para pesaing di negara-nagara lain. Segera setelah setiap orang menetapkan harganya, para pembuat baja Tiongkok akan mendominasi pasar tersebut.

Banyak negara yang secara teknologi lebih maju juga mengimpor baja murah dari Tiongkok dan kemudian mengekspor produk-produk bernilai tambah ke Amerika Serikat. Tarif-tarif logam Trump adalah solusi dua burung dengan satu batu. Tarifnya menghukum dumping baja Tiongkok secara langsung. Juga mengirim pesan yang jelas kepada sekutu-sekutu kita: Anda bersama kami, atau Anda dengan Tiongkok dalam perdagangan. Amerika Serikat tidak akan berperang sendirian.

Selanjutnya, administrasi Trump diperkirakan akan mengeluarkan tarif pada $60 miliar impor tahunan Tiongkok yang akan menargetkan sektor-sektor teknologi dan telekomunikasi, menurut Reuters. Hal ini diyakini untuk melawan strategi Tiongkok yang dikenal sebagai rencana ‘Made in China 2025’, sebuah inisiatif untuk meningkatkan industri Tiongkok di bidang yang dipilih oleh pemerintah tersebut. Mesin dan elektronik menyumbang 48 persen impor Amerika dari Tiongkok pada tahun 2016. Jika tarif-tarif logam tidak mendapatkan perhatian Tiongkok, ini akan terjadi.

Mungkin ada tahap ketiga, dan yang paling penting, dalam pertarungan dagang: perselisihan seputar pencurian kekayaan intelektual. Tiongkok mencuri hingga $5 triliun dalam nilai dari ekonomi AS setiap tahun, menurut seri investigasi oleh The Epoch Times.

Trump berjanji dia akan bertindak “cepat” atas pencurian kekayaan intelektual dan sekali setelah mengisyaratkan dia akan memaksakan “denda besar” pada Tiongkok. Ini mungkin adalah masalah yang paling rumit antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. Namun perjanjian perdagangan apa pun tidak akan lengkap tanpa itu. Kita hampir pasti akan mendengar lebih banyak tentang hal ini dari pemerintah dalam waktu dekat.

Beberapa presiden AS telah mencoba memberlakukan tarif impor dari Tiongkok. Namun upaya mereka bersifat sporadis, tidak signifikan, dan sering berumur pendek. Untuk menghentikan pendarahan, pengaturan ulang perdagangan secara menyeluruh dengan Tiongkok adalah keharusan. Tidak hanya membutuhkan keberanian tetapi juga kemampuan para pemimpin kita untuk melakukan perubahan nyata. Trump memiliki keduanya. Saya yakin si pengganggu tersebut dapat di dan akan kalah. Hari-hari dimana pelanggaran aturan oleh Tiongkok dalam perdagangan internasional telah ditoleransi dan bahkan hadiah yang diberikan telah diperhitungkan. (ran)

ErabaruNews

Peti Bersepuh Emas Berisi Hati Ratu Prancis dari Abad ke-16 Hilang Dicuri

Epochtimes.id- Peninggalan terbesar abad ke-16 yang berisi hati dari satu-satunya wanita yang dinobatkan menjadi ratu Prancis telah dicuri dari sebuah museum.

Perampok membawa kabur peti bersepuh emas yang terdapat jantung Anne of Brittany setelah membobol museum Thomas-Dobree di kota Prancis Nantes pada akhir pekan lalu seperti dilaporkan Telegraph Inggris.

Melansir dari 9news.com, Sabtu (16/04/2018) meskipun alarm berbunyi, pencuri berhasil lolos dengan casing berbentuk oval 15 cm itu.

Ratu Anne hidup antara 25 Januari 1477 – 9 Januari 1514. Dia adalah wanita terkaya di Eropa pada masanya.

Benda yang dicuri tersebut memiliki nilai historis yang besar dan pencuriannya memicu kemarahan di Prancis.

Philippe Grosvalet, Presiden Departemen Loire-Atlantique yang memiliki museum itu, mengatakan: “Para pencuri menyerang warisan bersama kami dan mencuri barang bernilai tak ternilai. Lebih dari sekedar simbol, peti yang berisi hati Anne of Brittany milik sejarah kita.”

Dia menambahkan bahwa peninggalan itu telah diselamatkan dari pencairan setelah Revolusi Perancis pada 1789. Objek ini telah dipamerkan di museum selama lebih dari 130 tahun.

Ratu Anne, pendukung otonomi Brittany dari Prancis, meninggal pada tahun 1514 pada usia 36 tahun.

Dia dimakamkan bersama bangsawan Prancis lainnya di Basilika Sain Denis di luar Paris.

Tetapi untuk mengenali cintanya pada Brittany, hatinya ditempatkan di makam orang tuanya di sebuah kapel Carmelite di Nantes, sesuai dengan keinginannya.

Dia menikahi Charles VIII dari Perancis pada tahun 1491, menjadi permaisuri pada usia 12 tahun.

Kemudian ketika dia meninggal tanpa pewaris delapan tahun kemudian, dia menikahi Louis XII dan menjadi satu-satunya wanita yang dinobatkan menjadi ratu Prancis selama dua periode. (asr)

Sumber : 9News.com

Jepang dan AS Usulkan Aturan WTO Melawan Perturan Transfer Data Regime Tiongkok

0

Juni lalu, peraturan baru tentang internet mulai berlaku di Tiongkok yang membuat perusahaan-perusahaan asing dalam kepanikan: semua perusahaan domestik dan asing akan diminta untuk menyimpan data mereka di server-server di dalam Tiongkok, dan tunduk pada pemeriksaan keamanan oleh otoritas Tiongkok.

Perusahaan-perusahaan timbul kekhawatiran bahwa ini akan memungkinkan rezim Tiongkok dapat mengakses informasi sensitif dan melakukan spionase.

Pada bulan September, Amerika Serikat mengirim dokumen ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), mendesak Tiongkok untuk tidak menerapkan peraturan baru tersebut, dengan alasan kekhawatiran-kekhawatiran itu akan mengganggu perdagangan global.

“Dampak dari tindakan itu akan menjatuhkan secara tidak proporsional pada para penyedia jasa asing yang beroperasi di Tiongkok, karena para penyedia ini harus secara rutin mentransfer data kembali ke markas besar dan afiliasi lainnya [terletak di luar Tiongkok],” kata dokumen AS.

Menjelang pertemuan WTO mendatang di Jenewa pada 18 April, di mana 80 negara anggota diharapkan untuk hadir, berita telah muncul bahwa Jepang, bermitra dengan Amerika Serikat, akan menegur Tiongkok tentang kebijakan-kebijakan datanya dan mengusulkan standar-standar internasional untuk aliran-aliran data lintas negeri.

Nikkei Asian Review, sebuah publikasi Jepang, memecahkan berita tersebut pada 12 April.

Menurut Nikkei, Jepang dan Amerika Serikat mengusulkan untuk melarang persyaratan server domestik seperti yang diatur di Tiongkok, dan melarang negara tersebut menekan perusahaan-perusahaan asing untuk mentransfer teknologi eksklusif mereka.

Usulan tersebut juga akan mendorong rezim Tiongkok untuk mengizinkan beberapa data dari Tiongkok untuk ditransfer ke luar negeri, seperti “data pelanggan dari transaksi-transaksi e-commerce.”

Dalam beberapa bulan terakhir, Amerika Serikat telah memaksakan transfer teknologi dan pencurian kekayaan intelektual sebagai masalah utama dalam mengatasi ketidakseimbangan perdagangan AS-Tiongkok, termasuk dengan mengajukan tarif penghukuman sebesar $50 miliar untuk impor Tiongkok.

Pemerintah Jepang juga semakin prihatin. Mengutip sumber-sumber dari Japan External Trade Organization (JETRO), sebuah organisasi perdagangan di bawah Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri, Voice of America (VOA) melaporkan bahwa JETRO telah mulai menjalankan usulan tersebut sejak Oktober lalu, sebagai tindakan balasan terhadap peraturan baru Tiongkok. Organisasi perdagangan merasa kontrol Tiongkok terhadap data asing akan menghalangi perdagangan bebas.

peraturan internet tiongkok
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (kiri) berjabatan dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping selama pertemuan mereka di Aula Besar Rakyat, di Beijing, Tiongkok, pada 10 November 2014. (Kim Kyung-Hoon-Pool / Getty Images)

Pada paruh kedua tahun lalu, Jepang mulai berdiskusi dengan Amerika Serikat bagaimana menghadapi prinsip “kekuasaan siber” Tiongkok, sebuah ide yang rezim tersebut coba ekspor ke pemerintah-pemerintah otoriter lainnya: bahwa setiap negara memiliki hak untuk memantau dan mengendalikan internet di negaranya sesuai dengan aturan mereka sendiri.

Jepang memiliki rencana untuk membahas usulan aturan WTO dengan Kanada di tahun mendatang, menurut VOA.

Sementara itu, Nikkei Asian Review melaporkan bahwa Jepang dan Amerika Serikat bertujuan untuk menangani masalah ini untuk ditandatangani pada konferensi menteri WTO berikutnya pada 2019. Pemerintah Shinzo Abe memiliki harapan-harapan agar bekerjasama dengan Washington pada masalah prioritas tinggi seperti itu, dan berikutnya akan mengurangi tekanan pada Jepang untuk mengurangi surplus perdagangannya dengan Amerika Serikat, menurut surat kabar Nikkei Shimbun. (ran)

Rekomendasi video :

https://www.youtube.com/watch?v=0x2fRjqhmTA&t=27s

ErabaruNews

Wartawan Protes Pembunuhan Terhadap Rekan Seprofesi Mereka di America Summit

0

EpochTimesId – Pertemuan Puncak ‘Summit of America’ di Peru diwarnai dengan protes pekerja media, Jumat (13/4/2018) akhir pekan kemarin, waktu setempat. Para pengunjukrasa mengutuk pembunuhan terhadap wartawan oleh gerilyawan pemberontak komunis Kolombia.

“Kebebasan berbicara Hore! … Pers bebas Hore! Tanpa kebebasan pers, tidak ada demokrasi,” kata para wartawan.

Para pemimpin Ekuador dan Kolombia mengkonfirmasi kematian wartawan di tangan pemberontak Kolombia, pada 13 April 2018. Dua wartawan Ekuador dan sopir mereka, diculik pemberontak bulan lalu.

“Sayangnya, kami memiliki informasi yang mengkonfirmasi pembunuhan rekan-rekan kami,” kata Presiden Ekuador Lenin Moreno di televisi negara. “Sepertinya para penjahat ini tidak pernah merencanakan untuk mengembalikan mereka kembali dengan selamat.”

Reporter Javier Ortega, fotografer Paul Rivas, dan sopir Efrain Segarra sedang dalam tugas untuk surat kabar Ekuador El Comercio di perbatasan antara Ekuador dan Kolombia. Mereka kemudian dikabarkan disandera oleh mantan pejuang dari Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) pada 26 Maret 2018.

Sebuah foto sebagai bukti, menunjukkan mereka masih hidup dirilis tak lama setelah penculikan. Mereka tampak dirantai dan digembok di leher mereka, dalam foto yang beredar.

Pada 12 April 2018, Moreno memberi kelompok gerilya itu 12 jam untuk membuktikan bahwa karyawan El Comercio masih hidup. Jika tidak, maka mereka akan menghadapi operasi militer.

Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menjanjikan kerjasama penuh dengan Ekuador. Dia mengatakan operasi telah dimulai terhadap para pemberontak di kedua sisi perbatasan.

“The FARC tidak ada lagi … Ini adalah kriminal yang didedikasikan untuk perdagangan narkoba,” katanya di KTT Amerika di kota Lima. “Mereka akan merasakan kekuatan penuh dari hukum dan angkatan bersenjata kita.”

FARC, yang berperang selama lebih dari setengah abad, menyerang sasaran militer dan kota-kota sipil. Namun, mereka pada umumnya memperbolehkan wartawan untuk bekerja dengan bebas, jika tidak melawan dan menghambat kepentingan para pemberontak.

Lebih dari seribu pejuang FARC menolak untuk mendemobilisasikan perjanjian damai tahun lalu dengan Kolombia. Mereka kemudian melanjutkan perdagangan narkoba di seluruh negeri. (Laporan Emel Akan/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Perusahaan Jerman Jadi ‘Katak Rebus’ di Tiongkok

EpochTimesId – Rezim komunis di Tiongkok memperketat pengendalian terhadap perusahaan asing yang berinvestasi di Tiongkok. Bahkan, mereka memasukkan pejabat Partai komunis Tiongkok (PKT) ke jantung perusahaan, untuk membuat sirna harapan Barat mengubah Tiongkok melalui perdagangan.

Perusahaan Jerman yang bergantung pada pasar Tiongkok, kini mengeluarkan seruan untuk tidak memasukkan ‘telur ke dalam satu keranjang’.

Reuters melaporkan bahwa Bauer, sebuah produsen besar peralatan konstruksi asal Jerman telah banyak berinvestasi di Tiongkok dalam beberapa dekade terakhir. Mereka memiliki dua pabrik besar di Shanghai dan Tianjin.

Mesin konstruksi profesional yang diproduksi dari sini dijual ke berbagai negara di Asia. Meski begitu, CEO perusahaan Thomas Bauer masih khawatir terhadap masa depan perusahaannya di Tiongkok. Bauer juga mengkhawatirkan hubungan ekonomi yang lebih luas antara Jerman dengan Tiongkok.

“Jerman memasukkan terlalu banyak ‘telur’ ke dalam ‘keranjang yang sama’. Keranjang ini adalah Tiongkok,” kata Thomas Bauer kepada Reuters.

Kekhawatiran Thomas Bauer juga menjadi perhatian bagi banyak orang di Jerman. Selama satu dekade terakhir ini, Jerman telah menjadi lokomotif bagi pertumbuhan ekonomi di Eropa.

Jerman membantu meredakan gejolak keuangan global, krisis utang di zona Euro, dan masuknya pengungsi Timur Tengah.

Video Pilihan Erabaru Chanel :

Pendorong penting pertumbuhan ekonomi Jerman adalah pasar Tiongkok. Dalam dekade terakhir, Tiongkok telah membuat kejutan dengan membeli mobil dan mesin-mesin Jerman dalam jumlah besar.

Hanya pada tahun lalu saja, pabrikan Jerman telah menjual lima juta unit kendaraan roda empat ke Tiongkok. Jumlah itu tiga kali lipat lebih banyak daripada yang dijual ke Amerika Serikat.

Namun, dengan kinerja yang terlihat ini, perusahaan Jerman tetap pesimis terhadap masa depan pasar Tiongkok. Bahkan perubahan pandangan mereka cukup dramatis.

Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok tidak hanya membalikkan tren keterbukaan. Perusahaan Tiongkok juga dengan cepat meningkatkan mata rantai nilai mereka dan mulai bersaing dengan perusahaan Jerman.

Secara pribadi, beberapa eksekutif senior Jerman telah membandingkan dilema perusahaan Jerman di Tiongkok seperti ‘katak rebus’. Perusahaan jerman bagaikan katak yang masih hidup, kemudian direbus dalam air yang dipanasi secara pelan-pelan, agar tidak terasa bahaya sedang mengancam.

Michael Clauss, Duta Besar Jerman untuk Tiongkok dalam pertemuan para eksekutif industri pada bulan lalu telah memperingatkan bahwa sedang terjadi suatu perubahan struktural dalam hubungan Jerman-Tiongkok.

“Kami harus membuat warga siap untuk menyambut era baru kerjasama kami dengan Tiongkok … Rintangan yang berada di depan jalan adalah kekhawatiran yang tinggi,” ujar Pejabat Federasi Industri Jerman.

“Partai (PKT) mengendalikan ekonomi hari ini. Perusahaan Bauer dan perusahaan Jerman lainnya yang berada di Tiongkok mengatakan bahwa yang paling mereka khawatirkan adalah peran PKT dalam ekonomi,” sambungnya.

Tahun lalu, PKT meluncurkan undang-undang keamanan cyber. Undang-undang ini memperketat kontrol negara atas Internet, termasuk melarang VPN sipil. Perusahaan asing dulu bergantung pada VPN untuk berkomunikasi dengan kantor pusat.

Baru-baru ini, beberapa perusahaan Jerman mengeluh bahwa komunis secara paksa menempatkan pejabatnya di dewan direksi perusahaan patungan.

Kamar Dagang Jerman untuk Tiongkok pada November tahun lalu mengatakan bahwa menurut jajak pendapat tahunan tentang kepercayaan diri perusahaan, hal yang paling dikhawatirkan oleh para perusahaan Jerman di Tiongkok itu adalah permintaan PKT untuk menempatkan anggota partai dalam jajaran manajemen perusahaan. Karena hal ini akan mempengaruhi operasi bisnis.

Michael Clauss dalam siaran persnya mengatakan, beberapa perusahaan Jerman dipaksa untuk mengubah kesepakatan usaha patungan yang memungkinkan anggota partai memiliki hak suara lebih besar dalam operasional perusahaan.

Clauss mengingatkan bahwa tindakan ini dapat menyulut konflik kepentingan dan mempengaruhi keputusan investasi. Mungkin saja dapat memaksa perusahaan mempertimbangkan untuk meninggalkan pasar Tiongkok.

Selain itu, hal lain yang membuat CEO Bauer khawatir adalah program ‘Made in China 2025’. Itu adalah kebijakan ekonomi Beijing yang akan secara langsung menantang posisi dominasi Jerman dalam manufakturing.

perdagangan dumping tiongkok
Gulungan aluminium foil diangkat ke pabrik di Kota Binzhou, Propinsi Shandong, Tiongkok pada tanggal 16 Mei 2017. (Stringer / REUTERS)

Tarif Impor Trump
Kekhawatiran warga Jerman terhadap partai komunis juga menjadi alasan mengapa Presiden Trump mengancam akan mengenakan tarif impor atas barang-barang impor dari Tiongkok senilai 150 miliar dolar AS.

Namun, beberapa perusahaan besar Jerman telah menjadi terlalu bergantung pada pasar Tiongkok. Sehingga pemerintah Jerman menghindari konflik langsung dengan Partai komunis Tiongkok. Perusahaan-perusahaan Jerman juga tidak berani berbicara menentang PKT.

Pada akhir bulan ini Mercator Institute for China Studies (MERICS) akan mengadakan debat gaya Oxford dengan tema, “Dalam 10 tahun mendatang, Partai Komunis Tiongkok akan secara signifikan melemahkan sistem politik dan ekonomi Eropa.”

Suasana perusahaan Jerman di Tiongkok juga sedang memburuk. Hasil jajak pendapat Kamar Dagang Jerman untuk Tiongkok tahun lalu menunjukkan bahwa untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, lebih dari separuh anggota Kamar Dagang tidak berencana untuk berinvestasi di Tiongkok.

Hampir 13 persen perusahaan Jerman di Tiongkok mengatakan bahwa mereka berencana untuk hengkang dalam dua tahun ke depan.

Selama beberapa dekade, strategi Jerman terhadap Tiongkok dapat diringkas sebagai, ‘Membawa perubahan melalui perdagangan’.

Tetapi fakta membuktikan bahwa harapan tinggal harapan. Dengan nada gurau pejabat (Jerman) mengatakan ‘win-win’ solusi itu artinya PKT yang mau menang 2 kali.

“Kami dulu berharap bahwa hubungan ekonomi yang lebih dekat akan membawa pengaruh pada jalan liberalisasi. Hari ini terbukti bahwa harapan itu palsu,” kata seorang pejabat pemerintah Jerman.

“Mereka berbicara kepada kami tentang apa yang ingin kami dengar, enak di telinga, tetapi mereka kemudian melakukan yang sebaliknya.”

Perusahaan pembuat robot terkenal Jerman KUKA AG telah diakuisisi oleh investor dari Tiongkok pada tahun 2016. (Thomas Niedermueller/Getty Images/EpochTimes)

Berlin mulai memberontak
Tahun lalu, akuisisi produsen robot milik Jerman, KUKA oleh perusahaan Tiongkok digagalkan. Pemerintah Jerman kemudian memperketat pembatasan investasi asing terhadap perusahaan-perusahaan Jerman berpengaruh.

Mereka juga mendesak Uni Eropa untuk mengeluarkan peraturan baru dalam meninjau akuisisi perusahaan oleh pihak asing.

Pada bulan Desember tahun lalu, badan intelijen Jerman menuduh agen PKT menggunakan akun media sosial palsu untuk mengumpulkan informasi tentang politisi Jerman. Berlin mengatakan bahwa tuduhan publik yang jarang terjadi ini adalah sebuah peringatan buat PKT.

Kanselir Jerman, Angela Merkel dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada 27 Maret lalu telah berbicara lewat sambungan telepon. Mereka membahas soal kerjasama kedua negara dalam menangani isu perdagangan dan pencurian hak kekayaan intelektual oleh pihak Tiongkok.

Menteri Keuangan Jerman mengatakan bahwa Jerman akan bergabung dengan AS untuk menindak keras Tiongkok dalam isu kelebihan kapasitas industri baja milik Tiongkok.

Pejabat Jerman mengatakan, pertemuan puncak pemerintah Jerman-Tiongkok pada akhir tahun ini bisa jadi akan digunakan untuk menyampaikan sikap lebih keras dari Berlin. (Qin Yufei/ET/Sinatra/waa)

Video Rekomendasi :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Inggris Sebut Rusia Awasi Skripal Sejak Lima Tahun Terakhir

0

EpochTimesId – Sejumlah agen dari badan intelijen Rusia dilaporkan memata-matai mantan agen ganda mereka, Sergei Skripal dan putrinya Yulia Skripal selama setidaknya lima tahun terakhir. Mereka bahkan diawasi hingga sebelum diserang dengan racun saraf kelas militer Soviet, pada awal Maret 2018.

Laporan tersebut dikatakan oleh penasihat keamanan nasional untuk perdana menteri Inggris, Mark Sedwill, seperti dikutip The Epoch Times dari Reuters, Senin (16/4/2018).

Mark Sedwill mengatakan dalam sebuah surat kepada Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, Jumat (13/4/2018) pekan lalu bahwa akun email Yulia telah ditargetkan pada 2013. Email itu diawasi oleh spesialis intelijen dunia maya dari layanan intelijen militer, GRU Rusia.

Sedwill juga mengatakan dalam surat yang diterbitkan oleh pemerintah, bahwa, “sangat mungkin bahwa badan intelijen Rusia melihat setidaknya beberapa pembelotnya sebagai target sah untuk pembunuhan.”

Video Rekomendasi :

Skripal ditargetkan oleh apa yang dikatakan London sebagai serangan racun saraf. Serangan racun itu menyebabkan mereka berdua menderita sakit parah, bahkan kritis dan koma selama berminggu-minggu. Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan sangat mungkin bahwa Moskow berada dan bertanggungjawab di balik serangan itu.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mencatat pada hari Jumat bahwa laporan pekan ini oleh Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) tidak mengkonfirmasi asal-usul racun yang digunakan terhadap dua Skripal.

Lavrov mengatakan laporan itu hanya mengkonfirmasi komposisi substansi dan klaim Inggris. Moskow menegaskan posisi atau pernyataan Inggris pada kasus Skripal terlalu dibesar-besarkan.

Secara terpisah pada hari Jumat, duta besar Rusia untuk Inggris mengatakan dia prihatin dengan pemerintah Inggris yang berusaha menyingkirkan bukti terkait dengan kasus tersebut.

“Kami mendapat kesan bahwa pemerintah Inggris sengaja mengejar kebijakan menghancurkan semua bukti yang mungkin, mengklasifikasikan semua bahan yang tersisa dan membuat penyelidikan independen dan transparan tidak mungkin (untuk dilakukan),” ujar Alexander Yakovenko kepada wartawan.

Dia juga mengatakan Rusia tidak yakin tentang keaslian pernyataan yang dikeluarkan oleh Yulia Skripal pada hari Rabu. Bahwa Yulia menolak tawaran bantuan dari kedutaan Rusia. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Stimulan Zat Ilegal Produksi Tiongkok adalah Kasus Penipuan di Pusat Suplemen makanan AS

0

Seorang warga negara Tiongkok mengaku bersalah telah menjadi bagian dari skema penipuan untuk menjual suplemen-suplemen makanan yang dibuat dengan stimulan sintetis produksi Tiongkok yang dikenal sebagai DMAA, zat ilegal.

DMAA telah dilarang oleh Food and Drug Administration (FDA) tetapi sering disebut-sebut sebagai stimulan “alami” dalam suplemen-suplemen makanan. Menelan zat tersebut akan meningkatkan tekanan darah dan dapat menyebabkan masalah kardiovaskular, termasuk serangan jantung, menurut FDA.

Departemen Kehakiman AS telah mengumumkan bahwa Zhang Xiaodong dari Shanghai, Tiongkok, telah mengaku bersalah di pengadilan federal Dallas pada 12 April.

Dia adalah seorang manajer penjualan untuk Genabolix USA Inc. dan Shanghai Yongyi Biotechnology Co., dua perusahaan Tiongkok yang menjual bahan mentah untuk digunakan dalam suplemen-suplemen makanan. Zhang dan dua rekan persekongkolannya sepakat untuk menjual DMAA ke produsen suplemen makanan AS sambil dengan sengaja telah memberi label salah pada bahan tersebut dan menyembunyikan sifat asli suplemen-suplemen tersebut dari para pengecer, menurut Departemen Kehakiman.

Zhang mengakui bahwa dia tahu para pengecer suplemen utama akan menolak untuk menjual produk-produk yang dibuat dengan DMAA.

“Ketika produsen yang tidak bermoral menambahkan bahan yang tidak dilaporkan atau salah mengidentifikasi untuk suplemen makanan, tidak ada jaminan bahwa produk tersebut aman untuk dikonsumsi,” kata Catherine A. Hermsen, direktur sementara dari Kantor Investigasi Kriminal FDA, dalam siaran pers.

Zhang menghadapi hukuman maksimal 20 tahun penjara.

Latar Belakang

Kasus terbaru ini menunjukkan bahayanya bahan-bahan obat ilegal dari Tiongkok memasuki pasar AS. Pada bulan November 2015, Departemen Kehakiman mengajukan tuntutan pidana terhadap USPlabs, produsen suplemen makanan berbasis di Dallas yang telah memasarkan suplemen-suplemen sebagai mengandung ekstrak tumbuhan alami sedangkan yang sebenarnya telah menggunakan DMAA sintetis yang dibuat oleh para pemasok kimia Tiongkok, menurut laporan oleh Dallas Morning News.

Suplemen USPlabs yang mengandung DMAA tersebut dipasarkan sebagai penguat energi. Namuni para atlet profesional yang mengonsumsi suplemen-suplemen tersebut telah gagal dalam tes doping. Beberapa yang mengonsumsi suplemen-suplemen tersebut mengatakan mereka membutuhkan transplantasi hati untuk bertahan hidup, menurut dakwaan yang dikutip oleh Dallas Morning News.

Menurut sebuah buku yang baru diterbitkan, “China Rx: Exposing the Risks of America’s Dependence on China for Medicine,” oleh Janardan Prasad Singh, perusahaan-perusahaan obat di Amerika semakin beralih ke Tiongkok untuk memasok bahan-bahan obat aktif atau untuk memproduksi obat-obatan, karena biaya lebih murah. Namun, banyak dari obat-obatan tersebut tidak dikontrol; FDA tidak diberi anggaran yang cukup untuk memeriksa semua pabrik Tiongkok yang memproduksinya untuk AS, dan juga tidak diperlukan untuk melakukannya, menurut buku tersebut.

suplemen makanan berbahaya buatan tiongkok
Polisi Tiongkok memajang obat-obatan terlarang dan berbagai peralatan pembuat obat yang disita saat penggerebekan di lab pengolahan obat di Nanning, Propinsi Guangxi, Tiongkok barat daya, pada 17 Mei 2012. (AFP / AFP / GettyImages)

Dalam kasus di mana FDA memeriksa fasilitas-fasilitas manufaktur Tiongkok, staf Tiongkok telah sering menghalangi FDA untuk memeriksanya, atau terlibat dalam taktik-taktik tipuan lainnya seperti menyembunyikan zat-zat yang tidak dikenal dan terus-menerus menggunakan pemasok yang sebelumnya telah dilarang oleh FDA, dengan nama lain atau nama samaran.

Dalam beberapa tahun terakhir, produk-produk buatan Tiongkok yang ternyata berbahaya telah menemukan jalan mereka ke negara tersebut. Pada tahun 2007, merek makanan hewan peliharaan buatan Tiongkok telah tercemar yang menyebabkan penyakit pada ribuan hewan peliharaan. Sekali lagi pada bulan Mei 2014, makanan cemilan untuk hewan peliharaan buatan Tiongkok telah diturunkan dari rak-rak rantai makanan hewan peliharaan utama, atas kekhawatiran kontaminasi. Lebih dari 1.000 kematian anjing terkait dengan dendeng buatan Tiongkok tersebut, menurut laporan majalah Time.

Dan kembali pada tahun 2008, ketika skandal formula bayi terkontaminasi merobek Tiongkok, beberapa merek formula Tiongkok dan produk-produk makanan Tiongkok lainnya yang dibuat dengan susu yang diimpor masuk ke Amerika Serikat ditemukan mengandung melamin, bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik. Formula yang telah terkontaminasi tersebut di Tiongkok menyebabkan penyakit pada lebih dari 300.000 bayi. (ran)

Rekomendasi video :

https://www.youtube.com/watch?v=0x2fRjqhmTA&t=27s

ErabaruNews

AS Bersama Inggris dan Prancis Bombardir Fasilitas Senjata Kimia Suriah

0

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada Jumat, 13 April 2018 malam waktu Amerika memerintahkan serangan rudal terhadap seluruh fasilitas senjata kimia Suriah. Trump berdalih serangan untuk menghukum rezim Assad karena menggunakan senjata kimia untuk menyerang warga sipil.

Angkatan Udara Inggris dan Perancis juga berpartisipasi dalam serangan itu.

Pentagon mengatakan, Presiden Trump sesuai kekuasaan yang diberikan oleh konstitusi telah menginstruksikan militer AS untuk menyerang sejumlah fasilitas senjata kimia Suriah.

Komando pusat AS bersama-sama dengan pasukan Inggris dan Perancis, pada pukul 21:00 EST mulai membombardir secara tepat sasaran pada fasilitas yang ditargetkan.

Kantor Berita Arab Suriah menunjukkan ledakan hebat di pinggiran kota Damaskus terjadi ketika pesawat tepur AS. Inggris dan Prancis meluncurkan serangan udara. (AFP/Sana/Handout/STR)

Kepala Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat, Kenneth McKenzie pada 14 April mengatakan bahwa tempat yang dijadikan sasaran pemboman adalah komponen utama dari infrastruktur senjata kimia milik rezim Suriah.

Menlu Prancis, Jean-Yves Le Drian dalam wawancara dengan BFM TV mengatakan, “Sebagian besar fasilitas termasuk senjata kimia Suriah telah dihancurkan dalam serangan tadi malam.”

Kepala Staf Gabungan AS, Laksamana Joseph Dunford mengatakan, target serangan udara adalah pusat penelitian senjata kimia di dekat ibukota Damaskus. Sebuah depot senjata kimia dan sebuah komando operasi senjata kimia Suriah.

Dia mengatakan bahwa ketiga fasilitas ini dipilih tidak hanya karena rezim Assad menggunakan senjata kimia untuk membunuh warga sipil, tetapi juga karena menghindari pengeboman yang berpotensi melukai warga sipil.

Pesawat tempur Inggris mengudara untuk berpartisipasi dalam pengeboman. (Iakovos Hatzistavrou/AFP/Getty Images)

Trump mengatakan bahwa serangan udara itu bertujuan untuk menghentikan pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia untuk membunuh rakyatnya. Pekan lalu, rezim Assad menyerang warga sipil di kota Douma, Suriah.

Dan Trump mengatakan bahwa Amerika Serikat siap untuk melanjutkan serangan udara sampai rezim Suriah berhenti menggunakan senjata kimia.

Gambar menunjukkan kapal perang Prancis sedang meluncurkan rudal ke target Suriah selama serangan gabungan. (AFP/Ecpad and AFP photo)

Seorang saksi mengatakan kepada Reuters bahwa setidaknya telah terjadi enam kali ledakan hebat di Damaskus. Saksi lain menyatakan bahwa lokasi pusat penelitian ilmiah yang penting di distrik Barzah Damaskus berhasil dihancurkan. (ET/Sinatra/waa)

Reruntuhan sebuah fasilitas senjata di dekat Damaskus yang hancur terkena rudal. (Louai Beshara/AFP/Getty Images)

Video Rekomendasi :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA