Home Blog Page 522

Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan untuk Penanganan dan Pemulihan Banjir Pakistan

0

ETIndonesia- Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada Pemerintah Pakistan, untuk percepatan penanganan dan pemulihan pascabanjir bandang yang telah menewaskan lebih dari 1000 jiwa.

Dukungan bantuan itu dilepas secara simbolis dengan menempelkan stiker Bendera Indonesia oleh Presiden Joko Widodo didampingi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan RI (Menko PMK) Muhadjir Effendy di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (26/9).

“Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim, bantuan kemanusiaan untuk Pakistan hari ini secara resmi saya berangkatkan,” ucap Presiden Joko Widodo dalam rilis Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 

Bantuan yang dikirimkan merupakan bentuk kepedulian bangsa Indonesia untuk warga terdampak banjir bandang Pakistan yang dihimpun dari pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Total keseluruhan bantuan yang dikirimkan itu senilai kurang lebih satu juta USD.

“Bantuan kemanusian ini kurang lebih senilai kurang lebih satu juta USD yang akan kita berangkatkan dengan dua pesawat dan berikutnya,” jelas Presiden Joko Widodo.

Presiden berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban penderitaan saudara-saudara yang terkena musibah banjir bandang akibat angin munson dan berdampak di sepertiga wilayah Pakistan.

“Saya berharap bantuan ini dapat bermanfaat bagi saudara-saudara di Pakistan sampai semuanya kembali normal dan dapat beraktivitas seperti sedia kala,” kata Presiden.

Wakil Duta Besar Pakistan Muhammad Faisal Fayyaz, mewakili pemerintah dan masyarakat Pakistan, dalam kesempatan yang sama mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah memberikan bantuan kemanusiaan. Menurut Faisal, Indonesia juga pernah membantu Pemerintah Pakistan dalam menanggulangi bencana banjir yang terjadi pada 2010 silam. Bentuk dukungan kemanusiaan itu harap Faisal akan terus terjalin antara ke dua negara.

“Terima kasih banyak atas bantuan yang diberikan Pemerintah Indonesia untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir bandang di Pakistan. Indonesia juga pernah membantu Pakistan dalam bencana banjir yang terjadi pada 2010 silam. Ini adalah wujud kemanusiaan yang baik yang kami harapkan akan terus terjalin,” ungkap Faisal.

Usai dilepas secara resmi oleh Presiden Joko Widodo, seluruh bantuan tersebut kemudian dikirimkan menggunakan maskapai Garuda Indonesia dengan jenis pesawat berbadan lebar AirBus A330 sebanyak 4 sortie pengiriman.

Adapun jenis bantuan yang dikirimkan dari BNPB meliputi tenda pengungsi 40 set, lampu air garam, 1000 unit, tikar matras 10.000 lembar, selimut 10.000 lembar, baju anak 10.000 potong, baju dewasa 10.000 potong, kantung tidur 10.000 buah, kelambu 5000 buah, alat tes antigen 2000 paket, peralatan kebersihan 5000 paket dan genset 2 kilo volt ampere 200 unit.

Berikutnya dari Kementerian Kesehatan meliputi paket obat-obatan sebanyak 87 kotak, paket logistik kedaruratan kesehatan lingkungan 250 paket dan polybag dengan jumlah 1000 lembar.

Bantuan kemanusiaan juga dikirimkan dari beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN), lembaga dan dunia usaha, mulai dari YBM BRILian, BP ZIS Indosat, BSI Maslahat, PT Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Baitul Maal Hidayatullah, DMC Dompet Dhuafa, Human Initiative, Lembaga Manajemen Infaq, LAZNAS Nurul Hayat, Sinergi Foundation dan DT Peduli.

Selanjutnya ada bantuan yang dikirimkan dari AZMA Baituzzakah Pertamina, Rumah Zakat, Lazgis, Yatim Mandiri, ASPAKI, Laznas Mandiri Amal Insani, Yayasan Artha Graha Peduli, Laznas Dewan Da’wah, Lembaga Amil Zakat Nasional Yayasan Dana Sosial Al-Falah, Gakeslab Indonesia, Explore Humanity, Pondok Sedekah Indonesia dan Yayasan BUMN.

Turut hadir dalam upacara pelepasan bantuan tersebut meliputi Mensesneg RI Pratikno, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kapolri Jenderal Listyo Sigit P, Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi, Wakil Duta Besar Pakistan Muhammad Faisal Fayyaz, Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Direktur Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dan rombongan VIP lainnya. (BNPB/asr)

Penghasilan Warga Eropa Terancam Karena Krisis Energi dan Inflasi

Lin Yi

Meroketnya inflasi menyebabkan perusahaan Eropa harus menutup usaha mereka karena tidak dapat membayar tagihan energi yang semakin mahal.

Lonjakan  harga makanan dan energi telah membuat banyak rumah tangga di Eropa kewalahan. Di Jerman, sebagai ekonomi terbesar di Eropa, orang-orang harus mengubah kebiasaan belanja mereka dan mulai menimbun makanan diskon.

Monique Ruck, seorang warga Jerman berkata : “Jika ada roti tawar yang didiskon, saya akan membeli lima bungkus dan membekukannya sehingga saya dapat memenuhi kebutuhan. Sekarang saya akan memakan sisa makanan anak-anak , ketika saya ingin makan es krim, saya juga tidak ingin membelinya.”

Inflasi di Jerman mencapai 7,9% pada Agustus, tertinggi sejak 1990. Pada saat yang sama, harga produksi di Jerman naik rata-rata 45,8%, memecahkan rekor sejarah dan menempatkan banyak perusahaan Jerman dalam masalah.

Seorang warga setempat Baker Peter Hemmerle berkata: “Industri roti akan melalui masa yang sulit. Tentu saja, beberapa usaha sudah mengalami masalah karena pelanggan semakin beralih ke barang yang didiskon.”

Belanda adalah negara lain yang mengandalkan roti sebagai makanan pokok, juga menghadapi kesulitan yang sama.

Dennis Torbast, seorang pemilik toko roti Belanda berkata : “Agustus tahun lalu kami membayar 919 euro untuk tagihan gas, tahun ini kami membayar 4.688 euro. Hanya dalam sebulan.”

Inflasi di Belanda mencapai 12% pada bulan Agustus, tagihan gas naik berlipat-lipat dan harga listrik untuk bisnis bahkan naik sepuluh kali lipat. Dihadapkan dengan tagihan energi yang semakin mahal, beberapa usaha bahkan mempertimbangkan untuk menutup bisnis mereka.

Selain industri mata pencaharian, industri manufaktur Eropa juga terpukul keras. Industri manufaktur Italia yang menempati urutan kedua di Eropa mulai memberhentikan pekerja secara besar-besaran.

Seorang pengangguran Jacopo Calabresi berkata :  “Kami terkejut karena pada saat sedang kerja secara normal, bos memberi tahu kami bahwa mulai 16 September mereka akan mem-PHK 400 orang.”

Giovanni Canalicchio, seorang CEO produsen kapal pesiar Fratelli Canalicchio berkata : “Kesulitan utama adalah kenaikan harga bahan baku, baik untuk bahan dan komponen metalurgi maupun elektronik. Kenaikan harga energi telah menyebabkan semua ini.”

Melonjaknya biaya hidup juga mendatangkan kesulitan penghidupan berkelanjutan bagi banyak warga Belgia.  Pada Rabu (21/9), sejumlah besar warga Belgia turun ke jalan untuk memprotes dan menuntut kenaikan gaji.

Pada Agustus lalu, tingkat inflasi Belgia mencapai 9,94%, dan inflasi harga energi mencapai 49,81%.  Krisis energi dan inflasi yang semakin mendalam melanda seluruh Eropa. (hui)

Lagi-Lagi Wanita Hamil di Tiongkok Terpaksa Bersalin di Jalanan Akibat Hasil Tes COVID-19 Belum Keluar

0

NTD

Pada Mei tahun ini, sebuah postingan video tentang seorang wanita hamil yang terpaksa melahirkan di jalanan depan rumah sakit di Jiangsu, Tiongkok karena ditolak untuk masuk ke halaman rumah sakit bersalin gara-gara menunggu hasil tes asam nukleat yang tidak kunjung keluar. Beberapa hari yang lalu, video dengan kejadian serupa yang menimpa seorang wanita di Kota Zhuhai, Guangdong muncul di Internet.

Rekaman video tersebut menunjukkan bahwa seorang wanita hamil tergeletak di aras jalan trotoar dengan selembar kain berwarna biru menutupi sebagian tubuhnya. Seorang pria sedang membantu persalinan. 

Beberapa warga sekitar datang membantu atau mengawasi, beberapa warga perempuan menggunakan payung mereka untuk menghalangi pandangan orang lain terhadap wanita yang sedang bersalin itu.

Pria yang merekam video tersebut mengatakan bahwa persalinan ini terjadi di Jalan Lianhua. tetapi dokter di rumah sakit yang berjarak cukup dekat pun tidak ada yang datang untuk membantu. Suami wanita tersebut terpaksa membantu persalinan dengan dibantu oleh warga pejalan kaki yang baik hati.

Video menunjukkan bahwa tidak jauh dari TKP terlihat ada tanda pos pengambilan sampel asam nukleat milik Klinik Pengobatan Tradisional Tiongkok dan Barat Pelabuhan Zhuhai (Port Traditional Chinese And Western Medicine Out-patient Department). Menurut informasi publik, klinik tersebut terletak di Jalan Lianhua No. 45, Zhuhai.

Ada laporan yang beredar di Internet menunjukkan bahwa pada 20 September, seorang wanita hamil melahirkan anaknya di jalanan akibat cairan ketubannya pecah di dekat rumah sakit.

Adapun mengapa mereka tidak bisa pergi ke rumah sakit untuk meminta bantuan, beredar desas-desus di Internet bahwa wanita hamil tersebut tidak memiliki bukti tes asam nukleat.

Pernyataan di atas tidak dapat diverifikasi. Karena saat ini, pemerintah Tiongkok sedang gencar melaksanakan program pengendalian ketat untuk mencegah penyebaran epidemi, sehingga banyak pemerintah daerah mengharuskan setiap orang yang hendak memasuki dan meninggalkan tempat-tempat umum seperti rumah sakit, sekolah, harus menunjukkan sertifikat tes asam nukleat negatif yang berlaku hanya 72 jam atau 48 jam.

Video tersebut menimbulkan perdebatan sengit setelah beredar di Twitter. Komentar netizen antara lain menyebutkan : “Sangat menyedihkan !”, “Sistem sosial yang tidak manusiawi”, “Ini bahkan tidak lebih baik dari situasi di era Revolusi Kebudayaan”, “Inilah sosialisme dengan karakteristik Tiongkok” …

Pada  Mei tahun ini, juga terjadi hal serupa di jalanan di luar rumah sakit. Dalam video tersebut, seorang wanita hamil berbaring tanpa kain penutup di lantai beton jalanan, dengan kepala bersandar pada lengan pria, seorang perawat medis dengan tangannya menopang bayi yang baru keluar dari rahim. Tali pusar belum dipotong. Setelah bayi itu lahir, tandu baru muncul.

Berita di Internet mengungkapkan bahwa insiden itu terjadi di Kota Jiangyin, Provinsi Jiangsu. Wanita yang sudah memasuki waktu persalinan terpaksa menunggu selama 2 jam untuk mendapatkan hasil tes asam nukleat yang disyaratkan rumah sakit sebelum bisa masuk. Akhirnya, bayinya lahir di jalanan.

Pada 5 Mei 2022, seorang wanita hamil di Jiangsu terpaksa melahirkan bayinya di jalanan di luar rumah sakit karena menunggu hasil tes asam nukleat yang tak kunjung keluar. (video screenshot)

Dana Habis Cari Pemasukan ? Otoritas Chongqing, Tiongkok Membebankan Biaya Karantina kepada Warga

0

oleh Luo Ya, Fang Xiao

Mulai 21 September 2022 pukul 00:00 Zhenxiong County, Zhaotong, Provinsi Yunnan, Tiongkok memberlakukan tarik bayaran bagi semua warga yang menjalani karantina di tempat isolasi terpusat. Bagi mereka yang menolak membayar biaya selama dikarantina akan dimintai pertanggungjawaban. Analis percaya bahwa ini menandakan bahwa pemerintah telah kehabisan dana, tidak mampu lagi mendukung biaya karantina buat warga baik yang terinfeksi maupun suspek dalam pelaksanaan kebijakan Nol Kasus sebagaimana yang digagaskan oleh pemerintah pusat. Selain itu, langkah pemerintah ini dapat menyulut pemberontakan resmi.

Tarik biaya karantina di lokasi terpusat sudah diberlakukan di Chongqing Yunnan 

Menurut laporan Jiemian.com, mulai 21 September pukul 00:00, Zhenxiong County, Zhaotong, Provinsi Yunnan memberlakukan tarik bayaran bagi semua warga yang menjalani karantina di tempat isolasi terpusat. 

Dalam hal standar biaya karantina di beberapa tempat isolasi terpusat, mereka mengenakan biaya RMB. 100,- per orang per hari untuk layanan hidup selama periode karantina. Tetapi beberapa tempat isolasi terpusat mengenakan RMB. 150,- per orang per hari. Namun demikian, standar pengenaan biaya layanan hidup selama periode karantina tidak boleh melebihi RMB. 150,- per orang per hari. 

Semua warga yang dikarantina wajib membayar di muka secara sekaligus biaya standar yang dikenakan untuk satu periode karantina. (jadi seseorang yang wajib menjalani karantina 7 hari wajib membayar di muka sekaligus RMB. 100,- X 7 = RMB. 700,- atau RMB. 150,- X 7 = RMB. 1.050,-)

Pada 21 September, pejabat Distrik Changshou, Chongqing juga mengeluarkan pemberitahuan tentang penerapan tarik bayaran bagi warga yang menjalani karantina di tempat isolasi terpusat.

A. Biaya standar

1. Lokasi Isolasi terpusat di Perumahan Sewa Umum Yanjia Gedung kedua : RMB. 300,- per orang per hari. (sudah termasuk biaya makan RMB. 60,- per orang per hari).

2. Lokasi isolasi terpusat di hotel : Biaya kamar dibebankan sesuai dengan harga kamar yang disepakati oleh antara pihak hotel dengan otoritas, sedangkan biaya makan dikenakan sebesar RMB. 60,- per orang per hari.

B. Waktu pelunasan tagihan

Pemungutan biaya berlaku mulai 21 September pukul 00:00. Waktu check in berdasarkan catatan dari hotel tempat warga menjalani karantina, dan tagihan wajib dilunasi sekaligus saat karantina berakhir.

C. Target pungutan

Personil yang diisolasi dan dikendalikan di tempat isolasi terpusat di Distrik Changshou.

D. Ada 5 kategori personil yang mendapatkan dispensasi biaya

Pada 23 September, Mrs. Guo dari daerah perkotaan Chongqing mengatakan kepada reporter Epoch Times bahwa saat ini, asam nukleat dilakukan seminggu sekali di daerah perkotaan Chongqing. Distrik Changshou berada di pinggiran kota Chongqing. Beberapa pekerja mendapatkan penghasilan antara RMB. 2.000 hingga 5.000 per bulan. “Jika saya diminta menjalani karantina di tempat-tempat itu, saya pasti tidak akan mau, dan saya juga tidak bersedia membayar biaya apa pun. Saya tidak punya uang untuk membayar karena tidak bekerja”.

Berita tersebut menimbulkan cemooh para netizen di Weibo.

Netizen menggunakan nama “Guoxue cehua líruì yìfu” menulis : Bandit dan perampok sudah datang ! Semua orang sebaiknya tetap di rumah, jangan keluar, tunggu sampai mati kelaparan !

Netizen menggunakan nama “Haishì yī wan pao mian” menulis : Jika kebijakan ini dipromosikan, apa tidak mungkin semakin banyak orang yang ditangkap lalu dikarantina (demi cari uang) ?”

Analisis : Pemerintah Tiongkok kehabisan dana

Menanggapi mulai berlaku pemungutan biaya bagi warga yang diwajibkan untuk menjalani isolasi terpusat di Zhenxiong County, Yunnan dan Distrik Changshou di Chongqing. Seorang dokter hukum di Beijing bermarga Zhang mengatakan kepada reporter Epoch Times pada 23 September, bahwa para penyamun sekarang keluar dari persembunyiannya untuk memeras rakyat dengan menggunakan kekerasan. Di daerah pedesaan terpencil Chongqing, Yunnan dan tempat-tempat lain, pejabat PKT di seluruh tingkatan sangat arogan dan bertindak sesuka hatinya.

Dia mengatakan bahwa epidemi telah berlangsung selama tiga tahun, tetapi belum ada dasar hukumnya mengenai karantina sampai sekarang pun. Petugas di berbagai tempat tidak memiliki dasar hukum tentang cara mengisolasi warga, cara memungut biaya, dan siapa yang harus menanggung biaya isolasi terpusat. Isolasi awal pada dasarnya adalah isolasi berskala besar yang dilaksanakan oleh organisasi pemerintah, yang ditanggung oleh keuangan daerah. Karena karantina terpusat itu bukan kehendak warga, tidak dilakukan secara sukarela oleh warga, mengapa warga yang dikarantina harus menanggung sendiri biayanya ?

Mr. Zhang percaya bahwa Yunnan dan Chongqing adalah tindakan sewenang-wenang dan tidak dapat dibenarkan. Praktik paksaan pemerintah dengan kekerasan administratif sudah merupakan pelanggaran hukum, sudah melanggar kehendak warga negara. Pemerintahlah yang harus membayar biaya akomodasi dan makan bagi orang-orang yang dikarantina.

Mr. Zhang mengatakan bahwa pemungutan biaya bagi warga yang dikenakan karantina ini juga menunjukkan bahwa kas pemerintah daerah sudah kosong. terutama bagi daerah-daerah yang miskin, keuangan pasti sangat ketat. Selama 3 tahun epidemi, pengeluaran untuk tes asam nukleat, sedangkan produksi berhenti, uang kas negara terus berkurang. Sehingga pejabat sudah kehilangan akal sehat, mulai menggunakan ide-ide penyamun untuk memeras warga. Tidak peduli lagi rakyat juga tidak punya uang. Ini mencerminkan bahwa PKT sudah berada dalam situasi sulit untuk bertahan.

Mu Jiayu “Kekuatan Warga Chongqing” mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa 

menurut data resmi, pendapatan rata-rata setiap rumah tangga di Chongqing, termasuk anak-anak dan orang tua, tidak melebihi RMB. 2.000,- per bulan. Jadi hanya segelintir orang yang mampu membayar biaya tagihan karantina di tempat isolasi terpusat. Program kesehatan masyarakat tidak boleh dibebankan kepada perorangan.

Mujiayu juga berpendapat bahwa ini mungkin menunjukkan bahwa pemerintah Tiongkok sudah kehabisan dana. Dia mengatakan bahwa itu adalah fakta yang tak terbantahkan bahwa pendapatan ekonomi Tiongkok telah sangat berkurang.

“Pejabat PKT memaksa rakyat untuk memberontak”

Bagi yang menolak membayar tagihan biaya karantina akan dikenakan pertanggungjawaban secara hukum, Menurut Mu Jiayu, ini sama sekali tidak masuk akal dan aturan ini sendiri sudah melanggar hukum.

Mr. Fan, seorang penulis internet di Tiongkok mengatakan kepada Epoch Times : Pungutan biaya karantina di tempat isolasi terpusat ini tidak sejalan dengan Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Nasional. Undang-undang menetapkan bahwa jika pemerintah yang mewajibkan warga menjalankan karantina, maka biaya ditanggung pemerintah, Dalam hal ini bukan warga sendiri yang mau pergi ke tempat isolasi terpusat, bagaimana warga yang dipaksa membayar ? Ini sudah tidak sesuai hukum.

Mr. Wang, seorang pembangkang Tiongkok mengatakan kepada Epoch Times bahwa di Yunnan dan Chongqing yang banyak daerah pegunungan, rakyat tidak kaya, bagaimana mereka membayar biaya karantina ? Tampaknya pemerintah telah melakukan segala kemungkinan untuk memeras dan menjarah uang rakyat. Bagi rakyat di sana untuk mempertahankan hidup saja sudah sulit, masih mau diperas. Apakah ingin memaksa rakyat  mati kelaparan atau menyulut pemberontakan ? ! 

Dia mengatakan bahwa pejabat PKT masih ingin memeras uang warga, padahal mereka mendapat gaji dan bonus. Selama tidak terjadi hal-hal yang merugikan, rakyat tidak berontak ya sudahlah. Kasihani mereka.

Mr. Zhang, dokter hukum di Beijing percaya bahwa setelah Yunnan dan Chongqing, akan ada lebih banyak tempat yang akan meniru cara itu. Tampaknya pejabat PKT yang memaksa rakyat untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintah, apakah ingin membangkitkan pemberontakan rakyat ? “Saya sangat curiga bahwa beberapa orang di dalam PKT  ingin mengambil kesempatan ini untuk memprovokasi kerusuhan sipil. Saya sama sekali tidak mengesampingkan kemungkinan ini”. (sin)

Gelombang Demonstrasi Besar-besaran Anti Kediktatoran Meletus di Iran, Dipicu Tewasnya Mahsa Amini di Tahanan Polisi

0

Xu Jian

Seorang ​​wanita Iran berusia 22 tahun Mahsa Amini ditangkap karena tidak mengenakan jilbab. Ia kemudian tewas di tangan polisi. Gelombang anti-pemerintah meletus di seluruh penjuru Iran.  Masyarakat internasional juga mengutuk pemerintah Iran. Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap kepala beberapa lembaga penegak hukum di negara itu.

Aksi protes terbaru yang meletus di Iran mungkin merupakan protes anti-pemerintah terbesar di Iran dalam 20 tahun terakhir.

 Mahsa Amini ditahan oleh “polisi moral” Iran pekan lalu.  Dia ditangkap karena tidak menutupi rambutnya dengan jilbab, aturan wajib bagi wanita Iran. Amini meninggal dunia tiga hari kemudian di kantor polisi.

Polisi mengklaim Amini tewas karena serangan jantung dan menyangkal bahwa dia dianiaya. Akan tetapi, keluarga Amini mengatakan dia tidak memiliki riwayat penyakit jantung dan video Amini yang dirilis pemerintah  telah direkayasa. Seorang ahli independen yang berafiliasi dengan PBB mengatakan Amini mungkin  dipukuli habis-habisan oleh polisi. Wartawan lokal Niloufar Hamedi ditangkap setelah menfoto Amini di rumah sakit setelah kematian Amini.

Kematian Amini memicu reaksi di Iran. Aksi  protes berubah menjadi gelombang revolusioner melawan kediktatoran, yang merobohkan potret Ayatollah  Ruhollah Khomeini dan Pemimpin Tertinggi Syiah Iran Ayatullah Ali Khamenei. Bahkan dalam menghadapi pemukulan dan penangkapan, para pengunjuk rasa masih melakukan perlawanan dengan kekerasan.

AS Jatuhkan Sanksi kepada Pejabat Senior Badan Penegakan Hukum Iran

Pada 22 September, Departemen Keuangan AS mengumumkan dakwaan terhadap tujuh pemimpin senior organisasi keamanan Iran, termasuk Polisi moral, Kementerian Intelijen dan Keamanan Iran (MOIS), Angkatan Darat Iran, Pasukan Perlawanan Basij dan petugas penegak hukum lainnya. Mereka yang dijatuhkan sanksi, tidak dapat memiliki real estate dan rekening bank di Amerika Serikat.

Pada 21 September, para wanita Iran turun ke jalan, melepas jilbab dan memotong rambut mereka, sebagai protes. (Yasin AKGUL/AFP)

Para pejabat tersebut bertanggung jawab atas  kekerasan yang secara rutin menekan pengunjuk rasa damai, anggota masyarakat sipil Iran, pembangkang, aktivis hak-hak perempuan dan anggota komunitas Baha’i Iran,  seperti dirilis oleh Departemen Keuangan AS. 

Protes Anti Kediktatoran Meluas ke Seluruh Negeri, Potret Khomeini dirobohkan

Pemuda dan perempuan Iran turun ke jalan di seluruh negeri. Mereka melihat kematian Amini sebagai simbol pengawasan ketat rezim terhadap para pembangkang dan kekerasan polisi moral dan peraturan terhadap perempuan muda harus memakai jilbab.  Mereka memprotes dengan melepaskan jilbab dan membakarnya di tempat.

Pada hari-hari berikutnya, aksi protes telah berkembang menjadi tantangan terbuka bagi pemerintah. Massa dalam jumlah besar meneriakkan slogan-slogan menentang kediktatoran dan menyerukan pemerintah turun. Setidaknya sembilan pengunjuk rasa dan dua anggota pasukan keamanan  tewas dalam unjuk rasa.

Pada 21 September, warga Iran memprotes mereka yang berkuasa. (Yasin AKGUL/AFP)

“Matilah diktator!” telah menjadi seruan umum dalam aksi protes. Para pengunjuk rasa menyerukan diakhirinya pemerintahan republik Islam Iran, meneriakkan slogan-slogan seperti “para mullah pergi”, “kami tidak ingin republik Islam” dan “matilah pemimpin tertinggi”. Potret  Pemimpin Tertinggi Syiah Ayatullah Ali Khamenei juga dirobohkan.

Pihak berwenang Iran memutus komunikasi dan jaringan internet. Bahkan, di komunitas tempat aksi protes berlangsung, layanan internet dan telepon seluler orang-orang  terputus. Bahkan, pada Rabu 21 September, Instagram dan WhatsApp, yang banyak digunakan oleh para pengunjuk rasa juga dibatasi.

Protes Anti-Pemerintah Paling Penting dalam 20 Tahun

Kematian Amini juga memicu reaksi global. Amerika Serikat, Uni Eropa dan PBB mengutuk otoritas Iran.

Menteri Luar Negeri Jerman,  Annalena Baerbock, yang menghadiri Sidang Umum PBB di New York pada  Kamis 22 September, mengutuk tindakan keras Iran dan mengatakan pelanggaran Iran terhadap hak-hak perempuan akan diangkat di Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Sebuah sepeda motor polisi terbakar selama protes atas kematian Mahsa Amini, di Teheran, Iran, pada 19 September 2022. (West Asia News Agency via Reuters)

Bisa dibilang pemberontakan anti-pemerintah yang paling penting di Iran selama dua dekade terakhir adalah “gerakan hijau” Iran pada tahun 2009, ketika ratusan ribu orang Iran, terutama mahasiswa, memprotes hasil pemilu yang secara luas terlihat sebagai kecurangan.

Tapi kali ini, “para pengunjuk rasa jauh lebih berani,” ujar Evan Seigel, seorang pakar yang telah ikut menulis buku tentang sejarah Iran  kepada CNBC. Ia mengatakan “dalam kemarahan mereka kepada penindasan dan penghinaan selama beberapa dekade, mendorong mereka terlibat dalam perkelahian jalanan dengan aparat represif, terutama polisi semu yang penuh kebencian.”

Dalam menghadapi protes, pemerintah Iran telah memutuskan internet. Seorang wanita Iran yang tinggal di Dubai mengatakan kepada CNBC bahwa keluarganya di Iran berkomunikasi dengannya menggunakan koneksi tidak stabil yang disediakan oleh VPN.

FILE PHOTO: Mahsa Amini. IranWire/via REUTERS/File Photo

“Tetapi orang-orang kami tidak mundur, mereka ingin terus berjuang untuk menggulingkan pemerintah,” katanya, berbicara dengan syarat anonim karena takut akan pembalasan pemerintah.

Roham Alvandi, seorang sejarawan Iran dan profesor di London School of Economics, mengatakan, aksi protes  tentu bukan yang pertama meletus di Iran dalam beberapa tahun terakhir.  Kecepatan penyebaran pemberontakan ini serta dukungan internasional kepada anak muda Iran yang mereka kumpulkan, merupakan tantangan besar bagi rezim Iran.

“Ini adalah pemberontakan yang dipicu oleh generasi Mahsa Amini, yang menghabiskan sebagian besar hidup mereka di negara yang sangat terkontrol, ekonomi yang hancur, dan negara paria globa, yang menyalahkan langsung Republik Islam,” tweet Alvandi.

“Apa yang diungkapkan oleh pemberontakan ini bukan hanya Republik Islam, tetapi Revolusi Iran 1979 benar-benar ilegal di mata generasi baru. Ini memiliki implikasi besar tidak hanya untuk Iran, tetapi juga untuk keseluruhan proyek politik Islam.” (hui)

Sehari 22 Orang Warga Xinjiang Meninggal Dunia Karena Kelaparan, Hong Kong Kehilangan Statusnya Sebagai Pusat Penerbangan Dunia

0

oleh Yu Ting

Pengendalian epidemi pihak berwenang di Xinjiang telah menyebabkan bencana kelaparan bagi warga. Dipastikan ada 22 orang dalam sehari yang meninggal dunia karena kehabisan makanan.

Seorang lansia warga Yili, Xinjiang menuturkan : “Petugas yang datang untuk melakukan penyemprotan disinfektan, membuang semua makanan yang tersimpan dalam lemari es !”

Pada Kamis (22 September), Radio Free Asia (RFA) melaporkan bahwa pihaknya melalui saluran swasta, pejabat Partai Komunis Tiongkok (PKT), kepolisian berhasil memperoleh konfirmasi bahwa 22 orang warga Yili, Xinjiang telah meninggal dunia dalam sehari (15 September) karena sebagian besar mengalami kelaparan, dan lainnya karena kekurangan bantuan medis selama penguncian ketat pihak berwenang.

Laporan menyebutkan, pesan minta bantuan yang dikirim lewat Internet oleh penduduk setempat segera hilang dari layar monitor karena terus diblokir oleh pihak berwenang untuk menjaga stabilitas.

Media resmi PKT pada  Kamis melaporkan bahwa 626 kasus lokal baru terjadi dalam sehari , yang tampaknya menunjukkan tren menurun. Sedangkan angka tepatnya tidak diketahui. Namun mendekati Kongres Nasional ke-20 PKT, sesuai instruksi dari Pusat pengontrolan epidemi berjalan semakin ketat.

Warga Harbin, Heilongjiang mengatakan : “Ya Ampun ! Terdapat lebih dari 1.000 orang siswa dan mungkin mencapai 2.000 orang bersama orang tua mereka dari Sekolah Dasar Harbin Xiangfang yang digiring masuk ke hotel-hotel karantina”.

Ada seorang yang dikonfirmasi terinfeksi COVID-19 di Sekolah Dasar Harbin Xiangfang, Heilongjiang. Hampir 2.000 orang siswa dan orang tua mereka dibawa oleh pihak berwenang untuk menjalani isolasi terpusat. Selain itu, Kota Daqing, Kota Jiamusi, dan Kota Heihe juga berada dalam kondisi pembatasan kegiatan masyarakat yang ekstrem.

Seorang warga Kota Heihe, Heilongjiang mengatakan : “Benar-benar dilas. Sekarang semua pintu keamanan pun dilas”.

Mr. Wang, penduduk Kota Jiamusi, Heilongjiang menjelaskan : “Seluruh Kota Jiamusi sudah mati tak bersuara. Tidak lebih baik dari situasi di Kota Daqing. Parah sekali. Bahkan pintu diblokir sehingga warga tidak bisa keluar rumah. Minta diam di rumah selama 3 hari, kemudian 7 hari. Bagaimana diam dengan tanpa persediaan makanan dan minuman ? Sekarang kita minta makanan kepada pemerintah, tetapi mie instan saja tidak ada”.

Pada saat yang sama, Hongkong yang juga mengikuti pelaksanaan kebijakan Nol Kasus telah ketinggalan dari pemulihan epidemi global, kota itu sudah kehilangan statusnya sebagai pusat penerbangan dunia.

Willie Walsh, Direktur Jenderal IATA mengatakan : “Lihatlah Hongkong, ia telah dihancurkan oleh kebijakan, bukan oleh virus. Sejujurnya, Hongkong tidak dilumpuhkan oleh virus, tetapi oleh kebijakan (partai komunis Tiongkok) yang diadopsi. Hongkong sekarang telah kehilangan statusnya sebagai pusat penerbangan dunia, dan tidak akan mudah untuk mendapatkannya kembali karena hub lain mendapat keuntungan dari (kesalahan)nya”.

Menurut data yang dikeluarkan oleh Otoritas Bandara Hongkong, bahwa Bandara Hongkong hanya memiliki hampir 600.000 penumpang pada kuartal kedua tahun ini, sementara Bandara Changi Singapura memiliki 7,3 juta orang penumpang pada periode yang sama. Jadi bandara tersibuk di Asia sekarang telah digantikan oleh Bandara Changi Singapura.  (sin)

Senat AS : Status Tiongkok Sebagai Negara Berkembang Terancam Dicabut

0

 oleh Jin Shi

Senat AS pada Rabu (21/9) mengesahkan RUU mengenai iklim dengan klausula tambahan yang mengusulkan pengakhiran status negara berkembang bagi Republik Rakyat Tiongkok.

“Dalam pemungutan suara tersebut, 69 suara mendukung dan 27 suara menentang,” kata Senator AS John Wright Hickenlooper Jr.

Pada Rabu, dengan mayoritas suara lebih dari dua per tiga mendukung Senat menyetujui sebuah amandemen perjanjian iklim – Amandemen Kigali (Kigali Amendment) untuk Protokol Montreal 2019.

Amandemen tersebut, yang ditandatangani oleh 124 negara, mendesak negara-negara untuk mengurangi hingga 85% pada tahun 2036 penggunaan refrigeran hidrofluorokarbon (HFC) yang banyak digunakan di lemari pendingin dan AC. HFC ini merupakan polutan yang sangat merusak lapisan ozon di atmosfer.

Anggota parlemen AS menunjukkan bahwa RUU itu juga akan menguntungkan perusahaan AS yang mengembangkan dan memproduksi bahan alternatif untuk HFC.

Senator AS Robert (Bob) Menendez mengatakan : “Bergabung dengan Amandemen Kigali akan menjauhkan dunia dari Tiongkok dan perusahaannya, dan beralih menuju keunggulan kompetitif yang kami miliki. Ini baik untuk Amerika dan bisnis kami tetapi tidak menguntungkan Tiongkok”.

Pada hari yang sama, dua senator dari Partai Republik, Dan Sullivan dan Mike Lee, juga mengajukan klausula tambahan yang menghendaki Kementerian Luar Negeri AS mengusulkan kepada PBB untuk mengakhiri status negara berkembang bagi Republik Rakyat Tiongkok. Senat meloloskan permintaan tersebut dengan suara 96 banding nol.

Senator Republik Mike Lee mengatakan : “Ini bakal sebagai awal dari pengakhiran Tiongkok  yang menerima perlakuan khusus dengan biaya yang ditanggung oleh rakyat Amerika Serikat. Sebagai penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia, Tiongkok telah lama tidak mematuhi dan mengabaikan standar lingkungan dan terus meningkatkan emisinya”.

Jika PBB dan WTO tidak lagi mengakui Tiongkok sebagai negara berkembang, berarti beberapa perlakuan khusus yang dinikmati Tiongkok akan dicabut, seperti pinjaman berbunga rendah dari Bank Dunia, tarif perdagangan yang tidak setara, dan lain sebagainya.

Frank Tian Xie, ​​​​seorang profesor di Aiken School of Business dari University of South Carolina, mengatakan : “Saya berikan sebuah contoh yang tidak terlalu tepat, yaitu seperti beberapa imigran dari daratan Tiongkok yang baru tiba di Amerika Serikat, mereka berpura-pura miskin dan mengajukan subsidi dari pemerintah AS, tetapi sebenarnya mereka itu orang-orang sangat kaya. Sering kali memamerkan mobil dan rumah mewahnya. Sekarang pemerintah AS menemukan bahwa orang-orang ini sebenarnya memiliki aset, lalu memutuskan untuk mencabut subsidi. Bagaimana perasaannya ? Saya pikir itulah kira-kira yang dirasakan oleh pemerintah Tiongkok sekarang”. (sin)

Kecanduan Ponsel Terkait dengan Depresi, Perundungan Siber, dan Kurang Tidur

0

Jonathan Ferng

Kecanduan ponsel diperkirakan berada pada titik tertinggi sepanjang masa, menurut beberapa penelitian dan survei. Lebih dari setengah remaja duduk untuk waktu yang lama dalam keheningan di ponsel cerdas mereka saat bergaul dengan teman- teman, dan sepertiga remaja menghabiskan lebih banyak waktu untuk bersosialisasi dengan teman dekat secara online dibandingkan secara langsung.

Dalam rentang usia 18 hingga 29 tahun, 22 persen responden survei melaporkan memeriksa perangkat mereka setiap beberapa menit. Orang dewasa menghabiskan sekitar 45 menit sehari di media sosial, dan 96 persen orang Amerika memiliki ponsel pada Juni 2019.

Sementara perangkat ini menjadi sangat diperlukan untuk komunikasi dan produktivitas, apa dampak negatifnya terhadap masyarakat? Studi penelitian telah menunjukkan, penggunaan perangkat seluler yang berlebihan dikaitkan dengan masalah kesehatan mental, perundungan siber, dan kurang tidur.

Prevalensi Kecanduan

Beberapa masalah fisik dan psikologis telah dikaitkan dengan kecanduan ponsel, termasuk nyeri otot, penglihatan kabur, iritasi mata dan kemerahan, ilusi pendengaran dan sentuhan, sensasi mendengar dering atau merasakan getaran ponsel, dan rasa sakit atau kelemahan pada ibu jari dan pergelangan tangan karena terlalu sering digunakan, menurut artikel ulasan 2016.

Perubahan perilaku yang bermasalah juga telah dicatat, termasuk kehilangan minat pada aktivitas lain, penggunaan ponsel terus-menerus dalam situasi berbahaya atau konteks terlarang, preferensi penggunaan ponsel untuk kontak pribadi, dan gangguan tidur.

Pengguna juga melaporkan kecemasan dan kesepian “ketika tidak dapat mengirim pesan atau menerima tanggapan segera”.

Dalam sebuah penelitian pada 2006: “22,1% remaja dan 27,9% remaja dianggap sebagai pecandu ponsel, meskipun hanya 5,35% dan 5,26% dari mereka yang menunjukkan perilaku berbahaya atau berbahaya.” Perbedaan geografis dan antarbudaya memerlukan penyelidikan lebih lanjut, tetapi prevalensi yang lebih tinggi terlihat pada populasi Timur Tengah dan Asia Timur, di mana mahasiswa di Korea “menunjukkan    tingkat  ketergantungan ponsel yang lebih besar (11,15%) daripada di Amerika (6,36%).”

Para peneliti di Tiongkok meneliti perundungan siber, depresi, dan kecanduan ponsel pada siswa sekolah menengah. Diterbitkan pada April 2022 di jurnal Frontiers in Psychology, penulis merekrut 1.297 siswa sekolah menengah untuk menyelesaikan tiga kuesioner.

Skala Kecanduan Smartphone menanyakan tentang perilaku penarikan diri, perilaku ciri khas seperti kebutuhan menggunakan telepon untuk merasa puas, kenya- manan sosial, efek negatif, dan penggunaan aplikasi yang berlebihan. Skor yang lebih tinggi dikaitkan dengan tingkat kecanduan yang lebih tinggi.

Kuesioner Proyek Intervensi Perundungan Siber Eropa menanyakan tentang korban dan tindakan perundungan siber. Korban mengacu pada hal-hal seperti pesan yang mengancam atau melecehkan, dan perbuatan mengacu pada aktivitas seperti menerbitkan “rumor yang menghasut yang telah merusak reputasi orang lain”.

Akhirnya, Skala Depresi Pusat Studi Epidemiologi menanyakan tentang afek depresi seperti terganggu oleh sesuatu, afek positif seperti merasa “tidak lebih buruk” daripada yang lain, aktivitas somatik dan terbelakang, seperti memiliki nafsu makan yang buruk, dan perasaan interpersonal seperti berpikir bahwa orang lain tidak ramah. Skor yang lebih tinggi berkorelasi dengan tingkat depresi yang lebih tinggi.

Secara keseluruhan, kecanduan ponsel dikaitkan dengan tingkat depresi yang tinggi. Kecanduan merupakan faktor risiko untuk menjadi korban perundungan siber dan menjadi perundung siber. Selain itu, siswa yang mengalami viktimisasi perundungan siber lebih cenderung menjadi pelaku.

Para penulis menemukan bahwa depresi dan kecanduan secara signifikan lebih tinggi pada anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-laki, sedangkan “tingkat viktimisasi perundungan siber dan pelaku perundungan siber” lebih tinggi pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

Analisis lebih lanjut juga menunjukkan anak laki-laki yang menjadi korban perundungan siber lebih mungkin menjadi perundungan siber daripada anak perempuan.

Kualitas Tidur

Peran mediasi kualitas tidur dalam hubungan antara kecanduan ponsel dan depresi diperiksa dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di BMC Psychiatry pada Agustus 2022 dengan sampel 450 mahasiswa kedokteran Tiongkok. Peserta membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk menyelesaikan survei online, dan mereka yang membutuhkan waktu kurang dari lima menit dikeluarkan dari penelitian.

Versi Tiongkok dari indeks kecanduan ponsel (MPAI) untuk kecanduan, Kuesioner Kesehatan Pasien 9 (PHQ-9) untuk depresi, dan Indeks Kualitas Tidur Pittsburgh (PSQI) untuk kualitas tidur digunakan dalam penelitian. Hubungan teman sebaya diukur berdasarkan skala Inventarisasi Induk dan Keterikatan Teman Sebaya (IPPA).

Depresi berkorelasi positif dengan kecanduan, dan kualitas tidur yang buruk dikaitkan dengan hubungan teman sebaya yang lebih buruk. Kecanduan ponsel berkorelasi dengan kualitas tidur yang buruk dan hubungan teman sebaya yang lebih buruk.

Para penulis menyimpulkan, “Kualitas tidur sebagian memediasi hubungan antara kecanduan ponsel dan depresi. Selain itu, efek kualitas tidur pada depresi dimoderatori oleh hubungan teman sebaya.” (eko)

Mencari Sang Penyelamat Dunia : Rahasia Ilahi Tersembunyi di Kuil Kuno Tibet

0

Fuyao

Cerita kita hari ini, dimulai dari sebuah kuil yang luar biasa di dataran tinggi bersalju. Inilah lokasi shooting film berjudul “A World Without Thieves” yang populer pada 2004 lalu, yakni Kuil Labrang yang terletak di Kabupaten Xiahe Provinsi Gansu di daerah Amdo tradisional Tibet. 

Dalam film itu sepasang “suami istri pencuri” seusai berkunjung ke Kuil Labrang mendapat pencerahan dari ajaran Buddha, dan bertekad untuk bertobat, serta memulai hidup baru. Kemudian meninggal dunia demi melindungi seorang buruh tani yang polos dan baik hati bernama “Sha Gen”. Kisah itu mengharukan banyak orang, dan Kuil Labrang yang sebelumnya sama sekali tidak dikenal itu pun sontak menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi turis.

Tapi di wilayah Tibet, Kuil Labrang yang memiliki sejarah lebih dari 300 tahun yang telah berdiri sejak masa kekuasaan Kaisar Kangxi Dinasti Qing itu sebenarnya sangat terkenal reputasinya. Kuil tersebut merupakan satu dari enam kuil besar ajaran Buddha Tibet aliran Gelug, memiliki budaya klasik Tibet yang paling kaya dan paling lengkap di Tibet, serta dijuluki sebagai “Institut Buddha Tibet terbesar di dunia”. Para warga Tibet selalu membanggakan anak-anak mereka yang berhasil lulus ujian seleksi untuk diterima belajar ajaran Buddha di Kuil Labrang.

Mungkin untuk menyebarkan ajaran Buddha, Kuil Labrang terus menerima banyak murid, dan juga sangat bersahabat kepada para turis yang datang berduyun-duyun, ada Lama (sebutan untuk biarawan Tibet, red.) yang menjadi pemandu membawa para turis melihat-lihat sekeliling kuil, menjelaskan dengan lancar dan hidup semua kisah di balik setiap patung Buddha. Dan bagi para turis dari Daratan Tiongkok, yang membuat mereka paling terkejut adalah Buddha Maitreya yang disucikan di kuil tersebut.

Bicara soal Buddha Maitreya, apakah yang pertama terlintas di pikiran pembaca adalah Buddha yang “selalu tertawa dan berperut besar”? Sebenarnya patung Buddha Maitreya yang gemuk dengan perut agak buncit yang acap kita lihat adalah Bhikkhu Bu Dai (bhikkhu tas kain, red.) yang hidup di masa Dinasti Liang Akhir (Zhu Liang, 907-923), yang selalu membawa sebuah karung dari kain meminta sedekah kemana-mana, selalu tertawa riang gembira tak peduli apapun. Pada saat wafatnya ia meninggalkan sebait syair: “Maitreya, oh Maitreya, Maitreya sejati, berubah jutaan kali, acap kali memperlihatkan diri pada manusia, namun manusia tidak mengenalinya”. Karena di dalam syair itu disebut Maitreya, maka masyarakat pun mengira dia adalah tumimbal lahir dari Buddha Maitreya, jadi kemudian membentuk Buddha Maitreya dengan wujudnya, yakni dengan sosok yang berjiwa lapang berperut buncit untuk menganjurkan manusia agar memperlakukan orang lain dengan toleran dan berbuat kebajikan.

Akan tetapi Buddha Maitreya yang disucikan di Kuil Labrang ini justru memiliki sosok yang sama sekali berbeda. Di dalam kuil terdapat aula khusus Buddha Maitreya, patung perunggu Buddha Maitreya berlapis emas yang disucikan di dalam aula tersebut tinggi besar, dengan tinggi sekitar 8 meter, berekspresi serius dan sangat berwibawa.

Dalam jurnal yang ditulis seorang warganet pada 2010 lalu, Lama pemandu disana menjelaskan, “Buddha Maitreya disebut juga ‘Buddha Masa Depan’, patung Buddha ini dicor (casting, red.) oleh seorang perajin dari Nepal yang diundang oleh kepala kuil generasi kedua. Patung Buddha Maitreya ini membawa sebuah Roda Dharma (Falun, atau Dharmacakra, red.), yang melambangkan Buddha Masa Depan akan membawa Roda Dharma dan Delapan Vajra turun ke dunia menyelamatkan umat manusia.”

Turis pun bertanya, isyarat tangan ini terlihat sangat unik, apa maknanya? Lama itu menjawab, “Maknanya adalah memutar Roda Dharma kepada umat manusia.”

Kemudian sang Lama menunjuk patung Buddha yang agak kecil di depan Buddha besar dan berkata, “Ini adalah Buddha Sakyamuni, disebut juga ‘Buddha Masa Kini’, secara berurutan dengan ‘Buddha Masa Depan’ Dia turun lebih dahulu ke dunia untuk menyelamatkan makhluk hidup.” Ini agak sedikit aneh. Dalam ajaran Buddha aliran Tibet sekalipun, Buddha Sakyamuni juga sangat dihormati. Belum pernah terlihat di kuil atau vihara manapun membentuk patung Buddha Sakyamuni jauh lebih kecil daripada patung Buddha lainnya.

Patung Buddha Dipankara (Masa Lampau), patung Buddha Sakyamuni (Masa Kini), dan patung Bud- dha Maitreya (Masa Depan).

Bagaimanakah seharusnya penjelasannya? Lama itu dengan tenang menjawab, “Buddha Sakyamuni hanya dapat menyelamatkan murid-muridNya saja, dan pada saat akan wafat Dia berkata pada murid-muridNya bahwa umat manusia masa mendatang akan diselamatkan oleh Buddha Maitreya yang turun ke dunia, Buddha Maitreya adalah Buddha yang memiliki kuasa supranatural terbesar di alam semesta, dan merupakan satu-satunya penyelamat makhluk hidup di alam semesta.”

Sepertinya Kuil Labrang cenderung sangat mencintai Buddha Maitreya. Di aula kitab suci terbesar dalam kuil itu, di belakang ruangan barat Institut Wensi, juga terdapat sebuah patung perunggu besar Buddha Maitreya yang bersepuh emas. Pemandu berkata, “Patung Buddha ini adalah Buddha Maitreya yang sama dengan yang ada di Aula Dajinwa (Genteng Emas) tadi, yang membedakan adalah patung Buddha ini dalam posisi setengah jongkok dan setengah berdiri, yang melambangkan Buddha Masa Depan akan bangkit datang ke dunia menyelamatkan mahluk hidup.”

Mendengar penuturan ini, tidak sedikit turis mulai bergumam. Karena ini sangat berbeda dengan sosok Buddha Maitreya yang selama ini ada di benak masyarakat luas. Namun dengan reputasi Kuil Labrang dalam ajaran Buddha aliran Tibet, sepertinya pihak kuil sama sekali tidak perlu menciptakan informasi yang sensasional semacam ini hanya untuk menarik wisatawan. Lalu benarkah Buddha Maitreya adalah Sang Pemimpin yang menguasai masa depan alam semesta?

Buddha Masa Depan Maitreya

Perlu dijelaskan, sebenarnya dalam ajaran Buddha aliran Mahayana ada penjelasan mengenai “Buddha Tiga Masa”, yakni Buddha Dipankara yang merupakan Buddha Masa Lampau, Buddha Sakyamuni yang merupakan Buddha Masa Kini, dan Buddha Maitreya yang merupakan Buddha Masa Depan. 

Buddha Dipankara adalah Buddha masa lampau sebelum Buddha Sakyamuni, pernah memberikan nubuat tentang Buddha Sakyamuni pada kehidupan masa lalu, meramalkan Sakyamuni akan menjadi Buddha. Dan Buddha Sakyamuni saat berada di dunia juga pernah mengatakan, pada saat DharmaNya sudah tidak mampu lagi menyelamatkan umat manusia, maka Buddha Maitreya akan turun ke dunia menyelamatkan umat manusia, Ia bahkan memerintahkan murid tertuanya yakni Mahākāśyapa untuk menantikan Buddha Maitreya di Gunung Kukkutapāda, dan menyerahkan jubah sucinya kepadaNya, untuk merampungkan serah terima. Lalu kapan Buddha Maitreya akan turun ke dunia menyelamatkan manusia? Dalam kitab suci Buddha dikatakan, ini menunggu Raja Agung Pemutar Roda (Cakkavatti, red.) menguasai dunia manusia.

Seperti pada kitab “Dīrghāgama” jilid keenam disebutkan, “Di masa yang akan datang akan ada Buddha terlahir ke dunia, namanya adalah Buddha Maitreya… Murid-muridNya tak terhitung jumlahnya, tidak seperti murid saya sekarang yang hanya ratusan orang. … ”  Dari bait Sutra ini dapat dilihat, Buddha Sakyamuni sendiri menilai membawa murid-muridNya meninggalkan keduniawian untuk berkultivasi, hanya dapat menyelamatkan ratusan orang, sedangkan murid Buddha Maitreya begitu banyak, mencapai “tak terhitung jumlahnya”. Bagaimana bisa dilakukan? Menurut “Maitreya-vyākaraṇa” dikatakan, caranya adalah dengan mewujudkan “tanah suci di tengah manusia”. Ada yang menafsirkan, seharusnya adalah dapat berkultivasi di tengah manusia, tanpa harus meninggalkan keduniawian. Bersamaan dengan berkultivasi sekaligus meningkatkan moralitas di tengah manusia, hingga akhirnya menjadi sebidang tanah suci. Dan pada saat itu, siapakah yang akan menguasai dunia manusia? “Raja Agung Pemutar Roda” (Cakravarti-rāja, red.).

“Cakravarti-rāja” adalah raja yang menyatukan dunia dalam legenda India. Pada waktu itu di langit akan muncul sebuah tanda berbentuk roda emas yang berputar. Sang pemilik roda emas berputar ini, akan menjadi penguasa dunia dan seluruh alam semesta, Dia akan mengatur dunia ini dengan belas kasih dan kebijaksanaan. Dulu ketika Buddha Sakyamuni lahir, ada peramal mengatakan, di masa yang akan datang jika sang pangeran tidak meninggalkan keduniawian, akan menjadi “Raja Roda Emas”. Kemudian dalam penyebaran Dharma, Buddha Sakyamuni juga beberapa kali menyebut “Raja Agung Pemutar Roda”, dan acap kali disebutkan bersamaan dengan Buddha Maitreya masa depan.

Jadi dalam penjelasan generasi selanjutnya, khususnya di kawasan Asia Timur, beranggapan ketika Buddha Maitreya turun ke dunia menyelamatkan manusia, akan berpadu menjadi satu dengan Raja Agung Pemutar Roda, dengan kata lain satu orang dengan dua identitas yang berbeda, Buddha akan beridentitas sebagai raja menyebarkan ajaran Buddha di tengah manusia, dan menyelamatkan manusia. Kuil Labrang sepertinya juga menerima penafsiran semacam ini, maka patung Buddha Maitreya memegang Roda Dharma, memutarnya dengan menghadap pada manusia.

Bunga Buddha Udumbara

Lalu kapan saatnya Raja Agung Pemutar Roda akan menguasai dunia manusia? Dalam kitab suci Buddha dikatakan, pada saat itu bunga keberuntungan yakni Udumbara akan bermekaran.

“Udumbara” adalah bahasa Sansekerta, memiliki makna pertanda keberuntungan dari Langit. Udumbara adalah bunga suci Kerajaan Buddha, bunga yang “putih bersih tanpa noda duniawi”, dalam kitab “Fahua Wenju (Saddharma Pundarika Sutra)” disebutkan: “Munculnya bunga Udumbara, ini adalah pertanda keberuntungan dari Langit. Tiga ribu tahun hanya muncul sekali, kini tibalah Sang Raja Roda EMas.” Tiga ribu tahun baru mekar sekali. Diameter bunga hanya 1 milimeter, berbentuk seperti lonceng, berwarna putih bersih, dengan tangkai bunga sangat halus seperti benang emas. Mekar di malam hari, wangi semerbak, dikelilingi pendaran keberuntungan.

Dalam kitab “Huilin Yinyi” jilid ke-delapan disebutkan: “Bunga Udumbara, … adalah bunga surga. Di dunia tidak ada bunga ini. Jika Buddha dan Raja Roda Emas turun ke dunia, karena kekuatan moral dan berkah yang begitu besar, akan menggugah bunga ini untuk muncul.” Dengan kata lain, ketika Buddha dan Raja Roda Emas muncul bersamaan untuk menyelamatkan umat manusia, maka Bunga Udumbara baru akan muncul di tengah manusia.

Tahun 1997, seorang kepala biara sebuah kuil yang terletak di Kota Gwangju Provinsi Gyeonggi Korea Selatan telah menemukan munculnya 24 kuntum bunga putih mungil di bagian dada sebuah patung Buddha perunggu emas di kuil tersebut. Setelah diteliti secara seksama dinilai bunga itu adalah Udumbara seperti yang tercatat dalam kitab Buddha. Berita tersebut dipublikasikan dan menimbulkan kegemparan, dengan cepat banyak orang pun datang untuk melihatnya. Setelah itu, pemberitaan mengenai temuan bunga Udumbara pun kerap bermunculan, tidak hanya dari negara yang menganut agama Buddha saja, bahkan di Tiongkok pun banyak bermunculan.

Menariknya adalah, seakan membuktikan asal usulnya yang tidak lazim, bunga-bunga Udumbara tersebut bermekaran di patung Buddha, di pipa besi, di kaca, dan tempat-tempat yang tidak lazim ditumbuhi oleh tanaman. Tanpa perlu dirawat sama sekali, tumbuhnya bunga begitu lamanya sehingga membuat orang tak habis pikir. Banyak yang hidup hingga beberapa bulan bahkan beberapa tahun tidak pernah layu. Maka saat ada yang menyangkal bahwa itu adalah telur dari Serangga Jala Hijau, pernyataan ini terbantahkan dengan sendirinya. Pertama, karena kutu daun yang merupakan makanan utama bagi Jala Hijau ini hidup di antara berbagai jenis tumbuhan. Serendah apapun IQ serangga kecil ini, tidak mungkin akan bersarang di tempat yang tidak ada makanan bagi keturunannya. Kedua, telur dari Jala Hijau juga memiliki batang yang halus panjang, bentuknya juga seperti bunga, tapi warnanya adalah hijau pucat, dan tidak harum. Dan akan menetas dalam 4-6 hari, begitu telur menetas serangga kecil itu dengan cepat berubah menjadi abu-abu, jadi sebenarnya sangat mudah dibedakan.

Mesias Sang Penyelamat Dunia

Sebenarnya tidak hanya agama Buddha, pada banyak agama di dunia juga terdapat ramalan tentang Sang Penyelamat Dunia. Dalam agama Nasrani Sang Penyelamat Dunia bernama Mesias. Menurut penelitian yang dilakukan oleh pakar bahasa terkenal yakni Ji Xianlin dan muridnya yakni Profesor Qian Wenzhong dari Fudan University, Tiongkok, besar kemungkinan bahwa Mesias dan Maitreya adalah orang yang sama.

Maitreya dalam bahasa Sansekerta memiliki makna belas kasih, dan di Tiongkok disebut “Mi Le”. Ji Xianlin menilai, sebutan “Mi Le” ini kurang tepat penerjemahannya. Bhikkhu Xuanzang (dikenal sebagai Bhikkhu Tom Sam Cong dalam Novel Perjalanan ke Barat) yang pergi ke Barat untuk menuntut ilmu agama juga telah menyadari hal ini.

Sedangkan Sang Penyelamat Dunia “Mesias” di Barat berasal dari bahasa Ibrani yakni Mashiach (המשיח). Antara Maitreya dengan Mashiach pengucapan keduanya sangat mirip.

Sementara riset Profesor Qian Wenzhong mengatakan, kurang lebih pada tahun 1000 SM, sekitar 500 tahun sebelum kelahiran Sakyamuni, mulai dari Asia Barat, Afrika Utara, Anatolia (Asia Minor), Mesopotamia, juga Mesir, telah menjadi tren semacam kepercayaan akan Sang Penyelamat masa depan, Mesias dalam agama Kristen dan Maitreya di India juga lahir pada masa ini.

Dengan kedua riset tersebut, Buddha Maitreya masa depan dari Timur dengan Mesias Sang Penyelamat dari Barat mungkin adalah satu orang yang sama. Dan Dialah yang mampu menyelamatkan seluruh dunia. Lalu dimanakah dia akan muncul?

Peramal tersohor asal Prancis yakni Nostradamus dalam karya terkenalnya “Les Prophéties” meramalkan demikian:

Seorang Timur meninggalkan kampung halamannya,

Menembus Pegunungan Appenini tiba di Prancis,

Dia akan melewati langit, samudera dan salju,

Setiap orang akan tergerak oleh tongkat saktinya.

Entah karena suatu kebetulan, salah satu festival terpenting bagi masyarakat Barat adalah Hari Paskah, dalam bahasa Inggris disebut Easter Day. Terlihat tidak ada kaitannya dengan Paskah. Tapi jika diteliti lagi, bukankah kata Easter sangat berkaitan dengan kata “East” (Timur)?

Lalu menurut Anda Buddha Masa Depan yang dinantikan oleh murid Buddha Sakyamuni, Mahākāśyapa, di Gunung Kukkutapāda akan berasal dari manakah?

Kadang kala, “Mencari-cari dia di segenap pelosok, yang dicari ternyata berada di tempat yang remang-remang.” Bhikkhu Bu Dai pernah berkata, “Sang Maitreya acap kali menampakkan diri, hanya saja manusia tidak mengenalinya”. Mungkin saja Buddha Maitreya yang akan menyelamatkan dunia telah tiba, dan berada di tengah-tengah kita, mungkin juga seperti seorang yang biasa, mungkin kita saja yang tidak mengira bahwa dialah orangnya. (sud)

Rumor Mencuat Saat Xi Jinping yang Mengamankan 3 Periode Pimpinan PKT Absen dari Publik

0

Eva Fu

Lebih dari seminggu  lalu, pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT) Xi Jinping memulai perjalanan tiga hari ke Asia Tengah untuk menandai lingkup pengaruhnya. Sejak itu, dia tak terlihat oleh publik, melewatkan pertemuan militer tingkat tinggi dan pertemuan tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Apalagi ketika beberapa minggu lagi menjelang digelarnya Kongres  Partai Komunis Tiongkok (PKT) ke-20, di mana Xi mengincar masa jabatan 3 periode yang belum pernah terjadi sebelumnya, absennya dalam waktu lama disoroti pengamatan politik dengan sejumlah spekulasi bahwa Xi ditempatkan di bawah tahanan rumah.

Pada 24 September, Xi Jinping menjadi trending topic teratas di Twitter. Namanya muncul di hashtag lebih dari 42.000 kali dan istilah “kudeta Tiongkok” beredar 9.300 putaran di platform.

BACA JUGA : Beredar Pembicaraan Rahasia Xi Jinping  : Berniat Memiskinkan Tiongkok Untuk Selamatkan PKT?

“Rumor baru yang harus diperiksa: Apakah Xi jinping  di bawah tahanan rumah di Beijing?” tulis Subramanian Swamy, mantan menteri kabinet  dan anggota parlemen India. 

Spekulasi bertambah menjadi-jadi  ketika warga negara Tiongkok mencatat pembatalan penerbangan massal di seluruh negeri. Hampir 10.000 penerbangan—yakni hampir dua pertiga dari yang dijadwalkan pada hari itu—dibatalkan pada Sabtu (24/9/2022), pada hari yang sama konferensi penting tentang pertahanan nasional dan reformasi militer yang digelar di Beijing. Weibo, platform media sosial teratas di Tiongkok, segera menyensor diskusi seputar pembatalan penerbangan, menyatakannya sebagai “rumor.”

Xi yang baru tiba kembali di ibu kota Beijing pada 16 September setelah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertemuan puncak regional di Asia Tengah, tidak muncul di pertemuan Beijing tetapi menyampaikan instruksi bahwa angkatan bersenjata harus fokus kepada persiapan perang. Demikian juga sosok yang tak terlihat adalah Wei Fenghe, jenderal militer  pilihannya yang saat ini menjabat sebagai menteri pertahanan nasional.

Kegiatan publiknya sejak saat itu terutama terdiri dari surat ucapan selamat untuk menandai Festival Panen Petani Tiongkok pada 22 September dan lainnya pada hari berikutnya kepada media pemerintahan PKT, China News Service, untuk memberikan selamat kepada media tersebut pada ulang tahunnya yang ke-70.

BACA JUGA : PKT Ingin Tiru Cara Dinasti Qin Berjaya di Tiongkok Tapi Mempercepat Hengkangnya Perusahaan Barat

Beberapa analis menilai, saat tak ada media corong PKT atau pejabat tinggi yang muncul ke publik untuk membantah desas-desus yang beredar, hal demikian mencerminkan tingkat kemarahan tertentu di daratan Tiongkok. 

“Ini menunjukkan ketidakpuasan, sepertinya orang-orang menghitung  hari-hari dia jatuh dari kekuasaan,” ujar Wang He, seorang komentator tentang Tiongkok  yang berbasis di AS  kepada The Epoch Times. 

Ia menambahkan, meskipun Xi telah mengamankan masa jabatan 3 periode, banyak orang tak berdamai dengan kelanjutan kekuasaannya.

Analis Tiongkok Gordon Chang menganggap kudeta tak mungkin terjadi, menunjuk kepada kurangnya bukti pendukung di lapangan.

“Saya tidak berpikir ada kudeta, karena jika ada kudeta, kita akan menyaksikan, misalnya, banyak kendaraan militer di pusat kota Beijing. Belum ada laporan tentang itu. Juga, mungkin akan ada deklarasi darurat militer yang belum terjadi,” katanya kepada The Epoch Times. 

BACA JUGA : Langkah Awal Tiongkok di Pasifik Selatan : Sebuah Tantangan Strategis

“Jadi, sepertinya ada sesuatu yang terjadi, tetapi kami tidak tahu bagaimana persisnya,” katanya seraya menambahkan bahwa satu-satunya hal yang dapat menghilangkan beberapa spekulasi adalah jika Xi keluar berbicara ke pubilk. 

Zhang Tianliang, seorang penulis buku berbahasa Mandarin “Jalan Tiongkok menuju Transisi Damai,” juga menolak teori tahanan rumah karena tidak sesuai dengan akal sehat.

Selama seminggu terakhir, enam pejabat senior Tiongkok, termasuk dua mantan pejabat tingkat kabinet, dijatuhi hukuman berat karena pelanggaran terkait korupsi. Hal demikian menambahkan serangkaian pejabat yang dibersihkan dalam kampanye anti-korupsi Xi yang ia luncurkan setelah menjabat pada akhir 2012.

Zhang dalam programnya pada 22 September berpendapat, bagaimanapun Xi memiliki kapasitas untuk menghukum mereka jika dia kehilangan cengkeraman terhadap kekuasaannya. 

Apakah Xi tampil di depan publik atau tidak, tak memiliki arti penting, kata Wang, ia mencatat bahwa ketidakhadiran yang begitu lama dari perhatian publik bukanlah hal yang unik bagi Xi.

Bagi Wang, perjalanan luar negeri Xi menjelang kongres Partai adalah proyeksi kepercayaan.

“Tanpa jaminan mutlak, orang ini tidak akan mengambil risiko dengan mudah,” katanya tentang Xi. (asr)

Luo Ya berkontribusi pada laporan ini.

Warga Aceh Rasakan Guncangan Kuat Gempa Magnitudo 6,4, Sempat Panik Berhamburan ke Luar Rumah

0

ETIndonesia- Gempa bumi dengan magnitudo (M)6,4 terjadi pada 45 km barat daya Meulaboh, Provinsi Aceh, pada Sabtu (24/9), pukul 03.52 WIB. Fenomena ini memicu guncangan kuat yang dirasakan sejumlah warga di wilayah Aceh.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, merilis perkembangan terkini pada Sabtu (24/9), pukul 08.00 WIB, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan gempa tidak menimbulkan korban maupun kerugian materi, meskipun guncangan gempa tersebut pada kategori kuat.

“Pusdalops BNPB terus melakukan koordinasi dan pemantauan pada wilayah-wilayah yang melaporkan guncangan kuat,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Guncangan kuat dirasakan warga Kabupaten Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Jaya dan Aceh Barat Daya. Masyarakat panik hingga berhamburan ke luar rumah. 

Sementara itu, warga di Kabupaten Aceh Tengah, Aceh Besar, Aceh Selatan, Pidie Jaya dan Simeulue melaporkan guncangan dengan intensitas sedang dengan durasi waktu berkisar 2 hingga 5 detik. BPBD Aceh Tengah menyampaikan warganya panik dan ke luar rumah saat guncangan terjadi. 

Masih di wilayah Provinsi Aceh, guncangan gempa dirasakan lemah 2 hingga 3 detik warga Aceh Tamiang, serta 2 hingga 5 detik dirasakan warga Pidie. Sedangkan di Kabupaten Aceh Singkil, warganya tidak merasakan guncangan gempa. 

Berdasarkan parameter BMKG, pusat gempa berada di laut dan berdasarkan pemodelan tidak memicu terjadinya tsunami. Gempa M6,4 berada pada kedalaman 22 km. 

Melihat intensitas kekuatan gempa dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, teridentifikasi wilayah Meulaboh, Aceh Selatan dan Nagan Raya pada IV MMI, Aceh Besar, Banda Aceh, Takengon, Bener Meriah dan Simeulue III MMI, serta Pidie, Idi, Bireuen, Aceh Tamiang dan Langsa II MMI. 

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeskripsikan IV MMI yaitu warga di dalam rumah dan beberapa di luar rumah merasakan guncangan gempa, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi. Semakin besar MMI, dampak gempak yang dirasakan juga semakin besar. 

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga. Gempa tidak dapat diprediksi kapan dan di mana akan terjadinya. Apabila gempa terjadi, warga jangan panik dan lakukan evakuasi dengan aman. Perhatikan jika warga ingin kembali ke rumah, antisipasi gempa susulan maupun kondisi bangunan pascagempa. Data mencatat korban meninggal bukan akibat gempa tetapi bangunan rusak atau pun roboh.  (BNPB/asr)

Modal Asing yang Kabur dari Indonesia Berjumlah Rp3,53 T dalam Hitungan Sepekan Ini

0

ETIndonesia- Bank Indonesia (BI) mencatat modal asing berjumlah triliunan rupiah yang keluar dari Indonesia dalam sepekan ini.

“Berdasarkan data transaksi 19 – 22 September 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp3,53 triliun terdiri dari jual neto Rp3,80 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp0,27 triliun di pasar saham,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/9/2022).

Adapun berdasarkan data setelmen sampai dengan 22 September 2022, nonresiden jual neto Rp148,11 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp72,78 triliun di pasar saham.

Sedangkan, premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke 137,05 bps per 22 September 2022 dari 108,86 bps per 16 September 2022 .

Sementara itu, berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV September 2022, perkembangan inflasi sampai dengan minggu ke-empat September 2022 diperkirakan inflasi sebesar 1,10% (mtm).  

BI mencatat nilai tukar rupiah ambals di level (bid) Rp15.015 per dolar AS. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik di 7,19%. DXY[1] menguat ke level 111,35 dan Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 3,714%.

BI juga mencatat, komoditas utama penyumbang inflasi September 2022 sampai dengan minggu ke-empat yaitu bensin sebesar 0,91% (mtm), angkutan dalam kota sebesar 0,05% (mtm), angkutan antar kota, rokok kretek filter, dan beras masing-masing sebesar 0,02% (mtm), serta telur ayam ras, pasir, semen dan bahan bakar rumah tangga (BBRT) masing-masing sebesar 0,01% (mtm).

Selain itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode minggu ke-empat September yaitu bawang merah sebesar -0,06% (mtm), minyak goreng, daging ayam ras dan cabai merah masing-masing sebesar -0,03% (mtm), cabai rawit, tomat dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,02% (mtm), serta tarif angkutan udara sebesar -0,01% (mtm).

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait dan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” pungkas Erwin. (asr)

Hasil Studi Menemukan Merokok Pasif Berpotensi Mendatangkan Risiko Kepada Anak-Cucu

0

Steve Milne

Hasil studi dari para peneliti  University of Melbourne di Australia menemukan bahwa anak-anak berisiko lebih tinggi terkena asma jika ayah mereka terpapar asap rokok saat mereka masih anak-anak. 

Diterbitkan pada Kamis 15 September di European Respiratory Journal, penelitian  juga menunjukkan bahwa risiko asma seorang anak meningkat lebih lanjut, jika ayah mereka menjadi perokok setelah terpapar asap pasif sebagai seorang anak.

Menurut para peneliti, temuan ini menyoroti kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh rokok. Tak hanya pada perokok dan anak-anak mereka, tetapi bahkan pada cucu-cucu mereka.

Berdasarkan data dari Tasmanian Longitudinal Health Study (TAHS), yang dimulai pada 1968 dan mengamati 1.689 anak, ayah mereka, dan kakek nenek dari pihak ayah, peneliti membandingkan data apakah anak-anak menderita asma pada usia tujuh tahun dengan data apakah ayah mereka dibesarkan dengan orangtua yang merokok.

Selain itu,  ayah perokok atau bekas perokok juga dipertimbangkan.

“Kami menemukan  risiko asma non-alergi pada anak-anak meningkat sebesar 59 persen jika ayah mereka terpapar asap rokok di masa kanak-kanak, dibandingkan dengan anak-anak yang ayahnya tidak terpapar, kata peneliti Jiacheng Liu dalam rilis University of Melbourne pada Kamis.

“Risikonya bahkan lebih tinggi, yaitu 72 persen, jika para ayah terpapar asap rokok dan terus merokok sendiri.”

Rekan peneliti, Dr. Dinh Bui mengatakan kepada The Epoch Times pada Senin 19 September bahwa ini menunjukkan bahwa ketika anak-anak juga langsung terpapar asap pasif dari ayah mereka yang merokok di rumah, paparan langsung tambahan ini menambahkan dampak buruk dari penularan epigenetik.

Para peneliti menemukan risiko asma non-alergi pada anak-anak meningkat sebesar 59 persen jika ayah mereka terpapar asap rokok di masa kanak-kanak. (Aliaksandr Marko/Adobe Stock)

“Dengan kata lain, paparan langsung kepada keturunan mengubah hubungan antara paparan pasif kepada ayah dan asma keturunannya,” katanya, seraya menambahkan pria yang terpapar asap rokok saat masih anak-anak masih, dapat menurunkan risiko asma yang mereka wariskan kepada anak-anak mereka jika mereka menghindari merokok.

Suspek Perubahan Epigenetik 

Sementara para peneliti tidak yakin bagaimana kerusakan yang disebabkan oleh perokok pasif diturunkan kepada anak cucu mereka, Prof. Shyamali Dharmage, yang memimpin TAHS, mengatakan mereka menduga  terkait dengan perubahan epigenetik.

“Di sinilah faktor-faktor di lingkungan kita, seperti asap tembakau, berinteraksi dengan gen kita untuk mengubah ekspresinya. Perubahan ini dapat diwariskan tetapi mungkin sebagian dapat dibalik untuk setiap generasi,” katanya.

Meskipun perubahan epigenetik tidak mengubah urutan DNA, tetapi dapat mengubah cara tubuh membaca urutan DNA.

“Ada kemungkinan asap tembakau menciptakan perubahan epigenetik dalam sel yang akan terus memproduksi sperma ketika anak laki-laki tumbuh dewasa. Perubahan ini kemudian dapat diturunkan kepada anak-anaknya,” jelas Dharmage.

Langkah selanjutnya bagi para peneliti adalah bagaimana menentukan apakah peningkatan risiko asma berlanjut hingga kehidupan dewasa dan apakah ayah yang terpapar asap rokok selama masa kanak-kanak mereka, menurunkan risiko alergi atau penyakit paru-paru lainnya kepada anak-anak mereka. (asr)

Bagaimana Cara Menghentikan Kucing yang Terus Menerus Menggigit?

0

Debra Sherman

Anabul yang berbeda menggigit karena alasan yang berbeda. Untuk mengetahui cara menghentikan ia menggigit, Anda harus memahami mengapa ia melakukannya. 

Berikut adalah enam alasan paling umum mengapa kucing menggigit, dan cara menghentikannya.

Mengapa Kucing Menggigit?

1. Beberapa kucing akan menggigit hanya untuk menegaskan dominasinya. Kucing Anda mungkin menggigit karena mereka mencoba menunjukkan siapa yang bertanggung jawab. Jika kucing Anda menggigit Anda, lalu tidak mundur atau mencoba memeluk atau bermain, kemungkinan besar kucing Anda menggigit untuk menunjukkan dominasi.

2. Kucing menggigit sebagai cara berkomunikasi. Alih-alih mengeong jika menginginkan sesuatu, kucing Anda mungkin menggigit jari kaki, lengan, atau jari Anda sebagai sebuah isyarat kepada Anda. Mereka mungkin meminta makanan, diizinkan keluar rumah atau bahkan Anda harus membersihkan  litter boxnya. Jika kucing Anda menggigit, kemudian mencoba membawa Anda ke piring makanannya, pintu belakang, litterbox – maka anabul Anda mungkin hanya menggigit sebagai cara untuk berkomunikasi.

3. Anak kucing akan menggigit untuk berlatih menyerang. Beberapa tahun lalu, saya mempunyai anak kucing bernama Miss Abigail. Dia menyerang kakak betinanya selama beberapa bulan ketika dia masih kecil. Dokter hewan meyakinkan saya bahwa perilaku menyerang pada akhirnya akan berhenti. Beruntung bagi Abigail, kucing yang lebih dewasa tidak melawan!

4.  Kucing jantan yang tidak dikebiri bisa menjadi agresif. Pertimbangkan untuk mensterilkan kucing jantan Anda jika dia menggigit. Kucing jantan umumnya akan tenang jika dikebiri. Pengebirian memberikan manfaat keamanan lain untuk kucing Anda dan menghentikan kotoran anak kucing yang tidak diinginkan di sekitar lingkungan!

5.  Declawing atau pencabutan kuku kucing  mungkin membuat ia mulai menggigit. Kucing dapat merasa rentan dan mulai menggigit jika mereka tidak memiliki cakar. Untuk diketahui beberapa negara mendeklarasikan Declawing kucing adalah tindakan ilegal. 

6. Kucing akan menggigit untuk membela diri. Jika kucing diserang, diangkat atau diprovokasi, mereka pasti akan menggigit untuk membela diri. Waspadai hal ini jika Anda memiliki anak kecil atau hewan peliharaan lain di rumah yang mungkin mengganggu kucing.

Mengapa Kucing Menggigit Saya?

Untuk informasi lebih lanjut tentang mengapa kucing Anda menggigit Anda, baca artikel saya (termasuk video) berjudul, Mengapa Kucing Menggigit Pemiliknya?

Cara Menghentikan Kucing Menggigit Anda

Pertama-tama cobalah untuk mengabaikannya. Kucing Anda kemungkinan akan menggigit untuk mendapatkan respons dari Anda. Jika Anda tidak merespons, mereka mungkin mencoba metode lain seperti mengeong.

Hanya menanggapi komunikasi yang tepat. Lakukan saja apa yang diminta kucing Anda jika mereka meminta dengan baik. Berhati-hatilah agar tidak menghargai perilaku menggigit dengan memberi mereka apa yang mereka inginkan. Tunggu sampai mereka tidak menggigit untuk memberinya hadiah. 

Konsisten. Saat kucing Anda masih kitten, gigitannya mungkin lucu. Namun akhirnya menjadi menyakitkan dan bermasalah. Jangan biarkan kucing Anda menggigit Anda atau bahkan menggigit jari Anda. Jika kucing Anda menggigit Anda dengan cara apa pun, mereka harus mendapatkan reaksi yang sama dari Anda secara konsisten. Anda tidak bisa membiarkan mereka kadang-kadang menggigit dan dan tidak di lain waktu. Hewan peliharaan membutuhkan konsistensi untuk belajar bagaimana berperilaku dengan tepat.

Gigitan Cinta 

Mengapa kucing memberikan gigitan cinta? Kucing yang menggigit pemiliknya bisa menjadi masalah besar, tetapi jangan bingung antara gigitan cinta  dengan gigitan kucing Anda. Dikarenakan suatu alasan seperti dominasi, ketakutan, komunikasi, atau membela diri. Gigitan cinta kucing, juga dikenal sebagai agresi yang dipicu oleh belaian, terkadang dimulai dengan menjilati kemudian berkembang menjadi menggigit. Kucing biasanya santai dan tidak menunjukkan tanda-tanda agresi seperti mendesis atau menggeram.

Menurut PetMD.com, gigitan cinta kucing biasanya bukan tanda kasih sayang. Kemungkinan besar kucing mencoba memberi sinyal bahwa mereka sudah selesai berinteraksi (seperti mengelus). Jika petting terus berlanjut meskipun mereka berusaha untuk mengakhirinya, mereka mungkin menggigit. Gigitan cinta kucing juga bisa disebabkan oleh stimulasi yang berlebihan.

Kucing juga bisa menggigit secara tidak sengaja. Ketika mereka merawat diri mereka sendiri, mereka terkadang menggunakan gigi mereka. Mereka mungkin melakukan hal yang sama ketika mereka menjilati Anda, sekali lagi, secara tidak sengaja.

Juga, ingatlah beberapa kucing tidak senang jika dibelai bagian tubuhnya tertentu atau sama sekali tidak mau dibelai. Jika kucing Anda terus menggigit Anda dengan lembut (atau tidak terlalu lembut!) saat Anda mengelusnya,  mungkin merupakan sinyal ia tidak menyukainya. (asr)

Artikel ini awalnya diterbitkan di peoplelovinganimals.com

Debra adalah penulis People Loving Animals, sebuah blog yang didedikasikan untuk perawatan, kesehatan, dan pelatihan anjing dan kucing. Debra menyumbangkan 10% dari semua komisi yang diperoleh untuk amal hewan. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang Debra kunjungi peoplelovinganimals.com.