Home Blog Page 522

Modal Asing yang Kabur dari Indonesia Berjumlah Rp3,53 T dalam Hitungan Sepekan Ini

0

ETIndonesia- Bank Indonesia (BI) mencatat modal asing berjumlah triliunan rupiah yang keluar dari Indonesia dalam sepekan ini.

“Berdasarkan data transaksi 19 – 22 September 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp3,53 triliun terdiri dari jual neto Rp3,80 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp0,27 triliun di pasar saham,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/9/2022).

Adapun berdasarkan data setelmen sampai dengan 22 September 2022, nonresiden jual neto Rp148,11 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp72,78 triliun di pasar saham.

Sedangkan, premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke 137,05 bps per 22 September 2022 dari 108,86 bps per 16 September 2022 .

Sementara itu, berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV September 2022, perkembangan inflasi sampai dengan minggu ke-empat September 2022 diperkirakan inflasi sebesar 1,10% (mtm).  

BI mencatat nilai tukar rupiah ambals di level (bid) Rp15.015 per dolar AS. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik di 7,19%. DXY[1] menguat ke level 111,35 dan Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 3,714%.

BI juga mencatat, komoditas utama penyumbang inflasi September 2022 sampai dengan minggu ke-empat yaitu bensin sebesar 0,91% (mtm), angkutan dalam kota sebesar 0,05% (mtm), angkutan antar kota, rokok kretek filter, dan beras masing-masing sebesar 0,02% (mtm), serta telur ayam ras, pasir, semen dan bahan bakar rumah tangga (BBRT) masing-masing sebesar 0,01% (mtm).

Selain itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode minggu ke-empat September yaitu bawang merah sebesar -0,06% (mtm), minyak goreng, daging ayam ras dan cabai merah masing-masing sebesar -0,03% (mtm), cabai rawit, tomat dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,02% (mtm), serta tarif angkutan udara sebesar -0,01% (mtm).

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait dan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” pungkas Erwin. (asr)

Hasil Studi Menemukan Merokok Pasif Berpotensi Mendatangkan Risiko Kepada Anak-Cucu

0

Steve Milne

Hasil studi dari para peneliti  University of Melbourne di Australia menemukan bahwa anak-anak berisiko lebih tinggi terkena asma jika ayah mereka terpapar asap rokok saat mereka masih anak-anak. 

Diterbitkan pada Kamis 15 September di European Respiratory Journal, penelitian  juga menunjukkan bahwa risiko asma seorang anak meningkat lebih lanjut, jika ayah mereka menjadi perokok setelah terpapar asap pasif sebagai seorang anak.

Menurut para peneliti, temuan ini menyoroti kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh rokok. Tak hanya pada perokok dan anak-anak mereka, tetapi bahkan pada cucu-cucu mereka.

Berdasarkan data dari Tasmanian Longitudinal Health Study (TAHS), yang dimulai pada 1968 dan mengamati 1.689 anak, ayah mereka, dan kakek nenek dari pihak ayah, peneliti membandingkan data apakah anak-anak menderita asma pada usia tujuh tahun dengan data apakah ayah mereka dibesarkan dengan orangtua yang merokok.

Selain itu,  ayah perokok atau bekas perokok juga dipertimbangkan.

“Kami menemukan  risiko asma non-alergi pada anak-anak meningkat sebesar 59 persen jika ayah mereka terpapar asap rokok di masa kanak-kanak, dibandingkan dengan anak-anak yang ayahnya tidak terpapar, kata peneliti Jiacheng Liu dalam rilis University of Melbourne pada Kamis.

“Risikonya bahkan lebih tinggi, yaitu 72 persen, jika para ayah terpapar asap rokok dan terus merokok sendiri.”

Rekan peneliti, Dr. Dinh Bui mengatakan kepada The Epoch Times pada Senin 19 September bahwa ini menunjukkan bahwa ketika anak-anak juga langsung terpapar asap pasif dari ayah mereka yang merokok di rumah, paparan langsung tambahan ini menambahkan dampak buruk dari penularan epigenetik.

Para peneliti menemukan risiko asma non-alergi pada anak-anak meningkat sebesar 59 persen jika ayah mereka terpapar asap rokok di masa kanak-kanak. (Aliaksandr Marko/Adobe Stock)

“Dengan kata lain, paparan langsung kepada keturunan mengubah hubungan antara paparan pasif kepada ayah dan asma keturunannya,” katanya, seraya menambahkan pria yang terpapar asap rokok saat masih anak-anak masih, dapat menurunkan risiko asma yang mereka wariskan kepada anak-anak mereka jika mereka menghindari merokok.

Suspek Perubahan Epigenetik 

Sementara para peneliti tidak yakin bagaimana kerusakan yang disebabkan oleh perokok pasif diturunkan kepada anak cucu mereka, Prof. Shyamali Dharmage, yang memimpin TAHS, mengatakan mereka menduga  terkait dengan perubahan epigenetik.

“Di sinilah faktor-faktor di lingkungan kita, seperti asap tembakau, berinteraksi dengan gen kita untuk mengubah ekspresinya. Perubahan ini dapat diwariskan tetapi mungkin sebagian dapat dibalik untuk setiap generasi,” katanya.

Meskipun perubahan epigenetik tidak mengubah urutan DNA, tetapi dapat mengubah cara tubuh membaca urutan DNA.

“Ada kemungkinan asap tembakau menciptakan perubahan epigenetik dalam sel yang akan terus memproduksi sperma ketika anak laki-laki tumbuh dewasa. Perubahan ini kemudian dapat diturunkan kepada anak-anaknya,” jelas Dharmage.

Langkah selanjutnya bagi para peneliti adalah bagaimana menentukan apakah peningkatan risiko asma berlanjut hingga kehidupan dewasa dan apakah ayah yang terpapar asap rokok selama masa kanak-kanak mereka, menurunkan risiko alergi atau penyakit paru-paru lainnya kepada anak-anak mereka. (asr)

Bagaimana Cara Menghentikan Kucing yang Terus Menerus Menggigit?

0

Debra Sherman

Anabul yang berbeda menggigit karena alasan yang berbeda. Untuk mengetahui cara menghentikan ia menggigit, Anda harus memahami mengapa ia melakukannya. 

Berikut adalah enam alasan paling umum mengapa kucing menggigit, dan cara menghentikannya.

Mengapa Kucing Menggigit?

1. Beberapa kucing akan menggigit hanya untuk menegaskan dominasinya. Kucing Anda mungkin menggigit karena mereka mencoba menunjukkan siapa yang bertanggung jawab. Jika kucing Anda menggigit Anda, lalu tidak mundur atau mencoba memeluk atau bermain, kemungkinan besar kucing Anda menggigit untuk menunjukkan dominasi.

2. Kucing menggigit sebagai cara berkomunikasi. Alih-alih mengeong jika menginginkan sesuatu, kucing Anda mungkin menggigit jari kaki, lengan, atau jari Anda sebagai sebuah isyarat kepada Anda. Mereka mungkin meminta makanan, diizinkan keluar rumah atau bahkan Anda harus membersihkan  litter boxnya. Jika kucing Anda menggigit, kemudian mencoba membawa Anda ke piring makanannya, pintu belakang, litterbox – maka anabul Anda mungkin hanya menggigit sebagai cara untuk berkomunikasi.

3. Anak kucing akan menggigit untuk berlatih menyerang. Beberapa tahun lalu, saya mempunyai anak kucing bernama Miss Abigail. Dia menyerang kakak betinanya selama beberapa bulan ketika dia masih kecil. Dokter hewan meyakinkan saya bahwa perilaku menyerang pada akhirnya akan berhenti. Beruntung bagi Abigail, kucing yang lebih dewasa tidak melawan!

4.  Kucing jantan yang tidak dikebiri bisa menjadi agresif. Pertimbangkan untuk mensterilkan kucing jantan Anda jika dia menggigit. Kucing jantan umumnya akan tenang jika dikebiri. Pengebirian memberikan manfaat keamanan lain untuk kucing Anda dan menghentikan kotoran anak kucing yang tidak diinginkan di sekitar lingkungan!

5.  Declawing atau pencabutan kuku kucing  mungkin membuat ia mulai menggigit. Kucing dapat merasa rentan dan mulai menggigit jika mereka tidak memiliki cakar. Untuk diketahui beberapa negara mendeklarasikan Declawing kucing adalah tindakan ilegal. 

6. Kucing akan menggigit untuk membela diri. Jika kucing diserang, diangkat atau diprovokasi, mereka pasti akan menggigit untuk membela diri. Waspadai hal ini jika Anda memiliki anak kecil atau hewan peliharaan lain di rumah yang mungkin mengganggu kucing.

Mengapa Kucing Menggigit Saya?

Untuk informasi lebih lanjut tentang mengapa kucing Anda menggigit Anda, baca artikel saya (termasuk video) berjudul, Mengapa Kucing Menggigit Pemiliknya?

Cara Menghentikan Kucing Menggigit Anda

Pertama-tama cobalah untuk mengabaikannya. Kucing Anda kemungkinan akan menggigit untuk mendapatkan respons dari Anda. Jika Anda tidak merespons, mereka mungkin mencoba metode lain seperti mengeong.

Hanya menanggapi komunikasi yang tepat. Lakukan saja apa yang diminta kucing Anda jika mereka meminta dengan baik. Berhati-hatilah agar tidak menghargai perilaku menggigit dengan memberi mereka apa yang mereka inginkan. Tunggu sampai mereka tidak menggigit untuk memberinya hadiah. 

Konsisten. Saat kucing Anda masih kitten, gigitannya mungkin lucu. Namun akhirnya menjadi menyakitkan dan bermasalah. Jangan biarkan kucing Anda menggigit Anda atau bahkan menggigit jari Anda. Jika kucing Anda menggigit Anda dengan cara apa pun, mereka harus mendapatkan reaksi yang sama dari Anda secara konsisten. Anda tidak bisa membiarkan mereka kadang-kadang menggigit dan dan tidak di lain waktu. Hewan peliharaan membutuhkan konsistensi untuk belajar bagaimana berperilaku dengan tepat.

Gigitan Cinta 

Mengapa kucing memberikan gigitan cinta? Kucing yang menggigit pemiliknya bisa menjadi masalah besar, tetapi jangan bingung antara gigitan cinta  dengan gigitan kucing Anda. Dikarenakan suatu alasan seperti dominasi, ketakutan, komunikasi, atau membela diri. Gigitan cinta kucing, juga dikenal sebagai agresi yang dipicu oleh belaian, terkadang dimulai dengan menjilati kemudian berkembang menjadi menggigit. Kucing biasanya santai dan tidak menunjukkan tanda-tanda agresi seperti mendesis atau menggeram.

Menurut PetMD.com, gigitan cinta kucing biasanya bukan tanda kasih sayang. Kemungkinan besar kucing mencoba memberi sinyal bahwa mereka sudah selesai berinteraksi (seperti mengelus). Jika petting terus berlanjut meskipun mereka berusaha untuk mengakhirinya, mereka mungkin menggigit. Gigitan cinta kucing juga bisa disebabkan oleh stimulasi yang berlebihan.

Kucing juga bisa menggigit secara tidak sengaja. Ketika mereka merawat diri mereka sendiri, mereka terkadang menggunakan gigi mereka. Mereka mungkin melakukan hal yang sama ketika mereka menjilati Anda, sekali lagi, secara tidak sengaja.

Juga, ingatlah beberapa kucing tidak senang jika dibelai bagian tubuhnya tertentu atau sama sekali tidak mau dibelai. Jika kucing Anda terus menggigit Anda dengan lembut (atau tidak terlalu lembut!) saat Anda mengelusnya,  mungkin merupakan sinyal ia tidak menyukainya. (asr)

Artikel ini awalnya diterbitkan di peoplelovinganimals.com

Debra adalah penulis People Loving Animals, sebuah blog yang didedikasikan untuk perawatan, kesehatan, dan pelatihan anjing dan kucing. Debra menyumbangkan 10% dari semua komisi yang diperoleh untuk amal hewan. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang Debra kunjungi peoplelovinganimals.com.

Beredar Pembicaraan Rahasia Xi Jinping  : Berniat Memiskinkan Tiongkok Untuk Selamatkan PKT?

0

Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok (PKT) akan segera digelar, tapi internal PKT  belum juga stabil, pihak birokrat dalam negeri melontarkan sebuah pembicaraan internal Xi Jinping ke luar negeri, yang mengungkap dialog rahasia antara Xi Jinping dengan pejabat tinggi partai juga para princeling (sebutan bagi putra-putri para penguasa RRT yang masih berkuasa, sudah pensiun, ataupun yang sudah almarhum, red.). Selain itu, media massa Hong Kong menyebutkan dalam Kongres Nasional ke-20 kali ini, PKT akan merevisi konstitusinya, akan menuliskan “menyelesaikan masalah Taiwan dan menyatukan tanah air” ke dalam konstitusi partai.

Topik 1: Memiskinkan dan Membuat Tiongkok Kelaparan Demi Selamatkan PKT, Ungkap Dialog Internal Xi Jinping?

Kurang dari sebulan lagi, Kongres Nasional ke-20 PKT akan digelar, hasil pembagian kekuasaan internal PKT juga akan segera dilansir. Akan tetapi pada 16 September lalu, sejumlah self-media luar negeri telah mengungkap sepucuk surat yang berasal dari kalangan birokrat dalam negeri RRT.

Dalam surat ini dijelaskan dua hal: Pertama, istilah “Xi Jinping di bawah, Li Keqiang di atas” yang baru-baru ini menjadi sensasi di luar negeri, sebenarnya tidak eksis, kekuasaan Xi tidak melemah, walau tidak bisa dijamin pasti menjabat kembali, tapi “peluangnya mencapai 80-90%”. Kedua, yang juga merupakan poin penting surat ini, telah diungkapkan suatu pembicaraan internal rahasia antara Xi Jinping dengan para petinggi partai berikut para “princeling”.

Isi pembicaraan tersebut, tidak bisa dibuktikan kebenarannya, apalagi kalangan birokrat PKT sangat tertutup dan tidak transparan, tapi penulis sempat membahas hal ini dengan sejumlah pakar permasalahan Tiongkok lainnya, dan menilai nada, irama dan penggunaan kosa kata dalam pembicaraan ini, memang sangat mirip dengan gaya bicara Xi, dan sangat “senada”. 

Pertama, tujuan utama Xi Jinping adalah hendak menumpas kalangan internal partai yang mengkritiknya telah melakukan “kultus individu” dan “melanggar peraturan”. Ia berkata, “Sejarah Tiongkok lima ribu tahun, pada berbagai era dan dinasti, semuanya melalui kultus individu, kuncinya adalah mampukah orang yang dipuji itu mengendalikannya dengan baik”. Ia juga mengatakan, “Partai kita mulai dari era Yan’an sudah melakukan kultus individu terhadap Ketua Mao, bertahun-tahun dipuji, malahan terciptakan sebuah Tiongkok yang baru”.

Poin Pertama: Xi Jinping Setuju Kultus Individu, Pusatkan Kekuasaan

Xi Jinping memang hendak memainkan “kultus individu”, juga setuju dengan “kultus individu”, dan merasa bahwa cara ini adalah cara memerintah sejak zaman dulu hingga sekarang.

Itu sebabnya selama sembilan tahun terakhir, bisa dilihat Xi Jinping terus memusatkan dan meluaskan kekuasaannya, mungkin setelah Kongres Nasional ke-20 ini, dia akan menjuluki dirinya sendiri dengan gelar “pemimpin rakyat”, sama seperti Mao Zedong.

Poin Kedua: Sanjung Mao Zedong, Remehkan Deng Xiaoping

Kedua, dari isi pembicaraan itu bisa dilihat, Xi Jinping terus menerus menyanjung Mao Zedong (dibaca: mao ce tung), sekaligus juga meremehkan Deng Xiaoping (dibaca: teng siao bing). Sebagai contoh, ada orang mengkritiknya telah “melanggar peraturan” dengan menjabat ulang sebanyak tiga kali, jawabannya adalah “peraturan memang perlu dilanggar. Bukankah Ketua Mao mengatakan: Tidak melanggar maka tidak akan bangkit. Bukankah peraturan yang dibuat Ketua Mao, juga telah dilanggar oleh Deng Xiaoping?”

Xi bahkan diam-diam mengkritik Deng Xiaoping dengan teori “kucing hitam kucing putih”, dia berkata “kucing apapun itu, yang bisa menangkap tikus adalah kucing yang baik, bukankah ini sesuai dengan paham materialisme dialektis”, Xi juga menekankan, “kucing yang menangkap tikus, ada dimana saja, tapi kucing yang berwarna merah, sangat jarang dijumpai, inilah masalah yang paling inti dalam partai kita, rezim kita ini”.

Dari pernyataan dan perbuatan Xi Jinping saat ini, memang sangat sesuai dengan pemikiran ini, Xi Jinping tidak hanya terus berusaha memisahkan diri dari “reformasi keterbukaan” Deng Xiaoping, sebaliknya justru melangkah seirama dengan “totaliterianisme tekanan tinggi” dan “revolusi terus menerus” ala Mao Zedong.

Seperti artikel Xi Jinping yang diterbitkan pada 16 September lalu oleh media partai Qiushi, yang juga kembali mengusung pernyataan-pernyataan dari masa Revolusi Kebudayaan, dan menekankan “melakukan revolusi sosial nan agung”. Dari sini dapat dilihat, bahwa Mao adalah “guru pembimbing” bagi Xi Jinping, dia ingin setara dengan Mao, membangun kembali era revolusi yang penuh dengan gejolak.

Poin Ketiga: Anggap Diri Adalah “Pelindung Partai”, Membela & Pertahankan Kekuasaan PKT

Xi Jinping mengkritik Deng Xiaoping, mengkritik reformasi keterbukaannya telah memelihara banyak “kaum kapitalis” di dalam partai, membuat partai komunis telah berubah karakter dan keropos. Dia berkata, “Partai komunis bukan partai yang menciptakan kekayaan, melainkan adalah partai revolusi, adalah partai merah, adalah partai yang memegang kekuasaan.”

Dia juga berkata, tujuannya adalah untuk melindungi “gen merah murni” di dalam partai, sehingga dengan terpaksa harus menjabat kembali. Dia berkata, “Saya tidak ingin menjabat kembali, tapi saya tidak tenang. Jika digantikan orang lain, maka dengan cepat akan semakin keropos dan membusuk, akan sepenuhnya berubah total menjadi kapitalis.”

Ini berarti di dalam benak Xi Jinping, dia sama sekali tidak peduli akan masa depan negara, tidak peduli akan kehidupan dan kesejahteraan rakyatnya, melainkan hanya peduli untuk “melindungi partai komunis” dan “melindungi kekuasaan”. Hal ini sangat sejalan dengan apa yang dilakukan selama ini.

Poin Keempat: Boleh Hancurkan Perekonomian, Tidak Boleh Hancurkan Kekuasaan

Dalam jalan pikiran Xi Jinping, perekonomian Tiongkok boleh dihancurkan, tapi kekuasaan PKT tidak boleh hancur. Dalam pembicaraan tersebut, Xi Jinping mengkritik sejumlah anggota partai yang menudingnya akan menghancurkan perekonomian, dia berkata sejak 10 tahun silam ketika dia mulai melakukan gerakan pemberantasan korupsi, ada orang yang mengingatkan dirinya agar tidak menghancurkan perekonomian, “Jangan sampai membuang kotoran sampai anak pun ikut terbuang”.

Tapi dia berdalih, pada saat masih muda masuk dalam barisan pemuda di desa, semua orang sangat miskin, setiap keluarga mempunyai 4-5 orang anak, tapi sekarang ekonomi sudah membaik, setiap keluarga malah hanya mempunyai 1-2 orang anak, bahkan tidak mau mempunyai anak. Jadi menurut Xi setelah ekonomi membaik, justru membuat semua orang takut hidup susah, bahkan membuat partai menjadi bobrok.

Xi berkata, “Memang sebaiknya sedikit menderita, mengalami kemiskinan, kita semua saat masih kecil sangat menderita, mengapa setiap hari kita justru merasa bahagia?” Dia menekankan, “Masalah ekonomi saya sama sekali tidak khawatir, sesulit apapun, apakah lebih sulit daripada tiga tahun bencana di masa kita kecil dulu? Bukankah sesulit itupun sudah kita lalui? Jadi saya tidak takut miskin, yang saya takuti adalah melupakan asal mula, yang saya takuti adalah melupakan tujuan dan membusuk.”

Dari perkataan ini, dapat dilihat bahwa Xi Jinping benar-benar telah dicuci-otak dengan sangat tuntas oleh budaya partai, ia melindungi partai dengan sepenuh hati, melindungi kekuasaan partai komunis serta kekuasaannya juga, dan malahan telah menjadi budak nomor satu partai komunis.

Hal ini juga diperlihatkan sepenuhnya lewat gerakan “Zero COVID”-nya, dan demi melindungi kewibawaan Ketua Xi baik di Shanghai maupun Chengdu atau di kota-kota lainnya, dilakukan lockdown tanpa toleransi, tidak peduli bahwa rakyat sampai kehabisan pangan, perintah partai mutlak harus diselesaikan,….. Boleh membiarkan rakyat mati kelaparan, tapi tidak boleh kehilangan kekuasaan dan kewenangan partai, inilah inti pemikiran Xi Jinping saat ini.

Intinya, surat ini juga membuat kita dapat memperkirakan, sejumlah hal yang akan terjadi selanjutnya:

Pertama, Xi Jinping akan menjabat kembali pada Kongres Nasional ke-20 mendatang, tapi ketidakpuasan dan keraguan internal partai terhadap dirinya masih cukup mendalam, pertikaian dan konflik antar faksi di dalam tubuh PKT masih akan terus berlanjut.

Kedua, Xi Jinping tidak akan melakukan reformasi keterbukaan, dia akan membawa Tiongkok menempuh jalan revolusi merah seperti era Mao Zedong dulu, selalu ada gerakan politik, konflik internal partai akan terus terjadi. Bahkan ada kemungkinan akan menutup negara dari dunia luar, atau disebut juga dengan istilah “mengisolasi diri”.

Ketiga, setelah Xi Jinping menjabat kembali, perekonomian Tiongkok dikhawatirkan tidak akan membaik, mungkin akan mengalami situasi kemerosotan jangka panjang, walaupun tidak begitu besar kemungkinan decoupling sepenuhnya dengan perekonomian dunia, tapi skala perdagangan luar negerinya akan menyusut drastis, dan berubah menjadi mengutamakan “sirkulasi internal” dalam negeri, yang juga akan semakin lama semakin mengarah menjadi “berdikari”.

Singkat kata, langkah selanjutnya Xi Jinping akan memimpin Tiongkok menuju “Korutisasi” (menjadi seperti Korea Utara, red.), dalam hal politik akan menerapkan kekuasaan tekanan tinggi, sentralisasi kekuasaan di tangan satu orang, namun perekonomian akan kehilangan fleksibilitas dan inovasinya, akan kehilangan daya tarik bagi modal asing, akhirnya akan membuat Tiongkok menjadi negara diktator yang suka mengobarkan perang, menjadi negara kuat namun rakyat miskin.

Topik 2: Selesaikan Masalah Taiwan Ditulis Dalam Konstitusi Partai, Perang Kedua Seteru Tak Lama Lagi?

Walaupun dua hari terakhir Xi Jinping berkunjung ke negara Asia Tengah, tapi ketegangan hubungan Selat Taiwan tetap menjadi sorotan masyarakat internasional. Pada saat itulah, media massa Hong Kong tiba-tiba menerbitkan artikel, memperkirakan pada Kongres Nasional ke-20 ini, PKT akan menambahkan sejumlah konten, hasilnya salah satu poin penting adalah Xi Jinping kemungkinan akan menambahkan “penyelesaian masalah Taiwan dan mewujudkan penyatuan tanah air” ke dalam konstitusi partai.

Apabila kali ini Xi Jinping mengubah konstitusi partai, dan benar-benar memasukkan pernyataan “menyelesaikan masalah Taiwan dan mewujudkan penyatuan tanah air”, maka itu berarti Xi Jinping telah mendeklarasikan kepada partai, akan secara resmi menghadapi masalah Taiwan, secepatnya mewujudkan “penyatuan tanah air”, dengan kata lain adalah menguasai Taiwan secara riil.

Sebenarnya hal ini pun tidak mengejutkan bagi pihak luar, seperti yang pernah kita bahas sebelumnya, setelah Xi Jinping menjabat kembali pasca Kongres Nasional ke-20, akan ada tekanan yang semakin besar untuk mengambil alih Taiwan, dan harus mengirim pasukan untuk merebut Taiwan, hanya saja hampir tidak mungkin dilakukan pada tahun ini, kemungkinan itu juga tidak begitu besar dilakukan di tahun depan, karena kemampuan pendaratan tempur dan perlengkapan amfibi PKT saat ini tidak memadai.

Namun, PKT pasti akan mempercepat persiapannya untuk mengirim pasukan, khususnya pada 2027, risiko berperang bagi kedua daratan adalah paling tinggi. Karena tahun tersebut, akan menjadi tahun terakhir Xi Jinping menjabat ketiga kalinya. Jadi bagi Xi Jinping, merebut Taiwan memiliki arti penting yang kian hari kian mendesak.

Terakhir, singkat kata, dipastikan PKT memiliki motivasi dan rencana untuk menyerang Taiwan secara militer, tapi kapan akan bertindak, bagaimana bertindak, saat ini mungkin masih merupakan “teka teki yang bergulir”. Tapi pihak Taiwan harus melakukan persiapan yang terbaik dengan rencana menghadapi hal terburuk yang bakal terjadi, tidak bisa meremehkan. Seperti yang dikatakan dalam taktik perang Sun Tzu: “Jangan berharap musuh tidak akan datang, harus selalu siap sedia menghadapi datangnya musuh”. (sud)

Antrean Panjang Warga Hong Kong Yang Berkabung Bagi Sang Ratu

0

Qianyuan – hk.epochtimes.com

Baru-baru ini (per 15/09), banyak media massa memberitakan kondisi berkabung di depan gedung Konsulat Jenderal Inggris di Hong Kong, di bawah suhu tinggi yang mencapai 34oC itu barisan antrian warga Hong Kong yang datang untuk berkabung bagi Ratu Inggris mencapai tiga jam panjangnya.

Terhadap topik ini, media massa dalam dan luar negeri memberitakannya secara sangat berbeda, seperti di BBC yang berjudul: “Pernyataan Sikap Politik Alternatif di Bawah UU Keamanan Nasional dan Kerinduan Kolonial”; sedangkan di RFI (Prancis) judulnya adalah: “Warga Hong Kong Berduka Bagi Ratu Inggris, Dibandingkan Dengan Xi Jinping”.

Sementara judul berita pada situs pers RRT (Republik Rakyat Tiongkok) justru terkesan agak iri, seperti judul pada NetEase Inc. yang berbunyi: “Ratu Inggris Telah Mangkat Empat Hari, Belasungkawa di Hong Kong Semakin Menjadi-Jadi: Barisan Belasungkawa Antri 3 Jam Menyebut Diri Sebagai Rakyatnya”, artikel itu bahkan mengandung makna mengutuk pernyataan sikap warga Hong Kong yang mengenang pemerintahan Inggris itu, berdasarkan pola pikir penulis setelah terus menelusuri di internet, sangat besar kemungkinan para warga yang berkabung akan dicap telah melanggar “UU Keamanan Nasional Hong Kong”, dan akan ditangkap untuk dikurung beberapa hari di dalam sel gelap.

Daripada mengatakan warga Hong Kong berkabung bagi Ratu Inggris, lebih tepat dikatakan warga Hong Kong berkabung atas hilangnya kebebasan bagi warga Hong Kong, jika dibandingkan dengan toleransi, kebebasan dan keterbukaan di bawah pemerintahan Britania Hong Kong (Hong Kong di bawah kekuasan Britania, red.), Hong Kong yang sekarang sedang berpacu di tengah jalan yang penuh ketakutan, tertutup, dan juga kediktatoran.

Di bawah perbandingan yang begitu menakutkan ini, bagaimana mungkin musim panas yang menyengat dan antri 3 jam dapat menyurutkan tekad warga untuk melakukan “pernyataan sikap politik”, seharusnya setiap warga Hong Kong yang memiliki hati nurani memang patut turun ke jalan, menggunakan cara masing-masing yang unik untuk menyampaikan kesedihannya, tidak hanya kesedihan terhadap Ratu Inggris, terlebih lagi karena kerinduan pada kebebasan yang telah terkikis.

Mungkin banyak orang tidak memperhatikan, tanggal 8 September adalah hari berkabung Ratu Elizabeth II, sedangkan 9 September adalah hari meninggalnya Mao Zedong (dibaca: mau ce tung). Banyak orang menyampaikan perasaan mereka di Twitter: “Hari ini, orang yang paling jahat di dunia telah mati, di bawah kepemimpinannya, delapan puluh juta warga Tiongkok mati mengenaskan.” Selain orang Tiongkok yang telah didoktrin secara ekstrem dan sampai hari ini masih mengenang Mao Zedong, di dunia ini dimana masih ada orang yang akan memberikan bunga baginya? Ratu vs Mao Zedong, reputasi siapa yang lebih baik, tidak perlu dijelaskan lagi.

Kekuasaan raja Inggris selama ratusan tahun, telah mengalami kematian namun terlahir kembali secara terus menerus melalui proses peletakan kekuasaannya, “the empire on which the sun never sets” di masa lalu, kekuasaan hegemoni itu sudah tiada, tapi orang Inggris telah menciptakan berbagai sistem termasuk Monarki Konstitusional, pemisahan kekuasaan, pemilu demokrasi dan lain sebagainya justru telah sukses diaplikasikan di berbagai penjuru dunia, bahkan belasan pertandingan olahraga yang diciptakan oleh orang Inggris juga masih terus bertahan.

Tanpa perlu menggunakan kekuatan militer, tidak perlu ekspansi ke luar negeri, Inggris yang berpijak pada moralitas dan posisi dominan dalam hal budaya, tetap makmur ekonomi negaranya dan dihormati oleh negara lainnya.

Meninggalkan pemerintahan kolonial, meninggalkan perang dengan kekuatan militer, justru membuat Inggris memperoleh masa pemerintahan yang panjang dan damai, hal ini seperti yang dikatakan filsuf Tiongkok bernama Laozi (juga disebut Lao Tzu atau Lao-Tze, red.) “tanpa perlu berbuat namun segalanya diperbuat”, juga seperti yang dikatakan Konfusius “memerintah dengan moral, ibaratnya Polaris (bintang utara, red.), diam di posisinya dan selalu dikelilingi semua bintang lainnya”.

Monarki Inggris dengan segala yang dilakukannya, sejalan dengan pemikiran Konfusius dan Buddha pada zaman Tiongkok kuno, bukankah itu yang disebut sebagai “moralitas raja”? Inilah penyebab ketika sang ratu mangkat, begitu banyak orang di seluruh dunia menyampaikan belasungkawa, banyak warga Hong Kong menghabiskan waktu seharian hanya untuk mempersembahkan seikat bunga, karena inilah kemenangan “moralitas raja”, yang tidak bisa dibayangkan oleh pejabat PKT yang suka menindas rakyat.

Masih segar dalam ingatan, hasil perbandingan begitu jelas, sepertinya hati kaca PKT yang rapuh itu akan hancur lagi. Warga Hong Kong juga memberikan suaranya dengan cara angkat kaki, meninggalkan kampung halaman, dan bermigrasi ke berbagai negara asing.

Menurut statistik, dari 2021 sampai 2022, sebanyak 113.000 warga telah meninggalkan Hong Kong dan bermigrasi ke negara lain, jumlah warga yang bermigrasi tidak hanya mencapai yang tertinggi sejak 1997, faktanya mencapai beberapa kali lipat dibandingkan tahun-tahun normal (tanpa gejolak) sebelumnya.

Di antara warga yang bermigrasi, pada dasarnya adalah para kawula muda dengan keahlian profesional, bisa dikatakan kebijakan RRT yakni: “mempertahankan Hong Kong tapi tidak mempertahankan warganya” telah mulai terlihat dampaknya, Hong Kong di masa mendatang, pasti akan mengalami penuaan usia warga (ageing population, red.) yang semakin parah, perekonomian pun akan terus merosot, secara perlahan PKT sedang membunuh Hong Kong, surga Asia dengan kemakmuran ekonomi, kemajuan budaya, serta kebebasan berpolitik itu telah lenyap dan tidak akan kembali lagi! (SUD)

Miles Maochun Yu : Provokasi Selat Taiwan Namun Sasaran Utamanya Amerika Serikat 

0

Mantan penasihat utama kebijakan dan perencanaan terhadap Tiongkok pada Kemenlu AS yang juga Direktur Hudson Institute yakni Miles Maochun Yu, baru-baru ini dalam artikelnya di media Taiwan yang berbahasa Inggris yakni The Taipei Times menganalisa tindakan “perang semu” Beijing terhadap Taiwan berikut maksud yang sebenarnya.

Ia menyatakan, perang Republik Rakyat Tiongkok (RRT) terhadap Taiwan adalah palsu, provokasi Partai Komunis Tiongkok (PKT) di Selat Taiwan, sasaran utamanya sebenarnya adalah AS.

“Strategi besar PKT terus menerus melakukan provokasi di Selat Taiwan, adalah untuk mendorong pertarungan global PKT dalam rangka melawan pemimpin negara demokrasi kapitalis dunia yakni AS. Semua krisis besar di Selat Taiwan, diprovokasi oleh Beijing untuk mendorong strategi besar PKT berkonfrontasi melawan AS,” Miles menulis. 

Disebutkannya beberapa contoh sejarah krisis di Selat Taiwan sejak awal hingga akhir.

Yang paling awal adalah di era Mao Zedong (dibaca: mau ce tung). Untuk mengkonfrontasi pasukan marinir AS yang mendarat di Libanon, serta memboikot gerakan “Revisionisme” dan “Anti-Revolusi Kapitulasi” oleh pemimpin Uni Soviet kala itu Nikita Khrushchev terhadap imperialisme AS dan aksinya di Timur Tengah, pada Agustus 1958 Mao Zedong mengobarkan serangan meriam dahsyat terhadap Kepulauan Kinmen dan Matsu (milik Taiwan, namun secara geografis lebih dekat ke RRT). Kejadian ini pun membuat seluruh dunia nyaris di ambang perang nuklir akibat krisis di Selat Taiwan ini.

Mantan dokter pribadi Mao Zedong yakni Li Zhisui dalam memoarnya menuliskan, “Ini adalah aksi provokasi Mao terhadap Khrushchev yang berusaha meredakan ketegangan hubungan Uni Soviet dengan AS… Bagi Mao, serangan meriam terhadap Kinmen dan Matsu hanyalah sebuah pertunjukan, untuk membuat Khrushchev dan Eisenhower mengetahui bahwa mereka tidak bisa mengekang PKT, sekaligus merusak permainan Khrushchev untuk mencari perdamaian. Permainan ini adalah suatu pertaruhan yang menakutkan, seluruh dunia mengalami ancaman meletusnya perang nuklir, mungkin akan mengorbankan jutaan nyawa rakyat Tiongkok yang tak berdosa.”

Pada 1995-1996, PKT kembali meluncurkan rudal di perairan dekat Taiwan, menciptakan krisis Selat Taiwan berikutnya. Aksi ini adalah untuk menakut-nakuti warga pemilu di Taiwan, tapi yang lebih penting lagi adalah mengancam Washington. Setelah kejadian, Sekjen PKT Jiang Zemin secara terbuka membual, “Dalam masalah Taiwan… dua kali latihan perang kami di Selat Taiwan telah menggertak luar dalam pemerintahan AS.” 

PKT Maksimalkan Ketegangan di Selat Taiwan, Berusaha Memaksa AS Mengalah Untuk Bekerjasama

Miles mengatakan, kelicikan ala Machiavellian (disebut juga Thick Face Black Heart Theory, red.) oleh PKT ini masih terus berlanjut hingga kini.

“PKT menilai, yang dimaksud AS sebagai kunci untuk melawan konspirasi PKT adalah seperangkat strategi ‘berinteraksi sembari mengepung’. PKT juga merasa yakin, aksi penanggulangan Beijing seharusnya adalah ‘konfrontasi untuk mendorong kerjasama’.” simpulnya.

Miles menyatakan, karena adanya perhitungan semacam inilah, PKT telah memicu timbulnya krisis di Selat Taiwan saat ini.

“Tujuannya adalah semaksimal mungkin meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan, memaksa kalangan petinggi AS yang dianggapnya lemah dan plin-plan untuk tunduk terhadap persyaratan yang diajukan PKT dan mau bekerjasama dengan Beijing. Mereka berusaha memaksa AS untuk tidak mendukung Taiwan yang mencintai kebebasan, kedaulatan, dan demokrasi, dan memanfaatkan situasi ini untuk menjatuhkan wibawa dan posisi kepemimpinan AS di seluruh dunia”, imbuh Miles.

Miles menjelaskan, Partai Komunis Tiongkok (PKT) adalah penganut ideologi Marxisme-Leninisme. Dan semua pemimpin PKT, mulai dari Mao Zedong sampai Xi Jinping, sama sekali tidak menutupi niatnya untuk menggulingkan kapitalisme di seluruh dunia, bahkan secara rinci dan terbuka memaparkan tujuan strategis PKT yang berlandaskan pada keyakinan PKT ini.

Miles menyatakan, AS adalah pemimpin dunia dalam sistem kapitalisme, hanya dalam hal ini saja, AS telah dipandang sebagai musuh nomor 1 PKT; dan Beijing tidak dapat mentolerir AS yang menjadikan Taiwan sebagai sekutu dan rekannya, AS telah meningkatkan jalinan hubungan tidak resminya dengan kawasan otonomi kepulauan ini.

Mengungkap Kurangnya Alasan Kuat PKT Mengumumkan Perang Terhadap Taiwan Sehingga Mencari Berbagai Alasan

Miles berkata, sejak merebut kekuasaan di Tiongkok, PKT terus mengobarkan “perang palsu” (phoney war, red.) terhadap warga dan pemerintahan Taiwan, karena PKT selalu menghadapi lawan imajiner dengan gelar yang semu, seperti Don Quixote menyerang kincir angin.

Dalam “perang palsu” ini, banyak prasyarat fiktif yang disebutkan PKT sama sekali tidak mendasar. Seperti, selama ini Taiwan tidak pernah menjadi bagian dari Republik Rakyat Tiongkok (PKT). Sejak 1949, tidak satu inci pun wilayah Taiwan yang berada di dalam wilayah kekuasaan rezim PKT.

Miles mengatakan, isu Separatisme Taiwan yang diciptakan oleh Beijing hanya bertujuan untuk mengalihkan perhatian, saat ini belum ada seorang pun politisi Taiwan yang berinisiatif untuk merdeka.

Ia menyatakan, semua pemimpin politik Taiwan sekarang ini, yakni: kedua partai besar baik Partai Progresif Demokrat maupun Kuomintang (Partai Nasionalis Tiongkok, red.), selalu berupaya mempertahankan kondisi ini. Dan kondisi ini dapat ditelusuri hingga tahun 1949. 

“Jika sejak 1949 faktanya Taiwan telah berada dalam kondisi merdeka, maka sekarang ini (dengan sendirinya) Taiwan tidak perlu mengumumkan kemerdekaannya”, cetus Miles.

Pada 2016, satu keputusan bersejarah dari Mahkamah Arbitrase Antar Bangsa di Den Haag secara jelas menyebutkan, berlandaskan pada hak sejarahnya, klaim ekspansi oleh Beijing yang hendak menggariskan kedaulatannya atas wilayah darat atau laut yang belum pernah dikuasai sebelumnya, “adalah tidak memiliki dasar hukum”. Ruang lingkup pengaruh dari keputusan ini bahkan jauh melampaui wilayah Laut Tiongkok Selatan.

Membandingkan Peta 1949, Wilayah Yang Dijual PKT Setara Dengan Beberapa Pulau Taiwan

Miles menjelaskan, karena PKT bermuka dua dan oportunis, “perang palsu” PKT terhadap Taiwan bahkan bersifat menipu. PKT masih berupaya menciptakan semacam persepsi yang keliru bahwa Taiwan adalah wilayah milik PKT yang hilang yang harus dikembalikan kepada si empunya.

Ia menyatakan, sebenarnya, rezim RRT selalu meremehkan wilayah kedaulatan Tiongkok dan hanya mengambil keuntungan. Cukup dengan membandingkan peta wilayah Tiongkok yang diterbitkan secara resmi oleh PKT saat berkuasa pada 1949, dengan peta wilayah Tiongkok saat ini, maka akan dapat ditemukan titik terangnya.

Sejak 1949, pemerintah partai komunis Beijing dengan sukarela menyerahkan wilayah Tiongkok bagi negara tetangganya utamanya sesama negara komunis, seperti Uni Soviet, Mongolia, dan Burma. Semua wilayah yang telah diberikan PKT itu, luasnya mencapai puluhan kali lipat luas Taiwan yang hanya berupa pulau kecil.

Diplomatik PKT Tidak Memiliki Prinsip Yang Bisa Dipercaya

Menurut Miles, Beijing menentang prinsip “satu Tiongkok satu Taiwan” sebagai cara untuk menyelesaikan konflik antar negara berdaulat dengan politik dan ideologi yang sama sekali berbeda namun memiliki warisan budaya dan sejarah yang sama.

Akan tetapi, secara diplomatik, pada 1992 Beijing mengakui Semenanjung Korea dengan kebijakan “satu Pyongyang satu Seoul”, semudah itu PKT mengkhianati Korea Utara yang selama ini merupakan sekutunya. Sama halnya dengan secara diplomatik PKT mengakui Jerman Barat, tapi juga menjalin hubungan resmi dengan Jerman Timur yang dikuasai komunis. “Dalam hal hubungan diplomatik PKT selalu berorientasi pada oportunisme, dan bukan mengedepankan prinsip”, demikian disimpulkan oleh Miles. (sud)

Energi Tak Mencukupi, Harga Tarif Listrik Meroket!  Negara-negara Eropa Mencari Solusi

Lin Yi – NTD

 Meluasnya krisis energi  menempatkan banyak negara Eropa dalam masalah. Pemerintah di seluruh dunia sedang mencari solusi yang berbeda untuk menghadapi musim dingin mendatang.

Dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya yang sedang berjuang mengatasi kebutuhan energi, Jerman adalah negara yang paling bergantung kepada gas Rusia. Jerman harus memperluas sumber impor energinya, sejak Rusia memutuskan sambungan gas alam  pipa Nord Stream seminggu lalu.

Pada Rabu (7/9), Kanselir Jerman Olaf Scholz menekankan bahwa peningkatan infrastruktur gas alam Jerman adalah kunci untuk menghilangkan ketergantungan energi Rusia.

Kanselir Jerman Olaf Scholz  berkata ;  “Kami memutuskan  membangun terminal LNG di pantai utara Jerman untuk membangun jaringan pipa yang diperlukan untuk impor. Dengan cara ini kami dapat mengimpor gas tanpa bergantung pada Rusia. Kami telah memperluas kuantitas impor dari Belanda, Belgia, dan Prancis.”

Selain Jerman, Austria juga sangat bergantung pada gas Rusia. Pemerintah Austria harus memberlakukan pembatasan tarif karena pemotongan pasokan gas alam menyebabkan menaikkan harga listrik.

Kanselir Austria Karl Nehammer mengatakan “Untuk mengendalikan tagihan biaya listrik, akan ada pembatasan konsumsi listrik,  ketika konsumsi listrik kurang dari 2.900 kWh, harga 10 sen per kWh dapat dinikmati.”

Aturan yang diterapkan Austria  mulai berlaku pada  Desember, dapat menghemat rata-rata tiga keluarga 500 euro per tahun dalam tagihan listrik, tetapi akan dikenakan tarif pasar yang lebih tinggi jika pemakaian lebih dari 2.900 kWh.

 Perdana Menteri Inggris Liz Truss yang baru diangkat juga akan meluncurkan langkah-langkah baru untuk menangani krisis energi.  Pemerintah Inggris mungkin menawarkan rencana hingga 100 miliar poundsterling untuk mengendalikan melonjaknya biaya energi  dan rumah tangga.(hui)

Putin Instruksikan Mobilisasi Pasukan, Tiket Penerbangan Internasional dari Rusia Langsung Habis Diborong Warga Hingga Aksi Demonstrasi Meledak

NTD/CNA

Perang Rusia – Ukraina telah berlangsung berbulan-bulan lamanya, membuat warga sipil Rusia semakin “menyadari” apa yang perlu dilakukan, terutama setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial pada 21 September pagi hari. Tidak lama setelah itu tiket penerbangan dari Rusia ke luar negeri langsung habis dipesan warga. Selain itu, demonstrasi muncul kembali di berbagai tempat Rusia.

Putin mengumumkan rencana mobilisasi militer dalam pidato nasionalnya. Ia mengatakan bahwa bagi warga sipil yang pernah bertugas di militer, memiliki keahlian dalam militer dan pengalaman terkait yang akan menerima perintah mobilisasi. Putin juga mengatakan bahwa para warga yang dimobilisasi akan menerima pelatihan militer tambahan terlebih dahulu secara sukarela yang sebagian besar konten pelatihannya berasal dari pengalaman yang diperoleh dari medan perang dengan Ukraina, setelah itu baru dikirim ke angkatan.

Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu menyebutkan beberapa rincian dalam pernyataannya, termasuk target warga sipil yang akan dimobilisasi adalah sebanyak 300.000 orang. Ini hanya 1% dari mobilisasi nasional. Para mahasiswa bukan target mobilisasi, dan bagi mereka yang menjalani layanan wajib selama satu tahun tidak dikirim ke garis depan.

Media “Washington Post” mengungkapkan bahwa sebagian besar dari mereka yang terkena pengaruh mobilisasi parsial adalah mereka yang berusia di bawah 35 tahun yang pernah memiliki kepangkatan dari militer meski bertingkat junior. Beberapa dari mereka telah menerima pemberitahuan tertulis di kantor atau rumah mereka, dan beberapa telah diidentifikasi di jalan dan disuruh menjalani pemeriksaan medis. Ada pula yang menerima pesan mobilisasi lewat telepon.

Kerabat yang cemas telah bertanya ke sana ke mari soal cara untuk meninggalkan Rusia atau menghindari panggilan. Tiket pesawat ke beberapa tujuan luar negeri yang masih bisa diterbangi terjual habis dalam waktu sekejap. Rusia yang terkena sanksi Barat menyebabkan sebagian besar penerbangan internasionalnya terganggu.

Ada banyak pencarian trending seperti “cara meninggalkan Rusia” dan bahkan “cara memotong tangan dan kaki di rumah” yang muncul Google.

Seorang warga Moskow anonim yang pernah bertugas di militer dan memiliki pengalaman tempur mengatakan : “Sejak bulan Februari tahun ini, mereka (otoritas militer Rusia) terus berusaha mencari saya  dan menghendaki saya untuk bergabung kembali di militer”. Pria itu mengatakan bahwa dirinya tidak cuma dihimbau untuk ikut mobilisasi seperti orang-orang lainnya, tetapi sudah langsung ditelepon oleh kantor rekrutmen anggota miiter yang memintanya besok untuk langsung pergi menjalani pemeriksaan medis.

Demonstrasi telah pecah tidak hanya di kota-kota besar seperti Moskow dan St Petersburg, tetapi juga di kota-kota sejauh di Siberia. Kelompok pengawas OVD-Info mengatakan pada 21 September bahwa lebih dari 1.300 orang pengunjuk rasa telah ditangkap.

Media “New York Times” mengutip ucapan para analis militer memberitakan bahwa mobilisasi lokal tidak akan memiliki dampak langsung di medan perang untuk saat ini, karena butuh waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk memobilisasi, melatih dan memperlengkapi pasukan siap tempur tambahan. Namun, Michael Kofman, Direktur Institut Rusia di CNA, sebuah lembaga analisis pertahanan nirlaba di Virginia, AS berpendapat bahwa langkah-langkah Rusia, termasuk melarang para sukarelawan militer untuk meninggalkan kamp, ​​diharapkan dapat mengatasi kekurangan personil militer di medan perang dengan Ukraina.

Selain itu, New York Times percaya bahwa beberapa pernyataan Putin yang memanaskan perang sebagian besar adalah gertakan belaka, Namun, ucapannya itu masih akan memperdalam dilema yang sudah ada sejak awal perang antara Rusia dengan Ukraina bagi pihak Barat, yakni seberapa jauh bantuan senjata dan logistik militer ke Ukraina dapat berjalan tanpa partisipasi nyata pasukan NATO dalam perang ?

Sylvie Bermann, mantan duta besar Prancis untuk Rusia, mengatakan : “Saya percaya intimidasi nuklir Putin adalah gertakan, tetapi itu pasti akan menakut-nakuti Barat dan sekali lagi menyoroti perbedaan dalam bantuan militer ke Ukraina. Bagaimana pun sudah ada orang yang merasa bahwa terus menerus mensuplai senjata kepada Kyiv terlalu bahaya”.

Barat percaya bahwa sanksi Barat pasti akan memukul keras ekonomi Rusia, tetapi media Rusia “Interfax” melaporkan bahwa Kementerian Pembangunan Ekonomi Rusia memperkirakan bahwa produk domestik bruto (PDB) Rusia tahun ini akan mengalami pertumbuhan negatif 2,9% dan negatif 0,8% untuk tahun depan. Tetapi 2024 dan 2025 dapat berubah menjadi pertumbuhan positif sebesar 2,6%.

Selain itu, Denis Manturov, Wakil Perdana Menteri Rusia dan Menteri Perdagangan dan Industri saat menghadiri forum migas mengklaim bahwa otonomi teknologi Rusia di bidang migas diperkirakan dapat meningkat dari saat ini yang 60% menjadi 80% pada tahun 2025. (sin)

PKT Ingin Tiru Cara Dinasti Qin Berjaya di Tiongkok Tapi Mempercepat Hengkangnya Perusahaan Barat

0

NTD

Di bawah pengendalian ketat yang diterapkan otoritas Tiongkok terhadap penyebaran epidemi, virus COVID-19 selain tidak mau dikendalikan malahan muncul di berbagai tempat di Tiongkok. Sedangkan panjang pendeknya waktu serta ketat longgarnya pembatasan pencegahan epidemi yang dilakukan oleh pihak berwenang setempat lebih bergantung pada kebutuhan politik dan data mengenai jumlah kasus yang dilaporkan ke pusat pemerintahan. Situasi yang tidak menentu inilah yang membuat perusahaan asing yang beroperasi di Tiongkok memperkecil skala bisnisnya untuk menghindari risiko kerugian.

Data resmi pemerintah Tiongkok pada 21 September menyebutkan bahwa meskipun pemerintah daerah patuh dalam melaksanakan kebijakan Nol Kasus Infeksi jangka panjang, tetap masih terdapat kasus infeksi baru di 20 provinsi Tiongkok. Provinsi-provinsi seperti Guizhou, Heilongjiang dan Daerah Otonomi Tibet berada di peringkat tiga teratas. Karena itu kontrol penyebaran yang ekstrem masih perlu terus dilakukan di seluruh wilayah.

Selama Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20 (mulai 1 hingga 20 Oktober), otoritas ibu kota Beijing wajib memperkuat inspeksi keamanan dan desinfeksi terhadap kiriman paket ekspres, melarang keras penerbangan drone. Selain itu, selama liburan dan perayaan hari jadinya RRT, para warga sipil di berbagai kota besar dan provinsi seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou, Jiangxi, Zhejiang dan lainnya dihimbau untuk tetap berada di tempat atau melakukan perayaan di tempat, tidak melakukan perjalanan jarak jauh. Sebuah komunitas di Kota Zigong, Sichuan, baru-baru ini dijadikan percontohan dalam manajemen pengontrolan penyebaran epidemi yang disebut “1 positif 10 rumah tangga jadi suspek”. Hal ini telah menimbulkan perdebatan panas masyarakat.

Zhang Tianliang, seorang pakar sejarah dan budaya mengatakan dalam video channel “Tianliang Time” : “Sistem yang diterapkan otoritas Tiongkok sekarang mengingatkan kita pada sistem hukum yang menggunakan pendekatan hukuman kolektif yang diluncurkan oleh Adipati Xiao dari Qin (381 SM – 338 SM) setelah Reformasi Shang Yang (356 SM) pada era Dinasti Qin. (Red. Setelah Reformasi Shang Yang, Dinasti Qin menjadi makmur dan kuat, ia meletakkan dasar bagi kekuatan solid Dinasti Qin di Zaman Negara-Negara Berperang (475 SM – 221 SM), dan memainkan peran penting dalam kejayaan Dinasti Qin). Dengan kata lain bahwa pemerintah Tiongkok ingin memperketat pengontrolan terhadap masyarakat dengan mengikuti teori hukuman kolektif. Jadi jika satu orang dalam keluarga menimbulkan masalah, maka 10 keluarga lainnya menjadi suspek”.

Pengusaha kaya Taiwan Robert Tsao mengatakan : “Yang ada dalam kepalanya (Xi Jinping) cuma hal-hal yang diberikan Mao Zedong kepadanya di masa lalu, Revolusi Kebudayaan, Buku Merah Kecil dan Kutipan Mao, jadi benaknya tidak berkesempatan untuk menyentuh konsep peradaban modern”.

Kebijakan Nol Kasus yang terus diperketat, serta meningkatnya ketegangan geopolitik telah meningkatkan risiko pemisahan ekonomi, dan mempercepat hilangnya bakat dan industri dari Tiongkok.

Tiga laporan terakhir menunjukkan bahwa investasi perusahaan-perusahaan Eropa di daratan Tiongkok menurun secara tajam. “Kamar Dagang Eropa di Tiongkok” menunjukkan bahwa setelah pecahnya epidemi, tidak ada lagi perusahaan Eropa baru yang bersedia masuk ke Tiongkok, Orang-orang Barat sudah kehilangan minat untuk berinvestasi di Tiongkok. Agence France-Presse melaporkan bahwa Kamar Dagang Eropa mengecam kebijakan Nol Kasus Tiongkok yang dianggap “tidak fleksibel” dan “tidak konsisten dalam pelaksanaannya”. Kondisi tersebut telah merugikan sekitar 75% perusahaan Eropa di Tiongkok.

Albert Park, Kepala Ekonom Bank Pembangunan Asia (ADB) mengatakan : “Pada tahun 2022 dan 2023, pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang di Asia tidak termasuk Tiongkok  diperkirakan mencapai 5,3%, yang berarti telah melampaui PDB Tiongkok untuk pertama kalinya selama 30 tahun terakhir”.

Bulan ini, dalam pertemuan tingkat menteri G7. para menteri sepakat untuk mengambil sikap yang lebih keras terhadap Beijing.

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan : “Kami tidak akan lagi naif terhadap komunis Tiongkok. Kami telah menyadari bahwa ketergantungan pada mitra yang kurang dapat diandalkan adalah ancaman bagi kemakmuran bangsa-bangsa, juga menjadi ancaman bagi perdagangan dunia”. (sin)

Rusia-Ukraina Saling Tukar Tawanan Perang

Otoritas Ukraina pada (21/9) mengumumkan mereka saling tukar tawanan perang dengan Rusia. Jumlahnya mencapai hampir 300 orang, menjadi angka yang terbesar sejak Rusia memulai perang pada Februari lalu. Rusia juga dimediasi oleh Arab Saudi untuk membebaskan 10 orang Warga Negara Asing yang ditangkap di Ukraina, termasuk lima warga Inggris dan dua warga Amerika Serikat. Sebagai balasannya, Rusia menerima 55 tahanan yang dibebaskan oleh Ukraina. 

Rusia membebaskan 215 warga Ukraina, termasuk para pemimpin militer senior, yang ditawan perang di Mariupol awal tahun ini.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa berdasarkan kesepakatan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, lima komandan militer dipindahkan ke Turki dalam operasi yang telah direncanakan sebelumnya. Mereka akan tinggal di Turki sampai akhir perang dalam “keamanan dan kenyamanan penuh”.

Selain itu,  di bawah koordinasi Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, sebuah pesawat yang membawa 10 tawanan perang terbang dari Rusia menuju Bandara Internasional King Khalid.

Ke-10 tawanan perang itu termasuk 5 WNA Inggris, 2 Amerika Serikat, 1 Kroasia, 1 Maroko, dan 1 Swedia. 

Gedung Putih mengungkapkan rasa terima kasihnya. Dalam sebuah pernyataan di Twitter, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan Gedung Putih berterima kasih kepada Presiden Zelensky, staf utamanya dan pemerintah Ukraina “karena mengizinkan dua warga Amerika Serikat untuk dimasukkan dalam pertukaran tahanan yang diumumkan hari ini.”

Gedung Putih juga berkata : “Kami berterima kasih kepada Putra Mahkota Arab Saudi dan pemerintah atas bantuan mereka. Kami berharap warga negara kami dipersatukan kembali dengan keluarga mereka.”

Perwakilan keluarga mengatakan kepada Reuters bahwa warga Amerika Serikat yang dibebaskan adalah Alexander Drueke yang berusia 39 tahun dan Andy Huynh yang berusia 27 tahun, keduanya dari Alabama. Keduanya ditawan selama pertempuran di Ukraina timur pada Juni lalu ketika mereka melakukan perjalanan ke Ukraina untuk membantu pasukan Ukraina dalam mempertahankan diri dari invasi Rusia.

Perdana Menteri Inggris, Liz Truss dalam cuitannya menulis bahwa pembebasan lima warga Inggris adalah berita yang menggembirakan, mereka dan keluarga mereka telah mengalami berbulan-bulan ketidakpastian dan penderitaan.”

PM Inggris tidak merilis nama-nama yang dibebaskan. Tapi anggota parlemen Inggris Robert Jenrick mengatakan salah satunya adalah Aiden Aslin. Dia ditangkap awal tahun ini dan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Republik Rakyat Donetsk yang dideklarasikan sendiri di Ukraina timur.

Media Arab Saudi melaporkan bahwa warga Maroko yang dibebaskan adalah Brahim Saadoun, yang dijatuhi hukuman mati bersama dengan Aiden Aslin.

Menteri Luar Negeri Swedia, Ann Linde mengatakan kepada kantor berita Swedia TT di sela-sela Sidang Umum PBB di New York bahwa warga Swedia yang ditangkap di Mariupol dapat menghadapi apa yang disebut Undang-Undang Republik Rakyat Donetsk dengan hukuman mati.  Dia dibebaskan pada  21 September .

Setelah Rusia melancarkan invasi pada 24 Februari, sejumlah besar warga negara asing pergi berperang di Ukraina. Beberapa ditangkap oleh pasukan Rusia, termasuk orang asing yang mengaku bukan pejuang di Ukraina. Sejauh ini, kedua  pihak telah melakukan beberapa pertukaran tahanan. 

Sebelumnya, Kepala Misi Pengawasan Hak Asasi Manusia PBB di Ukraina mengatakan bahwa Rusia tidak akan membiarkan mereka memiliki akses ke tawanan perang. Selain itu, menambahkan bahwa mereka memiliki bukti bahwa beberapa tahanan disiksa dan dianiaya, yang mungkin sama dengan melakukan kejahatan perang. Rusia  membantah melakukan penganiayaan terhadap tawanan perang.

Arab Saudi yang kerap menjadi sekutu Amerika Serikat, baik Arab Saudi maupun Rusia adalah anggota dari  Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan Negara-negara Minyak  (OPEC). menghadapi tekanan besar untuk mengisolasi Rusia. Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, yang dekat dengan Putin turut menengahi operasi pertukaran tawanan perang. (hui)

Putin Memobilisasi 300.000 Pasukan Cadangan, Warga Berbondong-bondong Eksodus

Zheng Yu

Presiden Rusia Vladimir Putin pada (21/9) menandatangani perintah mobilisasi parsial pasukan cadangan, sebuah instruksi pertama kalinya sejak meletusnya Perang Dunia II. Putin mengatakan kampanye militer tujuh bulan Rusia melawan Ukraina ditujukan  “pembebasan” wilayah Donbas Ukraina timur.

Presiden Rusia Vladimir Putin berkata : “Hanya mereka yang berada di cadangan yang dipanggil,  mereka yang pernah bertugas di militer yang diprioritaskan.”

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan bahwa 300.000 tentara cadangan akan direkrut. Sementara itu, empat wilayah Ukraina yang diduduki Rusia akan menggelar “referendum” apakah akan bergabung dengan Rusia.

Negara-negara Barat mengutuk langkah terbaru Rusia. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg percaya bahwa wajib militer Rusia dapat menyebabkan eskalasi konflik yang bakalan mendatangkan lebih banyak penderitaan dan kehilangan nyawa.

Jens Stoltenberg juga mengatakan Presiden Putin dapat mengakhiri perang, menarik pasukannya dan menghentikan invasi ke negara lain.

Sejak awal September, tentara Ukraina telah melakukan serangan balik  di wilayah Kharkiv di timur laut dan Kherson di selatan, dan tentara Rusia terpaksa mundur. Beberapa analis percaya  perintah Putin merekrut pasukan menunjukkan sebagai tanda-tanda kekalahan Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim sebanyak 5.937 tentara Rusia tewas di medan perang sejak akhir Februari. Pentagon memperkirakan pada  Juli lalu bahwa 15.000 tentara Rusia tewas.

Setelah Putin mengeluarkan perintah mobilisasi, situs web pelacakan penerbangan internasional “Flightradar24” menunjukkan bahwa penerbangan dan harga tiket dari Moskow dan St. Petersburg melonjak atau tiketnya terjual habis. Gelombang warga berbondong-dong melarikan diri tampaknya sedang berlangsung.

“Karena Rusia lebih suka perang kata-kata, tetapi sangat sedikit orang yang ingin bertarung secara langsung,” kata Viktor Chekny, seorang ahli geografi di National Academy of Sciences of Ukraine. (hui)

Mengapa Kucing Tidur Terus Menerus dalam Waktu Panjang?

0

SHOP.PETLIFE.COM

Di mana kucing Anda sekarang? Jika Anda membaca konten ini di laptop atau tablet, ada kemungkinan besar ia meringkuk tepat di atas layar. Jika tidak ada, mungkin dia sedang bermimpi atau bangun dari tidur yang kesembilan kalinya pada hari itu. Kucing dikenal karena kecintaan mereka pada sofa, tetapi ada kemewahan yang lebih daripada yang terlihat. Tahukah Anda bahwa rata-rata kucing tidur selama 16 hingga 20 jam per hari?

Hal pertama yang perlu diketahui tentang kucing adalah mereka paling aktif antara senja dan fajar. Itu berarti mereka tidur hampir sepanjang hari dan menjadi aktif ketika matahari terbenam. 

Jika Anda membawa pulang kucing baru untuk pertama kalinya, ini mungkin cukup mengejutkan. Kucing Anda akan segera menyelidiki dan menjadi nakal, biasanya saat Anda tertidur lelap! Kucing Anda, di sisi lain, akan tertidur seharian penuh  setelah seluruh dunia  beraktivitas.

Bukan rahasia lagi, istirahat atau tidur yang cukup adalah prioritas utama di dunia perkucingan. Tapi membutuhkan berapa banyak kucing tidur, dan mengapa mereka tidur begitu banyak?

Pola Tidur Kucing

Kebanyakan kucing aktif di malam hari, terutama anak kucing. Spesies hewan ini dikenal sebagai krepuskular, yang berarti mereka keluar lebih aktif saat fajar dan senja. Fakta predator alami lainnya lebih suka berburu di malam hari atau siang hari juga menjelaskannya.

Anak kucing yang baru lahir tidur 24 jam sehari dan tumbuh saat menyusui serta tidur di ranjang kucing premium. Bilangan tidur yang dibutuhkan oleh anak kucing berkurang seiring bertambahnya usia menjadi rata-rata 16 jam per hari. Di tahun-tahun menginjak senior, siklus dimulai dari awal lagi.

Perilaku kucing sangat adaptif, banyak hewan akan mengubah kebiasaan tidur mereka untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan individu favorit mereka. Mereka juga akan mengubah waktu tidur siang untuk mengakomodasi jadwal makan.

Alasan Mengapa Kucing Banyak Tidur

Kami mencantumkan di bawah ini tujuh alasan mengapa kucing Anda mungkin tidur sepanjang hari. Alasan-alasan ini juga akan memberitahukan kepada Anda apakah pola tidur kucing Anda normal atau tidak.

1. Kucing Anda Bisa Aktif di Malam Hari

Salah satu alasan mendasar mengapa kucing Anda tidur sepanjang hari adalah karena ia aktif di malam hari untuk berburu. Kucing purba terutama aktif di malam hari. Kucing peliharaan, di sisi lain, memiliki jadwal seperti kita. Mereka tidur dengan kita di malam hari dan bergaul dengan kita di siang hari.

Kucing Anda, di sisi lain, mungkin bertahan pada sifat aslinya sebagai predator di malam hari dan tidur di siang hari.

2. Mereka Bisa Banyak Tidur untuk Menghemat Energi

Anda sudah tahu bahwa kucing adalah hewan predator. Sama seperti predator lainnya, mereka juga menghemat energi dengan tidur atau istirahat. Mereka menghemat energi mereka untuk melakukan sebagian besar perburuan mereka. Umumnya, pola tidur kucing ini tidak perlu dikhawatirkan.

3. Kucing Mungkin Tidak Selalu Tertidur Lelap

Hal lain yang mungkin Anda pertimbangkan mengapa kucing Anda terlalu banyak tidur adalah bagaimana mereka tidur. Saat Anda mengira kucing Anda tertidur lelap di tempat tidur kucing yang nyaman, mereka mungkin sedang tidur siang. Pada saat ini, kucing Anda cenderung mendapatkan semua istirahat yang mereka butuhkan. Tetapi pada saat yang sama, mereka bisa langsung terjaga untuk segera bangun.

Saat Anda melihat telinganya berkedut dan berputar ke arah suara apa pun, Anda harus tahu bahwa kucing Anda sedang tidur nyenyak. Mereka bahkan akan membuka matanya sedikit demi sedikit. Anehnya, bahkan ketika Anda melihat kucing Anda duduk , ia bisa saja masuk dalam mode tidur.

4. Mereka Suka Tidur di Ranjang Hewan Peliharaan yang Nyaman

Semua orang, bahkan kucing Anda, membutuhkan tempat yang nyaman untuk tidur dan bersantai. Mereka menginginkan tempat tidur di mana mereka dapat merasa aman, hangat, mendapatkan tidur malam yang nyenyak, dan menyendiri kapan pun mereka mau. 

Lagi pula, dalam sehari, mereka tidur selama 15 hingga 20 jam! Jadi, jika Anda memberi mereka tempat tidur kucing yang nyaman dan kursi santai untuk tidur, hanya dalam hitungan detik maka akan tertidur lelap. 

Lihatlah di mana kucing Anda lebih suka tidur saat memilih tempat tidur yang mereka sukai.

Beberapa kucing lebih suka leher dan kepala mereka rileks dan empuk. Jika itu masalahnya, tempat tidur guling bisa jadi ideal untuk mereka. Ketahuilah bahwa preferensi tidur kucing Anda dapat berubah seiring bertambahnya usianya. Menurut dokter hewan, jika kucing Anda adalah Birman atau ras kucing Siam, Anda mungkin ingin melewatkan tempat tidur wol yang indah karena trah ini dapat mengunyahnya.

5. Kucing Anda Mungkin Tidak Nyaman atau Sakit

Setiap perubahan dalam pola tidur kucing Anda bisa menjadi pertanda masalah. Jika kucing Anda tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, sebaiknya hubungi dokter hewan Anda. Tidur berlebihan dapat mengindikasikan penyakit atau rasa sakit, sedangkan sering terjaga dapat menandakan masalah seperti hipertiroidisme.

Ketika kucing sakit, mereka menjadi kurang aktif dan memilih bersembunyi. Kucing Anda mungkin merasa tidak nyaman jika menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon kucing atau berbaring di tempat tidur.

Apakah kucing kelebihan berat badan? Kemudian mungkin tidak dapat banyak bergerak dan mungkin lebih suka beristirahat karena bergerak menjadi menyakitkan. Obesitas pada kucing adalah masalah signifikan yang mengakibatkan nyeri sendi dan masalah endokrin yang memerlukan terapi seumur hidup. Konsultasikan dengan dokter hewan Anda untuk memeriksa kesehatan keseluruhan kucing Anda jika Anda tidak dapat dengan cepat merasakan tulang rusuknya.

Menurut para profesional, Anda hanya perlu khawatir ketika ada perubahan drastis dalam pola tidur kucing Anda. Yakinlah, jika ternyata pola tidur kucing Anda normal sebagaimana mestinya, Anda tidak perlu khawatir. Anda bisa mendapatkan tempat tidur kucing yang nyaman  dijual secara online, dan Anda tahu anabul Anda akan menyukainya. (asr)

Artikel ini awalnya diterbitkan di petlife.com.

Eksekutif Perbankan Amerika Serikat Sepakat Menarik Usaha dari Pasar Tiongkok Jika Taiwan Diserang

0

 oleh Wang Xiang

CEO dari 8 bank di AS termasuk Bank of America, Citibank dan JPMorgan Chase pada Rabu (21/9), menghadiri sidang dengar pendapat yang diadakan oleh Komite Keuangan DPR-AS. Setidaknya 3 orang eksekutif telah berjanji akan mengikuti arahan Washington untuk menarik diri dari pasar keuangan Tiongkok jika Beijing menyerang Taiwan.

Para CEO Bank of America, Citibank dan JPMorgan Chase adalah tergolong bank-bank terbesar di AS, mereka membuat janji tersebut selama dengar pendapat di hadapan Komite Keuangan DPR AS.

Perwakilan dari Partai Republik Negara Bagian Missouri, Blaine Luetkemeyer bertanya apakah mereka siap untuk menarik keluar investasi mereka dari daratan Tiongkok jika Beijing menginvasi Taiwan.

Brian Moynihan, kepala eksekutif Bank of America menjawab : “Kami akan mengikuti panduan dari pemerintah AS. Kami telah bekerja sama dengan Tiongkok selama beberapa dekade terakhir. Jika mereka mengubah pendirian, kami juga akan melakukan perubahan, sama seperti yang kami lakukan terhadap Rusia”.

Jane Fraser, CEO Citibank, begitu juga CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon keduanya setuju dengan komentar Brian Moynihan.

Kepada anggota Komite Jamie Dimon mengatakan : “Kami akan tetap menghormati dan mengikuti setiap arahan yang diberikan oleh pemerintah AS, termasuk apa yang kalian ingin kami lakukan”.

Setelah invasi Rusia ke Ukraina, perbankan AS dengan cepat menanggapi kecaman internasional terhadap Kremlin dengan mengumumkan rencana untuk mengakhiri operasi perbankan dengan Rusia. Tetapi skup ekonomi Tiongkok jauh lebih besar daripada Rusia, dan banyak bank Barat ingin memperluas operasi mereka di Tiongkok.

Eksposur Citibank di Tiongkok pada akhir tahun 2021, termasuk pemberian pinjaman dan investasi di sekuritas bernilai sekitar USD. 27,3 miliar, 5 kali lipat ukurannya di Rusia. JPMorgan Chase mendirikan usaha patungan sekuritas di Tiongkok pada tahun 2011 dan baru mendapatkan izin khusus dari pihak berwenang Tiongkok untuk menjadi lembaga keuangan penuh pada tahun lalu.

Selama 18 bulan terakhir, perusahaan multinasional menjadi lebih khawatir tentang potensi konflik di Taiwan karena Beijing telah meningkatkan kegiatan militernya di sekitar pulau itu.

Para eksekutif perusahaan terus bertanya kepada pakar keamanan di Washington tentang kemungkinan invasi militer Tiongkok ke Taiwan dan menjajaki langkah-langkah penghindaran risiko.

Pada Maret 2021, Jenderal Philip Davidson, yang saat itu menjadi komandan Komando Indo-Pasifik AS mengatakan kepada Kongres bahwa dirinya yakin bahwa Beijing dapat menyerang Taiwan sebelum tahun 2027. Hal ini menarik perhatian masyarakat luas.

Presiden AS Joe Biden pada Minggu (18 September) mengatakan bahwa Amerika Serikat akan mengirim pasukan untuk membela Taiwan jika Beijing menyerang. Biden telah mengeluarkan 4 kali peringatan serupa dalam setahun terakhir. Masyarakat internasional percaya bahwa ini merupakan perubahan dalam kebijakan AS terhadap Tiongkok, selain itu juga menggarisbawahi bahwa ancaman Beijing terhadap Taiwan terus meningkat.

Setelah wawancara itu, pejabat Gedung Putih menegaskan bahwa kebijakan AS terhadap Taiwan tidak berubah, dan para pejabat berpedoman pada pendekatan “strategi tidak jelas” tentang apakah militer AS akan membela Taiwan atau tidak, namun, “Undang-Undang Hubungan Taiwan” menetapkan bahwa Amerika Serikat berkewajiban untuk membantu Taiwan dalam urusan membela diri dari serangan militer.

Militer Tiongkok dalam 2 tahun terakhir terus meningkatkan jumlah latihan tempur dan pembom saat menerobos garis tengah selat dan memasuki “zona identifikasi pertahanan udara” Taiwan.

Pada  Agustus tahun ini, setelah Ketua DPR-AS Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan, militer Tiongkok mengadakan latihan militer berskala besar, termasuk untuk pertama kalinya meluncurkan rudal balistik yang melintasi udara Pulau Taiwan. Bahkan beberapa rudal di antaranya itu jatuh ke zona ekonomi khusus Jepang. (sin)