Home Blog Page 524

AS dan Negara-negara Indo-Pasifik Meluncurkan Indo–Pacific Economic Framework (IPEF)

0

Aldgra Fredly

Amerika Serikat dan 13 negara pada 9 September menyimpulkan putaran pertama pertemuan langsung the Indo–Pacific Economic Framework (IPEF)  dengan konsensus tentang pernyataan tingkat menteri untuk empat pilar utama.

Departemen Perdagangan AS mengatakan 14 negara anggota IPEF, yang mewakili lebih dari 40 persen ekonomi global, akan fokus kepada pilar perdagangan, ketahanan rantai pasokan, energi bersih, dan ekonomi yang adil.

Perundingan di Los Angeles melibatkan menteri dari Australia, Brunei, Fiji, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Pertemuan tingkat Senior Officials Meeting (SOM) selama 2 hari pada 6-7 September 2022 dan pertemuan tingkat menteri pada Kamis hingga Jumat (8-9 September 2022), di Los Angeles, Amerika Serikat.

Perwakilan Dagang AS  atau United States Trade of Representative (USTR)  Katherine Tai mengatakan pemerintahan Biden meluncurkan IPEF pada Mei untuk mengembangkan “pengaturan ekonomi modern” yang akan melindungi hak-hak buruh, memerangi perubahan iklim dan membangun rantai pasokan yang tangguh.

“Setelah beberapa hari diskusi intensif, kami  membuat kemajuan nyata menuju tujuan itu. Dan, pernyataan menteri menunjukkan inovasi dan ambisi kami,” kata Tai dalam pidato penutupnya.

“Sekarang niat kami adalah bergerak menuju negosiasi dengan mitra kami di setiap pilar, dengan putaran pertama diskusi berlangsung setelah ministerial ini.”

IPEF tidak akan memasukkan pemotongan tarif yang merupakan landasan kesepakatan perdagangan bebas tradisional, tetapi pembicaraan tersebut merupakan bagian dari upaya AS untuk terlibat kembali secara ekonomi dengan negara-negara di Asia.

Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo, yang juga hadir pada pertemuan tersebut, mengatakan bahwa pertemuan tingkat menteri kedua IPEF diperkirakan akan berlangsung pada awal tahun 2023, meskipun dia tidak memberikan tanggal spesifik.

India Keluar dari Pilar Perdagangan

Menteri Perdagangan dan Industri India, Piyush Goyal mengatakan bahwa India akan bergabung dengan tiga pilar kerangka kerja yang berfokus pada rantai pasokan, pajak dan anti-korupsi, dan energi bersih, tetapi saat ini memilih keluar dari pilar perdagangan tersebut. 

“Pada satu pilar, yang terutama berkaitan dengan perdagangan, kontur kerangka—terutama pada komitmen yang diperlukan pada lingkungan, tenaga kerja, perdagangan digital, dan pengadaan publik—masih muncul,” kata Goyal dalam sebuah pernyataan.

“Kita harus melihat manfaat apa yang akan diperoleh negara-negara anggota dan apakah persyaratan pada aspek-aspek seperti lingkungan dapat mendiskriminasi negara-negara berkembang yang memiliki keharusan menyediakan energi berbiaya rendah dan terjangkau untuk memenuhi kebutuhan ekonomi kita yang sedang tumbuh.”

IPEF yang dipimpin AS seharusnya mengisi kekosongan yang tersisa setelah Amerika Serikat menarik diri dari Kemitraan Trans-Pasifik.

Presiden Joe Biden mengatakan pada Mei lalu bahwa inisiatif tersebut akan fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan “memastikan daya saing ekonomi di abad ke-21.”

Naveen Atrappully dan Reuters berkontribusi pada laporan ini.

Bekerja Bersama untuk Kepentingan Global

0

oleh Jaushieh Joseph Wu, Menteri Luar Negeri Republic of Tiongkok (Taiwan)

Komunitas global menghadapi sejumlah krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, dari tantangan covid-19 dan perubahan iklim, hingga invasi Rusia di Ukraina. Dan sekarang adanya intimidasi militer Tiongkok yang meningkat akan membahayakan perdamaian dan stabilitas regional.

Semua ini akan berdampak pada keamanan dan kesejahteraan dunia. Para anggota PBB yang akan bertemu kembali di New York tahun ini, perlu mengingatkan kepada para pemimpin dunia bahwa semua orang termasuk rakyat Taiwan, layak untuk didengar suaranya dan menjadi bagian dari upaya bersama untuk mengatasi tantangan ini demi kepentingan global.

Taiwan tidak dapat berpartisipasi dalam forum kerjasama global terbesar dan terpenting karena tekanan tanpa henti oleh Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Dengan sengaja mengunakan prinsip “One Tiongkok” melalui resolusi UNGA 2758 – resolusi yang menentukan siapa yang mewakili “Tiongkok” dalam organisasi dunia sekitar 50 tahun yang lalu. Beijing menyesatkan dunia dengan menyebarkan pernyataan bahwa Taiwan adalah bagian dari RRT. Padahal status Quo selama ini adalah, ROC (Taiwan) dan RRT merupakan yurisdiksi yang terpisah. Rakyat Taiwan hanya dapat diwakili oleh pemerintah yang terpilih secara demokratis.

Penafsiran yang salah dari resolusi UGRA 2758 telah lama menghilangkan hak Taiwan untuk berpartisipasi dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan lembaga khususnya, dan juga telah menolak kontribusi Taiwan untuk komunitas internasional.

Piagam PBB menyatakan dengan jelas bahwa tujuan dan prinsip Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah menjaga kedamaian dan stabilitas internasional, dan bahwa perselisihan internasional harus diselesaikan dengan cara yang damai.

Namun, Beijing terus melakukan latihan militer di daerah sekitar Taiwan, mengganggu status quo di Selat Taiwan, meningkat ketegangan, mempengaruhi perdagangan dan transportasi internasional, dan memberikan resiko terhadap perdamaian dan keamanan regional. Tindakan yang tidak bertanggung jawab seperti itu perlu dikecam.

PBB  memungkinkan untuk melarang anggotanya melakukan hal semacam itu, agar organisasi bisa kembali sesuai dengan agenda politiknya sendiri. Menyetujui klaim Tiongkok atas Taiwan hanya akan mengacaukan wilayah tersebut, yang juga bertentangan dengan tujuan PBB.

Taiwan secara tegas akan mempertahankan kedaulatan dan keamanannya. Sebagai anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab, Taiwan juga akan terus berupaya mempertahankan diri sebagai respon terhadap provokasi Tiongkok, dan bekerja sama dengan negara-negara yang berpikiran sejalan dengan Taiwan untuk menjunjung tinggi perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut. Dan Taiwan akan terus memenuhi tanggung jawab internasional dengan secara aktif berkontribusi pada masyarakat internasional.

Dalam menghadapi tantangan global ini mengharuskan kita untuk berupaya mengatasinya secara bersama-sama. Taiwan telah terbukti menjadi mitra yang andal dan diperlukan.

Mari bekerja sama sebagai satu kesatuan untuk kepentingan global !

Bangkitnya Asia Tenggara Meruntuhkan Status “Pabrik Dunia” Tiongkok 

0

NTD

Di bawah pengaruh ketegangan geopolitik Tiongkok, kenaikan biaya, serta pembatasan kegiatan masyarakat yang ekstrem karena epidemi, banyak perusahaan asing, termasuk perusahaan teknologi besar, mereka memilih untuk memindahkan basis produksi ke Asia Tenggara dan negara-negara lain. Pada saat yang sama, Amerika Serikat juga telah melakukan berbagai langkah untuk membangkitkan kembali industri manufaktur dalam negerinya. Media asing percaya bahwa status Tiongkok sebagai “pabrik dunia” sedang terancam runtuh.

Pada 8 September, Apple merilis iPhone 14 andalannya, dan pada bulan depan, Google berencana meluncurkan smartphone generasi terbarunya. Perubahan penting yang perlu dicatat di sini adalah bahwa beberapa ponsel dari mereka itu sudah tidak lagi dibuat di Tiongkok.

The New York Times baru-baru ini melaporkan bahwa bagian dari iPhone 14 sengaja dirakit di India, meskipun sebagian besar produksi dan manufaktur awal masih dilakukan di daratan Tiongkok. Tetapi Apple kemudian akan memindahkan lagi sebagian dari keseluruhan manufaktur iPhone ke India.

Foxconn, produsen peralatan asli terbesar Apple, baru-baru ini menandatangani kesepakatan senilai USD. 300 juta dengan pemerintah Vietnam untuk membangun pabrik baru guna memperluas produksi. Foxconn sebelumnya telah menginvestasikan USD. 1,5 miliar di lokal yang sama.

Google tahun ini berencana untuk memindahkan produksi ponsel Pixel 7 terbaru dari pabrik Foxconn di Tiongkok selatan ke Vietnam, dan diperkirakan akan memasok setengah dari kapasitas ponsel Pixel kelas atas tahun depan.

Bukan hanya smartphone yang telah memindahkan rantai produksi ke luar negeri, Apple sudah membuat iPad di Vietnam utara, konsol game Xbox Microsoft mulai dikirim dari Kota Ho Chi Minh tahun ini, dan Amazon sudah membuat perangkat Fire TV di Chennai, India.

Beberapa tahun yang lalu, semua produk teknologi ini dibuat di daratan Tiongkok.

Davy Jun Huang, seorang ekonom yang berbasis di Amerika Serikat mengatakan : “Ketegangan dalam hubungan internasional akan menyebabkan komoditas yang diproduksi di Tiongkok terkena tarif hukuman seperti di era Trump, atau akan bernasib seperti chip yang tidak dapat diekspor ke Tiongkok sekarang. Guna menghindari pembatasan terhadap berbagai industri Tiongkok yang bakal bertambah, demi perkembangan perusahaan terpaksa hengkang terlebih dahulu”.

Davy Jun Huang mengatakan bahwa selain kenaikan biaya dan lockdown ekstrem karena epidemi, hubungan yang buruk antara Tiongkok dengan Amerika Serikat, Eropa, Australia, Jepang, dan negara lainnya juga menjadi alasan utama penarikan modal asing.

Saat ini, Vietnam dianggap sebagai penerima manfaat terbesar dari penarikan perusahaan asing dari daratan Tiongkok.

Samsung Korea Selatan mengungkapkan pada bulan Agustus tahun ini bahwa mereka berencana untuk memproduksi secara massal komponen kemasan semikonduktor di sebuah pabrik di Vietnam tahun depan. Ini akan menjadi bisnis ketiga Samsung di Vietnam setelah peralatan rumah tangga dan smartphone.

Sebelumnya, Intel yang saat ini menjadi perusahaan AS yang menanamkan modal untuk teknologi tinggi terbesar di Vietnam telah membangun pabrik pengemasan dan pengujian dengan lebih dari 2.700 orang karyawan di Kota Ho Chi Minh.

Pada 15 Agustus, Moody’s menaikkan prakiraan tingkat pertumbuhan PDB Vietnam menjadi 8,5%, merupakan pertumbuhan PDB yang tertinggi di Asia.

Davy Jun Huang mengatakan : “Asia Tenggara, khususnya Vietnam, Malaysia, dan India, mereka secara khusus mendorong dan menyambut beberapa perusahaan yang mengalir keluar dari Tiongkok. Selain itu, negara-negara itu mampu memenuhi kebutuhan dalam kapasitas produksi industri seperti pasokan listrik, air atau dapat dikatakan bahwa negara mampu menciptakan lingkungan objektif yang dapat menampung industri yang pindah dari daratan Tiongkok. Kemudian, mereka juga tidak akan dengan mudah membiarkan industri itu mengalir kembali ke Tiongkok. Jadi saya pikir industri-industri yang hengkang ke Asia Tenggara ini 70 hingga 80% tidak akan berpindah lagi”.

Selain itu, bangkitnya kembali manufaktur Amerika juga ikut menggoyahkan status Tiongkok sebagai “pabrik dunia”. Sejak tahun ini, pemerintah AS telah mengumumkan daftar ratusan proyek yang mulai membangun pabrik atau berinvestasi di bidang manufaktur di Amerika Serikat.

Menurut survei yang dilakukan oleh A.T. Kearney, 92% eksekutif memiliki sikap positif untuk kembali berproduksi di AS. Di antara mereka, 79% eksekutif dengan operasi manufaktur di Tiongkok telah memindahkan beberapa operasi ke Amerika Serikat atau berencana untuk pindah kembali dalam tiga tahun ke depan, dan 15% lainnya sedang mengevaluasi tindakan serupa.

Beberapa hari lalu, pemerintahan Biden juga mengumumkan bahwa perusahaan teknologi AS yang telah menerima dana federal akan dilarang untuk membangun pabrik “teknologi canggih” di daratan Tiongkok dalam 10 tahun ke depan.

Lior Susan, pendiri perusahaan modal ventura Eclipse, mengatakan bahwa kerajaan manufaktur Tiongkok sedang goyah, karena semakin banyak modal akan menarik diri dan mencari negara alternatif.

Pakar keuangan Taiwan Edward Huang percaya bahwa keuntungan manufaktur Tiongkok sudah nyaris hilang, dan mesin utama penggerak pembangunan ekonomi hampir mati.

Edward Huang mengatakan : “Krisis pasar real estat ditambah lagi dengan kebijakan Nol Kasus ekstrem telah membuat seluruh pasar permintaan domestik mengalami penurunan. Jadi dalam situasi demikian, investasi asing ini menjadi sangat penting. Namun, akhirnya, tanpa diduga mereka juga memilih hengkang dari Tiongkok. Jadi saya pikir ini telah menjadi lingkaran setan. Dan hal demikian ini akan berdampak buruk terhadap Tiongkok, terutama dalam menjaga stabilitas pada lapangan kerja, atau stabilitas terhadap beberapa teknologi baru, dan sumber teknologi baru”.

Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (PMI) Agustus tahun ini yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional Tiongkok menunjukkan angka 49,4, Hal ini mencerminkan bahwa industri pilar ekonomi Tiongkok masih belum bangkit. Metrik penting ini telah berkontraksi selama 5 kali dalam 6 bulan terakhir, yang berarti pertumbuhan ekonomi Tiongkok terus mengalami penurunan. (sin)

Tindakan Petugas Mencegah Epidemi PKT Semakin Brutal, Tongkat Polisi, Air Cabai Ikut Dimainkan

0

 oleh Li Yun

Di bawah kebijakan pemerintah Tiongkok yang ingin mencapai Nol Kasus Infeksi, tindakan petugas dalam mencegah penyebaran epidemi di berbagai tempat di Tiongkok telah berubah semakin brutal. Beberapa orang yang menolak untuk menjalani tes asam nukleat dan tidak memakai masker diborgol lalu dibawa oleh polisi. Ada juga warga yang mukanya disemprot dengan air cabai atau merica. Beberapa orang lainnya diperlakukan kasar seperti dipukuli dan dianiaya oleh petugas keamanan. Analis menunjukkan bahwa di seluruh instansi pemerintahan di Tiongkok sekarang telah menjadikan pencegahan epidemi sebagai gerakan politik nasional yang mau tidak mau harus diikuti pejabat dan petugas bila tidak ingin malang datang melintang.

Dalam video : “Saya akan melompat dari gedung sekarang juga, dan mati di depan kalian, pokoknya saya tidak mau dites …”

Pada 11 September, seorang pria menolak untuk menjalani tes asam nukleat, karena itu kedua tangannya diborgol oleh petugas yang datang menggedor tempat tinggalnya lalu membawanya pergi.

Adegan seperti ini muncul di banyak tempat di Tiongkok. warga sipil dibawa pergi oleh sekelompok polisi dan petugas ber-APD dengan tangan terborgol karena mereka menolak untuk terus menerus menjalani tes asam nukleat, atau mereka dicegat di tempat lalu dipaksa untuk menjalani uji asam nukleat.

Pada 10 September, di Kota Guiyang, Provinsi Guizhou, sekelompok petugas polisi dengan  bersenjatakan tongkat polisi (baton) melakukan pemeriksaan dari rumah ke rumah untuk menangkap warga yang tidak melakukan tes asam nukleat.

Rekaman video menunjukkan bahwa sekelompok petugas polisi tersebut mendobrak masuk ke rumah seorang warga pada larut malam dan menyeret pria pemilik rumah yang sedang tidur itu ke lantai rumah lalu menekannya. Pada saat yang sama, petugas dengan nada keras menegur dan memerintahkan istri pria tersebut untuk berjongkok.

Polisi Guiyang mengatakan : “Selama epidemi saat ini, kalian tidak menyesuaikan diri dengan kebijakan pencegahan epidemi, itu berarti kalian tidak menghormati para petugas pencegahan dan pengendalian epidemi. Sekarang saya memperingatkan kalian, ketika kalian membuka pintu untuk saya tadi, kalian sudah menunjukkan sikap tidak mau bekerja sama. ,,. Jongkok !”

Pada 11 September, di Distrik Pidu, Chengdu, seorang pria juga disemprot dengan air merica atau cabai oleh polisi karena tidak memakai masker.

Pada hari yang sama, seorang pemilik toko buah di Chengdu yang ingin memasukkan buah-buahan dalam tokonya ke dalam lemari pendingin untuk disimpan, tetapi pintu tokonya didobrak oleh beberapa anggota polisi lalu menyeret pemilik keluar dari toko buah dengan leher dijepit lengan polisi.

“Apakah saya sedang buka toko sekarang ? Jika saya buka, kalian boleh menghancurkan toko saya”, kata pemilik toko buah itu.

Tong Yimin, seorang artis Tiongkok mengungkapkan bahwa di semua daerah Tiongkok sekarang telah menjadikan pencegahan epidemi sebagai gerakan politik.

“Gerakan ini telah menyakiti hati setiap warga sipil Tiongkok. Petugas polisi ini dan mereka yang mengenakan ban lengan berwarna merah adalah mesin kekerasan negara. Mereka ini melayani partai politik ini dan bekerja mati-matian demi gaji yang tidak seberapa. Namun tidak segan-segan untuk menyiksa rakyat jelata. Ini adalah perilaku yang sangat tidak manusiawi”, kata Tong Yimin.

Tong Yimin mengatakan bahwa lebih dari satu miliar penduduk Tiongkok sedang membayar untuk kebijakan Nol Kasus yang tidak rasional dari pemerintah pusat.

“Mungkin saja mereka juga sadar tentang perbuatan mereka yang sangat tidak rasional dan kejam itu adalah salah. Tapi itu tetap mereka lakukan karena bersikeras terhadap kebijakan yang mereka keluarkan. Jika mereka begitu saja mengakui kesalahannya, bisa jadi mereka akan kalah secara politik. Karena itu, demi kepentingan pribadi, mereka lalu tidak mau peduli lagi dengan hidup matinya rakyat jelata, memberlakukan rakyat jelata seperti itu”, katanya.

Epidemi virus komunis Tiongkok (COVID-19) telah berlangsung selama hampir tiga tahun, dan tidak sulit menemui petugas ber-APD, petugas polisi dan orang-orang yang mengenakan ban lengan berwarna merah atau orang-orang yang mengatasnamakan petugas pencegahan epidemi terlihat sedang menganiaya warga sipil. Khususnya, tes asam nukleat yang intensif dan antrean yang sangat panjang telah membuat banyak warga kehilangan kesabaran.

Seorang penumpang Stasiun Kereta Api Wenzhou yang menjalani tes asam nukleat mengatakan : “Saya melakukan asam nukleat 3 kali dalam 24 jam, yang benar-benar membuat saya frustrasi”.

Huang Ziyin, seorang wartawan lepas mengatakan bahwa kontradiksi yang timbul akibat pencegahan epidemi terus bertambah.

Huang Ziyin mengatakan : “Kebijakan Nol Kasus dan tes asam nukleat setiap hari yang tidak bisa ditawar-tawar membuat warga sipil tidak berkutik, warga sipil tidak dapat melakukan apa pun jika tidak melakukan tes. Hal ini telah menciptakan kontradiksi besar antara penguasa dengan rakyat jelata. Rakyat benar-benar berada dalam situasi yang sangat memprihatinkan, dan saya pikir mereka telah nyaris mencapai titik meledaknya emosi, yang bakal sulit untuk dikendalikan”.

Sejumlah besar video di Internet menunjukkan bahwa petugas komunitas yang mengenakan ban lengan merah di banyak tempat dengan mengatasnamakan petugas pencegah epidemi terus berpatroli dengan tongkat besar untuk memperlakukan warga dengan kejam. Bahkan para petugas polisi dan orang ber-APD menangkap warga di luar rumah yang tidak memakai masker.

Huang Jin Qiu, seorang awak media senior di daratan Tiongkok mengatakan : “Sekarang semua warga di Tiongkok tidak dapat bergerak sedikitpun karena pencegahan dan pengendalian epidemi, dan sulit untuk menjamin keselamatan hidup mereka. Hak-hak Anda bisa dirampas dengan mengatasnamakan pencegahan epidemi. Teman saya mengatakan bahwa gerakan pencegahan sekarang lebih mengerikan dan kejam dibandingkan dengan gerakan keluarga berencana. Karena gerakan keluarga berencana hanya ditujukan untuk kelompok orang yang sedang hamil. Tetapi gerakan pencegahan dan pengendalian epidemi ditujukan kepada semua warga sipil terkecuali pejabat tinggi”.

Huang Jin Qiu meminta pihak berwenang bertindak dengan berbelas kasihan, sesuai hukum dan memberikan rasa aman kepada rakyat. (sin)

Teleskop Luar Angkasa James Webb Tangkap Bintang Muda di Nebula Tarantula, Sebelumnya Tertutup Debu Kosmik

0

Staff Web

Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA menangkap ribuan bintang muda yang belum pernah terlihat sebelumnya di Nebula Tarantula, sebagai wilayah kelahiran bintang yang disebut 30 Doradus.

Sebelumnya bintang-bintang muda tertutup debu kosmik.

Para astronom menggunakan dua spektrograf Webb untuk melihat lebih dekat di wilayah ini dan menentukan susunan kimia dari bintang tua yang menonjol dan gas di sekitarnya.

Kamera Near-Infrared Teleskop Webb, juga disebut NIRCam, telah membantu para peneliti melihat wilayah itu “dalam cahaya baru, termasuk puluhan ribu bintang muda yang belum pernah terlihat sebelumnya yang sebelumnya diselimuti debu kosmik,” menurut NASA.

“Para astronom sebelumnya mengira bintang ini mungkin sedikit lebih tua dan sudah dalam proses membersihkan gelembung di sekitarnya,” demikian menurut NASA. Namun, NIRSpec menunjukkan  bintang itu baru saja mulai muncul dari pilarnya dan masih mempertahankan awan debu penyekat di sekelilingnya.

“Tanpa spektrum resolusi tinggi Webb pada panjang gelombang inframerah, episode pembentukan bintang ini tidak mungkin terungkap.”

Gambar komposit warna palsu Jupiter diperoleh oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb pada 27 Juli 2022. Cincin planet dan beberapa satelit kecilnya terlihat bersama dengan galaksi latar belakang. (NASA melalui AP)

Lebih dari dua minggu yang lalu, pada 22 Agustus, NASA merilis gambar baru Jupiter yang ditangkap oleh teleskop Webb.

Teleskop Webb mengambil foto pada  Juli, menangkap pemandangan cahaya utara dan selatan Jupiter yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan kabut kutub yang berputar-putar.

Bintik Merah Besar Jupiter, badai yang cukup besar untuk menelan Bumi, menonjol dengan terang di samping badai kecil yang tak terhitung jumlahnya.

Sebuah gambar bidang lebar sangat dramatis, menunjukkan cincin samar di sekitar planet ini, serta dua bulan kecil dengan latar belakang galaksi yang berkilauan.

Menurut tim peneliti AS-Prancis, gambar inframerah secara artifisial diwarnai dengan warna biru, putih, hijau, kuning, dan oranye untuk membuat fiturnya tampak nyata.  (asr)

Associated Press berkontribusi pada laporan ini.

Ekonomi Tiongkok – AS Menjurus Decoupling, Pakar Menganalisa Strategi Ekonomi Xi Jinping

0

Epoch Times

Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi Tiongkok – AS berjalan menuju pemisahan (decoupling). Seminar yang diadakan oleh lembaga think tank Amerika Serikat menyimpulkan bahwa Amerika Serikat dan Tiongkok sedang mengambil pendekatan yang berbeda. Washington ingin memisahkan beberapa industri dari Tiongkok, sedangkan Beijing ingin integrasi ekonomi dengan Eurasia, berpisah dari negara-negara demokrasi Barat, dengan maksud untuk mengendalikan rantai pasokan global.

Radio Free Asia melaporkan bahwa pada  Jumat (9 September), Hudson Institute di Amerika Serikat mengadakan seminar online untuk membahas masalah decoupling ekonomi antara Tiongkok dengan Amerika Serikat.

Perbedaan cara decoupling ekonomi antara AS dengan Tiongkok

Dalam seminar tersebut, John Lee, seorang peneliti senior di institut tersebut mengatakan bahwa selama era Trump, pemerintah AS menyadari bahaya yang ditimbulkan komunis Tiongkok terhadap ekonomi internasional. Sejak itu, pemerintah Washington mulai menekan Beijing. Berharap agar perdagangan bisa berjalan secara bebas, adil dan saling menguntungkan.

Trump dan pemerintahan Biden telah mengusulkan serangkaian sanksi ekonomi untuk mencoba memisahkan diri dari Tiongkok dalam industri yang diperdagangkan secara tidak adil, dan berharap Beijing mau meningkatkan ekologi industrinya.

Namun di pihak Beijing, dalam beberapa tahun terakhir juga terlihat ada gelagat ingin memisahkan diri dari ekonomi AS. Meskipun John Lee percaya bahwa keinginan Beijing untuk decoupling ekonomi dari AS telah muncul sejak beberapa dekade lalu.

John Lee mengatakan bahwa sejak beberapa dekade lalu Beijing sudah ingin pemisahan ekonomi dengan Barat tetapi tidak secara keseluruhan. Ia hanya ingin menikmati manfaat dari perdagangan internasional. “Bahkan pada periode reformasi dan keterbukaan Deng Xiaoping, Tiongkok hanya ingin mendapatkan keuntungan dari ekonomi internasional, terutama dari  Amerika Serikat”.

John Lee percaya bahwa Beijing tidak pernah benar-benar ingin menjadi mitra strategis dengan Amerika Serikat dan berintegrasi ke dalam ekonomi dunia. Tujuan dari partisipasinya dalam perdagangan internasional adalah mengakumulasi kekuatan nasional untuk bersaing dengan negara-negara Barat.

Beijing mencoba mengintegrasikan ekonomi Eurasia

Pada saat Xi Jinping menjabat, strategi pemisahan ekonominya adalah untuk menciptakan ekonomi Tiongkok-sentris di Eurasia dan mengecualikan pengaruh AS di wilayah tersebut, kata Lee.

John Lee percaya bahwa Inisiatif “Satu dan Jalan” Beijing adalah salah satu dari tautan ini. Meskipun tujuan jangka pendek dari “Sabuk dan Jalan” adalah untuk memberikan peluang investasi bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok, tetapi tujuan strategis jangka panjangnya adalah untuk memastikan bahwa infrastruktur perusahaan-perusahaan yang didanai Tiongkok itu dapat terintegrasi dengan provinsi-provinsi di Tiongkok, dan beroperasi dengan cara yang bermanfaat bagi Tiongkok.

Tetapi banyak perjanjian terkait “Sabuk dan Jalan” dianggap membahayakan negara penandatangan karena pada saat bernegosiasi, pemerintah asing sering kali ditekan dengan keuntungan dari ekonomi dan politik Tiongkok.

Yang penting, kata Lee, setelah pemerintah Tiongkok menciptakan perdagangan yang “model Tiongkok” di negara-negara Eurasia melalui “Sabuk dan Jalan”, negara-negara demokrasi Barat dikeluarkan dari pasar. Sehingga pada saat itu negara-negara ini terpaksa hanya dapat berinteraktif dengan Beijing.

John Lee mengingatkan : Meski kawasan Eropa telah dimasukkan dalam lingkup integrasi ekonomi oleh Xi Jinping, tetapi negara-negara Eropa harus berhati-hati terhadap aliran dana yang masuk dari Tiongkok. Terutama Inggris dan Jerman, perlu lebih waspada terhadap pencurian industri teknologi tinggi oleh Tiongkok.

Tujuan ekonomi Xi Jinping bukan lagi pertumbuhan, tetapi perluasan pengaruh

Dalam seminar tersebut, Thomas J. Duesterberg, peneliti senior institut tersebut, juga menunjukkan bahwa tujuan ekonomi Beijing saat ini bukan lagi pertumbuhan, “tetapi lebih mementingkan soal otonomi yang lebih besar di kawasan Eurasia. Dan mengurangi pengaruh Barat di Eurasia”, katanya.

Lee juga menyebutkan : “Tujuan Beijing adalah untuk mengontrol rantai pasokan global dan membiarkan perusahaan Tiongkok mendominasi pasar global untuk industri teknologi tinggi”.

Menghadapi ekspansi Tiongkok di Eurasia dan upayanya untuk memisahkan Eurasia dari Amerika Serikat, John Lee percaya bahwa pemerintah AS harus menghindari negara-negara “Sabuk dan Jalan” yang masuk jebakan Beijing, memberikan dukungan melalui sarana teknologi dan ekonomi untuk mencegah masyarakat demokratis ini justru terpenetrasi oleh Beijing.

Oleh karena itu, ia menyarankan agar Amerika Serikat memperkuat interaksi ekonomi dengan negara-negara Indo-Pasifik untuk mencegah pemerintah komunis Tiongkok menduduki pasar ekspor industri teknologi tinggi, termasuk Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan. (sin)

Xi Jinping Memuji Pencapaian Korea Utara, Kim Jong-un : Pangan Menjadi Isu Paling Mendesak

0

Epoch Times

Baru-baru ini, Sekjen Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping mengucapkan selamat kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dalam rangka peringatan 74 tahun berdirinya Korea Utara. Xi Jinping memuji prestasi yang dicapai Korea Utara, namun Kim Jong-un mengatakan dalam pidatonya bahwa prioritas utama negaranya masih mengenai mengatasi isu pangan.

9 September adalah hari peringatan 74 tahun berdirinya Korea Utara. Menurut Kantor Berita Xinhua bahwa Xi Jinping mengirim pesan ucapan selamat kepada Kim Jong-un selaku Sekretaris Jenderal Partai Buruh Korea dan Ketua Dewan Negara.

Xi Jinping mengatakan bahwa selama 74 tahun terakhir, di bawah kepemimpinan Partai Buruh Korea, rakyat Korea Utara telah “terus membuat prestasi baru dalam mengembangkan ekonomi dan meningkatkan mata pencaharian masyarakat, dan telah berhasil dalam perjuangan melawan COVID-19” dan seterusnya.

Sementara Xi Jinping memuji “prestasi” Korea Utara, Kim Jong-un melalui pidato politiknya mengeluh soal pangan. Ia mengungkapkan bahwa pangan masih merupakan kesulitan terbesar yang dihadapi Korea Utara saat ini. Jadi bertentangan dengan “prestasi” yang dikemukakan Xi Jinping.

Kim Jong-un menyampaikan pidato politiknya pada pertemuan ketujuh Majelis Rakyat Tertinggi DPRK ke-14 yang diadakan di Pyongyang pada 8 September, dan teks lengkapnya telah diterbitkan oleh media pemerintah Korea Utara KCNA pada 10 September.

Dalam pidato politiknya Kim Jong-un mengatakan bahwa “prioritas utama Korea Utara adalah menyelesaikan masalah pangan dan konsumsi”, dan untuk tujuan ini pemerintah akan terus berfokus pada pengembangan pertanian dan industri ringan. Namun dia memperkirakan bahwa kondisi untuk produksi pertanian dan lingkungan akan semakin tidak kondusif di masa depan, untuk itu perlu ada tindakan pencegahannya.

Berbicara tentang epidemi, Kim Jong-un dalam pidatonya mengatakan bahwa sektor perawatan kesehatan Korea Utara sangat perlu meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya untuk menanggulangi epidemi. Obat-obatan buatan dalam negeri yang belum dapat memenuhi kebutuhan perawatan, sehingga dipandang perlu untuk mengimpor dari luar negeri.

Kim Jong-un juga mengatakan bahwa pemerintah perlu mempromosikan pembangunan kapasitas pencegahan epidemi. Menanggapi situasi epidemi yang belum mereda, penerapan vaksinasi perlu terus ditingkatkan, selain itu semua orang di seluruh negeri patut berwaspada dengan tetap memakai masker.

Korea Utara pertama kali mengakui terserang epidemi COVID-19 pada bulan Mei tahun ini, dan langsung mengumumkan “keadaan darurat tertinggi” kemudian memberlakukan lockdown semua lokasi. Pada 11 Agustus, KCNA mengutip ucapan Kim Jong-un melaporkan bahwa Korea Utara telah mengakhiri epidemi COVID-19 tanpa vaksinasi.

Adik perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong dalam sebuah pertemuan di Pyongyang mengungkapkan bahwa Kim Jong-un mungkin telah terinfeksi virus COVID-19. Tetapi mengatakan : “Meskipun dalam kondisi demam tinggi dan sangat sakit, Kim Jong-un tetap memimpin kampanye nasional untuk melawan virus komunis Tiongkok (COVID-19). (sin)

Apa Arti Bencana Ekonomi Tiongkok Bagi Market

0

 Fan Yu

Perekonomian Tiongkok terseok-seok. 

Meskipun tak mungkin mempengaruhi posisi pemimpin Partai  Xi Jinping untuk masa jabatan selanjutnya sebagai bos rezim, ekonomi No. 2 dunia itu akan berdampak pada seluruh dunia jika kolaps.

Sektor real estat Tiongkok—yang kepentingannya tidak dapat diremehkan dalam mendorong kenaikan ekonomi negara itu selama dua dekade terakhir—kini hancur. Banyak pengembang properti yang wanprestasi. Dan, para konsumen gagal bayar. Mereka menolak membayar hipotek mereka pada unit rumah yang belum selesai, bahkan meluncurkan protes di banyak kota di seluruh negeri.

Sementara itu, pertumbuhan domestik berkali-kali terhenti karena negara tersebut terus memberlakukan lockdown yang berulang-ulang. Pada akhir Agustus, lcokdown terus berdampak pada Provinsi Hebei, yang berada tepat di luar Beijing, dan pengetesan massal berlanjut di Tianjin. Sementara Beijing telah mampu mengelola output ekonominya di tengah lockdown—menerapkan sistem kontrol close loop atau sistem kendali lingkar tertutup—ekonomi domestik dan tingkat belanja konsumennya dirugikan.

Tingkat pengangguran juga mengkhawatirkan. Tingkat pengangguran di kalangan pemuda perkotaan mencapai 20 persen, sebuah angka yang mencengangkan. Sementara itu, lebih banyak Fresh graduates diperkirakan akan memasuki lapangan kerja pada musim gugur ini. Perusahaan teknologi Tiongkok sejak lama  telah menjadi sumber pekerjaan, tetapi tindakan keras yang dipimpin negara tahun lalu terhadap perusahaan teknologi, justru membuat banyak perusahaan tanpa modal untuk memperluas jumlah karyawan.

Di sisi lain pada general ledger atau buku besar, Tiongkok berutang sekitar satu triliun dolar pinjaman yang belum dibayar yang diberikan kepada negara-negara Dunia Ketiga sebagai bagian dari Belt and Road Initiative. Beijing mendapatkan penolakan dari negara-negara ini dan mungkin ditekan untuk mengampuni beberapa pinjaman.

Kelemahan Ritel

Suramnya perekonomian Tiongkok akan mempengaruhi perusahaan multinasional AS dan Barat, terutama perusahaan dengan kehadiran ritel besar di Tiongkok. Salah satu contohnya adalah Starbucks, yang memiliki ribuan gerai di Tiongkok dan menguasai lebih dari sepertiga pangsa pasar di negara berpenduduk terpadat di dunia. Starbucks melaporkan penurunan 40 persen pada kuartal kedua dalam penjualan di TIongkok.

Perusahaan lain yang terkena dampak negatif adalah Nike. Produsen sepatu dan pakaian jadi ini memiliki  ritel besar di Tiongkok, dan pendapatan non-GAAP kuartal kedua (yang diukur dengan EBITDA) turun 55 persen. Kedua perusahaan menyalahkan lockdown terkait COVID atas penurunan penjualan dan pendapatan mereka.

Raksasa ritel lainnya termasuk Adidas dan perusahaan mewah seperti Richemont dan Burberry juga melaporkan penurunan penjualan di Tiongkok.

Komoditas Tertekan

Komoditas global menghadapi tekanan ganda dari dolar AS yang kuat—mata uang yang digunakan sebagian besar komoditas—dan melemahnya permintaan Tiongkok. 

 Selama dekade terakhir, Tiongkok telah menjadi salah satu importir utama komoditas global seperti bijih besi, tembaga, minyak, dan gas alam cair.

Impor bijih besi Tiongkok pada bulan Juli naik 3,1 persen, meskipun selama tujuh bulan pertama tahun 2022 total impor turun 3,4 persen dibandingkan tahun lalu. Impor gas alam cair (LNG) Tiongkok turun 15,4 persen pada Juli, dan turun 20,3 persen pada periode tahun-ke-tanggal hingga Juli. Permintaan LNG  yang lebih rendah tidak berdampak kepada pasar LNG karena permintaan dari Eropa—yang terputus dari gas Rusia—telah membuat harga LNG tetap tinggi.

Sementara Tiongkok terus mengimpor minyak mentah dari Rusia, sementara sebagian besar negara Barat lainnya menjatuhkan sanksi kepada Rusia, tingkat impor minyak Tiongkok secara keseluruhan menurun karena perlambatan ekonomi domestik. Minyak mentah West Texas Intermediate ditutup turun pada Agustus untuk bulan ketiga berturut-turut, sebuah angka penurunan terpanjang dalam dua tahun.

Keuntungan Dolar

Federal Reserve AS mengumumkan kebijakan suku bunga “lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama” pada retret tahunannya pada  Agustus untuk mengatasi inflasi. 

Ketua Fed Jerome Powell berjanji melakukan apa pun untuk mengendalikan inflasi, memperingatkan bahwa hal itu dapat menyebabkan “penderitaan” bagi investor.

Tiongkok dan Amerika Serikat telah menyimpang dalam kebijakan moneter masing-masing. Pada Agustus, People’s Bank of China memangkas suku bunga acuan setahun sebesar 5 basis poin dan suku bunga pinjaman acuan lima tahun sebesar 15 basis poin untuk merangsang permintaan kredit dan mendukung pasar real estat yang sedang menderita. Pemangkasan yang dilakukan sebagai kejutan, di balik angka pengeluaran konsumen dan pinjaman Juli yang lebih buruk dari perkiraan.

Nada hawkish The Fed yang berkelanjutan, relatif akan memperkuat dolar AS  terhadap mata uang lainnya. Adapun bank sentral Tiongkok, sekarang memiliki lebih sedikit ruang untuk menurunkan suku bunga domestik.

Pada akhir Agustus, bank-bank pemerintah Tiongkok menjual dolar dalam upaya untuk menopang mata uang yuan, menurut beberapa pedagang mata uang yang berbicara dengan Bloomberg secara anonim.

Untuk sementara waktu, perkirakan dolar akan terus naik terhadap yuan. (asr)

Pasukan Rusia Berada di Ujung Tanduk? Pasukan Ukraina Hendak Dobrak Sikon Strategis

0

Shen Zhou

Perang Rusia-Ukraina telah berlangsung lebih dari setengah tahun, dampak penderitaan yang ditimbulkannya bagi warga Ukraina sangat besar, pasukan Rusia sendiri juga mengalami pahit-getirnya peperangan. 

Kemenhan AS memastikan pihak Rusia telah jatuh korban tewas sebanyak 70.000-80.000 tentara, sebelum menambah besar-besaran personel serdadunya pasukan Rusia dikhawatirkan akan sulit melancarkan serangan berskala besar lagi, banyak wilayah yang dikuasainya dipaksa harus bertahan dalam posisi defensif. 

Pasukan Ukraina terus mendapat pasokan senjata serangan jarak jauh, namun belum bisa balas menyerang secara menyeluruh, wilayah Kherson di selatan khusus dipilihnya sebagai titik serangan balik utama, dan berusaha mendobrak sikon (situasi dan kondisi) strategis sekarang, agar bisa merebut kendali inisiatif.

Kerugian Perang Pasukan Darat Rusia Diperkirakan Sekitar 40%

Pada 25 Agustus, sekretaris pers Kementerian Pertahanan AS membenarkan, diperkirakan serdadu Rusia yang tewas mencapai 70.000-80.000 orang. Berdasarkan angka ini, korban perang pasukan darat Rusia yang menginvasi Ukraina mencapai sekitar 40%, kekuatan tempurnya telah menyusut serius, sehingga sulit untuk mempertahankan serangan berskala besar. 

Setengah tahun setelah pasukan Rusia menyerang Ukraina, kekuatannya sudah mulai merosot, nafsu besar tenaga kurang, sebelum bisa menambah personel pasukan dalam jumlah besar, untuk bisa mempertahankan wilayah Ukraina yang telah dikuasai pun bukan hal mudah, terpaksa hanya bisa menghentikan semua rencana serangan yang nekat.

Menurut intelijen dari Staf Umum Ukraina, pasukan Rusia telah mengerahkan 330.000 tentara untuk menyerang, sekitar 150.000 orang di antaranya adalah pasukan yang berperang di garis terdepan, terutama terdiri dari 130 unit Battalion Tactical Group (BTG), atau lebih 2/3 dari 170 unit BTG yang dimiliki Rusia; dan AU serta AL Rusia sendiri menurunkan sekitar 70.000 orang, sisanya merupakan personel unit pendukung berikut lebih dari 100.000 personel yang terdiri dari pasukan cadangan, garda nasional, serta 8.000 orang dari unit militer swasta.

Jumlah korban tewas dan luka-luka terbesar di pihak Rusia seharusnya adalah BTG di garis terdepan. Kapal Moskva milik AL Rusia ditenggelamkan, menewaskan kurang dari 500 orang pelaut; pesawat tempur serta helikopter berbagai kesatuan juga banyak yang rontok, jumlah pilot yang tewas mungkin mencapai seratusan orang; korban dari unit logistik seharusnya relatif sedikit.

Oleh sebab itu, di antara 150.000 orang yang berperang di garis depan, kerugian perang sekitar 40%, diyakini BTG yang mengalami kerusakan parah itu sudah tidak bisa lagi diterjunkan ke medan perang. Tank dan kendaraan lapis baja Rusia juga mengalami banyak kerusakan, baik dari segi personel maupun dari segi peralatan, jelas sudah tidak layak untuk melakukan misi penyerangan yang sengit.

Pasukan Rusia Secara Bertahap Memasuki Posisi Bertahan Strategis

Pasukan Rusia mengalami kerugian besar, alih-alih tercapai rencananya menguasai ibukota Kiev serta kota kedua terbesar yakni Kharkiv, namun sudah terhenti di Kherson yang terletak di selatan Ukraina, sasaran Rusia menyerang serta menduduki Odesa pun dibatalkan. 

Beberapa bulan terakhir, pasukan Rusia memposisikan persenjataan beratnya di timur Ukraina, namun belum mampu mengepung Pasukan Ukraina sepenuhnya, berulang kali serangan Rusia berhasil dihadang, Istana Kremlin telah memberikan perintah aktif menyerang, tapi wilayah yang berhasil direbut tidak berbanding lurus dengan kerugian yang telah dideritai.

Pihak Rusia baru-baru ini mengumumkan, pasukan Rusia akan menambah personel dari 1,01 juta orang meningkat menjadi 1,15 juta orang, rencananya akan merekrut 137.000 orang personil baru. Kemenhan AS menilai, jumlah personel aktif Rusia belum pernah mencapai angka 1,01 juta orang, jumlah sebenarnya hanya 850.000 orang, selama ini masih kekurangan 150.000 orang; sebelum menyerang Ukraina, militer Rusia telah merekrut serdadu secara insidentil, di antara pasukan yang menyerang ke Ukraina sekitar ¼ nya merupakan personel yang baru direkrut.

Kemenhan AS juga menilai, militer Rusia terus berupaya memperluas perekrutan prajurit, bahkan sebagian telah menghapus batas atas usia bagi prajurit baru, dan mulai merekrut narapidana, namun di antara prajurit baru itu banyak yang berusia agak lanjut, juga belum pernah dilatih kemiliteran secara efektif; walaupun sebelum akhir tahun militer Rusia dapat menyelesaikan misi perekrutan prajurit, tetap saja akan sulit meningkatkan daya tempur pasukan Rusia secara keseluruhan.

Pengeluaran militer Rusia terlalu besar, bahkan telah melampaui perkiraan perwira tinggi militer Rusia, mengorganisir serangan yang kuat menjadi sangat sulit. Militer Rusia masih berupaya melancarkan serangan berskala terbatas di wilayah timur Ukraina, tapi seiring dengan semakin besarnya kemampuan serangan jarak jauh yang dimiliki oleh pasukan Ukraina, sampai sudah dapat menjangkau garis pasokan logistik pasukan Rusia, secara keseluruhan pasukan Rusia mau tidak mau mulai jatuh ke dalam posisi bertahan.

Pasukan Ukraina Pilih Kherson Sebagai Titik Dobrak

Pasukan Ukraina masih mengambil posisi bertahan secara dinamis di wilayah timur, dan terus menerus melakukan operasi penghadangan terhadap pasukan Rusia. Pasukan Ukraina terus menerus menguras stamina pasukan Rusia, membuat serangan pasukan Rusia jadi mereda, namun untuk melakukan duel langsung dengan pasukan Rusia, pasukan Ukraina tetap belum bisa berkumpul dalam skala besar di wilayah timur.

Pertahanan bergerak atau serangan balasan terbatas oleh pasukan skala kecil Ukraina, dapat lebih efektif menghentikan pasukan Rusia. Kerugian di pihak militer Ukraina juga tidak sedikit, walaupun relatif lebih cepat menambah personel baru, juga mendapat pelatihan militer dari berbagai negara, tapi Ukraina tetap harus menghindari konsentrasi pasukan dalam skala besar agar tidak menjadi sasaran pemusnahan massal oleh pasukan Rusia. 

Militer Rusia tetap saja mempunyai artileri dan roket dalam jumlah besar, untuk sementara pasukan Ukraina tidak mampu berhadapan keras lawan keras dengan Rusia, walaupun militer Rusia mungkin akan mengambil posisi bertahan di wilayah timur, serangan balasan pasukan Ukraina juga masih terbatas, maksimal hanya untuk mempertahankan kondisi saling tarik ulur.

Kekuatan Rusia di selatan Ukraina relatif lebih lemah, dan telah berada dalam posisi bertahan, wilayah Kherson bisa dikatakan suatu bagian yang menonjol di selatan Ukraina yang dikuasai Rusia, serta memiliki garis pasokan logistik yang paling panjang.

Pasukan Rusia berada di posisi membelakangi Sungai Dnipro di sisi timur dan selatan Kherson, sementara di sisi barat dan utara menghadapi serangan balasan dari pasukan Ukraina, persis seperti perang dalam sejarah militer Tiongkok kuno yakni Perang di Jingxing (Battle of Jingxing, atau disebut juga Battle of Tao River, red.). 

Sekarang, yang dihadapi Rusia tidak hanya terputusnya jalur untuk mundur, pasokan logistik dalam perang atrisi juga menjadi masalah besar. Sungai Dnipro yang sangat panjang itu telah memutus jalur bagi pasukan Rusia untuk mengambil jalan memutar mengepung pasukan Ukraina dari belakang, setelah meledakkan jembatan utama di Sungai Dnipro, militer Ukraina menjadi lebih leluasa memfokuskan sebagian kekuatan utamanya, untuk melancarkan serangan terhadap Rusia di Kherson.

Untuk menekan jumlah korban, seharusnya pasukan Ukraina tidak akan terburu-buru memberi tekanan di sepanjang garis pertempuran, juga tidak akan buru-buru hendak merebut kembali wilayah Kherson, melainkan memanfaatkan serangan balasan di Kherson untuk menahan pasukan Rusia secara efektif, dan mematahkan sikon strategis saat ini dan merebut kendali inisiatif.

Jika Rusia menambah pasukan di Kherson, dan berupaya menjamin tidak terputusnya pasokan logistik, maka akan melemahkan lebih lanjut serangannya di timur Ukraina, serangan balasan pasukan Ukraina di wilayah timur akan menjadi semakin aktif. Jika Rusia membiarkan Kherson jatuh, bahkan dipaksa untuk angkat kaki, tidak hanya akan menjadi kegagalan dalam taktik perang, juga menjadi kegagalan strategis, lagi-lagi membuktikan membagi serangan sejak awal adalah suatu kekeliruan.

Jika pasukan Rusia kehilangan atau meninggalkan Kherson, juga akan menjadi suatu kegagalan besar di bidang politik bagi Istana Kremlin. Jika pasukan Rusia terjebak di Kherson, dan terus menerus ditekan, roket HIMARS dan berbagai jenis meriam Howitzer yang diperoleh militer Ukraina akan lebih efektif menyerang pasukan Rusia, bahkan dapat memutus jalur pasokan logistik Rusia yang sangat sulit, pada akhirnya Rusia akan dipaksa menyerah akibat kekurangan pangan dan amunisi, dampak politiknya bahkan lebih besar lagi.

Serangan Terbatas Sebelum Memasuki Musim Dingin

Hanya tersisa maksimal 2 bulan lagi sebelum mulai memasuki musim dingin, pasukan Rusia akan berusaha melancarkan serangan terbatas di timur Ukraina, tapi sudah tidak berdaya membangun serangan berskala besar, sepertinya hanya akan mempertahankan wilayah yang sudah dikuasai saat ini, perwira dan prajurit Rusia mau tidak mau harus melewati musim dingin yang panjang dan penuh bahaya di negeri orang.

Tidak realistis bila militer Rusia menambah personel dalam waktu dekat, Rusia tidak mungkin mengerahkan seluruh pasukannya demi menekan Ukraina dengan meninggalkan pertahanan di wilayah negaranya yang sangat luas itu. 

Sebanyak 100.000 orang pasukan AS sedang siap siaga di garis perbatasan NATO, Rusia tidak akan berani mempertaruhkan wilayahnya, berbagai jenis rudal Rusia pun harus disimpan sebagian. Kapal induk AS dan armada kapal NATO sedang bergiliran ditempatkan di Laut Mediterania, di Italia juga terdapat pangkalan militer; kapal perang Rusia yang berukuran besar sulit untuk berlayar jangka panjang di laut lepas dan mengambil posisi berhadapan, sementara di Laut Hitam juga dikhawatirkan akan diserang rudal anti kapal oleh Ukraina.

 Latihan perang 2022 Rusia di kawasan Timur Jauh telah menyusut drastis, jika Rusia mengalami masalah di kawasan timur, maka akan menjadi bencana bagi militer Rusia. Pasukan Ukraina akan terus menangkal serangan Rusia di timur Ukraina, serta menggunakan lebih banyak roket HIMARS dan berbagai artileri, dikombinasi dengan pesawat nirawak, yang dapat terus menyerang pasukan Rusia dengan akurat. Serangan balasan Ukraina di musim dingin juga akan menjadi sulit, tapi mobilisasi sewaktu-waktu pasukan Ukraina di wilayah sendiri, seharusnya akan lebih mudah melewati musim dingin daripada pasukan Rusia.

Serangan balasan Ukraina di Kherson seharusnya akan bertahan selama beberapa waktu, mungkin tidak akan sepadan bagi Ukraina untuk buru-buru merebut kembali wilayah Kherson kalau sampai harus jatuh banyak korban. Walaupun setelah pasukan Ukraina merebut Kherson, bagaimana menyeberang Sungai Dnipro untuk terus mengejar atau membalas serangan juga akan menjadi sangat sulit.

Strategi Ukraina masih dengan terus mengikis kekuatan pasukan Rusia, membuat Rusia pada akhirnya mundur sendiri. Rusia tengah menghadapi sanksi internasional yang belum pernah dialami sebelumnya, Istana Kremlin sepertinya masih berusaha bertahan dalam perang atrisi ini. 

Apakah kemampuan Rusia masih dapat bertahan, mungkin sudah bisa terlihat pada awal musim semi 2023 mendatang. Di saat Beijing sendiri juga sulit bertahan, apakah masih bermaksud meneruskan perseteruannya dengan pihak Barat, dan memperbesar bantuan bagi Rusia, juga menjadi salah satu faktor yang sangat besar pengaruhnya.

 Sebuah perang yang menyangkut takdir negara Ukraina dan Rusia sepertinya akan terus berlangsung hingga musim dingin, dampak yang ditimbulkan perang ini terhadap dunia juga akan terus berlanjut. (sud)

Viral! Kucing ‘Unik’ yang Gemoy dan Imut Hobi Mandi Pakai Shower

0

Anna Mason

Sesuatu yang lumrah ketika sebagian kucing rumahan takut akan air. Namun demikian, seekor kucing dari bagian utara New York mematahkan stereotip dengan obsesinya akan mandi.

Temui Pym, kucing shorthair domestik berusia 7 1/2 tahun yang tinggal bersama pemiliknya, Katie Behr, seorang praktisi perawat yang berasal dari kota kecil antara Syracuse dan Binghamton.

(Courtesy of Pym the Shower Cat)

Behr (31) menyambut Pym — yang kini viral dengan rutinitas mandinya — ketika dia baru berusia 6 atau 8 minggu. Sejak itu, si Kucing tinggal bersama tuannya.

Mengingat bagaimana Pym terobsesi mandi, Behr berkata: “Saya yakin saat berusia sekitar 10 minggu … Saya benar-benar tidak melakukan apa pun untuk membuatnya ingin melakukan itu.”

(Courtesy of Pym the Shower Cat)

Pym  secara tiba-tiba melompat ke kamar mandi, membuat Behr tertawa ketika dia berpikir bahwa kucingnya hanya bertingkah konyol. Bingung tentang apa yang sebenarnya terjadi, saat ingin mengabadikan momen itu, Behr mengambil ponselnya dan mulai merekamnya.

(Courtesy of Pym the Shower Cat)

“Jelas, saya pikir itu aneh, saya tahu bahwa kucing tidak suka air. Saya tahu bukan hal yang biasa. Jadi, saya tahu, saya memiliki yang unik di tangan saya,” ungkapnya. 

Tampaknya perilaku Pym yang tidak biasa akan tetap bertahan. Sejak itu, dia mandi dengan Behr hampir setiap hari.

(Courtesy of Pym the Shower Cat)

Behr,  juga memiliki kucing lain dan seekor Siberian husky, menggambarkan Pym sebagai “kucing sosial yang konyol.”

“Ada banyak stereotip tentang kucing: bahwa mereka membenci air, dan banyak orang mengatakan bahwa mereka jahat, dan mereka gelisah, Tapi tidak satu pun dari hal-hal ini berlaku untuknya. Dia sangat, sangat ramah dan penuh kasih.”

(Courtesy of Pym the Shower Cat)

Pym juga berbagi ikatan  luar biasa dengan Behr dan ingin selalu berada di dekatnya.

Berbagi lebih banyak tentang rutinitas mandi kucing yang terkenal, Behr mengatakan sebelum dia sendiri bahkan siap untuk mandi, Pym sudah menunggunya di sana di kamar mandi.

“Dia tahu rutinitas saya saat ini; Saya mandi pada waktu yang sama setiap hari, dia hanya akan berada di sana menunggu dengan sabar.” Setelah Behr membuka tirai, Pym mengeong padanya, menunjukkan bahwa sudah waktunya untuk masuk.

Setelah mandi, Pym biasanya kabur. Ia meninggalkan banyak jejak dan berantakan.

Alasan Behr membiarkan Pym mengering sendiri,  karena dia pernah mencoba mengeringkannya dengan pengering rambut atau handuk. Tetapi, Pym tampak membencinya.

(Courtesy of Pym the Shower Cat)

“Jika dia sangat membenci handuk, saya kira memiliki lantai basah adalah harga kecil untuk membayar kebahagiaannya,” kata Behr.

Behr pertama kali memfilmkan Pym mandi karena dia pikir itu aneh dan tidak biasa, tetapi ia akhirnya mengetahui kucingnya masuk ke sebuah pola. Dia kemudian dengan sengaja menyiapkan ponselnya setiap saat sehingga jika Pym melakukan sesuatu yang baru dan lucu, dia tidak akan ketinggalan mengabadikannya.

Mengetahui kucing adalah hewan yang membenci air, Behr memutuskan untuk berbagi obsesi Pym yang tak biasa dengan dunia. Langsung, video yang diunggahnya menjadi viral, dengan beberapa di antaranya bahkan ditonton hingga satu juta view.

“Orang-orang pasti berpikir  lucu dan imut, banyak orang memfollow kami dan mengatakan  mereka menantikan rutinitas mandi hariannya, karena itu saya mencoba mempostingnya hampir setiap hari pada saat ini.”

Behr juga menjadi penerima cinta  luar biasa karena memposting video Pym, sesuatu yang dia katakan tak pernah diduga.

“Saya tidak benar-benar tahu bagaimana saya bisa begitu beruntung,” katanya. (asr)

Cuan Selama 10 Hari Zero Kasus Setara Rp 214 Miliar,  Perusahaan Layanan Tes COVID-19 di Tiongkok Untung Besar dari Pandemi

0

oleh Luo Ya/Li Yun/Chen Jianming – NTD

Ketika sejumlah besar perusahaan di Tiongkok bangkrut terkena dampak pencegahan dan pengendalian kasus COVID-19, beberapa perusahaan biologi membukukan pendapatan dan laba bersih besar.  Beberapa hari lalu, 10 perusahaan layanan tes COVID-19  mengumumkan laporan keuangan mereka untuk paruh pertama tahun ini, total laba bersih melebihi RMB 16 miliar. Bahkan, beberapa perusahaan menghasilkan laba bersih RMB. 100 juta atau setara  Rp 214 Miliar dalam hitungan 10 hari.

Baru-baru ini, sekitar 10 perusahaan pengetesan COVID-19  yang terdaftar,  secara berturut-turut merilis laporan tengah tahunan 2022. 

Menurut media keuangan Tiongkok, total pendapatan 10 perusahaan melebihi RMB. 48,5 miliar  dan total laba bersih melebihi RMB. 16,2 miliar .

Di antara mereka, Labway Medicine menghasilkan banyak uang karena penutupan pencegahan epidemi Shanghai. Laba bersih pada paruh pertama tahun ini adalah RMB. 431 juta , mengalami peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 338,53%.  

Tingkat pertumbuhan laba Mingde Bio melebihi 376%, dan margin laba bersihnya melebihi 52%. Pendapatan Golden Mile Medical melebihi RMB. 8,3 miliar  dan pertumbuhan labanya adalah yang terkecil, mencapai 55,11%.

Gu Guoping, seorang pensiunan profesor di Shanghai, menganalisis bahwa orang-orang setempat setempat dipaksa menjalani tes COVID-19 untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan layanan tes COVID-19.  Kelompok berkepentingan juga akan mendapatkan cuan dan memanfaatkan pandemi untuk keuntungan pribadi.

Ia menerangkan, otoritas semuanya terikat karena kepentingan. Pemerintah daerah  memberikan manfaat kepada kelompok kepentingan atas pengetesan ini. Jadi, mereka akan terus mengetes orang-orang. Sumber daya medis yang terbatas tidak perlu digunakan di tempat yang tepat. Apakah  perlu untuk pengetesan COVID-19? Anda tidak ingin orang berkerumun dalam jumlah besar dan pengetesan terpusat Anda justru sumber penularan. 

Di bawah kebijakan Nol kasus, tindakan pencegahan dan pengendalian di berbagai tempat  ditingkatkan selapis demi selapis.  Orang-orang yang tidak menjalani pengetesan COVID-19 akan diberi kode kuning atau kode merah.

Jiang Jiawen, seorang warga Dandong, Provinsi Liaoning berkata : Anda tidak dapat pergi ke mana pun, jika Anda tidak melakukan apa-apa. Jadi, dikatakan bahwa wabah ini digunakan untuk menjinakkan orang, menggunakan tes COVID untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, dan mengubah uang asuransi kesehatan rakyat menjadi uang pribadi mereka. Itu semua atas dalih membela rakyat atas nama pencegahan pandemi. 

Ketika kasus terus menyebar, pasar layanan tes COVID-19  telah berkembang pesat. Menurut data dari Komisi Kesehatan dan Kesehatan di Tiongkok, pada akhir Maret tahun ini, ada 12.500 institusi medis layanan tes COVID di Tiongkok, dengan lebih dari 144.700 personel terlibat dalam pengetesan.

Jin Qiu, seorang praktisi media senior di Tiongkok mengatakan bahwa layanan tes COVID-19, vaksinasi, dan penutupan kota adalah rantai industri yang justru melahirkan pandemi.  Ia mencurigai, adanya kolusi antara yang kuat dan yang berkuasa. Mereka mengandalkan kekuasaan mereka untuk membuat tes COVID dan vaksinasi melalui seluruh rakyat. Kemudian menghasilkan banyak uang. Mereka mengosongkan perbendaharaan negara dan membersihkan asuransi kesehatan yang dimiliki oleh rakyat jelata. 

Menurut dia, ketika mengosongkan pendapatan rakyat biasa, maka pada akhirnya membuat orang-orang miskin di negara itu semakin jatuh miskin. Kelompok kepentingan di sana tidak ingin menghentikan pandemi, jadi mereka mungkin sengaja memilih untuk meracuni. Jadi, Anda akan terus menyaksikan berbagai kasus satu demi satu,  bahkan dengan kasus positif palsu.

Wuzuolai, seorang cendekiawan di Amerika Serikat, mengatakan bahwa tindakan pencegahan epidemi yang diterapkan PKT  melanggar logika. Bagi dia, ketika Anda mencegah epidemi dan membiarkan semua orang tinggal di rumah dengan tenang. Lalu Anda menyatukan semua orang, bahkan menyeret semua orang ke dalam mobil dan memindahkan mereka ke kota lain, maka akan terjadi infeksi silang. Dikarenakan ini penyakit menular, justru yang paling dikhawatirkan adalah orang sakit tidak boleh dikumpulkan dengan  semua orang.

Wuzuolai mencontohkan selama penutupan kota di Shanghai, ada kemungkinan infeksi skala besar terjadi karena klaster tes COVID massal.  Meski demikian, kata dia,  infeksi semacam ini mungkin bermanfaat bagi departemen terkait dan beberapa kelompok kepentingan, sehingga dapat memblokir dan mengendalikan orang-orang dalam skala besar dan melakukan tes COVID-19 massal secara terus-menerus. Dalam hal ini, vaksin atau deteksi  reagen dibutuhkan dalam jumlah besar. Jika tidak ada kepentingan di balik semuanya, maka tidak akan memiliki sebuah dorongan yang besar.

Jin Qiu menambahkan, selama tiga tahun wabah, uang untuk jaminan sosial, asuransi kesehatan, dan dompet orang-orang semuanya telah diculik dan dikosongkan oleh kelompok kepentingan. Oleh karena itu, ia berharap kebijakan nol kasus harus segera berakhir. Ia menyerukan pelacakan segera terhadap para pejabat yang  berkolusi dengan  industri  layanan tes dan vaksin, dengan memulihkan uang yang diperoleh rakyat jelata dengan susah payah serta mempermudah kehidupan mereka. 

Ketika banyak industri bangkrut dan ditutup karena pandemi, lembaga pengujian medis Tiongkok  menjadi industri yang paling menguntungkan. Sejumlah perusahaan pengujian terkemuka Tiongkok  telah menghasilkan laba bersih RMB. 100 juta dalam 10 hari. Laba bersih Jiu’an Medical, perusahaan dengan pertumbuhan tercepat, meningkat lebih dari 27.000%.

Pendapatan pemimpin produsen vaksin, Kexing Bio pada tahun 2021 mencapai RMB.128 miliar dengan laba bersih RMB. 95,5 miliar dan laba harian RMB. 350 juta. Anak perusahaan Kexing Zhongwei membukukan laba bersih sekitar RMB. 82 miliar pada tahun 2021, dengan laba harian RMB. 220 juta. (hui)

Pernyataan Rusia : Li Zhanshu Berjanji Mendukung Tindakan Rusia Terhadap Ukraina

oleh Jing Zhongming

Li Zhanshu, anggota Komite Tetap Biro Politik Partai Komunis Tiongkok dan ketua Kongres Rakyat Nasional mengunjungi Rusia dari 7 hingga 10 September. Ia pertama kali singgah di Vladivostok, Rusia untuk berpartisipasi dalam Forum Ekonomi Timur tahun 2022 (Eastern Economic Forum) yang diadakan oleh Rusia, dan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin, kemudian melanjutkan perjalanan ke Moskow untuk menemui Ketua Duma Negara Rusia Vyacheslav Volodin,  Ketua Dewan Federasi Majelis Federal Federasi Rusia Valentina Matviyenko, serta para penanggung jawab kelima partai dalam Duma Negara Rusia.

Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Duma Negara Rusia, bahwa dalam Li Zhanshu dalam pertemuan mereka dengan jelas menyampaikan keyakinannya dengan mengatakan : “Tiongkok memahami dan mendukung Rusia pada isu-isu terutama situasi di Ukraina yang mengenai kepentingan vital Rusia”.

Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa Li Zhanshu mengatakan, Amerika Serikat dan NATO sedang memperluas kehadiran mereka di dekat perbatasan Rusia yang sangat mengancam Rusia. Sehingga kami sepenuhnya memahami bahwa semua tindakan yang diambil Rusia itu perlu untuk melindungi kepentingan utamanya, dan kami tetap akan memberikan bantuan yang dibutuhkan.

Li Zhanshu menambahkan : “Mengenai isu Ukraina, kita telah melihat bagaimana mereka (Amerika Serikat dan NATO) menempatkan Rusia dalam situasi yang sangat sulit. Dalam hal ini, Rusia telah membuat pilihan penting dan membuat keputusan tanggapan yang tegas”.

Namun, dalam siaran pers yang dikeluarkan oleh Kantor Berita Xinhua Tiongkok, Li Zhanshu hanya menyatakan secara umum bahwa Tiongkok dan Rusia bersedia untuk saling mendukung terutama dalam isu-isu mengenai kepentingan inti dan isu-isu utama yang menjadi perhatian. Tetapi sama sekali tidak menyinggung soal isu Ukraina.

Selain itu, dalam pernyataan yang dikeluarkan pihak Tiongkok juga menyebutkan bahwa Li Zhanshu berterima kasih kepada pihak Rusia atas dukungan kuatnya kepada Tiongkok dalam isu Taiwan, dan baik Vyacheslav Volodin maupun Valentina Matviyenko keduanya juga mengutuk kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan. Namun, dalam pernyataan Duma Negara Rusia hanya disebutkan bahwa Rusia mengutuk tindakan AS terhadap Tiongkok, dan sama sekali tidak menyinggung soal isu Taiwan.

Menjelang invasi Rusia ke Ukraina, Tiongkok menegaskan kembali bahwa “kerjasama Tiongkok – Rusia tidak mengenal batas atas”. Namun setelah perang meletus, Beijing juga masih terus menyampaikan dukungannya melalui opini publik, ekonomi dan diplomasi, bahkan berpartisipasi dalam latihan militer bersama. Namun dalam retorika publik, para pejabat Partai Komunis Tiongkok bersikeras bahwa mereka “tetap netral” dalam isu perang Rusia – Ukraina.

Sebelumnya, para pejabat Rusia telah berulang kali membesar-besarkan dukungan yang dijanjikan Beijing kepada Moskow dalam perang Rusia-Ukraina, sementara pihak Beijing telah berulang kali “menyanggah rumor” tersebut. Misalnya, tulisan dalam Weibo akun resmi kedutaan Rusia untuk Tiongkok baru-baru menyanyikan tulisan pujian terhadap drone DJI buatan Tiongkok yang memiliki fungsi luar biasa untuk penggunaan militer. Tak lama kemudian pihak DJI langsung membantah dengan menyebutkan bahwa dronenya hanya dirancang untuk penggunaan warga sipil.

Kunjungan Li Zhanshu ke Rusia kali ini dipercayakan sebagai “pembuka jalan” bagi pertemuan antara Xi Jinping dengan Putin di Uzbekistan nanti. VOA melaporkan bahwa langkah tersebut menunjukkan sikap Tiongkok untuk tetap mendukung Rusia, setelah berulang kali permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk bertemu dengan Xi Jinping tidak ditanggapi.

Selain itu, pertemuan Li Zhanshu dengan Putin di Vladivostok juga menarik perhatian publik. Mengingat Haishenwei awalnya adalah wilayah Tiongkok yang pada tahun 1860 oleh pemerintah Dinasti Qing diserahkan kepada Kekaisaran Rusia, kemudian Rusia mengubah namanya menjadi Vladivostok, yang berarti “menaklukkan Timur”.

Li Zhanshu secara terbuka menyatakan di Vladivostok bahwa Tiongkok dan Rusia akan melakukan “kerja sama menyeluruh” dan bahwa Beijing bersedia membantu Rusia mengembangkan “ekonomi Timur Jauh” dan sebagainya.

Faktanya, di Timur Jauh Rusia, sebagian besar wilayah Dinasti Qing, termasuk Vladivostok, telah dijarah oleh Kekaisaran Rusia di era pemerintah Dinasti Qing. Kemudian, Jiang Zemin, mantan Sekjen Partai Komunis Tiongkok menandatangani perjanjian dengan Rusia yang setuju sepenuhnya melepaskan hak untuk mengambil kembali wilayah-wilayah tersebut dari pemerintah Rusia.

Pemerintah Dinasti Qing menyerahkan tanah yang luas di Timur Jauh (diwarnai garis hitam) kepada Kekaisaran Rusia. (foto Internet)