Samuel J. Paparo, kandidat Komandan Indo-Pasifik AS mengatakan pada 1 Februari bahwa dirinya mengetahui rencana Partai Komunis Tiongkok untuk menyerang Taiwan, jadi kewaspadaan perlu terus dijaga. “Tidak ada hari libur dari sekarang hingga sebelum mereka bertindak”, katanya.
oleh Luo Tingting
Samuel J. Paparo saat ini adalah komandan Armada Pasifik Angkatan Laut Amerika Serikat. Tahun lalu, ia dinominasikan oleh Presiden Joe Biden untuk mengambil alih jabatan komandan Komando Indo-Pasifik. Tetapi pengangkatannya harus mendapat persetujuan dari parlemen.
Paparo mengatakan pada sidang pencalonan Komite Angkatan Bersenjata Senat bahwa selama 25 tahun terakhir Angkatan Laut Tiongkok terus mengembangkan kekuasaannya. Meskipun kekuatan militer AS tak perlu diragukan akan menang dalam pertempuran dengan mereka, “tetapi ini adalah hal yang mengkhawatirkan banyak orang”.
Dia mengatakan bahwa 60% populasi dunia, 60% perekonomian dunia, dan tujuh dari sepuluh kekuatan militer terbesar dunia berada di kawasan Indo-Pasifik. Keberhasilan agresi di mana pun di Pasifik Barat akan berdampak langsung pada keamanan AS. Oleh karenanya Amerika Serikat berkepentingan langsung untuk mencegah konflik dengan mempersiapkan diri untuk berperang dan meraih kemenangan.
Sebelum meninggalkan jabatannya pada tahun 2021, mantan Komandan Indo-Pasifik AS Philip Davidson telah memperingatkan, bahwa Tiongkok berpotensi untuk menginvasi Taiwan dalam 10 tahun, atau bahkan 6 tahun ke depan.
CIA telah mengungkapkan bahwa pemimpin Partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping telah menginstruksikan militer Tiongkok untuk menyatukan Taiwan dengan kekuatan senjata sebelum 2027.
Paparo mengatakan bahwa dia tahu Partai Komunis Tiongkok berencana menyerang Taiwan, jadi dia harus tetap berwaspada. “Tidak ada hari libur dari sekarang hingga sebelum mereka bertindak.”
Dia menekankan bahwa “Undang-Undang Hubungan Taiwan” menetapkan bahwa Amerika Serikat harus membantu Taiwan dalam pertahanan diri, dan Kementerian Pertahanan AS harus bersiap untuk melawan invasi Taiwan, “Tugas ini sangat jelas”.
Pada saat yang sama, ia percaya bahwa Taiwan juga perlu meningkatkan kemampuan pertahanannya dan membangun dirinya menjadi “landak” yang mampu memukul mundur penjajah yang datang baik dari permukaan atau bawah laut, juga dari udara.
Paparo mengatakan, saat berdiskusi dengan militer Taiwan, ia melihat Taiwan mulai memberikan perhatian lebih pada peningkatan kemampuan tempur pertahanan diri dan memberlakukan perpanjangan dinas militer, serta melihat investasi Taiwan di bidang pertahanan nasional.
Ketika konflik pecah di Selat Taiwan, Komando Indo-Pasifik AS akan menjadi pasukan serangan militer pertama yang dikirim oleh Amerika Serikat.
John Christopher Aquilino, komandan Komando Indo-Pasifik AS saat ini, yang berpidato dalam sebuah seminar di Hawaii pada 16 Januari mengatakan, bahwa Partai Komunis Tiongkok tidak puas dengan hasil pemilu Taiwan dan mungkin akan memamerkan kekuatannya kepada Taiwan dalam waktu dekat.
Dalam pemilihan umum Taiwan yang berakhir pada Januari, Lai Ching-te, seorang perwakilan dari Partai Progresif Demokratik yang anti-komunis, telah memenangkan pemilihan tersebut. Hal ini merupakan pukulan bagi PKT.
John Christopher Aquilino mengatakan, ketika menghadapi sesuatu yang tidak disukai, PKT cenderung mengambil sesuatu tindakan. Misalnya, PKT langsung mengadakan latihan militer berskala besar yang menargetkan Taiwan, setelah Pelosi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS mengunjungi Taiwan pada tahun 2022.
Dia memperingatkan bahwa Amerika Serikat dan sekutu serta mitranya perlu memahami dan mengantisipasi apa saja yang akan terjadi, juga perlu merespon “informasi yang tidak benar dan informasi yang menyesatkan”.
Pada 18 Juli tahun lalu, Aquilino di Forum Keamanan Aspen ia juga memperingatkan, jika tentara Tiongkok akan menyerang Taiwan pada tahun 2027, maka tanggung jawabnya adalah mempersiapkan militer AS, dan militer AS mampu mengalahkan lawan.
Dia menekankan bahwa dengan kekuatan militer AS saat ini, tentara Tiongkok akan mengalami kekalahan jika menyerang Taiwan hari ini. Ia juga mengatakan : “Saya sangat bangga dengan Amerika Serikat yang memiliki militer yang paling kuat di dunia saat ini, dan sebagian besar kekuatannya berada di wilayah Pasifik.” (sin)
EtIndonesia. Mengajarkan budi pekerti yang baik dan menumbuhkan empati sejak dini sangat penting jika ingin membesarkan pribadi yang jujur yang bisa menghargai orang lain.
Semua orangtua selalu berkonflik mengenai “metode” mana yang terbaik untuk menangani masalah anak-anak mereka: apakah hukuman atau konfrontasi terhadap masalah tersebut lebih baik? Jalan tengah biasanya yang paling efektif.
Seorang ibu dari Leeds, Inggris, Melissa Wade, harus mengambil tindakan terhadap putranya yang berusia 10 tahun, Finley, yang menunjukkan perilaku intimidasi yang tidak dewasa ketika dia dengan sengaja menghancurkan mantel teman sekelasnya.
Finley mengambil gunting dan memotong lengan mantel teman sekelasnya, sehingga menghancurkannya sepenuhnya. Saat mengetahui kejadian tersebut, sang ibu marah.
Meski merupakan ibu dari enam anak, ini pertama kalinya dia harus menghadapi perundungan.
“Saya muak dengan apa yang dilakukan anak saya dan saya sangat kecewa dengan tindakannya,” kata ibu yang enggan disebutkan namanya itu.
Sekolah memperingatkan wanita tersebut bahwa putranya telah mengambil tindakan atas tindakan intimidasi serupa, tetapi sebagai seorang ibu, dia tidak ingin melewatkan kesempatan ini untuk memberi pelajaran hidup kepada putranya. Hukuman yang patut dicontoh bagi sang ibu sederhana namun efektif: dia memberikan mantel baru dan modis yang ditujukan untuk putranya sebagai hadiah Natal kepada anak yang menjadi korban insiden tersebut sebagai gantinya.
Orangtua dari anak yang menjadi korban menyetujui tindakan ibu muda tersebut. Anak tersebut awalnya tidak mengetahui apa niat ibunya, namun baru menyadarinya ketika di penghujung hari, ia harus memberikan mantel barunya kepada teman sekelasnya yang menjadi korban perundungannya.
Seperti yang dikatakan oleh banyak netizen, perilaku ibu dalam situasi ini patut dicontoh dan kebalikan dari semua ibu yang menyatakan bahwa “anak mereka tidak pernah berbuat salah”. (yn)
EtIndonesia. Ketika Anda berdiri di depan altar pernikahan dan ingin bersumpah cinta abadi Anda kepada belahan jiwa Anda, Anda berada di surga ketujuh: Apa yang lebih baik dari peristiwa seperti itu? Persiapan pernikahan, perayaan, sepanjang hari merayakan pernikahan bahagia bersama teman dan keluarga: semuanya sempurna.
Namun sepasang muda-mudi yang sedang jatuh cinta merasa bingung dan sedikit kesal: suara bising di kejauhan terus mengganggu janji pernikahan mereka… suara itu sepertinya berasal dari seekor hewan tak jauh dari mereka. Keduanya menghentikan upacara untuk menyelidiki, dan penemuan yang mereka buat meluluhkan hati semua orang!
Matt dan Cara akan mewujudkan impian mereka: waktunya telah tiba bagi kedua kekasih untuk menjadi suami-istri. Hanya beberapa detik dan segenggam kata yang memisahkan mereka dari penerimaan sakramen pernikahan yang terkenal itu. Setidaknya itulah yang mereka pikirkan.
Giliran Matt yang berbicara, dengan mikrofon di tangan, untuk mengucapkan janji pernikahannya kepada calon istrinya: suasananya mencekam, dan semua tamu sudah tergerak oleh kata-kata indah Cara, ketika terdengar suara aneh… yang ajaib. Keajaiban perayaan dan kegembiraan langsung terputus.
Semua orang dengan jelas mendengar suara yang jauh namun sangat familiar. Para tamu melihat sekeliling sambil tersenyum, mencoba mencari tahu dari mana suara itu berasal. Itu adalah mengeong, merengek, mengeong terus-menerus: karena mengeong terus-menerus ini, Matt tidak dapat mengucapkan sumpah janjinya!
Mereka yang hadir hampir tidak bisa menahan tawa mereka, dan pria itu, karena malu dan sedikit kesal, memutuskan untuk istirahat untuk mencari tahu lebih baik dari mana suara itu berasal. Pasangan itu menikah di luar ruangan, dan tepat di sebelah lokasi hijau terdapat rimbunan pohoh yang indah: anak kucing itu pasti ada di sana.
Tidak butuh waktu lama bagi pasangan muda ini untuk menemukan hewan tersebut: kucinglah yang menginginkan perhatian, mungkin untuk diberi makan. Pasangan itu tidak mempermasalahkan masalah kecil ini.
“Kami suka kucing, kami sudah punya kucing dan nama kami bersama-sama membentuk kata kucing. Kami juga memilih topping kucing untuk menghias kue kami,” jelas keduanya.
Setelah keduanya memeluk kucing tersebut, mereka menjadi lebih bahagia dan bersemangat untuk menikah dibandingkan sebelum kucing kecil itu ditemukan. Dan bukan itu saja.
Beberapa minggu setelah pernikahan mereka, mereka dihubungi oleh tempat mereka mengadakan upacara: anak kucing tersebut telah ditangkap dan divaksinasi dan kini tinggal menunggu keluarga yang akan menyambutnya dengan tangan terbuka.
“Bagi kami, itu pertanda. Kami tidak berpikir dua kali dan mengadopsi kucing cantik ini! Kami menamainya Daisy, dia adalah tambahan yang sempurna untuk pernikahan kami,” ungkap pasangan pengantin baru itu.
Matt dan Cara akhirnya menunjukkan Daisy berteman dan bermain gembira dengan kucing tuanya, Gatsby, di media sosial, mengomentari video mereka yang mengatakan: “Jadi, dia juga menemukan sahabatnya yang sempurna!” (yn)
Etindonesia. Polisi di Australia dipanggil untuk menyelamatkan seorang anak berusia tiga tahun yang suka berpetualang yang telah masuk ke dalam kotak kaca mesin capit yang menjual mainan.
Polisi Queensland memposting video ke X yang menunjukkan balita tersebut, bernama Ethan, berdiri di dalam mesin cakar di pusat perbelanjaan Capalaba di Brisbane, dikelilingi oleh bola dan boneka mainan saat dia dengan sabar menunggu untuk dibebaskan.
Ia terlihat menunjuk ke kaca mesin saat polisi tiba di lokasi.
Ethan and the Police: 1 Claw Machine: 0
Police were called in to rescue the adventurous Ethan, who had crawled up into a toy machine at a Capalaba shopping centre on Saturday. pic.twitter.com/E7szqYznjI
Dia diarahkan untuk pindah ke sudut belakang, dekat tempat ibunya berdiri, di mana dia dengan penuh semangat menurutinya dengan berlutut di sepanjang boneka mainan.
Setelah anak muda tersebut berada pada jarak yang aman dari pecahan apa pun kaca tersebut kemudian dipecahkan, dan kemudian bocah itu diangkat ke tempat yang aman. (yn)
Komando Pusat AS pada Rabu (31 Januari), menyatakan bahwa mereka menghancurkan rudal permukaan-ke-udara yang disiapkan untuk diluncurkan oleh teroris Houthi di Yaman. Pentagon mengkonfirmasi sehari sebelumnya bahwa setelah tiga tentara AS terbunuh, pangkalan militer AS di Timur Tengah mengalami dua kali serangan
Yu Liang – NTD
Komando Pusat AS oada Rabu (31 Januari) mengatakan bahwa mereka telah menghancurkan sebuah rudal permukaan-ke-udara yang sedang dipersiapkan untuk ditembakkan oleh teroris Houthi di Yaman. Sehari sebelumnya, Pentagon mengonfirmasi bahwa setelah kematian tiga tentara AS, pangkalan AS di Timur Tengah dihantam dua lagi serangan.
Juru Bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder mengatakan : “Ada tiga serangan sejak 28 Januari.”
Pada Rabu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika, John Kirby, menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat akan meminta pertanggungjawaban mereka atas insiden tersebut dengan cara Amerika serta pada waktu tertentu.
John Kirby mengatakan: “Serangan Yordania direncanakan, didanai, dan difasilitasi oleh organisasi payung yang disebut Perlawanan Islam Irak, yang mencakup sejumlah kelompok, termasuk Kataeb Hizbullah. Mereka bukan satu-satunya organisasi yang menyerang kami.”
Pada hari yang sama, Iran menyatakan bahwa mereka tidak ingin berperang dengan Amerika Serikat, namun akan secara aktif menanggapi pembalasan militer AS.
Jenderal Ryder berkata: “Kami telah meminta proksi Iran untuk menghentikan serangan mereka. Mereka belum melakukannya. Jadi kami akan merespons dengan cara kami sendiri.”
Pada Rabu, Komando Pusat AS mengatakan pihaknya menghancurkan rudal permukaan-ke-udara yang siap diluncurkan oleh teroris bersenjata Houthi di Yaman.
Sehari sebelumnya, militer AS juga menembak jatuh rudal jelajah anti kapal yang diluncurkan angkatan bersenjata Houthi di Yaman terhadap kapal perang AS USS Gravely di Laut Merah.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, pada Rabu mengatakan bahwa ia berharap memiliki lebih banyak kapal perang yang mengawal kapal dagang di Laut Merah dalam waktu tiga minggu untuk memastikan keamanan rantai pasokan.
Borrell mengatakan: “Banyak perusahaan Eropa meminta melakukan hal ini. Model bisnis mereka sangat terpengaruh oleh kenaikan tajam biaya (transportasi). Kapal-kapal sekarang harus berkeliling Afrika Selatan untuk sampai ke Eropa.” (Hui)
EtIndonesia. Dalam surat tersebut, wanita tersebut mengungkapkan perasaannya, berterima kasih kepada putranya, Matt Gald, atas pengorbanan yang dilakukannya untuk merawatnya selama perawatan.
Seorang pria baru-baru ini membagikan surat yang mengharukan di Reddit yang ditulis ibunya kepadanya sebelum dia meninggal karena kanker.
Dalam surat tersebut, sang ibu mengungkapkan perasaannya, berterima kasih kepada putranya, Matt Gald, atas pengorbanan yang dilakukannya untuk merawatnya selama perawatan.
“Aku menulis surat ini dengan harapan kamu akan menemukannya suatu hari nanti. Aku harap kamu tahu betapa aku mencintaimu!” tulis sang ibu dalam surat yang membuat netizen berlinang air mata.
“Surat dari ibu saya yang saya temukan setelah dia meninggal karena kanker,” Matt Gald memberi judul pada postingan Reddit.
“Aku merindukannya setiap hari, dan ini membuatku menangis. Tapi aku menangis dengan senyum di wajahku. Masa-masa sulit saat ini, karena ayahku sekarang juga berada di ICU karena komplikasi kankernya sendiri. Ingatlah untuk memberi tahu orang-orang yang kamu cintai betapa berartinya mereka bagimu. Dan ingatkan mereka setiap hari bahwa kamu mencintai mereka,” tambahnya dalam keterangannya.
“Kamu selalu ada untukku saat aku membutuhkanmu. Kamu berhenti dari pekerjaanmu supaya aku punya seseorang untuk mengantarku berobat. Sungguh hal yang luar biasa untuk dilakukan. Terima kasih untuk itu,” sang ibu menulis di surat itu.
“Aku akan selalu menjagamu. Aku selalu lebih takut meninggalkanmu daripada takut mati. Kamu adalah putra terbaik yang pernah ada,” bunyi suratnya.
Dia juga menceritakan “salah satu saat terbaik” yang dia habiskan bersama putranya ketika dia berbicara tentang ikatan khusus mereka dalam suratnya.
Matt Gald membagikan surat tersebut di Reddit beberapa hari yang lalu dan sejak itu telah mengumpulkan lebih dari 54.000 suara positif. Di bagian komentar, pengguna membagikan pemikiran mereka.
“Wow, bisakah aku mengatakan betapa luar biasa kamu telah memberikan begitu banyak kepada ibumu di saat dia membutuhkan,” tulis seorang pengguna.
“Sungguh wanita dan ibu yang cantik. Betapa beruntungnya telah menemukan suratnya. Aku minta maaf atas kehilanganmu, tetapi selama kamu memiliki cinta di hatimu untuknya, dia akan selalu bersamamu. Hubungan ibu dan anak tidak akan pernah menghilang,” komentar yang lain.
“Oke, ini hal termanis yang pernah ada, tapi aku benar-benar sedih untukmu. Aku senang dia punya putra sepertimu, dan kamu punya ibu seperti dia,” ungkap yang ketiga.
“Aku selalu lebih takut meninggalkanmu daripada takut mati. Sebagai seorang ibu, hal itu dengan sempurna merangkum perasaan saya tentang kematian juga. Pikiran untuk meninggalkan suami dan anak-anakku lebih menyakitkan dari segalanya. Saya sangat senang Anda memiliki ibu yang luar biasa dan semua cintanya. Saya berharap semua impiannya untuk Anda menjadi kenyataan. Impianmu sendiri juga,” imbuh yang lain. (yn)
Pada Kamis (1 Februari), 27 negara Eropa dengan suara bulat menyetujui rancangan untuk memberikan bantuan militer sebesar EUR.50 miliar (setara USD.55 miliar) atau setara Rp 855 Triliun kepada Ukraina untuk melawan invasi Rusia
oleh Yi Jing
Pada KTT Uni Eropa yang diadakan pada Kamis, sebanyak 27 negara anggota Uni Eropa mencapai konsensus mengenai pemberian bantuan sebesar EUR.50 miliar kepada Ukraina.
Presiden Parlemen Eropa Charles Michel mengatakan : “Hal ini akan memberikan kita kredibilitas, legitimasi dan prediktabilitas yang kita harapkan, karena keamanan Ukraina adalah keamanan Eropa.”
Rencana tersebut mencakup pinjaman sebesar EUR.33 miliar dan sumbangan EUR.17 miliar untuk memenuhi kebutuhan pendanaan pemerintah Ukraina selama 4 tahun.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyambut baik perjanjian bantuan Uni Eropa dan menyebutnya sebagai keputusan yang “sangat penting”.
Presiden Ukraina Zelensky mengatakan : “Ini adalah sinyal yang jelas bahwa Ukraina mampu bertahan dalam ujian tersebut, begitu pula Eropa juga akan mampu bertahan dalam ujian tersebut”.
Karena perjanjian tersebut hanya dapat disahkan dengan persetujuan semua negara anggota, Maka Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, yang sebelumnya menentang bantuan tersebut kemudian menjadi fokus perhatian.
Menurut seorang diplomat Uni Eropa, bahwa negara-negara anggota UE lainnya telah memberikan tekanan pada Orban, dengan mengatakan bahwa jika ia terus menghalangi tercapainya perjanjian bantuan, Hongaria mungkin menghadapi konsekuensi serius seperti kerusakan ekonomi. Hal tersebut yang mempengaruhinya berubah pikiran.
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban menolak rencana bantuan tersebut dalam sebuah pemungutan suara yang diadakan pada Desember 2023. (sin)
EtIndonesia. Antara tahun 1932 hingga 1972, penelitian sifilis Tuskegee menyebabkan kematian ratusan pria Afrika-Amerika dengan kedok “sains”.
Selama Depresi Besar, Pemerintah AS tampaknya menawarkan layanan kesehatan gratis kepada petani penggarap Afrika-Amerika yang miskin di Macon County, Alabama, di tengah wabah sifilis yang parah. Tampaknya pemerintah melakukan intervensi untuk memerangi penyakit ini.
Namun, kemudian terungkap bahwa dokter pemerintah telah menyesatkan 600 pria kulit hitam, banyak di antaranya menderita sifilis, dengan meyakini bahwa mereka menerima pengobatan gratis untuk “darah buruk” mereka.
Sebenarnya, para dokter tidak memberikan pengobatan yang sebenarnya.
Tujuan sebenarnya dari percobaan Tuskegee adalah untuk memantau dampak sifilis yang tidak diobati pada pasien kulit hitam hingga kematian mereka.
Awal Percobaan Tuskegee
Dilakukan oleh Layanan Kesehatan Masyarakat Amerika Serikat dari tahun 1932 hingga 1972, eksperimen Tuskegee diprakarsai oleh Taliaferro Clark dan melibatkan beberapa pejabat senior Layanan Kesehatan Masyarakat. Kemajuan penelitian ini secara rutin dilaporkan kepada pemerintah dan secara konsisten mendapat persetujuan.
Awalnya, penelitian ini bertujuan untuk mengamati dampak sifilis yang tidak diobati pada pria Afrika-Amerika selama enam hingga delapan bulan, kemudian dilanjutkan dengan tahap pengobatan. Namun, karena pemotongan dana selama Depresi Besar, rencana penelitian ini berubah drastis.
Karena tidak mampu membiayai pengobatan bagi pasien, para peneliti mengubah tujuan penelitian untuk mengamati konsekuensi sifilis yang tidak diobati pada pria kulit hitam.
Akibatnya, para pria pengidap sifilis diobservasi hingga meninggal, hanya menerima plasebo seperti aspirin dan suplemen, sementara mereka ditipu mengenai kondisi kesehatan mereka yang sebenarnya sehingga mencegah mereka mencari bantuan medis yang sebenarnya.
Bagaimana Dokter dengan Sengaja Menahan Perawatan dari Pasien Rentan
Pada awal percobaan Tuskegee, pengobatan sifilis yang efektif menggunakan terapi arsenik telah diketahui, namun para peneliti sengaja merahasiakan informasi ini dari pasien. Mereka menggunakan istilah “darah buruk” untuk mengaburkan kebenaran tentang sifilis.
Eksperimen tersebut jelas ilegal. Pada tahun 1940-an, penisilin ditetapkan sebagai pengobatan sifilis yang efektif, dan undang-undang mengamanatkan pengobatan untuk penyakit kelamin. Namun, para peneliti Tuskegee mengabaikan undang-undang tersebut.
Dr. Thomas Parran Jr., seorang peneliti utama, bahkan menyatakan dalam laporan tahunannya bahwa penelitian ini “kini menjadi lebih penting karena serangkaian metode cepat dan jadwal terapi untuk sifilis telah diperkenalkan.”
Dia berargumen bahwa eksperimen Tuskegee menjadi lebih penting dari sebelumnya karena memberikan kesempatan langka untuk mengamati dampak sifilis pada individu yang tidak diobati, mengingat semakin banyaknya kasus yang sembuh. Alasan ini menyebabkan berlanjutnya penelitian yang tidak manusiawi selama bertahun-tahun.
Empat Dekade Kematian yang Menyiksa Selama Studi Sifilis Tuskegee
Sepanjang studi yang mengerikan ini berlangsung, tidak ada seorang pun yang melakukan intervensi untuk menghentikannya. Pada tahun 1940-an, para dokter yang terlibat tidak hanya mengabaikan pengobatan para pria; mereka secara aktif mencegah mereka mempelajari obat yang tersedia.
Oliver Wenger, direktur Layanan Kesehatan Masyarakat, mengakui dalam sebuah laporan :”Kami tahu sekarang, meskipun sebelumnya kami hanya bisa menduga, bahwa kami telah berkontribusi terhadap penyakit mereka dan memperpendek umur mereka.”
Namun, dia tidak menganjurkan untuk mengakhiri studinya. Sebaliknya, ia menyatakan: “Saya pikir setidaknya yang bisa kami katakan adalah bahwa kami memiliki kewajiban moral yang tinggi kepada mereka yang telah meninggal untuk menjadikan penelitian ini sebagai penelitian terbaik.”
Pada tahun 1969, 37 tahun setelah penelitian ini dilakukan, sebuah komite pejabat Layanan Kesehatan Masyarakat meninjau kemajuannya. Dari lima panitia, hanya satu yang menyarankan untuk merawat pasien. Yang lain menolaknya.
Panitia menyimpulkan bahwa tidak ada masalah etika selama mereka menjaga hubungan baik dengan komunitas medis setempat. Pendirian mereka adalah jika mereka disukai, mereka tidak perlu menanggapi kritik apa pun.
Para Dokter yang Mengizinkan Eksperimen Tuskegee Terjadi
Sangat mengejutkan untuk berpikir bahwa Tuskegee Institute, yang terkenal dengan staf dokter dan perawatnya yang berkulit hitam, terlibat dalam eksperimen yang begitu mengerikan. Namun, mereka berperan dalam penelitian sifilis Tuskegee.
Kontak utama pasien adalah Eunice Rivers, seorang perawat keturunan Afrika-Amerika. Para pasien dengan penuh kasih sayang menyebut gedung observasi sebagai “Pondok Nyonya Rivers” dan melihatnya sebagai orang kepercayaan. Rivers adalah satu-satunya yang tetap mengikuti penelitian selama rentang waktu 40 tahun.
Sadar bahwa pasiennya tidak menerima pengobatan untuk penyakit parah yang mereka derita, Rivers, sebagai perawat muda berkulit hitam yang berperan penting dalam proyek pemerintah, merasa terdorong untuk berpartisipasi.
Merefleksikan keterlibatannya, Rivers berkata: “Saya hanya tertarik. Maksud saya, saya ingin melakukan segala yang saya bisa.”
Bahkan setelah penelitian tersebut dipublikasikan pada tahun 1972, Rivers mempertahankannya, dengan mengatakan: “Sifilis telah menyebabkan kerusakan pada sebagian besar orang.”
Dia juga menyatakan bahwa penelitian tersebut memiliki nilai, dengan mengatakan: “Penelitian ini membuktikan bahwa sifilis tidak menyerang orang Negro seperti yang terjadi pada orang kulit putih.”
Bagaimana Studi Sifilis Tuskegee Diungkap ke Dunia
Butuh waktu empat dekade sebelum penelitian sifilis Tuskegee terungkap dan akhirnya dihentikan. Peter Buxtun, seorang pekerja sosial di Layanan Kesehatan Masyarakat, melakukan beberapa upaya internal untuk mengakhiri eksperimen tersebut. Ketika usahanya diabaikan, dia beralih ke media.
Pada tanggal 25 Juli 1972, The Washington Star menerbitkan paparan Buxtun, dan keesokan harinya menjadi halaman depan The New York Times.
Pengungkapan ini mengejutkan Amerika dan dunia, mengungkap eksperimen melanggar hukum yang dilakukan Pemerintah AS terhadap warga negaranya. Buktinya tidak dapat disangkal, dengan adanya tanda tangan yang memberatkan dari pejabat Departemen Kesehatan Masyarakat pada dokumen tersebut. Akibatnya, Eksperimen Tuskegee dihentikan.
Sayangnya, saat ini hanya 74 peserta yang masih hidup. Sekitar 40 istri dari pria tersebut telah terinfeksi, dan 19 anak dilahirkan dengan sifilis bawaan akibat penelitian ini.
Reaksi Tidak Menyesal dari Para Peneliti Tuskegee
Setelah pengungkapan publik, tidak ada permintaan maaf dari Dinas Kesehatan.
John R. Heller Jr., kepala Divisi Penyakit Kelamin, menyesalkan bahwa penelitian ini berakhir sebelum waktunya, dengan menyatakan: “Semakin lama penelitian ini, semakin baik informasi akhir yang kami peroleh.”
Eunice Rivers, perawat yang terlibat dalam penelitian ini, menyatakan bahwa pasiennya tidak menyimpan dendam.
“Mereka mencintai Ny. Rivers,” klaimnya. “Dalam semua hal yang telah terjadi, saya belum pernah mendengar orang mengatakan hal buruk mengenai hal ini.”
Institut Tuskegee tampaknya setuju, memberikan penghargaan kepada Rivers dengan Alumni Merit Award pada tahun 1975, memuji “kontribusinya yang bervariasi dan luar biasa terhadap profesi keperawatan.”
Namun keluarga pasien sangat tidak setuju. Albert Julkes Jr., yang ayahnya meninggal karena penelitian tersebut, mengecam tindakan tersebut, dengan mengatakan: “Itu adalah salah satu kekejaman terburuk yang pernah dilakukan pemerintah terhadap manusia. Anda tidak memperlakukan anjing seperti itu.”
Akibat Eksperimen Keji
Pemaparan penelitian ini menghasilkan peraturan baru di AS, yang mewajibkan persetujuan berdasarkan informasi, komunikasi diagnosis yang jelas, dan pelaporan menyeluruh dalam penelitian klinis.
Dewan Penasihat Etika didirikan pada akhir tahun 1970-an untuk mengawasi etika penelitian biomedis. Langkah-langkah ini terus memandu etika penelitian ilmiah.
Pada tahun 1997, Pemerintah AS secara resmi meminta maaf atas eksperimen Tuskegee. Presiden Bill Clinton mengundang para peserta yang selamat dan keluarga mereka ke Gedung Putih, meminta maaf secara langsung kepada lima orang yang selamat yang hadir.
Presiden Clinton mengungkapkan penyesalannya, dengan mengatakan: “Saya menyesal bahwa pemerintah federal Anda mengatur penelitian yang jelas-jelas bersifat rasis. Hal ini tidak boleh terjadi lagi… Kehadiran Anda di sini menunjukkan kepada kami bahwa Anda telah memilih jalan yang lebih baik daripada yang dilakukan pemerintah Anda yang lalu.”
Warisan eksperimen Tuskegee tetap menjadi bagian yang suram dan penting dalam sejarah Amerika, khususnya di Tuskegee, di mana kisah horor kehidupan nyata ini akan dikenang selamanya. (yn)
Untuk pertama kalinya dalam 2 tahun terakhir militer AS mengirimkan sekaligus 3 kapal induknya ke perairan Pasifik Barat untuk melaksanakan tugas prevensi terhadap ancaman militer Tiongkok dan Korea Utara.
Menurut pernyataan militer Jepang, latihan militer maritim gabungan yang digelar oleh Amerika Serikat dan Jepang di perairan Filipina dijadwalkan berakhir pada Kamis.
Dalam latihan gabungan ini, militer AS mengirimkan dua kapal induk USS Carl Vinson dan USS Theodore Roosevelt (CVN-71) untuk bekerja sama dengan fregat helikopter Pasukan Bela Diri Maritim Jepang Ise dan 9 kapal perang lainnya untuk bersama-sama menjalankan misi tugasnya.
Skup dari latihan gabungan ini cukup besar dengan pemandangan yang spektakuler.
Pada saat yang sama, kapal induk ketiga Amerika Serikat, USS Ronald Reagan, sedang berlabuh di Pelabuhan Yokosuka, Jepang untuk menjalani beberapa perbaikan.
Ini adalah pertama kalinya dalam dua tahun terakhir tiga kapal induk AS muncul di Pasifik Barat. Analisa para ahli menyebutkan bahwa ini merupakan sinyal adanya peningkatan aliansi AS – Jepang dalam melakukan tugas-tugas pencegahan terhadap ancaman militer dari Tiongkok dan Korea Utara.
Komentator politik Tang Jingyuan mengatakan : “Sampai AS menurunkan 3 kapal induknya dalam latihan maritim gabungan di perairan Indo-Pasifik ini memang jarang terjadi. Saya berpikir ada 2 sinyal penting yang dikirimkan. Pertama, sebagai cerminan obyektif yang menunjukkan bahwa tekanan atau ancaman yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok di Selat Taiwan dan Laut Tiongkok Selatan semakin kerap. Yaitu jika PKT sampai benar-benar menyerang Taiwan dengan kekuatan, maka Amerika Serikat, begitu pula Jepang tidak akan tinggal diam.”
Dengan memburuknya hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan akhir-akhir ini, juga meningkatnya ekspansi militer PKT di Pasifik dan keengganan PKT untuk melepaskan pendiriannya mengenai penyatuan Taiwan dengan menggunakan senjata, keamanan di kawasan Indo-Pasifik semakin terancam dan menjadi tantangan.
Para ahli juga mengemukakan, bahwa kemunculan bersama 3 kapal induk AS di perairan Pasifik Barat juga merupakan deklarasi Amerika Serikat kepada dunia, bahwa Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Tang Jingyuan mengatakan : “Fokus seluruh strategi global Amerika Serikat sebenarnya adalah kawasan Indo-Pasifik. Tidak peduli hal-hal panas lainnya yang terjadi di kawasan di luar Indo-Pasifik AS masih mungkin mengurangi perhatiannya. Namun fokus strategis Amerika Serikat selalu diletakkan di kawasan Indo-Pasifik, kawasan Pasifik Barat, khususnya terhadap Partai Komunis Tiongkok. Dan hal ini tampaknya tidak akan berubah.” (sin)
Meskipun otoritas partai komunis Tiongkok berusaha keras untuk membuka perbatasan guna menarik individu dan perusahaan asing berkunjung ke Tiongkok, tetapi tidak sedikit warga asing yang tidak meninggalkan Tiongkok ketika Partai Komunis Tiongkok menerapkan kebijakan ketat “nol kasus” dalam mencegah penyebaran virus komunis Tiongkok (COVID-19), justru sekarang mereka memilih pergi dari Tiongkok.
Media “South China Morning Post” baru-baru ini melaporkan bahwa tidak sedikit warga asing yang tinggal di Tiongkok selama pemerintah memberlakukan lockdown ketat selama 3 tahun dalam rangka mencegah penyebaran virus komunis Tiongkok (COVID-19), sekarang mereka justru memutuskan untuk meninggalkan Tiongkok setelah Tiongkok kembali “menyambut” kedatangan warga atau perusahaan asing.
Sophie Redding, seorang warga Inggris yang bekerja sebagai guru pendidikan jasmani di sebuah sekolah internasional di Kota Wuhan, yang selama ini menganggap Wuhan sebagai “rumahnya”, bulan lalu ia memutuskan untuk pulang ke Inggris, karena Sophie Redding menemukan, bahwa “rumahnya” tiba-tiba berubah menjadi tidak ramah lagi. Pengemudi mobil sewa “Didi” belakangan menolak untuk mengantarkan dirinya, dan orang-orang di dalam lift tak segan-segan untuk menyuruhnya menunggu lift berikutnya. Hal-hal kecil yang tidak menyenangkan ini membuatnya merasa tertekan dan lelah mental. Hal itu membuatnya lebih terasa sebagai pendatang.
Dan Sophie bukan satu-satunya warga asing yang merasakan adanya perubahan, di mana lingkungan di sekitarnya sekarang sudah semakin tidak bersahabat.
James Campion, seorang penerjemah Inggris yang meninggalkan Tiongkok pada bulan Juli tahun lalu, menemukan bahwa dirinya semakin sulit mendapatkan teman baru dan berbicara dengan penduduk setempat. Ia menduga bahwa hal ini mungkin merupakan akibat dari meningkatnya kesadaran akan ketegangan geopolitik.
Selain itu, kebijakan “nol kasus” dari Partai Komunis Tiongkok sebelumnya telah meninggalkan “luka” dalam hati banyak orang. Bahkan Shanghai, kota terpadat di dunia juga mengalami lockdown ketat selama beberapa bulan. Ini juga yang menjadi alasan mengapa banyak warga asing meninggalkan Tiongkok.
Seorang wanita WN Amerika Serikat kelahiran Rusia yang berprofesi sebagai guru seni juga meninggalkan Shanghai setelah 13 tahun tinggal di kota tersebut. Dia khawatir PKT akan menutup kota itu lagi dengan alasan dirinya juga “tidak ingin jauh dari keluarganya selama 3 tahun”.
Li Yuanhua, seorang sejarawan yang tinggal di Australia, percaya bahwa salah satu alasan mendasar mengenai mengapa orang asing merasa tidak nyaman di Tiongkok adalah permusuhan PKT terhadap warga asing Barat.
“Karena warga asing ini berasal dari dunia Barat yang bebas dan mempunyai pemikiran yang liberal dan demokratis. Jadi rezim otoriter dan totaliter menganggap keberadaan warga asing itu sebagai ancaman. Hal lainnya adalah bahwa PKT selalu menempatkan personilnya yang ditugaskan ke luar negeri sebagai informan baginya, seperti memanfaatkan pelajar atau sarjana yang studi di luar negeri, bahkan dalam pertukaran ekonomi normal sekali pun. Jadi dengan pemikiran yang sama, mereka beranggapan bahwa warga asing yang berada di Tiongkok juga mempunyai tugas seperti itu. Maka dapat dikatakan, PKT menggunakan hati seorang penjahat untuk menilai hati seorang yang baik,” ujarnya.
Lai Jianping, mantan pengacara Beijing dan Ketua Front Demokratik Kanada, mengatakan bahwa alasan paling penting mengapa orang Tiongkok tidak ramah terhadap warga asing Barat adalah pengaruh propaganda cuci otak PKT. Setelah terjadi kebuntuan dengan negara-negara lain di dunia, mereka dengan sengaja memprovokasi kebencian dan memperkenalkan berbagai undang-undang yang menentang warga asing.
“Seperti undang-undang kontra-intelijen, undang-undang keamanan data, undang-undang keamanan nasional dan lain-lain., Itu semua memberitahu masyarakat Tiongkok bahwa negara kita sedang menghadapi krisis besar sekarang. Jadi kita harus bekerja sama secara erat, perlu bersatu padu, kita harus tetap mempertahankan kewaspadaan yang tinggi terhadap imperialisme serta keinginan dunia Barat yang tidak pernah padam untuk menjatuhkan kita. Oleh karena itu semua warga diwajibkan untuk menangkap mata-mata sesuai tudingan PKT. Dan setiap hari terdengar dengungan suara yang membenci Amerika Serikat dan menentang Jepang,” ujarnya.
Lai Jianping mengatakan bahwa dalam dunia politik internasional, PKT terus membuat masalah di Laut Tiongkok Selatan dan Selat Taiwan, membantu Rusia untuk menginvasi Ukraina, dan mendukung organisasi Hamas. Akibatnya, semakin banyak warga asing yang pergi dari Tiongkok, semakin banyak modal asing yang ditarik, perekonomian amburadul, tetapi PKT kehilangan cara untuk mengatasi situasi itu, sehingga setiap hari meneriakkan kata-kata yang menunjukkan keinginannya untuk mewujudkan keterbukaan dan reformasi dengan harapan warga dan pemodal asing bisa kembali.
“Itu semua cuma trik penipuan akibat mereka kehilangan cara untuk mengatasi. Namun semua orang di dunia sekarang tahu Partai Komunis Tiongkok tidak dapat dipercaya. Tiongkok terlalu berbahaya dan terlalu banyak ketidakpastian yang harus dihadapi,” tambahnya.
Pada Desember tahun lalu, Partai Komunis Tiongkok mengumumkan pembebasan visa kepada warga 5 negara Eropa, termasuk Perancis, Jerman, Italia, Belanda dan Spanyol.
Pada Januari tahun ini, selain mengumumkan 5 langkah baru untuk memfasilitasi masuknya warga asing, PKT juga mengumumkan pembebasan visa jangka pendek untuk Belgia dan pembebasan visa sepihak untuk Swiss.
Li Yuanhua mengatakan : “Sebenarnya, warga asing mau berkunjung atau tidak ke Tiongkok itu bukan semata-mata karena masalah visa. Yang paling penting adalah lockdown epidemi 3 tahun yang dilakukan PKT itu ternyata sepenuhnya merusak lingkungan pariwisata dan bisnis. Dalam hal bisnis, itu adalah karena perekonomian Tiongkok yang runtuh, mungkin saja mereka sempat menyesal tidak buru-buru menarik kembali modalnya, bagaimana mereka sekarang diharapkan untuk menambah modal investasinya di Tiongkok yang pertumbuhan ekonominya semakin mengkhawatirkan”.
Negara ini sudah membuka pintu gerbangnya tetapi tidak ada warga asing yang mau masuk. Li Yuanhua mengatakan, bahwa epidemi yang berlangsung selama 3 tahun ditambah lagi dengan diplomasi Serigala Perang telah membuat semua warga dunia melihat wajah sebenarnya dari PKT, yang merupakan partai totaliter yang tidak harus dipercaya. (sin)
EtIndonesia. Studi terpanjang mengenai kebahagiaan manusia yang pernah dilakukan telah mengungkap beberapa wawasan mengejutkan mengenai apa yang benar-benar berkontribusi terhadap kesehatan dan kepuasan sepanjang hidup.
Dr. Robert Waldinger adalah kepala Studi Perkembangan Orang Dewasa di Harvard selama 80 tahun. Dr. Waldinger adalah profesor psikiatri di Harvard Medical School dan penulis buku baru yang inovatif “The Good Life”. Selama lebih dari 80 tahun, peneliti seperti Bob telah mengamati kehidupan masyarakat sebagai bagian dari penelitian ini.
Eksperimen tersebut melacak individu dari masa remaja hingga usia tua, mengumpulkan informasi tentang kesehatan fisik dan mental, pekerjaan, hubungan, dan faktor lainnya. Inilah yang dia simpulkan.
Hubungan penting untuk kesehatan dan kebahagiaan
Temuan paling penting dari studi Harvard adalah bahwa hubungan yang kuat dan koneksi sosial sangat penting bagi kesejahteraan kita seiring bertambahnya usia.
Memiliki koneksi yang mendukung dan membina akan meningkatkan kesehatan seseorang secara umum dengan bertindak sebagai penyangga terhadap tekanan hidup.
Jangan biarkan persahabatan terjadi begitu saja pada Anda; bersikap proaktif tentang hal itu
Lebih dari 40% orang dewasa melaporkan merasa kesepian setidaknya untuk beberapa waktu. Peserta yang secara aktif membangun hubungan sepanjang hidup mereka menikmati manfaatnya. Namun mereka tidak hanya duduk diam dan menyaksikan segala sesuatunya terjadi.
Mereka membuat rencana dengan teman-teman, menjangkau orang lain, dan menjadi anggota komunitas dan kelompok sosial.
Pernikahan mengalami pasang surut, namun memberikan dukungan jangka panjang
Menurut penelitian, kepuasan perkawinan sangat penting untuk kebahagiaan jangka panjang, namun seringkali kurvanya berbentuk U seiring berjalannya waktu.
Manusia paling bahagia ketika pertama kali berkumpul, kemudian kepuasan berkurang ketika anak-anak datang, meningkat ketika anak-anak meninggalkan rumah, dan menurun lagi ketika anak-anak dewasa kembali tinggal di rumah.
Rawat tubuh Anda dengan baik dalam jangka panjang
Menurut penelitian Harvard, peserta yang berolahraga secara teratur dan menjaga kebugaran fisik sepanjang hidup mereka lebih mungkin untuk berkembang dengan baik di usia tua. Salah satu centenarian yang diwawancarai untuk penelitian ini mengatakan : “Jagalah tubuh Anda seperti Anda akan membutuhkannya selama 100 tahun.” (yn)
Baru-baru ini, Chen Jingyu, seorang spesialis transplantasi organ dari Partai Komunis Tiongkok (PKT), mengklaim telah melakukan 370 operasi transplantasi paru-paru pada tahun lalu. Adapun sumber organnya menimbulkan pertanyaan.
Tang Rui – NTD
Seorang dokter spesialis, Chen Jingyu pada 27 Januari, mengunggah status di akun Weibonya untuk menyombongkan bahwa tim transplantasi paru-paru Wuxi dan Rumah Sakit Kedua Universitas Zhejiang menyelesaikan 204 transplantasi paru-paru di Wuxi dan 165 transplantasi paru-paru di Rumah Sakit Kedua Universitas Zhejiang tahun lalu.
Awal bulan ini, Chen Jingyu juga mengklaim bahwa selain berpartisipasi dalam transplantasi paru-paru dan konsultasi operasi transplantasi di seluruh Tiongkok, dia juga melakukan perjalanan terus menerus dengan pesawat dan kereta berkecepatan tinggi pada tahun lalu.
“Faktanya, dia sebenarnya melakukan lebih dari satu kali transplantasi paru-paru dalam sehari. Tapi ini adalah jumlah yang cukup besar. Ini menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok tidak terlalu terpengaruh oleh epidemi, dan transplantasi organ telah dilakukan dengan gencar,” kata Wang Zhiyuan, kepala Organisasi Internasional untuk Penyelidikan Penganiayaan terhadap Falun Gong (World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong – WOIPFG).
Daivd Xu, mantan direktur Departemen Akupunktur di Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Tiongkok di Tiongkok berkata: “Beberapa orang, demi mencari ketenaran dan kekayaan, secara tidak sengaja mengekspos diri mereka sendiri, mengumbar kata-kata mereka serta membongkar banyak hal. Anda telah melakukan begitu banyak hal sendiri. Padahal itu hanya satu operasi paru-paru. Berapa banyak transplantasi organ yang Anda lakukan dalam setahun?”
Pakar keuangan Taiwan, Yin Hetian, memposting sebuah pertanyaan di platform X, dari mana paru-paru ini berasal? Berapa banyak ahli seperti itu yang ada di Tiongkok?
Wang Zhiyuan menambahkan : “Sejak tahun 1999 (ketika Partai Komunis Tiongkok (PKT) secara ilegal menganiaya Falun Gong), transplantasi organ PKT berskala besar telah meledak. Sejak saat itu, sumber organ tubuh mereka tidak pernah transparan atau dapat dilacak dan jumlahnya sama sekali tidak konsisten.”
Daivd Xu: “Sebagian besar donor tersebut berasal dari sumber yang tidak dikenal. Jika mereka tidak dapat menjelaskannya, jika mereka tidak berani menjelaskannya, maka pengambilan organ hidup dan transplantasi organ hidup, merupakan sumber utama organ tersebut.”
Jurnal medis profesional “American Journal of Transplantation” menerbitkan sebuah artikel pada awal tahun 2014 yang menunjukkan bahwa dunia luar telah mengabaikan pengambilan organ yang dilakukan PKT dari tahanan hati nurani seperti praktisi Falun Gong.
Huang Jiefu, mantan wakil menteri kesehatan Partai Komunis Tiongkok, mengatakan kepada Beijing News pada 2020 bahwa Tiongkok akan menjadi negara transplantasi organ terbesar di dunia pada 2023 dan secara bertahap akan meningkat hingga 50.000 transplantasi per tahun.
Wang Zhiyuan: “Hanya ada satu penjelasan, yaitu mereka memiliki organ yang sudah jadi, dan orang yang menyediakan organ sudah mempersiapkannya, dan data orang-orang tersebut telah dikuasai.”
Menurut survei resmi, pada awal 2016, terdapat 60.000 hingga 100.000 transplantasi organ di Tiongkok setiap tahunnya. Tak hanya rumah sakit lokal di Tiongkok, tetapi juga rumah sakit militer terlibat dalam pengambilan organ praktisi Falun Gong yang masih hidup.
Penyelidik World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong bertanya langsung atas praktek transplantasi ilegal tersebut. Pertanyaan yang diajukan : “Bagaimana Anda menentukan bahwa dia adalah seorang praktisi Falun Gong, dan apakah Anda memahami hal ini?”
Chen Qiang, penghubung transplantasi ginjal di Rumah Sakit PLA 307 menjawab: “Bagaimana cara mengidentifikasi praktisi Falun Gong? Ketika saatnya tiba, seseorang di pihak kami akan memberi Anda informasi, Anda tahu? Dia akan memberi Anda informasi, Anda dapat yakin .”
Pada 2014, WOIPFG menerbitkan daftar personel medis yang dicurigai berpartisipasi dalam pengambilan organ secara paksa praktisi Falun Gong terhadap lebih dari 800 rumah sakit di Tiongkok. Chen Jingyu, yang kali ini memamerkan hasil transplantasi, juga masuk dalam daftar.
Wang Zhiyuan: “Ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan genosida massal, dan buktinya sudah jelas. Alasan mengapa sekarang mereka begitu sombong, dikarenakan ini adalah kejahatan negara, bukan tindakan individu. Namun demikian, apa pun yang dia lakukan, sebagai sebuah kejahatan secara keseluruhan, dia tidak bisa lepas dari pengadilan.”
Saat ini, PKT belum menghentikan praktik jahat pengambilan organ secara hidup-hidup dan melebarkan jangkauan kepada lebih banyak orang biasa selain praktisi Falun Gong, dengan banyaknya kasus-kasus remaja yang hilang, dan kasus “sumbangan organ” dari orang-orang di banyak tempat setelah kematian otak mereka, membuat masyarakat menjadi lebih khawatir. (Hui)
EtIndonesia. Saat berpatroli di Suaka Margasatwa Dakalanta milik Australian Wildlife Conservancy sebagai bagian dari survei fauna tahunan, seorang sukarelawan peneliti baru-baru ini kebingungan menemukan hewan kecil yang misterius, tidak lebih besar dari ibu jarinya. Penasaran, relawan tersebut meminta bantuan.
“[Dia] berteriak bahwa ada ‘tikus yang tidur’ di dalam perangkapnya,” kata ahli ekologi satwa liar senior Australian Wildlife Conservancy, Dr. Alexandra Ross, kepada The Dodo.
Menurut Ross, ketika para peneliti mengungkap identitas sebenarnya dari hewan kecil ini, hal itu “membuat tim kegirangan”.
“Saat relawan membawa ‘tikus tidur’ itu dan saya melihat sekilas telinganya, saya tahu persis apa yang dia temukan,” kata Ross kepada The Dodo. “Seluruh tim sangat gembira melihat posum kerdil barat pertama mereka.”
Possum kerdil barat adalah hewan berkantung kecil yang berasal dari Australia. Setelah kekeringan yang memecahkan rekor di wilayah tersebut antara tahun 2018 dan 2019, populasi hewan asli di Dakalanta, termasuk posum kerdil, mulai berkurang.
Saat melakukan survei terbaru, para peneliti berharap bisa melihat posum ini, namun ekspektasi mereka tetap rendah. Pada hari itu, para peneliti menemukan enam posum, jumlah yang “belum pernah terjadi sebelumnya”, menurut Ross. Pada akhir survei, para peneliti telah menemukan 29 posum kerdil barat – sebuah pertanda yang sangat menjanjikan.
“Setiap tambahan posum [membuat] kami semakin bersemangat mengenai dampaknya bagi spesies di wilayah tersebut,” kata Ross.
Para ilmuwan menemukan posum di berbagai habitat, sebuah tanda yang menggembirakan bahwa ekosistem di wilayah tersebut telah tumbuh lebih kuat dan layak huni.
Meski banyak perubahan, posum kerdil namun perkasa ini menemukan cara untuk terus maju. Bagi Ross, kemampuan beradaptasi itulah yang membuatnya perbedaan.
“Saya selalu senang melihat tanda-tanda ketahanan spesies kita,” kata Ross. (yn)
“Komite Terpilih untuk Memerangi Partai Komunis Tiongkok” Dewan Perwakilan Rakyat AS mengadakan sidang pada Selasa 30 Januari 2024. Beberapa anggota menunjukkan bahwa aliansi antara Partai Komunis Tiongkok dan pemerintahan totaliter lainnya mengancam keamanan global
Sheng Yan dan Zhao Fenghua – NTD
Reporter NTD melaporkan mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan mantan Menteri Pertahanan AS Leon E. Panetta mengunjungi Komite Ad Hoc Dewan Perwakilan Rakyat AS untuk Pemberantasan Partai Komunis Tiongkok pada Selasa 30 Januari pagi. Rapat dengar pendapat ini berfokus pada kolusi antara Partai Komunis Tiongkok dan musuh Amerika serikat lainnya.” Keduanya adalah mantan Direktur Central Intelligence Agency(CIA).
Tema sidang ini adalah “Penyelarasan Otoriter: Dukungan PKT terhadap Musuh Amerika.”
Sidang tersebut membahas bagaimana PKT memberikan dukungan kepada musuh Amerika.
“Kita berada pada momen yang menentukan dalam keamanan nasional AS dan juga keamanan global,” kata Mike Gallagher, Ketua Komite Ad Hoc untuk Melawan Partai Komunis Tiongkok.
Mike Gallagher menunjukkan bahwa aliansi PKT dengan rezim jahat lainnya mengancam keamanan dunia.
“Kami melihat ini adalah penumpukan militer terbesar di masa damai sejak Perang Dunia II, dan PKT telah menemukan rekan-rekannya di Teheran, Moskow, dan Pyongyang. Kita harus merenungkan pelajaran sejarah,” ujarnya.
Saksi yang memberikan kesaksian antara lain: Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat ke-70 di bawah Presiden Donald Trump, dan Leon E. Panetta, Menteri Pertahanan di bawah Presiden Obama. .
Mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan pada sidang tersebut bahwa rezim jahat di dunia, termasuk Partai Komunis Tiongkok, berusaha menumbangkan demokrasi Amerika Serikat.
“Kami ingin memastikan bahwa kami membahayakan Partai Komunis Tiongkok, dan jika strategi dan tindakan kami benar, kami dapat mencapai hasil,” katanya.
Mantan Menteri Pertahanan Leon Panetta: “Sangat penting untuk tidak meremehkan (pemimpin Partai Komunis Tiongkok) karena dia akan menggunakan setiap kesempatan untuk mengacaukan Amerika Serikat dan Barat.”
Anggota Kongres dari Partai Demokrat Raja Krishnamoorthy juga menyampaikan laporan, termasuk laporan publik Partai Komunis Tiongkok bahwa mereka telah membunuh seorang agen CIA.
Anggota Kongres dari Partai Demokrat Raja Krishnamurthy berkata: “Baru-baru ini (Pemimpin Partai Komunis Tiongkok) datang ke San Francisco dan mengatakan dia ingin berteman dengan kami.”
“Tapi teman tidak mengagungkan saling membunuh, kan?”
Mengenai apakah Amerika Serikat akan terus mendukung Taiwan, reporter NTD mewawancarai Mike Gallagher, ketua “Komite Ad hoc untuk Melawan Partai Komunis Tiongkok” dan mantan Menteri Pertahanan Leon Panetta dan mereka merespons seperti ini.
Mike Gallagher berkata: “Pencegahan (Partai Komunis Tiongkok) tetap menjadi prioritas utama, dan saya percaya bahwa pencegahan konvensional, terutama di kawasan Indo-Pasifik, harus menjadi prioritas utama seluruh lembaga keamanan dan pertahanan nasional (AS).”
Leon Panetta: “Saya pikir ini (mendukung Taiwan) adalah prioritas karena Taiwan sangat penting bagi keamanan Lingkar Pasifik kita.”
Dalam dua tahun terakhir, konflik bersenjata meledak di banyak tempat di dunia, termasuk perang Rusia-Ukraina dan perang Israel-Hamas. Di belakangnya terdapat senjata rezim jahat seperti PKT. Adapun PKT terus melakukan provokasi di Selat Taiwan dan Laut Tiongkok Selatan, yang mengancam tatanan demokrasi internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat. (Hui)