Home Blog Page 2080

Subversi Politik Tiongkok Menempatkan ‘Five Eyes’ Dalam Bahaya

0

Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah mengembangkan terobosan ke Australia dan Selandia Baru, memberi rezim ini pengaruh yang kuat atas media lokal, akademisi, bisnis, dan politik. Pengaruh tersebut dapat membahayakan jaringan berbagi intelijen dengan negara-negara demokrasi lainnya.

Masalah tentang pengaruh PKT sekarang menjadi berita utama di Australia dan Selandia Baru, setelah tersebarnya berita dari sidang Komisi Pengawasan Ekonomi dan Keamanan Tiongkok-Amerika Serikat pada tanggal 5 April.

Peter Mattis, anggota dari Program Tiongkok di Yayasan Jamestown, mengatakan kepada komisi tersebut pada April bahwa Partai Buruh Jacinda Ardern di Selandia Baru menerima donasi dari para pendonor yang terkait dengan salah satu agen mata-mata rahasia PKT, Departemen Front Bersatu (United Front Department).

“Saya pikir karena sudah sangat dekat pada inti politik,” katanya. “Salah satu penggalangan dana besar untuk partai Jacinda Ardern memiliki hubungan dengan Front Bersatu, agar Anda seharusnya mengatakan ini cukup dekat dengan inti politik dari pusat sistem Selandia Baru yang harus kita pikirkan apakah mereka mengambil tindakan atau tidak dan jenis apa tindakannya.”

Mattis juga mengatakan mantan Perdana Menteri Selandia Baru, Bill English, memiliki hubungan dengan Jian Yang, seorang anggota parlemen Selandia Baru yang juga memiliki hubungan dengan Front Bersatu, serta sebelumnya dengan intelijen militer rezim Tiongkok, dalam serangkaian artikel di tahun 2017 oleh outlet-outlet berita lokal.

Karena hubungan ini, kata Mattis, “apapun yang berlangsung di Tiongkok yang diinstruksikan dan diinformasikan kepada Bill English disampaikan kepada Yang Jian, dan oleh karena itu ia mungkin bukan sejenis akses harian resmi, tetapi dalam hal percakapan, briefing, itu sepenuhnya ada di dalam sistem tersebut.”

Russell Hsiao, direktur eksekutif Global Taiwan Institute, menjelaskan selama persidangan tersebut bahwa Departemen Front Bersatu bekerja untuk “mengendalikan, mengindoktrinasi, dan memobilisasi massa non-PKT dalam melayani tujuan-tujuan yang ditentukan oleh Partai.”

Karena sifat dari operasi-operasi PKT, dan pengaruh-pengaruh mendalamnya di dalam sistem Selandia Baru, Mattis mengatakan itu seharusnya meningkatkan kekhawatiran atas keamanan informasi intelijen AS dalam program “Five Eyes” (jaringan berbagi intelijen internasional), yang dibagikan dengan Selandia Baru.

Di bawah Five Eyes, Amerika Serikat, Australia, Kanada, Inggris, dan Selandia Baru berbagi informasi intelijen. Program ini termasuk informasi yang sangat sensitif yang dikumpulkan oleh badan-badan intelijen dari masing-masing negara, termasuk dari CIA, FBI, Badan Intelijen Pertahanan, Badan Intelijen Geospasial Nasional, dan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat.

Senator James Talent (R-Mo.) mengatakan selama dengar pendapat tersebut bahwa operasi-operasi Pekerjaan Front Bersatu dari PKT “layak mendapatkan pengawasan lebih lanjut, dengan respon yang berhati-hati.”

Dia menambahkan bahwa Australia dan Selandia Baru adalah anggota-anggota Five Eyes, namun “telah melihat peningkatan yang tajam di dalam donasi politik dan investasi media dari entitas-entitas yang berafiliasi dengan Department Pekerjaan Front Bersatu, dan bahkan individu yang berafiliasi dengan Department Pekerjaan Front Bersatu dan kantor Tentara Pembebasan Rakyat.”

“Beijing juga memberi insentif kepada tokoh-tokoh politik di Australia dan Selandia Baru untuk membeo (mengikuti) garis haluannya pada isu-isu yang dianggap penting,” katanya.

Talent juga mencatat bahwa PKT mungkin sedang menguji operasi-operasi di Selandia Baru dan Australia, yang kemudian dapat digunakan untuk melawan negara lain, termasuk Amerika Serikat.

“Penting bagi Amerika Serikat untuk mempertimbangkan bahwa Tiongkok mungkin sedang menguji metode-metode gangguan untuk menyelidiki kelemahan-kelemahan di dalam demokrasi dengan tujuan untuk menggunakan teknik-teknik yang sama melawan negara-negara Barat di masa depan,” katanya. “Amerika Serikat, sekutunya, dan mitranya harus memahami tujuan-tujuan Tiongkok dan mengenali kebulatan tekad Tiongkok untuk mencapainya.”

The Epoch Times telah melaporkan secara ekstensif tentang operasi-operasi subversif (bawah tanah) PKT selama lebih dari satu dekade, dimana termasuk Departemen Front Bersatu (sebelumnya dikenal sebagai Departemen Pekerjaan Front Bersatu) dan Kantor Urusan Luar Negeri Tiongkok.

Agensi-agensi tersebut bekerja melalui diaspora (perantau) dari asosiasi-asosiasi kampung halaman Tiongkok di luar negeri, asosiasi mahasiswa seperti Chinese Student and Scholar Associations (CSSA), dan kelompok-kelompok lain yang agensi-agensi tersebut mencoba menarik ke jaringan mereka sementara itu juga berusaha memperluas pengaruh PKT terhadap para politisi asing, akademisi, bisnis, dan jurnalis. (ran)

ErabaruNews

Amerika Memperpendek Masa Berlaku Visa untuk Warga Tiongkok

0

NASHVILLE — Pemerintah AS berencana untuk memperpendek masa berlaku visa yang dikeluarkan pada beberapa warga Tiongkok sebagai bagian dari strategi untuk mencegah pencurian kekayaan intelektual oleh saingan AS, kata seorang pejabat Gedung Putih pada 29 Mei.

Departemen Luar Negeri AS akan menerapkan langkah-langkah tersebut dari 11 Juni untuk “meningkatkan keamanan bagi beberapa pemohon visa dari Tiongkok,” kata pejabat tersebut.

Perubahan itu akan terjadi sebagai upaya-upaya pemerintahan Presiden Donald Trump untuk menindak apa yang dikatakannya adalah pencurian kekayaan intelektual AS oleh Tiongkok.

“Ke depan, pengurangan validitas dari beberapa visa yang baru dikeluarkan adalah bagian dari Strategi Keamanan Nasional untuk memastikan bahwa kekayaan intelektual tidak ditransfer ke pesaing kita,” kata pejabat tersebut, mengacu pada dokumen yang dikeluarkan oleh administrasi Trump pada bulan Desember.

Dokumen tersebut mengatakan para pejabat akan mempertimbangkan pembatasan-pembatasan visa bagi siswa pelajar ilmu pengetahuan dan teknologi dari beberapa negara untuk memastikan “kekayaan intelektual tidak ditransfer ke pesaing kita.”

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan proses permohonan visa tidak berubah tetapi petugas konsuler dapat membatasi validitas visa untuk beberapa pemohon Tiongkok berdasarkan kasus per kasus.

Associated Press (AP), yang pertama kali melaporkan tentang kebijakan baru tersebut, mengutip seorang pejabat AS yang mengatakan siswa pelajar lulusan Tiongkok akan dibatasi untuk visa satu tahun jika mereka belajar di bidang tertentu, seperti robotika, penerbangan, dan pengolahan teknologi tinggi.

Itu adalah wilayah yang rezim Tiongkok katakan merupakan sasaran dengan prioritas tinggi untuk sektor manufakturnya, yang digariskan dalam rencana ekonomi 10 tahun, Made in China 2025.

Menurut AP, pejabat tersebut mengatakan instruksi-instruksi itu juga menyatakan bahwa warga Tiongkok yang mencari visa akan memerlukan izin khusus dari beberapa agensi AS jika mereka bekerja sebagai peneliti atau manajer untuk perusahaan pada daftar entitas Departemen Perdagangan AS yang memerlukan pengawasan lebih tinggi. Jangka waktu penentuan pemberian keputusan tersebut diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan untuk setiap aplikasi, AP mengutip pernyataan resmi tersebut.

Dalam tahun-tahun terakhir, otoritas-otoritas federal AS telah menuntut beberapa kasus terhadap warga negara Tiongkok yang bekerja di akademisi Amerika yang mencuri teknologi eksklusif atas nama entitas Tiongkok.

Juga pada 29 Mei, Gedung Putih mengumumkan bahwa mereka akan mengenakan retribusi 25 persen pada $50 juta barang-barang teknologi impor Tiongkok, tindakan penghukuman terhadap praktik perdagangan Tiongkok yang tidak adil seperti subsidi industri dan pembatasan-pembatasan perdagangan yang menghambat. (ran)

ErabaruNews

Israel Larang Wisatawan dengan Paspor Indonesia Kunjungi Yerussalem

Epochtimes.id- Israel akan menolak masuk semua warga negara Indonesia mulai 9 Juni 2018 mendatang. Langkah itu muncul setelah Indonesia mulai melarang kunjungan warga Israel pasca konflik baru-baru ini di Gaza, seperti dilaporkan oleh Calcalist pekan lalu.

Seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Israel mengkonfirmasikan rincian dalam pesan pada Rabu (30/05/2018) ke Calcalist dengan syarat anonim.

Israel dan Indonesia memang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi.

Hingga baru-baru ini, orang-orang Israel dapat mengunjungi Indonesia menggunakan visa turis kelompok sementara dan visa bisnis perorangan.

Aturan yang sama berlaku untuk pengunjung Indonesia ke Israel tetapi mulai 9 Juni 2018 Israel akan menolak semua warga negara Indonesia masuk ke negara itu.

“Kedua negara bekerja sama untuk membuat kerugian sebanyak mungkin,” Kata Ketua Kamar dagang Israel-Indonesia, Emanuel Shahaf, kepada Calcalist.

Menurut Mr. Shahaf, hanya beberapa ribu orang Israel yang mengunjungi Indonesia setiap tahun. Sedangkan jumlah turis Indonesia di Israel mencapai sekitar 40.000 orang per tahun.

Pada Selasa, Israel membom sasaran di Jalur Gaza setelah puluhan roket dan bom mortir ditembakkan ke negara itu oleh Hamas dan militan Jihad Islam.

Setelah serangan udara, juru bicara Jihad Islam, Dawood Shihab, mengumumkan bahwa gencatan senjata telah dicapai dibantu oleh para mediator Mesir. Para pejabat Israel membantah gencatan senjata itu. Meski demikian berbagai laporan menyebutkan permusuhan telah terhenti sejak Rabu pagi.

Situasi di Gaza mulai meningkat pada akhir Maret, ketika puluhan ribu warga Palestina mulai berbaris menuju perbatasan ke Israel, yang dilindungi oleh pagar, dalam serangkaian protes yang dijuluki “Great March of Return.”

Lebih dari 110 orang Palestina tewas dan ribuan lainnya terluka dalam bentrokan antara demonstran dan militer Israel seperti diungkap kementerian kesehatan Palestina di Gaza.

Awal bulan ini, seorang pejabat Hamas mengklaim bahwa korban Palestina terdiri 50 adalah anggota Hamas. Sementara juru bicara Jihad Islam mengatakan tiga dari korban adalah anggota sayap militernya.

Dalam sebuah kolom yang diterbitkan pekan lalu di Wall Street Journal, juru bicara militer Israel Ronen Manelis menuduh Hamas mempekerjakan warga sipil sebagai “ekstra”, membayar $ 14 per kapita dan $ 100 per keluarga untuk menghadiri protes, dan menaikkannya menjadi $ 500 jika cedera selama konfrontasi.

Insiden ini mendatangkan kritik internasional terhadap Israel hingga membuat Turki mengusir duta besar Israel di Turki. dan voting Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang mendukung penyelidikan tindakan Israel terhadap demonstran. AS dan Australia adalah satu-satunya dua negara yang memilih menentang keputusan tersebut. (asr)

Pesawat Capital Tiongkok Alami Gagal Mekanik Ratusan Penumpang Histeris

0

EpochTimesId – Sebuah pesawat penumpang milik maskapai Tiongkok Capital Airlines jurusan kota Hangzhou-Nha Trang, Vietnam mengalami kegagalan mekanis. Pesawat yang membawa 211 itu pun terbang kembali, setelah sempat lepas landas.

Pada 29 Mei sore, Capital Airlines dengan nomor penerbangan JD421 lepas landas dari Bandara Xiaoshan, Hangzhou menuju Vietnam. Kira-kira 1 jam kemudian, pesawat tersebut mendarat darurat di bandara yang sama akibat kegagalan mekanis.

Ini adalah untuk kedua kalinya sebuah pesawat sipil di Daratan Tiongkok mengalami kejadian yang tidak diinginkan di atas udara, dalam tempo setengah bulan.

China Central TV mengutip pernyataan pejabat berwenang dari maskapai Capital Airlines. Dia memberitahukan bahwa alasan pesawat tersebut kembali ke Bandara Hangzhou karena kaca pilot mengalami keretakan. Tetapi keterangannya segera mendapatkan bantahan.

Pesawat itu kemudian dikatakan terkena turbulensi. Namun, penumpang memang menemukan dan melihat ada retakan di kaca pesawat.

Sementara itu, ‘Beijing News’ melaporkan bahwa, menurut seorang penumpang wanita bermarga Fang, Dia terbangun dari tidur akibat turbulensi yang parah pada pesawat. Saat itu pesawat mengalami penurunan ketinggian dengan cepat.

“Muncul perasaan kehilangan berat, seperti naik ayunan, sayap pesawat miring sebelah, seluruh proses berlangsung lima sampai enam menit. Rasanya sangat lama, tangan yang gemetar hanya bisa memegang erat pada pegangan di bangku. Sampai turun pesawat pun kaki masih gemetar,” tutur Fang.

Setelah pesawat mendarat, para penumpang meminta penjelasan dari pihak berwenang. Beberapa staf menjelaskan bahwa kaca depan memang mengalami retakan.

Namun, Capital Airlines dalam menanggapi pertanyaan media lokal mengatakan bahwa itu hanya kegagalan mekanis umum.

Media ‘Qianjiang Evening News’ mengutip ucapan seorang penumpang pria bermarga Zheng. Dia menuturkan, pesawat terlambat satu jam dari jadwal semula. Setelah sekitar satu jam kemudian, pesawat tiba-tiba mengalami guncangan keras. Radio kokpit memberitakan bahwa pesawat sedang mengalami turbulensi.

“Saya sering naik pesawat tetapi belum pernah mengalami guncangan seperti ini,” kata Zheng.

Setelah itu radio memberitakan bahwa pesawat akan terbang kembali ke Hangzhou. Zheng dan seorang penumpang lainnya memberitahu media, saat naik pesawat menuju bangku, mereka melihat kaca depan kokpit ada retakan.

Satu keluarga warga Hangzhou yang naik pesawat tersebut juga mengaku bahwa kaca depan kokpit memiliki 4 hingga 5 buah retakan. Kemudian diambil gambar oleh seorang netizen.

Pada 30 Mei 2018, media corong CCTV melaporkan bahwa menurut laporan seorang turis, pesawat terbang kembali ke Hangzhou karena kaca kokpit retak. Untuk itu, penanggung jawab maskapai Capital Airlines membenarkan bahwa terjadi keretakan pada kaca kokpit yang termasuk kegagalan mekanis normal.

Namun, tidak lama kemudian CCTV menyiarkan berita bantahan. Mereka mengatakan, maskapai penerbangan mengatakan bahwa berita tentang kaca depan pesawat retak, tidak benar.

‘Xia Wen’ melalui pengusutan menemukan bahwa pesawat yang mengalami gangguan tersebut pesawat ini adalah Airbus A321. Usia pesawat adalah 0,1 tahun atau belum genap 2 bulan, dengan nomor pesawat adalah B-300F.

Menurut pemberitaan situs Sumber Penerbangan Sipil, pada 26 Mei 2018, sebuah pesawat Airbus B-300G baru yang dibeli oleh maskapai Capital Airlines telah tiba di Bandara Internasional Tianjin Binhai. Dan pesawat A321 ini merupakan pesawat kedua yang baru diperoleh Capital Airlines pada tahun ini.

Sampai saat ini, Maskapai Capital Airlines mengoperasikan 20 buah A319, 34 buah A320, 16 buah A321 dan 8 buah A330.

Sebelumnya, Sichuan Airlines mengalami kejadian yang membahayakan pada ketinggian 10.000 meter. Pesawat sipil Seri A319-21 yang dimiliki Tiongkok baru-baru ini mengalami risiko keamanan yang serupa.

Pada pagi hari tanggal 14 Mei, Sichuan Airlines A319-100 dengan nomor penerbangan 3U8633 yang melayani jalur Chongqing-Lhasa mengalami insiden membahayakan. Kaca kokpit bagian kanan retak, pecah, dan kemudian jatuh. Hal itu menyebabkan kabin kehilangan tekanan, sehingga sejumlah peralatan menjadi rusak.

Beruntung pesawat berhasil mendarat darurat di Bandara Shuangliu, Chengdu.

Dinas Penerbangan Sipil Tiongkok kemudian melaporkan kejadian kepada Biro Investigasi Kecelakaan Prancis (BEA) dan perusahaan Airbus. Mereka kemudian berjanji akan mengutus para ahlinya untuk datang ke Tiongkok guna melakukan investigasi. (Li Jing/ET/Sinatra/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Tiongkok Retas Situs Web Rumah Sakit Militer Taiwan untuk Mendapatkan Intelijen Militer

0

Taiwan sedang bertahan tanpa takut atas serangan siber yang tanpa henti oleh peretas Tiongkok dalam empat tahun terakhir, menurut statistik terbaru yang disediakan oleh militer negara pulau tersebut.

Situs-situs Taiwan, terutama yang dikelola oleh militer, telah diserang ratusan juta kali oleh tentara maya rezim Tiongkok dengan sumber-sumber yang tidak diketahui, lapor surat kabar Taiwan, The Liberty Times, pada 28 Mei. Jumlah tahunan mencapai angka tertinggi sepanjang masa 727 juta kali pada tahun 2014. Tahun lalu, jumlahnya mencapai sekitar 200 juta kali.

Situs web Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan, Universitas Pertahanan Nasional, Biro Peperangan Politik, dan sejumlah rumah sakit militer termasuk yang paling ditargetkan. Rumah sakit militer menjadi sasaran sebagian besar serangan siber, mencapai 720 juta kali pada tahun 2014, dan 162 juta kali pada tahun 2017.

Rumah-rumah sakit militer sering menjadi sasaran karena rezim Tiongkok ingin mendapatkan catatan medis dari para pejabat militer Taiwan dan keluarga mereka, untuk referensi silang dengan data intelijen militer Taiwan yang telah dimiliki rezim tersebut, jelas Liberty Times, mengutip para ahli militer lokal yang tidak disebutkan namanya.

Rezim Tiongkok memandang pulau Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut sebagai provinsi pengkhianat yang suatu hari akan dipersatukan kembali dengan daratan, dengan kekuatan militer jika perlu. Dalam beberapa pekan terakhir, Tiongkok telah meningkatkan latihan militer yang agresif dan bertahap di Selat Taiwan.

Dengan pengetahuan yang lebih luas tentang para pejabat militer Taiwan, rezim Tiongkok pada akhirnya ingin lebih berhasil mencuri intelijen militer Taiwan, menurut Liberty Times.

Mayor Jenderal Chen Chung-chi, juru bicara kementerian pertahanan Taiwan, meyakinkan publik bahwa catatan medis, dimana termasuk pasien-pasien sipil dan militer, tidak dikompromikan selama serangan-serangan siber tersebut, dalam konferensi pers yang diadakan pada 29 Mei, melaporkan siaran radio yang dikelola pemerintah Taiwan, Radio Taiwan International.

“Tindakan-tindakan yang diambil melalui biro keamanan informasi di bawah badan legislatif, dan mekanisme keamanan internal di dalam Departemen Pertahanan, telah memastikan keamanan tentang catatan medis orang-orang tersebut,” kata Chen.

Zheng Ji-wen, pemimpin redaksi majalah Taiwan Asia-Pacific Defence Magazine, memperingatkan ancaman dari Tiongkok yang terus dihadapi Taiwan, dalam wawancara dengan Voice of America (VOA) pada 29 Mei.

Zheng berkata, “Teknologi awan dan komputer-komputer super milik Tiongkok semakin kuat. Mampu membandingkan informasi yang berbeda yang telah [Tiongkok] peroleh, kemampuan Tiongkok tidak boleh diabaikan.”

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara Taiwan dan Beijing telah menjadi lebih tegang, sejak Presiden Tsai Ing-wen mulai menjabat pada tahun 2016. Partai Progresif Demokrat Tsai mendukung gagasan Taiwan secara resmi mengumumkan kemerdekaan, yang merupakan sinyal peringatan untuk Tiongkok.

Taiwan bukan satu-satunya target yang rezim Tiongkok sedang mencoba untuk menyusup masuk. Sebuah laporan oleh firma keamanan komputer, FireEye, dirilis pada Maret menemukan bahwa rezim Tiongkok melancarkan serangan siber untuk mencuri intelijen AS yang terkait dengan Laut Tiongkok Selatan, di mana Tiongkok saat ini membangun kehadiran militernya, mendorong perselisihan teritorial dengan sejumlah negara Asia di dekatnya.

Sebulan kemudian, FireEye menerbitkan laporan lain, menunjukkan peningkatan serangan siber dari rezim Tiongkok yang menargetkan perusahaan AS, dalam upaya untuk memperoleh informasi bisnis yang menguntungkan bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok. (ran)

ErabaruNews

Presiden Venezuela Diseret ke Mahkamah Kriminal Internasional

0

EpochTimesId – Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) memiliki bukti bahwa pemerintah Venezuela di bawah Presiden Nicolas Maduro telah melakukan “kejahatan terhadap kemanusiaan”. Bukti tersebut akan diserahkan ke Pengadilan (Mahkamah) Kriminal Internasional (ICC), kepala blok itu mengatakan pada Selasa (29/5/2018) waktu setempat.

Sebuah panel “ahli internasional independen” mengatakan dalam laporan Selasa bahwa pasukan keamanan negara atau kelompok akar rumput militan yang dikenal sebagai “colectivos” telah membunuh 131 orang antara tahun 2014 dan 2017, dan bahwa lebih dari 1.300 tahanan politik telah ditahan di negara Amerika Selatan. .

“Di OAS kami mencari keadilan. Laporan para ahli akan dirujuk ke ICC,” ujar Luis Almagro, sekretaris jenderal dari blok yang beranggotakan 34 negara di Benua Amerika, di Twitter.

Dalam laporan tim yang ditugaskan oleh Almagro, para ahli merekomendasikan agar OAS mempresentasikan bukti tersebut ke Den Haag (ICC).

Kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa Venezuela ‘secara sistematis’ menyiksa para pengunjuk rasa. Mereka disiksa karena melakukan protes terhadap pemerintah sosialis Maduro selama berbulan-bulan demonstrasi pada tahun lalu. Lebih dari 120 orang dilaporkan tewas dalam gelombang aksi unjuk rasa.

Sebanyak 15 pejabat militer, termasuk dua jenderal aktif, ditahan sebelum pemilihan presiden digelar pada 20 Mei 2018 di Venezuela. Maduro terpilih kembali untuk masa jabatan enam tahun, di tengah jumlah pemilih yang sangat rendah dalam pemungutan suara. Hasil pilpres itu tidak diakui oleh kebanyakan negara dan organisasi di dunia, termasuk OAS.

Sementara itu, Venezuela menanggapi dengan menyebut OAS, yang berbasis di Washington, Amerika Serikat, sebagai pion kebijakan luar negeri AS. Venezuela menarik diri dari kelompok itu tahun lalu. Maduro juga mengusir dua diplomat AS di Caracas minggu lalu, dan menuduh mereka berkonspirasi untuk menggulingkan pemerintahannya.

Para pejabat antek Maduro juga mengatakan kelompok-kelompok HAM mengecilkan kekerasan yang dilakukan oleh oposisi. Mereka menuding oposisi membuat seorang pria terbakar selama demonstrasi dan menyerang polisi dengan bahan peledak. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Rentetan 70 Mortir dan Roket Ditembakkan ke Israel, Serangan Terbesar Sejak 2014

Bowen Xiao

Epochtimes.id- Serentetan tembakan mortir diarahkan ke beberapa lokasi di Israel Selatan pada Selasa (29/05/2018). Serangan ini di tengah meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan Gaza.

Menurut update terbaru Tentara Pertahanan Israel (IDF) tentang serangan, “Approx. 70 mortir & roket diluncurkan dari Gaza ke Israel di beberapa bendungan. Beberapa di antaranya adalah roket buatan Iran. ”

Laporan-laporan awal menyebutkan jumlah total tembakan jauh lebih rendah.

Roket-roket ini diluncurkan dari Gaza dan sebagian besar dihadang oleh sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome seperti dilansir Kementerian Luar Negeri Israel.

“Salah satu roket meledak di halaman taman kanak-kanak Israel. Tidak ada cedera yang dilaporkan,” tulis Kemenlu Israel dalam tweetnya.

Melansir dari Reuters, Kelompok Hamas dan Jihad Islam yang didukung Iran telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket terhadap Israel, Selasa, (29/05/2018).

“Pada saat ini, Eropa dan AS telah mengeluarkan kecaman keras Hamas – ini adalah pernyataan yang dapat memberi tekanan pada Hamas dan menghentikan kekerasannya,” tweet Kedutaan Israel di Kanada.

Tidak ada laporan kerusakan material besar, tetapi banyaknya tembakan yang dilakukan menandakan serangan terbesar dari Jalur Gaza sejak perang tahun 2014.

Pada Selasa sore, Amerika Serikat menyerukan “pertemuan darurat” antara dewan sekretaris PBB untuk membahas serangan terbaru terhadap Israel. Departemen ini mengatakan mereka mengharapkan pertemuan akan berlangsung pada Rabu (30/05/2018).

“Mortar yang ditembakkan oleh militan Palestina menyerang infrastruktur sipil, termasuk taman kanak-kanak. Dewan Keamanan harus marah dan menanggapi serangan kekerasan terbaru yang ditujukan pada warga sipil Israel yang tidak bersalah,” kata Dubes AS untuk PBB, Nikki Haley, dalam sebuah pernyataan.

Haley juga menekankan bahwa kepemimpinan Palestina “perlu dimintai pertanggungjawaban” atas peristiwa di Gaza.

Area perbatasan di sepanjang jalur Gaza telah mendapat tekanan dalam beberapa minggu terakhir ketika warga Palestina memprotes blokade yang diberlakukan oleh Israel dan Mesir pada 2007 ketika Hamas merebut kekuasaan.

Di tengah serangan, Angkatan Laut Israel juga menangkap kapal Palestina yang telah berusaha melanggar blokade laut. Setelah pencarian, kapal akan ditarik ke pangkalan Angkatan Laut Israel di Ashdod. (asr)

Jepang Deteksi Kapal Tiongkok Melanggar Sanksi Korea Utara

0

TOKYO – Jepang mengatakan pada 29 Mei bahwa mereka mendeteksi apa yang tampak sebagai kapal berbendera Tiongkok, 218 mil di lepas pantai Shanghai, melakukan pengiriman ilegal ke kapal Korea Utara.

“Setelah penilaian yang komprehensif, pemerintah Jepang sangat mencurigai bahwa mereka telah melakukan pengiriman dari kapal ke kapal yang dilarang oleh UNSCR,” Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan dalam rilis berita, mengacu pada resolusi Dewan Keamanan PBB.

Sebuah pesawat patroli maritim P-3 Jepang mendeteksi kapal-kapal tersebut, yang terletak berdampingan satu sama lain dihubungkan dengan selang, pada 19 Mei, dengan kibaran pada salah satu kapal yang tampak seperti bendera Tiongkok, katanya.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan informasi yang diberikan tersebut “tidak jelas” dan sulit untuk mencapai kesimpulan pasti.

Keputusan Jepang untuk menyuarakan kecurigaannya yang muncul ketika pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump telah mempersiapkan apa yang mungkin menjadi sebuah pertemuan terobosan pada awal bulan depan.

Jepang mendesak Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk tetap pada pengenaan sanksi AS atas Korea Utara sampai ia meninggalkan pengembangan senjata-senjata nuklir dan rudal-rudal balistik tersebut.

Pada bulan April, Dewan Keamanan PBB telah memasukkan ke dalam daftar hitam puluhan kapal dan perusahaan pelayaran atas penyelundupan minyak dan batu bara dengan Korea Utara, termasuk lima yang berbasis di Tiongkok. Kapal-kapal tersebut tunduk pada larangan pelabuhan global dan harus dicabut dari daftar registernya.

Pada bulan Desember tahun lalu, satelit AS mendeteksi kapal-kapal Tiongkok secara ilegal memindahkan minyak ke kapal Korea Utara di Laut Kuning. (ran)

ErabaruNews

Inggris Penjarakan Aktivis Anti Kekerasan Seksual Anak Inggris oleh Imigran Muslim

0

EpochTimesId – Tommy Robinson, seorang wartawan Inggris dan mantan pemimpin Liga Pertahanan Inggris (EDL) dijatuhi hukuman penjara selama 13 bulan. Robinson dijatuhi hukuman 10 bulan karena penghinaan pengadilan dan tiga bulan berikutnya karena melanggar ketentuan dalam kasus pelanggaran penghinaan pengadilan sebelumnya.

Pria berusia 35 tahun itu ditangkap Jumat (25/5/2018) pekan lalu, di luar Pengadilan Leeds Crown. Dia ditangkap karena merekam para anggota geng anak-anak yang masuk ke pengadilan untuk diadili. Rekaman video, yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan Robinson dikepung dan ditangkap oleh polisi.

https://twitter.com/ASJBaloch/status/999962938780897280

Robinson, adalah seorang jurnalis warga dan aktivis anti kekerasan seksual terhadap anak. Dia secara terbuka menentang ancaman ekstremisme dan terorisme Islam selama hampir sepuluh tahun terakhir.

Belakangan ini, Inggris memang dihantam skandal kekerasan seksual terhadap anak-anak. Pelakunya adalah anggota geng-geng berandal, yang sebagian besar anggotanya adalah pria Muslim.

Kasus yang paling terkenal, yang dikenal sebagai skandal eksploitasi anak Rotherham, menemukan bahwa diperkirakan 1.400 anak disiksa di kota Yorkshire Selatan antara 1997 dan 2013, menurut laporan pemerintah tahun 2014.

Laporan itu menemukan bahwa mayoritas pelaku adalah pria Muslim yang menargetkan anak perempuan berusia antara 12 hingga 16 tahun. Skandal ini telah digambarkan sebagai salah satu yang terbesar dan terburuk dalam sejarah Inggris.

Penangkapan Robinson memicu protes besar-besaran di luar Downing Street oleh pendukung kebebasan berbicara yang menyerukan pembebasan sang Aktivis. Tampaknya ada ribuan orang yang hadir.

https://twitter.com/1BJDJ/status/1000392965922029568

Sementara itu, petisi Change.org baru-baru ini menyerukan pembebasannya dengan cepat memperoleh lebih dari 470.000 tanda tangan pada saat artikel ini diterbitkan dalam bahasa Inggris.

“Tommy Robinson telah ditangkap dan dipenjara karena melaporkan geng grooming Muslim,” petisi menyatakan. “Pekerjaan yang dia pilih untuk dilakukan tanpa memperhatikan keselamatannya sendiri, memberi tahu publik tentang semua kesalahan yang dilakukan atas nama Allah.”

Di media sosial, protes terus berlanjut, karena pengguna menggunakan hashtag #FreeTommy untuk meningkatkan kesadaran. Pawai di seluruh Inggris juga telah dijadwalkan.

Penangkapan ini memicu perhatian dunia, karena ratusan warga di Australia juga berkumpul untuk melakukan protes di luar Kedutaan Besar Inggris di negara itu. Banyak yang memegang tanda #FreeTommy di Sydney dan Melbourne. Peristiwa serupa terjadi di Kanada juga.

LSM yang turut didirikan oleh Robinson tahun lalu, EDL, menentang penyebaran ‘Islam militan’ di Inggris. Menurut situs web grup tersebut, mereka membela ‘kebebasan berbicara’ dan ‘kebebasan berbicara dalam hukum’.

“Kegiatan kami damai. Kami berkomitmen untuk tidak melakukan kekerasan,” kata situs web tersebut. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Efek Virus Nipah, UAE Melarang Impor Buah-buahan dan Sayuran dari Kerala, India

Epochtimes.id- Uni Emirat Arab (UEA) pada Selasa (29/05/2018) melarang impor buah-buahan dan sayuran segar dari Kerala, India yang terkena wabah virus Nipah (NiV).

Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan UEA (MOCCAE) dilansir Press Trust of India (PTI) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah melarang impor sayuran dan buah segar dari Kerala.

Kementerian itu mengatakan surat edaran telah dikeluarkan kepada otoritas lokal yang bersangkutan termasuk Otoritas Pengawasan Makanan Abu Dhabi dan kotamadya Dubai, Sharjah, Ajman, Umm Al-Quwain, Ras Al Khaimah dan Fujairah untuk mencegah masuknya semua jenis sayuran segar dan buah-buahan dari Kerala.

Lebih lanjut mengatakan keputusan itu didasarkan pada informasi yang diterima dan dipublikasikan di situs World Health Organization (WHO) mengenai merebaknya infeksi NiV di Kerala.

Informasi awal menambahkan menunjukkan inang utama penyakit ini adalah kelelawar buah, di mana virus ditularkan melalui sekresi dari kelelawar ke buah yang dimakan atau disentuh.

Mangga, kurma dan pisang adalah buah yang paling disukai oleh kelelawar ini.

Ada kasus penularan penyakit di antara manusia dan antara manusia dan hewan.

Baca juga : Ini Hal Perlu Diketahui Tentang Virus Nipah Mematikan yang Mengancam

Virus Nipah (NiV) adalah virus zoonotik (virus yang ditularkan ke manusia dari hewan seperti kelelawar).

Pada orang yang terinfeksi, virus Nipah menyebabkan berbagai penyakit dari infeksi asimptomatik (subklinis) hingga penyakit pernapasan akut dan peradangan otak yang disebut encephalitis.

NiV juga dapat menyebabkan penyakit berat pada hewan seperti babi, yang mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi para peternak.

Virus Nipah sangat erat kaitannya dengan virus Hendra. Keduanya adalah anggota genus Henipavirus, kelas virus baru dalam keluarga Paramyxoviridae.

Meskipun virus Nipah hanya menyebabkan sedikit wabah, virus ini menginfeksi berbagai jenis hewan dan menyebabkan penyakit parah dan kematian pada manusia, membuatnya menjadi masalah kesehatan masyarakat. (asr)

Dokter yang Merawat Skripal Khawatir Dampak Racun Saraf bagi Para Medis

0

EpochTimesId – Para dokter dan paramedis lainnya yang merawat mantan mata-mata Rusia, Sergey Skripal, dan putrinya, Yulia, mulai khawatir terdampak racun saraf secara tidak langsung. Mereka mengaku tidak mengetahui dampak jangka panjang racun saraf bagi duo Skripal dan dampak bagi mereka yang merawat dan berinteraksi dengan korban.

Sergei Skripal, adalah mantan kolonel di intelijen militer Rusia yang mengkhianati puluhan agen dengan membocorkan datanya kepada Inggris. Dia dan putrinya Yulia ditemukan tidak sadarkan diri di bangku umum di kota Salisbury, Inggris selatan pada 4 Maret 2018.

Staf di rumah sakit Salisbury, tempat mereka dirawat, mengatakan kepada BBC bahwa beberapa orang mulai bertanya-tanya. Mereka khawatir apakah mereka juga akan menjadi korban racun saraf.

Ditanya tentang dampak jangka panjang dari keracunan pada kesehatan Skripal, direktur medis rumah sakit, Christine Blanshard, mengatakan prognosisnya tidak pasti.

“Jawaban jujurnya adalah kami tidak tahu,” katanya, berdasarkan ekstrak wawancara yang dirilis oleh program Newsnight BBC.

Inggris telah mengatakan bahwa sangat mungkin Rusia bertanggung jawab atas keracunan Skripal. Pemerintah Barat, termasuk Amerika Serikat, telah mengusir lebih dari 100 diplomat Rusia. Rusia membantah keterlibatannya dalam meracuni dan membalas dendam.

Yulia Skripal berbicara kepada Reuters pekan lalu, “Pemulihan kami sangat lambat dan sangat menyakitkan, kami beruntung bisa selamat.”

Staf rumah sakit juga mengatakan bahwa mereka menduga duo Skripal akan tewas akibat racun saraf itu.

“Semua bukti ada di sana bahwa mereka tidak akan bertahan hidup,” kata Stephen Jukes, konsultan perawatan intensif yang merawat Skripal seminggu setelah mereka tiba di rumah sakit.

Dia menambahkan bahwa tim medis awalnya menduga Skripal menderita overdosis opioid (opium sintetis) sebelum diagnosis ulang karena kesehatannya menurun drastis.

Kota katedral Salisbury berubah drastis akibat insiden itu. Kawasan perbelanjaan utama ditutup sementara ketika dekontaminasi lokasi yang dilalui Skripals terjadi.

Seorang polisi dirawat di rumah sakit dengan gejala keracunan parah setelah berinteraksi dengan Skripal. Staf rumah sakit khawatir bahwa insiden itu mungkin jauh lebih serius daripada yang diperkirakan sebelumnya.

“Ketika [polisi] itu dirawat dengan gejala ada kekhawatiran nyata tentang seberapa besar hal ini (penularan racun saraf),” ujar Lorna Wilkinson, direktur keperawatan di rumah sakit, mengatakan.

Dia menambahkan, dia juga takut itu bisa memakan banyak korban dan melibatkan banyak orang. Kepala perawat itu juga khawatir akan timbul korban jiwa.

“Kami benar-benar tidak tahu pada saat itu.” (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Amerika akan Melanjutkan Aksi-aksi Perdagangan Melawan Tiongkok

0

WASHINGTON – Amerika Serikat mengatakan pada 29 Mei bahwa akan mempertahankan tarif yang diusulkan senilai $50 miliar impor Tiongkok dan akan menggunakannya kecuali Beijing mengatasi masalah pencurian kekayaan intelektual Amerika.

Washington juga akan maju terus dengan pembatasan-pembatasan atas investasi oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok di Amerika Serikat serta kontrol ekspor untuk barang yang diekspor ke Tiongkok, kata pernyataan dari Gedung Putih.

Rincian tentang kontrol investasi dan ekspor akan diumumkan pada 30 Juni dan daftar tarif terakhir akan diterbitkan pada 15 Juni.

Pengumuman pada 29 Mei menyatakan kembali komentar oleh pejabat pemerintah bahwa baik tarif maupun pembatasan keduanya tetap berlaku bahkan setelah Amerika Serikat dan Tiongkok membuat sketsa kesepakatan bulan ini untuk mengurangi surplus perdagangan Tiongkok sebesar $375 miliar dengan Amerika.

Daftar target tarif potensial telah diterbitkan oleh kantor Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat dan sebagian besar termasuk barang teknologi menengah yang digunakan oleh perusahaan untuk membuat produk lain serta barang-barang konsumen seperti televisi.

Namun kendatipun begitu Washington tidak mencabut tarif yang mengancam barang-barang impor dari Tiongkok, Beijing bereaksi keras terhadap pengumuman tersebut, mengatakan bahwa mereka terkejut oleh pernyataan Gedung Putih dan ia akan membela kepentingan-kepentingannya.

Ancaman perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah memukul pasar keuangan dengan keras, meskipun sekarang sebagian besar ekonom percaya keduanya akan berhasil menghindari konflik ekonomi besar tersebut.

Tiongkok telah berulang kali mengatakan bahwa akan terus maju dengan perkembangan industri teknologi tinggi.

Kedua negara awal bulan ini setuju untuk melihat langkah-langkah dalam mengurangi surplus perdagangan Tiongkok dengan Amerika Serikat dalam sebuah langkah yang tampaknya mengurangi risiko perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.

Kesepakatan tersebut terpisah dari penyelidikan AS terhadap dugaan pencurian kekayaan intelektual Tiongkok.

Menteri Perdagangan Wilbur Ross akan mengunjungi Beijing pekan ini untuk mencoba dan membuat Tiongkok menyetujui angka yang pasti untuk tambahan ekspor AS ke negara tersebut. Amerika Serikat menginginkan surplus perdagangan Tiongkok dengan Amerika menyusut $200 miliar dalam dua tahun.

Ada ruang untuk meningkatkan ekspor ke Tiongkok dengan menjual lebih banyak komoditas pertanian dan produk energi dan Tiongkok telah setuju pada prinsipnya untuk mengimpor lebih banyak, namun kedua belah pihak tidak memiliki kesepakatan yang tegas. (ran)

ErabaruNews

Jurnalis Rusia yang Dikabarkan Ditembak Mati Muncul Hidup pada Konfrensi Pers

0

EpochTimesId – Seorang wartawan Rusia yang dilaporkan tewas dibunuh di Kyiv, Ukraina secara dramatis dan mengejutkan muncul kembali dalam kondisi hidup, Rabu (30/5/2018) waktu setempat. Dia datang di tengah-tengah briefing dan konfrensi pers media televisi tentang kasus pembunuhannya sendiri oleh dinas keamanan negara Ukraina.

Otoritas Ukraina telah mengatakan pada hari Selasa bahwa Arkady Babchenko, seorang kritikus berusia 41 tahun telah ditembak mati di apartemennya. Istrinya dikabarkan menemukan wartawan yang kerap mengkritik Presiden Vladimir Putin dan kebijakan Rusia di Ukraina dan Suriah, dalam genangan darah.

Pembunuhan itu bahkan sempat memicu perang kata-kata antara Ukraina dan Rusia, serta kecaman dari ibu kota Eropa dan Washington. Protes komunitas jurnalistik di kedua negara juga menggema.

Tapi pada hari Rabu, Babchenko yang emosional muncul di hadapan wartawan. Dia mengatakan telah menjadi bagian dari operasi khusus Ukraina untuk menggagalkan upaya Rusia dalam mengakhiri hidupnya, dan dia berkata bahwa dia baik-baik saja.

“Saya ingin meminta maaf atas apa yang Anda semua harus lalui,” kata Babchenko, yang beberapa kali hampir menangis, kepada wartawan. “Saya minta maaf, tetapi tidak ada cara lain untuk melakukannya. Secara terpisah, saya ingin meminta maaf kepada istri saya untuk neraka yang telah dilaluinya.”

Kemunculan kembali Babchenko menimbulkan hembusan napas, kemudian wartawan segera bersorak dan bertepuk tangan pada konfrensi pers itu.

Dia melanjutkan, bahwa dirinya sangat berterima kasih kepada Dinas Keamanan Ukraina, SBU, yang menyelamatkan hidupnya. “Yang paling penting adalah bahwa tindakan teror besar lainnya telah digagalkan,” ujarnya.

Dia tidak menyebutkan dan menjelaskan detail tindakan khusus yang direncanakan itu. Tetapi SBU mengatakan telah menerima informasi tentang rencana pembunuhan terhadap 30 orang di Ukraina, termasuk Babchenko, tetapi berhasil mencegahnya. Dinas keamanan menolak untuk mengatakan siapa 29 orang lainnya.

SBU dikatakan menahan seorang warga negara Ukraina yang direkrut oleh Rusia untuk mencari seseorang untuk membunuh Babchenko. Dia diberi imbalan 40.000 dolar AS (sekitar 560 juta rupiah) untuk mengatur pembunuhan. Anggaran itu sebanyak 30.000 dolar AS untuk pembunuh dan 10.000 dolar untuk menjadi perantara.

“Kami berhasil tidak hanya untuk memecahkan provokasi sinis ini, tetapi juga untuk mendokumentasikan persiapan kejahatan yang memalukan ini oleh dinas khusus Rusia,” kata ketua SBU, Vasyl Hrytsak.

Lutsenko, yang muncul bersama Babchenko, mengatakan perlu untuk memalsukan kematian jurnalis sehingga penyelenggara plot untuk membunuhnya akan percaya bahwa mereka telah berhasil.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan turut senang bahwa Babchenko ternyata masih hidup. Namun, mereka menuding Ukraina telah menggunakan cerita itu sebagai propaganda anti Rusia.

Babchenko, seorang kritikus Putin, telah tinggal di ibukota Ukraina sejak menerima ancaman di rumahnya, setelah mengatakan tidak berkabung atas korban kecelakaan pesawat militer Rusia.

“Semuanya sudah berakhir dari kemarin,” kata Babchenko. “Saya melakukan pekerjaan saya dan saya masih hidup.”

Perdana Menteri Ukraina Volodymyr Groysman mengatakan dalam sebuah posting media sosial pada Selasa malam, bahwa Dia yakin apa yang disebutnya sebagai ‘mesin totaliter Rusia’ tidak memaafkan Babchenko karena apa yang disebut Groysman sebagai kejujuran.

Moskow, yang telah berselisih dengan Kyiv sejak pemberontakan populer tahun 2014 di Ukraina yang menggulingkan pemerintah yang didukung Rusia dan mendukung pro-Barat, menggambarkan tuduhan tersebut sebagai bagian dari kampanye anti-Rusia.

Babchenko memicu reaksi di Rusia atas komentarnya di posting Facebook 2016 pada kecelakaan pesawat militer. Dia mengatakan komentarnya, di mana dia mengatakan ‘tidak peduli’ tentang insiden itu. Komentarnya mengakibatkan datangnya ribuan ancaman, alamat rumahnya dipublikasikan secara online dan meminta dia untuk diusir dari Rusia.

Pesawat Rusia, yang membawa 92 orang, termasuk puluhan penyanyi paduan suara Tentara Merah, penari, dan anggota orkestra, jatuh ke Laut Hitam dalam perjalanan ke Suriah pada bulan Desember 2016. Insiden itu menewaskan semua orang di dalamnya. (Reuters/The Epoch Times/waa)

 

Pompeo Temui Wakil Ketua Partai Korea Utara di New York

0

EpochTimesId – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo bertemu Wakil Ketua Korea Utara, Kim Yong Chol, di Kota New York pada 30 dan 31 Mei 2018 waktu setempat. Demikian dikatakan juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

Pompeo dan Kim akan membahas persiapan untuk KTT yang diharapkan bisa terlaksana di Singapura. Presiden AS, Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dijadwalkan bertemu dalam KTT Singapura pekan depan.

Kim Yong Chol adalah kepala agen mata-mata Korea Utara selama tujuh tahun. Dia kemudian menjabat sebagai wakil ketua komite pusat sejak tahun 2016.

Pertemuan New York berlangsung sebagai pertemuan lanjutan antara delegasi Washington dan Pyongyang. Delegasi kedua negara sebelumnya bertemu di zona demiliterisasi di Korea Utara, awal pekan kemarin.

Gedung Putih secara resmi mengkonfirmasi pada hari Selasa (29/5/2018) bahwa perwakilan AS yang mengadakan pembicaraan di Korea Utara adalah Sung Kim, duta besar untuk Filipina, Allison Hooker, direktur Korea untuk Dewan Keamanan Nasional, dan Randy Schriver, asisten menteri pertahanan untuk Asia dan Urusan keamanan Pasifik.

Sementara itu, di Singapura, tim utama yang dipimpin oleh Wakil Kepala Staf Gedung Putih, Joe Hagin sedang mengoordinasikan logistik untuk KTT yang direncanakan pada 12 Juni.

“Penasihat Keamanan Nasional John Bolton juga telah mengadakan pembicaraan rutin dengan mitra Korea Selatan dan Jepang, hampir setiap hari,” ujar Sekretaris Pers Gedung Putih, Sarah Sanders.

Pekan lalu, Presiden Donald Trump memberi tahu Kim Jong Un melalui surat bahwa Dia membatalkan KTT 12 Juni 2018. Pembatalan disampaikan karena retorika yang memanas dari Korea Utara.

Meskipun mengirim surat undur diri, Trump meninggalkan pintu rujuk tetap terbuka di kemudian hari. Korea Utara kemudian merespon dengan mengeluarkan pernyataan terukur, yang menunjukkan kesediaan untuk melanjutkan pembicaraan.

Pada hari-hari berikutnya, Trump mengatakan bahwa KTT mungkin masih berlangsung sesuai jadwal.

“Kami telah menempatkan tim yang hebat bersama untuk pembicaraan kami dengan Korea Utara,” tulis Trump di Twitter pada hari Selasa. “Rapat saat ini sedang berlangsung mengenai KTT, dan banyak lagi. Kim Young Chol, Wakil Ketua Korea Utara, menuju ke New York. Tanggapan yang solid untuk surat saya, terima kasih!”

Korea Utara telah membuat beberapa konsesi besar menjelang KTT yang direncanakan. Pyongyang membebaskan tiga sandera Amerika, meledakkan satu-satunya tempat pengujian nuklirnya, dan berkomitmen pada tujuan perdamaian dan denuklirisasi.

Trump dan Pompeo, keduanya menjanjikan Korea Utara masa depan yang cerah dan makmur jika pemimpinnya meninggalkan senjata nuklir. Rezim komunis sangat miskin di tengah sanksi melumpuhkan yang dipelopori oleh Trump.

“Saya benar-benar percaya Korea Utara memiliki potensi cemerlang dan akan menjadi Negara ekonomi dan keuangan yang besar suatu hari nanti,” tulis Trump di Twitter pada 27 Mei 2018. “Kim Jong Un setuju dengan saya mengenai hal ini. Itu akan terjadi!”

Gedung Putih sedang mempersiapkan untuk menjatuhkan sanksi baru pada Korea Utara pada hari Senin (28/5/2018). Tetapi, seorang pejabat AS memberitahu wartawan bahwa langkah-langkah akan ditunda tanpa batas, ketika pembicaraan tentang KTT dilanjutkan.

Kim Yong Chol adalah bagian dari delegasi Korea Utara untuk upacara penutupan Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan; Ia bergabung dengan Kim Jong Un dalam dua pertemuannya dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in pada bulan April dan Mei; Dia juga menjadi tuan rumah bagi Pompeo ketika mengunjungi Pyongyang awal bulan ini.

Amerika Serikat dan Korea Selatan memasukkan Kim Yong Chol dalam daftar hitam, karena mendukung program nuklir dan rudal Korea Utara pada tahun 2010 dan 2016.

Karena sanksi terhadapnya, Kim Yong Chol biasanya dilarang mengunjungi Amerika Serikat. Setiap kunjungan ke Amerika Serikat harus disertai dengan ijin pengecualian khusus.

Selama masa jabatannya sebagai pejabat intelijen senior, Kim Yong Chol dituduh oleh Korea Selatan mendalangi serangan mematikan pada kapal angkatan laut Korea Selatan dan sebuah pulau pada tahun 2010. Dia juga dikaitkan oleh intelijen AS dengan serangan cyber pada Sony Pictures pada tahun 2014. Korea membantah terlibat dalam serangan itu.
(Laporan Reporter Epoch Times, Petr Svab dan Reuters/Ivan Pentchoukov/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Filipina Tetapkan Garis Merah Buat Tiongkok, Melintasi Batas Berarti Pernyataan Perang

Epochtimes.id- Seorang pejabat senior Filipina mengatakan bahwa Presiden Duterte telah menyampaikan kepada Beijing sebuah garis merah yang ditetapkan pada isu Laut Tiongkok Selatan, mengatakan bahwa Filipina akan menyatakan perang terhadap negara manapun yang melintasi garis merah.

Menlu Filipina Alan Peter Cayetano pada Senin (28/05/2018) di Manila membantah kritikan dalam negeri yang menyebut bahwa pemerintahan Duterte membuat pernyataan kepada Beijing yang dirasakan terlalu lunak dalam menangani isu Laut Tiongkok Selatan.

Dia mengatakan bahwa suatu hari dia akan mempublikasikan dokumen rahasia yang menunjukkan semua upaya diplomatik yang dibuat oleh pemerintah Filipina pada isu Laut Tiongkok Selatan.

Cayetano mengatakan, garis merah pertama yang dibentuk Manila untuk Beijing adalah bahwa Tiongkok tidak dapat membangun fasilitas apa pun di terumbu Panatag (Panatag Shoal), yang oleh Tiongkok dinamakan Huangyan Island.

Setelah sengketa panjang dengan Filipina pada tahun 2012, Beijing telah sepenuhnya menguasai terumbu dan perairan di sekitarnya, dan tidak mengijinkan nelayan Filipina pergi ke terumbu tempat leluhur mereka menangkap ikan.

Pada Juli 2016, pengadilan arbitrase internasional memutuskan bahwa tindakan Tiongkok menguasai Panatag adalah melanggar Konvensi PBB tentang Hukum Laut.

Cayetano mengatakan, garis merah lainnya adalah bahwa Tiongkok atau negara lain tidak dapat mengeksplorasi secara mandiri minyak atau sumber daya lainnya yang berada di Laut Filipina Barat.

Laut Filipina Barat yang diklaim Manila adalah zona ekonomi eksklusif sejauh 200 mil di sebelah barat garis pantai barat Filipina, termasuk Kepulauan Spratly yang oleh Tiongkok dinamakan Kepulauan Nansha.

Pada tahun 2016, Arbitrase Internasional menetapkan bahwa kumpulan terumbu Rocky  seperti Meiji dan Fiery Cross Reef yang dikuasai Tiongkok tidak memiliki zona ekonomi eksklusif, dan memutuskan bahwa Tiongkok telah mengganggu Filipina dalam melaksanakan kedaulatan atas zona ekonomi eksklusif mereka.

Beberapa minggu sebelum Duterte dilantik sebagai presiden pada tahun 2016,  Mahkamah Internasional Arbitrase mengeluarkan keputusan ini. Namun, tak lama setelah itu Duterte mengumumkan untuk menunda persengketaan dengan Tiongkok, dan berusaha untuk mengembangkan hubungan ekonomi dan perdagangan dengan Beijing, termasuk memperjuangkan bantuan dari Tiongkok dalam bentuk investasi yang jumlahnya mencapai  miliaran dolar.

Sejak itu, Tiongkok mengabaikan putusan Mahkamah internasional Arbitrase dan merebut terumbu itu untuk direklamasi secepatnya. Setelah itu menempatkan persenjataan. Memicu kekhawatiran internasional dan protes masyarakat Filipina kepada Duterte.

Sebagai tanggapan, kritik dan boikot pemerintah Duterte terhadap militerisasi Beijing di Laut Tiongkok Selatan menjadi lebih ketat, dan cenderung mendorong Filipina untuk kembali menyandar ke pihak Amerika Serikat, sekutu lawasnya.

Pada pertengahan Mei, Salvador Medialdea, Sekretaris Eksekutif Presiden Filipina memimpin delegasi tingkat tinggi untuk mengunjungi Komando Militer Pasifik AS, anggotanya termasuk Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana, Menteri Luar Negeri Alan Peter Cayetano.

Setelah menjabat sebagai presiden, Duterte telah meminta AS untuk menghentikan latihan militer tahunannya dengan Filipina, sehingga kunjungan delegasi senior ke Komando Militer Pasifik AS dianggap sebuah kunjungan yang tidak biasa. Kabarnya, isu Laut Tiongkok Selatan diyakini sebagai fokus pembicaraan dari kedua pihak.

Pekan lalu, Angkatan Laut Filipina mengumumkan bahwa mereka akan mengirim kapal perang mereka untuk berpartisipasi dalam latihan militer dengan militer AS yang akan diselenggarakan di Hawaii.

Selain itu, Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI) pekan lalu merilis sebuah laporan yang menyebutkan bahwa Filipina memulai kembali proyek renovasi landasan pacu bandara di Pagasa, pulau alami terbesar kedua di Kepulauan Spratly.

Beijing mengatakan bahwa Pulau Pagasa adalah Pulau Zhongye yang merupakan bagian dari kedaulatan Tiongkok.

Menlu Filipina Alan Peter Cayetano dalam deskripsi Presiden Duterte tentang masalah Laut Tiongkok Selatan kepada Beijing menegaskan bahwa para prajurit Filipina yang sedang membangun landasan di Pulau Pagasa tidak seharusnya mendapat pelecehan. (Sinatra/asr)